perancangan dan implementasi messaging pada aplikasi...

15
2 1. Pendahuluan Inovasi di dalam teknologi komunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di segala aspek. Komunikasi adalah hal yang sangat penting, tanpa berkomunikasi dengan pihak lain, manusia akan sangat susah untuk bertahan hidup. Sementara itu komunikasi antar aplikasi kadang kala sangat diperlukan, terutama dalam aplikasi besar yang memiliki banyak komponen. Kebutuhan akan sistem untuk pertukaran data semakin meningkat sejalan dengan era globalisasi, perpindahan dan kebutuhan manusia yang semakin luas dan cepat. Oleh karena itu pertukaran data yang terjadi harus selalu mengikuti kebutuhan dari manusia. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di beberapa tempat dan menyerahkan perusahaannya untuk dikelola oleh bawahannya, pengusaha itu menginginkan semua pertukaran data diserahkan langsung kepadanya, namun memiliki kendala dalam penyampaian datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah server yang mampu menampung semua informasi yang akan disampaikan secara berurutan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi yang memiliki penyimpanan data yang bersifat queue (antrian), dan penyimpanan data menggunakan sebuah server yang mampu menampung sebuah data sementara. Data yang telah diambil otomatis akan hilang dari server. Server yang akan digunakan adalah weblogic, sedangkan teknologi yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengirim message antar aplikasi menggunakan teknologi java, JMS (Java Message Service). Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dibahas adalah : bagaimana melakukan perancangan dan implementasi messaging pada aplikasi penjualan menggunakan BEA weblogic dan JMS. 2. Kajian Pustaka Penelitian tentang weblogic dan JMS sudah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya, seperti artikel yang berjudul, “Advance JMS Design for Weblogic Server Environtments”, penelitian yang dilakukannya adalah menggabungkan fungsi dari weblogic dan JMS dalam sistem pengiriman dan penerimaan pesan dalam sebuah transaksi penjualan, metode yang digunakan tidak terfokus pada satu tujuan, dan hanya menjelaskan desain dan cara kerja dari sistem yang telah ada[1]. Penulisan artikel lain yang pernah dilakukan adalah “The BEA Weblogic Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”. Pada artikel ini dijelaskan tentang bridge message yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas saham, sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam sistem kerjanya. Setiap transaksi yang dilakukan akan otomatis masuk ke dalam server yaitu weblogic sebagai sebuah pesan yang bersifat antrian [2]. Penelitian ini akan dilakukan penggabungan weblogic dan JMS yang menggunakan metode point-to-point message (queue) dan messaging sebagai wadah untuk mengirim pesan, dimana weblogic sebagai tempat untuk menyimpan

Upload: hoangdat

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

2

1. Pendahuluan

Inovasi di dalam teknologi komunikasi berkembang dengan cepat dan

selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki

mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan

serta mengejar efisiensi di segala aspek. Komunikasi adalah hal yang sangat

penting, tanpa berkomunikasi dengan pihak lain, manusia akan sangat susah untuk

bertahan hidup. Sementara itu komunikasi antar aplikasi kadang kala sangat

diperlukan, terutama dalam aplikasi besar yang memiliki banyak komponen.

Kebutuhan akan sistem untuk pertukaran data semakin meningkat sejalan

dengan era globalisasi, perpindahan dan kebutuhan manusia yang semakin luas

dan cepat. Oleh karena itu pertukaran data yang terjadi harus selalu mengikuti

kebutuhan dari manusia. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki

beberapa perusahaan di beberapa tempat dan menyerahkan perusahaannya untuk

dikelola oleh bawahannya, pengusaha itu menginginkan semua pertukaran data

diserahkan langsung kepadanya, namun memiliki kendala dalam penyampaian

datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah server yang mampu menampung

semua informasi yang akan disampaikan secara berurutan.

Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi yang memiliki penyimpanan

data yang bersifat queue (antrian), dan penyimpanan data menggunakan sebuah

server yang mampu menampung sebuah data sementara. Data yang telah diambil

otomatis akan hilang dari server. Server yang akan digunakan adalah weblogic,

sedangkan teknologi yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah

aplikasi yang digunakan untuk mengirim message antar aplikasi menggunakan

teknologi java, JMS (Java Message Service).

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dibahas

adalah : bagaimana melakukan perancangan dan implementasi messaging pada

aplikasi penjualan menggunakan BEA weblogic dan JMS.

2. Kajian Pustaka

Penelitian tentang weblogic dan JMS sudah banyak dilakukan pada

penelitian sebelumnya, seperti artikel yang berjudul, “Advance JMS Design for

Weblogic Server Environtments”, penelitian yang dilakukannya adalah

menggabungkan fungsi dari weblogic dan JMS dalam sistem pengiriman dan

penerimaan pesan dalam sebuah transaksi penjualan, metode yang digunakan

tidak terfokus pada satu tujuan, dan hanya menjelaskan desain dan cara kerja dari

sistem yang telah ada[1].

Penulisan artikel lain yang pernah dilakukan adalah “The BEA Weblogic

Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”. Pada artikel ini

dijelaskan tentang bridge message yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas

saham, sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam sistem kerjanya.

Setiap transaksi yang dilakukan akan otomatis masuk ke dalam server yaitu

weblogic sebagai sebuah pesan yang bersifat antrian [2].

Penelitian ini akan dilakukan penggabungan weblogic dan JMS yang

menggunakan metode point-to-point message (queue) dan messaging sebagai

wadah untuk mengirim pesan, dimana weblogic sebagai tempat untuk menyimpan

Page 2: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

3

pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan JMS adalah untuk

pembuatan aplikasi pesan.

Weblogic, didirikan oleh Paul Ambrose, Bob Paske, Laurie Pitman, dan

Carl Resnikoff, pada September 1995. Sampai saat itu, Paul dan Carl telah

mengembangkan (pre-JDBC (Java Database Connection)) Oracle, Sybase dan

Microsoft SQL Server database driver untuk java yang diberi nama dbKona, atau

biasa disebut juga "three tier", server untuk memungkinkan applets (sebuah

program kecil yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java)

untuk menghubungkan database tersebut. dbKona atau Usenet posting T3, adalah

sebuah weblogic server 1.48, dan disebut T3 Server (suatu perubahan dari server

tier 3). Sementara itu, Laurie dan Bob telah bekerja untuk manajemen jaringan

tools di Java. Bob telah menulis susunan SNMP (Simple Network Management

Protocol) di-java dan metode asli W32 untuk ping ICMP (Internet Control

Message Protocol), sementara Laurie bekerja pada applets untuk menampilkan

data manajemen. Salah satu fitur rahasia dari versi server 1.48 adalah kemampuan

untuk memperluas dengan memodifikasi dispatcher dan menambahkan

penanganan untuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Bob meminta Paul untuk

mengirimkan source code untuk server, setelah itu Bob merubah source code dan

dapat membuat SNMP dan ping requests pada jaringan, dan menampilkan

hasilnya. Pada tahap ini, para pendiri bekerja sama untuk melanjutkan apa yang

nantinya akan dikenal sebagai Application Server.

BEA Weblogic merupakan application server J2EE (Java 2 Platform,

Enterprice Edition) dan juga sebuah web server HTTP (Hypertext Transfer

Protocol) dengan sistem BEA dari San Jose, California, yang dibuat untuk Unix,

Linux, Microsoft Windows dan platform lainnya. Weblogic mendukung Oracle,

DB2, Microsoft SQL Server dan database yang kompatibel dengan JDBC lainnya

[3].

JMS (Java Message Service), yang dirancang oleh Sun Microsystems dan

beberapa perusahaan dibawah Java Community Process, yaitu JSR 914 adalah

enterprise messaging (aplikasi pesan) API (Application Programming Interface)

pertama yang didukung oleh industri besar. JMS dirancang agar mudah untuk

mengembangkan aplikasi bisnis dan menerima segala bentuk aktivitas bisnis dan

data. JMS mendefinisikan sebuah enterprise messaging API yang dirancang agar

mudah dan efisien yang didukung oleh berbagai produk enterprise messaging.

JMS mendukung dua model penyampain pesan, yaitu point-to-point (queuing) dan

publish-subscribe (topic).

JMS didefinisikan untuk memungkinkan aplikasi Java untuk

menggunakan enterprise messaging system. Lebih penting lagi, JMS menyediakan

cara yang umum untuk aplikasi Java dalam mengakses enterprise messaging

system. JMS berada di bawah middleware, dan khususnya Message Oriented

Middleware (MOM), merupakan tingkat abstraksi yang relatif rendah yang

berjalan di bawah lapisan pelengkap seperti database dan application adapter,

event processing, dan business process automation. MOM menjadi komponen

penting untuk menghubungkan setiap enterprise messaging, karena

Page 3: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

4

memungkinkan komponen bisnis yang terpisah yang menjadi sistem yang handal

namun fleksibel.

JMS sebagai suatu antarmuka yang memungkinkan aplikasi Java untuk

dapat terhubung dengan implementasi messaging lainnya. JMS implementation

dikenal sebagai JMS provider. JMS membuat kurva pembelajaran komponen Java

menjadi lebih mudah dengan memperkecil konsep pengembangan Java, dan juga

harus terbiasa untuk menggunakan enterprise messaging product, dan pada saat

yang sama juga memaksimalkan kepraktisan dari messaging application[4].

Producing and Consuming Messages, langkah yang diperlukan client

untuk mengirim dan menerima pesan agar dapat diterima oleh server. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Producing and Consuming Messages[2]

Gambar 1 merupakan producing and consuming message, Client

menggunakan JNDI(Java Naming and Directory Interface) untuk memberi nama

Connection Factory dan Queue Connection dalam kode program dan server

sesuai sistem yang ditentukan, dan untuk membuat koneksi terhadap Session

Client use JNDI

Connection

Factory

Queue

Connection

Connection

Create

Create Create

Create

Create Create

Create

Session

Message

Producer

Message

Consumer

Destination Receives From

(message)

Send To

(message)

Page 4: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

5

yang digunakan untuk menyimpan pesan dalam server. Message producer dan

message consumer menggunakan Session untuk menemukan message yang berada

pada Destination (server). Message producer dapat lebih dari satu orang,

sedangkan message consumer hanya terdapat satu orang..

Message Delivery Model, Point-to-Point (Queue destination), dalam model

ini sebuah pesan disampaikan dari produsen ke satu konsumen. Pesan yang

dikirim ke tujuan yang merupakan sebuah antrian, dan kemudian dikirim ke salah

satu konsumen yang telah terdaftar dalam antrian. Sementara sejumlah produsen

dapat mengirim pesan ke antrian, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, dan

dikonsumsi oleh satu konsumen. Jika tidak ada konsumen terdaftar untuk

mengkonsumsi pesan, antrian menyimpan pesan sampai pelanggan register untuk

mengambilnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2 Queue Based (Point-to-Point) Messaging System[5].

3. Metodologi dan Perancangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi, metode yang digunakan adalah Metode

Waterfall. Metode waterfall melakukan pendekatan secara sistematis dan urut

mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,

testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap

demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan

berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap

sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada metode

waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 5: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

6

Gambar 3 Metode Waterfall [6]

Arsitektur Pertukaran Data Dengan JMS, Arsitektur sistem

penggunaan teknologi weblogic dan JMS ditunjukkan pada Gambar 4.

Aplikasi user dengan teknologi JMS untuk mengirim

pesan

Server penerima pesan, Weblogic

Aplikasi Admin dengan teknologi JMS

untuk menarik pesan

Gambar 4 Arsitektur Pertukarang Data Dengan JMS

Gambar 4 menunjukkan alur sistem pertukaran data yang dapat dijelaskan

sebagai berikut. User menggunakan aplikasi yang sudah tersedia dan telah

ditetapkan oleh admin sebelumnya. Aplikasi untuk mengirim dan menarik pesan

menggunakan teknologi JMS. Server yang digunakan adalah weblogic. User

mengirim pesan ke server, dan admin menarik pesan dari server. Pesan yang

Message

Message

Page 6: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

7

terkirim ke server adalah pesan yang bersifat sementara, dan juga pesan yang

berada di server akan terus tersimpan selama admin belum mengambil pesan

tersebut.

Use Case Diagram, di dalam diagram use case seorang pengguna harus

melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem. Setelah pengguna

melakukan login, maka pengguna tersebut akan masuk ke dalam fungsinya

masing-masing, seperti terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Use Case Diagram Sistem

Gambar 5 menjelaskan mengenai use case diagram dari keseluruhan sistem.

Terdapat dua hak akses yaitu sebagai admin dan user. Untuk hak akses fungsi

user merupakan petugas yang sudah ditentukan oleh admin, sedangkan hak akses

admin merupakan pemilik dari perusahaan. Untuk menjaga kerahasiaan data

dalam aplikasinya nanti akan ditambahkan fungsi ganti password untuk menjaga

kerahasiaan data dari pihak lain. Untuk fungsi yang tersedia pada hak akses

admin, seorang admin hanya mengkonsumsi message dari server dan melihat

laporan transaksi yang dilakukan oleh user. Untuk fungsi yang tersedia pada hak

akses user sudah ditentukan sejak pembuatan aplikasi, fungsi user hanya ada 1

(satu) pada setiap aplikasi yang telah diterapkan pada toko/perusahaan.

Manajemen Data Suplier, berfungsi untuk melakukan pengolahan data para

supplier barang, meliputi tambah dan hapus data supplier. Manajemen Stok

Barang, berfungsi untuk melakukan pengolahan data barang meliputi tambah,

hapus dan ubah daftar barang yang masuk. Manajemen Data Transaksi, adalah

fungsi user dalam melakukan transaksi pembelian meliputi fungsi untuk tambah.

Page 7: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

8

Activity Diagram, menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai

aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Untuk kebutuhan sistem yang akan

dipakai nantinya, akan dibuat dua buah activity diagram untuk fungsi admin dan

fungsi user yang nantinya aktivitas yang terjadi disesuaikan dengan hak dan akses

penggunanya masing-masing.

- Activity diagram fungsi admin.

Gambar 6 Activity Diagram Fungsi Admin

Gambar 6 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh admin terhadap

keseluruhan sistem. Admin dapat mengganti password untuk menjaga kerahasiaan

data. Admin dapat menarik data dari server, dan admin dapat melihat keseluruhan

transaksi data yang dilakukan oleh user.

- Activity diagram fungsi user.

Gambar 7 Activity Diagram Fungsi User

Page 8: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

9

Gambar 7 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh user, hak akses

dari fungsi user telah ditentukan admin. User dapat mengganti password untuk

menjaga kerahasiaan data. Fungsi Manajemen Data Supplier, adalah untuk

mencatat data dari para supplier barang yang masuk. User dapat melakukan

transaksi barang yang dilakukan oleh pembeli. Untuk pengiriman data transaksi,

setiap hal yang user lakukan akan langsung terkirim sebagai message ke server.

Untuk manajemen stok barang, user memiliki hak untuk menambahkan stok

barang. Dalam aplikasi ini nantinya akan didapatkan user lebih dari satu, namun

hanya ada satu admin sebagi pemegang kendali dari semua user.

Sequence Diagram, Sequence diagram menggambarkan interaksi antar

obyek di dalam dan di sekitar sistem, termasuk pengguna, display, berupa

message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas

dimensi waktu dan dimensi obyek-obyek yang terkait. Sequence diagram biasa

digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah yang

dilakukan sebagai tanggapan dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu.

Sequence diagram akan dilakukan pada tiap tahapan admin dan user. Untuk

admin akan dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram

login dan sequence diagram penerimaan data transaksi. Sedang untuk user akan

dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram login dan

sequence diagram pengiriman data transaksi.

Gambar 8 Sequence Diagram Fungsi Admin Login

Gambar 8 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk login. Untuk

melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data

masukkan akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input,

apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system

Page 9: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

10

control akan diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam

database, apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data

valid, maka user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang

diinginkan. Setelah admin menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup

aplikasi, admin dapat melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form

login.

Gambar 9 Sequence Diagram Fungsi Admin Penerimaan Data Transaksi

Gambar 9 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk penerimaan

data transaksi. Dalam diagram ini admin melakukan tugasnya dalam pengambilan

data transaksi yang dilakukan user. Pertama-tama admin melihat ketersediaan data

transaksi dalam database sementara yang sudah tersedia. Jika terdapat data

transaksi, admin wajib mengambil data tersebut. Data yang telah diambil oleh

admin akan otomatis tersimpan dalam tabel data transaksi.

Gambar 10 merupakan sequence diagram fungsi user login. Untuk

melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data input

akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input, apakah ada

kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system control akan

diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam database,

apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data valid, maka

user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang diinginkan.

Setelah user menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup aplikasi, user dapat

melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form login.

Page 10: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

11

Gambar 10 Sequence Diagram Fungsi User Login

Gambar 11 Sequence Diagram Fungsi User Pengiriman Data Transaksi

Gambar 11 merupakan sequence diagram fungsi user untuk pengiriman data

transaksi. Dalam diagram ini user melakukan tugasnya dalam pengiriman data

transaksi. User mengirimkan data transaksi dalam database semetara yang sudah

tersedia (weblogic). Data yang telah dikirim oleh user akan otomatis tersimpan

dalam tabel data transaksi.

Page 11: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

12

Class Diagram, adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau

menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan

sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai

membuat diagram. Pembuatan class diagram ini berfungsi untuk menjelaskan

lebih terperinci ke setiap bagian yang terkandung dalam sistem.

Gambar 12 Class Diagram System

Gambar 12 merupakan class diagram dari keseluruhan sistem yang ada.

Class user berhubungan dengan class-class yang lainnya. Pada class user berisi

mengenai data dari user, yaitu username dan password. Class barang berisi

mengenai informasi stok barang yang ada, yaitu kode, nama, harga, stok dan

supplier. Class beli berisi mengenai informasi dari transaksi pembelian yang

dilakukan oleh user kepada konsumen, yaitu kode, nama, jumlah, harga, total,

transaksi dan tanggal pembelian. Class supplier berisi mengenai data dari pada

supplier, yaitu id, kode, nama, alamat, kota dan telepon. Class report berisi

mengenai proses pengiriman dan penerimaan message.

4. Implementasi Sistem

Dalam pembuatan aplikasi ini, setiap hal yang dilakukan oleh user akan

langsung menjadi sebuah message dan langsung dikirim ke server. Message

disampaikan kepada pegawai toko terhadap pemilik toko menggunakan aplikasi

yang telah tersedia, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, jika message tidak

Page 12: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

13

diambil dalam jangka waktu yang lama, queue menyimpan pesan di dalam server

hingga pemilik toko mengkonsumsi message tersebut. Kode Program untuk

pengiriman pesan dapat dilihat pada Kode Program 1.

Kode program 1 Kode Program untuk Mengirim Message

Kode Program 1 menunjukkan pembuatan pengiriman pesan dari aplikasi

ke server. Pada baris ketiga menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk

penyimpanan data. Pada baris keempat belas sampai baris kedua puluh satu

menunjukkan kode program untuk pengiriman data yang berada di database.

Pembuatan kode program untuk penerimaan pesan dapat dilihat pada Kode

Program 2.

Kode Program 2 Kode Program untuk Menarik Message

1 public Db(boolean pal)throws Exception

2 {

3 String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir";

4 String user = "root";

5 String pass = "admin";

6 this.con = createConnection(url,user,pass);

7 this.s = con.createStatement();

8 }

9 public int updateData(String sql) throws Exception

10 {

11 int x = 0;

12 try

13 {

14 x = s.executeUpdate(sql);

15 StringBuffer buff = new StringBuffer(); 16 buff.append("transaction#");

17 buff.append(sql);

18 Map map = new HashMap();

19 map.put("msg",buff.toString());

20 JMS jms = new JMS(map);

21 jms.sendMessage();

22

23 }

24 catch(SQLException err)

25 {

26 System.out.println(err.getMessage());

27 }

28 return x;

29 }

1 public Db(boolean pal) throws Exception {

2 String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir";

3 String user = "root";

4 String pass = "admin";

5 this.con = createConnection(url, user, pass);

6 this.s = con.createStatement();

7 }

8

9 public int updateData(String sql) throws Exception {

10 int x = 0;

11 try {

12 x = s.executeUpdate(sql);

13

14

15 } catch (SQLException err) {

16 System.out.println(err.getMessage());

17 }

18 return x;

19 }

Page 13: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

14

Kode program 2 menunjukkan pembuatan untuk menarik pesan dari server

ke aplikasi. Pada baris kedua menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk

penyimpanan data yang telah ditarik. Pada baris kesepuluh sampai baris kedua

belas menunjukkan kode program untuk penyimpanan data yang telah ditarik dari

server ke database.

Pembuatan Kode Program untuk koneksi dari aplikasi ke server dapat

dilihat pada Kode Program 3.

Kode Program 3 Pembuatan Koneksi

Kode Program 3 menunjukkan pembuatan koneksi dari aplikasi ke server.

Pada baris kedelapan menunjukkan fungsi untuk menghubungkan ke port

t3://localhost:8000. Baris kedua belas adalah fungsi untuk menghubungkan

aplikasi ke Module Connection Factory, dan baris ketujuh belas adalah fungsi

untuk menghubungkan aplikasi ke Module Queue yang berada di server.

5. Hasil dan Pembahasan

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi penjualan sesuai dengan kebutuhan

dasar dari sebuah toko. Dalam hal ini aplikasi pada pemilik toko dan pegawai toko

berbeda untuk setiap fungsinya. Untuk fungsi dari aplikasi pemilik toko terdapat

fungsi untuk menarik data yang berada di server. Sedang pemilik toko sendiri

tidak melakukan pembukuan data, dikarenakan pembukuan data dilakukan oleh

pegawai toko yang nantinya akan disampaikan oleh pemilik toko.

Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian kegunaan dari aplikasi yang telah

dibuat, yaitu dilakukan pengujian kepada pengguna aplikasi dengan cara

mengimplementasikan aplikasi yang telah dibuat, kemudian pengguna

memberikan penilaian kualitatif aplikasi melalui hasil wawancara yang telah

dilakukan.

Analisis kualitas aplikasi akan dilakukan berdasarkan nilai dengan

menggunakan skala satu sampai lima dengan rincian sebagai berikut : a. Sangat

1 public void sendMessage() {

2 Connection connection = null;

3 try {

4 Hashtable properties = new Hashtable();

5 properties.put(Context.INITIAL_CONTEXT_FACTORY,

6 "weblogic.jndi.WLInitialContextFactory

7 properties.put(Context.PROVIDER_URL,

8 "t3://localhost:8000");

9 InitialContext jndiContext = new

10 InitialContext(properties);

11 ConnectionFactory cf = (ConnectionFactory)

12 jndiContext.lookup("jmsconnect");

13 connection = cf.createConnection();

14 Session session = connection.createSession(false,

15 Session.SESSION_TRANSACTED);

16 Destination dest1 = (Queue)

17 jndiContext.lookup("jmsqueue");

18 MessageProducer producer =

19 session.createProducer(dest1);

20 TextMessage m = session.createTextMessage();

21 m.setText(map.get("msg").toString());

22 producer.send(m);

Page 14: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

15

tidak berkualitas untuk skala satu; b. Tidak berkualitas untuk skala dua; c. Cukup

berkualitas untuk skala tiga; d. Berkualitas untuk skala empat; e. Sangat

berkualitas untuk skala lima.

- Pengguna Admin/Pemilik Toko

Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pemilik toko. Hasil pengujian

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Pengujian Pengguna Admin/Pemilik Toko

No Objek Pengujian Pengujian

1 Interface 3

2 Manfaat 4

3 Memberikan Kemudahan 4

4 Kecepatan Akses 4

Tabel 1 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan

memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pemilik toko sebanyak satu orang,

diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian

kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap

interface dari aplikasi yang dibuat, pemilik toko yang menguji aplikasi menilai

interface dengan skala tiga (cukup berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian

manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap

pemilik toko, pemilik toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas);

3. Kemudahan yang diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan

aplikasi, pemilik toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala

empat (berkualitas). 4. Kecepatan akses, dalam penilaian untuk kecepatan akses

aplikasi ke database, pemilik toko menilai kecepatan akses dengan skala empat

(berkualitas).

- Pengguna User/Pegawai Toko

Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pegawai toko. Hasil pengujian

dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna User/Pegawai Toko

No Objek Pengujian Pengujian

1 Interface 2

2 Manfaat 4

3 Memberikan Kemudahan 3

4 Kecepatan Akses 4

Tabel 2 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan

memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pegawai toko sebanyak satu orang,

diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian

kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap

interface dari aplikasi yang dibuat, pegawai toko yang menguji aplikasi menilai

interface dengan skala dua (tidak berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian

Page 15: Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2258/2/T1_672006132_Full... · 3 pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan

16

manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap

pemilik toko, pegawai toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas);

3. Kemudahan yang Diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan

aplikasi, pegawai toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala

tiga (cukup berkualitas); 4. Kecepatan Akses, dalam penilaian untuk kecepatan

akses aplikasi ke database, pegawai toko menilai kecepatan akses dengan skala 4

(berkualitas).

6. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pembuatan aplikasi ini dibangun dengan membuat dua aplikasi, yaitu aplikasi

untuk admin dan user. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa java dengan

menggunakan teknologi JMS untuk pengiriman dan penerimaan pesan, sedangkan

server yang digunakan adalah weblogic untuk menerima pesan yang dikirim oleh

user. Penerapan aplikasi ini berguna bagi seorang admin yang tidak memiliki

banyak waktu untuk memeriksa data dan berada dalam lokasi yang berjauhan dari

user. Admin tidak perlu memikirkan masalah penerimaan message, karena

message yang belum dikonsumsi masih aman dan terjaga di dalam server. Sistem

laporan yang jelas memberikan kemudahan bagi admin untuk membuat laporan

transaksi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh admin dan dapat

digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Pengembangan yang dapat

dilakukan pada penelitian ini di kemudian hari yaitu menambahkan beberapa

layanan dan fungsi tambahan bagi aplikasi seperti layanan untuk mencetak hasil

laporan untuk fungsi admin, dan juga fungsi-fungi yang lain yang sesuai dengan

kebutuhan dari admin atau user yang selalu berubah-ubah.

7. Daftar Pustaka

[1] Vandervoort, Hub. 2002, Advanced JMS Design Patterns for Weblogic Server

Environtments. San Fransisco : WLDJ

[2] Goliath, A., 2004, “The Bea Weblogic Message Bridge : Transfer Message

Between JMS Provider”, Amerika Serikat : Gale Group

[3] Selva, Vinote., 2010, “Weblogic Tutorial Introduction.”. Diakses tanggal 7

Januari 2012. http://www.academictutorials.com/weblogic/

[4] Mahmoud, Qusay H., November 2004, “Getting Started with Java Message

Service (JMS).”. Diakses tanggal 7 Januari 2012.

http://java.sun.com/developer/technicalArticles/Ecommerce/jms/

[5] Raj, Gopalan.S., “Enterprise Java Computing-Applications and Architecture”.

[6] Pressman, R.S. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach,

Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.