perancangan-unit-instalasi-genset.docx

Upload: asep-nandang-gunawan

Post on 10-Mar-2016

35 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Document

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 1 PERANCANGAN UNIT INSTALASI GENSETDI PT AICHI TEX INDONESIADESIGN INSTALLATION UNIT OF GENSETAT PT AICHI TEX INDONESIATugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikanDiploma III Program Studi Teknik ListikJurusan Teknik ElektroOleh :Hidayah Aprilawati (04311071)POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2007

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 2 PERANCANGAN UNIT INSTALASI GENSETDI PT AICHI TEX INDONESIADESIGN INSTALLATION UNIT OF GENSETAT PT AICHI TEX INDONESIAOleh :Hidayah Aprilawati (04311071)Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal 8 Agustus 2007 dan disahkan sesuaidengan ketentuan.Tim Penguji :1.Ketua Penguji: Asikin SY, ST.2.Penguji I: Bambang Priyandono, ST. MT.3.Penguji II: Baisrum, Drs. SST.Pembimbing Utama(Asikin SY, ST.)NIP. 131 669 395Pembimbing Pendamping(Dedi Aming, ST. MT.)NIP. 131 462 011Ketua Jurusan Teknik Elektro(Hasan Surya, Drs. ST. MT)NIP. 131 660 126

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 3 DATA PRIBADINama: Hidayah AprilawatiTempat/Tanggal Lahir: Wonosobo, 15 April 1985Agama: IslamJenis Kelamin: PerempuanHobi: MembacaEmail: [email protected]: Sukses dalam segala halMotto: Berjuanglah untuk sebuah masadepanLATAR BELAKANG PENDIDIKAN1.SD N 1 PecekelanLulus tahun 19982.SLTP N 1 SapuranLulus tahun 20013.SMU Muhammadiyah WonosoboLulus tahun 2004

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 4 KATA-KATA BIJAKSesungguhnya di dalam kesulitan ituada kemudahan.(QS. Alam Nasyrah : 6)Cinta adalah sesuatu yang tulus,tak tahu kapan datang dan hinggap.Rela melakukan apapun deminya.Jadikanlah cita-cita luhur sebagai cinta sejati.(OT)If you can dream it, you can do it.(Walt Disney)I believe one writes because one has to createa world in which one can live.(Anais Nin)Sayangilah apa yang ada di sekitarmu.(HA)Genius adalah satu persen inspirasi dansembilan puluh sembilan persen keringat.(Thomas Alfa Edison)

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 5 ABSTRAKPT Aichi Tex Indonesia dalam memenuhi suplai tenaga listrik dari PLNSumedang. Dalam menjalankan aktifitas produksi hanya mendapat satusumber listrik, karena belum memiliki sumber cadangan lain. Sehinggaaktifitas produksi akan berlangsung jika PLN tetap hidup. Jika PLN mati,maka aktifitas produksi akan berhenti pula. Di PT Aichi Tex memerlukanenergi listrik yang utama untuk penerangan ruangan-ruangan tertentu danbeberapa mesin produksi. Oleh karena itu, agar ruangan tersebut mendapatpenerangan dan beberapa mesin produksi dapat beroperasi dibutuhkansuplai cadangan yaitu berupa genset. Daya genset (rating) disesuaikandengan kebutuhan minimal perusahaan. Genset akan hidup jika PLN mati.Genset (generator set) adalah suatu alat yang dapat mengubah energimekanik menjadi energi listrik dengan disetting on off-nya.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 6 KATA PENGANTARPertama-tama penulis mengucapkan syukur alhamdulillah yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT atas segala karunia, rezeki dan kasih sayang yang telahdiberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini pada waktunyadengan baik yang berjudul :Perancangan Unit Instalasi Genset di PT Aichi Tex IndonesiaDalam pelaksanaan dan pembuatan tugas akhir ini penulismendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Tanpa menghilangkanrasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihakyang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaiantugas akhir ini.1.Bapak dan Emak di rumah yang sangat penulis cinta dan sayang, terimakasihtelah memberikan dukungan doa kapan pun dan dimana pun, dana, kasihsayang dan segala-galanya yang penulis ingin sekali membalas kebaikanBapak dan Emak.2.Kedua kakak ku, Mbak Endang dan Mas Nano yang telah memberikanmotivasi dan perhatian dengan membelikan buku-buku penunjang yangbermanfaat. Penulis ucapkan terimakasih.3.Bapak Agus Wismakumara, P. Hd. selaku Direktur Politeknik NegeriBandung.4.Bapak Drs. Hasan Surya, Drs. ST. MT. selaku Ketua Jurusan Teknik ElektroPoliteknik Negeri Bandung.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 7 5.Bapak Sudrajat, B. Eng, M. Eng. Sc. selaku Ketua Program Studi TeknikListrik Politeknik Negeri Bandung.6.Bapak Asikin SY, ST. selaku dosen pembimbing I. Terima kasih telahmembimbing penulis dengan penuh kesabaran dan atas semua semangat yangbapak berikan.7.Bapak Dedi Aming, ST. MT selaku dosen pembimbing II. Terima kasih telahmembimbing penulis dengan penuh kesabaran dan atas semua semangat yangbapak berikan.8.Seluruh Dosen Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung.9.Seluruh keluarga besar Politeknik Negeri Bandung.10.Bapak Ir. M. Yusha. Hafes selaku Manager PT Aichi Tex Indonesia yangtelah mengijinkan penulis melakukan observasi dan memberikan data-datayang penulis perlukan dalam terselesainya tugas akhir ini.Dan pihak-pihak lain yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikantugas akhir yang tidak mungkin disebutkan semuanya disini. Sekali lagi penulismengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga Semoga Allah SWT membalasatas semua kebaikan dan bantuan dari kalian semua dengan sesuatu yang lebih baik.Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam perancangan danpembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu besar harapan penulis untuk menerimasaran dan kritik dari para pembaca. Dan semoga buku ini dapat memberikan manfaaatbagi para mahasiswa Politeknik Negeri Bandung pada umumnya dan dapatmemberikan nilai lebih untuk para pembaca pada khususnya.Bandung, Agustus 2007Penulis

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 8 BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang MasalahCatu daya utama yaitu PLN sangat berpengaruh terhadap penyediaan energilistrik bagi masyarakat. Energi listrik dari PLN, tidak selalu continue dalampenyalurannya. Suatu saat pasti terjadi pemadaman dari PLN.Suplai energi listrik sangat diperlukan oleh industri dalam menjalankanproduksinya. PT Aichi Tex Indonesia merupakan Perusahaan Terbatas (PT) di bidangtekstil yang memproduksi kain sebagai bahan dasar dari lakban. Di PT Aichi TexIndonesia suplai energi listrik hanya dicatu dari PLN. Sehingga jika PLN padam,maka suplai energi listrik dari PLN pun mati. Seluruh aktivitas produksi berhenti.PT Aichi Tex ini belum memiliki catu daya cadangan, sehingga suplai dayalistrik tergantung sekali dari PLN. Penyediaan energi listrik disuplai melalui satusumber tenaga listrikyaitu PLN Sumedang.PLN akanmengkonfirmasikansebelumnya jika terjadi pemadaman listrik. Jadi, telah diketahui jika terjadipemadaman dan aktivitas produksi akan berhenti saat itu juga.Di PT Aichi Tex memerlukan energi listrik yang utama untuk peneranganruangan-ruangan tertentu. Seperti: ruang office, kamar mandi, mushola, kantin danruang boiler. Karena ruangan-ruangan ini penting untuk kegiatan yang terusberlangsung. Sedangkan mesin-mesin produksi tidak diberi suplai, hanya beberapasaja. Karena pada saat PLN padam atau terganggu, mesin-mesin produksi dapatdiperiksa kembali untuk pengecekan. Agar kapasitas daya genset yang diperlukanlebih kecil dan tidak terlalu tinggi biayanya.Berdasarkan hal diatas agar ruangan-ruangan tersebut tetap mendapat suplaienergi listrik cadangan dan beberapa mesin beroperasi dibutuhkan genset. Suplaicadangan listrik sebagai back-up suplai cadangan utama yaitu generator set (genset).

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 9 1.2Tujuan Penulisan1.Menghitung daya yang diperlukan genset di PT Aichi Tex Indonesia2.Menentukan rating pengaman yang digunakan terhadap beban-bebanyang disuplai genset3.Menentukan luas penampang penghantar yang digunakan terhadapbeban-beban yang disuplai genset4.Menentukan rating kontaktor yang digunakan terhadap beban-beban yangdisuplai genset1.3Perumusan MasalahEnergi listrik sangat penting untuk menjalankan aktivitas. PT Aichi TexIndonesia, untuk memenuhi energi listriknya hanya dari satu sumber listrik yaitu PLNSumedang. Sehingga jika PLN padam, maka terjadi pemadaman total. Pada saatpemadaman total, ternyata suplai cadangan energi listrik yang diperlukan hanyauntuk ruangan-ruangan tertentu dan beberapa mesin. Sedangkan mesin produksi yangtidak beroperasi,akandilakukanpengecekan-pengecekan mesin.Untuk itu,diperlukankan energi listrik cadangan. Energi listrik cadangan itu adalah genset.Dengan genset dapat memberikan energi cadangan untuk penerangan dan suplai kebeberapa mesin.1.4Pembatasan MasalahDalam Tugas Akhir ini dengan judul Perancangan Unit Instalasi Genset di PTAichi Tex Indonesia, pembatasan masalahnya adalah merancang pemasangan dayagenset berdasarkan beberapa beban yang memerlukan energi listrik cadangan.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 10 1.5KontribusiMerancang unit instalasi genset di PT Aichi Tex Indonesia. Yaitu untukmengatasi pemadaman total oleh PLN karena belum memiliki catu daya cadanganberupa genset.1.6Metodologi Penulisan1.6.1Studi LiteraturPenulis akan mencari literatur yang terkait dengan unit instalasi genset.Berdasarkan hal itu penulis akan menentukan spesifikasi teknis yang lebih rinci.1.6.2Studi ObservasiPengamatan langsung ke lokasi.Wawancara langsung dengan karyawan di PT Aichi Tex yang berkaitandengan pengumpulan data sehingga informasi dapat lebih jelas.1.6.3PerancanganDengan spesifikasi yang telah ditentukan, maka penulis akan melakukanrancangannya.1.6.4Analisa dan EvaluasiSetelah perancangan, selanjutnya akan dianalisa yang dapat menghambatkinerja sistem. Dan perlu dilakukan evaluasi, agar sistem berjalan lancar.1.6.5Perbaikan dan PenyempurnaanBila hasil dari tugas akhir nanti masih jauh dari apa yang diharapkan danmasih ada kesalahan dari penulisan atau pun analisa, maka penulis akan memberikanpenjelasan lebih lanjut dari masing-masing bab utama.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 11 1.7Sistematika PenulisanDalam penulisan ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiridari 4 bab.BAB I PENDAHULUANYang terdiri atas latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah,pembatasan masalah, kontribusi, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.BAB II LANDASAN TEORILandasan teori akan dijelaskan mengenai unit rangkaian instalasi genset dengankomponen-komponen pendukungnya.BAB III DATA, PERANCANGAN DAN ANALISAPada bab ini akan berisi data-data yang diperlukan untuk melakukan perancanganyang kemudian dianalisa.BAB IV PENUTUPPenutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007]

BAB IILANDASAN TEORI2.1

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 13 2.StatorStator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan statorberfungsi sebagai tempat GGL induksi.3.RotorRotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnetdengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.4.Cincin geserTerbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada porosdengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan porosdan rotor.5.Generator penguatGenerator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumberarus.Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitantempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akanmenimbulkan medan magnet berputar. Generator itu disebut dengan generatorberkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut. Cincin geserInti kutubLilitan penguat Kotak terminalInti statorRangka stator

U Gambar 2.1 Konstruksi generator berkutub dalam

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 14 Keuntungan generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidakdibutuhkan cincin geser dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGLitu tidak berputar. Generator sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin dengantegangan tinggi dan arus yang besar.Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:1.Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole). Konstruksiseperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yangbanyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.2.Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient pole).Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaanrotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagimerupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub.2.1.2 Cara Kerja GeneratorPrinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yangdiberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifatmelawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. TeganganEMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akanmemutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medanmagnet yangberpotongandengankonduktor padastatordan menghasilkantegangan pada stator. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, makategangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik. Besarnyategangan induksi memenuhi persamaan:E = Kd . Ks . . p .g . Nc. E = 4,44 . Kd . Ks . f . . p. g. Nc

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 15 Dimana:E = Ggl yang dibangkitkan (volt)Kd = faktor kisar lilitan = kecepatan sudut dari rotor (rad/second)f = frekuensi (hertz) = fluks medan magnetNc = jumlah lilitang = jumlah kumparan per pasang kutub per pasaGenerator AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Generator ACterdiri dari stator yang merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemenberputar dan terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator AC jangkamya diamsedangkan medan utamanya berputar dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan duacincin geser.2.2Mesin Diesel2.2.1 Pengertian Mesin DieselMesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut denganmotor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkikanlistrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenagadisel atau yang biasa dikenal dengan sebutan Genset (Generator Set).Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:Design dan instalasi sederhanaAuxilary equipment sederhanaWaktu pembebanan relatif singkatKonsumsi bahan bakar relatif murah dan hematKerugian pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresiyang tinggi.Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula,hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 16 Ada 2 komponen utama dalam genset yaitu:1.Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel/engine.2.Generator.2.2.2 Cara Kerja Mesin DieselPrime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkanenergi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesindiesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udaramurni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi ( 30 arm),sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakardisemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titiknyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.Pada mesin diesel penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan padatekanan yang konstan. Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendekmenuju kepala silinder pada setiap langkah daya.1.Langkahkeatasyang pertama merupakan langkahpemasukan danpenghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkolberputar ke bawah.2.Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputarmenyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadipembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.3.Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katupyaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputardan menarik kembali torak ke bawah.4.Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buangterbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gasdapat keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik ke

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 17 atas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4)termasuk proses pembuangan.5.Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulangkembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali. KI: KatupBuangKI: KatupIsapKIKBKIKBKIKBKBKI (4)(3)(2)(1) Gambar 2.2 Cara kerja Mesin DieselBerdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkanmenjadi 3 bagian, maka:1.Diesel kecepatan rendah (n < 400 rpm)2.Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)3.Diesel kecepatan tinggi (n >1000 rpm)Sistem starting adalah proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel.Ada 3 macam sistem starting yaitu:1.Sistem start manualSistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif kecil yaitu 500 PK.Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesindiesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara.Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahanbakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewatnozzle dengantekanantinggi. Akibatnya akan terjadipengkabutandanpembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampaibatas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 19 menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabungmencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.2.3AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)2.3.1Pengertian AMF dan ATSAMF merupakan alatyangberfungsimenurunkan downtimedanmeningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transferCircuit Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu dayacadangan (genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF danbekerja secara bersama-sama.2.3.2 Cara Kerja AMF dan ATSAutomatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat darisuplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama. Untuklebih jelasnya berikut ini akan digambarkan dengan blok diagram proses kerja AMFdan ATS. Catu dayautama Catu dayacadangan PemrosesanPenggerak AMF Starter Timer Interlock Beban Sakelar 1Sakelar 2 Gambar. 2.3 Blok diagram proses kerja AMF dan ATS

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 20 Catu daya utama (PLN) tidak selalu menyalurkan energi listriknya, kadangmengalami gangguan. AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padamdengan mengatur catu daya cadangan (genset). Sumber listrik dari PLN saatberoperasi tegangannya naik turun. Kira-kira 10% dari tegangan nominalnya atauhilang. Sehingga sinyal gangguan akan masuk ke AMF pada pemrosesan, sinyaldiolah menghasilkan perintah ke penggerak dapat berupa pemutusan kedua catu dayayang sedang beroperasi dengan sistem saling mengunci (interlock). AMF dapatmengatur genset beroperasi jika PLN mati dan memutuskan genset jika PLN hiduplagi.2.4Baterai dan Battery ChargerAlat yang memiliki sumber energi kimia yang dapat menghasilkan energilistrik disebut dengan electric cell (sel listrik). Dan ketika beberapa sel listrik tersebutdihubungkan secara elektrik akan menjadi baterai.Baterai ini terdiri dari elektoda dan elektrolit. Elektroda berbentuk pelat(lapisan, sedangkan elektrolit berbentuk larutan). Ketika elektoda dihubungkandengan suatu konduktor akan terjadi pergerakan arus dalam elektrolit tersebut.Elektoda ini ada dua macam yaitu katoda dan anoda. Katoda adalah elektoda negatifberfungsi sebagai pemberi elektron dan elektrolit. Anoda adalah elektoda positifberfungsi sebagai penerima elektron. Gambar 2.4 180px-Simple_ChargerBattery charger ini biasanya sebagai charger yaitu alat ini mendapat suplailistrik dari sumber PLN atau dari generator itu sendiri. Battery charger untuk mengisi

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 21 energi listrik ke accu. Accu ini biasanya berkapasitas 12/24 V, maka battery chargerini harus dapat mengisi accu sampai kapasitas tersebut. Accu ini digunakan untukmenstart motor dc yang akan menggerakkan generator. Battery charger ini akanmengisi accu atau baterai sebesar 12/24 V yang digunakan untuk menstart genset.Supalai dapat dari PLN atau generator itu sendiri.Beterai yang dialiri listrik akan terjadi pergerakan molekul dalam elektrolit.Pada saat sel baterai timah hitam tidak dibebani yang berisi larutan elektrolit berupaH SO dalam sel baterai. Maka H SO akan terurai menjadi ion positif (2H ) dan ion24 24 +negatif (SO ). Reaksinya sebagai berikut.4-H SO242H + SO+4-Sedangkan pada saat sel baterai dibebani maka ion negatif SO4-dengankatoda yaitu pelat timah murni (Pb). Ion tersebut dan katoda akan bereaksi menjaditimah sulfat (PbSO ) yang melepaskan dua elektron. Dan ion hidrogen (H ) akan4+bereaksi dengan pelat timah peroksida (PbO ) sebagai anoda menjadi timah sulfat3(PbSO ) yang melepaskan dua elektron, lalu bersenyawa dengan satu atom hidrogen4yang membentuk molekul air H O. Reaksinya sebagai berikut.2PbO2+ Pb + 2H SO24PbSO + 2H O422.5Pengaman untuk Peralatan2.5.1SekeringPengertian SekeringSekering sering disebut juga dengan pengaman lebur atau fuse. Fungsisekering adalah mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan hubungsingkat. Dalam pemasangannya, sekering dihubungkan pada hantaran phasa yangtidak diketanahkan (R, S, T). Pengaman lebur ini mempunyai karakteristikpemutusan lebih cepat dibandingkan dengan MCB. Pengaman ini hanya dapatdipakai satu kali dan tidak bisa dioperasikan kembali.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 22 Gambar 2.5 Simbol untuk sekeringJenis-Jenis Sekering1.Berdasarkan dari cara pemutusannya, sekering dibagi menjadi dua macamyaitu sekering patron lebur dan sekering otomat.Warna kode yang digunakan untuk menandai patron lebur dengan kapasitasmaksimum menghantarkan arus sebagai berikut:Tabel 2.1 Kode warna sekeringGambar 2.6 Konstruksi sekering patron lebur dengan warna kode merah dan hijauWarna KodeKapasitas Arus MaxWarna KodeKapasitas Arus Max Merah muda2 ABiru20 A Coklat4AKuning25 A Hijau6AHitam35 A

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 23 2.Berdasarkan bentuk fisiknya, sekering tegangan rendah terdiri atas:1.Tipe UlirSekering jenis ini merupakan sekering dengan kapasitas pemutusan rendahyang terdiri atas 2 model yaitu:-Tipe D (diazed) memiliki bentuk fisik seperti gallon air mineral berdimensikecil yang terbuat dari bahan keramik. Bagian dasar dan atas sekering terbuatdari bahan logamyangberfungsi sebagai penyalur arus. Dalampenggunaannya, sekering diazed selalu dilengkapi komponen lainnya sepertirumah sekering (fuse holder), adaptor dan tutupnya (fuse cap).-Tipe DO (neozed) memiliki bentuk fisik seperti Tipe D dengan bentuk yangmenyerupai botol susu berukuran mini. Gawai tersebut dapat mengamankangangguan arus hubung singkat dan beban lebih pada kabel atau jaringan.Tabel 2.2 Klasifikasi pengaman lebur tipe ulirUkuran sekringDiazedArus kerja(A)Tanda warnaUkuran sekringNeozed 2 Merah muda 4 Coklat 6 Hijau 10Merah 16Abu-abu 20Biru D II25KuningD01 35 Hitam 50Putih D III63 TembagaD02 80Perak D IV100 EmasD03

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 24 Penggolongan sekering diazed dan neozed berdasarkan faktor peleburan danpenggunaanya adalah:a.Kelas g (faktor peleburan kecil)b.Kelas a (faktor peleburan besar)Sedangkan penggolongan menurut IEC.a.Kelas gl = Untuk perlindungan arus kerja kurang dari 100 Ab.Kelas gll= Untuk perlindugan arus kerja 100 A atau lebih2.Tipe pisauSekering jenis ini merupakan sekering dengan kapasitas pemutusan tinggi.Memiliki bentuk kotak atau bulat berbahan keramik dengan pisau kotak padakedua ujungnya.3.Tipe tabungSekering tabung merupakan pengaman lebur dengan kapasitas pemutusan yangvariatif mulai yang tinggi sampai yang rendah.3.Berdasarkan waktu kerjanya, sekering dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:Sekering dengan aksi cepat, dengan simbol FSekering dengan aksi lambat, dengan simbol TCara kerja sekeringSekering adalah pengaman lebur yang fungsinya untuk mengamankan instalasidari gangguan hubung singkat. Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya,maka pada waktu tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yangdapat meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktorpeleburan berkisar 1 hingga 1,5.Karakteristik sekeringKarakteristik sekering menunjukan hubungan antara arus dan waktu putusberbanding terbalik, artinya bila arus yang melalui patron lebur makin besar makawaktu pemutusann semakin singkat, sehingga patron lebur ini merupakan gawaiproteksi arus lebih ( GPAL ) dengan karakteristik waktu terbalik (invers).

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 25 Arus penguat sebuahpengaman lebur tidak samadenganarusyangmenyebabkan pengaman putus. Sebuah proteksi harus dapat dibebani dengan arusnominalnya secara kontinyu tanpa batas waktu. Arus nominalnya kira-kira 70 % daribatas arus maksimalnya (Ig). Kalau dibebani dengan batas ini terus-menerus lama-kelamaan pengaman akan putus. I t Gambar 2.7 Karakteristik sekering2.5.2MCBPengertian MCBMCB sering disebut juga pengaman otomatis. Pengaman otomatis inimemutuskan sirkit secara otomatis apabila arusnya melebihi setting dari MCBtersebut. Pengaman otomatis dapat langsung dioperasikan kembali setelah mengalamipemutusan (trip) akibat adanya gangguan arus hubung singkat dan beban lebih.Jenis-Jenis MCBBerdasarkanwaktu pemutusannya,pengaman-pengamanotomatis dapatterbagi atas Otomat-L, Otoma-H, dan Otomat-G.1.Otomat-L (Untuk Hantaran)Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan meningkatnyasuhu hantaran. Apabila terjadi beban lebih dan suhu hantarannya melebihisuatu nilai tertentu, elemen dwi logamnya akan memutuskan arusnya.Kalau terjadihubungsingkat, arusnyadiputuskanolehpengamanelekromagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In-6 In dan

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 26 arus searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalamwaktu 0.2 sekon.2.Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)Secara termis jenis ini samadenganOtomat-L. Tetapi pengamanelektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika arusnya samadengan 2,5 In3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arussearah. Jenis Otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Padainstalasirumah, arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat. Jadikalau terjadi gangguan tanah, bagian-bagian yang terbuat dari logam tidakakan lama bertegangan.3.Otomat-GJenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik keciluntuk arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaianakhir besar untuk penerangan, misalnya penerangan pabrik. Pengamanelektromagnetiknya berfungsi pada 8 In-11 In untuk arus bolak-balik ataupada 14 In untuk arus searah. Kontak-kontak sakelarnya dan ruang pemadambusur apinya memiliki konstruksi khusus. Karena itu jenis Otomat ini dapatmemutuskan arus hubung singkat yang besar, yaitu hingga 1500 A.(a)(b)Gambar 2.8 Konstruksi MCB (a) dan bagian-bagian MCB (b)

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 27 Keterangan gambar (b) :1.Tuas Operasi Strip5.Bimetal2.Aktuator Mekanis6.Sekrup Kalibrasi3.Kontak Bergerak7.Kumparan magnetis4.Terminal Bawah8.Ruang busur apiCara kerja MCB1.Thermis; prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusandua jenis logam yang koefisien jenisnya berbeda. Kedua jenis logamtersebut dilas jadi satu keping (bimetal) dan dihubungkan dengan kawatarus. Jika arus yang melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yangdiperkenankan maka bimetal tersebut akan melengkung dan memutuskanaliran listrik.2.Magnetik; prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkatyang cukup besar untuk menarik sakelar mekanik dengan prinsip induksielektromagnetis. Semakin besar arus hubung singkat, maka semakinbesar gaya yang menggerakkan sakelar tersebut sehingga lebih cepatmemutuskan rangkaian listrik dan gagang operasi akan kembali ke posisioff. Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang berbentukpelat-pelat, tempat busur api dipisahkan, didinginkan dan dipadamkandengan cepat. I t GHL Gambar 2.9 Karakteristik MCB

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 28 2.5.3MCCBMCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yangberfungsi sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih.MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai kebutuhan.Spesifikasi MCCB pada umumnya dibagi dalam 3 parameter operasi yang terdiridari:Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:Ue = 250 V dan 660 VIe (arus kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:Ie = 40 A-2500 AIcn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkansebagai berikut:Icn = 12 kA-200 kA Gambar 2.10 Konstruksi MCCB2.5.4TOLRPengertian TOLRThermal Over Load Relay (TOLR) adalah suatu pengaman beban lebihmenurut PUIL 2000bagian 5.5.4.1 yaituproteksi beban lebih(arus lebih)dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor, terhadappemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor tak dapatdiasut. Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor berjalan bila bertahan cukup

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 29 lama akan mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motortersebut.TOLR memiliki rating yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan biasanyatiap-tiap TOLR batas ratingnya dapat diatur. Gambar 2.11 Konstruksi TOLRCara kerja TOLRTOLR pada prinsipnya terdiri dari 2 buah macam logam yang berbeda tingkatpemuaian yang ber beda pula. Kedua logam tersebut dilekatkan menjadi satu yangdisebut bimetal. Apabila bimetal tersebut dipanasi maka akan membengkak karenaperbedaan tingkat pemuaian kedua logamnya. Bimetal tersebut diletakan didekatsebuah elemen pemanas yang dilalui oleh arus menuju beban ujung yang satudipasang tetap sedangkan yang lainnya dipasang bebas bergerak dan membengkokdan dapat membukakan kontak-kontaknya dengan demikian rangkaian beban ataumotor akan terputus.Besarnya arus yang diperlukan untuk mengerjakan bimetal sebanding denganbesarnya arus yang diperlukan untuk membuat alat pengaman terputus.Di dalam penggunaanya sesuai dengan PUIL 2000 pasal 5.5.4.3 bahwa gawaiproteksi beban lebih yang digunakan adalah tidak bolehh mempunyai nlai pengenal,atau disetel pada nilai yang lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motorpada beban penuh. Oleh karena itu, waktu tunda gawai proteksi beban lebih tersebut

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 30 tidak boleh lebih lama dari yang diperlukan untuk memungkinkan motor diasut dandipercepat pada beban penuh.2.6Sakelar2.6.1Sakelar MekanisSakelar sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam instalasi listrik,penghubung dan pemutus arus listrik secara manual disebut dengan sakelar mekanisdiantaranya sakelar togel (toggle swich).Beberapa jenis sakelar togel antara lain:1.Sakelar SPST (Single Pole Single Throw Switch), merupakan sakelar togelyang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, yaitu sebagai pemutus dan2.penghubung saja. Sakelar ini hanya digunakan pada motor dengan daya > 1HP.3.Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch), merupakan sakelar yangterdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Sakelar ini dapat bekerjasebagai penukar. Dalam pemutusan dan menghubungkan hanya bagian kutubpositif atau fasanya saja.4.Sakelar DPST (Double Pole Single Throw Switch), merupakan sakelar yangterdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat menghubung danmemutus saja. Untuk jenis konstruksi putar jenis sakelar ini banyak dijumpaipada kotak sekering instalasi rumah (panel hubung bagi yang palingsederhana).5.Sakelar DPDT (Double Pole Double Throw Switch), merupakan sakelar yangterdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat digunakansebagai penukar. Pada instalai motor dapat digunakan sebagai pembalikputaran motor arus arus searah dan dan motor satu fasa. Juga dapat digunakansebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 31 6.Sakelar TPST (Three Pole Single Trhow Switch), merupakan sakelar dengansatu arah pelayanan. Digunakan untuk motor 3 fasa atau system 3 fasalainnya.7.Sakelar TPDT (Three Pole Double Trhow Switch), merupakan sakelar dengantiga kutub yang dapat bekerja kedua arah. Sakelar ini digunakan pada instalasimotor tiga fasa atau system tiga fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagaipembalik putar motor 3 fasa, layanan motor 3 fasa dari dua sumber dan jugasebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.2.6.2KontaktorKontaktor adalahgawai elektromekanik yang dapat berfungsi sebagaipenyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauhpergerakan kontak-kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet. Kontaktormagnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya bekerjabila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Arus kerja normal adalah arus yang mengalir selama pemutaran tidak terjadi.Kumparan/belitan magnet (coil) suatu kontaktor magnet dirancang untuk arus searah(DC) saja atau arus bolak-balik (AC) sajaBila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus bolak-balik, makakemagnetannya akan timbul dan hilang setiapa saat mengikuti bentuk gelombang arusbolak-balik. Sebaliknya jika kontaktor yang dirancang untuk arus bolak-balikdigunakan pada arus searah, maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik,sehingga kumparan menjadi panas. Jadi kontaktor yang dirancang untuk arus searah,digunakan untuk arus searah saja. Juga untuk arus bolak-balik.Umumnya kontaktor magnet akan bekerja normal bila tegangannya mencapai85% tegangan kerjanya, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran darikontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 32 Kontak-kontak pada kontaktor ada dua macam yaitu kontak utama dan kontakbantu. Sedangkan menurut kerjanya, kontak-kontak dibedakan menjadi dua yaituNormally Open (NO) dan Normally Close (NC).Kontak NO adalah pada saat kontaktor tidak mendapat masukan listrik kontakterbuka, sedangkan pada saat kontaktor mendapat masukan listrik maka kontak akantertutup. Sedangkan kontak NC adalah pada saat kontaktor tidak mendapat masukanlistrik, kontak tertutup sedangkan pada saat kontaktor mendapat masukan listrik,kontak terbuka. K onta k bantuK o n tak u tam a24613513212214NCNOA2A1 Gambar 2.12 Simbol kontak-kontakPenandaan kontak-kontak mempunyai aturan sebagai berikut:Penomoran kontak utama adalah 1, 3, 5 dan 2, 4, 6.Penomoran kontak bantu adalaha.*1- *2 untuk NC, contoh 11-12, 21-22, 31-32 dan seterusnya.b.*3- *4 untuk NO, contoh 13-14, 23-24, 33-34 dan seterusnya.Kode terminasi kontaktorA dan B: terminal koil kontaktor1, 3, 5: terminal kontak utama (input)2, 4, 6: terminal kontak utama (output)31, 41: terminal kontak bantu NC (input)32, 42: terminal kontak antu NC (output)13, 23: terminal kontak bantu NO (input)14, 24: terminal kontak bantu NO (output)

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 33 Gambar 2.13 Konstruksi kontaktor2.7Perlengkapan Instalasi Tenaga2.7.1PenghantarPenghantar yang digunakan adalah berupa kabel yang memiliki bermacam-macam jenisnya. Penghantar untuk instalasi lisrik telah diatur dalam PUIL 2000.Menurut PUIL 2000 pasal 7.1.1 Persyaratan umum penghantar, bahwa semuapenghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuaidengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standarpenghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang.Jenis PenghantarDilihat dari jenisnya penghantar dibedakan menjadi:Kabel instalasiKabel instalasi ini digunakan untuk instalasi penerangan, jenis kabel yangbanyak digunakan untuk instalasi rumah tinggal yang pemasangannya tetapyaitu NYA dan NYM.Kabel tanahTerdapat dua jenis kabel tanah yaitu :a.Kabel tanah termoplastik tanpa perisaib. Kabel tanah bthermoplastik berperisai

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 34 Kabel FleksibelKode Pengenal KabelHuruf KodeKomponenNKabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantarNAKabel jenis standar dengan aluminium sebagai penghanarYIsolasi PVCrePenghantar padat bulatMSelubung PVCAKawat BerisolasirmPenghantar bulat berkawat banyaksePenghantar padat bentuk sektorsmPenghantar dipilin bentuk sektor-1Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning-0Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning.2.7.2Pemilihan Luas Penampang PenghantarPemilihan luas penampang penghantar harus mempertimbangkan hal-halberikut ini:1.Kemampuan Hantar Arus (KHA)Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa penghantar sirkit akhir yangmenyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125%arus pengenal beban penuh.-Untuk Arus Searah : In = P/V (A)-Untuk Arus Bolak-balik Satu Fasa: In = P/(V.Cos ) (A)-Untuk Arus Bolak-balik tiga Fasa: In = P/( .V.Cos ) (A)KHA = 125% X InDimana:I= Arus Nominal Beban Penuh (A)P= Daya Aktif (W)

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 35 V= Tegangan (V)Cos = Faktor Daya2.Drop VoltageDrop voltage atau disebut dengan susut tegangan merupakan perbedaan antarategangan sumber dengan tegangan di beban, karena tegangan di beban tidaksama dengan tegangan sumber yaitu tegangan di beban lebih kecil daritegangan sumber, dapat disebabkan oleh factor arus dan impedansi saluran.3.Sifat LingkunganSifat lingkungan merupakan kondisi dimana penghantar itu dipasang. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan:-Penghantardapat dipasangatauditanamdalamtanah denaganmemperhatikan kondisi tanah yang basah, kering atau lembab. Ituakan berhubungan dengan pertimbangan bahan isolasi penghantaryang digunakan.-Suhu lingkungan seperti suhu kamar dan suhu tinggi, penghantar yangdigunakan akan berbeda.-Kekuatan mekanis, misalnya: pemasangan penghantar di jalan rayaberbeda dengan di dalam ruangan atau tempat tinggal. Penghantaryang terkena beban mekanis, harus dipasang di dalam pipa baja ataupipa beton sebagai pelindungnya.4.Kemungkinan LainnyaKemungkinan lainnnya merupakan kemungkinan-kemungkinan yang akanterjadi di masa yang akan datang. Seperti penambahan beban yang akanmengacu pada kenaikan arus beban sehingga perhitungan KHA penghantaruntuk memilih luas penampang penghantar akan berbeda. Drop teganganmaksimum yang diizinkan adalah dua persen untuk penerangan dan limapersen untuk instalasi daya.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 36 BAB IIIDATA, PERANCANGAN DAN ANALISA3.1Data3.1.1 Data Total Load Actual Pengukuran Panel Distribusi yang akan DisuplaiGensetData total load actual merupakan data pengukuran puncak beban yang terjadisetiap harinya. Data ini didapat dari pengukuran pada jam 09.00 WIB. Karena padajam ini beban puncak terjadi. Di sini data diambil berdasar load actual. Load actualadalah pengukuran besar beban yang terjadi. Besar beban diukur pada masing-masingpanel distribusi.Tabel 3.1 Total Load Actual dari LVMDP 1 (Transformer 1)Load ActualMain Feeder No.Name of PanelLoadSettingVCosLoadPengukuranP S (A)3P(V)(A)3P(kW)3P(kVA) 1 LP. Office30380 0.8520.611.53 13.56 2LP. Production1100 380 0.85 44.825.06 29.49 3LP. Production250 380 0.85 30.417.01 20.01 4LP. Production350 380 0.85 2916.22 19.09 5LP.GuardHouse50 380 0.85 16.59.2310.86 6 P-Mcc Pump225380 0.8538.521.54 25.34 Total LoadPengukuran 179.8 Total kW 100.59 Total kVA 118.35

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 37 Tabel 3.2 Total Load Actual dari LVMDP 2 (Transformer 2)Load ActualMain Feeder No.Name ofPanelLoadSettingVCosLoadPengukuranP S (A)3P(V)(A)3P(kW)3P(kVA) 1 PP-PM-5500200 0.85108.231.859 37.482 2 P-Mcc Boiler500200 0.8524.67.243 8.522 3P-Compressor200V (Mc. 3,4, 5)500 2000.85330 97.168 114.32 Total LoadPengukuran 462.8 Total P 136.27 Total S 160.32 3.1.2Data Total Load Terpasang Panel Distribusi yang akan Disuplai GensetTabel 3.3 Total Load Terpasang dari LVMDP 1No.Name of PanelVCos PS 3P (V)3P (kW)3P (kVA) 1 LP. Office3800.857.9339.324 2 LP. Production 13800.8526.08530.683 3 LP. Production 23800.8516.04618.862 4 LP. Production 33800.8518.68521.979 5 LP. Guard House3800.8515.53318.256 6 P-Mcc Pump3800.8545.553.526 Total P 129.782 Total S 152.63

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 38 Tabel 3.4 Total Load Terpasang dari LVMDP 2No.Name of PanelVCos PS 3P (V)3P (kW)3P (kVA) 1 PP-PM-52000.85183.645216.053 2P-Mcc Boiler2000.8521.54225.344 3P-Compressor 200 V(Mc. 3, 4, 5)200 0.85268.5 315.882 Total P 473.687 Total S 557.279 3.2 Perancangan3.2.1Deskripsi PerancanganDalam perancangan ini, penulis akan merancang genset dengan penentuandaya genset berdasar beban maksimum yang terukur pada jam 09.00 WIB di PTAichi Tex Indonesia. Karena permintaan dari perusahaan tersebut, besarnya dayagenset yang digunakan berdasar beban maksimum terukur dari setiap panel distribusi.Dan catu daya cadangan atau genset hanya digunakan untuk mensuplai beberapapanel distribusi.LVMDP 1, terdiri dari panel distribusi.1.LP. Office2.LP. Production 13.LP. Production 24.LP. Production 35.LP.Guard House6.P-Mcc PumpLVMDP 2, terdiri dari panel distribusi.1.PP-PM-52.P-Mcc Boiler3.P-Comp. 200 V (Mc. 3, 4, 5)

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 39 Perancangannya menggunakan dua genset untuk dua LVMDP. Pada LVMDP1 tegangan yang digunakan adalah 380/220 V, maka perancangan tegangan gensetyang digunakan sebesar 380/220 V. Sedangkan LVMDP 2 tegangan yang digunakanadalah 200 V, maka perancangan tegangan genset yang digunakan sebesar 220/127V.3.2.2Menentukan Daya yang Digunakan GensetDaya yang digunakan genset dapat kita tentukan dengan:a.Menghitung daya yang digunakan dari suplai dan cabangb.Menaksirkan beban maksimum yang terjadic.Pengukuran atau pembatasan yang didapat dari suplai cabangPenaksiran beban maksimum yang biasanya terjadi pada jam 06.00-10.00WIB. Karena PT Aichi Tex Indonesia siang dan malam aktivitas produksi terusberjalan. Mesin-mesin beroperasi yang membutuhkan energi listrik yang besar pula.Data yang diperoleh dengan perkiraan beban maksimum sebesar 179,8 A untukLVMDP 1 dan 462,8 A untuk LVMDP 2.Sehingga daya genset yang terukur untuk LVMDP 1 sebesar 100,59 kW danLVMDP 2 sebesar 136,27 kW. Daya tersebut merupakan daya genset sebesar 80%dari daya genset sebesar 100%. Daya genset yang terpasang untuk LVMDP 1 sebesar129,782 kW dan LVMDP 2 sebesar 473,687 kW. Agar daya genset yang digunakanmencapai 100%, untuk itu dilakukan perhitungan.Terlebih dahulumencari DemandFactor(DF) selanjutnya menentukankapasitas daya yang harus digunakan genset, dengan rumus sebagai berikut.DF = terpasanglBeban totaterukurmaksimumBebanKapasitas daya = DF x Beban total terpasang x Faktor keamanan trafo= DF x Beban total terpasang x 125%

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 40 a)LVMDP 1P = 100,59 kWCos = 0,85Perhitungan:DF = 129,782kWkW100,59= 0,775Kapasitas daya = 0,775 x129,782 kW x 125% = 125,726 kWb)LVMDP 2P = 136,27 kWCos = 0,85Perhitungan:DF = kW687,473kW27,136= 0,288Kapasitas daya = 0,288 x 473,687 kW x 125% = 170,527 kWKebutuhan daya genset yang digunakan setelah dilakukan perhitungan adalah125,726 kW untuk LVMDP 1 dan 170,527 kW untuk LVMDP 2.3.2.3 Menentukan Rating Kinerja Daya GensetDalam perancangan ini penulis merancang genset, mengambil merk gensetyang diproduksi oleh Perusahaan Caterpillar. Pada catalog caterpillar, ada beberaparating kinerja genset. Rating kinerja genset dalam kVA. Maka didapat daya gensetdalam kVA sebesar:a)LVMDP 1 = Genset 1 = cos(kW)P= 85,0kW726,125= 147,912 kVARating kinerja daya genset yang diambil sesuai catalog caterpillar adalah150 kVA.b)LVMDP 2 = Genset 2 = cos(kW)P= 85,0kW527,170= 200,62 kVA

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 41 Rating kinerja daya genset yang diambil sesuai catalog caterpillar adalah220 kVA. Gambar 3.1 GEP 150 (3 Phase) dan GEH 220 V (3-Phase)3.2.4 Menentukan Rating Pengaman Keluaran GensetDalam menentukan rating pengaman keluaran genset menurut PUIL 2000pasal 5.6.1.2.3 yang berisi generator yang bekerja pada 65 V atau kurang dandijalankan oleh motor tersendiri, dapat dianggap telah diproteksi oleh gawai proteksiarus lebih yang mengamankan motor, bila gawai proteksi ini bekerja kalau generatormembangkitkan tidak lebih dari 150 persen dari arus pengenal pada bebanpenuhnya.Pada perancangan berikut arus lebih dari genset yang digunakan 150%sebagai faktor pengali dari In genset. Pengaman yang digunakan adalah MCCB.Karena MCCB memiliki rating arus yang besar dan dapat disetting sesuai dengankebutuhan. MCCB sebagai pengaman dari arus hubung singkat dan arus beban lebih.MCCB yang digunakan sesuai untuk rating tegangan genset. Maka MCCB yangdigunakan sesuai untuk rating tegangan genset yaitu sebagai berikut.In Genset = kVA Genset 3x VL-LI MCCB = 150% x In Genset

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 42 Perhitungan, untuk:a)In Genset 1 = 150 kVA = 0,228 kA = 228 A 3x 380 VI MCCB = 150% x 228 A = 342 Ab)In Genset 2 = 220 kVA = 0,577 kA = 577 A 3x 220 VI MCCB = 150% x 577 A = 865,5 ADenganmelihat catalogMitsubishi diperoleh MCCB yang digunakanmemiliki jenis NF400-SEP dengan rating arus 200~400 A dengan tegangan 380 Vuntuk Genset 1 dan NF1000-SS dengan rating arus 500-600-700-800-900-1000 Adengan tegangan 230 V untuk Genset 2.3.2.5Evaluasi Sistem Tegangan Rendah yang akan Disuplai Genset3.2.5.1 Perhitungan Rating Pengaman Tiap BebanPengaman yang digunakan di PT Aichi Tex Indonesia perlu diperhatikan.Pengaman tersebut harus dapat mengamankan terhadap gangguan arus beban lebihatau hubung singkat. Pengaman untuk beban tenaga setelan maksimum untuk gawaipengamannya diatur berdasarkan PUIL 2000 pasal 5.5.6 sedangkan untuk pengamanbeban penerangan setelan maksimum gawai pengamannya hampir sama dengan besararus nominalnya yang dihitung atau ditaksir.Contoh menentukan rating arus yang digunakan pada mesin Sizing 3 denganpengasutan star-delta yang terdapat di panel PP-PM 5.Daya (P): 11,75 kW = 11750 WTegangan (V) : 200 VPIn= 3x V x Cos

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 43 =11750 W 3x 200 V x 0,85= 39,91 ASetelan maksimum pengaman dengan menggunakan MCCB = 250 % X 39,91 =99,76 A, jadi rating arus yang digunakan adalah 100 A dan yang terpasang adalah150A.Sehingga ukuran pengamanyang terpasang mencukupi setelan arusmaksimum.3.2.5.2 Perhitungan Penghantar Tiap BebanMenurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1, yang berisi penghantar sirkit akhir yangmenyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % aruspengenal beban penuh. Di samping itu untuk jarak jauh perlu digunakan penghantaryang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang berlebihan.Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapat menyimpangdari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar serta pemasangannyadisesuaikan dengan daur kerja tersebut.Contoh penghantar yang digunakan pada mesin Sizing 3 yang terdapat padapanel PP-PM 5.Daya (P): 11,75 kW = 11750 WTegangan (V): 200 VArus nominal (In): 39,91 AMaka KHA yang digunakan untuk menyuplai daya ke mesin Sizing 3 adalah:KHA = 125 % x In= 125 % x 39,91 A= 49,89 ATernyata menurut PUIL 2000 dengan KHA 56 A dan luas penampang menurutperhitungan menggunakan jenis kabel NYY 4 X 2,5 mm . Dan luas penampang yang2

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 44 terpasang adalah NYY 4 X 2,5 mm . Ukuran penghantar yang terpasang mencukupi2arus beban maksimum.3.2.6 Perhitungan Kabel Penyulang GensetPerhitungan kabel penyulang genset dapat kita lihat pada PUIL 2000 pasal5.6.1.3 yang berisi: penghantar dari terminal generator ke proteksi pertama harusmempunyai kemampuan arus tidak kurang dari 115% dari arus pengenal yang terterapada pelat nama generator. Dengan rumus:KHA = 115% x In GensetPerhitungan:a)KHA Genset 1 = 115% x 228 A = 262,2 AMaka luas penampang kabel adalah NYY 4 X 95 mm dengan KHA sebesar2275 A.b)KHA Genset 2 = 115% x 577 A = 663,55 AMaka luas penampang kabel adalah NYY 4 X 400 mm dengan KHA sebesar2> 600 A.3.2.7Penentuan Rating KontaktorUntuk genset 1 karena In = 228 A, maka kontaktor yang dipakai adalahI = In/80% = 228 A/80% = 285 ASesuai dengan rating kontaktor maka kontaktor yang dipakai 330 A dengan jenisLC1F330 untuk KT dan KG.Untuk genset 2 karena In = 577 A, maka kontaktor yang dipakai adalahI = In/80% = 577 A/80% = 721,25 ASesuai dengan rating kontaktor maka kontaktor yang dipakai 780 A dengan jenisLC1F780 untuk KT dan KG.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 45 3.2.8PentanahanBegitu pula dengan pentanahan menurut PUIL 2000 pasal 3.7.2.2.2 yangberisi: jikaterjadi keraguanterhadap keefektifan ikatanpenyamapotensialsuplemen, hal itu harus dikonfirmasi bahwa resistans R antara BKT dan BKE yangdapat terjangkau secara simultan memenuhi kondisi berikut ini:R = 50IaDenga I adalah arus operasi gawai proteksi:a- untuk GPAS, In- untuk GPAL, arus operasi 5 detikKita dapat perhatikan bahwa:R = resistansi pembumian BKT perlengkapan dan instalasi listrik (ohm)I = k x I , arus kerja pengaman rentang waktu 5 detik (ampere), dimana:ank = faktor konstanta yaitu:Untuk pengaman lebur dengan rating pengaman: 2,5 5 InUntuk pengaman selain pengaman lebur dengan rating pengaman:1,25 3,5 InGenset 1a)R = Ax2285,350= 0,063 Genset 2b)R = Ax5775,350= 0,025 3.2.9 Dimensi untuk Ruangan GensetUntuk menentukan dimensi ruangan genset menurut Electrical InstallationHandbook Vol 1 karangan Gunter G. Seip adalah untuk daya genset 100-200 kVAmemiliki panjang ruangan = 6 meter, lebar = ruangan 4,5 meter, tinggi ruangan = 3,5meter, lebar pintu = 1,5 meter dan tinggi pintu = 2 meter. Dan untuk daya genset 250-

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 46 550 kVA adalah panjang ruangan = 7 meter, lebar ruangan = 5 meter, tinggi ruangan= 4 meter, lebar pintu = 2,2 meter dan tinggi pintu = 2 meter.Karena genset 1 berkapasitas 150 kVA maka dimensi ruangan yang dipakaiantara daya genset 100-200 kVA. Sedangkan genset 2 berkapasitas 220 kVA, dimensiruangan dipakai antara daya genset 250-550 kVA. Genset 2 220 kVA ini lebih besardari 200 kVA, maka penulis mengambil dimensi ruangan yang lebih luas dari genset1.Penempatan panel sebaiknya dalam satu ruangan genset tersebut. K eterangan : Skala dalam cm

LLLPPTTLTLPLPTGenset 2LPTT 171,8 205,2 146171,8 296

141,7

200

400

TLTPGenset 1

200 350

146 270 Gambar 3.2 Dimensi ruangan genset 1 dan genset 23.2.10Metoda Pengoperasian GensetMetoda pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual dan otomatis.Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada panel yang tersedia. Yaituseorang operator dapat langsung menge-set pada panel genset . Bahwa pengoperasianakan dilakukan secara manual. Dengan cara otomatis kita menge-set pada panel yangdisediakan pula bahwa kerja genset akan dioperasikan secara otomatis.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 47 3.2.11 Metoda Starting GensetGenset di sini yang digunakan adalah dengan cara metoda quick starting,yaitu pada saat PLN mati genset langsung beroperasi tidak mengalami prosespemanasan terlebih dahulu. Diesel ini dihubungkan satu poros dengan genset. Padadiesel dan generator tersebut terdapat pemanas kira-kira pada suhu (25-50) C yaitu0 oli pada heater tersebut. Dan kelembaban generator ini tidak tinggi. Unit Terpadu Automatic Start/Stop GensetEmergency Power SupplyGenset 5 KVA-15 KVAGeneratorAMFDiesel EngineACCUTSRG AKG KT3xBLoadPLN FR F V V HC A VA Baterecharger Gambar 3.3 Metoda starting gensetCara kerja rangkaian di atas adalah:Dalam keadaan normal yaitu beban disuplai oleh PLN, arus akan mengalirsebagai berikut.Dari meter PLN-Titik A-Switch KT (on)-Titik B-Load.Dalam keadaan darurat yaitu PLN off (KT off), secara otomatis AMFmemerintahkan diesel untuk start dan dalam waktu 8 sec. Generatormengeluarkan tegangan (voltage), secara otomatis pula switch KG on.Sekarang beban disuplai dari genset.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 48 oApabila PLN on kembali, 30 sec. AMF memerintahkan KG off dansetelah itu meng-on-kan KT, tetapi genset masih running.oApabila PLN dalam waktu 120 sec tidak off lagi, maka genset stop.oSemuanya akan bekerja secara otomatis.3.2.12Battery ChargerBattery charger digunakan untuk menyuplai energi listrik ke accu.Pada saat normal yaitu suplai dari PLN dan load disuplai dari PLN. Makabattery charger akan mendapatkan suplai energi listrik dari PLN pula. Lalu daribattery charger ini akan mengisi accu sebesar 12 VDC untuk Genset 1 dan 24 VDCuntuk Genset 2. Dari accu ini, suplainya telah siap untuk menstart genset, jika PLNmati atau mengalami gangguan.Jika PLN mati, battery charger tetap mendapat suplai energi listrik, tetapi darigenset yang akan disalurkan ke accu. Sehingga dengan cara ini battery charger tetapmendapat suplai litrik begitu juga dengan accu.Catu daya DC yaitu baterai atau accu digunakan untuk mengoperasikangenset. Karena accu ini akan menyalakan genset dan pengontrolan kerja ATS. Nah,accuini mendapat pengisian ulang daribatterycharger. Accu yang akanmenggerakkan generator harus selalu dalam keadaan bertegangan. KT d a n KG in t e r l o c kV = V o lt m e ter S T E = S ta rt E ngineE R = E n gin e R u nnin gA = Amp e r e m e te r 10A= Fu s e 1 0 A6 A= Fus e 6 A KT = Kon ta k to r T r a f oKG = Kon ta k to r Gen e r a to rKete r a n g a n :Bat t e r y Cha r g e r 5 ALoa d B a tter y C h a r g e rKTKG 10AERSTEM C B1p 10 A DD 12 V12 V V A Tra f o - P LN Gen s e t RN Acc u Gambar 3.4 Rangkaian battery charger

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 49 Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery chargerdan pengaman tegangan. Pada saat PLN normal (diesel dan generator tidakberoperasi), maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN. Sedangkan padasaat PLN mati atau mengalami gangguan (diesel dan generator beroperasi), makasuplai dari battery charger didapat dari generator. Pengaman tegangan berfungsiuntuk memonitor tegangan baterai atau accu. Jika tegangan dari baterai atau accusudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubunganantara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengamantegangan.3.2.13Hubungan Generator dengan Penggerak MulaGenerator dihubungkan satu poros dengan diesel. Pada saat akan start accuyang berisi tegangan 12/24 V siap mensuplai motor DC. Motor DC ini akanmenstarting diesel dan generator mengikuti putaran diesel. Pada diesel terjadi gerakanmekanik yang akan memutar generator, sehingga generator mengeluarkan tegangan.Karena sistem ini menggunakan sistem start elektrik maka diesel yang dipakaimemiliki daya sedang yaitu < 500 PK, digunakan sebagai prime over yang akanmenggerakkan generator. Generator akan menghasilkan energi listrik dari energimekanik. Motor DC mendapat suplai listrik dari baterai/accu 12/24 volt. Saat start,motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yangdipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atauaccu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisikembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakaidinamo yang berfungsi sebagai generator DC.Terlihat pula, bahwa AMF mengontrol keadaan diesel. Kita dapat melihatkeadaan genset ini pada panel kontrol yang tersedia. Dan keadaan gangguan seperti:low oil pressure, high water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 50 Motor StarterStartRunOffSolenoidStopDieselGeneratorAMFMetering/Indikator LampSupervision NTSR M 12V12 V AccuOverspeedHighWater TempLow OilPressureStart & StopERSTSP SP = StopST = StartER = Engine Running Penggerak Mula Gambar 3.5 Hubungan generator dengan penggerak mula3.2.14Gambar-Gambar PerancanganGambar perancangan ini terdiri dari :1.Gambar instalasi genset 1 dan genset 22.Single line diagram electrical power supply3.Single line diagram electrical power supply dan genset4.Total load schedule panel distribusi yang disuplai genset3.3AnalisaDalam perancangan rangkaian instalasi genset ini, yang dianalisa adalahkemampuan daya genset, pengaman, penghantar dan kontaktor yang digunakanterhadap beban-beban dari beberapa panel yang akan disuplai oleh genset3.3.1 Kemampuan GensetGenset 1 yaitu untuk menyuplai panel distribusi yang terdiri dari: LP-Production 1, LP-Production 2, LP-Production 3, LP-Guard House dan P-MCCPump. Daya total yang diperlukan genset berdasarkan perhitungan sebesar 147,912

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 51 kVA. Dan yang diambil menurut catalog caterpillar adalah sebesar 150 kVA. Initelah mencukupi kebutuhan daya yang diinginkan untuk menyuplai panel distribusitersebut karena suplai yang dibutuhkan ke beban sebesar 147,912 kVA.Genset 2 yang akan menyuplai panel distribusi yang terdiri dari: PP-PM 5, P-MCC Boiler dan P-Compressor 200 V. Setelah dilakukan perhitungan, daya yangdiperlukan untuk genset 2 adalah sebesar 200,62 kVA. Genset yang dirancangmemiliki daya genset sebesar 220 kVA. Sehingga untuk menyuplai energi listrik kepanel-panel distribusi tersebut telah mencukupi daya beban yang diperlukan sebesar200,62 kVA.3.3.2Kemampuan PengamanPengaman yang digunakan adalah MCCB, karena MCCB mengamankanperalatan terhadap gangguan arus beban lebih dan arus hubung singkat. MCCB pularating kerja arusnya lebih tinggi daripada MCB dan dapat disetting menurutkebutuhan.Arus nominal genset 1 sebesar 228 A dan kemampuan pengaman yangdihitung sebesar 342 A dari 150% x In genset. Arus nominal yang mengalir ke bebanadalah 228 A, sedangkan kemungkinan arus maksimumnya adalah 342 A. Untukmengatasi hal tersebut pengaman yang digunakan yaitu MCCB yang memiliki ratingarus 200~400 A dengan jenis NF400-SEP. Kemampuan MCCB ini arus maksimumyang melewatinya adalah sebesar 400 A. Sedangkan arus maksimum yang akanterjadi adalah 342 A. Jika kita menyetting MCCB ini pada 350 A. Maka telahmemenuhi kemampuan mengamankan arus maksimum sebesar 342 A.Genset 2 yang arus nominalnya lebih besar dari genset 1 yaitu sebesar 577 A.Karena genset 2 ini menyuplai mesin-mesin 3 phasa. Arus maksimum yang akanmelewatinya sebesar 865,5 A. MCCB yang digunakan adalah NF1000-SS denganrating arus 500~1000 A. MCCB yang digunakan telah memenuhi kemampuan arusmaksimum sebesar 865,5 A. MCCB ini memiliki kemampuan arus yang melewatinya

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 52 maksimum sebesar 1000 A, sehingga kemampuan MCCB ini telah mencukupi untukmengamakan peralatan-peralatan tersebut.Penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan masing-masing MCCBuntuk mengamankan peralatan terhadap arus hubung singkat dan beban lebih telahterpenuhi.3.3.3 Kemampuan PenghantarPenghantar dengan jenis NYY merupakan kabel jenis standar dengan tembagasebagai penghantar berisolasi PVC.Luas penampang penghantar genset 1 adalah NYY 4 X 95 mm dengan KHA2 275A. Didapat dari 115% x In genset, arus yang melalui sekitar 228 A. Untuk KHAyang didapat adalah 275 A sesuai PUIL 2000. Kuat hantar arus ini telah memenuhikemampuan untuk mengalirkan arus tersebut. Dengan daya 150 kVA untuk genset 1yang arus nominalnya 228 A, kemampuan penghantar itu telah memenuhi standar.Luas penampang penghantar genset 2 adalah NYY 4 X 400 mm2denganKHA > 600 A, arus yang melalui sekitar 577 A. Untuk KHA yang didapat adalah275A sesuai PUIL 2000. Pada kemampuan genset 2 arus yang melalui penghantar itutelah memenuhi minimal arus yang melewatinya.3.3.4Kemampuan KontaktorArus nominal yang melewati genset 1 adalah sebesar 228 A untuk KT danKG, maka rating arus yang dipakai sampai 330 A. Ini telah mampu untuk arus yangmengalir ke KT dan KG tersebut.Begitu pula dengan arus nominal dari genset 2 sebesar 557 A dan ratingkontaktor yang dipakai adalah 780 A. Sehingga kemampuan kontaktor ini telahmencukupi untuk arus sebesar 557 A tersebut.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 53 BAB IVPENUTUP4.1KesimpulanDalam perancangan unit instalasi genset yang didasarkan pada masing-masingbagian kemampuannya terhadap beban yang disuplai genset adalah:1.Daya genset yang digunakan untuk genset 1 dan genset 2 telah sesuai dengantotal daya beban yang disuplai genset tersebut.2.Rating pengaman yang dihitung untuk total daya beban 1 dan 2 telahmencukupi untuk daya beban yang akan disuplai genset.3.Luas penampang penghantar terhadap total daya beban 1 dan 2 yangdigunakan telah sesuai dan mencukupi.4.Rating kontaktor yang digunakan telah memenuhi dan mencukupi untukkebutuhan total daya beban 1 dan 2.4.2SaranSaran yang dapat penulis sampaikan adalah:1.Dalammerencanakaninstalasi genset yang khususnya terhadapkemampuandaya genset, penghantar, pengaman dan kontaktornya.Sebaiknya perlu direncanakan, diperhitungkan dan dianalisa dengancermat, agar hasil yang diinginkan lebih maksimal.2.Untuk memasang genset sebagai back-up cadangan utama sebaiknyaberdasarkan keseluruhan total beban yang digunakan dari trafo.3.Untuk dimensi ruangan gensetsebaiknyamenggunakan spesifikasidimensi ruanganyangtelahditentukan.Ruangan yangdibuatmenggunakan sirkulasi dan peredam suara, agar ada pergantian udara dantidak terlalu bising.

September 13, 2007[TUGAS AKHIR 2007] Page | 54 DAFTAR PUSTAKAHarten, Van. Setiawan. 1981. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Bina Cipta: Bandung.Hidayat, Dadang. Diktat Mata Kuliah Catu Daya Listrik. Politeknik Negeri Bandung:Bandung.Lister, Eugene C. Robert J. Rusch. Electric Circuits and Machines. Glenco: New York.Muhaimin. 1995. Instalasi Listrik 1. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik NegeriBandung: Bandung.Panitia PUIL. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Yayasan PUIL:Jakarta.Seip, Gunter G. 1987. Electrical Installation Handbook Volume 1. Siemens: England.Suhana, Neno. 1996. Seri Teknik. ITB Bandung: Bandung.Sumanto. 1996. Mesin Sinkron (Generator Sinkron dan Motor Sinkron). Andi Yogyakarta:Yogyakarta.Sumardjati, Prih. Diktat Mata Kuliah Instalasi Tenaga. Politeknik Negeri Bandung:Bandung.www.CAT-ElectricPower.comwww.scheneider.com