peraturan daerah kabupaten musi banyuasin 2;2.-...19. satuan ketja pengelola keuangan daerah...

32
~:, ,~ .. , " i PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 2;2.- TAHUN2007 TENTANG POKOK-PQKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka percepatan dan peningkatan kualitas pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta berorientasi kepada pelayanan urnurn, perlu adanya Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang efektif, efisien, transparan dan bertanggungjawab; b. bahwa dalam rangka melaksanakan kebijaksanaan Keuangan Daerah sesuai kaidah pengelolaan keuangan publik mempedomani pelaksanaim lebih lanjut Pasall94 Undang-Undang Nomor32 Tahoo 2004, Pasall51 ayat (I) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahoo 2005, dan Pasal330 ayat (I) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahoo 2006. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksud huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Mengiilgat: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahoo 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Surnatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahoo 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagairnana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahoo 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4848); 3. Undang-Undang Nomor 4 Tahoo 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Perrnusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyar Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahoo 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran .Negara Republik Indonesia Tahoo 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); .5. Undang-Undang Nomor 17 Tahoo 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahoo 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahoo 2004 tentang Pembentukan Peraturan . perundang-oodangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang .

Upload: others

Post on 07-Mar-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

~:,

,~..,

"

i

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

NOMOR 2;2.- TAHUN2007

TENTANG

POKOK-PQKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI BANYUASIN,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka percepatan dan peningkatan kualitas pembangunan,penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme serta berorientasi kepada pelayananurnurn, perlu adanya Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yangefektif, efisien, transparan dan bertanggungjawab;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan kebijaksanaan Keuangan Daerahsesuai kaidah pengelolaan keuangan publik mempedomani pelaksanaimlebih lanjut Pasall94 Undang-Undang Nomor32 Tahoo 2004, Pasall51ayat (I) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahoo 2005, dan Pasal330 ayat(I) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahoo 2006.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksud huruf a danhuruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten MusiBanyuasin tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Mengiilgat: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahoo 1959 tentang Pembentukan DaerahTingkat II dan Kotapraja di Surnatera Selatan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahoo 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran NegaraNomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahoo 1997 tentang Pajak dan RetribusiDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 1997 Nomor 41,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagairnana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 34 Tahoo 2000 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahoo 2000 Nomor 246, Tambahan LembaranNegara Nomor 4848);

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahoo 1999 tentang Susunan dan KedudukanMajelis Perrnusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan DewanPerwakilan Rakyar Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahoo 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran. Negara Republik Indonesia Tahoo 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Nomor 3851);

.5. Undang-Undang Nomor 17 Tahoo 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahoo 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahoo 2004 tentang Pembentukan Peraturan. perundang-oodangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahoo 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4389);

8. Undang .

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

2

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor4421);

10.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangNomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;

II. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan danPertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi danTugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4023);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang KedudukanKeuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4028);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan danPengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4090);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang PelaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4124);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

20. Peraturan .

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

3

19. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang KedudukanProtokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan PerwakilanRakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinandan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4712);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata CaraPenghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4488);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4502);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangankepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4513);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem InformasiKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4576);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepadaDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

28. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4578);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

30. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

31. Peraturan .

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

. "

• •

4

31. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

32. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BarangMilik NegaraIDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 20, Tambahart Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4612);

33. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangandan KineJja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4614);

34. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LaporanPenyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, LaporanKeterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DewanPerwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah kepada Masyrakat (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4693);

35. Keputusan Presiden Republik Indonesia NomOI 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212);

36. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentangPedoman Pengelolaan Barang Daerah;

37. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentangPedoman Pengelolaan Barang Daerah yang Dipisahkan;

38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 tentangPedoman Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja PemilihanKepala Daerah dan WakiI Kepala Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005;

39. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 3I/PMK.07/2005 tentang Tata CaraPengajuan UsuI, Penelitian, dan Penetapan Penghapusan PiutangPerusahaan NegaralDaerah dan Piutang NegaraIDaerah;

40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenisdan Bentuk Produk Hukum Daerah;

42. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang ProsedurPenyusunan Produk Hukum Daerah;

43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentangLembaran Daerah dan Berita Daerah;

44. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 19 Tahun 2000tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten MusiBanyuasin dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenMusi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun2000 Nomor 24)

45. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 21 Tahun 2000tentang Pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Dalam KabupatenMusi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun2000 Nomor 26)

46. Peraturan .

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

.• '!

" .

)

Menetapkan

5

46. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 22 Tahun 2000tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah KabupatenMusi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun2000 Nomor 27)

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN MUSI BANYUASIN

danBUPATI MUSI BANYUASIN

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASINTENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGANDAERAH.

BABI

KETENTUAN UMUM

Bagian PertamaPengertian

Pasall

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :I. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahanoleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azaz otonomi dan tugaspembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam systemdan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagairnanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

4. Kepala Daerah adalah Bupati.

5. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin.6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD,

adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten MusiBanyuasin sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

7. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah PresidenRepublik Indonesia yang memegang kekuasaaan PemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia sebagai dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

8. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.

9. Sekretarls Daerah adalah Sekretarls Daerah Kabupaten MusiBanyuasin.

10. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalamrangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilaidengan uang termasuk didalarnnya segala bentuk kekayaan yangberhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.

11. Pengelolaan .

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

,

," ,

6

11. Penge10laan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yangmeliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Daerah yang selanjutnya disingkat Perda adalah peraturanperundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuanbersama Bupati.

13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkatAPBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yangdibahas dan disetujui bersama oleh Bupati dan DPRD, danditetapkan dengan Peraturan Daerah.

14. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah BupatiMusi Banyuasin yang karena jabatannya mempunyai kewenanganmenyelenggarakan keseluruhan penge10laankeuangan daerah.

15. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat PPKDadalah Kepala Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerahselanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD yang mempunyai tugasmelaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendaharaumum daerah.

16. Bendahara Umum Daerah selanjutnya disingkat BUD adalah PPKDyang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.

17. Kuasa Bendahara Umum Daerah selanjutnya disingkat Kuasa BUDadalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan tugasbendahara umum daerah.

18. Satuan Ketja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalahperangkat daerah pada pemerintah daerah selaku penggunaanggaran/pengguna barang yang bertanggung jawab kepada KepalaDaerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraanpemerintahan yang terdiri dari Sekretarlat Daerah, SekretarlatDPRD, Dinas Daerah, Badan dan Kantor.

19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkatSKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selakupengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakanpengelolaan keuangan daerah.

20. Unit Ketja adalah bagian SKPD melaksanakan satu atau beberapaprogram.

21. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selanjutnya disingkat PPTKadalah pejabat pada unit ketja SKPD yang me1aksanakan satu ataubeberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidangtugasnya.

22. Pengguna Anggaran Daerah adalah pejabat pemegang kewenanganpenggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsiSKPD yang dipimpinnya.

23. Kuasa Pengguna Anggaran Daerah adalah pejabat yang diberi kuasauntuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggarandalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD.

24. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenanganpenggunaan barang milik daerah.

25. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD selanjutnya disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usahakeuangan pada SKPD.

26. Kas .

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

-

7

26. Kas Dmum Daerah adalah tempat menyimpanan uang daerah yangditentukan oleh Bupati Musi Banyuasin untuk menampung seluruhpenerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah.

27. Rekening Kas Dmum Daerah adalah rekening tempat menyimpananuang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruhpenerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah padabank yang ditetapkan.

28. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk.untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, danmempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangkapelaksanaan APBD pada SKPD.

29. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjukmenerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, danmempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerahdalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

30. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah.

31. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah.

32. Pendapatan Daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagaipenambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yangbersangkutan.

33. Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagaipengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yangbersangkutan.

34. Surplus Anggaran Daerah adalah selisih lebih antara pendapatandaerah dan belanja daerah.

35. Defisit Anggaran Daerah adalah selisih kurang antara pendapatandaerah dan belanja daerah.

36. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayarkembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baikpada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahunanggaran berikutnya.

37. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran selanjutnya disingkat SILPAadalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaranselama satu periode anggaran.

38. Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkandaerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yangbernilai uang dari pihak lain sehingga daerah dibebani kewajibanuntuk membayar kembali.

39. Piutang Daerah adalah jurnlah uang yang wajib dibayar kepadapemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapatdinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnyaberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atauakibat lainnya yang sah.

40. Aset Daerah adalah semua harta kekayaan milik Daerah baik berupauang, barang berwujud maupun barang tidak berwujud.

41. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli ataudiperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnyayangsah.

42. Dtang .

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

8

42. Utang Daerah adalah jutnlah uang yang wajib dibayar olehpemerintah daerah dan/atau kewajiban pemerintah daerah yangdapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan, pexjanjian,atau berdasarkan sebab lainnya yang sah.

43. Dana Cadangan adalah dana yang. disisihkanuntuk rnenampungkebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapatdipenuhi dalam satu tabun anggaran.

44. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, danbarang, yang .nyata dan pasti jum1ahnya sc.:bagaiakibat perbuatanmelawan hukum baik sengaja maupun lalai.

45. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatanpenganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilankeputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektiflebih dari satu tahun. anggaran,dengan mempertimbangkanimplikasibiaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahunberikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.

46. Prakiraan Maju (forward estimate) adalah perhitungan kebutuhandana untuk tahun anggaran berikutnya daritahun yang direncanakanguna memastikankesinambungan program dan kegiatan yang telahdisetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

47. Kinexja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atautelah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengankuantitas dan kualitas yang terukur.

48. Penganggaran Terpadu (unified budgeting) adalah penyusunanrencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untukseluruh jenis belanja: guna melaksanakan kegiatan pemerintahanyang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana.

49. Fungsi adalahperwujudan .tugas kepemerintahan di bidang tertentuyang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunannasional.

50. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upayayang berisi ,satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang' disediakan untuk mencapaihasil yang terukur sesuaidengan misi SKPD.

51. Kegiatan adalah bagiandariprogram yang dilaksanakan oleh satuatau lebih unit kexja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaiansasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulantindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal(sumber daya manusia), barang mooal termasuk .peralatan danteknoiogi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenissumber daya tersebut sebagai niasukan (input) untuk menghasilkarikeluaran (output) dalain bentuk barangljilsa

52. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu programatau keluaran yang diharapkan dari suatu kegi,atan.

53. Keluaran (output) adalah ;barangatau jasa yangdihasilkan olehkegiatanyang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasarandan tujuan program dan kebijakan.

54. Hasil (outcome)adalah. segala sesuatu yang mencerminkanberfungsinyakeluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

55. Rencana Perilbangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnyadisingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5(iima) tahun.

56. Rencana .

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

•.

J

10

69. Sistem Pengendalian Intern Keuangan Daerah merupakan suatuproses yang berkesinarnbungan yang dilakukan olehlembagalbadanlunit yang mempunyai tugas dan fungsi melakukanpengendalian melalui audit dan evaluasi, untuk menjamin agarpelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan daerah sesuai denganrencana dan peraturan perundang-undangan.

70. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, danbarang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatanmelawan hukum baik sengaja maupun lalai.

71. Badan Layanan Umum Daerah selanjutnya disingkat BLVD adalahSKPD/unit kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yangdibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupapenyediaan barang danlatau jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkanpada prinsip efisiensi dan produktivitas.

72. Surat Penyediaan Dana selanjutnya disingkat SPD adalah dokumenyang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatansebagai dasar penerbitan SPP.

73.Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaatekonomis seperti bunga, dividen, royalti, manfaat sosial danlataumanfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuanpemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Bagian KeduaRuang Lingkup

Pasal2

Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:

a. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah sertamelakukan pinjaman;

b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahandaerah dan membayar tagihan pihak ketiga;

c. penerimaan daerah;d. pengeluaran daerah;e. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa

uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapatdinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan padaperusahaan daerah;

f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalamrangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah danlataukepentingan umum.

Pasal3

Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah inimeliputi:a asas umum pengelolaan keuangan daerah;b. pejabat pengelola keuangan daerah;c. struktur APBD;d. penyusunan RKPD, KUA, PPAS, dan RKA-SKPD;

e. penyusunan .

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

-

••

e.• f.

g.• h.

1.

j.k.1.m.n.o.p.q.r.s.

11

penyusunan dan penetapan APBD;pelaksanaan dan perubahan APBD;penatausahaan keuangan daerah;pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;pengendalian defisit dan penggunaan surplus APBD;pengelolaan kas umum daerah;pengelolaan piutang daerah;pengelolaan investasi daerah;pengelolaan barang milik daerah;pengelolaan dana cadangan;pengelolaan utang daerah;pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah;penyelesaian kerugian daerah;pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah;pengaturan pengelolaan keuangan daerah.

Bagian KetigaAsas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal4

(1) Keuangan daerah dike lola secara tertib, taat pada peraturanperundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, danbertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,dan manfaat untuk masyarakat.

(2) Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yangterintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahunditetapkan dengan peraturan daerah.

BAH II

KEKUASAANPENGELOLAANKEUANGAN DAERAH

Bagian PertamaPemegang Kekuasaan

Pengelolaan Keuangan DaerahPasalS

(1) Bupati selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegangkekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintahdaerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

(2) Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) mempunyai kewenangan :

a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;

b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;

c. menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang;

d. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendaharapengeluaran

e. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutanpenerimaan daerah;

f. menetapkan .

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

12

f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utangdan piutang daerah;

g. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaanbarang milik daerah; dan

h. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atastagihan dan memerintahkan pembayaran.

(3) Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (I) dilaksanakan oleh:a. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku PPKD;

b. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaranlbarang daerah.

(4) Dalam pelaksanaan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Sekretaris Daerah bertindak selaku koordinator pengelolaankeuangan daerah.

(5) Pelimpahan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat(3), dan ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati berpedomanpada peraturan perundang-undangan.

Bagian KeduaKoordinator Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal6

(I) Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksuddalam Pasal5 ayat (4) mempunyai tugas koordinasi dibidang:

a. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD;

b. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barangdaerah;

c. penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;d. penyusunan Raperda APBD, Perubahan APBD, dan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

e. tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabatpengawas keuangan daerah; dan

f. penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangkapertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

(2) Selain tugas-tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) koordinatorpengelolaan keuangan daerahjuga mempunyai tugas:

a. memimpin tim anggaran pemerintah daerah;b. menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD;c. menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah;

d. memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD; dane. melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan

daerah lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan olehBupati.

(3) Koordinator pengelolaan keuangan daerah bertanggung jawab ataspelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan ayat (2)kepada Bupati.

Bagian Ketiga .

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

13

Bagian KetigaPejabat Pengelola Keuangan Daerah

Pasal7

(l) PPKD rnernpunyai tugas sebagai berikut:

a. rnenyusun dan rnelaksanakan kebijakan pengelolaan keuangandaerah;

b. rnenyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;

c. rnelaksanakan pernungutan pendapatan daerah yang telahditetapkan dengan Peraturan Daerah;

d. rnelaksanakan fungsi Bendahara Urnum Daerah;

e. rnenyusun laporan keuangan daerah dalam rangkapertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan

f. rnelaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yangdilirnpahkan oleh Bupati.

(2) PPKD selaku BUD berwenang:

a. rnenyusun kebijakan dan pedornan pelaksanaan APBD;

b. rnengesahkan DPA-SKPD;

c. rnelakukan pengendalian pelaksanaan APBD;

d. rnernberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistern penerirnaan danpengeluaran kas daerah;

e. rnelaksanakan pernungutan pajak daerah;

f. rnernantau pelaksanaan penerirnaan dan pengeluaran APBD olehbank dan/atau lernbaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;

g. rnengusahakan dan rnengatur dana yang diperlukan dalampelaksanaan APBD;

h. rnenyirnpan uang daerah;

i. rnenetapkan SPD;

J. rnelaksanakan penernpatan uang daerah danrnengelola/rnenatausahakan investasi;

k. rnelakukan pernbayaran berdasarkan perrnintaan pejabatpengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah;

1. rnenyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pernberian jarninan atasnama pernerintah daerah;

rn. rnelaksanakan pernberian pinjaman atas nama pernerintahdaerah;

n. rnelakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;

o. rnelakukan penagihan piutang daerah;

p. melaksanakan sistern akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;

q. rnenyaj ikan inforrnasi keuangan daerah;

r. rnelaksanakan kebijakan dan pedornan pengelolaan sertapenghapusan barang rnilik daerah .

Pasal 8 .

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

, , 14

Pasal8

(I) PPKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungan Satuan KerjaPengelola Keuangan Daerah selaku Kuasa BUD.

(2) Penunjukan Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan keputusan Bupati.

(3) Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyaitugas:

a. menyiapkan anggaran kas;

b. menyiapkan SPD;

c. menerbitkan SP2D; dan

d. menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;

(4) Kuasa BUD selain melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (3)juga melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (2), hurnf f, hurnf g, hurnf h, hurnf j, hurnf k, hurnf m, hurnfn, dan hurnf o.

(5) Kuasa BUD bertanggungjawab kepada PPKD.

Pasal9

Pelimpahan wewenang selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat(4), dapat dilimpahkan kepada pejabat lainnya di lingkungan SatuanKeJja Pengelolaan Keuangan Daerah.

Bagian KeempatPejabat Pengguna AnggaranlPengguna

Barang Daerah

PasallO

Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang daerah mempunyai tugasdan wewenang:a. menyusun RKA-SKPD;b. menyusun DPA-SKPD;c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja;d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;f. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;g. mengadakan ikatan/peJjanjian keJjasama dengan pihak lain dalam

batas anggaranyang telah ditetapkan;h. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD

yang dipimpinnya;i. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi

tanggungjawab SKPD yang dipimpinnya;J. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang

dipimpinnya;k. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;I. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang

lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati;m. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah.

Pasal!! .

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

,-' ,

15

Pasalll

(1) Pejabat Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas dapatmelimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit Kerjapada SKPD selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

(2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Bupati atas usul Kepala SKPD.

(3) Penetapan kepala unit kerja pada SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaranSKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi,kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektiflainnya.

(4) Kuasa pengguna anggaran bertanggung jawab atas pelaksanaantugasnya kepada pengguna anggaran/pengguna barang.

Bagian KelimaPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD

PasaI12

(1) Pejabat pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dalammelaksanakan program dan kegiatan dapat menunjuk pejabat padaunit kerja SKPD selaku PPTK.

(2) PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugasmencakup:a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;c. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran

pelaksanaan kegiatan.

Pasal13

(1) Penunjukan PPTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan,beban kerja, lokasi, danlatau rentang kendali dan pertimbanganobjektiflainnya.

(2) PPTK bertanggung jawab kepada pejabat pengguna anggaran/kuasapengguna anggaran.

Bagian KeenamPejabat Penatausahaan Keuangan SKPD

Pasal14

(1) Dalam rangka melaksanakan wewenang atas penggunaan anggaranyang dimuat dalam DPA-SKPD, Kepala SKPD menetapkan pejabatyang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagaipejabat penatausahaan keuangan SKPD.

(2) Pejabat penatausahaan keuangan SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat (I) mempunyai tugas :a. meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK;b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU yang

diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;

c. menyiapkan .

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

16

c. menyiapkan SPM; dand. menyiapkan laporan keuangan SKPD

(3) Pejabat penatausahaan keuangan SKPD tidak boleh merangkapsebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaannegara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK.

Bagian KetujuhBendahara Penerimaan danBendahara Pengeluaran

Pasal15

(I) Bupati atas usuI PPKD mengangkat Bendahara Penerimaan untukmelaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran pendapatan pada SKPD.

(2) Bupati atas usul PPKD mengangkat Bendahara Pengeluaran untukmelaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran belanja pada SKPD.

(3) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran sebagaimanadimaksud pada ayat (l) dan ayat (2) adalah pejabat fungsional.

(4) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran baik secaralangsung maupun tidak langsung melakukan kegiatan perdagangan,pekeJjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagaipenjamin atas kegiatan!pekeJjaan!penjualan tersebut, sertamenyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnyaatas nama pribadi.

(5) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran secarafungsional bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepadaPPKD selaku BUD.

BABIllASAS UMUM DAN STRUKTUR APBD

Bagian PertamaAsas Umum APBD

Pasal16

(l) APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraanpemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.

(2) Penyusunan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (I)berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan pelayanankepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bemegara.

(3) APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

(4) APBD, Perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaanAPBD setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

Pasal17

(I) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang,barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD.

(2) Jumlah .

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

17

(2) JumJah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakanperkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuksetiap sumber pendapatan.

(3) Seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerahdianggarkan secara bruto dalam APBD.

(4) Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD harnsberdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal18

(I) Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harnsdidukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalamjumlah yang cukup.

(2) Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harns didukungdengan dasar hukum yang melandasinya.

Pasal19

Tahun anggaran APBD meliputi masa I (satu) tahun mulai tanggal1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Bagian KeduaStruktur APBD

Pasal20

(I) APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari :

a. pendapatan daerah;

b. belanja daerah; dan

c. pembiayaan daerah.

(2) Pendapatan daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ameliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas UmumDaerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hakdaerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perla dibayar kembalioleh Daerah.

(3) Belanja daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmeliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yangmengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerahdalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperolehpembayarannya kembali oleh Daerah.

(4) Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cmeliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ataupengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaranyang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Bagian KetigaPendapatan Daerah

Pasal21

Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)huruf a terdiri atas:

a. Pendapatan .

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

. ,

18

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);b. Dana Perimbangan; danc. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pasal22

0) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21huruf a terdiri atas:

a. pajak daerah;

b. retribusi daerah;

c. hasH pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d. lain-lain PAD yang sah.

(2) Lain-lain PAD yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d mencakup:

a. hasH penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

b. hasH pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yangtidak dipisahkan;

c. jasa giro;

d. pendapatan bunga;

e. tuntutan ganti rugi;

f. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; ;dan

g. komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat daripenjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah .

Pasal23

Pendapatan Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21hurufb meliputi :a. Dana Bagi HasH;b. Dana Alokasi Umum; danc. Dana Alokasi Khusus.

Pasal24

Lain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan seluruh pendapatandaerah selain PAD dan dana perimbangan, yang meliputi hibah, danadarurat, dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah.

Pasal25

(l) Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 merupakan bantuanberupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah,masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yangtidak mengikat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hibah sebagaimana dimaksud padaayat (1) tersebut diatur dengan peraturan perundang-undangantersendiri.

Bagian .•...•.•..•.

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

19

Bagian KeempatBelanja Daerah

Pasal26

(1) Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusanpemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiridari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan denganketentuan perundang-undangan.

(2) Belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud padaayat (1) diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitaskehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerahyang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layakserta mengembangkan sistem jaminan sosial.

(3) Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaianstandar pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib pemerintahandaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal27

(1) Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3)diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan,kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek belanja.

(2) Klasifikasi belanja menurut organisasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) disesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahandaerah.

(3) Klasifikasi belanja menurut fungsi sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri dari:

a. klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan; dan

b. klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara.

Pasal28

(1) Klasifikasi belanja berdasarkan urusan pemerintahan sebagaimanadimaksud pada pasal 27 ayat (3) huruf a diklasifikasikan menurutkewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari belanja urusanwajib dan belanja urusan pilihan.

(2) Klasifikasi belanja menurut urusan wajib sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mencakup :a. pendidikan;b. kesehatan;c. pekerjaan umum;d. perumahan rakyat;e. penataan ruang;f. perencanaan pembangunan;g. perhubungan;h. lingkungan hidup;1. pertanahan;j. kependudukan dan catatan sipil;k. pemberdayaan perempuan;

I. keluarga .

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

-,

20

I. ke/uarga berencana dan keluarga sejabtera;m. sosial;n. tenaga ketja;o. koperasi dan usaba kecil dan menengab;p. penanarnan modal;q. kebudayaan;r. pemuda dan olab raga;s. kesatuan bangsa dan politik;1. pemerintaban umum;u. kepegawaian;v. pemberdayaan masyarakat desa;w. statistik;x. arsip; dany. komunikasi dan informatika.

(3) Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan sebagaimana dimaksudpada ayat (I) mencakup:a. pertanian;b. kehutanan;c. energi dan sumber daya mineral;d. pariwisata;e. kelautan dan perikanan;f. perdagangan;g. perindustrian; danh. transmigrasi.

(4) Belanja menurut urusan pemerintaban yang penanganannya dalambagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antarapemerintab dan pemerintab daerab yang ditetapkan denganketentuan perundang-undangan dijabarkan dalam bentuk programdan kegiatan yang dikiasifikasikan menurut urusan wajib danurusan pilihan.

Pasal29

Klasifikasi belanja menurut fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal27 ayat (3) huruf b yang digunakan untuk tujuan keselarasan danketerpaduan pengelolaan keuangan negara terdiri dari :a. pelayanan umum;b. ketertiban dan keamanan;c. ekonomi;d. lingkungan hidup;e. perumaban dan fasilitas umum;f. kesehatan;g. pariwisata dan budaya;h. pendidikan; sertaI. perlindungan sosial.

Pasal30

(I) Klasifikasi belanja menurut program dan kegiatan sebagaimanadimaksud pada pasal 27 ayat (1) disesuaikan dengan urusanpemerintaban yang menjadi kewenangan daerab.

(2) Klasifikasi belanja menurut jenis belanja sebagaimana dimaksudpada pasal 27 ayat (I) terdiri dari :a. be/anja pegawai;b. belanja barang dan jasa;c. belanja modal;

d. bunga .

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

-,,~

.

~.

21

d. bunga;e. subsidi;f. hibah;g. bantuan sosial;h. belanja bagi hasil dan bantuan keuangan; dan1. ,j:Jelanjatidak terduga.

(3) Penganggaran dalam APBD untuk setiap jenis belanja sebagaimana;dimaksud pada ayat (2), berdasarkan ketentuan. perundang-undangan.

Pasa131

(1) Belanja menurut kelompok belanja sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayat (1) terdiri dari:a. belanja tidak langsung; danb. belanja langsung.

(2). Kelompok belanja tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secaralangsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

(3) Kelompok belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b merupakan belanja yang dianggarkan terkait secaralangsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

Pasal32

Kelompok belanja tidak langsung sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 ayat (1) huruf a dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:a. belanja pegawai;b. bunga;c. subsidi;d. hibah;e. bantuan sosial;f. belanja bagi hasil;g. bantuan keuangan; danh. belanja tidak terduga.

Pasal33

(1) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf amerupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan,serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negerisipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(2) Dang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD sertagaji dan tunjangan Bupatidan Wakil Bupati serta penghasilan danpenerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturanperundangundangan dianggarkan dalam belanja pegawai.

Pasal34

(1) Bupati dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawainegeri sipil berdasarkan pertimbangan yang obyektif denganmemperhatikan kemampuan keuangan daerah dan setelahmemperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Tambahan .

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

22

(2) Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat. (1)diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawaiberdasarkan beban kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerjaatau kelangkaan profesi atau prestasi kerja.

(3) Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yangdibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilaimelampaui beban kerja normal.

(4) Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yangdalam melaksanakan tugasnya berada di daerah memiliki tingkatkesulitan tinggi dan daerah terpencil.

(5) Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yangdalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yangmemiliki resiko tinggi.

(6) Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesisebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawainegeri sipil yang dalam mengemban tugas memiliki ketrampilankhusus dan langka.

(7) Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yangdalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja.

(8) Kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan denganperaturan Bupati.

Pasal35

Belanja bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf bdigunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yangdihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding)berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, danjangka panjang.

Pasal36

(I) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf cdigunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepadaperusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yangdihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.

(2) Perusahaan/lembaga tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (I)adalah perusahaan/lembaga yang menghasilkan produk atau jasapelayanan umum masyarakat.

(3) Perusahaan/lembaga penerima belanja subsidi sebagaimanadimaksud pada ayat (I) hams terlebih dahulu dilakukan audit sesuaidengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawabkeuangan negara.

(4) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkansesuai dengan keperluan perusahaan/lembaga penerima subsididalam peraturan daerah tentang APBD yang peraturanpelaksanaannya lebih lanjut dituangkan dalam peraturan Bupati.

PasaI37 .

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

23

Pasal37

(I) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf ddigunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentukuang, barang danlatau jasa kepada pemerintah atau pemerintahdaerah lainnya, dan ke1ompok masyarakat/ perorangan yang secaraspesifik telah ditetapkan peruntukannya.

(2) Pemberian hibah dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabilapemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanjaurusan wajib guna memenuhi standar pelayanan minimum yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

(3) Pemberian hibah dalam bentuk barang dapat dilakukan apabilabarang tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis bagi pemerintahdaerah tetapi bermanfaat bagi pemerintah atau pemerintah daerahlainnya dan/atau kelompok masyarakat/perorangan.

(4) Pemberian hibah dalam bentuk jasa dapat dianggarkan apabilapemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanjaurusan wajib guna memenuhi standar pelayanan minimum yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

(5) Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang ataujasa dapat diberikan kepada pemerintah daerah lainnya sepanjangditetapkan dalam peraturan daerah.

Pasal38

(I) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 bersifatbantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harusdigunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskahpeJjanjian hibah daerah.

(2) Belanja hibah kepada pemerintah dikelola sesuai denganmekanisme APBN, serta hibah kepada pemerintah daerah lainnyadan kepada perusahaan daerah, badanilembagaJorganisasi swastadan/atau kelompok masyarakat/perorangan dikelola denganmekanisme APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal39

(I) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf edigunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentukuang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untukpeningkatan kesejahteraan masyarakat.

(2) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diberikan tidaksecara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektifdan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.

(3) Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen keadilan danpemerataan dalam upaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraanmasyarakat, bantuan dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabilapemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanjaurusan wajib guna terpenuhinya standar pelayanan minimum yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

(4) Bantuan .

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

. .

24

(4) Bantuan kepada partai politik diberikan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan dianggarkan dalam bantuan sosial.

Pasal40

Belanja bagi hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf fdigunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber datipendapatan pemerintah daerah kepada pemerintah desa atau pendapatanpemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya sesuai denganketentuan perundang-undangan.

Pasal41

(1) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf gdigunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifatumum atau khusus dati pemerintah daerah kepada pemerintah desadan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/ataupeningkatan kemampuan keuangan.

(2) Bantuan keuangan yang bersifat umum sebagaimana dimaksud padaayat (l) peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnyakepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan.

(3) Bantuan keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkanoleh pemerintah daerah.

(4) Pemberi bantuan bersifat khusus sebagaimana dimaksud padaayat (3) dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalamAPBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerimabantuan.

Pasal42

(1) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32huruf h merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasaatau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencanaalam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya,termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun -tahun sebelumnya yang telah ditutup.

(2) Kegiatan yang bersifat tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguanterhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanyakeamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di kabupaten.

(3) Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahunsebelumnya yang telah ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus didukung dengan bukti-bukti yang sah.

Pasal43

Kelompok belanja langsung dati suatu kegiatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 ayat (l) huruf b dibagi menurut jenis belanja yangterdiri dati:a. belanja pegawai;b. belanja barang danjasa; danc. belanja modal.

PasaI44 .

Page 24: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

- .

25

Pasal44

Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf a untukpengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dankegiatan pemerintahan daerah.

Pasal45

(I) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43huruf b digunakan untuk penge1uaranpembelian/pengadaan barangyang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabe1as) bulan dan/ataupemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan daerah.

(2) Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (I) mencakup belanja barang habis pakai,bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraanbermotor, cetak!penggandaan, sewa rurnah/gedung/gudang/parkir,sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan danperalatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas danatributnya, pakaian keIja, pakaian khusus dan hari-hari tertentn,peIjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulanganpegawlll.

Pasal46

(I) Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf cdigunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangkapembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yangmempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untukdigunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuktanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi danjaringan, dan aset tetap lainnya.

(2) Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujudsebagaimana dimaksud pada ayat (I) yang dianggarkan dalambelanja modal hanya sebesar harga beli/bangun aset.

(3) Be1anja honorarium panitia pengadaan dan administrasipembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset yangdianggarkan pada belanja modal sebagaimana dimaksud padaayat (2) dianggarkan pada belanja pegawai daniatau belanja barangdanjasa

Pasal47

Belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang danjasa, serta belanja modal untuk melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan daerah dianggarkan pada belanja SKPD berkenaan.

Bagian KelimaSurplus/(Defisit) APBD

Pasal48.

Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanjadaerah mengakibatkan teIjadinya surplus atau defisit APBD.

PasaI49 .

Page 25: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

26

Pasal49

(1) Surplus APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 teIjadiapabila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar darianggaran belanja daerah.

(2) Dalam hal APBD diperkirakan surplus, diutamakan untukpembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah,pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintah daerahlain dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial.

(3) Pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial sebagaimanadimaksud pOOaayat (2) diwujudkan dalam bentuk program dankegiatan pelayanan dasar masyarakat yang dianggarkan pada SKPDyang secara fungsional terkait dengan tugasnya melaksanakanprogram dan kegiatan tersebut.

PasalSO

(I) Defisit anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 teIjadiapabila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil darianggaran belanja daerah.

(2) Batas maksimal defisit APBD untuk setiap tahun anggaranberpedoman pOOapenetapan batas maksimal defisit APBD olehMenteri Keuangan.

(3) Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untukmenutup defisit tersebut yang diantaranya dapat bersumber dari sisalebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairandana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali pemberianpinjaman atau penerimaan piutang.

PasalSl

(I) Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBDkepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiapsemester dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pOOaayat (I), dapat mengakibatkan ditundanya penyaluran danaperimbangan.

Bagian KeenamPembiayaan Daerah

PasalS2

(I) Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (I)huruf c terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaranpembiayaan.

(2) Penerimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pOOa ayat (I)mencakup:a. SILPA tahun anggaran sebelumnya;b. Pencairan dana cadangan;c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;

d. Penerimaan .

Page 26: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

- .

•27

d. Penerimaan pinjaman;e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman; danf. Penerimaan piutang daerah.

(3) Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (I)mencakup:a pembentukan dana cadangan;b. penyertaan modal pemerintah daerah;c. pembayaran pokok utang; dand. pemberian pinjaman.

(4) Pembiayaan neto merupakan selisih lebih penerimaan pembiayaanterhadap pengeluaran pembiayaan.

(5) Jumlah pembiayaan neto harns dapat menutup defisit anggaran.

Pasal53

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf a mencakuppelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan danaperimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerahyang sah, pe1ampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belumterselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

Pasal54

(1) Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna mendanaikegiatan yang penyediaan dananya tidak dapatsekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.

(2) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan peraturan daerah.

(3) Peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakuppenetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dankegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran danrincian tahunan dana cadangan yang harns dianggarkan danditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dantahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

(4) Rancangan peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibahas bersamaan denganpembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD.

(5) Penetapan rancangan peraturan daerah tentang pembentukan danacadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan olehkepala daerah bersamaan dengan penetapan rancangan peraturandaerah tentang APBD.

(6) Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatbersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah, kecuali daridana alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lain yangpenggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkanperaturan perundang-undangan.

(7) Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkanpada rekening tersendiri.

(8) Penerirnaan .

Page 27: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

,

"

28

(8) Penerimaan hasil bunga I deviden rekening dana cadangan danpenempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah danacadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada lampiranrancangan peraturan daerah tentang APBD.

(9) Pembentukan dana cadangan. dianggarkan pada pengeluaranpembiayaan dalam tahun anggaran yang berkenaan.

Pasal 55' :.:

(1) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (2) huruf b digunakan untuk menganggarkan pencairan danacadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umumdaerah dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Jumlah yang dianggarkan tersebut pada ayat (1) yaitu sesuai denganjumlah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentangpembentukan dana cadangan berkenaan.

Pasal56

Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekening danacadangan ke rekening kas umum daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 55 ayat (1) dianggarkan dalam belanja langsung SKPD penggunadana cadangan berkenaan, kecuali diatur tersendiri dalam peraturanperundang-undangan.

Pasal57

Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf c digunakan antara lain untukmenganggarkan hasil penjualan perusahaan milik daerahiBUMD danpenjualan aset milik pemerintah daerah yang dikeIjasamakan denganpihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah daerah.

Pasal58

Penerimaan pinjaman daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (2) huruf d digunakan untuk menganggarkan penerimaan pinjamandaerah termasuk penerimaan atas penerbitan obligasi daerah yang akandirealisasikan pada tahun anggaran berkenaan.

Pasal59

(1) Pemberian pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat(3) huruf d digunakan untuk menganggarkan pinjaman yangdiberikan kepada pemerintah pusat danlatau pemerintah daerahlainnya.

(2) Penerimaan kembali pemberian pinjaman sebagaimana dimaksuddalam Pasal 52 ayat (2) huruf e digunakan untuk menganggarkanposisi penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepadapemerintah pusat danlatau pemerintah daerah lainnya.

Pasal 60 .

Page 28: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

0,

29

Pasal60

Penerimaan piutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2)huruf f digunakan untuk menganggarkan penerimaan yang bersumberdari pelunasan piutang pihak ketiga, seperti berupa penerimaan piutangdaerah dari pendapatan daerah, pemerintah, pemerintah daerah lain,lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank danpenerimaan piutang lainnya.

Pasal61

Investasi pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (3) hurufb digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintahdaerah yang diinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangkapanjang.

Pasal62

(1) Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segeradiperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kasdan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (duabelas)bulan.

(2) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mencakup deposito beIjangka waktu 3 (tiga) bulan sampai dengan12 (duabelas) bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis,pembelian Surat Utang Negara (SUN), SertifIkat Bank Indonesia(SBI) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

(3) Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimaksudkanuntuk dimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dariinvestasi permanen dan non permanen.

(4) Investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (3)antara lain surat berharga yang dibeli pemerintah daerah dalamrangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian suratberharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatubadan usaha, surat berharga yang dibeli pemerintah daerah untuktujuan menjaga hubungan balk dalam dan luar negeri, suratberharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhikebutuhan kas jangka pendek.

(5) Investasi permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertujuanuntuk dimiliki secara berkelanjutan tanpa ada mat untukdipeIjualbelikan atau tidak ditarik kembali, seperti keIjasama daerahdengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan!pemanfaatanaset daerah, penyertaan modal daerah pada BUMD daniatau badanusaha lainnya dan investasi permanen lainnya yang dimilikipemerintah daerah untuk menghasilkan pendapatan ataumeningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

(6) Investasi non permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (3)bertujuan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau ada matuntuk dipeIjualbelikan atau ditarik kembali, seperti pembelianobligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untukdimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo, dana yang disisihkanpemerintah daerah dalam rangka pelayanan/pemberdayaanmasyarakat seperti bantuan modal keIja, pembentukan dana secarabergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian fasilitaspendanaan kepada usaha mikro dan menengah.

(7) Investasi .

Page 29: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

, , 30

(7) Investasi pemerintah daerah dapat dianggarkan apabila jurnlOOyangakan disertakan dalam tOOun anggaran berkenaan telOO ditetapkandalam Peraturan DaerOO tentang penyertaan modal denganberpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri,

Pasal63

(1) Investasi pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (3) hurufb, dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan,

(2) Divestasi pemerintah daerah dianggarkan dalam penerimaanpembiayaan pada jenis hasil penjualan kekayaan daerOO yangdipisahkan.

(3) Divestasi pemerintah daerOO yang dialihkan untuk diinvestasikankembali dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenispenyertaan modal (investasi) pemerintah daerOO.

(4) Penerimaan hasil atas investasi pemerintah daerah dianggarkandalam kelompok pendapatan asli daerOO pada jenis hasilpengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Pasal64

(1) Investasi daerah jangka pendek dalam bentuk deposito pada bankurnurn dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan pada jenispenyertaan modal (investasi) pemerintah daerOO.

(2) Pendapatan bunga atas deposito sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dianggarkan dalam kelompok pendapatan asli daerah padajenislain-lain pendapatan asli daerah yang sOO.

Pasal65

Pembayaran pokok utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat(3) huruf c digunakan untuk menganggarkan pembayaran kewajibanatas pokok utang yang dihitung berdasarkan peIjanjian pinjaman jangkapendek, jangka menengOO, dan jangka panjang.

Bagian KetujuhKode Rekening Penganggaran

Pasal66

(l) Setiap urusan pemerintOOan daerah dan organisasi yangdicanturnkan dalam APBD menggunakan kode urusanpemerintahan daerah dan kode organisasi.

(2) Kode pendapatan, kode belanja dan kode pembiayaan yangdigunakan dalam penganggaran menggunakan kode akunpendapatan, kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan.

(3) Setiap program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek serta rincianobyek yang dicanturnkan dalam APBD menggunakan kodeprogram, kode kegiatan, kode kelompok, kode jenis, kode obyekdan kode rincian obyek.

(4) Dntuk .

Page 30: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

31

(4) Untuk tertib penganggaran kode sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat (2) dan ayat (3) dihimpoo menjadi satu kesatuan kodeanggaran yang disebut kode rekening .

(5) Susooan dan tata cara penggunaan kode rekening APBD diaturlebih Ianjut dengan Peraturan Bupati dengan berpedoman kepadaperaturan perundang-oodangan yang berlaku.

BABIV

PENYUSUNAN RANCANGAN APBDBagian PertamaAzasUmum

Pasal67

(l) Penye1enggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah didanai dari dan atas beban APBD.

(2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenanganpemerintah di daerah didanai dari dan atas beban APBN.

(3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi yang penugasannyadilimpahkan kepada kabupaten dan/atau desa, didanai dari dan atasbeban APBD provinsi.

(4) Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang penugasannyadilimpahkan kepada desa, didanai dari dan atas beban APBDkabupaten.

Pasal68

(l) Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah baikdalam bentuk uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaran yangberkenaan harns dianggarkan dalam APBD.

(2) Penganggaran penerimaan dan pengeluaran APBD harns memilikidasar hukum penganggaran.

Pasal69

Anggaran belanja daerah diprioritaskan ootuk melaksanakan kewajibanpemerintahan daerah sebagaimana ditetapkan dalam peraturanperundang-oodangan.

Bagian KeduaRencana Kerja Pemerintah Daerah

Pasal70

RPJMD ootuk jangka waktu 5 (lima) tahoo merupakan penjabaran darivisi,misi, dan program kepala daerah dalam bentuk peraturan daerahyang penyusooannya berpedoman kepada RPJP Daerah denganmemperhatikan RPJM Nasional dan standar pelayanan minimal yangditetapkan oleh pemerintah.

Pasal71

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ditetapkan palinglambat 3 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik.

Pasal 72 ..•.•.•.•.

Page 31: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

32

Pasal72

(1) SKPD menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebutRenstra-SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,program dan kegiatan pembangunan yang bersifat indikatif sesuaidengan tugas dan fungsinya masing-masing.

(2) Penyusunan Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (I)berpedoman pada RPJMD.

Pasal73

(I) Pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabarandari RPJMD dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untukjangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana KeJjaPemerintah.

(2) Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (l) merupakanpenjabaran dari Renstra SKPD yang disusun berdasarkan evaluasipencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahunsebelumnya.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rancangankerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan kewajibandaerah, rencana keIja yang terukur dan pendanaannya, baik yangdilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuhdengan mendorong partisipasi masyarakat.

(4) Kewajiban daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)mempertimbangkan prestasi capaian standar pelayanan minimalsesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal74

(I) RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) disusununtuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

(2) Penyusunan RKPD diselesaikan selambat-Iambatnya akhir bulanMei tahun anggaran sebelumnya.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan denganperaturan Bupati.

Bagian KeduaKebijakan Umum APBD

Pasal75

(1) Bupati berdasarkan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73ayat (1), menyusun rancangan kebijakan umum APBD.

(2) Penyusunan rancangan kebijakan umum APBD sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berpedoman pada pedoman penyusunanAPBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

(3) Bupati menyampaikan rancangan kebijakan umum APBD tahunanggaran berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagailandasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-Iambatnyapertengahan bulan Juni tahun anggaran beIjalan.

(4) Rancangan .

Page 32: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2;2.-...19. Satuan Ketja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

, . ;

33

(4) Rancangan kebijakan umum APBD yang telah dibahas Bupatibersama DPRD daIam pembicaraan pendahuluan RAPBDsebagaimana dimaksud pada ayat (3) selanjutnya disepakati menjadiKebijakan Umum APBD.

Bagian KetigaPrioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Pasal76

(I) Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati,pemerintah daerah dan DPRD membahas rancangan prioritas danplafon anggaran sementara yang disampaikan oleh Bupati.

(2) Pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat minggu keduabulan Juli tahun anggaran sebelumnya.

(3) Pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara sebagaimanadimaksud pada ayat (l) dilaksanakan dengan langkah-langkahsebagai berikut :

a. menentukan skala prioritas dalam urusan wajib dan urusanpilihan;

b. menentukan urutan program dalam masing-masing urusan;

c. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masingprogram.

(4) Kebijakan umum APBD dan prioritas dan plafon anggaransementara yang telah dibahas dan disepakati bersama Bupati danDPRD dituangkan daIam nota kesepakatan yang ditandatanganibersama oleh Bupati dan pimpinan DPRD.

(5) Bupati berdasarkan nota kesepakatan sebagaimana dimaksud padaayat (4) menerbitkan pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaipedoman Kepala SKPD menyusun RKA-SKPD.

Bagian KeempatRencana Kerja dan Anggaran SKPD

Pasal77

(1) Berdasarkan pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimanadimaksud pada Pasal 76 ayat (5), Kepala SKPD menyusunRKA-SKPD.

(2) RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangkapengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu danpenganggaran berdasarkan prestasi keIja.

Pasal78

Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan kerangka pengeluaranjangka menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju yangberisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yangdirencanakan daIam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaranyang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untukpelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya.

Pasal 79 ••••..•.••.•