perancangan dan pembuatan sistem konversi · pdf fileprogram studi sistem informasi, ... cara...

6

Click here to load reader

Upload: vuongthuan

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 1

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI DATA GEOGRAFIS PADA REHABILITASI HUTAN

DAN LAHAN KABUPATEN KUTAI BARAT BERBASIS XML DAN JAVA

Beny Yulkurniawan Victorio Nasution -- Febriliyan Samopa

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak - Permasalahan pertukaran data geografis sudah menjadi permasalahan dalam industri SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk waktu yang cukup lama. Salah satu solusi yang dihasilkan adalah penggunaan dari XML (Extensible Markup Language) berbasis GML (Geography Markup Language) yang dipelopori oleh OpenGIS Consortium. GML memisahkan antara isi (content) dengan penyajian (presentation).

Pembuatan peta menggunakan GML membutuhkan transformasi data GML menjadi bentuk penyajian yang mampu diterjemahkan oleh perangkat lunak. SVG (Scalalable Vector Graphics) merupakan bagian dari XML untuk penyajian grafis dua dimensi yang dapat digunakan pada proses penyajian data GML. Proses transformasi data GML menjadi dokumen SVG dapat dilakukan oleh XSLT (Extensible Stylesheet Language for Transformation). XSLT merupakan dokumen berbasis XML yang berfungsi untuk menerjemahkan data GML menjadi elemen-elemen grafis SVG. Implementasi perangkat lunak berdasarkan perancangan diterapkan pada lingkungan web menggunakan Java dan JavaServer Pages.

Berdasarkan uji coba dapat disimpulkan bahwa dokumen SVG yang dihasilkan dari transformasi dan konversi shapefile perangkat lunak penulis memiliki detil yang cukup tinggi dan hampir identik dengan hasil dari ESRI Arc View. Kata Kunci : SIG, GML, SVG, transformasi GML ke SVG, konversi shapefile ke GML. 1. PENDAHULUAN

Hingga saat ini, telah dikenal berbagai format proprietary dari berbagai aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis), baik dari segi pembuatnya maupun perbedaan format datanya. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa fungsi dan aplikasi untuk melakukan perubahan antar format, akan tetapi tidak memberikan hasil yang diinginkan karena setiap format data memiliki keunikan tersendiri yang menjadikan hambatan untuk diubah ke format lainnya. Hal ini juga menjadi hambatan untuk webmapping, karena setiap aplikasi akan memerlukan client environment yang berbeda-beda pula. Karena perbedaan format menghambat pemanfaatan data geografis secara lebih luas, maka diperlukan cara pertukaran data yang dapat dipahami secara global. Fungsi ini dapat dipenuhi oleh XML (Extensible Markup Language).

Penggunaan XML memungkinkan penerapan SIG melalui internet dalam bentuk yang lebih terbuka, murah dan beragam tapi memiliki kompatibilitas. Hal ini dapat diwujudkan dengan penggunaan turunan dari XML yaitu GML (Geographics Markup Language), SVG (Scalable Vector Graphics) dan XSL (Extensible Stylesheet Language).

GML memiliki kemampuan untuk melakukan penyimpanan data geografis, baik data spasial maupun data non spasial dari obyek geografis. GML menyediakan framework yang terbuka dan independen untuk mendefinisikan suatu obyek maupun skema dari data geografis. Akan tetapi GML hanya difokuskan pada penyimpanan isi dari data geografis saja, sehingga untuk penyajian diperlukan fungsi lainnya, yaitu SVG. SVG memberikan kemampuan untuk penyajian data geografis dalam bentuk grafis. SVG memiliki kemampuan untuk memuat data vektor, bitmap dan teks.

2. DASAR TEORI Sistem Informasi Geografis

SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan sebuah sistem untuk pengaturan, analisa, dan menampilkan informasi geografis yang diwakili oleh seperangkat informasi.

Pada awal masa penggunaan SIG, para pengembang berkonsentrasi pada kompilasi data dan fokus pada pengembangan aplikasi, menghabiskan waktu untuk membuat database SIG dan menyusun informasi geografis. Secara berangsur-angsur, pengguna SIG mulai menggunakan dan mengeluarkan koleksi informasi

Page 2: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 2

dalam berbagai aplikasi dan pengaturan SIG. Pengguna mempergunakan SIG workstation untuk mengkompilasi set data geografis, membangun diagram alur untuk kompilasi data dan pengawasan kualitas, penyusunan peta dan pemodelan analitis, serta mendokumentasikan pekerjaan dan metode yang digunakan.

Pengembangan komputasi terkini, perkembangan dari internet, peningkatan dalam teknologi DBMS, pemrograman berbasis obyek, komputasi mobile dan adopsi SIG secara luas telah memimpin perubahan visi dan aturan dari SIG.

Selanjutnya pada aplikasi SIG, perangkat lunak SIG dapat diletakkan pada server aplikasi secara terpusat dan web server untuk menghadirkan kemampuan SIG pada semua pengguna dalam jaringan. Pengguna SIG dapat terhubung pada pusat server SIG menggunakan cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, misalkan web browser, aplikasi khusus, peralatan komputasi mobile, dan peralatan digital lainnya. XML (Extensible Markup Language)

XML (Extensible Markup Language) tidak mendefinisikan elemen markup apapun, akan tetapi lebih pada bagaimana membuat elemen sendiri. Dalam artian yang lainnya, dalam pembuatan elemen umum (misalkan paragraf) dan mampu mengatasi setiap permasalahan, XML memberikan kebebasan untuk menentukan sendiri elemen yang akan dibuat. Sehingga elemen dapat menjadi <judul>, <isi> maupun <paragraf>, ini bergantung pada pengguna. Elemen dapat dibuat bergantung pada informasi apa yang akan disampaikan dan dengan cara apa informasi tersebut ingin disampaikan. Sehingga XML tidak memberikan batasan terhadap jumlah elemen yang ingin dibuat. Sejalan dengan kebebasan dalam penulisan XML, ada beberapa aturan yang harus diikuti agar dokumen memiliki format sesuai dengan standar dan mampu diterjemahkan oleh aplikasi penerjemah XML.

XML memberikan keleluasaan dalam perubahan struktur, kemudahan pembacaan dan nampak elegan. Adanya kebebasan untuk menentukan bahasa markup sendiri yang memiliki batasan-batasan logis sesuai dengan aturan XML.

XSL (Extensible Stylesheet Language)

XSL (Extensible Stylesheet Language) merupakan bahasa perubahan format yang menggunakan aturan tertentu untuk menghasilkan cetakan untuk menampilkan data yang mengandung dokumen XML dalam berbagai cara. XSL terdiri dari dua macam yaitu XSLT (Extensible Stylesheet Language for Transformation) dan XSLFO (Extensible Stylesheet Language Formatting). XSLT digunakan untuk melakukan transformasi dari dokumen XML ke format lainnya, misalkan HTML, PDF maupun LaTEX. Sedangkan XSLFO

merupakan persamaan dari CSS (Cascading Style Sheet). XSLFO digunakan untuk merubah informasi dalam bentuk visual.

XSL merupakan bahasa yang sederhana. Aturan-aturan yang digunakan dalam XSL sama seperti aturan penulisan XML, misalkan harus memiliki tag pembuka dan tag penutup. Semua tag dalam XSL memiliki nama awalan yang sama, xsl:, untuk menentukan bahwa ini adalah sebuah elemen XSL. XSLT (Extensible Stylesheet Language for Transformation)

XSLT (Extensible Stylesheet Language for Transformation) digunakan untuk melakukan transformasi dari dokumen XML ke format lainnya, misalkan HTML, PDF, LaTEX maupun dokumen yang lain. XSLT tidak dibatasi pada aktivitas pemformatan. Banyak aplikasi yang membutuhkan perubahan format dokumen. GML (Geographics Markup Language)

GML (Geographics Markup Language) merupakan sebuah XML yang berbasis pada pengkodean dengan standar dari informasi geografis yang dibangun oleh OGC (OpenGIS Consortium). Status terakhir adalah sebuah RFC (Request For Comment) dibawah pengawasan dari OGC. RFC didukung oleh berbagai macam vendor termasuk didalamnya Oracle, Galdos System, MapInfo, CubeWerx dan Compusult.

GML merupakan bahasa yang diturunkan dari XML, yang dibangun untuk membantu memisahkan isi dari penyajian dalam dunia geografis. GML berkonsentrasi pada representasi isi data geografis. GML dapat juga digunakan untuk membuat peta. Hal ini dapat diselesaikan dengan membangun alat bantu untuk mengartikan data GML. Akan tetapi hal ini bertentangan dengan tujuan dari standarisasi dan pemisahan antara sisi dan penyajian. Untuk membuat peta dari GML, dibutuhkan merubah format dari elemen GML menjadi format yang dapat diterjemahkan oleh tampilan grafis dalam web browser. Tampilan grafis yang mungkin dipakai adalah SVG (Scalable Vector Graphics), VML (Microsoft Vector Language) dan X3D. Format peta digunakan untuk mengalokasikan elemen GML dan menginterpretasikannya menggunakan format grafis umum. GML merepresentasikan informasi geografis dalam bentuk teks. Teks memiliki kesederhanaan dan kemudahan pembacaan serta memudahkan pemeriksaan dan perubahan yang akan dilakukan.

SVG (Scalable Vector Graphics)

SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan grafis dua dimenasi dalam XML. SVG memperbolehkan tiga tipe dari obyek grafis, yaitu

Page 3: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 3

bentuk vektor grafis (misalkan jalur yang terdiri dari garis lurus dan kurva), gambar dan teks.

Hasil dari SVG dapat juga interaktif dan dinamis. Animasi dapat didefinisikan dan ditimbulkan secara deklaratif (misalkan, dengan menempelkan elemen animasi SVG pada isi SVG) atau dengan menggunakan skripting.

SVG dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam variasi dari obyek grafis, dan juga menyediakan bentuk dasar umum seperti bujur sangkar dan elips. SVG memberikan pengendalian kualitas melalui sistem koordinat dari obyek grafis yang telah didefinisikan dan transformasi yang akan digunakan selama proses render. JSP (Java Server Pages)

JSP (Java Server Pages) merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa Java yang memungkinkan untuk pembuatan halaman web yang dinamis. JSP diciptakan pertama kali oleh Sun Microsystem. JSP mirip dengan server-side scripting lainnya yang memiliki kemampuan untuk digabungkan dalam HTML dengan menggunakan tag khusus. Java Open Source

Java Open Source yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah sebagai berikut: • Apache Tomcat, merupakan servlet container

yang digunakan pada referensi pengimple-mentasian resmi dari teknologi Java Servlet dan JavaServer Pages.

• Deegree Project, merupakan sebuah proyek open source yang diimplementasikan menggunakan Java. Deegree memiliki kemampuan dalam pembangunan infrastruk-tur data spasial sesuai dengan standar dari OGC (Open GIS Consortium) dan ISO/TC 211. Keseluruhan arsitektur deegree didasarkan pada konsep dan spesifikasi OGC dan tidak memiliki permasalahan untuk diintegrasikan dengan produk standar dari vendor lain.

• Batik, merupakan teknologi Java berbasis alat bantu (toolkit) untuk aplikasi ataupun applet yang akan menggunakan format SVG untuk berbagai macam keperluan misalkan penyajian, pemrosesan dan manipulasi.

• JAI (Java Advanced Imaging), yang digunakan untuk pemrosesan gambar dengan performa tinggi dan mutakhir untuk digabungkan bersama applet dan aplikasi lainnya.

• JTS (Java Topology Suite), merupakan API yang memberikan kemampuan untuk implementasi dari model data spasial yang didefinisikan dalam OGC SFS (Simple Features Spesification for SQL). JTS mengimplementasikan secara matang operasi kunci dari komputasi geometri dan memiliki

format Well-Known Text dalam masukan dan keluaran.

• Xerces2, merupakan salah satu proyek dari Apache yang memperkenalkan XNI (Xerces Native Interface), sebuah framework lengkap untuk pembangunan komponen parser dan konfigurasi yang secara ekstrim dibentuk modular dan mudah untuk diprogram. Xerces2 mampu melakukan parsing dokumen yang ditulis sesuai dengan rekomendasi XML 1.1, kecuali dokumen tersebut belum didukung oleh spesifikasi yang dimiliki Xerces2.

• Saxon, saxon merupakan satu set alat bantu untuk melakukan pemrosesan dokumen XML. Saxon umumnya berguna ketika melakukan konversi data XML menjadi format lainnya. Format keluaran dapat saja berupa XML, HTML, format lainnya misalkan nilai yang dipisahkan oleh koma, EDI messages, atau data dalam database relasional.

3. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Proses bisnis yang dimiliki oleh perangkat lunak terdiri dari tiga macam proses yaitu proses konversi, proses transformasi dan proses manajemen dokumen. Proses konversi merupakan proses untuk melakukan konversi data dari dokumen shapefile menjadi data dalam bentuk dokumen GML yang dapat dibaca manusia berisi fitur geografis beserta atributnya. Proses transformasi merupakan proses perubahan proses transformasi dokumen GML menjadi informasi geografis dalam bentuk visual. Proses manajemen dokumen merupakan proses pengaturan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perangkat lunak. Proses ini memiliki kemampuan untuk melakukan penambahan, penghapusan maupun perubahan dokumen. Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada gambar 1. Gambar 1 merupakan diagram use-case untuk perangkat lunak. Diagram ini dibangun dari penentuan entitas yang diperlukan dalam perangkat lunak ini dimulai dari penentuan aktor kemudian use-case.

Dalam perangkat lunak ditentukan satu entitas aktor yaitu pengguna. Pengguna mampu memilih tiga proses, yaitu manajemen dokumen, konversi shapefile ke GML dan transformasi ke SVG.

Entitas use-case dalam perangkat lunak terbagi menjadi bagian utama yaitu manajemen dokumen, konversi shapefile ke GML dan transformasi ke SVG. Use-case Manajemen dokumen merupakan use-case generalisasi dari tiga use-case, yaitu Dokumen GML, Dokumen XSLT dan Dokumen SVG. Manajemen dokumen memiliki kemampuan untuk melakukan proses manipulasi dokumen, antara lain melakukan penghapusan dokumen, perubahan dokumen dan penambahan dokumen. Use-case Konversi shapefile ke GML merupakan use-case untuk

Page 4: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 4

melakukan konversi dokumen shapefile. Use-case transformasi ke SVG melakukan penanganan terhadap transformasi dokumen GML hasil konversi menjadi dokumen XSLT. Use-case ini

merupakan include dari dua use-case lain, yaitu use-case dokumen GML dan use-case dokumen XSLT, serta menuju use-case lainnya dengan stereotype include yaitu use-case dokumen SVG.

Dokumen XSLTDokumen GML

Dokumen SVGManajemen Dokumen

Konversi Shapefile ke GML

Transformasi ke SVG

<<include>>

<<include>>

<<include>> <<include>>Pengguna

Gambar 1 Diagram Use-Case Perangkat Lunak

4. UJI COBA PERANGKAT LUNAK Skenario Uji Coba

Uji coba yang dilakukan adalah uji coba perbandingan tingkat ketelitian dari gambar yang dihasilkan. Gambar yang dihasilkan adalah gambar hasil capture menggunakan HyperSnap dan disamakan format gambarnya menggunakan Adobe Photoshop. Tingkat perbandingan gambar dinyatakan dengan skala persen 0.00 – 100.00%. Semakin besar persentase maka tingkat persamaan gambar semakin tinggi, sehingga gambar dapat dinyatakan hampir identik.

Skenario uji coba diawali dengan pemilihan lima macam dokumen shapefile yang sudah dikonversi dan ditransformasikan menjadi dokumen SVG. Dokumen shapefile ini merupakan data geografis rehabilitasi hutan dan lahan kabupaten Kutai Barat yang diperoleh dari CIFOR (Center for International Forestry Research). Nama dokumen merupakan satu set dokumen shapefile yang terdiri dari dokumen utama (.shp), dokumen index (.shx) dan dokumen data (.dbf). Nama dokumen hasil proses merupakan dokumen akhir hasil proses konversi dan transformasi yang berekstensi .svg. Tipe fitur geografis merupakan tipe yang dimiliki oleh setiap dokumen geografis. Dalam hal ini tipe fitur yang dimiliki oleh kelima dokumen adalah polygon. Jumlah fitur yang dimiliki oleh setiap dokumen tidaklah sama. Hal ini berkaitan dengan kompleksitas dari data

geografis yang disimpan dalam dokumen tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Dokumen Uji Coba

Nama Dokumen

Nama Dokumen Hasil Proses

Tipe Fitur

Geogra-fis

Ba-nyak Fitur

Tghk rhl_tghk.svg Poly-gon 28 Rtrwp_

98 rhl_rtrwp_98.svg Poly-gon 22

Kecama-tan

rhl_kecamatan. svg

Poly-gon 9

Lsys rhl_lsys.svg Pol-ygon 303 Fire_gtz rhl_fire_gtz.svg Poly-gon 555

Gambar hasil transformasi akan ditampilkan

menggunakan Squiggle Batik Browser yang mendukung sepenuhnya format dokumen SVG. Gambar lainnya yang akan dipergunakan untuk melakukan perbandingan diperoleh dari penyajian theme mempergunakan ESRI Arc View 3.2.

Gambar yang ditampilkan akan di-capture mempergunakan HyperSnap dengan format BMP (Bit Map Picture). Alasan pemilihan format gambar ini karena BMP merupakan format gambar raster dengan kualitas yang paling bagus dan belum mengalami kompresi dalam dokumen gambar, seperti halnya JPEG. Gambar hasil

Page 5: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 5

capture dari kedua jenis penyajian gambar tidak memiliki ukuran yang sama yang dinyatakan dalam pixels. Untuk menyamakan ukuran kedua gambar dipergunakan Adobe Photoshop 7.0 dengan format gambar keluaran sama, misalkan dipergunakan format BMP 24-bit.

Setelah dilakukan perubahan ukuran gambar, skenario selanjutnya adalah melakukan perbandingan gambar mempergunakan Image Comparer dan Image Diff. Hasil Uji Coba

Proses uji coba dilakukan sesuai dengan rangkaian skenario yang sudah dirancang. Proses ini diawali dengan proses capture dari kedua perangkat lunak (perangkat lunak penulis dan ESRI Arc View 3.2). Selanjutnya diikuti dengan perubahan ukuran gambar dan yang paling akhir adalah pembandingan gambar. Pada tabel 2 dapat dilihat hasil perbandingan gambar menggunakan Image Comparer dan ImageDiff. Sebagai catatan, hasil perbandingan dari ImageDiff merupakan persentase ketidaksamaan, sehingga untuk mendapatkan persentase kesamaan, maka dilakukan pengurangan terhadap nilai 100% oleh hasil dari ImageDiff (100% - %ImageDiff)

Tabel 2 Hasil Uji Coba

Perbandingan (dalam %) Nama Dokumen Image Comparer ImageDiff

Tghk 99 96.07 Rtrwp_98 99 96.77 Kecamatan 98 98.02

Lsys 100 88.25 Fire_gtz 99 86.3

ANALISA UJI COBA DAN EVALUASI

Hasil uji coba perbandingan gambar disajikan pada gambar 2 yang disajikan dalam bentuk diagram.

Grafik Hasil Perbandingan Gambar

80

85

90

95

100

Dokumen

Per

sent

ase

Image Comparer 99 99 98 100 99

ImageDiff 96.07 96.77 98.02 88.25 86.3

Tghk Rtrwp_98 Kecamatan Lsys Fire_gtz

Gambar 2 Grafik Hasil Perbandingan Gambar

Simpulan yang diambil dari tabel di atas adalah dokumen SVG yang dihasilkan dari transformasi dan konversi shapefile perangkat lunak penulis memiliki tingkat detil yang cukup tinggi dan hampir identik dengan hasil dari ESRI Arc View.

5. PENUTUP Simpulan

Setelah semua tahap penyusunan tugas akhir dilalui dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Digunakannya teknologi Java Open Source

dan XML sebagai teknologi alternatif penyediaan data geografis.

2. Perangkat lunak tugas akhir mampu melakukan ekstraksi fitur shapefile milik ESRI ARC View menggunakan library dari Deegree Project sehingga dihasilkan dokumen GML sesuai dengan OpenGIS Geography Markup Language Implementation Spesification.

3. Kemampuan perangkat lunak tugas akhir untuk melakukan transformasi antar dokumen menggunakan XSLT stylesheet mempermudah proses penyajian data geografis sekaligus membagi penyajian menjadi dua hal berbeda yaitu data spasial dan data non spasial.

4. Kemampuan perangkat lunak tugas akhir untuk diakses melalui web menggunakan JavaServer Pages memenuhi aspek independensi perangkat lunak serta mampu dijalankan di berbagai lingkungan pengembangan.

Saran

Pengembangan perangkat lunak ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saran yang diberikan antara lain: 1. Proses konversi dan transformasi dapat

ditingkatkan menjadi beberapa dokumen sekaligus sehingga tidak hanya per satu dokumen saja yang diproses.

2. Pengubahan dokumen XSLT dan GML dapat dikembangkan menggunakan editor yang mendukung perbedaan tag sehingga tidak ditampilkan sekaligus dalam satu textarea.

3. Pemberian fasilitas untuk pengubahan jenis garis, warna, bangunan untuk setiap model fitur geografis seperti poligon, garis, titik dengan berbagai pilihan, sehingga gambar hasil transformasi tidak terlihat monoton.

6. DAFTAR PUSTAKA [1] Apache. 2005, Apache Jakarta Tomcat,

http://jakarta.apache.org/tomcat/index.html, Apache Software Foundation

[2] Apache. 2005, Batik Overview, http://xml.apache.org/batik/, Apache Software Foundation.

[3] Apache. 2005, Xerces2 Java Parser 2.7.1 Release, http://xml.apache.org/xerces2-j/, Apache Software Foundation

[4] Cammack, Rex G. Distibuter Cartography: A Look at Web-Mapping Service and How it Changes the Mapping Process, Southwest Missouri State University.

Page 6: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI  · PDF fileProgram Studi Sistem Informasi, ... cara tradisional, aplikasi SIG lainnya, ... MapInfo, CubeWerx dan Compusult

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2005

BENY Y V NASUTION - 5201100018 6

[5] Cox, Simon; Daisey, Paul; Lake, Ron; Portele, Clemens; Whiteside, Arliss. 2004, Geography Markup Language (GML) ISO/TC 211/WG 4/PT 19136 OGC GML RWG. Open GIS Consortium, Inc.

[6] Cummns, Fred. 2002, Enterprise Application Integration, Wiley & Sons.

[7] ___. 2001. Current Support for SVG Adobe SVG Viewer Version 3.0 (Build 76). Adobe Systems Incorporated.

[8] Deegree. 2003. Building Blocks for Spatial Data Infrastructures. http://deegree.sourceforge.net/index.html. Deegree Project Team

[9] ___. 2003, Document Structure-SVG 1.1. http://www.w3c.org/TR/ SVG11/.

[10] GIS Concept Overview, http://www.esri.com/software/arcgis/

concepts/. ESRI [11] Hunter, Jason; Crawford, William. 1998, Java

Servlet Programming, O’Reilly & Associates. [12] ___. 2005, Java Topology Suite,

http://www.codezoo.com/pub/ category/12, O’Reilly Media Inc.

[13] Kay, Michael H. 2005, SAXON The XSLT and XQuery Processor, http://saxon.sourceforge.net/.

[14] Lake, Ron. Introduction to Geography Markup Language, Galdos System Inc.

[15] Nasution, Beny YV. Seri Belajar Java: Building Portal Website using Java ServerPages book 1. Laboratorium Pemrograman Sistem Informasi.

[16] Puntodewo, A.; Dewi, S.; Tarigan, J. 2003, CIFOR. viii, 127p: Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam, Center for International Forestry Research.

[17] Steeb, Willi-Hans. Programming In Java, HTML, XML and JavaScript, International School for Scientific Computing.

[18] Sun. 2005, Java Advanced Imaging API. http://java.sun.com /products/java-media/jai/forDevelopers/jaifaq.html, Sun Microsystem Inc.

[19] Web Mapping, http://www.dbxgeomatics.com/web-mapping.aspx?

Language=EN, DBx Geomatics Inc. [20] Wiryana, I Made, Ssi,; Wicaksana, I Wayan

S.Ssi, M.Eng. 2002, Membangun server dengan Open Source.