peranan reivia.ja pengajian -...

98
PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN MAJLlS TAKLllVt" DAIUJSSAADAH DALAM UPA YA MEN1\NGGULANGl KENAKALAN REMAJA Olen Rahmawati Nil\!! : 9911015520 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILIVIU TARBJYAH DAN KEGURUAN Li IN SY ARIF IHDA YA TULLAH JAKARTA 1424 H/2003 M

Upload: trannhi

Post on 05-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN

MAJLlS TAKLllVt" DAIUJSSAADAH DALAM

UPA YA MEN1\NGGULANGl KENAKALAN REMAJA

Olen

Rahmawati Nil\!! : 9911015520

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILIVIU TARBJYAH DAN KEGURUAN

Li IN SY ARIF IHDA YA TULLAH

JAKARTA

1424 H/2003 M

Page 2: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

PERANAN REiV1AJA PENGAJIAN

IVIAJLIS TAKLIIVI DARUSSAADAH DALAM

UPA YA lVIENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA

Skripsi

Diajukan kepada fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk mernenuhi syarat-syarat mencapai

Gelar Sarjana Pendiclikan Islam

Oleh

Rahmawati NIJ\1 :9911015520

Di bawa Birnbingan

Jl!RUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILJVHJ TARBIYAH DAN KEGURUAN

llIN SY ARIF HlDA Y ATULLAH

JAKARTA

I "'2-1 11/2003 M

Page 3: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERANAN REMAJA PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM

DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN

REMAJA telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas llmu Tarbiyah dan

Keguruan pada tanggal 24 September 2003. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk rnernperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (Sl) pada jurusan

Pendidikan Agama Islam.

Dekan/

Ketu apanggota

NIP. 150 062 568

Penguji 1,

Akhmad Sodiq, M.Ag NIP.150 23005

Jakarta, 24 September 2003

Sidang Munaqasyah

Anggota

Pembantu Dekan 11 I

Sekretaris merangkap anggota

Dr. H. Mahsusi .MD. MM NlP.150 233073

Penguji 11,

-rs. H. Mual mi M.A NIP.150 012969

Page 4: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

KATA PENGANTAR

\

~}\ (.:.rci~}I ~\ r Puji dan syukur penulis panjatkan kehadir.at AIJah Swt, yang telah

rnemberikan rahrnat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat rnenyelesaikan

penyusunan skipsi ini.

Shalawat dun salam semoga Allah lirnpahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SWT, yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia, juga kepada

kcluarga dan para sahabat yang tclah bc1juang untuk mewariskan nilai Islam kepada

ki ta sern tia.

Sdrnlipun skrips1 in1 jauh dari sernpurna, ini merupakan usaha yang sangat

maksimal, karena dalam peroses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan

hambatan yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat pertolongan

Allah SWT, yang telah memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan penulis serta

bantuan dari berbagai pilrnk, schingga penulis dapat menyelesaikannya.

Mengingat jasa dan bantuan dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini.

l'enulis menghawrkan terima lrnsih yang scdalarn-dalanmya kepada :

l. Bapak Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ketua Jurusan dc1n Sckretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UJN SyarifHidayatullah Jakarta.

IV

Page 5: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

3. Bapak Drs. Mu'allirni, MA. Dosen Pembirnbing yang telah rneluangkan

banyak waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk-petunjuk

yang berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. !bu Dra. Husnawati Husin, M Ag., Dosen Penasehat Akademik serta Bapak

dan Ibu Dosen yang telah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada penulis

selama masa perkuliahan.

5. Pembina pengajian remaja, Ketua Pengajian Remaja dan jama'ah pengajian

Remaja Majelis Taklim Darussa'adah, yang telah memberikan berbagai data

dan Informasi dalam pr;nyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan !bu penulis tercinta H. Idris dan Hj. Halimah karena do'anyalah,

pcnulis bisa hingga scperli sekarang ini, kakak-kakak penulis yang tercinta

yang memberikan dorongan dan bantuan baik moril maupun materil. Adik­

adik penulis yang tersayang Aisyah, Zakiah dan Hakim.

7. Para sahabat dan kman PAI '99 B yang memberikan semangat bersaing,

khususnya Eka, Lulu F, Dayyah, !pe, Suhaini, Siti Kholisoh.

8. Kakanda 1vl. Lathief yang telah mendorong dan membanht penulis dalarn

penyusunan skripsi ini baik secara moril maupun materil.

Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah di berikan kepada penulis

akan di balas olt:h Allah drngan pahala yang berupa ganda.

v

Page 6: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

i\khirnya pcnulis b.:rharap semoga skripsi ini dapat bennanfaat bagi penulis

khususnya, scrnoga i\!iah SWT senantiasa memberikan hidayalmya kepacla kita

semua. Amin.

Jaka11a, September 2003

Penulis

VI

Page 7: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

DAFTARISI

KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISL.

DAFTAR TABEL..

BAB! PENDAHULUAN ..

A. Latar Belakang Masalah ..

B. Pembatasan clan Perumusan Masalah ...

C. Tujuan dan S1gniilkansi l'cnelilian

D. Melode Penelitian ..

!.'.. Sislctnatika Pcnyusunan .

lV

............................. Vil

lX

3

4

5

8

BAB ll KA.JIA,N TEORITIS TENTANG M . .\JEUS TAKLIM

DAN KENAKALAN REMA.IA ....

A Maj I is Taklirn ..

I. Pengertian Majelis Taklim ...

2. Peranan Majelis Taklim ..

3. Materi Majelis Taklim ....

4. Mctode yang digunakan di Majelis Taklim ................ ..

10

10

IO

12

14

17

B. Kenakalan Remaja ........ . ........................... ................ 20

I. Pengertian Remaja .. . ' ' '" 20

2. Pcngertian I(cnakalan r<.c1naja... .................................... 23

\Ill

Page 8: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

3. Macam-macam Kenakalan Remaja ................................ 25

4. Faktor-foktor Penyebab Kcnakalan Remaja ................... 28

5. Penanggulangan Kenakalan Remaja............................... 40

BAB fl! GAMHAHAN UMlJM MAJE LIS T AKLIM

UAlUISSA' ADAH ........... . ············································ 49

A Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Taklim Darussa'adah .. 49

B. Kondisi Tenaga Pengajar dan Jama'ah ................................ 50

C. Sarana dan Prasarana.... .. ... ... ... .. .. ............. .. ...... .. ..... .. ........ .. . 51

D. Materi dan Mctode ...... ........................................................ 51

E. Struktur Organisasi ............................................................. . 52

BAB IV l'EMBAHASAN BASIL IPENELJTIAN ................................ 56

UAH V

A. Kegiatan Kcagamaan Majelis Taklim.................................. 56

B. Sikap Keagamaan (Jbadah clan Akhlak)............................... 60

C. Upaya i'vhijclis Taklim Jahun Mcnanggulangi Kcnakalan

Rcmaja. . . . ......................................... 64

KE S li'vt I' I.I LAN . . . . . . . 70

A. Kesimpulan

fl. Saran ....

............ ························································· 70

71

DAFTAH PUSTAKA.

LAMPI RAN

73

V!il

Page 9: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

DAFTAn TA BEL

1. Keberadaan Majelis Taklim Darussa'adah. s6

2. Frekwensi Mengaji .......... ................. ......................... 57

3. Motivasi Mengaji di Majelis Taklirn Darussa'adah..................................... 57

4. Alasan Bergabung di Majelis Taklim Darussa'adah.................................... 58

5. Cara Pcnyampaian Materi ..................... ...................................................... 59

6. Pengamalan Jlmu dalam Kehidupan Sehari-hari.......................................... 59

7. Pcmbiasaan Membaca Al-Qur'an. .. ................................................... 60

8. Mengulur-ulur Waktu Sholat ....................................................................... 61

9. Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan.................................................... 6 J

10. Sikap Jama'ah Ketika di perintah Oleh Orang Tua..................................... 62

11. Sikap Jama'ah Ketika Melihat Teman Berkelahi......................................... 62

12. Sikap Ketika Melihat Teman Tertimpa Musibah......................................... 63

13. Perhatian Ustadz lerhadap Teman yang l3ermasalah ................................... 64

14. Pengarahan Ustadz dalam Mcmberikan lnformasi tentang Tata

Pergaulan...................................................................................................... 64

15. Penjelasan Ustadz tentang Penyimpangan yang Menjurus pada Kenakalan

Rcmaja........................... .............................................................................. 65

16. Pemberian Informasi tentang Cara-cara Pencegahan terhadap

Pt:nyalahgunaan Narkoba............................................................................. 66

17. Perhatian Ustadz terhadap Anak yang Terjerumus ke Dalam Kenakalan

Rernaja ........................................................................................................ . 66

I 8. Usaha Ustadz dalam MenangguJangi Kenakalan Remaja ............ :.............. 67

IX

Page 10: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan
Page 11: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalurng Masalah

Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kegoncangan dan gejolak

jiwa,Pada masa ini scorang remaja rnerasakan sesuatu yang belum pemah dirasakan

sebelunrnya. Hal im terpd1 sebagai akibat langsung dari stimulasi honnon-horrnon

pada anak, sehingga anak merasakan rangsangan-rangsangan khusus di dalam

dirinya. Rangsangan tersebut adalah rangsangan hormonal yang rnenyebabkan suatu

rasa ticlak knang, suatu perasaan yang belum pernah clialami pada masa kanak-kanak.

Ciri utarna dalam pnode ini lebih menonjol dalam perbuatan-perbuatan, sikap,

perasaan, clan kchcndak, seperti suka rnenenlang terhadap orang yang lebih tua

(tennasuk orang tua), terornbang-ambing dan ccpat tersinggung. 1

Masa rernaja discbut juga masa. pcralihan dari masa kanak-kanak menuJU

dewasa, dan ini bisa mcrupakan masa yang berbahaya baginya, sebab ia mengalarni

hidup di dua alam yakni alarn hayalan dan alarn kenyataan. Di rnana banyak

ditemukan gejolak jiwa dan fisik, gcjolak emosional yang tidak terkendali akan

rncrnbnwanya kc alarn yang hayal yang nyatanya :idak. Di sinilah banyak pcmuda

yang rnenjadi nakal karena ingin membuktikan bahwa dirinya telah dewasa, padahal

1 Sudarsono, J·,"rika /shun /'e111any f\i:11uka!u11 l?euurfa, (Jakarta: Rineka Cipta, l 989), h.13

Page 12: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

scbenarnya bclu1n apa.·ap~L karcnn kcdL"\v:1s~i:1n tidak hanya pada fisik saja 1elapi

1neliputi kcseluruhan rncn1al da11 kcJJ\\aan.~

ketidaks1abilan perasaan dan cn1os1, du!arn \Vak1u bersaITiaan rnereka rncngalan11

rnusa kritis. L)a!nrn rnasa krnis 1111 seorang an[1k bcrhad~1pan dengan persoalan apakah

dirinya mampu memec·ahkrJ!l masalahny<i atau tidak, jika rnerclrn ma.mpu

rnemecahkan dengan baik, nrnka akan mampu pula untuk mengiladapi rnasalnh

selar~jutnya hingga ia de\vnsn, _1ika dirinya 11dnk rnnrnpu n1en1ecahkan, n1aka ia akun

n1enjad1 orang dc\vasa yang scnantiasa rncnggdntungkan dirinya pada orang lain.

Pada mnsa ini scorang anak sangal n1en1erlukan pendidikan agnn1a ter11tan1r1

pendidikan akhlak. Dalam hal ini orang tuabh yang rnempunyai peran utama dalam

ir1cn1berikan pendidikan agan1a agar anak tersebut ··.dnpat berke111bang rr1enjadi

seorang rernaJa yang berakhlak bark, sehingga dapat tcrhindar dari kenakalan rema.1a.

Hal ini scsuai dengan iirrnan /\\\ah SWT:

/lrt111ya: "Jim lird11g-lirang .mng benman, pi!liharalah dirimu dan ke/1111rg1m111 dun up111eruk11. "1 (Q.S. /\t-Tahrirn/22 ayat 6)

l)n1ar llasyin1, {'ora .-'\fL·'Jhhcllk Anok f)a/a1n I~ia111, (Surabaya :l3ina Ilrnu,1985), cet.ke-2 h 118··119

1 f)~panen1en :\~t<una RI, . ll-(}11r<1!! da11 J'c1.'/en1uliun11J·a, (Jakana: Proyck Pcngada.an Kitab Suci ;\l-f}uran,\')77/J<)"JX)_ h 9:SJ

Page 13: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

3

Berdasarkan ayat tersebut, maka rnerupakan kewajiban orang tua untuk

menyelamatkan anak-anaknyn dari bencana dan kerusakan-kerusakan akibat kelalaian

yang diperbuatnya.

Namun pada kenyataannya, banyak orang tua zaman sekarang yang kurang

rnemberikan perhalian terhadap masalah ini, dikarcnakan kesibukan mereka mengejar

karier serta ketidak faharnan mereka dalan\ hal agama.

Berhadapan dengan kondisi ini, anak seharusnya dimasukkan ke dalam

lcmbaga-lembaga pendidikan agama disamping sekolah-sekolah umum, salah satu

lembaga pendidikan agama non formal adalah majelis taklim. Majelis taklim

merupakan organisasi pendidikan luar sekolah yang bercirikan khusus keagamaan

Islam. Di Jakarta ini banyak sekali didirikan majelis taklim yang menyelenggarakan

pengajian untuk kaum bapak, ibu dan remaja, salah satu majelis taklim yang ada di

Jakarta adalah Majelis Taklim Darussaadah yang terletak di Mampang Prapatan

Rt. 0 I I/ 05. Ke!. Durc:n Ttga. Kee. Pancomn, Jakarta Selatan.

Bedasarkan latar bdakang lersebut, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan tersebut ke dalarn karya ilmiah dan mengambil judul: "PERANAN

REMAJA PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM DARAUSSAADAH DALAM

UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN RE.MA.TA''.

B. l'embatasan dan Perumusan Masalah

l. Pembatasan Masalah

Agar dalam penulisan skripsi 1111 terarah, penulis membatasi

permasalahannya scbagai berikut .:

Page 14: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

4

a. Kenakalan remaja dan cara menaggulanginya

b. Remaja majelis taklim Darussaadah

c. Jkatan remaja majelis taklim Darussaadah sebagai wadah penaggulangan

kenakalan remaja di lingkungan Rt.01 ldan Rt.012

2. Perumusan Masalah

Berpcdoman kepada pembatasan masalah tersebut di atas, maka dapat

penulis rumuskan sebagai berikut :

a. Bagairnana peran rernaja Majelis Taklirn Darussaadah dalam membina

rernaja di lingkungan Rt. OJ I dan Rt. 012?

b. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan rernaJa majelis taklirn

Darussaadah dalarn rnenanggulangi kenakalan remaja ?

C. Tujuan clan Signifilurnsi Penetiiian

I. Tujuan l'enclitian

a. Untuk bahan penambahan ilrnu pengetahuan mengenai peranan pengajian

remaja dalam uapaya rnenanggulangi kenakalan remaja, sehingga dapat

mernperkaya khazanah kepustakaan dalarn upaya menanggulangi

kenakalan remaja

' b. Untuk bahan-bahan kebijakan bagi Majelis Taklim Darussaadah dalam

upaya perbaikan peran Majelis Taklim Darussaadah

Page 15: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

5

2. Signifikansi Penefrtlan

a. Hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang berarti sebagai bahan

bacaan bagi teman-teman mahasiswa.

b. Basil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang berarti sebagai bacaan

masyarakat dan para orang tua

D. Metode Penelitian

1. Populasi da n Sam pel

a. Populasi

Pada penelitian ini penulis memakai populasi Majel;is Taklim

Darussaadah .yang tcrktak di JI. Mam pang Prapatan XV B, RT.O 11105

Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan 12760,

didrikan tahun 1996 oleh Bapak H. Romli yang menyelenggarakan

kegiatan pengajian untuk kaum Bapak, lbu dan kaum remaja. Danjumlah

populasi yang ada di pengajian Remaja Majelis Taklim Darussaadah ini

berj umlah 3 5 orang.

b. Sampel

Metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah pwposive

sampling yakni sample tertentu, dimana sample yang akan diteliti sudah

ditentukan yaitu sebanyak 30 orang.

2. Teknik Pcngumpulan Data

Page 16: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

6

Untuk memperoleh data sebagai bahan kajian penulisan skripsi ini,

penulis membahas dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode ini ialah merupakan suatu tehnik pengumpulan data dengan jalan

mengadalrnn komunikasi dengan sumber datll, komunikasi tersebut dilakukan

dengan dialog secara lisan. 4

Teknik yang digunakan dalam memperoleh data ialah wawancara,

angket, dan pengamatan terlibat ( observasi partisifan)

Wawancara iaiah penulis mengadakan wawancara langsung dengan

sumber data berkenaan dengan permasalahan yang telah dimmuskan

Angkel ialah penulis menyebarkan pertanyaan-pertanyaan tertulis

kepada remaja pengajian' majelis taklim Darnssµdah dalam rangka mencari

informasi tentang pennasalahan tersebut

Sedangkan pengamatan terlibat atau observasi partisipasi digunakan

dalam penelitian ini untuk mengamati secara Jangsung proses kegiatan yang

dilaksanakan oleh remaja majelis taklim Darussaadah, di mana penulis terlibat

secara aktif pada kegiatan yang dilaksanakan.

3. Teknik Analisa Data

4 L Jumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: C.V Ilmu, 1981), cet. ke-15. h.50

Page 17: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

7

Data yang klah dikumpulkan dalam penelitian ini, selanjutnya diolah

dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga

dapat diperoleh kesimpulan. Dalam teknik analisa data yang digunakan aclalah

deskriptif analisis, karena data yang diperoleh dari penelitian ini lebih banyak

bersifat kualitalil', maka dengan sencliiinya dalam penganalisaan data-data

penulis lebih banyak menganalisis.

Da!am melakukannya, dipabi metode analisa sebagai berikut:

a. Anaiisa Kualitatif

Data kual1tatii' d1ke111ukalan lblam bcntuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidik:m schingga nantiny<; dapat diambil kesimpulan. Yang

d1analisa adu!ah data 1emang keg1atar. majelis taklirn dan upaya-upaya

yang Ji lakub11 dalan, mcna11gg1dangi kenakalan rernaja, yang bersumber

da11 11<1;-;1 I tll1scr\asi. \va \vanc.ara da11 a11gkeL

b. /\na!isa !<.uantitntif

Ya1tu analtsa yang dt!akukan lGriladap data yang bcrwujud angka dengan

earn mengkla:;ifikasikan, mcntabula;:ikan dan dilakukan perhitungan

dengan mcnggunakan statistik sederhana untuk memperoleh hasil

penclitian. Untuk data kmmtitatif penulis rnenggunakan perhitungan

prosentase dari hasi I angket.

Hasil penclitmn disajikan dcngan rnenggunakan frekuensi distribusi dan

Page 18: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

8

Dimana

P "c ada!ah persentase

F adalah frekucnsi I jumlah yang mcngisi

N adalahjumlah responden I sampd '

% adalah bilangan teiap (konstanta)

Adapun pedoman penulisan skripsi yang dipakai adalah Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi U!N Syarif Hidayatullah Jakarta,

penerbit UJN Press, tahun 2002

E. Sistematika Penyusun;rn

Untuk mernudahkan penulisan skripsi ini, pcnulis membagi bab dan sub-sub

bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, rnetode pembahasan, tujuan dan signifikansi penelitian, dan

sistematika penul isan.

Bab ll Kajian teoritis mengenai majelis taklim dan kenakalan remaja.

13ab 111 Gambaran urnum Majclis Taklim Darussaadah meliputi: sejarah dan tujuan

didirikan majelis taklim, sarana dan prasarana, materi yang diajarkan, '

rnetode yang digunakan, clan struktur organisasi.

Page 19: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

9

Bab IV Membahas hasil penelitian, dengan bahasan kegiatan keagall1aan remaja

Majelis Taklim Darussaadah, sikap keagamaan remaja dalam bidang ibadah

dan akhlak, dan upaya yang dilakukan majelis taklim Darussaadah dalam

upaya menanggulangi kenakalan rernaja.

Bab V Pada bab ini merupakan bab terakhir berisi kesimpulan dan saran-saran

penulis.

Page 20: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan
Page 21: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

BABU

KAJIAN TE:ORITIS TENTANG MAJELIS TAKLIM

DAN KENAK.4..LAN REMAJA

A. Majelis Taldim

1. Pengerti:rn Majelis Taklim

Majelis taklim terdiri dari dua kata yaitu kata majelis dan kata taklim.

Kata majelis dalam bahasa ar~b berasal dari kata ~ _ ·~ _ ~·· yang , ,

bera1ti duduk. Kata majelis merupakan bentuk isim makan yang mengandung arti

tempat duduk" 1

Di dalam kamus bahasa Arab Munjid, dikatakafr bahwa kata majelis

berarti "tempat duduk yang didalamnya terkumpul wakil-wakil umat"2

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertfan majelis

senada dengan pengertian di atas, "yaitu pertemuan atau perkumpulan orang

banyak atau bangunan lempat orang berkumpul". 3

Pengertian majelis yang lainnya adalah tempat berkumpulnya sekelompok

orang untuk melakukan suatu kegiatan, sehingga dikenal berbagai majelis seperti

majelis syura, majelis hakim dan lain sebagainya. 4

1 Mahmud Yunus. Ka11111s Arab Indonesia, (Jakarta : PT.Hilda Karya Agung, 1990), cet ke-8, h. 90

2 Luis Ma'lut: Ka11111s ivfwyid, (Libanon: Darn! Masrik, 1986). cet ke-28, h. 98.

3 Dcpdikbud, Ka11111s &sar /Jahasa Indonesia, (Jakarta: Bali Pustaka ), cet ke-1, h. 29

4 Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jaka1ta : Bumi Aksara, J 995), cet ke -2, h. 76

lO

Page 22: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

11

• • r:too:= J"',,.J ,,.- 01,,.

Sedangkan kata takhm berasal dan akar kata t:;;W - ~ - ~ yang , .

berarti mengajar"5. Dalam kamus modem, pengertian taklim adalah melatih

rnanusia.6 Menu rut Ahmad .Warson Munawir kata taklim berarti pengajaran.7

Dari beberapa pendapat tentang definisi taklim, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa taklim adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang yang ahli

dengan mengajarkan atau memberikan ilmu kepada orang lain.

Dengan demikian, secara lughawi majelis taklim adalah tempat untuk

melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.8

Adapun pengertian secara istilah tentang majelis taklim, sebagaiman telah

dirumuskan pada musyawarah majelis taklim se DKI Jakarta tahun!980 adalah:

Lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulwn tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jemaah yang relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT9

Berdasarkan pengertian di atas, tampak bahwa penyelenggaraan

pendidikan majelis taklim berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan .Islam

lainnya, seperti pesantren dan madrasah, baik menyangkut sistem, materi maupun

'Asad M. Kalia!i, Ka11111s Arab Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,1987 ), cet ke-2, h.8.

6 Anton Byas dan Anwar Ilyas, Modem Dictionary, (ttp: Darul Jail, 1982), h.454.

7 Ahmad Warson Munawir, A/-M1111awir-Kam11s Indonesia, h. 1038.

8 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baro van Hoeve, 1994),jilid ke-3, h. 120

9 Nurul Huda dkk, Pedoman Maje/is Taklim, (Jakarta: KODI OKI Jakarta, 1990), cet ke-2, h.5

Page 23: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

12

tujuannya. Pada majelis taklim ada hal-halyang membedakan dengan yang lain,

yaitu:

a. Maje I is takl im adalah lembaga pendidikan non fonnal Islam

b. Waktu belajamya berkala tapi ten-atur, tidak setiap hari sebagaimana

halnya sekolah atau madrasah

c. Pengikut atau pesertanya disebut jama'ah (orang banyak), bukan pelajar

atau santri. Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis taklim tidak

merupakan kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri

sekolab atau madrasah

d. Tujuannya yaitu memasyarakatkan ajaran Islam

Dari berbagai definisi di atas, penulis dapat menarik garis besamya bahwa

majelis taklim adalah sebuah lembaga pendidikan Islam non formal yang berdiri

sendiri dan benujuan untuk mensyiarkan ajaran Islam agar masyarakat dapat

merealisasikannya dalam kehidupan sosial, sehingga tercipta hubungan yang baik

antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan antara manusia

dengan lingkungannya, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.

2. Peranan Majelis Taklim

Majelis taklim bila dilihat dari struktur organisasinya, termasuk

pendidikan luar sekolah atau suatu lembaga pendidikan yang sifatnya non formal,

yang senantiasa menanan1kan akhlak yang luhur dan mulia, meningkatkan

kemajuan ilmu pengetahuan dan keterampilan jamaahnya, serta memberantas

Page 24: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

13

kebodohan umat Islam agar dapat memperoleh kehidupan yang bahagia dan

sejahtera serta diridhai oleh Allah SWT.

Majelis taklirn sebagai Jembaga pendidikan non formal Islam, mempunyai

kedudukan yang penting di tengah-tengah masyhrakat muslim Indonesia, antara

lain:

a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragarna

dalam rangka rnembentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

b. Tamanrekreasi rohaniah

c. Wadah silaturrahmi yang menghidupsuburkan syiar Islam

d. Media penyarnpaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa. IO

Sccara stratcgis rnajclis-majclis taklim itu mcnjadi sarana dakwah dan

tabligh yang lslami coraknya yang berperan sentral pada pembinaan dan

pcningkatan kwal itas hid up umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama. Di samping

itu guna menyadarkan umat Islam dalam rangka menghayati, memahami dan

mengamalkan agamanya yang kontekstual kepada lingkungan hidup sosial­

budaya dan alam sekitar mereka, sehingga dapat menjadikan umat Islam sebagai

umatan wasathan yang meneladani kelompok umat lain. Untuk tujuan itu, maka

pernimpinnyaharus berperan sebagai pcnunjuk jalan ke arah kecerahan sikap

10 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, /oc. cit.

Page 25: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

14

hidup alami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah clan kesadaran

fungsional selaku khalifah di buminya sendiri. Jadi peranan secara fungsional

majelis taklim adalah mengokohkan landasan hidup manusia di bidang mental-

spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kwalitas hidupnya secara

integral, lahiriyah dan bathiniyah, duniawiyah dan ukhrawiyah bersamaan, sesuai

dengan tuntuian ajaran Islam. I I

3. Matcri Majelis Taklim

Materi atau bahan ialah apa yang hendak diajarkan dalam majelis taklim.

Dengan sendirinya materi itu adalah ajaran Islam dengan segala keluasannya.

Islam memuat ajamn tentang tata hidup yang meliputi segala aspek kehidupan,

maka pengajaran Islam berarti pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman

pokok yang digunakan oleh manusia dalam mer~alani kehidupannya di dunia dan

untuk menyiapkan hidup yang sejahtera di akhirat nanti. Dengan demikian materi

pelajaran Islam luas sekali, meliputi segala aspek kehidupan.

Dilihat dari ruang lingkup pembatasannya, pengajaran agama Islam yang

umum dilaksanakan di majelis taklim adalah :

a. Tauhid

Tauhid adalah pondasi Islam, karena tauhid ini berisi tentang pengajaran

keimanan yang meliputi rukun Iman yang keenam, serta ajaran untuk

11 HM. Arifin, Kapita Se/ekta Peudidikan (Islam & Um11111), (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), cet ke-4, h.120

Page 26: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

15

meng-Esakan Allah SWT. Ajaran tauhid dapat diperluas lagi dengan

manifestasi rnkun l man, yakni dengan cara mengamalkan ajaran tauhid

yang tarnpak dalam nilai dan sikap hidup manusia dalam kehidupan

sehari-hari, tidak sekedar mengetahuinya saja.

b. Fiqih

Pengajaran fiqih mencakup dua bidang yaitu fiqih Ibadah,yakni yang

mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya,seperti shalat, puasa,

zakat, Ibadah,haji,memenuhi nadzar d:in menbayar kafarah terhadap

pelanggaran sumpah . dail kedua fiqih muamalah yakni yang mengatur

hubungan manusia dengan manusia lainnya.pembahasan mencakup

seluruh bidang fiqih selain masalah - masalah ubudiah, seperti ketentuan­

ketentuan tentang jual beli, sewa menyewa, perkawinan , penceraian,

ketentuan pembagian harta puasaka, jinayah, dan lain- lain.

c. Tafsir Al-Quran

Pelajaran tafsir sangat menunjang pelajaran-pelajaran yang lain, sebab

ayat-ayat Al quran berisi tentang ajaran tauhid, hukum, akhlak dan

pengetahuan umum.

d. Hadits

Hadits merupakan sabda Rasulullah yang berisikan hal-hal yang

berhubungan dengan tauhid, hukum, akhlak dan pengetahuan urnurn.

Dalam penyarnpaiannya harus disesuaikan dengan rnasalah pelajaran yang

sedang dibahas.

e. Akhlak

Page 27: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

h.44.

16

Pelajaran akhlak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni akhlak manusia

kepada Allah SWT, akhlak manusia kepada manusia lainnya dan akhlak

manusia kepada lingkungan sekitarnya. Pelajaran akhlak ini dapat

digolongkan menjadi dua yakni akhlak rnahmudah dan akhlak mazmumah

(akhlak terpuji clan akhlak yang tercela).

t: Tarikh

Pelajaran tarikh bertujuan untuk menghidupkan kembali kelesuan dan

semangat pasrah umat Islam sekarang ini, karena pelajaran tarikh itu

mcnggnmbarkan betapa besarnya pengorbanan yang dilakukan Rasulullah

clan umat-umat terdahulu dalam rnemperjuangkan agama Islam.

g. Bahasa Arab

Peiajaran Bahasa Arab ini clapat membantu bagi Jamaah agar dapat

membaca dan memah11mi Al quran.Selain pelajaran-pelajaran tersebut di

atas, juga cliberikan materi-materi umum yang berkaitan dengan

kehidupan bermasyarakat, s.:perli masalah pembinaan keluarga berencana,

koperasi, krisis moral dan lain-lain. Dalam dasar-dasar ilmu da'wah,

karangan Abdul Karim Zaidan dinyatakan bahwa materi-materi yang

biasanya diajarkan oleh sang Ustadz meliputi aqidah, akhlak dan ibadah.

Ketiga dasar ini menjadi kajian utama dalam pengajaran. 12

12 Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar !111111 Da'wah, (Jakarta: Media Da'wah, 1984), cet ke-2,

Page 28: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

17

Senada dengan pendapat di atas, Mahmud Yunus pun mengatakan bahwa

"pengajaran yang diberikan meliputi keimanan yang mencakup keyakinan

terhadap Allah dan Rasul-Nya, meyakini adanya hidup sesudah mati, amal

ibadah, yang mencakup segala sesuatu yang bemilai ibadah serta akhlak yang

meliputi segala yang baik dan buruk". 13

Dalam ensiklopedia Islam dijelaskan bahwa materi yang dipelajari dalam

majelis taklim meliputi : "pembacaan Al-Quran serta tajwidnya, tafsir ulum Al-

Quran, hadits dan mustalahnya, fiqih dan ushul fiqih, tauhid, akhlak, ditambah

lagi dengan materi-matcri yang dibutuhkan para Jamaah, misalnya masalah

penanggulangan kenakalan anak, masalah undar.g-undang perkawinan, dan lain­

lain".1·1 Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis

taklim, melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan

yang perlu penanganan tepat. Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan Jamaah itu sendiri adalah suatu langkah yang baik agar majelis taklim

tidak terkesan kolot dan terbelakang.

Dengan demikian dapat digambarkan dengan jclas bahwa materi

pengajaran majelis taklim sangat luas, seluas agama Islam.

4. Metode yang Digunakan di Majelis Taklim

Metode adalah salah satu alat atau earn untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan metode pengajaran Agama Islam

1.1 Mahmud Yu nus, Sejarah i'c11didika11 Jsli1111, (Bandung : Hilda Karya, 1990). Cet ke-10, h. I 7.

14 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, op.cit. h.121

Page 29: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

18

adalah suatu earn penyampaian bahan pengajaran Agam Islam untuk mencapai

tujuan tertentu.

Metode mengajar banyak sekali macamnya, namun tidak semua metode

dapat dipakai Jalam majelis taklim, ha! ini karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis taklim.

Dalam memilih rnetode hendaknya diperhatikan faktor-faktor berikut ini :

a. Tujuan yang hendak dicapai

b. Jumlah peserta majelis taklim

c. Situasi dan lingkungan

d. Fasilitas yang dimiliki

e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya.

Dalam kenyataanya banyak faktor yang menyebabkan guru tidak selalu

dapat menggunakan metode yang tepat menurut pilihan pertamanya. Faktor itu

ialah situasi dan keadaan pese1ta. Akibatnya guru terpaksa menggunakan metode

pilihan kedua atau pilihan lainnya.

Begitu pula dalam sekali mengajar tidak menggunakan satu metode saja,

tapi dapat digunakan berbagai metode sekaligus. Hal ini tergantung dari

kelincahan guru dan keadaan medan.

Dalarn ensiklopcdia Islam disebutkan bahwa metode penyajian majelis

taklim dikategorikan menjadi 3 (tiga), yakni :

a. Metode Ccramah

Page 30: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

19

Terdiri dari ceramah umum, yakni pengajar/ustadz bertindak aktif

memberikan pengajaran sementara jamaah pasif, clan ceramah khusus ;

yaitu pengajar clan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi.

b. Metode Halaqoh

Y ai tu duduk berlingkaran menghadap guru besar, sedangkan guru

duduk pula. Guru dan semua murid harus memegang kitab, mula-mula

guru membacakan kitab dalam bah as a Arab, kemudian

menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, sedangkan murid

mendengarkan bai k-baik. 15

c. Metode Dri II

Yaitu Pelajar dilatih untuk mempraktekkan apa yang telah

diajarkan oleh Pengajar. Metode ini biasa digunakan untuk materi

pembacaan riwayat Nabi atau Rawi Barzanji, serta pembacaan Tahlil.

d. Metode Tanya Jawab

Yaitu Pengajar memberikan materi dengan cara berpidato,

kemudian pelajar diberikan kesempatan w1tuk bertanya.

Dari keempat metode tersebut, dapat dipakai secara satu persatu clan dapat

pula dipakai secara bersamaan, yang dikenal dengan metode campuran, sesuai

dengan kondisi dan situasi yang dihadapi pengajar.

15 Mahn1ud Yunus, ,__\'ejarah J)en,Jitlikan Js!tun ,/i !1ulonesia, (Jakarta : Hilda Karya Agung, l 996), h.57.

Page 31: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

20

Namun dcmikian sampai dengan dewasa ini, nampaknya di majelis taklim

telah sangat mcmbudayakan metode ceramah. Seakan-akan hanya metode ini saja

yang dapat digunakan dalam ihajelis taklim.

B. Kenakalan Remaja

1. Pengertian Remaja

Hampir semua orang, terutarna yang pemah mendapatkan pendidikan

formal mengerti siapa yang dimaksud dengan remaja. Boleh jadi pengertian

mereka tidak sarna. Ivlasyarakat yang hidup di desa terpencil, jauh dari kemajuan,

boleh jadi tidak pernah memahami secara sesungguhnya siapa sebenamya yang

dimaksud dengan istilah remaja. Umur berapakah seorang dianggap remaja,

bagaimanakah earn penentuannya dan apa pula cirinya?

Tidak mudah menyatukan pendapat orang dari berbagai lingkungan

keahlian dan profesi, mengenai pengertian remaja, karena ha! itu berkaitan erat

dengan keadaan masyarakat, dimana remaja itu tinggal, dan tergantung pula dari

sudut mana remaja itu ditinjau.

Waiau dernikian, Dr. Zakiah Daradjat memberikan pengertian tentang

batasan-batasan rcmaja adalah "masa peralihan dari masa kanak-kanak kepada

masa dewasa". 16 Pada masa ini .anak-anak tidak lagi dianggap sebagai anak, akan

tetapi juga belum dapat dipandang sebagai orang dewasa. Jadi remaja adalah

16 Zakiah Daradjat, Me111hi11a Nilai-11i/ai iv/oral di Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 1977), cet. ke-4, h.70.

Page 32: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

21

umur yang rnenjernbatani anara tmrnr anak-anak dan dewasa. Pada umur ini

terjadi berbagai pcrubnhan-perubahan yang tidak mudah bagi seorang anak untuk

menghadapinya tanpa bantuan dan pengertian dari pihak orang tua dan orang

dewasa pada umumnya. 17 Lebih jauh lagi Dr. Zakiah Daradjat mengemukakan

pendapatnya mengenai batasan remaja sebagai berikut : Secara umum dapat

dikatakan bahwa masa remaja kira-kira dimulai pada umur 13 tahun yang ditandai

dengan masuknya anak pada rnasa puber. Yaitu pertumbuhan seks yang

rnernbedakan antara anak dan remaja, yang tampak pada perubahan jasmani dari

luar dan perubahan-perubahan kelenjar yang mengalir dalam tubuhnya, yaitu

pertukaran kelenjar anak-anak dengan kelenjar orang dewasa yang

rnengakibatkan bertumbuhnya tanda-tanda jenis kelamin pada anak. Pada

umurnnya permulaan masa remaja itu dapat diketahui dengan mudah dan hampir

sarna pada tiap anak, yaitu kira-kira pada umur I3 tahun (misalnya mimpi bagi

anak laki-laki dan hai<l bagi anak perempuan). Akan tetapi kapan berakhimya

masa rcrnaJa i tu agak sukar menentukannya, karena berbagai faktor ikut

mempengaruhi, seperti disebutkan di atas. Namun pada umumnya ahli jiwa

cen<lerung untuk mengatakan bahwa pada masyarakat maju, berakhir pada usia 21

tahun, dimana segala rnacam pertumbuhan perubahan cepat dikatakan berakhir. 18

Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih

bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria yaitu biologis,

17 Zakiah Daradjat, Pembi11aa11 Rema/a, (Jakarta : Bulan Bintang, I 976), cet ke-2, h.28.

rn Zakiah Daradjal, l/Jnu ,ilwa Aga1nu, (Jakarta : Bulan IJintang, 1990), cct ke-12, h.121-122.

Page 33: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

22

psikologis clan sosial ckonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut

berbunyi :

Remaja adalah suatu masa dimana :

a. Inclividu berkernbang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

b. lndividu mengalami perkembangan psikologik clan pola Identifikasi clari

kanak-kanak menjadi clewasa.

c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relati f lebih mandiri. 19

Dalam menentukan batas awal clan batas akhir usia remaja di setiap negara

aka11 <li<lapali sualu batasa11 yang bcrbc<la. Ila! ini tcrganlung kcpada kcudaan

masyarakat dimana remaja itu tinggal dan tergantung pula kepada dari mana

remaja itu ditinjau. Narnun dalam rangka usaha pembinaan clan penanggulangan

kenakalan, agar secara hukum jelas batasan-batasam1ya, maka ditetapkan batas

usia bawah clan usia atas bagi remaja. Drs. M.A Prijanto, SH. memberikan

batasan usia awal adalah l 3 tahun dan batas usia atas 21 tahun.

Menurut Dra. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa dan suaminya : masa remaja

adalah antara umur 12-22 tahun.

Namun rentangan usia remaja yang hampir disepakati ialah wnur 13 tahun

sampai 21 tahun. Sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Zakiah Daradjat bahwa usia

l'J Sarlito \Viravvan .sarwono, l'sikolo~t:i lte111aja, (Jakarta: Rajawali Pers, 1997). cet ke-4, h. 9.

Page 34: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

23

remaja yang hampir disepakati oleh banyak ahli ialah antara 13 tahun sampai

dengan 21 tahun.

Dari pengcrtian di atas dapal diambil satu kesimpulan bahwa masa remaja

adalah masa transisi yakni masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang

meliputi semua perkembangan yang dialami, sebagai persiapan memasuki masa

dewasa.

2. Pengcrtian K.enalmlan Renrnja

Istilah · kenakalan remaja merupakan penggunaan lain dari istilah

kenakalan anak sebagai teijernahan darijuvenile delinguency.

Kata kenakaian berasal dari kata nakal, artinya suka mengusik, suka

rnengganggu. Sedangkan kenakalan itu sendiri berarti sifat dari perbuatan nakal. 20

Sedangkan delinguency berarti kejahatan. Dengan demikian pengertian

secara etirnologis adalah kejahatan anak. Jika menyangkut subyek atau pelakunya,

makajuvenile delinguency berarti penjahat anak atau anakjahat.21

Mengemu pengertian.111venile delinguency secara istilah terdapat beberapa

pendapal dari para ahli. Mcnurut Ors. B. Simvnjuntak, SH. pengertian juvenile

delinguency ialah suatu perbuatan itu disebut delinguent apabila perbuatan-

perbuatan tersebut bertenlangan dengan nom1a-nonna yang ada dalam masyarakat

20 Indrawan \VS, Ka11111s Le11gka11 JJahasa lluionesia Jvfasa Kini, (Jombang : Lintas Media, 1999), cet ke-1, h.212.

21 Sudarsono, Kenaka/an Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), cet ke-3, h.10.

Page 35: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

24

dimana ia hidup, suatu perbuatan yang anti sosial dimana di dalamnya

terkandung unsm-unsur arti normatif.22

Sedangkan Drs. Bimo Walgito merumuskan arti selengkapnya dari

.1uve111/e delinguency yakni : tiap perbuatan yang bila dilakukan oleh orang

dewasa, maka perbuatan itu merupakan kejahatan, jadi perbuatan yang melawan

hukum yang dilakukan anak, khususnya anak remaja. 23

Dr. Fuad Ilasan merumuskan definisi delinguency sebagai berikut :

perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bilamana dilakukan

orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan.24

Dalam menanggapi rnasalah yang ditimbulkan oleh perbuatan para remaja,

pclllerintah tidak tinggal diam, ha! im terbukti dengan dikeluarkannya Bakalok

In pres no. 6/1971 pedoman 8, tentang pola penanggulangan kenakalan remaja.

l'ada pedornan tcrsebut dikaiakan bahwa: "kenakalan remaja adalah kelainan

tingkah laku, perbuatan atau tindakan rernaja yang bersifat asosial bahkan anti

sosial yang melanggar norma-norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang

berlaku dalam rnasyarakat". 25

22 B. Siinanjuntak, F'enJ.!a11tar Kritnino!u,IJi dan Sosiologi, (Bandung: l'arsito, 1977), h.295.

23 !limo Walgito, Ke11akala11 Anak (.!uvenile Delinguency), (Yot,'Yakarta : Yayasan Penerbitan Faku!tas Psikologi Univcrsitas Gajah -~1ada, I 982), h.2.

2·1 B. Sin1anjuntak, La tar 13elalu111g Kenaka/an ilnak (ft'tin10/ogi JuViJHi le L)e/inguency), h. 70-7 l.

25 So!yan S. Willis. Proh/ema /lemqja da11 Pemecc1ha1111ya, (Jakarta · Angkasa, 1991), cet terakhir, h.59.

Page 36: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

25

Yang dikatakan keuakalan rcmaja adalah remaja yang sering berkelompok

yang menyebabkan terganggunya orang yang tinggal di sekelilingnya baik pada

siang hari maupun pada rnalam hari scwaktu orang sedang istirahat, dengan

menciptakan keributan yang menganggu ketenangan suasana dan melanggar tata

k b 2(· esopanan ertetangga.

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil satu kcsimpulan bahwa

kenakalan re1m~a adalah perbuatan yang dilakukan oleh anak /remaja yang

bertentangan dengan norma hukum, agama dan norma yang berlaku dalam

masyarakat, yang dapat rnerugikan dirinya dan orang lain, dan menimbulkan

keresahan dalam masyarakat. Jika perbuatan yang bertentangan dengan norma

agama, hukum clan masyarakat dilakukan oleh orang dewasa maka perbuatan itu

dinamakan kejahatan (!criminal). Namun apabila perbuatan tersebut dilakukan

oleh anak-anak, maka itu tidak dikenai hukum dan juga bukan tindak !criminal, ·

akan tetapi disebut kenakalan remaja.

J. Macam-macam Kcnakalan Rcmaja

Kenakalan rcmaja dapat digolongkan meajadi 2 bagian besar yaitu :

a. Kenakalan remaja menurut pandangan Islam.

26 Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa. Psikologi Remaja, (Jakarta : Gunung Mulia, 1991) cet ke-12, h.18.

Page 37: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

h.59.

26

Al qur'an dan Hadits Nabi telah memberi petunjuk mengenai hal­

hal yang diharuskan sebagai perbuatan terpuji dan hal-hal yang harus

ditinggalkan sebagai perbuatan tercela.

Dalam kenyataannya perbuatan tercela yang telah digariskan

sering dilakukan dan perbuatan baik yang telah dituntunkan sering

ditingga!kan. Pcrbuatan rnelanggar terhadap kaidah-kaidah tersebut baik

yang bersumber pada Alqur'an maupun Hadits, bukan hanya dilakukan

oleh orang dewasa akan tclapi anak-anak remajapun berperan di

dalarnnya. Perbuatan-perbualan tercela yang biasa dilalaikan oleh anak­

anak remaja antara lain : perzinahan, pencurian, perampokan, kejahatan

kekerasan clan perbuatan durhaka kepada kedua orang tuan

b. Kenakalan remaja menurut pandangan hukum.

Kenakalan remaja rnenurut pandangan hokum terbagi rnenjadi dua

bagian, yaitu :

I. Kenakalan yang tergolong pelanggaran terhadap nonna-nonna,

tetapi tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(KUHP).

Diantara kenakalan remaja yang tidak diatur dalam KUHP,

tetapi tingkah laku dan perbuatan remaja tersebut cukup

27 Sudarsono, fctika Islam Te11ta11g Ke11akala11 Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet ke-2,

Page 38: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

27

menyulitkan orang tua antara lain adalah berani atau suka

1mmctang orang tua/guru, suka berkeliaran tanpa tujuan yangjelas,

berpakaian tidak sopan atau tidak diterima oleh masyarakat, sering

membolos sekolah, berpesta porn semalam suntuk, suka membaca

buku-buku cabul dan porno, suka berkelahi, suka ikut pelacur,

1111111mH111numan keras, suka berbohong dan memutar balikan

kenyataan dengan tujuan menipu, suka bergaul dengan orang yang

reputasinya jelck sepeni gerrno, WTS, penjudi, pencuri dan lain

1 Kenakalan yang l<~rgolong pelanggaran yang telah diatur dalarn

KUHP.

Bcntuk kenakalan yang melanggar hukum antara lain :

melanggar kearnanan urnum (pasal 489-520 KUHP), menganggap

remeh IY.Otugas negara (pasal 52 l dan 528 KUHP), pelanggaran

dalam pc:rkawinan (pasal 529 dan 530 KUHP), pelanggaran

kesusilaan (pasal 532-547 KUHP), penganiayaan ringan (pasal 532

KUHP), pemerasan dan pengancaman (pasal 356 KUHP),

pcncurian biasa dan pencurian ringan (pasal 362, 364 KUHP),

penipuan, pcnggelapan dcngan segala bentuknya, perjudian dengan

segala bentuknya, kejahatan kesusilaan dengan segala bentuknya,

kejahatan obat bius dan lain-lainnya.

Page 39: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

28

Dalarn buku Psikologi Rernaja, karangan Dr. Sarlito Wirawan Sarwono,

Jensen rncmbagi macam-macam kcnakalan remaja menjadi 4 bagian, yaitu :

a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian,

perkosaan, pernmpokan, pembunuhan dan lain-lain.

b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan, pencunan,

pencopetan, pemerasan dan lain-lain.

c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain

pelacuran, penyalahgunaan obat, di Indonesia mw1gkin dapat juga

dimasukkan hubungan seks sebelum menikah.

d. Kcnakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak

sebagai pelajar dengan cam membolos, mengingkari status orang tua

dengan cara minggat dari rumah atau rnernbantah perintah orang tua dan

l ' 28 se )agamya.

4. Faktor-faktor l'euyebab Kenakalan Rcmaja

Kenakalan remaja yang dirasakan sangat mengganggu kehidupan

masyarakat, sebenamya bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri. Kenakalan

remaja akan muncul karena bebcrapa sebab, baik karena satu maupun bersamaan.

Sebab tersebut ada yang berasal dari luar diri remaja itu sendiri yang disebut

dengan faktor exstern, yang keduanya saling berkaitan antara satu dengan lainnya.

28 Sar!ito Win:nvan Sarwono, op.elf, h. 200-20 I.

Page 40: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

29

Menurut Jensen, yang dikutip oleh Sarlito Wirawan menyatakan, bahwa

faktor-faktor penyebab kenakalan remaja dapat digolongkan dalam 2 jenis teori,

yaitu teori psikogenik dan teori biogenik, teori psikogenik menyatakan bahwa

kelainan perilaku disebabkan oleh faktor-faktor di dalam jiwa remaja itu sendiri.

Sedangkan teori biogenik menyatakan bahwa kelainan perilaku disebabkan oleh

kelainan fisik atau genetik (bakat).29

Cara pembagian faktor penyebab kelainan perilaku anak dan remaja juga

dikemukakan oleh Philip Graham, ia lebih mendasarkan teorinya pada

pengamatan empiris dari sudut kesehatan mental anak dan remaja. fa membagi

faktor-faktor penyebab itu ke dalam 2 golongan, sebgaimana dikutip oleh Sarlito

Wirawan sebagai berikut :

a. Faktor lingkungan :

2) Malnutrisi (kekurangan gizi)

3) Kemiskinan di kota-kota besar.

4) Gangguan lingkungan (polusi, kecelakaan lalu lintas, bencana alam

clan lain-lain).

5) Migrasi (urbanisasi, pengungsian kar1Cna perang dan lain-lain).

6) Faktor sekolah (kesalahan mendidik, faktor kurikulum dan lain-lain).

7) Keluarga yang tercerai berai (perceraian, perpisahan yang terlalu lama

dan lain-lain).

29 Ibid., h.199

Page 41: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

30

8) Gangguan dalam pengasuhan oleh keluarga :

a) i<.t:1nu1ian orang tua.

b) Orang tua sakit berat atau cacat.

c) Hubungan an tar anggota keluarga tidak hannonis.

d) Orang tua sakit jiwa.

e) Kesulitan dalam pengasuhan karena pengangguran, kesulitan

keuangan, tempat tinggal tidak memenuhi syarat dan lain-lain.

b. Faktor pribacli

I) Faktor bakat yang mempengaruhi tempramen (menjacli pemarah,

hiperaktif dan lain-lain).

2) Ca cat tub uh.

3) Kctidakmarnpuan untuk rnenyesuaikan diri 30

Dalarn rangka rnencari faktor penyebab kenakalan remaja, penulis

membaginya keda!am clua faktor, yaitu:

a. Faktor Internal

Yang climaksud faktor internal adalah faktor yang datangnya dari

dalam tubuh manusia itu sencliri, tanpa pengaruh lingkungan. 31 Di antara

faktor-faktor internal, antara lain :

I) Cacat lahir I keturunan yang bersifat biologis atau psikis.

'" I hid, h 199-200 !< ,111;,

11 Siinanjuntak, Lat'ar Ile!a~~flng l<.Cn£1k·c~\an Anak, OJJ. cit., J1. 160.

Page 42: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

31

2) Pembawaan/bakat yang negatif dan sukar untuk diarahkan, sukar

dikendalikan secara wi~jar.

3) Pemcnuhan kebuluhan pokok yang tak seimbang dengan keinginan

anak-anak.

4) Kurang dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan.

5) Pengtmdalian diri kurang terhadap hal-hal yang negatif atau dengan

perkataan lain daya tahan lemah.

6) Tidak mempunyai kegemaran I hobbi yang sehat, sehingga anak atau

remaja mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif.32

Faktor cacat jasmani adalah bawaan atau keturunan yang dibawa

scjak lahir, scperli penyakit jiwa, dimana penyakit itu tidak mendapatkan

pengawasan yang baik, atau tidak dilakukan penerimaan secara wajar.

Maka hal yang demikian akan menimbulkan suatu konpensasi dalam

bentuk kenakalan.

Pembawaan negatif akan membuat anak mengarah kepada

perbuatan nakal. Dalam ha! ini faktor pemenuhan kebutuhan pokok yang

tidak scimbang dcnwm keinginan remaja akan mcnimbulkan konflik pada

dirinya, maka sebagai sensasi anak akan cenderung melakukan perbuatan

yang tidak baik. Pcrqsaan rendah diri dan perasaan tertekan yang tidak

n Sahilun 1\_ Nasir, op. cit., h 86

Page 43: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

32

teratasi akan membuat anak mengucilkan diri dan melakukan hal-hal yang

negatif.

Sementara itu hasil penelitian dati tim proyek Juvenile

J)efinguenq Fakultas Hukum Universitas Pajajaran, berpendapat bahwa

yang mendorong remaja menjadi nakal adalah :

I) Faktor internal

2) Faktor usia

3) Faktor kelamin

4) Faktor kedudukan anak dalam keluarga33

Dari sekian kasus kenakalan yang terjadi, "temyata anak yang

mempunyai IQ 86 - 90 menwtjukkan jwnlah yang terbanyak. Jadi anak-

anak yang intelegensinya antara 86 -· 90 kecenderungan untuk mertjadi

anak nakal lebih besar d1bandingkan anak-anak yang intelegensinya

kurnng dari 86 atau lebih dari 90". 34

llerdasarkan penelitian tcrsebut dalam ha! faktor usm

menunjukkan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak

kebanyakan adalah dilakukan oleh anak-anak yang berusia antara 15

sarnpai 18 tahun .

. u Pusat Penelitian dan Pengabdian i'vfasyarakat, ''Afimbar Agan1a dan Bulfaya" IAIN Jakarta, (Jnkana 1991/\992), no1nor 23, th.X, h.34.

1•1 I hul

Page 44: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

33

Dapat diambil gambaran bahwa pada anak-anak umur 15 sampai

18 talrnn kecendrungan untuk berbuat nakal lebih besar jika dibandingkan

dengan anak umur dibawah 15 tahun atau diatas 18 tahun.

Jika dilihat dari jenis kelaminnya, anak laki-laki kecenderungan

serta motivasi untuk berbuat nakal lebih besar dibandingkan dengan anak

perempuan.

J ika dilihat dari posisi armk dalam keluarga, berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh De Greef terhadap 200 orang anak narapidana

menunjukkan bahwa kebanyakan dari anak-anak tersebut anak pertama,

atau anak bungsu j uga anak tungga! 35

Dari hasil penelitian tersebut tidak berarti anak-anak yang

termasuk dalam !criteria tersebut mesti nakal, tetapi kemungkinan untuk

menjadi nakal lebih besar dibandingkan dengan anak-anak di luar kriteria

tcrsebut dan j uga tidak sebaliknya.

b. Faktor Ekstemal

Faktor ekstemal yaitu fak'tor yang datang dari luar tubuh anak.

Faktor ini disebut juga faktor lingkungan dimana anak itu dibesarkan.36

Faktor-faktor tersebut ada tiga macam, yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

1) Faktor Lingkungan Keluarga

35 !bicl

3'' Simanjuntak, Latar Belakang Kenakalan Anak, op.cit, h.160.

Page 45: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

34

Sebagian besar anak dibesarkan oleh keluarga, di sampmg itu

kenyataan menunjukkan bahwa di dalam keluargalah anak mendapat

pendidilrnn dan pembinaan yang pertama kali.

Drs. Agus Suyanto me1tjelaskan : "oleh karena sejak kecil anak

dibesarkan oleh keluarga dan untuk seterusnya, sebagian besar waktunya

adalah di dalarn kcluarga, maka sepantasnyalah kalau kemungkinan

timbulny<1 de/111g11encv itu sebagian besar juga berasal dari keluarga". 37

Scdangkan mcnurut ahli-ahli kriminalogi baik dari mazhab psikoanalitik

nrnupun 111azhab sosiologik, kedua mazhab tersebut sependapat bahwa

lingkungan kehidupan kcluarga merupakan faktor pembentuk dan paling

berpengaruh bagi perkembangan mental, fisik dan penyesuaian sosial anak

atau 1-cmaJa.

Pada hakikatnya, kondisi keluarga yang menyebabkan timbulnya

kenakalan anak atau remaja bersifat kompleks. Kondisi tersebut dapat

terjadi karena kclahiran anak di luar perkawinan yang syah menurut

hukum atau agama. Selain itu kenakalan remaja juga disebabkan keadaan

keluarga yang tidak normal yang 111encak~1p "broken home".38

JJelinguency anak-anak; kenakalan remaja dapat pula terjadi

karena keadaan ekonomi keluarga, terutama menyangkut keluarga miskin

atau keluarga yang menderita kekurangan jika dibandingkan dengan

keadaan ekonomi penduduk pada umuinnya. Fenomena ini sering terjadi

37 Agus Suyanto, Psikologi Perkemba11ga11, (Jakarta: Aksara baru, 1981), cet. pertama, h. 226.

38 Lamya Moeljatno, Krimmologi, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), cet ke-2, h. 103.

Page 46: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

35

pada keluarga kelas bawah yang tergolong orang yang hanya .dapat

membiayai hidupnya dalam batas sangat minim yang biasa ditandai

dengan kcrj a keras kepala kel uarga, bahkan dalam keadaan mendesak

scluruh anggota kt:luargapun ikut mencari nafkah untuk mempertahankan

hidupnya. Kondisi keluarga seperti ini biasanya memiliki konsekuensi

lebih lanjut dan kompleks terhadap anak-anak, antara lain hampir setiap

hari anak terlantar, biaya sekolah anak-anak tidak tercukupi. Akibatnya

akan kornpleks pula, dalam kondisi yang serba sulit dapat mendorong

anak-anak menjadi delinkuen. 3,9

Jika dikaji lebih lanjut tentang peran keluarga yang berkaitan

dengan kenakalan remaja, maka dalam hal ini dapat kita jumpai adanya

beberapa penyebab kenakalan remaja. Salah satu yang menonjol adalah

kurangnya pendidikan agama di dalamnya. Menurut Dr. Zakiah Daradjat,

kebiasaan-kebiasaan baik yang sesuai dengan ajaran agama yang dibentuk

sejak lahir, akan rnenjadi dasar pokok dalam pembentukan kepribadian si

anak. Apabila kcpribadiannya dipenuhi oleh nilai-nilai agama, maka akan

terhindarlah dia dari perilaku-perilaku yang tidak baik.40

Kenakalan remaja juga dapat disebabkan karena masing-masing

orang tua sibuk dengan perrnasalahan sendiri, karir dan ambisi pribadinya.

19 Sudarsono, h'tika l.~'/a111 li!1Jfa11g Kc11akt1/a11 f~enuy·a, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet ke-2, h. 21

w Zakiah J)aradjat, A.'ese!tatun Afental, (Jakaita: Gunung Agung, 1970), cet.ke-.6, h.114-115.

Page 47: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

36

Sehingga anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan kurang

mendapat tuntutan pcndidikan dalam menanamkan norma-norma tingkah

laku dan disiplin dari orang tua41

2) Faktor Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan ajang pendidikan kedua bagi anak-anak

· setelah keluarga. Bagi bangsa Indonesia remaja merupakan masa

pembinaan, penggemblengan dan pendidikan di sekolah terutama pada

masa-masa permulaan.

Selama dalarn proses pembinaan, penggemblengan dan pendidikan

di sekolah biasanya te1jadi interaksi antara sesama anak remaja, dan antara

anak-anak rermtja dengan para pendidik. Proses interaksi tersebut dalam

kenyataannya bukan hanya memiliki aspek sosiologis yang positif, akan

tetapi j uga membawa akibat lain yang memberi dorongan bagi anak

remaja sekolah untuk menjadi delinkuen.

Banyak indikasi yang membuktikan bahwa anak-anak remaja yang

memasuki sekolah hanya sebagian saja yang benar-benar berwatak sholeh,

sedangkan sebagian yang lain adalah pemabuk, peminum, penghisap ganja

dan pecandu narkotika.

Fenornena lain yang kerap kali muncul adalah suatu kondisi Iain

yang sebenarnya hanya sebagai akibat dari kondisi tertentu; dalam ha! ini

·11 JIM Syureich, Pe11a11gkal Ke11akala11 Remaja, (Jakarta: Pesantren Ash- Shiddiqiyah, 1991),

cet ke-1, h. 77.

Page 48: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

37

-----dapat diambil contoh adanya hak anak-anak sekolah yang berasal dari

keluarga yang kurang mengutaf!Jakan anak dalam belajar. Biasanya anak

tersebut bersikap acuh tehadap tugas-tugas sekolah dan kehilangan

tanggung jawab di dalamnya. Sikap tersebut biasanya mudah ditiru oleh

anak-anak yang lain.

Berkaitan dengan keadaan tersebut maka sekolah sebagai tempat

atau ajang pendidikan anak-anak dapat pula menjadi sumber terjadinya

kont1ik-konflik kejiwaan sehingga memudahkan anak-anak menjadi

delinkuen. Hal ini seperti diutarakan oleh Dr. Zakiah Daradjat, bahwa :

"Pengaruh negatif yang terjadi pada anak-anak sekolah dapat timbul karena perbuatan guru I pendidik yang menangani langsung proses pendidikan antara lain : kesulitan ekonomi yang dialami oleh pendidik dapat mempengaruhi perhatiannya terhadap anak didik. Pendidik sering tidak masuk, akibatnya anak-anak didik terlantar, bahkan sering terjadi pendidik marah kepada muridnya. Biasanya guru marah apabila terjadi sesuatu yang menghalangi keinginannya tertentu. Dia akan marah apabila kehormatannya direndahkan, baik secara langsung atau tidak langsung, atau sumber rizkinya dan sebangsanya dalam keadaan bahaya, sebagian atau seluruhnya atau Jain dari itu".42

Dalam kenyataan sering terjadi perlakuan guru di sekolah yang

mencem1inkan ketidakadilan. Kenyataan lain masih ditemui adanya

sangsi-sangsi yang sama sekali tidak menunjang tercapainya tujuan

pendidikan. Keadaan tersebut masih diperberat lagi dengan ancam~n yang

tidak ada putus-putusnya, disertai disiplin yang ketat dan kurang adanya

Page 49: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

38

interaksi yang akrab antara pendidik dan murud, :

kesibukan belajar di rumah. Kondisi negatif di sekolah tersebut kerap kali

memberi pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap anak, sehingga

dapat menimbulkan kenakalan anak atau remaja (juvenile delinguency).

3) Faktor Lingkungan Masyarakat

Keadaan masyarakat dan kondisi lingkungan dalam berbagai corak

dan bentuknya akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung

terhadap anak-anak remaja di mana mereka hidup berkelompok.

Perubahan-perubahan masyarakat yang berlangsung secara cepat

dan ditandai dengan peristiwa-peristiwa yang menegangkan, seperti :

persaingan di bidang perekonomian, pengangguran, keanekaragaman mass

media, fasi litas rekreasi yang bervariasi pada garis besarnya memiliki

korelasi dengan adanya kejahatan pada umumnya, termasuk kenakalan

anak atau remaja.

Pada clasarnya kemiskinan mengakibatkan bahaya besar bagi jiwa

manusia, sebab adanya perbedaan yang sangat menyolok tersebut akan

mempengaruhi k.estabilan mental manusia di dalam hidupnya, termasuk

perkembangan mental anak-anak remaja. Tidak jarang anak remaja dari

keluarga miskin yang memiliki perasaan rendah diri, sehingga terdorong

42 Zakiyah Darajat, Pokok-pokok Kesehatan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), h. 292.

Page 50: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

39

untuk melakukan kejahatan terhadap hak milik orang lain, seperti

pencurian, penipuan, penggelapan, pengrusakan dan penggedoran.

Hasil kejahatan tersebut biasnya mereka gunakan untuk

menunjang terpenuhinya sebagian kebutuhan hidup sekedar untuk

mengejar kesamaan tingkat kehidupannya sendiri dengan kehidupan orang

lain dan kawan sepermainannya.

Adanya pengangguran di dalam masyarakat terutama di kalangan

anak-anak remaja akan menimbulkan kejahatan yang beragam, baik dari

segi bentuk maupun dalam kualitas dan kuantitasnya. Dapat dipahami.

bahwa timbulnya niat jahat tersebut pada umumnya ditunjang oleh

keadaan menganggur, demikian pula yang terjadi di kalangan anak remaja.

Memang ada korelasi antara pengangguran dengan naik turunnya tindak

kejahatan, menurut Sheldon Glueick :"Pengangguran, tidak adanya

pekerjaan akan sedikit banyak mempengaruhi naik turunnya kejahatan dan

keadaan ini akan mempengaruhi pula tingkah laku seseorang, bila ia

bertingkah laku baik walaupun menganggur maka kejahatlln • akan

menurun dan sebaliknya".43

Di tengah-tengah kehidupan masyarakat sering muncul keresahan

karena kejahatan. Kejahatan tersebut dilakukan oleh penjahat dari tingkat

umur yang sangat heterogen. Sebab terdiri dari kelompok umur lanjut

43 H. Hari Saherodji, Pokok-pokok Krimino!ogi, (Jakarta: Aksara Barn, 1980), h.48-49.

Page 51: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

40

usia, kelompok dewasa dan tidak ketinggalan anak remaja. Bagi kelompok

umur remaja sebagian pendorong keinginan untnk berbuat jahat tersebut

muncul karena bacaan, pengamh film dan gambar-gambar porno lainnya.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan sistem

informasi, kadang-kadang lontonan yang berupa gambar-gambar porno

' akan memberi rangsangan seks bagi anak-anak remaja. Rangsangan

tersebut lebih banyak menimbulkan pengaruh negatif terhadap

perkembangan mental anak remaja. Memang harus diakui bahwa hiburan

film termasuk vidio cassette ada kalanya memiliki pengaruh positif

terhadap perkembangan mental anak, akan tetapi di sisi lainnya hiburan-

hiburan tersebut dapat memberi pengaruh yang tidak menguntungkan

I d k d .. 44

tena ap mere ·a sen m.

Kondisi masyarakat yang serba tidak menentu akan mendorong

anak-anak remaja untuk melakukan perbuatan-perbuatan sesat, baik

menurut penilaian masyarakat, agama, susila dan hukum.

5. Penanggulangan Penyebab Kenakalan Remaja

Masalah kenakalan remaja dari masa ke masa memang tidak pernah

selesai, tetapi ha! ini bukan berarti kenakalan tersebut tidak bisa kita tekan sampai

pada titik minimal. Ada beberapa cara yang diperlukan dalam menaggulangi

44 Sudarsono, Etika islam Tentang Kenakalan R.en1aja, OJJ.cil., h. 30

Page 52: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

41

masalah kenakalan rcmaJa. Diantara cara penanggulangan kenakalan remaJa

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tindakan preventif, yakni tindakan yang bertujuan mencegab timbulnya

kenakalan-kenakalan.

b. Tindakan represif, yakni tindakan untuk menindas dan menaban kenakalan

remaja seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa

kenakalan yang lebih hebat.

c. Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yakni memperbaiki akibat perbuatan

nakal, terntama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut.45

a. Tindakan preventif.

Usaha-usaha ym1g sifatnya preventif dapat dilakukan melalui

pendidikan informal (keluarga), pendidikan fonnal (sekolab) atau juga

pendidikan nonfonnal (masyarakat).

I) Pembinaan pendidikan kcluarga

a) Menghindari keretakan nunah tangga (broken home atau broken

family).

b) Menanamkm1 pendidikan agmna yang sesuai dengan tingkat

perkembangannya, misalnya keimanan, akhlak dan ibadah.

c) Pemeliharaan hubungan kasih sayang yang adil dan merata antara

sesama anggola keluarga.

"Y Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, op.cit., h.161

Page 53: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

42

d) Pengawasan yang inknsi!'terhadap gejala aktivitas yang dilakukan

oleh anak-anak untuk menekan kemungkinan berperilaku yang

ncgatif.

Finnan Allah SWT.

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, pe/iharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ". (Q.S. At Tahrim : 6/''

e) Pem berian kesibukan yang bennanfaat dan tanggung jawab

f) Pembagian peranan dan tanggung jawab di antara para anggota

keluarga.

2) Pembinaan pendidikan formal (sekolah)

Sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga memegang

peranan yang sangat penting, terutama dalam pembinaan sikap mental,

pengetahuan, dan keterampilan anak. Sasaran pembinaan ini adalal1

tumbuhnya remaja-remaja yang dinamis, kritis dalam berpikir dan

be1iindak. UsaJia pendekatannya antara lain :

a) Mengintensifkan pelajaran pendidikan agama.

b) Mengadakan pembenalian dan pemenuhan sarana dan prasarana

penqidikan.

46 Departemen A!).ama RI, Al-Qura11 Jan Terjemahannya. (Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Quran, 1977!l97s);•h.95] I' '''I '.1 ' · '.''!' ' .'. · . ·· 1 1 1·

I '' '

Page 54: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

43

c) Pcnerapan mctodologi mengajar clan belajar yang efektif, menarik

minat clan perhatian anak, sehingga anak belajar lebih aktif,

d) Dalarn pelaksanaan kurikulmn hendaknya memperhatikan

keseimbangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang

memadai.

e) Pcningkatan pengawasan dan disiplin terhadap tata tertib sekolah.

f) Mengadakan iclentifikasi dan bimbingan mengenai bakat, minat,

kemampuan clan pcnyalurannya.

g) Melatih clan mcmbiasakan anak untuk dapat bekerja sama,

berorganisasi clengan bimbingan guru melalui organisasi sekolah,

misalnya OSJS dan lain-lainnya. Dikatakan ba11wa :

Artinya : "Siapa yang membiasakan sesuatu diwaktu· mlldanya, waktu tua akan menjadi kebiasaannyajuga".47

·· ·

h) Mengaclakan tenaga gnrn agama yang ahli dan berwibawa serta ,, ,', ',':

mampu bergaul dengan guru-guru lain, sehingga niudi!h ditiru ol.eh

m urid-muridnya.

3) Pembinaan pendidikan non formal (masyarakat)

'; '.

Masyarakat merupakan tempat pendidikan yang kefiga sesudah

rumah tangga dan sekolah. Pembinaan-pembinaan pendidikan . .

kemasyarakatan dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang deugall

\. '

Page 55: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

44

kcgu1!mi yang bcnnanfaat. Hal ini dapal dilak11kan dengan jalan

menmgkatkan pendidtkan keprnmukaan, penyuluhan mental agama,

pcndidikan keterampilan, karang tarnna, remaja masjid dan usaha-

usaha lainnya.

Usa!ta-usaha yang menunJang pernbinaan itu diperlukan

sarana··sarana sebaga,i wadah rcmaja menyalurkan kreatifitasnya.

Umuk kepentingan itu diperlukan fasilitas-fasilitas yang memadai

scperti gelanggang remaja, lempal oiah raga, balai kepustakaan clan

lain-lain.

b. Tindakan represiL

Tindakan represif diartilrnn sebagai semua tindakan hukum yang

ditujukan kcpaua re1m1ia yang melakukan kenakalan yang melanggar hukum

atau orang yaog secara langsung n1e1nbantunya.

Ruang !ingkup tindakan represifmeliputi:

I) Razia terhadap tempat-tempat atau barang-barang yang dapat

dijadikan tempat atau aiat berbuat nakal olch para remaja.

2) l'enyiclikan atau pengusu1an Jm1 pemeriksaan terhadap remaja yang

bc:rbuat nakal.

1) Pena!rnian sementara untuk kepentingan pemeriksaan dan

pe1 lindu11gan bagi r~1na.Ft.

11 tvluhanirnad :\thiynh Al-1\brasyi, /)1.1.wir-dosar Pokok Pendidikan !s/a111, (Bulan Bintang, \'JIU), Ii.\\(,

Page 56: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

45

~1) !\:nuii!l:L111 dan pi.:r:1di!an tcrliudap perkara yang 1nclanggar hukuni.

St:!i;ip und;Jk<1I! olch yang bt::r\vedang secara huku1n supaya bersifat

111l~1HJid1k d:H1 111cnulong. rellt(l_li.1 agar 111crcka 111cnyadari akan

p;..·1 llutllcu111y ;1-) ang !\L'l lrti itu. Se!anjutnya inercka ke111bali rne1nperoleh harga

1111:11\}!ong p.Jl'<-1 p..:tu~i,as untuk 1nec~1ri J<ilan clan cara-cara pe1necahan proble1na

rc:maja. D;sini selalu digunakan pendekalan yang bersifat psikologis dan

pcdagogis . .c: Tindakan rqiresif ini dapat juga dilakukan di lingkungan

keluarga clan lingkungan sekolah. Dalam lingkungan keluarga remaja harus

mcntaati pcraturan clan tala cam yang bcrlaku, di samping peraturan tertentu

pcrlu adany:i scrnacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap

j}l'.Llnggaran la!a tcrtib ~ian tata cara ke!uarga. lJala1n ha! ini perlu diperhatikan

l>ahwa pelaks<inaan tala tGrlib dan tata rnra keluarga harus dilakukan dengan

konsislcn, sctiap pclangguran yang sa1na harus d.ikenakan sanksi yang sa1na.

Sedangkan hak dan kewajiban anggota menga!ami perubahan sesuai dengan

perk em bangan dau urn ur.

Di dalam lingkungan selwlah, maka kepala sekolahlah ym1g

• I berhak/berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata

tenib sekolah. Dalam bebcrapa hal guru juga berhak bertindak. Misalnya

dalam pelanggaran tata tertib ke!as dan peraturan yang berlaku untuk

·l:i f-.L Sahilun A Nasir, op.cit., h. 95

Page 57: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

46

pcngcndalian suasana pad,1 waktu ulangan atau ujian. Tetapi hukuman yang

bcrat sepcrti ·-skorsing" maupun pengcluaran dari sekolah merupakan

wcwcnang kepaia sckolah.

Pada u1m1mnya tindakan rcpresif diberikan dalam bentuk memberikan

pcringatan sccara lisan maupun letuiis kcpacla pelajar clan orang tua. Juga

mclakukan pc:ngawasan khusus oleh kcpala sekolah clan team guru atau

pcmbimb111g clan mclara11g seko!ah untuk sementara waktu atau seterusnya,

!crgalltung Lcpada p~langgaran Ulla lerl1b sekolah yang telah ditentukau:1''

c. lindakw1 kurntil"dan rclwbililasi.

J'111claka11 1111 dilakuk;lll da11 di;rnggap pcrlu mcugubah tingkah laku

pdanggar 1rn1aja dan memberilrnn pcnclidikan lagi. Pendiclikan cliulangi

llll'ial111 pc:111b1n;1<111 khusus, yang ;;ering ditanggulangi oleh lcrnbaga khusus

atau JH:rurangan yang ald1 di biJa1Jg ini.

Penibinann khusus ini bi;:rtujuan agar re1naja yang 1nelakukan

kcnakalan clapat kcmbali mcmpero!ch ked11clukannya yang layak di tengah-

tengali pergaulan sosial dan bcrfungsi secara \\1ajar.

Prinsip dari pembinaan khusus ini acla!ah :

I) Se,bpat 1nu11gki11 dilakukan di ternpat orang tua I walinya.

2) Kalau dilakukan oleh orang lain, maka hendaknya orang lain itu

berfungsi sebagai orang tua ntau \valinya.

w Il Panut Panuju & Ida lJrntuni, l'sikolugi Rcn1<?}a, (Yogyakartt · 'fiara Wacana Yogya, ]999), Cl'.t ke-J, h \65-!()6

Page 58: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

47

3) Kai au J1 sckolah al au asrnma, hcndaknya diusahakan agar tern pat itu

bcrrungsi sebag.ai ru1nahnya scndiri.

4) Remaja itu barns dipisahkan clari sumber pengaruh buruk. Allah SWT

bcrfirman :

.,, ,, .... 0 0 ,..

( \ o \ : \ \ \L...;'y1 ) ~"h; Gj l~ fit G J-:-1}.JI 1'_,;)J ':}

Arlmya " Oan ;a11ga11/ah ka11111 111endeka1i perbuatan-perbuatan keji, baik yang nampak dianlaranya maupun yang tersembunyi" (Q.S. A/An'am I 6: 15!/0

Adapun proses pembinaan khusus aclalah :

I) Tahap pertama sebagai persiapan ialah dengan menanamkan

pcngertian, pemberian bimbingan dan nasihat psikolo1,>is pedago1,>is.

2) Tahap pengcndalian kcsadaran yaitu dengan menanamkan secara terus

'· mcncrns pcndidikan agama alau pcndidikan mental dan budi pekerti

yang bai k dan bennanfoat.

3) Tahap penambahan pengetahuan yaitu dengan pemberian kecakapan

dan ketcrampilan serba guna.

4) Tahap penyaluran clan pengarahan yaitu untuk dikembalikan kepada

lingkunga11 semula dan kepada pergaulan sosial yang baik.

5) Tahap pengawasan yaitu setelah remaja dikembalikan ke dalan1

lingkungan pergaulan sosial yang lebih luas, perlu adanya

pen ga \vasan-p0n ga \Vasan.

so Dcpartcn1cn :\gan1a Rl, OfJ.cll., h., 2l:l

Page 59: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

48

Dari uraian di alas dapat diambil kesimpulan bahwa problema remaja

rnaupun kenakalan remaja dapat ditanggulangi, baik secara preventif, represif

maupun kuratif dan ruhabilitasi.

Namuu dalam setiap ti11daka11 tersebut, pendidikan agama selalu

dibutuhkan da11 dipergunakan, karena pendidikan agama adalah suatu amal

kdlaJibu, sccLrngka11 kcba1ib11 dapat rnc11ghapus kcjahatan. Sebagaimana

firman Allah SWT dalmn Al-Quran :

;;, 0 ~ ~.,, 0 0 .,,

(\ \ l. : \ \ \ .).J,Li) J;-S-1..ill u;?'':> :.:J]I';, c:.A.~;_i1 ~.t;..::..; c..;Ji 0\ ,.. ,, ,,. ,,, ,, ,,. ,..

arlinya "Sesungguhnya perbuatan-pcrbuatan yang bailc itu menghapuskan

perbuatan-pcrbuatan yang buruk. ltulah peringatan bagi orang

llrang yang ingal (QS Al HlJlJD \I: :114)

Olch karcna itu, dalam mencari pemccahan problema remaja perlu

ditinjau dari sudut pendidikan agama dan juga dari ilmu yang berhubungan

dcngannya, misalnya psikologi agama.

Page 60: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan
Page 61: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

BABU!

GAMBA RAN l!MUM MAJLIS TAKLIM DARUSSAADAH

A. Sejarah Benliri dan Tujuan l>faj!is Taklim Oarussaadah

Majelis Takiim Darussaadah didirikan oleh Bapak H. Romli pada tahun 1996,

pada awal berdirinya Majelis Taklim Darussaadah hanya menyelenggarakan

pengajian khusus untuk kaum ibu-ibu dan bapak-bapak. Belum ada pengajian yang

dikhususkan untuk kaum remaja.

Hanya saja di tcngah-tcngah masyaralcat hadir seorang tokoh. Beliau

merupakan seorang guru yang mcngajar di salah satu sekolah swasta yaitu Perguruan

Cikini, beliau bernama Bapak Ust. Shobir Tuhulele, b.;rtempat tinggal di lingkungan

sekitar majelis taklnn, beiiau melihat bahwa di lingkungan sekitar majelis taklim

tarnpaknya para pcmudanya tidak rncrnpunyai kegiatan pengajian sarna sekali.

Kemudian beliau 111endekati para pernuda seperti Firdaus, Tri Buwono, Burhan dan

mengusulkan agar mernbuat pengaj ian rumahan yang isinya silatunahmi, pembacaan

tahlil, ceramah tentang materi fiqih. Setelah pengajian itu berjalan selama beberapa

minggu, munCLtl gagasan untuk rnembuat pengajian yang bersifat formal, dan disana

sudah terdapat sebuah majelis taklirn yang mengadakan pengajian khusus untuk ibu­

ibu, lalu para remaja berinisiatif untuk rneminta izin kepada pemilik Majelis Taklim

Darussaadah Bapak. H. Romli, agar diperbolehkan untuk mengadakan pengajian

remaja di majelis taklirn terscbut, beliau menyetujui usulan tersebut dan memberikan

49

Page 62: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

50

izin tmtuk mengadakan pengajian remaja, maka dimulailah pengajian remaja Majelis

Taklim Darussaadah.

Pengajian remaja ini secara resmi didirikan pada tanggal 22 September tahun

1999. Pada awalnya pengajian dilaksanakan pada hari Jum'at ba'da maghrib (jam

18.30 WIB), bertempat di Majelis Taklim Darussaadah dan dihadiri oleh jama'ah

putra saja. Kemudian banyak usulan untuk mengajak Jamaah putri bergablUlg dalam

pengajian ini. Maka mulailah pengajian itu dihadiri oleh jam'aah putra dan putri. Di '

samping itu pengajian remaja ini selain diadakan di majelis taklim juga diadakan di

rumah-rumah jamaah pengajian yang dilaksanakan secara bergantian.

Adapun tujuan didirikan pengajian remaja ini adalah sebagai tempat lUltuk

silatUITahmi dan mendidik para remaja menjadi menusia yang bertakwa, berakhlak

mulia, menghayati dan mengamalkan ajaran agama, berjiwa sosial, terhindar dari

pengaruh lingkungan yang negatif baik dari segi sosial, agama dan budaya. Juga

menjadi anak yang berguna bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa, hingga mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat1

B. Kondisi Tenaga Pengajar dan Jamaah

Pada awal berdiri pengajian remaja rnajelis · taklim Darussaadah, jUllllah

Jamaahnya hanya sekitar lO orang, kemudian berkembang dan disambut dengan

antusias oleh para remaja putra dan putri di Iingkungan Rt.O 11,012. Sehingga jumlah

1 Bapak.Trie Buwono, Pembina Pengajian Remaja Darussaadah, Wawancara Pribadi, Tanggal 27 Juni 2003).

Page 63: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

51

Jamaahnya meningkat menjadi sekitar 35 orang. Sedangkan tenaga pengajar utama

pada awal tahun pertama dipimpin oleh bpk. Ust Shobir Tuhulele, nannm ketika

pengajian sudah berjalan selama 4 bulan tugas mengajar digantikan oleh ust. Riyadh

Husein dan dibantu oleh 2 orang tenaga pengajar.

C. Sarana dan Prasanrna

Sarana merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pendidikan,

karena tanpa adanya sarana kegiatan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik dan

mencapai t~juan yang diharapkan. Menurut data yang penulis peroleh dari hasil

observasi dan survei, Majelis Taklim Daruss'adah sudah memiliki sarana dan

prasarana yang lengkap walaupun masih tergolong sederhana. Di antaranya makalah-

makalah untuk diskusi, kitab-kitab Al Quran, kitab tajwid, microphone, lekar, alat

tulis dan seperangkat marawis(rebana).

D. Materi dan Metode

Materi yang dikaji di majelis taklim Darussaadah tidak jauh berbeda dengan

materi yang diajarkan di majelis-majelis taklim lai!1llya. Yaitu bempa pengetahuan

dasar ajaran agama seperti belajar membaca Al-Quran (tajwid), tauhid, fiqih, akhlak, '

rawi barzanji, maul id nabi, pembacaan tahlil, dan diberikan dalam bentuk pidato yang

diselingi dengan tanya jawab.

Pemberian materi ini diberikan secara bergantian dengan menggunakan

metode yang bervariasi seperti pelajaran tauhid, fiqih, akhlak dilaksanakan dengan

Page 64: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

52

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan materi rawi barzanji,

maulid nabi dan pembacaan tahlil menggunakan metode drill (latihan),dan

demonstrasi.

Di samping materi-mateti tersebut, pengajian ini juga memberikan materi

yang berhubungan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi para remaja zmnan

sekarang, seperti materi tentang bahaya narkoba, fi·ee sex dan lain-lain. Dan materi

ini diberikan dalam bentuk diskusi-diskusi ilmiah.

Namun demikian di dalam majelis taklim ini tidak menutup kemungkinan

untuk menggunakan metode-metode lain yang disesuaikan dengan materi yang

diberikan.

E. Struktur Organisasi

Majelis taklim merupakan pendidikan non formal yang bercirikan khas agama

Islam. Agar pengajian majelis taklim ini dapat berjalan dengan baik dan teratur, maka

diperlukan adanya kepengurusan yang dapat mengatur jalannya kegiatan di majelis

taklim. Adapun kepengurusan di Majelis Taklim Remaja Darussaadah adalah sebagai

berikut:

Pembina

Ke tu a

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

Trie Buwono dan ust. Ahmad Riyadh Husein

Ahmad Junaidi

Ahmad Sulhan

Nurlailah

Eva

Page 65: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

53

Struktur Organisasi Majelis Taklim Darussaadah

Pembina I

Benda hara

Struktur ini, menurut penulis kurang tepat karena kurang efektif dan memakan

waktu, karena setiap mengadakan kegiatan, ketua tidak dapat berhubungan langsung

dengan bendnhara telnpi harus melalui wakil,dan wakil harus melalui sekretaris, baru

kemudian dapat berhubungan dengan bendnhnra.

Pengurus-pengurus iniluh yang mengatur jalnnnya kegiatan ynng ada di

Majelis Taklim Darussaadah, sehingga kegiatan yang ada di majelis taklim dapat

berjalan dengan baik dan keberadaan majelis taklim tersebut tetap eksis dan

berkembang dari tahun Ice tahun.

Kegiatan di Majelis Taklim Darussaadah dilaksanakan 2 kali seminggu, yaitu

hari Selasa dan Jum'at malam ba'da Maghrib. Kegiatan hari Selasa pemberian materi .

keterampilan baca Al Quran, sedangkan hari Jum'at pemberian materi yang dimulai

dengan pembacaan Yasin dan a1wah (tahlil). Selain itu untuk hari Jum'at pengajian

Page 66: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

54

yang bertujuan untuk menggalang ukhuwah lslamiyah sesama muslim juga

merupakan dilaksanakan dari rumah-ke rumah secara bergiliran suatu kiat untuk

menarik anggota barn untuk mengaji dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan.

Sebagai organisasi kernasyarakatan yang mengembangkan tugas pembinaan

terhadap para remaja khususnya di lingkungan Rt. 011, 012 Mampang Prapatan­

Jakarta Selatan, memiliki sejumlah kegiatan yang sengaja dirancang oleh para

pengurusnya untuk menjawab kebutuhan Jamaah. Kegiatan-kegiatan tersebut

meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Perayaan tahun baru Islam. Kegiatan ini rutin dilaksanakan I tahun sekali,

tepatnya setiap bulan Muharram. Program ini dirancang untuk mengajak para

remaja untuk merayakan tahun barn Islam dengan kegiatan yang positif

Seperti mengadakan berbagai macam perlombaan yang bernuansa untuk

mendidik yang ditujukan untuk anak-anak kecil, agar dapat mengembangkan

potensi yang dimiliki para peserta. Diantara perlombaan itu antara lain, lomba

hafal Al Quran, cerdas cermat, busana muslim, Azan, karnaval sepeda dan

jalan santai.

b. Kerja bakti sosial. Kegiatan ini dirancang untuk melatih para remaja dan

warga sekitar menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan yang sehat di

sekitar lingkungan Rt.011, 012.

c. Turnamen sepak bola (RISDA CUP), kegiatan ini dirancang untuk mencari

para pemain yang mempunyai potensi agar dapat bertanding dengan baik dan

menjadikan hidup sehat.

Page 67: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

55

d. Kegiatan-kegiatan lain yang berhubw1gan dengan masyarakat, seperti diskusi

ilmiah tentang bahaya narkoba, bakii sosial untuk korban-korban bencana

alam dan lain-lain.

Page 68: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan
Page 69: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

BAIJIV

PEMBAHASAN HAS!L PENELITIAN

Setelah data-data terkwnpul kemudian ditabulasikan berdasarkan data yang

ada dengan menggunakan perhitungan s1atistik sederhana dalam rangka membentuk

proses setiap item.

A. Kegiatan Keagamaan Majclis Taklim

i -~

Tabel J

Keberadaan Majelis Taklim Darussaadah

No I '

------------------i--Alternatif Jawaban 1 (F) (P)

1----f------··------"----------·-----~-----1------------1---------

A Sangat penting 20 66,67%

B Penting 10 33,33%

C Kurang penting

D Tidak penting

Jumlah N=30 100% ----------------'---------~

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar Jamaah menganggap

keberadaan majelis taklim Darussaadah sangat penting yaitu sekitar 66,67% dan yang

menjawab penting sebesar 33,33%. Hal ini membuktikan bahwa majelis taklim itu

mempunyai andil dalam memberikan kontribusi wawasan Islam. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa majelis taklim mempunyai penman yang cukup penting.

Page 70: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

57

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

Alternatif Jawaban J 1------l-------------------1--No

A Selalu

(F) (P)

5 16,67%

B Sering 12 40%

C Kadang-kadang 13 43,33%

D Tidak pernah - -Jumlab N=30 100%

~----------------------_J_

Bila melihat prosentase di atas sekitar 57,67% (16,67% + 40%) dari Jamaah

selalu dan sering mengikuti pengajian secara rutin, sedangkan 43,33% menyatakan

kadang-kadang mengikuti pengajian secara rutin. lni membuktikan pengajian yang

diadakan di majelis taklim Darussaadab rnemiliki daya tarik bagi Jamaah sehingga

sebagian besar sering menghadiri kegiatan tcrsebut.

Tabel 3

Motivasi mengaji di Majelis Taklim Darussaadah

- - -- -Altcrnatif Jawaban No 1··-

---+-----------A

B

c D

------Atas kemauan sendiri

Ajakan teman

Peri ntah orang tua

lkut-ikutan

I

I --- -------··--------------[-Jumlah . - --

21

5

3

I

N,~30

70%

16,67%

10%

3,33%

100%

Page 71: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

58

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar Jamaah yang mengikuti

aktivitas di majelis wklim, atas kemauan sendiri tanpa paksaan dari orang lain sebesar

70%. Meskipun sebagian Jamaah mengikuti kegiatan rnajelis taklim ini atas ajakan

teman sebesar l 6,67%, perintah dari orang tua seb,:sar l 0%, dan karena ikut-ikutan

sebesar 3,33°1ii. Dengan demikian kesadaran agama dalmn diri remaja sudah melekat

dan tidak harns dipaksakan lagi.

Tabel4

Alasan Bergabung di Majeiis Taklim Darussaadah

r---· ----·------······-········--·- --·- +·---------------------No Altcrnatif Jawaban (F) (P)

---------- -A Menambah penge\ahuan agama 22 73,34%

B Memperbanyak teman 6 20%

c Mengisi waktu luang 1 3,33 %

D lseng-iseng saja l 3,33%

Jumlah N=30 100% .._______·-··-·--···------------· ·-···--·----~-~---·------··--·

Berdasarkan hitw1gan prosentase di atas yaitu 73,34 % sebagian besar Jamaah

mcngikuti pengajian di majclis taklim Damssaadah kare1ia untuk .menambah

pengetahuan agam~ disamping ada juga yang beralasan memperbanyak: teman yaitu

sekitar 20%, untuk mengisi waktu luang sebesar 3,33 % dan sekedar iseng-iseng saja

3,33%. Hal ini menunjukkan bahwa majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non

formal dapat mcnambah pengctahum1 agama khususnya bagi para Jamaah.

Page 72: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

59

Tabel5

Cara Penyampaian Materi

~--~-----------------

No Altematif Jawaban (F) (P) 1---+-------·-·-----

A Sangat sisternatis sehingga mudah dipahami 15 50%

B Cukup sederhana 12 40%

C Sering berbelit-belit sehingga suka r di paham i 2 6,67%

D Tidak menarik I 3,33% 1--~----------·--------

Jumlah N=30 100% ------

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 50% dari Jamaah menyatakan

bahwa dalam proses pengajaran terutama dalam penyarnpaian materi mereka dapat

memahaminya dengan baik karena sistematis, 40% dari Jamaah menyatakan cukup

sederhana, 6,67% menyatakan sering berbelit-belit, sedangkan 3,33% jamaah

merasakan bahwa penyampaian materi tidak menarik. Hal ini menggambarkan bahwa

pengajar di majelis taklim berusaha benar bagaimana penyampaian materi dengan

penjelasan semudah mungkin agar mereka dapat mengerti dan memahaminya.

Tabel 6

Pengamalan Ilmu dalam kehidupan sehari-hari

-· No Alternatif Jawaban (F) (P)

--------------·--·----- ---·~ ------A Selalu 4 13,33%

B Sering 6 20%

c Kadang-kadang 15 50%

D Tidak pernah 5 16,67%

Jumlah N=30 100%

Page 73: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

60

Pada tabel di alas menunjukkan bahwa 13,33% dari responden menyatakan

selalu mengamalkan ilmu yang telab diajarkan dalam kehidupan sehari-hari,

sedangkan 20% menyatakan sering, 50% menyatakan kadang-kadang, dan 16,67%

menyatakan tidak pernah mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar para jarnaah kadang-kadang

mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, dan hanya sebagian kecil yang

mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kesadaran para

jamaah dalam mengamalkan ilmu perlu ditingkatkan lagi.

B. Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 7

Pembiasaan Membaca Al Quran

~···-- ~-·,.·-···-~~------· ...

No Altern atif Jawaban (F) (P)

A Selalu !2 40%

B Sering 6 20%

C Kadang-kadan g 10 33,33%

D Tidak pernah 2 6,67% ---~-·--------- ~----

Jum lah N=30 100%

Prosentase di atas menunjukkan bahwa 40% dari responden menyatakan

selalu membiasakan diri membaca Al Quran, 20% menyatakan sering, 33.33% dari

responden kadang-kadang membiasakan diri membaca Al Quran, dan hanya 6,67%

ysng menyatakan tidak pernah membaca Al Quran. Hal ini membuktikan bahwa

Page 74: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

61

sebagian besar jamaah menyadari bahwu membiasakan diri membaca Al Quran

merupakan piorintah yang barns dilaksanakan.

Tabel 8

lvlengulur-ulur Waktu Sholat

No Alternatif Jawaban

A Tidak pernah

B Kadang-kadang

Prosentase di atas menunjukkan 36,67% dari jamaah majelis taklim

Darussaadah tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat, sedangkan 53,33% dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur wak'tu sholat dan 10%

menyatakan selalu mengulur-ulur waktu sholat.

Tabel 9

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) (P)

A Selalu 24 80% ' B Sering 6 20%

c Kadang-kadang ·-I

I ~ D

Tidak pernah . --------~---- -Jumlah · N=30

Berdasarkan hitungan prosentase di atas 80% dari responden selalu

melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 20% menyatakan sering

Page 75: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

62

berpuasa di bulan Ramadlmn. Hal ini rnern.mjtikkan bahwa kesadaran melaksanakan

kewajiban berpuasa sudah rnelekat daiam din mereka, walaupun ada juga yang

menyatakan sering.

Tabel 10

Sikap ketilrn diperintah oleh orang tua

--N;;- -----·- -/\lierni;iif:iamiban-······--··-· (F)

24

6

~·-cP)·-·1

----+-----------·----··-.. ·--·---··_. ___ -1---·

80% -1 20% i

I

A

B

c D

Menjalankan perintahnya dengan senang hati

Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

Tidak 111engh1raukan

Membantah perintah_·····-·-·-----···-TI -----+--·----·-] Jumlah _ N=30 100%

Tabel di atas rnenunjukkan bahwa 80% clari responclen rnenyatakan bahwa

mereka selalu merijalankan perintah orang tua dengan senang hati. Seclangkan sekitar

20% dari responclen menyatakan menjalankan perintah orang tua clengan hati kesal.

sedangkan yang tidak menghiraukan maupun yang membantah perintah ticlak acla.

No

A

B

c D

Tabel l I

Sikap Ketikil Melihat Teman Berkelahi

Alternatif Jawaban I (F)

Menasehati cln melarang ·---··--T- 17

Melarang 5

Membiarkan 5

lkut serta ' .)

(P)

56,66%

16,67%

16,67%

10%

l

Page 76: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

63

---------------·-, Jurn!ah ! - ________________ L N=30 100% J

Berdasarkan hitungan prosentase di atas 56,66% dari responden selalu

bersikap menasehati dan mdarang jika melihat teman berkelahi, sedangkan 16,67%

menyatakan hanya melarang, 16,67% membiarkan jika melihat teman berkelahi dan

10% ikut serta jika melihat ternan berkelahi. Hal ini menunjukkan sudah baik

meskipun masih ada yang ikut serta berkelahi.

Tabel 12

Sikap ketika rnclihat tcman tertimpa musibah

No - -- -- Al~r~atif J~1~i1b"~;i ___ -- ---T ------ ·CF)

A

B

c D

Menolo~g dan mei;ghibITT----t-

1

---- 13

Mclihat dan menjenguk 14

Mengucapkan rasa iba I 3

Masa bodoh

Jumlah N=30

(P)

43,33%

46,67%

10%

100% I -------------------- -----------~--------~-------~

Berdasarkan tabel di atas 43,33% dari jamaah majelis taklim menyatakan

bahwa jika rnereka mclihat leman rnereka yang tertimpa musibah mereka selalu

menolong dan menghiburnya. Sedangkan 46,67% menyatakan mereka selalu melihat

dan rne1~enguk ternan mereka jika tertimpa musibah dan I 0% dari responden

mengucapkan rasa iba.hal ini menunjukkan bahwa solidaritas jamaah terhadap teman

sangat tinggi, meskipun masih ada yang bersikap masa bodoh.

Page 77: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

64

C. Upaya yang dila!mlmn 1Vfajclis Takiim dalam menanggulangi Kenakallm

Rcmaja

Tabel 13

Pcrhatian Ustadz terhadap tcman yang bermasalah

No Alternatif Jawaban ______ I !---+-------------------+-

A

B

c D

Selalu I

Sering I Kadang-kadang I Tidak pemah 1

(F)

4

6

16

4

N=30

(P)

13,33%

20%

53,34%

13,33%

100% ----~------J-u;:;;-lah----------1----

- --------'--------·---'

Prosentase di atas menu1tjukkan bahwa se1dtar 13,33% responden menyatakan

selalu ada perhatian dari ustadz terhadap teman yang bermasalah, 20% jamaah

menyatakan bahwa ustadz sering memberi perhatian kepada teman yang bermasalah,

sedangkan 53,34% jamaah menyatakan kadang-kadang ada perhatian serius dari

ustadz, dan 13,33% jamaah menyatakan tidak pernah ada perhatian dari ustadz

terhadap teman yang bermasalah. Hal ini mcnunjukkan bahwa perhatian ustaz perlu

ditingkatkan lagi dalam menghadapi teman yang bcrmasalah_

Tabel 14

Pengarahan Ustadz dalam memberikan informasi tentang tata pergaulan

No _____ Alte~;1atit'Ja\~aban _____ r CF) (P) ----·---------------------------+-----------

A Selalu 2

B Sering , 5

6,67%

16,67% ---------------------·---·------' ----------'-----------'

Page 78: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

65

c Kadang-kacia~g -···-···--·---·· -r----19· 63,33%

i--o-~T_i_dak per~J'~~rilai~----·--·-·l.. N-~30 !:~:~ ~-- -----·-----------------·~----L-- J

Berdasarkan hitungan prosentase di atas 6,67% dari responden menyatakan

ustadz selalu rnemberikan informasi tentang tata pergaulan, 16,67% rnenyatakan

ustadz sering rnemberikan inforrnasi tentang tata pergaulan. Sedangkan 63,33%

rnenyatakan bahwa kadang-kadang ustadz memberikan informasi tentang tata

pergaulan dan 13,33% jamaah mcnyatakan tidak pernah rnemberikan informasi

tentang tata pcrgaulan. Hal ini menurtjukkan bahwa perlu adanya peningkatan dalam

pernberian informasi tentang tata cara pergaulan.

Tabel 15

Penjelasan Ustadz tentang penyimpangan

yang menjurus kepada kenakalan remaja

No (F)

2

14

(P)

6,67%

46,67%

Tabel di alas menunjukkan 6,67% dari responden menyatakan bahwa selalu

ada penjelasan tentang berbagai penyimpangan, 46,67% dari responden menyatakan

sering ada penjelasan tentang berbagai penyimpangan, sedangkan 43,33%

menyatakan kadang-kadang ada penjelasan tentang penyimpangan, dan 3,33%

Page 79: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

66

menyatakan tidak 1iemah ada penjelat;an tentang penyimpangan yang menjurus

kepada kenakalan remaja. Hal ini membuktikan bahwa perlu adanya peningkatan

peran ustaz dalarn mcnjclaskan tcntang penyimpangan yang menjurus kepada

kenakalan remaja.

Tabel 16

Pemberian informasi tentang cara-cara pencegahan

terhadap penyalahgunaan narkoba

No Altcrnatif Jawaban (F) (P) -------- ----- ··--·------· ______ .......... ______ --- --··-------------+----------' A Selalu

B Sering

D Tidak pernah

10

16

3

3,33%

33,33%

53,34%

10% U Kadang-kad<rng

- -----------------···-----·--+ ---------l------------J um I ah 1 N=30 100%

·----·-----------~--_J__-------~-----------

Berdasarkan prosentase di atas 3,33% dari responden menyatakan selalu ada

pemberian informasi, 33,33% menyatakan sering. Sedangkan 53,34% menyatakan

kadang-kadang ada pemberian infonnasi tentang cara-cara pencegahan terhadap

penyalahgunaan narkoba, dan I 0% rnenyatakan tidak pernah ada pemberian

infonnasi.

Tabel 17

Perhatian Ustadz terhadap Anak yang terjerumus

ke dalam kenakalan remaja

Page 80: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

67

--- -------------------- --- . -- -- ------------ T---------- ---r-----------·1 No Alternalif Jawaban I ll') (P)

A--sa-r1g,;!ii~1ggi - ---r -- - - s--------------16,67'Yo --

B

c Tinggi

Sedang

Rendah

j i2 40% I

II 12 40% =i D 3,33%

Jurnlah ----------r-----N-;;,30 100% -~--- ----------------- ______ _J _____________ ~---,---~-

Prosentase 16,67% menunjukkan dari rcsponden yang menyatakan bahwa

perhatian ustadz sangat tinggi terhadap anak yang terjerumus ke dalam kenakalan

remaja, 40% menyatakan bahwa perhatian ustadz tinggi. Sedangkan 40% menyatakan

sedang, dan 3,33% menyatakan rendahnya perhatian ustadz terhadap anak yang

terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian

ustadz dalam menanggulangi anak yang terjerumus ke dalam kenakalan remaja perlu

tingkatan.

Tabel 18

Usaha Ustadz dalam menanggulangi kenakalan remaja

Nol _____ A:ite~r1irt'if1a walia-;:;--1--A I l,2,3,4 -------------1-----2----+------

B l,2 I 14

C 2dan3 I

D I dan 4 ---------------!--- 1_4 ---+------___________ J_ll!~_la:1_ _____________ .L ____ N~30 ___ ]

(F) (P)

1 6,66%

46,67%

i I

46,67%

-1 100% _J

Tabel di atas menunjukkan bahwa 6,66% responden menyatakan bahwa usaha

yang dilakukan ustadz da!am menanggulangi kenakalan remaja dengan jalan

Page 81: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

68

memberikan pengarahan, mencanangkan gerakan sholat berjamaah, mengun1ung1

panti rehabilitasi, memberikan bantuan moral secara langsung. 46,67% menyatakan

bahwa usaha yang dilakukan berupa pemberian arahan dan mencanangkan gerakan

sholat berjamaah, sedangkan 46,67% Jainnya menyatakan usaha yang dilakukan

ustadz dalarn menanggulangi kenakalan 'remaja adalah dengan cara memberi

pengarahan dan memberikan bantuan moral secara langsung.dan tidak ada yang

menyatakan bahwa usaha yang dilakukan ustaz dalam menanggulangi kenakalan

remaja dengan jalan m<.mcanangkan gerakan sholat jamaah dan rnengunjungi panti

rehabilitasi.

Dari semua tabel di atas menyatakan bahwa keberadaan majelis taklim

Darussaadah mempunyai pcranan yang sangat penting dalam menanggulangi

kenakalan remaja di RT 011,012 Mam pang - Jakarta Selatan. Pernyataan ini dapat

dibuktikan dari rata-rata jawaban yang menjawab selalu dan sering. Meskipun

sebagian kecil responden menyatakan majelis taklim hanya sedikit berperan dalam

menanggulangi kenakalan remaja. Ini dapat dilihat daii jawaban responden yang

menjawab kadang-kadang dan tidak pernah.

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan, responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di majelis taklim Darussaadah pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 73,37%, khususnya agama. Dan adapun yang mengikuti pengajian

di majelis taklim atas kemauan sendiri yaitu sekitar 70%. Hal ini menunjukkan bahwa

pengetahuan agama. sangat bertambah setelah mengikuti pengajian majelis taklim

Page 82: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

69

Darussaadah. Dan motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa ada pakasaan

orang lain. Ini terlihat kesadaran tentang agama pada remaja sudah melekat.

Majelis taklim Darussaadah dalam keikutsertaannya (perannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan keagamaan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar

jangan sampai mereka te1jerumus ke dalam kenakalan remaja.

Melalui kegiatan-kegiatan itulah para reihaja akan mendapatkan pengetahuan

dan pendidikan agama maupun umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia­

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga,

masyarakat dan agama. Dan dengan kegiatan-kegiatan ini para remaja dapat mengisi

waktu luang dengan kegiatan yang positif sehingga dapat mencegah para remaja

melakukan hal-hal negatif yang dapat menjurus kepada kenakalan remaja. Dengan

demikian kenakalan remaja dapat dibatasi penyebarannya.

Page 83: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan
Page 84: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

A. l(esimpuhm

. BABV

I'ENUTUP

Dari hasil penelitian ini, penulis dapat menarik garis kesimpulan sebagai berikut:

1. Remaja pengajian majelis takliril Darussaadah sangat berperan dalam

membina Remaja dilingkungan Rt.OJ I dan Rt 012 yaitu senantiasa

mengajuk para remaja tersebut ikut dalam kegiatan di majelis taklim di

mana dalam kcgialan tcrsebut para remaja diberikan berbagai macam Umu

pcngctahuan,khususnya pengctahuan agarna yang mcngandung ajaran untuk

senatiasa berakhlak mulia, nmeningkatkan llmu pengetahuan, pemberantas

kebodohan dan kemiskinan saling honnat menghonnati berbakti kepada

kcdua orang tua scrta mcnjalankan perintah Allah selain itu para remajajuga

diberikan keterampilan-ketcrampilan lainnya yang sesuai dengan potensi

mereka.Remaja majelis taklim juga berpenm dalam mempersatukan para

remi\ja dilingkungan Rt 011 dan Rt 012 menjadi remaja yang tidak

terpisahkan dan senatiasa berakhlak mulia, baik terhadap Allah diri sendiri

n1aupun orang lain.

2. Dalam menanggulangi kenakalan remaJa, remaJa majlis taklim

memprioritaskan kepada remaja yang tidak nakal agar mereka tidak ikut­

ikutan menjadi nakal. Oleh karena itu mereka diberikan kesibukan-

Page 85: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

71

kesibukan dengan berbagai kcgiatan, diantaranya ialah kegiatan mingguan

dalam bcntuk pcngajian mingguan, diskusi ilmiah mengcnai bahaya narkoba

dan cara penanggulangannya dan mengenai free seks, acara tabunan seperti

pekan muharram, dimana dalam acara ini diadakan berbagai macam

perlombaan antara lain, lomba sepeda hias, lomba cerdas cermat, lomba

azan, lornba hafal al qur'an dan lomba pcragaan busana muslim,17 agustus,

dalam memperingati hari kernerdekaan ini para remaja bekerja sama dengan

pemerintah dalam hal ini J,;etua Rt untuk mengadakan berbagai macam

perlombaan seperti lomba makan kerupuk, sepeda hias lomba memasak,

lomba joget balon, dan lain - lain. Isra mi'raj diadakan setahun sekali yaitu

dengan cara pernbacaan tahlil, rawi barzanji, pemberian materi. Se1ta

pembacaan do'a. peringatan Isra mi'raj ini biasanya diselenggarakan

bersamaan dengan penutup program.

B. Saran

I. Dalam melakasanakan kegiatan, hendaknya semua anggota dilibatkan secara

aktif, dengan demikian mereka akan lebih mempunyai rasa memiliki terhadap

rnajlis taklim itu sendiri. Karena selama ini nampak kelihatan yang aktif

bekerja dalmn setiap kepanitiaan hanyalah orang-orang tertentu dan itu-itu

saja, sementara yang lainny<\ hanya sebag::(i pelengkap.

Page 86: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

72

2. Frckucnsi rncngaji dan waktu mcngaji hendaknya dipertirnbangkan lat,~,

karena scptrtinya para Jamaah sudah merasa bosan. Sehingga setiap

pengajian jumlah mereka selalu berkurnng. Khususnya remaja putri, dan

perlu diadakan promosi lagi agar jurnlah Jamaah dapat lebih meningkat.

3. Pcngajian dari rurnah kc rurnah harus diadakan lagi. Karena pengajian dari

rurnah ke rumah dapat mcnmik remaja lebih banyak lagi, dan dapat

rnemperkuat tali silarurrahrni.

4. Dalam usaha menanggulangi remaja, hendaknya lebih ditingkatkan lagi

usaha-usaha lainnya, tidak hanya mernberi pengarahan dan mencanangkan

gcrakan sholat bcrJamaah. Tetapi pcrlu diadakan perjalanan untuk

mcngunjung;i panti rehabilitasi agar rernaja lebih memahami tentang akibat

dari bahaya narkoba.

Page 87: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

DAFT AR PUST AKA

Arifin, M, Kapita Se!ekra Pendidikan, (!shun dun Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 1991, cet. ke-1.

A Nasir, Sahilun, f'ffmw11 !'erulid1ku11 Agu111a /erhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, J 999, cet.kc-1.

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Dasur-dasur Pukok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1970.

Daradjat, Zakiah, Jlmu .!1wu Agumu, Jakaita: Bulan Bintang, 1990, cet. ke-12.

_______ , Keschatan fvfenta!, Jakarta: Gunung Agung, 1978, cet. ke-6.

____ , ivlembinu Nilai-nilai iv/oral di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, cet. ke-4.

_, Pembinuan Rema/a, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, cet. ke-2.

Departemen Agama RI, Al-Qur 'an dan l'erjemalznya, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an, 197711978.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, cet. ke-10.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1,·ns1kloped1 Islam, Jakarta: lchtiar Barn Van Hoeve, 1994, Jilid ke-3.

Hasbullah, M, Sejarah Pendidikan hlam di Indonesia, (Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999, cet. ke-3.

Hasim, Umar, Cara iv!endidik Anak dalam Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 1985, cet. ke-2.

Jamhur, I dan Surya, M, Bimbingan dan Penyu!uhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, 1981, cet. ke-15.

Kartono, Kartini, Psikologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 1986, cet. ke-1.

71

Page 88: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

Ma'luf, Luis, Kamus Jvfunjid. Libanon: Darul Masyrik, 1986, cet. ke-28.

M, Kaliali, Asad, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1987, cet. ke-2.

Munawir, Achmad Warson, Al".Munawir, Kamus Arab Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif

Nurul Huda, dkk., Pedoman Jvfajelis Tak/i111, Jakarta: 1990, cet. ke-4.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psiko!ogi Rema/a. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, cet. ke-4.

Suyanto, Agus, Psiko!ogi Perkembanga11, Jakai1a: Aksara Baru, 1981, cet. ke-1.

Sudarsono, L"lika Islam J'entang Kenakalan Rema;a. Jakarta: Rineka Cipta, 1989.

-··--- , Kenakalwz l?emaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, eel. ke-3.

Sucljono, Anas, Penganrar S1atistik l'endidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, cet. ke-7.

Simanjuntak, !3, l'enguntur kr111111zo!ug1 dan Soswlogi, Bandung: Tarsito, 1997.

Syureich, H.M., Penungkal Kenakalan Rema/a, Jakarta: Pesantren Ash-Shidiqiyyah, 1991, cet. ke-1.

Walgito, Bimo, Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency), Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 1982.

Yunus Mahmud, Kwnus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Hilda Karya Agung, cet. ke-8.

, Sejarah Pr:ndidikun Islam. Bandung: Hilda Karya Agung, 1990, cet. ke-10.

Zaidan, Abdul Karim, Dasar-dasar J/mu Da 'wah, Jakarta: Media Da'wah, 1984, cet. ke-2.

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. ke-2.

74

Page 89: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

PEDOMAN \VA'WANCARA

Nama : Trie Buwono

Jabatan : Pembina Pengajian Remaja Majelis Taklim

Alam at : JI. Mampang Prapatan XV B No. 50 Rt. 012/05

Kel. Duren Tiga. Kee Pancoranl2760

Jakarta Selatan

Tanggal Wawancara : 27 Juni 2003

Wawancara dengan Pembina Pengajian Remaja Majelis Taklim Darussa'adah

I. Bisakah Bapak jelaskan bagaimana sejarah berdirinya pengajian . remaja

darussa' adah ?

Pengajian remaja Darussaadah dipelopori seorang tokoh yang bernama Bapak

Ors. Sobir Tuhulele, pada awalnya beliau melihat bahwa dilingkungan sekitar

' majelis taklim Darussaadah belum ada kegiatan yang dilakukan oleh remaja,

kemudia beliau mendekati para remaja, untuk mengadakan pengajian rumahan

yang berisikan tahlil, pemberian materi fiqh dan sebagai wadah silatun-ahmi.

Dan di sana sudah terdapat sebuah Majelis Taklim yang menyelenggarakan

pengajian untuk kaum !bu dan Bapak, lalu para pemuda berinisiatif untuk

membuat pengaj ian formal, yang diadakan di Majelis Taklim tersebut. Maka

para re1mtja rnerninta izin kepada pemilik Majelis Taklim Bapak H. Romli l ii • it <, , ' ' , " Ii' : · 1 _ ft ' ·

untuk mengadakan peti~ajian Remaja di Majelis Taklim itu, dan Bapak H.

Page 90: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

Rom Ii menyetujui usulan tersebut.. Dengan demikian berdililah pengajian

Majelis Tak!im Darussadah.

2. Kial apa saja yang dilakukan dalam merekrut anggota ?

Kiat-kiat yang dilakukan yaitu dengan cara mengundang para remaja dalam

acara-acara seminar yang diadakan oleh pengajian remaja Darussaadah, dan

mengikutsertakan para remaja dalam setiap kegiatan-kegiatan.

3. Atas pertimbangan yang mendasari timbulnya ikatan remaja ?

Karena di sekitar lingkungan Majclis Taklim belum terdapat kegiatan positif

yang dapat mcngisi waktu luang para remaja.

4. Kendala apa saja yang di hadapi dalam membina remaja ?

Tidak ada kendala yang dihadapi dalam membina para remaja, hanya saja

kendala itu muncul dari dalam diri remaja itu sendiri seperti malas, sibuk dan

lain sebagainya. Sehingga banyak remaja yangjarang mengikuti pengajian.

Page 91: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

Nama

Jabatan

Alamat

PEDOMAN \VA \VANCARA

Ahmad Junadi

Kctua Pengajian Remaja

JI. Mampang Prapatan XV B No. 42 Rt. 012/05 Ke!. Duren Tiga

Kee. Pancoran 12760 Jakarta Selatan

Hasil wawancara Dengan Ketua Pengajian Remaja Majelis Taklim Darussa'adah

I. Sebagai ketua remaja, tolong anda berikan gambaran wnum mengenai

pembinaan remaja Majelis Taklim Darussa'adah?

Pembinaan Remaja Majelis Taklim Darussa'adah diterapkan dengan

men1,rikuti pola pembinaan remaja dari pengajian lain, seperti dalam ha!

materi, konsep dari materi dilihat dari pengajian lain, kemudian diterapkan di

Majelis Taklim ini.

2. Dalam melaksanakan program pengajian, pasti diperlukan pendanaan.

Bagaimana cara anda menanggulangi ha! tersebut?

Dalam menanggulangi hal tersebut kami para pengurus membuat proposal

untuk pencarian dana, dan kebanyakan dana tersebut berasal dari masyarakat

sekitar, dari panitia dan dari peserta lomba.

3. Bagaimana respon anggota terhadap program yang dilaksanakan?

Cukup besar, apalagi di kalangan para remaja, mereka sangat antusias dengan

kegiatan tersebut, karena sesuai dengan keadaan I kebutuhan remaja.

Page 92: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

4. Adakah kordinasi antara rernaja Majelis Taklirn dengan Pemerintah setempat

dalarn melaksanakan suatu program ?

Tentu ada, karena dalarn m~.mbuat proposal kami memerlukan persetttjuan

pemerintah setempat.

Page 93: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

ANG KET

Untuk Peserta l'engaJian Remaja Majlis Taklim Darussadah Mengenai

Penrnan Uenlllja Pengajian dalam llpaya Memrngguhrngi Kenakalan Remaja

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf A,B,C dan D 2 . .Tawablah pertanyaan-pertanyaan berikut denganjawaban yang sebenar-

benarnya 3. Kejujuran anda sangat kami hargai 4. Jawaban ru1da kami jamin kerahasiaannya 5. Selamat menge1jakan dan Terimakasih atas pa1tisifasinya

A. Kcgiatan Keagamaan

L Bagaimana pendapat anda tentang kcberadaan Majlis Taklim Darussada11 ini ?

a. Sangat penting b. Penting c. Kurang penting d. Tidak penting

2. Apakah anda mcngikuti pengajian secara nitin ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang cl Tidak pernah

3. Sia pa yang mendorong anda unh1k bergabung dalam jamaah majlis taklim remaja '

ini '!

a. Alas kemauan sendiri

b. Ajakan temru1

c. Perintah orang tua

d. Ikut-ikutan

4. Apakah yang mendorong anda untuk bergabung dalam majlis taklim remaja ini ?

a. Menambah pengetahuan agama

b. Memperbanyak teman

c. Mengisi waktu luang

d. Iscng-iseng saja

Page 94: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

5. Bagaimana pendapat anda tentang materi yang diajarkan oleh pengajar atau

ustadz anda ?

a. Sangat sistematis sehingga mudah dipahami

b. Cukup sederhana

c. Sering bcrbelit-bclit sehi11gga sukar dipahami

d. Tidak 111e11arik

6. Setelah anda mengikuti pengajian, apakah anda mengamalkan ilmu yang di dapat

dari Majlis Taklirn ini?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

B. Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

I. Setelah mengikuti pengajian dengan materi pernbacaan Al Quran, apakah anda

membiasakan diri membaca al Qur'an ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

2. Apakah anda pernah mengulur-ngulur waktu dalam melaksanakan shalat?

a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu

3. Apakah anda mclaksa11aka11 puasa di bulan Ramadhan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

4. Apa yang and a lakukan jika diperintah oleh orang tua anda?

a. Menjalankan perintahnya dengan senang hati

b. Manjalankan dengan hati kesal

c. Tidak menghiraukan

d. Membantah perintah

5. Apakah yang anda lakukan jika kawan anda terlibat perkelahian?

a. Menasehati dan melarang

b. Melarang

c. Membiarkan

d. lkut serta

Page 95: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

6. Apa yang anda Jakukan jika kawan anda terkena musibah?

a. Menolong dan menghibumya c. Mengucapkan rasa iba

b. Melihat dan menjenguk d. Masa bodoh

C. Upaya yang dilakukan Majlis Tak!im dalam menanggulangi kenakalan

rcn1aja

1. Apakah ada perhatian yang serius dari ustadzjika di ketahui ada teman anda yang

bermasalah ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

2. Pemahkah ustadz memberikan informasi tentang tata pergaulan kepada anda?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

3. Pemahkah ustadz menjelaskan tentang berbagai penyimpangan yang m"enjurus

kepada kenakalan remaja ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

4. Pernahkah ustadz and a memberi infonnasi ten tang cara-cara pencegahan terhadap

penyalahgunaan obat-obatan terlarang I narkoba dan dampaknya bila

n1enggunakan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pemah

5. Menurut pendapat anda, sejauh mana perhatian ustadz terhadap anak-anak yang

terjerumus ke dalam kenakalan remaja?

a. Sangat tinggi b Tinggi c .. Sedang d. Rendah

6. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan ustadz dalam menanggulangi kenakalan

remaja, misalnya i). Memberi.B,ii!fgarahan 2). Mencanangkan gerakan shalat ' • • ' .N

berjamaah 3 ). Mengunjungi pan ti rehabilitasi 4). Membeikan bantuan morai

secara Jangsung

a. 1,2,3,4 c. 2 dan 3

b. I dan 2 d. I dan 4

Page 96: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

DEl'AHTl".Mi•:t~ AC;AMA l/NIVERSl'l'AS ISLAM NEGEIH

SY ARIF !llDA YATUl.LAll ,JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARIJIY:AH DAN KEGURUAN

da Nomor 9$, Ciputat 154 !2. lnd011.,~ia

Tlllp. ; (li2·7 I) 744:\328, 7401')2j, F11x.(62·21) 7402982

Efllllil : [email protected]

l:

--ET/PP.02.~/ .. Il ... .120(5) ..

I (satu) berkas

Bimbingan Skripsi

A>Salamu 'alaikum wr. wb.

. mm "'= *"'-

Jakarta, 3. ... .E'.!'.~!Y.~~ .. ?0?3. .......................... .

Kepada

Yth. I .. Pi;:~, .. lil, .. .!'.iwJ,H.~.11l;l, .. nlL ........................ . 2 ..... .

Dasen Fakultas l!mu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara 1mtuk menjadi Pembimbing VII (materi/ teknis) *) penulisan skiipsi mahasiswa:

Na ma

Nomor Pokok

Jurusan

Judul Skripsi

.Rahwaw.a ti .. 991~0155::io ...

P~rrlidikan . .Agama .Lslair ................ .

·Pel.'al'.lan·-l'engaj-ian E<emaja ·Majlis ·'I'a1·H.rn ·Daarussa'·"dah··

·Dalam· Meuanggulang;.!: -Kenak.,:la.n··R.einll:ja ··················· .............................................................

Judul terse but ti;lah disr::tujui oleh jurusun yang bersangkutan pada tanggal .3.Ji.'oOr.unri ... dc11g,1n 011t line, abstraksi dan daftar pustaka terla1n~ir.

lli1nbingan skripsi ini harap d,iselesaikan i;_lalan1 \Vaktu 6 (cna1n) bulan. yakni sa111pai dcngan tanggal .?. .. ~.~~.~.1:1:~ .. ?.9.93.... . ............... ., ... .

Setelah.judul tersebut dikonsultasikan dengan Pembimbing terjadi perubahan, harap

segera dilaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksaksanakan pada bulan ketiga dan kelima kepada Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan I.

Der.1ikianlah, ntas kesediaan Saudara karni ucapkan teri1na kasih.

Wassalan1.

~sebagai laporan)

urusan ,Pe11(!:i_ci~lc.El!l .. J\f;8.Jll1l.. I>0ll8JJi!

Page 97: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEG ER I

SY ARIF HIDA VA TULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

Jl.Ir.H.Juanda Nornor95, Ciputal 15412. lndoneai&

Tdp. : (62·2 I l 7443328. 740192.S. fax.(62-21) 7402982 I::nuil : uinjkL'~cabi.netid

No1nor Lamp.

Ha I

Ten1busan:

ETffL.02.2NI i .. 2.003

RISET/W A WANCARA

Kcpada Yth.

··Pemb·i!'w··Pe.ngajiun .. Ke.tJJ!).jn ..... . . Maje.l.is .. Takl.im .. Darus.s aad0.\1.

di

Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan horn1at kan1i sa111paikan bah\va:

Jakarta, .2/f ... J\m.i .. 2.003 .................. .

Nama .... ll>iJ:\m.'1~'..'1~.i. ....................................................................... . Alamat . . .J.~. ! J:!~roP.~ T:t.g .. R.~ ~l?.0.~ 0:~ .. }~ .. T? .. ~ ~. ! .~7 ............. ............ ..

. .R !;, ,,QJ. 2./ Q S ... Jo\i.~. , ! .t:+:(~ ... ,ii. ;i:,, \'~, \;1 .. ) ?7. ~9 ........................ .

adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Kcguruan UJN Syarif Hidayatullah Jakarta;

Nomor Jnduk Jurusan/Semester Tahun Akademik

99~ .1.Q:\ .552.0 ........... . P.f\.I .. I .. 1.~ ............... . 2, ()(1:5, .@,()()': .............. .

Sehubungan dengan tugas pcnyelcsaian Skripsi dcnganjudul .. 12\';.B/.\Nl>.N .. P.J;;NGAJ.JAtl... REMAJA f•l' ""LI•' 'l'''" I" "J.''11''""'--i•' '!'l '- UP''Y\. l"""""'"G.GIJL"IGI •••••• ,.,,,,.,,, .~\~/;;... ,.;:i. •• •-:~ • .0 •• 1. ••• 1 ..... ·~ .. :h),..,.1.;. .L,.;. .. ,_,,i,_1 ,~~·l" J.\ r .,',l.L:...l)L;-\,)1; .-U' .J • ...

Olch karcna itu kami mohon kesediaan Saudara untuk mencrima dan membantu 111ahasiswa terscbut.

Demikian atas perhatian dan kesediaan Saudara kami ueapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum '-'T.wb.

Page 98: PERANAN REIVIA.JA PENGAJIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24462/1/...DAARUSSAADAH DALAM UPAYA MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA telah diujikan

MAJLIS TA'LIM

DARUSSA'ADAH Sekretariat: JI. Mampang Prapatan XV, Gg. HR. RT. 0011/05

Kel. Durentiga, Kee. Pancoran, Telp. 7983547, 7987118, Jakarta Selatan

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

Alamat

Jabatan

: Trie Buwono

: JI. l'Vlampang Prapatan XV B No50 Rt 012 Rw 05 Ke!. Duren Tiga

Kee. Pancoran Jakarta Selatan. 12760

: Pembina Pengajian Rcmaja

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama

Alarnat

: Rahmawmi

: JI. Mampang Prapatan XV B No37 Rt 012 Rw 05 Ke!. Duren Tiga

Kee. Pancoran Jakarta Selatan. 12760

Telah melaksanakan penelitian di Majlis Taklim Darussa'adah, sehubuingan

dengan skripsi yang be1judul " Pera11m1 Pe11gc!jia11 Remaja Majlis Taklim

Darussa 'adah da/am Upaya lvfe11a11gg11/a11gi Kenakalan Remaja" yang dilaksanakan

pada tanggal 30 Mei 2003- 16 Juli 2003

Demikian surat keterangai1 ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta Agustus 2003

Trie B1 wono