perancangan video iklan masyarakat mengenai peran orangtua...

22
Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua Dalam Mengawasi Gadget Pada Anak-anak Usia 8-12 Tahun Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain Oleh : Randy Ang Hartono NIM : 692013001 Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2017

Upload: trinhdieu

Post on 07-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua Dalam

Mengawasi Gadget Pada Anak-anak Usia 8-12 Tahun

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Oleh : Randy Ang Hartono

NIM : 692013001

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

2017

Page 2: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan
Page 3: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan
Page 4: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan
Page 5: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan
Page 6: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan
Page 7: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

1. Pendahuluan

Perkembangan permainan saat ini sudah sangat beragam dikalangan masyarakat

terutama bagi anak-anak, hal tersebut tidak terlepas dari peranan teknologi informasi

yang menyebabkan permainan saat ini dapat berkembang begitu luas. Salah satu

bentuk permainan saat ini dapat diakses oleh siapa saja melalui berbagai perangkat

mempengaruhi anak-anak menjadi anti sosial sehingga banyak sekali anak-anak

sekarang menjadi lebih egois, tidak mengenal teman sebayanya dalam satu

lingkungan tempat tinggal [1].

Berdasarkan dengan penelitian awal melalui wawancara dengan psikolog Ibu Hari

Soetjiningsih dari Fakultas Psikologi UKSW Salatiga untuk mengetahui bahaya dari

gadget itu sendiri. Dari hasil wawancara didapati bahwa bahaya gadget bukan dari

segi gadget melainkan konten yang didalam gadget itu sendiri, sehingga

diperlukannya media informasi berupa iklan layanan masyarakat yang dapat

menyadarkan peran orangtua. Serta pengalaman pribadi saya yang mendapati bahwa

peran orangtua saya juga tidak bisa memberikan pengawasan serta pembinaan yang

benar terhadap gadget pada adik saya sendiri yang berumur 10 tahun. Oleh karena itu

diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan kesekolah-sekolah berupa video

iklan layanan masyarakat sehingga dapat menyadarkan orangtua pentingnya peranan

mereka dalam menghadapi bahaya gadget dimasa sekarang. Sebuah himbauan,

anjuran, larangan atau ancaman yang ditujukan kepada masyarakat melalui media.

Dalam ILM disajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan

kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni

kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum [2].

Iklan Layanan Masyarakat merupakan sebuah penyampaian informasi dari

pemerintah ataupun lembaga non profit melalui berbagai media-media komunikasi

dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, perubahan sikap, perubaan perilaku,

dan partisipasi serta mempengaruhi khalayak agar tergerak hatinya kearah yang lebih

baik melalui media-media dalam tempo waktu yang ditentukan. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Jika hal ini

terjadi secara terus menerus dan pesan ILM tersebut efektif maka akan mempengaruhi

perubahan perilaku berupa aspek kognitif, afektif, dan behavioural [3].

Berdasarkan latar belakang masalah maka dilakukan Perancangan Video Iklan

Masyarakat Mengenai Peran Orangtua Dalam Mengawasi Gadget Pada Anak-anak

Usia 8-12 Tahun, sehingga dengan adanya video iklan masyarakat tersebut

diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi tentang pentingnya peranan

orangtua dalam mendidik anaknya untuk lebih dewasa lagi memilih media

pengajaran.

Page 8: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama dilakukan oleh Supriadi pada tahun 2002 dalam penelitiannya

berjudul ”Memetakan Kembali Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia

Dini”. Anak-anak usia dini dapat saja diberikan materi pelajaran, diajari membaca,

menulis, dan berhitung. Bahkan bukan hanya itu saja, mereka bisa saja diajari tentang

sejarah, geografi, dan lain-lainnya. Jerome Bruner menyatakan, setiap materi dapat

diajarkan kepada setiap kelompok umur dengan cara-cara yang sesuai dengan

perkembangannya. Kuncinya adalah pada permainan atau bermain. Permainan atau

bermain adalah kata kunci pada pendidikan anak usia dini [4].

Penelitian lainnya di lakukan oleh Ramadhani pada tahun 2013 dalam

penelitiannya berjudul ``Sepuluh Dampak Negatif Dari Gadget‟‟. Gadget memang

dibutuhkan untuk sarana komunikasi terhadap segalanya, tetapi pengawasan serta

bimbingan orangtua terhadap anak harus selalu dilakukan. Karena jika orangtua

terlena dengan anak yang bisa bermain gadget lama-lama anak hanya bisa bermain

gadget dan tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya

orangtua mengenalkan gadget pada anak dan juga mengenalkan budaya atau tradisi

dalam arti cara menghormati dan sopan santun dalam bermasyarakat. Sehingga peran

anak di masa yang akan datang menjadi lebih baik [5].

Keunggulan penelitian yang dirancang bila dibandingkan dengan penelitian

terdahulu yaitu pengemasan dalam bentuk iklan layanan masyarakat sehingga dirasa

mudah untuk dinikmati oleh para anak-anak serta orangtua. Tujuan pembuatan iklan

masyarakat ini untuk lebih menyadarkan peran orangtua dalam mendidik serta

memeberikan arahan yang benar dalam sosial dan individu setiap anak-anak dalam

mengatasi perkembangan teknologi ini.

Perkembangan psikologi anak, Perkembangan berkenan dengan keseluruhan

kepribadian individu anak, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan

yang terintegrasi. Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian

individu anak, Salah satunya adalah aspek intelektual dan sosio-emosional. Aspek

intelektual perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati,

melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke

arah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang

pesat pada masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang

konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah

atas (usia 16-17 tahun). Perkembangan aspek sosio-emosional diawali pada masa

kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya.

Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa sekolah

(usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18 tahun). Perkembangan

sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar teman dalam

berbagai bentuk permainan [6].

Pendidikan anak usia dini, pendidikan yang menstimulasi perkembangan karakter

anak pada intinya berisi tentang kajian yang berkenaan dengan norma dan nilai yang

bermuara pada pembentukan moral. Lingkungan terdekat anak, orangtua dan

pendidik, mensosialisasikan norma dan nilai dalam berbagi konteks dan cara. Ada

beberapa faktor dalam proses pendukung pendidikan anak yaitu keluarga dan

pendidikan. Faktor keluarga diyakini sebagai faktor yang paling utama berpengaruh

pada anak-anak. Melalui aktivitas pengasuhan yang terlihat dari cara yang dipilih

orangtua dalam mendidik anak, anak akan tumbuh dan berkembang dari pengalaman

yang didapatnya. Studi-studi menemukan bahwa hubungan yang hangat dan saling

mendukung dalam keluarga berhubungan dengan pembentukan karakter yang positif

Page 9: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

pada anak. Sebaliknya hubungan antara orangtua dan anak yang penuh dengan konflik

dan sikap kekerasan berhubungan dengan kemunculan masalah-masalah psikologis

pada masa selanjutnya [7]. Institusi pendidikan prasekolah merupakan tempat anak-

anak belajar mengembangkan berbagai macam aspek perkembangan yang ada pada

dirinya, yang salah satunya adalah mengembangkan kemandirian. Perlu disadari

bahwa hasil yang diharapkan dari institusi prasekolah bagi anak-anak adalah tidak

sekedar menyediakan tempat bermain. Satu hal yang juga diharapkan adalah proses

internalisasi nilai yang menuju kepada kemampuan mengurus dirinya sendiri (self-

help skill) atau yang dikenal dengan istilah kemampuan otonomi .Sejalan dengan ciri

khas periode ini sebagai sebuah masa bermain, hamper seluruh kegiatan pada usia

prasekolah perlu melibatkan unsur bermain. Melalui kegiatan bemain anak belajar

mengembangkan kemampuan untuk mengolah diri dan teman bermain dalam konteks

interaksi sosial. Dalam proses pembelajaran di insitusi prasekolah, yang harus

dilakukan pendidik adalah memberikan lingkungan dan stimulasi yang cocok untuk

memenuhi kebutuhan anak didik sesuai dengan karakteristik perkembangannya [8].

Iklan Layanan Masyarakat merupakan sebuah penyampaian informasi dari

pemerintah ataupun lembaga nonprofit melalui berbagai media-media komunikasi

dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, perubahan sikap, perubaan perilaku,

dan partisipasi serta mempengaruhi khalayak agar tergerak hatinya kearah yang lebih

baik melalui media-media dalam tempo waktu yang ditentukan. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Jika hal ini

terjadi secara terus menerus dan pesan ILM tersebut efektif maka akan mempengaruhi

perubahan perilaku berupa aspek kognitif, afektif, dan behavioural [9]. Iklan layanan

masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi,

mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan

keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang

dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan

perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan

citra baik di mata masyarakat [10]. Iklan layanan masyarakat atau yang disebut juga

public service announcement merupakan sebuah bentuk program komunikasi massa

untuk pengkomunikasian pesan atas nama maksud baik. Iklan layanan masyarakat

memiliki tujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi atau mengingatkan

kembali tentang gagasan-gagasan khusus yang menyangkut fakta dan latar belakang

atau penyebab terjadinya suatu gejala sosial tertentu [11].

Gagdet yang diberikan para orangtua kepada anaknya adalah berdasarkan

keinginan anaknya. untuk tujuan tertentu seperti untuk mengenalkan teknologi lebih

dini atau sekedar untuk membuat anaknya tidak bosan. Bagi orangtua yang seperti ini

lebih beranggapan bahwa dengan gadget anak usia dini dapat memperluas jaringan

persahabatan mereka karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial

media yang telah disediakan. Terkadang gadget dapat dijadikan para orangtua untuk

mengalihkan anak-anak agar tidak menganggu pekerjaan orangtuanya sehingga para

orang tua menyediakan fasilitas berupa gadget [12]. Meningkatnya penggunaan

gadget atau alat-alat yang dapat dengan mudah terkoneksi dengan internet ini,

mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Saat ini kurang lebih 45 juta

menggunakan internet, dimana Sembilan juta diantaranya menggunakan ponsel untuk

mengakses internet. Padahal pada tahun 2001, jumlah pengguna internet di Indonesia

hanya setengah juta penduduk. Jumlah ini semakin bertambah karena semakin mudah

di dapat serta terjangkaunya harga dari ponsel cerdas [13].

Page 10: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif. Metode

kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan

pengambilan data, metode kualitatif merupakan metode studi menggunakan teknik

pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya dalam bentuk

wawancara [14].

Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini linear strategy atau strategi

garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif

mudah dipahami komponennya [15]. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah

dimana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kenali sebagai suatu masalah [16].

Berdasarkan hasil wawancara, didapati masalah bahwa banyak anak-anak

yang masih memainkan gadget ketimbang melakukan aktifitas yang sesuai

untuk usia mereka. Sehingga berdampak buruk bagi perkembangan psikologis

anak,emosional. Menurut wawancara dengan kepala sekolah SDN 04 Kesongo

Bapak Sujidi dibutuhkannya pengawasan dan pendampingan oleh orang tua

dan guru agar anak-anak dapat terkendali dalam pemakaian gadget. Hal ini

diperkuat dengan wawancara terhadap Ibu Endah Tri Nugraheni selaku Humas

BP3AKB bagian data dan informasi didapatkan permasalahan bahwa dinas

yang terkait tidak memiliki data maupun informasi mengenai bahaya gadget

terhadap anak-anak. Wawancara juga dilakukan kepada psikolog Ibu Hari

Soetjiningsih dari Fakultas Psikologi UKSW Salatiga untuk mengetahui

bahaya gadget itu sendiri. Dari hasil wawancara dibutuhkannya pengawasan

orangtua dan lembaga masyarakat untuk membantu perkembangan anak itu

sendiri sehingga anak-anak tidak bebas dalam penggunaan gadget dan

dibutuhkannya keterlibatan anak-anak dengan dunia nyata.

Berdasarkan dengan identifikasi masalah yang didapat maka dilakukan pengumpulan

data dengan 2 cara yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Dimana hasil

pengumpulan data digunakan untuk perancangan dan produksi film.

1. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung kepada pihak-pihak

terkait:

Wawancara pertama dilakukan kepada kepala sekolah SD Negeri 04 Kesongo

Tuntang yaitu Bapak Sujidi mengenai pentingnya pengawasan dan

pendampingan oleh orangtua dan guru. Dari hasil wawancara tersebut didapati

bahwa peran penting pengawasan dan pendampingan kepada anak-anak

sangatlah besar sehingga apa yang mereka mainkan atau tonton dari gadget itu

sendiri masih dapat dikendalikan.

Wawancara kedua dikalukan kepada Bapak Reza Sholeh Hakim selaku guru

olahraga SD Negeri 04 Kesongo Tuntang untuk mendapatkan informasi

mengenai tingkah laku dan pergaulan anak-anak jaman sekarang. Berdasarkan

wawancara didapatkan bahwa pentingnya pengawasan oleh orangtua karena

Tahap 1 : Identifikasi Masalah

Tahap 3 : Perancangan ILM

Tahap 4 : Pengujian

Tahap 2 : Pengumpulan Data

Page 11: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

banyak perilaku anak usia dini yang menyimpang dan tindakan kriminal yang

dilakukan oleh anak itu sendiri karena kurangnya pengawasan dari orangtua.

Wawancara juga dilakukan kepada psikolog Ibu Hari Soetjiningsih dari

Fakultas Psikologi UKSW Salatiga untuk mengetahui bahaya dari gadget itu

sendiri. Dari hasil wawancara didapati bahwa bahaya gadget bukan dari segi

gadgetnya melainkan konten yang didalam gadget itu sendiri, sehingga

diperlukannya pengawasan dari orangtua dan lembaga masyarakat untuk lebih

peduli akan pengawasan konten didalam gadget maupun perangkat teknologi

lainnya. Dan perkembangan anak itu menjadi baik kalau dapat berhubungan

dengan dunia nyata akan membantu perkembangan anak itu sendiri dari segi

aspek kognitif, aspek sosio emosional, aspek fisik.

2. Pengumpulan data sekunder dilakukan unutk mendukung pengumpulan data primer

dengan cara mencari data melalui website maupun buku. Dari pengumpulan data

didapat hasil bahwa masih banyak mendapati orangtua yang cuek terhadap anak-

anaknya, hanya menggandalkan bimbel dan kursus agar si anak dapat pintar

disekolah. Serta pemberian gadget adalah untuk mendiamkan anak selama di rumah

agar orangtua yang sibuk dapat beraktifitas diluar rumah. Selain itu didapatkan hasil

tentang kurangnya informasi pada masyarakat terlebih orangtua pentingnya

pengawasan terhadap anak mengenai bahaya gadget dijaman sekarang.

Proses perancangan yang dilakukan dalam video iklan layanan masyarakat terdiri dari

tiga tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Proses perancangan dapat

dilihat pada Gambar 2.

Ya

Tidak

Gambar 2 Bagan Perancangan Video ILM

Pra Produksi

Produksi

Pasca Produksi

Evaluasi

Hasil

Ide dan Konsep

Video Statement

Storyline

Treatment

Storyboard

Shooting

Audio

Offline Editing

Online Editing

Mixing

Revisi

Page 12: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Sesuai dengan pembahasan, penelitian ini menggunakan media informasi

video iklan layanan masyarakat yang mengangkat tentang bahaya gadget terhadap

anak-anak usia 12 tahun. Konsep penelitian dalam video iklan layanan masyarakat

ini juga mengangkat tentang dampak yang ditimbulkan akibat bermain gadget.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sinematografi agar video iklan layanan

masyarakat ini tidak membosankan bagi penonton.

Setelah menentukan ide dan konsep adalah pembuatan film statement. Film

statement dari perancangan ini adalah, ttPerhatian dan kasih sayang yang mulai

luntur itulah yang membuat lingkungan menjadikan anton sosok yang passif, tidak

bisa diatur dan kecanduan gadget yang berdampak pada hasil ulangan anton.

Setelah menentukan film statement dibutuhkan storyline untuk merangkai

kejadian menjadi sebuah cerita sehingga menjadi kerangka utama pembuatan film

[17]. Adapun storyline dimulai dengan video yang berlatar belakang perkotaan,

dijelaskan pula terdapat tokoh utama dalam video ILM ini yang berumur 8-12 tahun

dan duduk di kelas 5 SD.

Menceritakan sebuah keluarga kecil yang utuh dan terdapat peran utama yang

bernama anton ia sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 SD

Kutowinanggun.

Pada suatu pagi disela-sela ibu membersihkan kamar serta merapikan tempat tidur

anton. Ibu melihat kertas-kertas nilai ulangan harian yang tercecer, dan ibu pun

mendapati nilai – nilai ulangan anton yang buruk semua.

Lalu seketika itu pula ibu teringat akan kejadian yang sudah ia alamai. Kejadian

dimana ibu betengkar dengan anton, sosok pemarah dan tidak bisa diatur muncul

dari anton. Kejadian berikutnya anton pendiam saat dirumah karena kami

mementingkan urusan masing - masing. Ibu mengurusi adik bayi dan ayah sibuk

dengan gadget. Kejadian selanjutnya ayah yang acuh dan kurang peduli dengan

anton saat ia bertanya,

Ibu mulai sadar dan sontak kaget, apa penyebab anton bisa seperti itu setelah ibu

berfikir dan menampakan raut wajah yang sedih. Ibu ingat akan suaminya yang

membelikan handphone baru untuk anton. Di malam hari anton belajar, namum ibu

melihat anton tertidur dengan handphone yang masih menyala pada aplikasi game.

Sepulang ayah bekerja dan keluar dari mobil, ayah menyapa anak bayi, sambil

memanjakan anak bayinya, seketika itu anton melihat ayah dan adik bayi begitu

dekat anton pun hanya bisa iri dan memainlan game pada gadget.

Ibu sedang membersihkan tas dan merapikan kertas ulangan anton didalam

kamar, namun ibu tidak sengaja menemukan foto ulang tahun anaknya. Dan

dibelakang foto itu terdapat tulisan „„anton kangen mamah papah yang dulu‟‟

Malam hari ibu berdiskusi ke ayah, membicarakan tentang masalah yang dirasa

penting untuk dirubah oleh ibu. Anton tidak sengaja melihat kejadian itu namun

tetap acuh dengan apa yangg dibicarakan orangtuanya.

Page 13: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Malam hari ketika anton tidur, ayah mengambil gadget pemberian ayah untuk

anton. Keesokan paginya anton binggung mencari gadget yang hilang, seketika itu

pula anton marah-marah. Namun rencana ini lah yang disusun oleh ayah dan Ibu

untuk datang menjawab keresahan anton serta membawakan kue ulang tahun tepat

pada hari ulang tahun anton. Raut wajah anton seketika berubah terhadap ayah dan

ibunya.

Treatment disusun berdasarkan hasil riset awal (baik langsung maupun tak

langsung) dan berdasarkan rumusan ide dalam bentuk film statement yang diuraikan

secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana rangkaian mengenai media

informasi pendakian dengan video berbasis video iklan layanan masyarakat.

Scene 1 : Situasi Ibu mengendong adik bayi, membersihkan kamar anton

1.( Low Angel – Medium Shoot, Eye Level – Wide Shoot )

Scene 2 : Ibu yang kaget dengan nilai ulangan harian anton.

1.( Low Angle – Over Shoot Shoulder )

Scene 3 : Flashback, kegiatan makan bersama.

1.( Eye Level – Wide Shoot )

Scene 4 : Ibu yang mulai sedih dan memikirkan kesalahannya.

1.( Low Angle – Medium Shoot )

Scene 5 : Flashback, kegiatan papa mama yang egois terhadap anton.

1.( Low Angel – Over Shoot Shoulder )

Scene 6 : Ibu anton yang melihat pesan dalam foto.

1.( Low angel – Close up )

Scene 7 : Anton melihat perdebatan antara kedua orang tua anton.

1.( Eye level – Medium Shoot )

Scene 8 :Anton yang tertidur dan papa mengambil gadgetnya.

1.( Eye level – Medium Shoot )

Scene 9 : Anton yang marah dan agresif ketika tahu gadgetnya hilang

1.( Eye level – Wide Shoot )

Scene 10 : Anton terkejut dan bahagia karena keingginannya terwujud.

1,( Eye level – Wide Shoot – Over Shoot Shoulder )

Setelah merancang treatement dilanjutkan pembuatan storyboard. Storyboard

merupakan rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menerjemahkan adegan-

adegan yang telah dirumuskan didalam skenario. Didalam sebuah storyboard yang

dihasilkan dapat memuat informasi mengenai pelaku, lokasi, properti maupun sudut

pengambilan gambar [18] Storyboard yang telah dirancang sesuai dengan tahapan

sebelumnya untuk mempermudah pengambilan film dokumenter dalam penelitian

ini. Storyboard dari dokumenter ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 14: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Gambar 3 Storyboard

Tahap selanjutnya adalah tahap produksi, pada tahap ini yang dilakukan adalah

proses shoting di area kota Salatiga dengan talent, lokasi, properti hanya dengan

mengikuti konsep seperti pada treatment. Proses pembuatan Shoting Conseptual ini

menghasilkan gambar yang baik serta didukung dengan peralatan pendukung kamera

berupa lensa, sound recorder, tripod dan slider. Proses produksi dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4 Proses Produksi

Pasca produksi adalah proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan

sebuah film. Pasca produksi meliputi tiga proses, yaitu proses offline editing, online

editing dan mixing.

Offline editing merupakan proses menata gambar sesuai dengan skenario dan

urutan shot yang telah ditentukan. Dari semua hasil produksi dilakukan review satu

persatu dan dianalisa sesuai kebutuhan video. Setelah didapat bagian gambar yang

sesuai lalu disusun pada timeline software editing video sesuai urutan scene yang telah

ditentukan.

Page 15: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Dalam proses ini dilakukan penambahan efek-efek seperti efek transisi, dan efek-

efek lainnya sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini juga dilakukan grading warm

yang bertujuan supaya video iklan layanan masyarakat mendapat kesan hangat seperti

yang terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Proses colour grading

Setelah proses online editing selesai maka dilakukan proses mixing yaitu

penggabungan dan penyelarasan antara visual dan audio agar menjadi kesatuan yang

utuh. Dalam tahap ini pengaturan audio dan visual dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Proses pengabungan audio dan visual

Page 16: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

4. Hasil dan Pembahasan Video Iklan Layanan Masyarakat

Video Iklan Layanan Masyarakat ini berisikan informasi kepada orangtua

mengenai falsafah hidup, makna, serta buruknya keberadaan gadget diantara keluarga,

supaya ada kesadaran akan pentingnya kasih sayang dari orangtua untuk anaknya.

Scene 1 yang ada didalam Video Iklan Layanan Masyarakat ini terdapat intro kegiatan

ibu dan anak bayi menandakan kegiatan ibu yang bahagia sebagai pembuka diawal

cerita. Scene 1 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Ibu yang sedang menimang bayi

Scene 2 yang menggambarkan ekspresi kaget ibu mendapati nilai-nilai harian

anton yang jelek dan berserakan dilantai. Jenis shot yang terdapat pada scene ini

adalah Wide Shot, Forg Eye, Over Shot Shoulder untuk menunjukan kesan dramatis.

Scene 2 dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Ekspresi ibu yang kesal dan kaget

Scene 3 menjelaskan tentang kejadian lampau yang menggambarkan kesalahan

yang dilakukan oleh ibu dan ayah, sehingga mulai menggambarkan anton yang

kecewa. Jenis shot yang digunakan adalah Low angel, over shot shoulder, eye level,

medium close up. Agar penonton lebih mengerti kalau situasi yang dilakukan orangtua

kepada anton adalah kesalahan serta menunjukan kejadian lampau dengan

penggunaan filter colouring hitam putih. Scene 3 dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Perlakuan orangtua yang salah terhadap anton

Scene 4 menjelaskan tentang kejadian diwaktu sekarang dan menjadi penentu

ekspresi sedih dari sang ibu, karena merasa gagal dana kecewa dengan lingkungan

disekitar anton. Jenis shot yang digunakan adalah over shot shoulder, low angle. Agar

Page 17: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

penonton dapat memahami bahwa angel tersebut menggambarkan kejadian yang

sedih, dan kecewa. Scene 4 dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Ekspresi kecewa dari sang ibu

Scene 5 menjelaskan isi dugaan dari ibu anton, memperlihatkan banyak kejadian

anton asik memainkan gadget dan merasa iri terhadap adik bayinya. Jenis shot yang

digunakan adalah medium shot, close up, over shot shoulder. Agar penonton dapat

memaknai arti dari setiap angel kamera yang ada. Scene 5 dapat dilihat pada Gambar

11.

Gambar 11 Kejadian anton asik dengan gadgetnya

Scene 6 berisiskan kejadian yang dialami oleh ibu anton, akibat kerinduan yang

anton alami serta kesedihan yang ibu rasakan dan pada scene ini lah yang menjadi

penentu awal penyelesaian masalah. Jenis shot yang digunakan adalah extrim close

up, over shot shoulder, close up, low angle. Scene 6 dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Anton rindu akan keluarga yang dulu

Scene 7 menjelaskan tentang percekcokan yang dilakukan oleh orangtua anton

karena ibu telah sadar akan kesalahan mereka dan berusaha membalikan fakta yang

ada. Jenis shoot yang digunakan adalah medium shot. Scene 7 dapat dilihat pada

Gambar 13.

Page 18: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Gambar 13 Anton yang tidak sengaja melihat percekcokan

Scene 8 mengambarkan tentang ketegasan yang dilakukan oleh ayah anton selaku

kepala rumah tangga bertugas mengambil keputusan untuk menjauhkan anton dari

gadget. Jenis shot yang digunakan adalah medium shot, close up, over shot shoulder.

Scene 8 dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Ayah bertindak untuk membalikan fakta yang ada

Scene 9 menjelaskan tentang anton kebinggungan mencari gadget yang hilang

dan situasi berubah menjadi tegang. Jenis shot yang digunakan adalah over shot

shoulder, medium shot, zooming. Scene 9 dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Ekpresi anton yang kesal dan marah kepada orangtua

Scene 10 mengambarkan kejadian terakhir dan sebagai penentu akhir dari cerita

iklan layanan masyarakat ini. Jenis shot yang digunakan adalah over shot shoulder

dan third person shot. Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16 Ekpresi anton yang berubah setelah melihat perlakuan orangtua

Page 19: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Pada hasil akhir video iklan masyarakat tentang bahaya gadget pada anak-anak

usia 8 – 12 tahun akan diunggah pada media sosial youtube dan media sosial

facebook, agar penyebarannya lebih luas. Selain itu video iklan masyarakat ini akan

dibagikan dalam bentuk Compact Disc di Dinas pendidikan kecamatan tingkir sebagai

media informasi dan dapat menjadi arsip di sekolah SD Kutowinanggun 11. Media

perancangan pada media sosial dan dalam bentuk Compact Disc dapat dilihat pada

Gambar 16 dan Gambar 17.

Gambar 16 Implementasi media sosial youtube

Gambar 17 Implementasi media CD.

Evaluasi video iklan masyarakat ini dilakukan secara kualitatif melalui

wawancara dengan Ibu Sri Martini sebagai Keapala Sekolah dan Pembina IV Dinas

Pendidikan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dari hasil wawancara video yang telah

dirancang, konten cerita yang terkandung sudah sesuai serta dinilai menarik dan

cukup memberikan informasi kepada para orangtua siswa dan siswi. Namun ada

sedikit tambahan yang diangkat, diharapkan kedepannya semakin banyak kaum muda

mudi peka akan situasi sosial disekitar masyarakat.

Evaluasi kedua dilakukan kepada Ibu Hari Soetjiningsih dari Fakultas Psikologi

UKSW Salatiga dan sebagai ibu dari anaknya. Wawancara membahas mengenai

apakah informasi dari video iklan masyarakat tentang peran orangtua dalam

menangani bahaya buruk gadget, sudah tersampaikan dengan baik dan benar. Melalui

wawancara tersebut didapatkan hasil bahwa video iklan masyarakat tersebut sudah

baik dan benar sesuai dengan alur cerita yang ada dan mampu menjadi media

informasi khususnya pada orangtua anak - anak dan siswa - siswi dijaman teknologi

Page 20: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

sekarang. Namun ada beberapa masukan dan tanggapan bahwa meskipun adanya

media informasi yang ada. Tetaplah peran orangtua yang harus berperan penting

dalam pengendalian pola bermain, belajar. bersosialisasi anak di dalam rumah

maupun di luar rumah.

Evaluasi ketiga dilakukan kepada Bapak Anthony Tumimomor sebagai

sinematografer. Evaluasi ini membahas tentang penilaian video dari sisi

sinematografi. Berdasarkan hasil wawancara, video iklan masyarakat ini sudah layak

dikatakan sebagai video iklan masyarakat baik penataan gambar antar scene dan

menggunakan beberapa teknik sinematografi yang beragam sehingga tidak

membosankan. Backsound dalam film sudah benar, meskipun adanya kekurangan

seperti voice over yang masih kurang menonjol namun masih bisa di bantu dengan

backsound yang ada dalam video iklan masyarakat ini. Sedangkan untuk grading ada

beberapa bagian yang warnanya tidak sama dan transisi sudah baik dan tidak

mengganggu alur cerita dalam film ini.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Perancangan Video Iklan

Masyarakat Mengenai Peran Orangtua Dalam Mengawasi Gadget Pada Anak-anak

Usia 8-12 Tahun dapat menyampaikan informasi mengenai dampak buruk lingkungan

yang ada, akibat tidak adanya penggendalian dari orangtua. Bagi Dinas Pendidikan

dan dosen psikologi UKSW, video iklan masyarakat ini dinilai menarik dan mampu

memberikan informasi kepada orangtua siswa-siswi. Sedangkan unsur-unsur

sinematografi dalam video iklan masyarakat ini sudah baik dan memiliki alur cerita

yang menarik sehingga diharapkan video iklan masyarakat ini dapat menjadi media

informasi bagi orangtua dan masyarakat mengenai bahaya buruk gadget dalam

lingkungan anak-anak.

Saran untuk video iklan masyarakat ini adalah penyuluhan yang lebih mengenai

target audience sehingga video iklan masyarakat ini tidak hanya sebagai media

informasi semata namun dapat berinteraksi secara langsung dengan para orangtua

siswa dan siswi.

Page 21: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

Daftar Pustaka

[1] Ramdhani, N. (1991). Standarlisasi skala tingkah laku sosial. Laporan

Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

[2] Kasali, Rhenald. (2007). Manajemen Periklanan. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

[3] Muhammad Tawaqal. (2013)

https://uajy.ac.id/efektivitas-iklan-layanan-masyarakat-olehlembaga-publik

/1193/2/1KOM03283.html

[4] Supriadi, Dedi. (2002). “Memetakan Kembali Pendekatan Pembelajaran

Pendidikan Anak Dini Usia”. Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. 03. 36–

42.

[5] Ramadhani, Mutia. (2013). “Sepuluh Dampak Negatif Dari Gadget (2)” diunduh

dari

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/hobi/13/01/04/mg2reb-sepuluh-

dampak-negatif-dari-gagdet-2, pada 9 November 2013.

[6] Kartono, Kartini. (1986). Psikologi Anak. Bandung : Alumni.

[7] Santrock, J. W. (2006). Life-span vevelopment (Perkembangan masa hidup). Eds.

5 jilid I, Penerjemah : Achmad Chusairi, S.Psi & Drs. Juda Damanik, M.S.W.,

Jakarta : Penerbit Erlangga

[8] Arthur, L., Beecer, B., Dockett, S., Farmer, S., and Death, E., (1998).

Programming and planning in early childhood settings. Sydney: Harcourt Brace.

[9] Muhammad Tawaqal. (2013)

https://uajy.ac.id/efektivitas-iklan-layanan-masyarakat-oleh lembaga-publik

/1193/2/1KOM03283.html

[10] Widyatama, R. (2005). Pengantar periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia.

[11] Belch, George E, A.Belch Michael.2004. Advertising and Promotion: An

Intergrated Marketing Communication Perspective. Boston: McGrawhill, Irwin.

[12] Nurrachmawati, (2014). Pengaruh sistem operasi mobile android pada anak usia

dini. Jurnal pengaruh System operasi mobile android pada anak usia dini. Jurnal

Pengaruh Sistem Operasi Mobile Android Pada Anak Usia Dini. Makasar: FT

Universitas hasanuddin

[13] Sanjaya, R., Wibhowo, C. (2011). Menyiasati tren digitas pada anak menggunakan

teknilogi informatika. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

[14] Darmiyati. (1998). Penelitian Kualitatif. Makalah Penataran Pengenalan

Berbagai Pendekatan dan Metode Penelitian Lemlit UNY.

Page 22: Perancangan Video Iklan Masyarakat Mengenai Peran Orangtua …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13916/1/T1_692013001_Full... · diperlukannya media penyalur seperti penyuluhan

[15] Sarwono, Jonathan dan Harry Lubis. (2007). Metode Riset untuk Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.

[16] Miles, Mathew B., and huberman A. Maichel, (1992), Analisis Data Kualitatif ;

Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru (Penerjemah Tjetjep

Rohendi Rohidi), jakarta : UI-PRESS.

[17] Junaedi, Fajar. (2011). Membuat Film Dokumenter. Yogyakarta: Lingkar Media.

[18] Indrawaty, Youllia, (2011), ''Teknik Pembelajaran Storyboard Multimedia

Interaktif: Pertemuan 5'' Institut Teknologi Nasional Bandung: Jurusan Pendidikan

Multimedia Interaktif.