perancangan dan implementasi sistem centralized hotspot...

19
Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot Login Menggunakan Metode EOIP Tunnel (Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan) Artikel Ilmiah Peneliti: Retno Sari Sabdosih (672010079) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015

Upload: hahanh

Post on 27-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized

Hotspot Login Menggunakan Metode EOIP Tunnel

(Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Retno Sari Sabdosih (672010079)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 2: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

i

Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized

Hotspot Login Menggunakan Metode EOIP Tunnel

(Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Retno Sari Sabdosih (672010079)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 3: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

ii

Page 4: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

iii

Page 5: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

iv

Page 6: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

v

Page 7: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

vi

Page 8: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

1

Penerapan EoIP Tunnelling pada Sentralisasi

Hotspot Server

(Studi kasus: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

1)Retno Sari Sabdosih,

2)Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

JL.Diponegoro 52- 60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)[email protected] 2)[email protected]

Abstract

Currently hotspots in Vocational Telecommunications Tunas Harapan still uses five hotspot

network has its own server. Many disadvantages that arise in this system, one of them in the

hotspot management. Admin must access each server hotspot to hotspot management, whereas in

vocational Telecommunications Tunas Harapan there are nearly a thousand users for students,

teachers, and employees. To overcome this problem, this research will be built mechanism

centralized server hotspot system. With the establishment of a centralized server hotspot, will

facilitate admin in managing hotspots in Vocational Telecommunications Tunas Harapan.

Key words : hotspot server, centralized hotspot server.

Abstrak

Saat ini hotspot di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan masih menggunakan lima jaringan

hotspot yang memiliki hotspot server sendiri-sendiri. Banyak kelemahan yang timbul pada sistem

ini, salah satunya dalam manajemen hotspot. Admin harus mengakses masing-masing hotspot

server untuk manajemen hotspot, sedangkan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat

hampir seribu user untuk siswa, guru, dan karyawan. Untuk mengatasi hal tersebut maka penelitian

ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server yang terpusat. Dengan dibuatnya hotspot

server yang terpusat, akan mempermudah admin dalam memanajemen hotspot di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan.

Kata Kunci : hotspot server, sentralisasi hotspot server.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga.

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

2

1. Pendahuluan

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan memiliki lima router yang berfungsi

sebagai pengatur (manajamen) jaringan hotspot. Jaringan hotspot yang dimaksud

meliputi jaringan yang berada di lantai 1, lantai 2, lantai 3, gedung c dan asrama.

Dari lima router tersebut satu router berfungsi sebagai gateway dan empat yang

lain sebagai pengatur akses jaringan lokal. Router gateway dinamakan router

SMK TTH dan empat router lain di beri nama router lantai1, router lantai2,

router gedung c, dan core router. Manajemen hotspot di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan pada awalnya melekat pada server hotspot di empat router akses,

sehingga jika admin ingin melakukan pengaturan terhadap user hotspot, admin

harus mengakses empat router yang berbeda, dan ketika admin mengakses satu

router memakan waktu tiga menit, sedangkan di SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan terdapat hampir seribu user untuk siswa, guru, dan karyawan. Dari hasil

observasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan ditemukan permasalahan dari

sistem pengaturan (manajemen) jaringan hotspot, karena waktu yang dibutuhkan

untuk mengakses empat router yang berbeda memakan waktu dua belas menit,

sehingga hal ini dirasa tidak efisien waktu. Oleh sebab itu diperlukan sistem baru

yaitu dengan memusatkan manajemen hotspot di satu lokasi, agar admin lebih

efisien waktu dalam pengaturan (manajemen) jaringan hotspot di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan. Dalam penelitian ini konfigurasi akan dilakukaan

pada tiga router, yaitu router lantai1, router lantai2 dan gedung C. Hal ini

dikarenakan dua router yang lain akan digunakan sebagai studi kasus penelitian

lainnya.

Berdasarkan data dan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini akan

diterapkan EoIP Tunneling pada hotspot server yang terpusat. Dengan hotspot

server terpusat ini diharapkan akan lebih efisien waktu dalam memanajemen

jaringan hotspot di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang,

membangun dan menerapkan sistem hotspot server yang terpusat, untuk

memaksimalkan kinerja jaringan yang ada, terutama dalam memanajemen

pengguna jaringan hotspot. Sedangkan manfaat yang didapatkan dari penelitian

ini adalah membantu admin dalam menyelesaikan masalah tentang manajemen

pengguna jaringan hotspot di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Alfred Tenggono [1], User

authentication digunakan sebagai identifikasi bagi user yang akan menggunakan

fasilitas hotspot STMIK PalComTech serta melakukan pengawasan terhadap user

yang menggunakan layanan hotspot. Seluruh user yang akan mengakses hotspot

STMIK PalComTech harus terdaftar terlebih dahulu dengan data yang lengkap

sebelum dapat menggunakan layanan tersebut. Disini digunakan Chillispot

sebagai software captive portal, captive portal merupakan teknik yang memaksa

Page 10: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

3

user yang menggunakan HTTP atau web di dalam suatu network untuk menuju ke

suatu halaman web khusus (biasanya untuk keperluan authentication) sebelum

memakai internet secara normal.

Pada penelitian lainnya yang berjudul Otentikasi Pengguna Layanan

Wireless LAN Dengan FreeRadius Dan Chilispot menyatakan bahwa penerapan

Sistem otentikasi dan otorisasi dengan menggunakan FreeRADIUS dan Chillispot

memberikan level keamanan jaringan wireless LAN yang lebih baik. Hanya user

yang mempunyai login SIA dan hanya yang terdaftar di sistem, yang dapat

menggunakan koneksi internet [2].

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

implementasi sistem otentikasi yang dilakukan. Sistem otentikasi akan terpusat

pada satu server dimana server tersebut akan melayani semua hotspot yang

terdapat di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan walaupun melewati banyak

router.

Hotspot Server adalah salah satu fitur terkenal di dalam mikrotik yang

merupakan metode untuk memberikan akses internet di area publik dengan

melalui proses otentikasi, media yang digunakan bisa menggunakan kabel ataupun

wireless. Cara kerja dari hotspot server ini dalam bentuk sederhana, hotspot akan

melakukan block semua akses user dan user akan diminta untuk melakukan login

via web browser. Apabila username dan password yang diisikan oleh user cocok

dengan database hotspot, maka layanan akses akan diberikan [3].

Ethernet over IP (EoIP) Tunnelling adalah protokol MikroTik RouterOS

yang menciptakan sebuah Tunnel Ethernet antara dua router atau lebih di atas

koneksi IP. Fungsinya dapat secara transparan melakukan bridge ke network

lawan atau merouting ke network lawan. Maksimum jumlah tunnel yang dapat

dibuat EoIP tunnel adalah 65535. EoIP dan bridge merupakan dua konfigurasi

yang saling terkait, yang harus di setting bersamaan. EoIP tanpa bridge tidak bisa,

tetapi bridge bisa tanpa EoIP. Jika EoIP di bridging maka ketika di trace akan

langsung lewat IP tunnellnya, karena di konfigurasi EoIP terdapat parameter

tunnell id dan remote address, ini merupakan parameter yang membuat koneksi

tunnell berjalan [4].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize) yang

dikembangkan oleh CISCO. Gambar 1 adalah Gambaran dari tahapan PPDIOO

yang digunakan dalam penelitian. Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah persiapan (prepare) dan plan. Persiapan dimulai dari mengumpulkan

data-data, wawancara, dan observasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, hal

ini dilakukan untuk mengetahui topologi yang berjalan dan mengetahui kendala

apa saja yang dihadapi disana. Pengumpulan data ini juga bertujuan untuk

dijadikan acuan dalam pemuatan latar belakang dan landasan teori dalam

penelitian ini. Selain itu, juga dituliskan perangkat yang ada (hardware dan

software), dan skenario yang mengGambarkan proses yang dilakukan dalam

penelitian.

Page 11: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

4

Gambar 1 Metode PPDIOO [5]

Dalam topologi SMK Telekomunikasi Tunas Harapan sebelumnya, sistem

otentikasi dan hotspot server berada pada jaringan masing-masing. Sehingga, hal

ini dirasa kurang efisien waktu karena admin harus mengakses ke empat router

dalam memanajemen pengguna jaringan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

Dengan menggunakan Interface EoIP tunnell, hotspot server hanya akan

berada di satu tempat, dan router di tempat yang lain akan terhubung dengan

interface EoIP yang mendistribusikan paket data langsung ke hotspot server.

Keuntungan dari sistem tunnell ini adalah manajemen yang terpusat sehingga

perubahan pada profil, user, halaman, dan-lain-lain dapat dilakukan di satu tempat

secara terpusat. Bahkan untuk troubleshoot-pun tidak perlu sampai ke lokasi

karena dapat disimulasikan secara lokal [6].

Dalam penelitian ini langkah selanjutnya adalah desain, langkah-langkah

yang ditempuh di desain ini adalah pembuatan topologi jaringan yang baru,

penentuan IP address yang digunakan pada masing-masing router dan urutan-

urutan yang ditempuh dalam pengkonfigurasian hardware. Kemudian dari desain

inilah yang nantinya akan diterapkan pada studi kasus SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan.

Gambar 2 Topologi Jaringan Lama

Page 12: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

5

Pada topologi jaringan lama terdapat lima router yang membagi masing-

masing segmen jaringan. Pada masing-masing router terpasang hotspot server

yang digunakan sebagai otentikasi user yang akan terhubung ke internet. Fungsi

dari router pusat sebagai gateway dari router lantai 1, lantai 2, lantai 3, router

gedung c, dan router core hotspot. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Sedangkan konfigurasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini berada di router

lantai 1, lantai 2, dan gedung C. Ini dikarenakan pada dua router yang lain akan di

jadikan studi kasus tim yang lain.

Gambar 3 Topologi Jaringan Baru

Topologi baru yang dibangun di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

menggunakan empat buah router dan tiga buah access point. Gambar 3

menjelaskan topologi yang baru secara detail. Router Rb1100 bernama router

SMK TTH, dan router Rb750 bernama router lantai 1, router lantai 2, router

gedung c. Pada topologi rancangan baru, sistem otentikasi akan dibuat secara

terpusat pada satu server yaitu di router SMK TTH dimana server tersebut akan

melayani semua hotspot dengan nama hs-EoIP-tunnel1, hs-EoIP-tunnel2, dan hs-

EoIP-tunnel3 yang terdapat di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, walaupun

melewati banyak router. Di Gambar 2 juga dijelaskan terdapat satu router Rb1100

dengan nama router SMK TTH yang nantinya akan menjadi router pusat dan di

router pusat ini akan dikonfigurasi hotspot server dan EoIP tunnell. Kemudian di

router gedung c, router lantai 1, dan router lantai 2 akan dikonfigurasi interface

EoIP tunnell dan di bridge supaya client dapat terhubung ke router SMK TTH.

Gambar 4 Pemodelan EoIP Tunnell

Lokasi Interface

Hotspot Server di

router SMK TTH

Router gedung c, router lantai 1

dan router lantai 2 sebagai

penghubung tunnell ke router

SMK TTH

Page 13: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

6

Router SMK TTH merupakan lokasi interface dari hotspot server, semua

konfigurasi di ke tiga router lainnya dan user profil juga disimpan di router SMK

TTH. Sedangkan di router gedung c, router lantai 1, dan router lantai 2 berfungsi

sebagai penghubung tunnell ke router SMK TTH dan interface ke client di bridge

dengan tunnell. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Setiap perangkat keras harus diatur pengalamatan IPnya yang berfungsi

sebagai alat komunikasi dalam sebuah jaringan. Tabel 1 merupakan IP address

dari interface EoIP tunnell pada masing-masing router di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan. IP Address tersebut yang akan menjadi jalur koneksi antara router

SMK TTH, router lantai 1, router lantai 2 dan router gedung c.

Tabel 1 IP address

No Alamat IP Fungsi

1 188.168.10.1/28 IP address pada router SMK TTH untuk membuat

koneksi interface EoIP tunnell ke router gedung c,

router lantai 1, dan router lantai2.

2 188.168.10.4/28 IP address pada router gedung c untuk membuat

koneksi interface EoIP tunnell ke router SMK TTH

3 199.17.10.1/24 IP address pada router SMK TTH untuk membuat

hotspot gedung c

4 199.17.10.x/24 IP address yang akan diberikan ke client gedung c

5 188.168.10.2/28 IP address pada router lantai 1 untuk membuat

koneksi interface EoIP tunnell ke router SMK TTH

6 199.15.10.1/24 IP address pada router SMK TTH untuk membuat

hotspot lantai 1

7 199.15.10.x/24 IP address yang akan diberikan ke client lantai 1

8 188.168.10.3/28 IP address pada router lantai 2 untuk membuat

koneksi interface EoIP tunnell ke router SMK TTH

9 199.16.10.1/24 IP address pada router SMK TTH untuk membuat

hotspot lantai 2

10 199.16.10.x/24 IP address yang akan diberikan ke client lantai 2

Pada tahap implementasi merupakan tahap yang paling menentukan.

Dalam tahap implementasi akan diterapkan semua konfigurasi yang telah

dirancang dan di desain sebelumnya. Konfigurasi yang dilakukan adalah membuat

interface EoIP tunnell di semua router. Kemudian mac-address secara otomatis di

isi dari Mikrotik RouterOS. Remote address adalah alamat IP router yang akan

dihubungkan via EoIP tunnell, sedangkan tunnell id pada sebuah EoIP tunnell

harus sama antar kedua EoIP tunnell, seperti yang terlihat pada Kode program 1.

Page 14: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

7

1. /interface EoIP router SMK TTH

2. add comment=EoIP-gedungc mac-address=02:50:EA:68:E8:73 name=EoIP-tunnel1 \

3. remote-address=188.168.10.4 tunnel-id=10

4. add comment=EoIP-lantai1 mac-address=02:50:EA:68:E8:73 name=EoIP-tunnel2 \

5. remote-address=188.168.10.2 tunnel-id=20

6. add comment=EoIP-lantai2 mac-address=02:50:EA:68:E8:73 name=EoIP-tunnel3 \

7. remote-address=188.168.10.3 tunnel-id=30transparent-proxy=yes

8. /interface EoIP router gedung c

9. add clamp-tcp-mss=yes mac-address=02:34:FA:E9:9A:D8 mtu=1500 name=\

10. EoIP-tunnel1 remote-address=188.168.10.1 tunnel-id=10

11. /interface EoIP router lantai 1

12. add clamp-tcp-mss=yes mac-address=02:B4:CE:85:C9:D8 mtu=1500 name=\

13. EoIP-tunnel1 remote-address=188.168.10.1 tunnel-id=20

14. /interface EoIP router lantai 2

15. add clamp-tcp-mss=no mac-address=02:67:81:A4:89:84 mtu=1500 name=EoIP-

tunnel1 \ remote-address=188.168.10.1 tunnel-id=30

Kode program 1 Interface EoIP Tunnell di Semua Router

Gambar 5 Tampilan Konfigurasi Hotspot yang dibangun

Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga layanan hotspot,

yaitu hotspot hs-EoIP-tunnel1, hs-EoIP-tunnel2, dan hs-EoIP-tunnel3 yang dibuat

di interface EoIP tunnell, dengan demikian client yang terhubung dengan jaringan

EoIP akan memperoleh layanan hotspot login yang membuat user harus

melakukan otentikasi sebelum terhubung ke internet. Gambar 5 merupakan

tampilan konfigurasi hotspot yang dibangun. Dari hotspot server itulah pengguna

akan melakukan proses otentikasi sebelum terhubung ke internet.

Gambar 6 Tampilan User dan User Profil yang Telah dibuat

Page 15: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

8

User digunakan untuk manajemen ID, dimana ID tersebut dipakai saat

login ke jaringan. Sedangkan, Profil pengguna digunakan untuk menentukan

pembagian bandwidth. Gambar 6 merupakan tampilan user dan user profil yang

telah dibuat. Dengan adanya profil user pembagian bandwidth tidak perlu

dilakuakan dengan manual. Setiap user yang melakukan login akan otomatis

memperoleh limit bandwidth sesuai dengan profil nya masing-masing.

Di tahap operate dilakukan ujicoba sistem yang dirancang dan dibangun.

Apakah sistem yang dibangun bisa berjalan sesuai dengan desain yang dibuat.

Ujicoba dilakukan dengan cara menghubungkan koneksi ke jaringan hotspot yang

telah dibuat dengan membuka web browser dan mencoba login ke hotspot

tersebut. Berdasarkan ujicoba yang dilakukan dapat diketahui hasil yang

didapatkankan apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum, sehingga masih

bisa dilakukan perbaikan terhadap sistem yang dibangun.

Dalam tahap optimasi dilakukan dengan menganalisis kinerja sistem yang

sudah dibuat. Melakukan perbaikan apabila ada kesalahan yang terjadi. Sehingga

sistem yang dibangun sesuai dengan yang diharapkan.

4. Hasil dan Pembahasan

Adapun pengujian konektifitas pada masing-masing interface EoIP tunnell

dilakukan dengan menjalankan trace route dari router lantai 1 ke router SMK

TTH. Dari proses pengujian konektifitas didapatkan hasil bahwa, jumlah hop yang

muncul pada topologi trace dari router lantai 1 ke router SMK TTH. Pada

jaringan lama sebelum diterapkan EoIP tunnell menunjukkan 2 hop, hop yang

pertama berada di router lantai 1 dan yang ke dua di router SMK TTH. Total

waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke router SMK TTH adalah 6ms. Dan pada

topologi jaringan baru sesudah diterapkan EoIP menunjukkan 1 hop, dengan kata

lain dalam proses koneksi dari client ke router SMK TTH tidak melalui device

router, walaupun sebenarnya koneksi yang terjadi melalui router lantai 1, akan

tetapi karena ada interface EoIP tunnell yang terhubung dari router lantai 1

dengan router SMK TTH, router lantai 1 hanya menjadi jalur yang

menghubungkan ke router SMK TTH tanpa melakukan proses routing. Seperti

yang terlihat pada Gambar 7 dan 8.

Gambar 7 Traceroute Jaringan Lama

Page 16: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

9

Gambar 8 Traceroute Jaringan Baru

Dari konfigurasi yang dilakukan, diperoleh hasil analisis perbandingan

sistem baru dan sistem lama. Hasil analisis menunjukan implementasi sistem baru

meningkatkan performa pada sistem jaringan di SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan, dimana perancangan sistem baru lebih terpusat. Berdasarkan data yang

didapat trafik data pada sistem lama lebih rendah dari trafik data sistem baru.

Perbedaan besar trafik data dikarenakan jumlah hop yang dibutuhkan berbeda, ini

semua dikarenakan routing tabel yang diperoleh pada sistem lama lebih banyak.

Pada sistem lama hotspot server masih tersebar di beberapa gedung, sehingga

semakin banyak routing tabel maka akan semakin lama proses pengiriman data.

Setelah melihat data dari hasil perbandingan routing tabel sistem lama dengan

sistem baru, trafik data dari sistem baru lebih baik dari pada trafik data sistem

lama, hal ini dapat dilihat dari jumlah hop pada sistem baru adalah 1 hop dan pada

sistem lama 2 hop. Sehingga proses dari sentralisasi hotspot server tersebut dapat

meningkatkan performa trafik data jaringan hotspot di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan. Performa trafik data yang meningkat dapat dibuktikan dari

throughput yang didapat. Gambar 9 menunjukkan, pada sistem baru user

13022045 sedang terhubung ke internet dan memperoleh trafik data sebesar

195.6kbps, sedangkan pada sistem lama user smktth1 memperoleh trafik data

sebesar 135,56kbps.

Gambar 9 Trafik Data User Sistem Baru dan Sistem Lama

Page 17: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

10

Tabel 3 Perbandingan Statistik Trafik Data

NO Pengujian Rata-rata Penggunaan Bandwidth

Sistem Lama /Kbps Sistem Baru /Kbps

1 Pengujian 1 700 788

2 Pengujian 2 758 760

3 Pengujian 3 800 868

4 Pengujian 4 798 842

5 Pengujian 5 698 985

6 Pengujian 6 734 754

7 Pengujian 7 776 800

8 Pengujian 8 730 766

9 Pengujian 9 788 804

10 Pengujian 10 875 956

Rata-rata 765.7 832.3

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa dengan adanya sistem baru trafik data

menjadi meningkat karena efek dari routing table yang sedikit. Dari pengujian

satu trafik data pada sistem lama sebesar 700Kbps, sedangkan sistem baru trafik

datanya sebesar 788Kbps. Berdasarkan data yang didapat trafik data pada sistem

lama lebih rendah dari trafik data sistem baru.

Gambar 10 Grafik Perbandingan Statistik Trafik Data

Hasil sistem baru delay-nya lebih kecil, sehingga kecepatan datanya lebih

cepat. Gambar 10 merupakan Grafik yang menunjukkan hasil pengujian

throughput dari konfigurasi sistem lama dan konfigurasi sistem baru. Grafik

perbandingan statistik trafik data, sistem baru memperoleh maksimal throughput

985 Kbps dan maksimal throughput sistem lama 875 Kbps.

EoIP tunnell bekerja dengan bantuan protokol GRE. Pada Gambar 11 dan

12 di tampilkan komunikasi dari IP router. Semua terbungkus dalam protokol

GRE, dan payload data dari protokol GRE tidak dapat dibaca secara langsung.

Page 18: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

11

Dari hasil pengamatan antara paket GRE yang ditemukan hanya berbeda besar

paket datanya saja.

Gambar 11 Tampilan Komunikasi dari IP Router Ketika Salah Satu EoIP Disable

EoIP tunnell di router SMK TTH (188.168.10.1) di disable dan router

lantai1 enable (188.168.10.2). IP asal 188.168.10.2 dengan IP tujuan 188.168.10.1

menggunakan protokol GRE. Rata-rata panjang paket data saat salah satu EoIP

tunnell di disable adalah 84. Seperti yang terlihat pada Gambar 11.

Gambar 12 Tampilan Komunikasi dari IP Router Ketika Client Terkoneksi Hotspot

EoIP tunnell di router SMK TTH dan router lantai1 di enable, dan

terdapat client yang terkoneksi pada hotspot router lantai1. IP asal 188.168.10.1

dengan IP tujuan 188.168.10.2 menggunakan protokol GRE. Pada Gambar 12

terlihat jika ada client yang terkoneksi hotspot, paket data terjadi peningkatan

panjang paket data (1000).

Setelah hotspot server terpusat di satu lokasi dengan memanfaatkan EoIP

tunnell, yang tadinya ketika admin ingin melakukan pengaturan terhadap user

hotspot, admin harus mengakses empat router yang berbeda, dan memakan waktu

Page 19: Perancangan Dan Implementasi Sistem Centralized Hotspot ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15122/2/T1_672010079_Full... · ini akan dibangun mekanisme sistem hotspot server

12

dua belas menit. Dengan memusatkan manajemen hotspot di satu lokasi, maka

dalam memanajemen hotspot admin hanya membutuhkan waktu tiga menit.

Sehingga admin dalam manajemen hotspot di SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan lebih efisien waktu.

5. Simpulan

Pada saat observasi permasalahan yang ditemukan adalah efisiensi waktu

yang dibutuhkan oleh admin jaringan untuk melakukan input data user dan

managemen profil pada hotspot server. Apabila ada penambahan satu user maka

data user tersebut akan di tambahkan ke semua hotspot server yang ada di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan. Dan setelah hotspot server terpusat yang

memanfaatkan EoIP tunnell, admin jaringan hanya perlu menambahkan user dan

manajemen profil di router pusat. Pada konfigurasi yang lama untuk melakukan

penambahan data user dibutuhkan waktu tiga menit untuk satu user di satu router.

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan memliki lima hotspot server, berarti admin

membutuhkan waktu limabelas menit untuk memasukan satu user di semua

hotspot server. Dengan adanya konfigurasi baru yang membuat input user di satu

tempat maka admin jaringan hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk

melakukan input satu user. Berdasarkan hasil implementasi sistem sentralisasi

hotspot server dengan menggunakan EoIP Tunnel, maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa EoIP Tunnell adalah solusi untuk menyelesaikan permasalahan

efisiensi waktu yang terjadi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Dengan

adanya EoIP Tunnell layanan hotspot di site akan bersifat pasif dan hanya akan

mem-bridge koneksi sampai pada hotspot server yang terpusat. Dengan cara ini,

semua konfigurasi akan tersimpan di satu lokasi, sedangkan layanan hotspot yang

ada di site-site hotspot hanya berfungsi sebagai jembatan antara pengguna dengan

hotspot server yang terpusat.

6. Daftar Pustaka

[1] Tenggono, Alfred. 2011. Desain dan Implementasi User Authentication

untuk Fasilitas Hotspot STMIK PALCOMTECH. Teknomatika. Volume

1, No. 3.

[2] Achmad julianto, Migunani, Rissal Efendi. 2013. Otentikasi Penggunaan

Layanan Wireless LAN dengan FreeRADIUS dan CHILLISPOT. Jurnal

Teknologi Informasi dan Komunikasi. Volume 4, No. 2.

[3] Mulyanto, Edi S. 2005. Pengenalan jaringan Wireless Komputer.

Yogyakarta : Andi Offset.

[4] Towidjojo, Rendra. 2013. Mikrotik Kung Fu : Kitab 2. Jakarta : Jasakom.

[5] Cisco, 2005, Creating Business Value and Operational Exellence with the

Cisco Systems Lifecycle Services Approach, Cisco Systems White Paper 1

– 10.

[6] Darmawan, Herry. 2011. Centralized Hotspot Control.