perancangan festival pantomim jakarta – …thesis.binus.ac.id/doc/workingpaper/2013-2-01950-ds...

21
1 PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – INTERNASIONAL Dian Nadzmi Anindra Jl. Binawarga kalibata no. 15 pancoran Jak-Sel (021-7994115) [email protected] Nico A. Pranoto B.F.A Abstrak TUJUAN PENELITIAN dari Tugas Akhir yang dibuat oleh penulis adalah mengenalkan pantomim kepada masyarakat kota besar. Sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan hiburan berkualitas. METODE PENELITIAN yang digunakan oleh penulis adalah sumber dari buku, kuisioner serta wawancara dengan narasumber di bidangnya. ANALISIS dari data yang didapat menunjukan bahwa penduduk Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki masalah yang sama mengenai kebisingan dan kepenatan. Belum ada media yang dapat mewadahi ekspresi mereka dalam bentuk positif. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian yang dilakukan penulis, strategi kreatif yang ditempuh adalah dengan membuat suatu event berupa Festival Pantomim di kota Jakarta yang bertaraf internasional. SIMPULAN dari perancangan ini adalah untuk membantu warga Jakarta yang kehilangan hiburan berkualitas seperti teater dan mewadahi mereka untuk ikut berekspresi, serta mengenalkan pantomim kepada mereka . Diharapkan agar imajinasi warga Jakarta dapat terus hidup dan menghasilkan hal baik nantinya. RESEARCH OBJECTIVES of Final Project created by the author is introduced pantomime to the big city community. Addressing the needs of the community will be quality entertainment. METHODS used by the author is the source of the book, questionnaires and interviews with sources in the field. Analysis of the data obtained shows that the population of Jakarta as a metropolitan city has the same problem of noise and fatigue. There is no media that can facilitate their expression in the form of a positive way. RESULTS ACHIEVED of research by the author, a creative strategy taken is to create an event in the form of Mime Festival in the city with international standards. Conclusion of this design is to help people in Jakarta who lost quality entertainment such as theater and facilitate them to participate expression, as well

Upload: ledat

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

1

PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM

JAKARTA – INTERNASIONAL

Dian Nadzmi Anindra

Jl. Binawarga kalibata no. 15 pancoran Jak-Sel (021-7994115)

[email protected]

Nico A. Pranoto B.F.A

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN dari Tugas Akhir yang dibuat oleh penulis adalah mengenalkan pantomim kepada masyarakat kota besar. Sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan hiburan berkualitas. METODE PENELITIAN yang digunakan oleh penulis adalah sumber dari buku, kuisioner serta wawancara dengan narasumber di bidangnya. ANALISIS dari data yang didapat menunjukan bahwa penduduk Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki masalah yang sama mengenai kebisingan dan kepenatan. Belum ada media yang dapat mewadahi ekspresi mereka dalam bentuk positif. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian yang dilakukan penulis, strategi kreatif yang ditempuh adalah dengan membuat suatu event berupa Festival Pantomim di kota Jakarta yang bertaraf internasional. SIMPULAN dari perancangan ini adalah untuk membantu warga Jakarta yang kehilangan hiburan berkualitas seperti teater dan mewadahi mereka untuk ikut berekspresi, serta mengenalkan pantomim kepada mereka . Diharapkan agar imajinasi warga Jakarta dapat terus hidup dan menghasilkan hal baik nantinya.

RESEARCH OBJECTIVES of Final Project created by the author is introduced pantomime to the big city community. Addressing the needs of the community will be quality entertainment. METHODS used by the author is the source of the book, questionnaires and interviews with sources in the field. Analysis of the data obtained shows that the population of Jakarta as a metropolitan city has the same problem of noise and fatigue. There is no media that can facilitate their expression in the form of a positive way. RESULTS ACHIEVED of research by the author, a creative strategy taken is to create an event in the form of Mime Festival in the city with international standards. Conclusion of this design is to help people in Jakarta who lost quality entertainment such as theater and facilitate them to participate expression, as well

Page 2: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

2

as introducing them to the pantomime. It is expected that the imagination of Jakarta residents can continue to live and produce good things later.

Kata Kunci : Life essence, Teatrikal, Unlimited, Hilarious

PENDAHULUAN

Teater. Pada masa sekarang hanya sedikit orang yang bisa mengapresiasi dan tertarik

pada karya seni ini. Padahal ada banyak nilai-nilai dan manfaat yang bisa diambil

dari sebuah teater. Untuk para pemain, kebersamaan, kerja keras, pengelolaan emosi,

kreativitas, olah fisik dan mental sangatlah lekat dengan teater. Dan untuk para

penikmat, nilai kebudayaan, moral, estetika, logika, kepekaan akan plot dan visual,

serta hiburan inspiratif dan masih banyak lagi. Namun sangat disayangkan, dewasa

ini budaya perteateran dan seni panggung sudah amat tertinggal dan dilupakan

masyarakat. Seperti halnya perwayangan, teater memiliki banyak cabang dan cara

untuk menyampaikan pesannya masing-masing. Salah satunya adalah teater

pantomim.

Teater Pantomim awalnya adalah Pantomim (Bahasa Latin: pantomimus, meniru

segala sesuatu) adalah suatu pertunjukan teater yang menggunakan isyarat, dalam

bentuk mimik wajah atau gerak tubuh, sebagai dialog. Jenis pertunjukan ini telah

dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus keagamaan

dengan cerita umumnya seputar mitologi Yunani. Pantomim kembali populer pada

abad ke-16 dengan berkembangnya Commedia dell’arte di italia yang membawa

pantomim pada bentuknya yang sekarang yang mengutamakan pada lakon komedi.

Pada abad ke-19, J. Grimaldi dari Britania Raya dan J.-B. G. Deburau Perancis ,

pencipta karakter saham terkenal Pierrot, mengembangkan pantomim sebagai bentuk

independen teater .

Pada sepertiga terakhir abad ke-19, pantomim dilakukan terutama di ruang musik. Di

Perancis sekolah Marseille, dipimpin oleh L. Rouffe, didirikan, dan di Inggris

pantomim dilakukan oleh D. Leno Little Tich, dan oleh F. Karno perusahaan, di

mana C. Chaplin memulai karirnya. Pada awal abad ke-20, pantomim dimanfaatkan

secara luas oleh direksi seperti Jerman beredar sebagai M. Reinhardt. Sejak tahun

Page 3: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

3

1930-an mimes paling terkenal telah J.-L. Barrault dan M. Marceau dari Perancis, L.

Fialka Cek, dan H. Tomaszew-ski Polandia. Di Rusia pantomim digunakan di

banyak drama rakya, ritual rakyat, dan skomorokh (aktor rakyat) pertunjukan. Pada

abad ke-19 itu dilakukan di acara stand dan sirkus. Antara 1910 dan 1920 pantomim

ini dimanfaatkan oleh direksi KA Mardzhanov, NN Evreinov, A. Ia. Tairov, dan V.

E. Meyer.

Masalah identitas pantomim yang masih banyak salah persepsi di kalangan

masyarakat maupun para senimannya. Setiap Negara memiliki batas dan standar

pantomim mereka masing-masing. Khususnya Negara yang menjadi salah satu

pelopor pantomime dunia. Salah satu contoh pantomim modern di Indonesia adalah

Teater Sena Didi Mime yang menggabungkan teater dan pantomim. Di Negara lain

seperti Studio Magenia (perancis) yang menjadi sanggar kolaborasi pantomim,

musical, dan teater kontemporer.

Di Indonesia masih banyak masyarakat yang yang menganggap bahwa pantomime

hanyalah sekedar badut dan pajangan yang ada di mall. Menyedihkan karena

faktanya pantomim adalah salah satu seni pertunjukan tertua di dunia dan memiliki

nilai seni serta imajinasi tinggi. Dan banyak memberi manfaat bagi audience maupun

pemainnya. Dalam perkembangannya selama lebih dari 200 tahun, pantomim

menjadi suatu seni pentas tersendiri. Perkembangan pantomim dunia telah

menemukan dinamisitasnya jauh waktu, sedangkan di Indonesia baru dimulai sekitar

tahun 1970-an, khususnya di Jakarta dan Yogyakarta. Tidak banyak seniman yang

menggeluti pantomim dan hanya beberapa seniman yang cukup konsisten, seperti

Sena A. Utaya, Didi Petet, Yayu Unru, Jemek Supardi, Moortri Poernomo, dan

Deddy Ratmoyo. Realitas sosial juga menunjukkan bahwa belum tercapai apresiasi

yang menggembirakan dari masyarakat terhadap eksisitensi pantomim.

METODE PENELITIAN

Ruang lingkup proyek tugas akhir ini yang dianggap tepat oleh penulis adalah

memediakan identitas pantomim di Indonesia dengan media perancangan event

suatu festival bertaraf internasional. Tujuan mendesain event Festival Pantomim

ini adalah untuk menyatukan arah pikiran masyarakat mengenai pantomime

Page 4: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

4

sehingga pantomime menjadi lebih mudah dimengerti oleh khayalak Indonesia.

Peluang ini juga dimanfaatkan untuk mengajak sanggar-sanggar pantomime luar

negeri untuk ikut mengapresiasi pantomime lain dan berpartisipasi dalam

pengenalan identitas pantomim ini.

- Merancang sebuah event berbentuk festival yang menjadi wadah

pencerminan identitas pantomim.

- Merancang konsep acara yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat

melalui cara pantomim.

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas audience.

HASIL DAN BAHASAN

Identifikasi Masalah

- Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap seni pantomim - Belum adanya media pengenalan apapun mengenai pantomim - Identitas pantomim yang belum tercerminkan secara lisan dan visual untu - khayalak di Indonesia. - Maraknya idealisme akan jenis pantomim di kalangan internasional yang

mengakibatkan perbedaan cara pandang dan terkadang kurang objektif.

Perumusan Masalah

Dari penjabaran kondisi dan masalah di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

- Bagaimana mendesain suatu event yang dapat menjadi media pemberi solusi kebutuhan masyarakat sekaligus pencerminan identitas pantomime kepada audience khususnya di Indonesia, serta menyatukan komunitas kreatif pantomime. - Bagaimana cara mendefinisikan pantomime dalam komunikasi visual tanpa menyempitkan ruang dan konten pantomim. - Bagaimana memposisikan pantomim menjadi hal yang menarik di masyarakat.

Page 5: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

5

Proses Kreatif

Jakarta International Mime Festival adalah Festival Panomim di Indonesia khususnya di Jakarta. Acara ini diselenggarakan untuk memperkenalkan pantomime dalam bentuk pendekatan sosial kehidupan sehari-hari masyarakat kota.

Memiliki Visi untuk, “Menciptakan dan memperkenalkan komunitas pantomime yang dicintai”. Dengan Misi utama untuk,

1. Menjadi sebuah acara yang dapat menjawab kebutuhan audience. 2. Selalu memberikan kebaharuan di setiap acara Festival 3. Melebihi Imajinasi

Target audience dari Festival ini adalah masyarakat kota besar yang memiliki ketertarikan pada seni, humor visual dan pertunjukan. Konsumen (Insight) dari audience adalah para young adults dan pelajar yang sangat penat tinggal di kota besar. Mereka sangat berharap dapat bersenang-senang dengan tenang dalam kota yang menjemukan ini.

Konsep Brand

Jakarta International Mime Festival memiliki esensi brand yaitu Vivid Imaination (Imajinasi yang Hidup), yang merupakan jiwa dari Festival Pantomim ini. Dengan kata kuci atau Brand Valuesnya adalah life, theatrical, unlimited, hillarious, dan friendly. Visi dari brand ini adalah menjadi Festival Pantomim yang dapat menginspirasi dan dicintai masyarakat. Brand Promise Jakarta International Mime Festival adalah

Big Idea

“ Ruang tanpa ruang ”

pribadi teater pantomim yang dapat menjadi apa saja dalam pementasannya. Panggung dapat berubah menjadi dimana saja dan apa saja. Karena itu kata ruang tanpa ruang mendefinisikan kebebasan dan kekuatan teater pantomime.

Pemilihan Strategi Verbal

Cara komunikasi verbal yang digunakan adalah dengan pendekatan bahasa yang humoris namun tetap puitis. Digunakan majas-majas dalam berbahasa dan gaya sastra yang cukup berseni, namun dengan pendekatan yang mudah diterima. Alasan penggunaan tata bahasa seperti ini adalah untuk mengedukasi audience mengenai keindahan seni sastra Indonesia. Bahasa-bahasi puitis tersebut juga melambangkan teater yang dekat dengan unsur dilebih-lebihkan dan mempunyai rasa. Penulisan narasi konten dibimbing oleh mentor sastra dan penulis senior.

Pemilihan Strategi Visual

Referensi style visual yang akan digunakana adalah gaya ilustrasi erica illcane, dan

Page 6: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

6

japanesse style. Kompilasi teknik cat air dan digital painting. Gaya Tadanori Yokoo dalam mendesain poster teater jepang pada tahun 1930an menjadi referensi khusus untuk pengembangan visual. Juga teknik sketching Erica Illcane dan visual character dari Hayao Miyazaki.

Logo, Untuk kepentingan festival, logo festival pantomim dibuat menjadi komunikatif dan dinamis dengan pemilihan huruf sans serif serta dekoratif type.

Tipografi, Tipografi yang akan digunakan terdiri dari kombinasi antara Font dekoratif dan san serif yang menjadi elemen visual.

Judul dan Logo

Konsep logo Jakarta Mime Festival adalah sbuah symbol mata Mime. Gaya make up

mime klasik, dengan pidi putih dan bibir merah. Namun mata mime dipilih karena

mata mereka dapat melihat hal yang inin mereka lihat. Semut sebagai elemen

pembangun mata mime menggambarkan manusia yang membentuk dan menghadiri

Jakarta International Mime Festival. Logo terbentuk dari semut-semut yang terdiri

dari 23 (dua puluh tiga) pose semut yang berbeda. Mereka datang dari berbagai

penjuru menuju keramaian festival.

Page 7: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

7

Stationary

Merupakan alat pembantu utama dalam pencerminan identitas. Stationary Jakarta

Intenational Mime Festival dirancang dengan warna hitam dan putih dengan aksen

merah. Kop surat berukuran A4 dengan bahan Concord white. Kartu nama berukuran

5.5 x 9 cm dua sisi dengan bahan kertas Symbol freelite 210gr. Amplop dengan

ukuran 23 x 11 cm dengan bahan Concord White. Sisi depan terdapat logo, website,

supergrafis dan letak label tujuan di bagian belakang amplop.

Page 8: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

8

Graphic Standard Manual

Graphic Standard Manual, ini adalah judul panduan tata cara pemakaian elemen

visual dan grafis suatu identitas brand, agar tidak melenceng/ memberikan perubahan

persepsi dan penciptaan karakter desain.

(Gambar 4. Thumbnail Buku GSM)

Page 9: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

9

Event Fun To Mime (Pan-to-mim)

Adalah tema Festival Mime Jakata Internasional di tahun ini. Fun To Mime

juga dapat dibaca sebagai Pan-to-mim. Menjelaskan bahwa pantomim adalah

sebuah hiburan yang menyenangkan. Fun To Mime mengambil tema

kehidupan sehari-hari masyarakat yang sarat dengan kepenatan dan bising. Di

event ini masyarakat akan diajak ke dimensi lain kota Jakarta dalam duia

mime. Kota yang tenang penuh imajinasi dan menyenangan. Hal-hal

menghibur namun tanpa bising dan kepenatan. Pengunjung akan didekatkan

kepada pantomime dengan mencoba langsung symbol-simbol dari pantomim.

Logo Fun To Mime

(Gambar 5. Logo Fun To Mime)

Memakai font modifikasi dari Futura. Warna jingga, merah muda dan turquoise

dipilih untuk memberikan kesan ceria dan nyaman. Tracking dibiarkan bermain

untuk memberi kesal fun dan tidak dibatasi.

Page 10: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

10

ID Card

(Gambar 6. ID Card Fun To Mime)

Kartu ID berukuran 7x12cm dengan bahan Art Cartoon 210gr dimasukan ke dalam

case plastik standar yang dapat dikalungkan ke leher. Digunakan sebagai kartu

identitas panitia Fun To Mime.

Page 11: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

11

Kaos

(Gambar 7. Kaos Merchandise Fun To Mime)

Kaos acara sebagai merchandise dalam ukuran S, M, L, XL. Dengan bahan kaos

katun nyaman berwarna putih. Dicetak separasi gambar utama Fun To Mime bagian

depan dan logo Fun To Mime di bagian belakang dengan super grafis dari Jakarta

International Mime Festival di bagian kiri bawah dan logo festival di bagian lengan.

Page 12: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

12

Poster

(Gambar 8. Poster Utama)

Poster utama terdiri dari visual utama yang menggambarkan 3 (tiga) orang dengan

ekspresi yang berbeda. Didukung oleh poster teaser yang merupakan bagian dari

poster utama. Diprint dalam format A2 dengan kertas art paper 150 gr

(Gamabr 9. Poster teaser 1 dan 2)

Page 13: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

13

Canvas Bag

(Gambar 10. Canvas Bag)

Canvas bag sebagai merchandise yang diberikan kepada pengunjung. Di dalamnya

terdapat buku program, flyer dan promotion tools lainnya yang dapat dibawa oleh

pengunjung. Canvas Bag untuk acara Fun To Mime ini menggunakan bahan canvas

mori berukuran 50x45 cm. Berwarna dasar cream dan di cetak visual poster serta

logo festival.

Page 14: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

14

Tiket

(Gambar 11. Tiket)

Terdapat beberapa jenis tiket untuk acara ini, yaitu tiket untuk masuk, teater,

workshop,dan room without room. Setiap tiket dan jenis acara berbeda visualnya.

Tiket dicetak dengan ukuran 15x5 cm di kertas art paper 210g.

Page 15: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

15

Banner

Banner vertical digunakan untuk promosi di luar dan di dalam acara. Memberikan

dan mendukung suasana yang menggambarkan mood acara Fun To Mime. Banner

dicetak di bahan albatros 100g dengan ukuran 160x60 cm, 210x80 cm dan 120x 40

cm.

(Gambar 12. Vertikal Banner)

Page 16: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

16

Banner horizontal dicetak dalam ukuran 720x300 cm, 728x90 cm, 300x100 cm.

dicetak dengan bahan outdoor dan penempatannya digantung di dalam dan di luar

acara.

(Gambar 13. Horizontal Banner)

Pin

Pin sebagai salah sau media promosi di merchandise memiliki peran sebagai aksen

dan asesoris pengingat acara. Pin dicetak dalam diameter 6 cm di bahan doff.

Page 17: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

17

Signage

Signage acara dirancang untuk dapat mengilustrasikan gambaran konsep di setiap

acara dalam Festival seperti, teater, workshop, ruang tanpa ruang, pasar bisu,

terowongan ajaib dan lain-lain. Seiap signage memiliki karakter dari masing-masing

acara. Signage digunakan sebagai penunjuk tempat dalam dekorasi juga sebagai

elemen bantuan dalam buku program dan poster.

Page 18: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

18

(Gambar 15. Signage)

Buku Program

Merupakan suatu panduan yang diberikan kepada pengunjung. Berisi mengenai

keterangan acara dan Jakarta International Mime Festival. Di dalam buku program

ini pengunjung dapat mengerti tujuan penyelenggaraan Festival ini dan dapat

membantu pengenalan Mime kepada masyarakat.

Page 19: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

19

( Gambar 15. Thumbnail Buku program)

Page 20: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

20

PENUTUP

Kesimpulan

Perancangan Festival Pantomim Jakarta Internasional ini dibuat untuk memperkenalkan pantomime di Indonesia dan menyatukan teater-teater pantomime menjadi suatu komunitas yang kaya akan apresiasi. Adapun perancangan Festival ini memiliki keuntungan sendiri bagi para seniman pantomim. Hal ini tak lepas dari nilai positif yang bertujuan untuk memberikan arah perspektif yang lebih baik.

Saran

Perancangan Festival Pantomim Jakarta Internasional ini bukanlah suatu hal yang sederhana, karena peranan desaigner sangatlah penting dalam hal ini, bila seorang kreatif tidak benar-benar memahami atau minimal mengerti secara dalam maka hasil yang akan diperoleh akan terbatasi oleh keterbatasan yang dimiliki kreatif tersebut.

REFERENSI

Designerboks, (2010). Magic Branding, (Jilid 1). Germany: Billy Blue

Europe Design Ltd (2010). *EDAWARDS (Jilid 1). Europe: Page One

Heller, S. (2006). Becoming Graphic Designer. (3rd edition). New York : Wiley

Kipnis (1974) The Mime Book (edisi kedua). USA : Rockport

Lidwell, W., Holden, K., dan Butler, J., (2003). Universal Principles of Design.

(1st Edition ). USA:Rockport

Matthews, A. (2008). Ikuti Kata Hatimu. (Jilid 1). Jakarta : Kharisma

Meyer, G. (2006). Psychology. (1st Edition ). New Jersey : Pearson

Rustan, S. (2009). Layout dan penerapannya. (Jilid 1). Jakarta : Gramedia

Rustan, Surianto (2009). Mendesain logo. (Jilid 2) Jakarta: Gunung Agung

Safanayong, Y. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. (Jilid 1). Jakarta : Arte

Segall, K. (2012). Insanely Simple The Obsession That Drives Apple’s Success. (Jilid

1). USA : Portofolio Penguin

Wiryawan, Mendiola B. (2007).Kamus Branding. (Jilid 1) Jakarta : Page One

Wheeler, A. (2009), Designing Brand Identity. (3rd edition). USA : Rockport

Page 21: PERANCANGAN FESTIVAL PANTOMIM JAKARTA – …thesis.binus.ac.id/doc/WorkingPaper/2013-2-01950-DS WorkingPaper001... · dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus

21

RIWAYAT PENULIS

Dian Nadzmi Anindra lahir di Jakarta pada 6 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada 2014. Saat ini bekerja sebagai creative designer di Ismaya Group dan Visal Cerdas.