perancangan alat bantu pengambilan keputusan berbasis ... · kebutuhan kapasitas bandara juanda...
TRANSCRIPT
LOGO
Perancangan Alat Bantu Pengambilan KeputusanBerbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi
Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda
Diajukan oleh :Febru Radhianjaya
2507 100 117
Jurusan Teknik IndustriFakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya
Sidang Tugas Akhir
Rute yang Menuju Juanda
Kondisi Eksisting Saat ini
(Kementerian Perhubungan, 2010)
Pertumbuhan Penumpang
No. Nama Bandara LevelPertumbuhan Penumpang
(%)1 Juanda, Surabaya Primer 5,25
2 Hang Nadim, Batam Primer 44,53
3 Soekarno-Hatta, DKI Jakarta Primer 8,1
4 Tjilik Riwut, Palangkaraya Tersier 17,33
5Syamsuddin Noor,
BanjarmasinSekunder 9,45
6 Sepinggan, Balikpapan Primer 14,08
7 Mutiara, Palu Sekunder 39,58
8 Hasanuddin, Makassar Primer 22,53
9 Sam Ratulangi, Manado Primer 4,98
10 Pattimura, Ambon Tersier 4,87
11 El Tari, Kupang Sekunder 18,6
12 Selaparang, Mataram Sekunder 4,46
13 Ngurah Rai, Denpasar Primer 7,72
14 Adi Sutjipto, Jogjakarta Sekunder 6,38
15 Ahmad Yani, Semarang Sekunder 9,22
16Husein Sastranegara,
BandungTersier 4,65
Tipe Bandara di Indonesia
PrimerSekunderTersier
> 5.000.000 penumpang1.000.000 - 5.000.000 penumpang500.000 - 1.000.000 penumpang
(Kementrian Perhubungan, 2010)
Dengan adanya permasalahan ini, maka dilakukan penelitian mengenai pemodelan sistem yang akan menyelesaikan permasalahan terkait dengankapasitas bandara
Berdasarkan studi literatur dan wawancara yang dilakukan, pemodelan sistem yang sesuai yaitu menggunakan pemodelan sistem dinamik yang bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas bandara
Framework Penelitian
Data Penumpangdan Pertumbuhannya
KonseptualisasiModel Sistem :
Pembuatan CausalLoop dan SubModel Sistem
Data Penerbangan Domestik
Kapasitas Bandara Juanda
Pemodelan SistemDinamik
Simulasi SistemDinamik
Hasil Simulasidan
Desain Skenario
Jumlah Penumpangdan Kapasitas
Bandara
Pembuatan AlatBantu
PengambilanKeputusan
PerencanaanKapasitas
Bandara Juanda
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang alat bantu pengambilankeputusan untuk mengevaluasi kapasitas bandaraJuanda dan isu kebijakan dengan sistem dinamik.
Tujuan Penelitian
Melakukan pemodelan sistem dinamik dalammendapatkan sistem dan evaluasi kapasitas bandaraJuanda
Mendapatkan alat bantu keputusan untuk mengevaluasikebutuhan kapasitas bandara Juanda
Melakukan studi eksperimen dengan berbagaiperubahan skenario
Ruang Lingkup Penelitian
Tidak terdapat perubahankebijakan strategis pada saatpenelitian dilakukan
Penerbangan yang ditelitiadalah penerbangandomestik
Aspek mengenai kondisiperekonomian eksternaltidak dijabarkan
Manfaat Penelitian
Didapatkan alat bantu pengambilankeputusan yang berguna untuk DirektoratJenderal Perhubungan Udara dalammengevaluasi kapasitas bandara
Dapat memberikan masukan atau usulanperbaikan terhadap kondisi eksistingkebijakan strategis yang ada padaDirektorat Jenderal Perhubungan Udara
Isu Kebijakan dan Data Kapasitas
Pada awal tahun 2011 terdapat isu mengenaidioperasikannya kembali bandara Juanda IIKapasitas Juanda I : 6,5 juta orang per tahunKapasitas Juanda II (ex. Juanda) : 4 juta orang
per tahun
Maskapai Batavia
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Ambon-Surabaya B 734 160 7
2 Balikpapan-Surabaya
B 733 144 14
3 Banjarmasin-Surabaya
B 733 144 7
4 Batam-Surabaya B 734 160 75 Denpasar-Surabaya B 732 120 76 Jakarta-Surabaya B 733 144 327 Jakarta-Surabaya B 734 160 218 Jogjakarta-Surabaya B 733 144 79 Kupang-Surabaya B 734 160 7
10 Makassar-Surabaya B 733 144 18Mataram-Surabaya B 734 160 7
12 Palangkaraya-Surabaya
B 733 144 7
13 Palu-Surabaya B 733 144 7
Maskapai Garuda dan Garuda Citilink
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Denpasar-Surabaya B 738 156 212 Jakarta-Surabaya B 738 156 1123 Makassar-Surabaya B 738 156 7
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Balikpapan-Surabaya
B 737 300
148 7
2 Banjarmasin-Surabaya
B 737 300
148 21
3 Batam-Surabaya B 737 400
170 7
4 Jakarta-Surabaya B 737 300
148 21
5 Jakarta-Surabaya B 737 400
170 14
6 Makassar-Surabaya B 737 300
148 7
Maskapai Lion dan Wings AirNo. Rute Pesawat Kapasitas
KursiFrekuensi Per
Minggu1 Balikpapan-Surabaya B 739 213 352 Balikpapan-Surabaya B 734 158 143 Banjarmasin-Surabaya B 739 213 354 Batam-Surabaya B 739 213 145 Denpasar-Surabaya B-734 158 216 Jakarta-Surabaya B 739 213 847 Jogjakarta-Surabaya B 734 158 78 Kupang-Surabaya B 739 213 149 Makassar-Surabaya B 734 158 7
10 Makassar-Surabaya B 739 213 1411 Manado-Surabaya B 739 213 712 Mataram-Surabaya MD 80 165 1413 Mataram-Surabaya B-734 158 7
14 Palangkaraya-Surabaya
MD-80 165 7
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Denpasar-Surabaya B734 158 422 Jogjakarta-Surabaya B734 158 73 Semarang-Surabaya B734 158 7
Maskapai Merpati
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Bandung-Surabaya B 733/4 160 142 Denpasar-Surabaya B 733/4 160 73 Denpasar-Surabaya B 732 120 74 Denpasar-Surabaya F 100 108 75 Makassar-Surabaya B 733/4 160 146 Makassar-Surabaya B 732 117 147 Mataram-Surabaya B 733/4 160 14
Maskapai Sriwijaya
No. Rute Pesawat KapasitasKursi
Frekuensi Per Minggu
1 Balikpapan-Surabaya B 734 167 7
2 Balikpapan-Surabaya B 733 147 7
3 Bandung-Surabaya B 732 125 7
4 Banjarmasin-Surabaya B 732 125 7
5 Jakarta-Surabaya B 732 125 216 Jakarta-Surabaya B 734 167 77 Kupang-Surabaya B 733 147 78 Kupang-Surabaya B 732 125 79 Makassar-Surabaya B 732 125 14
10 Manado-Surabaya B 734 167 711 Semarang-Surabaya B 732 125 14
Causal Loop Diagram
Salah satu variabel yang memberikan dampak umpan balik positif adalahsemakin tinggi frekuensi total penerbangan maka kapasitas total pesawat jugaakan semakin meningkat.
Sedangkan salah satu variabel yang memberikan dampak umpan negatif adalahsemakin tinggi jumlah penumpang di bandara maka sisa kapasitas bandaratersebut akan semakin rendah.
Sub Model Keberangkatan Maskapai
Salah satu variabelnya adalah kapasitas penumpang keluar Batavia Juanda Pattimura yang didapatkan dari perkalian antara kapasitas Batavia Juanda Pattimura dan frekuensi Batavia per tahun Juanda Pattimura
Sub Model Keberangkatan Penumpang
Salah satu variabelnya adalah penumpang Batavia Juanda Pattimura yang didapatkan dari kondisi jika calon penumpang kurang dari sama dengan kapasitaspenumpang keluar Batavia Juanda Pattimura maka penumpang yang berangkatadalah calon penumpang Batavia Juanda Pattimura, namun jika tidak maka yang berangkat adalah maksimal kapasitas penumpang keluar Batavia Juanda Pattimura
Sub Model Kedatangan Maskapai
Varibelnya adalah penjumlahan beberapa asal bandara per maskapai menuju bandara tujuan
Sub Model Kedatangan Penumpang
Terdapat formulasi variabel penumpang Batavia datang ke Juandayang didalamnya terdapat penjumlahan maskapai Batavia yang menuju bandara Juanda
Sub Model Penumpang Lokal
Salah satu variabelnya adalah flow penumpang lokal Juandayang didapatkan dari perkalian antara penumpang lokal Juandadan faktor pertumbuhan penumpang lokal Juanda
Sub Model Pengembangan Kapasitas Bandara
Salah satu variabelnya adalah penambahan kapasitas. Maksudpenambahan kapasitas ini adalah jika total penumpang diJuanda lebih besar dari kapasitas terminal domestik Juandamaka dilakukan penambahan kapasitas baru jika kondisitersebut belum terjadi maka belum dilakukan pengembanganbandara
Hasil Simulasi
Pada tahun 2006 kondisi kapasitas bandara Juanda I yang berkapasitas6.500.000 orang per tahun telah overload karena jumlah total penumpangbandara Juanda melebihi kapasitas Juanda
Verifikasi
1. Check Units : untuk memastikan kesetaraan satuan pada saat melakukan formulasi model
2. Check Model : untukmengecek apakahmodel bisa dirunning
Verifikasi model adalah tahap pengecekan model simulasi apakah telah dibuat dengan benar dan logis
Validasi
Validasi model ini bertujuan untuk melihat apakah model yang telah dibuat mampu mewakili atau menggambarkan kondisisebenarnya.
Uji Parameter Model :Pengujian parameter inidapat dilakukan dengancara membandingkanantara logika aktual denganhasil simulasi. Hasil simulasidikatakan baik jika polanyasama dengan logika aktual
Validasi (2)
Uji Kondisi Ekstrim:Pengujian dilakukan dengan memasukkan nilai ekstrim terkecildan terbesar pada variabel penumpang lokal Juanda
EksistingEkstrim Terkecil
Ekstrim Terbesar
Validasi (3)
1. Penumpang Berangkat
2. Penumpang Datang
3. Penumpang Total
Uji Statistik :Membandingkan data aktual dan simulasi
Validasi (4)
Uji Struktur Model :Dilakukan validasi struktur model dengan cara wawancaradengan pihak expert khususnya Direktorat JenderalPerhubungan Udara untuk memastikan bahwa model yang dibuat mampu mewakili atau menggambarkan sistem nyata
Perancangan Alat Bantu Keputusan
Alat bantu pengambilan keputusan dibuat berdasarkanskenario kebijakan yang telah dirancang, yaitu denganmengubah variabel input dalam interface
Desain Skenario
1. Perubahan nilai variabel kapasitas bandara Juanda2. Pengoperasian bandara Juanda II oleh maskapai
Lion, Lion dan Sriwijaya, Lion dan Citilink, Lion dan Batavia
3. Perubahan nilai variabel penambahan frekuensi
1. Desain Skenario Penambahan Kapasitas
PenambahanKapasitas 4 juta
1. 2007 >>> 10,5 juta2. 2016 >>> 14,5 juta3. 2026 >>> 18,5 juta
1. Desain Skenario Penambahan Kapasitas (2)
PenambahanKapasitas 8 juta
1. 2007 >>> 14,5 juta2. 2026 >>> 22,5 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion
Juanda IJuanda II
2014 overload :6,5 juta
2014 overload :4 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion (2)
Penambahan sebesar 4 juta orangper tahun di Juanda I
Penambahan sebesar 2 juta orangper tahun di Juanda II
2016 : 10,5 juta
1. 2016 : 6 juta2. 2026 : 8 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Sriwijaya
Juanda IJuanda II
2020 overload :6,5 juta
2008 overload :4 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Sriwijaya (2)
Penambahan sebesar 4 juta orang per tahun pada bandara Juanda I
Penambahan sebesar 2 juta orang per tahun pada bandara Juanda II
2022 : 10,5 juta
1. 2010 : 6 juta2. 2019 : 8 juta3. 2030 : 10 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Citilink
Juanda IJuanda II
2020 overload :6,5 juta
2010 overload :4 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Citilink (2)
Penambahan sebesar 4 juta orang per tahun pada bandara Juanda I
Penambahan sebesar 2 juta orang per tahun pada bandara Juanda II
2022 : 10,5 juta
1. 2012 : 6 juta2. 2020 : 8 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Batavia
Juanda I Juanda II2006 overload :4 juta
2. Desain Skenario Pengalihan Lion dan Batavia (2)
Penambahan sebesar 4 juta orang per tahun pada bandara Juanda I
Penambahan sebesar 2 juta orang per tahun pada bandara Juanda II
1. 2008 : 6 juta2. 2016 : 8 juta3. 2024 : 10 juta
3. Desain Skenario Penambahan Frekuensi
Dapat dilihat bahwa pada kondisi eksisting, jumlah penumpang pada tahun2018 hingga 2030 terjadi peningkatan yang tidak terlalu signifikan karenaterbatasnya frekuensi penerbangan jika diterapkan pada tahun 2018
Pada desain skenario penambahan frekuensi, jumlah penumpang akansemakin meningkat karena adanya penambahan frekuensi secara makrosebesar 7 frekuensi per minggu setiap dua tahun
Eksisting Skenario Penambahan Frekuensi
Kesimpulan
1. Telah dilakukan pembuatan aplikasi model sistem dinamis untukmengevaluasi kebutuhan kapasitas bandara Juanda
2. Dari hasil simulasi eksisting pada tahun 2005 hingga 2030 didapatkanbahwa kapasitas bandara Juanda I telah overload pada tahun 2006
3. Pada skenario kebijakan pengembangan kapasitas bandara Juandadengan total kapasitas sebesar 10.500.000 akan bertahan hingga tahun2016
4. Pada skenario pengoperasian maskapai Lion di bandara Juanda II makabandara Juanda I dan Juanda II akan overload pada tahun 2014
5. Pada skenario pengoperasian maskapai Lion dan Sriwijaya di bandaraJuanda II maka bandara Juanda I akan overload pada tahun 2020 danbandara Juanda II telah overload pada tahun 2008
Kesimpulan (2)
6. Pada skenario pengoperasian maskapai Lion dan Garuda Citilink dibandara Juanda II maka bandara Juanda I akan overload pada tahun2020 dan bandara Juanda II telah overload pada tahun 2010
7. Pada skenario makro penambahan frekuensi sejumlah tujuh setiap duatahun yang dimulai pada tahun 2013, didapatkan hasil penumpangdapat terangkut semua dari bandara Juanda menuju bandara lain
Saran
1. Model dapat dikembangkan dengan menambahkan variabel penumpangtransit yang bertujuan untuk melihat pengaruh di terminal bandara
2. Penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengevaluasikebutuhan kapasitas terminal seluruh bandara di Indonesia denganmemperhatikan terminal bandara Internasional
Daftar Pustaka
ADMIN. 2010. Mendesak, Perluasan Terminal Bandara [Online]. Elban Juanda. Available: http://www.juanda-airport.com/index.php/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=307 [Accessed].
FORRESTER, J. W. 1961. Industrial Dynamics, Cambridge, Massachusetts MIT. LEMER, A. C. 1992. Measuring performance of airport passenger terminals. Transportation
Research Part A: Policy and Practice, 26, 37-45. MANATAKI, I. E. & ZOGRAFOS, K. G. 2009. A generic system dynamics based tool for airport
terminal performance analysis. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 17,428-443.
MANATAKI, I. E. & ZOGRAFOS, K. G. 2010. Assessing airport terminal performance using a system dynamics model. Journal of Air Transport Management, 16, 86-93.
PERHUBUNGAN, M. 2010. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 11 Tahun 2010 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, Jakarta, Kementrian Perhubungan 2010.
Daftar Pustaka (2)
RUSDIANSYAH, A. 2008. Teknik dan Manajemen Transportasi, Surabaya, DepartemenPendidikan Nasional.
SOEMANTRI, A. T. 2010. Bandara Juanda Perlu Segera Ekspansi [Online]. Warta Indonesia. Available: http://www.warta-indonesia.com/regional/jawa/79-bandara-juanda-perlu-segera-ekspansi- [Accessed].
SOFYAN, A. 2010. Pengantar Sistem Dinamik, Bandung, Teknik Lingkungan ITB. STERMAN, J. D. 2000. Dynamics : Systems Thinking and Modeling for a Complex World,
Boston, McGraw-Hill. TURBAN, E., ARONSON, J. E. & LIANG, T.-P. 2005. Decision Support System and Intelligent
Systems, New Jersey, Pearson Education, Inc. Upper Saddle River. UDARA, D. J. P. 2006. Visi, Misi, Tujuan, Strategi [Online]. Departemen Perhubungan
Republik Indonesia. Available: http://hubud.dephub.go.id/?id+page+detail+12 [Accessed].
Daftar Pustaka (3)
UDARA, D. J. P. 2008. Pekerjaan Penyusunan Master Plan Angkutan Udara di Indonesia, Jakarta, PT. Digratia Avia.
UDARA, D. J. P. 2010a. Statistik Angkutan Udara Tahun 2009, Jakarta, KementrianPerhubungan.
UDARA, D. J. P. 2010b. Tugas Pokok Direktorat Jenderal Perhubungan Udara [Online]. Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Available: http://hubud.dephub.go.id/?id+page+detail+13 [Accessed].
UDARA, D. J. P. 2011. Kapasitas Angkutan Udara Dalam Negeri, Jakarta, KementrianPerhubungan.
WAHID, A. 2007. Perencanaan Strategi Menggunakan Model Sistem Dinamik, Jakarta, Departemen Teknik Gas dan Petrokimia FTUI.
WIRJODIRDJO, B. 2007. Sistem Dinamik, Surabaya, Teknik Industri ITS. ZOGRAFOS, K. G. & MADAS, M. A. 2006. Development and demonstration of an integrated
decision support system for airport performance analysis. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 14, 1-17.
Logbook Bimbingan dan Validasi Pihak Expert