perancangan produk alat kontrol pagar rumah otomatis

10
PERANCANGAN PRODUK ALAT KONTROL PAGAR RUMAH OTOMATIS Jonny Sulaiman (NIM : 2.96.019) Jurusan Teknik Industri – STT Musi Jl. Bangau 60 Palembang 30113, Telp./Fax. 0711_366326 Website : www.http//: musi.ac.id Pembimbing : Ir. Rz. Abd. Aziz, M.T. Tahun Lulus / Wisuda : 25 Oktober 2003 ABSTRAK Kemajuan teknologi menimbulkan berbagai alternatif kebutuhan dalam sebuah produk. Ini ditunjang dengan meningkatnya atau berubahnya selera konsumen dan perkembangan ekonomi.Inovasi produk merupakan sebuah solusi yang cukup tepat yang dilakukan oleh produsen tertentu untuk memenuhi syarat produk unggulan dan kepuasan konsumen. Melalui perencanaan dan perancangan produk, sebuah produk diproduksi dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.Produk alat kontrol pagar rumah otomatis merupakan produk yang perlu diinovasi melalui proses perencanaan dan perancangan produk. Hal ini dikarenakan tuntutan konsumen kalangan menengah bawah yang ingin ikut merasakan manfaat kenyamanan penggunaan alat tersebut. Melalui identifikasi kebutuhan pelanggan, penentuan nilai performansi, perhitungan biaya pembuatan sebuah produk, dan penentuan value engineering sebuah alternatif solusi dapat dipilih. Melalui tahapan proses perencanaan dan perancangan produk inilah sebuah spesifikasi produk inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dapat dipilih dan selanjutnya diproduksi dan dipasarkan. Dengan memperluas segmen pasar, maka pemasaran produk akan memiliki pangsa pasar yang lebih baik. Kata kunci : Perancangan Produk, Inovasi 1. Pendahuluan Manusia tidak pernah puas, dalam kehidupannya, mereka selalu berusaha memiliki yang terbaik. Khususnya dalam kepemilikan suatu barang berupa alat bantu dan alat kontrol, mereka selalu menginginkan produk yang prima, mudah mengoperasikannya, ketersediaan produk pengganti, hemat, dan ringan di kantong. Hal tersebut tentunya membuat manusia sebagai konsumen suatu produk dihadapkan dengan barang yang semakin banyak membangkitkan keinginan, kebutuhan dan minat mereka. Guna memenuhinya maka para produsen mau tidak mau harus mengambil langkah khusus untuk menjawab keinginan masyarakat terhadap produknya. Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 749 Dalam penelitian ini, produk yang akan dirancang dan dikembangkan adalah alat kontrol pada pagar rumah otomatis. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan, produk ini telah ada dan dijual di pasaran kepada konsumen kalangan menengah ke atas. Saat ini, produk atau alat tersebut mulai trend dan menjadi kebutuhan cukup vital guna memberi rasa aman saat meninggalkan rumah. Disamping itu produk ini menjadi pilihan karena tidak menggunakan tenaga manusia, sehingga terlihat lebih efisien. Namun demikian, ternyata masih ada kelemahan pada produk tersebut. Terlihat pula bahwa ada peluang

Upload: fakhrur-razi

Post on 25-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

PERANCANGAN PRODUK ALAT KONTROL PAGAR RUMAH OTOMATIS

Jonny Sulaiman (NIM : 2.96.019) Jurusan Teknik Industri – STT Musi

Jl. Bangau 60 Palembang 30113, Telp./Fax. 0711_366326 Website : www.http//: musi.ac.id

Pembimbing : Ir. Rz. Abd. Aziz, M.T. Tahun Lulus / Wisuda : 25 Oktober 2003

ABSTRAK

Kemajuan teknologi menimbulkan berbagai alternatif kebutuhan dalam sebuah produk. Ini ditunjang dengan meningkatnya atau berubahnya selera konsumen dan perkembangan ekonomi.Inovasi produk merupakan sebuah solusi yang cukup tepat yang dilakukan oleh produsen tertentu untuk memenuhi syarat produk unggulan dan kepuasan konsumen. Melalui perencanaan dan perancangan produk, sebuah produk diproduksi dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.Produk alat kontrol pagar rumah otomatis merupakan produk yang perlu diinovasi melalui proses perencanaan dan perancangan produk. Hal ini dikarenakan tuntutan konsumen kalangan menengah bawah yang ingin ikut merasakan manfaat kenyamanan penggunaan alat tersebut. Melalui identifikasi kebutuhan pelanggan, penentuan nilai performansi, perhitungan biaya pembuatan sebuah produk, dan penentuan value engineering sebuah alternatif solusi dapat dipilih. Melalui tahapan proses perencanaan dan perancangan produk inilah sebuah spesifikasi produk inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dapat dipilih dan selanjutnya diproduksi dan dipasarkan. Dengan memperluas segmen pasar, maka pemasaran produk akan memiliki pangsa pasar yang lebih baik. Kata kunci : Perancangan Produk, Inovasi 1. Pendahuluan Manusia tidak pernah puas, dalam kehidupannya, mereka selalu berusaha memiliki yang terbaik. Khususnya dalam kepemilikan suatu barang berupa alat bantu dan alat kontrol, mereka selalu menginginkan produk yang prima, mudah mengoperasikannya, ketersediaan produk pengganti, hemat, dan ringan di kantong. Hal tersebut tentunya membuat manusia sebagai konsumen suatu produk dihadapkan dengan barang yang semakin banyak membangkitkan keinginan, kebutuhan dan minat mereka. Guna memenuhinya maka para produsen mau tidak mau harus mengambil langkah khusus untuk menjawab keinginan masyarakat terhadap produknya.

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 749

Dalam penelitian ini, produk yang akan dirancang dan dikembangkan adalah alat kontrol pada pagar rumah otomatis. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan, produk ini telah ada dan dijual di pasaran kepada konsumen kalangan menengah ke atas. Saat ini, produk atau alat tersebut mulai trend dan menjadi kebutuhan cukup vital guna memberi rasa aman saat meninggalkan rumah. Disamping itu produk ini menjadi pilihan karena tidak menggunakan tenaga manusia, sehingga terlihat lebih efisien. Namun demikian, ternyata masih ada kelemahan pada produk tersebut. Terlihat pula bahwa ada peluang

Page 2: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

bahwasannya konsumen menengah ke bawah pun ada yang berminat pada produk tersebut. Karena masalah harga ini menjadi penghalang utama. Dalam penelitian ini akan diajukan produk atau alat kontrol dengan berbagai alternatif. Dari beberapa alternatif ini akan dipilih satu alternatif terbaik yang mudah-mudahan dapat menjadi solusi bagi syarat kebutuhan konsumen. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tersebut maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah: “Mana alternatif yang terbaik untuk design produk alat kontrol pagar rumah otomatis guna meningkatkan pangsa pasar yang lebih baik?” 3. Pembatasan Masalah Agar pembahasan terhadap masalah yang dihadapi tidak mengalami penyimpangan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan antara lain: 1. Obyek penelitian hanyalah alat kontrol yang merupakan bagian dari pagar rumah

otomatis. 2. Narasumber yang digunakan hanya 30 orang yaitu 3 orang pengguna dan 27 orang

calon konsumen. 4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kelemahan-kelemahan pada alat kontrol yang ada saat ini khususnya untuk

pagar rumah otomatis. 2. Mencari alternatif terbaik guna mendapatkan produk sesuai keinginan konsumen. 5. Landasan Teori

Adapun landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tentang apa dan bagaimana perancangan dan pengembangan produk. Berikut penjelasannya: a. Karakteristik Pengembangan Produk yang Sukses Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. Lima dimensi spesifik yang lain, yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu: • Kualitas Produk • Biaya Produk • Waktu Pengembangan Produk • Biaya Pengembangan • Kapabilitas Pengembangan b. Siapa yang Merancang dan Mengembangkan Produk Pengembangan produk merupakan aktivitas litas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, yaitu: • Pemasaran • Perancangan (Design)

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 750

• Manufaktur

Page 3: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

c. Durasi dan Biaya Pengembangan Produk Sebagian besar pihak yang tidak berpengalaman dalam pengembangan produk akan mempertanyakan berapa banyak waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk baru. Kenyataannya sangat sedikit produk yang dapat dikembangkan kurang dari 1 tahun, sebagian besar membutuhkan 3 sampai 5 tahun, dan tidak jarang yang mencapai 10 tahun. e. Perencanaan Produk

Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk. Peluang-peluang itu diidentifikasikan oleh banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis keunggulan para pesaing. Organisasi yang tidak berhati-hati dalam merencanakan portofolio suatu proyek pengembangan produk sering mengalami hal-hal yang tidak efisien seperti: • Pasar target dibandingkan produk-produk pesaing tidak terpengaruhi. • Perencanaan waktu untuk mengenal produk di pasar tidak tepat. • Adanya ketidaksesuaian antara kapasitas pengembangan keseluruhan dengan jumlah

proyek yang diikuti. • Distribusi sumber daya kurang baik, misalnya beberapa proyek keseluruhan tenaga

kerja, sementara yang kekurangan. • Permulaan dan pembatalan proyek yang tidak menguntungkan. • Frekuensi pengaturan proyek berubah. f. Proses Perencanaan Produk Gambar 1 menggambarkan langkah-langkah dalam proses perencanaan produk. Pertama, lipatgandakan peluang-peluang yang diprioritaskan dan sekumpulan proyek-proyek yang menjanjikan dipilih. Sumber daya-sumber daya dialokasikan untuk proyek-proyek dan dijadwalkan. Kegiatan-kegiatan perencanaan ini berfokus pada portofolio dari peluang dan proyek-proyek yang potensial dan kadang-kadang disesuaikan dengan manajemen portofolio, perencanaan produk keseluruhan, perencanaan lini produk, atau manajemen produk. Segera setelah proyek dipilih dan sumber daya dialokasikan, suatu pernyataan misi dikembangkan untuk tiap proyek. Formulasi dari suatu rencana produk dan pengembangan dari pernyataan misi akan mendahului proses pengembangan produk aktual. Identifikasi Peluang Portofolio Rencana Pernyataan Proyek Produk Misi

Gambar 1 Proses Perencanaan Produk

Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek, pengarang mengusulkan lima tahapan proses berikut: 1. Mengidentifikasi peluang 2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek 3. Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu 4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek 5. Merefleksikan kembali hasil dan proses.

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 751

Alokasi sumberdaya dan rencana waktu

Alokasi sumberdaya dan rencana waktu

Evaluasi dan prioritas proyek

Proses Pengembangan Produk

Page 4: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

g. Proses Evaluasi Peluang-peluang Produk Baru Secara Fundamental Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang-peluang produk baru secara

fundamental meliputi: • Ukuran Pasar (unit/tahun x harga rata-rata) • Tingkat Pertumbuhan Pasar (persen per-tahun) • Intensitas Persaingan (jumlah pesaing-pesaing an kekuatan-kekuatan mereka) • Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai pasar yang telah ada • Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai teknologi yang telah ada • Kesesuaian dengan produk-produk perusahaan lainnya • Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan • Potensi untuk mendapatkan paten, rahasia perdagangan atau mengetahui hambatan

lainnya untuk persaingan. • Eksistensi dari produk unggulan yang ada pada perusahaan. i. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian yang integral dari proses pengembangan produk, dan merupakan tahap yang mempunyai hubungan paling erat dengan proses penurunan konsep, seleksi konsep, benchmark dengan pesaing (Competitive Benchmarking), dan menetapkan spesifikasi produk. Posisi identifikasi kebutuhan pelanggan di dalam aktivitas pengembangan diperlihatkan pada Gambar 2.2, dimana seluruh aktivitas ini secara kolektif disebut sebagai fase pengembangan konsep.

IdentifikasiKebutuhanPelanggan

MenetapkanSpesifikasi &

Targetnya

MendisainKonsep2Produk

MemilihKonsepProduk

MengujiKonsepProduk

MenetapkanSpesifikasi

Akhir

RencanaAlur Pengem

bangan

PernyataanMisi

RencanaPengembangan

Proses Analisa Ekonomis Produk

Benchmark Produk Kompetitor

Membangun Model Pengujian dan Prototype Produk

Gambar 2 Hubungan Aktivitas Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

dengan Aktivitas Pengembangan Konsep Lain 6. Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Transformator Transformator merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menurunkan tegangan (step down) dan menaikkan tegangan (step up). Pernyatan di atas bila ditulis dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut:

2

1

2

1NN

EE

=

keterangan: E1 = tegangan pada gulungan primer E2 = tegangan pada gulungan sekunder N1 = jumlah gulungan primer N2 = jumlah gulungan sekunder

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 752

Page 5: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

b. Elektromagnet atau Solenoid Yang dimaksud dengan elektromagnet adalah magnet yang timbul pada suatu penghantar lurus atau kumparan pada waktu dialiri arus listrik.

Sistem kaidah tangan kanan dapat diartikan sebagai berikut: ibu jari akan menunjuk arah arus listrik dan arah medan elektromagnet yang mengelilingi penghantar ditunjukkan oleh jari-jari tangan. Pada cara ini kedudukan positif (+) harus diletakkan di sebelah kanan pula.

c. Rantai Engsel Rantai engsel terdiri dari bilah-bilah plat atau plat strip yang dihubungkan satu sama lain dengan pena (hinge-joint pin). Rantai untuk beban-beban ringan (light load) terdiri dari 2 plat. Sedang untuk beban yang lebih berat, jumlah plat dapat ditambah menjadi 12. d. Motor Arus Bolak-balik Motor arus bolak-balik (motor AC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik. Ditinjau dari jumlah phasa tegangan yang digunakan dapat dikenal 2 jenis motor, yaitu motor satu phasa dan motor dua phasa. e. Cara Kerja Alat Kontrol Pagar Otomatis Secara garis besar cara kerja alat kontrol pagar otomatis ini dibagi dua proses yang pertama adalah saat pagar akan membuka, pada saat tersebut motor akan bergerak menutup, lalu solenoid akan bergerak menjauh atau turun, motor akan membuat gerakan lagi, selanjutnya limit switch pun ikut terbuka, dan pada akhirnya motor tidak bergerak atau berhenti. Selanjutnya apabila pagar akan ditutup kembali, maka motor yang tadinya berhenti akan bergerak menutup, dan limit switch yang tadinya tertutup lalu terbuka. Pada akhirnya apabila telah terkunci maka motor akan berhenti bergerak. Tentunya cara kerja ini dibantu oleh remote control. f. Interpretasi Kebutuhan Pelanggan Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pernyataan pelanggan seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Kriteria Kebutuhan Dan Parameter Desain

No Kriteria Kebutuhan Parameter Desain A Model bagus Bentuk, warna dan bahan B Mudah untuk dipasang Ukuran, sistem kerja C Tahan lama Bahan, konstruksi D Harga terjangkau Bahan, bentuk, sistem kerja E Mudah untuk dirawat Pergantian komponen, alat F Dapat menggunakan power supply selain listrik Bahan, kapasitas

g. Penggunaan Metode Zero-One

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 753

Penggunaan metode zero-one adalah untuk memberikan pembobotan kriteria. Dimana pada metode ini untuk kriteria yang lebih penting diberi simbol 1(satu), sedangkan untuk kriteria yang kurang penting digunakan simbol 0 (nol), dan simbol X untuk kriteria yang sama. Berikut hasil urutan kriteria berdasarkan metode zero-one.

Page 6: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

Tabel 2. Penentuan Rangking Kriteria Berdasarkan

Metode Zero-One

Kriteria Kode A B C D E F Total rangking Model bagus A X 1 0 0 0 0 1 V Mudah untuk dipasang B 0 X 0 0 0 0 0 VI Tahan lama C 1 1 X 0 1 1 4 II Harga terjangkau D 1 1 1 X 1 1 5 I Mudah untuk dirawat E 1 1 0 0 X 0 2 IV Dapat menggunakan power supply selain listrik

F 1 1 0 1 0 X 3 III

Selanjutnya hasil dari tabel tersebut akan dilakukan pembobotan lagi. Caranya adalah dengan memberikan nilai terbesar pada peringkat pertama dan terus mengecil sampai peringkat terakhir. Hasil pembobotan inilah yang pada akhirnya akan digunakan dalam menghitung nilai value engineering. Berikut total hasil pembobotan kriteria tersebut.

Tabel 3.

Pembobotan Setiap Kriteria

Kriteria Kebutuhan Kode Rangking Bobot Model bagus A V (5) 2 Mudah untuk dipasang B VI (6) 1 Tahan lama C II (2) 5 Harga terjangkau D I (1) 6 Mudah untuk dirawat E IV (4) 3 Dapat menggunakan power supply selain listrik F III (3) 4

h. Penentuan Alternatif Solusi Dalam penelitian ini diajukan tiga alternatif solusi untuk memenuhi kriteria kebutuhan pelanggan. Ada 4 (empat) hal yang membedakan ketiga alternatif tersebut yaitu berdasarkan jenis motor yang digunakan, jenis gear, pengunci, dan power supplynya. Ketiga alternatif solusi tersebut tergambar dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.

Alternatif Solusi

Alternatif Solusi Keterangan 1 Jenis motor : AC 1 speed (1500 rpm)

Jenis gear box : gear-gear (ratio 1:30) Jenis penggunci : solenoid DC Power supply : listrik AC

2 Jenis motor : AC 2 speed (1500 rpm dan 3000 rpm) Jenis gear box : gear-gear (ratio 1:30) Jenis penggunci : solenoid DC Power supply : listrik AC

3 Jenis motor : AC 2 speed (1500 rpm dan 3000 rpm) Jenis gear box : gear-ulir (ratio 1:30) Jenis penggunci : tidak ada Power supply : listrik AC

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 754

Page 7: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

i. Perhitungan Harga Produk Langkah selanjutnya adalah melalukan perhitungan harga produk untuk setiap alternatif. Hal ini dilakukan guna mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat satu produk. Berikut penjelasannya untuk masing-masing alternatif. Secara singkat seluruh biaya produk tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.

Ringkasan Biaya Setiap Alternatif

Alternatif Perkiraan Biaya Produk Awal Rp 9.000.000,-

1 Rp 2.561.500,- 2 Rp 2.961.500,- 3 Rp 3.311.500,-

j. Penentuan Nilai Performansi Penentuan nilai performansi ini didapat dari jawaban responden yang memberi penilaian terhadap kesemua alternatif termasuk produk awal. Responden yang ikut dalam penentuan nilai ini adalah responden yang sebelumnya telah menilai pembobotan kriteria kebutuhan pelanggan hingga didapat rangkingnya. Pengolahan kuesioner untuk mendapatkan nilai performansi masing-masing kriteria dapat dilihat pada lampiran. Berikut tabel penentuan nilai performansi tersebut.

Tabel 6.

Penentuan Setiap Performansi

Kriteria A B C D E F Bobot 2 1 5 6 3 4 TOTAL Rangking

61 67,2 72,8 62 62 61 Produk awal 122 67,2 364 372 186 244 1355,2 II

62 64,2 66,8 66,8 65,2 60,7Alternatif 1 124 64,2 334 400,8 195,6 242,8 1361,4 I

64,3 62,8 66,2 65,3 62,8 652 Alternatif 2 128,6 62,8 331 391,8 188,4 248 1350,6 III

62,3 63,2 63,3 63 63,5 63,7Alternatif 3 124,6 63,2 316,5 378 199,5 254,8 1327,6 IV

Langkah terakhir adalah menentukan value engineering ini dilakukan dengan cara membagi total nilai performansi setiap alternatif produk dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Penentuan value engineering dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Perhitungan Value Engineering

Alternatif Performansi Biaya Value

Produk awal 1355,2 Rp 9.000.000,- 0,0001506 Alternatif 1 1361,4 Rp 2.561.500,- 0,000531 Alternatif 2 1350,6 Rp 2.961.500,- 0,000456 Alternatif 3 1327,6 Rp 3.311.500,- 0,000401

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 755

Page 8: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

Berdasarkan perhitungan value engineering tersebut, maka alternatif solusi pertama menjadi pilihan dengan nilai value engineering tertinggi yaitu 0,000531. k. Analisis Teknik Untuk memperoleh kekuatan motor yang baik, maka beban motor harus sesuai dengan berat pagar. Adapun perhitungan beban yang dapat ditampung oleh kekuatan motor sebagai berikut: Asumsi: m = massa pagar (150 kg) s = jarak perpindahan pagar (2,5 meter) g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2) µ = koefisien gesek antara bearing pagar dan tanah (0,01-0,1) maka : Wb = berat pagar = m . g = 150 kg . 9,8 m/s2

= 1470 newton Wb = N N = gaya normal f = µ . N = 0,1 . 1470 Newton = 147 Newton N F f Wb

∑Fx = 0 F – f = 0 F = f F = 147 Newton W = usaha W = F . S = 147 Newton . 2,5 meter = 367,5 Joule Kecepatan Rotasi Gear Box

= 30 : 1Box Gear Rasio

Mtor RotasiKecepatan

= 30

rpm 1500 = 50 rpm = detik6050 = 0,83 detik

Jadi 1 detik = 0,83 putaran 1 putaran = 1,2 detik. Selisih lubang gigi (rantai motor / rantai engsel) = 1,25 cm. Panjang pagar = 2,5 meter = 250 cm.

Banyak lubang gigi yang terpakai = 1,25

cm 250 = 200 buah.

Pada gear box terdapat 15 gigi. 1 putaran = 15 gigi = 1,2 detik.

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 756

Page 9: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

Jadi 15200 = 13,3 putaran.

t = 13,3 x 1,2 detik = 15,9 detik ≈ 16 detik. t = waktu perpindahan. Jadi daya minimal motor yang harus dipasang =

P = t

W = 16

5,367 = 22,9 watt

7. Analisis dan Pembahasan Langkah awal dalam proses pengembangan produk dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian yang integral dari proses pengembangan produk dan merupakan tahap yang mempunyai hubungan paling erat dengan proses penurunan konsep, seleksi konsep, bench mark dengan pesaing (competitive bench marking), dan menetapkan spesifikasi produk. Dalam penelitian ini identifikasi kebutuhan pelanggan melalui tiga buah pertanyaan “umum” yang biasa ditanyakan kepada setiap konsumen produk lain yaitu, apa yang disukai dari produk sekarang, apa yang tidak disukai, dan apa usulan perbaikan yang ditawarkan dan diinginkan konsumen itu sendiri. Dari sederet kebutuhan yang dilontarkan oleh pelanggan atau konsumen menjadi 6 (enam) kriteria kebutuhan yaitu model bagus, mudah untuk dipasang, tahan lama, harga terjangkau, mudah untuk dirawat, dan dapat menggunakan power supply selain listrik. Model bagus yang dimaksud oleh pelanggan adalah dalam hal bentuk, warna dan bahan. Model suatu barang yang bagus akan meningkatkan prestise seseorang, karena itulah hal ini menjadi salah satu kriteria yang diajukan oleh beberapa pelanggan. Mudah untuk dipasang, maksudnya adalah kemudahan memasang produk di rumah tanpa harus memanggil tenaga pembantu dari pihak perusahaan produsen produk tersebut. Tahan lama, semua orang ingin memiliki barang yang dapat bertahan lama. Karena mereka juga dapat menghemat biaya perbaikan dan pembelian produk yang sama “lagi” yang tentunya memiliki barang yang lebih tinggi dari produk sebelumnya. Harga terjangkau merupakan pilihan utama konsumen yang sangat mementingkan kondisi “kantongnya”. Produk dengan harga terjangkau memungkinkan setiap orang dengan kondisi uang yang memungkinkan dan mementingkan keselamatan serta kenyamanan tidak ragu-ragu menjatuhkan pilihannya untuk membeli produk tersebut. Mudah untuk dirawat, kemudahan dalam hal perawatan sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan untuk melaksanakan suatu pembelian produk. Kriteria kebutuhan terakhir yang terakhir ini adalah produk yang dapat menggunakan power supply selain listrik. Hal ini menjadi perhatian konsumen karena selama ini produk yang sudah ada hanya menggunakan power supply listrik. Apabila listrik mati, maka alat tersebut tidak dapat digunakan atau dengan kata lain pagar otomatis itu digerakkan secara manual lagi. 8. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang diakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Kelemahan yang terdapat pada produk saat ini yaitu:

- Tidak ada fungsi manual sehingga pada saat listrik mati tidak dapat digunakan.

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 757

- Suku cadang susah didapat dipasaran, karena suku cadang hanya didapat dari penjual produk.

Page 10: Perancangan Produk Alat Kontrol Pagar Rumah Otomatis

2. Alternatif solusi pertama merupakan alternatif terbaik design produk alat kontrol pagar rumah otomatis dengan spesifikasi: 1. Jenis motor yang digunakan adalah motor AC 1 speed (1500 rpm). 2. Jenis gear yang dignakan adalah gear-gear dengan ratio 1 : 30. 3. Jenis pengunci yang digunakan adalah solenoid DC. 4. Power supply yang digunakan hanya listrik AC. 5. Biaya pembuatan produk terendah diantara semua produk alternatif lain yaitu

sepertiRp 2.561.500,-. 6. Memiliki nilai performance tertinggi dari produk alternatif lain yaitu 1361,4. 7. Serta memiliki value engineering tertinggi yaitu 0,000531.

b. Saran

Dari hasil penelitian produk ini, sebaiknya dikeluarkan penambahan alarm keamanan dan sensor digital (safety) yang berfungsi untuk keselamatan manusia. 9. Daftar Pustaka Hartono, Tugas Akhir : Analisis Ergonomi dan Usulan Perancangan Terhadap

Kursi Sekolah Tinggi Musi Palembang, 2002. Heinz Rieger, Rangkaian Magnet, Siemens Aktiengesellschatt, 1970. Ing. G.Van Der Wal & Ing E.H. Knol, Ringkasan Elektro Teknik, Penerbit Erlangga,

1985. Karl T. Ulrich & Steven D. Eppinger, Perancangan dan Pengembangan Produk,

Salemba Teknika. Sumanto, Drs, MA, Motor Arus Bolak-Balik, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta,

1989. Wasito S., Vademekum Elektronika, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kompilasi Jurnal Skripsi TI~STT Musi Palembang 758