perancangan dan pengembangan produk crash box [makalah][revisi]

Upload: sang-penyendiri

Post on 14-Oct-2015

685 views

Category:

Documents


69 download

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    1/45

    i

    TUGAS

    PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

    TENTANG

    (CRASH BOX)

    Oleh:

    SYUKRON HAMDI F1C 111 075

    Program S1 Teknik Mesin

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MATARAM

    2014

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    2/45

    ii

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1

    1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................11.2 Tujuan .............................................................................................................................21.3 Langkahlangkah Pengembangan ................................................................................2BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4

    2.1 Penelitian Sebelumnya ....................................................................................................42.2 Collapsible Impact Energy Absorber ..............................................................................4

    2.2.1 Crash Box ...........................................................................................................42.2.2 Jenis-jenis Crash box ..........................................................................................5

    2.3 Tekuk (Buckling) ............................................................................................................62.4 Proses Pengembangan Generik .......................................................................................82.5 Pengembangan Konsep : Proses Awal Hingga Akhir.....................................................92.6 Membuat Target Spesifikasi ......................................................................................... 102.7 Menentukan Spesifkasi Akhir....................................................................................... 112.8 Aktivitas Penyusunan Konsep ...................................................................................... 112.9

    Tahapan Penentuan Konsep Produk ............................................................................. 11

    2.10 Penyusunan Fungsi Produk .......................................................................................... 122.11 Proses Pengambilan Data Dengan Metode QFD .......................................................... 132.12 Data Material dan Dimensi Spesimen .......................................................................... 17BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ....................................... 19

    3.1 Pernyataan Misi ............................................................................................................ 193.2 Alasan Pengembangan .................................................................................................. 203.3

    BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 29

    4.1 Pengelompokan Interpretasi Kebutuhan Pelanggan ..................................................... 29

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    3/45

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSeiring perkembangan teknologi, perkembangan sistem keamanan pada alat

    transportasi sangat diperlukan dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan akan kendaraan

    untuk menunjang mobilitas masyarakat. Berbicara mengenai alat transportasi maka tidak lepas

    dengan kemungkinan kecelakaan lalu lintas yang akan terjadi, tentunya hal ini merupakan

    sesuatu yang tidak diharapkan sehingga para produsen alat transportasi selalu berpikir untuk

    memberikan solusi terhadap hal tersebut dengan cara menambahkan beberapa sistem

    keamanan pada produknya agar dapat meminimalisasi efek yang ditimbulkan akibat

    kecelakaan.

    Dalam perkembangannya banyak sekali sistem keamanan yang diterapkan oleh para

    produsen kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat, salah satunya adalah crash

    box, perangkat ini merupakan sistem keamanan pasif (passive safety system) dan merupakan

    salah satu bagian dari crashworty system yang digunakan untuk mengurangi tingkat keparahaan

    kecelakaan yang dialami penumpang atau bagian kendaraan yang vital seperti mesin akibat

    frontal crash.

    Crash box yang diletakkan diantara bumper dan rangka pada bagian depan kendaraan

    merupakan bagian yang sangat penting sebagai penyerap energi impak dalam hal ini tabrakan

    depanfrontal crash. Crash box ini diharapkan mengalami deformasi dengan menyerap energi

    impak sebelum mengenai bagian kendaraan yang lain seperti frame dan kabin sehingga

    deformasi yang terjadi dapat diminimalisasi.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    4/45

    2

    Velmurugan and Muralikannan (2009) meneliti karakteristik penyerapan energi pada

    crash box dengan melakukan pengujian statik dan dinamik dari beberapa macam bentuk

    penampang diantaranya lingkaran (circle), persegi (square), dan persegi panjang (rectangular)

    masing-masing crash box memiliki keliling, ketebalan, dan tinggi yang sama, hasil penelitian

    tersebut menunjukkan penyerapan energi spesifik pada penampang lingkaran (circle) lebih

    tinggi dari penampang persegi (square) dan persegi panjang (rectangular) sedangkan

    penampang persegi (square) lebih baik dari persegi panjang (rectangular).

    Dari latar belakang inilah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai besar pengaruh

    variasi diameter dan panjang crash boxberpenampang lingkaran (circle) agar didapatkan

    penyerapan energi dan perilaku deformasi yang baik, hal ini dilakukan untuk mendukung

    hasil penelitian sebelumnya.

    1.2 TujuanTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

    pengaruh variasi diameter dan panjang crash box agar memiliki kemampuan menyerap energi

    dan perilaku deformasi yang baik pada pengujian (Dropped weight impact).

    Selain itu ada beberapa tujuan antara sebagai berikut :

    a. Merancang dan mengembangkan produk terbaru Crash Box untuk memenuhi keinginanpelanggan.

    b. Merancang dan mengembangkan produk Crash Box untuk memenangkan persaingan dariproduk sejenis yang ada di pasaran.

    1.3 Langkah-langkah Pengembangan1. Menentukan produk yang akan dikembangkan beserta gambar produk yang ada di

    pasaran

    2. Mendapatkan alasan pengembangan baik dari kemungkinan peluang-peluang yang adamaupun dari kebutuhan pelanggan melalui proses interview.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    5/45

    3

    3. Mengelompokkan interpretasi kebutuhan pelanggan untuk mempermudah

    pengidentifikasian.

    4. Konsep Desain produk alternatif

    5. Pemilihan Konsep Desain terbaik.

    6. Menentukan spesifikasi dari produk yang terpilih7. Membuat pernyataan misi dari konsep produk yang terpilih.8. Menentukan prinsip kerja dari konsep produk yang terpilih

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    6/45

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian SebelumnyaVelmurugan dan Muralikannan (2009) meneliti karakteristik penyerapan energi pada

    crash box dengan melakukan pengujian statik dan dinamik dari beberapa macam bentuk

    penampang di antaranya lingkaran (circle), persegi (square), dan persegi panjang (rectangular)

    masing-masing crash box memiliki keliling, ketebalan, dan tinggi yang sama, hasil penelitian

    tersebut menunjukkan penyerapan energi spesifik pada penampang lingkaran (circle) lebih

    tinggi dari penampang persegi (square) dan persegi panjang (rectangular) sedangkan

    penampang persegi (square) lebih baik dari persegi panjang (rectangular).

    Berdasarkan penelitian di atas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

    bagaimana pengaruh variasi diameter dan panjang crash boxberpenampang lingkaran (circle)

    agar didapatkan ukuran yang baik dalam penyerapan energi dan perilaku deformasinya, hal ini

    dilakukan untuk mendukung hasil penelitian sebelumnya

    2.2 Collapsible Impact Energy Absorber2.2.1Crash Box

    Crash box adalah salah satu jenis penyerap energi impak (Impact energy absorber)

    yang diletakkan diujung rangka depan kendaraan yang berfungsi sebagai penyerap energi

    impak akibat tabrakan pada bagian depan, pada saat terjadi tabrakan depan (frontal crash)

    crash box diharapkan dapat terdeformasi dengan menyerap energi tabrakan sebelum

    mengenai bagian yang dilindungi sehingga kerusakan pada rangka kabin utama dapat

    diminimalisasi dan penumpang dapat selamat. Energi yang diterima oleh crash box saat

    terjadi tabrakan diserap melalui deformasi plastis pada crash box itu sendiri, crash box

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    7/45

    5

    menyerap energi impak dan mengurangi gaya maksimalnya diamana seluruh energi

    tabrakan didistribusikan secara merata dan besar gayanya tidak melebihi nilai yang

    diizinkan agar struktur yang lain terlindung dari kerusakan yang parah. Agar crash box dapat

    memproteksi struktur dengan baik maka desain crash box harus mengikuti kriteria sebagai

    berikut :

    Energi impak akibat tabrakan sebanyak mungkin harus dapat didistribusikanmenjadi deformasi irreversible atau energi tabraknya diubah menjadi deformasi

    plastis.

    Crash box adalah peralatan sekali pakai sehingga harus mudah diproduksi danbiayanya rendah serta mudah pemasangan dan pelepasannya.

    Crash box harus cukup panjang agar jalur deformasi untuk penyerapan energitabrakan semakin panjang pula, tetapi tidak mengambil terlalu banyak ruang pada

    bagian depan kendaraan.

    Gambar 2.1 Crash boxpada struktur rangka kendaraan

    Sumber : Liu Yanjie (2008)

    2.2.2Jenis-jenis Crash boxCrash box sebagai system keamanan pasif pada kendaraan memiliki beragam jenis

    diantaranya adalah tabung berpenampang lingkaran( circular tubes), tabung berpenampang

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    8/45

    6

    persegi (square tubes), corrugated tubes, multicorner columns,frusta,struts ,honeycomb cells,

    sandwich plates dan bentuk-bentuk khusus lain yang sesuai dengan kegunaannya sebagai

    penyerap energi impak akibat tabrakan depan. Contoh jenis crash box dapat dilihat pada

    gambar 2.2.

    Gambar 2.2 Jenis-jenis Crash box

    Sumber : Jiayao Ma and Zhong You (2008)

    2.3 Tekuk (Buckling)Buckling merupakan suatu jenis dari kegagalan struktur yang terjadi pada struktur

    kolom atau struktur berbentuk tiang, hal ini terjadi akibat pembebanan secara aksial pada

    struktur tersebut, jika suatu tiang yang tipis diberi tekanan maka tiang tersebut akan

    membengkok dan terdefleksi secara lateral sehingga dapat dikatakan struktur tersebut

    mengalami buckling. Dengan bertambahnya beban aksial pada struktur kolom maka defleksi

    lateral juga akan bertambah dan pada akhirnya kolom akan benar-benar terdeformasi plastis.

    Ilustrasi buckling dapat dilihat pada gambar 2.3.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    9/45

    7

    Gambar 2.3Bucklingpada struktur kolom

    Sumber :.Beer, 2006: 635

    Crash box merupakan salah satu jenis komponen yang berfungsi untuk menyerap energi

    kinetik akibat tabrakan dimana energi tersebut diubah kebentuk lain yaitu deformasi plastis

    pada struktur dengan bentuk tekukantekukan yang disebut buckling, sehingga dengan adanya

    bucklingpada crash box tersebut energi kinetik akibat tabrakan yang diterima oleh kendaraan

    tidak langsung tersalur ke rangka utama yang akan menyebabkan kerusakan parah dan cidera

    pada penumpang.

    Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai

    kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

    1. Kualitas ProdukSeberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan

    kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan

    menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.2. Biaya Produk

    Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut

    biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan

    oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

    3. Waktu Pengembangan ProdukWaktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,

    menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    10/45

    8

    akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari

    usaha yang dilakukan tim pengembangan.

    4. Biaya PengembanganBiaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari

    investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

    5. Kapabilitas Pengembangan.Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan

    untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

    Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan

    bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari

    persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk,

    perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan

    pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.

    Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiaptiap elemen suatu produk

    mempunyai fungsifungsi sendiri. Diantara fungsifungsi satu dengan yang lain terkadang ada

    saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.

    Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu :

    Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.

    Pengelompokan fungsi produk.Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahan sekumpulan input menjadi

    sekumpulan output. Proses Pengembangan produk adalah langkah-langkah atau kegiatan-

    kegiatan di mana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun , merancang, dan

    mengkomersialkan suatu produk.

    2.4 Proses Pengembangan GenerikProses pengembangan produk yang umum terdiri dari enam tahap, yaitu:

    1. PerencanaanKegiatan perencanaan ini sering dirujuk karena kegiatan ini mendahului

    persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

    2. Pengembangan KonsepPada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,alternatif

    konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih

    untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    11/45

    9

    3. Perancangan Tingkatan SistemFase perancangan tingkata sistem mencakup definisi arsitektur produk dan

    uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.

    4. Perancangan DetailFase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan

    toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh

    komponen standar yang dibeli dari pemasok.

    5. Pengujian dan perbaikanFase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari

    bermacam-macam versi produksi awal produk.

    6. Produksi awal:Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang

    sesungguhnya.

    2.5 Pengembangan Konsep : Proses Awal Hingga AkhirProses pengembangangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Identifikasi kebutuhan pelangganSasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan

    mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan.

    2. Penetapan spesifikasi targetSpesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja.

    3. Penyusunan KonsepSasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-konsep

    produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

    4. Pemilihan KonsepPemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis dan

    secara berturut-turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling

    menjanjikan.

    5. Pengujian KonsepSatu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan

    telah terpenuhi, mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama

    proses pengembangan selanjutnya.

    6. Penentuan Spesifikasi akhir

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    12/45

    10

    Spesifikasi target yang telah ditentukan diawal proses ditinjau kembali setelah

    proses dipilih dan diuji.

    7. Perencanaan proyekPada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadual

    pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu

    pengembangan dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk

    menyelesaikan proyek.

    8. Analisis EkonomiTim, sering didukung oleh analisis keuangan, membuat model ekonomis untuk

    produk baru.

    9. Analisa Produk-Produk pesaingPemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi

    produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan

    produk dan proses produksi.

    10. Pemodelan dan Pembuatan PrototipeSetiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk

    model dan prototipe.

    Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataaan misi proyek terdapatlima tahapan proses berikut :

    1. Mengidentifikasi peluang2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek3. Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek5. Merefleksikan kembali hasil dan proses.2.6 Membuat Target Spesifikasi

    Target spesifikasi merupakan tujuan tim pengembangan yang berperan dalam menjelaskan

    produk agar sukses di pasaran. Kemudian target spsesifikasi ini akan diperbaiki tergantung

    kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih.

    Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah:

    1. Menyiapkan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan.Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang

    memuaskan kebutuhan pelanggan.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    13/45

    11

    Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat daftar metrik:

    a. Metrik harus komplitb. Metrik merupakan variabel yang berhubungan (dependent), bukan variabel bebas

    (independent)

    c. Metrik harus praktisd. Beberapa kebutuhan tidak dengan mudah diterjemahkan menjadi metrik terukur.

    2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing.3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.

    Nilai ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim. Nilai yang dapat diterima secara

    marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara komersial.

    2.7 Menentukan Spesifkasi AkhirMenentukan spesifikasi akhir sangat sulit karena adanya trade-offs, yaitu hubungan

    berlawanan antara dua spesifikasi yang sudah melekat pada konsep produk yang terpilih. Tahap

    paling sulit untuk memperbaiki spesifikasi adalah memilih metode agar trade-off dapat

    terpecahkan.

    2.8 Aktivitas Penyusunan KonsepKonsep produk adalah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi , prinsip kerja, dan

    bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan

    kebutuhan pelanggan.

    2.9 Tahapan Penentuan Konsep Produk1.Memperjelas Masalah

    Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum danpemecahan sebuah masalah menjadi submasalah.

    2.Pencarian secara EksternalPencarian eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan

    submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas masalah.

    3.Pencarian secara InternalPencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari tim dan

    pribadi untuk menghasilkan konsep solusi.

    4.Menggali secara Sistematis

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    14/45

    12

    Penggalian secara sistematik ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup

    kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi yaitu yang

    merupakan solusi untuk sub-submasalah.

    5.Merefleksikan pada Hasil dan ProsesMeskipun langkah refleksi diletakkan paling akhir, refleksi sebaiknya dilakukan pada

    keseluruhan proses.

    2.10Penyusunan Fungsi ProdukSecara umum fungsi produk di bagi menjadi dua, yaitu ; fungsi utama (main function) dan

    fungsi tambahan (sub-function). Seperti diketahui, bahwa suatu produk bisa terdiri dari satu

    bagian (part) atau lebih. Sedangkan sebuah bagian/part dapat terdiri dari satu atau lebih

    komponen. Komponen terdiri dari beberapa elemen.

    Berdasarkan atas struktur pembentukan suatu produk diatas, maka fungsi suatu produk

    dapat dibagi menjadi fungsi utama (main function), fungsi bagian (partfunction), fungsi

    komponen (component function) dan fungsi elemen (element function). Tetapi secara umum

    fungsi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu fungsi utama (overall function) dan fungsi bagian (sub-

    function).

    Untuk itu, setiap industri dalam merancang dan mengembangkan produk yang baik, akan

    melakukan langkah yang berbeda-beda tergantung dari jenis industri tersebut. Namun secara

    umum metode untuk merancang dan mengembangkan produk dapat digambarkan seperti pada

    gambar 2.4.

    Gambar 2.4 Metodeproduct design and development

    Sumber: Eppinger, 2001

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    15/45

    13

    2.11Proses Pengambilan Data Dengan Metode QFDA. Tahap Perencanaan dan Persiapan

    Tahap ini merupakan persiapan dalam melakukan dan mengimplementasikan QFD.

    Adapun topik kuncinya meliputi:

    1. Menetapkan dukungan dari seluruh organisasi: Dukungan ini haruslah berasal daripihak manajemen, fungsional, serta anggota team QFD yang terdiri dari berbagai

    skill.

    2. Menentukan keuntungan yang mungkin didapat: beberapa keuntungan yang dapatdiperoleh oleh tim QFD antara lain untuk: 1) mengetahui kebutuhan dan keinginan

    konsumen, 2) mengembangkan visi anggota tim secara umum dari suatu produk,

    mendokumentasikan seluruh keputusan dan asumsi-asumsi selama interpretasi secara

    ringkas dalam bentuk home of quality, 3) meminimalkan resiko pengulangan di

    tengah proyek, dan 4) mempercepat perancangan produk.

    3. Memutuskan siapa konsumennya: Disini didefinisikan secara jelas siapakonsumennya, mengidentifikasi semua konsumen yang potensial, serta

    mengidentifikasi konsumen kunci. Untuk mengidentifikasi konsumen kunci ada

    beberapa cara: 1). Setiap orang langsung setuju, 2). Metode matrik prioritas, 3).Metode AHP

    4. Menetapkan horizon waktu: Horison waktu perlu didefinisikan secara jelas dalamproses QFD untuk membantu menjaga perencanaan yang realistis.

    5. Memutuskan cakupan produk: Cakupan ini berguna untuk mendefinisikan apa-apasaja yang ada di dalam dan apa saja yang tidak ada dalam pembahasan QFD. Dengan

    adanya cakupan ini akan membantu anggota team untuk mengabaikan data yang tidak

    relevan dan memperhatikan semua ide-ide dan data yang relevan.

    6. Memutuskan team dan hubungannya dengan organisasi: Team QFD yang idealseharusnya mencakup semua perwakilan dari semua fungsi yang ada dalam

    perusahaan yang meliputi sales & marketing, product design, supplier/purchasing,

    manufacturing engineering, manufacturing production, order processing danservice.

    Hal ini penting untuk kesuksesan dalam perancangan produk karena semua fungsi

    terlibat didalamnya.

    7. Membuat jadwal pelatihan QFD

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    16/45

    14

    8. Melengkapi fasilitas dan materialnya: Selama melakukan proses QFD diperlukanbeberapa fasilitas dan material yang akan mendukungnya yang meliputi: Lokasi,

    ruangan, bantuan komputer, dan material pendukung yang lain.

    B. Tahap Pengumpulan Voice Of CustomerPada tahap ini akan dilakukan survey untuk memperoleh suara pelanggan yang

    tentu membutuhkan waktu dan ketrampilan untuk mendengarkan. Proses QFD

    membutuhkan data konsumen yang ditulis sebagai atribut-atribut dari suatu produk atau

    jasa. Tiap atributmempunyai data numerik yang berkaitan dengan kepentingan relatif

    atribut bagi konsumen dan tingkat performansi kepuasan konsumen dari produk yang

    dibuat berdasarkan atribut tadi.

    Data dari konsumen dapat menunjukkan variasi pola hubungan yang mungkin

    tergantung bagaimana performansi kepuasan atribut dikumpulkan. Interpretasi data ini

    harus memperhitungkan apakah pelanggan yang di-survey menggunakan satu atau

    beberapa produk dan apakah sampel pelanggan terdiri atas seluruh pelanggan dari

    berbagai tipe atau segmen. Langkah-langkah pada tahap ini secara ringkas dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    1. Mengklasifikasi kebutuhan pelangganModel klien menggunakan revealed importance dan stated importance tiap atribut

    untuk mengklasifikasikan kebutuhan pelanggan menjadi 4 katagori:

    Kebutuhan yang diharapkan (expected needs): High stated importance dan Lowrevealed importance.

    Kebutuhan impact rendah (low-impat needs): Low stated importance dan Lowrevealed importance.

    Kebutuhan impact tinggi (high-impact needs): High stated importance dan Highrevealed importance.

    Kebutuhan yang tersembunyi (hidden needs): Low stated importance dan Highrevealed importance.

    2. Mengumpulkan data-data kualitatifUntuk membuat keputusan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

    maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari konsumen. Produsen

    harus bisa membedakan kebutuhan konsumen sesungguhnya dengan solusi teknisnya.

    Untuk megumpulkan data kualitatif bisa dilakukan dengan: 1) Wawancara satu persatu,

    2) Contexual Inquiry, dan 3) Wawancarafocus grup.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    17/45

    15

    3. Analisa data pelangganProses analisa data pelanggan ini akan menghasilkan diagram afinitas, dimana

    langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

    Identifikasi frase yang mewakili kebutuhan konsumen dengan menggunakanpernyataan dari pengalaman konkrit. Pada proses pembuatan diagram afinitas

    pernyataan konkrit ini dikembangkan menjadi atribut konsumen pada tingkat yang

    lebih tinggi.

    Pilih tingkatan untuk mewakili keinginan atau kebutuhan konsumen dalam rumahkualitas (house of quality).

    Buat diagram Afinitas. Diagram afinitas merupakan alat yang digunakan untukmengidentifikasi informasi yang bersifat kualitatif dan terstruktur secara hierarkis

    (bottom up).

    Mengurutkan frase-frase menjadi kebutuhan konsumen sesungguhnya (truecustomer need) menggunakan voice of customer table. Selama proses ini

    dikembangkan pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang harus dipecahkan dan ide-ide

    konsep produk.

    4. Kuantifikasi dataSetelah diagram afinitas terbentuk maka langkah selanjutnya adalah

    mengkuantifikasi data. Data yang dibutuhkan untuk proses QFD adalah:

    Kepentingan relatif dari kebutuhan-kebutuhan tersebut Tingkat performansi kepuasan konsumen untuk masing-masing

    kebutuhan/keinginan

    C. Diagram AfinitasDalam proses QFD, kebutuhan atau keinginan konsumen diatur dalam diagram

    afinitas. Diagram afinitas digunakan untuk mengumpulkan dan mengorganisir fakta-

    fakta, opini dan ide-ide. Disamping itu juga memacu kreativitas yang mendorong

    ekspresi batas dari fakta dan opini serta kondisi perusahaan, mengelompokkan elemen-

    elemen informasi tersebut sesuai dengan kesamaan dan pertaliannya. Konstruksi

    diagram afinitas membutuhkan bentuk brainstorming dengan hasil sebuah grafik.

    Langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pembuatan diagram afinitas adalah:

    1. Memilih tema atau tujuan yang mungkin ditekankan sebagai masalah;

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    18/45

    16

    2. Mengumpulkan ide-ide (true customer needs) dan memasukkannya ke dalamkartu-kartu dan disosialisasikan kepada seluruh anggota tim;

    3. Mengelompokkan kartu-kartu ke suatu kotak berdasarkan kesesuaian ide. Padalangkah ini mungkin saja suatu ide tidak hanya masuk kedalam suatu kotak, tetapi

    juga masuk ke kotak-kotak lainnya tergantung tingkat kesesuaian terhadap

    pengelompokkan ide;

    4. Proses sorting, dimana melakukan sorting pada langkah ketiga sehingga ide-idebenar-benar masuk pada kelompok yang sesuai;

    5. Membuat nama bagi pengelompokkan ide yang telah didapat yang mewakilielemen-elemen pada suatu kelompok;

    6. Melakukan leveling terhadap setiap kelompok sehingga diperoleh level mulai dariyang tertinggi sampai yang terendah.

    D. Tahap Penyusunan Home Of QualityMenurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam menyusun rumah kualitas adalah

    sebagai berikut:

    1. Tahap I Matrik Kebutuhan Pelanggan, tahap ini meliputi: 1) Memutuskan siapapelanggan, 2) Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan

    konsumen, 3) Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut, dan 4) Pembuatandiagram afinitas

    2. Tahap II Matrik Perencanaan, tahap ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan.

    3. Tahap III Respon Teknis, pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-kebutuhan konsumen yang bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis

    guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

    4. Tahap IV Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen.Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis (tahap 3)

    dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (tahap 1).

    5. Tahap V Korelasi Teknis, tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antarakarakterisitik kualitas pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila

    suatu respon teknis yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis

    lainnya dalam proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    19/45

    17

    6. Tahap IV Benchmarking dan Penetapan Target, pada tahap ini perusahaan perlumenentukan respon teknis mana yang ingin dikonsentrasikan dan bagaimana jika

    dibandingkan oleh produk sejenis

    E. Tahap Analisa dan InterpretasiTahap analisa dan interpretasi merupakan tahap teknis dan implementasi quality

    function deployment. Disini dilakukan analisis dan interpretasi terhadap rumah kualitas

    yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Dan bila dilanjutkan pada pembuatan suatu

    produk atau jasa, maka akan dapat dihasilkan produk atau jasa yang mempunyai

    karakteristik yang kuat dalam memenuhi keinginan konsumen. Berikut ini merupakan

    bentuk dari house of quality secara umum:

    Gambar 2.5 Rumah Kualitas

    Sumber: Cohen, 1992

    2.12Data Material dan Dimensi SpesimenMaterial crash box yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan penelitian

    sebelumnya (Velmurugan : 2009). AISI 1340 Steel, annealed at 910C dengan material

    properties sebagai berikut :

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    20/45

    18

    Tabel 2.1 Materialproperties crash box

    AISI 1340 Steel, annealed at 910C

    Density (kg/m3) 7870

    PoissonsRatio 0.29

    Modulus Elastisitas (GPa) 205

    Yield Strength (MPa) 266.94

    Shear Modulus (GPa) 76

    Tangent Modulus (GPa) 2.67

    Tabel 2.2Material properties impactor

    Structural Steel

    Density (kg/m3) 7850

    PoissonsRatio 0.3

    Modulus Elastisitas (GPa) 200

    Yield Strength (MPa) 250

    Shear Modulus (GPa) 76

    Tangent Modulus (GPa) 1.45

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    21/45

    19

    BAB III

    PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

    3.1 Pernytaan Misi

    Diskripsi produk Untuk mereduksi energi impak yang

    terjadi selama tabrakan.

    Sasaran bisnis

    Produk diluncurkan pada tahun 2014 Memperoleh pangsa pasar sebesar 20%

    pada tahun 2016

    Pasar Utama Industri Otomotif

    Pasar Skunder Bengkel Spart Part Pemilik Kendaraan Mobil

    Asumsi-asumsi

    Berbentuk silinder bertingkat dengandiameter berbeda.

    Posisi Crash Box diletakkan di depan(Belakang Bumper).

    Pihak yang terkait

    Pengguna Pengecer Tenaga Penjual Pusat servis Bagiam Produksi

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    22/45

    20

    3.2 Alasan Pengembangan3.2.1 Informasi produk yang ada dipasaran

    Tabel 3.1 beberapa Crash Box yang ada saat ini

    No Gambar Keterangan

    1.

    2.

    $54.98 Rp 494.820

    3.

    3.2.2 Informasi produk Crash BoxSpesifikasi Crash Box :

    Bahan : Alumunium

    Harga : Rp 300.000

    Berat

    Produksi

    : 0,83441 Kg

    : Naas Corp

    Dimensi : P = 100 mm, Tebal = 10 mm

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    23/45

    21

    Gambar 3.1 Desain Crash Box

    3.2.3 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan1. Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan Melalui Interview.

    Pelanggan yang diinterview dibedakan menjadi dua, yaitu konsumen

    primer dan konsumen sekunder. Konsumen primer adalah konsumen yang

    memasarkan produk Crash Box (Toko Spart Part, Bengkel) sedangkan

    konsumen sekunder adalah pemilik kendaraan.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    24/45

    22

    Pelanggan :

    Pelanggan : Asroni Pewawancara : Nanang Tawaf

    Alamat : Malang Tanggal : 05-05-2013

    Pekerjaan : Mahasiswa

    Penggunaan Digunakan untuk meminimalisir beban

    impak saat terjadi tabrakan

    Hal-hal yang disukai terhadap

    produk yang sekarang

    Harganya murah, kualitas baik. Ringan.

    Hal-hal yang tidak disukai

    terhadap produk yang sekarang

    - Mudah rusak

    Usulan perbaikan -

    2. Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan PelangganTuntunan

    (Guideline)

    Pernyataan

    Pelanggan

    Pernyataan

    Kebutuhan yang

    salah

    Pernyataan

    Kebutuhan yang

    benar

    Apa bukan

    Bagaimana

    Mengapa anda

    membuat produk

    menggunakan

    material

    Alumunium.

    Produk terbuat dari

    material Baja.

    Material Baja

    susah untuk

    terdeformasi.

    Spesifik Saya sering

    melihat rangka

    depan kendaraan

    rusak akibattabrakan.

    Bagian depan

    kendaraan

    harusnya terbuat

    dari bahan yangkeras, sehingga

    tahan terhada

    tabrakan.

    Harus ada suatu

    produk untuk

    menahan beban

    impak.

    Positif tidak

    Negatif

    Tidak masalah jika

    terjadi tabrakan.

    Crash Box harus

    terbuat dari bahan

    yang keras supaya

    tahan terhadap

    beban impak.

    Crash Box harus

    bisa terderformasi

    sehingga beban

    impak bisa

    diminimalisir.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    25/45

    23

    Atribut dari

    Produk

    Saya kesulitan

    mengganti Crash

    Box yang rusak.

    Harusnya rangka

    kendaraan

    menyesuaikan

    dimensi Crash

    Box.

    Harusnya Crash

    Box mudah

    dipasang pada

    rangka kendaraan.

    Hindari

    Harus dan

    Mesti

    Saya sering

    bingung memilih

    jenis Crash Box

    untuk kendaraan

    tertentu.

    Crash Box dibuat

    untuk semua merk

    kendaraan.

    Crash Box dibuat

    menyesuaikan

    merk kendaraan.

    3. Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi HirarkiTujuan dari langkah ini adalah untuk mengorganisasikan kebutuhan-

    kebutuhan pelanggan menjadi beberapa tingkatan mulai yang utama/primer

    hingga yang sekunder. Misalnya penandaan * untuk yang tidak terlalu penting

    dan *** untuk kebutuhan sangat penting/primer.

    *** Harganya murah

    *** Crash Box anti karat

    *** Crash Box ringan

    *** Mudah dipasang

    *** Tidak mudah aus

    ** Ukuran Crash Boxbervariasi

    ** Crash Box mudah didapat

    ** Berwarna

    * Dilengkapi dengan penutup

    4. Menetapkan Tingkat Kepentingan Setiap KebutuhanPenetapan bobot atau tingkat kepentingan setiap kebutuhan dapat

    dinyatakan dengan daftar isian survei sebagai berikut yang mana setiap

    kebutuhan dinyatakan dalam bobot skala 1 (tidak diinginkan) hingga 5 ( sangat

    penting ). Hasil ini akan melengkapi daftar hirarki pada langkah sebelumnya.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    26/45

    24

    No. Produk NeedTingkat

    kepentingan

    1 Crash Box Harganya murah 5

    2 Crash Box Anti karat 5

    3 Crash Box Ringan 5

    4 Crash Box Mudah dipasang 5

    5 Crash Box Tidak mudah aus 4

    6 Crash Box Ukuran bervariasi 3

    7 Crash Box Mudah didapat 2

    8 Crash Box Berwarna 2

    9 Crash Box Dilengkapi dengan penutup 1

    10 Crash Box Meminimlisir impak 5

    11 Crash Box Sambungan ke rangka kuat 5

    12 Crash Box

    Penutup Crash Box bisa

    melindungi dari air yang masuk

    dari luar.

    5

    13 Crash Box Tahan lama 5

    14 Crash Box mudah dirawat 4

    5. Merefleksikan Hasil dan ProsesPada langkah ini, tim menguji hasil identifikasi kebutuhan pelanggan

    untuk meyakinkan bahwa hasilnya konsisten dengan pengetahuan dan intuisi

    yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup lama dengan pelanggan.

    Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan adalah :

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    27/45

    25

    a. Sudahkan kita berinteraksi dengan semua tipe pelanggan penting dalamtarget pasar kita?

    b. Apakah kita sanggup menangkap lebih jauh kebutuhan yang berhubungandengan produk sekarang untuk menangkap kebutuhan tersembunyi ?

    c. Diantara pelanggan manakah yang telah menjadi partisipan yang baiksehingga dapat membantu pengembangan produk selanjutnya ?

    d. Masih adakah wilayah penyelidikan yang harus dikejar untuk mencatatkemampuan wawancara yang telah dilakukan ?

    3.2.4 Spesifikasi Target Produk1. Menyiapkan daftar metric

    Tabel 3.2 daftar metrik Crash BoxMetri

    k No.

    Need

    PoinMetrik

    Tingkat

    kepentinganUnits

    1. 3,10 Total Deformasi Maksimum 5 N/m

    2. 2,5,9,12,14 Tahan lama 5 hour

    3. 3,6 Tebal maksimum 5 mm

    4. 4,9,12 Panjang maksimum penutup 4 mm

    5. 3,6 panjang maksimum Cras Box 5 mm

    6. 6 variasi Cras Box 2 pcs

    7. 3 berat total 4 g

    8. 5,10 tegangan geser maksimum 5 Pa

    9. 5,10,11,13 Japan Industrial Standart test 5 Binary

    10. 5,10 Regangan 5 Pa

    11. 1 harga satuan 5 Rp

    12. 3 kekakuan 5 kN/m

    13. 5,10,13 kekerasan 5 BHN

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    28/45

    26

    14. 8 kekasaran 5 m

    15. 4,14waktu perakitan dan

    pembongkaran saat perawatan3 s

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    29/45

    12

    11

    10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

    Penutup

    Crash

    Box

    bisamelindungi

    dariairyangmasukdariluar.

    Sambungankerangkakuat

    Meminimlisirimpak

    Dilengkapidenganpenutup

    Berwarna

    Mudahdidapat

    Ukuranbervariasi

    Tidakmudahaus

    Mudahdipasang

    Ringan

    Antikarat

    Harganyamurah

    Total DeformasiMaksimum

    1

    Tahan lama 2

    Tebal maksimum 3

    Panjang maksimum

    penutup4

    panjang maksimum

    Cras Box5

    variasi Cras Box 6

    berat total 7

    tegangan geser

    maksimum8

    Japan Industrial

    Standart test9

    Regangan 10

    harga satuan 11

    kekakuan 12

    kekerasan 13

    kekasaran 14

    waktu perakitan dan

    pembongkaran saat15

    EED

    METRIC

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    30/45

    13 Tahan lama

    14 mudah dirawat

    28

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    31/45

    2

    3.2.5 Penyusunan HOQ (House Of Quali ty)Dalam penyusunanHouse Of Quality tentu didahului oleh pengumpulan

    data yang dimisalkan didapat dari kuisioner Dalam penyebaran kuisioner tersebut

    dadapat suara dari responden. Dari pengumpulan data hasil responsi tersebut

    didapat nilai harapan dari tingkat kepuasan dan nilai kinerja dari tingkat

    kepentingan dimana nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan kedalamHouse Of

    Quality sehingga didapatkan kepentingan absolute dan relative dari tiap nilai-nilai

    tersebut. Adapun dalam setiap usaha peningkatan sebuah produk perlu

    diperhatikan adalah dimensi kualitas dari sebuah produk. dimana hal ini pertama

    kali di cetuskan oleh penemunya yaitu : Prof David Garin. Adapun dimensi

    kualitas memiliki 8 Atribut dimana hal ini perlu diperhatikan dalam usaha

    peningkatan kualitas dari sebuah produk. Adapun 8 atribut yang termasuk dalam

    dimensi kualitas tersebut adalah :

    1. Performance (performa) : Menyangkut karakteristik suatu produk.2. Durability (ketahanan) : Jangka waktu yang dibutuhkan sebuah produk hingga

    tiba saatnya diganti.

    3. Serviceability : Kemudahan servis sebuah produk atau perbaikan ketikadibutuhkan.

    4. Aesthetics (estetik) : Menyangkut tampilan, rasa, bunyi, bau, atau rasa sebuahproduk.

    5. Perceived Quality : Mutu/kualitas yang diterima dan dirasa sebuah produkbagi customer.

    6. Conformance : Kesesuaian kinerja dan mutu sebuah produk denganstandarisasi.

    7. Reliability (keandalan) : Kemungkinan produk untuk tidak berfungsi padaperiode waktu tertentu.

    8. Featutes (fitur) : Item-item ekstra yang ditambahkan pada fitur dasar darisebuah produk.

    Untuk mengetahui performa Crash Box, dilakukan penyebaran kuesioner

    terhadap responden, yakni pengguna kendaraan khususnya mobil yang

    menggunakan Crash Box. Kuesioner disebarkan bisa dengan metoda online

    kepada para pengguna Crash Box dan disebar di lapangan. Dari 25 kuesioner yang

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    32/45

    3

    diisi oleh pengguna Crash Box, kuesioner yang memenuhi syarat sebanyak 20

    responden. Sedangkan untuk masing kompetitor yaitu Jonnesway dan Jason

    diambil masing-masing 10 responden. Data tersebut dilihat dari error sampling

    sebesar 20%. Dalam kuesioner tersebut, responden diminta untuk memberikan

    penilaian atas kinerja dan harapannya atas atribut-atribut dalam Crash Box.

    Penilaian responden terhadap atribut-atribut tersebut dikelompokkan dalam 5

    skala, dengan menggunakan skala likert. Untuk Harapan :

    1 = Sangat Tidak Penting (STPt)

    2 = Tidak Penting (TPt)

    3 = Biasa-biasa saja (Bbs)

    4 = Penting (Pt)

    5 = Sangat Penting (SPt)

    Sedangkan untuk Kinerja :

    1 = Sangat Tidak Puas (STPs)

    2 =Tidak Puas (TPs)

    3 = Netral (N)

    4 = Puas (Ps)

    5 = Sangat Puas (SPs)

    1. Nilai HarapanBerikut pengumpulan data yang dalam mempemperoleh nilai harapan daritingkat kepuasan.

    Tabel 3.3 Hasil perolehan nilai harapan

    No Tingkat Kepuasan SPt Pt Bbs TPt STPt

    1 Harganya murah 12 4 2 1 1

    2 Anti karat 8 2 3 1 1

    3 Ringan 11 3 4 1 1

    4 Mudah dipasang 9 5 2 2 2

    5 Tidak mudah aus 10 5 2 1 2

    6Ukuran bervariasi 12 4 2 1 1

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    33/45

    31

    7 Mudah didapat 8 2 3 1 1

    8 Berwarna 11 3 4 1 1

    9 Dilengkapi dengan penutup9 5 2 2 2

    10 Meminimlisir impak 10 5 2 1 2

    11 Sambungan ke rangka kuat 12 4 2 1 1

    12Penutup Crash Boxbisa melindungi

    dari air yang masuk dari luar. 8 2 3 1 1

    13 Tahan lama

    11 3 4 1 1

    14 mudah dirawat 9 5 2 2 2

    Keterangan :

    Sangat Tidak Penting (STPt); Tidak Penting (TPt); Biasa-biasa saja (Bbs);

    Penting (Pt); Sangat Penting (SPt)

    Dari Tabel Hasil perolehan Nilai harapan di atas, dapat dihitung Nilai

    Harapan responden atas atribut-atribut Crash Box. Perhitungan Nilai Harapan

    dilakukan dengan cara :

    Menghitung Skor Total masing-masing atribut pelayanan.

    Skor total didapatkan dari rumusan :

    Skor Total = (E1 x 1) + (E2 x 2) + (E3 x 3) + (E4 x 4) + (E5 x 5)

    dimana :

    E1 : jumlah responden dengan jawaban SangatTidak Penting(STPt)

    E2 : jumlah responden dengan jawaban TidakPenting (TPt)

    E3 : jumlah responden denganjawaban Biasa-biasa saja(Bbs)

    E4 : jumlah responden dengan jawaban Penting(Pt)

    E5 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Penting (SPt)

    Contoh, perhitungan untuk atribut nomor 1 : bisa dilipat Skor Total = (1 x 1) +

    (1 x 2) + (2 x 3) + (4 x 4) + (12 x 5) = 85

    Membagi Skor Total tersebut dengan jumlah responden

    Nilai Harapan = Skor Total : Jumlah responden

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    34/45

    32

    Contoh : dari Skor Total atribut 1 pada langkah diatas,

    Nilai Harapan = 85 : 20 = 4.25

    Nilai Harapan juga dapat disajikan dalam bentuk persentase, yang dihitung

    dari persentase Skor Total terhadap Skor Maksimum. Skor Maksimum didapat

    dari perhitungan seandainya semua responden (20 orang) memilih jawaban 5

    (Sangat Penting/SPt) untuk suatu atribut. Sehingga Skor Maksimur = 20 x 5 =

    100

    Contoh : dari perhitungan Skor Total atribut 1 di atas,

    Nilai Ekspektasi (%) = (Skor Total : Skor Maksimum) x 100 %

    = (85 : 100) x 100 % = 85 %

    Hasil perhitungan Nilai Harapan untuk semua atribut peningkatan stabilitas

    dinamik pada motor skutik, disajikan dalam Tabel 3.4 di bawah.

    Tabel 3.4 Nilai harapan responden atas atribut-atribut Crash Box

    No Tingkat Kepuasan Total Nilai Nilai Harapan

    1 Harganya murah 85 4.25

    2 Anti karat 60 3

    3 Ringan 82 4.1

    4 Mudah dipasang 77 3.85

    5 Tidak mudah aus 80 4

    6 Ukuran bervariasi 85 4.25

    7 Mudah didapat 60 3

    8 Berwarna 82 4.1

    9 Dilengkapi dengan penutup 77 3.85

    10 Meminimlisir impak 80 4

    11 Sambungan ke rangka kuat 85 4.25

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    35/45

    33

    12Penutup Crash Boxbisa melindungi dari

    air yang masuk dari luar. 60 3

    13 Tahan lama 82 4.1

    14 mudah dirawat 77 3.85

    2.Nilai KinerjaSedangkan nilai kinerja dapat kita lihat dari tabel berikut ini:

    Tabel 3.5 Hasil perolehan nilai kinerja

    No Tingkat Kepuasan SPs Ps N TPs STPs

    1 Harganya murah 10 5 2 2 1

    2 Anti karat 8 2 3 1 1

    3 Ringan 11 3 4 1 1

    4 Mudah dipasang 9 5 2 2 2

    5 Tidak mudah aus 10 5 2 1 2

    6 Ukuran bervariasi 10 5 2 2 1

    7 Mudah didapat 8 2 3 1 1

    8 Berwarna 11 3 4 1 1

    9 Dilengkapi dengan penutup 9 5 2 2 2

    10 Meminimlisir impak 10 5 2 1 2

    11 Sambungan ke rangka kuat 10 5 2 2 1

    12Penutup Crash Boxbisa melindungi

    dari air yang masuk dari luar. 8 2 3 1 1

    13 Tahan lama 11 3 4 1 1

    14 mudah dirawat 9 5 2 2 2

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    36/45

    34

    Keterangan :

    Sangat Tidak Puas (STPs); Tidak Puas (TPs); Netral (N); Puas (Ps); Sangat Puas

    (SPs)

    Dari tabel hasil perolehan nilai kinerja di atas, dapat dihitung Nilai Kinerja

    responden atas atribut-atribut Crash Box. Perhitungan Nilai Kinerja dilakukan

    dengan cara :

    Menghitung Skor Total masing-masing atribut pelayanan.

    Skor total didapatkan dari rumusan :

    Skor Total = (E1 x 1) + (E2 x 2) + (E3 x 3) + (E4 x 4) + (E5 x 5)

    dimana :

    E1 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Tidak Puas (STPs)

    E2 : jumlah responden dengan jawaban TidakPuas(TPs)

    E3 : jumlah responden dengan jawaban Netral(N)

    E4 : jumlah responden denganjawaban Puas(Ps)

    E5 : jumlah responden dengan jawaban Sangat Puas(SPs)

    Contoh, perhitungan untuk atribut nomor 1 : bisa dilipat Skor Total = (1 x 1) +

    (2 x 2) + (2 x 3) + (5 x 4) + (10 x 5) = 81

    Membagi Skor Total tersebut dengan jumlah responden

    Nilai Kinerja = Skor Total : Jumlah responden

    Contoh : dari Skor Total atribut 1 pada langkah diatas,

    Nilai Kinerja = 81 : 20 = 4.05

    Nilai kinerja juga dapat disajikan dalam bentuk persentase, yang dihitung

    dari persentase Skor Total terhadap Skor Maksimum. Skor Maksimum didapat

    dari perhitungan seandainya semua responden (20 orang) memilih jawaban 5

    (Sangat Puas/SPs) untuk suatu atribut. Sehingga Skor Maksimur = 20 x 5 = 100

    Contoh : dari perhitungan Skor Total atribut 1 di atas,

    Nilai Ekspektasi (%) = (Skor Total : Skor Maksimum) x 100 %

    = (81 : 100) x 100 % = 81 %

    Hasil perhitungan Nilai Harapan untuk semua atribut peningkatan stabilitas

    dinamik pada motor skutik, disajikan dalam Tabel di bawah.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    37/45

    35

    Tabel 3.6 Nilai harapan responden atas atribut-atribut Crash Box

    No Tingkat Kepuasan Total Nilai Nilai Kinerja

    1 Harganya murah 81 4.05

    2 Anti karat 60 3

    3 Ringan 82 4.1

    4 Mudah dipasang 77 3.85

    5 Tidak mudah aus 80 4

    6

    Ukuran bervariasi 81 4.05

    7 Mudah didapat 60 3

    8 Berwarna 82 4.1

    9 Dilengkapi dengan penutup 77 3.85

    10 Meminimlisir impak 80 4

    11 Sambungan ke rangka kuat 81 4.05

    12Penutup Crash Boxbisa melindungi dari

    air yang masuk dari luar. 60 3

    13 Tahan lama 82 4.1

    14 mudah dirawat 77 3.85

    Dalam pengisian house of quality nantinya dibutuhkan nilai tingkat

    kepentingan dari kompettitor yang ada dimana kompetitor tersebut adalah : Crash

    Box dengan produkJonnesway danJasondengan produk Spin. Tabel 4.5 dibawah

    ini adalah nilai dari tingkat kepuasan dari Jonnesway dan Tabel 4.6 dibawah ini

    adalah nilai dari tingkat kepuasan dariJason.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    38/45

    36

    Tabel 3.7 Nilai tingkat kepuasan dari jonnesway

    No Tingkat Kepuasan Sps Ps N TPs STPs Total J. Res Nilai

    1 Harganya murah 4 1 2 1 2 34 20 3.4

    2 Anti karat 2 2 3 2 1 32 20 3.2

    3 Ringan 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    4 Mudah dipasang 3 3 2 1 1 36 20 3.6

    5 Tidak mudah aus 2 3 2 1 2 32 20 3.2

    6 Ukuran bervariasi 4 1 2 1 2 34 20 3.4

    7 Mudah didapat 2 2 3 2 1 32 20 3.2

    8 Berwarna 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    9Dilengkapi dengan

    penutup 3 3 2 1 136 20 3.6

    10Meminimlisir

    impak2 3 2 1 2 32 20 3.2

    11Sambungan ke

    rangka kuat 4 1 2 1 234 20 3.4

    12

    Penutup Crash Box

    bisa melindungi

    dari air yang

    masuk dari luar.

    2 2 3 2 1 32 20 3.2

    13 Tahan lama 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    14 mudah dirawat 3 3 2 1 1 36 20 3.6

    Tabel 3.8 Nilai tingkat kepuasan dari jason

    No Tingkat Kepuasan Sps Ps N TPs STPs Total J. Res Nilai

    1 Harganya murah 3 2 2 1 2 33 20 3.3

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    39/45

    37

    2 Anti karat 2 2 3 2 1 32 20 3.2

    3 Ringan 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    4 Mudah dipasang3 3 2 1 1

    3620

    3.6

    5 Tidak mudah aus 2 3 2 1 2 32 20 3.2

    6 Ukuran bervariasi 3 2 2 1 2 33 20 3.3

    7 Mudah didapat 2 2 3 2 1 32 20 3.2

    8 Berwarna 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    9 Dilengkapi dengan

    penutup 3 3 2 1 136 20 3.6

    10Meminimlisir

    impak 2 3 2 1 232 20 3.2

    11Sambungan ke

    rangka kuat 3 2 2 1 233 20 3.3

    12

    Penutup Crash Box

    bisa melindungi

    dari air yang

    masuk dari luar.

    2 2 3 2 1 32 20 3.2

    13 Tahan lama 5 2 1 1 1 39 20 3.9

    14 mudah dirawat 3 3 2 1 1 36 20 3.6

    3.Respon TeknikalTeknikal respon merupakan jawaban atas kebutuhan pelanggan dimana

    hasil dari teknikal respon merupakan penterjemahan kebutuhan konsumen

    kedalam bahasa organisasi. Respon teknikal ini didapatkan dari penjabaran

    rumus-rumus yang telah diterangkan pada bab sebelumnya. Adapun respon

    teknikal dari Crash Box adalah sebagai berikut.

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    40/45

    38

    Tabel 3.9 Atribut teknikal respon

    No. Teknikal Respon

    1 Total Deformasi Maksimum

    2 Tahan lama

    3 Tebal maksimum

    4 Panjang maksimum penutup

    5 panjang maksimum Cras Box

    6 variasi Cras Box

    7 berat total

    8 tegangan geser maksimum

    9 Japan Industrial Standart test

    10 Regangan

    11 harga satuan

    12 kekakuan

    13 kekerasan

    14 kekasaran

    15waktu perakitan dan pembongkaran saat

    perawatan

    16 Total Deformasi Maksimum

    17 Tahan lama

    18 Tebal maksimum

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    41/45

    39

    4.Hubungan Antara Respon Teknikal dan Atribut-Atribut Pelayanan.Dalam menyusun House Of Quality, hal penting yang dilakukan adalah

    melihat hubungan antara respon teknikal dan atribut produk atau pelayanan.

    Hubungan tersebut disusun dalam bentuk matriks. Matriks ini menilai kuat

    tidaknya hubungan antara respon teknikal dan atribut produk atau pelayanan

    yang merupakan hubungan yang kuat, sedang ataupun lemah, dapat dilihat pada

    tabel di bawah. Masing-masing hubungan dalam house of quality dilambangkan

    dalam bentuk simbol. Adapun hubungan antara respon teknikal dengan atribut-

    atribut pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah.

    Tabel 3.10 Menyajikan hubungan antara setiap respon teknikal dan atribut

    pelayanan pada Crash Box.

    Hubungan kuat antara respon teknikal dan atribut pelayanan, bobot

    keterhubungan = 9

    Hubungan sedang kuat antara respon teknikal dan atribut pelayanan,

    bobot keterhubungan = 5

    Hubungan sedang lemah antara respon teknikal dan atribut pelayanan,

    bobot keterhubungan = 3

    Hubungan lemah antara respon teknikal dan atribut pelayanan, bobot

    keterhubungan = 1

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    42/45

    Tabel3.11Hubunganantararesponteknikaldenganatribut-atribut

    p

    elayanan

    10

    9 8 7 6 5 4 3 2 1

    SedangKuat

    Kuat

    Sambunganke

    rangkakuat

    Meminimlisir

    impak

    Dilengkapidenganpenutup

    Berwarna

    Mudahdidapa

    t

    Ukuranbervar

    iasi

    Tidakmudahaus

    Mudahdipasang

    Ringan

    Antikarat

    Lemah

    SedangLemah

    Total Deformasi Maksimum

    Tahan lama

    Tebal maksimum

    Panjang maksimum penutup

    panjang maksimum Cras

    Box

    variasi Cras Box

    berat total

    tegangan geser maksimum

    Japan Industrial Standart test

    Regangan

    harga satuan

    kekakuan

    kekerasan

    kekasaran

    waktu perakitan dan

    pembongkaran saat

    perawatan

    Total Deformasi Maksimum

    Tahan lama

    Tebal maksimum

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    43/45

    11 Penutup Crash Boxbisa

    melindungi dari air yang

    masuk dari luar.

    12 Tahan lama

    13 mudah dirawat

    14 Anti karat

    41

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    44/45

    BAB IV

    KESIMPULAN

    4.1 Pengelompokan Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

    Fungsi Digunakan untuk meminimalisir gaya impak pada rangkakendaraan

    Digunakan untuk meminimalisir getaran pada ruang penumpang.Kualitas Bahan yang ringan dan kuat

    Tahan lama

    Praktis Mudah dipasang pada kendaraan Mudah perawatannya

    Ergonomi Ukuran menyesuaikan jenis kendaraan Harga dibawah pasaran Warnanya elegan

    Estetika Desain menarik

    Lain-lain Harga murah

    42

  • 7/13/2019 Perancangan Dan Pengembangan Produk Crash Box [Makalah][Revisi]

    45/45

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger., 2000, Product Design and Development, McGraw-

    Hill Inc, Singapore

    [2] Otto, Kevin. dan Kristian Wood., 2001, Product Design :Techniques in Reverse

    Engineering and New Product Development, Prentice-Hall Inc, New Jersey

    [3] Widodo, Imam D., 2003, Perencanaan dan Pengembangan Produk, UII Press, Yogyakarta

    [4] Baxter, Mike.,2002, Product Design: Practical Methods for systematic development of New

    Product, Stanley Thornes Ltd, United Kingdom.

    [5] Cohen, Lou., 1995, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for

    You,Addition Wesley publising Company, New York.

    [6] Urban, Glen L. dan John R. Hauser, 1993, Design and Marketing of New Product, SecondEdition, Prentice-Hall Inc, New Jersey

    [7] Zimmerman, Larry W dan Glen D. Hart., 1982, Value Engineering: A Practical Approach

    for Owner, Designer and Contractors. Van Nostrand Reinhold Company, New York.