perancangan lingkungan kerja -...

51
Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011 Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia 81 LINGKUNGAN KERJA FISIK A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan temperatur terhadap hasil kerja dan Menentukan tingkat temperatur yang optimal. 2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan output yang dihasilkan. 3. Mengetahui dan memahami tentang kondisi lingkungan kerja (kebisingan) dapat mempengaruhi hasil suatu pekerjaan. 4. Mengetahui pengaruh getaran mekanis terhadap produktivitas kerja manusia. 5. Menganalisis dan mampu membuat suatu rancangan kerja dengan lingkungan kerja yang ergonomis. B. LANDASAN TEORI 1. TEMPERATUR Temperatur pada tubuh manusia selalu tetap. Suhu konstan dengan sedikit fluktuasi sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak, jantung dan bagian dalam perut yang disebut dengan suhu tubuh (core temperature). Suhu inti ini diperlukan agar alat-alat itu dapat berfungsi normal. Sebaliknya, lawan dari core temperature adalah shell temperature, yang terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi tertentu. Manusia mempunyai kemampuan untuk mempertahankan keadaan normal tubuh (mempunyai kemampuan untuk beradaptasi). Kapasitas untuk beradaptasi inilah yang membuat manusia mudah untuk mentolerir kekurangan panas secara temporer yang berjumlah ratusan kilo kalori pada seluruh tubuh. Dengan kata lain, tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi., radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panas yang membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar adalah jika perubahan temperatur luar tubuh tersebut tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh (Sutalaksana, 1979).

Upload: duongphuc

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

81

LINGKUNGAN KERJA FISIK

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan temperatur terhadap hasil kerja dan

Menentukan tingkat temperatur yang optimal.

2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan output yang

dihasilkan.

3. Mengetahui dan memahami tentang kondisi lingkungan kerja (kebisingan)

dapat mempengaruhi hasil suatu pekerjaan.

4. Mengetahui pengaruh getaran mekanis terhadap produktivitas kerja manusia.

5. Menganalisis dan mampu membuat suatu rancangan kerja dengan

lingkungan kerja yang ergonomis.

B. LANDASAN TEORI

1. TEMPERATUR

Temperatur pada tubuh manusia selalu tetap. Suhu konstan dengan sedikit

fluktuasi sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak, jantung dan bagian dalam

perut yang disebut dengan suhu tubuh (core temperature). Suhu inti ini

diperlukan agar alat-alat itu dapat berfungsi normal. Sebaliknya, lawan dari core

temperature adalah shell temperature, yang terdapat pada otot, tangan, kaki dan

seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi tertentu.

Manusia mempunyai kemampuan untuk mempertahankan keadaan normal

tubuh (mempunyai kemampuan untuk beradaptasi). Kapasitas untuk beradaptasi

inilah yang membuat manusia mudah untuk mentolerir kekurangan panas secara

temporer yang berjumlah ratusan kilo kalori pada seluruh tubuh. Dengan kata

lain, tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk

melakukan proses konveksi., radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau

kelebihan panas yang membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan

diri dengan temperatur luar adalah jika perubahan temperatur luar tubuh tersebut

tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin dari

keadaan normal tubuh (Sutalaksana, 1979).

Page 2: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

82

Gambar 1.1 Suhu Pada bagian tubuh manusia dalam keadaan normal

Menurut untuk berbagai tingkat temperatur akan memberikan pengaruh

yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut (Sutalaksana, 1979):

1. 49 derajat celcius temperatur dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas

kemampuan fisik dan mental.

2. 30 derajat celcius aktivitas mental dan daya tangkap mulai menurun dan

cenderung untuk membuat kesalahan dalam pekerjaan dan timbul kelelahan

fisik.

3. 24 derajat celcius kondisi kerja optimum.

4. 10 derajat celcius kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.

Page 3: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

83

Dari suatu penyelidikan pula dapat diperoleh bahwa produktivitas kerja

manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada suhu 24 sampai 27

derajat celcius (Sutalaksana, 1979).

Gambar 1.2 hubungan suhu lingkungan terhadap produktivitas kerja

Dengan demikian untuk dapat mengendalikan suhu badan agar tetap konstan

dan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh negatif yang muncul, misalnya :

kelelahan fisik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :

1. Pengendalian suplai darah kepada dan dari kulit. Jika kulit kedinginan, darah

akan membawa panas dari dalam badan (suhu inti) kekulit, sedangkan darah

yang dingin dari kulit akan menarik diri kebagian dalam badan. Disamping

itu, kulit akan menyempitkan pori-pori hingga penurunan suhu akan

terhambat.

2. Mengendalikan suhu dengan jalan berkeringat. Jika kulit kepanasan, darah

dari badan bagian dalam akan makin banyak mengalir kebagian kulit, dan

keringat akan mengalir keluar melalui kulit.

3. Meningkatkan produksi panas. Dengan menggerakkan otot (menggigil atau

olah raga) proses metabolisme akan menjadi lebih giat sehingga panas akan

lebih banyak dihasilkan. Sebaliknya, apabila produksi panas hendak

diturunkan, maka badan harus didinginkan agar proses katabolisme otot dan

organ-organ lain menjadi lebih besar.

Page 4: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

84

1.1 Aliran panas (heat transfer)

Energi kimia dari makanan diubah menjadi energi mekanik dan panas untuk

menjaga agar suhu badan tetap konstan. Bila terjadi kelebihan panas, panas

akan dibuang pada lingkungannya. Tukaran panas itu terjadi terus-menerus,

sebagian akan tergantung kepada mekanisme fisiologis dan sebagian lainnya

mengikuti hukum fisika yang relevan dengan proses alih panas ( heat

transfer).

Tukaran panas dapat berlangsung melalui 4 jalan, yaitu(Kroemer-Elbert,

1994):

a) Hantaran

Pertukaran panas oleh konduksi tergantung pada konduktivitas objek dan

material yang bersentuhan dengan kulit. Konduktivitas sangat penting di

dalam pemilihan material untuk kepentingan suatu perancangan,

misalnya lantai, mebel dan bagian-bagian yang akan dipegang (handle)

yang berada dalam stasiun kerja. Sebagai contoh, misal orang yang

duduk di musim dingin, yang pertama duduk di atas batu dan yang kedua

duduk di atas batang pohon. Tentu akan dirasakan perbedaannya.

Pertama, batu akan terasa sangat dingin karena akan mengkonduksi

panas ke arah luar tubuh, sedangkan yang kedua, batang pohon akan

terasa tidak begitu dingin karena mengkonduksi panas lebih sedikit

(Grandjean, 1987).

b) Konveksi

Pertukaran panas melalui konveksi tergantung sepenuhnya pada

perbedaan temperatur antara kulit dan udara sekeliling, dan juga pada

aliran gerakan udara (Grandjean, 1987). Misal kita merasa tubuh kita

kedinginan, kemudian kita akan masuk ke ruangan yang sebelumnya

telah dipanaskan dengan heater. Pada saat kita masuk ruangan maka akan

terjadi pertukaran panas dari udara di dalam ruangan ke tubuh kita

sehingga kita merasa hangat. Di sini terjadi pertukaran panas akibat

adanya perbedaan antara temperatur pada kulit kita dengan udara di

dalam ruang.

Page 5: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

85

c) Penguapan

Penguapan yaitu hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat di

bagian kulit menguap. Menguapnya keringat akan mengkonsumsi energi

panas laten. Seberapa banyak panas yang hilang melalui penguapan akan

tergantung pada luasnya kulit yang akan dilalui oleh keringat yang akan

menguap dan perbedaan tekanan uap keringat yang berada antara udara

dan kulit. Faktor lain yang juga penting adalah aliran udara sekeliling,

satu pihak akan meningkatkan gradien tekanan uap, tetapi di lain pihak

akan mendinginkan kulit dengan proses konveksi, yang nantinya akan

menurunkan jumlah penguapan keringat. Misal pada musim panas kulit

kita akan cenderung lebih banyak mengeluarkan keringat daripada pada

saat kondisi musim dingin.

d) Radiasi

Proses pertukaran panas melaui radiasi terjadi di antara tubuh manusia

dan sekelilingnya dalam dua arah sepanjang waktu. Radiasi panas banyak

dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan aliran udara. Hal ini

tergantung sekali pada perbedaan temperatur di antara kulit dan medium

yang berdekatan dengan kulit. Contoh radiasi manusia dengan

sekelilingnya (dinding, benda mati atau manusia lain) dalam dua arah

sepanjang waktu (Grandjean, 1987).

1.2 Paparan Suhu Lingkungan

Tekanan panas memerlukan upaya tambahan pada anggota tubuh untuk

memelihara keseimbangan panas. Menurut Pulat (1992) bahwa reaksi

fisiologis tubuh (Heat Strain) oleh karena peningkatan temperatur udara di

luar comfort zone adalah sebagai berikut :

a) Vasodilatasi

b) Denyut jantung meningkat

c) Temperatur kulit meningkat

d) Suhu inti tubuh pada awalnya turun kemudian meningkat dll.

Secara lebih rinci gangguan kesehatan akibat pemaparan suhu

lingkungan panas yang berlebihan dapat dijelaskan sebagai berikut

(Kroemer-Elbert, 1994):

Page 6: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

86

a. Gangguan perilaku dan performansi kerja seperti, terjadinya kelelahan,

sering melakukan istirahat curian dll.

b. Dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kehilangan cairan tubuh yang

berlebihan yang disebabkan baik oleh penggantian cairan yang tidak

cukup maupun karena gangguan kesehatan. Pada kehilangan cairan tubuh

< 1,5% gejalanya tidak nampak, kelelahan muncul lebih awal dan mulut

mulai kering.

c. Heat Rash. Keadaan seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal

kulit akibat kondisi kulit terus basah. Pada kondisi demikian pekerja

perlu beristirahat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan bedak

penghilang keringat.

d. Heat Cramps. Merupakan kejang-kejang otot tubuh (tangan dan kaki)

akibat keluarnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium

dari tubuh yang kemungkinan besar disebabkan karena minum terlalu

banyak dengan sedikit garam natrium.

e. Head Syncope atau Fainting. Keadaan ini disebabkan karena aliran darah

ke otak tidak cukup karena sebagian besar aliran darah di bawa ke

permukaan kulit atau perifer yang disebabkan karena pemaparan suhu

tinggi.

f. Heat Exhaustion. Keadaan ini terjadi apabila tubuh kehilangan terlalu

banyak cairan dan atau kehilangan garam. Gejalanya mulut kering,

sangat haus, lemah, dan sangat lelah. Gangguan ini biasanya banyak

dialami oleh pekerja yang belum beraklimatisasi terhadap suhu udara

panas.

1.3 Kenyamanan Suasana

Kebanyakan orang tidak menyadari tentang kondisi suasana nyaman

dalam ruangan. Hanya bila kondisi ini menyimpang dari batas kenyamanan,

kita akan mengalami ketidaknyamanan. Rasa tak nyaman penting dalam

biologis, karena ia menyebabkan orang atau binatang mengalami langkah-

langkah untuk mengembalikan keseimbangan suhu. Penyimpangan dari batas

kenyamanan suhu menyebabkan perubahan secara fungsional yang meluas.

Kelewat panas akan menyebabkan capek dan ngantuk yang mengurangi

Page 7: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

87

prestasi dan meningkatkan frekuensi kesalahan. Kelewat dingin akan

menyebabkan ketidaktenangan dan mengurangi daya atensi, yang

berpengaruh negatif terutama pada kerja mental.

Rentang temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah

sangat bervariasi. Variasi tersebut akan sangat tergantung, pertama dari jenis

pakaian yang dipakai, dari aktivitas fisik yang dilakukan. Di Eropa sana

nyaman ini terrletak pada suhu 20 – 23 derajat dan dinegara tropik sekitar 26

– 27 derajat (Grandjean, 1987).

Gambar 1.3 jumlah kesalahan dan total kerja yang dapat diselesaikan

terhadap suhu lingkungan

1.4 Keseimbangan Panas Dalam Tubuh Manusia

Rumus keseimangan panas dalam tubuh manusia menurut Sanders

(1987) adalah :

S = M – E + R + C – W , dimana :

S = Kondisi keseimbangan tubuh manusia.

M = Metabolisme tubuh.

E = Panas yang hilang karena Evaporasi.

R = Pertukaran panas karena proses radiasi.

C = Pertukaran panas akibat proses konveksi.

W = Aktivitas kerja.

Page 8: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

88

Jika tubuh dalam keadaan seimbang, maka s = 0. Namun, jika terlalu

dingin akan terkena heart stroke atau kematian. Hal ini terjadi bila keadaan

terlalu dingin. Secara umum ada panas yang didapat dari proses radiasi atau

konveksi atau keduanya, sehingga sumber utama panas yang hilang hanya

berasal dari proses Evaporasi. Dengan demikian rumus keseimbangan tubuh

manusia dan suhu sekitarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

M + R + C – E = 0, dimana :

M = Panas yang diperoleh dari proses metabolisme.

R = Perubahan panas akibat proses radiasi.

C = Perubahan panas akibat konveksi.

E = Hilangnya tenaga akibat penguapan.

1.5 Aplikasi Temperatur Dalam Perancangan Ruang Kerja.

Dalam rancangan suatu ruangan, lembab nisbi mempunyai pengaruh

yang sangat kecil terhadap Perasaan atas suhu dalam zona nyaman asalkan

waktu berlakunya tidak terlalu lama. Walaupun demikian, mutu bangunan

harus tetap dijaga agar air tanah tidak sampai merembes melalui dinding-

dinding. Lembab tidak berpengaruh dalam menentukan perasaan atas suhu,

tetapi lebih berperan dalam menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Page 9: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

89

Dibawah ini adalah beberapa catatan tentang suhu ruangan yang ideal untuk

suatu stasiun kerja :

1. Penggunaan AC

Jika menggunakan AC hendaknya selisih suhu antara luar ruang dengan

dalam ruang tidak lebih dari 4°C (Grandjean, 1987). Jika perbedaan suhu

terlalu besar, perasaan tidak nyaman akan banyak dirasakan oleh mereka

yang keluar masuk gedung. Jika memasuki ruang akan dirasakan dingin,

jika keluar akan terasa lesu dan habis tenaga.

Perbedaan suhu dalam ruang dengan suhu luar ruang gedung disarankan

sebagai berikut :

Suhu luar gedung : 20 22 24 26 28 30 32

Suhu dalam gedung : 20 21 22 23 24,5 26 28

2. Beberapa contoh suhu yang diperkirakan cukup nyaman diberbagai

keadaan :

* Ruang pertemuan / rapat : 26 – 27

* Ruang olah raga : 19,5 – 22,3

* Ruang tunggu : 26 –27

* Ruang pertunjukan : 24 – 26

* Ruang istirahat : 27

* Kamar mandi : 27

* Dapur / kafetaria : 23

* Gudang : 22 – 24

* Bengkel reparasi : 20 – 23

2. PENCAHAYAAN

Pencahayaan adalah faktor yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja

yang baik. Lingkungan kerja yang baik akan dapat memberikan kenyamanan dan

meningkatkan produktivitas pekerja. Efisiensi kerja seorang operator ditentukan

pada ketepatan dan kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat

meningkatkan efektifitas kerja, serta keamanan kerja yang lebih besar.

Cahaya merupakan sumber yang memancarkan energi. Sebagaian dari energi

diubah menjadi cahaya tampak.(e-USU Repository)

Page 10: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

90

Tingkat penerangan yang baik merupakan salah satu faktor untuk

memberikan kondisi penglihatan yang baik. Dengan tingkat penerangan yang

baik akan memberikan kemudahan bagi seorang operator dalam melihat dan

memahami display, simbol-simbol dan benda kerja secara baik pula. Indra yang

yang berhubungan dengan pencahayaan adalah mata. Karakteristik dan batasan

daya lihat menusia penting untuk dipahami oleh seorang desainer display.

2.1 Ciri – ciri Penerangan yang baik

Penerangan akan mempengaruhi seorang pekerja untuk dapat melihat

dengan baik. Untuk dapat melihat dengan baik maka dibutuhkan suatu

penerangan yang baik pula. Ciri-ciri penerangan yang baik tersebut adalah

1. Sinar / cahaya yang cukup.

Sinar cahaya yang cukup akan mempengaruhi dan menentukan

kemampuan melihat secara tepat. Selain cahaya yang cukup variable untuk

dapat melihat secara tepat adalah ukuran objek yang dilihat, jarak mata ke

objek, kecepatan objek dan waktu lamanya penerangan. Untuk dapat melihat

barang-barang ( obyek ) yang kecil diperlukan tambahan penerangan yang

cukup dan waktu yang agak lama. Peranan waktu yang dibutuhkan dalam

melihat ini akan bertambah penting bila obyek yang dilihat dalam keadaan

bergerak.

2. Sinar / cahaya yang tidak berkilau atau menyilaukan.

Sumber-sumber glare:

a. Lampu yang dipasang terlalu rendah tanpa pelindung.

b. Jendela atau ventilasi cahaya yang langsung berhadapan dengan mata.

c. Cahaya dengan terang yang berlebihan.

d. Pantulan dari permukaan terang.

Cahaya yang menyilaukan terjadi bila ada cahaya yang berlebihan

diterima oleh mata. Ada dua kategori cahaya yang menyilaukan (glare):

1. Discomfort glare yaitu cahaya yang tidak menyenangkan tetapi tidak

begitu mengganggu kegiatan visual.

Efeknya : Sakit kepala dan dapat meningkatkan kelelahan.

2. Disability glare yaitu cahaya yang sangat mengganggu karena mata

langsung menerima silau cahaya yang dipancarkan. Contoh: menatap

matahari.

Page 11: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

91

Efeknya : Merusak mata mungkin dapat mengakibatkan kebutaan.

Dilihat dari objeknya glare digolongkan kedalam dua macam direct dan

indirect glare zone. Obyek yang dilihat harus terbebas dari cahaya yang

menyilaukan. Cahaya yang menyilaukan dapat langsung datang dari sumber

cahaya (direct-glare zone) ataupun dari pemantulan / pengembalian cahaya

(indirect-glare zone). Benda yang mengkilap, licin, halus dan berkilau akan

mengganggu pekerja saar melihat objek yang dilihat. Keadaan ini dapat

ditanggulangi dengan menempatkan kembali suatu pekerjaan dan sumber-

sumber penerangan, untuk mengurangi cahaya pantulan yang menuju pada

objek yang sedang dikerjakan. Standart Australia AS 1680 memberikan

tingkat-tingkat maximum luminansi untuk berbagai sudut yang berbeda dari

garis vertikal yang rapat dibawah the luminaire. Biasanya tingkat luminance

dibatasi dalam daerah 45 - 90. Permukaan kerja yang mengkilap dan lantai

yang mengkilap juga perlu menghindari adanya glare ( silau ).

Gambar 2.1 Direct-Glare Zone dan Indirect-Glare Zone

Page 12: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

92

Untuk menghindari glare dapat dipasang penyerap cahaya atau warna

yang dapat menyerap cahaya, memasang pelindung pada sumber cahaya dan

menghindari atau menjauhkan sumber cahaya yang berlebihan.

3. Kontras yang tepat.

Untuk dapat melihat objek dengan jelas maka perlu kekontrasan.

Kontras yang kurang berakibat kesulitan untuk melihat benda tersebut,

kontras yang berlebihan pun akan mengakibatkan kesalahan dan kesulitan

untuk melihat objek. Background yang kacau sebaiknya dihindari. Untuk

meningkatkan kekontrasan dapat dilakukan dengan menambah tingkat

terangnya cahaya yang dibutuhkan dan juga pemilihan warna yang tepat.

Peningkatan kontras mungkin salah satu cara yang lebih efektif dalam

upaya meningkatkan kemampuan daya lihat. Latar belakang daerah kerja

dibuat sesederhana mungkin. Background yang kacau, yang mempunyai

banyak perpindahan seharusnya dihindari dengan menggunakan sekat-sekat.

Seperti diilustrasikan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Tingkat Kontras Yang Tepat

4. Kualitas Pencahayaan (Brightness) yang tepat.

Menunjukkan jangkauan dari luminansi dalam daerah penglihatan.

Perbandingan terang cahaya dalam daerah kerja utama, difokuskan sebaiknya

tidak lebih dari 3 sampai 1. Brightness yang tepat akan memberikan efek

produktivitas yang tinggi pada pekerja. Terangnya cahaya yang diperlukan

oleh suatu obyek tergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan dari

obyek tersebut kemata kita. Penglihatan kesuatu bagian sering tergantung

Page 13: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

93

dari perbedaan cahaya diantara bagian tersebut dengan latar belakangnya.

Perbedaan terangnya cahaya dapat dinyatakan sebagai ratio atau

perbandingan terangnya cahaya, makin besar perbedaan ratio makin cepat

tugas dilaksanakan. Untuk efisien dan mudahnya melihat maka penerangan

hendaknya mempunyai cahaya terang yang relatif uniform.

a. Bayangan (shadow) dan distribusi cahaya yang baik.

Bayang-bayang yang tajam adalah akibat dari sumber cahaya buatan

yang kecil atau cahaya matahari. Secara umum shadow digunakan untuk

inspeksi menunjukkan cacat pada permukaan suatu barang. Dengan distribusi

cahaya yang baik maka akan dapat mengurangi kelelahan pada mata kita

karena harus selalu fokus kepada objek yang dilihat. Banyaknya cahaya yang

dipancarkan dan diperlukan tergantung dengan jenis pekerjaanyang

dilakukan. Pada umumnya distribusi penerangan yang merata akan

dibutuhkan didalam industri, karena ini akan memungkinkan fleksibilitas

dalam lay-out dan akan membantu adanya perataan/ uniformitas dari

terangnya cahaya. Penerangan yang buruk, adanya bagian-bagian yang gelap

dan bagian-bagian yang terang, adalah kurang baik.

5. Pemilihan Warna yang tepat.

Pengaruh adanya warna akan dapat dirasakan dalam kemudahan melihat.

Warna dapat meminimalisir kelelahan pada mata. Warna juga membawa efek

psikologis suatu ruangan, contoh ruangan dengan warna cerah akan

menimbulkan kesan yang lebih luas dibandingkan dengan warna-warna

gelap.

Pengaruh adanya warna akan jelas, dalam keselamatan da kemudahan

dalam melihat. Jika diadakan pengkoordnasian penerangan dengan baik,

pemilihan warna yang baik maka akan menimbulkan keadaan penglihatan

yang cukup baik, yaitu akan mengurangi sinar silau, mengawasi kontras yang

tajam dan meminimalisir kelelahan mata.

Page 14: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

94

2.2 Tingkat Pencahayaan

Tingkat pencahayaan biasanya diukur dalam istilah Illuminance atau

penerangan, yaitu flux-flux yang berpendar dari suatu sumber cahaya yang di

pancarkan pada suatu permukaan per luas permukaan.

Kuat Cahaya (Illuminance) = 2

min

d

ousfluxLu (lux),

atau = 2

sinmin

d

tensityouLu (lux sr 1 )

dimana:

1 lux = 10.76 footcandle

1 lux = 1*105lumens cm

2

1 lux = 10 lumens m2

Luminansi adalah cahaya yang dipantulkan dari suatu permukaan atau

objek. Satuan untuk luminansi adalah Cd m2 atau juga dapat dinyatakan

dalam apostilb atau juga footlambert.

Luminansi = Illuminansi x Reflextifitas x 1

Satuan untuk luminansi dinyatakan dalam Cd m2= lm sr

1 m

2

Dimana:

1 Cd m2 = 0.3183 apostilb

1 Cd m2 = 3.426 footlambert

Satuan untuk illuminansi adalah Lux (lx) dan untuk luminansi adalah Cd

m2, sedangkan 1 digunakan ketika mengikuti nilai nonparametric (satuan

untuk illuminansi adalah footcandle dan untuk luminansi adalah

footlambert).

Contras Ratio = C = 1

01 )(

L

LL

Peningkatan kontras adalah salah satu cara yang efektif dalam upaya

meningkatkan lemampuan daya lihat. Pencahayaan dan kontras berpengaruh

kepada kecepatan pemahaman.

Page 15: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

95

Tujuan dari aplikasi Pencahayaan yang tepat adalah untuk mengatur

intensitas cahaya yang tepat dan mengetahui hubungan pengaruh intensitas

cahaya dan output yang dihasilkan.

Illuminansi dan luminansi untuk dapat melihat dengan baik mengikuti

reflektivitas yang dapat dihitung. Reflektivitas yang tinggi dari permukaan

dalam area kerja dapat mengakibatkan cahaya menyilaukan yang

menggangu.

Tabel 2.1Reflektivitas dari cat tertentu dan bahan-bahan kayu :

Warna Cat atau

Kayu

Cahaya yang

Terpantul

(%)

White (Putih) 85

Light Cream 75

Light Gray 75

Light Blue 55

Dark Blue 10

Maple 7

Walnut 16

Mahogany 12

3. Bunyi dan Ukuran Bunyi.

Bunyi adalah fenomena fisis berbentuk gelombang longitudinal yang

merambat melalui media udara sehingga dapat sampai ketelinga mengikuti garis

lurus kecuali mendapat peredaman ataupun dialihkan arahnya karena adanya

penghalang.Didalam udara, gelombang bunyi itu bergerak dengan dengan

kecepatan 760 mil per jam. Kecepatan rambatan melalui air akan empat kali

lebih cepat daripada kalu melalui udara. Di dalam hampa, gelombang bunyi tak

dapat bergerak karena tak ada media kenyalnya.

Ada dua hal yang menentukan kualitas suatu bunyi, yaitu

1. Frekuensi menentukan keras lemahnya suara. Frekuensi didefinisikan

sebagai jumlah dari gelombang-gelombang yang sampai telinga dalam satu

detik dan dinyatakan dalam cycle per detik (C/dt) atau Hertz atau jumlah

gelombang per detik. Maka suatu sumber bunyi yang menghasilkan 2.000

Page 16: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

96

gelombang per detik dikatakan mempunyai frekuensi 2.000 Hz Bunyi yang

dapat didengar manusia disebut Audisonik dengan frekuensi 20 – 20000 Hz.

Kurang dari 20 c/dt suara itu akan lemah sekali dan dan akan kita rasakan

hanya sebagai getaran saja (infra suara), mungkin bisa didengar oleh telinga

binatang. Frekuensi diatas 20.000 hz (melebihi sound barrier ) termasuk

sebagai ultra-suara dan dipergunakan untuk bidang pengobatan.

2. Amplitudo menentukan kuat lemahnya/ intensitas bunyi. Intensitas bunyi

adalah daya melalui suatu unit luasan dalam ruang dan sebanding dengan

kuadrat tekanan suara.Hal ini dapat dirumuskan sbb :

I =A

Patau I = 24 R

P

Ket : I = intensitas

P = tekanan

A = luasan

Makin besar amplitudo dari gelombang suara itu, semakin kuat pula

tekanan suaranya. Satuan ukuran bagi tekanan suara adalah Bel (B), tetapi

ukuran tersebut sebenarnya terlalu besar untuk dipergunakan pada kejadian

yang biasa, karena itu satuan desibel (dB) lebih lazimdipergunakan (1 desibel =

1 dB = 0.1 B). Satu dB (1 dB = 0.002 dyne/cm2 merupakan besarnya tekanan

suara ditingkat ambang pendengaran pada frekuensi 1000 Hz., yaitu tekanan

minimal yang masih dapat kita dengarkan sebagai bisikan lembut (ambang

pendengaran = hearing treshold).

3.1 Kebisingan.

Kebisingan adalah salah satu polusi yang tidak dikehendaki oleh telinga.

Dikatakan tidak dikehendaki, karena dalam jangka panjang bunyi-bunyian

tersebut akan dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran

dan menimbulkan kesalahan komunikasi.Dalam kaitan ini kebisingan

memiliki efek yang berbeda terhadap kinerja.Definisi ini dapat meliputi

variasi yang luas dari situasi bunyi yang dapt merusak pendengaran. Suara

radio tetangga bisa anda anggap sebagai bising/mengganggu karena musik

yang mereka senangi itu mungkin tidak cocok dengan kesukaan anda. Bising

Page 17: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

97

juga berasal dari dunia sekitar yang bisa benar-benar merusak indra

pendengaran.

Ada pengaruh kebisingan pada produktivitas khususnya untuk pekerjaan

yang rumit dan memerlukan konsentrasi penuh . Ada tiga aspek yang

menetukan kualitas bunyi yang menentukan tingkat gangguan terhadap

manusia yaitu:

a. Lama waktu bunyi tersebut terdengar

b. Intensitas biasanya diukur dengan desibel (db) yang menunjukan besarnya

arus energi per satuan luas

c. Frekuensi suara yang menunjukan jumlah gelombang suara yang sampai

ditelinga seseorang setiap detik (jumlah getaran per detik atau hertz)

Peralatan kerja bertenaga listrik maupun mekanis yang konvensional,

seperti misalnya gergaji lingkar (circular saws), drill, gerinda, pengencang

mur-baut dan lainnya yang sejenis, akan menghasilkan tingkat kebisingan

yang dapat menimbulkan masalah serius bagi indera pendengaran kita

bahkan dapat menyebabkan ketulian atau yang disebut dengan Noise Induced

Deafness. Sumber kebisingan dapat berupa apa saja, mulai dari mesin-mesin

dipabrik ( suara bernada tinggi dari mesin bubut, suara hempasan dari mesin

tekan ), suara “klik“ dari keyboard, pesawat yang melintas diangkasa, lalu-

lintas dijalan raya (kendaraan bermotor )

Kebisingan yang menyebabkan ketulian (Noise Induced Deafness)

berada pada rentang frekuensi 2000 – 6000 Hz. Para pekerja yang bekerja

pada rentang tersebut harus dites secara berkala pada kemampuan dengarnya

dan yang penting lainnya adalah adanya umpan balik untuk mengetahui

apakah informasi dapat diterima secara sempurna.

Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh sumber bunyi (Sound Pressure

Level) dapat dihitung dari perbandingan dari tekanan sumber suara tersebut

pada tekanan suara 0,0002 dyne/cm, yaitu tekanan bunyi dengan frekuensi

1.000 Hz yang tepat didengar oleh telinga normal. Biasanya dinyatakan

dalam decibell (dB). Telinga manusia mempunyai sentivitas yang logaritmik.

Oleh karena itu besaran yang dipakai merupakan logaritma intensitas.

Page 18: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

98

Tingkat kebisingan atau tingkat tekanan ( Sound Pressure Level = SPL )

Lp = 10 log ( P / Po )2 dB

Lp = 20 log ( P / Po ) dB

Dimana;

P = Tekanan suara yang bersangkutan.

Po = Tekanan suara standart.

Karena decibel merupakan hasil logaritma, maka tingkat kebisingan

tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan secara aljabar melainkan harus

melalui antalog

Ltot = 10 log [ 10 ] dB

Tingkat kebisingan dalam industri ternyata bervariasi terhadap waktu.

Ini berarti bahwa kebisingan sesaat tidak dapat dipakai untuk menjelaskan

tingkat kebisingan yang terjadi. Untuk itu harus dipakai tingkat kebisingan

rata-rata.

Pada pengukuran kebisingan industri dan lingkungan dipakai “tingkat

kebisingan kontiyu ekivalen“ atau yang dikenal dengan singkatan leq, yang

dinyatakan dengan

Leq = 10 Log [ Fi 10 ] dB

Fi = Fraksi waktu dengan tingkat ketelitian tertentu.

Li = Tingkat kebisingan terukur.

N = Jumlah pengamatan total.

Untuk mengetahui suatu kebisingan berbahaya bagi pendengarnya atau tidak,

maka diperlukan perhitungan dosis kebisingan.

D = 100 x ( C1/T1 + C2/T2 + ..... + Cn/Tn )

Keterangan :

D = dosis kebisingan

C = waktu yang dipergunakan pada level suara yang tertentu (jam)

T = waktu yang diperbolehkan pada level suara tertentu (jam ; lihat tabel)

Page 19: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

99

Contoh :

Seorang pekerja mengalami 95 db dalam 3 jam dan 90 db selama 5 jam, maka

kombinasi dosis tersebut adalah :

Penyelesaian :

D = 100 x (3/4 + 5/8) = 137,5 100 (rata-rata dosis kebisingan yang dianggap

aman)

Kebisingan yang terjadi diatas potensial menyebabkan ketulian bagi pekerja

tersebut.

T juga dapat diukur dengan :

T = 8/2 (L-90)/5

Dimana : L = level kebisingan (dbA)

Dosis kebisingan juga dapat dikonversikan ke 8 jam Time Weighted Average

(TWA) sound level.

TWA = 16,61 x log (D/100) + 90

Dimana D = dosis kebisingan

Contoh :

Seorang pekerja mengalami 1 jam pada 80 dbA, 4 jam pada 90 dbA, dan 3 jam

pada 96 dbA. Pekerja itu diijinkan mengalami suara pertama selama 32 jam,

dan suara kedua selama 8 jam. Sedangkan untuk yang ketiga adalah :

Penyelesaian:

T = 8/2 (96-90)/5

= 3,48 jam

D = 100 x ( 1/32 + 4/8 + 3/3,48) = 139,3

TWA = 16,61 x log (139,3/100) + 90 = 92,39 db

(Hasil training asisten 2001, 26-28 Januari 2004)

Adanya pengaruh kebisingan ini akan menyebabkan penurunan kualitas

pendengaran. Hal ini jelas akan menghambat arus informasi yang diperlukan

dalam pekerjaan. Selai gangguan pendengaran, kebisingan juga menyebabkan

Page 20: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

100

terjadinya gangguan psikologis, komunikasi, rasa lelah, mengurangi efisiensi.

Kondisi ini jelas akan menurunkan kinerja perusahaan.

Dengan memperhatikan efek-efek negatif akibat adanya kebisingan, maka

perlu dilakukan tindakan pencegahan atau dilakukan tindakan preventif dengan

memberikan alat sumbat telinga pada pekerja.

Ambang Batas Kebisingan

Penyampaian suatu informasi atau berita sederhana akan dapat dimengerti

selama tingkat pemberitannya setinggi 10 dB atau lebih tinggi dari ambang

batas kebisingan. Akan tetapi, untuk berita yang lebih kompleks yang terdiri

dari kata-kata yang krang dikenal, tingkat pembicaraannya harus 20 dB atau

lebih tinggi dari ambang batas kebisingan. Adapun tingkat pembicaraan

dikategorikan sebagai berikut:

Percakapan biasa : 60-65 dB

Pembicara di suatu seminar : 65-75 dB

Berteriak : 80-85 dB

Nilai-Nilai tersebut diaplikasikan pada jarak 1 meter dari pembicara.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi akan sangat sulit pada ambang

kebisingan di atas 80 dB. Jarak tersebut dapat dikurangi sampai pembicara

harus berteriak pada telinga pendengar. (Nurmianto, 1996).

3.2 Efek Fisiologis Kebisingan

Ambang batas kebisingan untuk daerah kerja sedikit berbeda antara satu

negara dengan negara yang lain tetapi umumnya antara 85 atau 90 dB selama

periode 8 jam. Bila lebih dari angka-angka tersebut maka pekerja tidak boleh

melebihi periode 8 jam tersebut. Makin tinggi tingkat kebisingan maka

makin pendek periode kerjanya. Menurut standar ISO untuk setiap kenaikan

3 dB maka periode yang diijinkan setengah dari 8 jam. Sebagai contoh : bila

batas waktu ditetapkan 8 jam untuk tingkat kebisingan 90 dB hanya 2 jam

dan 115 dB kurang dari 2 menit. Untuk di Amerika Serikat yang ditetapkan

oleh Occupational Safety and Health Administration ( Badan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja Amerika Serikat ) dapat dilihat pada tabel 3.1.

Page 21: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

101

Tabel 3.1. Tingkat Paparan Kebisingan Yang Diijinkan

Lama paparan per hari

( jam )

Tingkat

kebisingan ( dB )

8 90

6 92

4 95

3 97

2 100

1 110

0,5 115

Beberapa dampak kebisingan terhadap kinerja terjadi dalam beberapa

bentuk :

1. Terganggu

Kebisingan yang terputus-putus pada tingkat kurang lebih 50 dB

memiliki pengaruh mengganggu yang lebih besar daripada suara yang

lebih kontinyu walaupun intensitasnya lebih besar. Kebisigan dalam

ruangan juga lebih mengganggu bila dibandingkan dengan kebisingan

diruang terbuka. Demikian juga tingkat frekuensi, semakin tinggi

frekuensi semakin besar gangguan yang dirasakan.

2. Kebingungan

Timbul perasaan bingung tanpa disadari akibat adanya kebisingan.

3. Gangguan komunikasi

Untuk informasi yang sudah biasa diterima pemahaman pembicaraan

tidak terganggu bila tingkat suara pembicaraan 10 dB diatas tingkat

kebisingan informasi yang tidak biasa dibutuhkan perbedaan sedikitnya

20 dB.

4. Perhatian

Kebisingan mempengaruhi tingkat perhatian seseorang.

5. Produktivitas

Page 22: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

102

Dari hasil studi yang cuma sedikit memberikan hasil bahwa kebisingan

menyebabkan kecelakaan dan berkurangnya ketepatan.

Di bawah ini pada tabel 3.2. Adalah tabel ambang batas kebisingan yang

diijinkan untuk ruangan-ruangan yang berbeda keperluannya.

Tabel 3.2. Jenis ruangan dan ambang batas kebisingannya

Tipe ruangan Ambang batas

kebisingan ( dB )

Ruang konferensi 35

Kantor 40

Laboratorium, Ruang inspeksi 50

Kantin 50

Ruang produksi 75

Ruang mesin 90

3.3 Pengukuran Kebisingan

Tujuan dilakukan pengukuran kebisingan aadalah untuk memperoleh

data kebisingan, sehingga dapat ditentukan tingkat kebisingan dan

perbaikan.

Secara praktis frekuensi bunyi dapat diukur secara langsung dengan

suatu alat ukur yang disebut Sound Level Meter. Alat ukur ini mempunyai

beberapa skala : A, B, C, D dan E. Dimana skala A, dinyatakan dalam dB

(A) menggambarkan korelasi respon subyektif dengan telinga manusia.

3.4 Bentuk-bentuk Kebisingan

1. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas, misal : kipas

angin, dapur pijar.

2. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit, misal :

gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lain.

3. Kebisingan terputus-putus (intermittent), misal : lalu lintas, kapal

terbang.

4. Kebisingan impulsif, misal : pukulan tukul, tembakan bedil.

5. Kebisingan impulsif berulang, misal : mesin tempa kerusakan.

Page 23: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

103

6. Kebisingan dapat berasal dari sumber eksternal (berasal dari luar

bangunan atau lokasi) misal kebisingan lalu lintas, industri lain maupun

dari sumber internal, misal mesin gerinda, mesin bor. Pada perkantoran

kebisingan dapat timbul dari telepon, mesin ketik, printer, dan

pembicaraan orang.

3.5 Pengendalian Kebisingan

Untuk manajemen kebisingan perlu pengendalian secara teknik maupun

administratif.

a. Secara Teknik

1. Pengendalian suara.

2. Pengendalian sepanjang jalur suara, yaitu dengan penempatan lapisan

berpori di sekeliling sumber suara akan membantu mengurangi

kebisingan. Pembuatan kotak (housing) mesin dengan bahan yang

sesuai.

3. Penyumbatan telinga.

b. Pengendalian Secara Administratif

Hal ini memfokuskan pada manajemen, misalnya dengan diadakan rotasi

pekerja antar tempat bising dengan tempat kerja yang tenang. Pengendalian

secara administratif dan teknik sebaiknya digunakan secara bersamaan untuk

mencapai tujuan dalam pengendalian kebisingan.

3.6 Pengaruh Tingkat Kebisingan Pada Produktivitas

Telinga ternyata lebih sensitif pada frekuensi tinggi dibandingkan pada

frekuensi rendah. Dari penelitian dengan berbagai tingkat kebisingan dan

dua macam frekuensi dan intensitas bunyi (tinggi dan rendah serta macam

pekerjaan ( sederhana dan rumit) memberikan hasil:

1. Pada kebisingan dengan frekuensi rendah (suara diesel generator)

produktivitas kerja seseorang tidak berpengaruh oleh tingkat kebisingan

(dB) yang berbeda-beda, bila pekerjaan sederhana dan tidak memerlukan

konsentrasi tinggi. Pada pekerjaan yang rumit dan membutuhkan

Page 24: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

104

konsentrasi yang tinggi produktivitas terpengaruh oleh tingkat kebisingan.

Pada tingkat kebisingan 80 dB produktivitas kerja tertinggi karena pada

kondisi ini kebisingan menjadi simultan bagi pekerja dan menjadi

pembangkit kesadaran.

2. Pada kebisingan dengan frekuensi tinggi (misal suara gergaji listrik,

gerinda) produktivitas kerja terpengaruh oleh tingkat kebisingan (dB) yang

berbeda-beda baik untuk pekerjaan sederhana maupun rumit.

4. VIBRASI

Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan

getaran getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang

bergetar dan memajani pekerja melalaui transmisi. Adapun besar getaran yang

memajan tubuh ditentukan oleh:

a) Sifat getaran, yaitu frekuensi, intensitas/amplitudo, dan durasi dari

vibrasi.

b) Mekanika input indenpen, yaitu tahanan yang diberikan oleh struktur

tubuh terhadap getaran.

Getaran dapat didefinisikan dalam beberapa arti, seperti : osilasi mekanik,

gerakan partikel di sekitar equilibrium ( salah satu bagian otak ) yang

memberikan efek pada kesehatan, kenyamanan, dan performans dari

seseorang..Getaran dipengaruhi oleh frekuensi dan intensitas getaran itu sendiri.

Frekuensi diukur dengan hertz ( Hz ) dan intensitas getaran dapat diukur dengan

berbagai cara misalnya : tinggi amplitudo, akselerasi, kecepatan dan tinggi

penempatan getaran.(Pulat, 1996)

Ada beberapa istilah umum yang digunakan dalam Vibrasi, antara lain:

1. Osilasi

Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi keseimbangannya.

2. Frekuensi

Frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya osilasi dalam setiap detik.

3. Amplitudo

Amplitudo adalah simpangan penuh yang terjadi ketika bergetar.

4. Periode

Page 25: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

105

Periode didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan benda untuk

melakukan satu osilasi penuh.

5. Resonansi

Resonansi adalah keadaan tertentu yang terjadi pada suatu benda ketika

padanya datang stimulus berupa gaya periodik yang frekuensinya sama

dengan frekuensi alamiah benda yang dapat bergetar itu.

6. Akselerasi

Akselerasi sering disebut percepatan atau perlajuan.

7. Kecepatan

Kecepatan itu sendiri dapat diartikan sebagai satuan yang dibutuhkan

suatu benda untuk berpindah tempat sejauh satu meter dalam satu detik.

8. Intensitas

Intensitas dapat diartikan banyaknya osilasi dalam jarak yang sama.

Seperti yang dijelaskan di awal konsep, getaran mekanis dapat memberikan

efek kepada kesehatan, kenyamanan, dan performans dari seseorang. Metode

yang digunakan adalah untuk menetapkan efek dari getaran mekanis yaitu

pengukuran secara obyektif dan pengukuran secara subyektif.

a. Getaran Berdasarkan Komponen Orthogonal :

- X : dari depan ke belakang

- Y : samping ke samping

- Z : atas ke bawah.

Dua area dimana efek dari getaran mekanis pada tubuh manusia

memberikan perhatian yang lebih besar adalah getaran mekanis lengan

tangan dan getaran mekanis seluruh badan (Wilson dan Corlett, 1990)

b. Getaran Berdasarkan Keteraturannya :

- Sinusoidal : dipengaruhi oleh getaran yang teratur.

- Random : dipengaruhi oleh ketidakaturan dan tidak dapat diprediksi

getarannya, biasanya dari getaran alat-alat yang ada di dunia nyata.

c. Getaran berdasarkan lokasi yang dikenai terdiri dari :

- Getaran Seluruh Badan :

terdapat tiga macam yaitu getaran vertikal, getaran horisontal dan

getaran lateral.

Page 26: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

106

- Getaran Pada Lokasi Tertentu ( lokal ) :

biasanya pada bagian pundak dan jari tangan yang diakibatkan oleh hand

tools.

Reaksi yang ditimbulkan oleh getaran ada dua, yaitu :

- Reaksi fisiologi : tergantung dari frekuensi dan intensitas getaran.

- reaksi terhadap performans kerja : tergantung dari frekuensi, durasi,

dukungan badan, sudut dan usia manusia.

Ada lima hal yang berhubungan dengan getaran :

1. Aplikasi terhadap tubuh

Dua titik dimana getaran memasuki tubuh secara signifikan yaitu kaki

contohnya dalam keadaan mengendarai mobil dan tangan ketika

mengoperasikan alat-alat kerja yang bergetar. Arah osilasi juga menentukan

dalam penyerbaran getaran. Secara umum terletak pada bidang vertikal

(kepala ke kaki) dan mendekati sepanjang tangan dan kaki

2. Frekuensi osilasi

Besarnya efek secara fisiologi dan pathological dari getaran sangat

ditentukan oleh besarnya frekuensi secara langsung. Yang paling utama dari

frekuensi adalah berada pada range frekuensi alami dari tubuh manusia,

demikian juga halnya dengan resonansi.

3. Akselerasi osilasi

Karena range frekuensi sangat penting pada efek fisiologis, maka akselerasi

osilasi biasanya diambil dari pengukuran beban getaran.

Satuanya berdasarkan besarnya gravitasi (g = 9,8 m/s2)

4. Efek dari durasi

Efek juga ditimbulkan bergantung dari lamanyaa durasi getaran sebanding

dengan waktu yang terus berjalan

5. Frekuensi individu dan resonansi

Tubuh manusia tidak bergetar seperti kebanyakan dengan frekuensi

alaminya. Penelitian –penelitian telah menunjukan bahwa frekuensi alami

manusia berbeda di setiap segmen tubuh manusia. Tubuh manusia ketika

duduk bereaksi terhadap getaran secara vertikal sebagai berikut (Grandjean,

1988).

- 3-4 Hz : resonansi kuat di tulang belakang rahim

Page 27: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

107

- 4 Hz : puncak resonansi di ruas tulang belakang

- 5 Hz : resonansi yang sangat kuat di tulang belakang bahu

- 20-30 Hz : resonansi diantara kepala dan bahu

- 60-90 Hz : resonansi di bola mata

- 100-120 Hz : resonansi di tulang belakang bawah

Secara umum frekuensi paling efektif menyebabkan getaran vertikal berada

pada 4 dan 8 Hz. Secara lebih mendalam :

a. Getaran diantara 2,5 Hz dan 5 Hz membangkitkan resonansi yang kuat pada

tulang belakang dari leher dan wilayah ruas tulang belakang

b. Diantara 4 Hz dan 6 Hz resonansi di bahu dan leher

c. Diantara 20 Hz dan 30 Hz resonansi kuat diantara kepala dan bahu

Ada beberapa penelitian tentang aplikasi lain dan osilasi yang berbeda

arahnya.hanya bias dikatakan bahwa frekuensi alami dari bagian kecil tubuh

manusia seperti otot, mata, dan lainya berada pada range frekuensi yang lebih

tinggi. Oleh karena itu pengoperasian mesin dengan frekuensi diatas 30 Hz

biasanya mempunyai resonansi di jari-jari, tangan dan lengan. Dilain pihak

efeknya lebih besar dan cenderung membatasi aplikasi dari getaran ini.

Getaran mempengaruhi persepsi visual dan performansi psikomotor,

sirkulasi dan sistem pernafasan kearah yang lebih rendah. Getaran

membangkitkan reflek oto-otot yang mempunyai fungsi melindungi,

menyebabkan besarnya otot menjadi lebih kecil. Aktivitas reflek otot menjadi

indikasi kenaikan konsumsi energi, detak jantung dan tingkat pernafasan manusia

ketika mengalami getaran yang sangat kuat. Efek getaran pada metabolisme dan

sistem pernafasan sangatlah kecil dan tidak terlalu signifikan.

Efek dari getaran yang paling penting terjadi pada fungsi penglihatan

karena dapat berkurangnya efisiensi pada pengemudi traktor misalnya. Kekuatan

penglihatan tidak berkurang jika getaran kurang dari 2 Hz. Dengan getaran 50 Hz

dan akselerasi osilasi 2 m/s2 akan menurunkan kemampuan penglihatan

setengahnya (Griffin dan Grandjean, 1973).

Efek yang disebabkan getaran sanga tergantung dari frekuensi getaran,

akselerasi osilasi, durasi getaran. Yang akan berdampak pada fisiologis dan

beberapa bagian tubuh manusia. Hasil penelitian Chaney menunjukkan bahwa

pada manusia dengan posisi duduk adalah sebagai berikut:

Page 28: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

108

a. Frekuensi paling sensitif terletak pada range 4-8 Hz

b. Akselerasi pada 1,5 g (atau setara dengan 15 m/s2) getaran menjadi hal

yang membahayakan dan tidak dapat ditolerir

Chaney juga mengungkapkan bahwa hasil yang sama diperoleh pada posisi

berdiri tetapi rangenya lebih besar yaitu: 0,2-0,3g.

Efek dari getaran dapat berupa :

VWF (Vibration White Finger): kekakuan pada jari tangan dimana

kepekaan untuk menyentuh rasa sakit dan temperatur akan berkurang.

Terjadi pada frekuensi 5-100 Hz.

WBV (Whole Body Vibration): Getaran mekanis dapat dirasakan dan terjadi

pada seluruh tubuh berada pada range frekuensi yang sangat besar yaitu

antara 0.1 – 10000 Hz. Selain itu terdapat bukti secara epidemiologi yang

kuat bahwa terdapat kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung

dan bagian perut di antara banyak orang yang mengalami WBV pada

frekuensi tersebut dalam waktu yang lama.

Pengukuran getaran menggunakan sistem koordinat yang menggambarkan

getaran mekanis yang dialami manusia. Koordinat ini terdiri dari tiga garis yaitu :

sumbu x yang menggambarkan getaran yang arah kedepan dari tubuh manusia,

sumbu y arah getaran dari kiri, sedangkan sumbuz menggambarkan arah getaran

keatas. Pada getaran kita akan mengenal istilah seperti displacement,

acceleration, velocity. Displacement dapat digambarkan sebagai sebagai titik

maksimal amplitudo yang dicapai dari titik stationer, keatas maupun kebawah.

Page 29: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

109

Tabel 4.1 konversi dari ketiga parameter diatas

Displacement X Velocity V Acceleration A

Displacement X X f

VX

2

2)2( F

AX

Velocity V

fXV 2

V

f

AV

2

Acceleration A

XfA 2)2(

fVA 2 A

4.1 Getaran Mekanis Lengan Tangan (Vibration White Finger )

Getaran mekanis pada lengan tangan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat tangan yang mempunyai getaran. Aliran darah di jari tangan dapat

terkena efek menyebabkan tulang dan sendi serta otot dan syaraf menjadi

terganggu. Salah satu yang paling terkenal adalah vibration white finger

(VWF). Gejala ini dapat diidentifikasikan dengan adanya kekakuan di jari-jari

tangan. VWF menyerang kurang lebih selama 1 jam dan berakhir dengan

menjadi kemerah-merahan serta terasa sakit. Selama VWF menyerang,

kepekaan untuk menyentuh, rasa sakit dan temperatur akan berkurang. VWF

sangat memberikan efek tidak baik, pergerakan jari tangan yang normal tidak

dapat lagi dimungkinkan sehingga mengganggu ketika tenaga kerja

melaksanakan aktivitasnya. Hal ini bisa berakibat pada pemecatan tenaga

kerja sehingga akan merugikan untuk pihak perusahaan maupun tenaga kerja

itu sendiri.

Alat-alat dan proses yang biasanya berhubungan dengan penyebab VWF

adalah :

1. Gerinda atau alat-alat yang berputar (bekerja secara rotasi)

2. Gergaji mesin

3. Kendaraan bermotor

4. Pengebor dan alat-alat getar yang lain

Alat-alat ini bergetar pada frekuensi di antara 5 – 100 Hz. Resiko

sebenarnya dari penggunaan alat-alat tersebut tergantung pada lamanya

Page 30: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

110

penggunaan, kondisi temperatur sekitarnya dan sebagus apa alat-alat itu

dirawat.

4.1.1 Teknik penetapan tindakan secara teknis :

Karena getaran mekanis ini erat sekali hubungannya dengan kondisi

dari kesehatan tenaga kerja, maka beberapa rekomendasi untuk mengurangi

efek dari getaran mekanis lengan tangan adalah sebagai berikut :

a. Mengurangi getaran mekanis dengan menggunakan alat-alat anti-

getaran atau yang sejenisnya, hilangkan semua komponen yang

tidak seimbang dalam pergerakan.

b. Tingkatkan perawatan dari peralatan

c. Menyediakan suspensi fleksibel untuk mengurangi getaran

4.1.2 Rekomendasi untuk pihak perusahaan :

a. Tenaga kerja seharusnya membiarkan alat yang menyelesaikan pekerjaan

b. Hindari getaran mekanis yang kontinyu dalam waktu yang lama

c. Tenaga kerja seharusnya menggunakan alat apabila benar-benar

dibutuhkan

d. Menyelidiki gejala VWF secara teratur

e. Memberikan penjelasan tentang penggunaan alat-alat dan training secara

reguler

4.1.3 Hal yang perlu diperhatikan untuk tenaga kerja :

a. Memakai pakaian yang dapat menahan temperatur tubuh pada level yang

dapat diterima serta memakai sarung tangan ketika memakai alat

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, hangatkan terlebih dahulu tangan dan

tahanlah agar tetap hangat

c. Mengurangi merokok ketika menggunakan alat-alat agar tidak

mengurangi suplai darah ke jari tangan

4.2 Getaran Mekanis Seluruh Badan (Whole Body Vibration)

Tidak seperti pada getaran mekanis lengan tangan, di sini tidak ada cidera

yang utama, akan tetapi gangguan terhadap kesehatan, kenyamanan dan

performans harus diminimasi sebesar mungkin sebagai akibat dari efek

Page 31: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

111

whole body vibration ( WBV ). Getaran mekanis dapat dirasakan oleh tubuh

berada pada range frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0.1 – 10000 Hz.

Akan tetapi secara umum diakui bahwa kepekaan manusia hanya sampai

pada frekuensi 4 – 8 Hz, dengan arah z ( naik dan turun ) dan arah y (

samping ke samping ). Selain itu terdapat bukti secara epidemiologi yang

kuat bahwa terdapat kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung

dan bagian perut di antara banyak orang yang mengalami WBV pada

frekuensi tersebut dalam waktu yang lama.

Respon manusia terhadap WBV sudah banyak dipelajari secara

mendalam terutama yang berhubungan dengan industri transportasi, studi

ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan performans dari awak

dan penumpang. Studi yang lain telah menyelidiki bagaimana pengaruh

getaran mekanis terhadap operator melalui permukaan kursi untuk

kendaraan darat, pesawat terbang dan kapal penumpang. Pengukuran

getaran mekanis terhadap tubuh adalah suatu hal yang sulit karena hal ini

sangat tergantung dari lingkungan di mana operator merasakannya. Selain

itu banyak kriteria dari penerimaan batas limit getaran mekanis didasarkan

pada getaran sinusoidal.

4.2.1 Teknik penetapan secara teknis :

Kondisi terbanyak dari manusia ketika menerima WBV adalah dalam

keadaan duduk. Seperti pada getaran mekanis lengan tangan, pengukuran

amplitudo dan akselerasi dari getaran mekanis adalah hal yang sangat

diperlukan bersama dengan lamanya waktu tubuh manusia menerima

WBV. Demikian juga halnya dengan postur dari seseorang. Perubahan

postur dan waktu yang digunakan dalam postur yang berbeda-beda harus

diperhatikan selama pengukuran dilaksanakan. Pada WBV terdapat dua

fokus utama yaitu pengendara kendaraan dan pilot pesawat terbang.

Sebagaimana operator ini bekerja dalam kursi yang fleksibel ( dapat diubah

posisi duduknya ) maka perlu diukur kemampuan transmisinya

Kemampuan transmisi adalah rasio antara akselerasi yang terdapat

permukaan kursi dengan yang ditimbuljan di lantai di mana kursi itu

menahan getarannya. Dengan melaksanakan serangkaian tes maka akan

didapatkan frekuensi natural dari kursi tersebut. Hal ini adalah frekuensi

Page 32: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

112

penahan untuk rasio kemampuan transmisi yang terbesar. Jika rasio lebih

kecil dari semuanya ( secara kesatuan ) maka kursi itu membutuhkan

lapisan penahan. Sebagai tambahan dalam pengukuran getaran mekanis

secara aktual adalah menanyakan kepada opeartor tentang seluruh

ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan sebagai sebuah hasil.

Penggunaan dari pengukuran secara subyektif dapat memberikan informasi

yang berharga tentang lingkungan sekitar yang akan tidak nyaman bila

hanya menggunakan pengukuran secara obyektif saja.

4.2.2 Rekomendasi untuk mengurangi efek dari getaran mekanis seluruh

tubuh :

a. Kurangi getaran mekanis pada sumber getaran dengan meminimasi

getaran menggunakan bahan baku yang dapat meredam getaran

b. Kurangi transmisi getaran pada operator ( dalam hal ini adalah

pengendara kendaraan ) dengan meningkatkan performa dari susupensi

kendaraan dan merubah posisi duduk pada saat mengendarai kendaraan

c. Kurangi getaran mekanis dengan cara mengurangi kecepatan dan

lamanya waktu getaran serta menambah waktu recovery

d. Memodifikasi kursi dan pengatur posisi untuk mengurangi perubahan

postur ke samping dan ke depan, merawat alat-alat dengan baik dan

menghilangkan postur yang kaku ketika melihat display atau

menjangkau kontrol.

Tabel 4.1Karakteristik getaran mekanis secara vertikal pada bermacam-macam

kendaraan

Kendaraan F maks ( Hz ) Akselerasi ( m/s2 )

Mobil 1-2 0.5-1

Traktor pertanian 3-5 0.8-2.5

Traktordengan trailer 3-4 0.8-4.2

Truk 3-4 0.8-2

Page 33: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

113

Tabel 4.2 Karakteristik resonansi dari segmen tubuh dalam whole body

vibration

Body segmen Frekuensi

Perut 4-8

Ruas tulang belakang 4

Punggung 4-5

Tangan bagian bawah 16-30

Kepala 20-25

Bola mata 30-80

Pegangan tangan 50-190

Tabel 4.3 Efek secara fisiologis yang ditimbulkan oleh frekuensi getaran

mekanis

Efek fisiologis Frekuensi ( Hz )

Kesulitan bernafas 3-7

Rasa sakit di perut 4-14

Kekakuan otot 10-100

Rasa sakit di kepala 8-20

Gangguan penglihatan 1-100

Kesulitan berbicara 7-20

Tidak dapat meraba 1000-100000

Peringatan tentang bahaya getaran telah disebarluaskan kepada seluruh

negara di dunia dimana ISO (International Standards Organization) telah

memberikan batas yang boleh diterima manusia. Standar ISO membedakan

tiga kriteria:

1. Kriteria kenyamanan. kriteria ini banyak diaplikasikan pada dunia

otomotif

2. Kriteria untuk mempertahankan efisiensi. Diaplikasikan pada

pengoperasian mesin dan kendaraan berat

3. Kriteria keamanan. Untuk melindungi dari degradasi kesehatan.

Page 34: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

114

C. LOGIKA FUZZY

Mungkin akan timbul suatu pertanyaan, dari berbagai macam metode kecerdasan

buatan, mengapa logika fuzzy menjadi sebuah pilihan. Hal ini menjadi titik

tolak, mengapa logika fuzzy digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam

permasalahan yang ada di dunia ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa

alasan mengapa digunakan logika fuzzy:

1. Konsep logika fuzzy mudah untuk dimengerti. Konsep matematis yang

menjadi dasar logika sangat mudah untuk dipahami secara konseptual

maupun aplikasinya

2. Logika fuzzy sangat fleksibel

3. Logika fuzzy memilik toleransi terhadap data- data yang tidak tepat

4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat

kompleks

5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-

pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses

pelatihan.

6. Logika fuzzy dapat di integrasikan dan bekerjasama dengan teknik-

teknik kendali konvensional

7. Logika fuzzy di dasarkan pada bahasa alami

Mengapa praktikum ini menggunakan fuzzy dalam pengolahan datanya?

Untuk mengetahui tingkat produktivitas (berdasarkan jumlah resistor yang

berhasil dipasang di papan PCB) yang mampu dihasilkan oleh seorang operator

pada kondisi lingkungan kerja tertentu berdasarkan data historis.

Bagaimana Cara Membangun Fuzzy Tipe Mamdani dengan Fuzzy Logic

toolbox MATLAB?

MATLAB menyediakan toolbox untuk membangun sebuah sistem fuzzy. Di

dalam MATLAB tools tersebut dikenal dengan nama FIS (Fuzzy Inference

System). Lingkungan kerja FIS Toolbox tersebut dapat diilustrasikan pada

gambar dibawah ini:

Page 35: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

115

Gambar 1 Lingkungan kerja Fuzzy Inference System

1. FIS editor adalah bagian yang kita gunakan untuk membangun input,

output, dan hal-hal yang berkaitan dengan parameter-parameter pada

input dan output sistem fuzzy

2. Membership Function editor adalah bagian dari FIS yang digunakan

untuk memberikan parameter-parameter fungsi keanggotaan baik pada

bagian input maupun pada bagian output dari sistem fuzzy.

3. Rule Editor berfungsi untuk membangun aturan-aturan fuzzy yang

bertujuan sebagai logika kendali dari sistem fuzzy yang telah dibangun.

4. Rule viewer digunakan sebagai uji coba sistem yang telah kita bangun.

Disini kita juga bisa melihat bagaimana proses Fuzzy Inference System.

5. Surface Viewer berfungsi untuk melihat bagaimana hubungan variabel-

variabel input dan output dari sistem fuzzy dalam bentuk visualisasi

grafik 3 dimensi. (Namun dalam Praktikum ini, surface viewer tidak

perlu ditampilkan)

Page 36: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

116

Di sini, kita akan mencoba menggunakan fuzzy logic toolbox yang sudah

disediakan oleh MATLAB untuk membangun fuzzy inference system. Untuk

memulai toolbox tersebut anda cukup memilih menu fuzzy logic toolbox sesuai

dengan gambar dibawah ini:

Gambar 2. Membuka toolbox FIS pada MATLAB

Setelah memilih FIS Editor Viewer, akan muncul window baru seperti ini

Gambar 3. Membership function editor

Klik edit dan pilih FIS properties untuk melihat daftar input, rules dan output dari

sistem fuzzy.

Page 37: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

117

Gambar 4. Membuka FIS editor

Secara default, pada saat kita membuka fuzzy logic toolbox MATLAB, kita

akan disuguhkan sebuah sistem yang terdiri dari 1 input, 1 output dan FIS type

adalah Mamdani. Dari praktikum ini diberikan 4 buah input yaitu Vibrasi,

Kebisingan, Pencahayaan, dan Temperatur. Mari kita buat input nilai dan

keanggotannya pada fuzzy logic toolbox MATLAB. Pastikan anda berada pada

window FIS properties.

Gambar 5. Mengganti nama variabel

Kemudian anda klik 1x pada input 1, dan ubah name pada current variable

dengan salah satu nama variabel yang dibuat. Kemudian klik 2x pada kotak

keanggotaan tersebut. Yang menjadi perhatian dari window tersebut adalah

‘range’, ‘name’,’type’, dan ‘params’. Range berfungsi untuk menentukan interval

dari keanggotaan. Untuk mengubah parameternya silahkan pilih type

keanggotaan dan parameter sesuai dengan ketentuan.

Page 38: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

118

Tabel 1. Bank Data Laboratorium APK&E

No Vibrasi Kebisingan Pencahayaan Temperatur Jumlah Resistor

1

Rendah=

2 Hz

Rendah= 60

dB

Rendah= 200

Lux

Rendah= 20

C 83*

2

Rendah=

2 Hz

Tinggi= 100

dB

Rendah= 200

Lux

Rendah= 20

C 83*

3

Rendah=

2 Hz

Rendah= 60

dB Tinggi= 325 Lux

Rendah= 20

C 77*

4

Rendah=

2 Hz

TInggi= 100

dB Tinggi= 325 Lux

Rendah= 20

C 78*

5

Tinggi= 6

Hz

Rendah= 60

dB

Rendah= 200

Lux

Rendah=

20C 81*

6

Tinggi= 6

Hz

Tinggi= 100

dB

Rendah=200

Lux

Rendah= 20

C 88*

7

Tinggi= 6

Hz

Rendah= 60

dB Tinggi= 325 Lux

Rendah= 20

C 99*

8

Tinggi= 6

Hz

Tinggi= 100

dB Tinggi= 325 Lux

Rendah= 20

C 99*

9

Rendah=

2 Hz

Rendah= 60

dB

Rendah= 200

Lux Tinggi= 30 C 84*

10

Rendah=

2 Hz

Tinggi= 100

dB

Rendah=200

Lux Tinggi= 30 C 87*

11

Rendah=

2 Hz

Rendah= 60

dB Tinggi= 325 Lux Tinggi= 30 C 90*

12

Rendah=

2 Hz

Tinggi= 100

dB Tinggi= 325 Lux Tinggi= 30 C 92*

13

Tinggi= 6

Hz

Rendah= 60

dB

Rendah= 200

Lux Tinggi= 30 C 95*

14

Tinggi= 6

Hz

Tinggi= 100

dB

Rendah= 200

lux Tinggi= 30 C 96*

15

Tinggi= 6

Hz

Rendah= 60

dB Tinggi= 325 Lux Tinggi= 30 C 100*

16

Tinggi= 6

Hz

TInggi= 100

dB Tinggi= 325 Lux Tinggi= 30 C 91*

Dari 16 skenario tersebut dijadikan sebagai aturan dalam desain sistem fuzzy.

Membership Functions dari tiap variabel yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Page 39: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

119

1. Vibrasi

Rendah

Tinggi

2. Kebisingan

Rendah

Tinggi

3. Pencahayaan

Rendah

Tinggi

4. Temperatur

Page 40: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan kerja Fisik Praktikum Genap 2010/2011

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

120

Rendah Tinggi

5. Output

Rendah

Sedang

Tinggi

adapun representasi variabel input dan output, serta penalaran seperti

pada gambar-gambar di bawah ini.

(6a) (6b)

Page 41: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

82

(6c) (6d)

(6e)

Gambar 6. Representasi variabel input vibrasi (6a), kebisingan (6b), pencahayaan

(6c), temperatur (6d), dan output jumlah resistor (6e)

Setelah penentuan fungsi keanggotaan variabel, maka dilakukan

pembentukan aturan (rule) logika fuzzy. Berdasarkan data–data yang ada, dapat

dibentuk aturan–aturan sebagai berikut:

[R 1] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 2] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 3] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Tinggi].

[R 4] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 5] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Sedang].

Page 42: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

83

[R 6] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 7] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Sedang].

[R 8] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Rendah] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 9] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 10] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Sedang].

[R 11] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Tinggi].

[R 12] IF [Vibrasi is Rendah] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Sedang].

[R 13] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 14] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Rendah] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

[R 15] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Rendah] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Tinggi] THEN [Jumlah Resistor is Sedang].

[R 16] IF [Vibrasi is Tinggi] AND [Kebisingan is Tinggi] AND [Pencahayaan is

Tinggi] AND [Temperatur is Tinggi ] THEN [Jumlah Resistor is Rendah].

Kita cukup mengklik rules yang tertera, sesuai dengan ketentuan yang ada

pada contoh kasus, dan setelah itu klik add rule, jika ingin meng edit rule, kita

cukup mengklik rule yang ingin kita ganti pada list rule yang telah dibuat,

kemudian perbaiki, dan klik chang rule. Begitu juga dengan menghapus rule,

cukup pilih rule yang ingin kita hapus pada list rule yang ada, dan klik delete rule.

Setelah selesai semuanya, kita bisa mengujicobakan sistem yang ada dengan meng

klik tab view, dan pilih view rules. Maka akan muncul window seperti pada

gambar dibawah ini.

Page 43: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

84

Gambar 7. Rules view untuk melakukan uji coba dan visualisasi FIS

Program simulasi dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang disediakan

pada FUZZY TOOLBOX MATLAB 6.5, dengan penalaran sistem fuzzy seperti pada

gambar 7. Untuk memasukkan parameter uji coba maka diisikan di kolom input,

dan tiap input yang berbeda dibedakan dengan memberikan matriks sesuai terlihat

pada gambar. Sedangkan hasilnya dapat terlihat pada tulisan text diatas sesuai

dengan variabel masing-masing. Untuk mengetahui golongan kelas/keanggotaan

dilihat dari warna pada bagian output disesuaikan dengan keanggotaan pada

variabel output.

CONTOH SOAL :

1. Menentukan Membership Function tiap Variabel

a. Vibrasi

Pada variable vibrasi terdapat 2 kelas yang telah ditentukan, yaitu : rendah

dan tinggi. Pada kelas rendah, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan

mencapai nilai 1 pada tingkat getaran 2 Hz. Sedangkan pada kelas tinggi,

fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan mencapai nilai 1 pada tingkat

getaran 6 Hz. Jadi, range parameter untuk variable vibrasi adalah = [0 8].

Range parameter untuk tiap kelas pada variable vibrasi, yaitu :

a. Rendah = 0-4

b. Tinggi = 5-8

Page 44: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

85

Range Kurva untuk tiap kelas pada variabel vibrasi, yaitu

a. Rendah = 0 – 4

b. Tinggi = 3 – 8

42 6 8

1Rendah Tinggi

Membership Functions :

Rendah

Tinggi

Page 45: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

b. Kebisingan

Pada variable kebisingan terdapat 2 kelas yang telah ditentukan, yaitu

rendah dan tinggi. Pada kelas rendah, fungsi keanggotaan pada grafik

fuzzy akan mencapai nilai 1 pada tingkat kebisingan 60 db. Sedangkan

pada kelas tinggi, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan mencapai

nilai 1 pada tingkat kebisingan 100 db. Jadi, range parameter untuk

variable kebisingan adalah = [20 110].

Range parameter unutk tiap kelas pada variable kebisingan, yaitu :

a. Rendah = 20-70

b. Tinggi = 71-110

Range Kurva untuk tiap kelas pada variabel kebisingan, yaitu

a. Rendah = 20 – 70

b. Tinggi = 65 – 110

4020 60 80

1Rendah Tinggi

100 120

Page 46: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

87

Membership Functions :

Rendah

Tinggi

c. Pencahayaan

Pada variable pencahayaan terdapat 2 kelas yang telah ditentukan, yaitu

rendah dan tinggi. Pada kelas rendah, fungsi keanggotaan pada grafik

fuzzy akan mencapai nilai 1 pada tingkat pencahayaan 200 lux. Sedangkan

pada kelas tinggi, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan mencapai

nilai 1 pada tingkat pencahayaan 325 lux. Jadi, range parameter untuk

variable pencahayaan adalah = [100 400].

Range parameter unutk tiap kelas pada variable pencahayaan, yaitu

a. Rendah = 100-300

b. Tinggi = 301-400

Range Kurva untuk tiap kelas pada variabel pencahayaan, yaitu

a. Rendah = 100 – 300

b. Tinggi = 250 – 400

Page 47: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

88

1Rendah Tinggi

250 300100 150 200 350 400

Membership Functions :

Rendah

Tinggi

4. Temperatur

Pada variable temperatur terdapat 2 kelas yang telah ditentukan, yaitu :

rendah dan tinggi. Pada kelas rendah, fungsi keanggotaan pada grafik

fuzzy akan mencapai nilai 1 pada tingkat temperature 20o C . Sedangkan

pada kelas tinggi, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan mencapai

nilai 1 pada tingkat temperature 30 o

C. Jadi, range parameter untuk

variable temperatur adalah = [0 35].

Range parameter unutk tiap kelas pada variable Temperatur, yaitu:

a. Rendah = 0 -25

b. Tinggi = 26 - 35

Range Kurva untuk tiap kelas pada variabel Temperatur, yaitu

a. Rendah = 0 – 25

b. Tinggi = 15 – 35

Page 48: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

89

1Rendah Tinggi

30 3520 15 25

Membership Functions :

Rendah Tinggi

5. Jumlah Resistor

Pada variable temperatur terdapat 3 kelas yang telah ditentukan, yaitu :

rendah, sedang dan tinggi. Pada kelas rendah, fungsi keanggotaan pada

grafik fuzzy akan mencapai nilai 1 pada tingkat 81 buah. Pada kelas

sedang, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy akan mencapai nilai 1 pada

tingkat 91 buah. . Pada kelas tinggi, fungsi keanggotaan pada grafik fuzzy

akan mencapai nilai 1 pada tingkat 100 buah. Jadi, range parameter untuk

variable jumlah resistor adalah = [75 103].

Range parameter unutuk tiap kelas pada variable jumlah resisitor, yaitu :

a. Rendah = 75-85

b. Sedang = 86-96

c. Tinggi = 97-105

Range Kurva unutuk tiap kelas pada variable jumlah resisitor, yaitu :

a. Rendah = 75-85

b. Sedang = 83-96

Page 49: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

90

c. Tinggi = 93-105

1Rendah Sedang

90 9575 80 85 100 105

Tinggi

Membership Functions :

Rendah

Sedang

Tinggi

2. Menentukan Rules yang terbentuk (16 Rules)

3. Mencari Nilai Keanggotaan (Membership Functions)

Pada praktikum ini, terdapat 4 variabel input dimana masing-masing variable

mempunyai 2 kelas. Oleh karena itu, akan menghasilkan 8 nilai keanggotaan,

antara lain :

(nilai perubahan pada setiap variable ditentukan asisten pengajar pada saat

praktikum)

Misalnya : carilah tingkat produktivitas pada V= 5, K= 80, P=275, T=25

Page 50: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

91

a. Vibrasi

0]5[. renvib

67.03

35]5[.

tingvib

b. Kebisingan

0]80[. renkebis

42.035

6580]80[.

tinggkeb

c. Pencahayaan

]275[.renpenchyn 25.0100

275300

]275[.tingpenchyn 33.075

250275

d. Temperatur

05

2525]25[.

rentemp

67.03

2325]25[.

tingtemp

4. Mencari nilai R

Mencari nilai R untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi MIN pada

aplikasi fungsi implikasinya :

[R 1] IF Vibrasi Rendah AND Kebisingan Rendah AND Pencahayaan

Rendah AND Temperatur Rendah THEN Jumlah Resistor Sedang.

rentemprenpenchyrenkebrenvibpredikat ....

= min

(vib.ren[5],keb.ren[80],penchyn.ren[275],temp.ren[25])

= min (0;0;0.25;0)

= 0

Himpunan Jumlah Resitor Sedang :

4.11

79R= 0 ; maka R = 79

[R 2] IF Vibrasi Rendah AND Kebisingan Tinggi AND Pencahayaan

Rendah AND Temperatur Rendah THEN Jumlah Resistor Sedang.

Page 51: PERANCANGAN LINGKUNGAN KERJA - lab.uii.ac.idlab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Lingkungan_Kerja_Fisik.pdf · Praktikum Genap 2010/2011 ... Secara umum ada panas yang didapat

Modul Lingkungan Kerja Fisik Praktikum Ganjil 2009/2010

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

92

rentemprenpenchytingkebrenvibpredikat ....

Dan seterusnya sampai ke rule 16.

5. Defuzzy

Metode Defuzzy yang digunakan adalah rata-rata terbobot (yang tidak

nol), sehingga dapat diperoleh nilai produktivitasnya :

16

1

16

1

R

i

i

R

i

ii

pred

Rpred

Z