perancangan kawasan wisata

Upload: aheririswd

Post on 02-Mar-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    1/127

    DOKUMENADMINISTRASI

    TEKNIS

    PENYUSUNAN RENCANAINDUK &RENCANA DETILKAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

    KAWASAN SINGKARAK DAN SEKITARNYA

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    2/127

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    3/127

    DOKUMENADMINISTRASI

    TEKNIS

    PENYUSUNAN RENCANAINDUK &RENCANA DETILKAWASANSTRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

    KAWASAN SINGKARAK DAN SEKITARNYA

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    4/127

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    5/127

    +alam tanggapannya, konsultan akan mengulas penekanan (garis besardalam KAK Penyusunan Rencana Induk & Rencana Detil Kawasan

    Strateis Pariwisata Nasi!nal Kawasan Sinkarak dan Sekitarnya.

    Pe#a$a#anTe%$ada& KAK

    Aspek Dalam KAK

    Yang Perlu

    Ditanggapi

    Uraian Tanggapan

    Terhadap KAK

    Implikasi Tehadap

    Usulan Kegiatan

    Skema Tanggapan Terhadap KAK

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    6/127

    B.1.1.1 TANGGAPAN

    TERHADAPLATAR BELAKANG

    PEKERJAAN

    %ada bagian latar belakang digambarkan

    bahwa %roinsi "umatera Barat

    mempunyai potensi yang cukup besar

    dalam bidang kepariwisataan. +aya tarik

    unggulan wisata membutuhkan

    perencanaan dalam pengelolaan

    pembangunan secara terpadu.

    %engembangan wisata di kawasan

    tersebut tersebut juga harus

    memperhatikan keterpaduan,

    keberlanjutan, dan berbasis pada

    masyarakat. %emetaan kekuatan danpeluang dioptimalkan dalam kerangka

    menata kawasan wisata sebagai objek

    daya tarik wisata andalan %roinsi

    "umatera Barat, sehingga menjadikan

    pariwisata sebagai salah satu sektor

    ekonomi andalan %roinsi "umatera

    B t d t i k tk

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    7/127

    +alam penjelasan %% /omor 5 Tahun 211 itu disebutkan, bahwa

    %%A/A" menjadi sangat penting bagi pembangunan kepariwisataan

    ndonesia karena (1 memberikan arah pengembangan yang tepat

    terhadap potensi kepariwisataan dari sisi produk, pasar, spasial, sumber

    daya manusia, manajemen, dan sebagainya sehingga pariwisata ndonesia

    dapat tumbuh dan berkembang secara posti8 dan berkelanjutan bagi

    b il h d k j ht k t (2 t

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    8/127

    %% /o. 5 Tahun 211 ini menegaskan arah pembangunan kepariwisataan

    nasional yang menjadi dasar arah kebijakan, strategi, dan indikasi programkepariwisataan nasional dalam kurun waktu

    21 6 225 yang meliputi pembangunan# (1 +estinasi %ariwisata /asional

    (+%/; (2 %emasaran %ariwasata /asional; (

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    9/127

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    10/127

    Tanggapan terhadap KAK yang disampaikan menyangkut dua

    hal utama, yaitu#

    1. +alam dalam KAK disebutkan bahwa cakupan wilayah studi mencakup

    Kawasan "ingkarak dan "ekitarnya. /amun, deliniasi wilayah tersebut

    belum jelas karena batasan dan luasan wilayah tidak disebutkan secara

    jelas. -al ini akan berpengaruh terhadap skala pekerjaan yang akan

    direncanakan.

    2. Kegiatan!kegiatan di sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri dan

    berkaitan dengan banyak sektor di luar sektor pariwisata itu sendiri,

    serta melibatkan banyak pihak. +ari awal mungkin bisa dilakukan

    rumusan lingkup pekerjaan yang lebih jelas dan rinci, karena dalam KAK

    hal tersebut belum tergambar dengan jelas. >ambaran yang diutarakan

    dalam KAK lebih kepada tahapan pekerjaan yang harus dilakukan, bukan

    lingkup materi serta kedalaman rencana yang diinginkan. -al ini

    dibutuhkan agar rencana pengembangan pariwisata yang dibuat akan

    terstruktur dengan baik, dan tidak terdapat unsur!unsur terkait yangterabaikan atau tidak termasuk dalam perencanaan.

    Tanggapan yang disampaikan di atas tentunya bersi8at sementara. +iskusi

    dengan pihak pemberi kerja akan memperjelas apa yang diharapkan atau

    dihasilkan dari pekerjaan ini, sehingga dapat dihasilkan produk perencanaan

    yang berman8aat bagi semua pihak, baik bagi pemerintah, swasta, ataupun

    k t

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    11/127

    Rencana Detil Kawasan Strateis Pariwisata Nasi!nal "KSPN# Kawasan

    Sinkarak dan Sekitarnya.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    12/127

    +alam melaksanakan kegiatan %enyusunan ancangan %engembangan

    Kawasan "trategis %ariwisata /asional (K"%/ umumnya, harus sesuai denganketentuan mengacu pada peraturan perundang!undangan, antara lain #

    1. 0ndang! 0ndang /omor 1 tahun 23 Tentang Kepariwisataan;

    2. 0ndang 6 0ndang /omor ? tahun 2? Tentang encana %embangunan)angka %anjang /asional Tahun 25 6 225;

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    13/127

    pekerjaan ini, konsultan akan menyusun metodologi berdasarkan tugas!tugas

    yang diberikan dan berusaha untuk menguraikannya dengan lebih rinci.

    0sulan konsultan terhadap proses Penyusunan Rencana Induk &Rencana Detil Kawasan

    Strateis Pariwisata Nasi!nal "KSPN# Kawasan Sinkarak danSekitarnya meliputi tahapan!tahapan berikut#

    %ersiapanpenyusunan;

    %eninjauan Kebijakan (T'% +'*/%lanning

    %engumpulan data danin8ormasi;

    Analisis;

    Konsepsi atau perumusan konsep rencana dan

    perancangan.

    1. Persia)anPenyusunan

    +alam tahapan persiapan ini, dilakukan beberapa kegiatan yang akan

    menunjang kelancaran Rencana Induk & Rencana Detil Kawasan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    14/127

    &etodologi yangdigunakan;

    Kelengkapan isi rencana dan petarencana;

    Tinjauan terhadap peman8aatanrencana;

    Tinjauanpengendalian;

    Kelembagaan; Aspeklegalitas;

    %roses penyusunanrencana.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    15/127

    Kajian terhadap berbagai kebijakan pembangunan nasional yang tertuang

    di dalam berbagai produk hukum lainnya seperti # T*/, %)%/ dan%)&/, dan encana K"/ yang akan mempengaruhi pola pengembangan

    kepariwisataan di K"%/ Kawasang "ingkarak dan sekitarnya;

    Kajian terhadap kebijakan di tingkat %roinsi serta Kabupaten terkait yangtertuang di dalam

    T* %roinsi maupunKabupaten;

    %. Penu,)ulan Data dan In-!r,asi

    Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidenti7kasi kondisi awal wilayah

    dan kecenderungan perkembangannya. +ata dan in8ormasi tersebut

    berdasarkan runtun waktu (time series selama sepuluh tahun terakhir

    hingga saat tahun penyusunan. +ata dan in8ormasi yang dikumpulkan dan

    diolah secara umum mencakup#

    +ata dan peta kebijaksanaanpembangunan;

    +ata dan peta kondisi sosialekonomi;

    +ata dan peta sumberdayamanusia;

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    16/127

    %otensi sumberdayapariwisata;

    Kunjungan wisatawan dan karakteristik pasar internasionalmaupun domestik;

    %ro7l ekonomi lokal dan wilayah serta pro8il dan struktur industry

    kepariwisataan, berbagai kegiatan usaha 8ormal maupun in8ormal

    yang ada di wilayah perencanaan;

    "istem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal,Kabupaten9kota dan proinsi;

    Kajian terhadap %eraturan!peraturan daerahterkait pariwisata;

    Kondisi "+& kepariwisataan diwilayah K"%/.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    17/127

    . Analisis

    Analisis dilakukan untuk memahami kondisi unsur!unsur pembentuk ruang

    serta hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi ruang wilayah, dengan

    memperhatikan kebijaksanaan pembangunan wilayah yang ada. Analisis

    yang dilakukan meliputi analisis terhadap kondisi sekarang dan

    kecenderungan di masa depan dengan menggunakan data dan in8ormasi

    yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data dan in8ormasi. Aspek!

    aspek yang dianalisis meliputi#

    Analisis pengaruh kebijakan dan strategipengembangan kawasan;

    Analisis regional, meliputi kedudukan dan 8ungsi kota dalam

    konstelasi wilayah belakangnya;

    Analisis ekonomi dan sektorunggulan;

    Analisis sumberdayamanusia;

    Analisis potensi sumberdaya alam, meliputi topogra8i kawasan,

    kondisi geologi, analisis kondisi hidromor8ologi, egetasi;

    Analisis penggunaan

    lahan;

    Analisis strukturruang;

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    18/127

    mencerminkan isi dari masyarakat setempat. "elanjutnya, dilakukan

    perumusan strategi dan kebijakan tata ruang yang mencakup#

    Cisi dan &isi K"%/ Kawasan "ingkarak dan "ekitarnya

    Tujuan "asaran K"%/ Kawasan "ingkarak dan "ekitarnya

    Arahan Kebijakan, "trategi dan ndikasi %rogram K"%/ Kawasan"ingkarak dan "ekitarnya

    +estinasi %ariwisata

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    19/127

    %embangunan daya tarik wisata, pembangunan aksesibilitas pariwisata,

    pembangunan prasarana umum, 8asilitas umum dan 8asilitas pariwisata,pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, pengembangan

    inestasi di bidang pariwisata.

    %emasaran %ariwisata

    %engembnagan pasar isatawan, pengembangan citra pariwisata,

    pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, pengembangan

    promosi pariwisata.

    ndustri %ariwisata%enguatan struktur industri pariwisata, peningkatan daya saing prosuk

    pariwisata, pengembangan kemitraan usaha pariwisata, penciptaan

    kredibilitas bisnis, pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan.

    Kelembagaan %ariwisata

    %enguatan organisasi kepariwisataan, pembangunan sumberdaya

    manusia pariwisata, penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.

    B.1.1. TANGGAPAN TERHADAP LOKASIKEGIATAN

    $okasi kegiatan yang ada termuat dalam Kerangka Acuan kerja sudah sesuaidengan lampiran %%

    5 Tahun 211 tentang ipparnas, yaitu K"%/ Kawasan "ingkarak dan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    20/127

    %endahuluan, $aporan Antara dan $aporan Akhir (diskusi teknis.

    5. &elakukan pembahasan internal dengan +eputi %engembangan

    +estinasi dan ndustri

    %ariwisata dan +inas %ariwisata terkait.

    @. &engadakan peta yang mempunyai tingkat ketelitian sesuai

    dengan ketentuan dibutuhkan.%eta skala 1# 25. untuk

    rencana detil %engembangan K"%/.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    21/127

    B.1.1.0 TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTUPELAKSANAAN

    +urasi waktu yang sudah dimuat dalam Kerangka Acuan Kerja sudah

    cukup jelas yaitu @ (enam bulan. &engingat waktu yang cukup singkat,

    maka konsultan pelaksana diharapkan dapat memaksimalkan durasi waktu

    yang tersedia sehingga dapat selesai tepat waktu. 0ntuk menghemat waktu,

    ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara bersamaan terutama dalam

    kegiatan surey dan kompilasi data.

    B.1.1.1 TANGGAPAN TERHADAP TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

    Kebutuhan dan kuali7kasi Tenaga Ahliyang terdapat didalam Kerangka Acuan Kerjaserta encana Kerja dan "yarat!"yarat (K"mengamanatkan komposisi Tenaga Ahli sebagai

    pelaksana teknis dalam pekerjaan PenyusunanRencana Induk & Rencana Detil KawasanStrateis Pariwisata Nasi!nal "KSPN#Kawasan Sinkarak dan Sekitarnya ini. Babini menguraikan pokok bahasan mengenaiKomposisi dan Kuali8ikasi Tenaga Ahli yangdiusulkan beserta tugas dan tanggung

    jawabnya.

    Komposisi dankualifikasi tenaga ahli

    yang dibutuhkan dalamPenyusunan Rencana

    Induk& Rencana DetilKawasan

    Strateis PariwisataNasi!nal di Pr!2insiSu,atera Barat.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    22/127

    Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam melakukan analisakepariwisataan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    23/127

    %. A3li Perencanaan 4ilaya3

    Ahli %rasarana *ilayah dengan jumlah 'rang Bulan sebesar $ 6B,disyaratkan seorang sarjana "1 %lanologi jurusan studi prasaranawilayah lulusan uniersitas9perguruan tinggi negeri atau perguruantinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian /egaraatau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi danberpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal < (tiga tahun.

    Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam melakukan analisaprasarana wilayah sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

    . A3li 5inkunan "Ke3utanan#

    Ahli $ingkungan dengan jumlah 2 'B, disyaratkan seorang sarjana "1Teknik $ingkungan lulusan uniersitas9perguruan tinggi negeri atauperguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulusujian /egara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasidan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal < (tigatahun. Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalammelakukan analisa lingkungan sampai dengan pekerjaan dinyatakanselesai.

    '. A3li Arsitektur

    Ahli Arsitektur dengan jumlah 2 'B, disyaratkan seorang sarjana "1Arsitektur )urusan Teknik Arsitektur lulusan uniersitas9perguruan tingginegeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yangtelah lulus ujian /egara atau perguruan tinggi luar negeri yang telahdiakreditasi, dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaanminimal < (tiga tahun. Tugas utamanya adalah membantu ketua tim

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    24/127

    2 "ureyorBertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan surey

    lapangan dalam mencari dan mengumpulkan data primer maupun sekunder.+.2. Buku %erencanaan K"%/ K"%/ Kawasan "ingkarak dan "ekitarnya.

    "ubstansi dari Buku%erencanaanadalah berupa kelanjutan dari hasilpemetaan K"%/ yang digunakan sebagai dasar melakukan pekerjaan

    perencanaan yang terdiri dari Analisis %erencanaan %engembangan K"%/

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    25/127

    B.1.1.1$ TANGGAPAN TERHADAP PELAPORAN

    %elaporan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja sudah cukup jelasdimana Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap pelaporan sebagai berikut#

    1. $aporan %endahuluan

    $aporan dibuat sebanyak 1 (sepuluh eksemplar, yang didalamnya

    memuat# pemahaman terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja, rencana kerja

    dan metoda pelaksanaan, deskripsi awal target9sasaran wilayah dan

    pekerjaan. $aporan diserahkan setelah melaksanakan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    26/127

    B.1.$ APRESIASI &

    IN68ASI TERHADAPPEKER9AAN

    %ariwisata merupakan salah satu bidang

    yang penting dalam mendukung

    pembangunan perekonomian nasional

    melalui sumbangan deisa yang

    dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawanasing ke ndonesia. %erkembangan

    pariwisata di suatu daerah akan ditengarai

    dengan meningkatnya jumlah hotel dan

    restoran maupun membaiknya in8rastruktur

    serta berkembangnya industri yang terkait

    dengan kepariwisataan. +ampak lebih lanjut,

    dengan berkembangnya industri!industri

    tersebut akan memperluas lapangan

    pekerjaan. %ariwisata merupakan bidang

    yang pembangunnya melibatkan banyak

    sektor. 'leh karenanya, permasalah yang

    dihadapi selama ini selalu terkait dengan

    koordinasi dan sinergi kebijakan dalam

    mengembangkan dan meningkatkan daya

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    27/127

    B.1.$.1 POTRET PARIWISATA INDONESIASAAT INI

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan sejak ndonesia merdeka pada tahun

    pembangunan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian nilai!nilai agama, budaya, dan lingkungan alam, dan yang paling penting harus

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    28/127

    tetap menjaga /egara Kesatuan epublik ndonesia (/K.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    29/127

    B.1.$.$ PERAN PARIWISATA DALAM PEMBANGUNAN DIINDONESIA

    %ariwisata mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional melalui

    kontribusinya terhadap penerimaan deisa negara yang dihasilkan dari

    jumlah wisatawan asing (wisman yang berkunjung ke ndonesia. )umlah

    kunjungan wisman yang berkunjung ke ndonesia dari tahun ke tahun sejak

    periode epelita sampai dengan %eriode %)&/ selalu mengalami

    peningkatan dengan tingkat pertumbuhan yang berHuktuasi. %ertumbuhan

    tertinggi terjadi pada periode epelita C, yang disebabkan karena adanyakemudahan!kemudahan bagi wisman antara lain pemberian bebas isa

    selama 2 bulan untuk wisman di 2@ negara, memantapkan Kantor %usat

    %romosi %ariwisata ndonesia (%

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    30/127

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    31/127

    +ari aspek kebudayaan, pengembangan pariwisata terutama wisata budaya

    akan membantu menyadarkan dan memperkenalkan kepada masyarakat

    betapa kaya dan uniknya kebudayaan ndonesia. +i samping itu, dana yang

    dihasilkan dari kunjungan wisatawan di obyek wisata budaya dapat

    diman8aatkan untuk melestarikan dan menata kebudayaan yang ada.

    %ariwisata sebagai suatu industri mempunyai peran sebagai multiplier e%ect

    dalam pembangunan ekonomi. "alah satu dampak penting dalam

    berkembangnya pariwisata adalah adanya perbaikan in8rastruktur sosial di

    suatu destinasi pariwasata, seperti bandara udara, akses jalan, hotel,transportasi dan energi, industri kerajinan, dan industri!industri lainnya yang

    mempunyai keterkaitan dengan industri pariwisata (ack'ard maupun

    for'ard linkage yang semuanya itu dibutuhkan untuk menjamin kenyamanan

    wisatawan menuju dan tinggal selama di destinasi pariwisata. +ampak lebih

    jauh, dengan berkembangnya industri pariwisata2 akan memperluas lapangan

    kerja dan pada akhirnya akan menurunkan angka penganngguran dan

    kemiskinan. Kontribusi pariwisata terhadap penyediaan lapangan kerjamengalami peningkatkan setiap tahunnya.

    B.1.$.% PERJALANAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAANNASIONAL

    %ada masa setelah kemerdekaan yang juga dikenal dengan masa 'rde $ama

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    32/127

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    33/127

    +i masa 'rde Baru pembangunan pariwisata mulai

    mendapat perhatian pemerintah yang ditandai dengan

    dituangkannya kebijakan pembangunan kepariwisatan di

    dalam %embangunan )angka %anjang 25 tahun pertama yang

    dimulai tahun 13@?9@= dan berakhir pada tahun 133=933.

    %embangungan )angka %anjang tersebut kemudian

    dijabarkan ke dalam rencana lima tahunan yang dikenal

    dengan encana %embangunan $ima Tahun (epelita

    %ertama 6 epelita Keenam.

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dalam epelita%ertama (13@39?

    6 13?

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    34/127

    %ertama telah dilaksanakan program rehabilitasi obyek!obyek pariwisata di

    daerah konsentrasi usaha pariwisata. Tumbuh dan berkembangnya industri

    pariwisata berdampak pada meningkatnya kebutuhan tenaga kerjapro8esional di bidang pariwisata. 'leh karenanya dalam rangka memenuhi

    pasar tenaga kerja tersebut telah didirikan berbagai pusat pendidikan

    pariwisata baik baik oleh pemerintah , seperti %usat %endidikan %ariwisata

    (-otel and Training nstitute di Bandung maupun oleh swasta.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    35/127

    Berdasarkan nstruksi %residen (npres /o. 3 Tahun 13@3 dibentuk Badan

    %engembangan %ariwisata /asional (Bapparnas untuk menjamin pembinaan

    pengembangan pariwisata secara e8ekti8 dan kontinyu baik yang dilakukan

    oleh pemerintah maupun swasta. Badan yang beranggotakan pemerintah dan

    swasta tersebut bertugas membantu &enteri %erhubungan dengan tetap

    bekerjasama dengan +irektorat )enderal %ariwisata.

    Kebijakan!kebijakan tersebut telah mampu meningkatkan jumlah kunjungan

    wisman ke ndonesia cukup mencolok. %ada tahun 13?: jumlah wisman yang

    berkunjung ke ndonesia sekitar 23?,@ ribu orang atau mengalamipeningkatan yang sangat tinggi hamper 2 kali lipat dari kunjungan wisman

    tahun 13@3 yaitu sekitar 2:5,@:persen.

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dalam epelita Kedua (13?:9?5 6

    13?=9?3 ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan, keindahan alam dan

    kepribadian ndonesia kepada masyarakat wisatawan, dan sekaligus

    membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka kesempatanbagi wisatawan dalam negeri untuk mengenal tanah airnya sendiri. Titik

    berat pembangunan kepariwisataan pada waktu itu adalah pada (1

    pengembangan sarana dan prasarana obyek pariwisata, khususnya di Bali

    terutama di /usa +ua, Kuta, "anur, dan daerah tujuan pariwisata lainnya;

    dan (2 pembinaan kelembagaan dan organisasi unsur! unsur

    penunjang pariwisata agar mampu mendukung pengembangan pariwisata,

    baik bagi wisatawan asing maupun wisatawan dalam negeri

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    36/127

    tujuan wisata di ndonesia menjadi satu rencana induk pembangunan

    pariwisata nasional; (c melanjutkan peningkatan prasarana dan sarana

    kepariwisataan yang telah

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    37/127

    dimulai pada epelita %ertama serta memulai perencanaan prasarana dan

    sarana baru di bidang pariwisata; (d mengadakan konsolidasi dan

    peningkatan pembinaan tenaga kerja berikut 8asilitasnya untuk menampung

    pelayanan wisata yang memenuhi persyaratan kepariwisataan internasional;

    (e memantapkan kedudukan ndonesia sebagai daerah tujuan wisata

    internasional; (8 menyusun langkah! langkah pengembangan pariwisata

    dalam negeri; (g meningkatan jumlah wisatawan terutama ditujukan pada

    segi peningkatan kualitas, sehingga penerimaan yang akan diperoleh negara

    menjadi lebih besar; (h mengembangkan "umber +aya &anusia ("+&

    pariwisata; (i mengembangkan kelembagaan dan organisasi yang menunjang

    pengembangan pariwisata.

    +alam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke

    ndonesia, pemerintah telah membuka Kantor!kantor %usat %romosi

    %ariwisata ndonesia di Drank8urt untuk kawasan ropa Barat, "an Drancisco

    untuk kawasan Amerika 0tara, Tokyo untuk kawasan Australia dan di

    "ingapura untuk kawasan A"A/ serta melakukan kerjasama denganbeberapa media masa luar negeri. 0ntuk perencanaan pembangunan

    kepariwisataan yang berkelanjutan, dalam epelita kedua pemerintah mulai

    menyusun encana nduk %embangunan %ariwisata /asional yang mengacu

    pada pola pengembangan pariwisata induk daerah!daerah di ndonesia.

    "elama epelita kedua, jumlah wisman yang berkunjung ke ndonesia selalu

    mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada akhir epelita kedua jumlah

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    38/127

    pembangunan nstitut %ariwisata /asional dan pembinaan lembaga pendidikan

    pariwisata swasta; (ii menyusun undang! undang kepariwisataan nasional

    serta peraturan! peraturan pelaksanaannya; (iii &emberikan bim! bingan danpenataran kepada para pengusaha biro perjalanan, pengusaha restoran,

    pengusaha hotel, para pramuwisata, para pengusaha yang bergerak dalam

    usaha jasa agar dapat meningkatkan mutu pela! yanannya.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    39/127

    +alam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke ndonesia,pada tahun 13=B-/

    tahun 133

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    45/127

    epelita keenam (133aris! >aris Besar -aluan /egara 133< 6

    133=. "ejalan dengan amanah >B-/ 133

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    46/127

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dalam epelita Keenam dijabarkan ke

    dalam 2 (dua program pokok dan 5 (lima program penunjang. Kedua %orgram

    %okok tersebut adalah (1 %rogram %engembangan %emasaran yang meliputikegiatan!kegiatan pemasaran dalam negeri dan pemasaran luar negeri; (2

    %rogram %engembangan %roduk *isata yang meliputi kegiatan! kegiatan#

    penyusunan rencana induk pengembangan kepariwisataan nasional dan

    rencana

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    47/127

    pengembangan kawasan, obyek dan daya tarik wisata yang mempunyai

    potensi; pengembangan obyek dan daya tarik wisata bahari yang mencakup

    antara lain; pengembangan obyek dan daya tarik wisata alam, agrowisata,

    peninggalan sejarah dan budaya; pengembangan obyek wisata dan daya tarik

    wisata minat khusus; pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata

    Krakatau, kawasan Batam dan Bintan dalam kaitan dengan kawasan kawasan

    "ijori, kawasan Aceh dan "umatera 0tara dalam kaitan dengan kawasan

    segitiga 0tara, kawasan "ulawesi 0tara dalam kaitan dengan kawasan 0tara

    ndoneisa, dan Kawasan /usa Tenggara Timur dan Timor Timur dalam kaitan

    dengan kawasan "elatan ndonesia; pembangunan Taman ekreasi dantempat hiburan; pengembangan wisata konensi di )akarta, Bali, &edan,

    Bandung, 4ogyakarta, dan "urabaya; pendirian usaha perjalanan wisata

    sebanyak yang dibutuhkan; pengembangan dan penyusunan in8ormasi

    pariwisata; peningkatan peran serta koperasi, usaha kecil dan menengah

    dalam usaha pengembangan produk wisata; dan pembangunan sarana

    akomodasi sekitar 1. kamar tersebar di seluruh ndonesia sejalan dengan

    pengembangan obyek dan daya tarik wisata

    "elanjutnya kelima %rogram %enunjang meliputi# (1 %rogram %engemdalian

    %encemaran $ingkungan -idup; (2 %rogram %endidikan, %elatihan, dan

    %enyuluhan %ariwisata; (

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    48/127

    epublik ndonesia /o. 25 Tahun 2 tentang %rogram %embangunan

    /asional (%ropenas tahun

    2 6 2:. %ropenas kemudian dirinci dalam encana %embangunanTahunan (epeta yang

    memuat Anggaran %endapatan dan Belanja /egara (A%B/ yang

    ditetapkan oleh %residen bersama +%. +i dalam >B-/ disebutkan bahwa

    pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung pembangunan

    ekonomi !I&engembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai

    kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetiti8 berdasarkan

    keunggulan komparati8 sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensidan produk unggulan di setiap

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    49/127

    daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan,pertambangan, pariwisata,

    serta industri kecil dan kerajinanrakyatJ.

    +alam periode %ropenas, kebijakan pengembangan %ariwisata diarahkan untuk

    mendukung kebijakan %eningkatan +aya "aing pariwisata dan diprioritaskan

    pada upaya pemulihan citra pariwisata yang sempat menurun sebagai akibat

    dari peristiwa bom Bali pada tahun 22 dan tahun 25. Kedua peristiwa

    tersebut tentu saja berdampak pada menurunnya jumlah wisman yang

    berkunjung ke ndonesia mengingat Bali merupakan penyumbang terbesar

    jumlah wisman. "ecara khusus pembangunan pariwisata diarahkan untuk

    mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional, yaitu I

    &eningkatnya kesejahteraan rakyat, kualitas kehidupan beragama, dan

    meningkatnya ketahanan budayaJ melalui pengembangan kepariwisataan

    dengan secara terpadu bersi8at interdisipliner dan partisipatoris dan

    menggunakan kriteria ekonomis, teknis, ergonomis, sosial budaya, hemat

    energi, melestarikan alam, dan tidak merusak lingkungan.

    Kebijakan pariwisata tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu program yaitu

    program pengembangan pariwisata. %rogram ini bertujuan untuk

    mengembangkan dan memperluas diersi8ikasi produk dan kualitas pariwisata

    nasional yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, kesenian, dan

    kebudayaan, dan sumber daya alam (pesona alam lokal dengan tetap

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    50/127

    merupakan penjabaran isi, misi, dan program %residen selama 5 (lima tahun,

    ditempuh melalui "trategi %okok yang dijabarkan dalam Agenda %embangunan

    /asional memuat sasaran! sasaran pokok yang harus dicapai, arah kebijakan,dan program!program pembangunan. +isamping itu, encana %embangunan

    )angka &enengah /asional disusun dengan tetap mempertimbangkan amanah

    encana %embangunan )angka %anjang /asional tahun 25 6 225 yang

    ditetapkan dengan 0ndang!0ndang epublik ndonesia /o. 1? Tahun 2?

    Tentang encana %embangunan )angka %anjang /asional Tahun 25 6 225.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    51/127

    "ejalan dengan encana %embangunan )angka %anjang /asional 25 6 225

    dan dalam rangka memperkuat %erekonomian +omestik dengan 'rientasi dan

    Berdaya "aing >lobal pembangunan Kepariwisataan diarahkan untukmendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra ndonesia,

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memberikan perluasan

    kesempatan kerja. %engembangan kepariwisataan meman8aatkan keragaman

    pesona keindahan alam dan potensi nasional sebagai wilayah wisata bahari

    terluas di dunia secara ari8 dan berkelanjutan, serta mendorong kegiatan

    ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya bangsa. Amanah

    tersebut kemudian dijabarkan dalam rencana lima tahunan yang dikenaldengan encana %embangunan )angka &enengah /asional (%)&/. %)&/

    %ertama merupakan penjabaran lima tahun pertama dari kebijakan

    pembangunan keparwisataan yang diamanahkan oleh %)%/ 25 6

    225. %)&/ ditetapkan dengan %eraturan %residen epublik ndonesia/o. ? Tahun 25

    Tentang encana %embangunan )angka &enengah /asional Tahun 2: 6

    23. Kebijakan pembangunan kepariwisataan dalam %)&/ pertamadiarahkan untuk mendukung peningkatan daya saing pariwisata di tingkat

    global dalam rangka mencapai sasaran %rioritas /asional I%eningkatan

    nestasi dan peningkatan eksporJ.

    Arah kebijakan pengembangan kepariwisataan adalah adalah meningkatkan

    jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang

    di8okuskan pada upaya (a %eningkatan e8ektiitas kelembagaan promosi

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    52/127

    penelitian, sumber daya manusia, dan kelembagaan dan sekaligus

    mengembangkan pariwisata yang berbasis budaya.

    %)&/ Kedua ditetapkan dengan %eraturan %residen epublik ndonesia/o. 5 Tahun 21

    Tentang encana %embangunan )angka &enengah /asional Tahun 21 6

    21:. +alam %)&/ Kedua, %residen menetapkan 11 %rioritas /aional, yaitu#

    (1 e8ormasi Birokrasi dan Tata Kelola; (2 %endidikan; (

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    53/127

    n8rastruktur; (? klim nestasi dan klim 0saha; (= nergi; (3 $ingkungan

    -idup dan %engelolaan Bencana; (1 +aerah Tertinggal, Terdepan, Terluar,

    dan %asca!KonHik; (11 Kebudayaan, Kreatiitas, dan noasi Teknologi.+isamping itu, juga telah ditetapkan < %rioritas $ainnya Bidang %olitik, -ukum

    dan Keamanan; %rioritas $ainnya Bidang konomi, dan %rioritas $ainnya

    Bidang Kesejahteraan akyat. %ariwisata merupakan salah satu prioritas

    nasional yang diharapkan mampu mendukung pencapaian sasaran %rioritas

    $ainnya Bidang Kesejahteraan akyat.

    Kebijakan pembangunan kepariwisataan dalam %)&/ Kedua di8okuskan padaupaya mendukung pelaksanaan amanah presiden terpilih, yaitu# (i

    peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara

    sebesar 2E secara bertahap dalam 5 tahun; (ii promosi 1 tujuan pariwisata

    ndonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreati8 dan e8ekti8;

    (iii perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana

    pendukung pariwisata; (i peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku

    kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan danhospitality management yang kompetit8 di kawasan Asia.

    +alam rangka mendukung pencapaian sasaran tersebut, kebijakan

    pembangunan kepariwisataan terutama diarahkan untuk mendorong

    pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteran rakyat, dengan tetap

    memperhatikan asas man8aat, kekeluargaan, adil dan merata,

    keseimbangan kemandirian kelestarian partisipasi masyarakat

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    54/127

    "trategi tersebut diatas didukung oleh peningkatan koordinasi lintas

    sektor pada tataran kebijakan, program, dan kegiatan kepariwisataan,

    terutama di bidang (a pelayanan kepabeanan keimigrasian, dan karantina;

    (b keamanan dan ketertiban; (c prasarana umum yang mencakup jalan, air

    bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; (d transportasi

    darat, laut, dan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    55/127

    udara; dan (e bidang promosi dan kerja sama luar negeri; serta koordinasi dan

    kerja sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.

    +i dalam %)&/ Kedua (21 6 21:, arah kebijakan pembangunan pariwisata

    dijabarkan ke dalam 8okus prioritas dan kegiatan prioritas sebagai berikut#

    1. Dokus %rioritas %engembangan ndustri %ariwisata, yang didukung oleh

    kegiatan prioritas# (a %engembangan 0saha, ndustri, dan nestasi

    %ariwisata; dan (b %engembangan "tandardisasi %ariwisata.

    2. Dokus %rioritas %engembangan Tujuan %ariwisata yang didukung oleh

    kegiatan prioritas# (a

    %engembangan +aya Tarik %ariwisata; (b %emberdayaan &asyarakat di

    Tujuan %ariwisata; (c %eningkatan %/%& &andiri Bidang %ariwisata; dan (d

    +ukungan &anajemen dan +ukungan Teknis $ainnya +irektorat )enderal

    %engembangan Tujuan %ariwisata.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    56/127

    +alam rangka meningkatkan daya saing pariwisata,

    berbagai kendala yang hampir setiap tahun dihadapi

    adalah sinergi dan koordinasi perencanaan danpelaksanaann antar pemangku kepentingan. -al ini

    dikarenakan %ariwisata merupakan sektor yang

    multidisiplin sehingga keberhasilan

    pembangunannyapun sangat tergantung dari sektor lain

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    57/127

    seperti sektor perhubungan dan transportasi, in8rastruktur. "etelah era

    otonomi daerah dimana kewenangan pembangunan kepariwitaan ada di

    %emerintah daerah koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah harusselalu ditingkatkan. Koordinasi dan sinergi yang belum optimal akan

    berdampak pula pada pengembangan dan pengelolaan destinasi dan promosi

    pariwisata serta sumber daya manusia pariwisata.

    +alam era globalisasi dimana antar negara tidak ada batas, persaingan untuk

    menarik wisatawan global akan semakin ketat. Kondisi ini diperparah dengan

    krisis keuangan global yang dikhawatirkan akan menurunkan pasar pariwisatadunia sehingga akan menambah sulitnya merebut pasar dunia. 'leh

    karenanya, pengembangan wisata domestik merupakan salah satu alternati8

    untuk mempertahankan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian.

    %aradigma untuk menjadikan destinasi unggulan dunia secara bertahap

    dirubah untuk menjadikan destinasi unggulan wisata nusantara. Daktor lain

    yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian adalah Kemajuan

    Teknologi Komunikasi dan n8ormasi. %esatnya kemajuan teknologi komunikasi

    dan in8ormasi menuntut adanya perubahan strategi dalam pemasaran

    pariwisata.

    %ada akhirnya, kebijakan pembangunan kepariwisataan tidak semata!mata

    hanya menyangkut koordinasi antar pemangku kepentingan, in8rastruktur,

    sumber daya dan produk pariwisata, tetapi yang lebih penting adalah

    bagaimana kebijakan pariwisata mampu mendatangkan man8aat bagi

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    58/127

    Tentang encana Tata uang *ilayah/asional.

    %engembangan ke 5 +%/ tersebut tidak mungkin dilakukan secara

    bersamaan melainkan dilakukan secara bertahap dan ter8okus selama 15

    tahun sehingga peman8aatan dana pembangunan baik yang bersumber dari

    %emerintah maupun "wasta dapat optimal.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    59/127

    +alam periode 5 (lima tahun kedua pelaksanaan %%A/A", pembangunan

    kepariwisataan diprioritaskan pada (i mengembangkan +%/ yang

    berpotensi untuk menjadi titik tolak penyebaran wisatawan ke daerahlain dan mampu menciptkan multiplier eLect perekonomian bagi daerah lain

    di ndonesia; (ii mengembangkan destinasi wisata lainnya yang merupakan

    rangkaian dari destinasi yang telah dikembangkan pada tahun!tahun

    sebelumnya (i; (iii +estinasi yang terletak dalam Kawasan "trategis /asional

    (K"/ dan Kawasan Andalan menurut 0ndang! undang /o. 2@ Tahun 2?.

    "elanjutnya dengan mempertimbangkan hal!hal tersebut di atas, kegiatan!kegiatan penting yang juga perlu mendapat perhatian utama adalah#

    1. %engembangan pariwisata berbasis Teknologi n8ormasi. %ada era

    teknologi seperti saat ini, e! business telah menjadi strategi baru dalam

    pemasaran pariwisata. +alam beberapa hal e! business mampu

    memberikan banyak kemudahan, baik dalam konteksi business to business

    (B to B, maupun business to customer (B to G. "ebagai salah satu

    strategi, e!business akan sangat mendukung pelaksanaan rencana!rencana bisnis masa depan yang tidak lagi boros (high cost economy

    tetapi merupakan rangkaian strategi yang lebih a8ekti8 dengan jangkauan

    yang jauh lebih luas, tanpa batas.

    2. nestasi. &endorong tumbuhnya inestasi di industri pariwisata dengan

    memberikan insenti8 bagi inestor yang akan berientasi dalam industri

    pariwisata dan terlibat dalam pengembangan kepariwisataan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    60/127

    B.1.$.( PRINSIP

    PENGEMBANGAN

    RENCANA DETAILPARIWISATA

    Beberapa hal yang harus

    diperhatikan dalam

    pengembangan Rencana Induk &

    Rencana Detil Kawasan

    Strateis Pariwisata Nasi!nal

    "KSPN# Kawasan Sinkarak

    dan Sekitarnya antara lain#

    1. Pe,an-aatanla3an

    $ahan merupakan sumber daya

    utama yang sangat kritikal

    karena pengadaannya terbatasdan si8atnya yang tidak

    memungkinkan untuk dapat

    diperluas. -ingga diperlukan

    suatu upaya untuk

    meningkatkan kemampuan

    daya dukung lahan agar dapat

    $. Siste, Keterkaitan Ruan "5inkae Syste,#

    "istem keterkaitan ruang adalah semua jaringan yang menghubungkan

    berbagai jenis peruntukan lahan dalam kawasan maupun di luar kawasan.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    61/127

    berbagai jenis peruntukan lahan dalam kawasan maupun di luar kawasan.

    %embentukan sistem sirkulasi mengacu pada teori *inkage yang meliputi #

    pengaturan jalan!jalan yang menghubungkan bagian!bagian dari kawasan

    dan bangunan dengan ruang!ruang terbuka (Trancik,13=@#1@. &enurut

    Dumihiko &aki (Trancik,13=@#1@, linkage adalah karakteristik terpentingdalam pembuatan eksterior kawasan karena merupakan perekat atau

    pemersatu seluruh lapisan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    62/127

    aktiitas dan menghasilkan bentuk 7sik kawasan. +engan demikian, maka

    mata rantai yang dibuat haruslah dapat memahami antara benda!benda

    yang berbeda. Begitu pula dengan sistem koneksi melalui koridor!koridoryang menghubungkan bangunan!bangunan penting dengan lingkungan

    publik sangatlah penting untuk memperjelas struktur kawasan secara

    keseluruhan.

    "istem penghubung sangat ital bagi ber8ungsinya suatu kawasan secara

    e8ekti8 dan e7sien. "istem ini merupakan jalur!jalur sirkulasi baik untuk

    kendaraan bermotor maupun jalur pejalan. +iperlukan suatu pemisahan

    yang jelas antara sirkulasi pejalan, kendaraan bermotor, barang dan

    sebagainya. Begitu pula dengan 8asilitas parkir dan transportasi. lemen

    sirkulasi ini merupakan alat membangun lingkungan kawasan dengan

    membentuk, mengarahkan dan mengendalikan pola akti7tas sebuah

    kawasan.

    %. Ruan Ter+uka

    uang terbuka ("hirani,13=5 dide7nisikan sebagai semua lansekap (jalan,

    trotoar, dn semacamnya, taman, dan ruang rekreasi dalam kawasan.

    $ahan!lahan kosong dan lahan sisa perombakan bangunan tidak dapat

    dikategorikan sebagai ruang terbuka. "elama ini keberadaan ruang terbuka

    hijau selalu ditempatkan pada lahan sisa setelah keputusan lahan

    terbangun diambil.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    63/127

    "ebagai elemen pokok perancangan kota, tata bangunan memerlukan

    analisa tentang aspek isual kota dan juga kesehatan masyarakat dan

    syarat keamanan. ("preiregen,13@5. Tata bangunan dimaksudkan untukmengelola olume pembangunan secara spasial, untuk mendapatkan

    bentuk ruang kota yang diinginkan sesuai dengan distribusi jenis kegiatan

    yang

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    64/127

    berlangsung di dalam ruang atau kawasan tersebut. Keseimbangan,

    keteraturan dan kepadatan massa bagunan dan ruang mengacu pada teori

    +gure ground (Trancik,13=@.

    'leh karena itu perletakan bangunan yang baik harus dapat mende7nisikan

    ruang kota secara baik. +alam penataan bangunan terdapat tiga aspek

    yang dapat dijadikan pegangan (+anisworo,133=, yaitu #

    Aspek pengendalian bentuk massa bangunan # sosok, tinggi,

    kepadatan jarak bebas dan sebagainya yang dikendalikan melalui

    amplop bangunan. Aspek non teknis yang perlu diperhatikan sebagai dampak # sosial,budaya, ekonomi,

    psikologi dan sebagainya.

    Aspek lingkungan # orientasi, aliran udara, sinar matahari, bayangan

    (semua berkaitan dengan iklim, warna, tekstur,

    preserasi9konserasi, dan sebagainya.

    '. Pendukun keiatan "Acti2itySu))!rt#

    %erpaduan dan penataan pola aktiitas merupakan hal yang perlu

    dipertimbangkan dalam merancang ruang untuk pedagang kaki lima.

    %erpaduan aktiitas dalam ruangan #indoor activity$ dengan aktiitas luar

    ( td ti it k i t k k t t ik d

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    65/127

    DOKUMEN

    ADMINISTRASI

    TEKNIS

    PENYUSUNAN RENCANAINDUK &RENCANA DETILKAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

    KAWASAN SINGKARAK DAN SEKITARNYA

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    66/127

    B.2. URAIAN PENDEKATAN & ET!D!"!GI

    B.$.1 KERANGKA PE7IKIRAN"alah satu hal yang melatarbelakangi studi ini adalah perlunya suatu rencana

    pengembangan pariwisata yang dapat menjadi pedoman pengembangan

    pariwisata %roinsi "umatera Barat sebagai salah satu daya tarik wisata. su!isu

    strategis pengembangan pariwisata yang muncul, khususnya dalam

    pengembangan kepariwisataan budaya menjadi pertimbangan penting

    Penyusunan Rencana Induk & Rencana Detil Kawasan Strateis

    Pariwisata Nasi!nal "KSPN# Kawasan Sinkarak dan Sekitarnya ini.

    +alam kasus %roinsi "umatera Barat, minimnya rencana dan studi terkait

    pariwisata serta keterlibatan para pemangku kepentingan mulai dari tingkat

    lokal, regional (proinsi, nasional, sampai internasional, rencana K"%/ ini

    diharapkan akan menjadi entry point bagi pengembangan sektor

    kepariwisataan di %roinsi "umatera Barat.

    %ositioning pariwisata %roinsi "umatera Barat sebagai salah satu destinasi

    pariwisata pusaka dunia juga menjadi dasar dalam merumuskan isi dan misi,

    serta kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata, dikaitkan dengan

    berbagai rujukan mengenai pengembangan destinasi pariwisata dan

    pengembangan pariwisata budaya.

    K"%/ Kawasan "ingkarak dan "ekitarnya sesuai %A+A %roinsi "umatera

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    67/127

    B.$.$ PENDEKATAN PEREN:ANAAN

    B.$.$.1 PENDEKATAN PEMBANGUNAN PARIWISATABERKELANJUTAN

    %engembangan pariwisata di suatu daerah harus direncanakan dan

    dikembangkan secara ramah lingkungan dengan tidak menghabiskan atau

    merusak sumber daya alam dan sosial, namun dipertahankan untuk

    masyarakat dan masyarakat setempat, harus melakukan tindakan

    untuk memadukan perencanaan pariwisata sebagai kontribusi pada

    pembangunan berkelanjutan.

    %emerintah dan organisasi multilateral harus memprioritaskan dan memperkuatbantuan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    68/127

    langsung dan tidak langsung untuk proyek!proyek pariwisata yang

    berkontribusi pada perbaikan kualitas lingkungan.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    69/127

    uang!ruang yang peka lingkungan dan budaya, baik saat ini dan

    masa depan, harus diberi prioritas khusus dalam kerjasama teknis dan

    bantuan keuangan untuk pembangunan berkelanjutan di suatu daerah. %romosi berbagai bentuk lain dari pariwisata yang selarasdengan prinsip!prinsip

    pembangunan berkelanjutan merupakan jaminan terhadap

    stabilitas dalam jangka menengah dan panjang.

    %emerintah harus mempromosikan dan berpartisipasi dalam penciptaan

    jaring penelitian yang terbuka, penyebarluasan in8ormasi dan

    pengetahuan tepat guna dalam pengembangan pariwisata dan berbagaiteknologi pariwisata yang berkelanjutan.

    %engembangan kebijakan pariwisata berkelanjutan membutuhkan dukungan

    dan promosi dari sistem pengelolaan pariwisata yang ramah lingkungan, studi

    kelayakan untuk trans8ormasi sektor, sekaligus pelaksanaan proyek!proyek

    percontohan dan pengembangan berbagai program kerjasama internasional.

    B.$.$.$ PENDEKATAN PARIWISATA BUDAYA DAN BUDAYAPARIWISATA

    Kegiatan wisata dapat dimaknai sebagai aktiitas perjalanan yang dilakukan

    oleh seseorang atau sekelompok orang di luar lingkungan sehari!hari. "ebagai

    makhluk sosial, aktiitas tersebut didorong oleh suatu motiasi, antara lain

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    70/127

    :. %eman8aatan kebudayaan atau penggunaan daya tarik budaya untuk

    sektor lain (di luar kebudayaan seperti pendidikan, agama, ekonomi,

    dan kepariwisataan.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    71/127

    B.$.$.% PENDEKATAN DAYA DUKUNG PEMBANGUNAN (CARRYINGCAPACITY)

    +aya dukung dapat diartikan sebagai kondisi maksimum suatu ekosistemuntuk menampung komponen biotik (makhluk hidup yang terkandung di

    dalamnya, dengan juga memperhitungkan 8aktor lingkungan dan 8aktor

    lainnya yang berperan di alam. Tidak ada satu angka mutlak yang dapat

    menunjukkan daya dukung ekosistem dalam menampung semua kegiatan

    manusia karena berbagai ariabel yang menentukan besarnya daya dukung

    ekosistem tersebut sangat berariasi dan selalu bergantung pada tingkat

    peman8aatan yang dilakukan oleh manusia.

    Kemampuan daya dukung setiap kawasan berbeda!beda sehingga

    perencanaan pariwisata secara spatial akan bermakna dan menjadi penting.

    "ecara umum ragam daya dukung wisata dapat meliputi#

    1. +aya dukung ekologis; yang merupakan tingkat maksimal penggunaansuatu wilayah.

    2. +aya dukung 7sik; yang merupakan jumlah maksimum penggunaanatau kegiatan yang diakomodasikan tanpa menyebabkan kerusakan

    atau penurunan kualitas.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    72/127

    dan dikembangkan secara menyeluruh. %endekatan perencanaan pariwisata

    yang menyeluruh dan terpadu dilakukan berdasarkan pada potensi dan

    permasalahan yang ada di wilayah tersebut, baik dalam wilayah perencanaan

    maupun dalam konstelasi regional. %endekatan menyeluruh dalam

    pengembangan pariwisata memberi arti bahwa peninjauan permasalahan

    bukan hanya didasarkan pada kepentingan kawasan dalam arti sempit, tetapi

    ditinjau dan dikaji pula dalam kepentingan yang lebih luas.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    73/127

    %engembangan pariwisata harus direncanakan dan dikembangkan sebagai

    sebuah sistem yang terintegrasi pada rencana pengembangan daerah secara

    keseluruhan. "elain itu penyelesaian permasalahan pengembangan pariwisatatidak hanya dipecahkan pada sektor pariwisata saja, tetapi didasarkan kepada

    kerangka perencanaan terpadu antarsektor yang dalam perwujudannya dapat

    berbentuk koordinasi dan sinkronisasi antarsektor.

    B.$.$.' PENDEKATAN PARTISIPASI

    MASYARAKAT

    &asyarakat lokal harus dilibatkan dalam tahap perencanaan dan

    pengambilan keputusan, serta berpartisipasi dalam pengembangan dan

    pengelolaan pariwisata. &asyarakat lokal juga harus diuntungkan secara

    sosial!ekonomi dari pengembangan pariwisata tersebut. %rinsip!prinsip

    pelibatan masyarakat dalam pembangunan pariwisata adalah#

    1. &elibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dankepemilikan.

    2. &asyarakat lokal harus menerima pembagian hasil yang adil dari

    kegiatan pariwisata yang berkembang di daerahnya.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    74/127

    %artisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata merupakan suatu

    pendekatan yang mempertimbangkan kebutuhan sosial, lingkungan, dan

    pelayanan, tidak saja kepada wisatawan, tetapi juga kepada masyarakat lokal.+alam pengertian yang lebih umum, partisipasi mengarah

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    75/127

    pada pemberdayaan masyarakat lokal dalam menentukan tujuan

    pembangunannya dan memahami harapan serta 8okus perhatian mereka

    terhadap pariwisata.

    B.$.% PENDEKATAN TEKNIS DA5A7 PE5AKSANAANPEKER9AAN

    "ecara garis besar, metode teknis pelaksanaan pekerjaan Penyusunan

    Rencana Induk & Rencana Detil Kawasan Strateis Pariwisata Nasi!nal

    "KSPN# Kawasan Sinkarak dan Sekitarnya dapat dilihat pada bagan alur

    berikut ini.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    76/127

    "ingkarak dan "ekitarnya, dan studi kasus penerapan kebijakan

    pengembangan wilayah pada kawasan pariwisata yang telah dilakukan.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    77/127

    +alam pendekatan eksplorati8 ini sangat memungkinkan diperoleh in8ormasi!

    in8ormasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya atau yang tidak pernah

    dikemukakan dalam teori!teori yang ada. n8ormasi yang didapat denganpendekatan ini bisa bersi8at situasional dan berdasarkan pengalaman sumber.

    Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidenti7kasi kondisi awal wilayah dan

    kecenderungan perkembangannya. +ata dan in8ormasi tersebut berdasarkan

    runtun waktu (time series selama sepuluh tahun terakhir hingga saat tahun

    penyusunan. +ata dan in8ormasi yang dikumpulkan dan diolah secara umum

    mencakup#

    +ata dan peta kebijaksanaan pembangunan;

    +ata dan peta kondisi sosial ekonomi;

    +ata dan peta sumberdaya manusia;

    +ata dan peta sumberdaya buatan;

    +ata dan peta potensi sumberdaya alam, yang meliputi# topogra7,

    kemiringan lereng, geologi, hidrologi, egetasi dan klimatologi;

    +ata dan peta penggunaan lahan; +ata mitigasi bencana;

    +ata kelembagaan.

    "elain itu juga dapat dikumpulkan datasebagai berikut #

    l i d k bij k di d i k l i l i k k

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    78/127

    regulasi dan kebijakan di ndonesia. kpslorasi perlu mengaitkan konsep!

    konsep teoritis dengan kondisi dan karakteristik permasalahan di ndonesia

    melalui pendalaman pemahaman terhadap lokasi sasaran yang menjadi

    sasaran studi.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    79/127

    %roses eksplorasi ini akan mengkerucut pada suatu bentuk pendekatan yang

    kon7rmati8 dalam menilai keseusaian suatu pola penanganan lahan

    permukiman serta kebutuhan rumusan kebijakan yang dapatmenginterensi permasalahan agar pola penanganan terpilih dapat

    diimplementasikan dan mencapai hasil yang optimal.

    B.$.%.1.$ Pendekatan Studi D!ku,enter dala, Identi-ikasi & Ka*ian7ateri Peker*aan

    %ekerjaan ini memiliki kecenderungan si8at studi yang

    memerlukan dukungan kegiatan kajian, baik terhadap

    literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait,

    hingga berbagai jenis regulasi dan kebijakan yang terkait

    dengan upaya pengembangan encana K"%/ Kawasan

    "ingkarak dan sekitarnya khususnya dalam konsep

    kawasan %ariwisata Terpadu.

    0ntuk itu, diperlukan model pendekatan studi dokumenter yang akan

    menginentarisasi dan mengeksplorasi berbagai dokumen terkait denganmateri pekerjaan. "tudi dokumenter memiliki ciri pendekatan yang

    mengandalkan dokumen 9 data!data sekunder seperti#

    %eraturan perundangan!undangan dan dokumen kebijakan yang terkait

    $aporan perencanaan pengembangan kawasan pada wilayah lain

    (best practice yang telah melalui proses penyusunan K"%/ Kawasan

    %ada pendekatan ini akan diperhatikan hal hal

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    80/127

    %ada pendekatan ini akan diperhatikan hal!halsebagai berikut #

    +aerah Banjir; %erencanaan dan pengolahan daerah!daerah yangrendah peman8aatan saluran!saluran alam secara optimal diharapkan

    mampu mencegah kemungkinan bahaya banjir. "aluran drainase

    direncanakan mengikuti arah kemiringan kontur pada titik terendah

    dalam kawasan menuju saluran drainase induk.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    81/127

    0nit Cisual dan Kapasitas Cisual; +aerah yang berpotensi memiliki arah

    iew yang bagus antara lain adalah daerah hijau hutan, daerah

    sepanjang aliran sungai, dan tepi pantai. %eman8aatan daerah!aerahyang berpotensi ini diperuntukkan untuk pariwisata, permukiman

    menengah ke atas.

    Area dengan Cisitas Tinggi; Kawasan yang memiliki isibilitas tinggiadalah kawasan yang

    memungkinkan untuk terlihat dari berbagai sudut (sebagai landmark

    kawasan dapat di8ungsikan untuk ona magnet pusat kota.

    Topogra7; +alam suatu perencanaan perlu diperhatikan bagaimanakondisi topogra8i

    eksisting kawasan tersebut, juga guna lahan dankarakter wilayahnya.

    %otensi Angin; %otensi angin dalam perencanaan meliputi arah dan

    kekuatan angin untuk mendapatkan udara yang sejuk dan mengurangi

    kelembaban.

    Binatang9-abitat; &engidenti7kasikan adanya habitat liar yang

    membahayakan pengembangan area permukiman.

    "elain hal!hal tersebut di atas juga perlu diperhatikan kesesuaian9kelayakan

    kawasan itu sendiri. 0ntuk itu yang perlu dipertimbangkan adalah #

    Keserasaian %enggunaan nergi

    0paya identi7kasi kesesuaian 8ungsi kawasan9wilayah dengan potensi

    sesungguhya beberapa lokasi lahan kritis juga dapat diman8aatkan dan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    82/127

    sesungguhya beberapa lokasi lahan kritis juga dapat diman8aatkan dan

    dikembangkan sebagai wilayah produkti8, yang tentunya memerlukan

    upaya maksimal dengan dukungan prasarana pengairan dan distribusi

    yang baik.

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    83/127

    B.$.%.$.% Analisa Kecenderunan Perke,+anan danKe,a,)uan Berke,+an

    +alam analisa ini, pada dasarnya akan dikaji kecenderungan perkembangandan kemampuan tumbuh kembang kawasan perencanaan ditinjau dari segi #

    Kondisi 7sik dasar dan penggunaan lahan yang akan menghasilkan

    kapasitas daya dukung lahan;

    Kondisi dan potensi perekonomian;

    Kecenderungan perkembangan penduduk;

    Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan yang

    berkembang dan akan berkembang;

    Kondisi sistem transportasi.

    "elanjutnya, berdasarkan hasil kajian aspek kebijakan dan aspek kondisi

    wilayah, dilakukan analisis potensi dan permasalahan pengembangan

    Kawasan perencanaan dengan menggunakan metode S46T ;Strent!

    "kekuatan#< We"#ne$$ "kele,a3an#< O%rt'nte$ "kese,)atan#< dan

    T!re"t!enn "anca,an#=. Kekuatan dan kelemahan yang dimililikiberdasarkan karakteristik internal Kawasan perencanaan. "edangkan peluang

    dan tantangan9ancaman yang akan dihadapi berasal dari kondisi eksternal

    yang terkait dengan pengembangan kawasan perencanaan.

    Berdasarkan hasil analisis "*'T, selanjutnya akan ditentukan langkah!

    langkah9strategi pengembangan Kawasan perencanaan Berdasarkan "trategi

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    84/127

    Agar tetap konsisten dengan cara pengelompokan analisis yang telah

    disebutkan sebelumnya (analisis sosial ekonomi, analisis pola peman8aatan

    ruang, dan analisis struktur tata ruang maka proses identi7kasi programsebaiknya disesuaikan dengan pengelompokan tersebut.

    A li i i i j dil k k t k h i k di i b t k

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    85/127

    Analisis ini juga dilakukan untuk memahami kondisi unsur!unsur pembentuk

    ruang serta hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi ruang wilayah,

    dengan memperhatikan kebijaksanaan pembangunan wilayah yang ada.Analisis yang dilakukan meliputi analisis terhadap kondisi sekarang dan

    kecenderungan di masa depan dengan menggunakan data dan in8ormasi

    yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data dan in8ormasi.

    Aspek!aspek yang dianalisis meliputi#

    Analisis pengaruh kebijakan dan strategipengembangan kawasan;

    Analisis regional, meliputi kedudukan dan 8ungsi kota dalamkonstelasi wilayah belakangnya;

    Analisis ekonomi dan sektorunggulan;

    Analisis sumberdayamanusia;

    Analisis potensi sumberdaya alam, meliputi topogra8i kawasan,

    kondisi geologi, analisis kondisi hidromor8ologi, egetasi; Analisis penggunaanlahan;

    Analisis strukturruang;

    )ika dikelompokan, analisis diatas memuat : hal

    encana "truktur dan %ola

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    86/127

    %eman8aatan uang;

    encana %engelolaan Kawasan $indung dan

    Kawasan Budidaya; encana "istem %rasarana Transportasi dan %rasarana%engelolaan $ingkungan;

    encana %enatagunaan Tanah, Air dan "umberdayaAlam $ainnya;

    encana %enanggulangan danmitigasi bencana.

    B $ % PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN RENCANA

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    87/127

    B.$.%. PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN RENCANAPEMANFAATAN RUANG

    B.$.%..1 Pendekatan Incre,ental>Strateis

    %embuatan encana K"%/ Kawasan "ingkarak dan sekitarnya merupakan

    bagian dari penataan ruang %roinsi "umatera Barat, yang merupakan

    penjabaran dari tujuan pembangunan kota dalam aspek keruangan. encana

    tersebut memuat serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencapai

    maksud dan tujuan pembangunan ruang wilayah, yaitu membentuk wujud

    struktural dan pola peman8aatan ruang wilayah yang e8ekti8 dan e8esien. "uatu

    produk encana yang MbaikN harus operasional, oleh karenanya maksud dan

    tujuan perencanaan yang ditetapkan harus realistis, demikian pula dengan

    langkah!langkah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai maksud dan

    tujuan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan perencanaan

    yang realistis adalah#

    &engenali secara nyata masalah!masalah pembangunan wilayah

    &engenali secara nyata potensi yang dimiliki wilayah.

    &engenali secara nyata kendala yang dihadapi wilayah dalam prosespembangunan.

    &emahami tujuan pembangunan secara jelas dan nyata.

    &engenali aktor!aktor yang berperan dalam pembangunan wilayah.

    &engenali Maturan mainN yang berlaku dalam proses pembangunan

    k k k d t k d d t j

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    88/127

    encana yang kurang menekankan pada penentuan maksud dan tujuan

    pembangunan, tetapi cenderung menekankan pada proses pengenalan

    dan penyelesaian masalah, yang kemudian dijabarkan pada program!program pembangunan dan alokasi pembiayaan pembangunan.

    encana yang melihat lingkup permasalahan secara internal maupun

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    89/127

    encana yang melihat lingkup permasalahan secara internal maupun

    eksternal, dengan menyadari bahwa pengaruh 8aktor!8aktor eksternal

    sangat kuat dalam membentuk pola tata ruang wilayah yang terjadi.

    encana yang menyadari bahwa perkiraan!perkiraan kondisi di masayang akan datang

    tidak bisa lagi hanya didasarkan pada perhitungan!perhitungan

    proyeksi tertentu, akan tetapi sangat dimaklumi bahwa terdapat

    kemungkinan!kemungkinan munculnya kecenderungan!kecenderungan

    baru, 8aktor!8aktor ketidak pastian, serta Mkejutan! kejutanN lain

    yang terjadi diluar perkiraan semula.

    encana yang lebih bersi8at jangka pendek dan menengah, denganmemberikan satu

    acuan arah!arah pembangunanperwilayahan.

    encana yang berorientasi pada pelaksanaan (action

    B.$.%..% Penca,)uran Incre,ental>Strateis danStrateis>Pr!akti-

    Kedua jenis pendekatan ini dapat digunakan dalam pekerjaan ini. %erbedaan

    penggunaannya hanya terdapat pada kesesuaian si8at pendekatan dengan

    karakteristik kegiatan yang sedang dilakuakan. %enjelasan singkatnya adalah

    sebagai berikut#

    kepentingan yang lebih luas, baik antar wilayah dengan daerah hinterlandnya

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    90/127

    yang terdekat maupun dengan yang lebih jauh lagi. "ecara terpadu

    mengartikan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan tidak hanya

    dipecahkan sektor per sektor saja tetapi didasarkan kepada kerangkaperencanaan terpadu antar tiap!tiap sektor, dimana dalam perwujudannya

    dapat berbentuk koordinasi dan sinkronisasi antar sektor.

    B.$.%..' Pendekatan 6)ti,asi

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    91/127

    B.$.%..' Pendekatan 6)ti,asiPe,an-aatan Ruan

    &engingat ruang wilayah terbatas, maka untuk memenuhi berbagai kebutuhanpembangunan yang beraneka ragam dan untuk mencapai hasil maksimal dari

    proses pembangunan yang meyeluruh, upaya!upaya pembangunan secara

    sektoral perlu dikembangkan dalam kerangka keterpaduan pembangunan

    melalui pendekatan optimasi peman8aatan ruang wilayah. 'ptimasi

    peman8aatan ruang secara umum mengikuti kebijaksanaan nasional Trilogi

    pembangunan, yaitu#

    Terciptanya keadaan dan suasana yang makin menjamin tercapainya

    keadilan sosial bagi seluruh rakyat dengan makin memeratakan

    pembangunan dan hasil!hasilnya.

    Terlaksananya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

    Terpeliharanya stabilitas nasional yang makin mantap.

    "ecara khusus optimasi peman8aatan ruang dijabarkan dari aas penataan

    ruang, yaitu peman8aatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu,berdaya guna dan berhasil guna, tertib, serasi, seimbang, lestari, dan

    berkelajutan; dengan acuan operasional sebagai berikut#

    &endukung terciptanya pemerataan sekaligus pertumbuhan

    ekonomi nasional yang tinggi melalui pengaturan opeman8aatan ruagn

    setiap kawasan.

    B $ 1 Pene#"t"n S$te*"t$ *e+"+' An"+$" Ke-"#"n

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    92/127

    B.$..1 Pene#"t"n S$te*"t$ *e+"+' An"+$" Ke-"#"n(P+./ An"+/$$)

    Analisa Kebijakan atau yang dikenal dengan sebutan Policy ,nalysismerupakan suatu proses yang umumnya diawali dengan de7nisi permasalahan

    dan hasil akhirnya dapat merumuskan alternati8 kebijakan. %ada umumnya

    hasil dari Analisa Kebijakan lebih bersi8at sebagai suatu masukan atau

    memorandum yang dapat dijadikan rekomendasi bagi perencanaan dan

    penyusunan kebijakan lebih lanjut.

    +alam leel perencanaan dan pengelolaan kawasan, Analisa Kebijakan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    93/127

    p p g j

    merupakan salah satu alat untuk menilai suatu kebijakan atau rencana

    melalui tahapan!tahapan yang teratur dengan si8at pendekatan yang

    sistematik (systematic approach. +alam kenyataannya, model Analisa

    Kebijakan seringkali digunakan tidak hanya oleh pembuat kebijakan (birokrat

    dan perencana kota saja, namun juga oleh kalangan perguruan tinggi untuk

    meneliti suatu kebijakan atau rencana yang hasilnya dapat dipraktekan

    secara langsung melalui penerapan terhadap kebijakan ataupun rencana

    tersebut.

    Analisa Kebijakan atau Policy ,nalysis ini seringkalidide7nisikan juga sebagai#

    suatu sintesa in8ormasi termasuk hasil penelitian untuk menghasilkan

    suatu bentuk bagi pengambilan keputusan dan penjabaran kebutuhan

    di masa datang (*alter *illiams,13?1

    proses analisa yang kompleks, menginterensi dan mengelola kon8lik

    kebijakan yang tidak terlepas dari perubahan wilayah perkotaan maupun

    perdesaan (ondinelli, 13?

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    94/127

    encana K"%/ Kawasan "ingkarak dan sekitarnya ini, pendekatan

    pertumbuhan ekonomi dan inestasi ini diperlukan.

    %endekatan pertumbuhan ekonomi dan inestasi ini pada dasarnya

    merupakan pendekatan yang berusaha untuk menciptakan iklim inestasi

    sehingga pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah

    dapat meningkat. +alam pendekatan pertumbuhan ekonomi dan inestasi ini

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    95/127

    bukan berarti bahwa sektor ekonomi dan inestasi menjadi segala! galanya,

    melainkan tetap memperhatikan 8ungsi ekologis wilayah dan daya dukung

    lingkungannya.

    B.$..% Pene#"t"n Pre$#r%t1 "+"* Men!"$+#"n Pe*"nPe*"n1""t"n R'"n

    %endekatan preskripti8 (prescriptive approach merupakan jenis

    pendekatan yang bersi8at kualitati8 dan dapat memberikan deskripsi analitisuntuk menghasilkan rekomendasi yang berman8aat dalam mendukung suatu

    strategi penanganan ataupun kebijakan . %endekatan ini bertujuan untuk

    mengealuasi dan menilai suatu rencana alternati8 kebijakan untuk kemudian

    mengeluarkan rekomendasi yang tepat berkaitan dengan kemungkinan

    implementasi kebijakan dan program!programnya di masa yang akan datang.

    +engan penggunaan pendekatan preskripti8 ini, diharapkan studi tidak

    hanya ter8okus pada analisa kondisi eksisting, namun juga dapatmemperhatikan potensi implikasi peman8aatan suatu konsepsi penanganan

    atau kebijakan.

    B $ ' 7ET6DA PE5AKSANAAN

    "urei sekunder dilakukan untuk memperoleh data sekunder, yaitu data yang

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    96/127

    telah dikumpulkan oleh pihak lain atau dari hasil studi yang telah dilakukan

    pihak lain. Tahap awal pelaksanaan surei sekunder adalah dengan membuat

    da8tar data dan in8ormasi yang dibutuhkan dalam studi dan melakukan

    checklist terhadap data dan in8ormasi yang sudah dimiliki dan yang masih

    harus didapatkan.

    "etelah data dan in8ormasi yang harus dicari teridenti7kasi, dilakukan

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    97/127

    pengambilan data sekunder pada instansi sumber data. nstansi yang menjadi

    sumber data bagi penyusunan K"%/ Kawasan "ingkarak dan sekitarnya

    %roinsi "umatera Barat adalah#

    Instansi Tingkat Provinsi

    Badan %erencanaan dan %embangunan +aerah %roinsi "umateraBarat

    +inas %ariwisata, "eni, dan Budaya %roinsi "umatera Barat

    Biro "arana %erekonomian "ekretariat +aerah %roinsi "umatera Barat

    Badan %usat "tatistik %roinsi "umatera Barat

    %erhimpunan -otel dan estoran ndonesia (%- %roinsi "umateraBarat

    ,ssociation of the (ndonesia Tours and Travel ,gencies (A"TA%roinsi "umatera Barat

    Instansi Tingkat Kota/Kabupaten

    Badan %erencanaan dan %embangunan +aerah Kab9Kota Terkait +inas Budaya %ariwisata Kab9Kota Terkait

    Badan %usat "tatistik Kab9Kota Terkait

    Kelompok masyarakat adat Kab9Kota Terkait

    nstansi pengelola objek dan daya tarik wisata Kab9Kota Terkait

    %- Kab9Kota Terkait

    di K"%/ Kawasan "ingkarak dan sekitarnya, yang meliputi daya tarik wisata,

    8asilitas

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    98/127

    8asilitas

    penunjang wisata, serta aksesibilitas. Analisis permintaan dilakukan untuk

    menemukenali karakteristik pre8erensi dan potensi pasar isata an di

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    99/127

    menemukenali karakteristik, pre8erensi, dan potensi pasar wisatawan di

    %roinsi "umatera Barat secara umum.

    B.$.'.$.1 Analisis ta+ulasi satuara3 @analisis -rekuensi

    Tabulasi satu arah digunakan untuk menggambarkan karakteristik objek

    penelitian pada suatu ariabel yang dianalisis. %ada studi ini tabulasi satu arah

    digunakan antara lain untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristiksosial, ekonomi, demogra7, dan geogra7s responden, serta karakteristik

    perilaku berwisata wisatawan di daya tarik wisata yang menjadi sampel

    khususnya di di K"%/ Kawasan "ingkarak dan sekitarnya.

    B.$.'.$.$ Analisis ta+ulasi silan ".r$$

    t"'+"tn "n"+/$$#Tabulasi silang merupakan metoda yang sederhana, namun cukup baik untuk

    menerangkan hubungan antarariabel. Biasanya untuk menerangkan

    hubungan antardua ariabel tersebut perlu dihitung persentase responden

    untuk setiap kelompok. %ersentase tersebut selalu dihitung pada ariabel

    pengaruh, yaitu persentase distribusi ariabel terpengaruh dihitung bagi setiap

    Ke%angka SWOT 0ang di#ak12d da&at dii$at &ada #at%ik1 3e%ik2t4

  • 7/26/2019 Perancangan Kawasan Wisata

    100/127

    S Strength"1"2"