peraturan badan pengawas pemilihan umum … · pengawas tps jadwal waktu dan lokasi melaksanakan...

17
1 | Draft Perbawaslu Kampanye_Pemilihan_PIE PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR ….. TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menjamin dan melindungi hak, kesempatan, perlakuan yang adil dan setara dalam kampanye, maka perlu dilakukan upaya pengawasan secara terus menerus dan professional untuk mencegah dan melakukan penindakan terhadap setiap terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye; dan b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu untuk menetapkan peraturan tentang pedoman pengawasan kampanye pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor…… Tahun……. 3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor ….. Tahun …. tentang Tata Cara Pengawasan Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1080); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA

Upload: phungminh

Post on 29-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

1 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ….. TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menjamin dan melindungi hak, kesempatan, perlakuan yang adil dan setara dalam

kampanye, maka perlu dilakukan upaya pengawasan secara terus menerus dan professional untuk mencegah dan melakukan penindakan terhadap setiap terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye; dan

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu untuk menetapkan peraturan tentang pedoman pengawasan kampanye pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor…… Tahun…….

3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor ….. Tahun …. tentang Tata Cara Pengawasan Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1080);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA

Page 2: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

2 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disingkat Bawaslu adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya disingkat Bawaslu Provinsi adalah badan yang dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di provinsi.

3. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat Panwaslu Kabupaten/Kota adalah panitia yang dibentuk Bawaslu

Provinsi yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kabupaten/Kota.

4. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan atau nama lain.

5. Pengawas Pemilihan adalah Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/Kota.

6. Kampanye Pemilihan, selanjutnya disebut kampanye adalah kegiatan menawarkan visi, misi dan program Pasangan Calon dan informasi lainnya, yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan pemilih.

7. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan calon atau oleh Pasangan Calon perseorangan yang didaftarkan ke KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

8. Petugas Kampanye adalah seluruh petugas yang memfasilitasi penyelenggaraan Kampanye yang dibentuk oleh Tim Kampanye dan didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya.

9. Peserta Kampanye adalah anggota masyarakat atau Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai Pemilih.

10. Alat Peraga Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program Pasangan Calon, simbol-simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yang dipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai APBD dan dapat didukung oleh APBN.

11. Bahan Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program Pasangan Calon, simbolsimbol, atau tanda gambar yang disebar untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai APBD dan dapat didukung oleh APBN, serta yang difasilitasi oleh Pasangan Calon.

12. Iklan Kampanye adalah penyampaian pesan Kampanye melalui media cetak dan elektronik berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi, suara, peragaan, sandiwara, debat, dan bentuk lainnya yang dimaksudkan untuk memperkenalkan Pasangan Calon atau meyakinkan Pemilih memberi dukungan kepada Pasangan Calon, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

13. Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye adalah penyampaian berita atau informasi yang dilakukan oleh media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran yang berbentuk tulisan, gambar, video atau bentuk lainnya mengenai Pasangan Calon, dan/atau kegiatan Kampanye.

Page 3: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

3 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

14. Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

15. Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya khusus menyelenggarakan siaran radio atau siaran televisi.

16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

18. Hari adalah hari kalender.

BAB II Potensi Rawan pada

Tahapan kampanye Pemilihan

Bagian Kesatu Potensi Rawan Pada Persiapan Kampanye

Pasal 2

(1) Dalam persiapan kampanye pemilihan oleh KPU/KIP Provinsi dan

KPU/KIP Kabupaten/Kota terdapat beberapa potensi rawan meliputi:

a. Pasangan calon dan pemerintah daerah tidak dilibatkan dalam penyusunan jadwal kampanye

b. Penetapan jadwal atau lokasi kampanye tidak proporsional c. Terdapat pihak-pihak yang dilarang menjadi tim kampanye pada daftar

tim kampanye d. Pencetakan bahan kampanye tidak sesuai dengan jumlah kepala

keluarga pada daerah pemilihan setiap pasangan calon e. Pencetakan bahan kampanye diluar ketentuan yang ditetapkan oleh

KPU f. Daftar tim kampanye tidak ditembuskan kepada Pengawas Pemilu g. Desain dan materi bahan kampanye dan alat peraga tidak sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KPU

Paragraph Kedelapan Jadwal Waktu dan Lokasi Kampanye

Pasal …

(1) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, PPL, dan

Pengawas TPS melaksanakan pengawasan jadwal waktu dan lokasi kampanye

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a. KPU Provinsi /KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota telah

menyusun jadwal kampanye rapat umum secara adil dan proporsional

b. Jadwal kampanye disusun berdasarkan hasil koordinasi antara KPU Provinsi /KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan pasangan calon dan atau tim kampanye.

c. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan keputusan tentang jadwal Kampanye rapat umum kepada Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye paling lambat 1

Page 4: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

4 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(satu) hari sebelum pelaksanaan Kampanye, dengan tembusan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota serta Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.

d. Tim Kampanye sesuai tingkatannya, yang tidak menggunakan kesempatan Kampanye memberitahukan secara tertulis kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum Kampanye.

e. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota berdasarkan pemberitahuan tim kampanye mengadakan perbaikan jadwal Kampanye.

f. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyerahkan jadwal Kampanye yang telah diperbaiki kepada Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye sesuai tingkatannya, dengan tembusan disampaikan kepada pemerintah provinsi dan/atau pemerintah

kabupaten/kota, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota serta Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai tingkatannya.

(3) Dalam hal dokumen pada ayat (3) tidak tersedia, pengawas pemilu memberi peringatan dini kepada pasangan calon dan tim kampanye untuk melengkapi dokumen dimaksud paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye

(4) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas tidak dilengkapi dengan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(5) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas ditemukan: a. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah

Daerah; b. melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan

c. terdapat politik uang d. dugaan pelanggaran larangan kampanye, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(6) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan PPL membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. Substansi ayat (6) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan.

Bagian Kedua

Potensi Rawan Pada Pelaksanaan Kampanye

Pasal 3 (2) Dalam pelaksanaa kampanye pemilihan oleh KPU/KIP Provinsi dan

KPU/KIP Kabupaten/Kota terdapat beberapa potensi rawan meliputi:

a. Terdapat pihak-pihak yang dilarang berkampanye, pejabat Negara,

Gubernur, Bupati, dan Walikota yang tidak memiliki izin cuti

kampanye;

Page 5: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

5 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

b. Pelaksanaan Kampanye tidak sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan

c. Terdapat iklan kampanye di media masa cetak atau elektronik diluar

waktu 14 (empat belas) hari sebelum dimulainya masa tenang

d. Politik uang

e. Netralitas penyelenggara Negara

f. Calon/tim kampanye menyiarkan ulang siaran debat yang disiarkan

oleh KPU;

g. Pasangan Calon merasa diperlakukan tidak adil oleh penyelenggara

pemilu

h. Penggunaan fasilitas Negara dan mobilisasi demokrasi

i. Pelanggaran penggunaan masa cuti bagi penyelenggara Negara

j. Kampanye hitam (black campaign)

k. Pasangan calon mengkampanyekan diri melalui program-program

pemerintah

l. Terdapat iklan petahana dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum

masa jabatan berakhir

m. Pasangan calon menyampaikan materi-materi kampanye dalam

kegiatan sosial masyarakat yang tidak termasuk kegiatan kampanye

dalam bentuk kegiatan lain

n. Pasangan calon melakukan kampanye ditempat-tempat yang dilarang

o. KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tidak memberikan

akses bagi penyandang disabilitas pada pelaksanaan debat publik atau

terbuka;

p. Desain dan materi bahan kampanye yang dicetak oleh KPU tidak sesuai

dengan yang disampaikan oleh pasangan calon;

q. Harga satuan bahan kampanye melebihi ketentuan peraturan

r. Alat peraga kampanye dipasang ditempat-tempat terlarang;

s. Pasangan calon dan/atau tim kampanye mencetak dan memasang alat

peraga kampanye selain yang disediakan oleh KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota

t. Pasangan calon/tim kampanye memasang iklan di media masa cetak

selain yang difasilitasi oleh KPU

u. Jadwal pemasangan iklan kampanye yang ditetapkan KPU/KIP Provinsi

atau KPU/KIP Kabupaten/Kota tidak memberikan kesempatan dan

alokasi waktu yang sama dan berimbang pada setiap pasangan calon

v. Jumlah peserta undangan pertemuan terbatas, tatap muka, dan dialog

melebihi ketentuan

w. Petugas kampanye pertemuan terbatas, tatap muka, dan dialog tidak

menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Kepolisian Republik

Negara RI setempat

x. Pengawas pemilu sesuai tingkatannya tidak menerima tembusan

pemberitahuan tertulis pertemuan terbatas, tatap muka, dan dialog

y. Pelaksanaan rapat umum dilakukan melebihi ketentuan peraturan

yang ditetapkan

z. Pasangan calon tidak mendaftarkan akun resmi di media social kepada

KPU

aa. Jumlah akun resmi di media social melebihi 3 (tiga) akun

Page 6: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

6 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

bb. Pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan kepala desa atau

sebutan lain/lurah membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu Pasangan Calon selama

masa Kampanye.

cc. petahana menggunakan program dan kegiatan pemerintahan daerah

untuk kegiatan pemilihan 6 (enam) bulan sebelum masa jabatannya

berakhir

Catatan:

BBM apakah termasuk ke dalam jenis media social?

BAB III

Ruang Lingkup Pengawasan

Pasal 4 1. Pengawas Pemilu melakukan pengawasan tahapan kampanye pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.

2. Pengawasan tahapan kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota terhadap;

a. Persiapan Tahapan Kampanye b. Pelaksanaan Kampanye

BAB IV

MEKANISME PENGAWASAN

Bagian Pertama Pengawasan Persiapan Kampanye

Pasal 5

(1) Bawaslu menyusun dan menetapkan standar tatalaksana pengawasan tahapan kampanye.

(2) Bawaslu melaksanakan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan tahapan kampanye oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan.

Pasal 6

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan persiapan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakan pengawasan persiapan kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilakukan untuk memastikan:

a. penyusunan jadwal dan lokasi kampanye melibatkan Pasangan Calon dan Pemerintah Daerah dengan cara terlibat dalam pertemuan koordinasi.

b. penetapan jadwal dan/atau lokasi kampanye dilakukan secara adil dan proporsional dengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen;

c. pencetakan bahan kampanye dilakukan sesuai dengan jumlah kepala keluarga pada daerah pemilihan untuk setiap Pasangan

Commented [S1]: sanksinya dibatalkan sebagai pasangan calon oleh KPU

Page 7: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

7 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

Calon dengan cara membandingkan jumlah bahan kampanye yang dicetak dengan data jumlah kepala keluarga dari pemerintah daerah;

d. desain dan materi bahan kampanye tidak melanggar larangan kampanye dengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen;

e. Pasangan calon telah menyerahkan daftar tim kampanye kepada KPU/KIP dengan cara mendapatkan dan memeriksa daftar nama tim kampanye;

f. tidak terdapat pihak-pihak yang dilarang sebagai tim kampanye pada daftar tim kampanye dengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen;

g. pemasangan alat peraga kampanye melalui bilboard, videotron, baliho, spanduk Pasangan Calon sesuai dengan batas waktu pelaksanaan kampanye dengan cara melakukan penelusuran.

(4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota memberikan

saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota membuat jurnal

pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan.

(6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan persiapan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan.

Bagian Kedua

Pengawasan Pelaksanaan Kampanye

Paragraph kesatu Debat Publik atau Debat Terbuka

Pasal 7

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye debat publik atau debat terbuka pemilihan gubernur dan wakil gubernur

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan Calon Bupati atau Walikota, pada pemilihan Bupati atau Walikota.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Lembaga Penyiaran Publik menyiarkan secara langsung dan terbuka

dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal. b. acara debat public atau debat terbuka dilakukan secara professional,

independent dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal.

c. Pelaksanaan debat publik atau debat terbukatidak melebihi jumlah yang telah ditetapkan paling banyak 3 (tiga) kali dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal.

d. Moderator debat publik atau debat terbuka berasal dari kalangan professional atau akademisi yang mempunyai integritas tinggi dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon dengan cara pengawasan langsung

e. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota memberikan akses bagi penyandang disabilitas dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal.

f. Materi debat publik atau debat terbuka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal

Page 8: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

8 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

g. Debat publik atau debat terbuka sudah dikoordinasikan oleh KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan masing-masing pasangan calon dengan cara mengikuti pertemuan koordinasi.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat

dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan.

(4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai

ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan

Paragraph Kedua Penyebaran Bahan Kampanye

Pasal 8

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye penyebaran bahan kampanye pemilihan

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakan pengawasan pelaksanaan penyebaran bahan kampanye pemilihan Calon Bupati atau Walikota, pada pemilihan Bupati atau Walikota.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Desain dan materi bahan kampanye telah sesuai dengan desain dan

materi yang disampaikan Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dengan cara mendapatkan salinan blue print desain dan materi bahan kampanye;

b. Jumlah bahan kampanye yang dicetak oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah sesuai untuk setiap Pasangan Calon dengan cara uji sampling.

c. Harga satuan bahan kampanye yang dibuat dan dicetak oleh pasangan calon tidak melebihi batasan harga yang diatur dalam ketentuan dengan cara melakukan uji Harga Perkiraan Sendiri.

d. Pasangan calon tidak mencetak bahan kampanye yang sudah difasilitasi oleh KPU berupa selebaran (flyer), brosur (leaflet), pamflet, dan poster dengan melakukan pengawasan langsung.

e. Bahan kampanye yang di cetak oleh pasangan calon harus sesuai dengan ketentuan berupa kaos, topi, mug, kalender, kartu nama, payung, atau stiker dengan melakukan pengawasan langsung.

f. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menyerahkan Bahan Kampanye kepada Penghubung Pasangan Calon untuk disebarkan oleh Petugas Kampanye dengan cara mendapatkan berita acara penyerahan bahan kampanye.

g. seluruh bahan kampanye tidak disebarkan atau ditempelkan pada tempat-tempat yang dilarang dengan cara melakukan pengawasan langsung

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan PPL memberikan saran perbaikan.

Page 9: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

9 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan PPL membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan.

(5) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tata laksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan

Paragraf Ketiga Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 9

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye melalui pemasangan alat peraga kampanye pemilihan

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakan pengawasan Pemasangan Alat Peraga Kampanye

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota mencetak alat

peraga Kampanye sesuai dengan desain dan materi yang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dengan cara memeriksa kesesuaian antara cetak biru desain dan materi yang diserahkan pasangan calon dengan yang dicetak oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

b. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, perangkat kecamatan, dan perangkat desa/sebutan lain atau kelurahan untuk menetapkan lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye dengan cara turut mengikuti pertemuan koordinasi.

c. alat peraga tidak dipasang pada tempat-tempat yang dilarang dengan cara melakukan pengawasan langsung

d. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye tidak mencetak dan/atau memasang Alat Peraga Kampanye dengan cara melakukan pengawasan langsung.

e. Alat Peraga Kampanye sudah tidak terpasang paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara dengan cara pengawasan langsung dan berkoordinasi dengan pihak berwenang.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan.

(4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan.

(5) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan

Paragraf Keempat

Iklan Kampanye di Media Massa

Pasal 10 (1) Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakan

pengawasan terhadap iklan kampanye di media massa.

Page 10: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

10 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Materi dan durasi iklan kampanye sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dapat dilakukan dengan cara melakukan kesepakatan bersama dengan lembaga terkait.

b. Tidak ada iklan petahana dalam kurun waktu 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir dan/atau selama masa kampanye dengan cara melakukan pengawasan langsung

c. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye tidak memasang Iklan Kampanye di media massa cetak dan elektronik selain yang difasilitasi oleh KPU/KIP Provinsi atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan cara pengawasan terhadap iklan media massa cetak dan elektronik

d. Jadwal pemasangan Iklan Kampanye yang ditetapkan KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota memberikan

kesempatan dan alokasi waktu yang sama dan berimbang kepada setiap Pasangan Calon dengan cara melakukan mendapatkan dan memeriksa dokumen jadwal pemasangan iklan

e. Standar tarif Iklan Kampanye komersial yang berlaku sama untuk setiap penayangan Iklan Kampanye Pasangan Calon yang difasilitasi oleh KPU/KIP Provinsi atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan cara pengawasan langsung

f. tidak ada iklan kampanye di media massa yang ditayangkan di luar waktu empat belas hari sebelum dimulainya masa tenang melalui gugus tugas.

(2) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat

dua (2), Bawaslu Provinsi memberikan saran perbaikan. (3) Bawaslu Provinsi membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang

telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. (4) Bawaslu Provinsi melakukankoordinasi gugus tugas untuk tingkat

kabupaten/kota.

--------- Skor Rapat 18 Maret 2015 (Pkl. 21.23) ----------

Paragraf Kelima Pertemuan Terbatas

Pasal 11

(1) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye pertemuan

terbatas (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan:

a. Jumlah peserta undangan pertemuan terbatas tidak melebihi ketentuan dengan cara mendapatkan dokumen daftar undangan paling lambat …. hari sebelum kampanye

b. Telah ada pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dengan tembusan disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi, dan/atau Panwas Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya

c. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan

Page 11: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

11 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye menjalani cuti di luar tanggungan negara;

d. Pengaturan lama cuti dan jadwal cuti Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat Negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye memerhatikan keberlangsungan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

e. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya;

f. tidak menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

g. tidak melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan.

h. tidak terdapat politik uang i. tidak melanggar larangan kampanye

(3) Pengawasan terhadap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

huruf b, huruf c, dan huruf d, dilakukan dengan cara pengecekan ketersediaan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat paling lambat … hari sebelum pelaksanaan kampanye

(4) Dalam hal dokumen pada ayat (3) tidak tersedia, pengawas pemilu memberi peringatan dini kepada pasangan calon dan tim kampanye untuk melengkapi dokumen dimaksud paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye

Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan PPL memberikan saran perbaikan.

(5) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas tidak dilengkapi dengan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(6) Pengawasan terhadap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i, dilakukan dengan cara pengawasan langsung ke lokasi pelaksanaan kampanye

(7) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas ditemukan: e. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah

Daerah; f. melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan

g. terdapat politik uang h. dugaan pelanggaran larangan kampanye, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

Page 12: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

12 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(8) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan PPL membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. Substansi ayat (8) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan.

(9) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tata laksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan Substansi ayat (9) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan.

Paragraf Keenam

Pertemuan Tatap Muka dan Dialog

Pasal 12 (1) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, PPL, dan

Pengawas TPS melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye pertemuan terbatas

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Telah ada pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada

Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dengan tembusan disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi, dan/atau Panwas Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya

b. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye menjalani cuti di luar tanggungan negara;

c. Pengaturan lama cuti dan jadwal cuti Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat Negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye memerhatikan keberlangsungan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

d. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya;

e. tidak menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

f. tidak melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan

Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan.

g. tidak terdapat politik uang h. tidak melanggar larangan kampanye

(3) Pengawasan terhadap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

huruf b, huruf c, dan huruf d, dilakukan dengan cara pengecekan ketersediaan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat paling lambat … hari sebelum pelaksanaan kampanye

Page 13: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

13 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(4) Dalam hal dokumen pada ayat (3) tidak tersedia, pengawas pemilu memberi peringatan dini kepada pasangan calon dan tim kampanye untuk melengkapi dokumen dimaksud paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye

Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan PPL memberikan saran perbaikan.

(5) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas tidak dilengkapi dengan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(6) Pengawasan terhadap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i, dilakukan dengan cara

pengawasan langsung ke lokasi pelaksanaan kampanye (7) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas ditemukan:

a. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

b. melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan

c. terdapat politik uang d. dugaan pelanggaran larangan kampanye, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(8) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan PPL membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. Substansi ayat (8) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan.

(9) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tata laksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan Substansi ayat (9) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan.

Paragraph Ketujuh Kegiatan Lain

Pasal 13

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye dalam bentuk kegiatan lain berupa rapat umum, sosial media, dan

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS

melaksanakanpengawasan dalam bentuk kegiatan lain (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan:

a. Kampanye rapat umum dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi /KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

b. Pada rapat umum setiap Pasangan Calon telah menunjuk seorang atau lebih anggotanya sebagai koordinator lapangan.

c. Rapat umum masing-masing pasangan calon tidak melebihi 5 (lima) kali bagi pemilihan gubernur dan 3 (tiga) kali bagi pemilihan bupati dan walikota

Page 14: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

14 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

d. Akun media social masing-masing pasangan calon tidak lebih dari 3 akun selama masa kampanye

e. Akun di media social didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Kampanye

f. akun resmi di media sosial paling lambat 1 (satu) hari setelah masa kampanye berakhir telah ditutup.

g. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya;

h. Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota

dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan

Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye menjalani cuti di luar tanggungan negara;

i. Pengaturan lama cuti dan jadwal cuti Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, Pejabat Negara dan Pejabat Negara yang menjadi Pasangan Calon Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Walikota dalam melaksanakan Kampanye memerhatikan keberlangsungan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

j. tidak menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

k. tidak melibatkan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan.

l. tidak terdapat politik uang m. tidak melanggar larangan kampanye

(4) Dalam hal dokumen pada ayat (3) tidak tersedia, pengawas pemilu

memberi peringatan dini kepada pasangan calon dan tim kampanye untuk melengkapi dokumen dimaksud paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan kampanye

(5) Dalam hal pelaksanaan pertemuan terbatas tidak dilengkapi dengan dokumen surat pemberitahuan ke Kepolisian RI setempat dan surat izin cuti dari instansi setempat, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum

(7) Dalam hal pelaksanaan kampanye dalam bentuk kegiatan lain ditemukan: a. penggunaan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemerintah

Daerah; b. pelibatan pihak-pihak yang dilarang, yaitu pejabat Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, aparatur sipil negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan

c. terdapat politik uang d. dugaan pelanggaran larangan kampanye, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu mengenai Pengawasan Pemilihan Umum Substansi ayat (8) dituangkan dalam 1 bab mengenai laporan hasil pengawasan

Page 15: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

15 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

Paragraph … Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye

Pasal …

(1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye (ayat (1) dan ayat (2) digabungkan)

(2) Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakan pengawasan Pemberitaan dan

Penyiaran Kampanye (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan:

a. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran dalam memberitakan, dan menyiarkan kegiatan Kampanye mematuhi ketentuan mengenai larangan dalam Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Peraturan perundang-undangan

b. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran, selama masa tenang tidak menyiarkan iklan, rekam jejak Pasangan Calon, atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan Kampanye yang menguntungkan atau merugikan Pasangan Calon.

c. Lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, dan lembaga penyiaran berlangganan memberikan alokasi waktu yang sama dan memperlakukan secara berimbang dalam memberitakan dan menyiarkan kegiatan Kampanye Pasangan Calon

d. Pasangan Calon dilarang memanfaatkan lembaga penyiaran komunitas untuk kepentingan Kampanye

e. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran yang

menyediakan rubrik khusus untuk pemberitaan kegiatan Kampanye berlaku adil dan berimbang kepada seluruh Pasangan Calon.

f. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran tidak menjual pemblokiran segmen; dan/atau pemblokiran waktu untuk Kampanye; dan/atau menerima program sponsor dalam format atau segmen apapun yang dapat dikategorikan sebagai Iklan Kampanye.

g. Media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran tidak menayangkan Iklan Kampanye komersial selain yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

h. Media massa cetak menyediakan halaman dan waktu yang adil dan seimbang untuk pemuatan berita dan wawancara untuk setiap Pasangan Calon.

(4) Pengawasan terhadap pemberitaan dan penyiaran kampanye dilakukan dengan pengawasan langsung

(5) Pengawasan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dengan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Informasi Publik, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta lembaga penyiaran berlangganan, publik, atau swasta.

(6) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten memberikan saran perbaikan.

(7) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan.

(8) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan jadwal waktu dan lokasi kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan

Page 16: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

16 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

BAB V TINDAK LANJUT DAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN

Bagian Kesatu

Tindak lanjut hasil Pengawsan

Pasal 16 (1) Saran Perbaikan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu sesuai

tingkatanya, tidak ditindaklanjuti oleh KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS sesuai tingkatannya, ditidaklanjuti sebagai temuan dugaan pelanggaran;

(2) Pelaksanaan pengawasan oleh Pengawas Pemilu dibuat laporan Hasil Pengawasan sebagaimana Formulir model-A yang diatur dalam Peraturan

Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasn Pemilihan Umum, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bawaslu Nomor ........ Tentang

Perubahan Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tentang Pengawaan Pemilihan Umum;

(3) Laporan Hasil Pengawasan sebagaiman dimaksud ayat (2) yang mengandung Temuan dugaan Pelanggaran dan/atau Tindak Pidana Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota, dilakukan penindakan dugaan Pelanggaran dan/atau Tindak Pidana Pemilihan;

(4) Temuan atau Laporan dugaan pelanggaran pada Tahapan kampanye dilakukan penindakan sebagaiman diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasn Pemilihan Umum, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bawaslu Nomor ........ Tentang Perubahan Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tentang Pengawaan Pemilihan Umum.

(5) Temuan atau Laporan dugaan pelanggaran yang mengandung unsur sengketa pemilihan atau Permohonan penyelesain sengketa pemilihan ditindaklanjuti dengan mekanisme Penyelesain Sengketa Pemilihan sebagaiman diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor..........

Bagian Kedua

Laporan Hasil Pengawasan

Pasal 17 (1) Pengawas Pemilu menyampaikan Laporan Pengawasan Tahapan

Kampanye sesuai tugas pokok dan fungsi Pengawas Pemilu, kepada Pengawas Pemilu diatasnya secara berjenjang, yaitu :

(2) Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan secara periodik, pada awal, tengah dan akhir Pelaksanaan kegiatan kampanye berupa: a. persiapan kampanye b. pelaksanaan kampanye

BAB VI

KERJA SAMA PENGAWASAN

Pasal 18 (1) Dalam rangka optimalisasi pengawasan Tahapan kampanye Gubernur,

Bupati, atau Walikota, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten dapat melakukan kerja sama.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum, profesionalitas, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas.

Pasal 19

Page 17: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM … · Pengawas TPS jadwal waktu dan lokasi melaksanakan pengawasan kampanye (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk

17 | D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(1) Untuk optimalisasi dan upaya pencegahan pada pengawasan kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota, Pengawas Pemilu dapat melakukan rapat koordinasi secara reguler dengan KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten Kota, pemerintah daerah, pasangan calon sesuai tingkatan;

(2) Pengawas Pemilu dalam melaksanakan pengawasan kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati, atau Walikota, Pengawas Pemilu melibatkan partisipasi pihak-pihak terkait, yang dilakukan dengan melakukan sosiasilisasi pengawasan kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota.

(3) Pengawas Pemilu menindaklanjuti informasi penting terkait dugaan pelanggaran kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikotayang dihimpun berdasarkan partisipasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a dengan: a. menyampaikan rekomendasi kepada KPU sesuai tingkatannya,

dengan tembusan kepada Pengawas Pemilu sesuai tingkatannya; dan b. melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran informasi.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor … Tahun … Tentang Pengawasan Tahapan kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

REPUBLIK INDONESIA,

MUHAMMAD Diundangkan di Jakarta pada tanggal ............... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR ...