perancangan dan pembuatan aplikasi email client dengan enkripsi dan dekripsi file menggunakan
TRANSCRIPT
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI EMAIL CLIENT
DENGAN ENKRIPSI DAN DEKRIPSI FILE MENGGUNAKAN
METODE TWOFISH BERBASIS JAVA
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi mendorong perubahan yang cukup besar
terhadap kebutuhan manusia secara luas. Kebutuhan untuk saling bertukar
informasi secara lebih mudah, cepat, dan aman menjadi hal yang sangat penting.
Oleh karena itulah, begitu penting peranan suatu aplikasi yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia tersebut. Agar lebih mudah mengakses, mengirim, atau
bertukar informasi baik secara pribadi maupun untuk kepentingan perusahaan atau
instansi.
Sampai sejauh ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat.
Dalam perkembangan informasi yang paling banyak didapatkan oleh masyarakat
umum adalah melalui internet. Dengan memanfaatkan jaringan internet ataupun
dengan Local Area Network (LAN), kini pertukaran informasi bukan menjadi hal
yang sulit lagi.
Email merupakan layanan terpenting yang diberikan oleh internet. Hampir
90% masyarakat menggunakan internet untuk membuka, membaca, dan
mengirimkan email. Email mengubah mekanisme komunikasi sehingga orang-
orang dapat berkomunikasi jarak jauh dalam waktu yang relatif singkat. (Karni,
2009)
Karena itulah, penulis mencoba membuat sebuah aplikasi yang
berhubungan dengan kebutuhan masyarakat yang sangat umum ini. Aplikasi ini
dibuat agar masyarakat dapat berkomunikasi melalui email tanpa harus selalu
terkoneksi dengan internet yang biasa disebut dengan email client. Aplikasi ini
hanya terkoneksi dengan internet pada saat pengguna menerima dan mengirim
email saja. Sedangkan pada saat menulis dan membalas email tidak perlu
terkoneksi dengan internet. Untuk mendukung pembuatan aplikasi ini penulis
menggunakan bahasa pemrograman Java.
Hanya saja perlu diperhatikan kembali, keakuratan data atau informasi
yang disampaikan haruslah menjadi hal yang utama. Karena kesalahan informasi
dapat berakibat banyak hal bagi si penerima atau pengirim. Penggunaan jaringan
internet atau LAN dapat memungkinkan terjadinya pencurian data selama masa
pengiriman.
Selain bentuk data yang akurat, kerahasiaan data tersebut juga menjadi
sangat penting untuk beberapa pihak. Misalnya sebuah perusahaan besar yang
memiliki informasi inovasi produk barunya. Jika informasi tersebut berhasil dicuri
oleh perusahaan pesaingnya, tentu hal ini akan menjadi hal yang amat merugikan
bagi perusahaan pemilik informasi tersebut. Maka dari itulah, sistem informasi
yang baik dalam mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan tersebut sangat
diperlukan. Dan sistem ini dapat memanfaatkan kriptografi sebagai solusinya.
Dalam kriptografi, kerahasiaan dan keamanan data menjadi sangat
diutamakan. Meskipun teknik pengamanan data dengan kriptografi ini sudah
dikenal pada masa kekaisaran romawi, namun teknik ini masih sangat diperlukan
hingga zaman modern seperti sekarang. Perkembangan algoritma kriptografi pun
semakin berkembang pesat. Kini, algoritma kriptografi modern dibagi menjadi
dua jenis algoritma kunci.
Kedua jenis algoritma tersebut ialah algoritma kunci simetris dan
algoritma asimetris. Algoritma simetris adalah algoritma yang menggunakan
kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. Sedangkan algoritma asimetris merupakan
algoritma yang menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang berbeda. Saat ini
ada begitu banyak aplikasi enkripsi yang menggunakan algoritma kunci simetris,
salah satunya ialah Advanced Encryption Standard (AES) sebagai standar baru
dari NIST. National Institute of Standard and Technology (NIST) ialah agensi
Departemen Perdagangan Amerika Serikat yang mengusulkan kepada Pemerintah
Federal Amerika Serikat untuk sebuah standar kriptografi yang baru. (Mukmin,
2007)
Salah satu kandidat AES adalah algoritma Twofish yang dibuat oleh Bruce
Schneier. Twofish memiliki beberapa kelebihan, yaitu mengandung algoritma
cipher blok 128 bit yang menerima kunci dengan panjang variable 256 bit,
twofish tidak mengandung kunci lemah, dan twofish didesain dari awal dengan
menekankan pada kinerjanya. Twofish juga sangat efisien diimplementasikan
pada beragam platform, yaitu CPU 32 bit, smart card 8 bit, dan perangkat keras
VLSI. Hasilnya merupakan algoitma yang sangat fleksibel yang dapat
diimplementasikan secara efisien dalam beragam aplikasi kriptografi. (Mukmin,
2007)
Aplikasi email merupakan salah satu bentuk media komunikasi yang saat
ini sudah banyak digunakan di seluruh dunia. Aplikasi ini menjadi banyak
digemari oleh barbagai kalangan karena dapat memenuhi kebutuhan mereka akan
pertukaran informasi yang mudah, cepat, dan murah. Karena pengiriman email ini
akan melewati suatu jaringan yang luas, diperlukan suatu mekanisme yang dapat
menjaga keamanan email atau file yang dikirim.
Berdasarkan semua hal yang telah dijabarkan di atas, maka pada skripsi
algoritma twofish digunakan untuk merancang dan membangun aplikasi email
client dengan enkripsi dan dekripsi file berbasis java.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1) Bagaimana membuat sebuah aplikasi berbasis java yang dapat
mengenkripsi dan mendekripsi file menggunakan algoritma twofish
2) Bagaimana membuat sebuah aplikasi email client yang dapat mengirim
dan menerima pesan
3) Bagaimana membuat sebuah aplikasi email client yang dapat
menyisipkan file untuk dikirim serta bersama pesan di email tersebut
TUJUAN PENELITIAN
Dengan rumusan masalah yang ada, penilitian ini bertujuan untuk :
1) Membangun sebuah aplikasi berbasis java yang dapat mengenkripsi
dan mendekripsi file menggunakan algoritma twofish untuk keamanan
data dan informasi
2) Menghasilkan sebuah aplikasi email client yang dapat melakukan
pengiriman dan penerimaan pesan
3) Menghasilkan sebuah aplikasi email client yang dapat menyisipkan file
untuk dikirim serta bersama pesan di email yang akan dikirim tersebut,
sehingga file yang telah dienkripsi sebelumnya dapat dikirimkan
bersama dalam email serta dapat mendekripsikan file yang telah
diterima.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat diberikan oleh penelitian ini antara lain
adalah :
1) Data atau informasi yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan
keamanan dan kerahasiaannya
2) Pertukaran data atau informasi yang dilakukan dapat dijalankan
dengan aman
3) Penyerang yang berusaha merugikan dua pihak yang sedang bertukar
informasi menjadi tidak mendapatkan informasi apapun meski data
tersebut dapat dicuri olehnya. Hal ini dikarenakan data yang dicuri
adalah data yang tidak dapat ‘dibaca’ dengan mudah.
RUANG LINGKUP
Konsep Sistem
Aplikasi email ini menggunakan algoritma kriptografi twofish. Meski
algoritma ini memiliki kunci yang sama antara enkripsi dan dekripsinya, namun ia
merupakan salah satu algoritma kriptografi yang diunggulkan oleh NIST dan
merupakan kriptografi yang berasal dari AES. Enkripsi dan dekripsi dilakukan
pada file yang disisipkan atau di-attach di dalam email. Proses utama pada
aplikasi perangkat lunak ini adalah melakukan enkripsi dan dekripsi, serta
melakukan pengiriman dan penerimaan email dengan file attach yang disisipkan.
Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Java sebagai open source
software yang mampu mendukung fungsi yang diperlukan untuk perancangan
sistem ini. Sistem pendistribusian pesan dapat terjadi dengan bebas di jaringan
internet secara luas dan mudah. Program akan membaca alamat yang dituliskan
pada kolom teks email tujuan kemudian mengirimkannya sesuai domain yang
digunakan oleh alamat tujuan.
Untuk dapat terkoneksi dengan email luar, program ini menggunakan
JavaMail API sebagai JavaClass-nya. Sebagai protokol yang bertugas
mengirimkan pesan dari akun email user, aplikasi ini menggunakan SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol). Sedangkan untuk protokol yang akan men-
download pesannya digunakan IMAP (Internet Message Access Protocol). Untuk
file yang akan dapat dienkripsi oleh aplikasi ialah yang berupa .doc, .xls, dan .ppt.
Meskipun aplikasi ini dapat melakukan enkripsi dan dekripsi file yang
disisipkan ke dalam email, namun jika user menginginkan untuk mengirim data
atau email yang murni tanpa kriptografi juga dapat dilakukan. Hal ini dapat terjadi
karena sistem pengenkripsian yang dilakukan bersifat terpisah dengan bagian
pengiriman email yang ada. Ada sub-sub jendela program yang disediakan untuk
mengirim email, mengenkripsi file, dan mendekripsi file.
Kebutuhan Luaran
Luaran yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah mengenkripsi dan
mendekripsi file (.doc, .xls, dan .ppt) yang dipilih oleh pengguna. Serta
mengirimkan dan menerima email yang dapat disisipi file. Untuk kedua pihak
yang memiliki aplikasi dengan algoritma twofish ini dapat saling bertukar
informasi secara aman dan tak ada kekhawatiran isi data akan diketahui orang
lain. Data yang disisipkan ke dalam email dapat dikembalikan menjadi file seperti
semula seperti sebelum dienkripsi dengan dekripsi oleh program aplikasi ini juga.
Pengguna Sistem
Pengguna untuk sistem ini dapat berasal dari semua kalangan yang ingin
bertukar informasi secara aman dan rahasia. Dengan persyaratan tertentu yaitu
mereka pihak-pihak yang ingin berbagi informasi memiliki kesepakatan kunci
terlebih dahulu yang seharusnya tidak diketahui oleh orang lain.
Fitur Sistem
Berikut merupakan fitur-fitur aplikasi email client dengan pengamanan file
menggunakan algoritma kriptografi twofish yang akan dikembangkan, yaitu :
1) Form penginputan file yang akan dienkripsi dengan penentuan kunci di
form yang sama
2) Enkripsi dilakukan oleh program dengan kunci yang dimasukkan
3) Form penginputan file yang ingin didekripsi dengan kunci yang telah
disepakati oleh kedua pihak
4) Dekripsi diproses oleh program jika kunci yang dimasukkan benar
5) Form email client yang di dalamnya terdapat beberapa fitur tambahan
berupa folder inbox, trash, draft, dan sent. Selain itu, tentunya juga ada
form untuk mengirim pesan yang dapat disisipi file untuk kemudahan
penyampaian informasi
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang enkripsi dan dekripsi file pernah dibahas oleh Montaseri
Fanidzar dalam skripsinya yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
Enkripsi dan Dekripsi File dan Folder Menggunakan Metode Twofish”. Akan
tetapi, penelitian yang dia lakukan hanya sebatas pembuatan aplikasi berbasis
desktop yang dapat mengenkripsi dan mendekripsi file. Aplikasinya
menggunakan bahasa pemorgraman Borland Delphi 7.0 yang cukup rumit jika
dibuat menjadi aplikasi email client. Sehingga penelitiannya tidak dapat
dikoneksikan untuk berbagi informasi secara lebih luas dengan orang banyak.
Landasan Teori
E-mail (surat elektronik) pertama dikirimkan oleh seorang insinyur yang
bernama Ray Tomlinson pada tahun 1971. Tetapi surat elektronik ini hanya dapat
dikirimkan pengguna komputer yang masih dalam satu area. Tomlinson membuat
terobosan baru. Ia berhasil mengirim pesan ke lain komputer melalui internet
dengan menggunakan tanda @ untuk menandakan mesin penerima.
Sama halnya dengan dengan surat biasa (snail mail) yang harus melewati
beberapa kantor pos sebelum sampai ke tujuannya, begitu dikirimkan oleh
seseorang melalui komputer yang tersambung ke internet sebuah email masuk ke
beberapa komputer lain di sepanjang jaringan internet.
Komputer-komputer itu disebut dengan email server. Ketika e-mail
tersebut sampai ke server yang menjadi tujuan (seperti yang ditunjuk pada alamat
email – kepada siapa kita menulis e-mail) email tersebut disimpan pada sebuah e-
mailbox (kotak surat). Si pemilik alamat e-mail baru bisa mendapatkan email itu
kalau yang bersangkutan mengecek emailbox-nya. Jadi, tidak benar kalau
dibayangkan bahwa untuk bisa menerima e-mail kita harus terhubung terus-
menerus dengan internet.
Untuk bisa menerima e-mail kita mesti memiliki sebuah account pada
suatu email server, yang tentu berada pada sebuah ISP (Internet Service Provider).
Ini sama dengan bila kita memiliki alamat rumah kita. Hanya bedanya, bila pada
surat biasa kita hanya bisa menerima surat manakala kita berada di alamat kita,
sedangkan pada e-mail, kita bisa menerimanya di mana saja kita berada. Misalnya
saya bisa mengecek email-email yang datang ke alamat email saya
[email protected], yang biasanya saya buka di Jakarta, ketika saya sedang
berada di Bali atau Amerika sekalipun. Hal itu bisa dilakukan karena bila ita
mengkontak sebuah email server di mana kita punya account email, maka kita
bisa mengambil/men-download semua email yang ditujukan kepada alamat email
yang kita miliki. Untuk itu kita mesti memperhatikan protokol penerimaan dan
pengiriman email.
Protokol artinya adalah sbeuah prosedur standard untuk mengatur
perpindahan data di antara komputer-komputer. Untuk pengiriman, protokolnya
adalah SMTP, singkatan dari Simple Mail Transfer Protocols; untuk penerimaan,
protokolnya adalah POP singkatan dari Post Office Protocol. Setiap email server
memiliki SMTP dan POP yang berbeda-beda. Bila kita bisa menguasai cara
mengontak SMTP dan POP dari lokasi yang berbeda, sebenarnya ini bisa
mengatasi masalah kepemilikan komputer dan koneksi internet, kita masih bisa
men-download email yang ditujukan kepada alamat email kita. (Karni, 2009)
Alternatif untuk itu misalnya :
1. Menggunakan email client yang mampu menangani lebih dari satu
account (multiple account) bisa saja kita nebeng komputer teman atau
komputer kampus; atau
2. Men-download email di cybercafe atau rental-rental komputer yang
kini bertebaran di mana-mana.
(Karni, 2009)
Kriptografi adalah bidang ilmu yang sangat penting keberadaannya untuk
menjaga kerahasiaan dan keamanan suatu informasi. Intuk mendefinisikannya
lebih lanjut tentang kriptografi, Munir (2006) menjelaskan bahwa kriptografi
(Cryptography) berasal dari bahasa Yunani : “cryptos” artinya “secret” (rahasia),
sedangkan “graphien” artinya “writing” (tulisan). Jadi, kriptografi (Cryptography)
berarti “secret writin” (tulisan rahasia). Menurut Bruce Schneier, kriptografi
adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Kata “seni” dalam definisi
tersebut berasal dari fakta sejarah bahwa pada masa-masa awal sejarah kriptografi,
setiap orang mungkin mempunyai cara yang unik untuk merahasiakan pesan.
Cara-cara unik tersebut mungkin berbeda-beda pada setiap pelaku kriptografi
sehingga setiap cara menulis pesan rahasia, pesan mempunyai nilai estetika
tersendiri sehingga kriptografi berkembang menjadi sebuah seni merahasiakan
pesan (kata “graphy” di dalam “cryptography” itu sendiri sudah menyiratkan
sebuah seni).
Kriptografi mempunyai beberapa tujuan. Munir (2006) menyampaikan
tujuan kriptografi bahwa untuk memberi layanan keamanan (yang juga dinamakan
sebagai aspek-aspek keamanan) sebagai berikut :
a. Kerahasiaan (confenidentiality), adalah layanan yang ditujukan untuk
menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak
berhak. Di dalam kriptografi, layanan ini direalisasikan dengan
menyandikan pesan menjadi cipherteks.
b. Integritas data (data integrity), adalah layanan yang menjamin bahwa
pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama
pengiriman. Dengan kata lain, aspek keamanan ini dapat diungkapkan
sebagai pernyataan : “Apakah pesan yang diterima masih asli atau
tidak mengalami perubahan (modifikasi)?”. Untuk menjaga integritas
data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi pesan oleh
pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan,
dan pensubstitusian data lain ke dalam pesan yang sebenarnya.
c. Otentikasi (authentication), adalah layanan yang berhubungan dengan
identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang
berkomunikasi (user authentication atau entity authentication) maupun
mengidentifikasi kebenaran sumber pesan (data origin authentication).
Dua pihak yang saling berkomunikasi harus dapat mengotentikasi satu
sama lain sehingga ia dapat memastikan sumber pesan. Pesan yang
dikirim melalui saluran komunikasi juga harus diotentikasi asalnya.
Dengan kata lain, aspek keamanan ini dapat diungkapkan sebagai
pertanyaan : “Apakah pesan yang diterima benar-benar berasal dari
pengirim yang benar?”. Otentikasi sumber pesan secara implisit juga
memberikan kepastian integritas data, sebab jika pesan telah
dimodifikasi berarti sumber pesan sudah tidak benar. Oleh karena itu,
layanan integritas data selalu dikombinasikan dengan layanan
otentikasi sumber pesan.
d. Nirpenyalahgunaan (non-repudiation), adalah layanan untuk mencegah
entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu
oengiriman pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima
pesan menyangkal telah menerima pesan.
Kriptografi snediri mempunyai komponen-komponen untuk mencapai
tujuan kriptografi. Menurut Ariyus (2009), pada dasarnya kriptografi terdiri dari
beberapa komponen seperti :
a. Enkripsi : enkripsi merupakan hal yang sangat penting dalam
kriptografi sebagai pengamanan atas data yang dikirimkan agar
rahasianya terjaga. Pesan aslinya disebut plainteks yang diubah
menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. Enkripsi bisa diartikan
sebagai cipher atau kode. Seperti ketika kita tidak mengerti akan arti
sebuah kata, kita bisa melihatnya di dalam kamus atau daftar istilah.
Berbeda dengan enkripsi, untuk mengubah plainteks ke bentuk
cipherteks digunakan algoritma yang bisa mengkodekan data yang
diinginkan.
b. Dekripsi : dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, pesanyang telah
dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plainteks), yang disebut
dekripsi pesan. Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu
berbeda dengan yang digunakan untuk enkripsi.
c. Kunci : kunci yang dimaksud di sini adalah kunci yang dipakai untuk
melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian,
yakni kunci pribadi (private key) dan kunci umum (public key).
d. Cipherteks : merupakan suatu pesan yang sudah melalui proses
enkripsi. Pesan yang ada pada sipherteks tidak bisa dibaca karena
berisi karakter-karakter yang tidak memiliki makna (arti).
e. Plainteks : sering juga disebut cleartext, merupakan suatu pesan
bermakna yang ditulis atau diketik dan plainteks itulah yang akan
diproses menggunakan algoritma kriptografi agar menjadi cipherteks.
f. Pesan : pesan bisa berupa data atau informasi yang dikirim (melalui
kurir, saluran komunikas data, dan sebagainya) atau yang disimpan di
dalam media perekaman (kertas, storage, dan sebagainya).
g. Cryptalaysis : bisa diartikan sebagai analisis sandi atau suatu ilmu
untuk mendapatkan plainteks tanpa harus mengetahui kunci secara
wajat. Jika suatu cipherteks berhasil menjadi plainteks tanpa
menggunakan kunci yang sah, maka proses tersebut dinamakan
breaking code yang dilakukan oleh cryptanalys. Analisis sandi juga
mampu menemukan kelemahan dari suatu algoritma kriptografi dan
akhirnya bisa menemukan kunci atau plainteks dari cipherteks yang
dienkripsi menggunakan algoritma tertentu.
Algoritma twofish diciptakan oleh Bruce Schneier, sebelumnya ia
menciptakan algoritma blowfish dengan 64 bit block cipher dan kunci 128 bit.
Twofish merupakan algoritma kunci simetris block cipher dengan blok masukan
128 bit dan kunci 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. NIST mengumumkan Advanced
Encryption Standard (AES) pada tahun 1997 [NIST97a]. Salah satu kandidat AES
adalah Twofish. Twofish memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan NIST, yaitu
128-bit block, 128 bit, 192 bit, dan 256 bit key (kata kunci), efisien pada platform
manapun dan lain-lain, serta beberapa desain berat lainnya Twofish dapat
melakukan :
a. Melakukan enkripsi data pada 285 siklus per block di atas Pentium Pro
setelah menjalankan key setup 12700 siklus clock.
b. Melakukan enkripsi data pada 860 siklus block di atas Pentium Pro
setelah menjalankan key setup 1250 siklus clock.
c. Melakukan enkripsi data pada 26500 siklus per block di atas sebuah
6805 smart card setelah menjalankan key setup 1750 siklus clock.
(Mudeng, 2004)
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literature mengenai
algoritma twofish dan aplikasi email client beserta literaturnya lainnya mengenai
konsep dasar kriptografi serta implementasi dari algoritma twofish dalam proses
enkripsi dan dekripsi file. Berbagai materi yang diambil berasal dari berbagai
sumber pustaka yaitu buku teks, paper, dan browsing internet.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
Email Client Dengan Enkripsi dan Dekripsi File Berbasis Java ialah sebagai
berikut :
1) Perencanaan
Tahap ini menyangkut studi kebutuhan pengguna baik secara teknis
maupun secara teknologi, penjadwalan waktu untuk pengembangan suatu
proyek aplikasi atau perangkat lunak untuk pengamanan email yang akan
dibuat.
2) Pengumpulan Data
Melakukan pencarian terhadap studi literature atau data-data yang
dirasa perlu untuk kemudahan pengerjaan penelitian dan pengertian
mendalam mengenai algoritma kriptografi twofish dan pengembangan
aplikasi email client berbasis Java.
3) Perancangan
Pada tahapan ini, akan dilakukan perancangan aplikasi berdasarkan
dari data-data yang telah diperoleh. Perancangan yang dilaksanakan di
antaranya meliputi desain sistem dan desain antarmuka.
4) Implementasi
Hasil rancangan yang telah dihasilkan akan diimplementasikan
menjadi sebuah aplikasi email client berbasis Java dengan sistem
keamanan algoritma kriptografi twofish.
5) Uji Coba
Untuk menghindari adanya kesalahan hasil dari proses program
aplikasi, maka perlu dilakukan tahap pengujian terlebih dahulu. Apabila
terdapat kesalahan yang terjadi, maka program aplikasi email client ini
akan diperbaiki kembali hingga mencapai proses sesuai yang diharapkan.
Tempat Penelitian
Karena hasil penelitian yang diharapkan ialah aplikasi yang dapat
mengirimkan email melalui jaringan internet dan berhasil mengenkripsi dan
mendekripsi file yang diinginkan user, maka penelitian dapat dilakukan di rumah
kediaman peneliti saja. Dan untuk pengujian hasil aplikasi, akan diujikan
pengiriman file yang dienkripsi ke email beberapa teman peneliti yang berasal
dari berbagai wilayah yang sebelumnya telah diberikan salinan program terlebih
dahulu agar proses dekripsi juga dapat diujikan di komputer lain.
Bahan atau Materi Penelitian
Bahan atau materi penelitian yang digunakan adalah data mengenai
algoritma twofish dan pengaplikasiannya pada sebuah resource program Java,
serta materi tentang cara pengembangan aplikasi berbasis Java dapat mengirimkan
email dan menyisipkan file ke dalam email tersebut.
Alat Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan peralatan yaitu sebuah laptop
dengan spesifikasi Intel ® Celeron ® processor 560 dengan RAM 512 MB. Untuk
perangkat lunak digunakan Sistem Operasi Microsoft Windows 7, resource
program Java dengan NetBeans IDE 7.0.1 yang sudah disertai JDK 7 di
dalamnya. Sedangkan untuk melakukan pengetesan jalannya program, aplikasi ini
akan diinstalkan juga pada beberapa jenis personal computer dari berbagai merk
dan spesifikasi yang berbeda. Hal ini perlu dilakukan agar diketahui keberhasilan
atau kekurangan programnya.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No KegiatanBulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan
Persiapan Alat dan Bahan
2. Penelitian
a. Analisis Data
b. Perancangan Sistem
c. Implementasi
3. Pembuatan Aplikasi
a. Analisis Data
b. Desain
c. Coding
d. Testing
4 Laporan
a. Pengetikan Laporan Akhir
b. Penggandaan Laporan
c. Penandatanganan Laporan
4. Pengiriman Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Ariyus, Dony. 2009. Keamanan Multimedia. Yogyakarta : Andi
Karni, Fransiska. 2009. Aplikasi Email Client. (library.gunadarma.ac.id/repository
/view/4863/aplikasi-email-client.html)
Mudeng, Denny. Kriptografi Twofish, (budi,insan.co.id/courses/el7010/dikmenjur
-2004/denny-report.doc)
Mukmin, Indra. Algoritma Twofish : kinerja dan implementasinya sebagai salah
satu kandidat algoritma AES (Advanced Encryiption Standard),
(www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2006-2007/Makalah1/Makalah1-
006.pdf)
Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung : Informatika