peraturan menteri keuangan - djpk kemenkeu...luar negeri kepada pemerintah daerah dalam bentuk hibah...

23
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07/2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597); 6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH.

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 224/PMK.07/2008

TENTANG

PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);

6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH.

Page 2: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin.

4. Peta Kapasitas Fiskal Daerah, yang selanjutnya disebut Peta Kapasitas Fiskal, adalah pengelompokan Daerah berdasarkan indeks kapasitas fiskal menjadi empat kelompok yaitu Daerah berkapasitas fiskal sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.

5. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

7. Pinjaman Luar Negeri adalah salah satu unsur pembiayaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan/atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali.

Page 3: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

8. Pemberi Pinjaman Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat PPLN, adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, serta lembaga keuangan non asing, yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Peta Kapasitas Fiskal digunakan untuk penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan.

(2) Peta Kapasitas Fiskal terdiri dari Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi, Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota, dan Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran.

BAB III

PENYUSUNAN PETA KAPASITAS FISKAL

Pasal 3

Penyusunan Peta Kapasitas Fiskal dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu:

a. Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; dan

b. Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

BAB IV

PENGHITUNGAN KAPASITAS FISKAL DAN INDEKS KAPASITAS FISKAL

Pasal 4

(1) Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, didasarkan pada formula sebagai berikut :

KF = ( PAD + DBH + DAU + LP) – BP

Jumlah penduduk miskin

Page 4: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

KF = Kapasitas Fiskal

PAD = Pendapatan Asli Daerah

DBH = Dana Bagi Hasil

DAU = Dana Alokasi Umum

LP = Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

BP = Belanja Pegawai

(2) Jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jumlah penduduk miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun terakhir.

(3) Penghitungan Kapasitas Fiskal didasarkan pada data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007.

(4) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Provinsi dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Provinsi.

(5) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Kabupaten/Kota dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Kabupaten/Kota.

(6) Berdasarkan indeks yang diperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5), Daerah dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori sebagai berikut:

a. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya lebih dari atau sama dengan 2 (indeks≥2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sangat tinggi;

b. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari atau sama dengan 1 sampai kurang dari 2 (1≤indeks<2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal tinggi;

c. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari 0,5 sampai kurang dari 1 (0,5<indeks<1) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sedang; dan

d. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya kurang dari atau sama dengan 0,5 (indeks≤0,5) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal rendah.

Page 5: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Pasal 5

Penetapan kategori Kapasitas Fiskal bagi Daerah pemekaran tahun 2007 dan tahun 2008 mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah Induk.

BAB V

PETA KAPASITAS FISKAL MASING-MASING DAERAH

Pasal 6

Peta Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut :

a. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini;

b. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini; dan

c. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 7

(1) Daerah yang tidak dikategorikan adalah:

a. Daerah yang tidak menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007; dan

b. Daerah yang telah menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007 namun tidak disertai rincian informasi yang diperlukan untuk penghitungan kapasitas fiskal.

(2) Daerah yang tidak dikategorikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menerima alokasi hibah yang bersumber dari penerusan Pinjaman Luar Negeri.

Page 6: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.07/2007 tentang Peta Kapasitas Fiskal Dalam Rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2008

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 7: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

LAMPIRAN IPERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL PROVINSI

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4 1 Nanggroe Aceh Darussalam 0.5758 Sedang 2 Sumatera Utara 0.3274 Rendah 3 Sumatera Barat 0.5324 Sedang 4 Riau 1.5154 Tinggi 5 Jambi 1.0579 Tinggi 6 Sumatera Selatan 0.4348 Rendah 7 Bengkulu 0.4847 Rendah 8 Lampung 0.2043 Rendah 9 DKI Jakarta 7.6010 Sangat Tinggi 10 Jawa Barat 0.3155 Rendah 11 Jawa Tengah 0.1753 Rendah 12 Yogyakarta 0.5366 Sedang 13 Jawa Timur 0.2261 Rendah 14 Kalimantan Barat 0.4922 Rendah 15 Kalimantan Tengah 1.2797 Tinggi 16 Kalimantan Selatan 1.4816 Tinggi 17 Kalimantan Timur 4.2967 Sangat Tinggi 18 Sulawesi Utara 0.6174 Sedang 19 Sulawesi Tengah 0.3372 Rendah 20 Sulawesi Selatan 0.4365 Rendah 21 Sulawesi Tenggara 0.3190 Rendah 22 Bali 1.4901 Tinggi 23 Nusa Tenggara Barat 0.1633 Rendah 24 Nusa Tenggara Timur 0.1890 Rendah 25 Maluku 0.5824 Sedang 26 Papua 0.4605 Rendah 27 Maluku Utara 1.2168 Tinggi 28 Banten 0.6039 Sedang 29 Bangka Belitung 1.7850 Tinggi 30 Gorontalo 0.3983 Rendah 31 Kepulauan Riau 1.6338 Tinggi 32 Papua Barat 0.7536 Sedang 33 Sulawesi Barat 0.4759 Rendah

MENTERI KEUANGAN

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 8: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL KABUPATEN/KOTA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

1 Kab. Aceh Barat 0.3192 Rendah 2 Kab. Aceh Besar 0.2086 Rendah 3 Kab. Aceh Selatan 0.3493 Rendah 4 Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah 5 Kab. Aceh Tengah 0.4268 Rendah 6 Kab. Aceh Tenggara 0.5466 Sedang 7 Kab. Aceh Timur 0.3377 Rendah 8 Kab. Aceh Utara 0.2290 Rendah 9 Kab. Bireuen 0.2156 Rendah 10 Kab. Pidie 0.1824 Rendah 11 Kab. Simeuleu 0.5977 Sedang 12 Kota Banda Aceh 1.2484 Tinggi 13 Kota Sabang 1.3811 Tinggi 14 Kota Langsa 0.6263 Sedang 15 Kota Lhokseumawe 1.0271 Tinggi 16 Kab. Gayo Lues 0.4161 Rendah 17 Kab. Aceh Barat Daya 0.9215 Sedang 18 Kab. Aceh Jaya 0.4138 Rendah 19 Kab. Nagan Raya 0.7871 Sedang 20 Kab. Aceh Tamiang 21 Kab. Bener Meriah

Provinsi Sumatera Utara 22 Kab. Asahan 23 Kab. Dairi 0.4609 Rendah 24 Kab. Deli Serdang 0.5188 Sedang 25 Kab. Tanah Karo 0.4420 Rendah 26 Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah 27 Kab. Langkat 0.1369 Rendah 28 Kab. Mandailing Natal 29 Kab. Nias 0.1621 Rendah 30 Kab. Simalungun 0.2391 Rendah 31 Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

Page 9: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4 32 Kab. Tapanuli Tengah 0.2150 Rendah 33 Kab. Tapanuli Utara 0.4029 Rendah 34 Kab. Toba Samosir 0.5517 Sedang 35 Kota Binjai 1.2078 Tinggi 36 Kota Medan 0.6322 Sedang 37 Kota Pematang Siantar 0.7196 Sedang 38 Kota Sibolga 39 Kota Tanjung Balai 0.8812 Sedang 40 Kota Tebing Tinggi 1.1562 Tinggi 41 Kota Padang Sidempuan 0.6657 Sedang 42 Kab. Pakpak Barat 43 Kab. Nias Selatan 0.2216 Rendah 44 Kab. Humbang Hasundutan 0.7332 Sedang 45 Kab. Serdang Bedagai 0.3088 Rendah 46 Kab. Samosir 0.4625 Rendah

Provinsi Sumatera Barat 47 Kab. Lima Puluh Kota 0.4259 Rendah 48 Kab. Agam 0.3678 Rendah 49 Kab. Kepulauan Mentawai 2.0421 Sangat Tinggi 50 Kab. Padang Pariaman 0.4411 Rendah 51 Kab. Pasaman 52 Kab. Pesisir Selatan 0.4417 Rendah 53 Kab. Sawah Lunto Sijunjung 0.6713 Sedang 54 Kab. Solok 0.3545 Rendah 55 Kab. Tanah Datar 0.7311 Sedang 56 Kota Bukit Tinggi 2.6971 Sangat Tinggi 57 Kota Padang Panjang 4.8391 Sangat Tinggi 58 Kota Padang 0.9045 Sedang 59 Kota Payakumbuh 1.6552 Tinggi 60 Kota Sawahlunto 11.3558 Sangat Tinggi 61 Kota Solok 5.9868 Sangat Tinggi 62 Kota Pariaman 63 Kab. Pasaman Barat 64 Kab. Dharmasraya 0.7090 Sedang 65 Kab. Solok Selatan 0.7820 Sedang

Page 10: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

Provinsi Riau 66 Kab. Bengkalis 2.0462 Sangat Tinggi 67 Kab. Indragiri Hilir 0.5252 Sedang 68 Kab. Indragiri Hulu 1.0745 Tinggi 69 Kab. Kampar 0.9978 Sedang 70 Kab. Kuantan Singingi 0.7733 Sedang 71 Kab. Pelalawan 1.2289 Tinggi 72 Kab. Rokan Hilir 73 Kab. Rokan Hulu 74 Kab. Siak 75 Kota Dumai 2.5491 Sangat Tinggi 76 Kota Pekanbaru 2.2227 Sangat Tinggi

Provinsi Jambi 77 Kab. Batanghari 0.7312 Sedang 78 Kab. Bungo 1.4679 Tinggi 79 Kab. Kerinci 0.6587 Sedang 80 Kab. Merangin 0.7493 Sedang 81 Kab. Muaro Jambi 1.0694 Tinggi 82 Kab. Sarolangun 0.7518 Sedang 83 Kab. Tanjung Jabung Barat 1.3276 Tinggi 84 Kab. Tanjung Jabung Timur 1.3174 Tinggi 85 Kab. Tebo 1.2167 Tinggi 86 Kota Jambi 1.0977 Tinggi

Provinsi Sumatera Selatan 87 Kab. Lahat 0.3874 Rendah 88 Kab. Musi Banyuasin 89 Kab. Musi Rawas 0.3162 Rendah 90 Kab. Muara Enim 0.3890 Rendah 91 Kab. Ogan Komering Ilir 0.2975 Rendah 92 Kab. Ogan Komering Ulu 0.8981 Sedang 93 Kota Palembang 0.4817 Rendah 94 Kota Prabumulih 2.7037 Sangat Tinggi 95 Kota Pagar Alam 2.0118 Sangat Tinggi 96 Kota Lubuk Linggau 0.9395 Sedang 97 Kab. Banyuasin 0.3443 Rendah

Page 11: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4 98 Kab. Ogan Ilir 0.3685 Rendah 99 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 100 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 0.4432 Rendah Provinsi Bengkulu 101 Kab. Bengkulu Selatan 0.2903 Rendah 102 Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah 103 Kab. Rejang Lebong 104 Kota Bengkulu 0.7366 Sedang 105 Kab. Kaur 0.3260 Rendah 106 Kab. Seluma 0.2729 Rendah 107 Kab. Mukomuko 0.5203 Sedang 108 Kab. Lebong 1.0361 Tinggi 109 Kab. Kepahiang 0.7975 Sedang Provinsi Lampung 110 Kab. Lampung Barat 0.2706 Rendah 111 Kab. Lampung Selatan 112 Kab. Lampung Tengah 0.1275 Rendah 113 Kab. Lampung Utara 0.1357 Rendah 114 Kab. Lampung Timur 0.1401 Rendah 115 Kab. Tanggamus 0.1458 Rendah 116 Kab. Tulang Bawang 0.3785 Rendah 117 Kab. Way Kanan 0.2781 Rendah 118 Kota Bandar Lampung 0.3659 Rendah 119 Kota Metro Provinsi Jawa Barat 120 Kab. Bandung 0.2528 Rendah 121 Kab. Bekasi 0.5608 Sedang 122 Kab. Bogor 0.1928 Rendah 123 Kab. Ciamis 0.2092 Rendah 124 Kab. Cianjur 125 Kab. Cirebon 0.1224 Rendah 126 Kab. Garut 0.1238 Rendah 127 Kab. Indramayu 128 Kab. Karawang 0.2281 Rendah 129 Kab. Kuningan 0.1836 Rendah

Page 12: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

130 Kab. Majalengka 0.1490 Rendah 131 Kab. Purwakarta 0.2264 Rendah 132 Kab. Subang 0.1821 Rendah 133 Kab. Sukabumi 134 Kab. Sumedang 0.2046 Rendah 135 Kab. Tasikmalaya 0.1333 Rendah 136 Kota Bandung 1.0691 Tinggi 137 Kota Bekasi 0.6667 Sedang 138 Kota Bogor 0.4160 Rendah 139 Kota Cirebon 0.9922 Sedang 140 Kota Depok 1.3284 Tinggi 141 Kota Sukabumi 142 Kota Tasikmalaya 0.4753 Rendah 143 Kota Cimahi 144 Kota Banjar 2.1140 Sangat Tinggi Provinsi Jawa Tengah 145 Kab. Banjarnegara 0.1186 Rendah 146 Kab. Banyumas 0.1226 Rendah 147 Kab. Batang 0.1498 Rendah 148 Kab. Blora 0.1677 Rendah 149 Kab. Boyolali 150 Kab. Brebes 0.0870 Rendah 151 Kab. Cilacap 0.1493 Rendah 152 Kab. Demak 0.1249 Rendah 153 Kab. Grobogan 0.1079 Rendah 154 Kab. Jepara 0.3007 Rendah 155 Kab. Karanganyar 0.1950 Rendah 156 Kab. Kebumen 0.0917 Rendah 157 Kab. Kendal 0.1748 Rendah 158 Kab. Klaten 0.1393 Rendah 159 Kab. Kudus 0.4027 Rendah 160 Kab. Magelang 0.1755 Rendah 161 Kab. Pati 0.1548 Rendah 162 Kab. Pekalongan 0.1480 Rendah 163 Kab. Pemalang 0.1123 Rendah

Page 13: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

164 Kab. Purbalingga 0.1293 Rendah 165 Kab. Purworejo 0.1843 Rendah 166 Kab. Rembang 0.1396 Rendah 167 Kab. Semarang 0.2799 Rendah 168 Kab. Sragen 0.1688 Rendah 169 Kab. Sukoharjo 0.2266 Rendah 170 Kab. Tegal 0.1369 Rendah 171 Kab. Temanggung 0.2062 Rendah 172 Kab. Wonogiri 0.1288 Rendah 173 Kab. Wonosobo 0.1083 Rendah 174 Kota Magelang 1.2193 Tinggi 175 Kota Pekalongan 1.0653 Tinggi 176 Kota Salatiga 0.9920 Sedang 177 Kota Semarang 0.8855 Sedang 178 Kota Surakarta 0.3806 Rendah 179 Kota Tegal 0.7878 Sedang Provinsi Yogyakarta 180 Kab. Bantul 181 Kab. Gunung Kidul 0.1351 Rendah 182 Kab. Kulon Progo 0.1906 Rendah 183 Kab. Sleman 184 Kota Yogyakarta Provinsi Jawa Timur 185 Kab. Bangkalan 0.1079 Rendah 186 Kab. Banyuwangi 187 Kab. Blitar 0.1972 Rendah 188 Kab. Bojonegoro 0.1360 Rendah 189 Kab. Bondowoso 0.1334 Rendah 190 Kab. Gresik 0.1500 Rendah 191 Kab. Jember 0.1201 Rendah 192 Kab. Jombang 0.1534 Rendah 193 Kab. Kediri 0.1584 Rendah 194 Kab. Lamongan 0.1202 Rendah 195 Kab. Lumajang 0.1649 Rendah 196 Kab. Madiun 0.1826 Rendah

Page 14: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

197 Kab. Magetan 0.2392 Rendah 198 Kab. Malang 0.1656 Rendah 199 Kab. Mojokerto 0.2221 Rendah 200 Kab. Nganjuk 0.1371 Rendah 201 Kab. Ngawi 202 Kab. Pacitan 203 Kab. Pamekasan 0.1024 Rendah 204 Kab. Pasuruan 0.1429 Rendah 205 Kab. Ponorogo 0.1766 Rendah 206 Kab. Probolinggo 0.1213 Rendah 207 Kab. Sampang 0.0812 Rendah 208 Kab. Sidoarjo 0.3183 Rendah 209 Kab. Situbondo 210 Kab. Sumenep 0.1103 Rendah 211 Kab. Trenggalek 0.1662 Rendah 212 Kab. Tuban 0.1412 Rendah 213 Kab. Tulungagung 0.1761 Rendah 214 Kota Blitar 0.9401 Sedang 215 Kota Kediri 0.9171 Sedang 216 Kota Madiun 1.2423 Tinggi 217 Kota Malang 0.6255 Sedang 218 Kota Mojokerto 219 Kota Pasuruan 0.7572 Sedang 220 Kota Probolinggo 0.5578 Sedang 221 Kota Surabaya 0.7038 Sedang 222 Kota Batu 0.8495 Sedang Provinsi Kalimantan Barat 223 Kab. Bengkayang 0.8052 Sedang 224 Kab. Landak 0.2962 Rendah 225 Kab. Kapuas Hulu 226 Kab. Ketapang 227 Kab. Pontianak 228 Kab. Sambas 229 Kab. Sanggau 0.8492 Sedang 230 Kab. Sintang 0.6206 Sedang

Page 15: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

231 Kota Pontianak 0.7994 Sedang 232 Kota Singkawang 1.3869 Tinggi 233 Kab. Sekadau 0.9867 Sedang 234 Kab. Melawi 0.6830 Sedang Provinsi Kalimantan Tengah 235 Kab. Barito Selatan 1.8272 Tinggi 236 Kab. Barito Utara 2.5415 Sangat Tinggi 237 Kab. Kapuas 0.8288 Sedang 238 Kab. Kotawaringin Barat 1.6262 Tinggi 239 Kab. Kotawaringin Timur 1.0326 Tinggi 240 Kota Palangka Raya 2.1805 Sangat Tinggi 241 Kab. Katingan 2.7695 Sangat Tinggi 242 Kab. Seruyan 243 Kab. Sukamara 7.9064 Sangat Tinggi 244 Kab. Lamandau 5.2665 Sangat Tinggi 245 Kab. Gunung Mas 2.6541 Sangat Tinggi 246 Kab. Pulang Pisau 1.9554 Tinggi 247 Kab. Murung Raya 4.7505 Sangat Tinggi 248 Kab. Barito Timur 1.6085 Tinggi Provinsi Kalimantan Selatan 249 Kab. Banjar 1.4193 Tinggi 250 Kab. Barito Kuala 1.0443 Tinggi 251 Kab. Hulu Sungai Selatan 252 Kab. Hulu Sungai Tengah 0.9972 Sedang 253 Kab. Hulu Sungai Utara 0.8421 Sedang 254 Kab. Kota Baru 1.4993 Tinggi 255 Kab. Tabalong 1.2891 Tinggi 256 Kab. Tanah Laut 257 Kab. Tapin 1.8682 Tinggi 258 Kota Banjarbaru 2.5363 Sangat Tinggi 259 Kota Banjarmasin 1.7577 Tinggi 260 Kab. Balangan 1.9406 Tinggi 261 Kab. Tanah Bumbu 1.3886 Tinggi Provinsi Kalimantan Timur 262 Kab. Berau 6.4999 Sangat Tinggi

Page 16: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

263 Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi 264 Kab. Kutai 4.5693 Sangat Tinggi 265 Kab. Kutai Barat 266 Kab. Kutai Timur 3.9950 Sangat Tinggi 267 Kab. Malinau 6.3884 Sangat Tinggi 268 Kab. Nunukan 2.7898 Sangat Tinggi 269 Kab. Pasir 2.2334 Sangat Tinggi 270 Kota Balikpapan 5.2596 Sangat Tinggi 271 Kota Bontang 7.0585 Sangat Tinggi 272 Kota Samarinda 2.2250 Sangat Tinggi 273 Kota Tarakan 4.0937 Sangat Tinggi 274 Kab. Penajam Paser Utara 2.7044 Sangat Tinggi Provinsi Sulawesi Utara 275 Kab. Bolaang Mongondow 276 Kab. Minahasa 0.6110 Sedang 277 Kab. Kep. Sangihe dan Talaud 278 Kota Bitung 0.7547 Sedang 279 Kota Manado 1.0073 Tinggi 280 Kab. Kepulauan Talaud 1.4974 Tinggi 281 Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang 282 Kota Tomohon 1.9987 Tinggi 283 Kab. Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Tengah 284 Kab. Banggai 0.5020 Sedang 285 Kab. Banggai Kepulauan 0.4394 Rendah 286 Kab. Buol 0.4896 Rendah 287 Kab. Toli-Toli 0.4935 Rendah 288 Kab. Donggala 0.2455 Rendah 289 Kab. Morowali 290 Kab. Poso 0.4650 Rendah 291 Kota Palu 0.6209 Sedang 292 Kab. Parigi Moutong 0.2742 Rendah 293 Kab. Tojo Una Una 0.3313 Rendah Provinsi Sulawesi Selatan 294 Kab. Bantaeng 1.0293 Tinggi

Page 17: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

295 Kab. Barru 0.7216 Sedang 296 Kab. Bone 0.2317 Rendah 297 Kab. Bulukumba 0.4609 Rendah 298 Kab. Enrekang 0.4776 Rendah 299 Kab. Gowa 0.3279 Rendah 300 Kab. Jeneponto 0.2198 Rendah 301 Kab. Luwu 0.2977 Rendah 302 Kab. Luwu Utara 0.4891 Rendah 303 Kab. Maros 0.2366 Rendah 304 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 0.2713 Rendah 305 Kab. Pinrang 306 Kab. Selayar 307 Kab. Sidenreng Rappang 0.9435 Sedang 308 Kab. Sinjai 0.5144 Sedang 309 Kab. Soppeng 1.5794 Tinggi 310 Kab. Takalar 0.4858 Rendah 311 Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah 312 Kab. Wajo 0.5663 Sedang 313 Kota Pare-Pare 1.8516 Tinggi 314 Kota Makassar 315 Kota Palopo 1.0007 Tinggi 316 Kab. Luwu Timur Provinsi Sulawesi Tenggara 317 Kab. Buton 0.2355 Rendah 318 Kab. Konawe 0.3505 Rendah 319 Kab. Kolaka 0.3430 Rendah 320 Kab. Muna 0.3171 Rendah 321 Kota Kendari 0.5826 Sedang 322 Kota Bau-Bau 0.6261 Sedang 323 Kab. Konawe Selatan 0.4249 Rendah 324 Kab. Bombana 0.9227 Sedang 325 Kab. Wakatobi 0.5817 Sedang 326 Kab. Kolaka Utara 0.8258 Sedang Provinsi Bali 327 Kab. Badung 3.6182 Sangat Tinggi

Page 18: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

328 Kab. Bangli 0.9617 Sedang 329 Kab. Buleleng 0.4908 Rendah 330 Kab. Gianyar 0.7899 Sedang 331 Kab. Jembrana 0.8335 Sedang 332 Kab. Karangasem 0.5859 Sedang 333 Kab. Klungkung 1.0782 Tinggi 334 Kab. Tabanan 0.7107 Sedang 335 Kota Denpasar 2.6673 Sangat Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat 336 Kab. Bima 0.1942 Rendah 337 Kab. Dompu 0.2160 Rendah 338 Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah 339 Kab. Lombok Tengah 0.0920 Rendah 340 Kab. Lombok Timur 0.1010 Rendah 341 Kab. Sumbawa 0.1646 Rendah 342 Kota Mataram 0.4705 Rendah 343 Kota Bima 0.8386 Sedang 344 Kab. Sumbawa Barat 0.6184 Sedang Provinsi Nusa Tenggara Timur 345 Kab. Alor 0.3466 Rendah 346 Kab. Belu 0.2196 Rendah 347 Kab. Ende 0.3603 Rendah 348 Kab. Flores Timur 349 Kab. Kupang 0.2278 Rendah 350 Kab. Lembata 0.4403 Rendah 351 Kab. Manggarai 0.1503 Rendah 352 Kab. Ngada 0.8478 Sedang 353 Kab. Sikka 0.3600 Rendah 354 Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah 355 Kab. Sumba Timur 356 Kab. Timor Tengah Selatan 0.1149 Rendah 357 Kab. Timor Tengah Utara 358 Kota Kupang 0.8406 Sedang 359 Kab. Rote Ndao 0.5155 Sedang 360 Kab. Manggarai Barat 0.3481 Rendah

Page 19: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

Provinsi Maluku 361 Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah 362 Kab. Maluku Tengah 0.3037 Rendah 363 Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah 364 Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang 365 Kota Ambon 366 Kab. Seram Bagian Barat 0.3726 Rendah 367 Kab. Seram Bagian Timur 368 Kab. Kepulauan Aru Provinsi Papua 369 Kab. Biak Numfor 0.4510 Rendah 370 Kab. Jayapura 1.2950 Tinggi 371 Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah 372 Kab. Merauke 1.2831 Tinggi 373 Kab. Mimika 1.7429 Tinggi 374 Kab. Nabire 0.3945 Rendah 375 Kab. Paniai 0.5384 Sedang 376 Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang 377 Kab. Yapen Waropen 0.7177 Sedang 378 Kota Jayapura 0.5026 Sedang 379 Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi 380 Kab. Keerom 2.5366 Sangat Tinggi 381 Kab. Yahukimo 0.4222 Rendah 382 Kab. Pegunungan Bintang 0.6871 Sedang 383 Kab. Tolikara 0.9744 Sedang 384 Kab. Boven Digoel 4.6875 Sangat Tinggi 385 Kab. Mappi 1.7239 Tinggi 386 Kab. Asmat 1.6467 Tinggi 387 Kab. Waropen 2.6597 Sangat Tinggi 388 Kab. Supiori 3.1395 Sangat Tinggi Provinsi Maluku Utara 389 Kab. Halmahera Tengah 2.1254 Sangat Tinggi 390 Kota Ternate 2.9931 Sangat Tinggi 391 Kab. Halmahera Barat 1.0034 Tinggi 392 Kab. Halmahera Timur

Page 20: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

393 Kab. Halmahera Selatan 1.3802 Tinggi 394 Kab. Halmahera Utara 1.3921 Tinggi 395 Kab. Kepulauan Sula 1.3136 Tinggi 396 Kota Tidore Kepulauan 2.9506 Sangat Tinggi Provinsi Banten 397 Kab. Lebak 0.1968 Rendah 398 Kab. Pandeglang 399 Kab. Serang 400 Kab. Tangerang 401 Kota Cilegon 1.8608 Tinggi 402 Kota Tangerang 0.7631 Sedang Provinsi Bangka Belitung 403 Kab. Bangka 404 Kab. Belitung 1.5322 Tinggi 405 Kota Pangkal Pinang 2.2080 Sangat Tinggi 406 Kab. Bangka Selatan 2.3972 Sangat Tinggi 407 Kab. Bangka Tengah 1.6251 Tinggi 408 Kab. Bangka Barat 409 Kab. Belitung Timur 1.8361 Tinggi Provinsi Gorontalo 410 Kab. Boalemo 0.4880 Rendah 411 Kab. Gorontalo 412 Kota Gorontalo 1.1043 Tinggi 413 Kab. Pohuwato 0.4663 Rendah 414 Kab. Bone Bolango 0.3703 Rendah Provinsi Kepulauan Riau 415 Kab. Karimun 416 Kab. Bintan 1.7802 Tinggi 417 Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi 418 Kota Batam 0.5736 Sedang 419 Kota Tanjung Pinang 420 Kab. Lingga 0.9610 Sedang Provinsi Papua Barat 421 Kab. Fak-Fak 1.3282 Tinggi 422 Kab. Manokwari 0.4721 Rendah

Page 21: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori 1 2 3 4

423 Kab. Sorong 1.2579 Tinggi 424 Kota Sorong 0.4227 Rendah 425 Kab. Raja Ampat 3.0245 Sangat Tinggi 426 Kab. Sorong Selatan 2.4983 Sangat Tinggi 427 Kab. Teluk Bintuni 1.5769 Tinggi 428 Kab. Teluk Wondama 2.2259 Sangat Tinggi 429 Kab. Kaimana 2.9795 Sangat Tinggi Provinsi Sulawesi Barat 430 Kab. Majene 0.4395 Rendah 431 Kab. Mamuju 0.7813 Sedang 432 Kab. Polewali Mandar 0.1900 Rendah 433 Kab. Mamasa 0.5673 Sedang 434 Kab. Mamuju Utara

MENTERI KEUANGAN

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 22: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH PEMEKARAN

DAERAH INDUK

No. DAERAH Indeks

Kapasitas Fiskal

Nama Kategori

1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2007

Daerah Kabupaten/Kota 1 Kab. Pidie 0.1824 Rendah Kab. Pidie Jaya 2 Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah Kota Subulussalam 3 Kab. Asahan Kab. Batubara 4 Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah Kab. Padang Lawas Utara 5 Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah Kab. Padang Lawas 6 Kab. Lahat 0.3874 Rendah Kab. Empat Lawang 7 Kab. Lampung Selatan Kab. Pesawaran 8 Kab. Serang Kota Serang 9 Kab. Bandung 0.2528 Rendah Kab. Bandung Barat 10 Kab. Ketapang Kab. Kayong Utara 11 Kab. Pontianak Kab. Kubu Raya 12 Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi Kab. Tana Tidung 13 Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang Kab. Minahasa Tenggara 14 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara 15 Kab. Kep. Sangihe dan Talaud Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 16 Kab. Bolaang Mongondow Kota Kotamobagu 17 Kab. Gorontalo Kab. Gorontalo Utara 18 Kab. Konawe 0.3505 Rendah Kab. Konawe Utara 19 Kab. Muna 0.3171 Rendah Kab. Buton Utara 20 Kab. Ngada 0.8478 Sedang Kab. Nagekeo 21 Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah Kab. Sumba Tengah 22 Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah Kab. Sumba Barat Daya 23 Kab. Manggarai 0.1503 Rendah Kab. Manggarai Timur 24 Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah Kota Tual

Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi 25 Kota Memberamo Raya. Kab. Waropen 2.6597 Sangat Tinggi

Page 23: PERATURAN MENTERI KEUANGAN - DJPK Kemenkeu...Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DAERAH INDUK

No. DAERAH Indeks

Kapasitas Fiskal

Nama Kategori

1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2008

Daerah Kabupaten/Kota 1 Kab. Labuhan Batu Utara Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah 2 Kab. Labuhan Batu Selatan Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah 3 Kota Sungai Penuh Kab. Kerinci 0.6587 Sedang 4 Kab. Bengkulu Tengah Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah 5 Kab. Anambas Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi 6 Kab. Buru Selatan Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang 7 Kab. Maluku Barat Daya Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah 8 Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow 9 Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow 10 Kab. Sigi Kab. Donggala 0.2455 Rendah 11 Kab. Tana Toraja Utara Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah 12 Kab. Lombok Utara Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah 13 Kab. Dogiyai Kab. Nabire 0.3945 Rendah 14 Kab. Yalimo Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah 15 Kab. Memberamo Tengah Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah 16 Kab. Puncak Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang 17 Kab. Nduga Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah 18 Kab. Lanny Jaya Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

MENTERI KEUANGAN

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI