peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 2015 tentang
TRANSCRIPT
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUMNOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANGPEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN GUBERNURDAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Komisi Pemilihan UmumJalan Imam Bonjol, Nomor 29, Jakarta Pusat
Telepon : (021-31937223) Fax: 3157759
TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
2 PenyampaianPemberitahuanKepada Pemilih
Untuk Memilih diTPS
(6-8 Desember 2015)
Pemungutan danPenghitungan Suara
di TPS(9 Desember 2015)
Penyampaian HasilPenghitungan Suaradari KPPS kepada
PPS( 9 Desember 2015)
Pengumuman HasilPenghitungan Suara di
TPS(9-15 Desember 2015)
Pemilih yangterdaftar dalam
DPT
Pemilih yangtelah terdaftardalam DPPh
Pemilih yangdidaftar dalam
DPTb-2
Pemilih yangterdaftar dalam
DPTb-1
Pemilih yang berhakmemberikan suara di TPS
Jumlah Pemilih di SetiapTPS
P E M I HI L
Jumlah Pemilih untuksetiap TPS paling banyak800 (delapan ratus) orang.
Jumlah pemilihdisesuaikan dengan
kondisi geografis saranatransportasi, dll.
Jumlah pemilih termasukyang terdaftar dalam
DPTb-1
DIAGRAM
Ketua KPPS wajibmengumumkan hari,tanggal, dan waktuPemungutan Suara,
dan nama TPSkepada Pemilih diwilayah kerjanya,paling lambat 5
(lima) hari sebelumhari Pemungutan
Suara
Ketua KPPSmenyampaikan
formulir Model C6-KWK kepada Pemilihyang terdaftar dalamDPT dan DPTb-1, di
wilayah kerjanyapaling lambat 3 (tiga)
hari sebelum hariPemungutan Suara.
Apabila sampai dengan 3(tiga) hari sebelum hari
Pemungutan Suaraterdapat Pemilih yang
belum menerima formulirModel C6-KWK, Pemilihyang bersangkutan dapatmeminta formulir ModelC6-KWK kepada KetuaKPPS paling lambat 1
(satu) hari sebelum hariPemungutan Suara denganmenunjukkan Kartu TandaPenduduk, Kartu Keluarga,Paspor atau Identitas Lain.
Pengumuman dan Penyampaian Pemberitahuan PemungutanSuara
1. Dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 9 Desember2015
2. Dimulai pada pukul 07.00 s.d 13.00 waktu setempat3. Penghitungan suara dilaksanakan mulai pukul 13.00
waktu setempat s.d selesai pada hari yang sama
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARADI TPS
KEABSAHAN SURAT SUARASurat Suara untuk Pemilihan dinyatakan sah,jika:1. ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan2. diberi tanda coblos pada nomor urut, foto,atau nama salah 1 (satu) pasangan calondalam surat suara.
JENIS-JENIS SUARA SAHTanda Coblos pada NomorUrut Pasangan Calon
Tanda Coblos pada PhotoPasangan Calon
Tanda Coblos pada NamaPasangan Calon
Terdapat tanda coblos lebihdari satu dalam satu kolompasangan calon
JENIS-JENIS SUARA TIDAK SAHTerdapattanda cobloslebih darisatupasangancalon
Tanda coblosdi luar kolompasangancalon
Terdapattandacoblos didalamkolompasangancalon dandiluarkolompasangancalon
Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan PPL/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehansuara formulir Model C1-KWK dan lampiran dengan Model C1-KWK Plano.
Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi dan PPL/Pengawas TPS dapat diterima, KPPS seketika melakukanpembetulan
Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan rekomendasiPPL/Pengawas TPS yang hadir.
KPPS wajib menindaklanjuti rekomendasi PPL/Pengawas TPS.
KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian khusus pada formulir Model C2-KWK danditandatangani oleh Ketua KPPS.
PENYELESAIAN KEBERATAN
Saksi dan PPL/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepadaKPPS.
Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada Model C2-KWK sebagai keberatan Saksi danditandatangani oleh Saksi.
Keberatan yang diajukan oleh Pasangan Calon, Saksi, PPL/Pengawas TPS, Pemantau Pemilihanatau masyarakat/Pemilih melalui Saksi atau PPL/Pengawas TPS terhadap pelaksanaan
Penghitungan Suara di TPS, tidak menghalangi pelaksanaan rapat Penghitungan Suara di TPS.
PEMUNGUTAN SUARA ULANG1. Pemungutan Suara di TPS dapat diulang
apabila terjadi gangguan keamanan yangmengakibatkan hasil Pemungutan Suaratidak dapat digunakan atau PenghitunganSuara tidak dapat dilakukan.
2. Pemungutan Suara di TPS dapat diulangapabila dari hasil penelitian danpemeriksaan Panwas Kecamatan terbuktiterdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagaiberikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkasPemungutan dan Penghitungan Suara tidakdilakukan menurut tata cara yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberitanda khusus, menandatangani, ataumenulis nama atau alamatnya pada SuratSuara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu)Surat Suara yang sudah digunakan olehPemilih sehingga Surat Suara tersebutmenjadi tidak sah;
d. lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakanhak pilih lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yangsama atau TPS yang berbeda; dan/atau
e. lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidakterdaftar sebagai Pemilih mendapat kesempatanmemberikan suara pada TPS.
3. Dalam Pemungutan Suara ulang di TPS, tidakdilakukan pemutakhiran data Pemilih.
4. Pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb-1, DPPh, dan DPTb-2 di TPS yang melaksanakanPemungutan Suara ulang, karena keadaan tertentutidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPStersebut, dapat menggunakan hak pilihnya di TPSlain yang juga melaksanakan Pemungutan Suaraulang.
5. Keadaan tertentu, meliputi:
a. menjalankan tugas di tempat lain pada hariPemungutan Suara;
b. menjalani rawat inap di rumah sakit ataupuskesmas dan keluarga yang mendampingi;
c. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembagapemasyarakatan;
d. tugas belajar;
e. pindah domisili; dan
f. tertimpa bencana alam.
Gangguan
Keamanan
Penelitian danPemeriksaan
PANWASCAM
Panwascammenyampaikan kepada
PPK
(Paling lambat 2 harisetelah Pemungutan
Suara)
PPK menyampaikankepada KPU/KIPKabupaten/Kota
Rapat PlenoKPU/KIP
Kabupaten/Kota
Keputusandisampaikan kepadaKPPS melalui PPK
Pemungutan SuaraUlang
(Paling lambat 4hari setelah
Pemungutan Suara)
SKEMA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG
PEMUNGUTAN SUARA SUSULAN ATAU LANJUTAN
1. Dalam hal di sebagian atau seluruh wilayah daerah pemilihan Gubernur dan WakilGubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Walikota dan Wakil Walikota terjadi kerusuhan,gangguan-gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan Pemungutan dan/atauPenghitungan Suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan Pemungutan dan/atauPenghitungan Suara susulan.
2. Pelaksanaan Pemungutan dan/atau Penghitungan Suara susulan, dilakukan untuk seluruhtahapan pemungutan dan/atau Penghitungan.
3. Pemungutan dan/atau Penghitungan Suara lanjutan atau susulan dilaksanakan setelah adapenetapan penundaan.
4. Penetapan penundaan pelaksanaan Pemungutan dan/atau Penghitungan Suara dilakukanoleh:
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota atas usul PPK apabila penundaan pelaksanaan Pemungutandan/atau Penghitungan Suara meliputi 1 (satu) atau beberapa desa atau sebutanlain/kelurahan;
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota atas usul PPK apabila penundaan pelaksanaan Pemungutandan/atau Penghitungan Suara meliputi 1 (satu) atau beberapa kecamatan; atau
c. KPU Provinsi/KIP Aceh atas usul KPU/KIP Kabupaten/Kota apabila penundaanpelaksanaan Pemungutan dan/atau Penghitungan Suara meliputi 1 (satu) atau beberapakabupaten/kota.
5. Pemungutan Suara lanjutan dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah hariPemungutan Suara.
NASKAHPERATURAN KPU NOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANGPEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURBUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
DAPAT DIUNDUH DI:
http://jdih.kpu.go.id/peraturan-kpu