peraturan badan akreditasi nasional perguruan … · akreditasi program studi dan perguruan tinggi,...

22
1 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS AKREDITASI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi; 4. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 327/M/KPT/2016 tentang Anggota Majelis Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Periode 2016-2021; 5. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 329/M/KPT/2016 tentang Pengangkatan Ketua dan Sekretaris Majelis Akreditasi serta Ketua dan Sekretaris Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2016-2021;

Upload: vanmien

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

1

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

NOMOR 1 TAHUN 2017

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KELOLA

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAJELIS AKREDITASI

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan PeraturanMenteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan TinggiRepublik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentangAkreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi,perlu menetapkan Peraturan Badan AkreditasiNasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi danTata Kelola Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, DanPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi;

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, DanPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studidan Perguruan Tinggi;

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, DanPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan MutuPendidikan Tinggi;

4. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor327/M/KPT/2016 tentang Anggota MajelisAkreditasi Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi Periode 2016-2021;

5. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor329/M/KPT/2016 tentang Pengangkatan Ketuadan Sekretaris Majelis Akreditasi serta Ketua danSekretaris Dewan Eksekutif Badan AkreditasiNasional Perguruan Tinggi 2016-2021;

Page 2: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

2

6. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor344/M/KPT/2016 tentang PerubahanPengangkatan Ketua dan Sekretaris MajelisAkreditasi serta Direktur dan Sekretaris BadanAkreditasi Nasional Perguruan Tinggi Periode2016-2021;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONALPERGURUAN TINGGI TENTANG ORGANISASI DANTATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONALPERGURUAN TINGGI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ini yangdimaksud dengan:

1. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang selanjutnyadisingkat BAN-PT adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintahuntuk melakukan dan mengembangkan akreditasi PerguruanTinggi secara mandiri.

2. Lembaga Akreditasi Mandiri, yang selanjutnya disingkat LAMadalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakatuntuk melakukan akreditasi Program Studi secara mandiri.

3. Organisasi dan Tata Kelola BAN-PT, selanjutnya disingkat OTKBAN-PT adalah pengaturan hubungan tugas dan wewenang antarorgan di dalam BAN-PT.

4. Majelis Akreditasi, yang selanjutnya disingkat MA adalah organnormatif BAN-PT yang memiliki tugas utama dalam penetapankebijakan akreditasi, dan pengawasan pelaksanaan kebijakanakreditasi.

5. Dewan Eksekutif, yang selanjutnya disingkat DE adalah organeksekutif BAN-PT yang memiliki tugas utama dalam pelaksanaankebijakan akreditasi.

6. Asesor adalah tenaga profesional yang telah memenuhi syaratuntuk diangkat dan ditugaskan oleh DE untuk melakukanasesmen kecukupan dan/atau lapangan.

Page 3: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

3

7. Kementerian adalah Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi.

8. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

9. Menteri adalah Menteri yang bertanggungjawab di bidang riset,teknologi, dan pendidikan tinggi.

Pasal 2

(1) OTK BAN-PT bertujuan mengatur hubungan tugas dan wewenangantar organ di dalam BAN-PT untuk menciptakan sinergi dalammelakukan akreditasi yang kredibel.

(2) OTK BAN-PT memiliki prinsip:

a. koordinasi;

b. sinkronisasi;

c. kolektif dan kolegial;

d. transparan;

e. akuntabel.

BAB II

NAMA, WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 3

(1) Organisasi ini bernama Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi, disingkat BAN-PT, dan dalam bahasa Inggris bernamaNational Accreditation Agency for Higher Education, disingkatNAAHE.

(2) BAN-PT didirikan pada tahun 1994 dengan Keputusan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 1994.

(3) BAN-PT berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia.

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 4

BAN-PT memiliki organ sebagai berikut:

a. MA; dan

b. DE.

Page 4: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

4

Pasal 5

(1) MA memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota;

b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota;

c. anggota; dan

d. Direktur DE secara ex officio sebagai anggota.

(2) Anggota MA berjumlah gasal, paling sedikit 7 (tujuh) orang danpaling banyak 9 (sembilan) orang.

(3) Ketua MA memiliki tugas dan wewenang:

a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas MA; dan

b. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait di lingkunganKementerian dan pemangku kepentingan lain.

(4) Sekretaris MA memiliki tugas dan wewenang:

a. memimpin pengelolaan operasional harian MA; dan

b. membantu pelaksanaan tugas dan wewenang Ketua MA.

(5) Tugas dan wewenang anggota MA ditetapkan oleh Ketua MA.

(6) Dalam hal Ketua dan/atau Sekretaris MA berhalangan sementara,tugas dan wewenang MA dilaksanakan oleh anggota MA yangditunjuk oleh para anggota MA.

(7) Masa jabatan Ketua, Sekretaris, dan anggota MA adalah 5 (lima)tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masajabatan berikutnya.

(8) Proses pengambilan keputusan MA dilakukan secara kolektif dankolegial.

(9) Dalam pengambilan keputusan MA, Direktur DE sebagai anggotaMA tidak mempunyai hak suara.

Pasal 6

(1) DE memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang Direktur merangkap anggota;

b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota; dan

c. 3 (tiga) orang anggota masing-masing menjabat sebagai:

1) Kepala Divisi Pelaksanaan Akreditasi;

2) Kepala Divisi Pengembangan dan Kerjasama;

3) Kepala Divisi Sistem Pengelolaan Data dan Publikasi.

Page 5: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

5

(2) Penugasan seorang anggota DE sebagai salah satu Kepala Divisisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan olehDirektur DE, setelah mempertimbangkan hasil rapat pleno DEyang khusus diselenggarakan untuk membahas penugasantersebut.

(3) Direktur DE memiliki tugas dan wewenang:

a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas DE; dan

b. melakukan koordinasi dengan MA dan pemangku kepentinganlain dalam pelaksanaan akreditasi Perguruan Tinggi.

(4) Sekretaris DE memiliki tugas dan wewenang:

a. memimpin pengelolaan operasional harian DE;

b. melaksanakan tugas teknis dan administratif DE; dan

c. membantu pelaksanaan tugas dan wewenang Direktur DE.

(5) Kepala Divisi memiliki tugas dan wewenang mengelenggarakanurusan bidang divisi masing-masing dengan berkoordinasi antardivisi.

(6) Tugas dan wewenang anggota DE ditetapkan oleh Direktur DE.

(7) Dalam hal Direktur dan/atau Sekretaris DE berhalangansementara, tugas dan wewenang DE dilaksanakan oleh anggota DEyang ditunjuk oleh para anggota DE.

(8) Masa jabatan Direktur, Sekretaris, dan anggota DE adalah 5 (lima)tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masajabatan berikutnya.

(9) Direktur DE menjabat anggota MA.

(10) Proses pengambilan keputusan DE dilakukan secara kolektifdan kolegial.

Pasal 7

(1) Pelayanan teknis dan administratif BAN-PT dilakukan oleh sebuahSekretariat BAN-PT.

(2) Sekretariat BAN-PT dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Sekretariatyang dijabat oleh pejabat struktural di lingkungan Kementerian.

(3) Untuk melaksanakan pelayanan teknis dan administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sekretariat dapatdibantu oleh sejumlah pegawai sesuai dengan kebutuhan yangdiangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Direktorat JenderalKelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggiatas usul Direktur DE.

Page 6: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

6

Pasal 8

(1) Tugas dan Wewenang MA:

a. menetapkan kebijakan dan pengembangan sistem akreditasiProgram Studi dan Perguruan Tinggi secara nasional;

b. menetapkan kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi dengan mempertimbangkan usul DE;

c. mengesahkan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan AnggaranTahunan BAN-PT yang diusulkan oleh DE dan menyampaikankepada Menteri;

d. menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi;

e. menetapkan instrumen akreditasi Program Studi atas usulLAM;

f. memberikan rekomendasi atas usul pendirian LAM dariPemerintah atau masyarakat kepada Menteri;

g. memantau, mengevaluasi dan mengawasi kinerja LAM;

h. menindaklanjuti dan memutuskan keberatan atas statusakreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;

i. memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang pencabutanpengakuan LAM berdasarkan hasil evaluasi sebagaimanadimaksud pada huruf g;

j. memantau, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja DE;

k. melakukan evaluasi dan memberi persetujuan terhadaplaporan DE;

l. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait di lingkunganKementerian;

m. membangun dan mengembangkan jejaring dengan pemangkukepentingan baik di tingkat nasional maupun internasional;dan

n. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri setiap semesterdan setiap tahun.

(2) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksudpada ayat (1), MA melakukan koordinasi dan sinkronisasi denganDE, sebagai berikut:

a. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf a dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan kebijakan dan pengembangansistem akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggisecara nasional, dan mengusulkannya kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan kebijakan danpengembangan sistem akreditasi Program Studi danPerguruan Tinggi secara nasional yang diusulkan DE;

Page 7: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

7

3. MA menetapkan kebijakan dan pengembangan sistemakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi secaranasional dalam Peraturan BAN-PT;

b. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf b dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan kebijakan pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi, termasuk penilaian kembali hasilakreditasi Perguruan Tinggi, dan mengusulkannya kepadaMA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan kebijakanpelaksanaan akreditasi Perguruan Tinggi, termasukpenilaian kembali hasil akreditasi Perguruan Tinggi, yangdisulkan DE;

3. MA menetapkan kebijakan pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi, termasuk penilaian kembali hasilakreditasi Perguruan Tinggi, dalam Peraturan BAN-PT;

c. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf c dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan Rencana Strategis, Rencana Kerjadan Anggaran Tahunan BAN-PT, dan mengusulkannyakepada MA;

2. Dalam hal menyusun rancangan Rencana Kerja danAnggaran Tahunan BAN-PT, DE melakukan konsultasipenganggaran dengan Sekretaris Direktorat JenderalKelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan PendidikanTinggi;

3. MA melakukan kajian terhadap rancangan RencanaStrategis, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PT,yang diusulkan DE;

4. MA mengesahkan Rencana Strategis, Rencana Kerja danAnggaran Tahunan BAN-PT;

5. MA menyampaikan Rencana Strategis, Rencana Kerja danAnggaran Tahunan BAN-PT kepada Menteri untukditetapkan;

d. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf d dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan instrumen akreditasi PerguruanTinggi, dan mengusulkannya kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan instrumenakreditasi Perguruan Tinggi yang diusulkan DE;

3. MA menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggidalam Peraturan BAN-PT;

Page 8: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

8

e. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf e dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. LAM menyusun rancangan instrumen akreditasi ProgramStudi, dan mengusulkannya kepada MA melalui DE;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan instrumenakreditasi Program Studi yang diusulkan LAM;

3. MA menetapkan instrumen akreditasi Program Studi dalamPeraturan BAN-PT;

4. Dalam hal LAM Program Studi belum terbentuk, rancanganinstrumen akreditasi Program Studi disusun oleh DE;

f. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf f dijalankandengan prosedur sebagai berikut

1. DE menyusun rancangan pedoman pendirian LAM, danmengusulkannya kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan pedomanpendirian LAM yang disulkan DE;

3. MA menetapkan pedoman pendirian LAM dalam PeraturanBAN-PT;

4. Dalam hal terdapat usul pendirian LAM, DE melakukantelaah kesesuaian usul tersebut dengan Peraturan BAN-PTTentang Pedoman Pendirian LAM terhadap usul pendirianLAM tersebut, dan menyampaikan hasil telaah kepada MA;

5. MA melakukan pembahasan atas hasil telaah usul pendirianLAM yang dilakukan oleh DE;

6. MA memberi atau tidak memberi rekomendasi pendirianLAM kepada Menteri;

g. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf g dan i dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan pedoman pemantauan, evaluasi,pengawasan, dan pembinaan kinerja LAM, sertamengusulkannya kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan pedomanpemantauan, evaluasi, pengawasan kinerja, dan pembinaanLAM yang diusulkan DE;

3. MA menetapkan pedoman pemantauan, evaluasi,pengawasan kinerja, dan pembinaan LAM dalam PeraturanBAN-PT;

4. MA melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengawasankinerja LAM;

5. Dalam melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengawasankinerja LAM sebagaimana dimaksud pada angka 4, MA dapatmenugaskan DE dan melaporkan hasilnya kepada MA;

Page 9: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

9

6. MA menyampaikan hasil pemantauan, evaluasi, danpengawasan kinerja LAM kepada LAM terkait;

7. MA memberikan rekomendasi kepada Menteri berdasarkanhasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada angka 6 melaluiDE;

8. Apabila berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksudpada angka 4, LAM tidak melaksanakan proses akreditasisesuai ketentuan, pelaksanaan akreditasi oleh LAMdilakukan di bawah pembinaan dan pengawasan BAN-PTselama 1 (satu) tahun.

9. Apabila setelah masa pembinaan oleh BAN-PTsebagaimana dimaksud pada angka 8 LAM tidak melakukanproses akreditasi sesuai ketentuan, BAN-PTmerekomendasikan penutupan LAM Pemerintah ataupencabutan pengakuan LAM Masyarakat kepada Menteri.

h. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf h dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun rancangan pedoman pengajuan keberatanatas status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasiPerguruan Tinggi, dan mengusulkannya kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap rancangan pedomanpengajuan keberatan atas status akreditasi dan/atauperingkat terakreditasi Perguruan Tinggi yang diusulkan DE;

3. MA menetapkan pedoman pengajuan keberatan atas statusakreditasi dan/atau peringkat terakreditasi PerguruanTinggi dalam Peraturan BAN-PT;

4. DE menerima pengajuan keberatan atas status akreditasidan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi yangdiajukan oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan;

5. DE menyiapkan data dan informasi serta dokumen tentangstatus akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi dariPerguruan Tinggi yang mengajukan keberatan, untukdiserahkan pada MA;

6. MA menindaklanjuti dan memutuskan keberatan atasstatus akreditasi dan/atau peringkat terakreditasiPerguruan Tinggi;

7. Dalam menindaklanjuti keberatan sebagaimana dimaksudpada angka 6, MA dapat melakukan surveilen denganmenugaskan salah satu anggota MA, kecuali Direktur DE,dan DE menugaskan asesor BAN-PT untuk melakukanverifikasi;

8. Berdasarkan keputusan MA sebagaimana dimaksud padaangka 6, DE menerbitkan Keputusan tentang status

Page 10: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

10

akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi PerguruanTinggi;

i. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf j dan k dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. MA menyusun dan menetapkan pedoman pemantauan,evaluasi, dan pengawasan kinerja DE dalam Peraturan BAN-PT;

2. MA memantau, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja DE;

3. DE menyusun laporan tahunan tentang pelaksanaan tugasdan wewenangnya;

4. MA memberi persetujuan atau tidak memberi persetujuanterhadap laporan DE;

j. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf l dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. MA menyusun dan menetapkan pedoman koordinasi denganunit kerja terkait di lingkungan Kementerian dalamPeraturan BAN-PT;

3. MA melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dilingkungan Kementerian;

k. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf m dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. MA menyusun dan menetapkan pedoman pengembangan:

a. jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan; dan

b. aliansi strategis dengan lembaga akreditasi;

baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional,dalam Peraturan BAN-PT;

2. MA menginisiasi dan melaksanakan jejaring dengan berbagaipemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupuninternasional;

3. MA memberikan persetujuan atas kegiatan aliansi strategisdengan berbagai lembaga akreditasi yang diinisiasi dandiusulkan oleh DE;

l. Tugas dan wewenang MA pada ayat (1) huruf n dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. MA menyusun dan menetapkan pedoman pelaporanpelaksanaan tugas BAN-PT kepada Menteri setiap semesterdan setiap tahun, dalam Peraturan BAN-PT;

2. Di dalam Peraturan BAN-PT tentang pedoman pelaporanpelaksanaan tugas BAN-PT kepada Menteri sebagaimanadimaksud pada angka 1, harus ditetapkan bahwa laporan

Page 11: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

11

berkala DE kepada MA merupakan bahan laporanpelaksanaan kebijakan akreditasi BAN-PT;

3. MA melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri setiapsemester dan setiap tahun.

Pasal 9

(1) Tugas dan Wewenang DE:

a. melaksanakan kebijakan sistem akreditasi Perguruan Tinggisecara nasional yang telah ditetapkan oleh MA;

b. menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja dan AnggaranTahunan BAN-PT untuk diusulkan kepada MA;

c. melaksanakan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan AnggaranTahunan BAN-PT yang telah ditetapkan Menteri;

d. menyiapkan kebijakan pelaksanaan akreditasi Perguruan Tinggiuntuk diusulkan kepada MA;

e. menjalankan kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi, termasuk penilaian kembali hasil akreditasi PerguruanTinggi;

f. menerima dan menyampaikan usul instrumen akreditasiProgram Studi dari LAM kepada MA;

g. menyampaikan rekomendasi pendirian dan pencabutanpengakuan LAM kepada Menteri;

h. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhansyarat status akreditasi dan peringkat terakreditasi PerguruanTinggi yang telah ditetapkan;

i. menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala kepadaMA;

j. menginisiasi dan melaksanakan kegiatan aliansi strategisdengan berbagai lembaga akreditasi, setelah mendapatpersetujuan MA;

k. menyelenggarakan kegiatan akreditasi sesuai dengan SistemPenjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

l. mengusulkan pengembangan sistem informasi, penelitian danpengembangan sistem akreditasi kepada MA;

m. mengelola asesor BAN-PT, mulai dari rekrutmen, pelatihan danpengembangan serta pemberhentian asesor setelah mendapatpertimbangan dari MA;

n. mengangkat tim ahli dan panitia ad hoc sesuai kebutuhan; dan

o. menjalankan tugas teknis dan administratif.

Page 12: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

12

(2) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksudpada ayat (1), DE melakukan koordinasi dan sinkronisasi denganMA, sebagai berikut:

a. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf a dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menggunakan:

a) Peraturan BAN-PT tentang kebijakan dan pengembangansistem akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggisecara nasional;

b) Peraturan BAN-PT tentang kebijakan pelaksanaanakreditasi Perguruan Tinggi, termasuk penilaian kembalihasil akreditasi Perguruan Tinggi;

sebagai dasar dalam melaksanakan akreditasi PerguruanTinggi;

2. DE menyusun dan menetapkan program kegiatan BAN-PTuntuk melaksanakan kebijakan sistem akreditasi PerguruanTinggi secara nasional dan kebijakan pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi yang telah ditetapkan oleh MA;

3. DE melaksanakan program kegiatan BAN-PT yang telahditetapkannya;

b. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf b dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun:

a) rancangan Rencana Strategis untuk masa 5 (lima) tahun,paling lambat 6 (enam) bulan setelah MA dan DEdikukuhkan, untuk diusulkan kepada MA;

b) rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PTuntuk masa 1 (satu) tahun anggaran, paling lambat 6(enam) bulan sebelum tahun anggaran berakhir untukdiusulkan kepada MA paling lambat 4(empat) bulansebelum tahun anggaran dimulai;

c) rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PTmeliputi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan DE danMA yang disusun secara terintegrasi;

2. Rencana Strategis dan Rencana Kerja dan AnggaranTahunan BAN-PT yang telah disahkan oleh MA, disampaikankepada Menteri oleh MA untuk ditetapkan.

c. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf c dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyiapkan, menyusun, dan menetapkan pelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PT yang telahditetapkan oleh Menteri, meliputi:a) jenis kegiatan;

Page 13: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

13

b) sumber daya; dan

c) jadwal;

2. DE melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran TahunanBAN-PT berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan padaangka 1;

3. DE melakukan koordinasi dengan MA untuk menetapkanpelaksanaan kegiatan MA sebagaimana telah ditetapkandalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PT;

4. DE memfasilitasi MA dalam melaksanakan Rencana Kerjadan Anggaran Tahunan BAN-PT berdasarkan jadwal yangtelah ditetapkan pada angka 1;

d. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf d dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE merancang kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi berdasarkan Sistem Penjaminan Mutu PendidikanTinggi;

2. DE merancang kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi, antara lain:

a) tahapan akreditasi yang meliputi evaluasi data daninformasi, penetapan status akreditasi dan peringkatterakreditasi, serta pemantauan dan evaluasi statusakreditasi dan peringkat terakreditasi.

b) sistem informasi status akreditasi dan/atau peringkatterakreditasi Perguruan Tinggi;

c) proses pengajuan keberatan atas status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;

d) instrumen dan dokumen yang digunakan dalam setiaptahapan akreditasi Perguruan Tinggi sebagaimanadimaksud pada huruf a);

3. DE mengusulkan kebijakan pelaksanaan akreditasi Perguru-an Tinggi sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada MAuntuk ditetapkan;

e. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf e dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menggunakan Peraturan BAN-PT tentang kebijakanpelaksanaan akreditasi Perguruan Tinggi, sebagai dasardalam menjalankan kebijakan pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi, termasuk penilaian kembali hasilakreditasi Perguruan Tinggi;

2. DE menyiapkan, menyusun, dan menetapkan hal-hal yangdiperlukan untuk menjalankan kebijakan pelaksanaanakreditasi Perguruan Tinggi, antara lain:

Page 14: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

14

a) mekanisme akreditasi perguruan tinggi;

b) jadwal proses akreditasi perguruan tinggi;

c) pembagian tugas asesor BAN-PT;

d) jenis instrumen yang akan digunakan dalam akreditasiperguruan tinggi; dan

e) proses asesmen kecukupan dan/atau asesmen lapangan;

f) penetapan status akreditasi dan/atau peringkatterakreditasi, kecuali penetapan status akreditasidan/atau peringkat terakreditasi atas pengajuankeberatan;

g) proses penerimaan pengajuan keberatan atas statusakreditasi dan/atau peringkat terakreditasi perguruantinggi;

f. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf g dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menerima rekomendasi pendirian dan pencabutanpengakuan LAM dari MA;

2. DE menyampaikan rekomendasi pendirian dan pencabutanpengakuan LAM sebagaimana dimaksud pada angka 1kepada Menteri;

g. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf h dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE memantau secara rutin data dan informasi tentangpemenuhan syarat status akreditasi dan/atau peringkatakreditasi Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan,sebagaimana terdapat di dalam Pangkalan Data PendidikanTinggi;

2. Dalam hal hasil pemantauan sebagaimana dimaksud padaangka 1 menunjukkan bahwa suatu Perguruan Tinggi tidaklagi memenuhi syarat status akreditasi dan/atau peringkatakreditasi Perguruan Tinggi, maka DE memberikanperingatan tertulis kepada Perguruan Tinggi tersebut agarsegera memenuhi kembali syarat status akreditasi dan/atauperingkat akreditasi Perguruan Tinggi;

3. Dalam hal peringatan tertulis tidak dipatuhi oleh PerguruanTinggi, DE menerbitkan keputusan pencabutan statusakreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggitersebut;

4. DE melaporkan keputusan tersebut kepada MA dan MAmelaporkan keputusan tersebut kepada Menteri;

h. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf i dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

Page 15: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

15

1. DE menyusun laporan semesteran secara tertulis tentangpelaksanaaan kegiatan akreditasi Perguruan Tinggi untukdisampaikan kepada MA;

2. DE menyusun laporan lengkap tahunan secara tertulistentang pelaksanaaan kegiatan akreditasi Perguruan Tinggiuntuk disampaikan kepada MA;

i. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf j dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE melakukan penjajakan untuk melakukan aliansistrategis dengan berbagai lembaga akreditasi, baik dalammaupun luar negeri;

2. DE mengusulkan aliansi strategis dengan berbagai lembagaakreditasi, baik dalam maupun luar negeri kepada MA untukmemperoleh persetujuan;

j. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf l dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun dan mengusulkan:

a) pengembangan sistem informasi akreditasi PerguruanTinggi berbasis Pangkalan Data Pendidikan Tinggi;

b) penelitian dan pengembangan sistem akreditasi PerguruanTinggi;

kepada MA;

2. MA menggunakan hasil pengembangan sebagaimanadimaksud pada angka 1 untuk mengembangkan sistemakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi yang berlaku;

k. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf m dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menyusun dan mengusulkan persyaratam untukmenjadi asesor BAN-PT, Kode Etik asesor BAN-PT, pedomanrekrutmen asesor BAN-PT, serta pedoman pelatihan danpengembangan asesor BAN-PT kepada MA;

2. MA melakukan kajian terhadap persyaratam untuk menjadiasesor BAN-PT, Kode Etik asesor BAN-PT, pedomanrekrutmen asesor BAN-PT, serta pedoman pelatihan danpengembangan asesor BAN-PT yang diusulkan oleh DE;

3. MA menetapkan persyaratam untuk menjadi asesor BAN-PT,Kode Etik asesor BAN-PT, pedoman rekrutmen asesor BAN-PT, serta pedoman pelatihan dan pengembangan asesorBAN-PT dalam Peraturan BAN-PT;

3. DE melakukan rekrutmen asesor berdasarkan PeraturanBAN-PT sebagaimana dimaksud pada angka 3;

Page 16: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

16

4. DE melakukan pelatihan dan pengembangan asesorberdasarkan Peraturan BAN-PT sebagaimana dimaksud padaangka 3;

5. DE memberhentikan asesor dan validator yang melakukanpelanggaran kode etik serta peraturan perundang-undangan,setelah mendapat pertimbangan dari MA;

l. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf n dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE melakukan telaah kebutuhan tim ahli dan panitia ad hocsesuai kompetensinya untuk memenuhi kebutuhan BAN-PT;

2. DE menetapkan syarat anggota tim ahli dan panitia ad hoc;

3 DE melakukan rekrutmen anggota tim ahli dan panitia adhoc sesuai syarat yang telah ditetapkan;

4. DE menetapkan ketua tim ahli dan panitia ad hoc untuksetiap tim ahli dan panitia ad hoc;

5. Ketua setiap tim ahli dan panitia ad hoc menyusun danmelaporkan hasil pekerjaannya kepada DE;

m. Tugas dan wewenang DE pada ayat (1) huruf o dijalankandengan prosedur sebagai berikut:

1. DE menetapkan Sekretaris DE untuk melakukan koordinasipelaksanaan tugas teknis administratif dengan KepalaSekretariat BAN-PT;

2. DE menjalankan tugas teknis dan administratif di bawahpimpinan Sekretaris DE.

BAB IV

FORUM RAPAT DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 10

(1) Forum rapat di lingkungan BAN-PT terdiri atas:

a. Rapat Pleno MA merupakan forum tertinggi BAN-PT dalampengambilan keputusan tentang kebijakan akreditasi, danpengawasan pelaksanaan kebijakan akreditasi yang mengikatpemangku kepentingan;

b. Rapat Pleno DE merupakan forum tertinggi BAN-PT dalampengambilan keputusan tentang pelaksanaan kebijakanakreditasi yang mengikat pemangku kepentingan;

Page 17: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

17

c. Rapat Koordinasi BAN-PT merupakan forum konsultatif antaraMA dan DE untuk menyiapkan bahan Rapat Pleno MA tentangkebijakan, pelaksanaan, dan pengawasan akreditasi;

d. Rapat Kerja BAN-PT merupakan forum MA dan/atau DE untukmelakukan pembahasan, pengkajian, serta pendalamanmengenai kebijakan akreditasi, pelaksanaan kebijakanakreditasi, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan akreditasi;

e. Rapat Tim ad hoc merupakan forum DE serta para pihak yangkompeten dan/atau ahli untuk melakukan pembahasan,pengkajian, serta pendalaman tentang hal tertentu yangditugaskan oleh DE.

(2) Rapat Koordinasi BAN-PT atau Rapat Kerja BAN-PT sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c atau huruf d, dapat mengundangpemangku kepentingan dan/atau nara sumber.

(3) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan ditempat kedudukan BAN-PT, atau di daerah lain dalam wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia.

(4) Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui:

a. surat undangan rapat disampaikan kepada setiap pesertamelalui surat, faksimili, e-mail, dan/atau media lain palinglambat 7 (tujuh) hari sebelum waktu penyelenggaran rapat;

b. surat undangan rapat paling sedikit mencantumkan tanggal,waktu, tempat, dan acara rapat;

(5) Penandatanganan surat undangan rapat sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dilakukan oleh:

a. Ketua atau Sekretaris MA untuk rapat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a;

b. Direktur atau Sekretaris DE untuk rapat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf e;

c. Ketua atau Sekretaris MA untuk rapat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c dan huruf d apabila pemrakarsa rapattersebut adalah MA, dan tidak melibatkan pemangkukepentingan eksternal;

d. Direktur atau Sekretaris DE untuk rapat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d apabila pemrakarsarapat tersebut adalah DE, dan melibatkan pemangkukepentingan eksternal;

(6) Semua keputusan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a dan huruf b diambil berdasarkan musyawah untukmufakat, dengan ketentuan:

a. Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, makakeputusan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

Page 18: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

18

dan huruf b diambil melalui pemungutan suara berdasarkansuara terbanyak;

b. Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf adilakukan secara tertutup, kecuali ditentukan lain ataspersetujuan rapat;

c. Dalam hal hasil pemungutan suara sebagaimana dimaksudpada huruf a berimbang antara yang menyatakan setuju danyang menyatakan tidak setuju, maka diadakan pemungutansuara ulang;

d. Dalam hal hasil pemungutan suara ulang sebagaimanadimaksud pada huruf c masih memperoleh hasil yangberimbang antara yang menyatakan setuju dan yangmenyatakan tidak setuju, maka keputusan diambil melaluiundian.

Bagian Kedua

Rapat Pleno MA

Pasal 11

(1) Rapat Pleno MA diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali setiapbulan dengan hari, tanggal, waktu dan agenda ditetapkan olehRapat Pleno MA sebelumnya.

(2) Rancangan agenda Rapat Pleno MA diusulkan oleh Ketua MA dan/atau Sekretaris MA untuk disetujui Rapat Pleno MA danditetapkan sebagai agenda Rapat Pleno MA.

(3) Rapat Pleno MA dinyatakan memenuhi quorum apabila dihadirioleh paling sedikit 5 (lima) anggota MA.

(4) Rapat Pleno MA dipimpin oleh Ketua MA atau Sekretaris MA.

(5) Dalam hal Ketua MA dan Sekretaris MA berhalangan hadir, RapatPleno MA menetapkan salah satu anggota MA yang hadir bertindaksebagai pemimpin Rapat Pleno MA tersebut.

(6) Dalam hal Direktur DE yang secara ex officio anggota MAberhalangan hadir, Direktur DE dapat menunjuk Sekretaris DEatau salah seorang Anggota DE untuk menghadiri Rapat Pleno MAdan bertindak untuk dan atas nama Direktur DE.

(7) Setiap anggota MA, baik yang hadir maupun yang tidak hadirdalam Rapat Pleno MA, terikat pada keputusan Rapat Pleno MAtersebut.

(8) Keputusan Rapat Pleno MA dicantumkan dalam Notulensi RapatPleno MA yang disahkan oleh Ketua atau Sekretaris MA.

Page 19: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

19

Bagian Ketiga

Rapat Pleno DE

Pasal 12

(1) Rapat Pleno DE diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali setiapminggu dengan hari, tanggal, waktu dan agenda ditetapkan olehRapat Pleno DE sebelumnya.

(2) Rancangan agenda Rapat Pleno DE diusulkan oleh Direktur DEdan/atau Sekretaris DE untuk disetujui Rapat Pleno DE danditetapkan sebagai agenda Rapat Pleno DE.

(3) Rapat Pleno DE dinyatakan memenuhi quorum apabila dihadirioleh paling sedikit 3 (tiga) anggota DE.

(4) Rapat Pleno DE dipimpin oleh Direktur DE atau Sekretaris DE.

(5) Dalam hal Ketua DE dan Sekretaris DE berhalangan hadir, RapatPleno DE menetapkan salah satu anggota DE yang hadir untukbertindak sebagai pemimpin Rapat Pleno DE tersebut.

(6) Setiap anggota DE, baik yang hadir maupun yang tidak hadirdalam Rapat Pleno DE, terikat pada keputusan Rapat Pleno DEtersebut.

(7) Keputusan Rapat Pleno DE dicantumkan dalam Notulensi RapatPleno DE yang disahkan oleh Ketua atau Sekretaris DE.

Bagian Keempat

Rapat Koordinasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Pasal 13

(1) Rapat Koordinasi BAN-PT diselenggarakan paling sedikit 4 (empat)kali setiap tahun dengan hari, tanggal, waktu dan agendaditetapkan oleh Rapat Koordinasi BAN-PT sebelumnya.

(2) Rancangan agenda Rapat Koordinasi BAN-PT diusulkan oleh KetuaMA dan/atau Sekretaris MA bersama Direktur dan/atau SekretarisDE untuk disetujui Rapat Koordinasi BAN-PT dan ditetapkansebagai agenda Rapat Koordinasi BAN-PT.

(3) Rapat Koordinasi BAN-PT dinyatakan memenuhi quorum apabiladihadiri oleh paling sedikit 5 (lima) anggota MA dan 3 (tiga) anggotaDE.

(4) Rapat Koordinasi BAN-PT dipimpin oleh Ketua MA atau DirekturDE yang bertindak sebagai pengundang.

(5) Setiap anggota MA dan/atau anggota DE, baik yang hadir maupunyang tidak hadir dalam Rapat Koordinasi BAN-PT, terikat padakeputusan Rapat Koordinasi BAN-PT tersebut.

Page 20: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

20

(6) Keputusan Rapat Koordinasi BAN-PT dicantumkan dalamNotulensi Rapat Koordinasi BAN-PT yang disahkan oleh Ketua MA.

Bagian Kelima

Rapat Kerja Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Pasal 14

(1) Rapat Kerja BAN-PT diselenggarakan paling sedikit 4 (empat) kalisetiap tahun dengan hari, tanggal, waktu dan agenda ditetapkanoleh Rapat Kerja BAN-PT sebelumnya.

(2) Rancangan agenda Rapat Kerja BAN-PT diusulkan oleh Ketua MAatau Direktur DE sesuai pihak yang menyelenggarakan RapatKerja untuk disetujui Rapat Kerja BAN-PT dan ditetapkan sebagaiagenda Rapat Kerja BAN-PT.

(3) Rapat Kerja BAN-PT dinyatakan memenuhi quorum apabiladihadiri oleh paling sedikit 5 (lima) anggota MA untuk Rapat Kerjayang diselenggarakan MA, dan/atau 3 (tiga) anggota DE untukRapat Kerja yang diselenggarakan DE.

(4) Rapat Kerja BAN-PT dipimpin oleh Ketua MA atau Sekretaris MAuntuk Rapat Kerja yang diselenggarakan MA dan/atau DirekturDE atau Sekretaris DE untuk Rapat Kerja yang diselenggarakanDE.

(5) Dalam hal Ketua MA atau Sekretaris MA dan/atau Direktur DEatau Sekretaris DE berhalangan hadir, Rapat Kerja BAN-PTmenetapkan salah satu anggota MA dan/atau DE yang hadiruntuk bertindak sebagai pemimpin Rapat Kerja BAN-PT tersebut.

(6) Setiap anggota MA dan DE, baik yang hadir maupun yang tidakhadir dalam Rapat Kerja BAN-PT, terikat pada keputusan RapatKerja BAN-PT tersebut.

(7) Keputusan Rapat Kerja BAN-PT dicantumkan dalam NotulensiRapat Kerja BAN-PT yang disahkan oleh Ketua MA dan/atauDirektur DE.

Bagian Keenam

Rapat Tim ad hoc

Pasal 15

(1) Rapat Tim ad hoc diselenggarakan sesuai kebutuhan dengan hari,tanggal, waktu dan agenda ditetapkan oleh Direktur DE atauSekretaris DE.

Page 21: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi

21

(2) Rancangan agenda Rapat Tim ad hoc ditentukan oleh Direktur DE.

(3) Rapat Tim ad hoc dipimpin oleh Ketua Tim ad hoc yang ditunjukoleh Direktur DE.

(4) Hasil Rapat Tim ad hoc dicantumkan dalam Notulensi Rapat Timad hoc yang disahkan oleh Ketua Tim ad hoc.

BAB V

ANGGARAN

Pasal 16

(1) Anggaran untuk kegiatan administratif dan operasional BAN-PTdibebankan pada anggaran Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi.

(2) Besaran anggaran untuk kegiatan administratif dan operasionalBAN-PT dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunanberdasarkan peraturan perundang-undangan.

(3) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAN-PT disahkan oleh MAuntuk diusulkan dan ditetapkan oleh Menteri.

BAB VI

PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA

Pasal 17

(1) Perubahan Organisasi dan Tata Kelola BAN-PT dilakukan melaluiRapat Pleno MA.

(2) Perubahan Organisasi dan Tata Kelola BAN-PT dinyatakan sahapabila disetujui oleh lebih dari separuh jumlah peserta RapatPleno MA yang hadir.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 18

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkanoleh Rapat Pleno MA dan dimuat dalam Peraturan BAN-PT.

(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Page 22: PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN … · Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tentang Organisasi