perancangan dan pembuatan prototipe...
TRANSCRIPT
Nama : Andhika Lukman Baskara Sembiring
NPM : 20412745
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi Industri
Pembimbing : 1. Dr. Ridwan, ST., MT.
2. Doddi Yuniardi, ST., MT.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
PROTOTIPE VENDING MACHINE
MINUMAN KALENG DENGAN
MENGGUNAKAN COIN SELECTOR
Latar Belakang
• Kemajuan teknologi otomasi industri pada saat ini sudah semakin pesat
dan luas contohnya pada vending machine minuman kaleng ini dengan
menggunakan perangkat otomatis pada contohnya vending machine ini
menggunakan PLC (Programmable Logic Controller).
• Vending machine dirancang untuk mempermudah pelayanan dan
penjualan menjadi lebih efisien dan desain rancangan yang dilakukan
dalam pembuatan vending machine menggunakan metode rancangan pahl
and beitz, sehingga alur perancangan yang dilakukan mudah dipahami
pada setiap prosesnya.
• Adapun proses pembuatannya vending machine yang terdiri dari
pembentukan rangka, pembentukan komponen pendukung, proses
pemasangan atau assembly komponen utama dan komponen pendukung
yang akan dipakai pada proses pergerakkan vending machine.
LATAR BELAKANG
• Proses perancangan dan pembuatan vending machine minuman
kaleng meliputi :
1. Proses desain menggunakan aplikasi gambar solidworks.
2. Pemilihan material.
3. Tahap-tahap proses rancangan dari desain sampai pembentukan.
• Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan
pembuatan produk dari bahn baku mulai bermacam-macam
proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang
terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan.
LATAR BELAKANG
• Dalam manufaktur pemilihan material yang tepat sangat
diperlukan untuk mendapatkan kualitas yang tinggi. Dalam proses
perancangan yang sangat diperlukan dalam pengukuran,
pemilihan bahan agar dihasilkan suatu produk yang terencana.
• Mesin penjualan otomatis diketahui khususnya bagi ilmu
dibidang Teknik Mesin dalam kemajuan teknologi yang sangat
pesat, sehingga gerak kerja dari mekanik tersebut mampu
dijalankan dengan menggunakan program yang dilakukan
penginputannya pada PLC (Programmable Logic Controller).
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas mengenai pengaruh waktu dalam perancangan untuk
membuat suatu produk, Vending machine dirancang untuk mempermudah pelayanan
dan penjualan menjadi lebih efisien
BATASAN MASALAH
1. Proses perancangan vending machine menggunakan aplikasi gambar solidworks.
2. Pembuatan mesin penjualan otomatis atau vending machine minuman kaleng
TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat prototipe vending
machine minuman kaleng menggunkan coin selector.
1. Perancangan dan pembuatan prototype mesin penjualan otomatis minuman kaleng
berdasarkan dimensi.
2. Merancang vending machine minuman kaleng dengan menggunakan metode Pahl and
Beitz.
3. Mengetahui proses seleksi dalam pemilihan minuman kaleng.
Vending Machine adalah mesin yang dapat mengeluarkan barang-barang
seperti makanan ringan dan minuman ringan seperti minuman soda, tiket, lotre
produk konsumen dan bahkan emas dan permata untuk pelanggan secara
otomatis. Layaknya penjual asli, mesin ini akan mengeluarkan barang yang kita
inginkan setelah kita membayarnya dengan cara memasukkan sejumlah koin
maupun uang kertas
Definisi desain rekayasa
Di dalam studi ilmu pengetahuan, kita berusaha mengmbangkan
terori-teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena
alam. Teori ilmiah terdiri atas pada suatu pernyataan yang
mendefinisikan suatu sistem yang ideal atau bersifat teoritis.
Prinsip – prinsip ilmiah ini juga berlaku pada ilmu-ilmu rekayasa
(engineering science).
Desain rekayasa agak berbeda dengan ilmu pengetahuan, karena
teori dan hipotesis tidak dapat dikembangkan atau diuji melalui
percobaan laboratorium.
Pengertian Perancangan
Perancangan adalah tahapan perancangan (design)
memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif
sistem yang terbaik. Perancangan merupakan bagian
dari ilmu perancangan adalah proses penerapan berbagai
teknik dan prinsip dengan tujuan untuk
mentransformasikan hasil analisa kedalam bentuk yang
memudahkan mengimplementasikan.
Metode Perancangan
Perancangan adalah kegiatan awal dari usaha merealisasikan produk yang
keberadaannya diperlukan oleh masyarakat untuk meringankan hidupnya.
Tahapan perancangan sangat diperlukan untuk memudahkan engineer bekerja,
yaitu pekerjaan tepat waktu, biaya sesuai rencana, produk berfungsi dengan
baik.
Tahapan perancangan terkemukan yang telah dikembangkan dan dibukukan
diantaranya :
1. Metode zeid
2. Metode French
3. Metode Ullman
4. Metode VDI
5. Metode phal and beitz
Perancangan Pahl dan Beitz
Secara keseluruhan langkah kerja pada metode ini terdiri dari 7 tahap yang
dikelompokkan pada 4 fase yaitu :
1. Perencanaan dan penjelasan tugas (Clasification of tasks), Meliputi
pengumpulan informasi mengenai permasalahan dan kendala-kendala yang
dihadapi. Kemudian disusun daftar persyaratan mengenai rancangan yang
akankita buat.
2. Perencanaan konsep produk (Conseptual Design), Meliputi dua langkah kerja
yaitu : menentukan fungsi dan strukturnya, Mencari prinsip solusi dan
strukturnya, Menguraikan menjadi varian yang dapat direalisasikan.
3. Perancangan wujud (Embodiment Design), Pada tahap ini dimulai dengan
menguraikan rancangan kedalam modul-modul yang diikuti oleh desain awal
dan desain jadi.
4. Perancangan rinci (Detail Design), Tahap ini merupakan proses perancangan
dalam bentuk gambar dalam arti gambar yang tersusun dan gambar detail
termasuk daftar komponen, spesifikasi bahan, toleransi dan lainnya.
Diagram Alir Proses Perancangan Pahl and Beitz
Motor DC (Direct Current)
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah
sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang
tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang
luas.
Motor Power Window
Motor power window merupakan motor penggerak regulator yang berputar
searah jarum jam atau arah sebaliknya menggerakan regulator jendela untuk
dirubah menjaidi gerakan mekanik naik dan turun. Jenis motor yang digunakan
pada system power window adalah motor dc. Motor listrik menggunakan
eneergi listrik dan energy magnet untuk menghasilkan energy mekanis. Operasi
motor tergantung pada interaksi dua medan magnet.
Spesifikasi Motor Power Window 12 VDC
Spesifikasi Motor Power Window
Tegangan Motor 12 Volt DC
Rasio Gear 1:10
Rate Torque 30 kg/cm
Rate Speed 60 RPM
No-Load Speed 85 RPM
Current (No Load) 5A
Rated Current (Load) 15 A
Stall Current (Locked) 28 A
Stall Torque (Locked) 15 kg/cm
Bantalan (Bearing)
Bantalan atau bearing adalah elemen mesin yang menumpu poros
berbeba sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat bekerja
dengan baik, aman, halus dan panjang umur. Bantalan harus
kokoh untuk memungkinkan poros atau elemen mesin lainnya
dapat bekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruh sistem
akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya.
Bantalan (bearing) memiliki 3 (tiga) fungsi utama, yaitu :
1. Mengurangi gesekan
2. Menahan beban
3. Mengatur posisi elemen yang bergerak
Klasifikasi Bantalan Terhadap Poros
Berdasarkan dasar gerakan bantalan terhadap poros, maka
bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bantalan Luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan antara poros dan bantalan,
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan
dengan perantaraan lapisan pelumas.
2. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan diam melalui elemen gelinding seperti bola
(peluru), rol.
Poros (Shaft)
Poros adalah salah satu elemen terpenting dari setiap mesin. Peran utama poros
yaitu meneruskan tenaga bersama–sama dengan putaran. Pada aplikasi di dunia
industri, poros digunakan untuk mentransmisikan daya. Poros dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Poros transmisi/Shaft
Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau beban puntir dan lentur. Daya
yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, atau
sproket rantai, dan lain–lain.
• Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama pada mesin bubut, dimana
beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros
ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
• Line shaft
Poros ini berhubungan langsung dengan mekanisme yang digerakkan dan berfungsi
memindahkan daya dari motor penggerak ke mekanisme tersebut.
Besi (Ferro)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam
tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.
Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk
• magnetit (Fe3O4),
• hematit (Fe2O3),
• goethit
• limonit
• atau siderit.
Tahapan Perancangan
Tahapan perancangan berupa kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan
dalam proses pembuatan produk. Dalam pembuatan produk sangat
diperlukan suatu gambaran yang digunakan untuk dasar-dasar dalam
melangkah atau kerja. Gambaran ini dapat disajikan dlam bentuk
diagram alir sebagai metode dalam perencanaan dan perancangan. Untuk
mempermudah jalannya peracangan pembuatan vending machine penulis
digunakan metode pahl and beitz. Cara merancang pahl and beitz
tersebut terdiri dari 4 fase yang masing-masing terdiri dari beberapa
langkah, ke empat fase tersebut adalah :
1. Perencanaan dan penjelasan (Planning)
2. Perancangan konsep produk (Coceptual Design)
3. Perancangan bentuk produk (Embodiment Product)
4. Perancangan detal (Detail Design)
Diagram Alir Pembuatan Prototipe
Vending Machine
Diagram Alir Cara Kerja Vending Machine
Perancangan Konsep Produk
Perancangan konsep produk untuk memberikan beberapa solusi utama
konsep produk selanjutnya di evaluasi berdasarkan persyaratan teknis,
ekonomis, dan lain-lain. Tahapan ini dapat diawali dengan mengenal
analisis spesifikasi produk yang ada. Dalam tahap ini konsep rancangan
alat vending machine minuman kaleng adalah:
1. Menggunakan motor dc power window 12 volt sebagai penggerak utama
2. Menggunakan PLC untuk menjalankan program
3. Menggunakan batang sebagai penopang poros dan pembvuatsn rangka
4. Menggunakan poros sebagai penopang dari wadah pemindah kaleng dan
bearing.
No Tuntutan
Perencanaan Persyaratan Tingkat Kebutuhan
1 Kinematika
a. Mekanisnya mudah beroperasi D
b. Menggunakan sistem transmisi D
c. Arah putaran searah W
2 Material
a. Mudah di dapat D
b. mempunyai sifat mekanis yang baik D
c. Sesuai standar umum D
d. Usia pemakaian yang panjang D
e. Baik mutunya W
3 Geometri
a. Panjang 700 mm D
b. Lebar 550 mm D
c. Tinggi 600 mm D
4 Energi a. Sumber energi dari tenaga listrik W
5 Produksi
a. Dapat diproduksi industri kecil W
b. Suku cadang murah D
c. Biaya produksi relatif murah W
6 Perawatan
a. Perawatan mudah dilakuan D
b. Perawatan mudah D
c. Perawatan secara berkala W
Keterangan :
W : Keinginan (Wishes)
D : Keharusan (Demands)
Fase Perancangan Detail
Pada fase perancangan detail, ditetapkan susunan komponen, bentuk, dimensi
dari setiap komponen. Demikian juga kemungkinan cara pembuatan sudah di
analisan dan perkiraan biaya yang sudah dihitung. Hasil akhir fase ini adalah
gambar rancangan lengkap dan spesifikasi produk untuk pembuatan.
Konstruksi Kerja Pemilahan Minuman
Konstruksi kerja pemilahan minuman merupakan fase detail pada gerak
mekanik yang dihasilkan untuk menjatuhkan minuman kaleng pada saat
tombol ditekan dan motor power window akan melakukan gerak pemilahan.
Bahan Utama Kerangka
Bahan utama yang digunakan dalam membuat rangka ini yaitu menggunakan besi
wf siku lubang dengan dimensi 40x2 mm. Pemilihan bahan ini dikarenakan besi
model ini sangat mudah ditemukan di pasaran serta memiliki keunggulan
diantaranya kuat, ringan, mudah untuk melakukan sebuah pembentukan, mudah
dilakukannya bongkar pasang, pemotongan bahan yang mudah, dan juga besi wf
siku bolong harganya pun tak begitu mahal seperti pada besi lainnya.
Pembuatan dan Design Rangka
Pada pembuatan rangka vending machine ini digunakan besi siku yang secara
umum dibentuk menyerupai kerangka balok dengan ukuran. Pertimbangan
merupakan hal yang penting dalam pembuatan kerangka vending machine ini
merupakan rancang bangun yang mampu menopang beban untuk mempermudah
penempatan komponen utama dan komponen pendukung vending machine.
Dimensi ukuran besi wf yang digunakan dalam pembuatan vending machine adalah
700 x 520 x 645 mm.
Gambar Mekanik Rangka 288
232
122 205 205 168
280
413
555
645
510
633
700
520
645
288
420
280
Pembuatan Kotak Tempat Susunan Minuman
Kaleng
Pada pembuatan rangka kotak tempat susunan kaleng tersebut
menggunakan acrylic yang di susun dan di lekatkan menggunakan
lem acrylic sehingga terbentuk seperti balok dengan ukuran 120 x 70
x 350 mm.
Gambar Mekanik Kotak Susun
350
120
70
120
70
Pembuatan Lintasan Jatuhnya Kaleng
Pembuatan desain lintasan jatuhnya merupakan komponen rangka penting yang
dibuat yaitu untuk memudahkan gerak luncurnya kaleng agar tidak menimbulkan
cacatnya pada kaleng. Lintasan jatuhnya kaleng dibuat menggunakan acrylic untuk
memudahkan dalam pembuatan rangka lintasan jatuhnya kaleng dengan ukuran 600
x 200 x 109 mm .
Gambar Mekanik Lintasan Jatuhnya
Kaleng
3
200
600
109
600
200
Pembuatan Tempat Pengambilan Minuman
Kaleng
Pada pembuatan tempat pengambilan minuman kaleng dibuat bujur
sangkar yang dibentuk untuk memudahkan dalam pengambilan
kaleng minuman dan dibentuk menggunakan besi wf siku dengan
ukuran 280 x 135 mm.
Gambar Mekanik Tempat
Pengambilan Minuman Kaleng
40
280
13
0
280
40
130
Pembuatan dan Desain Penyeleksi Kaleng
Pipa seleksi dibuat untuk menjatuhkan minuman kaleng dan untuk menahan laju
jatuhnya kaleng minuman diatasnya. Tempat penyeleksi minuman kaleng dibuat
menggunakan pipa pvc dengan diameter luar (D) 76 mm dan diameter dalam (d) 73
mm. Dimana benda ini akan berputar dengan menggunakan motor power window
12V yang terhubung langsung terhadap poros yang dibuat pada masing-masing
tutup pipa pvc.
Gambar Mekanik Tabung Seleksi
Minuman Kaleng
Ø9
Ø22
Ø76
Ø70
130
20040 20
130
200
268
76
Perhitungan Motor Power Window
Perhitungan Motor Power Window
Perhitungan Motor Power Window
Hambatan Motor Power Window
Dimana :
Tegangan listrik (V) : 220 volt
Daya motor dalam perencanaan pulley (P) : 12 watt
Maka,
R = 220/12 = 18,3 Ω
Perhitungan Bantalan (Bearing)
Menghitung beban radial
Dimana :
Nilai massa tumpukan minuman kaleng pada box (m) : 5 kg
Percepaatan gravitasi (g) : 9,81 m/s2
Maka,
Fr = W = 5kg . 9,814 m/s2
Fr = 49,07 kN
Menghitung faktor keamanan bantalan
Fn = (33,3/85)1/3
Fn = 0,73
Perhitungan Bantalan (Bearing)
Menghitung umur nominal bantalan Dimana :
Faktor umur bantalan disetiap unitnya (fh) : 118,74
Maka,
Lh = 500 . 118,743
Lh = 500 . 1674137,53
Lh = 837068767,81 / 3600
Lh = 232.519 Jam
Perhitungan Poros
Perhitungan Poros
Penutup
1. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa pembahasan tentang vending machine
minuman kaleng, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Dalam desain dan pembuatan vending machine minuman kaleng melalui beberapa
proses yang meliputi pembuatan rangka, tempat pengambilan minuman kaleng,
pembuatan lintasan jatuhnya kaleng, serta pemasangan motor DC dan komponen
pendukung lainnya.
3. Perencanaan motor listrik DC yang digunakan pada vending machine minuman
kaleng menggunakan daya listrik sebesar 12 volt.
4. System kerja pada vending machine menggunakan tenaga penggerak 3 (tiga) unit
motor DC (Direct Cureent) pada masing-masing penseleksian minuman kaleng
berdaya 12 Volt dengan putaran 85 rpm.
5. Umur bantalan dalam pemakaiannya pada system kerja vending machine
minuman kaleng selama 232,519 Jam.
6. Dari perencanaan dibuat dengan diameter 8 mm di setiap masing-masing poros.
Daya poros yang menerima beban puntir dan beban lentur sebesar 0,018 kW.
Saran
Perancangan vending machine minuman kaleng tersebut masih jauh dari sempurna,
baik dari segi kualitas beba, penampilan, dan kinerja/fungsi. Oleh diharapkan
nantinya alat/mesin ini dapat disempurnakan kembali di kemudian hari. Adapun
proses perbaikan produk masih diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, adapun
saran perbaikan rancangan mesin antara lain :
1. Pada system penseleksian minuman kaleng masih belum efisien dikarenakan
system kerja yang tidak sempurna sehingga perputaran motor akan melambat
untuk mendorong kaleng jatuh pada saat ada banyaknya susunan kaleng pada
box. Disarankan penseleksian minuman kaleng menggunakan kawat oem untuk
menjadi lebih efisien dan sehingga tidak terjadi lemahnya jalan motor pada saat
mendorong kaleng.
2. Getaran pada kotak susun minuman kaleng cukup besar sehingga harus
diperlukan penopang pada sisi kiri dan kanan pada kotak susun minuman kaleng
untuk mengurangi getara pada saat penseleksian minuman kaleng.