perangsangan nervus vagus pada kura-kura

18
II. PENGARUH PERANGSANGAN N.VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA III. URUTAN DENYUT KERUTAN BERBAGAI BAGIAN JANTUNG DAN DENYUT EKTOPIK PADA JANTUNG KURA-KURA 1. Dasar Teori Aktivitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktivitas listrik, aktivitas ini dimulai pada nodus sinoatrial (SA node) yang terletak pada celah antara vena kava superior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel- sel otot atrium, nodus AV, berkas His, serat Purkinje dan akhirnya ke seluruh tubuh. Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas “pacemaker” (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Hal tersebut menimbulkan potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf. Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri. [Type here]

Upload: rista-triana

Post on 14-Apr-2016

81 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

perangsangan nervus vagus

TRANSCRIPT

Page 1: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

II. PENGARUH PERANGSANGAN N.VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA

III. URUTAN DENYUT KERUTAN BERBAGAI BAGIAN JANTUNG DAN DENYUT EKTOPIK PADA JANTUNG KURA-KURA

1. Dasar Teori

Aktivitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktivitas listrik, aktivitas ini dimulai pada nodus sinoatrial (SA node) yang terletak pada celah antara vena kava superior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus AV, berkas His, serat Purkinje dan akhirnya ke seluruh tubuh.

Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas “pacemaker” (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Hal tersebut menimbulkan potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.

Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri.

Kontraksi sel otot jantung terjadi karena adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri: suatu kemampuan yang disebut “autorhytmicity”. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis sel khusus otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.

Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas. 90% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kontraksi yaitu memompa. Siklus jantung terdiri dari periode sistole (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung.

[Type here]

Page 2: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Urutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus jantung yaitu:

Nodus SA (pemacu normal) : 60-80 kali per menit Nodus AV : 40-60 kali per menit Berkas His dan serat purkinje : 20-40 kali per menit

Dalam satu siklus jantung terdapat :

1. Fase pengisian lambat

Yaitu pada saat diastole ventrikel akhir: Katup AV terbuka ventrikel mulai terisi. SA node mencapai ambang dan membentuk potensial aksi sehingga impuls menyebar ke seluruh atrium. Fase ini terekam sebagai gelombang P pada EKG (depolarisasi atrium)

2. Permulaan sistole ventrikel

Impuls berjalan melalui AV node, terjadi kontraksi atrium kemudian pengaktifan ventrikel. Pada EKG terekam sebagai kompleks QRS.

3. Fase kontraksi ventrikel isovolumetrik

Terjadi periode singkat dimana katup AV menutup dan katup semilunaris belum membuka sehingga tidak ada darah yang keluar masuk ventrikel

4. Fase ejeksi ventrikel

Kemudian tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan aorta sehingga katup aorta membuka dan darah mulai dipompa melalui aorta.

5. Fase relaksasi ventrikel isovolumetrik

Selanjutnya yaitu akhir sistole ventrikel atau repolarisasi ventrikel yang ditunjukkan sebagai gelombang T pada EKG. Ventrikel mulai relaksasi sehingga tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Terdapat periode dimana katup aorta menutup dan katup AV belum membuka sehingga tidak ada darah keluar masuk ventrikel, inilah yang disebut fase relaksasi ventrikel isovolumetrik. Kemudian fase pengisian ventrikel dimulai lagi , dan kembali ke lagi seperti siklus diatas.

Efek Sistem Saraf Otonom pada Jantung dan Struktur yang Mempengaruhi Jantung

Daerah yang Terpengaruh Efek Stimulasi Parasimpatis Efek stimulasi Simpatis

[Type here]

Page 3: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Nodus SA Penurunan kecepatan depolarisasi ke ambang; penurunan kecepatan denyut jantung

Peningkatan kecepatan depolariasasi ke ambang; peningkatan kecepatan denyut jantung

Nodus AV Penurunan eksitabilitas; peningkatan perlambatan nodus AV

Peningkatan eksitabilitas; penurunan perlambatan nodus AV

Jalur penghantar ventrikel Tidak ada efek Mrningkatkan eksitabilitas; meningkatkan hantaran melalui berkas his dan sel purkinje

Otot atrium Penurunan kontraktilitas;melemahkan kontraksi

Meningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi

Otot ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi

Medula adrenal Tidak ada efek Mendorong sekresi epinefrin, suatu hormone yang memperkuat efek system saraf simpatis pada jantung, oleh medulla adrenal

Vena Tidak ada efek Meningkatkan aliran balik vena, yang meningkatkan kekuatan kontraksi jantung mealui makanisme Frank-Starling

II. PENGARUH PERANGSANGAN N.VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA

TUJUAN

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:

1. Membebaskan N.Vagus (N.X) kiri dan kanan2. Membuktikan pengaruh kegiatan N.X. yang terus menerus (vagotonus) pada jantung.3. Mencatat dan menjeaskan pengaruh perangsangan lemah dan kuat N.X. pada jantung

dalam hal :

a. Masa laten

b. Akibat ikutan (after affect)

[Type here]

Page 4: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

c. Frekuensi denyut

d. Kekuatan kerutan

4. Mendemonstrasikan peristiwa lolos vagus (vagal escape)

Alat dan binatang percobaan yang diperlukan :

1. Kura-kura + meja operasi kura-kura + tali pengikat

2. Kimograf rangkap + kertas + perekat + kipas kimograf + statif dan klem

3. 2 pencatat jantung + 2 penjepit jantung

4. 2 sinyal maknit : 1 untuk mencatat waktu ( waktu = 1 detik)

1 untuk mencatat tanda rangsang

5. Stimulator induksi + elektroda perangsang + kawat-kawat

6. Botol plastik berisi larutan ringer + pipet

7. Benang + malam + kapas

Tata Kerja

II.1. Pengaruh kegiatan N.X yang terus menerus pada jantung.

1. Ikatlah keempat kaki kura-kura yang telah dirusak otaknya dan di bor perisai dadanya pada meja operasi

2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah di bor dari jaringan di bawahnya dengan menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak pendarahan.

3. Bukalah dengan gunting pericardium yang membunkus jantung secara hati-hati agar jangan terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.

4. Bebaskan kedua N.X sesuai dengan petunjuk umum5. Buatlah 2 ikatan longgar pada setiap N.X6. Buktikanlah bahwa kedua saraf yang saudara bebaskan benar-benar N.X dengan cara

merangsangnya dengan arus faradic yang cukup kuat dan cukup lama untuk memperlihatkan efek N.X. terhadap jantung.

P.II.1. Apakah N.X termasuk golongan saraf kolinergik?

Jawab : Ya

[Type here]

Page 5: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

P.II.2. Bagaimanakah pengaruh N.X pada jantung berdasarkan pembagian saraf adrenergic dan kolinergic?

Jawab : dapat memicu denyut jantung menjadi semakin lambat dan kontraksi meurun.

P.II.3. Apa yang saudara harapkan yang dapat dilihat pada jantung kura-kura bila N.X. dirangsang?

Jawab : Denyut jantung akan menjadi semakin lambat.

7. Hitunglah frekuensi denyut jantung.8. Ikatlah kuat-kuat semua ikatan longgar tersebut diatas dan guntinglah kedua N.X.

diantara dua ikatan

9. Tunggulah 1 menit dan hitunglah kembali frekuensi denyut jantung.

P.II.4. Mengapa harus menunggu 1 menit sebelum menghitung kembali frekuensi denyut jantung?

Jawab : Karena efek dari pemotongan N. X baru terjadi setelah 1 menit.

P.II.5. Perubahan apa yang saudara harapkan terjadi pada frekuensi denyut jantung setelah pemotongan kedua N.X ?

Jawab : Frekuensi jantung menjadi meningkat karena pengaruh saraf simpatis.

II.2. Pengaruh perangsangan N.X pada atrium dan ventrikel.

1. Pasanglah berbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat:

a. Mekanomiogram atrium

b. Mekanomiogram ventrikel

c. Tanda rangsang

d. Tanda waktu (1 detik)

Usahakan supaya keempat pencatat diatas mempunyai titik singkron yang sedapat-dapatnya terletak pada 1 garis ventrikel.

2. Tanpa menjalankan tromol,rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsangan faradic lemah, sehingga terlihat jelas timbulnya bradikardi.

3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai control. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan

[Type here]

Page 6: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

rangsangan sub.2 selama kurang lebih 5 detik. Hentikan tromol setelah terjadi pemulihan jantung yang sempurna.

Perhatikan : a. Masa laten

b. akibat ikutan (after affect)

c. Frekuensi denyut

d. Kekuatan-kerutan

P.II.6. Apa yang dimaksud dengan : a. masa laten

b. akibat ikutan

Jawab: a. Masa laten adalah periode antara pemberian rangsang hingga timbul kontraksi yang pertama.

b. After effect adalah denyut ikutan yang lebih kuat setelah terjadinya vagal escape.

4. Tanpa menjalankan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsangan faradic yang cukup kuat sehingga terlihat jelas timbulnya henti jantung.

5. Setelah menunggu 5 menit ulangi percobaan sub.3 dengan menggunakan rangsang faradic sub.4 sehingga terjadi henti jantung (cardiac arrest)

P.II. 7. Bagaimana mekanisme henti jantung?

Jawab: Henti jantung terjadi setelah jantung kura-kura dirangsang dengan arus listrik pada saat diastole berkali-kali. Apabila tegangan semakin meningkat dan melebihi kemampuan jantung untuk berkontraksi maka akan terjadi cardiac arrest.

II. 3. Lolos Vagus (vagal escape )

1. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat10 denyut jantung sebagai kontrol. Tanpa mengehentikan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsang faradic cukup kuat (sub.II.4) sehingga terjadi henti jantung. Teruskan perangsangan dan pencatatan sehingga timbul lolos vagus. Bila perangsangan sudah berlangsung 30 detik tanpa lolos vagus hentikan perangsangan.

P.II.8. Apa yang dimaksud lolos vagus?

Jawab : Lolos vagus adalah denyut jantung pertama setelah terjadinya cardiac arrest.

P.II.9. Bagaimana mekanisme terjadinya lolos vagus?

[Type here]

Page 7: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Jawab : Pada saat cardiac arrest, tidak terjadi denyut. Tetapi dalam keadaan ini darah terus mengalir dari atrium ke ventrikel, sehingga katup semilunar pun terbuka dan terjadilah kontraksi denyut sitole pertama yang tidak begitu kuat

2. Bila pada usaha saudara yang pertama lolos vagus tidak terjadi, maka boleh dicoba 2 kali lagi dengan waktu rangsang yang lebih lama, dan bila masih juga belum berhasil hentikanlah percobaan saudara.

P.III.3.10. Faktor apa yang menghilangkan kemungkinan terjadinya lolos vagus?

Jawab : Lolos vagus dapat tidak terjadi dikarenakan rangsangan yang terlalu lama mengakibatkan NX terus bekerja, sehingga jantung tetap berhenti atau mungkin dikarenakan otot jantung yang telah mangalami kelelahan.

Hasil Analisa atau Diskusi:

Terlihat polos vagus dan cardiac arrest pada kimograf

Hasil Analisa atau Diskusi

Pemberian rangsangan yang terus menerus pada jantung mengakibatkan terjadinya masa laten → cardiac arrest → lolos vagus → efek ikutan.

Efek ikutan terjadi karena masih adanya kontraksi setelah rangsangan dihentikan.

Kesimpulan

Nervus vagus merupakan salah satu saraf yang mensarafi kerja jantung dan memperlambat kontraksi jantung. Sedangkan saraf simpatis meningkatkan kerja jantung. Ketika diberikan rangsangan yang terus menerus pada N. X maka terjadi perlambatan kontraksi yang diikuti lolos vagus dan efek ikutan.

[Type here]

Page 8: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

III. Urutan Denyut Kerutan Berbagai Bagian Jantung dan Denyut Ektopik Pada Jantung Kura-Kura

DASAR TEORI

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :

1. 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.

2. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja. Contohnya nodus sinoatrium.

Penyebaran Eksitasi Jantung

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium. Penyebaran impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antar atrium dan jalur antar nodus. Nodus AV adalah satu-satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke venrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat keseluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan serat purkinje. Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan potensial aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan potensial aksi.

Mekanisme Siklus Jantung

Siklus jantung tediri dari tiga kejadian penting:

1. Pembentukan aktifitas listrik sewaktu jantung secara otortmes mengalami depolarisasi dan repolarisasi.

2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistole (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian) berganti ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.

3. Arah aliran darah melintasi bilik bilik jantung yang ditentukan oleh pembukaan dan pentupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

TUJUAN

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :

[Type here]

Page 9: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

1. Membuat sediaan jantung kura sesuai dengan petunjuk umum.2. Menetapkan urutan berbagai bagian jantung kura atas dasar pengamatan sendiri.3. Mencatat mekanokardiogram atrium dan ventrikel kura.4. Merangsang atrium dan ventrikel jantung dengan arus buka pada berbagai fase :

Sistole Puncak sistole Diastole Akhir diastole

5. Membedakan peka rangsangan atrium dan ventrikel jantung pada berbagai fase kontraksi tersebut diatas.

6. Menerangkan terjadinya perbedaan kepekaan pada berbagai fase tersebut diatas

ALAT & BINATANG PERCOBAAN YANG DIPERLUKAN:

1. Kura-kura + meja operasi kura + tali pengikat2. Kimograf rangkap + kapas kimograf + kertas + perekat3. Statif + klem4. Dua sinyal maknit :1 untuk mencatat waktu

1 untuk mencatat tanda5. Kawat listrik 6. Stimulator induksi + elektroda perangsang7. Dua pencatat jantung + penjepit jantung 8. Batang kuningan berbentuk huruf L9. Benang + malam10. Botol plastik berisi larutan Ringer + pipet

Tata Kerja:

III.1. Urutan kerutan berbagai bagian jantung

1. Mengikat ke 4 kaki kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya, ada meja operasi.

2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah dibor dari jaringan dibawahnya dengan menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak perdarahan.

P. III.1. Bagaimana cara yang baik untuk menghindarkan perdarahan pada tindakan ini?

[Type here]

Page 10: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Jawab : Cara menghindari perdarahannya adalah dengan membor secara hati–hati perisai dada dari kura–kura dan hindari jangan sampai jaringan dibawahnya terkena. Jaringan dibawah dibuka menggunakan pinset dan skapel sehingga mengurangi pendarahan.

3. Bukalah dengan gunting pericardium yang membungkus jantung secara hati-hati agar tidak terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.

P. III.2. Apa perbedaan anatomi yang penting antara jantung kura-kura dengan jantung mammalia?

Jawab : Beda jantung kura–kura dengan jantung mamalia adalah jantung kura–kura hanya memiliki 1 ventrikel sedangkan mamalia 2 ventrikel.

4. Pelajaari anatomi jantung kura-kura dengan bantuan petunjuk umum. Untuk mempelajari bagian dorsal angkatlah ventrikel ke atas dengan benda tumpul.

P. III.3. Apa bahaya manipulasi yang terlalu sering dan kasar terhadap jantung?

Jawab : Jika terjadi manipulasi yang terlalu sering dan kasar maka mengakibatkan kerusakan jantung sampai henti jantung.

5. Menyatakan urutan kerutan berbagai bagian jantung.

III.2. Denyut ektopik atrium dan ventrikel

1. Memasang perbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat:a. Mekanokardiogram atriumb. Mekanokardiogram ventrikelc. Tanda rangsangd. Tanda waktu

Usahakan agar ke 4 pencatat itu mempunyai titik sinkron yang terletak pada satu garis vertikel.

P. III. 5. 4. Apa yang dimaksud dengan titik sinkron?

Jawab : Titik sinkron adalah sejumlah titik akhir sistole yang sejajar, terjadi pada ambang batas maksimum otot jantung dimana semua otot jantung telah berkontraksi.

2. Tanpa menjalankan tromol kimograf, carilah kekuatan rangsangan buka yang dapat menimbulkan denyut ektopik atrium.

P. III.5. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik atrium?

[Type here]

Page 11: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Jawab : Denyut ektopik adalah denyut yang timbul akibat ransangan pada otot – otot diluar SA Node saat terjadi diastole.

P. III. 5. 6. Pada saat apa sebaiknya perangsangan diberikan untuk menghasilkan denyut ektopik?

Jawab : pada saat jantung sedang refraksi atau tali pengikat sedang turun.

P. III. 5. 7. Apa yang dimaksud dengan interval A.V dan bagaimana mengukurnya?

Jawab : Interval AV adalah jarak waktu dibutuhkan atrium dan ventrikel untuk melakukan sistole dan diastole.

Berlatihlah sebaik-baiknya dalam memberikan rangsangan dalam arus buka pada :

a. Sistole atriumb. Puncak sistole atriumc. Diastolik atriumd. Akhir diastolic atrium

3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah atrium dengan kekuatan rangsang sub. 2 pada :a. Sistole atriumb. Puncak sistole atriumc. Diastolik atriumd. Akhir diastolic atrium

Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.

4. Tanpa menjalankan tromol carilah rangsang buka yang dapat menimbulkan denyut ektopik ventrikel

P. III.8. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik ventrikel?

Jawab: Denyut ektopik yang mucul pada fase diastolik ventrikel

P. III.9. Mengapa ventrikel tidak boleh dirangsang dengan rangsang faradic?

Jawab: Karena rangsangannya akan berlebihan

P. III.10. Apakah denyut ektopik ventrikel diikuti oleh denyut ektopik atrium?

Jawab: Tidak, denyut ektopik atrium mendahului ventrikel

P. III.11. Apa yang dimaksud dengan rehat kompensasi?

[Type here]

Page 12: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

Jawab : rehat kompensasi adalah istirahat saraf setelah melakukan denyut ektopik untuk menghindari rangsang berlebihan

5. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat6. Catat 10 denyut normal sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah

ventrikel dengan kekuatan rangsang sub.4 pada:a. Sistole ventrikelb. Puncak sistole ventrikelc. Diastole ventrikeld. Akhir diastole ventrikel

Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.

P.III.5.12 Apakah ada hubungan antara saat perangsangan dengan amplitudo denyut ektopik yang dihasilkanya?

Jawab : Iya. Amplitudo lebih tinggi pada saat dirangsang di pertengahan atau 2/3 diastole

KESIMPULAN

Denyut ektopik merupakan kelainan denyut yang timbul di luar sistol dan diastol (denyut ekstra sistol). Denyut tersebut dapat dirangsang pada masa di luar refrakter absolut. Hal ini dapat terjadi pada manusia jika saraf simpatis dirangsang secara kontinyu.

[Type here]

Page 13: perangsangan nervus vagus pada kura-kura

DAFTAR PUSTAKA

Penuntut Praktikum Blok Kardiovaskular FKUY. 2011

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. EGC : Jakarta

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC : Jakarta

Masud, Ibnu. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. EGC : Jakarta

[Type here]