peraturan gubernur provinsi daerah khusus...

16
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN JABATAN DINAS PELAYANAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa uraian jabatan merupakan salah satu faktor penting dalam manajemen sumber daya manusia pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), guna mengoptimalkan kinerja setiap pegawai; \ b. bahwa dalam rangka kepastian hukum dan tertib penyelenggaraan pembinaan kepegawaian, uraian jabatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur; c. bahwa sejalan dengan penataan kelembagaan organisasi perangkat daerah, perlu disusun dan ditetapkan uraian tugas Dinas Pelayanan Pajak; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Jabatan Dinas Pelayanan Pajak; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomo!- 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahurt 2008;

Upload: vuongdung

Post on 12-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

NOMOR 19 TAHUN 2011

TENTANG

URAIAN JABATAN DINAS PELAYANAN PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang : a. bahwa uraian jabatan merupakan salah satu faktor penting dalammanajemen sumber daya manusia pada Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD), guna mengoptimalkan kinerja setiap pegawai;

\

b. bahwa dalam rangka kepastian hukum dan tertib penyelenggaraanpembinaan kepegawaian, uraian jabatan Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;

c. bahwa sejalan dengan penataan kelembagaan organisasi perangkatdaerah, perlu disusun dan ditetapkan uraian tugas Dinas PelayananPajak;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernurten tang Uraian Jabatan Dinas Pelayanan Pajak;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 43 Tahun 1999;

2. Undang-Undang Nomo!- 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang- undangan;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahurt 2008;

Page 2: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

2

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota NegaraKesatuan Republik Indonesia;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentangPedoman Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen DalamNegeri dan Pemerintah Daerah;

7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraNomer KEP/61/M.PAN/6/2004 tentang Pedoman PelaksanaanAnalisis Jabatan;

8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

9. Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2006 tentang AnalisisJabatan Perangkat Daerah;

10. Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2009 tentang Organisasi danTata Kerja Dinas Pelayanan Pajak;

11. Peraturan Gubernur Nomor 168 Tahun 2009 tentang Organisasidan Tata Kerja Sekretariat Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN JABATAN DINASPELAYANAN PAJAK.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud. dengan :

1. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

2. Dinas Pelayanan Pajak adalah Dinas Pelayanan Pajak ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

3. Biro Organisasi dan Tatalaksana adalah Biro Organisasi danTatalaksana Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

Page 3: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

3

BAB II

RUANG L1NGKUP

Pasal2

(1) Uraian Jabatan Dinas Pelayanan Pajak meliputi :

a. uraian jabatan untuk jabatan struktural; danb. uraian jabatan untuk jabatan fungsional.

(2) Uraian jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimanatercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini.

Pasal 3

(1) Indikator atau faktor yang diuraikan pada uraian jabatan untukjabatan struktural dan untuk jabatan fungsional sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi :

a. nama jabatan;

b. nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);

c. ringkasan tugas;

d. hasil kerja;e. bahan kerja;f. peralatan kerja;g. rincian tugas;h. tanggung jawab;

i. wewenang;j. nama jabatan bawahan langsung;

k. keadaan tempat kerja;

I. hubungan kerja;

m. upaya fisik;n. kemungkinan risiko bahaya;

o. syarat jabatan; dan

p. informasi lainnya.

(2) Syarat jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf 0 meliputi :

a. pendidikan formal;b. pendidikan dan pelatihan kedinasan;

c. pangkatlgolongan;d. pengetahuan kerja;e. pengalaman kerja;

f. kondisi fisik;

g. bakat;h. temperamen; dan

I. minat.

Page 4: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

4

(3) Pendidikan formal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf ameliputi:

a. jenjang minimal;b. jenjang ideal;c. disiplin ilmu ideal; dand. disiplin ilmu alternatif.

(4) Pendidikan dan pelatihan kedinasan sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b meliputi :

a. diklat teknis;b. diklat fungsional; danc. diklat kepemimpinan.

BAB III

PEMANFAATAN

Pasal 4

Dinas Pelayanan Pajak harus memanfaatkan uraian jabatan yangditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini sebagai dasar untuk :

a. menyusun peta jabatan;b. menyusun formasi kebutuhan pegawai;c. melaksanakan pembinaan pegawai; dand. penempatan/penugasan pegawai.

Pasal 5

Biro Organisasi dan Tatalaksana menjadikan uraian jabatan yangditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini sebagai bahan monitoring/pemantauan dan evaluasi formasi jabatan Dinas Pelayanan Pajak.

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 6

Biro Organisasi dan Tatalaksana melaksanakan monitoring pemanfaatanuraian jabatan Dinas Pelayanan Pajak secara berkala atau sewaktu­waktu sesuai kebutuhan.

Pasal 7

Biro Organisasi dan Tatalaksana melakukan evaluasi uraian jabatanDinas Pelayanan Pajak dilakukan selambat-Iambatnya 1 (satu) kalidalam 3 (tiga) tahun atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Page 5: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

5

Pasal 8

Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 dan Pasal 7, Biro Organisasi dan Tatalaksana dapatmengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja PerangkatDaerah (SKPD/UKPD) terkait dan/atau pihak ketiga dan/atau tenagaahli.

BAB V

KETENTUANPENUTUP

Pasal 9

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakartapadatanggal 9 Februari 2011

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBU TA JAKARTA,

Diundangkan di Jakartapada tanggal 16 Feb r u a r i 2011

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

FADJAR PANJAITANNIP 195508261976011001

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2011 NOMOR 25

Page 6: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

lJ!u~ 9'1~()/Vin6i PlJa&I4/£ r;/YO!WJ((/.),cfflkkta~ta

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERl\H KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

NOMOR 18 TAHUN 2011

TENTANG

PELAKSANAI\N PELAYANAN ELEKTRONIK AKTA (e-.A.KTA) PADA FASILITASKESEHATAN MASYARAKAT

DEI\JGAN RAI-irVlAT TUHAN YI\~K; MAHA ESA

GUBEF~NUF<PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKART/\,

Menimbang

Mengingat

a. bahv\/n berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang NOlTlo~ 23Tahun 2006 tentang Administrasi Kependuuukan, setiap pendudukwajib rnelaporkan Peristiwa Kependudukan clan PerisliwCl Pentingyang diaiarninya kep<1da lnstansi Pelaksan8;

b. bahwa dalarn rangl<a memperluas jangkauan pelayanan pencatatankelahiran dan kematidn dengan data karakteristik beserta penyebabnyayang diperoleh melalui fasilitas kesehatan masyarakat Sekc.1ligusmencapai Jakarta b8bas cl!<:t3 Tahun 20'11, perlu memberikankernudahan kepada penduduk untuk segera mencatat keI8hii-:m dankematian pada sa3t poristiwa penting;

C. bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimanCl dimaksud dalamhuruf a dan huruf b pefiu mcnetapkan Peraturan Gubernur lentangPeiaksanaan Pelayanan Elektronik Akt3 (e-Akta) pada FasilitasKesehatan rVlasyarakat;

1. Undclllg-Undang f\10:ll0r 10 Tahun 2004 lent3ng PembentukanPcr3 turan Perundang-undCJngc1l1;

2. Undcll1g-Und8ng NOJnor 32 Tahun 2004 tGnlang Pernerintahan/),l81 all s(~b(]9airnana tclah bebelapJ leaH diulJ3tl tC:l{skl-lir d2ngClnUn,1,mg-UncJ;sng NomoI' 12 Tc:hun :2008;

3. Undang-Undang Nomer 23 Tahun 20C6 tentang ArlrninislrasiKependuduk3n;

Page 7: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

Menetapkan :

2

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota NegaraKesatuan Republik Indonesia;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

7. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang PerkembanganKependudukan dan Pembangunan Keluarga;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang PelaksanaanUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang AdministrasiKependudukan;

9. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratandan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

10. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri KesehatanNomor 15 Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010 tentangPelaporan Kematian dan Penyebab Kematian;

11. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2004 tentang PendaftaranPenduduk dan Pencatatan Sipil;

12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

13. Peraturan Gubernur Nomor 169 Tahun 2007 tentang Organisasidan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas KesehatanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

14. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2009 tentang Organisasi danTata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PELAYANANELEKTRONIK AKTA (e-AKTA) PADA FASILITAS KESEHATANMASYARAKAT.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Gubernur adalah f(epala Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

3. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

Page 8: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

3

4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

5. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah KepalaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

6. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

7. Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalahKepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KotaAdrninistrasi Provinsi Daerah f<husus Ibukota Jakarta.

8. Petugas Verifikasi/Operator Pelayanan e-Akta adalah PegawaiDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ditunjuk denganKeputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilProvinsi DKI Jakarta untuk rnerneriksa dan rneneliti berkaspersyaratan yang diajukan pemohon dan rnenginput data pelayanane-; tao

9. P gas Duskesrnas/Bidan adalah Pegawai Dinas Kesehatan yangditu.ljLik df:",,,qn Keputusan Kepala Puskesmas untuk mencatatidentifikasi ~c.. n kelahiran bayi dan data-data orang tua setelahrnelahirkan.

10. Pusat Kesehata, " .... s; Jrakat ~'3ng selanjutnya disingkat Puskesrnasadalah Pusat I-\v0,.h"OlL . ~asyarakat Kecarnatan pada KotalKabupaten Administra~

11. Elektronik Akta yang ~;eiar)jutnya disingkat e-Akta adalahPelayanan permohonan a:<t~ pencatatan sipil melalui sistemelektronik yang berjalan d, inter let dalarn memproses permohonandan penerbitan register k' dan kutipan akta secara realtirneonline.

12. Penduduk adalah Warga ne£ lra I:rionesia dan orang asing yangberternpat tinggal di daerah Provin~i e'/I Jakarta.

13. Pelaporan Pencatatan Kelahiran dan K '""'3tian adalah Pemberiandata tentang terjadinya kelahiran dan kematian yang telah tercatatdi Dinas Kesehatan.

14. Database Kependudukan adalah Data kependudukan yangmerupakan hasil registrasi penduduk yang mencakup seluruhkarakteristik data perorangan termasuk semua perubahan danmutasi yang terjooi, dalam rangka pernanfaatan, baik untukpelayanan maupun in:ormasi.

15. Pencatatan Kelahiran dan Kematian adalah Pencatatan kejadiankelahiran dan kemat:an yang dialarni oleh seseorang dalamregister pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaluipelaporan data kelahiran hidup dan kernatian dari Puskesmas,Rumah Sakit dan Keltlrahan.

16. Karakteristik Data Kelahiran adalah Identifikasi catatan kelahiranbayi pada saat lahir dan dats-data orang tua setelah melahirkan.

Page 9: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

4

17. Pencatatan Penyebab Kematian adalah Pencatatan beberapapenyakit atau kOlldisi yang merupakan suatu rangkaian perjalananpenyakit menuju kematian atau keadaan kecelakaan atau kekerasanyang menyebabkan cedera dan berakhir dengan kematian.

18. Autopsi Verbal adalah Suatu penelusurall rangkaian peristiwakeadaan, gejala dan tanda penyakit yang mellgarah pada kematianmelalui wawancara dengan keluarga atau pihak lain yangmengetahui kondisi sakit dari almarhum/almarhumah.

19. Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK) adalah Catatan hasilpemeriksaan pasien melalui autopsi forensik dan perawatan medisyang dikeluarkan oleh Rumah Sakit.

20. Surat Keterangan Penyebab Kematian (SKPK) adalah Catatanhasil pemeriksaan pasien melalui Autopsi Verbal (wawancara)dengan pihak keluarga yang dikeluarkan oleh Puskesmas Kecamatandan Kelurahan.

21. Statistik Vital adalah Pengumpulan informasi oleh pencatatan sipilatau penghitungan frekuellsi kejadian kejadian yang spesifik (yangdinyatakan sebagai peristiwa vital/penting) berikut karakteristikkarakteristik peristiwa itu sendiri dan orang orang yang terlibat .dalam peristiwa itu, dan Proses pengumpulan, pengolahan, analisis,evaluasi, penyampaian data-data dalam bentuk statistik.

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN

Pasal2

Pelaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakatbertujuan :

a. memberikan kemudahan bagi penduduk untuk mencatatkan peristiwakelahiran dan kematian yang dialami agar tidak melebihi bataswaktu pencatatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan;

b. meningkatkan akurasi database kependudukan; danc. membangun dan mengembangkan data statistik vital.

Pasal 3

Pelaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakatdiberikan kepada penduduk atau bukan penduduk yang mengalamiperistiwa kelahiran dan kematian di daerah.

BAB III

RUANG L1NGKUP

Pasal4

Ruang Iingkup pelaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas KesehatanMasyarakat meliputi :

a. pelayanan pelaporan pencatatan peristiwa kelahiran yang tepatwaktu sesuai dengan ketentuan peraluran perundang-undangan; dan

b. pelayanan pelaporan pencatata peristiwa kematian.

Page 10: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

5

BABIV

PELAKSANAAN PELAYANAN

Bagian Kesatu

Pelaksana Pelayanan

Pasal 5

(1) Pelayanan e-Akta pencatatan peristiwa kelahiran dan kematian padaFasilitas Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh Oinas Kependudukandan Pencatatan Sipil Provinsi OKI Jakarta dan Oinas KesehatanProvinsi 01<1 Jakarta.

(2) Petugas verifikasi persyaratan/operator pelayanan e-Akta merupakanpegawai Oinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi OKIJakarta yang ditunjuk dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukandan Pencatatan Sipil Provinsi OKI Jakarta.

(3) Petugas pencatat identifikasi catatan kelahiran bayi dan data-dataorang tua setelah melahirkan merupakan Petugas Puskesmas/Bidanyang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas setempat.

Bagian Kedua

Waktu Pelayanan

Pasal6

(1) Waktu pelayanan e-Akta pada Fasilitas Kesehatan Masyarakatdilaksanakan pada hari dan jam kerja.

(2) Informasi layanan e-Akta akan diberitahukan kepada Penduduk baiksecara langsung maupun melalui media cetak dan pengumuman diRumah Sakit Bersalin atau tempat lain yang mudah dilihat olehmasyarakat.

(3) Pelaporan pelayanan yang terjadi di luar jam kerja akan dilayanipada pelayanan e-Akta pada hari kerja berikutnya.

BAB V

TUGAS DAN TAhJGGUNG JAWAB

Pasal7

Tugas dan tanggung jawab Kepala Oinas Kependudukan dan PencatatanSipil sebagai berikut :

a. menyiapkan, memelihara dan mengembangkan software aplikasipelaporan pencatatan kelahiran dan kematian;

b. menerima, menghimpun dan mengolah hasil pelaporan terjadinyakelahiran dan kematian dari Oinas Kesehatan;

c. menyusun, menyajikan dan memanfaatkan data statistik vital untukperencanaan di bidang kependudukan;

Page 11: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

6

d. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaanpelaporan pencatatan kelahiran dan kematian di Kecamatan danSuku Dinas; dan

e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelaporanpencatatan terjadinya kelahiran dan kematian.

PasalS

Tugas dan tanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan sebagai berikut :

a. menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan e-Akta;b. memanfaatkan hasil data statistik vital untuk perencanaan di bidang

kesehatan;c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

pencatatan kelahiran dan kematian di Puskesmas Kecamatan;d. mengoordinasikan hasil layanan pelaporan kelahiran dan kematian

yang terjadi pada Puskesmas Kelurahan dan fasilitas kesehatanlainnya; dan

e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelaporanpencatatan terjadinya kelahiran dan kematian.

BAB VI

PERSYARATAN DAN TATA CARA PELAPORAN PENCATATANKELAHIRAN DAN KEMATIAN

Bagian Kesatu

Persyaratan

Pasal9

Pelayanan e-Akta pencatatan kelahiran dan kematian pada FasilitasKesehatan Masyarakat dilakukan setelah memenuhi persyaratansebagai berikut :

a. e- Akta Kelahiran :

1. Mengisi formulir pelaporan kelahiran dan permohonan akta WNIIOrang Asing kode F-2.01 A;

2. Menyiapkan nama anak/bayi;3. Surat Keterangan Kelahiran dari Penolong persalinan/Puskesmas;4. Fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk orang tua;5. Kutipan Akta Nikah/Akta Perkawinan orang tua;6. Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk bagi Orang Asing

pernegang Kartu Izin Tinggal Tetap;7. Surat f<eterangan Tempat Tinggal orang tua bagi pemegang Izin

Tinggal Terbatas; dan8. Paspor bagi pemegang Izin Kunjungan, Fotokopi Kartu I<eluarga

dan l<artu Tanda Penduduk.

b. e-Akta Kematian :

1. Mengisi Form. Pelaporan Kematian dan Permohonan Akta kodeF-2.32;

2. Surat pengantar RT/RW;

Page 12: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

7

3. Fotokopi Kartu Keluarga dan/atau Kartu Tanda Penduduk yangbersangkutan;

4. Fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk bagi OrangAsing pemegang Kartu Izin Tinggal Tetap;

5. Surat Keterangan Tempat Tinggalorang tua bagi pemegang izinTinggal Terbatas;

6. Paspor bagi pemegang Izin Kunjungan;7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pelapor; dan8. Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK) dari Rumah Sakit

atau Sertifikat Keterangan Penyebab Kematian (SKPK) dariKelurahan.

Bagian Kedua

Tata Cara Peiaporan Pencatatan Kelahiran

Pasal10

Tata cara pelaporan pencatatan terjadinya kelahiran Penduduk sebagaiberikut :

a. Penduduk:

1. menglsl formulir pelaporan kelahiran dan permohonan akta(kode F-2.01 A);

2. melengkapi berkas persyaratan; dan3. menyerahkan kepada petugas Puskesmas/Bidan.

b. Petugas/Bidan Puskesmas :

1. menerbitkan Surat Keterangan Kelahiran dari penolong persalinan/Puskesmas;

2. penolong kelahiran rnenandatangani Surat Keterangan Kelahiran;3. menerima formulir pelaporan kelahiran dan permohonan akta

(kode F-2.01A) dari penduduk;4. mengisi identifikasi catatan kelahiran bayi dan data-data orang

tua setelah melahirkan (kode F.2.01 B); dan5. menyerahkan berkas persyaratan dan formulir kode F-2.01A dan

F-2.01 B kepada operator Oinas Kependudukan dan PencatatanSipil Provinsi OKI Jakarta.

c. Petugas verifikasi/operator :

1. menerima berkas formulir pelaporan kelahiran dan permohonanakta WNI/orang asing dari Petugas Puskesmas/Bidan;

2. melakukan verifikasi dan validasi berkas permohonan;3. melakukan perekaman data dalam database sesuai formulir

pelaporan kelahiran dan permohonan akta;4. melakukan penerbitan NIK;5. mencatat dalam register akta kelahiran;6. menerbitkan kutipan akta kelahiran; dan7. menyampaikan berkas permohonan, register dan kutipan akta

kelahiran kepada Kepala Suku Oinas Kependudukan danPencatatan Sipil melalui Kepala Seksi Pencatatan Suku Oinasuntuk ditandatangani.

d. Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku Oinas Kependudukan danPencatatan Sipil :

1. memaraf register dan kutipan akta kelahiran; dan2. menyampaikan kepada Kepala Suku Oinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil untuk ditandatangani.

Page 13: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

8

8. Ke;:'2Ia Suku Dinas Kepe:,dudukan dan Pencatatan Sipil :

1. menandatanga'li register dan kutipan akta Kelahiran; dan2. Illenyampaikan ,egister dan kutipan akta kelahiran yang telah

ditandatangani kepada I<:epala Sel,si Pencatatan Sipil. .

f. Kepala Seksi Pencatatail Sipil Suku Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil :

1. menerima register dan kutipan akta kelahiran yang telahditandatangani;

2. menyampaikan kutipan akta kelahiran kepada petugas verifikasi/operator; dan .

3. menyimpan register a!-\ta kelahiran.

g. Petugas verifikasi/operator :

1. menerima kutipan aktd kelahiran; dan2. menyampaikan kutipan akta kelahiran kepada petugas Puskesmas/

Bidan.

11. Petugas Puskesmas/Bid(JjI :

1. menerima kuti!Jan akta kelalliran dari petugas verifikasi/operator;dan

2. 111enyampaikan kepada penduduk.

I. Penduduk:

1. cllenerima kutipan akta kelahiran dan Surat Keterangan Kelahiranc1ari Petugas Puskesmas/Bidan; dan

2. melakukan penambahan anggota keluarga pada Kartu f<eluargadi Kantor Kelurahan.

J. Seksi Data dan Infor/nasi Suku Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil:

1. Illenghilllpun hasii pelaporan data kelahiran penduduk melaluiaplikasi pada database;

2. Illenghimpun data statistik vital; dan3. menyampaikan hasil pelaporan data kelahiran penduduk kepada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui Bidang Datadan Inforlll3si.

k. Seksi Statistik VitClI Bidang Data dan Inforlllasi Dinas Kependudukandan Pencatatan Sipil :

1. mengolah dan menganalisi~ data hasil pelaporan kelahiran pendudukclari masing-ITFlsing Suku Din3s;

2. menyusun dan l'lenyajikan dc\ta statistik vital; dan3. menyampaikan inforrnasi data statistik vital keiahiran kepada

Dinas KesehaLlIl.

I. Din3s Kesehatan :

1. menerima pelaporan info,lllasi data statistik vital kelahiran dariDinas Kependudulon dan F>encatatan Sipil; dan

2. Illenerima hal< akses untuk mendapat data dan informasi sesuaikebutuhan.

Page 14: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

9

Bagian Ketiga

Tata Cara Pelaporan Pencatatan Kematian

Pasal11

Tata cara pelaporan pencatatan kematian sebagai berikut :

a. Penduduk:

1. mengisi formulir pelaporan kematian dan permohonan akta (kodeF-2.32);

2. melengkapi berkas permohonan; dan3. menyerahkan kepada petugas Puskesmas.

b. Petugas Puskesmas :

1. mengisi Form.Pelaporan Kematian dan Permohonan Akta (kodeF-2.32) (khuslls penyebab kematian);

2. menerbitkan Surat Keterangan Kematian dari dokter yangmemeriksa;

3. menerbitkan Sertifikat Medis Penyebab Kematian (SMPK); dan4. menyerahkan berkas persyaratan dan permohonan akta kematian

kepada operator Oinas Kependudukan dan Pencatatan SipilProvinsi OKI Jakarta.

c. Petugas verifikasi/operator :

1. menerima berkas formulir pelaporan kematian dan permohonanakta dari petugas Puskesmas;

2. melakukan verifikasi dan validasi berkas permohonan;3. menghapus dalam database kependudukan;4. mencatat dalam register Akta Kematian;5. menerbitkan Kutipan Akta Kematian; dan6. menyampaikan berkas permohonan, register dan kutipan akta

kematian kepada Kepala Suku Oinas Kependudukan danPencatatan Sipil melalui Kepala Seksi Pencatatan Suku Oinasuntuk ditandatangani.

d. Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku Oinas Kependudukan danPencatatan Sipil :

1. memaraf register dan kutipan akta kematian; dan2. menyampaikan kepada Kepala Suku Oinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil untllk ditandatangani.

e. Kepala Suku Oinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil :

1. menandatangani register dan kutipan al<ta Kematian; dan2. menyampaikan register dan kutipan akta kematian yang telah

ditandatangani kepada Kepala Seksi Pencatatan Sipil.

f. Kepala Seksi Pencatatan Sipil Suku Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil :

1. menerima register dan kutipan akta kematian yang telahditandatangani;

2. menyampaikan kutipan akta kematian kepada petugas verifikasiloperator; dan

3. menyimpan register akta kematian.

Page 15: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

10

g. P8tugas verifikasi/operator :

1. menerima kutipan akta kematian; dan2. rnenyampaikan kutip3n akta kernatian kepada petugas Puskesmas.

h. Petugas Puskesmas :

1. menerima kutipall akta kernatian dari petugas verifikasi/operator;dan

2. rnenyampaikan kepada penduduk.

i. Penduduk:

1. rnenerima kutipan akta kematian dan Surat f<:eterangan Kematianda.i Puskesmas; dan

2. rnelakukan p?rubahan anggota keluc-!rg;:, pads Kartu Keluarga dif\3ntor f<elurahan.

Ir Seksi Data dan Inforrna:oi Suku Dinas Keoendudukan dan Pencatatan

Sipil: .

1. menghimpun hasil pelaporan data kematian penduduk melaluiapiikasi pada databc:se;

2. menghirnpun data slatistik vital; dan3. rncnyampaikan hasil pelaporan data kematian penduduk kepada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui f3idang Datadan Inform8si.

k. Seksi Statistik Vital Bidang Data dan Informasi Dinas Kependudukand2.n Pencatatan Sip!1 :

1. mengolah dan menganalisis data hasil pelaporan kematianpenduduk dari masing-masing S~ku Dinas;

2. menyusun dan i'Y',enyajikan data statistik vita!; clan3. menyampaikan inforrnasi data statistik vital kematian kepada

Din3s f\esehatan.

I. Dinas Kesehatan :

1. menerima pe!aporan infonn3si data statistii< vital kematian dariDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan

2. menerima hai< akses untul< mendapat data dan informasi statism,vital kematian.

BAG VII

PELAPORAN D/\N PEMANF/\ATAN HASIL D;\TA

Pasal12

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kepala DinasK.esehatan melaporkan hasil pelayanan e-Al<f.3 kepada Gubernur rneialuiSekretaris Daerah setiap 3 (tiga) bulan selarnbCit-!ambatnya setiaptang93115.

Pasal 13

Pemanfaatan hasH pelaporan kclahiran dan kemaUan dimanfaatkan olehDinas Kependudukan dan F'encatatan Sipil dan Dinas Kesehatan dalambentuk statistik vital kelahiran dan kematian.

Page 16: PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS …jakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/06/PERGUB-NO-19-TAHUN... · mengikutsertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat

11

BAB VIII

PENGAWASAN DAN MONITORING

Pasal14

Pengawasan dan monitoring pelaksanaan pelayanan e- Akta dilakukanoleh Tim Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Oinas Kesehatansecara periodik.

BAB IX

PEMBIAYAAN

Pasal15

Biaya pelaksanaan pelayanan e-Akta pada Fasilitas KesehatanMasyarakat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (APBO) Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.

BAB X

KETENTUANPENUTUP

Pasal16

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 9 Febr uar i 2011

Diundangkan di Jakartapadatanggal 16 Februari 2011

VINSI DAERAH KHUSUSTA JAKARTA,

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

FADJAR PANJAITANNIP 195508261976011001

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 20 11 NOMOR 24