peraturan daerah kabupaten nomor 4 tahun 2008 tentang_nagari

85
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2008 T E N T A N G NAGARI PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2008

Upload: erman-ssos

Post on 05-Jul-2015

950 views

Category:

Documents


76 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

NOMOR 4 TAHUN 2008

T

E

N

T

AN

G

NAGARI

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 

TAHUN 2008

Page 2: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN TANAH DATAR 

Nomor 2 Seri E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR 

NOMOR 4 TAHUN 2008

TENTANG

NAGARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH DATAR,

Menimbang : a.   bahwa untuk terselenggaranya Pemerintahan Nagari yang

  berdasarkan filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi

Kitabullah di Kabupaten Tanah Datar dan berdasarkan evaluasi

 penyelenggaraan Pemerintahan Nagari, maka Peraturan Daerah

Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 2001 tentang

Pemerintahan Nagari, perlu disesuaikan dengan perkembangan

yang terjadi;

 b.   bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera

Barat Nomor 9 Tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok 

Pemerintahan Nagari sebagai landasan hukum Peraturan Daerah

Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 2001 telah dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku lagi dengan ditetapkannya Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;c.   bahwa berdasarkan untuk sinkronisasi penyelenggaraan

Pemerintahan dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi

Pemerintahan yang baik dan efektif di Nagari, maka perlu diatur 

ketentuan mengenai Nagari;

d.   bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, c, perlu

ditetapkan Peraturan Daerah tentang Nagari.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan PropinsiSumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1956 Nomor 25);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik 

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang...........

2

Page 3: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

  Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik 

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) yang telah ditetapkan dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan terakhir 

diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik 

Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

 Nomor 4592);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun 2007;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentangPenetapan dan Penegasan Batas Desa;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang

Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan

Status Desa Menjadi Kelurahan;

11. Peraturan...........

3

Page 4: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan

Desa;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/ KotaKepada Desa;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang

Pedoman Administrasi Desa;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa;

 

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2006 tentang

Kerjasama Desa;

17. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2007

tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah

Propinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2007).

4

Page 5: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN TANAH DATAR 

danBUPATI TANAH DATAR 

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG NAGARI

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Datar;

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik 

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah;

5. Bupati adalah Bupati Tanah Datar;

6. Camat adalah Camat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah

Datar;

7.  Nagari adalah Kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas

wilayah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus ketentuan masyarakat

setempat berdasarkan filosofi adat basandi syara’, syara’ basandi kitabbullah

dan atau berdasarkan asal usul dan adat minangkabau yang diakui dandihormati;

8. Pemerintahan Nagari adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari dan Badan Permusyawaratan Rakyat

 Nagari berdasarkan asal usul Nagari di Wilayah Propinsi Sumatera Barat yang

 berada di dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

9. Pemerintah ......................

5

Page 6: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

9. Pemerintah Nagari adalah Wali Nagari dan Perangkat Nagari sebagai unsur 

 penyelenggara Pemerintahan Nagari;

10. Wali Nagari adalah Pimpinan Pemerintah Nagari;

11. Penjabat Wali Nagari adalah orang yang ditunjuk untuk memegang jabatan

Wali Nagari oleh Pejabat yang berwenang;

12. Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari yang selanjutnya disingkat BPRN

adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

  penyelenggaraan Pemerintahan Nagari sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Nagari;

13. Kerapatan Adat Nagari yang selanjutnya disingkat KAN adalah lembagakerapatan niniak mamak pemangku adat yang telah ada dan diwarisi secara

turun temurun sepanjang adat yang berlaku di masing-masing Nagari dan

merupakan lembaga tertinggi dalam penyelenggaraan adat di Nagari;

14. Jorong adalah bagian wilayah kerja Nagari dalam pelaksanaan Pemerintahan

yang dipimpin oleh seorang Kepala Jorong;

15. Panitia Pemilihan Wali Nagari yang selanjutnya disebut panitia pemilihan

adalah panitia pemilihan Wali Nagari yang dibentuk oleh BPRN;

16. Panitia Pengawas Pemilihan Wali Nagari yang selanjutnya disebut panitia

 pengawas adalah panitia pengawas pemilihan Wali Nagari yang dibentuk oleh

Bupati;

17. Kekayaan Nagari adalah harta benda yang telah ada atau yang kemudian

menjadi milik Nagari, baik bergerak maupun tidak bergerak;

18. Badan Usaha Nagari yang selanjutnya disingkat BUN adalah badan usaha

 perekonomian Nagari;

19. Anak Nagari adalah setiap orang yang mempunyai hubungan adat dan ikatan

kekeluargaan  serta hubungan emosional dengan Nagari yang bersangkutan

 baik yang ada di Nagari maupun dirantau;

20. Rakyat Nagari adalah setiap orang, baik Warga Negara Republik Indonesia

maupun orang asing yang bertempat tinggal tetap di dalam Wilayah Nagari;

21. Penduduk Nagari adalah Warga Negara Republik Indonesia yang bertempattinggal di Nagari bersangkutan, yang dibuktikan dengan kartu tanda

 penduduk;

22. Hubungan adat adalah hubungan yang ditimbulkan akibat pertalian darah,

ameh, perak dan budi kepada salah satu suku yang ada di nagari;

23. Anggaran ..................

6

Page 7: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari yang selanjutnya disebut APB

 Nagari adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Nagari yang dibahas

dan disetujui bersama oleh Pemerintah Nagari dan BPRN dan ditetapkan

dengan Peraturan Nagari.

7

Page 8: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB II

N A G A R I

Bagian Pertama

Wilayah Nagari

Pasal 2

(1) Wilayah Nagari, meliputi wilayah hukum adat dengan batas-batas tertentu

yang sudah berlaku secara turun temurun, diakui sepanjang adat dan atau

 berdasarkan kesepakatan.

(2) Wilayah Pemerintahan Nagari meliputi wilayah pemerintahan secara

administratif telah di tetapkan batas -batasnya, dan terdiri dari beberapa  jorong sebagai wilayah kerja penyelenggaraan administrasi Pemerintahan

 Nagari dan berada dalam 1 (satu ) wilayah kesatuan masyarakat hukum adat

 Nagari.

Bagian Kedua

Pembentukan Nagari

Pembentukan

Pasal 3

(1)   Nagari dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan

memperhatikan asal usul Nagari dan kondisi sosial budaya masyarakat

setempat.

(2) Pembentukan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus memenuhi syarat :

a.  jumlah penduduk 3.000 jiwa atau 600 kepala keluarga atau lebih;

 b. luas wilayah paling sedikit 600 ha;c. wilayah kerja dapat dijangkau dan memiliki jaringan perhubungan

antar jorong;

d. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat

  beragama dan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat

setempat;e. memiliki potensi Nagari berupa sumber daya alam dan sumber daya

manusia;f. memiliki batas Nagari yang jelas;

g. tersedianya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraanPemerintahan Nagari;h. adanya perbedaan sistem adat dalam satu Nagari;i. kemampuan keuangan Daerah; dan

 j. disetujui oleh seluruh persukuan yang ada di Nagari;k. adanya keputusan KAN;

8

Page 9: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

l.  pernyataan Nagari induk dan calon Nagari pemekaran bahwa alokasi

dana Nagari masing-masingnya menerima 50 % ditambah 10 % dari

Alokasi Dana Nagari.

(3) Disamping ...................

(3) Disamping memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk mencapai kehidupan bernagari berdasarkan falsafah adat

  basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, pembentukan harus memenuhi

faktor-faktor sebagai berikut:

a.  babalai-bamusajik;

 b.  balabuah-batapian;c.  basawah-baladang;d.  babanda-babatuan;e.  batanaman nan bapucuak;

f. mamaliaro nan banyao;g.  basuku-basako;h. niniak mamak nan ampek suku;i.  baadat-balimbago;

 j.  bapandam pakuburan;k.  bapamedanan;l. kantua nagari.

(4) Pembentukan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat berupa penggabungan beberapa Nagari, atau bagian Nagari yang

 bersandingan, atau pemekaran dari satu Nagari menjadi dua Nagari atau lebih.

(5) Pemekaran dari satu Nagari menjadi dua Nagari atau lebih

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dilakukan setelah mencapai paling

sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan Pemerintahan Nagari.

(6) Pemekaran Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat

  berupa pemekaran dari satu Nagari menjadi dua Nagari atau lebih, atau

 pemekaran Nagari diluar Nagari yang telah ada.

(7) Pemekaran Nagari dapat dilaksanakan melalui tahapan sebagai

 berikut :

a.   pemuka masyarakat pada bagian Nagari yang ingin ditingkatkan

menjadi Nagari, melakukan musyawarah yang difasilitasi oleh Kepala

Jorong; b. hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf a, disampaikan

kepada Wali Nagari untuk dimusyawarahkan di tingkat Nagari dengan

BPRN, KAN dan Kepala Jorong bersama pemuka masyarakat di Nagari

tersebut;c. hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf b, disampaikan

kepada Bupati melalui Camat oleh Wali Nagari dengan melampirkan

notulen dan daftar hadir rapat;d.  berdasarkan hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf c,

Bupati dapat menetapkan Nagari persiapan;

9

Page 10: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

e. nagari persiapan sebagaimana dimaksud pada huruf d, dibina oleh

Wali Nagari dan setelah 3 (tiga) tahun dinilai oleh sebuah tim yang

dibentuk oleh Bupati untuk ditingkatkan statusnya menjadi Nagari penuh;

f.   pengesahan Nagari persiapan menjadi Nagari penuh ditetapkan

dengan Peraturan Daerah.

(8) Penggabungan ....................

(8) Penggabungan Pemerintahan Nagari dilaksanakan karena

  Nagari yang bersangkutan tidak memungkinkan lagi menjalankan roda

Pemerintahan Nagari.

(9) Kesepakatan penggabungan Nagari disampaikan oleh Wali

 Nagari yang bersangkutan secara bersama kepada Bupati melalui Camat.

(10) Kesepakatan penggabungan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (9)

adalah atas aspirasi masyarakat dengan persetujuan BPRN  dan KAN dari

masing-masing Nagari.

(11) Penggabungan Nagari ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(12) Pembentukan Jorong diatur dalam Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga

Kewenangan Nagari

Pasal 4

(1) Kewenangan Nagari mencakup :

a. urusan pemerintahan :

1. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul Nagari;

2. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten

yang diserahkan pengaturannya kepada Nagari;3. tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan atau

Pemerintah Kabupaten;

4. urusan Pemerintahan lainnya yang oleh Peraturan Perundang-undangan

diserahkan kepada Nagari.

  b. urusan adat;

c. urusan perekonomian;

d. urusan ketentraman dan ketertiban;

(2) Tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia.

(3)   Nagari dapat menolak tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah

Propinsi dan atau Pemerintah Kabupaten yang tidak disertai dengan

 pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. 

10

Page 11: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB……………..

BAB III

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NAGARI

Bagian Pertama

Umum

Pasal 5

Pemerintahan Nagari terdiri dari Pemerintah Nagari dan BPRN.

Bagian Kedua

Pemerintah Nagari

Paragraf 1

Struktur Organisasi Pemerintah Nagari

Pasal 6

(1) Pemerintah Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 terdiri dari Wali

 Nagari dan Perangkat Nagari.

(2) Perangkat Nagari sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) terdiri dari

Sekretaris Nagari dan Perangkat Nagari lainnya. 

(3) Perangkat Nagari lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari :

a. unsur staf sekretariat nagari yang meliputi 5 (lima)

urusan yaitu urusan pemerintahan, pembangunan, perekonomian,

kesejahteraan rakyat serta umum dan keuangan ; 

 b. unsur jorong;c. unsur pelaksana teknis lapangan.

(4) Struktur organisasi Pemerintah Nagari sebagaimana tercantum dalam

lampiran I peraturan ini.

Paragraf 2

Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Wali Nagari

Pasal 7

11

Page 12: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(1) Wali Nagari mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,

 pembangunan, dan kemasyarakatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wali Nagari

mempunyai wewenang :

a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Nagari berdasarkankebijakan yang ditetapkan bersama BPRN; 

 b. mengajukan ......................

 b. mengajukan rancangan Peraturan Nagari; c. menetapkan Peraturan Nagari yang telah mendapat persetujuan

 bersama BPRN; d. menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Nagari

mengenai APB Nagari untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPRN; e. membina kehidupan masyarakat Nagari; f. membina perekonomian Nagari; 

g. mengkoordinasikan pembangunan Nagari secara partisipatif;h. mewakili Nagarinya di dalam dan di luar pengadilan untuk 

urusan pemerintahan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk 

mewakilinya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan. 

Pasal 8

(1) Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7, Wali Nagari mempunyai kewajiban : 

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia; 

 b. memegang teguh dan mengamalkan adat basandi

syara’, syara’ basandi kitabullah, syara’ mangato adat mamakai, alamtakambang jadi guru;

c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 

d. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 

e. melaksanakan kehidupan demokrasi; 

f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Nagari yang

 bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme; g. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja

Pemerintahan Nagari; 

h. mentaati dan menegakkan seluruh PeraturanPerundang-undangan; i. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Nagari

yang baik; 

  j. mentaati dan mengindahkan perintah, edaran,

undangan yang diberikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

12

Page 13: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

k. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan

 pengelolaan keuangan Nagari; 

l. melaksanakan pemungutan pajak dan retribusi yang

diatur oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Daerah yang

objeknya ada di Nagari; 

m. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Nagari; 

n. mendamaikan perselisihan masyarakat di Nagari

kecuali masalah sako, pusako dan syara’; 

o. mengembangkan dan meningkatkan pendapatan

masyarakat dan Nagari; p. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai

agama, sosial budaya dan adat istiadat; q. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di

 Nagari; r. mengembangkan potensi sumber daya alam dan

melestarikan lingkungan hidup. 

(2) Selain .......................

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Wali Nagari

mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan

Pemerintahan Nagari kepada Bupati, memberikan laporan keterangan

  pertanggungjawaban kepada BPRN, serta menginformasikan laporan

 penyelenggaraan Pemerintahan Nagari kepada KAN dan masyarakat. 

(3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Nagari sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu

tahun. 

(4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPRN sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam

Rapat Paripurna BPRN.

(5) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPRN sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dengan mengundang unsur KAN, Alim Ulama,

Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Kepala Jorong, tokoh masyarakat, generasi

muda dan unsur lembaga lainnya yang ada di nagari.

(6) Menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Nagari kepada

masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa selebaran yang

ditempelkan pada papan pengumuman atau informasi lisan dalam berbagai

 pertemuan masyarakat Nagari atau melalui media lainnya. 

(7) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Bupati sebagai

dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Nagari dan sebagai

 bahan pembinaan lebih lanjut. 

(8) Laporan akhir masa jabatan Wali Nagari disampaikan kepada Bupati melalui

Camat dan kepada BPRN.

13

Page 14: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(9) Untuk mendamaikan perselisihan masyarakat di Nagari sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf n Wali Nagari bekerjasama dengan Niniak 

Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai para pihak yang bersengketa dan atau

KAN. 

(10) Perselisihan yang telah didamaikan Wali Nagari sebagaimana dimaksud padaayat (9) diberitahukan kepada KAN dan bersifat mengikat para pihak yang

 berselisih. 

(11) Wali Nagari dalam membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai agama,

sosial budaya dan adat istiadat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p,

 bekerjasama dengan KAN dengan prinsip kemitraan dan saling menghormati

fungsi dan peranan masing-masing.

Pasal .......................... 

Pasal 9

(1) Apabila Wali Nagari tidak menyampaikan laporan

keterangan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8 ayat (4), BPRN melaporkan hal tersebut kepada Bupati melalui

Camat. 

(2) Atas dasar laporan BPRN sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), maka Bupati memerintahkan unit kerja terkait untuk melakukan

  pemeriksaan terhadap kinerja Pemerintahan Nagari termasuk didalamnya

 pelaksanaan keuangan Nagari. 

(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara

 pertanggungjawaban Wali Nagari ditetapkan dengan Peraturan Bupati. 

Pasal 10

Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

(1) termasuk juga membantu pelaksanaan pendataan penduduk untuk kepentingan

 Nasional dan melaporkannya kepada Bupati melalui Camat.

Pasal 11

Wali Nagari dilarang :a.menjadi anggota partai politik pada semua tingkatan; 

 b. merangkap jabatan sebagai pimpinan dan/atau anggota BPRN, dan sebagai

 pengurus KAN serta pengurus lembaga kemasyarakatan lainnya;c.aktif dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan Presiden dan Pemilihan

Kepala Daerah; 

d. menyalahgunakan wewenang dan melanggar sumpah jabatan;

14

Page 15: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

e.membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi dirinya,

anggota keluarga dan kroninya, golongan tertentu yang secara nyata merugikan

kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan

mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain; 

f. melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau

 jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yangakan dilakukannya; 

g. melanggar nilai-nilai agama, sosial budaya dan adat minangkabau.

Pasal 12

(1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a sampai dengan f,

diusulkan pemberhentiannya oleh BPRN melalui sidang paripurna kepada

Bupati setelah memperhatikan bukti-bukti sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan.

(2) Pelanggaran...............

15

Page 16: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf g, diusulkan

 pemberhentiannya oleh BPRN melalui sidang paripurna kepada Bupati setelah

memperhatikan bukti-bukti sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

dengan mempertimbangkan rekomendasi KAN melalui hasil keputusan

 bersama niniak mamak pemangku adat salingka nagari.

Paragraf 3

Perangkat Nagari

Pasal 13

(1) Perangkat Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) bertugas

membantu Wali Nagari dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. 

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada Wali Nagari. 

Pasal 14

(1) Sekretaris Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) diisi dari

Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu: 

a. berpendidikan paling rendah lulusan SLTA atau sederajat; b. mempunyai pengetahuan teknis bidang pemerintahan;

c. mempunyai pengalaman dibidang administrasi

 perkantoran;

d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan

dan dibidang perencanaan;

e. memahami sosial budaya dan adat istiadat masyarakat

setempat;

f.  bersedia tinggal di Nagari yang bersangkutan.

(2) Sekretaris Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh

Sekretaris Daerah atas nama Bupati sesuai dengan peraturan perundangan-

undangan.

Pasal 15

(1) Sekretaris Nagari berkedudukan sebagai unsur staf yang memimpin

sekretariat Nagari. 

(2) Sekretaris Nagari mempunyai tugas membantu Wali Nagari dalam

melaksanakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris

 Nagari mempunyai fungsi : a. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan

laporan;  b. melaksanakan urusan keuangan; c. melaksanakan administrasi pemerintahan,

 pembangunan dan kemasyarakatan; 

16

Page 17: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

d. melaksanakan......

17

Page 18: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

d. melaksanakan tugas dan fungsi Wali Nagari apabila

Wali Nagari berhalangan melaksanakan tugasnya; 

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Wali Nagari.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagimana dimaksud pada ayat (2)dan (3), Sekretaris Nagari bertanggungjawab kepada Wali Nagari. 

Pasal 16

(1) Perangkat Nagari lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3)

diangkat oleh Wali Nagari dari penduduk Nagari setempat. 

(2) Pengangkatan Perangkat Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan Wali Nagari. 

(3) Untuk dapat diangkat menjadi Perangkat Nagari lainnya adalah penduduk 

 Nagari yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : 

a. bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala;

 b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945;

c. tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam

kegiatan yang mengkhianati Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

d. berpendidikan paling rendah tamatan SLTP atau

sederajat;

e. berumur paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling

tinggi 60 (enam puluh) tahun;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian;

h. tidak pernah dihukum karena melakukan pelanggaran

adat yang dikeluarkan oleh KAN.

Pasal 17

(1) Perangkat Nagari lainnya bertugas melaksanakan administrasi dan

memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang tugas

masing-masing dan bertanggungjawab kepada Wali Nagari melalui Sekretaris

 Nagari.

(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Perangkat Nagari

lainnya mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi :

1. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang pemerintahan;

2. melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban

masyarakat;

3. melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang

kependudukan dan pertanahan/ keagrariaan sesuai peraturan

 perundang-undangan yang berlaku;

18

Page 19: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

4. membantu tugas-tugas dibidang pemungutan pajak bumi dan

 bangunan;

5. membantu.........

19

Page 20: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

5. membantu Wali Nagari dalam membuat Rancangan Peraturan

 Nagari dan Peraturan Wali Nagari dibidang Pemerintahan;

6. membantu Wali Nagari dalam membuat laporan keterangan

  pertanggungjawaban Wali Nagari kepada BPRN dan laporan

 pertanggungjawaban Wali Nagari kepada Bupati.

  b. Kepala Urusan Pembangunan mempunyai fungsi :

1. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data

dibidang pembangunan;

2. melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang

 pembangunan;

3. melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan

swadaya dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan dan

 pelaksanaan pembangunan;

4. membantu pembinaan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memeilihara sarana dan

 prasarana fisik dilingkungan Nagari;

5. melakukan administrasi pembangunan di Nagari;

6. membantu, membina dan menyiapkan bahan-bahan

dalam rangka persiapan musyawarah di Nagari;7. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang

 pembangunan.

c. Kepala Urusan Perekonomian mempunyai fungsi :

1. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data

dibidang perekonomian;

2. melakukan kegiatan pembinaan terhadap

 perekonomian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian

lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian

masyarakat;

3. melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang

 perekonomian;

4. membantu pembinaan dalam melakukan kegiatan

dibidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan;5. melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan

swadaya masyarakat dalam meningkatkan perekonomian;

6. melakukan administrasi perekonomian di Nagari;

7. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang

 perekonomian.

d. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :

1. melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang

kesejahteraan rakyat;2. melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan,

kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat;

3. membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/

 bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya;4. membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). karang taruna,

 pramuka dan organisasi kemasyarakatan lainnya;

20

Page 21: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

5. membina kegiatan pengumpulan zakat, infak dan

shadaqah;

6. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang

kesejahteraan rakyat.

e. Kepala............

21

Page 22: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

e. Kepala Urusan Umum dan Keuangan mempunyai fungsi :

1. mengumpulkan, mencatat surat masuk dan keluar;

2. menyiapkan dan mengatur acara rapat, pelantikan,

diskusi yang dilakukan oleh Pemerintah Nagari;

3. membantu Sekretaris Nagari dalam bidang tugasnya,

dibidang penyediaan alat perlengkapan kantor dan perabot Nagari;4. membantu Sekretaris Nagari dalam melayani tamu baik  

yang datang dari atas maupun dari masyarakat;

5. membantu Sekretaris Nagari mengumpulkan data untuk  

monografi Nagari;

6. membantu Sekretaris Nagari membuat catatan harian

Wali Nagari;

7. mengumpulkan bahan penyusunan, perubahan dan

 perhitungan APB Nagari;

8. mengelola dan melaksanakan administrasi keuangan Nagari.

(3) Dalam hal pengangkatan Perangkat Nagari, Wali Nagari dapat membentuk 

Tim pertimbangan Nagari.

Pasal 18

(3) Kepala Jorong bertugas membantu Wali Nagari dalam penyelenggaraan tugas

Pemerintahan, Pembangunan, dan Sosial Kemasyarakatan.

(4) Pelaksanaan tugas Kepala Jorong sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Jorong mempunyai fungsi :

a. melaksanakan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan

dan Pembinaan Sosial Kemasyarakatan diwilayah kerjanya;

 b. melaksanakan Peraturan Nagari dan Peraturan Wali

 Nagari diwilayah kerjanya;

c. melaksanakan kebijakan Wali Nagari diwilayah

kerjanya.

Pasal 19

Perangkat Nagari dilarang :

a. menjadi pengurus partai politik;

 b. merangkap jabatan sebagai ketua atau anggota BPRN dan pengurus KAN;

c. terlibat dalam kampanye pemilhan umum, pemilihan Presdien dan pemilihan

Kepala Daerah;

d. merugikan kepentingan umum, meresahkan kelompok masyarakat dan

mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat;e. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang barang atau jasa

dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan dalam

melaksanakan tugas dan wewenang.

22

Page 23: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal............

23

Page 24: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 20

(1) Perangkat Nagari lainnya berhenti atau diberhentikan oleh Wali Nagari

karena :

a. meninggal dunia;

 b. mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri;c. melakukan perbuatan yang bertentanggan dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan atau norma yang hidup dan berkembang

dalam masyarakat Nagari;

d. tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai

Perangkat Nagari.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perangkat Nagari lainnya dan Tim

Pertimbangan Nagari diatur dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 4

Bendahara Nagari

Pasal 21

(1) Untuk melaksanakan administrasi keuangan Nagari pada masing-masing

 Nagari diangkat Bendahara Nagari. 

(2) Bendahara Nagari tidak boleh merangkap sebagai Perangkat Nagari. 

(3) Dalam melaksanakan tugasnya Bendahara Nagari bertanggungjawab kepada

Wali Nagari melalui Sekretaris Nagari. 

(4) Bendahara Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan Wali Nagari. 

Paragraf 5

Kedudukan Keuangan Wali Nagari

Dan Perangkat Nagari

Pasal 22

Wali Nagari dan Perangkat Nagari berhak mendapatkan penghasilan tetap setiap

 bulan dan atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan Nagari

yang disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan lainnya. 

Pasal 23

(1) Penghasilan tetap setiap bulannya yang diterima Wali Nagari dan Perangkat

 Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 diberikan dengan ketentuan

 paling sedikit sama dengan upah minimum regional Daerah Kabupaten.

(2) Tunjangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dapat berupa : a. tunjangan kesehatan;

 b. tunjangan kecelakaan;

24

Page 25: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

c. tunjangan........

25

Page 26: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

c. tunjangan kematian;

d. tunjangan pengabdian;

e. tunjangan khusus lainnya.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan tetap dan tunjangan lainnya

yang dapat diterima Wali Nagari dan Perangkat Nagari sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Keputusan Bupati sesuai dengan

kemampuan keuangan Daerah. 

Pasal 24

(1) Pegawai Negeri yang dipilih atau diangkat menjadi Wali Nagari atau

Perangkat Nagari dibebaskan untuk sementara waktu dari jabatan organiknya

selama menjadi Wali Nagari atau Perangkat Nagari tanpa kehilangan

statusnya sebagai Pegawai Negeri. 

(2) Gaji dan penghasilan lainnya yang berhak diterima oleh Pegawai Negeri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap dibayarkan oleh instansi induknya. 

(3) Pegawai Negeri yang dipilih atau diangkat menjadi Wali Nagari dan atau

Perangkat Nagari berhak mendapat kenaikan pangkat dan gaji berkala sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan. 

(4) Pegawai Negeri yang telah selesai melaksanakan tugasnya sebagai Wali

 Nagari dan atau Perangkat Nagari dikembalikan ke instansi induknya. 

Bagian Ketiga

 BPRN

Paragraf 1

Kedudukan, Pembentukan dan Masa Keanggotaan BPRN 

Pasal 25

BPRN berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Nagari.

Pasal 26

(1) Anggota BPRN adalah wakil dari lembaga unsur masyarakat yang ditetapkan

dengan cara musyawarah dan mufakat pada setiap unsur. 

(2) Anggota BPRN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari unsur 

 Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Pemuda.

(3) Jumlah anggota BPRN paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 

11 (sebelas) orang dengan ketentuan jumlah seluruhnya termasuk pimpinan

harus berjumlah ganjil dengan ketentuan: 

a. jumlah........

26

Page 27: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

a.   jumlah penduduk sampai dengan 3.000

  jiwa, jumlah anggota BPRN 7 (tujuh) orang;

 b.   jumlah penduduk lebih dari 3.000 s/d

6.000 jiwa, jumlah anggota BPRN 9 (sembilan) orang;

c. jumlah penduduk lebih dari 6.000 jiwa,

 jumlah anggota BPRN 11 (sebelas) orang;d. untuk melaksanakan proses pencalonan

dan penetapan anggota BPRN periode berikutnya paling lambat 3 (tiga)

 bulan sebelum berakhirnya masa pengabdian BPRN.

(4) Perbandingan jumlah wakil masing unsur dalam BPRN dan tata cara

 pencalonan anggota BPRN diatur dengan Peraturan Bupati.

 Pasal 27

(1) Anggota BPRN adalah anak Nagari dan atau rakyat Nagari yang bersangkutan

yang sanggup menjalankan tugas-tugas BPRN dengan syarat-syarat sebagai

 berikut :

a. bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala;

 b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

c. tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang

mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945;

d. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau

sederajat;

e. berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;

f. sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter 

 pemerintah;

g. berkelakuan baik;

h. tidak sedang menjalani hukuman;

i. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap;

 j. mengenal sosial budaya dan adat istiadat Nagari yang bersangkutan;

k. mengenal Nagarinya dan dikenal oleh masyarakat Nagari yang bersangkutan;

l. bersedia untuk menjadi anggota BPRN ;

m.  berdomisili di Nagari yang bersangkutan;

n. syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Nagari yang bersangkutan.

(2) Keanggotaan dalam BPRN dikukuhkan secara administratif dengan

Keputusan Bupati. 

Pasal 28

(1) Anggota BPRN sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/ janji

secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati atau

Pejabat yang ditunjuk. 

(2) Ketua...........

27

Page 28: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Ketua atau Wakil Ketua BPRN memandu mengucapkan sumpah/ janji

anggota yang belum bersumpah/ berjanji sebagaimana dimaksud pada

ayat (1). 

(3) Tata cara pengucapan sumpah/ janji diatur sesuai dengan peraturan

 perundang-undangan yang berlaku.

(4) Bunyi sumpah/ janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

 berikut :

”Demi Allah saya bersumpah :

Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota BPRN

dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya;

Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan

Pancasila sebagai dasar Negara; dan

Bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-

Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala Peraturan Perundang-

undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Nagari, Daerah,

dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Bahwa saya akan mengamalkan dan memegang teguh Adat Basandi

Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

Pasal 29

Alat kelengkapan BPRN terdiri dari : 

a.  pimpinan;

 b. komisi;

c. alat kelengkapan lainnya.

Pasal 30

(1) Pimpinan BPRN terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua

dan 1 (satu) orang Sekretaris. 

(2) Pimpinan BPRN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh

BPRN secara langsung dalam rapat BPRN yang diadakan secara khusus. 

(3) Rapat pemilihan Pimpinan BPRN untuk pertama kali dipimpin oleh anggota

tertua dan dibantu oleh anggota termuda. 

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai alat kelengkapan BPRN diatur dalam

Peraturan Bupati. 

Pasal............

28

Page 29: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 31

Masa keanggotoan BPRN adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak pengucapan

sumpah dan berakhir bersama-sama pada saat anggota BPRN yang baru

mengucapkan sumpah.

Pasal 32

(1) Anggota BPRN berhenti karena : 

a. meninggal dunia;

 b. permintaan sendiri secara tertulis kepada Pimpinan BPRN;c.diberhentikan. 

(2) Anggota BPRN diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

karena :a.   berakhir masa jabatannya dan telah diambil sumpah

anggota yang baru;  b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

 berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana

dimaksud dalam pasal 27 ayat (1); d. terbukti melanggar sumpah sebagai anggota BPRN; 

e. merangkap jabatan sebagai Wali Nagari, Perangkat

 Nagari dan Pengurus KAN;

f. melanggar tata tertib BPRN. 

(3) Anggota BPRN yang berhenti antar waktu sebagaimana yang dimaksud pada

ayat (1) digantikan oleh calon yang diusulkan unsur dari mana anggota itu

 berasal. 

(4) Anggota BPRN pengganti antar waktu melanjutkan masa kerja anggota yang

digantikannya. 

(5) Pemberhentian anggota BPRN diresmikan secara administratif denganKeputusan Bupati. 

(6) Pemberhentian anggota BPRN karena tidak memenuhi syarat lagi

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan Bupati. 

(7) Apabila yang berhenti adalah Pimpinan BPRN, maka untuk penggantian

Pimpinan BPRN yang berhenti dipilih berdasarkan hasil rapat paripurna

BPRN. 

Pasal 33

(1) Tindakan Penyidikan terhadap anggota BPRN dilaksanakan atas persetujuan

tertulis dari Bupati kecuali yang bersangkutan tertangkap tangan melakukan

tindak pidana kejahatan. 

29

Page 30: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Dalam..........

(2) Dalam hal anggota BPRN tertangkap tangan melakukan tindak pidana

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka selambat-lambatnya dalam waktu

2 kali 24 jam diberitahukan secara tetulis kepada Bupati oleh pihak penyidik. 

(3) Anggota BPRN diduga melakukan pelanggaran adat maka KAN dapatmemanggil anggota BPRN untuk disidangkan dalam KAN tanpa melalui

 persetujuan lisan atau tertulis dari Bupati.

(4) Anggota BPRN melakukan pelanggaran berkaitan dengan adat salingka

  Nagari, maka Anggota BPRN tersebut diberhentikan oleh BPRN setelah

adanya rekomendasi dari KAN dan diusulkan kepada Bupati untuk 

mendapatkan pengesahan.

Paragraf 2Fungsi, Wewenang, Hak dan Kewajiban BPRN

Pasal 34

BPRN mempunyai fungsi sebagai berikut: 

a. menetapkan Peraturan Nagari bersama Pemerintah Nagari;

 b. menetapkan APB Nagari bersama Pemerintah Nagari;c.  pengawasan.

Pasal 35

BPRN mempunyai wewenang sebagai berikut: 

a. membahas rancangan Peraturan Nagari bersama Wali

 Nagari;

 b. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Wali

 Nagari;

c. membentuk panitia pemilihan Wali Nagari;

d. menggali, menampung, menghimpun, merumuskan

dan menyalurkan aspirasi masyarakat;e. melaksanakan pengawasan terhadap :

1. pelaksanaan Peraturan Nagari dan Peraturan

Wali Nagari;

2. pelaksanaan APB Nagari;

3. kebijakan Pemerintahan Nagari;

4. pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh

Pemerintah Nagari;5.  pengelolaan aset Nagari.

Pasal 36

(1) Anggota BPRN mempunyai hak sebagai berikut:

a. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban dan keterangan

lainnya kepada Pemerintah Nagari;

 b. mengadakan penyelidikan;c.mengadakan perubahan atas rancangan Peraturan Nagari;

30

Page 31: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

d. menyatakan pendapat;

e. mengajukan rancangan Peraturan Nagari;

f. menetapkan peraturan tata tertib BPRN.

(2) Pelaksanaan..............

(2) Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan

tata tertib BPRN.

Pasal 37

(1) BPRN mempunyai hak sebagai berikut :

a. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban dan

keterangan lainnya kepada Pemerintah Nagari;

 b. menyatakan pendapat.

(2) Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan

Tata Tertib BPRN.

Pasal 38

BPRN berkewajiban sebagai berikut :a. membuat dan menyusun tata tertib BPRN;

 b. membahas setiap rancangan Peraturan Nagari yang diajukan oleh

Pemerintah Nagari;

c. melaksanakan rapat-rapat baik secara berkala maupun secara

insidentil sesuai dengan tata tertib BPRN;

d. meminta pertimbangan dan masukan kepada KAN sebelum

 penyusunan dan pembahasan Peraturan Nagari dilakukan;

e. memproses pemilihan Wali Nagari;

f. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Nagari;

g. menampung dan menyalurkan aspirasi.

Pasal 39

Anggota BPRN mempunyai kewajiban sebagai berikut: 

a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala Peraturan

Perundang-undangan;

 b. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. menyerap, menampung, menghimpun, danmenidaklanjuti aspirasi masyarakat;

d. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan

 pribadi, kelompok dan golongan;e. mengamalkan dan memegang teguh adat basandi syarak,

syara’ basandi kitabullah;f. mengamalkan dan menjaga nilai-nilai agama, sosial

 budaya dan adat minangkabau salingka nagari ; dan

31

Page 32: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

g. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan

lembaga kemasyarakatan.

Pasal.............

32

Page 33: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 40

(1) Pimpinan dan Anggota BPRN tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai

Wali Nagari dan Perangkat Nagari serta pengurus KAN.

(2) Pimpinan dan Anggota BPRN dilarang :a. sebagai pelaksana kegiatan pembangunan yang dibiayai

dengan APB  Nagari;

 b. merugikan kepentingan umum, meresahkan masyarakat,

dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

c. melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima

uang, barang dan atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi

keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

d. menyalahgunakan wewenang;

e. melanggar sumpah jabatan;f. melanggar nilai-nilai agama, sosial budaya dan adat

salingka Nagari.

Paragraf 3

Rapat BPRN

Pasal 41

(1) Rapat BPRN dipimpin oleh Pimpinan BPRN. 

(2) Rapat BPRN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila

dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah anggota BPRN,

dan keputusan ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara

terbanyak. 

(3) Dalam hal tertentu rapat BPRN dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-

kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPRN, dan keputusan

ditetapkan dengan musyawarah mufakat atau persetujuan sekurang-kurangnya1/2 (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah BPRN yang hadir. 

(4) Hasil rapat BPRN ditetapkan dengan keputusan BPRN dan dilengkapi dengan

notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris BPRN. 

Pasal 42

(1) Anggota BPRN tidak dapat dituntut dimuka pengadilan karena pernyataan

atau pendapat yang dikemukakan dalam rapat BPRN baik terbuka maupun

tertutup yang diajukan secara lisan atau tertulis, kecuali jika yang bersangkutan mengumumkan apa yang disepakati dalam rapat tertutup untuk 

dirahasiakan atau hal-hal yang dimaksud oleh ketentuan mengenai

 pengumuman rahasia Negara. 

(2) Anggota BPRN tidak dapat diganti antar waktu karena pernyataan dan atau

  pendapat yang dikemukakannya dalam rapat BPRN kecuali penghinaan

terhadap adat dan syara’ .

33

Page 34: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Paragraf .......................

Paragraf 4

Kedudukan Keuangan BPRN

Pasal 43

(1) Pimpinan dan Anggota BPRN menerima tunjangan sesuai dengan

kemampuan keuangan Nagari. 

(2) Tunjangan pimpinan dan Anggota BPRN sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditetapkan dalam APB Nagari. 

Pasal 44

(1) Untuk keperluan kegiatan BPRN disediakan biaya operasional sesuai dengan

kemampuan keuangan Nagari yang dikelola oleh Sekretaris BPRN. 

(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap

tahunnya dalam APB Nagari yang bersumber dari pendapatan Nagari berupa :a. alokasi dana nagari yang diatur sesuai dengan pedoman umum yang

ditetapkan oleh Bupati;  b.  pendapatan asli nagari sebesar paling banyak 20 % (dua puluh persen),

yang pengalokasiannya ditetapkan dengan Peraturan Nagari. 

Paragraf 5

Tata Tertib BPRN

Pasal 45

(1) Anggota BPRN secara musyawarah mufakat menetapkan tata tertib BPRN. 

(2) Pedoman penyusunan tata tertib BPRN diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Bupati. 

Bagian Keempat

Pemilihan Wali Nagari

Paragraf 1

Umum

Pasal 46

(1) BPRN memberitahukan kepada Wali Nagari mengenai akan berakhirnya masa

 jabatan Wali Nagari secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa

 jabatan. 

(2) BPRN memproses pemilihan Wali Nagari 4 (empat) bulan sebelum berakhir 

masa jabatan Wali Nagari.

34

Page 35: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Paragraf .......................

Paragraf 2

Pencalonan Wali Nagari

Pasal 47

(1) Untuk pemilihan Wali Nagari dibentuk panitia pemilihan oleh BPRN dan

 panitia pengawas pemilihan Wali Nagari oleh Bupati.

(2) Panitia pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) keanggotaannya terdiri

dari unsur KAN, BPRN dan Pemerintah Kabupaten. 

(3) Keanggotaan panitia pemilihan dan panitia pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) bukan berasal dari pengurus partai politik.

(4) Panitia pemilihan dan panitia pengawasan dalam melaksanakan tugasnya

dapat dibantu oleh sekretariat.

(5) Sekretariat panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan

dengan keputusan BPRN. 

(6) Sekretariat panitia pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan

dengan keputusan Bupati.

Pasal 48

(1) Panitia pemilihan Wali Nagari mempunyai tugas sebagai berikut: 

a. melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon

Wali Nagari sesuai dengan persyaratan yang ditentukan;

 b. melakukan pendaftaran pemilih untuk selanjutnya

disyahkan oleh ketua panitia pemilihan;

c. melakukan pemeriksaan berkas administrasi bakal calon

Wali Nagari;d. melakukan kegiatan tekhnis pemilihan calon Wali

 Nagari;

e. menetapkan KPPS dan TPS; dan

f. menetapkan calon Wali Nagari yang berhak dipilih.

 (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

sampai dengan huruf f panitia pemilihan Wali Nagari menetapkan tata tertib

 penjaringan bakal calon Wali Nagari dan penyaringan calon Wali Nagari

dengan keputusan panitia pemilihan Wali Nagari. (3) Jumlah anggota KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e

sebanyak 5 (lima) orang. 

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai panitia pemilihan dan panitia pengawasan

diatur dengan Peraturan Bupati.

35

Page 36: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Paragraf .....................

Paragraf 3

Penjaringan, Penyaringan dan Penetapan Bakal Calon

Pasal 49

Penjaringan bakal calon Wali Nagari dilaksanakan dengan ketentuan dan tata cara

sebagai berikut : 

a. yang dapat dicalonkan sebagai Wali Nagari adalah anak 

 Nagari warga Negara Republik Indonesia; b.  bakal calon Wali Nagari diusulkan oleh lembaga unsur 

 Niniak Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kanduang dan Pemuda;

c. lembaga unsur sebagaimana dimaksud pada huruf bmengusulkan 1 (satu) orang bakal calon;d. dalam pengusulan bakal calon sebagaimana dimaksud

 pada huruf b, bakal calon sekaligus melampirkan persyaratan masing-masing

dalam rangkap 3 (tiga) sebagai berikut : 

1. bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala;2. memahami dan mengamalkan nilai adat dan

syara’ dalam Nagari

3. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945;

4. tidak pernah terlibat langsung atau tidak  

langsung dalam kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik 

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

seperti G.30SPKI dan atau kegiatan organisasi terlarang lainnya;

5.   berijazah paling rendah Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama atau sederajat;

6.  berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun

dan paling tinggi 62 (enam puluh dua ) tahun;

7. sehat jasmani dan rohani;

8. nyata-nyata tidak terganggu jiwa atauingatannya;

9. berkelakuan baik;

10. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan

yang diancam dengan hukuman 5 (lima) tahun atau lebih;

11. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap;

12. mengenal Nagarinya dan dikenal oleh masyarakat Nagari setempat;

13. bersedia dicalonkan menjadi Wali Nagari;

14. terdaftar sebagai penduduk Nagari dan bertempat tinggal di Nagari yang bersangkutan minimal 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus

kecuali anak Nagari yang berdomisili di luar Nagari;15. tidak pernah dihukum menurut sepanjang adat karena melakukan

 pelanggaran adat dan syara’;

16. belum pernah menjabat sebagai Wali Nagari paling lama 10 (sepuluh) tahun

atau 2 (dua) kali masa jabatan;

36

Page 37: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

17. tidak pernah melanggar adat dan syara’ yang dibuktikan dengan surat

keterangan dari KAN;

18. tidak pernah sebagai pengurus partai politik paling singkat 1 (satu) bulan

terhitung sejak tanggal pencalonan;

19. syarat lain yang ditetapkan oleh BPRN sepanjang tidak bertentangan dengan

adat salingka nagari dan Peraturan Perundang-undangan.

e. Bakal..............

e. Bakal calon Wali Nagari yang berasal dari Pegawai

  Negeri, selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf c harus

mendapat/ melampirkan izin tertulis dari atasannya yang berwenang;

f. Bakal calon Wali Nagari yang berasal dari anggota

BPRN, harus mengundurkan diri dari anggota BPRN dengan melampirkan surat

 pernyataan pengunduran diri;

g. Bakal calon Wali Nagari yang berasal dari Wali Nagariaktif, selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf c dinonaktifkan oleh

Bupati sejak ditetapkan menjadi calon Wali Nagari yang berhak dipilih sampai

terpilihnya Wali Nagari;

h. Selama Wali Nagari non aktif pelaksanaan tugas dijabat

oleh Sekretaris Nagari;i. Apabila Sekretaris Nagari juga mencalonkan diri, maka

Camat atas nama Bupati menunjuk pelaksana tugas Wali Nagari;

 j. Apabila bakal calon Wali Nagari yang sedang menjabat

 pengurus KAN harus non aktif dari jabatannya sebagai pengurus KAN;

k. Bakal calon Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada

huruf g yang laporan penyelenggaraan pemerintahan Nagari akhir masa

 jabatannya tidak memenuhi persyaratan menurut Bupati tidak dapat dicalonkan

sebagai Wali Nagari berikutnya.

Pasal 50

(1) Bagi bakal calon Wali Nagari yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan

  penjaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, panitia pemilihan

menetapkan menjadi bakal calon Wali Nagari untuk dilakukan penyaringandengan keputusan panitia pemilihan.

(2) Penyaringan bakal calon Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh panitia pemilihan dengan meneliti persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 49 huruf d.

(3) Bagi bakal calon Wali Nagari yang berkedudukan sebagai pengurus partai

  peserta pemilu pada semua tingkat kepengurusan harus berhenti menjadi

 pengurus partai, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partaiyang bersangkutan.

(4) Bagi Wali Nagari yang terpilih atau diangkat menjadi Wali Nagari harus

 bertempat tinggal di Nagari yang bersangkutan.

37

Page 38: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(5) Pegawai Negeri yang dipilih atau diangkat menjadi Wali Nagari dibebaskan

untuk sementara waktu dari jabatan organiknya selama menjadi Wali Nagari

tanpa kehilangan hak dan statusnya sebagai Pegawai Negeri.

Pasal 51

(1) Bakal calon Wali Nagari yang memenuhi persyaratan dan dinyatakan lolos

  penyaringan ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih oleh panitia

  pemilihan dalam rapat panitia pemilihan dan disyahkan oleh BPRN dalam

rapat paripurna.

(2) Calon .....................

(2) Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan

dengan jumlah calon paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima)orang.

(3) Apabila jumlah calon paling sedikit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

tidak terpenuhi, maka penjaringan bakal calon diperpanjang selama 7 (tujuh)

hari kalender.

(4) Apabila perpanjangan sudah dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3), ternyata bakal calon terjaring hanya 1 (satu) orang, maka panitia

  pemilihan melakukan perpanjangan masa penjaringan sampai dengan

memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Apabila tidak ada bakal calon yang lolos dalam penjaringan, maka Bupati

menunjuk penjabat Wali Nagari yang bertugas mempersiapkan proses

 pemilihan Wali Nagari defenitif.

(6) Proses pemilihan Wali Nagari defenitif sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak penunjukan

oleh Bupati.

(7) Calon Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang telah

ditetapkan sebagai calon Wali Nagari yang berhak dipilih disampaikan kepada

Wali Nagari, BPRN, dan KAN serta diumumkan kepada masyarakat di

tempat-tempat umum oleh panitia pemilihan.

Pasal 52

(1) Calon yang berhak dipilih yang telah ditetapkan tidak dibenarkan

mengundurkan diri, dan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri, makasecara administrasi dianggap tidak mengundurkan diri. 

(2) Apabila calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dalam pemilihan ternyata memperoleh suara terbanyak, perolehan suara

tersebut dinyatakan batal. 

38

Page 39: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(3) Atas pembatalan perolehan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka

calon yang berhak dipilih yang mendapatkan dukungan suara terbanyak 

 berikutnya dinyatakan sebagai calon terpilih. 

Paragraf 4

Kampanye Calon Wali Nagari

Pasal 53

(1) Calon Wali Nagari yang telah ditetapkan, menyampaikan program dalam

rapat paripurna BPRN dengan mengundang lembaga kemasyarakatan dan

tokoh masyarakat. 

(2) Apabila .................(2) Apabila calon yang bersangkutan terpilih, maka materi penyampaian

kampanyenya akan menjadi dasar penyusunan RPJMN (RencanaPembangunan Jangka Menengah Nagari) dalam masa 5 (lima) tahun

 berikutnya. 

(3) Waktu dan tempat kampanye ditetapkan oleh panitia pemilihan setelah

 berkoordinasi dengan BPRN. 

Paragraf 5

Pemberian Suara

Pasal 54

(1) Setelah calon yang berhak dipilih ditetapkan, maka panitia pemilihan

melaksanakan rapat untuk menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan

 pemberian suara. 

(2) Panitia pemilihan memberitahukan kepada masyarakat yang berhak memilih

  paling singkat 5 (lima) hari sebelum hari pelaksanaan pemilihan untuk 

menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Wali Nagari pada waktu dan

tempat sebagaimana tersebut pada ayat (1).

(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berbentuk tertulis

dan dalam bentuk lain dengan syarat bahwa yang berhak memilih dapat

mengetahuinya.

(4) Tata cara pemilihan Wali Nagari diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 55

(1) Yang dapat atau berhak memberikan suara dalam pemilihan Wali Nagari

adalah rakyat Nagari dan atau anak Nagari.

(2) Anak Nagari yang akan memberikan suara, dengan syarat-syarat sebagai

 berikut :

a. terdaftar sebagai pemilih pada daftar  

 pemilih tetap dan atau pemilih tambahan;

39

Page 40: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

 b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun

 pada saat pendaftaran dilaksanakan dan atau telah pernah menikah; dan

c. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan

 putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(3) Rakyat Nagari yang akan memberikan suara, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a. terdaftar sebagai rakyat Nagari yang bersangkutan secara

sah, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus;

 b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun pada saat

 pendaftaran dilaksanakan dan atau telah pernah menikah; dan

c. tidak .....................d. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan

 putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 56

(1) Paling lambat 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Wali

 Nagari, BPRN telah melaksanakan proses pemilihan Wali Nagari.

(2) Pemilihan Calon Wali Nagari yang berhak dipilih dilaksanakan pada hari dan

tempat serta waktu yang telah ditentukan dan dipimpin oleh Ketua KPPS.

(3) Waktu pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dimulai

dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 15.00 WIB.

Pasal 57

Panitia pemilihan yang mempunyai hak pilih dan calon yang berhak dipilih dalam

  pemilihan calon Wali Nagari tetap mempunyai hak untuk menggunakan hak 

 pilihnya.

Pasal 58

(1) Pemilihan calon yang berhak dipilih dilaksanakan secara langsung, umum,

 bebas, rahasia, jujur dan adil.

(2) Seorang pemilih hanya dapat memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang

calon yang berhak dipilih.

(3) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan, tidak dapat

diwakilkan dengan cara apapun.

(4) Pemilih yang telah terdaftar sebagai wajib pilih meskipun tidak mendapat

surat pemberitahuan, tetap dapat memberikan suaranya.

(5) Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

58 ayat (1) panitia pemilihan menyediakan kelengkapan sebagai berikut:

a. papan tulis yang memuat nama-nama dan gambar atau photo

calon yang berhak dipilih;

40

Page 41: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

 b. surat suara;

c. kotak suara berikut kuncinya yang besarnya disesuaikan dengan

kebutuhan;

d. bilik suara atau tempat khusus sebagai tempat pelaksanaan

 pemberian suara;

e. alat atau kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan.

Pasal...........

41

Page 42: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 59

Bentuk dan model surat suara, kotak suara dan bilik suara serta kelengkapan

lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (5) ditetapkan dengan

Peraturan Bupati.

Pasal 60

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, ketua KPPS membuka kotak suara

dan memperlihatkan kepada para pemilih yang hadir bahwa kotak suara dalam

keadaan kosong serta menutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan

menggunakan kertas yang dibubuhi cap atau stempel panitia pemilihan.

(2) Sebelum kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimulai, para saksi

dari masing-masing calon Wali Nagari yang berhak dipilih menyerahkan surat penunjukannya sebagai saksi kepada ketua KPPS.

(3) Apabila para saksi tidak menyerahkan surat penunjukannya sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), maka dinyatakan tidak ada saksi dari calon yang

 bersangkutan dan pemilihan dinyatakan syah.

Pasal 61

(1) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia pemilihan

melalui pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir.

(2) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti surat suara

tersebut dan apabila surat suara dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak,

 pemilih berhak meminta surat suara yang baru setelah menyerahkan kembali

surat suara yang cacat atau rusak tersebut kepada KPPS.

Pasal 62

(1) Pemberian suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan melipat surat suarayang telah disediakan oleh panitia pemilihan.

(2) Pemilih yang masuk ke dalam bilik suara adalah pemilih yang akan

menggunakan hak pilihnya.

(3) Bagi pemilih yang sakit atau cacat dan atau tidak dapat pergi kedalam bilik 

suara sendirian, maka dapat dibantu oleh KPPS.

(4) Pemilih yang keliru dalam menggunakan hak pilihnya pada surat suara dapatmeminta surat suara baru setelah menyerahkan surat suaranya yang keliru

kepada KPPS. 

(5) Setelah pemilih memberikan suaranya dalam surat suara, pemilih

memasukkan surat suara kedalam kotak suara yang disediakan dalam keadaan

terlipat yang sebelumnya diperlihatkan kepada KPPS.

Pasal..........

42

Page 43: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 63

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan berkewajiban

untuk mewujudkan pelaksanaan pemungutan suara dengan tertib dan teratur.

(2) KPPS menjaga agar pemilih hanya memberikan satu suara dan menolak 

 pemberian suara yang diwakilkan dengan alasan apapun.

Paragraf 6

Penghitungan Suara

Pasal 64

(1) Setelah selesainya pemberian suara, KPPS melaksanakan perhitungan suara dihadapan saksi yang dihadiri oleh pemilih pada lokasi tempat pemungutan

suara.

(2) KPPS membuka kotak suara dan menghitung surat suara yang masuk setelah

 pemberian suara dinyatakan selesai.

(3) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang

diberikan kepada calon yang berhak dipilih dan kemudian KPPS membaca

nama calon yang berhak dipilih yang mendapat suara tersebut serta

mencatatnya di papan tulis yang ditempelkan sedemikian rupa sehingga dapat

dilihat dengan jelas oleh pemilih dan saksi yang hadir.

(4) Setelah selesai pelaksanaan penghitungan suara, KPPS membuat berita acara

hasil penghitungan dan menyampaikan laporan hasil pemungutan suara

kepada panitia pemilihan.

Pasal 65

(1) Surat suara dianggap tidak syah apabila :a. tidak memakai surat suara yang telah ditentukan;

 b. tidak terdapat tanda tangan ketua KPPS pada surat suara;

c. ditanda tangani atau membuat tanda yang menunjukkan identitas pemilih;

e. memberikan suara untuk lebih dari 1 (satu) calon yang berhak dipilh; dan

atauf. dalam memberikan suara atau pilihan tidak tepat sesuai dengan

model/ cara yang telah ditetapkan panitia pemilihan.

(2) Alasan-alasan yang menyebabkan suara tidak syah diumumkan kepada pemilih sebelum penghitungan suara.

Pasal..............

43

Page 44: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 66

(1) Berdasarkan laporan dari KPPS sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 ayat

(4), panitia pemilihan melakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara yang

dituangkan dalam berita acara.

(2) Pelaksanaan rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri

oleh para saksi dan para calon.

Paragraf 7

Penetapan Calon Terpilih

Pasal 67

(1) Calon Wali Nagari yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkansuara terbanyak.

(2) Panitia pemilihan menyampaikan laporan hasil pemilihan Wali Nagari kepada

BPRN.

(3) Calon Wali Nagari terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1),  ditetapkan

dengan keputusan BPRN berdasarkan laporan dan berita acara pemilihan dari

 panitia pemilihan.

(4) Calon Wali Nagari terpilih disampaikan oleh BPRN kepada Camat untuk 

diteruskan kepada Bupati guna ditetapkan menjadi Wali Nagari terpilih

dengan melampirkan berita acara pemilihan.

(5) Camat meneliti laporan BPRN dan menyampaikannya kepada Bupati paling

lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya laporan.

(6) Bupati menerbitkan keputusan tentang pengesahan pengangkatan Wali Nagari

terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPRN.

Paragraf 8

Pelantikan Wali Nagari

Pasal 68

(1) Wali Nagari terpilih dilantik oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk paling

lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan keputusan Bupati.

(2) Pelantikan Wali Nagari dilaksanakan di Nagari bersangkutan dihadapan

masyarakat.

(3) Sebelum memangku jabatannya, Wali Nagari mengucapkan sumpah.

(4) Susunan.........

44

Page 45: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(4) Susunan kata-kata sumpah Wali Nagari dimaksud adalah sebagai berikut:

”Demi Allah, saya bersumpah;

bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Wali Nagari dengan

sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;

bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan

Pancasila sebagai dasar Negara; dan

bahwa saya akan menegakkan kehidupan Demokrasi dan Undang-

Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala Peraturan Perundang-

undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Nagari, Daerah,

dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

bahwa saya akan mengamalkan dan memegang teguh Adat Basandi

Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

Pasal 69

(1) Pelantikan Wali Nagari dilaksanakan tepat pada akhir masa jabatan Wali

 Nagari yang sebelumnya dan ditetapkan sebagai tanggal pelantikan.

(2) Apabila pelaksanaan pelantikan Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja

 berikutnya atau sehari sebelum hari libur.

(3) Biaya pemilihan dan pelantikan Wali Nagari dibebankan kepada APB Nagari

dan dana-dana lainnya yang syah.

(4) Pelantikan Wali Nagari yang tidak dapat dilaksanakan tepat pada waktunya

karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka pelantikan

dapat ditunda selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya

masa jabatan Wali Nagari yang bersangkutan (Wali Nagari sebelumnya) atas persetujuan Bupati dengan ketentuan bahwa Wali Nagari yang bersangkutan

tetap melaksanakan tugasnya selama masa jabatan penundaan tersebut.

Pasal 70

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, berlaku pula bagi penjabat Wali

 Nagari.

Pasal 71

(1) Masa jabatan Wali Nagari adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal

 pelaksanaan pelantikan dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan

 berikutnya.

(2) Apabila.........

45

Page 46: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Apabila masa jabatan Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah

 berakhir, maka yang bersangkutan tidak boleh dicalonkan atau mencalonkan

kembali untuk masa jabatan berikutnya di Nagari yang sama.

Bagian KelimaPemberhentian Wali Nagari

Pasal 72

(1) BPRN memberitahukan kepada Wali Nagari secara tertulis mengenai akan

 berakhirnya masa jabatan Wali Nagari 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya

masa jabatan.

(2) 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa jabatannya, Wali Nagarimenyampaikan LKPJ akhir masa jabatan kepada BPRN  dan  Laporan

 pertanggungjawaban kepada Bupati.

(3) Selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Wali

 Nagari, BPRN segera memproses pemilihan Wali Nagari yang baru.

Pasal 73

(1) Wali Nagari diberhentikan oleh Bupati atas usul BPRN melalui Camat karena:

a. meninggal dunia;

 b. mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri;

c. berakhir masa jabatan dan telah dilantik Wali Nagari yang baru;

d. tidak dapat melakukan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan

tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

e. tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan, dan/ atau melanggar sumpah jabatan;

f. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan dan atau adat yang berlaku di salingka Nagari.

(2) Pemberhentian Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b,

c, dan huruf d diusulkan oleh pimpinan BPRN kepada Bupati melalui Camat

 berdasarkan keputusan BPRN.

(3) Pemberhentian Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dan

f disampaikan oleh BPRN kepada Bupati melalui Camat berdasarkan

keputusan BPRN yang dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPRN.

(4) Pengesahan pemberhentian Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dan ayat (3) ditetapkan dengan keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh)

hari sejak usul diterima selanjutnya Bupati mengangkat Penjabat Wali Nagari.

(5) Apabila Wali Nagari melakukan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan,

maka Bupati dapat memberhentikan Wali Nagari tanpa melalui usul BPRN.

(6) Sebelum.........

46

Page 47: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(6) Sebelum Bupati memberhentikan Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada

ayat (5), terlebih dahulu Bupati menugaskan Bawasda untuk mencari fakta

tentang penyimpangan dalam pengelolaan keuangan.

Pasal 74

(1) Apabila Wali Nagari berhalangan sementara paling lama 7 (tujuh) hari,

Sekretaris Nagari karena jabatannya menjalankan tugas sehari-hari Wali

  Nagari dan melaporkannya kepada Bupati melalui Camat serta

memberitahukannya kepada BPRN.

(2) Apabila Wali Nagari dan Sekretaris Nagari secara bersamaan berhalangan

sementara paling lama 7 (tujuh) hari, kepala urusan pemerintahan karena

  jabatannya menjalankan tugas sehari-hari Wali Nagari, dan melaporkannya

kepada Bupati melalui Camat serta memberitahukannya kepada BPRN.

(3) Bagi Wali Nagari yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan

kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam melaksanakan

tugasnya atau karena alasan lain sampai 30 (tiga puluh) hari berturut-turut,

maka Sekretaris Nagari ditunjuk oleh Camat atas nama Bupati untuk 

menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai pelaksana tugas (Plt)

Wali Nagari serta menyampaikan tembusannya kepada BPRN.

(4) Apabila Wali Nagari dan Sekretaris Nagari secara bersamaan tidak dapat

melaksanakan tugas sampai waktu 30 (tiga puluh) hari, maka Bupati melalui

Camat menunjuk penjabat Wali Nagari atas usul BPRN.

(5) Apabila setelah 6 (enam) bulan Sekretaris Nagari melaksanakan tugas,

wewenang dan tanggung jawabnya, maka atas usulan BPRN, Bupati

memberhentikan dengan hormat Wali Nagari yang bersangkutan dari

 jabatannya dan menetapkan Penjabat Wali Nagari.

Pasal 75

Wali Nagari yang berstatus Pegawai Negeri yang belum berakhir masa jabatannya,

tidak dapat diberhentikan karena alasan bahwa yang bersangkutan memasuki usia

 pensiun atau sudah pensiun sebagi Pegawai Negeri.

Pasal 76

Wali Nagari yang berstatus Pegawai Negeri yang berhenti atau diberhentikan oleh

Bupati sebagai Wali Nagari dikembalikan ke instansi induknya.

Pasal 77

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan, pencalonan, pengangkatan,

 pelantikan dan pemberhentian Wali Nagari diatur dengan peraturan Bupati.

Bagian .......................

47

Page 48: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Bagian Keenam

Pengangkatan Penjabat Wali Nagari

Pasal 78

(1) Pengangkatan Penjabat Wali Nagari karena berhentinya Wali Nagari

sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 ayat (5) ditetapkan dengan keputusan

Bupati atas usul BPRN melalui Camat. 

(2) Pengusulan penjabat Wali Nagari oleh BPRN sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berjumlah 1 (satu) orang.

(3) Persyaratan penjabat Wali Nagari mempedomani Pasal 49 huruf d.

(4) Apabila BPRN tidak mengusulkan atau tidak mempunyai calon Penjabat Wali

 Nagari, maka Camat dapat menunjuk dan mengusulkan calon Penjabat Wali

 Nagari kepada Bupati.

(5) Masa jabatan Penjabat Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

 paling lama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal pelantikannya dan dapat

diperpanjang 6 (enam) bulan berikutnya.

(6) Penjabat Wali Nagari diambil sumpahnya dan dilantik oleh Bupati atau

Pejabat lain yang ditunjuk. 

Pasal 79

(1) Tugas, wewenang, kewajiban dan hak Penjabat Wali Nagari adalah sama

dengan tugas, wewenang, kewajiban dan hak Wali Nagari sebagaimana diatur 

dalam Peraturan Daerah ini serta Peraturan Perundang-undangan. 

(2) Memfasilitasi pemilihan Wali Nagari yang defenitif.

Pasal 80

(1) Wali Nagari diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPRN

apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

 penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan

yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap. 

(2) Wali Nagari diberhentikan oleh Bupati tanpa melalui usulan BPRN apabila

terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

tetap.

Pasal..............

48

Page 49: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 81

Wali Nagari diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPRN

karena berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana

terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

 Pasal 82

(1) Wali Nagari yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 80  ayat (1) dan Pasal 81, setelah melalui proses peradilan ternyata

terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak 

ditetapkan putusan pengadilan, Bupati harus mengaktifkan kembali Wali

 Nagari yang bersangkutan sampai dengan akhir masa jabatan.

(2) Apabila Wali Nagari yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud

 pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya Bupati hanya merehabilitasi

nama Wali Nagari yang bersangkutan.

Pasal 83

Apabila Wali Nagari diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal

80 ayat (1) dan Pasal 81, Sekretaris Nagari melaksanakan tugas dan kewajiban

Wali Nagari sampai dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap.

Pasal 84

(1) Apabila Wali Nagari diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80

ayat (2), Bupati mengangkat Penjabat Wali Nagari dengan tugas pokok 

menyelenggarakan pemilihan Wali Nagari paling lama 6 (enam) bulan

terhitung sejak putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

tetap.

(2) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun

setelah pengangkatan penjabat Wali Nagari sebagaimana tersebut pada ayat

(1) belum adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum

tetap, Bupati memberhentikan dengan hormat Wali Nagari yang bersangkutan

dan dilakukan proses pemilihan Wali Nagari.

Bagian Ketujuh

Tindakan Penyidikan Terhadap Wali Nagari

Pasal 85

(1) Tindakan penyidikan terhadap Wali Nagari dilaksanakan setelah adanya

 persetujuan tertulis dari Bupati. 

(2) Hal...........

49

Page 50: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah:

a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan; 

 b. dituduh telah melakukan tindak pidana korupsi dan atau

kejahatan yang diancam dengan hukuman  penjara 20 (dua puluh) tahun.

 (3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberitahukan

secara tertulis oleh atasan penyidik kepada Bupati paling lama 3 (tiga) hari. 

BAB IV

PENYELENGGARAAN ADAT DI NAGARI

Bagian PertamaPengertian, Tugas dan Fungsi

Pasal 86

KAN merupakan lembaga kerapatan Niniak Mamak pemangku adat yang telah ada

dan diwarisi secara turun temurun sepanjang adat yang berlaku di masing-masing

 Nagari dan merupakan lembaga tertinggi dalam penyelenggaraan adat di Nagari.

Pasal 87

(1) KAN mempunyai tugas:

a. memberikan pertimbangan dan masukan kepada Pemerintah Nagari

dan BPRN dalam melestarikan nilai-nilai adat basandi syara’, syara’

 basandi kitabullah di Nagari;

 b. memberikan pertimbangan dan masukan kepada Pemerintah Nagari

dan BPRN dalam penyusunan dan pembahasan Peraturan Nagari;

c. membentuk lembaga-lembaga unsur masyarakat adat yaitu Unsur 

Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Pemuda;

d. mengurus, membina dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitandengan adat sehubungan dengan sako, pusako dan syara’; 

e. mengusahakan perdamaian dan memberikan nasehat-nasehat hukum

terhadap anggota masyarakat yang bersengketa terhadap sesuatu yang

dipersengketakan dan pembuktian lainnya menurut sepanjang adat dan

atau silsilah keturunan/ranji;

f. mengusahakan perdamaian dan memberikan nasehat-nasehat hukum

dan keputusan yang sifatnya final terhadap anggota masyarakat yang

 bersengketa terhadap sako dengan pembuktian menurut sepanjang adat dan

atau silsilah keturunan/ranji;g. membentuk majelis penyelesaian sengketa sako, pusako dan syara’

yang bersifat ad hock;

h. membuat kode etik, yang berisikan pantangan, larangan, hak dan

kewajiban Niniak Mamak sesuai dengan adat salingka nagari;

i. mengembangkan........

50

Page 51: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

i. mengembangkan kebudayaan anak Nagari dalam upaya melestarikan

kebudayaan Daerah dalam rangka memperkaya khasanah kebudayaan

nasional;

 j. membina masyarakat hukum adat Nagari menurut adat basandi syara’,

syara’ basandi kitabullah;

k. melaksanakan pembinaan dan mengembangkan nilai-nilai adatminangkabau dalam rangka mempertahankan kelestarian adat Nagari;

l.   bersama Pemerintahan Nagari menjaga, memelihara dan

memanfaatkan kekayaan Nagari untuk kesejahteraan masyarakat Nagari.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan setelah melalui

 proses bajanjang naiak batanggo turun sesuai dengan adat salingka Nagari.

(3) Pedoman pembentukan dan tata kerja majelis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf g diatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 88

(1) KAN mempunyai fungsi:a. sebagai lembaga penyelenggara urusan adat di Nagari;

 b. sebagai lembaga yang mengurus dan mengelola adat salingka Nagari;c. sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan adat di Nagari;d. sebagai lembaga pembinaan, pengembangan, perlindungan terhadap

unsur Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Pemuda Nagari dan

unsur lainnya di salingka Nagari;

e. memberikan kedudukan hukum menurut adat terhadap hal-hal yang

menyangkut harta kekayaan masyarakat guna kepentingan hubungan

keperdataan adat, juga dalam hal adanya persengketaan sako, pusako dan

syara’ di Nagari;

f.   bersama Pemerintahan Nagari meningkatkan kualitas hubungan

 perantau dengan Nagari.

(2) Fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

KAN berdasarkan azas musyawarah dan mufakat sepanjang tidak   bertentangan dengan ”adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” serta

Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 89

(1) Setiap keputusan yang diambil oleh KAN ditetapkan melalui

rapat KAN sesuai dengan adat salingka Nagari.

(2) Setiap rapat KAN yang melahirkan keputusan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dibuatkan risalah.

Pasal...........

51

Page 52: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 90

Anggota KAN tidak dapat dituntut di muka pengadilan karena pernyataan atau

 pendapat yang dikemukakan dalam rapat KAN baik terbuka maupun tertutup yang

diajukan secara lisan atau tertulis, kecuali jika yang bersangkutan mengumumkan

apa yang disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan . 

Bagian Kedua

Keanggotaan dan Organisasi

Pasal 91

(1) Keanggotaan KAN terdiri dari Niniak Mamak pemangku adat, sesuai dengan

adat yang berlaku salingka Nagari.

(2) Kepengurusan KAN dapat terdiri dari :a. ketua;

 b. wakil ketua;c. sekretaris;d. ketua bidang;e.  bendahara atau bentuk lain sesuai dengan ketentuan adat

yang berlaku dalam Nagari.

(3) Kepengurusan KAN dibantu oleh sekretariat yang diusulkan oleh KAN

ditetapkan dengan surat keputusan Wali Nagari.

(4) Sekretariat sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) diusulkan 1 (satu)

orang dan bukan sebagai anggota KAN.

Pasal 92

(1) Kepengurusan KAN dipilih dari dan oleh Niniak Mamak pemangku adat.

(2) Sistim pemilihan kepengurusan KAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disesuaikan dengan adat salingka Nagari.

(3) Kepengurusan KAN ditetapkan dan dikukuhkan dengan keputusan KAN dan

disampaikan kepada Pemerintah Daerah.

(4) Pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dalam rapat

lengkap KAN yang dihadiri oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk, Alim

Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Pemuda Nagari, tokoh masyarakat,dan pemuka masyarakat lainnya.

(5) Selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa jabatan

kepengurusan KAN dapat diproses kepengurusan periode berikutnya.

(6) Ketentuan...............

52

Page 53: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepengurusan KAN sesuai dengan adat

salingka Nagari.

Bagian Ketiga

Pertanggungjawaban

Pasal 93

Kepengurusan KAN dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya bertanggungjawab

kepada Niniak Mamak pemangku adat secara musyawah dan mufakat sesuai

dengan adat salingka Nagari.

Bagian Keempat

Pengayoman dan Hubungan Kerja

Pasal 94

(1) Pengayoman KAN dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Pengayoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk:

a. pengayoman dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi

KAN;

 b. panduan administrasi;

c. bantuan keuangan;

d. dan lain-lain dalam rangka memberdayakan KAN.

Pasal 95

(1) Hubungan kerja antara KAN dengan Pemerintah Daerah bersifat fungsional.

(2) Hubungan kerja antara KAN dengan Pemerintahan Nagari adalah:

a. saling memberi dan menerima informasi dalam

 peningkatan kesejahteraan masyarakat;

 b. saling menghormati tugas pokok dan fungsi sertakewenangan masing-masing lembaga;

c. hubungan KAN dengan Pemerintahan Nagari, BPRN

 bersifat konsultatif dan koordinatif.

Bagian Kelima

Keuangan

Pasal 96

(1) Pendapatan KAN diperoleh dari:

a. anggaran pendapatan dan belanja Nagari;

 b.  bantuan dari Pemerintah Daerah;

c. uang adat;

d.  pendapatan lainnya yang syah.

(2) Pendapatan...........

53

Page 54: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2)Pendapatan KAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan untuk 

kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi KAN serta lembaga

lainnya dibawah koordinator KAN.

(3)Penatausahaan keuangan harus dilakukan secara jelas dan

dipertanggungjawabkan setiap tahun kepada anggota dalam rapat paripurnaKAN.

(4) Harta kekayaan Nagari yang merupakan sumber APB Nagari, pembagiannya

untuk KAN diatur dengan Peraturan Nagari.

Bagian Keenam

Program Kerja

Pasal 97

(1) Setiap tahun KAN menyusun dan menetapkan

 program kerja internal lembaga.

(2) Program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencerminkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang

 bersangkutan dan selaras dengan program kerja pemerintahan Nagari.

BAB V

PERATURAN NAGARI

Pasal 98

(1) Peraturan Nagari ditetapkan oleh Wali Nagari bersama BPRN.

(2) Peraturan Nagari dibentuk dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan

 Nagari.

(3) Peraturan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kebutuhan

 Nagari dan atau penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat

 Nagari setempat.

(4) Peraturan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh

  bertentangan dengan adat istiadat, kepentingan umum dan atau Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Pasal 99

Peraturan Nagari dibentuk berdasarkan pada azas pembentukan penyusunan

Peraturan Perundang-undangan.

Pasal............

54

Page 55: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 100

Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tulisan dalam rangka

 penyiapan atau pembahasan rancangan Peraturan Nagari.

Pasal 101

Peraturan Nagari disampaikan oleh Wali Nagari kepada Bupati melalui Camat

sebagai bahan pengawasan dan pembinaan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah

ditetapkan.

Pasal 102

(1) Untuk melaksanakan Peraturan Nagari, Wali Nagari menetapkan Peraturan

Wali Nagari dan atau Keputusan Wali Nagari.

(2) Peraturan Wali Nagari dan atau Keputusan Wali Nagari sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tidak boleh bertentangan dengan adat istiadat,

kepentingan umum dan atau Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Pasal 103

(1) Peraturan Nagari dan Peraturan Wali Nagari dimuat dalam Berita Daerah.

(2) Pemuatan Peraturan Nagari dan Peraturan Wali Nagari sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sekretaris Daerah.

(3) Peraturan Nagari dan peraturan Wali Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disebarluaskan oleh Pemerintah Nagari.

Pasal 104

(1) Rancangan Peraturan Nagari tentang APB Nagari yang telah disetujui

 bersama BPRN sebelum ditetapkan oleh Wali Nagari paling lama 7 (tujuh)hari sudah disampaikan oleh Wali Nagari kepada Bupati melalui Camat untuk 

dievaluasi.

(2) Hasil evaluasi Bupati terhadap rancangan Peraturan Nagari sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kepada

Wali Nagari.

(3) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melampaui batas

waktu dimaksud, Wali Nagari dapat menetapkan rancangan Peraturan Nagaritentang APB Nagari menjadi Peraturan Nagari.

Pasal 105

Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pembentukan dan mekanisme

 penyusunan Peraturan Nagari diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

55

Page 56: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB VI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NAGARI

Pasal 106

(1) Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Nagari disusun perencanaan

  pembangunan Nagari sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan

 pembangunan Daerah.

(2) Perencanaan pembangunan Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disusun secara partisipatif oleh Pemerintahan Nagari sesuai dengan

kewenangannya.

(3) Dalam menyusun perencanaan pembangunan Nagari sebagaimana dimaksud

 pada ayat (1) wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan Nagari.

Pasal 107

(1) Perencanaan pembangunan Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106

disusun secara berjangka meliputi:a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari

(RPJMN) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;

 b. Rencana Kerja Pembangunan Nagari (RKP-Nagari)

merupakan penjabaran dari RPJMN untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari (RPJMN) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan dengan Peraturan Nagari dan

Rencana Kerja Pembangunan Nagari (RKP-Nagari) ditetapkan dalam

Keputusan Wali Nagari berpedoman pada Peraturan Daerah.

Pasal 108

(1) Perencanaan pembangunan Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107

ayat (1) didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:a.  penyelenggaraan Pemerintahan Nagari;

 b. organisasi dan tata laksana Pemerintahan Nagari;

c. keuangan Nagari;

d. profil Nagari;e. informasi lain terkait dengan penyelenggaraan

Pemerintahan Nagari dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal...........

56

Page 57: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 109

Ketentuan lebih lanjut mengenai tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan

evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Nagari diatur dengan Peraturan

Bupati.

BAB VII

KEUANGAN NAGARI

Bagian Pertama

Umum

Pasal 110

(1) Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Nagari dan penyelenggaraan urusanadat yang menjadi kewenangan Nagari didanai dari APB Nagari, bantuan

Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah.

(2) Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Nagari didanai oleh APBD Kabupaten.

(3) Penyelenggaraan urusan Pemerintah Propinsi yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Nagari didanai oleh APBD Propinsi.

(4) Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah

 Nagari didanai oleh APBN.

Bagian Kedua

Sumber Pendapatan

Pasal 111

(1) Sumber pendapatan Nagari terdiri atas:

a.   pendapatan asli Nagari, terdiri dari hasil usaha Nagari,hasil kekayaan Nagari, hasil swadaya dan partisipasi;

 b.  bagi hasil pajak dan retribusi Daerah paling sedikit 10%

(sepuluh perseratus) untuk Nagari yang objeknya berada dalam Nagari;

c.   bagi hasil retribusi Daerah dialokasikan secara

 proporsional kepada Nagari;d.   bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan

Daerah yang diterima oleh Daerah untuk Nagari paling sedikit 10%

(sepuluh perseratus) yang pembagiannya untuk Nagari secara proporsional

yang merupakan alokasi dana Nagari;e.  bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi,

Pemerintah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintahan;

f. hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak  

mengikat.

(2) Bantuan..........

57

Page 58: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah

Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e disalurkan melalui

rekening kas Nagari.

(3) Sumber pendapatan Nagari yang telah dimiliki dan dikelola oleh Nagari tidak 

dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, PemerintahKabupaten.

Pasal 112

Kekayaan Nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 ayat (1) huruf a terdiri

atas:a. tanah kas Nagari;

 b. pasar Nagari;

c. bangunan Nagari;d. objek rekreasi yang diurus oleh Nagari;

e. pemandian umum yang diurus oleh Nagari;f. ulayat Nagari;

g. perairan dalam batas tertentu yang diurus oleh Nagari;

h. tempat-tempat pemancingan ikan di sungai;

i. pelelangan ikan yang dikelola oleh Nagari;

 j. jalan Nagari;k. asset bekas Desa yang ada dalam Nagari;

l. lain-lain kekayaan Nagari.

Pasal 113

(1) Sumber pendapatan Daerah yang berada di Nagari baik pajak maupun

retribusi yang sudah dipungut oleh Propinsi atau Daerah tidak dibenarkan

adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah Nagari.

(2) Pungutan retribusi dan pajak lainnya yang telah dipungut oleh Pemerintah

 Nagari tidak dibenarkan dipungut atau diambil alih oleh Pemerintah propinsi

atau Pemerintah Daerah.

(3) Bagian Nagari dari perolehan bagian pajak dan retribusi Daerah sebagaimana

diatur dalam Pasal 111 ayat (1) huruf b, pengalokasiannya ditetapkan dengan

Peraturan Bupati.

Pasal 114

(1) Pemberian hibah dan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 111 ayat

(1) huruf f tidak mengurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang kepada Nagari.

(2) Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang bergerak maupun barang

tidak bergerak, dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik Nagari sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Sumbangan yang berbentuk uang dicantumkan di dalam APB Nagari.

Pasal..........

58

Page 59: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 115

Ketentuan lebih lanjut mengenai sumber pendapatan Nagari sebagaimana diatur 

dalam Pasal 111 ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

 Bagian Ketiga

Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari

Pasal 116

(1) APB Nagari terdiri atas bagian pendapatan Nagari, belanja Nagari dan

 pembiayaan.

(2) Rancangan APB Nagari dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan Nagari.

(3) Wali Nagari bersama BPRN menetapkan APB Nagari setiap tahun dengan

Peraturan Nagari.

Pasal 117

Pedoman penyusunan APB Nagari, perubahan APB Nagari, perhitungan APB

  Nagari, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Nagari ditetapkan dengan

Peraturan Bupati.

Bagian Keempat

Pengelolaan

Pasal 118

(1) Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Pemerintahan Nagari adalah

Wali Nagari.

(2) Dalam melaksanakan kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Wali Nagari dapat melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang

 berupa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan kepada Perangkat

 Nagari.

Pasal 119

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan Nagari sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1) diatur dengan Peraturan Nagari.

Pasal 120

Pedoman pengelolaan keuangan Pemerintahan Nagari sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 118 ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

59

Page 60: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB VIII

PENYELENGGARAAN EKONOMI

Pasal 121

(1) Dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Nagari dibentuk BUN.

(2) BUN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Pemerintah Nagari

 bersama KAN.

(3) Pembentukan BUN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan

Peraturan Nagari dan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan.

(4) Bentuk BUN sebagaimana dimaksud ayat (1) harus berbadan hukum.

Pasal 122

(1) BUN mempunyai tugas mengurus, mengelola, memanfaatkan dan

melestarikan ulayat, aset dan kekayaan Nagari.

(2) BUN mempunyai fungsi sebagai lembaga usaha yang mengelola aset, ulayat

dan kekayaan Nagari.

(3) BUN mempunyai wewenang merencanakan, mengorganisir, melaksanakan

dan usaha yang menguntungkan Nagari mengevaluasi usaha-usaha yang

dilakukan serta melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk 

kemajuan lembaga BUN.

Pasal 123

Permodalan BUN dapat berasal dari:a. Pemerintahan Nagari;

 b. Pemerintah Daerah;

c. masyarakat ;d. lembaga keuangan ;

e. pinjaman; dan atau

f. kerja sama dengan pihak lain.

Pasal 124

Kepengurusan BUN terdiri dari:a.  badan pengelola; dan

 b.  badan pengawas.

Pasal 125

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan, pengelolaan dan

 pengurusan BUN diatur dengan Peraturan Bupati.

60

Page 61: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB IX

KERJA SAMA ANTAR NAGARI

Pasal 126

(1)  Nagari dapat mengadakan kerjasama antar Nagari dalam dan luar Daerah

untuk kepentingan Nagari masing-masing.

(2) Kerjasama antar Nagari dalam Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus mendapatkan persetujuan BPRN, KAN dan diketahui oleh Camat.

(3) Kerjasama antar Nagari luar Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus mendapatkan persetujuan BPRN, KAN serta diketahui Camat danBupati.

(4) Kerjasama antar Nagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai

dengan kewenangannya.

Pasal 127

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (2) dan (3) berlaku

 juga bagi Nagari yang melakukan kerjasama dengan pihak ketiga.

(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang:

a. peningkatan perekonomian masyarakat Nagari;

 b. peningkatan pelayanan pendidikan;

c. kesehatan;

d. sosial budaya;

e. ketentraman dan ketertiban;f.  pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna

dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Pasal 128

Untuk pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan 127

dapat dibentuk badan kerjasama.

Pasal 129

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kerjasama antar Nagari, dan

kerjasama Nagari dengan pihak ketiga diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 130

(1) Perselisihan kerjasama antar Nagari dalam satu Kecamatan, difasilitasi dan

diselesaikan oleh Camat.

(2) Perselisihan .................

61

Page 62: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

(2) Perselisihan kerjasama antar Nagari pada Kecamatan yang berbeda di Daerah

di fasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati.

(3) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)

dilakukan secara adil, tidak memihak dan bersifat final.

Pasal 131

(1) Perselisihan kerjasama antar Nagari dengan pihak ketiga dalam satu

Kecamatan difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat.

(2) Perselisihan kerjasama antar Nagari dengan pihak ketiga pada Kecamatan

yang berbeda di Daerah di fasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati.

(3) Apabila pihak ketiga tidak menerima penyelesaian perselisihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat mengajukan penyelesaian ke

 pengadilan.

Pasal 132

(1) Pembangunan kawasan Nagari yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

dan/atau pihak ketiga wajib mengikut sertakan Pemerintah Nagari, BPRN dan

KAN.

(2) Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan dan

 pendayagunaan kawasan Nagari, wajib mengikut sertakan masyarakat sebagai

upaya pemberdayaan masyarakat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan, pelaksanaan pembangunan,

 pemanfaatan dan pendayagunaan, kawasan Nagari sebagaimana dimaksud

 pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

62

Page 63: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB X

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 133

Pemerintah Daerah wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan

 Nagari dan lembaga kemasyarakatan.

Pasal 134

Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 133 meliputi:

a. menetapkan pengaturan kewenangan Pemerintah Daerahyang diserahkan pengaturannya kepada Nagari; b. memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan

dari Pemerintah Daerah ke Nagari;c. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Nagari dan

Peraturan Wali Nagari;

d. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan

 pengembangan lembaga kemasyarakatan;

e. memberikan pedoman penyusunan perencanaan

 pembangunan partisipaif;

f. melakukan penelitian tentang penyelenggaraan

Pemerintahan Nagari;

g. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Nagari;

h. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan

untuk Nagari;

i. mengawasi pengelolaan keuangan Nagari dan

 pendayagunaan aset Nagari;

 j. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

Pemerintahan Nagari dan lembaga kemasyarakatan;

k. memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukumadat, nilai adat istiadat, lembaga adat beserta hak-hak tradisionalnya dalam

 pelaksanaan Pemerintahan Nagari;

l. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi

Pemerintah Nagari dan lembaga kemasyarakatan;

m. menetapkan pakaian dan atribut lainnya bagi Wali

 Nagari, Perangkat Nagari dan BPRN sesuai dengan kondisi dan sosial budaya

masyarakat setempat;n. memberikan penghargaan atas prestasi yang

dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan Nagari dan lembagakemasyarakatan;o. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan

oleh Wali Nagari sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-undangan; p. melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi

 pembangunan Nagari.

Pasal 135

63

Page 64: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, dapat

dilimpahkan kewenangan kepada Camat meliputi :

a.  penyusunan Peraturan Nagari dan Peraturan Wali Nagari;

 b. administrasi tata Pemerintahan Nagari;

  c. pengelolaan .....................

c.  pengelolaan keuangan Nagari dan pendayagunaan aset Nagari;d.   pelaksanaan urusan otonomi Daerah yang diserahkan kepada

 Nagari;e.  penerapan dan penegakan Peraturan Perundang-undangan;f.  pelaksanaan tugas Wali Nagari dan Perangkat Nagari;

g. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

h. pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga

kemasyarakatan;i. penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;

 j. kerjasama antar Nagari dan kerjasama Nagari dengan pihak ketiga;

k.  pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Nagari;

l. kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama lembaga

kemasyarakatan dengan pihak ketiga;

m. bantuan teknis dan pendampingan kepada lembaga

kemasyarakatan;

n. koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan lembaga

kemasyarakatan.

64

Page 65: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 136

(1)  Nagari yang sudah ada pada waktu ditetapkannya Peraturan Daerah ini, tetap

diakui sebagai Nagari.

(2) Jorong yang sudah ada pada waktu ditetapkannya Peraturan Daerah ini, tetap

diakui sebagai Jorong.

(3) Masa jabatan Wali Nagari yang ada pada saat ini, tetap berlaku sampai habis

masa jabatannya.

(4) Masa jabatan BPRN yang ada pada saat ini, berakhir paling lambat 3 (tiga)

 bulan pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini.

(5) Kepengurusan KAN yang ada pada saat ini belum berakhir masa jabatannya,

tetap menjalankan tugas, fungsi dan wewenang sampai masa jabatannya

 berakhir.

(6) Kepengurusan KAN yang ada pada saat ini telah berakhir masa jabatannya,

dapat menjalankan tugas, fungsi dan wewenang sampai terpilihnya Wali

 Nagari defenitif.

(7) Kepengurusan KAN yang telah berakhir masa jabatannya, bagi Wali Nagari

yang belum habis masa jabatannya segera memproses pembentukan

kepengurusan KAN berdasarkan Peraturan Daerah ini.

(8) Setelah terpilihnya Wali Nagari defenitif sebagaimana dimaksud ayat (6),KAN segera melaksanakan musyawarah dan mufakat untuk membentuk 

kepengurusan untuk periode selanjutnya.

(9) Ketentuan yang menyangkut Perangkat Nagari dan lembaga Nagari yang ada

di Nagari disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

65

Page 66: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 137

Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar 

  Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2001 Nomor 23 Seri D) dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku lagi.

Pasal 138

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai

 pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 139

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanah

Datar.

Ditetapkan di Batusangkar 

 pada tanggal 06 Agustus 2008

BUPATI TANAH DATAR 

dto

M. SHADIQ PASADIGOE

Diundangkan di Batusangkar 

 pada tanggal 06 Agustus 2008

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TANAH DATAR 

66

Page 67: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

dto

Ir. SYAMSUL BAHRI

Pembina Utama Madya, NIP. 010 153 811

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2008

NOMOR 2 SERI E

67

Page 68: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR 

NOMOR : 4 TAHUN 2008

TANGGAL : 6 AGUSTUS 2008

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH NAGARI

68

WALI NAGARI

SEKRETARIS NAGARI

KEPALA URUSANPELAKSANA TEKNIS

LAPANGAN

KEPALA JORONG

BUPATI TANAH DATAR 

dto

M. SHADIQ PASADIGOE

Page 69: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR 

NOMOR 4 TAHUN 2008

TENTANG

NAGARI

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 telah diganti dengan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Menjadi Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 3

Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah. Walaupun terjadi pergantian Undang-Undang

namun prinsip dasar sebagai landasan pemilihan pengaturan mengenai Desa

yaitu: (1) Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah Desa dapat

disesuaikan dengan asal usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Hal ini berarti pola penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan

  pembangunan di Desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada

masyarakat setempat namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Negara

mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak 

tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. (2) Partisipasi,

memiliki makna bahwa penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan desa

harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasamemiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan

 bersama sebagai sesama warga desa. (3) Otonomi asli, memiliki makna bahwa

kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat

setempat didasarkan pada hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya yang

terdapat pada masyarakat setempat namun harus diselenggarakan dalam

  perspektif administrasi pemerintahan Negara yang selalu mengikuti

  perkembangan zaman. (4) Demokratisasi memiliki makna bahwa

 penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Desa harus

mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan diagregasi melaluiBPD dan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra Pemerintah Desa.

(5) Pemberdayaan masyarakat, memiliki makna bahwa penyelenggaraan

  pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Desa ditujukan untuk 

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan

kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan

 prioritas kebutuhan masyarakat.

Dalam..........

69

Page 70: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

disebutkan bahwa Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut

Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

selanjutnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah mengakui adanya otonomi yang dimiliki oleh desa dan kepala desa

dapat diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari pemerintah atau

 pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Sedangkan

terhadap desa diluar desa gineologis yaitu desa yang bersifat administratif 

seperti desa yang dibentuk karena pemekaran desa atau karena transmigrasi

ataupun karena alasan lain yang warganya pluralistis, majemuk atau heterogen,maka otonomi desa yang merupakan hak, wewenang, dan kewajiban untuk 

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat berdasarkan hak asal-usul dan nilai-nilai sosial budaya yang ada

  pada masyarakat setempat diberikan kesempatan untuk tumbuh dan

 berkembang mengikuti perkembangan desa itu sendiri.

Dengan demikian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 masih

mengakui keberadaan Pemerintahan Nagari di Sumatera Barat.

Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 2001 tentang

Pemerintahan Nagari ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun

2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa. Karena Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun

2001 telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa serta berdasarkan hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan

 Nagari selama ini, maka perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian terhadap

Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 2001 tentangPemerintahan Nagari.

Berdasarkan Peraturan Daerah ini urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Nagari mencakup urusan pemerintahan yang sudah ada

  berdasarkan hak asal usul Nagari. Urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Daerah yang diserahkan pengaturannya kepada

  Nagari, tugas pembantuan dari pemerintah dan Pemerintah Daerah, urusan

  pemerintah lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan

kepada Nagari.

Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Nagari dan untuk peningkatan pelayanan serta pemberdayaan

masyarakat, nagari mempunyai sumber pendapatan yang terdiri atas pendapatan

asli nagari, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah, bantuan dari

  pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah daerah serta hibah dan

sumbangan dari pihak ketiga.

Sumber.........

70

Page 71: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Sumber pendapatan yang berasal dari bagi hasil pajak daerah diberikan

kepada nagari paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) diluar upah pungut dan

 bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh

  pemerintah daerah diberikan kepada Nagari paling sedikit 10% (sepuluh

 perseratus). Sedangkan bantuan pemerintah Propinsi kepada Nagari diberikan

sesuai dengan kemampuan dan perkembangan keuangan Propinsi. Bantuantersebut lebih diarahkan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan Nagari.

Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Nagari berasal dari Badan

Usaha Nagari, pengelolaan pasar Nagari, pengelolaan kawasan wisata skala

 Nagari, pengelolaan galian C dengan tidak menggunakan alat berat dan sumber 

lainnya.

Wali Nagari dipilih langsung oleh dan dari Anak Nagari warga Negara

Republik Indonesia yang memenuhi pesyaratan dengan masa jabatan 6 (enam)

tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Wali Nagari pada dasarnya bertanggung jawab pada rakyat Nagari

yang prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati melalui

Camat. Kepada BPRN, Wali Nagari wajib memberikan laporan keterangan

 pertanggungjawaban dan kepada rakyat menyampaikan informasi pokok-pokok 

 pertanggungjawabanya, namun tetap memberikan peluang kepada masyarakat

melalui BPRN untuk menanyakan dan/atau meminta keterangan lebih lanjut

hal-hal yang berkaitan dengan pertanggungjawaban dimaksud.

Sekretaris Nagari diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi

 persyaratan. Sekretaris Nagari yang ada selama ini bukan PNS dan memenuhi

 persyaratan secara bertahap diangkat menjadi PNS sesuai Peraturan Perundang-

undangan.

Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari berfungsi menetapkan Peraturan

  Nagari bersama Wali Nagari, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat. Disamping itu BPRN mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan

  peraturan nagari dalam rangka penetapan pelaksanaan kinerja Pemerintah

  Nagari. Keanggotaan BPRN berasal dari unsur niniak mamak, alim ulama

cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda yang ditetapkan dengan caramusyawarah dan mufakat. Jumlah anggota BPRN paling sedikit 7 (tujuh) orang

dan paling banyak 11 (sebelas) orang dengan masa jabatan 6 (enam) tahun.

Kerapatan Adat Nagari (KAN) berkedudukan sebagai lembaga kerapatan

niniak mamak yang telah ada dan diwarisi secara turun temurun sepanjang adat

yang berlaku di masing-masing Nagari. KAN mempunyai fungsi memberikan

masukan kepada pemerintahan Nagari dalam melestarikan nilai-nilai Adat

Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabbullah di Nagari; mengurus dan

mengelola hal-hal yang bekaitan dengan adat sehubungan dengan sako dan  pusako, menyelesaikan perkara-perkara perdata adat dan adat istiadat;

mengusahakan perdamaian dan memberikan nasehat-nasehat hukum terhadap

anggota masyarakat yang bersengketa serta memberikan kekuatan hukum

terhadap sesuatu hal dan pembuktian lainnya menurut sepanjang adat atau

silsilah keturunan/ranji; mengembangkan kebudayaan anak Nagari dalam upaya

melestarikan Kebudayaan Daerah dalam rangka memperkaya khasanah

kebudayaan Nasional; membina masyarakat hukum adat Nagari menurut Adat

71

Page 72: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabbullah; melaksanakan pembinaan dan

mengembangkan nilai-nilai adat Minangkabau dalam rangka mempertahankan

kelestarian adat dalam Nagari; bersama Pemerintah Nagari menjaga,

memelihara dan memanfaatkan kekayaan Nagari untuk kesejahteraan

masyarakat Nagari.

Anak Nagari adalah setiap orang yang mempunyai hubungan adat dan

ikatan kekeluargaan  serta hubungan emosional dengan Nagari yang

 bersangkutan baik yang ada di Nagari maupun dirantau.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas.

Pasal 2 : Cukup jelas.

Pasal 3 Ayat (1) : Pembentukan Nagari dimaksudkan untuk  meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup Jelas.

Ayat (4) : Cukup Jelas.

Ayat (5) : Cukup Jelas.

Ayat (6) : Cukup Jelas.

Ayat (7) : Cukup jelas.

Ayat (8) : Cukup jelas.

Ayat (9) : Cukup jelas.

Ayat (10) : Cukup jelas.

Ayat (11) : Cukup jelas.

Ayat (12) : Cukup jelas.

Pasal 4 Ayat (1) :

Huruf a

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Huruf b

Huruf c

Huruf d

:

:

:

:

:

:

:

Yang dimaksud dengan urusan pemerintahan yang

sudah ada berdasarkan hak asal-usul Nagari adalah

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat sesuai dengan asal-usul, adat istiadat yang  berlaku dan tidak bertentangan dengan Peraturan

Perundang-undangan.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Ayat 2 : Cukup jelas.Ayat 3 : Cukup jelas.

Pasal 5 : Cukup jelas.

Pasal 6 Ayat (1) : Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup Jelas.

Ayat (4) : Cukup Jelas.

Pasal…………

72

Page 73: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 7 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan urusan Pemerintahan antara

lain pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan

kewenangan Nagari seperti pembuatan Peraturan

  Nagari, pembentukan lembaga kemasyarakatan,

  pembentukan badan usaha nagari, kerjasama antar 

 Nagari.

Yang dimaksud dengan urusan pembangunan antara

lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan

sarana prasarana fasilitas umum Nagari seperti jalan

  Nagari, jembatan Nagari, irigasi Nagari dan pasar 

 Nagari.

Yang dimaksud dengan urusan kemasyarakatan antara

lain pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan

kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidangkesehatan, pendidikan dan adat istiadat.

Ayat (2) :

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Huruf e

Huruf f 

Huruf g

Huruf h

Huruf i

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan mengkoordinasikan

  pembangunan Nagari secara partisipatif adalah

memfasilitasi dalam perencanaan, pelaksanaan,

  pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian

 pembangunan di Nagari.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Pasal 8 Ayat (1) :

Huruf a

Huruf b

Huruf cHuruf d

Huruf e

Huruf f 

Huruf g

Huruf h

Huruf i

Huruf j

Huruf k 

Huruf lHuruf m

Huruf n

Huruf o

:

:

::

:

:

:

:

:

:

:

::

:

:

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.Cukup jelas.

Untuk mendamaikan perselisihan masyarakat di

 Nagari, Wali Nagari dapat dibantu oleh Kerapatan Adat

 Nagari.

Cukup jelas.

Huruf………..

73

Page 74: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Huruf p : Cukup jelas.

Huruf q : Cukup jelas.

Huruf r : Cukup jelas.

Ayat (2) : Yang dimaksud dengan laporan penyelenggaraan

Pemerintahan Nagrai adalah laporan semua kegiatan Nagari berdasarkan kewenangan Nagari yang ada serta

tugas-tugas dan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah

Propinsi, Pemerintah Kabupaten.

Yang dimaksud dengan memberikan laporan

keterangan pertanggungjawaban adalah keterangan

seluruh proses pelaksanaan Peraturan Nagari termasuk 

APB Nagari.

Yang dimaksud dengan menginformasikan laporan  penyelenggaraan pemerintahan Nagari kepada

Masyarakat adalah memberikan informasi berupa

 pokok-pokok kegiatan.

Ayat (3) : Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Nagari

disampaikan kepada Bupati dan BPRN selambat-

lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa

 jabatan.

Ayat (4) : BPRN dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis

atas laporan pertanggungjawaban Wali Nagari, tetapi

tidak dalam kapasitas menolak atau menerima.

Ayat (5) : Cukup jelas.

Ayat (6) : Cukup jelas.

Ayat (7) : Yang dimaksud dengan pembinaan dapat berupa

 pemberian sanksi dan atau penghargaan.

Ayat (8) : Yang dimaksud dengan laporan akhir masa jabatan

adalah laporan penyelenggaraan Pemerintah Nagari.

Ayat (9) : Cukup jelas.

Ayat (10) : Cukup jelas.

Ayat (11) : Cukup jelas.Pasal 9 : Cukup jelas.

Pasal 10 : Cukup jelas.

Pasal 11 : Cukup jelas.

Pasal 12 : Cukup jelas.

Pasal 13 : Cukup jelas.

Pasal 14 Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Huruf e

Huruf f 

:

:

:

:

:

:

Yang dimaksud dengan pendidikan paling rendah

SLTA termasuk juga Paket C. Pendidikan terakhir 

dibuktikan dengan STTB/Ijazah.Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.Pasal……….

74

Page 75: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 15 : Cukup jelas.

Pasal 16 Ayat (1) : Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Huruf bHuruf c

Huruf d

 

Huruf e

Huruf f 

Huruf gHuruf h

:

::

:

:

:

::

Cukup jelas.

Cukup jelas.Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan pendidikan paling rendah

SLTP termasuk juga Paket B. Pendidikan terakhir 

dibuktikan dengan STTB/Ijazah.

Cukup jelas.

Sehat jasmani dan rohani, maksudnya adalah sehat

  jasmani dan rohani/dengan kata lain tidak cacat

sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dan

kewajiban sebagai Perangkat Nagari.Cukup Jelas.

Pasal 17 : Cukup Jelas.

Pasal 18 : Cukup Jelas.

Pasal 19 : Cukup Jelas.

Pasal 20 : Cukup Jelas.

Pasal 21 : Cukup Jelas.

Pasal 22 : Cukup Jelas.

Pasal 23 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan Wali Nagari dan Perangkat

  Nagari yang menerima penghasilan tetap dalam

ketentuan ini tidak termasuk Sekretaris Nagari yang

 berstatus Pegawai Negeri Sipil.

Ayat (2)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Huruf e

:

:

:

:

:

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Tunjangan khusus lainnya meliputi antara lain THR 

dan tunjangan-tunjangan lainnya yang ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.Ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 24 : Cukup jelas.

Pasal 25 : Cukup jelas.

Pasal 26 : Cukup jelas.

Pasal 27 Ayat (1)

Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Cukup jelas.

Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d : Yang dimaksud dengan pendidikan paling rendah SLTAtermasuk juga Paket C. Pendidikan terakhir dibuktikan

dengan STTB/Ijazah.

Huruf e : Cukup jelas.

Huruf……….

75

Page 76: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Huruf f : Sehat jasmani dan rohani, maksudnya adalah sehat

  jasmani dan rohani/dengan kata lain tidak cacat

sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dan

kewajiban sebagai Perangkat.

Huruf g : Cukup jelas.Huruf h : Cukup jelas.

Huruf i : Cukup jelas.

Huruf j : Cukup jelas.

Huruf k : Cukup jelas.

Huruf l : Cukup jelas.

Huruf m : Cukup jelas.

Huruf n : Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Pasal 28 : Cukup jelas.Pasal 29 : Cukup jelas.

Pasal 30 : Cukup jelas.

Pasal 31 : Cukup jelas.

Pasal 32 : Cukup jelas.

Pasal 33 : Cukup jelas.

Pasal 34 : Cukup jelas.

Pasal 35 : Cukup jelas.

Pasal 36 : Cukup jelas.

Pasal 37 : Cukup jelas.

Pasal 38 Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Cukup jelas.

Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d : Cukup jelas.

Huruf e : Yang dimaksud dengan proses pemilihan Wali Nagari

adalah membentuk panitia pemilihan Wali Nagari,

menetapkan calon Wali Nagari yang berhak dipilih,

menetapkan Wali Nagari terpilih dan mengusulkan

calon Wali Nagari terpilih kepada Bupati untuk 

disahkan menjadi Wali Nagari Defenitif.Huruf f : Cukup jelas.

Huruf g : Cukup jelas.

Pasal 39 : Cukup jelas.

Pasal 40 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan pengurus KAN adalah Ketua,

Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-Ketua

Bidang.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Pasal 41 Ayat (1) : Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.Ayat (3) : Yang dimaksud dengan hal tertentu adalah Rapat

BPRN yang akan membahas dan memutuskan

kebijakan yang bersifat prinsip dan strategis bagi

kepentingan masyarakat Nagari seperti usul

 pemberhentian Wali Nagari dan melakukan pinjaman.

Ayat (4) : Cukup jelas.

Pasal……

76

Page 77: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 42 : Cukup jelas.

Pasal 43 : Cukup jelas.

Pasal 44 : Cukup jelas.

Pasal 45 : Cukup jelas.

Pasal 46 : Cukup jelas.

Pasal 47 Ayat (1) : Panitia pemilihan Wali Nagari keanggotaannya terdiridari unsur Perangkat Nagari, Pengurus Lembaga

Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat seperti tokoh

adat, agama, cerdik pandai, bundo kanduang, dan tokoh

 pemuda yang jumlah keanggotaannya sesuai dengan

kebutuhan.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Ayat (4) : Cukup jelas.

Ayat (5) : Cukup jelas.Ayat (6) : Cukup jelas.

Pasal 48 : Cukup jelas.

Pasal 49 Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Cukup jelas.

Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d :

Angka 1 : Yang dimaksud dengan bertaqwa dalam arti taat

menjalankan kewajiban agamanya.

Angka 2 : Cukup jelas.

Angka 3 : Yang dimaksud dengan setia adalah tidak pernah

terlibat gerakan separatis, tidak pernah melakukan

gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan

untuk merubah dasar negara serta tidak pernah

melanggar UUD 1945.

Angka 4 : Cukup jelas.

Angka 5 : Yang dimaksud dengan pendidikan paling rendah

SLTP termasuk juga Paket B. Pendidikan terakhir 

dibuktikan dengan STTB/Ijazah.

Angka 6 : Cukup jelas.Angka 7 : Sehat jasmani dan rohani, maksudnya adalah sehat

  jasmani dan rohani/dengan kata lain tidak cacat

sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dan

kewajiban sebagai Wali Nagari.

Angka 8 : Cukup jelas.

Angka 9 : Cukup jelas.

Angka 10 : Cukup jelas.

Angka 11 : Cukup jelas.

Angka 12 : Cukup jelas.Angka 13 : Cukup jelas.

Angka 14 : Cukup jelas.

Pasal………..

77

Page 78: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Angka 15 : Yang dimaksud dengan tidak pernah dihukum menurut

sepanjang adat dalam ketentuan ini adalah surat

keterangan yang dikeluarkan oleh Kerapatan Adat

  Nagari tentang sanksi yang dijatuhkan kepada

seseorang yang melanggar adat dan syara’.Angka 16 : Yang dimaksud dengan masa jabatan paling lama 10

(sepuluh) tahun adalah masa jabatan yang ditetapkan

oleh Peraturan Daerah Kabupaten berdasarkan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

Yang dimaksud dengan dua kali masa jabatan adalah

seseorang yang menjabat sebagai Wali Nagari selama

dua kali masa jabatan baik secara berturut-turut

maupun tidak.Angka 17 : Cukup jelas.

Angka 18 : Cukup jelas.

Angka 19 : Cukup jelas.

Huruf e : Cukup jelas.

Huruf f : Cukup jelas.

Huruf g : Cukup jelas.

Huruf h : Cukup jelas.

Huruf i : Cukup jelas.

Huruf j : Cukup jelas.

Huruf k : Cukup jelas.

Pasal 50 : Cukup jelas.

Pasal 51 : Cukup jelas.

Pasal 52 : Cukup jelas.

Pasal 53 : Cukup jelas.

Pasal 54 : Cukup jelas.

Pasal 55 : Cukup jelas.

Pasal 56 : Cukup jelas.

Pasal 57 : Cukup jelas.

Pasal 58 Ayat (1) : Cukup jelas.Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Ayat (4) : Cukup jelas

Ayat (5) :

Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Surat suara disediakan dan dicetak oleh Pemerintah

Kabupaten, dilengkapi dengan nomor urut dan stempel

Bupati.

Huruf c : Cukup jelas.Huruf d : Cukup jelas.

Huruf e : Cukup jelas.

Pasal 59 : Cukup jelas.

Pasal 60 : Cukup jelas.

Pasal 61 : Cukup jelas

Pasal………

78

Page 79: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 62 : Cukup jelas.

Pasal 63 : Cukup jelas.

Pasal 64 : Cukup jelas.

Pasal 65 : Cukup jelas.

Pasal 66 : Cukup jelas.Pasal 67 : Cukup jelas.

Pasal 68 : Cukup jelas.

Pasal 69 : Cukup jelas.

Pasal 70 : Cukup jelas.

Pasal 71 : Cukup jelas.

Pasal 72 : Cukup jelas.

Pasal 73 Ayat (1)

Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Cukup jelas.Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d : Tidak dapat melakukan tugas secara berkelanjutan dan

atau berhalangan Tetap secara berturut-turut untuk 

selama 6 bulan, tidak termasuk dalam rangka

melaksanakan tugas dalam rangka kegiatan yang

 berkaitan dengan pemerintahan.

Huruf e : Pernyataan melanggar sumpah jabatan ditetapkan

dengan Keputusan Pengadilan.

Huruf f : Cukup jelas.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Ayat (4) : Cukup jelas.

Ayat (5) : Cukup jelas.

Ayat (6) : Cukup jelas.

Pasal 74 : Cukup jelas.

Pasal 75 : Cukup jelas.

Pasal 76 : Cukup jelas.

Pasal 77 : Cukup jelas.

Pasal 78 : Cukup jelas.Pasal 79 : Cukup jelas.

Pasal 80 : Cukup jelas.

Pasal 81 : Cukup jelas.

Pasal 82 : Cukup jelas.

Pasal 83 : Cukup jelas.

Pasal 84 : Cukup jelas.

Pasal 85 : Cukup jelas

Pasal 86 : Cukup jelas.

Pasal 87 : Cukup jelas.Pasal 88 : Cukup jelas.

Pasal 89 : Cukup jelas.

Pasal 90 : Cukup jelas.

Pasal 91 : Cukup jelas.

Pasal 92 : Cukup jelas.

Pasal………..

79

Page 80: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Pasal 93 : Cukup jelas.

Pasal 94 : Cukup jelas.

Pasal 95 : Cukup jelas.

Pasal 96 : Cukup jelas.

Pasal 97 : Cukup jelas.Pasal 98 : Cukup jelas.

Pasal 99 : Cukup jelas.

Pasal 100 : Cukup jelas.

Pasal 101 : Cukup jelas.

Pasal 102 : Cukup jelas.

Pasal 103 : Cukup jelas.

Pasal 104 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan evaluasi dalam ketentuan ini

adalah bertujuan untuk tercapainya keserasian antara

kebijakan Nagari dan kebijakan Daerah, keserasianantara kepentingan publik dan kepentingan aparatur 

 Nagari.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 105 : Cukup jelas.

Pasal 106 Ayat (1) : Cukup jelas.

Ayat (2) : Yang dimaksud dengan partisipatif dalam ketentuan ini

adalah melibatkan pihak terkait dalam penyusunan

 perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Nagari.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 107 : Cukup jelas.

Pasal 108 : Cukup jelas.

Pasal 109 : Cukup jelas.

Pasal 110 : Cukup jelas.

Pasal 111 Ayat (1)

Huruf a : Cukup jelas.

Huruf b : Dari bagi hasil pajak daerah yang objeknya berada di

  Nagari paling sedikit 10 % (sepuluh per seratus)

diberikan langsung kepada Nagari.Huruf c : Cukup jelas.

Huruf d : Yang dimaksud dengan bagian dari Dana Perimbangan

Keuangan Pusat dan Daerah adalah terdiri dari dana

  bagi hasil pajak dan Sumber Daya Alam ditambah

Dana Alokasi Umum setelah dikurangi belanja

 pegawai.

Dana dari Kabupaten diberikan langsung kepada

  Nagari untuk dikelola oleh Pemerintahan Nagari,

dengan ketentuan 30 % (Tiga puluh per seratus)digunakan untuk biaya Operasional Pemerintah Nagari

dan BPRN dan 70 % (Tujuh puluh per seratus)

digunakan untuk Pemberdayaan Masyarakat.

Huruf……..

80

Page 81: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Huruf e : Bantuan keuangan dari Pemerintah diutamakan untuk 

tunjangan Penghasilan Wali Nagari dan Perangkat

  Nagari. Bantuan dari Propinsi dan Kabupaten

digunakan untuk percepatan atau akselerasi

 pembangunan Nagari.Huruf f : Yang dimaksud dengan sumbangan Pihak Ketiga dapat

 berbentuk hadiah, donasi, wakaf dll serta pemberian

sumbangan dimaksud tidak mengurangi kewajiban

 pihak penyumbang.

Yang dimaksud dengan Wakaf dalam ketentuan ini

adalah perbuatan hukum wakaf untuk memisahkan dan

atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk 

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu

tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluanibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 112 : Cukup jelas.

Pasal 113 : Cukup jelas.

Pasal 114 : Cukup jelas.

Pasal 115 : Cukup jelas.

Pasal 116 : Cukup jelas.

Pasal 117 : Cukup jelas.

Pasal 118 Ayat (1) : Keuangan Nagari adalah semua hak dan kewajiban

 Nagari yang dapat dinilai dengan uang, segala sesuatu

  berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik 

 Nagari yang berhubungan dengan pelaksaksanaan hak 

dan kewajiban tersebut.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Pasal 119 : Cukup jelas

Pasal 120 : Cukup jelas

Pasal 121 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Cukup jelasAyat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Yang tergolong Badan hukum dapat berupa lembaga

  bisnis yaitu unit usaha yang kepemilikan sahamnya

 berasal dari pemerintah Nagari dan masyarakat seperti

usaha mikro kecil dan menengah. Lembaga keuangan

mikro Nagari (Usaha ekonomi simpan pinjam, badan

kredit Nagari, Lembaga Simpan Pinjam berbasis

masyarakat, lumbung pitih nagari dan sebagainya)

Pasal 122 Ayat (1) : Cukup jelas.Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat……….

81

Page 82: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Ayat (3) : Yang dimaksud dengan Usaha Yang Menguntungkan

  Nagari adalah Jenis usaha yang meliputi peranan

ekonomi nagari seperti :

a. Usaha jasa yang meliputi jasa

keuangan, jasa angkutan darat dan air, dan usahalain yang sejenis.

 b. Penyaluran sembilan bahan

 pokok ekonomi Nagari.

c. Perdagangan hasil pertanian

meliputi : tanaman pangan, perkebunan,

 peternakan, perikanan dan agro bisnis.

d. Industri kecil dan kerajinan

rakyat.

Pasal 123 : Cukup jelas.Pasal 124 : Cukup jelas.

Pasal 125 : Cukup jelas.

Pasal 126 Ayat (1) : Dalam ketentuan ini bentuk kerjasama dapat dilakukan

dengan membentuk perjanjian bersama atau

membentuk peraturan bersama.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Ayat (3) : Cukup jelas.

Ayat (4) : Cukup jelas.

Pasal 127 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan pihak ketiga antara lain

Lembaga badan Hukum dan perorangan diluar 

Pemerintah Nagari.

Ayat (2) : Cukup jelas.

Pasal 128 : Pembentukan Badan Kerjasama disesuaikan dengan

kebutuhan Nagari dan memperhatikan cakupan objek 

kerjasama, pembiayaan atau jenis kegiatan

Pasal 129 : Cukup jelas

Pasal 130 : Cukup jelas

Pasal 131 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Cukup jelasAyat (3) : Dalam hal perkara dipengadilan Pemerintah Nagari

dapat diwakili oleh Pihak yang ditunjuk Wali Nagari.

Pasal 132 : Cukup jelas

Pasal 133 : Cukup jelas

Pasal 134 Huruf a : Cukup jelas

Huruf b : Cukup jelas

Huruf c : Cukup jelas

Huruf d : Cukup jelas

Huruf e : Cukup jelasHuruf f : Cukup jelas

Huruf g : Cukup jelas

Huruf h : Cukup jelas

Huruf i : Cukup jelas

Huruf j : Cukup jelas

Huruf k : Cukup jelas

Huruf l : Cukup jelas

82

Page 83: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Huruf m : Cukup jelas

Huruf………..

83

Page 84: Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari

5/5/2018 Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2008 Tentang_Nagari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-daerah-kabupaten-nomor-4-tahun-2008-tentangnagar

Huruf n : Cukup jelas

Huruf o : Cukup jelas

Huruf p : Yang dimaksud dengan upaya percepatan atau

akselerasi pembangunan Nagari seperti

  penanggulangan kemiskinan, penanganan bencanaalam, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan

 prasarana Nagari, pemanfaatan sumber daya alam dan

teknologi tepat guna, pengembangan sosial budaya

 pedesaan.

Pasal 135 Huruf a : Cukup jelas

Huruf b : Cukup jelas

Huruf c : Cukup jelas

Huruf d : Cukup jelas 

Huruf e : Cukup jelasHuruf f : Cukup jelas

Huruf g : Cukup jelas

Huruf h : Cukup jelas

Huruf i : Yang dimaksud dengan pembangunan partisipatif 

adalah fasilitasi perencanaan, pelaksanaan,

  pemanfaatan dan pemeliharaan serta pengembangan

tindak lanjut pembangunan secara partisipatif.

Huruf j : Cukup jelas

Huruf k : Cukup jelas

Huruf l : Cukup jelas

Huruf m : Cukup jelas

Huruf n : Cukup jelas

Pasal 136 : Cukup jelas

Pasal 137 : Cukup jelas

Pasal 138 : Cukup jelas

Pasal 139 : Cukup jelas

84