peraturan bersama sekretaris jenderal badan … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan...

79
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR: 24 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan yang diatur dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Upload: others

Post on 08-Sep-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

PERATURAN BERSAMA

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR: 1/PB/X-XIII.2/12/2010

NOMOR: 24 TAHUN 2010

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan yang diatur

dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4 Tahun

2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional

Pemeriksa dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan

Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara

tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa

dan Angka Kreditnya;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Page 2: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 4654);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang

Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2797);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4332);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4016) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor

31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4192);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

Page 3: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4019);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

164);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

11. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 4 Tahun 2010

tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 136);

12. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan

Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN

PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA DAN ANGKA

KREDITNYA.

Page 4: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:

1. Jabatan Fungsional Pemeriksa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,

tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di

lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Pemeriksa adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

pemeriksaan, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas

nama Badan Pemeriksa Keuangan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.

3. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang

dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar

pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan

informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

4. Peran Pemeriksa adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa setelah memenuhi

persyaratan tertentu.

5. Sertifikasi Peran Pemeriksa adalah proses pengujian yang dilakukan terhadap

Pemeriksa untuk menilai apakah Pemeriksa memenuhi syarat kemampuan untuk

menduduki peran Pemeriksa tertentu.

6. Surat Tanda Sertifikasi Peran, selanjutnya disingkat STSP, adalah surat tanda lulus

telah mengikuti pendidikan dan pelatihan serta ujian sertifikasi peran pemeriksa.

7. Penilaian kinerja adalah penilaian atas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

oleh Pemeriksa sesuai dengan sistem manajemen kinerja yang berlaku di

lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.

8. Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa, yang selanjutnya disebut Tim Penilai

Pemeriksa adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

untuk menilai prestasi kerja Pemeriksa.

9. Pengendali Mutu adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab terhadap mutu hasil pemeriksaan dan disandang oleh Pemeriksa Madya atau

Pemeriksa Utama.

10. Pengendali Teknis adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab terhadap teknis pelaksanaan pemeriksaan dan disandang oleh Pemeriksa

Muda atau Pemeriksa Madya.

11. Ketua Tim Senior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab memimpin pelaksanaan tugas pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi serta

disandang oleh Pemeriksa Muda atau Pemeriksa Madya.

12. Ketua Tim Yunior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab memimpin pelaksanaan tugas pemeriksaan dengan kompleksitas rendah dan

disandang oleh Pemeriksa Pertama atau Pemeriksa Muda.

Page 5: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

13. Anggota Tim Senior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab melaksanakan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi dan disandang oleh

Pemeriksa Pertama atau Pemeriksa Muda.

14. Anggota Tim Yunior adalah peran yang dimiliki oleh Pemeriksa dengan tanggung

jawab melaksanakan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah dan disandang oleh

Pemeriksa Pertama.

15. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai

butir-butir kegiatan yang dicapai oleh Pemeriksa dalam rangka pembinaan karier

yang bersangkutan.

BAB II

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 2

(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Pemeriksa wajib

mencatat, menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan

Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

(2) Setiap Pemeriksa mengusulkan secara hierarki DUPAK setiap semester.

Pasal 3

(1) Bahan penilaian angka kredit Pemeriksa disampaikan oleh atasan langsung

Pemeriksa yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan

penetapan angka kredit.

(2) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit menyampaikan

usulan penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang menetapkan

angka kredit.

(3) Daftar usulan penetapan angka kredit Pemeriksa dibuat menurut contoh formulir

sebagaimana tersebut dalam Lampiran I-A sampai dengan Lampiran I-D Peraturan

Bersama ini.

(4) Setiap usulan penetapan angka kredit Pemeriksa harus dilampiri dengan:

a. surat pernyataan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan, dibuat menurut

contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan Bersama

ini;

b. surat pernyataan melakukan kegiatan pemeriksaan, dibuat menurut contoh

formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Bersama ini; 

c. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi pemeriksaan,

dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV

Peraturan Bersama ini; dan

d. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang pemeriksaan, dibuat menurut

contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan Bersama

ini.

Page 6: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

(5) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan bukti

fisik.

Pasal 4

(1) Setiap usulan penetapan angka kredit bagi Pemeriksa harus dinilai secara

seksama oleh Tim Penilai Pemeriksa berdasarkan rincian kegiatan dan nilai angka

kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010.

(2) Hasil penilaian Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk

ditetapkan angka kreditnya dalam bentuk Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPENAK).

(3) Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat

menurut contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan

Bersama ini.

Pasal 5

(1) Penetapan angka kredit Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dibuat menurut

contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VII Peraturan Bersama ini.

(2) Asli penetapan angka kredit disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian

Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, dan tembusannya

disampaikan kepada:

a. Sekretaris Jenderal BPK RI;

b. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;

c. Kepala Biro Sumber Daya Manusia;

d. Kepala Perwakilan BPK RI yang bersangkutan;

e. Pemeriksa yang bersangkutan; dan

f. Pejabat lain yang dipandang perlu.

Pasal 6

(1) Penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam

setahun.

(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Pemeriksa dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling lambat

pada bulan Januari tahun yang bersangkutan.

b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat

pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.

Page 7: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

Pasal 7

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:

a. Sekretaris Jenderal BPK bagi Pemeriksa Madya pangkat Pembina golongan

ruang IV/a sampai dengan Pemeriksa Utama pangkat Pembina Utama

golongan ruang IV/e;

b. Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Pemeriksa Pertama pangkat

Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa Muda pangkat

Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Pusat BPK; dan

c. Kepala Perwakilan BPK bagi Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda

golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I

golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Perwakilan BPK.

(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka pengendalian dan

tertib administrasi harus membuat spesimen tanda tangan dan disampaikan

kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara.

(3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,

spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan tetap harus dibuat dan

disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional

Badan Kepegawaian Negara.

Pasal 8

(1) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1) berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit

sampai batas waktu yang ditentukan dalam Pasal 6, angka kredit dapat ditetapkan

oleh pejabat lain 1 (satu) tingkat di bawahnya, yang secara fungsional bertanggung

jawab di bidang teknis dan/atau kepegawaian.

(2) Pejabat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menetapkan angka kredit

setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka

kredit.

BAB III

TIM PENILAI PEMERIKSA

Pasal 9

(1) Tim Penilai Pemeriksa terdiri dari:

a. Tim Penilai Pusat; dan

b. Tim Penilai Perwakilan.

(2) Syarat untuk dapat diangkat menjadi Anggota Tim Penilai Pemeriksa adalah

sebagai berikut:

a. menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama dengan Pemeriksa yang

dinilai;

b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Pemeriksa;

Page 8: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

c. dapat aktif melakukan penilaian;

d. tidak pernah terkena hukuman disiplin dan memiliki penilaian kinerja baik dalam

3 (tiga) tahun terakhir; dan

e. memiliki masa kerja lebih dari 5 (lima) tahun.

(3) Susunan Tim Penilai Pemeriksa baik di Kantor Pusat maupun Perwakilan BPK

adalah sebagai berikut:

a. seorang Ketua merangkap anggota;

b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;

c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan

d. paling kurang 4 (empat) orang sebagai anggota.

(4) Anggota Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling

kurang 2 (dua) orang dari Pejabat Fungsional Pemeriksa.

(5) Dalam hal Anggota Tim Penilai Pemeriksa dari Pejabat Fungsional Pemeriksa

sebagaimana tersebut pada ayat (4) tidak dapat terpenuhi seluruhnya atau

sebagian, maka Anggota Tim Penilai Pemeriksa dapat diangkat dari PNS lain yang

mempunyai kompetensi dalam bidang pemeriksaan.

(6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai Pemeriksa ditetapkan oleh:

a. Sekretaris Jenderal BPK untuk Tim Penilai Pusat; dan

b. Kepala Perwakilan BPK untuk Tim Penilai Perwakilan.

(7) Masa jabatan Anggota Tim Penilai Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan

berikutnya.

(8) Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa

jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), dapat diangkat kembali setelah

melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(9) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang pensiun atau berhalangan

paling singkat 6 (enam) bulan, maka Ketua Tim Penilai Pemeriksa mengusulkan

penggantian anggota Tim Penilai Pemeriksa secara definitif sesuai dengan masa

kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai

Pemeriksa.

(10) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai Pemeriksa yang turut dinilai, Ketua Tim

Penilai Pemeriksa dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pemeriksa Pengganti.

(11) Tata kerja Tim Penilai Pemeriksa dan tata cara penilaian angka kredit Pemeriksa

ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK selaku pimpinan instansi pembina

Jabatan Fungsional Pemeriksa.

Pasal 10

(1) Tugas Tim Penilai Pusat:

a. membantu Sekretaris Jenderal BPK dalam menetapkan angka kredit bagi

Pemeriksa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan

Pemeriksa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan

Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BPK;

Page 9: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

b. membantu Kepala Biro SDM dalam menetapkan angka kredit bagi Pemeriksa

Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Pemeriksa

Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Pusat

BPK; dan

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal BPK

dan Kepala Biro SDM yang berhubungan dengan penetapan angka kredit

sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b.

(2) Tugas Tim Penilai Perwakilan:

a. membantu Kepala Perwakilan BPK dalam menetapkan angka kredit bagi

Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan

Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan

Kantor Perwakilan BPK.

b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BPK

yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud

dalam huruf a.

Pasal 11

(1) Untuk membantu Tim Penilai Pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya dibentuk

Sekretariat Tim Penilai Pemeriksa yang dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai

Pemeriksa. Sekretaris Tim Penilai Pemeriksa dan Sekretariat Tim Penilai

Pemeriksa diutamakan berasal dari unit kerja:

a. Biro SDM untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat; dan

b. Sub Bagian SDM untuk Sekretariat Tim Penilai Perwakilan.

(2) Sekretariat Tim Penilai Pusat ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK dan

Sekretariat Tim Penilai Perwakilan ditetapkan oleh Kepala Perwakilan BPK.

Pasal 12

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Teknis

yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai PNS atau

bukan PNS yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan.

(2) Tugas Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim

Penilai Pemeriksa dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat

khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.

(3) Tim Teknis menerima tugas dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai

Pemeriksa.

(4) Pembentukan Tim Teknis hanya bersifat sementara pada saat terdapat kegiatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

 

 

 

Page 10: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

BAB IV

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

Pasal 13

Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) digunakan

sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat

Pemeriksa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

(1) Jumlah dan komposisi angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan jabatan

dan/atau pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010,

untuk:

a. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma

IV sebagaimana tersebut dalam Lampiran VIII Peraturan Bersama ini;

b. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Pasca Sarjana Strata Dua (S2) adalah

sebagaimana tersebut dalam Lampiran IX Peraturan Bersama ini; dan

c. Pemeriksa dengan pendidikan sekolah Pasca Sarjana Strata Tiga (S3) adalah

sebagaimana tersebut dalam Lampiran X Peraturan Bersama ini.

(2) Jumlah angka kredit yang berasal dari unsur utama sebagaimana disebutkan

dalam lampiran tersebut di atas harus memenuhi persyaratan komposisi paling

rendah 50% (lima puluh persen) angka kredit berasal dari unsur pemeriksaan.

(3) Jumlah dan komposisi angka kredit kumulatif minimal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), termasuk di dalamnya angka kredit sub unsur pengembangan profesi

selama masa kepangkatan terakhir sebagai berikut:

a. Pemeriksa Pertama paling rendah 3 (tiga) angka kredit;

b. Pemeriksa Muda paling rendah 6 (enam) angka kredit;

c. Pemeriksa Madya paling rendah 12 (dua belas) angka kredit; dan

d. Pemeriksa Utama paling rendah 25 (dua puluh lima) angka kredit.

Pasal 15

(1) Penetapan kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dapat

dipertimbangkan apabila:

a. paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;

b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit

penjenjangan yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;

c. telah lulus sertifikasi peran paling rendah yang disyaratkan bagi jenjang jabatan

yang akan didudukinya; dan

d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam penilaian kinerja paling

kurang bernilai baik selama 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhitungkan

perbandingan antara jumlah Pemeriksa dengan beban kerja yang ada dan

ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang.

Page 11: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

(3) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan

menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran XI Peraturan

Bersama ini.

(4) Kenaikan jabatan Pemeriksa Pertama untuk menjadi Pemeriksa Muda sampai

dengan Pemeriksa Madya ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK.

(5) Kenaikan jabatan Pemeriksa Madya untuk menjadi Pemeriksa Utama ditetapkan

oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian

Negara.

Pasal 16

Sertifikasi peran paling rendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c

adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksa Pertama harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Anggota

Tim Yunior.

b. Pemeriksa Muda harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Anggota Tim

Senior.

c. Pemeriksa Madya harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Ketua Tim

Senior.

d. Pemeriksa Utama harus lulus sertifikasi peran paling rendah sebagai Pengendali

Mutu.

Pasal 17

(1) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat dipertimbangkan,

apabila:

a. paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;

b. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit

penjenjangan yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;

dan

c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam penilaian kinerja paling

kurang bernilai baik selama 2 (dua) tahun terakhir.

(2) Kenaikan pangkat Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, di samping memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki STSP

Pengendali Teknis.

(3) Kenaikan pangkat Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan

Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, ditetapkan oleh

Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian

Negara.

(4) Kenaikan pangkat Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan menjadi

Pemeriksa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, ditetapkan

Page 12: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

dengan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK setelah mendapat persetujuan teknis

dari Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara yang bersangkutan.

Pasal 18

(1) Kenaikan pangkat bagi Pemeriksa dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat

dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

(2) Pemeriksa yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk

kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut

dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

(3) Kelebihan angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang berasal dari

unsur pengembangan profesi tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat

berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).

Pasal 19 

Pemeriksa yang telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan

jabatan/pangkat tetapi belum dapat diberikan kenaikan jabatan/pangkat, setiap satu

tahun diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) angka kredit dari

jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih

tinggi.

BAB V

PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN

PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 20

Pengangkatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian

dalam dan dari jabatan fungsional Pemeriksa, ditetapkan dengan keputusan pejabat

yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bagian Pertama

Pengangkatan Dalam Jabatan

Pasal 21

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa harus memenuhi syarat:

a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu I (S1)/Diploma IV, sesuai dengan

kualifikasi yang ditentukan;

b. memiliki pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir;

Page 13: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

d. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional

Pemeriksa; dan

e. lulus sertifikasi peran anggota tim yunior.

(2) Pengangkatan Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pengangkatan yang dilakukan untuk mengisi lowongan formasi Jabatan Fungsional

Pemeriksa dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

(3) Surat Keputusan Pengangkatan Pertama Kali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut

dalam Lampiran XII Peraturan Bersama ini.

Pasal 22

(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa

dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1);

b. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

c. memiliki pengalaman pemeriksaan paling kurang 2 (dua) tahun; dan

d. lulus sertifikasi peran pemeriksa yang sesuai.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai

dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit.

(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur

utama dan unsur penunjang.

(4) Angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah angka kredit yang

diperoleh berdasarkan penilaian yang berasal dari unsur utama dan unsur

penunjang sejak yang bersangkutan diangkat sebagai PNS.

(5) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa

dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam

Lampiran XIII Peraturan Bersama ini.

Pasal 23

(1) PNS yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan Pasal 22 ayat (1) dilakukan melalui proses

seleksi kompetensi.

(2) Pedoman seleksi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih

lanjut oleh Instansi Pembina sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 24

(1) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan Pasal

22 ayat (1) pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa dilaksanakan

sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa.

Page 14: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

(2) Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala

Badan Kepegawaian Negara.

(3) Pedoman perhitungan beban kerja dan penyusunan formasi Jabatan Fungsional

Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengikuti ketentuan yang diatur

oleh BPK.

Pasal 25

Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1)

untuk kebutuhan inpassing/penyesuaian dilaksanakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa di Kantor Pusat BPK setiap satuan kerja

eselon I ditetapkan paling banyak 339 (tiga ratus tiga puluh sembilan).

b. Formasi Jabatan Fungsional Pemeriksa di Kantor Perwakilan BPK ditetapkan paling

banyak 165 (seratus enam puluh lima).

Bagian Kedua

Pembebasan Sementara

Pasal 26

(1) Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan

Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan

terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat

lebih tinggi bagi Pemeriksa yang jabatannya lebih rendah dari jabatan yang setara

dengan pangkat yang dimiliki.

(2) Pemeriksa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan

Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan

pangkat setingkat lebih tinggi bagi Pemeriksa yang akan mendapatkan kenaikan

pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir;

(3) Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan

Pemeriksa Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d,

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam pangkat

terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi bagi Pemeriksa yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat

sejak diangkat dalam jabatan terakhir;

(4) Pemeriksa Utama dengan pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam 2 (dua) tahun sejak

menduduki jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 60 (enam

Page 15: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

puluh) angka kredit yang berasal dari kegiatan tugas pokok dan/atau

pengembangan profesi.

(5) Pembebasan sementara bagi Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ayat (2) dan ayat (3), didahului dengan peringatan oleh pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit, paling lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu

pembebasan sementara diberlakukan, dibuat dengan menggunakan contoh

sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIV Peraturan Bersama ini.

(6) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai

dengan ayat (4), Pemeriksa dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan

pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam

rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

b. diberhentikan sementara sebagai PNS;

c. memperoleh penugasan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa;

d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke empat

dan seterusnya;

e. menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau

f. menjalani hukuman atas pelanggaran kode etik BPK.

(7) Pemeriksa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sampai dengan ayat (4) dan ayat (6) huruf a, tetap melaksanakan tugas pokok

Pemeriksa dan dinilai serta ditetapkan angka kreditnya.

(8) Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa

dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam

Lampiran XV Peraturan Bersama ini.

Bagian Ketiga

Pengangkatan Kembali

Pasal 27

(1) Pemeriksa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

ayat (1) sampai dengan ayat (4) diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa apabila dalam kurun waktu kurang dari 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara, dapat memenuhi angka kredit kekurangan yang disyaratkan.

(2) Pemeriksa yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan

dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 26 ayat (6) huruf a diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa, apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir.

(3) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 26 ayat (6) huruf b, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai

Page 16: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman pidana

percobaan.

(4) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena memperoleh penugasan secara

penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

26 ayat (6) huruf c, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa,

apabila paling kurang 4 (empat) tahun sebelum batas usia pensiun pada jabatan

terakhir yang didudukinya.

(5) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan negara

kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 26 ayat (6) huruf d, dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat

diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa.

(6) Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam)

bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (6) huruf e, dapat diangkat

kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa apabila telah selesai melaksanakan

tugas belajar.

(7) Pemeriksa yang akan mengalami pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional

Pemeriksa wajib memiliki STSP yang masih berlaku.

(8) Masa berlaku STSP sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur lebih lanjut oleh

Sekretaris Jenderal BPK.

(9) Surat Keputusan Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa

dibuat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam

Lampiran XVI Peraturan Bersama ini.

Pasal 28

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) sampai dengan ayat (6), jabatannya

ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka

kredit yang diperoleh selama tidak menduduki Jabatan Fungsional Pemeriksa.

Bagian Keempat

Pemberhentian dari Jabatan

Pasal 29

(1) Pemeriksa diberhentikan dari jabatannya apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat yang telah memiliki kekuatan hukum

tetap kecuali hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih

rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan

jabatan setingkat lebih rendah;

b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari

jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) sampai dengan

ayat (4) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan; atau

c. dijatuhi sanksi pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa karena

terbukti melanggar Kode Etik BPK.

Page 17: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

(2) Pemeriksa diberhentikan dari jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa.

(3) Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pemeriksa dibuat dengan

menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XVII

Peraturan Bersama ini.

BAB VI

KETENTUAN LAIN

Pasal 30 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa tidak dapat

menduduki jabatan rangkap, baik jabatan fungsional lain maupun dalam jabatan

struktural.

Pasal 31

(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan kesatuan tindak dalam

melaksanakan pembinaan Pemeriksa, BPK RI melaksanakan sosialisasi dan

fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Pemeriksa.

(2) Untuk meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional Pemeriksa sesuai kompetensi

jabatan, BPK RI antara lain melaksanakan:

a. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa;

b. penyusunan pedoman formasi dan Peran Jabatan Fungsional Pemeriksa;

c. penyusunan dan penetapan standar kompetensi Jabatan Fungsional

Pemeriksa;

d. pengusulan tunjangan dan batas usia pensiun Jabatan Fungsional Pemeriksa;

e. sosialisasi Jabatan Fungsional Pemeriksa;

f. penetapan kebijakan/pembinaan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional

meliputi penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat,

bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan diklat serta evaluasi diklat;

g. fasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa;

h. penyelenggaraan sertifikasi peran; dan

i. monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional Pemeriksa.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN 

Pasal 32

(1) Dengan berlakunya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010, jenjang jabatan fungsional Auditor

sebelum berlakunya Peraturan Bersama ini disesuaikan dengan jenjang jabatan

fungsional Pemeriksa dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jabatan Fungsional Auditor Pelaksana, Auditor Pelaksana Lanjutan, dan

Auditor Ahli Pertama menjadi Pemeriksa Pertama;

Page 18: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

b. Jabatan Fungsional Auditor Penyelia dan Auditor Ahli Muda menjadi Pemeriksa

Muda;

c. Jabatan Fungsional Auditor Ahli Madya menjadi Pemeriksa Madya; dan

d. Jabatan Fungsional Auditor Ahli Utama menjadi Pemeriksa Utama.

(2) Pangkat dan golongan ruang Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sesuai dengan pangkat dan golongan ruang terakhir yang dimiliki.

(3) Angka kredit yang dimiliki oleh Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan sebesar angka kredit yang telah diperolehnya.

(4) Penyesuaian jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan angka

kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal

BPK.

Pasal 33 

(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010

telah dan masih melaksanakan tugas sebagai pejabat struktural eselon IV di bidang

tugas pemeriksaan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat

disesuaikan/diinpassing dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa dengan ketentuan:

a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV;

b. pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; dan

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling kurang bernilai rata-rata baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling rendah memiliki

peran Ketua Tim Yunior yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 34

(1) Pemeriksa Pertama yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Pelaksana

melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

17 Tahun 2010.

(2) DUPAK Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat menurut contoh

formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XVIII Peraturan Bersama ini.

(3) Setiap usulan penetapan angka kredit Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) harus dilampiri dengan surat penyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (4) Peraturan Bersama ini.

(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus disertai dengan bukti

fisik.

(5) Pemeriksa Pertama yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Pelaksana

Lanjutan melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010.

Page 19: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

(6) Pemeriksa Muda yang penyesuaian jabatannya berasal dari Auditor Penyelia

melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

17 Tahun 2010.

Pasal 35

(1) Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

ayat (1), ayat (5), dan ayat (6) harus memiliki ijazah Sarjana Strata Satu

(S1)/Diploma IV paling lambat pada akhir tahun 2016.

(2) Apabila Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) memperoleh ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV, maka Pemeriksa

yang bersangkutan memperoleh angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima

persen) dari angka kredit kumulatif yang diperoleh dari kegiatan diklat, pemeriksaan,

dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah Sarjana Strata Satu

(S1)/Diploma IV dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.

(3) Apabila sampai dengan akhir tahun 2016 Pemeriksa Pertama dan Pemeriksa Muda

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memperoleh ijazah Sarjana Strata Satu

(S1)/Diploma IV, maka Pemeriksa tersebut tetap menjalankan tugas pemeriksaan

sesuai jenjang jabatannya dan memiliki peran paling tinggi sebagai Anggota Tim

Senior.

(4) Kenaikan jabatan/pangkat Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling

tinggi Pemeriksa Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

(5) Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibebaskan sementara dari

jabatannya apabila setiap 2 (dua) tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya tidak

dapat mengumpulkan paling kurang 30 (tiga puluh) angka kredit yang berasal dari

kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi.

Pasal 36

Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Pemeriksa dari golongan II adalah

sebagai berikut:

a. Kepala Biro SDM bagi Pemeriksa di lingkungan Kantor Pusat BPK; dan

b. Kepala Perwakilan bagi Pemeriksa di lingkungan Kantor Perwakilan BPK.

Pasal 37

Usul penetapan angka kredit Pemeriksa dari golongan II diajukan oleh:

a. Pejabat struktural setingkat eselon III kepada Kepala Biro SDM di lingkungan Kantor

Pusat BPK pada satuan kerja eselon III tersebut.

b. Pejabat struktural setingkat eselon III kepada Kepala Perwakilan BPK di lingkungan

Kantor Perwakilan BPK pada satuan kerja eselon III tersebut.

Page 20: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini akan diatur

kemudian oleh Sekretaris Jenderal BPK dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik

secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Pasal 39

Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 20 Desember 2010

KEPALA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

ttd.

EDY TOPO ASHARI

SEKRETARIS JENDERAL

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

HENDAR RISTRIAWAN

Salinan sesuai dengan aslinya

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan

Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,

ttd.

Nizam Burhanudin

Page 21: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : LAMPIRAN I-A : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PERTAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………

NO

1. :

2. :

3. :

4. :

5. :

6. :

7. :

8. :

9. :

10. :

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

I

1.

A.

1)

2)

3)

B.

1)

2)

a) lamanya lebih dari 960 jam

b) lamanya antara 641 - 960 jam

c) lamanya antara 481 - 640 jam

d) lamanya antara 161 - 480 jam

e) lamanya antara 81 - 160 jam

f) lamanya antara 30 - 80 jam

3)

a)

b)

C.

Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:

Ketua Tim Yunior (KTY)

Anggota Tim Senior (ATS)

Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa

2

UNSUR UTAMA

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV

Pendidikan

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

Sarjana Strata Tiga (S3)

Tempat dan Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Unit Kerja

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL

Nomor Seri Kartu Pegawai

TIM PENILAI

Masa Kerja Golongan Lama

Masa Kerja Golongan Baru

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III

Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan

Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya

Jabatan Pemeriksa/ TMT

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PERTAMA

Nomor :

MASA PENILAIAN :

KETERANGAN PERORANGAN

Nama

N I P

Sarjana Strata Dua (S2)

Page 22: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

2.

A.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

B.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

C.

1)

2)

D.

1)

2)

3)

4)

E.

1)

2)

3)

F.

1)

2)Melaksanakan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah

Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam

Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pelaksanaan pemeriksaan

Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pelaksanaan pemeriksaan

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan IHPS

Melaksanakan administrasi dalam penyusunan LHP

Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas rendah

Melaksanakan administrasi dalam pemantauan tindak lanjut

Melakukan reviu atas LHP terdahulu

Melaksanakan Pemantauan tindak Lanjut

Pemantauan Kerugian Negara/Daerah

Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah

Perencanaan Pemeriksaan

Melaksanakan administrasi penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan

Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan

Melakukan pembahasan atas hasil pengawasan intern

Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Menyiapkan bahan pemantauan tindak lanjut

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan RKP

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan revisi RKP

Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan

Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas tinggi dalam pemeriksaan pendahuluan

Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan RKP

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan

Pemeriksaan

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

2

NO

Page 23: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3.

A.

1)

a)

b)

c)

2)

a)

b)

3)

a)

b)4)

a)

b)5)

6)

B.

1)

a)

b)

2)

a)

b)

C.

1)

2)

3)

D.

1)

2)

a)

b)

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Dalam bentuk naskah

Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan

Dalam bentuk naskah

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:

Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan

Dalam bentuk buku

Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam

Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

sebagai peserta

sebagai pengajar

Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:

Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional

Dalam bentuk buku

Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training

Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi

Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan

Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Pengembangan Profesi

2

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 24: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3)

a)

b)

4)

5)

6)

7)

a)

b)

E.

1)

2)

3)

4)

II. UNSUR PENUNJANG

1.

a.

b.

c.

d.

2.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)

3.

a.

b. Narasumber

c. ketua, wakil ketua

d. sekretaris

e. anggota

4.

Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan

Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan

sebagai peserta

Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal

Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan

Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:

Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan

Luar Negeri

Dalam Negeri

Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

2

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

sebagai pembicara

JUMLAH UNSUR UTAMA

Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:

Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya

Penanggungjawab dan wakil

Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan

30 tahun

Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa

Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK

Sarjana Strata III (S3)

Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV

Sarjana Strata II (S2)

Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya

Tingkat II

Tingkat I

20 tahun

Tingkat III

NO

Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis

Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

10 tahun

Page 25: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

5.

a.

b.

6.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)7.

a.

b.

c.

8.

a.

b.

9.

10.

11.

12.

Nasional

Propinsi

Internasional

Nasional

sebagai pembicara/narasumber

Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan

Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:

Internasional

sebagai peserta

sebagai moderator

Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)

Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat

Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan

Pembuatan Laporan Berkala

Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan

Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan

Menelaah hasil pengaduan masyarakat

Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan

Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:

Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam

Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan

Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan

Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Propinsi

2

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 26: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

1 3 4 5 6 7 8

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)

2

*) Dicoret yang tidak perlu

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

Page 27: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …….. 3. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……..4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya ………………,………………………….

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

………………,………………………….

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

NIP.

( N a m a )

( Nama Penilai I )

Ketua Tim Penilai,

( jabatan )

(nama pejabat pengusul )

(Nama Penilai II )

Page 28: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : LAMPIRAN I-B : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MUDA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………

NO

1. :

2. :

3. :

4. :

5. :

6. :

7. :

8. :

9. :

10. :

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

I

1.

A.

1)

2)

3)

B.

1)

2)

a) lamanya lebih dari 960 jam

b) lamanya antara 641 - 960 jam

c) lamanya antara 481 - 640 jam

d) lamanya antara 161 - 480 jam

e) lamanya antara 81 - 160 jam

f) lamanya antara 30 - 80 jam

3)

a)

b)

c)

d)

C.

Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:

Ketua Tim Yunior (KTY)

Anggota Tim Senior (ATS)

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III

Pengendali Teknis (PT)

Sarjana Strata Dua (S2)

Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV

Ketua Tim Senior (KTS)

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MUDA

Nomor :

MASA PENILAIAN :

N I P

Nomor Seri Kartu Pegawai

KETERANGAN PERORANGAN

Nama

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya

Tempat dan Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

2

Jabatan Pemeriksa/ TMT

Masa Kerja Golongan Lama

Unit Kerja

Masa Kerja Golongan Baru

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

UNSUR UTAMA

Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan

Sarjana Strata Tiga (S3)

Pendidikan

Page 29: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

2.A.

1)2)3)

B.

1)

2)3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

11)

12)

C.

1)

2)

D.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

E.

1)

2)

F.

1)

2)

G.

1)

2)

Memimpin pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah

Menyusun laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah

Melaksanakan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa

Menyusun laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa

Evaluasi PemeriksaanMembuat penilaian anggota tim atas pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah

Menyajikan kelogisan substansi, kaidah bahasa dan kebenaran matematis dalam konsep LHP untuk pemeriksaan dengan kompleksitas rendahMenyajikan kelogisan substansi, kaidah bahasa dan kebenaran matematis dalam konsep LHP untuk pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi

Menyusun konsep LHP sesuai unsur-unsur temuan seperti kondisi, kriteria, sebab dan akibat

Menyiapkan usulan konsep rekomendasi BPK

Membuat penilaian anggota tim atas pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi

Pemantauan Kerugian Negara/Daerah

Memimpin pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas rendah

Memimpin pelaksanaan pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Menyusun laporan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas tinggi

Melakukan komunikasi dengan tim pemeriksaan terdahulu

Mereviu hasil pembahasan atas hasil pengawasan intern

Menyusun konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan

Memimpin pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas tinggi

Mengesahkan PKP anggota tim untuk tugas-tugas pemeriksaan dengan kompleksitas rendah

Mengesahkan PKP anggota tim untuk tugas-tugas pemeriksaan dengan kompleksitas tinggi

Mereviu KKP Anggota tim dalam pemeriksaan pendahuluan

Menyiapkan konsep surat keluar

Menyiapkan konsep bahan penyusunan IHPS

Melaksanakan evaluasi laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Perencanaan PemeriksaanMelakukan reviu atas hasil reviu anggota tim terhadap LHP terdahuluMenyusun program pemeriksaan pendahuluanMemimpin pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas rendah

Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam

Menyusun laporan pemeriksaan pendahuluan dengan kompleksitas rendah

PemeriksaanPenyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)

Menyusun tema pemeriksaan

Menyusun usulan RKP

2

Menyusun proposal pemeriksaan

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 30: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3.

A.

1)

a)

b)

c)

2)

a)

b)

3)

a)

b)4)

a)

b)5)

6)

B.

1)

a)

b)

2)

a)

b)

C.

1)

2)

3)

D.

1)

2)

a)

b)

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan

Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam

Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan

Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain

sebagai peserta

sebagai pengajar

Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan

Dalam bentuk naskah

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk buku

Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi

Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training

Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:

Dalam bentuk naskah

Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional

Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan

Dalam bentuk buku

UNSUR YANG DINILAI

Dalam bentuk naskah

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

2

Pengembangan Profesi

Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri

NO

Page 31: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3)

a)

b)

4)

5)

6)

7)

a)

b)

E.

1)

2)

3)

4)

II. UNSUR PENUNJANG

1.

a.

b.

c.

d.

2.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)

3.

a.

b. Narasumber

c. ketua, wakil ketua

d. sekretaris

e. anggota

4.

Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:

Penanggungjawab dan wakil

Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK

Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan

Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan

Sarjana Strata II (S2)

Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV

Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya

10 tahun

20 tahun

30 tahun

Sarjana Strata III (S3)

Tingkat I

Tingkat II

Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis

Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya

Tingkat III

Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas

iksebagai peserta

Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal

Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:

Luar Negeri

Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan

JUMLAH UNSUR UTAMA

Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

sebagai pembicara

Dalam Negeri

Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan

Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan

2

Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAINO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

Page 32: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

5.

a.

b.

6.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)7.

a.

b.

c.

8.

a.

b.

9.

10.

11.

12. Pembuatan Laporan Berkala

Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)

Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat

Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan

Internasional

Nasional

Menelaah hasil pengaduan masyarakat

Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan

Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan

Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

sebagai moderator

sebagai pembicara/narasumber

Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan

Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:

Internasional

Nasional

Propinsi

Propinsi

Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan

Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:

sebagai peserta

2

Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam

Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 33: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

1 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

2

*) Dicoret yang tidak perlu

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *)

Page 34: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………2. Surat pernyataan melakukan kegiatan………..3. Surat pernyataan melakukan kegiatan………..4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang

dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya ………………,………………………….

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

………………,………………………….

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

NIP.

( jabatan )

(nama pejabat pengusul )

( Nama Penilai I )

( N a m a )

(Nama Penilai II )

Ketua Tim Penilai,

Page 35: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : LAMPIRAN I-C : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MADYA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………

NO

1. :

2. :

3. :

4. :

5. :

6. :

7. :

8. :

9. :

10. :

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

I

1.

A.

1)

2)

3)

B.

1)

2)

a) lamanya lebih dari 960 jam

b) lamanya antara 641 - 960 jam

c) lamanya antara 481 - 640 jam

d) lamanya antara 161 - 480 jam

e) lamanya antara 81 - 160 jam

f) lamanya antara 30 - 80 jam

3)

a)

b)

c)

C.

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

MASA PENILAIAN :

KETERANGAN PERORANGAN

Nama

JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MADYANomor :

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Tempat dan Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya

Jabatan Pemeriksa/ TMT

UNSUR UTAMA

Masa Kerja Golongan Lama

2

Unit Kerja

N I P

Nomor Seri Kartu Pegawai

Masa Kerja Golongan Baru

Pendidikan

Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV

Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan

Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Pengendali Mutu (PM)

Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III

Pengendali Teknis (PT)

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

Sarjana Strata Tiga (S3)

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa

Ketua Tim Senior (KTS)

Sarjana Strata Dua (S2)

Page 36: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

2.

A.

1)

2)

3)

4)

5)

B.

1)

2)

3)

4)

5)

C.

D. Pelaporan Hasil Pemeriksaan

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

E. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

F.

1)

2)

G.

3.

A.

1)

a)

b)

c)

2)

a)

b)

Mereviu KKP Anggota tim dalam pemeriksaan pendahuluan yang telah direviu oleh Ketua TimMereviu konsep laporan pemeriksaan pendahuluan dari Ketua TiPelaksanaan Pemeriksaan, per jam

Melakukan review silang (Antar Pengendali Teknis)

mengusulkan proposal pemeriksaan

Mengusulkan strategi pemeriksaan

Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)

Mengusulkan RKP

Mengusulkan tema pemeriksaan

Pemantauan Kerugian Negara/Daerah

Melakukan pembahasan atas usulan konsep rekomendasi BPK

Evaluasi Pemeriksaan

Menilai kinerja ketua tim

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Mereviu laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa

Mereviu laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah

Mengusulkan Revisi RKP

Pemeriksaan

Membuat surat keluar

Menyusun laporan evaluasi atas hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Mereviu konsep LHP dari segi unsur temuan dan kaidah bahasa pelaporan

Mengendalikan teknis pelaksanaan pemeriksaan

Analisa dan review konsep LHP

Melakukan supervisi pemeriksaan pendahuluan

Mereviu usulan konsep rekomendasi BPK dari ketua tim

Menyusun konsep Pelaporan Informasi Rahasia

PENGEMBANGAN PROFESI

Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Perencanaan Pemeriksaan

Mereviu konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan dari Ketua Tim

Mereviu konsep program pemeriksaan pendahuluan dari Ketua Ti

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL

Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan

Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

TIM PENILAI

2

Page 37: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3)

a)

b)4)

a)

b)5)

6)

B.

1)

a)

b)

2)

a)

b)

C.

1)

2)

3)

D.

1)

2)

a)

b)

3)

a)

b)

4)

5)

6)

7)

a)

b)

sebagai peserta

Luar Negeri

Dalam Negeri

Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:

Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training

sebagai peserta

sebagai pengajar

Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

sebagai pembicara

Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan

Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan

Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal

Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan

Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain

Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan

Dalam bentuk buku

Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi

Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam

Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Dalam bentuk naskah

Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri

Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan

Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL

Dalam bentuk naskah

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:

NOTIM PENILAI

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk buku

2

Page 38: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

E.

1)

2)

3)

4)

II. UNSUR PENUNJANG

1.

a.

b.

c.

d.

2.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)

3.

a.

b. Narasumber

c. ketua, wakil ketua

d. sekretaris

e. anggota

4.

5.

a.

b.

6.

a.

1)

2)

3)

Tingkat III

Tingkat II

Tingkat I

Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan

30 tahun

Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa

Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK

Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan

Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam

Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan

Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:

Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:

Penanggungjawab dan wakil

Internasional

Nasional

Propinsi

Sarjana Strata III (S3)

Sarjana Strata II (S2)

Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV

Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya

2

Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

NO

Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya

JUMLAH UNSUR UTAMA

10 tahun

20 tahun

Page 39: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

b.

1)

2)

3)7.

a.

b.

c.

8.

a.

b.

9.

10.

11.

12.

Menelaah hasil pengaduan masyarakat

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan

Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan

Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan

Pembuatan Laporan Berkala

Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)

Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

Propinsi

Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan

Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:

sebagai peserta

sebagai moderator

sebagai pembicara/narasumber

Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat

2

Nasional

Internasional

Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 40: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

1 3 4 5 6 7 8

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)

2

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

Page 41: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ……………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …..…………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 5. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya ………………,………………………….

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

………………,………………………….

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

NIP.

(nama pejabat pengusul )

( N a m a )

( jabatan )

( Nama Penilai I )

(Nama Penilai II )

Ketua Tim Penilai,

Page 42: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : LAMPIRAN I-D : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA UTAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………

NO

1. :

2. :

3. :

4. :

5. :

6. :

7. :

8. :

9. :

10. :

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

I

1.

A.

1)

2)

3)

B.

1)

2)

a) lamanya lebih dari 960 jam

b) lamanya antara 641 - 960 jam

c) lamanya antara 481 - 640 jam

d) lamanya antara 161 - 480 jam

e) lamanya antara 81 - 160 jam

f) lamanya antara 30 - 80 jam

3)

C.

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa

Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III

TIM PENILAI

Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:

Pengendali Mutu (PM)

2

UNSUR UTAMA

Pendidikan

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

Sarjana Strata Tiga (S3)

Sarjana Strata Dua (S2)

Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV

Jenis Kelamin

Masa Kerja Golongan Lama

Masa Kerja Golongan Baru

Unit Kerja

Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya

Jabatan Pemeriksa/ TMT

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA UTAMA

Nomor :

MASA PENILAIAN :

KETERANGAN PERORANGAN

Tempat dan Tanggal Lahir

Nama

N I P

Nomor Seri Kartu Pegawai

NO

Page 43: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

2.

A.

1)

2)

3)

4)

5)

B.

1)

2)

3)

4)

5)

C.

D.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

E.

F.

1)

2)

G.

3.

A.

1)

a)

b)

c)

2)

Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:

Evaluasi Pemeriksaan

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Mereviu dan menyetujui laporan pemantauan ganti kerugian negara/daerah

Menilai kinerja pengendali teknis

Melakukan review silang (Antar Pengendali Mutu)

Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)

Mereviu proposal pemeriksaan

Mereviu strategi pemeriksaan

Mereview konsep bahan penyusunan IHPS

Mereviu laporan evaluasi atas hasil pelaksanaan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Perencanaan Pemeriksaan

Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam

Mereviu dan menyetujui LHP

Melaporkan indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK)

Mereviu RKP

Mereviu Revisi RKP

Mereviu tema pemeriksaan

Mereviu dan menyetujui konsep program pemeriksaan pendahuluan dari Pengendali Teknis

Mereviu dan menyetujui konsep P2 AKN atau P2 Perwakilan dari Pengendali Teknis

Pemantauan Kerugian Negara/Daerah

Mereview Konsep Pelaporan Informasi Rahasia

Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan

Mereviu dan menyetujui laporan penelaahan jawaban tindak lanjut dari entitas yang diperiksa.

Mengendalikan mutu pelaksanaan pemeriksaan

Mereview kesesuaian LHP dengan Standar Pemeriksa Keuangan Negara (SPKN)

Mengarahkan pengumpulan data dan informasi

Mengarahkan pemeriksaan pendahuluan

Mereviu dan menyetujui konsep laporan pemeriksaan pendahuluan dari Pengendali Teknis

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Mereview usulan konsep rekomendasi BPK

PENGEMBANGAN PROFESI

Pemeriksaan

2

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 44: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

a)

b)

3)

a)

b)4)

a)

b)5)

6)

B.

1)

a)

b)

2)

a)

b)

C.

1)

2)

3)

D.

1)

2)

a)

b)

3)

a)

b)

4)

5)

6)

7) Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:

sebagai pengajar

Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

sebagai peserta

sebagai pembicara

Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan

Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan

Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal

sebagai peserta

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi

Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam

Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri

Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan

Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training

Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain

Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk naskah

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:

Dalam bentuk buku

2

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 45: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

a)

b)

E.

1)

2)

3)

4)

II. UNSUR PENUNJANG

1.

a.

b.

c.

d.

2.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)

3.

a.

b. Narasumber

c. ketua, wakil ketua

d. sekretaris

e. anggota

4.

5.

a.

b.

6.

a.

1)

2)

3)

Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam

Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan

Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:

Internasional

Nasional

Propinsi

Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan

20 tahun

30 tahun

Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya

Tingkat III

Tingkat II

Tingkat I

Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan

Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan atau Kelembagaan, sebagai:

Penanggungjawab dan wakil

Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis

Sarjana Strata III (S3)

Sarjana Strata II (S2)

Sarjana Strata I (S1)/Diploma IV

Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK

Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa

Luar Negeri

Dalam Negeri

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya

10 tahun

Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan

JUMLAH UNSUR UTAMA

Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

2

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 46: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

b.

1)

2)

3)7.

a.

b.

c.

8.

a.

b.

9.

10.

11.

12.

Ikut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan

Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat

Menelaah hasil pengaduan masyarakat

sebagai pembicara/narasumber

Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Nasional

Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan atau kelembagaan

Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan

Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:

Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

sebagai peserta

sebagai moderator

Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan

Pembuatan Laporan Berkala

Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Propinsi

Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan

2

Internasional

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Page 47: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

1 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah*)

2

Page 48: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan …………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan …………4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya ………………,………………………….

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

………………,………………………….

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

NIP.

(Nama Penilai II )

Ketua Tim Penilai,

(nama pejabat pengusul )

( N a m a )

( Nama Penilai I )

( jabatan )

Page 49: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : :

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR : 24 TAHUN 2010

TANGGAL : 20 Desember 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :

Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :

Unit Kerja :

NoKode Butir 

KegiatanTanggal

Satuan 

Hasil

Satuan 

Kredit

Jumlah Angka 

Kredit

Keterangan/ 

Bukti Fisik

1 3 4 5 7 8 9

1

2

3

45

dst

LAMPIRAN II 

J U M L A H

Telah melakukan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagai berikut:

6

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN 

KEGIATAN PENDIDIKAN DAN 

PELATIHAN

Uraian Kegiatan 

2

PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA 

KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN 

KEPEGAWAIAN NEGARA

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jumlah   

Volume 

Kegiatan

……………………………………………….

NIP.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing, untuk dapat dipergunakan 

sebagaimana mestinya.

    ……….., ………………………………………...              

Atasan Langsung

Page 50: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : :

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama :NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :

Unit Kerja :

NoKode Butir 

KegiatanTanggal

Satuan 

Hasil

Satuan 

Kredit

Jumlah 

Angka 

Kredit

Keterangan/ Bukti 

Fisik

1 3 4 5 7 8 9

12345dst

LAMPIRAN III  PERATURAN BERSAMA

SURAT PERNYATAAN 

MELAKUKAN KEGIATAN 

PEMERIKSAAN

SEKRETARIS JENDERAL BADAN 

PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA 

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PEMERIKSAAN

Telah melakukan kegiatan pemeriksaan, sebagai berikut:

Uraian Kegiatan 

Jumlah 

Volume 

Kegiatan

2 6

J U M L A H

Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing, 

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

   ……….., ………………………………………...  

Atasan Langsung

……………………………………………….

NIP.

Page 51: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : :

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR : 24 TAHUN 2010

TANGGAL : 20 Desember 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :Jabatan / TMT :

Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama :NIP :Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :Unit Kerja :

Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi pemeriksaan, sebagai berikut: 

NoKode Butir 

KegiatanTanggal

Satuan 

Hasil

Satuan 

Kredit

Jumlah 

Angka 

Kredit

Keterangan/ 

Bukti Fisik

1 3 4 5 7 8 9

12

345dst

LAMPIRAN IV PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN 

PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA 

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

SURAT PERNYATAAN

2 6

MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PEMERIKSAAN

Uraian Kegiatan Jumlah 

Volume 

Kegiatan

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN 

KEGIATAN PENGEMBANGAN 

PROFESI PEMERIKSAAN

……………………………………………….

NIP.

J U M L A H

Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing, 

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

   ….…….., …………………………………...      

Atasan Langsung

Page 52: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : :

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR : 24 TAHUN 2010

TANGGAL : 20 Desember 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :NIP :Pangkat/Golongan Ruang / TMT :Jabatan / TMT :Unit Kerja :

Menyatakan bahwa:

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan Ruang / TMT :

Jabatan / TMT :Unit Kerja :

Telah melakukan kegiatan penunjang pemeriksaan sebagai berikut :

NoKode Butir 

KegiatanTanggal

Satuan 

Hasil

Satuan 

Kredit

Jumlah 

Angka 

Kredit

Keterangan/ 

Bukti Fisik

1 3 4 5 7 8 9

1

2

3

4

5

dst

LAMPIRAN V PERATURAN BERSAMA

SURAT PERNYATAAN 

MELAKUKAN KEGIATAN 

PENUNJANG PEMERIKSAAN

SEKRETARIS JENDERAL BADAN 

PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN 

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN 

SURAT PERNYATAAN

MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PEMERIKSAAN

Uraian Kegiatan Jumlah 

Volume 

Kegiatan

2 6

NIP.

Atasan Langsung

J U M L A H

Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil penilaian kinerja dan bukti fisik masing‐masing, 

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

   ….…….., …………………………………...     

……………………………………………….

Page 53: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT 

Lampiran VI:      

PERATURAN BERSAMA  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR  :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR  :  24 Tahun 2010 TANGGAL  :  20 Desember 2010 

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

INSTANSI :…………………….1)

KETERANGAN PERORANGAN 1. NAMA 2. NIP/NOMOR SERI KARPEG 2) 3. TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR 3) 4. JENIS KELAMIN 4) 5. PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN

ANGKA KREDITNYA 5)

6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT 6) 7. JABATAN/PEMERIKSA /TMT 7) 8. MASA KERJA GOLONGAN LAMA 8)

BARU 9) 9. PERAN 10) 10. SATUAN KERJA 11)

UNSUR YANG DINILAI

No. Unsur dan Sub unsur, Butir

yang dinilai Angka Kredit Menurut Penilaian

Usulan Penilai I Penilai II Keterangan 1 2 3 4 5 6 7

12)

13)

14)

15)

16)

17)

Penilai I

..................................19)... NIP

...........,........................18).

Penilai II

................................20).... NIP

Page 54: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT 

Lampiran VI:      

PERATURAN BERSAMA  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR  :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR  :  24 Tahun 2010 TANGGAL  :  20 Desember 2010 

PETUNJUK PENGISIAN

No. Nomor Kode

Uraian

1. 1) Diisi BPK Pusat atau Perwakilan BPK di ………….. 2. 2) Diisi nama Pemeriksa yang bersangkutan sesuai SK Pengangkatan CPNS 3. 3) Diisi Nomor Induk Pegawai dan Nomor Karpeg PNS yang bersangkutan 4. 4) Diisi nama Kabupaten/Kotamadya tempat kelahiran PNS yang

bersangkutan dilahirkan sesuai dengan SK Pengangkatan CPNS. 5. 5) Cukup jelas 6. 6) Diisi pendidikan sekolah yang telah tercantum dalam SK terakhir atau

Penetapan Angka Kredit terakhir yang bersangkutan. 7. 7) Diisi pangkat dan golongan ruang terakhir yang bersangkutan serta tanggal

mulai berlakunya pangkat dan golongan ruang tersebut. 8. 8) Diisi nama Jabatan Pemeriksa serta tanggal mulai berlakunya jabatan

tersebut sesuai SK Inpasing atau SK Pengangkatan sebagai Pemeriksa yang bersangkutan.

9. 9) Diisi masa kerja golongan lama seperti yang tercantum dalam SK Kepangkatan/golongan ruang yang lama dan masa kerja golongan baru, yaitu masa kerja golongan lama ditambah dengan jumlah tahun dan bulan dihitung dari pangkat lama sampai dengan usul Penetapan Angka Kredit yang bersangkutan.

10. 10) Diisi Jenjang Peran yang dimiliki 11. 11) Diisi nama satuan kerja sesuai dengan penempatan Pemeriksa yang

bersangkutan 12. 12) Diisi No urut, sub unsur dan butir 13. 13) Diisi butir-butir kegiatan yang sesuai dengan yang diusulkan oleh

pemeriksa yang bersangkutan di dalam DUPAK 14. 14) Diisi dengan angka kredit setiap butir kegiatan sesuai dengan yang

dituangkan di dalam DUPAK kolom 5. 15. 15) Diisi dengan angka kredit sesuai dengan prestasi pemeriksa yang diajukan

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Penilai I 16. 16) Diisi dengan angka kredit sesuai dengan prestasi pemeriksa yang diajukan

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Penilai II 17. 17) Diisi dengan informasi apabila perlu sebagai penjelasan, misalnya jika bukti

fisik tidak terlampir atau tidak syah. 18. 18) Diisi nama kota dan tanggal penilaian. 19. 19) Diisi nama lengkap dan NIP dari Penilai I. 20. 20) Diisi nama lengkap dan NIP dari Penilai II.

Page 55: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: LAMPIRAN VII:

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

Instansi:      

A. KETERANGAN PERORANGAN

1

2

34

5

6

7

8

Lama :

Baru   :

10

B. PENETAPAN ANGKA KREDIT

NO Lama

I

A. 

1

2

3B

PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN 

FUNGSIONAL PEMERIKSA

Tempat danTanggal Lahir

Jenis Kelamin

Pendidikan Tertinggi Yang Telah Diperhitungkan Angka Kreditnya

Jabatan Pemeriksa/TMT

Nama

NIP

Nomor Seri KarpegPangkat/Golongan Ruang/TMT

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang 

Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan 

Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Pendidikan dan Pelatihan  Prajabatan

Pemeriksaan

Masa Penilaian Tanggal :..............s/d................

Unsur Utama

Pendidikan

9

Baru Jumlah

Masa kerja golongan

Unit Kerja

Penetapan Angka Kredit

PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA 

KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN 

NEGARA

PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

NOMOR: ................................................................

B

c

II

DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK KENAIKAN DALAM JABATAN…./PANGKAT…/TMT... 

Ditetapkan di  :Pada tanggal   :

Nama Jelas 

NIP

Asli disampaikan kepada:Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di…. Tembusan disampaikan kepada:

1 Sekretaris Jenderal BPK RI;2 Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;3 Kepala Biro Sumber Daya Manusia; 4 Kepala Perwakilan BPK RI yang bersangkutan;5 Pemeriksa yang bersangkutan; dan6 Pejabat lain yang dipandang perlu7 Arsip

Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang

Pemeriksaan

Jumlah Unsur Utama

Unsur Penunjang

Pengembangan Profesi

Page 56: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMPIRAN VIII:

NOMOR : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR : 24 TAHUN 2010

TANGGAL : 20 Desember 2010

III/a III/b III/c III/d IV/a IV/d IV/e

I 100 100 100 100 100 100 100

a.

b.c. 3 6 12 18 54 79

40 80 160 240 600 760

III ≤20% 10 20 40 60 150 190Jumlah II dan III 50 100 200 300 750 950

100% 100 150 200 300 400 850 1050

Penunjang

Unsur

Utama

Jumlah II

Pendidikan SekolahIV/c

480

148

100

438

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT

PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S.1) /DIPLOMA IV

No Prosentase

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT

Pertama Muda Madya Utama

IV/b

360

100II

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan ≥80%

330 546

PemeriksaanPengembangan Profesi 30 42

37 74 222

PERATURAN BERSAMA

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA 

KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN 

KEPEGAWAIAN NEGARA

Jumlah I+II+III 550 700

681

90 120450 600

Page 57: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMPIRAN IX :

NOMOR  : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR  : 24 TAHUN 2010

TANGGAL  : 20 Desember 2010

Pertama

III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I 150 150 150 150 150 150 150 150

a. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan

b. Pemeriksaanc. Pengembangan Profesi 3 9 15 27 39 51 76

Jumlah II 40 120 200 320 440 560 720

III ≤20% 10 30 50 80 110 140 180Jumlah II dan III 50 150 250 400 550 700 900

100% 150 200 300 400 550 700 850 1050

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA 

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT

PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S.2)

No Prosentase

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT

Muda Utama

37 509 644293 401

Jumlah I+II+III

Unsur

Pendidikan SekolahUtama

111 185

Madya

Penunjang

II

≥80%

Page 58: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMPIRAN X:

NOMOR    : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR    : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I 200 200 200 200 200 200 200

a. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di bidang Pemeriksaan dan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan 148 256 364 472 607

b. Pemeriksaanc. Pengembangan Profesi 6 12 24 36 48 73

Jumlah II 80 160 280 400 520 680

III ≤20% 20 40 70 100 130 170Jumlah II dan III 100 200 350 500 650 850

100% 200 300 400 550 700 850 1050Jumlah I+II+III

Madya Utama

Unsur

Pendidikan SekolahUtama

No

II

≥80%74

Penunjang

PERATURAN BERSAMA

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA 

KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN 

KEPEGAWAIAN NEGARA

Prosentase

Muda

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMALUNTUK KENAIKAN JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT

PEMERIKSA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S.3)

Page 59: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: KEPUTUSAN  KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

LAMPIRAN XI:    PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI  DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR     : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR     : 24 Tahun 2010 TANGGAL  : 20 Desember 2010 

 KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ……………………………… 

 TENTANG 

 KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

  Membaca  :  Surat……………………….Nomor …………………………….tanggal…………………(usulan) 

 Menimbang   :  a. bahwa Saudara ……………. (NIP……………….) memenuhi syarat dan dipandang cakap 

untuk untuk diangkat dalam  Jabatan Fungsional Pemeriksa yang  setingkat  lebih tinggi; 

    b. bahwa kenaikan Jabatan fungsional tersebut perlu ditetapkan dengan keputusan;  

Mengingat   :  1. Undang‐Undang  Nomor  8  Tahun  1974  tentang  Pokok‐Pokok  Kepegawaian (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1974  Nomor  55,  Tambahan Lembaran  Negara  Nomor  3041)  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang‐undang    Nomor  43  Tahun  1999  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 

2. Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa  Keuangan (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2006  Nomor  85,  Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); 

3. Peraturan    Pemerintah Nomor  7  Tahun  1977  tentang  Peraturan  Gaji  Pegawai Negeri Sipil sebagaimana  telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ; 

4. Peraturan  Pemerintah  Nomor  16  Tahun  1994  tentang  Jabatan  Fungsional Pegawai Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  

5.  Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 

6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik  Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan; 

7. Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi 

Page 60: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  dan  Angka Kreditnya; 

8. Peraturan Bersama  Sekretaris  Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; 

9. Surat  Keputusan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor  31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 

10. Keputusan   Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli  2007  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Pelaksana  Badan    Pemeriksa Keuangan;  

MEMUTUSKAN: 

Menetapkan   :   PERTAMA  :  Terhitung mulai tanggal …………. mengangkat Pegawai Negeri Sipil: 

Nama  :   NIP  :   Pangkat/Gol.ruang/TMT    :   

Unit Kerja  :    

    dalam  jabatan    …………………………....................................................  dengan  angka kredit sebesar……………………………(………..................................….)   

          KEDUA  :  ……………………………………………………………………………*) 

KETIGA   

:   

Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. 

KEEMPAT  :  ……………………………………………………………………………*)  

Ditetapkan di :............................. Pada tanggal  : 

                 Nama Jelas …………………………                 NIP. 

                  Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan  Badan Pemeriksa  Keuangan RI di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan RI; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan. 

 Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan 

Page 61: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

LAMPIRAN  XII:    PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR     : 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR     : 24 Tahun 2010 TANGGAL  : 20 Desember 2010 

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ……………………………… 

 TENTANG 

 PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

  Menimbang   :  bahwa  sebagai  pelaksanaan    dari    Pasal  8  Peraturan  Badan  Pemeriksa  Keuangan 

Republik  Indonesia Nomor… Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 27 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara  dan  Reformasi  Birokrasi Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional Pemeriksa  dan  Angka  Kreditnya,  dipandang  perlu  mengangkat  Saudara  ……………. dalam jabatan ……….......;  

Mengingat   :  1. Undang‐Undang  Nomor  8  Tahun  1974  tentang  Pokok‐Pokok  Kepegawaian (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1974  Nomor  55,  Tambahan Lembaran  Negara  Nomor  3041)    sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang‐undang   Nomor  43  Tahun  1999  (Lembaran Negara  Republik  Indonesia  Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 

2. Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa  Keuangan (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2006  Nomor  85,  Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); 

3. Peraturan    Pemerintah Nomor  7  Tahun  1977  tentang  Peraturan Gaji  Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098); 

4. Peraturan  Pemerintah  Nomor  16  Tahun  1994  tentang  Jabatan  Fungsional Pegawai Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  

5.  Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan,  dan  Pemberhentian  Pegawai  Negeri  Sipil  sebagaimana  telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 

6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan; 

7. Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi 

Page 62: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  dan  Angka Kreditnya; 

8. Keputusan Bersama Sekretaris  Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; 

9. Surat  Keputusan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor  31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 

10. Keputusan   Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli  2007  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Pelaksana  Badan    Pemeriksa Keuangan; 

  

                              MEMUTUSKAN :      Menetapkan   :   PERTAMA  :  Terhitung mulai tanggal………….mengangkat Pegawai Negeri Sipil:     a. Nama                                   :………………………………………     b. NIP                                       :………………………………………    c. Pangkat/Gol.ruang/TMT  :………………………………………     d. Unit Kerja                      :………………………………………     dalam jabatan ………………………….............. dengan angka kredit sebesar …………………… 

(………..................................….)       KEDUA  :  ……………………………………………………………………………*) 

 KETIGA   

:   

Apabila  di  kemudian  hari  ternyata  terdapat  kekeliruan  dalam  keputusan  ini,  akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. 

    Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. 

 Ditetapkan di :............................. Pada tanggal  : 

                 Nama Jelas …………………………                 NIP.                        Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian  Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan  Badan Pemeriksa  Keuangan di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan. 

 Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan 

Page 63: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

            

            

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA Nomor: ……………………………… 

 TENTANG 

PENGANGKATAN/PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

 SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

 Menimbang  :   a.   bahwa sebagai pelaksanaan   dari   Pasal 9 Peraturan Badan Pemeriksa 

Keuangan Republik  Indonesia Nomor … Tahun 2010  tentang  Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 30 Peraturan Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan  Angka  Kreditnya,  dipandang  perlu  untuk  mengangkat  Saudara ........... dari jabatan …………….. ke dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa; 

    b.  ......................................................................................*) ;  

Mengingat  :  1.      2.   3.     4.   5.    6.   

Undang‐Undang  Nomor  8  Tahun  1974  tentang  Pokok‐Pokok Kepegawaian  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1974 Nomor 55, Tambahan  Lembaran Negara Nomor 3041)  sebagaimana telah  diubah  dengan  Undang‐undang    Nomor  43  Tahun  1999 (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1999  Nomor  169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa Keuangan  (Lembaran Negara Republik  Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan   Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  25  Tahun  2010  (Lembaran Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1977  Nomor  11,  Tambahan Lembaran Negara 3098) ; Peraturan  Pemerintah  Nomor  16  Tahun  1994  tentang  Jabatan Fungsional  Pegawai  Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  diubah  dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  2003  tentang  Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana  telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; Peraturan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Republik  Indonesia Nomor  4 Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  pada  Badan Pemeriksa Keuangan; 

CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN/ PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN  KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

  LAMPIRAN XIII: 

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 

    NOMOR  :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010 

NOMOR  :  24 Tahun 2010 TANGGAL    :  20 Desember 2010 

Page 64: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

7.   8.   9.   10. 

Peraturan Menteri  Pendayagunaan  Aparatur Negara  dan  Reformasi Birokrasi  Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan  Bersama  Sekretaris  Jenderal  Badan  Pemeriksa  Keuangan dan  Kepala  Badan  Kepegawaian  Negara Nomor………………………………….; Surat  Keputusan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor  31/SK/I‐VIII.3/8/2006  tanggal  31  Agustus  2006  tentang  Tata  Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan   Badan Pemeriksa Keuangan Nomor: 39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal  13  Juli  2007  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Pelaksana Badan  Pemeriksa Keuangan; 

 

MEMUTUSKAN:  

MENETAPKAN  :         PERTAMA  :  Terhitung mulai tanggal: ................... mengangkat Pegawai Negeri Sipil: 

      

      

a.  Nama                                       : ................................................….

b.  NIP                                         : ................................................... c.  Pangkat/Golongan uang/TMT  : …………………………………………….. d.  Unit Kerja                                  : ................................................… 

dalam jabatan ................... dengan angka kredit sebesar    ……….......... (...................)  

KEDUA  :  *)...................................................................................................  

KETIGA  :  *)..................................................................................................  

KEEMPAT  :  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. 

    Petikan  keputusan  ini  disampaikan  kepada  Pegawai  Negeri  Sipil  yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. 

 Ditetapkan di   .................................... Pada tanggal  ......................................  

 Nama Jelas .......................................... NIP........................................................ 

 Tembusan: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 4. Kantor BKN Regional di ………….;**) 5. Kepala Perwakilan  Badan Pemeriksa  Keuangan di ….;**) 6. Kepala KPPN di … **) 7. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 8. Pejabat lain yang berkepentingan. 

 Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **) Disesuaikan dengan keperluan  

Page 65: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH:          LAMPIRAN XIV:  PERATURAN BERSAMA  SEKRETARIS SURAT PERINGATAN            JENDERAL BADAN PEMERIKSA 

KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA              

              NOMOR    :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010                 NOMOR     :  24 Tahun 2010                 TANGGAL  :  20 Desember 2010                      

SURAT PERINGATAN   NOMOR : ..............................     

                   

DARI  :     KEPADA YTH  :               ALAMAT  :               TANGGAL  :                                         

1  Dengan ini memberitahukan dengan hormat,              

  bahwa:               Nama  :               

  NIP  :                 Pangkat / Gol. Ruang  :                 Jabatan  :                 Unit Kerja  :               

 

sampai  dengan  tanggal  Surat  Peringatan  ini  sudah…………  (………..…..)  tahun menduduki  jabatan ……………….  tetapi  belum memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan sejumlah………………..  

2  Sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik  Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor…………………tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dan Keputusan Bersama Sekretaris Jenderal  Badan  Pemeriksa  Keuangan  dan  Kepala  Badan  Kepegawaian Nomor ……...........dan Nomor.....  tentang  Petunjuk Pelaksanaan  Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, diminta agar saudara dapat memenuhi ketentuan angka kredit yang dipersyaratkan.  

3  Apabila  tidak  dapat  memenuhi  ketentuan  tersebut  di  atas,  maka  Saudara  akan  dibebaskan  sementara  dari  Jabatan Fungsional Pemeriksa.  

4  Demikian untuk dimaklumi dan harap menjadi perhatian Saudara sebagaimana mestinya.     

                               Ditetapkan di :     

            Pada tanggal  :             ..................................................             Nama Jelas                 NIP       

                     Tembusan :                 

1  Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2  Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3  Kantor BKN Regional di ………….;*) 4   Kepala Perwakilan  Badan Pemeriksa  Keuangan di ….;*) 

5  Kepala KPPN di … *) 6  Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 

7  Pejabat lain yang berkepentingan.     

 *) Disesuaikan dengan kebutuhan 

Page 66: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: KEPUTUSAN  PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA  

    Lampiran XV:       

PERATURAN BERSAMA                                 SEKRETARIS JENDERAL  BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA  BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR      NOMOR      TANGGAL   

: 1/PB/X‐XIII.2/12/2010 : 24 Tahun 2010 : 20 Desember 2010 

 KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA NOMOR : ................................ 

 TENTANG 

 PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA  

 SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

     Menimbang  :  a.  bahwa Saudara ..................... NIP: ............... pangkat/golongan ruang 

......................, terhitung mulai tanggal……......…berdasarkan keputusan Nomor:……….Tanggal…………...dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Pemeriksa, karena………………………..; *) 

    b.  bahwa untuk  tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai  Negeri  Sipil  dalam  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa,  dipandang perlu  untuk  membebaskan  sementara  Pegawai  Negeri  Sipil  yang bersangkutan dari Jabatan Fungsional Pemeriksa;  

Mengingat  :  1.      2.   3.     4.   5.    6.   

Undang‐Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran  Negara  Nomor  3041)  sebagaimana  telah  diubah  dengan Undang‐undang    Nomor  43  Tahun  1999  (Lembaran  Negara  Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa Keuangan  (Lembaran Negara Republik  Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan    Pemerintah  Nomor  7  Tahun  1977  tentang  Peraturan  Gaji Pegawai  Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  beberapa  kali  diubah  terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik  Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai  Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  2003  tentang  Wewenang, Pengangkatan,  Pemindahan,  dan  Pemberhentian  Pegawai  Negeri  Sipil sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  63 Tahun 2009; Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  pada  Badan  Pemeriksa Keuangan; 

Page 67: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

7.   8.  9.    10. 

Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama  Sekretaris  Jenderal Badan  Pemeriksa  Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; Surat  Keputusan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor  31/SK/I‐VIII.3/8/2006  tanggal 31 Agustus 2006  tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan,  Keputusan,  dan  Naskah  Dinas  Pada  Badan  Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan    Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor:  39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13  Juli 2007  tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan  Pemeriksa Keuangan; 

 MEMUTUSKAN: 

       Menetapkan  :   

 Terhitung mulai tanggal ........... membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil: Nama  :  ………………………………………………………………….NIP  :  ………………………………………………………………….Pangkat/Gol.Ruang/TMT  :  ………………………………………………………………….Unit Kerja  :  ………………………………………………………………….dari  jabatan  ................  .............................................dengan  angka  kredit sebesar……… (……………) .  

    PERTAMA   : 

KEDUA  :  Saudara  .............. dapat diangkat kembali dalam  jabatan  .................................. apabila telah …………….. 

     KETIGA  :  **)……………………………………………………………………………………………………………………..      KEEMPAT  :  Apabila  di  kemudian  hari  ternyata  terdapat  kekeliruan  dalam  keputusan  ini, 

akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.      KELIMA  :  Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan 

untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.  

Ditetapkan di   :    Jakarta Pada tanggal    :           

             Nama Jelas ........................................ 

 NIP.        Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Kantor BKN Regional ...................;***) 3. Kantor Perwakilan BPK di ..........;***) 4. Kepala KPPN .................;***) 5. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal BPK; dan6. Pejabat lain yang berkepentingan. 

 

Keterangan : *) Alasan pembebasan sementara.  **) diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. ***) disesuaikan dengan keperluan.  

Page 68: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: KEPUTUSAN PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

LAMPIRAN  XVI:     

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI  DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR     :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR     :  24 Tahun 2010 TANGGAL  :  20 Desember 2010  

 

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ……………………………… 

 TENTANG 

 PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA  

  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

  Menimbang   :  a. bahwa sebagai pelaksanaan   dari   Pasal 15 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan 

Republik  Indonesia Nomor … Tahun 2010  tentang  Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pasal 31 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang  Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengangkat kembali Saudara ……………. dalam jabatan ……….......; 

b. .................................................................................................................................;  

Mengingat   :  1. Undang‐Undang  Nomor  8  Tahun  1974  tentang  Pokok‐Pokok  Kepegawaian (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1974  Nomor  55,  Tambahan Lembaran  Negara  Nomor  3041)  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang‐undang  Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 

2. Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa  Keuangan (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2006  Nomor  85,  Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); 

3. Peraturan    Pemerintah  Nomor  7  Tahun  1977  tentang  Peraturan  Gaji  Pegawai Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  beberapa  kali  diubah  terakhir  dengan  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010  (Lembaran Negara Republik  Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ; 

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri  Sipil  sebagaimana  telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  

5.  Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003  tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 

6. Peraturan Badan  Pemeriksa Keuangan Republik  Indonesia Nomor 4  Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa pada Badan Pemeriksa Keuangan; 

Page 69: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

7. Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi Nomor  17  Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  dan  Angka Kreditnya; 

8. Peraturan  Bersama  Sekretaris  Jenderal  Badan  Pemeriksa  Keuangan  dan  Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; 

9. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31  Agustus  2006  tentang  Tata  Cara  Pembentukan  Peraturan,  Keputusan,  dan Naskah Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 

10. Keputusan    Badan  Pemeriksa  Keuangan Nomor:  39/K/I‐VIII.3/5/2007  tanggal  13 Juli  2007  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Pelaksana  Badan    Pemeriksa Keuangan;  

                              MEMUTUSKAN :      Menetapkan   :   PERTAMA  :  Terhitung mulai tanggal………….mengangkat kembali Pegawai Negeri Sipil:     a. Nama                                   :………………………………………     b. NIP                                       :………………………………………    c. Pangkat/Gol.ruang/TMT  :………………………………………     d. Unit Kerja                           :………………………………………     dalam jabatan …………………………................................................... dengan angka kredit 

sebesar……………………………(………..................................….)       KEDUA  :  ……………………………………………………………………………*) 

 KETIGA  KEEMPAT 

:  : 

……………………………………………………………………………*)  Apabila  di  kemudian  hari  ternyata  terdapat  kekeliruan  dalam  keputusan  ini,  akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. 

    Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. 

 Ditetapkan di :............................. Pada tanggal  : 

                 Nama Jelas …………………………                 NIP.                       Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; 3. Kantor BKN Regional di ………….;**) 4. Kepala Perwakilan  Badan Pemeriksa  Keuangan di ….;**) 5. Kepala KPPN di … **) 6. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan; dan 7. Pejabat lain yang berkepentingan.  

Keterangan: *) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. **)Disesuaikan dengan Keperluan 

Page 70: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH: KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 

Lampiran XVII:     

PERATURAN BERSAMA  SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR  :  1/PB/X‐XIII.2/12/2010 NOMOR  :  24 Tahun 2010 TANGGAL  :  20 Desember 2010 

  

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: ................................ 

 TENTANG 

 PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA  

KARENA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN/DIJATUHI 

SANKSI PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA KARENA TERBUKTI MELANGGAR KODE ETIK BPK * 

 SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 

     Menimbang  :  a.  bahwa  Saudara:  ……………………,  NIP:  ………………..,  Pangkat/golongan 

ruang …………..,  jabatan ………………, terhitung mulai tanggal ………. telah dijatuhi  hukuman  disiplin  tingkat  berat  berdasarkan  Keputusan  yang berwenang  Nomor………..  tanggal……………/dinyatakan  tidak  dapat mengumpulkan angka kredit dalam  jangka waktu 1  (satu)  tahun  sejak dibebaskan  sementara/dijatuhi  sanksi  pemberhentian  dari  JFP  karena terbukti melanggar Kode Etik BPK berdasarkan Keputusan Nomor……….. tanggal……………; *) 

    b.  bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri  Sipil  dalam  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa,  dipandang perlu  memberhentikan  Pegawai  Negeri  Sipil  yang  bersangkutan  dari Jabatan Fungsional Pemeriksa; 

Mengingat  :  1.      2.   3.      

Undang‐Undang  Nomor  8  Tahun  1974  tentang  Pokok‐Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,  Tambahan  Lembaran  Negara  Nomor  3041)  sebagaimana  telah diubah  dengan  Undang‐undang    Nomor  43  Tahun  1999  (Lembaran Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1999  Nomor  169,  Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang‐Undang  Nomor  15  Tahun  2006  tentang  Badan  Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4654); Peraturan    Pemerintah  Nomor  7  Tahun  1977  tentang  Peraturan  Gaji Pegawai Negeri Sipil  sebagaimana  telah beberapa kali diubah  terakhir dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  25  Tahun  2010  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara 3098) ;  

Page 71: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

4.   5.    6.   7.   8.  9.    10. 

Peraturan  Pemerintah  Nomor  16  Tahun  1994  tentang  Jabatan Fungsional  Pegawai  Negeri  Sipil  sebagaimana  telah  diubah  dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;  Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  2003  tentang  Wewenang, Pengangkatan,  Pemindahan,  dan  Pemberhentian  Pegawai Negeri  Sipil sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  63 Tahun 2009; Peraturan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Republik  Indonesia  Nomor  4 Tahun  2010  tentang  Jabatan  Fungsional  Pemeriksa  pada  Badan Pemeriksa Keuangan; Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor………………………………….; Surat  Keputusan  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor  31/SK/I‐VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan,  Keputusan,  dan  Naskah  Dinas  Pada  Badan  Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; Keputusan    Badan  Pemeriksa  Keuangan  Nomor:  39/K/I‐VIII.3/5/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan  Pemeriksa Keuangan; 

  

MEMUTUSKAN:        Menetapkan  :   

 Terhitung mulai tanggal ...........................memberhentikan dengan hormat Pegawai Negeri Sipil berikut dari Jabatan Fungsional Pemeriksa: 

    PERTAMA        

a. Nama          :  …………………………………………………… b. NIP  :   .......................................................... c. Pangkat/Gol. Ruang/ TMT    :  .......................................................... d. Jabatan Pemeriksa  :   …....................................................... 

e. Unit Kerja  :   …....................................................... 

KEDUA  :  **)   

KETIGA  :  **)   

KEEMPAT  :  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan  ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.         

Page 72: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

KELIMA  :  Asli  keputusan  ini  disampaikan  kepada  Pegawai  Negeri  Sipil  yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.  

  

Ditetapkan di  :     Pada tanggal  :   

            Nama Jelas ....................................... 

    NIP.         Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian di Jakarta; 2. Kantor BKN Regional ...................;***) 3. Kantor Perwakilan BPK di ..........;***) 4. Kepala KPPN .................;***) 5. Kepala Biro SDM dan Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal BPK; dan6. Pejabat lain yang berkepentingan. 

 Keterangan : *) Coret yang tidak perlu.  **) diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. ***) disesuaikan dengan keperluan. 

Page 73: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

CONTOH : LAMPIRAN XVIII : PERATURAN BERSAMA DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT SEKRETARIS JENDERAL JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI DANGOLONGAN II KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 1/PB/X-XIII.2/12/2010 NOMOR : 24 TAHUN 2010TANGGAL : 20 Desember 2010

INSTANSI : ………………………………………Bulan ………s/d Bulan……...Tahun…………

NO

1. :

2. :

3. :

4. :

5. :

6. :

7. :

8. :

9. :

10. :

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

I

1.

A.

1)

B.

1)

2)

a) lamanya lebih dari 960 jam

b) lamanya antara 641 - 960 jam

c) lamanya antara 481 - 640 jam

d) lamanya antara 161 - 480 jam

e) lamanya antara 81 - 160 jam

f) lamanya antara 30 - 80 jam

3)

a)

b)

C.

KETERANGAN PERORANGAN

Nama

N I P

Nomor Seri Kartu Pegawai

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA GOLONGAN II

Nomor :

MASA PENILAIAN :

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Diploma III

Tempat dan Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Masa Kerja Golongan Lama

Masa Kerja Golongan Baru

Unit Kerja

Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya

Jabatan Pemeriksa/ TMT

2

UNSUR UTAMA

Pendidikan

Pendidikan Sekolah untuk Memperoleh Ijazah/Gelar

Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan II

Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi Peran:

Ketua Tim Yunior (KTY)

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Pemeriksaan Serta Memperoleh Surat Tanda Tamat dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pemeriksa Terampil

Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pemeriksaan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Anggota Tim Senior (ATS)

Page 74: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

2.

A.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

B.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

C.

D.

1)

2)

3)

E.

1)2)3)

F.

1)

2)

3.

A.

1)

a)

b)

c)

2)

a)

b)

Melaksanakan administrasi dalam pemantauan tindak lanjut

Melaksanakan Pemantauan tindak Lanjut

Melaksanakan administrasi dalam penyusunan LHP

Melaksanakan tugas-tugas sederhana dalam pelaksanaan pemeriksaan

Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan LHP dalam pemeriksaan dengan kompleksitas rendah

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Pemeriksaan

Perencanaan Pemeriksaan

Penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)

2

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan RKP

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan RKP

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan revisi RKP

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan tema pemeriksaan

Melaksanakan administrasi dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan

Mengumpulkan data dalam rangka penyusunan proposal pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan IHPS

Melaksanakan tugas-tugas sederhana (administrasi) dalam penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan

Melaksanakan administrasi penyusunan P2 AKN atau P2 Perwakilan

Menyusun PKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Melaksanakan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Menyusun KKP untuk pelaksanaan tugas-tugas dengan kompleksitas rendah dalam pemeriksaan pendahuluan

Melakukan pembahasan atas hasil pengawasan intern

Melakukan reviu atas LHP terdahulu

Pelaksanaan Pemeriksaan, per jam

PENGEMBANGAN PROFESI

Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di Bidang Pemeriksaan

Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah

Pemantauan Kerugian Negara/Daerah

Menyiapkan bahan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian negara/daerah

Melaksanakan pemantauan proses penyelesaian ganti kerugian /d h

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Membuat Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan:

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk buku dan jurnal yang diterbitkan dan diedarkan secara internasional

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Dalam bentuk naskah

Page 75: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

3)

a)

b)4)

a)

b)5)

6)

B.

1)

a)

b)

2)

a)

b)

C.

1)

2)

3)

D.

1)

2)

a)

b)

3)

a)

b)

4)

5)

6)

7)

a)

b)

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan:

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Membuat tinjauan dan ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan:

2

Melaksanakan studi banding di bidang pemeriksaan

Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Lainnya di Bidang Pemeriksaan

Melakukan pelatihan di kantor sendiri/In House Training

Mengikuti program magang/job attachment pada Lembaga Pemeriksaan setingkat BPK di negara lain

Menerjemahkan/menyadur di bidang pemeriksaan yang dipublikasikan

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

sebagai pembicara

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Membuat tulisan ilmiah di bidang pemeriksaan yang disebarluaskan melalui media massa yang merupakan satu kesatuan

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa prasaran, tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah atas inisiatif sendiri

Mengikuti bimbingan teknis yang terkait tugas pemeriksaan

Luar Negeri

Memaparkan hasil diklat/studi banding, dan lainnya terkait dengan transfer of knowledge secara internal

Merencanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Melaksanakan bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi, per 2 jam

Evaluasi dan perolehan hasil bimbingan bagi Pemeriksa di bawah jenjang jabatannya/tutorial profesi

Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang Pemeriksaan

sebagai pengajar

Mengikuti kegiatan pemaparan (ekspose), draft/pedoman/modul/ fatwa yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

sebagai peserta

Memperoleh sertifikat profesi yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan yang penerbitannya berasal dari:

Dalam Negeri

sebagai peserta

Dalam bentuk majalah yang diakui oleh Instansi Pembina

Terjemahan/saduran di bidang pemeriksaan yang tidak dipublikasikan

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk naskah

Bimbingan Bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang Jabatannya/Tutorial Profesi

Page 76: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

E.

1)

2)

3)

4)

II. UNSUR PENUNJANG

1.

a.

b.

2.

a.

1)

2)

3)

b.

1)

2)

3)

3.

a.

b. Narasumber

c. ketua, wakil ketua

d. sekretaris

e. anggota

4.

5.

a.

b.

6.

a.

1)2)

3)

b.

1)

2)

3)

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Partisipasi dalam Pengembangan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pemeriksaan

PropinsiIkut dalam kepanitiaan organisasi profesi atau sesuai latar belakang pendidikan

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalencana Karya Satya

10 tahun

Menyiapkan bahan penyempurnaan pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyusunan konsep juklak dan atau juknis pemeriksaan

Menyiapkan bahan penyempurnaan juklak dan atau juknis pemeriksaan

JUMLAH UNSUR UTAMA

Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

Menjadi pengajar/instruktur/narasumber pada Pusdiklat BPK atau Instansi lain, per jam

Menyusun modul yang berkaitan dengan bidang pemeriksaan

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi yang Berkaitan Dengan Bidang Pemeriksaan

Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun:

Internasional

Nasional

Internasional

Nasional

Propinsi

Pengajar/Instruktur/ Narasumber dan Penyusunan Modul dalam Pendidikan dan Pelatihan

20 tahun

30 tahun

Memperoleh penghargaan/tanda jasa lainnya

Tingkat III

Tingkat II

Tingkat I

Kepanitiaan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

Menjadi Panitia Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan, sebagai:

Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Pemeriksa secara aktif, setiap DUPAK

Penanggungjawab dan wakil

Memperoleh Gelar Kehormatan Akademis

Sarjana Muda / Diploma III

Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Pemeriksa

2

Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman dan atau sistem yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan

Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Page 77: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 3 4 5 6 7 8

7.

a.

b.

c.

8.

a.

b.

9.

10.

11.

12.

NO

UNSUR YANG DINILAI

UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN

ANGKA KREDIT MENURUT

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pemeriksaan:

sebagai moderator

sebagai pembicara/narasumber

sebagai peserta

2

Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pemeriksaan

Penyusunan/Pemutakhiran dan Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Mendampingi konsultan dan atau pimpinan, pejabat BPK terkait dengan pengembangan pemeriksaan dan/atau kelembagaan

Penyiapan Bahan dan/atau Pemberian Keterangan Ahli dalam Peradilan Kasus Pemeriksaan

Pendamping Konsultan dan/atau Pimpinan, Pejabat BPK Terkait dengan Pengembangan Pemeriksaan dan/atau Kelembagaan

Menyusun/memutakhirkan Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Reviu Database Entitas Pemeriksaan (DEP)

Penelaahan Hasil Pengaduan Masyarakat

Menelaah hasil pengaduan masyarakat

Menyiapkan bahan dan atau memberikan keterangan ahli dalam Peradilan kasus pemeriksaan

Pembuatan Laporan Berkala

Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan (Laporan mingguan, dua mingguan, dan bulanan)

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Page 78: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

1 3 4 5 6 7 8

Butir Kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah* )

2

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

Page 79: PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL BADAN … · peraturan bersama sekretaris jenderal badan pemeriksa keuangan republik indonesia dan kepala badan kepegawaian negara nomor: 1/pb/x-xiii.2/12/2010

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :

1. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………..2. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………3. Surat pernyataan melakukan kegiatan ………4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi5. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang 6 dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

IV Catatan Pejabat Pengusul :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya ………………,………………………….

NIP.

V Catatan Anggota Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

………………,………………………….

NIP.

………………,………………………….

NIP.

VI Catatan Ketua Tim Penilai :

1. ……

2. ……

3. ……

4. dan seterusnya

NIP.

(nama pejabat pengusul )

( jabatan )

( Nama Penilai I )

(Nama Penilai II )

Ketua Tim Penilai,

( N a m a )