perancangan ilustrasi lewat kreasi digital...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN ILUSTRASI LEWAT KREASI DIGITAL
IMAGING DALAM RANGKA KAMPANYE
PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL
Diajukan sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar Ahli Madya
Jurusan D3 Desain Komunikasi Visual
Oleh:
ALDO NOVARI
C 9506110
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul:
PERANCANGAN ILUSTRASI LEWAT KREASI DIGITAL
IMAGING DALAM RANGKA KAMPANYE PENCEGAHAN
PEMANASAN GLOBAL
Telah disetujui dan diterima untuk diajukan dihadapan penguji
Pembimbing I Pembimbing II
Arief Iman Santoso, S.sn Anugerah Irfan Ismail, S.sn
NIP. 197903272005011002 NIP. 19830702006041001
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.sn
NIP. 197903272005011002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Pengantar Karya Tugas Akhir
Diterima dan disetujui oleh panitia Tugas Akhir
Program Studi D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal……………2010
Panitia Penguji
1. Ketua Sidang Tugas Akhir
Drs. H. Ahmad Kurnia . ---------------------------------
NIP. 19430726 198003 1 002
2. Sekertaris Sidang Tugas Akhir
Hermansyah Muttaqin, S.Sn ---------------------------------
NIP. 19711115 200604 1 001
3. Pembimbing Tugas Akhir I
Arif Iman Santoso, S.Sn ---------------------------------
NIP. 19790327 200501 1 002
4. Pembimbing Tugas Akhir II
Anugrah Irfan Ismail, S.Sn ---------------------------------
NIP. 19830702 200812 1 003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Drs. Sudarno, M.A.
NIP. 19530314 198506 1 001
Disahkan Oleh,
Ketua Program D3 Deskomvis
Andreas Slamet Widodo, S.Sn
NIP. 19751201 200112 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Untuk Ayah dan Ibu Tercinta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.”
(Sadewo Aldo)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga
penulisan dan penggarapan Tugas Akhir ini selesai. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
2. Andreas S. Widodo, S.Sn. sebagai Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
Universitas Sebelas Maret beserta seluruh staf pengajar Fakultas Sastra dan Seni
Rupa.
3. Arief Iman Santoso, S.Sn dan Bapak Anugerah Irfan Ismail, S.Sn. selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, memberi
saran, serta pemikiran dala penulisan dan penggarapan Tugas Akhir ini.
4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn. selaku pembimbing akademik atas bimbingan yang
telah diberikan selama penulis menjalani perkuliahan di kampus tercinta ini.
5. Rekan-rekan Jururan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret dan
teman-temanku yang selama ini turut membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan
Konsep Tugas Akhir ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, penulis berharap karya ini dapat berperan serta dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan hidup terutama di sekitar kita, serta
menumbuhkan semangat dalam berkreasi Digital Imaging.
Surakarta, Agustus 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................................. 3
BAB II. IDENTIFIKASI DATA ............................................................................... 4
A. Pengertian ........................................................................................................ 4
1. Peranan Masyarakat Terhadap Masalah Lingkungan Hidup ...................... 5
2. Pengendalian Lingkungan Hidup ............................................................... 7
3. Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup ..................................................... 8
4. Kelompok yang Peduli Pada Lingkungan Hidup ....................................... 9
B. Target Audience .............................................................................................. 14
C. Komparasi ........................................................................................................ 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III. KONSEP PERANCANGAN ................................................................... 20
A. Konsep Karya ................................................................................................... 20
1. Pengertian Digital Imaging ....................................................................... 20
2. Strategi Kreatif .......................................................................................... 20
3. Menentukan Tema ..................................................................................... 21
4. Menentukan Teknik Digital Imaging ........................................................ 24
5. Menentukan Ide Ilustrasi Poster ................................................................ 24
B. Konsep Perancangan ........................................................................................ 26
1. Sketsa Kasar ................................................................................................ 26
2. Pewarnaan ................................................................................................... 27
C. Teknik Perancangan ......................................................................................... 30
1. Perancangan Verbal .................................................................................... 30
2. Perancangan Visual Poster .......................................................................... 33
3. Media Promosi ............................................................................................ 34
4. Target Karya ............................................................................................... 37
BAB IV. VISUALISASI KARYA ............................................................................ 39
A. Media Utama Poster Pemanasan Global ......................................................... 39
B. Media Pendukung Poster Pemanasan Global .................................................. 54
BAB V. PENUTUP ..................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini fenomena yang perlu dicatat dalam dua dasawarsa terakhir
ini setiap pergantian musim, ternyata banyak menelan jiwa dan harta
benda. Para pakar dan pengamat lingkungan yakin, berbagai derita yang
mencuat pada saat musim kemarau dan penghujan, sesungguhnya
merupakan gejala terjadinya kerusakan lingkungan yang sangat
memprihatinkan, sebagai contoh kerusakan hutan di Amazon. “Sekarang
ini hutan hujan terbesar di dunia tersebut sebagian besar wilayahnya
beralih fungsi menjadi lahan tanaman kedelai. Menurut para aktivis
lingkungan, pertanian kedelai membuat harga lahan hasil penggundulan
hutan membumbung tinggi (KOMPAS, 20 November 2009).” Dan tanda-
tanda zaman seperti itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Isyarat
tersebut sudah sangat jelas, tetapi kita tidak pernah mengubrisnya. Harus
diakui bahwa selama ini manusia tidak peduli terhadap persoalan
lingkungan hidup yang berkesinambungan. Dengan nafsu untuk sekedar
memacu pembangunan ekonomi secara singkat, membuat manusia lalai
dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam raya ini.
Sedangkan di Indonesia bencana kekeringan di musim kemarau
dan banjir di musim penghujan, disebabkan oleh makin banyaknya
kawasan yang kehilangan keseimbangan ekosistem. Anehnya, berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kejadian yang muncul selalu dinetralisir dengan sikap pasrah dan hal itu
lalu dianggap sebagai sebuah bencana alam. Sepertinya pemerintah,
pengusaha, dan masyarakat luas lebih memilih mengeksploitasi alam
secara membabi-buta atau secara berlabihan tanpa memperdulikan
dampaknya bagi kerusakan alam, sebagai contoh: pembalakan kayu liar
yang banyak terjadi di Pulau Kalimantan dan kebiasaan masyarakat
membuang sampah sembarangan yang berakibat terjadinya banjir.
Akibatnya banyak orang yang kehilangan harta benda, rumah tinggal,
keluarga, kebahagiaan, ketentraman, penghasilan, pendidikan dan masa
depannya.
Untuk itu, melalui karya desain komunikasi visual, penulis merasa
perlu mengajak kesadaran masyarakat untuk melestarikan, menjaga, dan
merawat lingkungan di sekitar kita. Dengan ilmu pengetahuan, konsep dan
desain komunikasi visual senantiasa membawakan pesan etika dan
moralitas kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Dengan
perkembangan teknologi digital yang sangat maju dan terus berkembang,
khususnya pada dunia desain grafis dan multimedia. Salah satunya adalah
Digital Imaging (DI, dibaca: di ai), yang merupakan manipulasi foto untuk
mencapai visual dan yang tidak mungkin dikejar hanya dengan fotografi
saja. Penulis menggunakan teknik Digital Imaging sebagai pendekatan
kampanye pencegahan pemanasan global yang pesan visualnya cenderung
hiperbolis dan terkadang tidak mungkin kita terima dengan akal sehat,
tetapi tetap menarik perhatian dan pesannya tersampaikan di masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
luas. Hal ini merupakan tantangan bagi penulis, untuk menciptakan karya
yang bertemakan Perancangan Ilustrasi lewat Kreasi Digital Imaging
Dalam Rangka Kampanye Pencegahan Pemanasan Global.
B. Rumusan Masalah
Penulis membuat rumusan masalah untuk membuat karya ini lebih
terarah, rumusan masalah tersebut antara lain:
1. Bagaimana menciptakan poster tentang pemanasan global yang
menarik dengan teknik Digital Imaging dan isi pesannya dapat
tersampaikan oleh target audience?
2. Bagaimana merancang media pendukung kampanye pemanasan global
agar dapat menjangkau target audience?
C. Tujuan
Bentuk karya yang penulis buat ini merupakan bentuk baru.
Penulis mempunyai beberapa tujuan yang coba penulis capai melalui hasil
karya ini, antara lain:
1. Menciptakan poster pemanasan global dengan pendekatan teknik
Digital Imaging yang pesan visualnya cenderung hiperbolis, supaya
tidak bersifat kaku dan monoton agar pesannya mudah dimengerti oleh
target audience.
2. Merancang kampanye pemanasan global dengan menggunakan media-
media yang sesuai dengan target audience.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A. Pengertian
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus
tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia
melalui efek rumah kaca." Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains
nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa
ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan
suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5
°F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan
oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga
2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah
kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah
mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa
depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat
ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika
ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan
pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-
konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang
mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
1. Peranan Masyarakat Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang sangat serius,
yang menyangkut kelangsungan hajat hidup di Bumi ini. Sehingga tidak
mengherankan apabila semua lapisan masyarakat membicarakan tentang
lingkungan hidup. Mulai dari para pelajar, mahasiswa, kaum intelektual,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
eksekutif, ulama, pendeta, pengusaha sampai para buruh pabrik dll.
Pembicaraan masalah lingkungan hidup tersebut tidak hanya di forum-
forum formal seperti seminar, loka karya, dan lain-lain. Namun juga dalam
kehidupan kita sehari-hari seperti dalam: wedangan, pos ronda, arisan,
pengajian, pertemuan warga dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat sangat antusias sekali dalam masalah lingkungan yang
menyangkut kehidupan mereka dan anak cucunya.
Masalah lingkungan dari tahun ke tahun selalu mendapatkan
perhatian semua lapisan masyarakat. Lembaga pemerintahan maupun non
pemerintahan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut
masalah masalah perbaikan lingkungan hidup. Namun demikian
kenyataannya masalah lingkungan sampai saat ini belum dapat tertangani
secara baik bahkan dapat dikatakan lingkungan alam saat ini terus
mengalami degradasi. Hal ini dapat disadari karena masalah lingkungan
menyangkut berbagai aspek dan selalu berkembang, saling kait mengait
sehingga dalam penanganannya tidak dapat dipecahkan secara partial atau
sektoral tetapi diperlukan keterpaduan dan kesadaran seluruh lapisan
masyarakat.
Salah satu faktor penyebab menurunnya kwalitas lingkungan di
planet bumi ini adalah semakin besarnya jumlah manusia yang menghuni.
Dalam tahun 2010 planet bumi ini telah dihuni lebih dari 5,5 milyard
manusia dan dalam hitungan 3 detik telah bertambah satu manusia baru di
muka bumi ini. Hal ini tentunya menjadikan semakin beratnya planet bumi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
ini untuk dapat menyangga kehidupan di permukaan bumi. Manusia
diciptakan oleh Tuhan di muka bumi ini sebetulnya merupakan makhluk
yang paling sempurna, namun demikian manusia dalam kehidupannya
sekaligus merupakan makhluk yang paling konsumtif dalam
memanfaatkan alam. Sehingga kerusakan alam lingkungan di Planet bumi
ini kontribusi terbesar adalah oleh manusia. Untuk itu gerakan-gerakan,
usaha-usaha manusia untuk menyadarkan diri peduli terhadap lingkungan
terus selalu ada dan berkembang, dalam rangka untuk pelestarian
lingkungan alam di planet bumi ini.
Menyadari betapa besar arti pentingnya lingkungan hidup maka
Pemerintah dan masyarakat sebagai kesatuan dari Negara Republik
Indonesia dan bagian dari anggota PBB telah berkomitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup sebagaimana telah dilakukan konferensi
pertama pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm yang kemudian pada
tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lingkungan Hidup Sedunia.
2. Pengendalian Lingkungan Hidup
Pengendalian lingkungan hidup sangat penting untuk dilaksanakan
demi penanggulangan pemanasan global. Oleh karena itu, seluruh lapisan
masyarakat beserta pemerintah bahu-membahu dalam mewujudkan
lingkungan yang baik. Yang bertujuan untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, rapi, dan indah,
melalui pengendalian lingkungan hidup yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup yang baik;
b. Melestarikan dan mengembangkan kemampuan dan fungsi
lingkungan hidup agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan
peningkatan kualitas hidup mulai dari tahap perencanaan, penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemulihan, pengawasan,
pemeliharaan dan monitoring kegiatan pembangunan.
c. Melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,
d. Melindungi dan meningkatkan kualitas ekosistem di wilayah hutan
lindung agar tetap dapat memenuhi kebutuhan air dan udara bersih.
e. Menciptakan kesadaran dan komitmen yang tinggi bagi kalangan
pemerintah, dunia usaha, industri, dan masyarakat untuk
berpartispasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
3. Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup
Dampak kerusakan lingkungan hidup dapat mempengaruhi
pemanasan global, dimana pengaruh tersebut sangat membahayakan
ekosistem yang hidup di dalamnya. Hal ini harus menjadi perhatian
masyarakat dunia pada umumnya untuk dapat menjaga kelestarian
lingkungan hidup, supaya dapat mengatasi pemanasan global yang terjadi
pada saat ini. Berikut ini sebab-sebab dari kerusakan lingkuangan hidup:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Tingginya tingkat pencemaran air dan tanah karena limbah
domestik.
b. Tingginya tingkat pencemaran air dan tanah karena limbah
industri.
c. Semakin tingginya tingkat pencemaran udara kota karena semakin
padatnya lalu-lintas (pencemaran sumber bergerak).
d. Semakin terbatasnya ruang terbuka hijau, dan banyaknya
penyerobotan lahan-lahan yang seharusnya dilindungi termasuk
penyalahgunaan tata ruang kota.
e. Semakin rendahnya tingkat peresapan air tanah dan semakin
tingginya potensi banjir karena bangunan penutup lahan yang terus
berkembang.
f. Semakin berkembangnya daerah kumuh dan rendahnya kesadaran
sebagian masyarakat terhadap lingkungan hidup.
4. Kelompok yang Peduli Terhadap Lingkungan Hidup
Salah satunya adalah Greenpeace. Greenpeace merupakan
organisasi pecinta lingkungan hidup internasional yang dijadikan penulis
sebagai acuan pembuatan poster layanan masyarakat mengenai pemanasan
global. Penulis terinspirasi Greenpeace karena, Greenpeace dibentuk dari
masyarakat komunitas kecil pecinta lingkungan hidup tanpa campur
tangan pemerintah dan terus berkembang hingga di seluruh dunia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Greenpeace bermula dari sekelompok kecil orang yang
memutuskan untuk bersama-sama memprotes pengujian nuklir di
Amchitka, lepas pantai bagian barat Alaska. Setelah itu mereka
melanjutkankan untuk membentuk Greenpeace dan kemudian melakukan
kampanye dengan mengutamakan isu lingkungan. Salah satu prinsip dasar
Greenpeace adalah "bearing witness" atau menjadi saksi dan merekam
pengerusakan lingkungan. Prinsip aksi langsung ini bersama dengan
konfrontasi damai merupakan patokan dari tiap kampanye Greenpeace.
a. Kampanye Greenpeace Asia Tenggara
Asia Tenggara sangat berarti bagi masa depan kelestarian
planet bumi. Warisan kekayaan alami yang ada di wilayah ini patut
diperjuangkan kelestariannya. Walau demikian, seiring bertumbuhnya
sektor ekonomi dan industri secara pesat dalam 30 tahun terakhir ini
juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Dampak
lingkungan di wilayah ini juga meluas ke luar batas-batas negara Asia
Tenggara. Degradasi lingkungan yang parah telah dialami seantero
Asia Tenggara. Disamping krisis keuangan yang melanda Asia belum
lama ini, polusi dan penghancuran sumber daya alam semakin parah,
sementara perusahaan-perusahaan multinasional dan negara-negara
industri mengarahkan wilayah ini untuk ekspansi operasi dan teknologi
mereka yang merusak lingkungan. Yang semakin memperparah
masalah ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat Asia mengenai
kerusakan lingkungan dan lemahnya mekanisme demokrasi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
memperkuat masyarakat dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan. Melihat pentingnya potensi pembangunan dan ancaman di
wilayah ini, dan dalam rangka konsolidasi dan pengembangan
kampanyenya di Asia Tenggara, Greenpeace meningkatkan
kegiatannya di wilayah ini.
Greenpeace sudah banyak bekerja di banyak wilayah di Asia.
Pekerjaan Greenpeace di wilayah ini termasuk menghentikan importasi
limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye
melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai
isu-isu energi berkelanjutan dan menyoroti bahaya limbah
pembakaran. Seringkali bersama dengan kelompok-kelompok lokal
lainnya, Greenpeace telah menggalang kampanye sukses di Filipina,
Taiwan, India, dan Indonesia. Greenpeace telah berkomitmen untuk
mengembangkan keberadaan kami di Asia pada akhir tahun 80an dan
awal 90an, dan Greenpeace membuka kantor pertamanya di Jepang
(1989) dan kemudian di China (1997). Penjajakan awal juga dilakukan
di Asia Tenggara dengan fokus utama pada Indonesia dan Filipina.
Asia Tenggara merupakan posisi kunci untuk menentukan
keamanan lingkungan global. Selama 30 tahun terakhir, Greenpeace
telah suskes berkampanye di negara-negara industri untuk mengurangi
dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan. Tetapi, usaha-
usaha dan capaian ini dapat dengan mudah diputarbalikkan pada saat
perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tetap mengekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
teknologi kotor yang mengakibatkan penurunan dampak lingkungan di
wilayah ini. Dengan demikian, setelah penjajakan bertahun-tahun dan
berkampanye di negara-negara kunci, akhirnya Greenpeace berhasil
membuka kantor di wilayah ini. Greenpeace Asia Tenggara secara
resmi didirikan pada tanggal 1 Maret, tahun 2000.
Misi Greenpeace Asia Tenggara, antara lain: " Melindungi hak-
hak lingkungan, Mengekspos dan menghentikan kejahatan lingkungan,
Mengedepankan pembangunan bersih. " (http://www.greenpeace.org)
b. Kampanye Greenpeace di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami
kerusakan alam terparah. Dalam sehari sekitar 51 kilometer persegi
hutan dihancurkan di Indonesia, setara dengan 300 lapangan bola
dalam 1 jam, angka tersebut diperoleh dari kalkulasi data laporan
“State of the World’s Forrests 2007” yang dikeluarkan Food and
Agriculture Organization (FAO) yang memasukkan nama Indonesia ke
dalam daftar negara dengan kerusakan hutan terparah sepanjang tahun
2000 hingga 2005, bersama Meksiko, Papua Nugini, dan Brazil.
Oleh karenanya Greenpeace mengkampanyekan isu pemanasan
global di Indonesia guna menyadarkan masyarakat akan arti
pentingnya alam bagi kehidupan masyarakat penduduk lokal. Ada
banyak kampanye Greenpeace yang pernah diselenggarakan di
Indonesia, salah satunya adalah “Penyerahan Petisi Pembela Hutan
Indonesia kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono.” Diadakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pada hari Senin, 18 Mei 2009 oleh Tim Kampanye Hutan Greenpeace,
yang menyerahkan 60.000 petisi Pembela Hutan Indonesia diserahkan
ke Bapak Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara
tersebut Greenpeace mengundang aktivis Greenpeace bersama
Supporter Greenpeace untuk ikut serta menyerahkan petisi tersebut.
Aktivis dan Supporter Greenpeace berkumpul di Monas sejak pukul
08.30 pagi, sebelumnya Joko Arief, Forest Campaigner Greenpeace,
tim kampanye Greenpeace dan beberapa artis yang mendukung
kampanye Greenpeace (Julie Estelle, Ajul Jiung, Teuku Zaky dan Mey
Chan) mengisi acara di APA KABAR INDONESIA PAGI di TV
ONE, dengan tema PENYERAHAN PETISI HUTAN ke Bapak SBY.
Sekitar pukul 09.00 wib tim kampanye Hutan Greenpeace bersama-
sama Supporter Greenpeace bergerak menuju Istana Negara, dengan
membawa banner dengan gambar peta Indonesia. Banner tersebut
dibawa oleh 8 orang aktivis dan supporter Greenpeace, salah satu
supporter Greenpeace yang membawa Banner adalah salah seorang
aktor, presenter dan penyanyi Krisna Mukti.
Setelah itu teman aktivis Greenpeace dan Supporter
Greenpeace, membuat formasi Human Banner yang terdiri dari sekitar
100 orang di pelataran tugu Monas, dengan tulisan S.O.S yang
mempunyai arti hutan Indonesia sedang dalam bahaya.
(www.greenpeace.or.id)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
B. Target Audience
Dalam media poster pemanasan global secara umum ditujukan
untuk semua orang, akan tetapi pengunjung atau pengamat merupakan
target audience yang harus dicermati dengan seksama. Karena kepada
merekalah poster tersebut dikomunikasikan. Terdapat perbedaan kelompok
audience sehingga konsep poster pun seharusnya berbeda untuk kelompok
audience yang berbeda.
Sasaran target audience Perancangan Ilustrasi Lewat Kreasi
Digital Imaging Dalam Rangka Kampanye Pencegahan Pemanasan
Global dapat diidentifikasikan berdasarkan:
1. Segmentasi Geografis: Kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti : Jakarta,
Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya.
2. Segmentasi Demografis:
a. Umur : 18-25 tahun
b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
c. Agama : Islam, Khatolik, Kristen, Budha, dan Hindu
d. Pendidikan : SMA, Perguruan Tinggi
e. Sosial Ekonomi : Seluruh lapisan
3. Segmentasi Psikografi:
a. Masyarakat yang belum sadar betul arti pentingnya lingkungan
hidup dan kelestarian alam di sekitarnya.
b. Masyarakat yang belum mempunyai semangat kreatifitas dan
inovasi dalam melestarikan alam di sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
C. Komparasi
Komparasi yang penulis ambil untuk memperbandingkan
Greenpeace dengan yayasan yang hampir sama adalah National
Geographic. Yayasan National Geographic didirikan di Amerika Serikat
pada 27 Januari 1888, oleh 33 orang yang tertarik untuk meningkatkan
pengetahuan geografi. Gardiner Greene Hubbard menjadi presiden
pertama dan kemudian digantikan oleh menantunya Alexander Graham
Bell. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi
dunia dan pada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan
National Geographic. National Geographic saat ini telah diterbitkan di 60
negara dalam 30 bahasa dengan total ekslempar lebih dari 9,5 juta per
bulan di seluruh dunia. Selain memberi wawasan tentang alam dan
lingkungan hidup, National Geographic juga bertujuan untuk
meningkatkan rasa peduli lingkungan hidup dari informasi yang diberikan.
Majalah National Geographic Indonesia (NGI), diresmikan pada
28 Maret 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disaksikan
penerbit majalah ini, yaitu Jakob Oetama selaku pimpinan Kompas
Gramedia. National Geographic pertama kali diterbitkan pada bulan April
2005 oleh majalah Gramedia.
Kelebihan dan Kekurangan Desain Poster Digital Imaging dengan
Poster National Geographic dan Greenpeace, antara lain:
1. Kelebihan
a. Poster Greenpeace dan National Geographic:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1) Desain poster diciptakan untuk semua target audience
2) Poster mencakup semua bidang seni, baik itu: fotografi sampai
ilustrasi
3) Mudah dimengerti
Contoh-contoh karya poster Greenpeace dan National
Geographic:
(Greenpeace Design Awards 2009)
(Talena Jones)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(Warner Brother Independent Films)
(Agency: Borghierh, São Paulo, Brazil; Creative Director: Erh
Ray, José Henrique Borghi; Art director: Eduardo Godoy;
Copywriter: Rodrigo Martin; Illustrator: Carlo Giovani)
b. Poster Digital Imaging:
1) Tampilan poster menggunakan visual efek digital imaging
2) Melibatkan emosi audience
3) Menarik untuk diamati dan dicermati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Contoh-contoh karya poster digital imaging:
(Joelam)
(www.alfoart.com)
2. Kekurangan
a. Poster National Geographic dan Greenpeace:
1) Tampilan sederhana
2) Terkadang tampilan membosankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Poster Digital Imaging:
1) Hanya menggunakan teknik digital imaging
2) Ilustrasi sulit dimengerti anak-anak
3) Terkadang desain terlalu rumit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
Perancangan dalam sebuah media poster sangat diperlukan sebuah
konsep sebagai dasar acuan suatu karya sehingga sistematis, konsep karya
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Digital Imaging
Digital imaging adalah pengolahan proses atau manipulasi
gambar ilustrasi menjadi satu kesatuan dalam format digital file
dengan cara edit/retouch, olah bentuk, tones color melalui komputer
yang materi olahannya bisa berupa sketsa, digital paint atau foto.
suatu teknik yang melibatkan unsur fotografi digital dengan program
komputer, dimana ada proses retouching, combining dan composing.
Atau bisa juga dikatakan sebuah metode untuk mengedit gambar yang
discan dari dokumen asli menjadi digital file dalam bentuk pixel yang
dapat dibaca dan dimanipulasi komputer.
2. Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan cara kita menyampaikan pesan dari
poster pemanasan global melalui komunikasi visual yang kreatif dan
tepat sasaran sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam
perancangan dan perencanaan media promosi yang digunakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dirumuskan strategi kreatif yang terdiri dari gaya desain sebagai unsur
pendukung. Tema yang penulis ambil adalah Perancangan Ilustrasi
Lewat Kreasi Digital Imaging Dalam Rangka Kampanye
Pencegahan Pemanasan Global dengan pendekatan media poster
dengan tujuan :
a. Mengenalkan teknik Digital Imaging melalui karya poster
pemanasan global pada masyarakat luas.
b. Menciptakan sebuah desain komunikasi visual untuk media
promosi yang unik, kreatif dan komunikatif untuk poster
pemanasan global.
c. Menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat pada lingkungan hidup.
d. Menggunakan strategi visual yang menarik untuk mempromosikan
poster pemanasan global ke masyarakat luas.
3. Menentukan Tema
Tema yang diangkat oleh penulis dalam poster digital imaging
adalah tema pemanasan global yang pada saat ini menjadi masalah
dunia karena perubahan iklim dan kerusakan alam akibat ulah
manusia. Dampak akibat pemanasan global sangat serius dan
mengancam semua makhluk hidup yang tinggal di bumi, contoh
seluruh aspek yang terkena dampaknya antara lain:
a. Bagi Manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak
pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang
kesehatan. Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan
temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan
munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas
(heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak
dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan
kekurangan gizi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan
permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat
trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana
sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi
mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
b. Bagi Tumbuhan dan Hewan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan
telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan
untuk mencari tempat yang lebih dingin atau sejuk. Tumbuhan
akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini dan mengakibatkan
kepunahan. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
kemungkinan menyebabkan kematian. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub atau
beradaptasi kemungkinan juga juga akan musnah.
c. Bagi Alam dan Lingkungan Hidup
Perubahan cuaca dan volume laut sering dijadikan patokan
kerusakan alam yang terjadi yang berdampak pada lingkungan
hidup dimana semua makhluk hidup tinggal. Karena pengaruh
meningkatnya panas suhu bumi yang menyebabkan mencairnya es
di kutub mengakibatkan perubahan volume air laut dan tinggi rata-
rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil
secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan
lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar
dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang
lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di
seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama
abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21. Akibatnya
kenaikan volume air laut tersebut akan menenggelamkan pulau-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
pulau kecil, erosi dari tebing pantai, dan ketika tinggi lautan
mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di
daratan. Dan dampak-dampak kerusakan tersebut akan saling
berkaitan menjadi dampak kerusakan yang baru.
4. Menentukan Teknik Digital Imaging
Teknik muncul melalui skill tambahan dari usaha desainer
dalam mengatur sudut pandangnya dan menangkap suatu sisi dari
beberapa aspek permasalahan muncul dalam kehidupan manusia. Dan
dituangkan melalui karya yang menarik perhatian mereka sebagai
audience. Sedangkan teknik digital imaging yang penulis angkat
adalah teknik digital imaging era sekarang yang khas dengan banyak
element desain yang jauh dari kesan bersih. Karena pemilihan gaya
tersebut, penulis mampu mengeksplor gaya digital imaging menjadi
suatu kekhasan dari seorang desainer poster dalam karyanya.
5. Menentukan Ide Ilustrasi Poster
Menentukan ide adalah tahapan awal dalam perancangan
poster. Ide yang didapat oleh penulis terinspirasi dari poster karya
Greenpeace yang memberikan dorongan kepada penulis untuk
menjadikannya sebuah karya dalam bentuk poster yang bertemakan
pemanasan global. Dasar-dasar poster pemanasan global yang dibuat
oleh penulis adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Berlatar belakang sebuah alam lingkungan hidup di era masa
kini yang dilanda masalah global, sejak terjadinya perubahan iklim dan
pemanasan global banyak terjadi bencana alam dan rusaknya
ekosistem makhluk hidup. Sehingga menimbulkan berbagai kecaman
muncul dari berbagai kalangan, seperti: demo masyarakat, para
mahasiswa hingga seniman yang menyuarakan kecaman terhadap
masyarakat dan industri yang tidak peduli terhadap lingkuangan dan
pencemaran lingkungan. Menjadikan negara bahkan bumi ini semakin
dekat diambang kehancuran.
Tanda-tanda kerusakan alam dan pemanasan global sudah
sangat jelas terjadi, mulai dari mencairnya es kutub utara dan kutub
selatan hingga pembukaan lahan hutan diambil alih fungsinya menjadi
lahan perkebunan tanpa memperdulikan ekosistem di dalamnya.
Namun kesadaran masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia
dalam menanggapi kerusakan alam sangatlah minim. Karenanya pada
saat bencana melanda mengakibatkan korban berjatuhan dan dampak
kerusakannya teramat parah. Pada saat itu juga mengakibatkan rasa
sedih karena kehilangan, marah karena karena putus asa, dan mulai
melampiaskan kekesalannya dan menyalahkan pemerintahan karena
tidak siap dalam menghadapi masalah bencana alam. Bahkan tidak
sedikit dari mereka menyalahkan Tuhan. Padahal apa yang terjadi
sebenarnya dimulai dari diri sendiri yang lalai dan cenderung
menganggap remeh kelestarian lingkungan hidup. Sifat masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kita cenderung arogan terhadap alam sekitar, seperti halnya dengan
membuang sampah sembarangan sehingga menimbulkan bau tak sedap
dan menjadi sarang nyamuk hingga terjadinya banjir. Begitu juga
penebangan kayu hutan secara illegal dan menjualnya ke tangan
pengusaha kaya hanya untuk bertahan hidup, tetapi dampaknya pada
saat hujan deras turun terjadi banjir bandang sehingga banyak korban
yang meregang nyawanya. Masih banyak contoh-contoh lain akibat
dari kerusakan alam kita hingga terjadinya pemanasan global yang
mengakibatkan semua makhluk hidup di bumi ini menderita
karenanya. Walaupun demikian masyarakat dunia sudah mulai sadar
akan pentingnya alam kita terutama di lingkungan dimana kita tinggal.
Poster ini dibuat untuk menyadarkan kembali bahwa bumi ini
harus segera diselamatkan dan mendorong semua aspek masyarakat
agar bahu-membahu dan bergotong-royong dalam menjaga dan
melestarikan alam sekitar kita.
B. Konsep Perancangan
Dalam poster digital imaging ini cara pengerjaan gambar atau
visual dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut :
1. Sketsa Kasar
Proses pembuatan poster yakni biasanya dimulai dengan
membuat sketsa kasar sesuai tema yang telah ditentukan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Alat yang dibutuhkan untuk sketsa yakni pensil mekanik ataupun
pensil biasa. Biasanya para desainer menggambar satu karya dengan
banyak kertas. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendalami dan
menambahkan detil pada gambar.
2. Pewarnaan
Setelah penintaan selesai kemudian melalui proses digital, yaitu
dengan proses scan, dimana hasil gambar yang terlukis dari kertas bisa
masuk ke dalam file komputer dalam bentuk format JPG. Proses
pewarnaan poster selanjutnya dapat dilakukan dengan cara digital.
Penulis menggunakan komputer dengan bantuan software seperti
Adobe Photoshop atau CorelDraw karena dianggap lebih mudah dan
efektif. Di setiap proses pewarnaan perlu dilakukan pertimbangkan
untuk produk, acara dan alasan mengapa penggunaan warna tersebut
dipilih. Hal tersebut berkenaan dengan beberapa artian makna yang
terkandung di dalam setiap ragam warna yang akan dipakai dalam
ilustrasi karena mampu menjelaskan ide yang pada setiap rancangan
poster.
Berikut beberapa artian warna yang diwakilinya dari sisi positif
serta negatifnya yang diperoleh dalam buku Mean of Colour dari
penulis dan menjadi warna dasar yang dominan bagi penulis:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
a. Hitam (Black)
Warna hitam dari sisi positifnya melambangkan power
(kekuatan), authority (kewibawaan), dan elegance (keanggunan)
sedangkan sisi negatifnya melambangkan fear (ketakutan), evil
(kejahatan), dan emptiness (kehampaan).
b. Putih (White)
Warna putih dilihat dari sisi positifnya melambangkan
perfection (kesempurnaan), truth (kebenaran), dan innocence
(kemurnian) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan
fragility (kerapuhan).
Penulis juga menggunakan warna-warna pendukung dalam
pembuatan poster pemanasan global. Warna-warna ini bukan sebagai
warna dominan tetapi untuk menyesuaikan dan menciptakan kesan hidup
pada visual poster yang penulis angkat. Warna-warna tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c. Merah (Red)
Warna merah dilihat dari sisi positifnya melambangkan
passion (keinginan), blood (darah), dan love (cinta) sedangkan
dilihat dari sisi negatifnya melambangkan battle (peperangan),
anger (kemarahan), dan immortality (keabadian).
d. Hijau (Green)
Warna hijau dilihat dari sisi positifnya melambangkan
fertility (kesuburan), growth (pertumbuhan), youth (masa muda)
dan harmony (keserasian) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya
melambangkan poison (racun), envy (iri hati), dan greed
(ketamakan).
e. Biru (Blue)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Warna Biru dilihat dari sisi positifnya melambangkan
knowledge (ilmu pengetahuan), peace (kedamaian), dan justice
(keadilan) sedangkan dilihat dari sisi negatifnya melambangkan
apathy (ketidakacuhan) dan depression (kemuraman).
C. Teknik Pelaksanaan
Setelah menentukan konsep perancangan kemudian pelaksanaan
pembuatan poster pemanasan global dengan teknik perancangan sebagai
berikut :
1. Perancangan Verbal
a. Font (Huruf)
Font atau sering disebut tipografi adalah seni memilih
huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang
tersedia, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang
yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting,
menggunakan ketebalan atau ukuran yang berbeda (Frank Jefkins,
1996 : 248). Huruf mempunyai banyak jenis atau style. Masing-
masing jenis tersebut biasanya disebut typeface. Tipografi yang
baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf
tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi
karakteristik subyek yang diiklankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Headline
Dalam perencanaan desain poster pemanasan global
huruf yang dipakai untuk headline poster pemanasan global
adalah ”Decade”. Alasan penulis memakai huruf tersebut
karena huruf ”Decade” memiliki kesan sakit, menderita, marah
dan memberontak yang mewakili dari ekspresi pada poster
pemanasan global itu sendiri. Berikut adalah contoh dari font
”Decade” :
Kalimat yang dijadikan penulis sebagai headline poster
terbagi menjadi tiga bagian, yang masih mengacu pada satu
tema yaitu pemanasan global. Kalimat headline tersebut antara
lain :
a) Masa Depan Bumi Ada Di Tanganmu
Kalimat tersebut dijadikan penulis sebagai headline
poster karena penulis merasa hal itu harus dipetimbangkan
kembali untuk menyadarkan masyarakat tentang arti
pentingnya kelestarian dan melindungi lingkungan alam di
sekitar kita. Kalimat tersebut mempunyai pemahaman
begitu luas tentang tema yang penulis angkat yaitu
pemanasan global. Kalimat headline, “masa depan bumi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
ada di tanganmu” bermaksud untuk mengajak audience
menentukan pilihan yang terbaik untuk bumi ini. Hal ini
penulis anggap sangat efektif dari pada menggunakan
kalimat “larangan” (tanda seru) yang cenderung menekan
audience, karena dengan menggunakan kalimat “masa
depan bumi ada di tanganmu” secara tidak langsung
audience berpikir mengenai diri mereka sendiri tentang
keterlibatan mereka terhadap lingkungan di mana mereka
tinggal.
b) Kita Bernafas Dengan O2 Bukan CO2
Kalimat headline di atas dimaksudkan supaya kita
menjaga kebersihan udara dan melestarikan penghijauan,
baik di dalam kota maupun di luar kota. Kalimat “kita
bernafas dengan O2 bukan CO2” penulis pakai sebagai
headline, karena penulis merasa polusi udara tiap tahunnya
semakin parah yang disebabkan oleh gas buang kendaraan
bermotor terutama di kota-kota besar, juga kerusakan alam
akibat pembakaran hutan dan pertambangan. Tujuan lain
dari headline tersebut adalah untuk mempertegas bahwa
kita bernafas dengan oksigen bukan dengan yang lain.
c) Bumi Tanggungjawab Kita Bersama
Kalimat headline di atas sangat jelas bahwa
kelestarian alam beserta isinya adalah tanggungjawab kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
bersama sebagai umat manusia yang tinggal di bumi.
Headline tersebut dibuat untuk mengingatkan kita kembali
akan kesadaran kita mengenai dampak kerusakan alam
yang diakibatkan oleh manusia.
2) Sub Headline
Huruf yang digunakan untuk mengisi sub headline pada
poster yang bertujuan menjelaskan headline dan visualisasi
poster yang saling berkesinambungan adalah jenis huruf
“Alexandria”. Bertujuan agar memberikan kejelasan
keterbacaannya dalam membaca, juga menambahkan kesan
serius dan elegan pada visual poster sekaligus memberikan
nuansa hidup pada poster.
Berikut adalah contoh huruf “Alexandria” :
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm NnOo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3) Color (Warna)
Pemilihan warna disesuaikan dengan tema poster
pemanasan global yakni warna dominan yang dipakai adalah
warna hitam dengan alasan faktor kejelasan dalam keterbacaan
serta menambahkan kesan kekuatan. Warna tersebut masih
dapat berubah menyesuaikan karakter visual poster.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. Perancangan Visual Poster
Dalam proses pembuatan Digital Imaging poster pemanasan
global, penulis menggunakan PC (komputer biasa yang sering di pakai
di rumah-rumah pada umumnya). Karena PC lebih terjangkau daripada
Mc (sebutan Macintosh), walaupun kenyataannya Mc jauh lebih
handal karena diciptakan khusus buat desainer grafis daripada PC.
Akan tetapi semuanya kembali kepada si penggunanya (designer).
Selain PC penulis juga menggunakan Wacom (alat desain grafis
pengganti mouse), karena lebih fleksibel daripada mause, juga karena
bagi penulis menggunakan Wacom terasa bagai menggambar di atas
kertas. Berikut perincian karya TA penulis :
a. Jumlah karya 15 poster
b. Pewarnaan full colour
c. Teknik Visualisasi :
1) Digital Imaging, dasar visual menggunakan image foto dan
perancangan ilustrasi menggunakan pensil digital (Wacom)
2) Finishing menggunakan software Photoshop Cs4 dan Corel
Draw X4
d. Realisasi cetak empat warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow,
Black).
e. Menggunakan bahan cetak Trisolv Postart.
f. Teknik hasil jadi media poster menggunakan bingkai atau frame.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3. Media Promosi
Supaya poster pemanasan global dapat sampai kepada target
market dan audience maka penulis memakai media promosi yang
bersifat efektif dan efisien sebagai berikut :
a. X-Banner
Ditempatkan saat diadakan peluncuran poster pemanasan
global yang berfungsi sebagai media dalam ruang yang berguna
memberi informasi mengenai peluncuran poster pemanasan global
kepada target market dan audience, berukuran 60 cm x 160 cm. X-
Banner akan ditempatkan di bagian depan dekat pintu masuk
pameran pemanasan global sebagai ucapan selamat datang.
b. Spanduk
Spanduk merupakan media luar ruangan yang berbentuk
horizontal memanjang, yang dipasang pada tempat strategis
diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung di
pameran poster pemanasan global. Spanduk memberikan beberapa
informasi mengenai acara yang bersangkutan dengan peluncuran
poster pemanasan global. Dipilih sebagai media promosi dengan
alasan efisiensi karena kejelasan informasi dalam keterbacaannya
apabila di lihat dari jarak jauh. Spanduk tersebut memiliki ukuran 3
m x 1 m full colour.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Stiker
Merupakan media yang sangat relatif disukai oleh sebagian
masyarakat dan mempunyai daya tahan yang cukup lama diantara
media lainnya. Selain itu media ini sangat fleksible, dalam artian
media ini dapat ditempatkan dimanapun tergantung selerea,
sehingga stiker memiliki kemampuan sebagai media promosi
periklanan yang sangat efektif. Stiker diberikan secara cuma-cuma
kepada pelanggan.
Stiker yang dibuat akan dibagikan secara gratis untuk target
market maupun target audience yang datang saat peluncuran poster
pemanasan global. Ukuran sticker 6 cm x 10 cm sedangkan untuk
penempatanya dapat ditempel di manapun sesuai kehendak.
d. Jam Dinding
Jam dinding dapat juga sebagai media promosi poster
pemanasan global. Dengan menampilkan konsep desain visual
poster pemanasan global dan dibuat dengan ukuran jam dinding
seperti biasa, desain dalam item promosi ini menampilkan visual
bumi sebagai penjelas. Jam dinding tersebut akan diberikan secara
cuma-cuma sebagai cinderamata kepada audience yang berkunjung
di pameran poster pemanasan global.
e. Mug
Mug atau lebih dikenal sebagai cangkir yang dibuat dengan
menggunakan bahan dasar tanah liat ini memiliki fungsi sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
media periklanan yang efektif. Dengan kegunaan primer sebagai
tempat minum, mug juga memiliki kegunaan sekunder yaitu
sebagai penempatan media promosi atau penghias. Dalam promosi
ini mug diberikan secara cuma-cuma pada pelanggan.
Konsep pada pembuatan mug ini berukuran standard,
dengan menampilkan slogan poster dengan visual poster
memanasan global.
f. Kaos
Kaos digunakan sebagai merchandise yang diberikan secara
terbatas (3 buah) pada saat peluncuran poster pemanasan global
dengan ukuran kaos medium dan large berbahan cotton coombed
30S. Pemilihan media tersebut dengan alasan kaos merupakan
media promosi yang bersifat fleksibel.
g. Pin
Pin digunakan sebagai merchandise dengan ukuran
berdiameter 5,8 cm. Pin dipilih karena asesoris ini merupakan
media promosi yang efektif dan bisa digunakan di berbagai tempat,
seperti: topi, tas, jaket, dan lain-lain.
h. Gantungan Kunci
Gantungan kunci dipilih sebagai media pendukung penulis ,
karena gantungan kunci tersebut merupakan media promosi yang
fleksibel dan dapat dipasang diberbagai tempat. Dengan ukuran
berdiameter 5,8 cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. Target Karya
a. Visualisasi rancangan poster pemanasan global berjumlah 15 poster
b. Desain cover dan back cover full colour
c. Perancangan desain Sekunder Poster, berupa :
1) X-Banner
2) Spanduk
3) Stiker
4) Jam Dinding
5) Kaos
6) Mug
7) Pin
8) Gantungan Kunci
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A. Media Utama Poster Pemanasan Global
1. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
6. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
7. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
8. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
9. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
10. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
11. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
12. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
13. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
14. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
15. Poster Layanan Masyarakat
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran poster : 60 x 45 cm
c. Bahan poster : Trisolv Postart
d. Headline poster : Decade
e. Sub headline : Alexandria
f. Efek : Digital Imaging
g. Teknik : Photoshop
h. Penempatan : Frame foto, gantung di dinding
i. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
B. Media Pendukung Poster Pemanasan Global
1. Mug
Penjelasan media:
a. Ukuran : Diameter 8 cm
b. Bahan : Keramik
c. Efek : Digital Imaging
d. Penempatan : Merchandise
e. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2. Jam Dinding
Penjelasan media:
a. Ukuran : 18 x 18 cm
b. Bahan : Plastik
c. Efek Visual : Digital Imaging
d. Penempatan : Digantung di dinding,
i. sebagai Merchandise
e. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3. Kaos
Penjelasan media:
a. Ukuran : All Size
b. Bahan : Cotton
c. Efek Visual : Digital Imaging
d. Teknik : Stiker Sablon
e. Penempatan : Merchandise
f. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
4. Stiker
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran : 6 x 10 cm
c. Bahan : Stiker
d. Efek : Digital Imaging
e. Teknik Editing : Photoshop, Corel Draw X4
f. Penempatan : Merchandise
g. Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
5. Spanduk
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran : 1 x 3 m
c. Bahan : MMT
d. Efek : Digital Imaging
e. Teknik : Photoshop
f. Penempatan : Luar Ruang
g. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
6. X-Banner
Penjelasan media:
a. Ukuran resolusi : 150 pixel
b. Ukuran : 60 x 160 cm
c. Bahan : MMT
d. Efek Visual : Digital Imaging
e. Teknik Editing : Photoshop
f. Penempatan : Dalam Ruang
g. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
7. Pin
Penjelasan media:
a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm
b. Bahan : Plastik
c. Efek Visual : Digital Imaging
d. Teknik Editing : Photoshop
e. Penempatan : Merchandise
f. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
8. Gantungan Kunci
Penjelasan media:
a. Ukuran : 5,8 cm x 5,8 cm
b. Bahan : Plastik
c. Efek Visual : Digital Imaging
d. Teknik Editing : Photoshop
e. Penempatan : Merchandise
f. Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia desain grafis dan multimedia merupakan sinergi antara ide,
talent dan skill para pelakunya dalam menciptakan sebuah karya yang
mengandung pesan untuk mempengaruhi pola pikir manusia terhadap suatu
hal. Salah satunya adalah Digital Imaging, yang merupakan manipulasi foto
untuk mencapai konsep visual dengan pesan yang tidak mungkin dikejar
hanya dengan fotografi saja. Penulis mengunakan teknik Digital Imaging
karena pesan visualnya cenderung hiperbolis dan terkadang tidak mungkin
kita terima dengan akal sehat, tetapi tetap menarik perhatian audience dalam
menyampaikan pesan.
B. Saran
Karena jumlah designer DKV (Desain Komunikasi Visual) kian
banyak seiring meningkatnya order dari dunia periklanan, maka diharapkan
para mahasiswa dan designer muda mampu kreatif dalam menghadapi
persaingan yang sangat ketat. Juga agar dapat mendatangkan nilai dalam
kehidupan manusia, karena desain kreatif itu sendiri merupakan desain yang
mengandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia
dalam arti yang seluas-luasnya.
Dalam proses pembuatan Digital Imaging terutama poster, para
Digital Imager (sebutan designer digital imaging) harus mampu menyerap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
tema yang diangkat dan menuangkannya dalam karya Digital Imaging.
Bukan hanya sekedar menampilkan keindahan visualnya saja tetapi pesan
yang disampaikan harus sampai dan dimengerti oleh audience. Digital
Imager sendiri selain menyerap tema yang diangkat harus mampu membaca
visual dan memiliki imajinasi yang kuat, artinya tahu visual yang diinginkan
audience dan punya imajinasi yang kuat. Karena image tersebut nantinya
akan bercerita tentang apa yang ingin diinformasikan kepada audience atau
masyarakat pada umumnya.