perancangan dan implementasi aplikasi mobile bandung guidance berbasis teknologi location.pdf

16
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location Based Service Menggunakan Platform BlackBerry Andri Ferinata [email protected] Asep Nugraha [email protected] Herman Setiawan [email protected] ABSTRAK Aplikasi mobile Bandung Guidance adalah aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang info lokasi-lokasi penting (di Bandung, Jawa Barat, Indonesia) terdekat dari posisi pengguna beserta rute jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi Location Based Service (LBS) yang dibangun di atas platform BlackBerry, ponsel keluaran Research In Motion (RIM) Kanada, dengan menggunakan IDE Eclipse dan BlackBerry API dalam pengembangannya. Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang telah terintegrasi dengan handset BlackBerry serta GSM Localization sebagai alternative apabila handset BlackBerry tidak mendukung GPS. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan dengan bantuan Google Maps API. Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari berbagai sumber. Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner, hotel, tempat pendidikan, dan wisata seni dan budaya. Kata kunci: Mobile, BlackBerry API, GPS, GSM Localization, Map, Driving Route, Google Maps API

Upload: jenny-akai-santanankai

Post on 08-Aug-2015

199 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location

Based Service Menggunakan Platform BlackBerry

Andri Ferinata [email protected]

Asep Nugraha [email protected]

Herman Setiawan [email protected]

ABSTRAK

Aplikasi mobile Bandung Guidance adalah aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna

tentang info lokasi-lokasi penting (di Bandung, Jawa Barat, Indonesia) terdekat dari posisi pengguna beserta rute

jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi Location Based Service (LBS) yang dibangun di

atas platform BlackBerry, ponsel keluaran Research In Motion (RIM) Kanada, dengan menggunakan IDE Eclipse dan

BlackBerry API dalam pengembangannya.

Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang telah

terintegrasi dengan handset BlackBerry serta GSM Localization sebagai alternative apabila handset BlackBerry

tidak mendukung GPS. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan dengan bantuan Google

Maps API.

Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari berbagai sumber.

Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner, hotel, tempat pendidikan, dan wisata

seni dan budaya.

Kata kunci: Mobile, BlackBerry API, GPS, GSM Localization, Map, Driving Route, Google Maps API

Page 2: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Bandung yang merupakan ibu kota Jawa Barat

ialah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah

Jakarta dan Surabaya. Julukannya sebagai kota Paris

Van Java (Paris dari Jawa) menyebabkan banyak

orang dari berbagai penjuru baik itu dari Indonesia

maupun dunia datang untuk melihat langsung

keanekaragaman segala obyek wisata di kota yang

juga dijuluki Kota Kembang ini. Tak sedikit pula para

orang tua yang mensekolahkan anak-anaknya di

Bandung, karena Bandung juga terkenal dengan

universitas-universitasnya yang memiliki kualitas

lebih dibandingkan kota-kota lainnya.

Seiring dengan teknologi yang terus

berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu

menjadi sebuah peluang bagi para pengembang

Information Technology (IT). Apalagi saat ini

teknologi handphone berkembang sangat signifikan.

Sebagian besar orang telah bergantung pada

handphone untuk melakukan komunikasi.

Salah satu perusahaan produsen handphone

ternama saat ini adalah Research In Motion (RIM)

yang telah mengeluarkan handphone yang dijuluki

smartphone berlabel BlackBerry. Kemunculan

BlackBerry menjadi tren tersendiri, karena

keunggulannya di sisi koneksi internet berkualitas

tinggi dengan menggunakan BlackBerry Internet

Service (BIS). Oleh karena itu, sejak tahun 2009 RIM

telah masuk ke jajaran 5 besar vendor handphone di

dunia (sumber : PC Media edisi BlackBerry).

Hal ini dimanfaatkan penyusun untuk membuat

sebuah aplikasi perangkat bergerak (mobile) yang

dapat dijadikan pedoman atau petunjuk (guidance)

bagi mereka yang baru menginjakkan kaki di kota

Bandung yang dapat dijalankan disetiap smartphone

BlackBerry mengingat pengguna BlackBerry di dunia

sangat banyak yaitu telah mencapai 55 juta

pengguna (sumber : www.blackberry.com).

Tentunya aplikasi ini dapat berguna juga bagi

mereka yang sudah menetap di Bandung namun

belum mengenal lebih jauh mengenai

lingkungannya. Aplikasi ini dapat membantu

penggunanya untuk meLACak dimana ia berada

dengan menampilkan sebuah peta atau map yang

telah diintegrasikan dengan Google Map dan

menampilkan sejumlah tempat-tempat penting yang

berada di sekitar pengguna seperti restoran, hotel,

dan wisata alam terdekat dari posisi pengguna.

1.2. Perumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas

dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mendapatkan informasi tentang

kota Bandung yang dapat diakses melalui

perangkat mobile?

2. Bagaimana mengetahui objek-objek lokasi di

kota Bandung beserta rutenya berdasarkan

koordinat dan peta?

3. Bagaimana mengupdate konten informasi kota

Bandung secara dinamis?

1.3. Tujuan

Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah :

1. Merancang aplikasi mobile dengan

menggunakan teknologi Location based service

(LBS) di platform BlackBerry.

Page 3: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

2. Membuat sistem terhubung ke server untuk

mengambil data objek-objek lokasi di kota

Bandung berdasarkan koordinat posisi

perangkat mobile yang didapatkan dari

GPS/GSM Localization, dan peta yang

didapatkan dengan menggunakan Google Maps

API, serta dapat menentukan petunjuk arah

jalan (rute) dengan menggunakan Google Maps

Direction.

3. Membuat server penyimpan database konten

informasi kota Bandung yang dapat diakses

oleh client dan dapat diupdate oleh admin.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dalam

Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Aplikasi hanya dibuat di atas platform

BlackBerry Operating System (OS) 5.0 atau 6.0

sehingga hanya dapat dijalankan di handphone

berlabel BlackBerry yang menggunakan OS 5.0

atau OS 6.0.

2. Proyek Akhir ini tidak membahas keamanan

database dan keamanan jaringan yang

digunakan untuk kebutuhan aplikasi.

3. Aplikasi ini tidak menggunakan fitur push

service yang merupakan ciri khas yang dimiliki

BlackBerry.

4. Apabila perangkat BlackBerry tidak mendukung

Global Positioning System (GPS), maka

koordinat bumi diambil berdasarkan Cell ID

(BTS terdekat) sehingga koordinat yang

didapatkan kurang akurat.

5. Koresponden untuk kuisioner kepuasan

pengguna minimal 30 orang pengguna aplikasi.

6. Data lokasi-lokasi yang digunakan merupakan

data sekunder, yaitu data yang diambil melalui

berbagai sumber seperti internet, majalah, dsb.

2. Dasar Teori

2.1 Pemrograman Berorientasi Obyek

Pemrograman berorientasi objek (Object-

Oriented Programming) merupakan paradigma

pemrograman yang berorientasikan kepada objek.

Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini

dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur.

Setiap objek dapat menerima pesan, memproses

data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.

Model data berorientasi objek dikatakan dapat

memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan

mengubah program, dan digunakan luas dalam

teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi,

pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih

mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan

pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih

mudah dikembangkan dan dirawat.

2.2 Unified Modeling Language (UML)

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch,

Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga

tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak

digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan

metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada

tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi

0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut

dikoordinasikan oleh Object Management Group

(OMG).

Page 4: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

2.2.1 Use Case

Use case adalah urutan transaksi atau proses

yang dilakukan oleh sistem, dimana menghasilkan

sesuatu yang dapat dilihat atau diamati oleh aktor

tertentu.

2.2.2 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi

antara sejumlah obyek dalam urutan waktu.

Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan

yang dikirim antara obyek juga interaksi antar obyek

yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi

sistem. Dalam UML, obyek pada diagram sequence

digambarkan dengan segi empat yang berisi nama

dari obyek yang digarisbawahi. Pada obyek terdapat

3 cara untuk menamainya yaitu : nama obyek, nama

obyek dan kelass serta nama kelas (courseware APSI

Politeknik Telkom : 2009).

2.2.3 State Diagram

State diagram meliputi seluruh pesan dari

obyek yang dapat mengirim dan menerima. Skenario

merepresentasikan satu jalur yang melewati sebuah

state diagram (courseware APSI Politeknik Telkom :

2009).

2.2.4 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan workflow

proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah

proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart

karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke

aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status

(courseware APSI Politeknik Telkom : 2009).

2.3 Pengembangan Aplikasi BlackBerry

Setiap platform tentu saja mempunyai

perbedaan dalam pengembangannya, begitupun

dengan BlackBerry. Ada banyak yang harus diingat

sebelum pengembangan aplikasi BlackBerry

dilakukan.

2.3.1 Java sebagai API

Java Virtual Machine (JVM) pada BlackBerry

merupakan hal utama yang digunakan dalam

pengembangan aplikasi BlackBerry. Anda tidak akan

bisa menggunakan bahasa pemorgraman selain java

dalam pengembangan aplikasi BlackBerry.

2.3.2 BlackBerry API

BlackBerry java development menyediakan

BlackBerry API untuk membantu developer dalam

membangun fungsi dan desain aplikasi BlackBerry.

API ini memungkinkan developer mengakses banyak

media dan teknologi BlackBerry lainnya yang bisa

berpengaruh pada pengalaman pengguna terhadap

aplikasi, kompleksitas antarmuka, dan lain

sebagainya. API ini bisa digunakan untuk membuat

aplikasi BlackBerry dengan kriteria seperti berikut.

Berinteraksi dengan fitur spesifik yang terdapat

pada perangkat BlackBerry seperti GPS, fungsi

map/peta, kamera, dsb.

Berinteraksi dengan metode interaksi

BlackBerry pada perangkat BlackBerry seperti

trackball, trackpad, touch screen, atau

keyboard.

Berinteraksi dengan aplikasi bawaan BlackBerry

seperti aplikasi kontak, aplikasi pesan,

BlackBerry Maps, BlackBerry browser, dsb.

Page 5: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Berikteraksi dengan solusi yang ditawarkan

oleh BlackBerry termasuk di dalamnya

BlackBerry Enterprise Server (BES) seperti push

service, sehingga developer dapat membuat

aplikasi push interaktif yang kaya akan konten.

2.4 Location Based Service

Location based services (LBS) adalah layanan

informasi yang didasarkan pada lokasi pelanggan

pada saat itu. Sistem dapat menentukan lokasi

dimana pelanggan berada, lalu memberikan

informasi yang sesuai. Salah satu contoh sederhana

adalah informasi lokasi ATM terdekat yang

dikirimkan ke salah satu piranti bergerak sesuai

dengan lokasi piranti tersebut berada. Contoh lain

adalah mobile advertising, yaitu informasi komersial

yang dikirimkan ke piranti bergerak yang relevan

dengan posisi piranti tersebut. Misalnya informasi

komersial mengenai program diskon menu tertentu

di salah satu café yang berlokasi dekat dengan posisi

piranti bergerak.

2.4.1 Komponen LBS

Terdapat empat komponen pendukung

utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi,

antara lain:

1) Piranti Mobile

Piranti Mobile adalah salah satu komponen

penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai

alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta

informasi. Hasil dari informasi yang diminta

dapat berupa teks, suara, gambar dan lain

sebagainya. Piranti mobile yang dapat

digunakan bisa berupa PDA, smartphone,

laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga

berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan

seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

2) Jaringan Komunikasi

Komponen kedua adalah jaringan komunikasi.

Komponen ini berfungsi sebagai jalur

penghubung yang dapat mengirimkan data-

data yang dikirim oleh pengguna dari piranti

mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke

penyedia layanan dan kemudian hasil

permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh

penyedia layanan kepada pengguna.

3) Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi)

Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia

layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi

pengguna yang meminta layanan tersebut.

Oleh karena itu diperlukan komponen yang

berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang

akan menentukan posisi pengguna layanan saat

itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan

melalui jaringan komunikasi mobile atau juga

menggunakan Global Positioning System (GPS).

4) Penyedia layanan dan aplikasi

Penyedia layanan merupakan komponen LBS

yang memberikan berbagai macam layanan

yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai

contoh ketika pengguna meminta layanan agar

bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan

penyedia layanan langsung memproses

permintaan tersebut, mulai dari menghitung

dan menentukan posisi pengguna, menemukan

rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai

dengan permintaan, dan masih banyak lagi

yang lainnya.

Page 6: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

5) Penyedia data dan konten

Penyedia layanan tidak selalu menyimpan

seluruh data dan informasi yang diolahnya.

Karena bisa jadi berbagai macam data dan

informasi yang diolah tersebut berasal dari

pengembang/pihak ketiga yang memang

memiliki otoritas untuk menyimpannya.

Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi

bisa saja berasal dari badan-badan milik

pemerintah atau juga data-data

perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal

dari Yellow Pages, maupun perusahaan

penyedia data lainnya.

Secara lengkap keempat komponen pendukung LBS

tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Komponen Pendukung Utama LBS

2.4.2 Aplikasi Berbasis LBS

Berbagai macam contoh aplikasi berbasis LBS

misalnya:

Layanan Darurat. Contoh: E-911 dan Roadside

Assistance

Pelacakan (Tracking). Contoh: Commercial:

workforce, fleet management. Family Locator,

Personal Asset Tracking

Navigasi. Contoh: Direction, Planning,

Assistance

Tagihan. Contoh: Road Tolling, Parking

LBS Alert. Contoh: Promotion Alert, Advertising

Jejaring Sosial. Contoh: Friend-Finder, Instant

Messaging

Aplikasi Operator Jaringan. Contoh: Location

Sensitive Billing, Cellular Fraudulent Detection

and Prevention, Wireless Network Optimization

dan Cellular Inter-Network Border Negotiation

Aplikasi Penyedia Layanan. Contoh: Fleet

Navigation and Management, Wireless M2M,

Remote Access/Management Mobile

Data/Television, Auto Insurance dan

Promotion-Advertising

Aplikasi Pengguna Akhir. Contoh: Foursquare,

dan lain-lain.

2.4.3 Penyedia Layanan LBS

Banyak perusahaan di dunia yang masuk

menggarap layanan berbasis LBS. Beberapa di

antaranya yaitu:

Sprint Navigation menyediakan layanan

canggih yaitu memberikan panduan suara

untuk para pengemudi kendaraan yang butuh

petunjuk jalan dan arah beserta peta

pergerakan yang berbasis tiga dimensi.

Verizon Chaperone memanfaatkan telepon

seluler anak-anak sebagai GPS yang akan

membantu para orang tua bisa memantau dan

Page 7: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

mengetahui keberadaan anak-anak mereka.

Layanan ini akan menyediakan informasi lokasi

secara terus-menerus di piranti mobile orang

tua.

NTT DoCoMo i-Area menyediakan layanan LBS

khusus para pengguna FOMA. Layanan ini

meliputi security alert dan juga peningkatan

efisiensi logistik bisnis.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem

Aplikasi Bandung Guidance terdiri dari empat

menu utama, yaitu:

1. Lokasi Saya

DIgunakan untuk melihat map current lokasi.

2. Info Bandung

Digunakan untuk melihat info lokasi terdekat

sesuai kategori tempat seperti wisata kuliner,

wisata alam, wisata belanja, dsb.

3. Cari Lokasi

Digunakan untuk mencari lokasi spesifik

sesuai keyword yang inputkan pengguna.

4. Cari Rute

Digunakan untuk mencari rute antara dua

lokasi baik itu dari lokasi current posisi atau

tidak.

Sistem yang digunakan pada aplikasi Bandung

Guidance dititikberatkan pada pengambilan

koordinat bumi perangkat mobile. Dalam

pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.

Apabila perangkat mobile tidak mendukung GPS,

maka sistem akan secara otomatis menggunakan

teknik GSM Localization dengan memanfaatkan Cell

ID (BTS terdekat) dan Local area code (LAC).

Kemudian untuk mendapatkan peta dan rute, sistem

menggunakan Google Map API v2 (versi kedua)

dengan memberikan parameter koordinat bumi.

Setelah mengirim parameter tersebut ke

GoogleMap, maka GoogleMap server akan

membalas berupa peta statik (gambar). Dalam

pencarian rute, sistem mengirimkan dua koordinat

bumi sebagai alamat awal dan alamat tujuan,

kemudian GoogleMapDirection server akan

membalas berupa data rute dalam bentuk XML yang

selanjutnya akan sistem akan memparsing data

tersebut dan ditampilkan kepada pengguna.

Dalam pencarian lokasi-lokasi di kota Bandung,

sistem terhubung ke server database dengan

mengirimkan parameter koordinat bumi perangkat

mobile. Setelah mengirimkan parameter tersebut ke

server database, maka server akan membalas

berupa data lokasi-lokasi terdekat dalam bentuk

XML yang selanjutnya akan diparsing oleh sistem dan

ditampillkan kepada pengguna, begitupun dengan

pencarian lokasi spesifik, hanya berbeda

parameternya saja.

Berikut adalah komponen-komponen utama

dari sistem yang digunakan dalam aplikasi Bandung

Guidance.

Page 8: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Gambar 2.2 Komponen-komponen Pendukung Aplikasi

3.1.2 Modul Location Based Service

Pada aplikasi mobile Bandung Guide, modul

location based service sangat diperlukan untuk

mengetahui posisi pengguna dengan menggunakan

dua cara :

a. Global Positioning System (GPS)

Dengan memanfaatkan GPS yang terintegrasi

dengan handset BlackBerry, aplikasi dapat

mengetahui dimana letak posisi pengguna berada.

GPS akan memberikan posisi berupa koordinat bumi

yang dikenal dengan latitude dan longitude.

b. GSM Localization

GSM Localization merupakan cara alternatif apabila

di handset BlackBerry tidak terdapat perangkat GPS.

Apabila handset BlackBerry tidak mendukung GPS,

maka sistem akan secara otomatis menggunakan

teknik GSM Localization untuk mendapatkan posisi

pengguna dengan memanfaatkan Cell ID dan Local

area code (LAC) yang dapat secara realtime dapat

sistem dapatkan dari info GPRS handset. Kemudian

sistem mengirim informasi Cell ID dan LAC tersebut

ke google dengan menggunakan Google API dan

google akan membalas berupa binary dimana di

dalam binary tersebut berisi koordinat bumi.

3.1.3 Modul Google Maps API v2

Fitur utama dari aplikasi Bandung Guide yaitu

menampilkan peta yang dapat digunakan sebagai

acuan pengguna dalam mencari arah, jalan, dan

letak lokasi. Oleh karena itu Google Map API-lah

yang sangat tepat untuk memperoleh peta/map.

Karena selain mudah diakses, proses pengambilan

data peta pun cukup cepat. Google Map API v2 yang

digunakan dalam sistem yaitu :

a. Map Static

API ini digunakan untuk mengambil peta

berupa gambar static dengan ukuran

tertentu. Parameter utama yang dikirim yaitu

koordinat bumi.

b. Directions

API directions digunakan untuk mencari rute

dari lokasi A ke lokasi B. Parameter yang

dikirim yaitu dua koordinat bumi sebagai

sumber dan tujuan.

c. Driving Distance

API ini digunakan untuk mengetahui jarak dari

lokasi A ke lokasi B. Sistem menggunakan API

ini untuk mengetahui jarak dari posisi

pengguna ke lokasi-lokasi tertentu. Parameter

yang dikirim yaitu dua koordinat bumi sebagai

sumber dan tujuan.

3.1.4 Modul XML Parsing

EXtensible Markup Language atau yang

disingkat XML, berperan sangat penting dalam

aplikasi Bandung Guide. Setiap sistem melakukan

koneksi ke server, maka balasan yang diterima oleh

sistem yaitu berupa XML. Oleh karena itu, modul

XML Parsing sangat diperlukan. Metode yang

digunakan yaitu dengan menggunakan DOM yang

Page 9: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

memanfaatkan kelas DocumentBuilder untuk

memparsingnya, karena akan lebih mudah untuk

memparsing file xml dalam ukuran besar. Hasil XML

yang telah diparsing akan dimasukkan ke dalam

kelas Vector yang akan diproses ke tahap

selanjutnya.

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Diagram Use Case

Gambar 3.1 Use Case Diagram

3.2.2 Activity Diagram : Melihat Map Current

Position

Gambar 3.2 Activity Diagram : Melihat Map Current

Position

3.2.3 Activity Diagram : Melihat Info Lokasi

Terdekat

Gambar 3.3 Activity Diagram : Melihat Info Lokasi Terdekat

Page 10: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

3.2.4 Activity Diagram : Mencari Lokasi

Spesifik

Gambar 3.4 Activity Diagram : Mencari Lokasi Spesifik

3.2.5 Activity Diagram : Mencari Perencanaan

Rute Antara Dua Lokasi

Gambar 3.5 Activity Diagram : Mencari Rute Perencanaan

Antara Dua Lokasi

Page 11: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

3.2.6 Activity Diagram : Mencari Perencanaan

Rute Dari Current Position ke Lokasi

Tertentu

Gambar 3.6 Activity Diagram : Mencari Perencanaan Rute

Dari Current Position ke Lokasi Tertentu

4. Implementasi dan Pengujian

4.1. Pemilihan Hardware yang Digunakan

Sisi Server

Tabel 4.1 Pemilihan Hardware di Sisi Client

Jenis Perangkat Keras

Processor Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU

T5670 @ 1.80GHz (2 CPUs)

RAM 1.5 GB RAM

Hardisk 80 GB

Sisi Client

Tabel 4.1 Pemilihan Hardware di Sisi Client

Jenis Perangkat Keras

Platform BlackBerry

4.2. Pemilihan Hardware yang Digunakan

Sisi Server

Tabel 4.2 Pemilihan Software di Sisi Server

Jenis Perangkat Lunak

Sistem Operasi Windows 7

Professional

Database MySql 5.1.41

Bahasa pemrograman PHP 5.3.1

Web Server Apache 2.2.14

Sisi Client

Tabel 4.3 Pemilihan Software di Sisi Client

Jenis Perangkat Lunak

Sistem Operasi BlackBerry OS 5

atau OS 6

IDE Eclipse Helios

Page 12: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Bahasa pemrograman Java (JDK 1.6)

Plugin BlackBerry API

4.3. Proses Masuk ke Aplikasi Bandung

Guidance

Saat aplikasi terinstall di handset BlackBerry

dengan Operating System (OS) versi 6, icon aplikasi

akan muncul di menu utama BlackBerry. Namun

apabila handset BlackBerry menggunakan OS 5,

maka icon aplikasi akan muncul di folder download.

Saat pengguna membuka aplikasi, akan muncul

SplashScreen atau layar pembuka sekitar 3 detik.

Kemudian pengguna akan masuk ke menu utama.

Langkah tersebut harus dilakukan pengguna untuk

menikmati seluruh fitur aplikasi Bandung Guidance.

SplashScreen aplikasi yaitu sebagai berikut.

Gambar 4.1 Menu Utama Aplikasi Bandung Guidance

4.4. Pengujian

Pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa

pengujian, berikut penjelasan dari setiap

pengujian.

4.3.1 Pengujian Fungsional Sistem

Tabel 4.4 Test Skenario Melihat Map Current Position

No Test

Procedure / Step

Expected Result

and Result

Status

1 Melihat map current position

Pengguna dapat melihat map current position

Result :

Pengguna dapat melihat map current position

OK

2 Melihat map current position

Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat map current position apabila tidak terkoneksi dengan internet.

Result :

Muncul pesan error.

OK

Page 13: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Tabel 4.5 Test Skenario Mencari Info Lokasi

Terdekat

No

Test Procedu

re / Step

Expected Result and Result

Status

1 Mencari info lokasi terdekat

Pengguna dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya.

Result :

Pengguna dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya.

OK

2 Mencari info lokasi terdekat

Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya apabila tidak terkoneksi ke internet.

Result :

Muncul pesan error.

OK

Tabel 4.6 Test Skenario Mencari Lokasi

Spesifik

No Test Procedure /

Step

Expected Result and

Result Status

1 Mencari lokasi spesifik

Pengguna dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput

OK

pengguna.

Result :

Pengguna dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput pengguna.

2 Mencari lokasi spesifik

Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput pengguna apabila tidak terkoneksi ke internet.

Result :

Muncul pesan error.

OK

Tabel 4.7 Test Skenario Mencari Rute dari

Current Position ke Lokasi Tertentu

No Test

Procedure / Step

Expected Result and

Result Status

1 Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu

Pengguna dapat melihat rute dari posisi pengguna ke lokasi tertentu dengan menginputkan keyword alamat atau koordinat

OK

Page 14: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

bumi tujuan.

Result :

Pengguna dapat melihat rute.

2 Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu

Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat rute dari posisi pengguna ke lokasi tertentu apabila tidak terkoneksi ke internet.

Result :

Muncul pesan error.

OK

Tabel 4.8 Test Skenario Mencari Rute Antara Dua

Lokasi

No Test

Procedure / Step

Expected Result and

Result Status

1 Mencari rute antara dua lokasi

Pengguna dapat melihat rute antara dua lokasi dengan menginputkan keyword alamat atau koordinat bumi asal dan keyword alamat atau koordinat bumi tujuan.

Result :

Pengguna dapat melihat

OK

rute.

2 Mencari rute antara dua lokasi

Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat rute antara dua lokasi apabila tidak terkoneksi ke internet.

Result :

Muncul pesan error.

OK

4.3.2 Pengujian Waktu Akses

Pengujian waktu akses yaitu pengujian waktu

yang dibutuhkan untuk mengambil content aplikasi

baik itu dari server Google Maps atau server

Bandung Guidance. Waktu akses relatif tergantung

pada jaringan provider yang digunakan oleh user.

Khusus untuk pengambilan koordinat melalui GPS,

apabila pengguna berada di dalam

gedung/bangunan, waktu akses relatif lama, bahkan

kadang tidak ada respon sedikitpun. Oleh karena itu

disarankan apabila menggunakan di GPS tidak di

dalam bangunan. Berikut adalah pengujian waktu

menggunakan koneksi BlackBerry Internet Service

(BIS) melalui provider INDOSAT.

Tabel 4.9 Pengujian Waktu Akses

Nama Akses Waktu Akses

(detik)

Getting Location via GPS (di luar

bangunan) 4

Page 15: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Getting Location via GPS (di dalam

rumah biasa) 26

Getting Location via GPS (di dalam rumah bertingkat / gedung)

~ timeout

Getting Location via GSM

Localization 3

Loading Map 11

Loading ‘Mencari lokasi terdekat dan Jarak dari Current Position’

5

Loading ‘Mencari lokasi spesifik’ 3

Loading ‘Mencari koordinat lokasi

tertentu’ 5

Loading ‘Mencari detail lokasi’ 3

Loading ‘Map rute’ 13

Loading ‘Rute arah jalan/driving

directions’ 5

4.3.3 Pengujian Kepuasan Pengguna

Dalam menganalisis kriteria masing-masing

parameter berdasarkan kuesioner yang penyusun

berikan pada user yang berjumlah 30 orang, akan

menggunakan teknik presentase.

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Bandung Guidance

NO PARAME

TER

JUMLA

H

PERTA

NYAAN

TS KS S SS

1 Kinerja 2 0 3 52 5

2 Features 4 0 11 38 71

3 Kehandalan 2 1 16 39 4

4 Kesesuaian 1 0 2 12 16

5 Keindahan 2 0 3 15 42

6 Persepsi

Terhadap

Kualitas

1 0 2 12 16

Jumlah 12 1 37 168 154

Sumber : hasil olahan penyusun berdasarkan

kuesioner kepuasan user, 2011

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka dapat

digambarkan tabulasi presentase data keseluruhan

sebagai berikut.

Gambar 4.2 Presentase Keseluruhan Hasil Kuesioner

Berdasarkan presentase keseluruhan di atas,

dapat ditarik sebuah analisa bahwa jawaban setuju

dan sangat setuju mendominasi jawaban-jawaban

dari 30 responden yang telah menjawab kuesioner,

yaitu sebesar 47% dan 42%. Sehingga dapat diambil

sebuah gambaran kesimpulan bahwa responden

dapat dikatakan puas terhadap aplikasi mobile

Bandung Guidance.

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil pengujian fungsional

dan kepuasan user yang telah dilakukan, aplikasi

1% 10%

47%

42%

Presentase Keseluruhan

TS

KS

S

SS

Page 16: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location.pdf

Mobile Bandung Guidance memiliki karakteristik-

karakteristik sebagai berikut :

• Aplikasi Mobile Bandung Guidance dapat

menjalankan fungsionalitas yang dibutuhkan

dalam pencarian info-info lokasi di Bandung

beserta rutenya dengan baik.

• Membutuhkan waktu akses yang variatif untuk

mendapat koordinat current position user, peta,

serta petunjuk jalan (rute) tergantung pada

koneksi BlackBerry Internet Service (BIS) serta

keberadaan user.

• Tingkat kepuasan pengguna terhadap aplikasi ini

yaitu dapat dikatakan puas, karena jawaban

setuju dan sangat setuju mendominasi jawaban

dari 30 koresponden terhadap kuesioner yang

telah diberikan.

5.2. Saran

Pengembang berharap agar pembuatan dan

pengembangan sistem yang baru ke depan harus

lebih bervariasi bidang pengembangannya, juga

perlunya penambahan fitur-fitur lain seperti : Push

Service dan Facebook API sehingga pengguna tidak

merasa bosan dalam penggunaan aplikasi mobile

bandung guidance ini. Dalam hal konten aplikasi pun

diharapkan kedepannya ditambahkan, seperti

penambahan lokasi Bioskop, sehingga pengguna

dapat mendapatkan informasi mengenai lokasi

bioskop terdekat dari current posisi pengguna.

6. Referensi

Fowler, Martin. 2005. UML DISTILLED Edisi 3 Panduan Singkat

Bahasa Pemodelan Objek Standar. Penerbit Andi : Yogyakarta.

Putro, Budi Laksono dan Dedy Rahman Wijaya. 2009.

Mobile Application. Bandung: Politeknik Telkom.

Basuki, Setio ST, dkk. 2009. Client Server Application

Development. Bandung: Politeknik Telkom.

Muhammad Ridwan Nawawi, Muhammad Irfani Sahnur, Dino

Dwiyaksa .2008.Analisis dan Perancangan Alikasi Jejaring Sosial

Penjualan Berbasis Web, Indonesia

Ananda, Dahliar.2009.Courseware Pemrograman

Berorientasi Obyek Politeknik Telkom. Politeknik

Telkom : Bandung

Web Official BlackBerry RIM,

http://www.BlackBerry.com

Web Teknologi,

http://id.shvoong.com/internet-and-

technologies/1915707-handphone/, 2010

Web Wikipedia,

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorien

tasi_objek

Web

Telkomsel,http://www.telkomsel.com/services/valu

e-added-services/1111-Location-Based-Service.html

Web Networking,

http://www.searchnetworking.com