perancangan environmental graphic design museum keraton ... · > penambahan informasi non-verbal...

52
Perancangan Environmental Graphic Design Museum Keraton Sumenep Edward Suryapto (3404. 100. 049)

Upload: vuongdang

Post on 12-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perancangan Environmental Graphic Design Museum Keraton Sumenep

Edward Suryapto (3404. 100. 049)

PENDAHULUAN> Latar Belakang Masalah>Identifikasi Masalah>Rumusan Masalah>Batasan Masalah>Tujuan>Manfaat>Ruang Lingkup>Metode Penelitian

Latar Belakang Masalah

> Museum Keraton Sumenep merupakan satu-satunya keraton yang masih berdiri di Jawa Timur.

> Areal Museum seluas 1,15 hektar, terbagi menjadi 4 area utama, menampung kurang lebih 400 benda peninggalan Keraton.

> Museum belum memiliki sistem EGD dilihat dari aspek information, wayfinding, dan exhibition.

> Pihak Dinas Pariwisata dan Budaya menghendaki penataan Museum yang lebih difokuskan pada informasi mengenai Keraton.

Identifikasi Masalah

> Sistem WayfindingDengan luas dan penyebaran galeri yang ada, Museum Keraton Sumenep belum memiliki media atau artifak wayfinding. Pengunjung tidak dapat mengidentifikasi bagian per bagian Museum tanpa adanya artifak wayfinding.

Eksisting Artifak Wayfinding

Identifikasi Masalah

> Sistem InformationAdanya kerusakan, kehilangan, dan belum lengkapnya sistem grafis lingkungan atau EGD Museum Keraton Sumenep. Termasuk tidak adanya penjelasan mengenai Keraton itu sendiri.

Eksisting Artifak Information

Identifikasi Masalah

> Sistem ExhibitionAdanya perubahan dan penambahan koleksi dan galeri Museum. Pihak Dinas Pariwisata menghendaki penyetuan elemen eksibisi dengan lebih terpadu dan “ramah” bagi pengunjung.

Eksisting Artifak Information

Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sebuah sistem grafis lingkungan Museum Keraton Sumenep dengan

mempertimbangkan aspek wayfinding, information, dan exhibition design?

Batasan Masalah

> Pendanaan yang dialokasikan untuk pengembangan Museum Keraton Sumenep

> Konstruksi detil, gambar teknik, kalkulasi bahan dan material, dan biaya pengerjaan

> Konten informasi

Tujuan

> Membangun citra Museum Keraton Sumenep sebagai satu-satunya museum dengan bangunan keraton yang masih asli di Jawa Timur

> Memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengunjung

> Membangun sistem grafis lingkungan Museum Keraton Sumenep yang memberi ruang bagi perubahan yang mungkin dilakukan, serta penambahan koleksi museum

Manfaat

> Pemerintah Kota Sumenep

> pengunjung Museum Keraton Sumenep

> pengelola Museum Keraton Sumenep

Ruang Lingkup

> Sistem penunjuk arah (wayfinding system), termasuk di dalamnya signage system, dan pembuatan denah/peta museum.

> Desain informasi, yaitu perancangan informasi untuk koleksi, ruangan, atau bangunan museum.

> Desain ekshibisi, yang mencakup Storytelling, tema, dan displaypameran.

Metode Penelitian

> Metode kualitatif.

> Tinjauan pustaka.

> Internet.

Studi Pustaka dan Eksisting> Environmental Graphic Design>Studi Eksisting

Environmental Graphic Design

Sumber Pustaka:

> Wayfinding: Designing and Implementing Graphic Navigational System (Craig Berger)

> Information Design Handbook (Jenn & Ken Visocky O’Graddy)

> Majalah Desain Concept, Vol.04 Edisi 23, 2008

Museum Mpu Tantular

Museum 10 Nopember

Studi Eksisting

Kesimpulan Wayfinding:

> Penempatan signage

> Denah umum atau peta

> Utamakan Keterbacaan dan informasi

Studi Eksisting

Kesimpulan Information:

> Fokus informasi pada bangunan sebagai bekas keraton

> Penambahan informasi non-verbal dapat membantu penyampaian informasi.

Studi Eksisting

Kesimpulan Exhibition:

> Indoor/Outdoor, Pencahayaan, dan storytelling

> konsepsi eksibisi sebuah museum tidak hanya terbatas pada obyek yang nyata, namun juga informasi, cerita, dan informasi lainnya

Metodologi Perancangan> Gambaran Umum Subyek Desain>Jenis dan Sumber Data>Tahapan Perancangan

Gambaran Umum

> Museum Keraton Sumenep sebagai Subyek Desain

> Pengunjung

Jenis dan Sumber Data

> Data Primer• Wawancara Bpk. Nasir, Kepala Dinas Pariwisata Sumenep.

• Wawancara dengan pengunjung museum.

• Observasi pada Museum Keraton Sumenep, Museum Mpu Tantular Sidoarjo, dan Museum Tugu Pahlawan Surabaya.

> Data Sekunder• Literatur-literatur yang sesuai.

• Informasi atau artikel di internet sebagai tambahan studi eksisting, kompetitor, dan sebagainya.

Tahapan Perancangan

Tahap Analisa:

> Mengamati fenomena dan subyek desain

> Stakeholder utama dan pengunjung (Goal)

> Studi Literatur dan studi eksisting (Solusi)

Tahapan Perancangan

Variabel Teknis

Tahapan Perancangan

Variabel non-teknis

Tahapan Perancangan

Tahap Perancangan:

Konsep Desain> Hierarki Museum Keraton Sumenep>Analisa>Penelusuran Konsep Desain

Hierarki Museum

> Area Pameran

> Area Keraton

> Area Kantor

> Area Public Service

> Area non-pengunjung

Denah Umum Museum

Analisa

> Ciri Arsitektural dan area outdoor/indoor

> Area pameran relatif kecil

> Alur Pengunjung

> USP Museum sebagai satu-satunya keraton yang masih berdiri di Jawa Timur

Diagram Alur Pengunjung

Alur Pengunjung yang Diharapkan

Penelusuran Konsep Desain

Alur Penelusuran Konsep

Definisi konsep

> Proud and Humble memiliki makna bahwa dalam perancangan ini, Museum Keraton Sumenep ditempatkan dalam sebuah status “keraton” namun memiliki keterbukaan bagi setiap orang yang berkunjung

> Pride and humble mengandung makna panfsiran kekayaan sejarah dan budaya Museum Keraton Sumenep dengan cara pandang atau kerangka berpikir yang lebih kekinian, dengan menjunjung tinggi semua kekayaan tersebut

Kriteria Desain> Tema Eksibisi>Kriteria Information>Kriteria Wayfinding>Kriteria Eksibisi

Tema Eksibisi

> melukiskan kebanggaan Sumenep sebagai sebuah situs sejarah yang otentik, sekaligus mengekspos kekayaan budaya masyarakat Sumenep pada masa itu

> Penempatan Koleksi sebagaimana aslinya

> Respectful

> Interksi khas Keraton

Kriteria Information

> Identitas Umum Museum

Museum Keraton Sumenep di abad ke-18 berfungsi sebagaikeraton. Keraton Sumenep ini memiliki lambang kerajaan

Alternatif Penyederhanaan Logo

Kriteria Information

> Graphic Signature

Graphic Signature diambil dari penyederhanaan ukiran khas Sumenep

Kriteria Information

> Warna

Warna diambil dari warna yang sering digunakan pada ukiran yang terdapat pada areal Keraton

Palet Warna Identitas Umum Museum

Kriteria Information

> Tipografi

Kriteria Information

> Piktografi

Piktografi menggunakan piktografi AIGA yang telah dikenal secara luas di seluruh dunia.

Kriteria Wayfinding

> Tipologi Signage> Identitas Museum

> Identitas Area

> Peta

> Signpost

> Direktori Galeri

> Direktori sub-galeri

> Directional sign

> Regulatory Sign

> Master Label

> Label Koleksi

Penempatan Sign Utama

Kriteria Eksibisi

> Penggunaan alat bantu eksibisi:

> Plinth

> Case

> Pedestal

Alat Bantu Pameran

Implementasi Desain

> Exhibition System>Signage System