peranan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/se 120108...

86
Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam Disusun Oleh: Muhammad Iqbal NIM : SE.120108 KONSENTRASI PERBANKAN PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2017/2018

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota

Jambi

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam

Disusun Oleh:

Muhammad Iqbal

NIM : SE.120108

KONSENTRASI PERBANKAN

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2017/2018

Page 2: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

ii

Page 3: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

iii

Page 4: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

iv

Page 5: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

v

MOTTO

....ِمِ هِ سِ فِ ن ِ اهِابِ اِمهِوِرِ ي ِ غهِي ِ ِىتِ حهِِمِ وِ قهِابِ مهِرِ ي ِ غهِي ِ ِلهِِاللهِِنِ اِ ... “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra‟d: 11).1

1Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Surat Ar-ra‟d ,11, Departemen Agama RI (Bandung: Penerbit

Diponegoro, 2011)

Page 6: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Abah Sayyid Usman Al Mukhdor Bin Sayyid Salim Al Mukhdor dan Ibu

Mainun, serta adik dan sanak saudara yang senantiasa memberi dukungan

moril dan materil dalam susah dan senang sehingga dapatlah penulis selesaikan

skripsi ini.

Untuk teman-teman Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi khususnya teman-teman Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tampa kalian mungkin penulis

tidak seperti ini dalam menyelesaikan skripsi ini hanyalah ungkapan terima

kasih atas segala dukungan yang kalian berikan selama ini hanya Allah SWT

yang dapat membalas kebaikan kalian.

Page 7: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

vii

ABSTRAK

Skripsi ini dilatar belakangi oleh permasalahan Peranan Pemerintah Dalam

Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi. Melalui penelitian ini ingin di

jawab dua hal penting yaitu bagaimana upaya yang di lakukan pemerintah dalam

pengentasan kemiskinan di kota jambi dan apa saja kendala yang di hadapi

pemerintah dalam melakukan pengentasan kemiskinan di kota jambi.

Untuk menjawab persoalan di atas, maka peneliti menggunakan

metodologi penelitian yang sistematik. Adapun pendekatan penelitian yang di

gunakan adalah kualitatif, setting penelitiannya di bappeda kota jambi, teknik

pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi.

Secara praktis penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran

mengenai permasalahan dan juga masukan bagi Pemerintah Kota Jambi,

khususnya peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota

Jambi.

Setelah melakukan penelitian tentang Peranan Pemerintah dalam Upaya

Pengentasan Kemiskinan di Kota Jambi dapat di ambil kesimpulan salah satunya

yaitu Peran Bappeda sebagai aparatur pemerintah dalam pelaksanaan dan

perencana pembangunan di Kota Jambi yang mana dapat kita lihat dari

pelimpahan wewenang Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan di Kota

Jambi yang mana bappeda bisa disebut juga sebagai dapur bagi pemerintahan.

Yang mengatur dan merencanakan setiap pembangunan guna melakukan

pengentasan kemiskinan yang ada di Kota Jambi.

Kata Kunci : Pemerintah dan Kemiskinan.

Page 8: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

viii

Page 9: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

ix

Page 10: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………….... i

NOTA DINAS……………………………………….…………………………………………………... ii

PENGESAHAN………………………………………………………………………………………… iii

PERNYATAAN………………………………………...………………………………………………. iv

MOTTO…………………………………………………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN………………………………………………………………………………….…… vi

ABSTRAK………….……………………………………………………………………...………..….. vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..... viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….…... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………. 6

C. Batasan Masalah………………………………………………………………………………… 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………………………………….. 7

E. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………………….…….. 8

F. Kerangka Teori…………………………………………………………………………………. 10

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian…………………………………………………………………………... 15

B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian……………………………………………………………. 16

C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………………………………………. 16

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………………... 18

E. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………………… 19

F. Uji Keabsahan Data……………………………………………………………………………. 21

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kota Jambi…………………………………………………………………………….. 22

B. Keadaan Geografis Kota Jambi………………………………………………………………... 28

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Program dan Kebijakan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota

Jambi………………………………………………………………………………………….. 33

B. Kendala Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota

Jambi………………………………………………………………………………………….. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………...…………………………………………………. 63

B. Saran – saran………………………………………………………………………………….. 64

C. Kata penutup………………………………………………………………………………….. 65

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 66

LAMPIRAN

Page 11: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan persoalan global yang dihadapi di setiap

wilayah didunia. Tingginya angka kemiskinan mengundang perhatian dunia

untuk menurunkan jumlah penduduk miskin dunia. Oleh karenanya

pengurangan jumlah penduduk miskin menjadi salah satu kesepakatan global

yang dinyatakan dalam Tujuan Pembangunan Millenium ( Millenium

Development Goals/MDGS ) yang diukur capaiannya pada akhir 2015, dan

dilanjutkan dengan Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable

Developments Goals/SDGS) pasca 2015.

Masalah kemiskinan juga bersifat multidimensi, dimana kemiskinan

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kemiskinan

bukanlah sebatas permasalahan ekonomi melainkan juga permasalahan sosial.

Kemiskinan juga menjadi hal yang mendasari munculnya berbagai

permasalahan sosial lain dimasyarakat seperti kebodohan akinbat kurangnya

akses pendidikan, pengangguran, peningkatan jumlah anak jalanan dan

pengemis, serta meningkatnya tindak kriminal. Oleh karena itu, kemiskinan

juga disebut sebagai akar dari kejahatan. Karena terdesak oleh kebutuhan yang

harus dipenuhi serta minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, terkadang

menyebabkan orang-orang miskin melakukan jalan pintas dengan melakukan

tindak kriminal seperti pencurian, perampokan, pengedaran narkoba hingga

pembunuhan untuk memenuhi kebutuhannya.

Page 12: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

2

Penanggulangan kemiskinan menjadi isu penting karena : (1)

merupakan masalah yang tidak dapat ditunda; (2) harus menjadi prioritas

utama dalam pelaksanaan pembangunan; (3) sesuai dengan prinsip keadilan

dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan; (4) menjadi komitmen

bersama (nasional dan daerah) yang harus dilakukan secara sistematis, lintas

sektor, lintas pelaku, terpadu dan berkelanjutan.

Dalam hal pengurangan kemiskinan, indonesia sendiri sebenarnya

tercatat dua kali mendapat apresiasi dalam hal pengurangan kemiskinan.

Pertama, pada zaman orde baru, bank dunia memberikan apresiasi kepada

indonesia sebagai negara yang berhasil menurunkan tingkat kemiskinan,

dimana tingakt kemiskinan di Indonesia telah berhasil diturunkan dari sekitar

40% pada tahun 1976 menjadi sekitar 11% pada tahun 1996 berdasarkan data

Badan Pusat Statistik. Kedua, pada periode 2005-2009. Berdasarkan catatan

Worldfactbookdan World Bank, penurunan jumlah penduduk miskin di

indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara laninnya. Angka

kemiskinan di tahun 2005 sebesar 15,97% (35,1 juta orang) dapat ditekan

menjadi (29 juta orang) per Maret 2012. Ini menunjukkan telah terjadi

pengurangan jumlah penduduk miskin hingga 6 juta orang dengan tingkat

konsistensi penurunan yang terjaga, termasuk pada pasca krisis dan

perlambatan global 2008-2009.

Namun demikian, sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, terjadi

perlambatan penurunan angka kemiskinan (angka kemiskinan menurun tetapi

dalam laju yang melambat). Dimana angka kemiskinan di indonesia sebesar

Page 13: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

3

12,36% pada tahun 2011, hanya turun menjadi 11,13 pada tahun 2015 (tidak

sampai 0,5% pertahun). Hal ini disebabkan karena kondisi kemiskinan yang

tersisa umumnya kronis, dan lokasinya makin tersebar.

Demikian pula dengan Provinsi jambi yang juga kondisi kemiskinannya

fluktuatif. Dari 8,40% pada tahun 2010 menjadi 7,9% pada tahun 2011 dan

8,42% pada tahun 2012 menjadi 8,20% pada tahun 2013 dan 9,12% pada

tahun 2014.

Table. 1.1

Tahun Tingkat kemiskinan di kota jambi (%)

2010 9,9%

2011 9,27%

2012 9,80%

2013 8,31%

2014 8,90%

Sumber : Bappeda Kota Jambi

Melihat dari tabel diatas hal yang sama juga terjadi di Kota Jambi,

dimana angka kemiskinan di Kota Jambi fluktuatif mulai dari 9,9% pada tahun

2010, sempat turun menjadi 9,27% pada tahun 2011 kemudian naik lagi

menjadi 9,80% pada tahun 2012, dan turun menjadi 8,31% pada tahun 2013dan

naik lagi menjadi 8,90% pada tahun 2014. Jika diamati laju penurunan

kemiskinan baik di Provinsi maupun Kota Jambi sejak tahun 2010 hingga 2014

terjadi perlambatan yaitu tidak sampai 0,5% per tahun.

Dengan kondisi penurunan kemiskinan yang melambat tersebut, bahkan

bisa naik jika terjadi guncangan seperti krisis ekonomi, kenaikan harga BBM,

atau penurunan harga komoditas, tentunya dibutuhkan langkah-langkah

penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan komprehensif. Oleh

Page 14: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

4

karenanya Pemerintah didalam Rencana Pembangunan jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2014-2019 telah menargetkan penurunan angka

kemiskinan menjadi 4,2% pada tahun 2019 dari 10,96% pada tahun 2014.

Untuk mendukung target tersebut pemerintah Provinsi Jambi telah

menetapkan target sebesar 3,8% pada tahun 2021 dari 9,12% pada tahun 2014.

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah kota jambi juga telah menetapkan

target penurunan angka kemiskinan yaitu sebesar 8-10% pada tahun 2018 dari

8,90% pada tahun 2014. Tentunya dengan laju penurunan angka kemiskinan

Nasional. Provinsi dan Kota Jambi yang rata-rata hanya kisaran 0,5% pertahun

tentunya bukanlah hal yang mudah untuk mencapai target tersebut.

Dalam hal tersebut Pengelolaan keuangan daerah sangat besar

pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

yang kuat dan berkuasa serta mampu mengembangkan kebesarannya atau

menjadi tidak berdaya tergantung pada cara mengelola keuangannya.

Pengelolaan daerah yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif atau

memenuhi value for money serta partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan

keadilan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya

mengurangi jumlah pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan.

Untuk pengelolaan daerah tidak hanya dibutuhkan sumber daya manusia,

tetapi juga sumber daya ekonomi berupa keuangan yang dituangkan dalam

suatu anggaran pemerintah daerah.2

2Lanis,Pendapatan Daerah dalam Ekonomi Orde Baru (Jakarta: BPFE-UI, 1999),30

Page 15: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

5

Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah.

Anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan

kapabilitas, efisiensi, dan efektifitas pemerintah daerah. Anggaran daerah

seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya

pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan, alat bantu pengambilan keputusan

dan perencanaan pembangunan, alat otoritas pengeluaran di masa yang akan

datang, ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi semua

aktivitas di berbagai unit kerja. Anggaran sebagai instrumen kebijakan dan

menduduki posisi sentral harus memuat kinerja, baik untuk penilaian secara

internal maupun keterkaitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang

selanjutnya mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Kinerja yang terkait dengan anggaran merupakan kinerja keuangan berupa

perbandingan antara komponen-komponen yang terdapat pada anggaran.

Terkait hal tersebut, dalam upaya mengakselerasi dan meningkatkan

efektivitas upaya penanggulangan kemiskanan, Pemerintah telah

mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan yang diperbarui dengan Peraturan Presiden

Nomor 96 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 15

Tahun 2010 tentang percepatan Penanggulangan kemiskinan. Peraturan

Presiden tersebut mengamanatkan untuk dibentuknya wadah koordinasi lintas

sektoral dan lintas pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan,

baik ditingkat pusat maupun Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 16: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

6

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti termotivasi untuk

meneliti lebih jauh tentang “PERANAN PEMERINTAH DALAM UPAYA

PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA JAMBI”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil

suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi dalam

mengentas/menanggulangi kemiskinan di Kota Jambi?

2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Jambi dalam

mengentas/menanggulangi kemiskinan di Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam tiga

aspek, yaitu:

Pertama, dari sisi objek materi nya, penelitian ini membatasi diri hanya

pada Peranan Pemerintah dalam Upaya mengentas kemiskinan di Kota Jambi.

Dengan demikian, maka pembicaraan di dalam skripsi ini tidak akan

menyentuh aspek-aspek di luar hal tersebut.

Kedua, dari sisi lokasi penelitiannya, skripsi ini dibatasi pada instansi

Bappeda Kota Jambi.

Page 17: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

7

Ketiga, dari sisi waktu penelitiannya, dibatasi pada tahun 2014. Hal ini

dengan pertimbangan bahwa satu tahun mundur dari tahun 2015 menjadikan

diskursus ( pembahasan ) penelitian ini menjadi lebih up to date (kekinian).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

a. Ingin mengetahui seperti apa Upaya yang dilakukan pemerintah Kota

Jambi dalam pengentasan kemiskinan;

b. Ingin mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh Pemerintah Kota

Jambi dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota Jambi;

2. Kegunaan Penelitian

a. Ingin memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang

Peranan Pemerintah dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota

Jambi.

b. Bagi pihak yang terkait, khususnya praktisi pendidikan, masyarakat

maupun pemerintah penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih yang positif bagi pembaharuan dunia pendidikan untuk

menjadi lebih baik.

c. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Satu (S1) pada jurusan Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Universitas Islam Negeri (UIN)

Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 18: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

8

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan kepustakaan mengenai penelitian-penelitian

terdahulu yang memiliki korelasi dengan penelitian ini ternyata ditemukan

adanya beberapa literatur terdahulu yang memiliki kesamaan dan perbedaan

dengan penelitian ini. Adapaun hasil tinjauan pustaka yang dimaksudkan

adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dengan judul

“Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,

dan Kemiskinan: Pendekatan Analisis Jalur (Studi pada 29 Kabupaten dan 9

Kota di Provinsi Jawa Timur).Dalam tulisannya Ahmad memaparkan tentang

mekanisme keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan

kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kemudian Ahmad juga memaparkan kedala dan upaya yang dilakukan untuk

menekan angka pengangguran dan kemiskinan guna mencapai pertumbuhan

ekonomi yang lebih baik di jawa timur.3

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Jufriadi dengan judul “Faktor-

faktor yang Berpengaruh terhadap Kemiskinan di Kabupaten Sampang

Madura.”.Adapun hasil kesimpulan dari penelitian beliau adalah bahwa

kemiskinan dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi,

dan faktor pendidikan.4

3Ahmad, “Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan

Kemiskinan: Pendekatan Analisis Jalur (Studi pada 29 Kabupaten dan 9 Kota di Provinsi Jawa

Timur).”Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm. 18 4Jufriadi, “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kemiskinan di Kabupaten Sampang

Madura” Skripsi (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2015), hlm. 4

Page 19: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

9

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Yonatan Pasaribu dengan judul

“Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Fungsi Pendidikan, Kesehatan,

Perlindungan Sosial dan Infrastruktur terhadap Kemiskinan di Indonesia

Tahun 2010-2013 (Studi Kasus 33 Provinsi di Indonesia).” Adapun

kesimpulan dari penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah fungsi

pendidikan berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Sedangkan pengeluaran

pemerintah, fungsi kesehatan, dan perlindungan ternyata berpengaruh negatif

terhadap kemsikinan. Pengeluaran pemerintah fungsi infrastruktur tidak

berpangaruh terhadap kemiskinan.5

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Azwardi dan Sukanto dengan

judul “Efektivitas Alokasi Dana Desa (ADD) dan Kemiskinan di Provinsi

Sumatera Selatan.” Adapun hasil penelitian beliau adalah bahwa penyaluran

dana ADD belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bila dilihat dari

jumlah yang disalurkan hingga tahun 2012 belum satu pun yang memenuhi

ketentuan yang berlaku (minimal 10% dari dana bagi hasil ditambah pajak

dikurangi belanja pegawai).6

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh James Erik Siagian dengan

judul “Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program

Pengembangan Kecamatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten

Deli Serdang.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan

5Yonatan Pasaribu, “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Fungsi Pendidikan,

Kesehatan, Perlindungan Sosial dan Infrastruktur terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2010-

2013 (Studi Kasus 33 Provinsi di Indonesia).”Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro, 2016),

hlm. 5-7 6Azwardi dan Sukanto, “Efektivitas Alokasi Dana Desa (ADD) dan Kemiskinan di Provinsi

Sumatera Selatan.” Journal of Economic and Development Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 12,

No. 1. Edisi Juni (2014), hlm. 29

Page 20: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

10

keberhasilan pengentasan kemiskinan dengan adanya program penyediaan

sarana sosial dasar sebesar 7 kali lebih besar dibandingkan tanpa adanya

program penyediaan sarana sosial dasar. Demikian juga dengan variabel

penyediaan sarana dasar.7

Dari semua penelitian diatas yang membedakan dengan skripsi peneliti

yaitu peneliti focus terhadap Peran Pemerintah Dalam mengentas kemiskinan

yang ada di Kota Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Pemerintah Daerah ( PEMDA )

a. Konsep Pemerintah Daerah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibai atas daerah-daerah

Provinsi dan daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota yang

masing-masing mempunyai pemerintahan Daerah. Pemerintah Daerah

adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam system dan prinsip. Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh

Undang-Undang ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Pemerintah

7Erik Siagian, “Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan

Kecamatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Deli Serdang.”Tesis (Medan:

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2007), hlm. 7

Page 21: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

11

Daerah sebagai lembaga unsure penyelenggara pemerintah daerah

terdiri dari Kepala Daerah dan Perangkat Daerah. Kepala Daerah

Untuk Provinsi disebut Gubernur, untuk Kbaupaten disebut Bupati dan

untuk Kota disebut Walikota. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah, kepala daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang meliputi

Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga

teknis Daerah serta untuk Kabupaten atau Kota termasuk kecamatan

dan Kelurahan.8

Bupati atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsure

penyelenggara pemerintahan daerah. Dengan demikian peran

pemerintah daerah adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk

cara tindak baik dalam rangka melaksanakan otonomi daerah sebagai

suatu hak, wewenang dan kewajiban pemerintah daerah untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan Perundaang-Undangan.

Juga sebagai daerah otonom, selanjutnya disebut daerah , adalah

kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah

yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat dalam system Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

8Dr. Arifin Tahir, M.Si, Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah,

Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 117

Page 22: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

12

Istilah pemerintah menurut Bagirmanan sebagaimana yang

dikutip oleh Syafruddin (2004;51) berasal dari kata dasar „Perintah„

mendapat kata sisipan „em‟ yang berarti suatu system dalam

menjalankan wewenang dan kekuasaan untuk mengatur kehidupan

social, ekonomi dan politik suatu Negara atau bagian-bagiannya, atau

sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung

jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan atau penguasa suatu

Negara.9

Istilah “ Pemerintah “ ini pula yang oleh kebanyakan kalangan

menyepadankan dengan istilah government ( bahasa Inggris ) dan

gouverment ( Bahasa Prancis ) yang keduanya berasal dari perkataan

latin gubermaculumyang artinya “ kemudi “. Istilah pemerintah ini

pula disinonimkan dengan penguasa, kadang juga diartikan sama

dengan eksekutif, yakni pemegang atau yang melaksanakan

pemerintahan secara riil dan ada pula yang mengistilahkan pemerintah

dengan jawatan atau aparatur dalam susunan pemerintahan.

Sementara itu istilah “ pemerintahan “ dalam bahasa inggris

dikenal dengan “ administration “ yakni proses, perbuatan atau cara

pemerintah atau segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam

menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dalam kepentingan

Negara. Selanjutnya, Moh. Kusnaidi dan Harmaily Ibrahim

sebagaimana dikutip oleh Syafruddin (2004;52), mengemukakan

9Ibid., hlm.120

Page 23: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

13

bahwa yang dimaksud dengan pemerintahan adalah Pemerintahan

dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara

dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan

Negara itu sendiri, jadi tidak diartikan sebagai pemerintah yang hanya

menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan meliputi tugas-tugas

lainnya termasuk legislative dan yudikatif .

Menurut Bagir Manan ( 1994 ) dengan mengacu kepada

beberapa pendapat para sarjana, menjelaskan pula bahwa secara

yuridis ada perbedaan yang sangat nyata antara ”Negara“ dan

“Pemerintah“.Negara adalah sebuah badan (body) sedangkan

pemerintah adalah badan kelengkapan Negara (organ). Pemerintah

sebagai alat kelengkapan Negara dapat diberi pengertian luas atau

dalam artian sempit. Pemerintah dalam artian luas mencakup semua

alat kelengkapan Negara yang pada pokoknya terdiri dari cabang –

cabang kekuasaan eksekutif, legislative, dan yudikatif atau alat

kelengkapan Negara lain yang juga bertindak untuk dan atas nama

Negara.

Dalam arti sempit pemerintah adalah cabang kekuasaan

eksekutif. Cabang pemerintahan eksekutif mewakili dua hal, pertama

sama dengan yudikatif dan legislative berperan sebagai alat

kelengkapan Negara, bertindak untuk dan atas nama Negara . Kedua

sebagai badan administrasi Negara yang mempunyai kekuasaan

mandiri yang dilimpahkan Negara.

Page 24: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

14

Berdasarkan gambaran tersebut diatas, dapat dikontruksikan

bahwa pemerintah dalam arti luas dalam konteks Indonesia adalah

keseluruhan alat kelengkapan Negara , yaitu Lembaga Tertinggi

(MPR) dan Lembaga-Lembaga Tinggi Negara (DPR, Presiden, MA

dan BPK). Sedangkan pemerintahan dalam arti sempit presiden beserta

jajaran/aparatur yang berada dalam lingkup kekuasaan eksekutif yang

selain atau tidak termasuk pemegang kekuasaan legislative dan

yudikatif sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945, pemerintah daerah mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Berdasarkan dari pemahaman diatas, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1) Kalau pemerintah hanyalah eksekutif yang menjalankan

pemerintahan dalam arti sempit, sedangkan pemerintahan

meliputi seluruh unsur atau fungsi penyelenggaraan Negara baik

eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

2) Kalau pemerintah menunjuk kesutau badan pemerintahan,

sedangkan pemerintahan merupakan proses atau cara dalam

memerintah.

Page 25: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

15

b. Peran Pemerintah Daerah.

1. Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada

suatu Badan Usaha Milik Pemerintah dan atau milik swasta.

Penyertaan modal tersebut dapat ditambah , dikurangi, dijual

kepada pihak lain dan atau dapat dialihkan kepada Badan Usaha

Milik Daerah. Pemerintah Daerah dapat memilik BUMD yang

pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan dan

pembubarannya ditetapkan dengan perda yang berpedoman pada

peraturan perundang-undangan.

2. Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna

membiayai kebutuhan tertentu dengan dananya tidak dapat

disediakan dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang dana

cadangan daerah ditetapkan dengan peraturan pemerintah.10

3. Pemerintah Daerah wajib melaporkan posisi surplus atau deficit

APBD kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

setiap semester dalam tahun anggaran berjalan.Pemerintah

daerah mengajukan rancangan perda tentang perubahan APBD,

disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya

kepada DPRD.

4. Pemerintah Daerah dapat membentuk badan pengelola

pembangunan di kawasan perdesaan yang direncanakan dan

dibangun menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah

10Bagas Nugroho, “ Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Daerah “ diakses dari

https://www.scribd.com/mobile/doc/45733420/Peran-Fungsi-Pemda.html, pada tanggal 6 November 2017

pukul 13.54.

Page 26: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

16

mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan

masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan

pengelolaan kawasan perkotaan.

Selain itu, peran Pemerintah Daerah juga dimaksudkan dalam

rangka melaksanakan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas

perbanutan sebagai wakil pemerintah di daerah otonom yaitu untuk

melakukan :

1) Desentralisasi.

Desentralisasi atau juga biasa disebut desentralisasi politik

yaitu melaksanakan semua urusan yang yang semula adalah

kewenangan pemerintah pusat menjadi kewenangan pemerintah

daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam

system Negara Kesatua Republik Indonesia.

Didalam desentralisasi politik semacam ini, rakyat dengan

menggunakan dan memanfaatkan saluran-saluran tertentu (

perwakilan ) ikut serta dalam pemerintahan, dengan batas wilayah

daerah masing-masing.

Menurut Nurcholis 9 (2005;4) mengemukakan bahwa

desentralisasi dibedakan menjadi dua :

a) Desentralisasi Teritorial ( territorial desentralisatie ) yaitu

penyerahan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri (autonomi) batas pengaturannya

Page 27: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

17

adalah daerah. Desentralisasi territorial mengakibatkan

adanya otonomi pada daerah yang menerima penyerahan.

b) Desentralisasi fungsional yaitu pelimpahan kekuasaan untuk

mengatur dan mengurus fungsi tertentu, batas

pengaturannya adalah batas fungsi.

2) Dekonsentrasi.

Yaitu menerima pelimpahan wewenang pemerintahan oleh

pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan atau

kepada Instansi fertikal diwilayah tertentu untuk dilaksanakan dan

tugas pembantu yaitu melaksanakan semua penugasan dari

Pemerintah kepada Daerah dan Desa dari Pemerintah Provinsi

kepada Kabupaten atau Kota atau Desa , serta dari Pemerintah

Kabupaten atau Kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas

tertentu. Persoalannya adalah bagaimana pemerintah daerah

mampu menerima semua kewenangan yang diserahkan untuk

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Mustopadidjaja (2003) menyatakan bahwa pemerintah

sangat ditentukan oleh tiga hal yaitu aparatur pemerintah,

organisasi birokrasi dan prosedur tatalaksananya, karena

ituapabila prosedur operasionalisasi suatu kebijakan ingin dapat

berjalan secara optimal dan sebagaimana mestinya perlu

dilakukan sosialisasi dan pemberdayaan terhadap aparatur

pemerintahan agar prosedur ketatalaksanaan dan bentuk

Page 28: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

18

organisasi birokrasinya sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan

dari misi yang akan dicapai.

Karena tugas pemerintah daerah adalah menciptakan

kesejahteraan umum,, maka kegiatan administrasi Negara dikenal

sebagai suatu kebijakan public, yang memiliki rentang pengaturan

dalam kuantitas dan kualitas seiring dengan kebutuhan konkret

masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

didalam kebijakan public, terkadang suatu upaya formulasi,

implementasi dan evaluasi secara konkret dan terukur dalam

merespon kebutuhan atau persoalan dalam masyarakat umum.

Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek

hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintah

daerah, potensi dan keberagaman daerah, peluang dan tantangan

persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-

luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan

kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan

system penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Pemerintah selaku pemegang kekuasaan eksekutif

dibedakan dalam dua pengertian yuridis, yaitu :

a) Selaku alat kelengkapan Negara yang bertindak untuk dan

atas nama Negara yang kekuasaanya melekat pada

kedudukan seorang kepala Negara.

Page 29: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

19

b) Selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas penyelenggaraan

pemerintahan atau selaku administrator Negara (pejabat

atau badan atas usaha Negara).

Pemerintahan adalah berkenaan system, fungsi, cara,

perbuatan, kegiatan, urusan atau tindakan memerintah yang

dilakukan atau diselanggarakan atau dilaksanakan oleh

pemerintah. Eksekutif adalah cabang kekuasaan dalam Negara

yang melaksanakan kebijakan public (kenegaraan dan atau

pemerintahan )melalui peraturan perundang-undangan yang telah

ditetapkan oleh lembaga legislative maupun atas inisiatif sendiri.

Administrasi (Negara) adalah badan atau jabatan dalam

lapangan kekuasaan eksekutif yang mempunyai kekuasaan

madniri berdasarkan hokum untuk melakukan tindakan-tindakan

baik dilapangan pengaturan maupun penyelenggaraan

administrasi (Negara).

Berkaitan hubungan antara pemerintahan dan administrasi

Negara, maka didalam organisasi modern sebagaimana Negara

dan perangkatnya , Max Weber mengintroduksi terminology

birokrasi dengan mengatakan “ Pemerintah tidak lain adalah yang

berhasil menopang klaim bahwa pemerintah yang secara eksklusif

berhak menggunakan kekuasaan fisik untuk memaksakan aturan-

aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam

organisasi pemerintahan diberntuk birokrasi “.

Page 30: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

20

c. Fungsi Pemerintah Daerah

Tugas pokok pemerintah adalah pelayanan yang membuahkan

kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran, sedangkan

birokrasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Birokrasi patrimonial yang berfungsi berdasarkan nilai-nilai

tradisional yang tidak memisahkan antara tugas , wewenang dan

tanggung jawab dinas dengan urusan pribadi pejabat.

2) Birokrasi modern (rasional) dicirikan dengan adanya

spesialisasi, hokum, pemisahan tugas dan urusan pribadi.

Fungsi-fungsi pemerintah daerah kurang lebih juga didukung

oleh perangkat daerahnya. Dasar utama penyusunan perangkat daerah

dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan

yang perlu ditangani. Namun tidak berarti bahwa setiap penangan

urusan pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.

Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya

mempertimbangkan factor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah,

cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan,

jenis dan banyaknya tugas , luas wilayah kerja dan kondisi geografis,

jumlah dan kepadatan penduduk , potensi daerah yang bertalian

dengan urusan yang akan ditangani, sarana dan prasarana penunjang

tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan organisasi perangkat daerah

dibagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

Page 31: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

21

1) Sekretaris Daerah.

Dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris daerah

mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam

menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan

lembaga teknis daerah. Sekretaris DPRD dipimpin oleh sekretaris

DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas :

a) Menyelenggarakan administrasi kesekretarian DPRD.

b) Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.

c) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

d) Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang

diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai

dengan kemampuan keuangan daerah.

2) Dinas Daerah.

Merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala dinas

daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalu

sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah merupakan unsure

pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk

badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Kepala badan,

kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut bertanggung

jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Page 32: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

22

3) Kecamatan.

Dibentuk diwilayah Kabupaten atau Kota dengan Perda

berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin

oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh

pelimpahan sebagian wewenang bupati atau Walikota untuk

menangani sebagian urusan otonomi daerah. Kelurahan dibentuk

di wilayah kecamatan dengan Perda berpedoman pada Peraturan

Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang dalam

pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati atau

Walikota.

2. Pengentasan Kemiskinan.

a. Konsep Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan menurut Undang

Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Propenas ditempuh

melalui dua strategi utama. Pertama, melindungi keluarga dan

kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara.

Kedua, membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan

kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya

kemiskinan baru. Strategi tersebut selanjutnya dituangkan dalam

tiga program yang langsung diarahkan pada penduduk miskin

yaitu: 1) Penyediaan Kebutuhan Pokok; 2) Pengembangan Sistem

Jaminan Sosial; dan 3) Pengembangan Budaya Usaha Masyarakat

Miskin.11

11

Mangihot Pasaribu

Page 33: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

23

Kebijakan pengentasan kemiskinan di Indonesia yang terbaru

tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang

menyatakan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan

meliputi: kebijakan pemenuhan hak-hak dasar dan kebijakan

pembangunan wilayah untuk mendukung pemenuhan hak dasar.

Sepanjang kebijakan pemerintah belum dapat mengatasi

kemiskinan,masyarakat miskin mempunyai strategi sendiri untuk

mengatasi kemiskinannya dengan cara: berhutang pada berbagai

sumber pinjaman informal, bekerja serabutan, istri dan anak turut

bekerja, memanfaatkan sumber daya alam di sekelilingnya, bekerja

di luar daerah, dan berhemat melalui mengurangi atau mengganti

jenis makanan dan mengatur keuangan.

b. Penanggulangan Kemiskinan .

Adalah kebijakan dan program pemeritah pusat , pemda

yang dilakukan secara sistematis dan terencana dan bersinergi

dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah

penduduk miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, bukan sekedar statistik tapi juga menyangkut

masalah kemanusiaan.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota jambi 2013-2018. Tujuan pembangunan

Kota Jambi tergambar dalam visi Pembangunan “ Terwujudnya

Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa berbasis

masyarakat yang berakhlak dan berbudaya”.

Page 34: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

24

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Beni, penelitian kualitatif meliputi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data, dan

membuat kesimpulan atas temuan penelitianya.12

Dengan pendekatakan

kualitatif, peneliti berupaya membangun argumentasi rasional tentang segala

macam hal yang berkaitan dengan persoalan yang hendak diteliti sebagaimana

disebutkan di atas.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang memadukan 2 jenis

penelitian didalamnya, yaitu penelitian lapangan (Field Reseach) dan

penelitian Pustaka (Library Reseach).13

a. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan langsung pada

lokasi penelitian, mulai dari observasi, dokumentasi dan wawancara.

b. Penelitian Pustaka (Library Reseach)14

Yaitu penelitian yang dilakukan pada perpustakaan dengan cara

mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan kemudian menganalisa dan

menjadikannya sumber penelitaian.

12

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 183-184. 13

Chikid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,2007),hlm.44 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998),hlm.25

Page 35: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

25

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini ada dua yaitu: (1) Di kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Jambi dan (2) Perpustakaan.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah: Pejabat dan Staff yang bekerja di

kantor BappedaKotaJambi. Dalam menentukan subjek penelitianya dipilih

dengan beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai berikut: (1) Subjek

dalam penelitian ini bekerja sebagai pegawai di kantorBappeda selama

minimal satu tahun; (2) subjek diambil secara purposive sampling.

Demikianlah dua kriteria yang peneliti terapkan dalam menentukan subjek

penelitian ini.

C. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Menurut Lofland dalam buku Moloeng“sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan, seperti dokumen dan lain-lain.15

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai

dengan tujuan penelitian, maka diperlukan dua jenis data yaitu :

15

Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,1998),hlm.112

Page 36: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

26

1) Data Primer

Data primer adalah data utama penelitian.16

Data primer dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara

dengan subjek penelitian, dan dokumentasi.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung penelitian.17

Data sekunder

diperoleh dari sejumlah literatur yang menjadi bahan untuk menyusun

teori dalam penelitian ini. Data sekunder ini sejumlah data yang tidak

diusahakan oleh peneliti, melainkan data tersebut telah tersedia walaupun

peneliti belum melakukan penggalian data secara komprehensif. Data

sekunder dalam skripsi ini antara lain adalah seperti profil kantor

BAPPEDA Kota Jambi dan data lain yang dianggap relevan.

b. Sumber Data

Sumber data Adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.18

Sumber data ini diperoleh dari kantor BAPPEDA , perpustakaan dan

lain-lain yang dapat dijadikan sumber data.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan peneliti

akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan

beberapa teknik yaitu :

16

Suaidi Asy‟ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa (Jambi, t.p, 2009), 19 17

Ibid., 19. 18

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,....... hlm.18

Page 37: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

27

a. Observasi

Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan

pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan

organisme disitu, sesuai dengan tujuan empiris. Metode ini penulis

gunakan untuk melihat langsung lokasi penelitian serta mengungkap

fakta yang terjadi pada lokasi penelitian.19

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab secara lisan dimana

dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat

melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri

suaranya. Bahkan wawancara dapat dilakukan melalui telepon.20

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.21

Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan informasi

yang berkenaan dengan geografis Kantor BAPPEDA yang dapat

dijadikan bukti nyata dalam penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam peneltian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

19

Ibid., 135. 20

Setna Yuwana Sudican, Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah (Semarang: Aneka Ilmu,

1998), 39. 21

Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi dan Aplikasinya,........hlm.87

Page 38: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

28

Dalam hal ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan

bahwa analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah.

Sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutya sampai

jika dimungkinkan teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif,

analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data.22

Analisis data sebelum ke lapangan menurut Miles and Huberman

adalah peneliti menganalisis data terhadap hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti memasuki lapangan penelitian.23

Analisis setelah di lapangan

menurut Miles and Huberman juga terdiri dari beberapa tahapan sebagaimana

dijelaskan dalam paragraf di bawah ini:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.24

Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

22

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 90. 23

Ibid,hlm.91 24

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 200.

Page 39: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

29

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.25

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitan kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.26

Peneliti melakukan teknik men-display-kan data ialah dengan

tujuan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi,

merencakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah ditemukan

tersebut.

3. Verifikasi Data

Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam

proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal.27

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan

adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga

25

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2007), 338. 26

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2007), 341. 27

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 202.

Page 40: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

30

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis, atau teori.28

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji tingkat

keterpercayaan data di lapangan. Trianggulasi adalah suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut. Hal ini dapat tercapai dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain, orang biasa, ahli.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang

berkaitan.29

28

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 345. 29

Lexy J. Moeleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1995), 178.

Page 41: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

31

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis Kota Jambi

Kota Jambi adalah Ibu Kota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu

dari 11 (sebelas) daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi.

Secara historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur

Sumatera No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera,

kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan

sebagai Daerah Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera

Tengah.

Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak

itu pula Kota Jambi resmi menjadi Ibu kota Provinsi Jambi, dengan demikian

Kota Jambi sebagai Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga

Provinsi yakni Provinsi Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi

Jambi sekarang.

Memperhatikan jarak waktu antara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945 dengan dibentuknya Pemerintah Kota Jambi, tanggal 17 Mei 1946,

terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini jelas menunjukkan bahwa

Pembentukan Pemerintah Otonom Kota Besar Jambi saat itu sangat

dipengaruhi oleh jiwa dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Meskipun menurut catatan sejarah, pendirian Kota Jambi bersamaan

dengan berdirinya Provinsi Jambi (6 Januari 1948), namun hari jadinya

ditetapkan sebelas tahun lebih dahulu, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota

Page 42: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

32

Jambi No.16 tahun 1985 yang disyahkan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Jambi dengan Surat Keputusan No. 156 tahun 1986, bahwa Hari Jadi

Pemerintah Kota Jambi adalah tanggal17 Mei 1946, dengan alasan bahwa

terbentuknya Pemerintah Kota Jambi (sebelumnya disebut Kota madya

sebelum kemudian menjadi Kota saja), adalah tanggal 17 Mei 1946 dengan

Ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 tahun 1946, yang diperkuat dengan

UU No. 9 tahun 1956. Kota Jambi resmi menjadi Ibu kota Provinsi Jambi

pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan UU No. 61 tahun 1958.

Hingga saat ini Kota Jambi telah pernah dipimpin oleh sepuluh orang

Walikota, yakni :

Table 1. Wali Kota yang pernah memimpin Kota Jambi.

No Walikota Periode FotoWalikota

1. Makalam 1946 - 1948

2. Muhammad Kamil 1948 - 1950

Page 43: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

33

3. R. Soedarsono 1950 - 1966

4. Drs. HasanBasriDurin 1966 - 1998

5.

Drs. H. Z.

MuchtarDaengMaguna

1968 - 1972

6. H. ZainirHaviz, BA. 1972 - 1983

7. Drs. H. Azhari DS. 1983 - 1993

Page 44: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

34

8. Drs. H. Muhammad Sabki 1993 -1998

Setelah Era Reformasi, terjadi perubahan Struktur Pemerintah Kota

Jambi, yang berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

(sebagai pengganti UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan

di Daerah),Walikota sebagai Kepala Daerah, didampingi oleh Wakil

Walikota.

No Pasangan

Walikota &Wakil

Walikota

Periode Foto

Walikota & WakilWalikota

9.

Drs. H. ArifienManap.

MM.

&

H. Turimin, SE.

1998-2008

Page 45: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

35

10.

dr. H. R. BambangPriyanto

&

M. Sum Indra, SE. MMSI.

2008-2013

Ketentuan mengenai lambing dan motto Kota Jambi diatur melalui

Perda Nomor 15 Tahun 2002 tentang Lambang Daerah Kota Jambi, yang

ditetapkan di Jambi pada 21 Mei 2002 dan di tandatangani olehWali Kota

Jambi H Arifien Manap dan Ketua DPRD Kota Jambi H Zulkifli Somad.

Lambang Kota Jambi itu secara filosofis melambangkan identitas sejarah dan

kebesaran Kerajaan Melayu Jambi dulu. Di lambing tersimpul pula secara

simbol ikon disigeografis daerah dan sosiocultural masyarakat Jambi.

Lambang Kota Jambi berbentuk perisai dengan bagian yang

meruncing di bawah dikelilingi tiga garis dengan warna bagian luar putih,

tengah berwarna hijau, dan bagian luar berwarna putih. Garis hijau yang

mengelilingi lambing pada bagian atas lebih lebar dan di dalamnya tercantum

tulisan "Kota Jambi" yang melambangkan nama daerah dan diapit oleh dua

bintang bersudut lima berwarna putih. Itu melambangkan kondisi kehidupan

Page 46: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

36

social masyarakat Jambi yang terdiri atas berbagai suku dan agama, memiliki

keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Warna dasar lambing berwarna biru langit. Isi dan arti lambing

senapan/lelo, gong, dan angsa. Disebutkan, setelah Orang Kayo Hitam

menikah dengan Putri Temenggung Merah Mato yang bernama Putri Mayang

Mangurai, oleh Temenggung Merah Mato anak dan menantu yaitu diberi

sepasang angsa serta perahu kajanglako.

Kemudian dia disuruh mengaliri aliran sungai Batanghari untuk

mencari tempat guna mendirikan kerajaan baru. Kepada anak dan

menantunya tersebut, dipesankan bahwa tempat yang akan dipilih ialah

dimana sepasang angsa naik ketebing dan mupur di tempat itu selama dua

hari dua malam.

Setelah beberapa hari mengaliri Sungai Batanghari, kedua angsa naik

kedarat di sebelah hilir(kampung jam), kampong tenadang. Dan sesuai dengan

amanat mertuanya, Orang Kayo Hitam dan istrinya, Putri Mayang Mangurai,

beserta pengikutnya membangun kerajaan baru yang kemudian disebut tanah

pilih. Tanah Pilih dijadikan pusat pemerintahan kerajaan (Kota Jambi

sekarang).

Tanah Pilih ini adalah tanah yang dipilih oleh raja zaman dulu untuk

dijadikan istana dan pusat kerajaan. Sedangkan Pusako Batuah maksudnya

adalah saat membangun, ditemukan barang-barang pusaka seperti gong dan

keris," katanya mencoba mengingat kembali kisah-kisah lama itu.Keris yang

ditemukan itu diberi nama "Keris Siginjai" dan merupakan lambang

Page 47: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

37

kebesaran serta kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi dahulu. Siapapun yang

memiliki keris itu, dialah yang diakui sebagai penguasa atau berkuasa untuk

memerintah Kerajaan Jambi.

Tanah Pilih Pesako Betuah secara filosofi mengandung pengertian

bahwa Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat

sosial, ekonomi, kebudayaan, mencerminkan jiwa masyarakatnya sebagai

duta kesatuan baik individu, keluarga, dan kelompok maupun secara

institusional yang lebih luas, berpegang teguh dan terikat pada nilai-nilai adat

istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang-undangan yang

berlaku.(FinarmanWapu)

B. Geografis Kota Jambi

Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6

tahun 1986), terletak pada koordinat :

01° 30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" Lintang Selatan

103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23" BujurTimur

Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak

di tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak

di bagian barat cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-

Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.

Dilihat dari topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian

0-60 m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan

selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai

Page 48: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

38

Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan

panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas – Danau Bawah

(Sumatera Barat) menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota

Jambi) dengan kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah

Kota Jambi menjadi dua bagian disisi utara dan selatannya.

Table 1. Demokrafis Kota Jambi

Populasi Penduduk Kota Jambi Tahun 2011-2016

2011

(jiwa)

2012

(jiwa)

2013

(jiwa)

2014

(jiwa)

2015

(jiwa)

2016

(jiwa)

379.168 382.939 412.219 419.917 436.539 446.872

Laju pertumbuhan Penduduk Rata-rata Tahun 2011-20016 : 3,37%

Sumber : BAPPEDA Kota Jambi

Table 2. Sensus Penduduk, Luas Kecamatan dan tingkat kepadatan Th.2010

Jumlah penduduk,Luas Kecamatan dan Tingkat Kepadatan Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

penduduk (jiwa)

Luas Wilayah

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/Km2)

Jambi Selatan 97.516 34,07 2.862,22

Kota Baru 96.835 77,80 1.244,99

Jambi Timur 77.776 20,21 3.848,39

Telanai Pura 75.889 30,39 2.497,17

Jelutung 60.381 7,92 7.623,86

(terpadat)

Pasar Jambi 14.000 4,02 3.482,59

Pelayangan 12.396 15,29 810,73

Danau Teluk 12.079 15,70 769,36

(terjarang)

Total 446.872 jiwa 205,40 km2 24.139,31

jiwa/km2

Sumber : BAPPEDA Kota Jambi

Page 49: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

39

Dengan populasi sebesar 446.872 jiwa (±17% dari seluruh populasi

penduduk Kota Jambi mayoritas merupakan penduduk suku melayu,

sedangkan suku lain yang hidup berdampingan harmonis di Kota Jambi

antara lain : Habib ( Keturunan dari Arab ) Aceh, banjar, Batak, Bugis,

Flores, padang, jawa, Palembang, tionghoa, dll.

Tabel 3. komposisi lapangan usaha yang di geluti masyarakat Kota Jambi

No Lapangan Usaha Utama Persentase (%)

1 Perdagangan, Hotel dan Restaurant 35,62

2 Jasa ( Kemasyarakatan , social dan

perorangan )

24,42

3 Industry 11,57

4 Tranportasi dan komunikasi 10,70

5 Konstruksi 9,14

6 Keuangan 3,43

7 Pertanian , Perkebunan, Perikanan &

Kehutanan

3,06

8 Pertambangan dan Galian 1,56

9 Listrik, Gas dan Air 0,49

Total 100,00

Sumber : BAPPEDA Kota Jambi

Page 50: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

40

Page 51: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

41

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kebijakan dan Program Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan

Di Kota Jambi.

Kinerja organisasi publik merupakan gambaran hasil kerja suatu

organisasi dalam bidang tertentu. Untuk mengetahui tentang kinerja organisasi

publik, maka dapat dilakukan dengan melakukan penilaian kinerja pada

sebuah organisasi publik dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang

menjadi tanggung jawab dari sebuah organisasi. Dengan demikian, maka

dapat diketahui atau diukur tingkat pencapaian hasil kerja suatu organisasi

publik dalam pelaksanaan tugasnya. Sehingga dapat diketahui sejauh mana

sebuah organisasi publik telah bekerja untuk masyarakat.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), merupakan

organisasi publik yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan dan

aset suatu daerah. Dengan melakukan penilaian kinerja Bappeda, maka dapat

diketahui bagaimanakah hasil kerja Bappeda dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya. Seperti telah dijelaskan di awal, penelitian ini

difokuskan pada kinerja Bappeda dalam pengelolaan keuangan daerah Kota

Jambi. Dengan melakukan penilaian kinerja, maka diharapkan dapat diketahui

sejauh mana kinerja Bappeda Kota Jambi dalam merencanakan pembangunan

di Kota Jambi.

Dalam melakukan pembangunan ada beberapa serangkaian proses atau

tindakan yang harus dilakukan, yaitu terdiri atas perencanaan,

Page 52: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

42

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan tertentu dengan cara menggunakan manusia

dan sumber-sumber lain.

Demikian pula pada pengelolaan PAD di Kota Jambi yang dikelola

oleh Bappeda yang senantiasa menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam

pengelolaannya agar dalam pelaksanaannya senantiasa merujuk pada upaya

pencapaian tujuannya. Dalam pengelolaan PAD di Kota Jambi masih

menemui beberapa kendala dalam pelaksanaan pengelolaan. Adapun hasil

penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan PAD yang terjadi dilakukan

melalui proses perencanaan, dideskripsikan sebagai berikut:

1. Manajemen Pengelolaan PAD dalam Pengentasan Kemiskinan

Masalah kemiskinan yang identik dengan jumlah pendapat

masyarakat yang tidak memadai, harus selalu menjadi prioritas dalam

pembangunan suatu daerah. Meskipun masalah kemiskinan akan selalu

muncul karena sifat dasar dari kemiskinan adalah relatif, namun ketika

dari sebuah negara mengalami peningkatan taraf hidup, maka standar

hidup akan berubah pula. Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan oleh

Kabag Sosial Budaya Bappeda Kota Jambi :

“Setiap program yang kita jalankan, kita selalu mempertimbangkan

aspek kemiskinan ini supaya bisa diselesaikan. Bagaimana formasi

anggarannya itu semua dibahas oleh tim.”30

Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwasanya faktor

kemiskinan ini menjadi hal yang sangat diperhatikan. Agenda mengatasi

30Wawancara Bersama Bapak. Ronald,S.Sos,.M.Si, Kabag Sosial Budaya BAPPEDA Kota Jambi,

Tanggal 18 September 2017

Page 53: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

43

kemiskinan bagi suatu daerah berkaitan dengan banyaknya faktor yang

berhubungan dengan apa yang diakibatkan oleh kemiskinan itu sendiri

karena dampak dari kemiskinan itu akan berhubungan dengan kondisi

fundamental menjadi syarat berlangsungnya pembangunan suatu daerah

secara berkesinambungan.

Sementara disisi lain, target penerimaan merupakan tolak ukur

realisasi penerimaan tahunan yang seyogyanya harus dicapai dalam

realisasi penerimaan PAD di Kota Jambi. Yang dimaksud disini adalah

tahapan-tahapan atau proses penentuan target penerimaan PAD dan yang

ingin dicapai dalam satu tahun anggaran.

Bappeda Kota Jambi menyusun target penerimaan PAD dengan

cara memperhitungkan potensi setiap jenis penerimaan APBD Kota Jambi

dimana Bappeda melakukan pengawasan terhadap sumber PAD Kota

Jambi. Diharapkan dengan hal itu dapat memungkinkan dicapai dalam satu

tahun anggaran serta juga memperhatikan analisis realisasi penerimaan

PAD tahun lalu dengan menambah presentasi yang memungkinkan akan

dicapai. Selanjutnya setelah dilakukan analisis terhadap target maka pihak

eksekutif membuat suatu Rancangan APBD dimana didalamnya telah

ditetapkan target penerimaan yang dianggap rasional untuk dicapai dalam

tahun anggaran berikutnya.

Page 54: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

44

2. Pengorganisasian Pengelolaan PAD Kota Jambi oleh BAPPEDA

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari Manajemen,

dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk

unsur manusia sehingga tujuan dapat tercapai. Pengorganisasian

merupakan kata kerja dari organisasi yang berasal dari kata organisme

yang berarti suatu susunan yang terdiri dari bagian-bagaian yang

diarahkan ke satu tujuan. Atau suatu susunan yang terdiri dari bagian-

bagian yang dipadukan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu

dengan yang lainnya saling mengikat dan secara keseluruhan merupakan

kebulatan yang saling berhubungan, bergantung, saling mempengaruhi dan

bekerja untuk satu tujuan tertentu.

Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap

individu pada organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan

sekumpulan kegiatan. Kedua aspek ini merupakan dasar proses

pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan secara efisien dan efektif karena hasil yang diharapkan dalam

suatu pengorganisasian adalah agar dapat menggerakkan pegawai sebagai

suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan.

Dalam proses pelaksanaan evaluasi oleh BAPPEDA terhadap

pemungutan retribusi yang dilakukan oleh Dispenda Kota Jambi, maka

diperlukan adanya sumber daya yang berhubungan dengan pemungutan

seperti sumber daya manusia yang merupakan salah satu fungsi

pengorganisasian dalam manajemen yaitu petugas pemungut dan

Page 55: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

45

pengawas, metode yang digunakan dalam pemungutannya yaitu standar

kerja petugas serta sarana dan prasarana penunjang. Kesemua unsur

tersebut merupakan unsur-unsur yang menunjang dalam melaksanakan

pengelolaan sumber-sumber PAD.

Unsur manusia merupakan unsur yang paling mendasar dan

memegang peranan penting dalam pengorganisasian. Kualitas pegawai

dalam melakukan tugas sudah seharusnya menguasai apa yang

dikerjakannya agar tujuan dari pelaksanaan tugasnya dapat dikerjakan

dengan baik dan secara kuantitas, semestinya dalam suatu organisasi

jumlah pegawai harus seimbang dengan jumlah pekerjaan dalam

organisasi tersebut dengan maksud bahwa jumlah pegawai tidak

berlebihan agar tidak terjadi pemborosan dan tidak kurang agar pekerjaan

dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota jambi 2013-2018. Tujuan pembangunan Kota Jambi

tergambar dalam visi Pembangunan “ Terwujudnya Kota Jambi sebagai

pusat perdagangan dan jasa berbasis masyarakat yang berakhlak dan

berbudaya”.

Sebagaimana terlihat pada table berikut ini :

Page 56: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

46

Table 1. Uraian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kota Jambi Tahun 2013-2018

VISI

“TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA

BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA“

NO VISI TUJUAN SASARAN

1 Pembangunan

Infrastruktur

Perkotaan yang

Merata dan

Berwawasan

Lingkungan

1. Meningkatkan

dan Mewujudkan

Pembangunan

infrastuktur

Perkotaan yang

berkualitas.

2. Mengembangkan

Sarana dan

Prasarana

Perhubungan

yang Terpadu dan

Nyaman.

3. Mewujudkan

Lingkungan

Hidup Perkotaan

yang Sehat,

Hijau, Nyaman

dan

Berkelanjutan.

1. Terbangun dan

terpeliharanya

secara merata

infrastruktur jalan,

drainase, sarana

dan prasarana

dasar lingkungan

perkotaan.

2. Terbangunnya

jaringan

penerangan dan air

bersih sampai

tingkat kelurahan

secara merata dan

berkualitas.

3. Terbangun dan

terpeliharanya

sarana dan

prasarana

perhubungan.

4. Terwujudnya

kualitas

pengelolaan

Lingkungan Hidup

dan Persampahan

yang baik dan

berkelanjutan.

2 Meningkatkan 1. Mewujudkan

Peningkatan

1. Terwujudnya

peningkatan

Page 57: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

47

Perekonomian

Kota Berbasis

Potensi Lokal

menuju

kemandirian

Daerah

Kinerja Ekonomi

yang Merata dan

Berkelanjutan

melalui

Penerapan

Kebijakan

Ekonomi yang

Berpihak kepada

Masyarakat,

Menyeluruh,

Seimbang,

Konsisten dan

Adil berbasis

potensi daerah.

pruktivitas

UMKM, IKM dan

aktivitas

perekonomian

2. Terbangun dan

terpeliharanya

pasar-pasar

tradisional.

3. Terciptanya ruang

representative bagi

PKL.

4. Terwujudnya

Peningkatan IKM

yang mampu

mengakses pasar.

3. Mewujudkan

Masyarakat

Kota yang

berkualitas,

berakhlak,

berbudaya dan

Berdaya Saing

1. Peningkatan

kualitas dan daya

saing masyarakat

Kota Jambi yang

berakhlak dan

berbudaya

melalui

pendidikan yang

unggul,

terjangkau dan

merata.

2. Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan yang

berakhlak dan

revitalisasi

infrastruktur

kesehatan

3. Peningkatan

Ketentraman

Kehidupan

Beragama

4. Pengembangan

Lapangan Usaha

dan Penciptaan

1. Terwujudnya

peningkatan

kualitas

pendidikan yang

unggul, terjangkau

dan merata

2. Tercapainya

peningkatan

derajat kesehatan

masyrakat untuk

semua

3. Terciptanya

lapangan pekerjaan

4. Tersedianya

Tenaga kerja

Lokal yang

Berdaya saing

asing

5. Terwujudnya

peningkatan peran

serta perempuan

dalam

pemerintahan

Page 58: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

48

Kesempatan

Kerja

5. Peningkatan

Kesejahteraan

Keluarga dan

Pengarustamaan

Gender di semua

aspek

pembangunan

4. Mewujudkan

pemerintahan

yang Profesional

dan Bersih

(Clean

Govemance)

1. Menciptakan tata

kelola

pemerintahan

yang baik (good

govermance) dan

Pemerintahan

yang bersih

(Clean

Goverment)

1. Tercapainya

pemerataan dan

kualitas pelayanan

public.

2. Terciptanya

peningkatan

kinerja

pemerintahan

3. Terciptanya SDM

aparatur yang

berkualitas

5. Meningkatkan

Kesejahteraan

Sosial,

Keamanan dan

Kenyamanan

Masyrakat,

Dalam Bingkai

kearipan Lokal

1. Peningkatan

Peran serta

Seluruh Lapisan

Masyarakat

dalam

meningkatkan

Kesejahteraan

Sosial Dengan

Mengembangkan

Seni, Budaya

serta

Memperhatikan

Kearifan Lokal

1. Terwujudkan

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat dan

penangan PMKS

2. Terwujudnya

peran pemuda,

kegiatan seni

budaya dan olah

raga

3. Terwujudnya

peningkatan

jumlah kunjungan

wisata

Sumber : BAPPEDA Kota Jambi

Selain itu Bapak. Ronald juga mengatakan bahwa :

Page 59: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

49

“pemerintah juga berupaya meningkatkan daya saing SDM yaitu dengan

memberikan beasiswa kepada anak yang berprestasi dan pemberdayaan

terhadap komunitas adat terpencil”.31

Penaggulangan kemiskinan dilakukan dengan empat prinsip utama

penanggulangan kemiskinan yang komprehensif, yaitu :

a) Perbaikan dan Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial

Prinsip pertama adalah memperbaiki dan mengembangkan system

perlindungan social bagi penduduk miskin dan rentan miskin.

Perlindungan social terdiri atas bantuan social dan system jaringan

social. Bantuan social diberikan kepada mereka yang sangat rentan,

seperti mereka yang hidup dalam kemiskinan absolute, cacat dan

lanjut usia.

Tingginya tingkat kerentanan menyebabkan tingginya

kemungkinan penduduk menjadi miskin. Untuk mencegah semakin

bersarnya kemungkinan itu, perlu dilaksanakan suatu program bantuan

social untuk melindungi mereka yang tidak miskin agar tidak menjadi

miskin dan mereka yang sudah miskin agar tidak menjadi lebih

miskin.

b) Peningkatan Akses Pelayanan Dasar;

Prinsip kedua adalah meningkatkan akses kelompok masyarakat

miskin terhadap pelayanan dasar. Akses terhadap pelayanan dasar

seperti pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta pangan dan

gizi akan membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh

31

Wawancara bersama Bapak. Ronald S.sos, M.si, Kabag Sosial dan Budaya Bappeda Kota

jambi , wawancara tanggal 18 september 2017

Page 60: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

50

kelompok masyarakat miskin. Di sisi lain, peningkatan akses terhadap

pelayanan dasar mendorong peningkatan investasi modal manusia (

Human Capital ).

c) Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Miskin;

Prinsip ketiga adalah upaya memberdayakan penduduk miskin

dalam rangka meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan

penanggulangan kemiskinan. Dalam upaya penanggulangan

kemiskinan sangat penting untuk tidak memperlakukan penduduk

miskin semata-mata sebagai objek pembangunan. Upaya untuk

memberdayakan penduduk miskin perlu dilakukan agar penduduk

miskin dapat berupaya keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh kembali

kedalam kemiskinan. Dengan memperhatikan pemberdayaan

masyarakat diharapkan upaya penanggulangan kemiskinan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat miskin di masing-masing

daerah.

d) Pembangunan Yang Inklusif.

Pembangunan yang inklusif diartikan sebagai pembangunan

yang melibatkan sekaligus member manfaat kepada seluruh

masyarakat. Fakta di berbagai Negara menunjukkan bahwa

kemiskinan hanya dapat berkurang dalam suatu perekonomian yang

tumbuh secara dinamis. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang

stagnan hampir bisa dipastikan berujung pada peningkatan angka

Page 61: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

51

kemiskinan. Pertumbuhan harus mampu menciptakan lapangan kerja

produktif dalam jumlah besar.

Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diciptakan iklim usaha

yang kondusif di daerah. Diperlakukan kejelasan dan kepastian

berbagai kebijakan dan peraturan, termasuk kemudahan ijin berusaha,

perpajakan dan perlindungan kepemilikan.

Selanjutnya UMKM harus didorong untuk terus menciptakan

nilai tambah, termasuk melalui pasar ekspor. Pertumbuhan yang

berkualitas juga mengharuskan adanya prioritas lebih pada sector

perdesaan dan pertanian. Daerah perdesaan dan pertanian merupakan

tempat dimana penduduk miskin terkonsentrasi. Dengan demikian,

pengembangan perekonomian perdesaan dan sector pertanian dapat

menjadikan pertumbuhan ekonomi berdampak pada penyerapan

tenaga kerja dalam jumlah besar dan pengurangan kemiskinan secara

signifikan.

Pembangunan yang inklusif juga penting dipahami dalam

konteks kewilayahan. Setiap daerah di Indonesia dapat berfungsi

sebagai pusat pertumbuhan dengan sumber daya dan komoditi

unggulan yang berlainan. Perekonomian daerah ini pada gilirannya

akan membentuk karakteristik perekonomian basional, dan oleh sebab

itu pengembangan ekonomi local penting untuk memperkuat ekonomi

nasional.

Page 62: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

52

Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan

masyarakat mengawal jalannya pembangunan perlu didukung dengan

tersedianya ruang partisipasi publik dalam memberikan masukan-

masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat, maka dari itu salah

satu proses yang mewadahi tersebut adalah dengan diadakannya

musyawarah rencana pembangunan ditingkat kabupaten hingga

tingkat desa/kelurahan.

Sebagai dipaparkan diatas, maka untuk meningkatkan kualitas

implementasi pembangunan daerah di Kota Jambi perlu juga disokong

dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya, yakni pegawai-pegawai

yang pada jajaran bappeda itu sendiri seputar dengan tugas pokok dan

fungsinya, hal ini bersentuhan dengan hasil yang akan dicapai, sebab

SDM sangatlah berpengaruh, mengingat tanpa SDM maka suatu

perencanaan dan pembangunan takkan berjalan dengan sendirinya.

3. Fungsi Pengawasan Kinerja oleh BAPPEDA

Fungsi manajemen yang ke empat yaitu pengawasan (controlling).

Fungsi tersebut menyangkut semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak

manajer atau pemimpin dalam upayanya memastikan bahwa hasil aktual

sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan dimaksudkan disini yaitu

proses pemantauan yang dilakukan oleh tim Bappeda.

Tak dapat dipungkiri bahwa pengawasan memegang peranan

penting sebagai upaya dalam meminimalisir ketimpangan-ketimpangan

Page 63: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

53

dalam setiap proses pembangunan tersebut. Pengawasan merupakan proses

pemantauan yang dilakukan sebagai langkah untuk mengetahui apakah

kegiatan pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan ketentuan. Dengan

pengawasan yang baik maka ketimpangan-ketimpangan yang dapat

mengurangi keberhasilan mengentaskan kemiskinan bisa diminimalisir.

B. Kebijakan Pemerintah Dalam Mengentas Kemiskinan.

Ada beberapa kebijakan Pemerintah dalam Mengentas Kemiskinan di

Kota Jambi, yaitu :

a. Kebijakan Umum

Secara umum landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan

pemenuhan hak-hak dasar adalah terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang

luas bagi peningkatan kapabilitas masyarakat miskin dengan empat

tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas ekonomi,

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja

dan mengurangi kesenjangan wilayah.

Dengan stabilitas ekonomi akan meningkatkan kepastian berusaha

yang merupakan syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dilakukan dalam

Page 64: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

54

berbagai kebijakan yang di arahkan untuk mengembangkan investasi,

meningkatkan produkstifitas, memperluas perdagangan dan

meningkatkan pembangunan infrastruktur. Perluasan kesempatan kerja

dan berusaha dapat dilakukan melaui berbagai kebijakan yang di

arahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningktakan produktifitas

usaha dan meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dan pengurangan

kesenjangan dilakukan melalui upaya mempercepat pembangunan di

wilayah pinggiran.

b. Kebijakan Pemenuhan Hak Dasar

Penanggulangan kemiskinan tidak dapat dilakukan secara singkat

dan sekaligus karena kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat miskin dan keterbatasan sumber daya untuk mewujudkan

pemenuhan hak-hak dasar. Oleh sebab itu, kebijakan penanggulangan

kemiskinan dipusatkan pada prioritas pemenuhan hak atas pangan,

kesehatan dan KB, pendidikan, pekerjaan, perumahan, rasa aman dan

partisipasi dengan memperhitungkan kemajuan secara

bertahap.Pemenuhan Hak atas Pangan bagi masyarakat miskin laki-laki

dan perempuan dilakukan dengan :

1) Memperluas kesempatan melalui kebijakan yang diarahkan pada

penyempurnaan system penyediaan dan distribusi pangan secara

merata dengan harga terjangkau.

Page 65: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

55

2) Memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui kebijakan

yang diarahkan pada peningkatan kapasitas kelembagaan

pendukung ketahanan dengan berbasis masyarakat.

3) Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin yang dilakukan

melalui kebijakan yang diarahkan pada peningkatan system

kewaspadaan dini dalam gizi dan rawan pangan.

4) Meningktakan perlindungan social melalui kehidupan yang

diarahkan pada perlindungan dan jaminan kecukupan pangan

pada kelompok yang rentan terhadap goncangan ekonomi, social

dan bencana alam.

c. Pemenuhan Hak atas Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana.

Pemenuhan hak dasar masyarakat miskin atas layanan kesehatan

yang bermutu dilakukan dengan memperluas kesempatan melalui

kebijakan yang diarahkan pada peningkatan investasi kesehatan guna

menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin, termasuk realokasi anggaran kesehatan dan meningkatkan

ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Menjamin perlindungan resiko akibat pengeluaran kesehatan bagi

masyarakat miskin.

1) Memenuhi hak atas pelayanan pendidikan

Pemenuhan hak atas masyarakat miskin untuk memperoleh

layanan pendidikan yang bebas biaya dan bermutu, tanpa

diskriminasi gender dilakukan dengan :

Page 66: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

56

a. Memperluas kesempatan melalui kebijakan yang diarahkan pada

perlaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar dengan

memberikan bantuan khusus bagi keluarga miskin, tanpa

diskriminasi gender dan memperluas kesempatan untuk

melanjutkan kejenjang pendidikan SLTA dan Perguruan Tinggi

bagi anak perempuan dan laki-laki yang berbakat dari keluarga

miskin.

b. Memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui kebijakan

yang diarahkan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan alternative dan pelatihan bagi

masyarakat miskin

.

2) Pemenuhan Hak atas Pekerjaan dan Kesempatan Berusaha

Memenuhi hak masyarakat miskin atas pekerjaan dan

pengembangan usaha yang layak dilakukan dengan :

a. Memperluas kesempatan melalui kebijakan yang diarahkan pada

penigkatan akses masyarakat miskin terhadap kesempatan kerja

dan mengembangkan usaha, dan arah kebijakan dalam

pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

b. Memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui kebijakan

yang diarahkan pada pengembangan kelembagaan masyarakat

miskin untuk meningkatkan akses terhadap kesempatan dan

perlindungan kerja.

Page 67: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

57

c. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin yang dilakukan

melalui kebijakan yang diarahkan pada peningkatan kemampuan

kerja

3) Pemenuhan Hak atas Perumahan

Pemenuhan hak masyarakat miskin atas perumahan yang layak

dan sehat dilakukan dengan :

a. Memperluas kesempatan melalui kebijakan yang diarahkan pada

peningkatan akses masyarakat miskin terhadap perumahan,

permukiman dan sanitasi

b. Memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui kebijakan

yang diarahkan pada pengembangan forum lintas pelaku untuk

menyelesaikan masalah permukiman bagi masyarakat miskin

c. Meningkatkan kapasitas masyarakat msikin yang dilakukan

melalui kebijakan yang diarahkan pada peningkatan pengetahuan

dan kesadaran masyarakat miskin tentang pentingnya rumah dan

sanitasi yang sehat

4. Pertanggungjawaban BAPPEDA.

Pertanggungjawaban BAPPEDA dalam pengelolaan keuangan

daerah adalah dengan membuat laporan. Laporan tersebut berupa neraca

komparatif yang merupakan bagian dari laporan keuangan Pemerintah

Kota Jambi. Laporan tersebut merupakan kompilasi keseluruhan aset

daerah pada akhir tahun.

Page 68: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

58

Penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh seksi

pengelolaan kas, setiap hari dibuat laporan pengeluaran dan penerimaan

kas. Dengan adanya laporan pengeluaran dan peenrimaan kas maka

keluar-masuknya kas setiap harinya dapat diketahui.

Seksi pengelolaan kas daerah dalam aktivitas sehari-harinya

membuat laporan harian yang berupa laporan penerimaan dan pengeluaran

kas setiap hari kemudian dilaporkan ke seksi akuntansi dan pembukuan

untuk dibuat laporan triwulan dan semester yang pada akhir tahun laporan

tersebut akan termuat dalam neraca komparatif Pemerintah Kota Jambi.

Bahan penyusunan laporan berasal dari seksi pengelolaan kas tetapi untuk

penyusunan laporan dibuat oleh seksi pembukuan dan pelaporan.

Pertanggungjawaban BAPPEDA dalam pengelolaan aset lancar

kepada masyarakat adalah mengkompilasikan laporan-laporan dari setiap

SKPD dan untuk kemudian dibuat laporan keuangan kabupaten pada akhir

tahun yang terdiri dari laporan realisasi APBD, neraca komparatif, dan

laporan arus kas. Laporan keuangan tersebut memiliki alur sebagai

berikut:

Gambar: Alur laporan pertanggung jawaban laporan keuanganDPPKAD

Kota Jambi32

32

Dokumentasi BAPPEDA Kota Jambi Tahun 2016

Page 69: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

59

5. Program-program Pemerintah dalam Menanggulangi Kemiskinan

Adapun program-program yang dijalankan oleh pemerintah Jambi

dalam upayanya untuk menanggulangi kemiskinan di daerah adalah

dengan mengimplementasikan beberapa program ekonomi sebagai berikut:

a. Pembagian Beras Bersubsidi

Laporan-laporan dari masing-masing SKPD

BPKAD melaporkan ke Walikota sebagai pertanggungjawaban

Dari Walikota kemudian diaudit oleh BPK

Setelah diaudit, dilaporkan ke DPRD dan menjadi Perda

Page 70: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

60

Program ini mencakup program bantuan sosial seperti beras

bersubsidi (Raskin), pelayanan kesehatan bebas biaya untuk

masyarakat miskin (Jamkesmas), beasiswa untuk siswa-siswi Sekolah

Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dari masyarakat miskin

(BSM), program Bantuan Langsung Tunai sementara yang digunakan

untuk menyeimbangkan harga-harga yang melambung, dan juga di

program Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program bantuan

tunai bersyarat untuk rumah-rumah tangga sangat miskin (PKH), yang

memberikan uang jika para ibu datang untuk memeriksakan kesehatan

pra kehamilan dan pasca melahirkan, melahirkan dengan bantuan

profesional, membawa anak-anak untuk pemeriksaan kesehatan

profesional, dan memasukkan anak-anak ke sekolah.33

b. Program Kredit Usaha Mikro

Program yang secara substansial lebih kecil terkait alokasi

sumber daya, meliputi sejumlah program-program kecil untuk

meningkatkan penghasilan jangka panjang melalui kredit usaha mikro

dan kecil. Bentuk nyata dari program ini adalah dengan

dioperasionalkannya kelompok usaha bersama (KUB) di desa dan

level kecamatan.

Secara etimologi, Kelompok Usaha Bersama atau yang

disingkat menjadi KUB atau KUBE merupakan salah satu bentuk

industri rumahan (home industry) yang kegiatanya memanfaatkan

benda-benda di sekitar lingkungan untuk dijadikan suatu komodiitas

33

Dokumentasi BAPPEDA Kota Jambi tahun 2016/2017

Page 71: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

61

yang bernilai ekonomis.34

Untuk memahami konsep KUB ini secara

lebih komprehensif dan untuk kepentingan membuat teori yang kuat

bagi penelitian ini, maka peneliti akan memaparkan tentang hakikat

industri rumahan tersebut.

Secara terminologi, KUB merupakan program asistensi

ksejahteraan sosial keluarga.35

Program KUB tumbuh dan

diberdayakan di bawah naungan dinas sosial provinsi maupun kota.

Program ini memberikan Rp. 30.000.000,- kepada masing-masing

kelompok usaha bersama yang disalurkan melalui perbankan.36

Peneliti berpendapat bahwa KUB merupakan organisasi yang

dapat dikategorikan seperti industri rumahan, hanya saja KUB

memiliki sistem yang terorganisir secara struktural kepada pemerintah

melalui Disperindag di level kabupaten. KUB biasanya dikelola oleh

masyarakat lokal yang mengutamakan produk-produk olahan yang

bersesuaian dengan potensi SDA (Sumber Daya Alam) yang mudah

diperoleh. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaa produksi.

Adapun tujuan dibentuknya KUB adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUB di dalam

memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari, ditandai dengan

meningkatnya pendapatan, meningkatkan kualitas pangan,

sandang, kesehatan, dan tingakat pendidikan.

34

Ibid. 35

Ibrahi Imran, dkk., “Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Kelompok Usaha

Bersama (Studi pada Kelompok Usaha Bersama di Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo,

Kabupaten Malang),” Jurnal Administrasi Publik, Vol. 2 (2000), 486 36

Ibid.

Page 72: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

62

2) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUB dalam

mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam

keluarganya maupun lingkungan sosial.

3) Meningkatnya kemampuan anggota kelompok KUB dalam

enampilkan peranan-peranan sosialnya.37

Agar tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik, maka

perlu adanya penguatan KUB yang telah berjalan terutama pada fungsi

pemasaran agar KUB dapat memperkuat posisinya di pasaran. Posisi

KUB yang semakin kuat dapat berdampak kepada perajin anggota

KUB semakin kuat pula. Disamping itu tentu perlu adanya komitmen

para anggota kepada KUB melaui kesediaan dan kesadaranya untuk

terus meningkatkan kualtas produk secara berkelanjutan.38

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, secara struktural

KUB di isi oleh masyarakat lokal yang memiliki kemampuan atau skill

yang dapat melakukan usaha produktif baik berupa barang atau jasa.

Adapun tujuan KUB adalah untuk meningkatkan taraf hidup melalui

kegiatan ekonomi dan menciptakan kemandirian masyarakat lokal.

6. Keterlibatan Masyarakat dalam menekan angka kemiskinan di Kota jambi.

Kata partisipasi masyarakat dalam menyejahterakan masyarakat itu

sendiri menunjukkan pengertian pada keikutsertaan mereka dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi program kmiskinan.

37

Ibid. 38

Ari Purwaningsih, dkk., “Peranan Kelompok Usaha Bersama dalam Perbaikan Posisi

Tawar dan Pendapatan Perajin Gula Kelapa“di Kabupaten Banyumas.” Jurnal Pembangunan

Pedesaan, Edisi V, Vol. 5 (Agustus, 2005), 5

Page 73: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

63

Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat sadar bahwa untuk menekan

angka kemiskinan dibutuhkan peran dari masyarakat itu sendiri. Sehingga apa

yang direncanakan oleh pemerintah dapat direalisasikan dan dapat berjalan

dengan lancar. Keterlibatan masyarakat baik itu dari segi pembangunan dan lain

sebagainya diyakini banyak pihak menjadi kata kunci dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat itu sendiri guna menekan angka kemiskinan di Kota

Jambi. Karena pada umumnya masyarakat menengah kebawah lebih suka

mengambil langkah yang instan dari pada melakukan apa yang menurut mereka

terlalu sulit untuk dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh ibu Siti Khodijah,SE

beliau mengungkapkan bahwa:

“ setiap partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan,

agar masyarakat dapat menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat

membantu dan sangat dibutuhkan dalam mengurangi angka kemiskinan

yang terjadi di Kota Jambi”39

Terkait dengan hal diatas, penciptaan lapangan kerja guna mengurangi

pengangguran perlu digunakan suasana yang kondusif demi tersemainya

kewirausahaan dikalangan warga bangsa. Salah satu problematika yang

masih menggeluyuti adalah sulitnya usaha kecil untuk berkembang .

selama ini hambatan structural yang mengemuka adalah sulitnya aturan

formalisasi yang mewajibkan mereka untuk memenuhi persyaratan legal

formal. Konsekuensinya mereka banyak bergerak di luar pasar yang

memerlukan persyaratan legal formal.

Seperti kata Fernando de Soto , kaum miskin sebenarnya memiliki

elan untuk mentranformasikan capital kedalam bentuk usaha-usaha

39 Wawancara bersama ibu Siti Khodijah,SE bagian Sosial dan Budaya BAPPEDA Kota Jambi, Tanggal 18

september 2017

Page 74: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

64

produktif. Hal ini terbukti bahwa sector-sektor ekonomi informal yang

dijalani oleh masyarakat bawah justru dapat bertahan dari hantaman krisis

yang mendera sejak 1997 yang lalu. Pemerintah sudah seharusnya

memfasilitasi mereka dengan memberikan kemudahan dan akses untuk

berusaha. Dalam hal ini ada baiknya pemerintah sesegera mungkin

membantu para pegiat ekonomi lemah dan kaum miskin ini dengan

memberikan kemudahan-kemudahan seperti dalam aspek hukum (legal)

dan jaminan akan property rights.

C. Kendala Pemerintah Kota Jambi dalam Mengentas Kemiskinan

Berdasarkan dari berbagai uraian diatas mengenai Peran Pemerintah

dalam Upaya Pengentasan kemiskinan di Kota Jambi tidak terlepas dari

berbagai kendala ataupun tantangan. Adapun kendala yang dihadapi

pemerintah dalam mengentas kemiskinandi Kota Jambi yaitu :

1. Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Kota Jambi.

Keberadaan aparatur pemerintah tidak bisa dilepaskan dari tugas

pokok yang diemban oleh pemerintah, yaitu melayani masyarakat. Tugas

pelayanan ini menekankan mendahulukan kepentingan umum dan

memberikan kepuasan terhadap public. Dalam pelaksanaan tugas

pemerintah, prinsip-prinsip yang terkandung dalam tata pemerintah yang

baik merupakan acuan bagi terselenggaranya pemerintahan yang dapat

bersinergi dengan masyarakat guna mengentas kemiskinan di Kota

Page 75: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

65

Jambi. Tetapi tampaknya sikap aparatur pemerintah sebagian besar tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan. Penyimpangan dalam pelaksanaan

administrasi dan manajemen pemerintah banyak dijumpai. Hal ini

menyebabkan hasil-hasil pembangunan dan pelayanan public sebagian

besar tidak sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan.

Pemerintah berusaha untuk mewujudkan suatu tatanan pemerintah

yang selalu tanggap terhadap perkembangan dan tuntutan aspirasi

masyarakat dengan dukungan dari aparatur yang memiliki profesionalitas

dan prestasi kerja berdasarkan pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh gambaran bahwa

kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengentas kemiskinan di

Kota Jambi yaitu memiliki kualitas Sumber Daya Manusia aparatur yang

kurang. Hal ini terjadi karena prinsip-prinsip yang terdapat dalam tata

kelola kepemerintahan yang baik belum diimplementasikan, sehingga

upaya berupa identifikasi terhadap aparatur yang dilakukan berdasarkan

komponen pendidikan, pelatihan dan penempatan pegawai dalam jabatan.

Kendala yang dihadapi tersebut diungkapkan pula oleh ibu. Siti

Khodijah,SE sebagai berikut :

“salah satu kendala yang menjadi penghambat dalam upaya mengentas

kemiskinan di Kota Jambi yaitu SDM yang sangat terbatas, yang mana

hendaknya mereka yang diterima disini sesuai dengan yang kita butuhkan

atau sesuai dengan kadarnya”.40

2. Sarana dan Prasarana

40 Wawancara bersama Ibu Siti Khodijah,SE bagian Sosial dan Budaya BAPPEDA Kota Jambi, Tanggal 18

september 2017

Page 76: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

66

Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai sangat

menghambat kinerja pemerintah demi terselenggaranya pemerintahan.

Sarana perhubungan yang kurang memadai ini masih menjadi PR

tersendiri bagi aparatur pemerintah Kota Jambi. Seperti jalanan yang

rusak, susahnya akses menuju lokasi yang ingin dituju, dan masih ada

pemukiman atau rumah warga yang belum menikmati air bersih dan belum

tersedianya WC didalam rumahnya sendiri. Dari sini dapat dilihat bahwa

factor fasilitas atau perlatan yang masih kurang memadai akan

menghambat pemerintah dalam proses pengentasan kemiskinan itu sendiri.

Seperti yang juga di ungkapkan oleh Ibu. Siti Khodijah,SE beliau

mengungkapan :

“susahnya akses menuju lokasi yang ingin dicapai menjadi penghambat

yang cukup serius. Kita tidak bisa meningkatkan atau memperbaiki

keadaan masyarakat disuatu tempat jika kita tidak memiliki sarana dan

prasarana yang cukup bagus. Untuk itu kita membutuhkan kerja sama dari

semua pihak baik dari pemerintahan maupun dari warga setempat yang

juga ikut dilibatkan. Agar apa yang kita harapkan dapat berjalan dengan

lancar”.41

41 Wawancara bersama ibu Siti Khodijah,SE bagian Sosial dan Budaya BAPPEDA Kota Jambi, Tanggal 18

september 2017

Page 77: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

67

BAB V

PENUTUP

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakanpada sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Impelemntasi Pengelolaan PAD oleh BAPPEDA Kota Jambi dalam

Menunjang Pengentasan Kemiskinan terdiri atas pengelolaan kas,

piutang dan persediaan. Untuk persediaan, selama ini di Kota Jambi

belum ada mekanisme yang secara khusus mengatur tentang

pengelolaan persediaan. Secara umum kinerja BAPPEDA Kota

Jambi dalam pengelolaan keuangan daerah dapat dikatakan baik,

meskipun masih belum begitu optimal;

2. Kendala BAPPEDA Kota Jambi dalam Mengelola PAD Guna

Pengentaskan Kemiskinan antara lain dapat dilihat dari beberapa sisi;

transparansi, ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara mendetil,

kendala dalam sisi transparansi ialah meskipun sudah diinformasikan

melalui website dan surat kabar, tetapi belum memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi tentang aset

lancar dan baru sebatas untuk menggugurkan kewajiban. Dari sisi

ekonomi, kendalanya adalah BAPPEDA Kota Jambi belum mampu

mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah, ehingga

pendapatan daerah yang masuk ke kas daerah belum terlalu tinggi.

Page 78: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

68

Sedangkan dari sisi efektivitas, kendalanya adalah belanja pegawai

yang terlalu tinggi dari segi pendapatan daerah. Sehingga, dengan

demikian, kondisi ini berimbas pada belum terealisasinya

pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

3. Upaya BAPPEDA Kota Jambi dalam Mengatasi Kendala

Pengelolaan PAD adalah dengan jalan tranparansi publik melalui

jalur media online dan media cetak. Sedangkan dari sisi ekonomi dan

pengentasan kemiskinan, upaya yang dilakukan adalah dengan jalan

menekan serendah mungkin pengeluaran pada akhir tahun anggaran

dengan harapan terdapat saldo yang merupakan sisa dari dana

kegiatan operasional, BAPPEDA mencoba seteliti mungkin dalam

menyeleksi anggaran untuk setiap kegiatan dan program daerah.

E. Saran

Melihat dari indikator-indikator yang digunakan untuk menilai kinerja

BAPPEDA dalam pengelolaan keuangan daerah, dapat diketahui bahwa

kinerja BAPPEDA dalam pengelolaan keuangan daerah masih perlu untuk

ditingkatkan dan masih perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerja

BAPPEDA dalam pengelolaan aset dan keuangan daerah di waktu yang akan

datang. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh BAPPEDA

agar dalam pengelolaan aset lancar lebih optimal sehingga dapat

meningkatkan kinerja BAPPEDA sendiri, antara lain yaitu:

1. BAPPEDA Kota Jambi perlu lebih meningkatkan koordinasi dengan

SKPD-SKPD dalam hal pengumpulan laporan keuangan setiap tahunnya.

Page 79: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

69

Koordinasi yang dilakukan dengan menetapkan batas waktu pengumpulan

laporan keuangan yang disepakati bersama dari pihak BAPPEDA dengan

masing-masing SKPD. Penetapan batas waktu atau deadline tersebut

bertujuan untuk menghindari keterlambatan dari SKPD-SKPD dalam

mengumpulkan laporan keuangan tiap tahunnya.

2. BAPPEDA Kota Jambi perlu melakukan pengawasan terhadap SKPD-

SKPD yang memiliki piutang. Cara ini dilakukan untuk mengatasi

keterlambatan penyetoran piutang yang dimiliki oleh SKPD atau SKPD

yang justru tidak melaporkan piutang yang dimilikinya ke BAPPEDA.

Pengawasan yang dapat dilakukan oleh BAPPEDA antara lain seperti

melakukan kroscek antara setoran piutang yang masuk ke kas daerah

dicocokkan dengan nota atau bukti penagihan piutang. Hal ini dilakukan

untuk menghindari kemungkinan adanya penyalah gunaan.

F. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan

Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang

maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi

tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu

dan kesuksesan.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak

sadari sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran

Page 80: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

70

dan kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi

ini di masa yang akan dating.

Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi suatu

ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir kata, peneliti tutup

dengan ucpan shalawat dan salam serta pujian bagi Rasulullah SAW.

Page 81: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2010

Asy‟ari Suaidi (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa. Jambi, t.p, 2009

Damang. Pendapatan Asli Daerah dalam http://www.negarahukum.com hukum/pendapatan./ asli-

daerah.html diakses pada 9 September 2016

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Pemebrdayaan Kaum Dhuafa. Jakarta: Aku Bisa, t.th

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 870-893 Tahun 1992

Lanis. Pendapatan Daerah dalam Ekonomi Orde Baru. Jakarta: BPFE-UI, 1999

Lukman Ali dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

Moeleong, Lexy J. Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 1995

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010.

Muhtadi. Geliat Ekonomi Islam: Memangkas Kemiskinan, Mendorong Perubahan. Malang:

UIN Maliki Press, 2012

Mukarraman, Muhammad. Lisan al-Arab. Beirut: Dar Sadir

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 1 Point 1

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2010

Sudican, Setna Yuwana. Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah. Semarang: Aneka Ilmu, 1998

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2007

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

Ahmad. “Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan

Kemiskinan: Pendekatan Analisis Jalur (Studi pada 29 Kabupaten dan 9 Kota di

Provinsi Jawa Timur).” Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010

Jufriadi. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kemiskinan di Kabupaten Sampang

Madura” Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah, 2015

Page 82: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

Pasaribu, Yonatan. “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Fungsi Pendidikan,

Kesehatan, Perlindungan Sosial dan Infrastruktur terhadap Kemiskinan di Indonesia

Tahun 2010-2013 (Studi Kasus 33 Provinsi di Indonesia).” Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro, 2016

Azwardi dan Sukanto. “Efektivitas Alokasi Dana Desa (ADD) dan Kemiskinan di Provinsi

Sumatera Selatan.” Journal of Economic and Development Jurnal Ekonomi

Pembangunan Vol. 12, No. 1. Edisi Juni. 2014

Erik Siagian, “Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan

Kecamatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Deli Serdang.” Skripsi. (Medan:

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2007)

Page 83: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

Lampiran - Lampiran

Tabel

Populasi Penduduk Kota Jambi Tahun 2011-2016

2011

(jiwa)

2012

(jiwa)

2013

(jiwa)

2014

(jiwa)

2015

(jiwa)

2016

(jiwa)

379.168 382.939 412.219 419.917 436.539 446.872

Laju pertumbuhan Penduduk Rata-rata Tahun 2011-20016 : 3,37%

Tabel

Jumlah penduduk,Luas Kecamatan dan Tingkat Kepadatan Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

penduduk (jiwa)

Luas Wilayah

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/Km2)

Jambi Selatan 97.516 34,07 2.862,22

Kota Baru 96.835 77,80 1.244,99

Jambi Timur 77.776 20,21 3.848,39

Telanai Pura 75.889 30,39 2.497,17

Jelutung 60.381 7,92 7.623,86

(terpadat)

Pasar Jambi 14.000 4,02 3.482,59

Pelayangan 12.396 15,29 810,73

Danau Teluk 12.079 15,70 769,36

(terjarang)

Total 446.872 jiwa 205,40 km2 24.139,31

jiwa/km2

Page 84: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

Tabel lapangan Usaha yang di geluti masyarakat

No Lapangan Usaha Utama Persentase (%)

1 Perdagangan, Hotel dan Restaurant 35,62

2 Jasa ( Kemasyarakatan , social dan

perorangan )

24,42

3 Industry 11,57

4 Tranportasi dan komunikasi 10,70

5 Konstruksi 9,14

6 Keuangan 3,43

7 Pertanian , Perkebunan, Perikanan &

Kehutanan

3,06

8 Pertambangan dan Galian 1,56

9 Listrik, Gas dan Air 0,49

Total 100,00

Page 85: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Muhammad Iqbal

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Jambi, 2 oktober 1994

Nim : SE 120108

Alamat : JL. Kh. Abdul Qadir

Ibrahim RT 02, Kelurahan Olak Kemang, Kec.

Danau Teluk Kota Jambi

Nama Ayah : Sayyid Usman Almuhdor

Nama Ibu : Mainun

Pekerjaan Orang Tua : Tani

Alamat Orang Tua :Jl. KH. Abdul Qadir Ibrahim RT 02, Kelurahan Olak

Kemang, Kec. Danau teluk Kota Jambi

Riwat Hidup :

No Pendidikan Tahun Alamat

1

2

3

4

SDN 3/IV Kota Jambi

SMP N 3 Kota Jambi

SMA N 7 Kota Jambi

UIN STS JAMBI

2000-2006

2006-2009

2009-2012

2012-sekarang

Kota jambi

Kota jambi

Kota jambi

Jambi

Page 86: Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan ...repository.uinjambi.ac.id/656/1/SE 120108 Muhammad Iqbal...Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi