perangkat mengajar devyta 1
Embed Size (px)
TRANSCRIPT


REKAP ALOKASI WAKTUTAHUN PELAJARAN 2013 – 2014
A. Semester III1. Jumlah minggu
BULAN JUMLAH MINGGUJuli 4Agustus 5September 4Oktober 5November 4Desember 4
JUMLAH 26
2. Jumlah minggu tidak efektif
BULAN JUMLAH MINGGUUjian mid semester 1Ujian semester 1Remedial 1Libur awal puasa 1Libur Idul Fitri 2Libur semester 2
JUMLAH 8
3. Jumlah minggu efektif =Jumlah minggu yang ada – jumlah minggu tidak efektif26 – 8 = 18 minggu
Jakarta, Mengetahui,Kepala Sekolah Wakabid Kurikulum
Dra. Linda Romauli Siregar Nunuk Isnadhiyah, M. PdNIP. 196505141995122001 NIP. 197606191999032003

REKAP ALOKASI WAKTU
TAHUN PELAJARAN 2013 – 2014
B. Semester IV1. Jumlah minggu
BULAN JUMLAH MINGGUJanuari 4Februari 4Maret 4April 5Mei 5Juni 4
JUMLAH 26
2. Jumlah minggu tidak efektif
BULAN JUMLAH MINGGUUjian mid semester 1Ujian semester 1Remedial 1Libur ujian nasional 2Libur umum 1Libur semester 2
JUMLAH 8
3. Jumlah minggu efektif =Jumlah minggu yang ada – jumlah minggu tidak efektif26 – 8 = 18 minggu
Jakarta, September 2013Mengetahui,Kepala Sekolah Wakabid Kurikulum
Dra. Linda Romauli Siregar Nunuk Isnadhiyah, M. PdNIP. 196505141995122001 NIP. 197606191999032003

PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SMK 24 JakartaBidang Studi Keahlian : Seni, Kerajinan, dan PariwisataKompetensi Keahlian : Jasa BogaKelas / Semester : XII / 1 dan 2Standar Kompetensi : Melakukan pengelolaan usaha jasa bogaKode Kompetensi :
Semester Kompetensi DasarAlokasi Waktu
(Jam Tatap Muka)Keterangan
1 2 3 4I (Ganjil) Menyediakan
penghubung antara dapur dan area pelayanan
Menyediakan makanan restoran cepat saji
9 x
9 x
• 1 x pertemuan = 5 jam tatap muka• 1 jam tatap muka = 45 menit
II (Genap) Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar
Menyiapkan makanan untuk buffet
9 x
9 x
• 1 x pertemuan = 5 jam tatap muka• 1 jam tatap muka = 45 menit
Mengetahui, Jakarta, September 2013Guru Pamong Guru Mata Pelajaran
Dra. A. A. Alit Udhiarti Devyta AngrainiNIP. 195906241983032003 NIM. 5515107677

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Nama Sekolah : SMK Negeri 24 JakartaMata Pelajaran : Dasar Kompetensi KejuruanKelas / Semester : XII/ 5Pertemuan ke : 1Alokasi Waktu : @ 5 jam x 45 menitStandar Kompetensi : Melakukan pengelolaan usaha jasa bogaKompetensi Dasar : Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besarIndikator :
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
I. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menghitung jumlah produksi yang diprediksi dan dihitung
dengan cermat sesuai dengan standar resep
II. Materi Pembelajaran :
Pengertian jadwal produksi Informasi jadwal produksi Perencanaan pengolahan usaha Jenis usaha produksi Penyajian makanan dalam jumlah besar di dalam kotak
III. Metode Pembelajaran : Ceramah Diskusi
IV. Nilai-Nilai Yang Dibentuk : Rasa ingin tahu Mandiri Komunikatif Demokrasi Kreatif Toleransi Menghargai prestasi

V. Kegiatan PembelajaranA. Kegiatan Awal
1. Guru menginformasikan tentang kompetensi yang hendak dicapai dan metode pembelajaran yang digunakan dalam materi menghitung jumlah produksi yang diprediksi dan dihitung dengan cermat sesuai dengan standar resep dengan metode ceramah dan diskusi.
2. Guru menjelaskan topik yang akan dipelajari
B. Kegiatan Intia. Eksplorasi
1. Menggali daya tarik siswa dan daya pikir siswa terhadap jumlah produksi yang diprediksi dan dihitung dengan cermat sesuai dengan standar resep
2. Siswa menyimak tayangan materi dari powerpoint yang disampaikan oleh guru
3. Bertanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
b. ElaborasiGuru melakukan sesi tanya jawab dengan siswa terhadap materi yang telah disampaikan
c. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik tentang pelaksanaan pembelajaran Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
serta memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya
C. Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan
Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
VI. Alat / Bahan / Sumber Belajara. Alat :
White board Spidol LCD Laptop
b. Bahan : Materi tampilan dalam bentuk powerpoint
c. Sumber belajar :Buku : Kurikulum SMK/ KTSP SMK N 24 Jakarta Hasil Revisi 2011, Bidang
Keahlian Jasa Boga Dra. Ari Fadiati, 1988. Pengelolaan Usaha Jasa Boga yang Sukses.
VII. Penilaian :a. Teknik Penilaian :

Tertulis
Mengetahui, Jakarta, 16 September 2013
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran
Dra. .A.A.Alit Udhiarti Devyta AngrainiNIP. 195906241983032003 NIM. 5515107677

BUTIR SOAL TEORI
Nama Sekolah : SMK Negeri 24 JakartaMata Pelajaran : Dasar Kompetensi KejuruanKelas / Semester : XII/ 5Pertemuan ke : 1Alokasi Waktu : @ 2 jam x 45 menitStandar Kompetensi : Melakukan pengelolaan usaha jasa bogaKompetensi Dasar : mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besarAlokasi Waktu : 10 menitJumlah Soal : 5Jenis Soal : Essai
Soal1. Jelaskan pengertian mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar!2. Apa yang dimaksud dengan jadwal produksi !3. Sebutkan Jenis-jenis usaha catering!4. Berapa jumlah porsi yang harus disiapkan untuk tamu berjumlah 200 orang?5. Apa yang dimaksud dengan penghitungan konvensional?

Skor dan Pembobotan Soal
No. No Soal SkorBobot Soal
Mudah Sedang Sukar1.2.3.4.5.
12345
22222
-----
√√√√√
-----
Jumlah 10

KISI-KISI PENULISAN SOAL
NAMA SEKOLAH : SMK N 24 JAKARTA BIDANG STUDY KEAHLIAN : Jasa BogaPROGRAM STUDY KEAHLIAN : Tata Boga MATA PELAJARAN : Pengelolaan Usaha Jasa BogaKELAS / SEMESTER : XII/5STANDAR KOMPETENSI : Melakukan pengelolaan usaha jasa boga KODE STANDAR KOMPETENSI : 099.SK.6ALOKASI WAKTU : 114 jam @ 45 menit
No.
Indikator
Ketercapaian
Kompetensi
Materi PokokIndikator
SoalSoal
Bentuk
Soal
No. Soal
1. Mengorganisir makanan dalam jumlah besar
Mengorganisir pengolahan makanan dalam jumlah besar adalah serangkaian kegiatan pembuatan makanan dari bahan baku menjadi makanan dalam jumlah besar. Kegiatan ini serupa dengan salah satu jenis usaha jasa boga, yaitu catering.
Pengertian jasa boga / catering, berasal dari kata “cater” yang berarti menyiapkan dan meyajikan makanan dan minuman untuk umum sebagai pelepas lapar dan dahaga, sedangkan orang-orang yang menyajikannya disebut “caterer”.
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
Jelaskan pengertian mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar!
Essai 1
Jadwal produksi adalah sebuah perencanaan produksi dalam suatu usaha yang telah diatur oleh pemimpin perusahaan yang dikerjakan oleh orang bagian produksi, yang mana kegiatan, waktu, dan kondisi tercatat dalam
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
Apa yang dimaksud dengan jadwal produksi !
Essai 2

sebuah kertas yang telah dipajang.a. Catering industry
b. Catering transportasi
c. Outside catering service
d. Catering rumah sakit
e. School service
f. Catering di rumah yatim
piatu
g. Catering di rumah
jompo
h. Catering di lembaga
pemasyarakatan
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
Sebutkan Jenis-jenis usaha catering!
Essay
3
Undangan : 200 orangPorsi : 200 + 200 2= 300 porsi
Jadi, porsi yang harus dibuat adalah 300 porsiPeralatan yang harus dipakai 300 set
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
Berapa jumlah porsi yang harus disiapkan untuk tamu berjumlah 200 orang?
Essay
4
Cara perhitungan yang biasa dikenal dengan perhitungan konvensional yaitu, perhitungan harga jual yang paling sederhana. Dimana setelah semua biaya bahan makanan dan ongkos angkut belanja dijumlahkan kita tentukan harga jual yang kita inginkan.
Siswa mampu memprediksi dan menghitung dengan cermat sesuai standar resep
Apa yang dimaksud dengan penghitungan konvensional?
Essay
5

MATERI AJAR
A. Pengertian Mengorganisir Makanan Dalam Jumlah Besar
Mengorganisir pengolahan makanan dalam jumlah besar adalah serangkaian kegiatan
pembuatan makanan dari bahan baku menjadi makanan dalam jumlah besar. Kegiatan ini
serupa dengan salah satu jenis usaha jasa boga, yaitu catering.
Pengertian jasa boga / catering, berasal dari kata “cater” yang berarti menyiapkan dan
meyajikan makanan dan minuman untuk umum sebagai pelepas lapar dan dahaga, sedangkan
orang-orang yang menyajikannya disebut “caterer”.
Pengertian Jasa Boga atau Katering (pasal 1 KMK-418/2003 adalah penyediaan makanan
dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk keperluan
tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis.
Usaha catering membuat makanan dalam jumlah besar sesuai dengan pesanan dari
konsumen. Biasanya catering digunakan untuk acara pernikahan, rumah sakit, lembaga
pemerintahan, perusahaan, penerbangan dan lain sebagainya. Untuk membuat makanan
dalam jumlah besar dibutuhkan persiapan pengolahan makanan.
B. Pengertian jadwal produksi Jadwal produksi adalah sebuah perencanaan produksi dalam suatu usaha yang telah diatur
oleh pemimpin perusahaan yang dikerjakan oleh orang bagian produksi, yang mana kegiatan,
waktu, dan kondisi tercatat dalam sebuah kertas yang telah dipajang.
Adapun tujuannya dari jadwal produksi tersebut adalah dapat mengetahui produksi yang
akan dibuat, mengarahkan potensi pengolahan, menciptakan kedisiplinan, mempermudah
karyawan yang bekerja di dalamnya.
C. Informasi jadwal produksi
Kejelasan lembar informasi resmi atau function bulletin yang memberi kejelasan
resmi dari F&B officer, yang isinya:
1. Item menu
Nama menu yang akan di produksi
2. Jumlah yang diolah
Jumlah bahan mentah (raw) yang akan diolah

3. Hasil yang diperoleh
Porsi yang disajikan
4. Tenaga yang bertugas
Jumlah orang yang bertanggung jawab atas produksi
5. Jadwal produksi
Deadline penyajian makanan
6. Instruksi khusus
Tips tentang pengolahan
7. Persiapan pengolahan dimana di produksi
tempat
8. Jumlah left-over
Sisa raw (food waste)
9. Nama petugas kebersihan
Berapa hal yang harus diperhatikan:
1. Jumlah peserta yang akurat
2. Hari, tanggal, jam yang akurat, kerena terkait dengan hari, tanggal, jam
pemasakan makanan berlangsung. (kesalahan penulisan dapat merusak
rencana produksi di dapur
3. Jenis makanan, harus cukup jelas
4. Adanya makanan dari luar hotel. Jika ada, harus di screening di dapur agar
dapat di cek dulu.
5. Lokasi yang pasti dari function tersebut. jika ada perubahan harus
diinformasikan.

Contoh jadwal kerja di cafeteria
JADWAL KERJA DI COUNTER CAFETARIA INDUSTRI
Nama : Jam Kerja :
Makan Pagi :
Istirahat :
Hari Libur :
Letak counter :
Supervisor :
Waktu
05.30 – 07.15
Kegiatan
1. Membaca menu makan pagi
2. Peralatan makan pagi dipersiapkan
Menyalakan dan memanaskan counter
cafeteria
Menyiapkan counter hidangan dingin
3. Membuka pintu utama cafeteria
4. Mengecek meal kupon
20. tugas selesai
Contoh jadwal product plan
Item
menu
Jumlah
yang
diolah
Hasil
yang
diperoleh
Tenaga
yang
bertugas
Jadwal
produksi
Ins.
Khusus
Persiapan
pengolahan
Left
over
Petugas
kebersihan
Sate 36 kg 1000
porsi
4 orang 2 jam - Banquet
area
9 kg Tonny

D. Perencanaan pengolahan usaha
1. Perencanaan Organisasi Personalia
a. Personalia Dapur
Organisasi personalia dapur disusun berdasarkan porsi pekerjaan yang
tersedia. Pelayanan makanan yang memproduksi hidangan Indonesia, struktur
organisasinya berbeda dengan pelayanan makanan yang memproduksi
hidangan continental.
Kalau usaha tersebut masih kecil atau baru memulai usaha, ada beberapa seksi
yang dapat digabung sehingga tercipta efisiensi dalam tenaga kerja. Dari
struktur organisasi tersebut disusunlah uraian kerja (job description), sehingga
masing-masing tahu akan tugas, tanggung jawab dan haknya.

Contoh organisasi personalia dapur Indonesia
kepala Dapur
wakil kepala dapur
Ka. Sie Pesiapan
wa. Ka. Sie
juru masak 1
juru masak 2
pembantu juru masak
Ka. sie Mak. Pokok
wa. Ka. Sie
juru masak 1
juru masak 2
pembantu juru
Ka. Sie peng. Lauk pauk
wa. Ka. Sie
juru masak 1
juru masak 2
pembantu juru
Ka. Sie Peng. sup/soto/sayu
r
wa. Ka. Sie
juru masak 1
juru masak 2
pembantu juru
Ka. Sie Peng. jajanan & minuman
wa. Ka. Sie
juru masak 1
juru masak 2
pembantu juru

Contoh organisasi personalia dapur continental
CDP 1 adalah Chef de Partie Saucier
CDP 2 adalah Chef de Partie Rotisseur
CDP 3 adalah Chef de Partie Poissoner
CDP 4 adalah Chef de Partie Entremetier
CDP 5 adalah Chef de Partie Potager
b. Personalia Pelayanan
Tugas bagian penyajian adalah menyajikan hidangan yang telah diolah oleh
bagian produksi kepada tamu. Oleh karena bagian ini berhubungan langsung
dengan tamu, maka disebut service personnel. Pelayanan yang baik akan
Executive chef
Ass. Executive chef
CDP 1
COM
C1
C2
C3
CH
CDP 2
COM
C1
C2
C3
CH
CDP 3
COM
C1
C2
C3
CH
CDP 4
COM
C1
C2
C3
CH
CDP 5
COM
C1
C2
C3
CH

membuat tamu merasa puas sehingga basar kemungkinannya tamu akan
kembali di restoran yang kita usahakan.
2. Perencanaan Ruang Kerja
Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk memasak
makanan bagi tamu hotel, namun di dalam operasional sebuah hotel dapur sangat
memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah tempat
pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap disajikan
kepada tamu.
Menurut Donald R. Luandberg mengatakan bahwa “Kitchen (dapur) adalah suatu
tempat makanan dan minuman diolah serta disiapkan sesuai dengan pesanan tamu,
baik di restoran maupun yang dijual dalam kamar “1)
Menurut Departement Pariwisata Pos dan Telekomunikasi “Dapur di hotel
merupakan tempat untuk mengolah makanan untuk disajikan dan dijual diseluruh
tempat penjualan di hotel” 2).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dapur adalah tempat untuk
memproduksi/mengolah makanan dan minuman dari bahan yang belum jadi,
dipersiapkan sesuai dengan metode yang ditetapkan untuk dapat disajikan dan dijual
kepada tamu, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang mendukung proses
pengolahan makanan dan minuman.
Kepala Pramusaji (Head Waiter)
Kapten/ Captain
Pramusaji/ waiter/ waitress
Kapten/ Captain
Pramusaji/ waiter/ waitress
Kapten/ Captain
Pramusaji/ waiter/ waitress
Kapten/ Captain
Pramusaji/ waiter/ waitress

Dalam sebuah dapur harus ada fentelasi udara yang baik, karena dapur terbentuk
uap, panas dan berbagai bau-bauan, oleh karena itu pada dapur dilengkapi dengan
kipas penghisap asap agar udara dapat tetap baik dan segar. Demikian pula dengan
penerangan atau pemilihan warna supaya tidak menimbulkan kesan yang sempit dan
gelap, permukaan dinding dan lantai dipilih yang kuat, tahan panas dan mudah
dibersihkan.
BAGIAN-BAGIAN DAPUR
Adapun bagian-bagian dapur yang tidak dapat dipisahkan dengan peranannya
dalam mengolah makanan dan minuman disini dapat kita bagi sebagai berikut :
a. Convention Kitchen
Conventional Kitchen adalah penampilan dapur biasa, dimana dapur ini pada
umumnya terdapat pada perusahaan jasa pelayanan dan minuman dalam ukuran kecil,
yang terdapat pada hotel-hotel kecil, sedangkan fungsi dan ruang lingku dapur seperti
ini kegiatannya hanya menyiapkan jenis-jenis menu tetap serta mempersiapkan menu
banquet dalam jumlah kecil.
b. Combined Preparation & Finishing Kitchen
Bentuk dapur ini sangatlah berbeda dengan bentuk dapur konventional karena disini
terdapat pemisah antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah
makanan. Oleh karena itu dapur kombinasi persiapan dan penyelesaian ini disediakan
oleh perusahaan hotel melayani makanan dalam skala menengah dengan
mempersiapkan sejumlah standar menu dalam porsi tertentu.
c. Separated preparation & Finishing Kitchen
Bentuk dapur ini dipisah-pisah menjadi bagian persiapan, bagian pengolahan yang
terbagi lagi dalam beberapa seksi, bagian pemorsian dan bagian penyelesaian, dengan
adanya pembahagian ini maka bermacam-macam menu makanan dan jenis-jenis
makanan yang bervariasi dapat disajikan dalam jumlah yang besar serta dalam waktu
yang cepat.namun untuk kelancarannya diperlukan standar menu serta porsi yang
jelas.
d. Convenience food kitchen
Dalam bentuk dapur ini dipersiapkan khusus untuk membuat makanan jadi, sehingga
tidak memerlukan suatu ruangan pendingin, ruang penyimpan, ruang persiapan serta

ruang penyimpanan alat-alat,seperti microwave oven, convection oven maupun alat-
alat penggorengan. Dapur khusus untuk mengolah makanan jadi juga memerlukan
ruangan untuk mencuci dan menyiapkan makanan, seperti salad, merupakan makanan
pengiring yang tidak dapat disiapkan sebelumnya.
3. Alat–alat Persiapan dan pengolahan
Peralatan Listrik
Peralatan listrik merupakan peralatan yang memerlukan listrik. Berikut ini peralatan
listrik untuk persiapan pengolahan
a. Bowl chopper adalah alat yang digunakan untuk memotong daging, ikan, tulang, dan
sebagainya.
b. Mesin pengiris daging adalah mesin yang dioperasikan dengan listrik untuk mengiris
daging. Alat ini memiliki pisau berukuran 8”-14” dan memiliki pengaturan pengirisan
daging yang berkisar antara 0-6 mm.
c. Pengupas kentang
Alat pengupas kentang yang secara otomatis dapat mencuci kentang sekaligus. Alat
yang berkapasitas ini memiliki kemampuan mengupas kentang 100 kg setiap harinya.

d. Blender
e. Hand Blender
f. Mixer

g. Food Processor
Alat-alat dapur besar
a. Tilting frying pan
Adalah alat yang digunakan untuk menggoreng menumis masakan dalam jumlah
besar.
b. Tilting boiling pan
Adalah alat yang digunakan untuk merebus masakan dalam jumlah besar.

c. Hot box
Adalah alat yang digunakan untuk memanaskan makanan yang telah masak.
d. Baking Oven
Adalah alat yang digunakan untuk memanggang kue.
e. Rice Cooker
Adalah alat yang digunakan untuk memasak nasi.
Alat-alat dapur kecil
Peralatan dapur kecil meliputi pisau (knife), talenan (chopping board), mangkuk
(gelas ukur), timbangan (scale).
4. Perencanaan Menu
Merencanakan menu untuk orang banyak lebih sulit dibandingkan dengan
merencanakan menu keluarga, karena hal-hal yang harus dipertimbangkan lebih

kompleks, mengingat kesukaan dan kebutuhan tiap-tiap orang berbeda. Dalam
merencanakan menu dapat dilihat dari:
1. Tipe Pelanggan
2. Jenis Menu
3. Jenis Jasa Boga
4. Waktu Makan
5. Komposisi
6. Nilai Gizi
7. Musim Bahan Makanan
8. Tenaga Pengolah
9. Alat Dapur dan Luas Dapur
10. Alat Saji dan Luas Ruang Restoran
11. Tenaga Pramusaji
12. Bahan Makanan yang ada digudang dan sisa hidangan yang tidak terjual
13. Harga Makanan
14. Kebangsaan dan Suku Bangsa
15. Menu tetap dan tidak tetap
5. Resep Baku
Resep Baku (standart recipe) merupakan resep makanan yang digunakan, takaran
baku, harga pokok baku, metode memasak, serta kualitas yang diharapkan. Untuk
memberikan gambaran yang nyata, foto berwarna atas produk jadi makanan dari resep
tersebut harus disertakan dalam formulir resep baku.
6. Takaran Baku per Porsi
Takaran baku perporsi (standart portion size) merupakan takaran yang harus dipenuhi
setiap kali suatu jenis makanan diproduksi. Setiap usaha jasa boga memiliki takaran
baku yang berbeda untuk jenis makanan yang ditawarkan. Misalnya, di coffe shop,
takaran baku per porsi untuk pepper steak adalah 125 gram untuk daging, sedangkan
di Main Dining Room takaran baku per porsi untuk pepper steak adalah seberat 150
gram.
Penanganan bahan makanan merupakan bagian yang cukup penting dalam persiapan
pengolahan makanan. Pengukuran bahan makanan yang baik dan tepat akan
mempengaruhi hasil masakan. Fungsi dari pengukuran bahan makanan adalah:

a. Menjaga konsistensi kualitas resep karena dengan pengukuran yang tepat, maka
kualitas resep dapat dipertahankan.
b. Untuk mengontrol biaya, dapat dilakukan dengan mudah dan baik bila ada
pengukuran bahan karena adanya pengukuran biaya pada bahan bahan yang akan
diolah.
7. Penanganan Bahan Makanan
Penanganan Bahan Makanan
Teknik penanganan bahan makanan
Teknik penanganan bahan makanan haruslah benar karena hal ini dapat mempengaruhi
hasil pengolahan makanan. Teknik penanganan makanan terdiri dari beberapa cara yaitu
kebersihan makanan, pencucian, penyiangan, dan pemotongan serta pengupasan.
Kebersihan makanan
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak
untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya:
a) Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
b) Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
c) Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh
enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan
karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
d) Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan
oleh makanan (food borne illness) (Depkes, 2005)
pencucian
Mencuci bahan makana sebelum dimasak dapat dilakukan sebelum dipotong-potong dan
dirajang atau setelahnya.
1. pencucian bahan makanan sebaiknya dilakukan dengan air mengalir atau di bawah
pancuran (kran air ledeng).
2. mencuci bahan makanan lebih baik dikerjakan sebelum bahan makanan tersebut
dipotong-potong atau dirajang karena ada zat-zat gizi yang mudah larut dalam air dan
dapat terbuang dengan air pencuci tersebut.
3. Mencuci lalab/sayuran/buah yang langsung dimakan mentah dianjurkan dengan
mempergunakan larutan kalium permanganat untuk mengurangi kontaminasi atau

pencemaran oleh mikroba pathogen. Tetapi hal ini kurang praktis dan sulit dilakukan oleh
rakyat secara umum.
4. Beras: jangan mencuci beras di dalam bakul berulang-ulang sampai air gosokan beras
bersih atau jernih. Sebaiknya beras dicuci dalam baskom atau panci cukup 2 atau 3 kali
saja karena banyak vitamin B larut oleh air.
5. Sayur dan buah-buahan: sebaiknya sebelum dipotong-potong atau dikupas dicuci
dahulu jangan sampai mencuci sayuran dan buah-buahan direndam dalam air karena
dapat melarutkan vitamin dan garam-garam yang larut dalam air.
6. Daging: dicuci sebentar, jangan diremas-remas sampai air pencucinya menjadi jernih.
7. Telur:terlebih dalulu dicuci supaya terlihat bersih.
8. Ikan:setelah disiangi, dicuci. Air pencuci ikan diberi sedikit cuka atau jeruk nipis untuk
menghilangkan bau amis.
Penyiangan
Pada waktu melakuakn penyiangan bahan makanan, akan ada banyak bahan makanan
yang akan terbuang. Oleh karena itu, harus diperhitungkan hasil produksi dengan jumlah
yang dibutuhkan. Teknik penyiangan yang tepat adalah :
a. Kupas sayuran setipis mungkin karena banyak zat makanan yang terdapat dibawah
kulit sayuran dan
b. Berat bahan makanan akan menyusut akibat proses penyiangan atau pengupasan
bahan karena kulit yang terbuang tidak akan terpakai
Pengupasan dan pemotongan
Bahan mentah yang sudah dicuci dan disiangi harus dikupas dan dipotong agar proses
pematangan makanan lebih cepat. Berikut ini cara pengupasan dan pemotongan yang
harus diketahui ;
a. Setiap sayuran dikupas setipis mungkin karena zat makanan banyak terdapat di bawah
kulit sayuran
b. Potong sayurang dengan potongan yang seragam, misalnya dipotong secara serong
c. Sayuran yang sidah dikupas dan dipotong, pada waktu memasak sebaiknya ditutup
serapat mungkin untuk menghindarkan kehilangan vitamin selama proses pemasakan
d. Bila menggunakan mesin potong, bisa didapatkan potongan sayur dengan ukuran
sekecil mungkin dan

e. sayuran yang mudah berubah menjadi coklat seperti kentang, terong, artichoke, atau
ubi dapat dicegah dengan memberikan asam, larutan anti oksidan atau direndam,
namun perlakuan seperti ini akan menghilangkan vitamin atau mineral yang
terkandung dalam makanan.
Teknik Pengolahan Makanan Dalam Jumlah Besar
Steaming adalah memasak secara langsung dengan uap air panas. Penguapan
dilakukan dengan suhu 212 º F sama dengan air mendidih.
Stewing adalah mengolah bahan makanan dalam cairan berbumbu dengan
perbandingan bahan makanan dan cairan 1 : 1 ½ diatas api sedang dan sering
diaduk-aduk. Cairan yang biasa di pakai adalah santan dan stock.
Poaching adalah proses memasak dengan menggunakan cairan dalam jumlah
yang sedikit dan sumber panas yang kecil dimana suhu air tidak sampai mendidih.
Temperatur yang digunakan antara 160 – 180 º F atau 71 - 82ºC.
Braising adalah memasak makanan dengan sedikit cairan berbumbu yang ditutup
dengan perbandingan bahan makanan dan cairan 1 : 2.
Baking, memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang mengitarinya,
ini biasanya dilakukan dengan oven. Oven dapat dipanaskan dengan api, aliran
listrik dan gelombang elektromagnetik (microwave oven). Makanan yang
dipanggang dalam oven mendapat panas secara tidak langsung dari udara panas
yang dialirkan di dalam oven.
Roasting, proses pemasakannya sama dengan baking yaitu menggunakan oven
yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Untu roasting bahan makanan tidak
dipotong kecil – kecil melainkan berbentuk potongan besar atau utuh.
Grilling dikerjakan diatas grill yang diletakkan diatas sumber panas , dapat berupa
arang, elemen listrik atau elemen yang dipanaskan dengan gas. Temperatur
pengolahan diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat yang lebih
panas atau lebih dingin dari alat itu.
Sauteing, Sauteing berasal dari bahasa Perancis ” saute” yang berarti meloncat.
Dalam istilah memasak berarti menggoreng dengan sedikit minyak. Kaitannya
dengan meloncat adalah pada proses ini tidak diperlukan spatula untuk
membalikkan makanan, tetapi dengan cara menghentakan alat penggorengan
sehingga makanan seperti meloncat dan terbalik dengan sendirinya. Untuk jenis

ikan yang digunakan biasanya adalah ikan – ikan yang dipotong membentuk dadu
atau potongan kecil.
Deep frying Bahan makanan yang di deep frying harus di bungkus terlebih
dahulu dengan salah satu adonan berikut :
Tepung, telur, dan tepung roti
Susu dan tepung
Butter
8. Menentukan jumlah kebutuhan produksi makanan
Untuk menentukan jumlah bahan makanan yang diperlukan secara keseluruhan,
terlebih dahulu harus diperhitungkan banyaknya kebutuhan makanan per porsi dengan
menu yang sama, missal hari ini akan menyiapkan hidangan untuk 1000 porsi dengan
menu yang sama, maka jumlah bahan yang diperlukan untuk 1000 porsi tersebut
adalah hasil perkalian kebutuhan 1 porsi dengan 1000 porsi. Pemilihan bahan baku
yang baik akan mengurangi kesalahan perhitungan dalam menentukan budget.
Umumnya bahan makanan yang berkualitas baik menghasilkan jumlah porsi lebih
banyak daripada yang berkualitas rendah, karena raw kualitas baik hanya sedikit
bagian-bagian yang perlu dibuang. Contohnya : untuk membuat 15 porsi rending
diperlukan 1 kg daging punggung kualitas baik, tetapi karena pembelian daging yang
tidak tepat seperti membeli daging sup atau bagian yang banyak mengandung lemak
atau urat maka 1 kg daging hanya menghasilkan 10 porsi rending. Jadi, dalam 1 porsi
terdapat 66,6 gram rending.
Contoh perhitungan jumlah kebutuhan produksi makanan
Undangan : 100 orang
Porsi : 100 + 100 = 150 porsi
2
Jadi, porsi yang harus dibuat adalah 150 porsi
Peralatan yang harus dipakai 150 set
Srandart yield adalah penyusutan bahan pokok (raw), biasanya 25% dari raw.

E. Jenis usaha produksi
Jenis Usaha Produksi Boga Diantaranya
2. Restoran hotel
3. Restoran
a. Restoran otomatis
b. Bistro
c. Cafeteria
d. Coffee shop
e. Delicatessen
f. Buffet restoran
g. Snack bar
h. Club
i. Rathskeller
j. Tavern
k. Restoran khusus
4. Catering :
a. Catering industry
b. Catering transportasi
c. Outside catering service
d. Catering rumah sakit
e. School service
f. Catering di rumah yatim piatu
g. Catering di rumah jompo
h. Catering di lembaga pemasyarakatan
F. Biaya ProduksiBiaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Dilihat dari jenisnya biaya produksi dapat dibagi 2 yaitu :
1. Biaya produksi dapur, dimana seluruh biaya yang dikeluarkan jika memproduksi
makanan sampai makanan tersebut siap di dapur
2. Biaya penjualan, seluruh biaya yang dikeluarkan perisahaan setelah makanan siap
diproduksi

Komposisi Biaya
Komposisi biaya dapat ditentukan dari berbagai macam biaya, seperti :
1. Upah buruh/biaya karyawan
Dalam hal ini besarnya upah tergantung dari jumlah makanan yang dihasilkan
biasanya upah buruh seperti ini disebut upah borongan. Dan ada juga upah menurut waktu
yang pekerja akan memperoleh upah berdasarkan hari kerja/jam kerja. Jadi biaya ini
adalah semua biaya yang langsung dibayarkan kepada karyawan baik dddibayar langsung
maupun dalam bentuk lain, misalnya makan karyawan, jaminan kesehatan, dll.
2. Harga pokok bahan makanan (food cost)
Adalah semua biaya bahan makanan yang dibutuhkan dalam pengolahan makanan
pasa suatu periode.
3.Penyusutan alat produksi
Dalam hal ini alat bisa tetap dalam kurun waktu tertentu sampai umurnya habis.
Penyusutan alat ini juga berkaitan dengan besar kecilnya harga alat tersebut.
4. Biaya Lain-lain
Biaya ini merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan selain biaya bahan dan
upah buruh, diantaranya :
- Biaya Transportasi, maksudnya pengeluaran transportasi yangs sifatnya membantu
prosese usaha. Seperti membeli bahan makanan dan pengangkutan makanan.
- Biaya perawatan
- Asuransi bangunan, dll
Teknik Perhitungan Biaya Produksi
Cara perhitungan yang biasa dikenal dengan perhitungan konvensional yaitu, perhitungan
harga jual yang paling sederhana. Dimana setelah semua biaya bahan makanan dan
ongkos angkut belanja dijumlahkan kita tentukan harga jual yang kita inginkan.

Contoh :
Nama Hidangan : Donat
Porsi : 90 bh
Bahan Bahan JumlahJumlah Harga SatuanHarga Satuan HargaHarga Keseluruhan Keseluruhan
Tepung Terigu Tepung Terigu
YeastYeast
Garam Garam
Gula Gula
Telur Telur
Margarin Margarin
Coklat blok Coklat blok
Minyak Goreng Minyak Goreng
1500 gr 1500 gr
30 gr 30 gr
22,5 gr 22,5 gr
180 gr 180 gr
300 gr 300 gr
120 gr 120 gr
1500 gr 1500 gr
500 gr 500 gr
Rp. 5200/kgRp. 5200/kg
Rp. 6000/ons Rp. 6000/ons
Rp. 100Rp. 100
Rp. 6500/ kgRp. 6500/ kg
Rp. 10000/kgRp. 10000/kg
Rp. 2500/200grRp. 2500/200gr
Rp. 7000/250grRp. 7000/250gr
Rp. 7800/kgRp. 7800/kg
Rp. 7800Rp. 7800
Rp. 1800Rp. 1800
Rp. 300Rp. 300
Rp. 1170Rp. 1170
Rp. 3750Rp. 3750
Rp. 1500Rp. 1500
Rp.42000Rp.42000
Rp. 11700Rp. 11700
Total Total Rp. 70.020Rp. 70.020
Food Cost untuk 90 buah donat = Rp. 70.020
Kenaikan harga jual yang diinginkan sebesar 51,87 %
Maka harga jual 90 buah donat
= (100/51,87%) x Rp.70.020 = Rp. 135.000
Laba kotor = Rp. 135000 – Rp. 70020 = Rp. 64980
Upah Buruh = 30%
= 30/100 x Rp.64980 = Rp. 19494
Peny alat = 5%
= 5/100 x Rp. 64980 = Rp. 3249
Bahan bakar = 5%
= 5/100 x Rp. 64980 = Rp. 3249
Biaya umum = 5%
= 5/100 x Rp. 64980 = Rp. 3249
Transport = Rp. 25000
Laba Bersih = Rp. 64980 – (Rp. 19494 + Rp. 3249 +
Rp. 3249 + Rp. 3249 + Rp. 25000)
= Rp. 10.793

G. Penyajian Makanan Dalam Jumlah Besar
Penyajian makanan dalam jumlah besar dengan memakai kotak biasanya untuk
acara syukuran, catering perusahaan, ketering rumah sakit, catering pesawat, dan lain
sebagainya.
Untuk jenis makanan yang akan disediakan tergantung permintaan dari konsumen.
Pihak catering akan menawarkan menu beserta daftar harga kepada konsumen untuk
dipilih.
Satu kotak atau wadah biasanya terdiri dari nasi putih, lauk berupa olahan daging,
ayam, seafood, sayur, buah, kerupuk dan minum. Jika konsumen menginginkan tambahan
makanan, maka isi dari kotak tersebut akan ditambah dengan makanan penutup seperti
pudding, cake, dan pastry yang rasanya manis.
Kotak atau wadah yang digunakan untuk catering berbeda-beda tergantung dari
jenis catering. Adapun jenis kotak atau wadah yang digunakan untuk catering adalah
sebagai berikut:
1. Paper box, biasanya digunakan untuk acara yang diselenggarakan di rumah, seperti
acara syukuran, aqiqah dan tahlilan.
2. Kotak dari Styrofoam, digunakan untuk catering syukuran, sekolah dan sebagainya.
3. Wadah tempat makan, digunakan untuk catering rumah sakit, perusahaan, pesawat
terbang, dan sebagainya.
4. Rantang digunakan untuk catering perusahaan, perumahan dan sebagainya.
Setelah makanan ditata di dalam kotak, biasanya aka nada petugas yang
memeriksa kembali isi dari kotak makanan tersebut. Petugas tersebut akan memeriksa
kesesuaian isi kotak makanan tersebut dengan menu yang telah dipesan oleh konsumen.
Setelah diperiksa, kotak makanan siap segera dikirim.

SILABUS
Nama Sekolah : SMK N 24 JAKARTA Bidang Studi Keahlian : Jasa BogaProgram Studi Keahlian : Tata BogaMata Pelajaran : Pengelolaan Usaha Jasa BogaKelas/Semester : XII/5Standar Kompetensi : Melakukan pengelolaan usaha jasa bogaKode Standar Kompetensi : 099.SK.6Alokasi Waktu : 114 jam @ 45 menit
KOMPETENSI DASAR
THP
INDIKATOR THP
MATERI PEMBELAJARAN
NILAI KARAKTER
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KKM
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU SUMBER
BELAJARTM
PS PI
1. Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar
1.1 merencanakan kegiatan dapur
C3P3A4
Jumlah produksi diprediksi dan dihitung dengan cermat sesuai dengan standar resep
Bahan makanan dipesan dalam jumlah yang tepat
Persiapan bahan makanan dan peralatan
C2C2C1
C3C1
Perencanaaan kegiatan pengolahan:
Jadwal produksi persiapan bahan makanan
Peralatan dan bahan dipersiapkan
Pengorganisasian produksi makanan
Teknik pengawasan
Sistem pengawasan
Rasa Ingin Tahu
Bekerja Sama
Kreatif Mandiri Menghargai
prestasi
Memberikan apersepsi
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang jadwal produksi, yang meliputi :
Pengertian jadwal produksi
Informasi jadwal produksi, meliputi
Tenaga yang bertugas
Laporan Praktik
6 8 (16)
4 (16)
Internet Hand
Out Buku
Paket

pengolahan disiapkan berdasarkan: Situasi dan
kondisi Kebersihan
dan kelengkapan
Jadwal kerja dan tanggung jawab pekerjaan dibagian produksi dirancang untuk memaksimalkan kerja
dan kendali mutu produksi makanan
Produksi makanan diorganisasikan sesuai dengan sistem kendali mutu
Item menu
Jumlah yang diolah
Hasil yang diperoleh
Jadwal produksi
Instruksi khusus
Jumlah left over
Nama petugas kebersihan
Persiapan pengolahan
1.2 mengorganisir produksi makanan
C3P3
Persiapan pengolahan dan pelayanan diorganisasikan dengan tepat untuk menghindari keterlambatan dalam produksi dan pelayanan
Pengawasan
C2
C2
C1
C1C3P3
Pengorganisasian produksi makanan
Sistem pengawasan dan kendali mutu produksi makanan
Makanan dalam jumlah besar dengan teknik
Mandiri
Rasa ingin tahu
Tanggung Jawab
Menghargai prestasi
Kerja Sama
Menyusun rencana kegiatan, meliputi:
Makanan
Kebutuhan peralatan
Menentukan tenaga kerja
Menjelaskan langkah-langkah
Tes lisan, tertulis
Observa si
Pembagian tugas
Demonstrasi
praktik
6 10 (20)
5 (20)
sda

dilakukan untuk miminimalkan keterlambatan pengadaan makanan
Kendali mutu dilaksanakan pada semua bagian persiapan dan produksi makanan, termasuk:
Penyajian makanan
Desain makanan
Penampilan Standar porsi
Tempat penyimpanan bahan makanan diperhatikan standar kebersihannya
berbagai macam pengolahan seperti buffet, catering restoran, cafeteria, hidangan untuk lanjut usia
pengorganisasian
Mempersiapkan peralatan dan bahan
Melakukan koordinasi antar seksi
Melaksanakan produksi makanan
Melaksanakan pengawasan proses produksi makanan sesuai sistem kendali mutu
Melaksanakan teknik pengawasan makanan
Menerapkan sistem kendali mutu :
Pengontrolan langkah kerja
Pengontrolan porsi dan penyajian
Standar ruang penyimpanan

Jakarta, 28 Nopember 2012
Guru Pamong Guru PPL
Dra. A. A. Alit Udhiarti Lusiana
NIP. 195906241983032003 NIM. 5515091505
