peraturan menteri keuangan nomor 255 jpmk.05j2010 · menterikeuangan republik indonesia salinan...

24
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 255 jPMK.05j2010 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA YANG BERSUMBER DARI HIBAH LUAR NEGERIjDALAM NEGERI YANG DITERIMA LANGSUNG OLEH KEMENTERIAN NEGARAjLEMBAGA DALAM BENTUK UANG DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam praktik penerimaan hibah oleh Pemerintah Pusat, diperlukan pengesahan realisasi pendapatan dan belanja untuk hibah dalam bentuk uang yang diterima Iangsung oleh kementerian negaraj Iembaga; b. bahwa dalam rangka pengesahan pendapatan dan belanja untuk hibah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan pelaksanaan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, periu diatur mengenai tata cara pengesahan realisasi pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah Iuar negerij dalam negeri yang diterima Iangsung oleh kementerian negarajIembaga dalam bentuk uang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengesahan Realisasi Pendapatan dan Belanja Yang Bersumber Dari Hibah Luar NegerijDalam Negeri Yang Diterima Langsung Oleh Kementerian NegarajLembaga Dalam Bentuk Dang; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, PengeIolaan, Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Upload: doanphuc

Post on 23-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 255 jPMK.05j2010

TENTANG

TATA CARA PENGESAHAN REALISASI PENDAPATAN DAN

BELANJA YANG BERSUMBERDARI HIBAH LUAR NEGERIjDALAM NEGERIYANG DITERIMA LANGSUNG OLEH KEMENTERIAN NEGARAjLEMBAGA

DALAM BENTUK UANG

DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa dalam praktik penerimaan hibah oleh Pemerintah Pusat,diperlukan pengesahan realisasi pendapatan dan belanja untuk hibahdalam bentuk uang yang diterima Iangsung oleh kementeriannegaraj Iembaga;

b. bahwa dalam rangka pengesahan pendapatan dan belanja untukhibah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan pelaksanaanketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan Negara, periu diatur mengenai tatacara pengesahan realisasi pendapatan dan belanja yang bersumberdari hibah Iuar negerij dalam negeri yang diterima Iangsung olehkementerian negarajIembaga dalam bentuk uang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangantentang Tata Cara Pengesahan Realisasi Pendapatan dan BelanjaYang Bersumber Dari Hibah Luar NegerijDalam Negeri YangDiterima Langsung Oleh Kementerian NegarajLembaga DalamBentuk Dang;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,PengeIolaan, Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Menetapkan

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang PenyusunanRencana Kerja Dan Anggaran Kementerian NegarajLembaga(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4503);

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57jPMK05j2007 tentangPengelolaan Rekening Milik Kementerian NegarajLembagajKantorjSatuan Kerja;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40jPMK05j2009 tentangSistem Akuntansi Hibah;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69jPMK02j2010 tentang TataCara Revisi Anggaran Tahun 2010 sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 180jPMK02j2010;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARAPENGESAHAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJAYANG BERSUMBER DARI HIBAH LUAR NEGERIjDALAMNEGERI YANG DITERIMA LANGSUNG OLEH KEMENTERIANNEGARAjLEMBAGA DALAM BENTUK UANG.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnyadisingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan PerwakilanRakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampaidengan tang gal 31 Desember tahun berkenaan.

2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkatDIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuatoleh Pengguna Anggaranj Kuasa Pengguna Anggaran sertadisahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau KepalaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas namaMenteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

3. Hibah Luar Negeri Langsung Dalam Bentuk Dang, yangselanjutnya disebut HLNL Dang, adalah penerimaan PemerintahPusat dalam bentuk devisa danj atau devisa yang dirupiahkandan rupiah yang diterima langsung oleh kementeriannegarajlembaga dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perludibayar kembali.

4. Hibah Dalam Negeri Langsung Dalam Bentuk Dang, yangselanjutnya disebut HDNL Dang, adalah penerimaan PemerintahPusat dalam rupiah yang diterima secara langsung olehkementerian negaraj lembaga dari pemberi hibah dalam negeriyang tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Pusat.

5. Naskah Perjanjian Hibah, yang selanjutnya disingkat NPH,adalah naskah perjanjian atau naskah lain yang dipersamakanyang memuat kesepakatan mengenai HLNL Dang danj atauHDNL Dang antara Pemerintah Pusat dengan Pemberi HibahLuar Negeri danj atau Hibah Dalam Negeri.

6. Pemberi Hibah Luar Negeri, yang selanjutnya disebut PemberiHLN, adalah pemerintah suatu negara asing, lembagamultilateral, lembaga keuangan, lembaga non-keuangan asing,dan perorangan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usahadi luar wilayah negara Republik Indonesia, yang memberikanhibah kepada Pemerintah Pusat.

7. Pemberi Hibah Dalam Negeri, yang selanjutnya disebut PemberiHDN, adalah badanjlembaga, Pemerintah Daerah atauswastaj perseorangan dalam negeri yang berdomisili di wilayahnegara Republik Indonesia, yang memberikan hibah kepadaPemerintah Pusat.

8. Bendahara Dmum Negara adalah Menteri Keuangan.

9. Kuasa Bendahara Dmum Negara adalah Direktur JenderalPerbendaharaan.

10. Kuasa Bendahara Dmum di Daerah adalah Kepala KantorPelayanan Perbendaharaan Negara.

11. Pengguna AnggaranjKuasa Pengguna Anggaran, yangselanjutnya disebut PAjKuasa PA, adalah MenterijPimpinanLembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab ataspengelolaan anggaran pada kementerian negarajlembaga yangbersangkutan.

12. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnyadisingkat KPPN, adalah instansi vertikal Direktorat JenderalPerbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku KuasaBendahara Dmum Negara.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-4-

13. Rekening Hibah adalah rekening yang dibuka oleh kementeriannegara/lembaga yang digunakan dalam rangka pengelolaanHLNL Dang dan HDNL Dang.

14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnyadisingkat SPTJM, adalah surat pernyataan yang dibuat olehPAIKuasa PA yang menyatakan bertanggung jawab penuh atasseluruh pendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNLDang danl atau HDNL Dang.

15. Surat Perintah Pengesahan Hibah, yang selanjutnya disebutSP2H, adalah dokumen yang diterbitkan oleh PAIKuasa PA ataupejabat lain yang ditunjuk untuk mengesahkan pembukuanpendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Dang.

16. Surat Perintah Pengesahan Pembukuan yang selanjutnya disebutSP3, adalah surat perintah yang diterbitkan KPPN Khusus JakartaVI untuk mengesahkan pendapatan dan belanja yang bersumberdari HLNL Dang.

17. Surat Perintah Membayar Pengesahan, yang selanjutnya disebutSPM Pengesahan, adalah dokumen yang diterbitkan olehPAl Kuasa PA atau pejabat lain yang ditunjuk untukmengesahkan pembukuan pendapatan dan belanja yangbersumber dari HDNL Dang.

18. Surat Perintah Pencairan Dana Pengesahan, yang selanjutnyadisebut SP2D Pengesahan, adalah surat perintah yang diterbitkanKPPN setempat untuk mengesahkan pendapatan dan belanjayang bersumber dari HDNL Dang.

19. Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah dan Belanja Langsungdalam Bentuk Dang tanpa melalui KPPN, yang selanjutnyadisebut SPTMHBL Dang, adalah surat pernyataan tanggungjawab penuh atas penerimaan dan belanja yang bersumber dariHLNL Dang danl atau HDNL Dang yang ditandatangani olehKuasa PA.

Pasal 2

(1) Pendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Dang danHDNL Dang dilaksanakan melalui mekanisme APBN.

(2) Pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pad a ayat (1)disahkan oleh Kuasa Bendahara Dmum Negara.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 5-

BAB II

RDANG LINGKDP

Pasal 3

Lingkup Peraturan Menteri Keuangan ini meliputi pengesahanpendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Dang danHDNL Dang.

BAB III

PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJAYANG BERSDMBERDARI HLNL DANG DAN HDNL DANG

Pasal 4

Pengesahan pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud dalamPasal3, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

a. pengajuan permohonan nomor register;

b. pengelolaan Rekening Hibah;

c. penyesuaian pagu hibah dalam DIPA; dan

d. pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dariHLNL Dang dan HDNL Dang.

BAB IV

PENGAJDAN PERMOHONAN NOMOR REGISTER

Pasal 5

(1) MenterijPimpinan Lembaga/Kepala KantorlSatuan Kerjaselaku PAl Kuasa PA mengajukan permohonan nomor registerHLNL Dang danl atau HDNL Dang kepada Direktur JenderalPengelolaan Dtang c.q. Direktur Evaluasi Akuntansi danSetelmen.

(2) Permohonan nomor register sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilampiri dengan:

a. NPH atau dokumen lain yang dipersamakan; dan

b. ringkasan hibah dan rencana penarikan hibah.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 6-

BABV

PENGELOLAAN REKENING HIBAH

Pasal 6

(1) Menterij Pimpinan Lembaga selaku PA mengajukanpermohonan persetujuan pembukaan Rekening Hibah dalamrangka pengelolaan HLNL Uang danj atau HDNL Uang kepadaBendahara Umum NegarajKuasa Bendahara Umum Negara.

(2) Permohonan persetujuan pembukaan rekening sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilampiri sur at pernyataanpenggunaan rekening sesuai dengan ketentuan PeraturanMenteri Keuangan mengenai pengelolaan rekening milikkementerian negarajlembagajkantor j satuan kerja.

(3) Atas dasar persetujuan pembukaan rekening dari BendaharaUmum NegarajKuasa Bendahara Umum Negara,MenterijPimpinan LembagajKepala KantorjSatuan Kerjaselaku PAjKuasa PA membuka Rekening HLNL Uangdanjatau HDNL Uang untuk mendanai kegiatan yangdisepakati dalam NPH.

(4) Rekening Hibah yang telah dibuka sebelum berlakunyaPeraturan Menteri Keuangan ini wajib dilaporkan dandimintakan persetujuan kepada Bendahara UmumNegarajKuasa Bendahara Umum Negara sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan mengenai pengelolaan rekeningmilik kementerian negarajlembagajkantorjsatuan kerja.

(5) Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan sesuai dengantujuan pembukaannya harus ditutup oleh MenterijPimpinanLembagajKepala KantorjSatuan Kerja dan saldonya disetor keRekening Kas Umum Negara, kecuali ditentukan lain dalamNPH atau dokumen yang dipersamakan.

(6) Jasa girojbunga yang diperoleh dari Rekening Hibah disetor kekas negara, kecuali ditentukan lain dalam NPH atau dokumenyang dipersamakan.

(7) Bendahara Umum NegarajKuasa Bendahara UmumNegarajKuasa Bendahara Umum Negara di Daerah dapatmelakukan monitoring atas pengelolaan Rekening Hibah.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-7-

BABVI

PENYESDAIAN PAGD HIBAH PADA DIPA

Pasal7

(1) PAIKuasa PA pada Kementerian Negara/Lembaga melakukanpenyesuaian pagu belanja yang bersumber dari pendapatanHLNL Dang dan/atau HDNL Dang pada DIPA kementeriannegara/lembaga.

(2) Direktorat Jenderal Pengelolaan Dtang sebagai Dnit AkuntansiPembantu Bendahara Dmum Negara Bagian Anggaran 999.02,melakukan penyesuaian pagu pendapatan yang bersumber dariHLNL Dang dan HDNL Dang dalam DIPA Bagian Anggaran999.02.

(3) Penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari HLNL Dangdanl atau HDNL Dang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui revisi DIPA yang diajukan kepada DirekturJenderal Perbendaharaan/Kepala Kantor WiIayah DirektoratJenderal Perbendaharaan untuk disahkan sesuai PeraturanMenteri Keuangan mengenai tata cara revisi DIPA.

(4) Penyesuaian pagu pendapatan yang bersumber dari HLNLDang danl atau HDNL Dang sebagaimana dimaksud pada ayat(2), dilakukan melalui revisi DIPA yang diajukan kepadaDirektur J~nderal Perbendaharaan untuk disahkan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pencantuman pagu HLNL Dang sebagaimana dimaksud padaayat (1), menggunakan kode sumber dana HLN.

(6) Pencantuman pagu HDNL Dang sebagaimana dimaksud padaayat (1), menggunakan kode sumber dana HDN.

(7) Revisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4),menambah pagu dana DIPA tahun anggaran berjalan.

(8) HLNL Dang danl atau HDNL Dang yang sudah diterima,namun belum diIakukan penyesuaian pagu pada DIPA,diproses melalui mekanisme revisi sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dan ayat (4).

(9) Sisa pagu HLNL Dang atau HDNL Dang pada DIPAkementerian negara/lembaga tahun anggaran sebelumnya,menambah pagu DIPA tahun anggaran berjalan setelahdiperhitungkan dengan realisasi SP3 HLNL Dang atau SP2DPengesahan HDNL Dang tahun yang lalu.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-8-

(10) Penambahan pagu DIPA tahun anggaran berjalan sebagaimanadimaksud pada ayat (9), dilakukan melalui mekanisme revisiyang diajukan oleh PA/Kuasa PA kepada Direktur JenderalPerbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah Direktorat JenderalPerbendaharaan sesuai ketentuan peraturan perundang­undangan.

(11) Penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari HLNL Dangdan/atau HDNL Dang pada DIPA kementeriannegara/lembaga tidak diperkenankan melebihi realisasipendapatan hibah yang diterima.

BAB VII

PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJAYANG BERSDMBERDARI HLNL DANG

Pasal 8

(1) PA/Kuasa PA mengajukan pengesahan atas seluruhpendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Dang padatahun anggaran berjalan kepada KPPN Khusus Jakarta VIpaling sedikit 1 (satu) kali dalam setiap triwulan.

(2) Atas pendapatan danl atau belanja yang bersumber dari HLNLDang, PAl Kuasa PA membuat dan mengirimkan SP2H denganformat sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I yangmenjadi bagian tidak terpisahkan dari Peraturan MenteriKeuangan ini, dengan dilengkapi:

a. copy Rekening Koran dan bukti transfer atas HLNL Dangyang diterima;

b. SPTMHBL Dang dengan format sebagaimana ditetapkandalam Lampiran II yang menjadi bagian tidak terpisahkandari Peraturan Menteri Keuangan ini;

c. SPTJM dengan format sebagaimana ditetapkan dalamLampiran III yang menjadi bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Keuangan ini;

d. copy surat persetujuan pembukaan rekening untukpengajuan SP2H pertama kali.

(3) Atas dasar SP2H sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPPNKhusus Jakarta VI menerbitkan SP3 dengan formatsebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV yang menjadibagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini,dalam rangkap 3 (tiga) dengan ketentuan:

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 9-

a. lembar ke-l, untuk PAj Kuasa PA;

b. lembar ke-2, untuk Direktorat Jenderal Pengelolaan Dtangc.q. Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen;

c. lembar ke-3, untuk pertinggal KPPN Khusus Jakarta VI.

(4) Atas dasar SP3, KPPN Khusus Jakarta VI membukukanpendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Dang.

(5) Atas dasar SP3 yang diterima dari KPPN Khusus Jakarta VI,Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen DirektoratJenderal Pengelolaan Dtang selaku Dnit Akuntansi KuasaPengguna Anggaran Bendahara Dmum Negara, mencatatpendapatan yang bersumber dari HLNL Dang.

(6) Atas dasar SP3 yang diterima dari KPPN Khusus Jakarta VI,PAjKuasa PA mencatat belanja yang bersumber dari HLNLDang.

BABVIII

PENGESAHAN PENDAP ATAN DAN BELANJAYANG BERSDMBERDARI HDNL DANG

Pasal 9

(1) PAjKuasa PA mengajukan pengesahan atas seluruhpendapatan dan belanja yang bersumber dari HDNL Dangpada tahun berjalan kepada KPPN setempat, paling sedikit1 (satu) kali dalam setiap triwulan.

(2) Atas pendapatan danj atau belanja yang bersumber dari HDNLDang, PAjKuasa PA membuat dan mengirimkan SPMPengesahan dengan format sebagaimana ditetapkan dalamLampiran V yang menjadi bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Keuangan ini, dengan dilengkapi:

a. copy Rekening Koran dan bukti transfer atas HDNL Dangyang diterima;

b. SPTMHBL Dang dengan format sebagaimana ditetapkandalam Lampiran II yang menjadi bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Keuangan ini;

c. SPTJM dengan format sebagaimana ditetapkan dalamLampiran III yang menjadi bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Keuangan ini;

d. copy surat persetujuan pembukaan rekening untukpengajuan SPM Pengesahan pertama kali.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-10 -

(3) Atas dasar SPM Pengesahan sebagaimana dimaksud pad a ayat(2), KPPN setempat menerbitkan SP2D Pengesahan denganformat sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI yangmenjadi bagian tidak terpisahkan dari Peraturan MenteriKeuangan ini, dalam rangkap 3 (tiga) dengan ketentuan:

a. lembar ke-l, untuk PAjKuasa PA;

b. lembar ke-2, untuk Direktorat Jenderal Pengelolaan Utangc.q. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen;

c. lembar ke-3, untuk pertinggal KPPN setempat.

(4) Atas dasar SP2D Pengesahan, KPPN setempat membukukanpendapatan dan belanja yang bersumber dari HDNL Uang.

(5) Atas dasar SP2D Pengesahan yang diterima dari KPPNsetempat, Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan SetelmenDirektorat Jenderal Pengelolaan Utang selaku Unit AkuntansiKuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara mencatatpendapatan yang bersumber dari HDNL Uang.

(6) Atas dasar SP2D Pengesahan yang diterima dari KPPNsetempat, PAjKuasa PA mencatat belanja yang bersumber dariHDNL Uang.

BAB IX

PELAPORAN DAN REKONSILIASI

Pasall0

Satuan kerja wajib menyusun laporan keuangan dan melakukanrekonsiliasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan danketentuan yang berlaku.

BABX

KETENTUAN PENUTUP

Pasalll

Ketentuan lebih lanjut dalam rangka pelaksanaan teknis pengesahanrealisasi pendapatan dan belanja yang bersumber dari HLNL Uangdan HDNL Uang ditetapkan dalam Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan.

Pasal12

Perlakuan pengesahan realisasi pendapatan dan belanja yangbersumber dari HLNLUang dan HDNL Uang yang diterimalangsung oleh kementerian negarajlembaga yang dilakukansebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakansah.

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-11 -

Pasal13

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku, PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentangTata Cara: Pembukuan Dan Pengesahan Atas Realisasi Hibah LuarNegeri 'P~merintah Yang Dilaksanakan Secara Langsung, dicabutdan dlnyatakan tidak berlaku.

Pasal14

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalamBerita Negara Republik Indonesia .

. Ditetapkan di Jakartapada tanggal 28 Desember2010

MENTERI KEUANGAN,

ttd.

AGUS D.W. MARTOW ARDOJODiundangkan di Jakarta -- ...padatanggal 28 Desember 2010

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

ttd .

.PATRIALIS AKBAR

MEN

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTER! KEUANGANNOMOR 255/PMK.05/20l0 TENTANG TATA

CARA PENGESAHAN REALISASIPENDAPATAN DAN BELANJA YANGBERSUMBER DAR! HIBAH LUAR NEGERI/HIBAH DALAM NEGERI YANG DlTERIMALANGSUNG OLEH KEMENTERIANNEGARA/LEMBAGA DALAM BENTUKUANG

FORMAT SURA T PERI NT AH PENGESAHAN HIBAH

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ... (1)

SURAT PERINTAH PENGESAHAN HIBAH

Tanggal: (2) Nomor: (3)

Kuasa Bendahara Umum Negara, KPPN 4)

Agar melakukan pengesahan sejumIah:

Saldo awal Rp (5)

Penerimaan Rp (6)

Pengeluaran Rp (7)

Saldo akhir Rp (8)

Tahun Anggaran : (9)

Dasar Pengesahan (10) Kewenangan Pelaksanaan (KP/KD/DK/TP) .. (11)

FungsijSubfungsijProgram (12)

Satker

...... (13)

Unit Organisasi

............... (14)

Lokasi

(15)

(16)

JUMLAHDANG

PENGELUARAN

KEG/SUB KEG/AKUN

BELANJA

Sumber dana : (17)

PENERIMAAN

AKUN PENDAP ATAN

BAGIAN ANGGARAN I JDMLAH UANG999.02

JumIah Penerimaan I (23)

............... (18)

JumIahPengeluaran

............ (19)

............ (22)

................... (20) ................... (21)

Uraian antara lain keperluanpengesahan (25)

Telah diterbitkan SP3 (30)Tanggal NomorKasi PPHLN:

Saldo Dana Hibah I (24)

(26) tanggal .A.n. Menterij Ketua Lembaga (27)

......................................... (28

.......................................... 29)

* seluruh penerimaan dalam mata uang asing dicantumkan sebesar ekuivalen rupiah

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2-

PETUNJUK PENGISIANSURAT PERINTAH PENGESAHAN HIBAH (SP2H)

NOMOR URAIAN ISIAN

(1)

Diisi uraian kementerian negaraj lembaga

(2)

Diisi tanggal diterbitkan SP2H

(3)

Diisi nomor SP2H

(4)

Diisi uraian KPPN yang melakukan pengesahan, diikuti kode KPPN

(5)

Diisi saldo awal HLNL Dang

(6)

Diisi jumlah HLNL Dang telah diterima

(7)

Diisi jumlah belanja yang bersumber dari HLNL Dang

(8)

Diisi selisih antara penerimaan dengan pengel uaran

(9)

Diisi tahun anggaran

(10)

Diisi dasar diterbitkannya SP2H, misalnya nomor DD APBN, nomor dantanggal DIPA, atau dokumen penerimaan dan pengeluaran lainnya(11)

Diisi kode 2 digit kewenangan pelaksanaan satker penerima hibah

(12)

Di isi kode fungsi, subfungsi, dan program

(13)

Diisi kode satker (6 digit)

(14)

Diisi kode unit organisasi

(15)

Diisi kode lokasi, kode provinsi (2 digit) dan kabupatenjkota (2 digit)

(16)

Diisi uraian satker yang bersangkutan

(17)

Diisi sumber dana "HLN"

(18)

Diisi akun belanja

(19)

Diisi jumlah rupiah masing-masing akun belanja

(20)

Diisi kode akun pendapatan untuk bagian anggaran 999.02

(21)

Diisi jumlah rupiah masing-masing akun pendapatan hibah

(22)

Diisi total rupiah jumlah belanja yang bersumber dari HLNL Dang

(23)

Diisi total rupiah jumlah pendapatan HLNL Dang

(24)

Diisi saldo dana HLNL Dang yang diterima

(25)

Diisi uraian keperluan pengesahan

(26)

Diisi lokasi instansi penerbit SP2H dan tanggal penerbitan SP2H

(27)

Diisi uraian kementerianjlembaga terkait

(28)

Diisi nama jabatan yang berwenang menerbitkan SP2H j pejabat ,penandatangan SP2H

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

(29) Diisi nama dan NIP penandatangan SP2H

(30)

Diisi cap "telah diterbitkan SP3H Tanggal ... Nomor: ... " dan paraf KepalaSeksi PPHLN

MENTERI KEUANGAN

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJ )

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

LAMPIRA

PERATURAN MENTERI KEUANC J;NOMOR 255'PMK.OS/2010 TENTANG T I '/\CARA PENGESAHAN REAL!:, ~:;I

PENDAPATAN DAN BELANJA YA rcBERSUMBER DARI HIBAH LUAR NEGE ],1

HIBAH DALAM NEGERI YANG DITE!'! [,:\LANGSUNG OLEH KEMENTEm .:\

NEGARA/LEMBAGA DALAM BEN] n<UANG

...... (3)

...... (4)

...... (5)

....... (6)

SURAT PERNY AT AAN TELAH MENERIMA HIBAH DAN BELANJALANGSUNG DALAM BENTUK UANG TANP A MELALUI KPPN (SPTMHBL)

NOMOR. (l)TANGGAL (2)

Menyatakan bahwa saya atas nama:

Kementerian NegarajLembagaNama dan Kade Satker

Namar dan Tanggal DIPA

Namar dan Tanggal SPPengesahan

bertanggung jawab penuh atas segala penerimaan dan belanja yang dananyc'bersumber dari (7) yang diterima langsung dari:

Pemberi Hibah : (8)

Namar NPH : (9)

Namar Register : (10)

Nilai Kamitmen Hibah : (11)

tanpa melalui KPPN dengan rincian sebagai berikut:

RealisasiAkunPagus.d. BulanBulan inis.d. Bulan iniSisa

lalu Pendapatan ....... (12)

....... (13)...... (14)........ (15)........ (16)....... (17)Belanja ......... (18)

....... (19)...... (20)....... (21)....... (22)..... 123)

Bukti-bukti terkait hal tersebut di atas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku padaSatuan Kerja (24) untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaanaparat pengawas fungsianal.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya .

....... (25), tanggal, bulan, tahun

Pengguna Anggaranj

Kuasa Pengguna Anggaran,

Nama (26)NIP (27)

* seluruh penerimaan dalam mata uang asing dicantumkan sebesar ekuivalen rupiah

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

PETDNJDK PENGISIANSDRA T PERNY ATAAN TELAH MENERIMA HIBAH DAN BELANJA

LANGSDNG DALAM BENTDK DANG TANP A MELALDI KPPN (SPTMHBL)

NOMOR URAIAN PEN GIS IAN

(1)

Diisi namar SPTMHBL Dang

(2)

Diisi tanggal SPTMHBL Dang

(3)

Diisi uraian kementerian/lembaga

(4)

Diisi nama dan kade satker / unit

(5)

Diisi namar dan tanggal DIPA

(6)

Diisi nom or dan tanggal SP2H untuk HLNL Dang, atau namar dan tanggal SPMPengesahan untuk HDNL Dang

(7)

Diisi jenis hibah langsung, HLNL Dang atau HDNL Dang

(8)

Diisi nama pemberi hibah

(9)

Diisi namar NPH/ Grant Agreement

(10)

Diisi namar register

(11)

Diisi nilai hibah yang disepakati sesuai NPH/ Grant Agreement

(12)

Diisi akun 431211 untuk Pendapatan Hibah Luar Negeri-Perarangan, 431212untuk Pendapatan Hibah Luar Negeri-Bilateral, 431213 untuk PendapatanHibah Luar Negeri-Mul~ilateral, 431219 untuk Pendapatan Hibah Luar NegeriLainnya, akun 431111 untuk Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Perarangan,431112 untuk Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Lembaga/Badan Dsaha,431119 untuk Pendapatan Hibah Dalam Negeri lainnya.(13)

Diisi pagu hibah HLNL /HDNL Dang yang akan diterima dalam tahun anggaranberjalan(14)

Diisi realisasi pendapatan HLNL /HDNL Dang s.d. bulan lalu

(15)

Diisi realisasi pendapatan HLNL /HDNL Dang bulan ini

(16)

Diisi realisasi pendapatan HLNL /HDNL Dang s.d. bulan ini

(17)

Diisi sisa pendapatan HLNL/HDNL Dang yang belum terealisasi

(18)

Diisi akun belanja

(19)

Diisi pagu anggaran belanja yang bersumber dari HLNL/HDNL Dang selamatahun anggaran berjalan(20)

Diisi realisasi belanja yang bersumber dari HLNL/HDNL Dang s.d. bulan lalu

(21)

Diisi realisasi belanja yang bersumber dari HLNL/HDNL Dang untuk bulan ini

(22)

Diisi realisasi belanja yang bersumber dari HLNL/HDNL Dang s.d. bulan ini

(23)

Diisi sisa pagu belanja

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

(24)Diisi uraian satker

(25)

Diisi kota terripat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan tangga]penerbitan SPTMHBL

(26)

Diisi nama PA/Kuasa PA

(27)

Diisi NIP PA/Kuasa PA

MENTER! KEUANGAN

ttd.

AGUS D.W. MARTOW ARDOJ(

/.

LAMPIR.I I III

PERATURAN MENfER! KEUAN A.'1

NOMOR255 /PMK05/2010 TENfANGI T',CARA PENGESAHAN REAL] A.~;[

PENDAPATAN DAN BELANJA Y ~"O:;

BERSUMBER DAR! HIBAH LUAR NEG RIiHIBAH DALAM NEGERI YANG DITEf IHLANGSUNG OLEH KEMENfEl ~ I,'

NEGARA/LEMBAGA DALAM BEN l.I)~UANG

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

(KOP SURAT)KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA .....

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAKNomor SPTJM- .

1. Nama Satuan Kerja2. Kode Satuan Kerja3. Nomor dan Tanggal DIPA4. Kegiatan/Sub Kegiatan5. Klasifikasi Belanja6. No. Grant/Register

Kuasa Pengguna Anggaran menyatakan bertanggung jawab terhadap:

1. Penerimaan (1) nomor register (2) sebesar Rp ,(3)

2. Belanja yang bersumber dari hibah sebagaimana butir 1, sebesarRp (4) atas beban DIPA Nomor ,(5) dengan akun (6)

hingga ditandatangani SPTJM ini seluruh penerimaan hibah telah diajukanpengesahannya dan seluruh kewajiban yang berkaitan dengan perpajakan telah kamipenuhi.

Apabila dikemudian hari terdapat kerugian negara atas belanja sebagaimana angka 2,kami bersedia untuk menyetor kerugian negara tersebut ke Rekening Kas Negara.

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini disimpan oleh Kuasa Pengguna Anggaranuntuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasanfungsional.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya .

............ , (7)Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

................................... (8)NIP (9)

* seluruh penerimaan dalam mata uang asing dicantumkan sebesar ekuivalen rupiah

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

PETUNJUK PENGISIANSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

(SPTJM).-

NOMORURAIAN PENGISIAN

(1)

Di isi nama HLNLjHDNL Dang

(2)

Di isi nomor register ..(3) Di isi jumlah HLNLjHDNL Dang yang diterima

(4)

Di isi jumlah belanja yang bersumber dari HLNLjHDNL Dang

(5)

Di isi nomor DIPA atas belanja yang bersumber dari HLNLjHDNL Dang

(6)

Di isi kode akun belanja

(7)

Di isi tempat dan tanggal pembuatan SPTJM

(8)

Di isi nama PAj Kuasa PA penandatangan SPTJM

(9)

Di isi NIP PAj Kuasa PA penandatangan SPTJM

EN

MENTERIKEUANGAN

ttd.

AGUS D.W. MARTOWAH )0:0

LAMPIRAN IV

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 255 /PMK.05/2010 TENTANG TAT ACARA PENGFSAHAN REAUSASI

'- PENDAPATAN DAN BELANJA YANGBERSUMBER DARI HIBAH WAR NEGERI/HIBAH DALAM NEGERI YANG DITERIMALANGSUNG OLEH KEMENTERIAN

NEGARA/LEMBAGA DALAM BENTUKUANG

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

FORMAT SURAT PERINTAH PEMBUKUAN (SP3)

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.

DIREKTORA T JENDERALPERBENDAHARAAN

NSS : 9999999 A

SURA T PERINT AH PENGESAHAN

PEMBUKUAN (SP3)

Nomor SP2H

Tanggal

Satker

................ 1)

: 2)

................ 3)

Dari

Tanggal

Nomor

Tahun Anggaran

: 4)

: 5)

: 6)

: 7)

Hendaklah mengesahkan sejumlah penerimaan dan pengeluaran sebagai berikut:

Penerimaan RPol 8)Pengeluaran Rp. 9)

Saldo Dana I )Rp. 10HLNL Uang

Uraian

..................................................................................................................... 11)

Kepala Seksi PPHLN

.............................. 13)

Kuasa Bendahara Umum

Negara

................................ 14)

Jakarta~ 12).........

Kepala Seksi Bank/ Giro

Pos/Bendum

.............................. 15)

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

PETUNJUK PENGISIANSURA T PERINT AH PEMBUKUAN (SP3)

NOMORURAl AN PENGISIAN

(1)

Diisi nomOI: SP2H

(2)

Diisi tanggal SP2H

(3)

Diisi uraian satker / unit sesuai yang ada pada SP2H

(4)

Diisi Bendahara Umum Negara atau Kuasa Bendahara Umum Negara

(5)

Diisi tanggal diterbitkan SP3

(6)

Diisi nomor dengan susunan nomor penerbitan SP3/kode KPPN/kodEbank

(7)

Diisi tahun anggaran

(8)

Diisi pendapatan hibah

(9)

Diisi belanja

(10)

Diisi selisih antara penerimaan dengan pengeluaran

(11)

Diisi uraian keperluan pengesahan

(12)

Diisi kota tempat KPPN dan tanggal penerbitan SP3

(13)

Diisi nama Kepala Seksi PPHLN

(14)

Diisi nama dan NIP Kuasa Bendahara Umum Negara

(15)

Diisi nama dan NIP Kepala Seksi Bank/Giro Pos/Bendum

GIARTONIP19590420

EN

MENTERI KEUANGAt'f

ttd.

AGUS D,W. MARTOWi RIJO ro

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN V

PERATURAN MENTERl KEUANGAN

NOMOR 255/PMK.05/2010 TENTANG TATACARA PENGESAHAN REAUSASI

PENDAPATAN DAN BELANJA YANGBERSUMBER DARI HIBAH LUAR NEGERl/HIBAH DALA.\.1 NEGERI YANG DITERlMALANGSUNG OLEH KEMENTERIAN

NEGARA/LEMBAGA DALAM BENTUKUANG

FORMAT SURAT PERINTAH MEMBAYAR PENGESAHAN

(SPM PENGESAHAN)

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (1)

SURAT PERI NT AH MEMBA YAR PENGESAHAN

Tanggal : (2) Nomor : (3)

Kewenangan Pelaksanaan (KP/KD/DK/TP) .. (11)

FungsijSubfungsijProgram (12)

Satker Unit Organisasi Lokasi

Kuasa Bendahara Umum Negara, KPPN (4)

Agar melakukan pengesahan sejumlah:

Saldo awal Rp (5)

Penerimaan Rp (6)

Pengeluaran Rp (7)

Saldo akhir Rp (8)

Tahun Anggaran : (9)

Dasar Pengesahan (10)

......... (13) (14) (15)

............................................................ (16)

Sumber dana : (17)

............ (22)

............ (19)

JUMLAHUANG

Jumlah Penerimaan I (23)

.................... (21)

PENERIMAAN

AKUN PENDAP AT AN

BAGIAN ANGGARAN I JUMLAH UANG999.02

................... (20)

PENGELUARAN

KEG/SUB KEG/AKUN

BELANJA

............... (18)

JumlahPengeluaran

Saldo Dana HDNL Uang I (24)

Uraian antara lain keperluan

pengesahan (25)

Telah diterbitkan SP2D Pengesahan(30)Tanggal NomorKasi Pencairan Dana:

26) tanggal .

A.n. MenterijKetua Lembaga .. (27)

....................................... (28)

......................................... (29)

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

PETUNJUK PENGISIAN SPM PENGESAHAN

NOMOR URAl AN ISIAN

(1)

Diisi uraian kementerian negarajlembaga

(2)

Diisi tanggal diterbitkan SPM Pengesahan

(3)

Diisi nomor SPM Pengesahan

(4)

Diisi uraian KPPN setempat yang melakukan pengesahan, diikuti kodeKPPN(5)

Diisi saldo awal HDNL Uang

(6)

Diisi jumlah HDNL Uang telah diterima

(7)

Diisi jumlah belanja yang bersumber dari HDNL Uang

(8)

Diisi selisih antara penerimaan dengan pengeluaran

(9)

Diisi tahun anggaran

(10)

Diisi dasar diterbitkannya SPM Pengesahan, misalnya nomor UU APBN,

nomor dan tanggal DIPA, atau dokumen penerimaan dan pengeluaranlainnya(11)

Diisi kode 2 digit kewenangan pelaksanaan satker penerima hibah

(12)

Di isi kode fungsi, sub fungsi, dan program

(13)

Diisi kode satker (6 digit)

(14)

Diisi kode unit organisasi

(15)

Diisi kode lokasi, kode propinsi (2 digit) dan kabupatenjkota (2 digit)

(16)

Diisi uraian satker yang bersangkutan

(17)

Diisi sumber dana "HDN"

(18)

Diisi akun belanja

(19)

Diisi jumlah masing-masing akun belanja

(20)

Diisi kode akun pendapatan untuk bagian anggaran 999.02

(21)

Diisi jumlah masing-masing akun pendapatan hibah

(22)

Diisi total belanja yang bersumber dari HDNL Uang

(23)

Diisi total pendapatan HDNL Uang

(24)

Diisi selisih antara penerimaan dengan pengeluaran

(25)

Diisi uraian keperluan pengesahan.

(26) Diisi lokasi Instansi Penerbit SPM Pengesahan dan tanggal penerbitan SPM

Pengesahan(27)

Diisi uraian kementerian negarajlembaga terkait

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

(28) Diisi nama jabatan yang berwenang menerbitkan/ pejabat penandatangarSPM Pengesahan(29)

Diisi nama dan NIP penandatangan SPM Pengesahan

(30)

Diisi cap "telah diterbitkan SP2D Pengesahan, tanggal ... nomor: ... " danparaf Kepala Seksi Pencairan Dana.

MENTERI KEUANGAN

ttd.

AGUS D.W. MARTOW ARDOJO