peranan lembaga pemberdayaan masyarakat (lpm) …digilib.unila.ac.id/25945/20/skripsi tanpa bab...

76
PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) PEKON GADINGREJO TIMUR KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON TAHUN 2013-2019 (Skripsi) Oleh Okta Purnama FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: phungthu

Post on 03-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)

PEKON GADINGREJO TIMUR KECAMATAN GADING REJO

KABUPATEN PRINGSEWU DALAM PENYUSUNAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON

TAHUN 2013-2019

(Skripsi)

Oleh

Okta Purnama

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

ABSTRACT

ROLE OF INSTITUTE FOR COMMUNITY EMPOWERMENT (LPM)

EAST GADINGREJO VILLAGE OF GADING REJO DISTRICT

PRINGSEWU REGENCY IN PREPARATION

MEDIUM-TERM DEVELOPMENT PLAN VILLAGE

YEAR 2013-2019

by:

OKTA PURNAMA

Institute for Community Empowerment (LPM) is an institution or a container that

is formed on the initiative of the community as partners in accommodating the

village government and realize the aspirations and needs of the community in the

field of development. Medium Term Development Plan Village is the only one

planning document for the period of 6 (six) annual contains the policy direction

related priorities, programs, activities and needs the village. The problem in this

research is how the role of LPM East Gadingrejo Village in the preparation of its

medium term development plan village years 2013-2019, with three (3) indicators

of the duties and functions of the LPM itself, among other things: empowering

rural communities in participatory development plan, implement and control

development, as well as storage and distribution of community aspirations for

development.

Page 3: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

Okta Purnama

The method used is qualitative descriptive approach, meaning research by

managing the data and facts for subsequent analysis researcher with regard to the

role of LPM East Gadingrejo Village in the preparation of its medium term

development plan village years 2013-2019. Source of data derived from

interviews and documentation. Data analysis was performed with data reduction,

data presentation and conclusion.

The results of this study indicate that the LPM East Gadingrejo Village active role

in RPJM of Village years 2013-2019 despite the lack of maxi mal due to several

factors, namely: the lack of an active management of resources, a lack of internal

coordination LPM, LPM lacking in the agenda of socialization of society related

to absorption development aspirations, and no operational allowances budgeted by

the Government Village for LPM.

Keywords: role, LPM, RPJM

Page 4: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

ABSTRAK

PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)

PEKON GADINGREJO TIMUR KECAMATAN GADING REJO

KABUPATEN PRINGSEWU DALAM PENYUSUNAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON

TAHUN 2013-2019

Oleh :

OKTA PURNAMA

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan suatu Lembaga atau

wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa

dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di

bidang pembangunan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon adalah

satu-satunya dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahunan yang memuat

arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pekon.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan LPM Pekon

Gadingrejo Timur dalam penyusunan RPJM-Pekon tahun 2013-2019, dengan 3

(tiga) indikator tugas dan fungsi dari LPM sendiri, antara lain : memberdayakan

masyarakat desa dalam menyusun rencana pembangunan yang partisipatif,

melaksanakan dan mengendalikan pembangunan, serta penampungan dan

penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan.

Page 5: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

Okta Purnama

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif,

artinya penelitian dengan mengelola data dan fakta yang ada untuk selanjutnya

peneliti analisis yang berkaitan dengan peran LPM Pekon Gadingrejo Timur

dalam penyusunan RPJM-Pekon tahun 2013-2019. Sumber data berasal dari hasil

wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LPM Pekon Gadingrejo Timur

berperan aktif dalam penyusunan RPJM Pekon tahun 2013-2019 meski kurang

maksimal dikarenakan beberapa faktor, yaitu : minimnya sumberdaya pengurus

yang aktif, kurangnya koordinasi internal LPM, kurang teragendakan sosialisasi

dari LPM ke masyarakat terkait penyerapan aspirasi pembangunan, dan tidak ada

tunjangan operasional yang dianggarkan oleh Pemerintah Pekon untuk LPM.

Kata kunci : peranan, LPM, RPJM

Page 6: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)

PEKON GADINGREJO TIMUR KECAMATAN GADING REJO

KABUPATEN PRINGSEWU DALAM PENYUSUNAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PEKON

TAHUN 2013-2019

Oleh

Okta Purnama

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 7: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
Page 8: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
Page 9: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan
Page 10: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 12

Oktober 1992, merupakan anak keempat dari empat bersaudara

pasangan dari Bapak H. Mustafa Saleh, SH dan Ibu Hj. Siti

Ikhwati, S.Pd.

Jenjang akademik penulis dimulai dengan menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar

(SD) Negeri 3 Gedong Air Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2004,

dilanjutkan menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14

Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2007, dan dilanjutkan menempuh

pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2010.

Tahun 2010, Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) melalui

jalur SNMPTN.

Selama melaksanakan studi di Jurusan Ilmu Pemerintahan, penulis aktif dalam

organisasi baik internal maupun eksternal kampus, antara lain : Anggota Biasa LSSP

Cendekia FISIP UNILA, Ketua Biro II HMJ Ilmu Pemerintahan FISIP UNILA,

Page 11: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

Kepala Dinas PPSDMO BEM FISIP UNILA, dan Ketua Bidang PPPA HmI Cabang

Bandar Lampung Komisariat Sosial Politik Universitas Lampung, serta Ketua Bidang

PU HmI Cabang Bandar Lampung.

Penulis pernah mengikuti berbagai pelatihan selama menjadi Mahasiswa Jurusan

Ilmu Pemerintahan, yaitu : Masa Perkenalan Cendekia (MPC) oleh LSSP Cendekia

FISIP UNILA, Pelatihan Insan Cendekia (PIC) oleh LSSP Cendekia FISIP UNILA,

Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Jurusan (LKMMTJ)

oleh HMJ Ilmu Pemerintahan, Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa

Pemerintahan Tingkat Madya (LKMPTM-NAS) dalam kegiatan Forum Komunikasi

dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan se-Indonesia (FOKKERMAPI) di

Universitas Muhammadiyah Malang, Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA)

di HmI Komsospol Unila, Latihan Kader I (Basic Training) di HmI Cabang Bandar

Lampung Komisariat Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung, serta Latihan Kader II

(Intermediate Training) Tingkat Nasional di HmI Cabang Lombok Tengah.

Page 12: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

MOTTO

“Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana,

Yakin Usaha Sampai”

( OKTA PURNAMA )

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan

menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-

Ku sangat pedih”

( QS. IBRAHIM 14:7 )

“Great Man Aren’t Born Great, They Grow Great“

( VITO ANDOLINI CORLEONE )

“Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-

putusnya dipukul ombak.

Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan

amarah ombak dan gelombang”

( JALINUS AT THABIB )

Page 13: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk …

Kedua orangtuaku,

Ayahanda H. Mustafa Saleh, SH dan Ibunda Hj. Siti Ikhwati, S.Pd.

Terimakasih telah menjadi tutor terbaik sepanjang masa, memberikan kasih

sayang, kesabaran dan do’a tanpa batas, serta memberikan arahan dan motivasi

tanpa balas. Semoga Ayah dan Mamah terus diberikan kesehatan oleh Allah

SWT. Aamiin.

Saudara-saudaraku tercinta,

Abang Mesrawan, S.STP, M.Si, Kakak Diela Natarini, S.IP, dan Abang Ari

Mulando, S.STP, MH.

Terimakasih atas kasih sayang, kesabaran dan dukungannya hingga detik ini.

Para sahabat yang selalu memberikan warna tersendiri dalam hidupku.

Para pendidik, baik dari jenjang Sekolah Dasar hingga menginjakkan kaki di

bangku Kuliah. Terimakasih atas ilmu yang bermanfaat.

Dan untuk nama besar Universitas Lampung, almamater yang akan selalu

penulis banggakan .

Page 14: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

SANWACANA

Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya lah skripsi yang berjudul “Peranan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon

Tahun 2013-2019” dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya

bantuan, bimbingan, dorongan dan saran dari berbagai pihak, terutama dari dosen

pembimbing serta dosen pembahas, sehingga penyusunan skripsi dapat

diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang telah memberikan banyak pembelajaran dalam waktu yang

singkat baik dalam bentuk arahan, kritik atau teguran yang bentuknya kecil

namun berdampak besar.

Page 15: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

2. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan (sebelumnya menjabat Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan)

yang tiada henti memberikan nasihat yang terkadang diselingi bercanda

kepada penulis.

3. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.IP selaku Sekretaris Jurusan, merangkap

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik yang selalu mendampingi, membimbing dan membantu

pelayanan kebutuhan mahasisiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir di

jurusan.

4. Ibu Dwi Wahyu Handayani, S.IP, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Hubungan

Internasional sekaligus Dosen Pembimbing yang luar biasa sabar dalam

memberikan nasihat, bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, MH selaku Ketua Jurusan Hubungan

Internasional sekaligus Dosen Pembahas yang sangat banyak membantu

dalam memberikan saran, kritik serta membuka cakrawala berpikir penulis

dalam proses menyusun hingga menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Ilmu Pemerintahan Fisip Unila, yang telah membimbing,

mendidik dan memotivasi selama ini. Terimakasih atas ilmu yang telah kalian

berikan kepada penulis selama menuntut ilmu di Jurusan Ilmu Pemerintahan.

7. Staf Jurusan Ibu Riyanti dan Mas Bambang, Staf Subbag Akademik, Staf

Subbag Kemahasiswaan yang selalu membantu proses administrasi, dan Mas

Jum dan Mas Dede lt 1, Kiyay Herman lt 2, dan Kiyay Satpam FISIP yang

banyak memberikan obrolan santai selama penulis kuliah.

Page 16: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

8. Teristimewa untuk Bapak H. Mustafa Saleh, SH, seorang Ayah yang hebat.

Terimakasih atas nasihat, ilmu, dukungan, amarah, dan kesabaran yang luar

biasa dan Ibu Hj. Siti Ikhwati, S.Pd, seorang Mamah yang tidak pernah

berhenti mendoakan, memberikan motivasi, dan kasih sayang yang tiada

batas. Maaf terlambat dalam proses penyusunan skripsi ini Mah, Yah. Semoga

Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan umur yang panjang untuk

Mamah dan Ayah. Aamiin.

9. Untuk saudara/i ku Abang Mesrawan, S.STP, M.Si, Kakak Diela Natarini,

S.IP, Abang Ari Mulando, S.STP, MH, terimakasih atas cinta dan kesabaran

dalam memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi. Maaf terlambat ya,

Bang, Kak.

10. Terima kasih kepada para informan, Bapak Mirad Sepdianto, ST selaku

Kepala Pekon Gadingrejo Timur, Bapak Rahmat Nursholeh selaku Sekretaris

Pekon, Bapak Orizal selaku Ketua LPM, Bapak Ferry Windarko selaku

Sekretaris LPM, serta Sedulur Agus Priyadi, S.IP, Pak Burhanudin, dan Pak

H. Soekamto, serta rekan Para Pencari Tuhan Dimas Tangguh Santoso dan

Putra Ramadhan yang telah setia menemani peneliti dalam proses wawancara

dan juga banyak membantu selama proses riset berlangsung.

11. Untuk sahabat rasa saudara Mediyansyah terimakasih atas segala curhat di

masa lalu, masa kini dan masa-masa yang akan datang, Bro., serta semua

Purna Pasukan Gatot Subroto – R.A. Kartini dan Purna Ambalan Teuku Cik

Ditiro – Cut Nyak Dien yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Page 17: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

12. Tak lupa untuk sahabat yang merangkap jabatan jadi pacar Ketua Angkatan

2010, Reddyah Renata Suharno, S.IP terimakasih untuk semua bantuan

khususnya dalam proses penyusunan skripsi dan menyelesaikan studi ini.

Kasih contoh yang bagus untuk Dimas, jangan lupa 1 kunci hidup ini yaitu

bersyukur …

13. Untuk rekan seperjuangan, senasib sepenanggungan yang antara lain TOISEY

„Ndut‟ Tano Gupala, S.IP (cepet sukses, ndut. Jangan gak ngabarin kalo ke

karang) „Puay‟ Iin Tajudin, S.IP (inget janji mau tobat pasca wisuda, puay

hahaha), Siska Fitria, S.IP, M.IP (sukses ya, kaa. Doain gua cepet S2 juga

wkwkwk), „Oneng‟ Yoan Yunita, S.IP (jadi anak yang berbakti buat mama

papa, neng. Jangan lupa doa buat yudha disana yaa), PURPALA „Mr. tampan‟

Putra Ramadhan, S.IP (ayok geh garap lagi skripsinya, bor hehehe), „Mob-

mob‟ Raditiya FC, S.IP (makasih banyak untuk semua bantuan skripsweet ini,

mob), „Hitachi‟ Kevin Aditya Pratama, S.IP (masih lu janis-janis itu, pin ?

wkwkwk), „Gawir‟ Dimas Tangguh Santoso, S.IP (makasih bener udah

nemenin gua turlap dan nyiapin segala syarat kompre dan wisuda, wir

wkwkwk), „Dulur‟ Anugerah Robbian Tori, S.IP (ayok semangat, lur. Jangan

maen proyek terus hahaha), „Ico Bebo‟ M. Novrico Dikki Pradinan, S.IP (sikat

miring aja adek 2013 itu, co hahaha), „Adin‟ Violanda YAZ (ah gak konkret

sama lu mah, ingkar terus hahaha), „Robo‟ Robby Ruyudha, SIP (dikebut

skripsweet nya pak Gubernur + Korda UICL), „Ekay‟ Ekky Julian DS, S.IP

(cepet lagi wawancara ketua fraksi itu, kay. Awas keburu expired wkwkwk),

„Nabu‟ Aditya Darmawan, S.IP (selingin waktu geh curhat lagi kita hahaha),

„Uda‟ Novandra Yudha Satria (maen ke lampung, da. Parah bener hahaha),

Page 18: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

duo BAS BNI ‟46 „Kapab‟ Maulana Rendra Yudha, S.IP dan „Jaseng‟ Pebri

Dwi Firnando, S.IP (ilmu marketing tingkat dewa, tapi hati-hati bisnis

yang‟itu‟, pak hahaha), duo bujang RBI „Tapir‟ Aditya Arief, S.IP (jangan

sering ngajak korban nonton film di kosan, dit wkwkwk) dan Agus Andria,

S.IP, „Puakhi‟ Azmi Nurhakiki, S.IP, Tim KKN Sri Rahayu „Mijo‟ Mirzan

Triandana, S.IP (sukses di negeri orang, pak hehehe) dan „Pak‟ Riendi

Ferdian, S.IP (sekabaran pak, jangan langsung ngilang. Selip ketingkip

wkwk), „Ido‟ Ridho Jupanter, S.IP, „Dulur‟ Angga Jevi Surya, SH (yang

amanah jadi anggota DPRD Prov. Lampung, lur hehehe), KRUI

BROTHERHOOD Ricky Ardian, S.IP, M.IP, Ardi Yuzka, S,IP, Ikhwan

Efrizal, S.IP, M.IP, Alam Patria, S.IP, Ilham Kurniawan, S.IP, Dita Purnama,

S.IP, M.IP, Yurike Pratiwi, S.IP, Indra Jaya Negara, S.IP, Herowandi, S,IP,

M.IP, Geng MBIWS ciwik-ciwik cetarrr, Synthia Dwi Utami, S.IP, Indra Jaya

Negara, S.IP, dan saudara-saudara seperjuangan yang lain di lintas jurusan,

fakultas maupun universitas, yang mungkin penulis lupa nyantuminnya karena

begadang.

14. Segenap adek tingkat/junior/adinda 2011 Ketum „PM‟ Anbeja Kirsy, S.IP,

Sekum Wilanda Rizki, S.IP, Sekbir Merari Defri Prhamathana, S.IP, Adrian

Soedrajad, S.I.Kom, „Dam‟ Rahmat Affandi (next time kita ke pulau dewata

lagi hahaha) dll, 2012 Ketum Rizki Hendarji Putra, S.IP (angkat kering, jay

wkwkwk), Ketum Vico Lukito, S.IP (Best Partner nyeberang ke lombok

hahaha), Ketum Nico Purwanto, S.IP (udah lagi maenin adek-adek itu, mis

hahaha), Nissa Nurul Fathia, S.IP, Arum Rahma Sari, S.IP, Dita Adistia, S.IP,

Intan Kumala, S.IP, M. Hezby Fauzan, S.IP (ngumpul dulu, can. Jangan

Page 19: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

kebanyakan pacaran), Kordum + Pak Gub Juwanda, S.IP (semangat skripsi

nya, dinda) Pimum Rosim Nyerupa, S.IP (Kham sebalakan, setawitan,

sehangguman dang secadangan yu, dinda hehehe), „Wagub‟ Nick Kurniawan

R, S.AB (gagah dulu jadi abang itu, nick hahaha), Fatihunnajah, S.I.Kom dll,

2013 Ketum Taufiq Suni Pratama, S.IP (makasih udah bikinin ppt seminar

hasil, dinda hahaha), Sekum Danang Marhaens, S.IP, Kordum Tiyas Apriza,

S.IP (kabid PA nya amanah ya, dinda), Ketum Anam Alamsyah, S.IP

(semangat, dinda. Dinamika itu biasa), Andi Sanjaya, S.IP, Agus Burman,

S.IP, Rahma Adi Putra, S.IP (cepet lagi KKN lu, put), Rifky Febrihanuddin,

S.IP, duo batak „Mami‟ Siti Martina Napitupulu, S.Sos dan „Butet‟ Asnia

Nasution, S.Sos (makasih banyak ya sering nemenin ngobrol di romli, dek.

Semangat skripsiannya hehehe), 2014 Ketum Sinta Oktavia Pratiwi, S.IP

(semangat, tum. Banyakin kader dari Pem ya), Sekum Alvilia Zen Alkhalifi,

S.IP (semangat ya, kum. Bantu ketum nya hehehe), Panji Laksono Bayu Aji,

S.IP (Juragan beras mah harus rajin ke kom ya), Aditya Pangestu, S.IP, Ketum

Joddie Prakasa Diputra, A.Md (kasih contoh yang baik, tum), „John‟ Alfian

Oksila, A.Md (semangat berproses, dinda), Pimum Kumaranur Inten

blablabla, S.I.Kom (lupa abang nama lengkap kmu, dek hahaha), „Kang‟ Idris

Setiawan, S.A.N dll, 2015 Geovani Lazuardi, S.IP (Paminal Komsospol Unila,

ramein lagi kom nya dinda) dll, 2016 Tri Ayu Sartika Zanti (Semangat

menyongsong tes nya, diks), Rizki „Ded‟ (ayo baca buku, dinda), Bari Arla

(kembangkan potensimu, dinda), Alif Ketua Angkatan (ayo ajak kawan-kawan

yg lain berproses di komsospol, dinda), Azis (kamu petinju atau mahasiswa,

dek ? hahaha) dll, mohon maaf untuk nama-nama yang belum sempat

Page 20: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

tercantum di karya sederhana ini, adinda semua. Terimakasih telah banyak

membantu.

15. Terima kasih kepada Keluarga Besar HmI Komsospol Unila „Tondano 35‟,

salam hormat untuk para senior/alumni, kawan seangkatan/seperjuangan,

junior yang masih konsisten dan tetap istiqomah untuk terus belajar dan

mengembangkan potensi diri. Banyak hal yang penulis dapatkan ketika

berproses di „sumur, dapur, ruang tengah, teras serta kamar-kamar komisariat‟.

Yakinlah tidak ada hasil yang mengkhianati proses. Dengan niat tulus dan

ikhlas, yakinkan dengan iman-usahakan dengan ilmu-sampaikan dengan amal.

Bahagia HmI…

16. Terimakasih untuk jajaran „CV. TO-BER‟ „Pak Kasek‟ Hafiz, „Pak Dir‟

Mijwad, Irpan „Jemi‟ atas motivasi, dukungan, nasehat, teguran serta

pengalamannya wabilkhusus di „janji tanah petarung‟.

17. Pengurus HmI Cabang Bandar Lampung „Soedirman 47‟ Wabilkhusus Ketua

Umum Yefri Febriansah, SH, Sekum Khoirul Anam, Bendum M.A. Silmi,

Kabid PAO Nurul Yuliana, Kabid PPPA Sandi Putra Berlian, S.Pi, Kabid

PTKP Putra Ramadhan, S.IP, Kabid PPD Husni Mubarok, Kabid HAM LH

Rio Andesta, ST, Kabid KPP, Wasekum PU Ritno Ananto, Ketum Kohati

Rominta Yani Siregar, Sekum Kohati Purnama Aulia K Sihombing, dll.

Semoga Allah SWT mencurahkan kebaikan bagi kita semua, serta semoga skripsi

ini dapat bermanfaat untuk umat dan bangsa.

Bandar Lampung, Februari 2017

Penulis

Okta Purnama

Page 21: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Kegunaan Penelitian................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Peranan ........................................................................... 7

1. Pengertian Peranan ................................................................................ 7

B. Tinjauan tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ................. 8

1. Pengertian LPM ...................................................................................... 8

2. Perkembangan LPM ............................................................................... 10

3. Tugas dan Fungsi LPM .......................................................................... 13

4. Kepengurusan LPM ................................................................................ 14

C. Tinjauan tentang Rencana Pembangunan Desa ......................................... 15

1. Pengertian Pembangunan ....................................................................... 15

2. Pengertian Desa ...................................................................................... 20

3. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa .................. 22

D. Teori Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat ...................................... 22

E. Kerangka Pikir.. .......................................................................................... 25

III. METODE PENELITAN

A. Tipe Penelitian ........................................................................................... 30

B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 31

Page 22: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

ii

C. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 32

D. Jenis Data ................................................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33

F. Teknik Pengolahan Data ............................................................................. 35

G. Informan ..................................................................................................... 35

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36

IV. GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Pekon Gadingrejo Timur ............................................. 39

B. Kondisi Umum Pekon Gadingrejo Timur .................................................. 42

C. Struktur Organisasi Pemerintah Pekon dan LPM Gadingrejo Timur......... 45

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tugas dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ............... 48

1. Tugas dan Fungsi LPM menurut Permendagri RI nomor 5 tahun

2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ............ 48

2. Tugas dan Fungsi LPM dalam Proses Penyusunan RPJMDes

menurut Permendagri RI nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa ............................................................................. 51

B. Alur Penyusunan dan Pembentukan Tim Penyusun RPJM Pekon ............ 53

1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Pekon ............................................ 53

2. Penyelarasan Arah Kebijakan Perencanaan Pembangunan

Kabupaten/Kota ...................................................................................... 54

3. Pengkajian Keadaan Pekon .................................................................... 54

4. Penyusunan Rencana Pembangunan melalui Musyawarah Pekon ......... 55

5. Penyusunan Rancangan RPJM Pekon .................................................... 55

6. Penyusunan Rencana Pembangunan Pekon melalui Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Pekon .......................................................... 55

7. Penetapan RPJM Pekon .......................................................................... 56

C. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pekon Gadingrejo Timur

dalam Menjalankan Tugas dan Fungsi ...................................................... 56

1. Peran LPM Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam

Menyusun Rencana Pembangunan Partisipatif....................................... 57

2. Peran LPM dalam Melaksanakan dan Mengendalikan Pembangunan... 63

3. Fungsi LPM sebagai Penampung dan Penyalur Aspirasi

Pembangunan .......................................................................................... 68

D. LPM dan penyusunan RPJM Pekon Gadingrejo Timur tahun

2013-2019 ................................................................................................. 73

E. Hasil Pembahasan.. ..................................................................................... 79

Page 23: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

iii

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................................... 87

B. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Nama Kepala Pekon Gadingrejo Timur ................................................ 41

2. Jumlah Penduduk Pekon Gadingrejo Timur Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 43

3. Tingkat Pendidikan Penduduk Pekon Gadingrejo Timur ................................. 43

4. Pekerjaan Penduduk Pekon Gadingrejo Timur ................................................. 44

5. Rincian Wawancara Informan berdasarkan Indikator Pemberdayaan

Masyarakat dalam Menyusun Rencana Pembangunan Partisipatif .................. 59

6. Rincian Wawancara Informan berdasarkan Indikator Melaksanakan dan

Mengendalikan Pembangunan ......................................................................... 64

7. Rincian Wawancara Informan berdasarkan Indikator Penampung dan

Penyalur Aspirasi Pembangunan ...................................................................... 70

8. Rincian Wawancara Peranan LPM dalam Penyusunan RPJM Pekon

Gadingrejo Timur tahun 2013-2019 ................................................................. 77

Page 25: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ................................................................................................. 29

2. Struktur Organisasi Pemerintah Pekon Gadingrejo Timur .............................. 45

3. Struktur Organisasi LPM Pekon Gadingrejo Timur ......................................... 47

Page 26: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan desa merupakan upaya pembangunan yang dilaksanakan di desa

dengan ciri utama adanya partisipasi aktif masyarakat dan kegiatannya meliputi

seluruh aspek kehidupan masyarakat baik fisik material maupun mental spiritual.

Otonomi masyarakat desa dicirikan dengan adanya kemampuan masyarakat untuk

memilih pemimpinnya sendiri, kemampuan pemerintah desa dalam melaksanakan

fungsi-fungsi pemerintahan sebagai perwujudan atas pelayanan terhadap

masyarakat dari segi administrasi pemerintahan dan pelayanan umum.

Kuatnya fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta

meningkatnya kemampuan keuangan desa untuk membiayai kegiatan-kegiatan di

desa baik yang bersumber dari swadaya masyarakat maupun sumber lainnya.

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Desa atau

dengan sebutan lain Pekon, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 27: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

2

Selain itu, desa atau pekon adalah kesatuan organisasi pemerintahan yang

terendah, mempunyai batas wilayah tertentu, langsung di bawah kecamatan, dan

merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berhak menyelenggarakan rumah

tangganya (Taliziduhu Ndraha 1991:3). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa dinamika masyarakat pada

tingkat desa dapat terwadahi dalam tiga institusi utama, yaitu Pemerintah Desa

atau Pekon, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) merupakan suatu Lembaga atau

wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam

menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang

pembangunan, yang sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 6 tahun 2014

tentang Desa bahwa keberadaan dari LPM sebagai mitra dari Pemerintah Pekon,

sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di daerah khususnya daerah

perdesaan.

Hal ini tentunya sebagai bentuk proses pemberdayaan masyarakat dalam

pembangunan yang lebih terlembaga. LPMD mempunyai tugas menyusun rencana

pembangunan secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat,

melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Desa (LPMD) tidak mungkin dapat berjalan sendiri dalam melaksanakan

tugasnya di bidang pembangunan, tetapi diperlukan kerjasama dengan Pemerintah

Pekon, yang dipimpin oleh Kepala Pekon. Terjalinnya kerjasama yang baik

diharapkan akan melahirkan program-program pembangunan yang baik dan sesuai

pada kemampuan dan kebutuhan masyarakat pekon.

Page 28: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

3

Program-program pembangunan yang ada di desa atau pekon dijabarkan dengan lebih

terperinci lagi dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Desa. Permendagri tersebut merupakan pedoman

bagi pemerintah desa atau pekon dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja Pembangunan (RKP). Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, disebutkan bahwa

pelaksanaan pembangunan mengutamakan pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber daya alam yang ada di desa serta mendayagunakan swadaya dan gotong

royong masyarakat.

Anggota masyarakat bukan hanya merupakan objek pembangunan semata, tetapi

juga sebagai subjek pembangunan. Pembangunan pedesaan telah dilakukan secara

luas oleh pihak Pemerintah, tetapi hasilnya masih saja belum optimal. Hal ini

dapat dilihat dari keterlibatan peran serta masyarakat dan lembaga yang menaungi

suatu desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan

Pembangunan Desa atau Pekon disusun untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

Perencanaan pembangunan 6 (enam) tahun tersebut merupakan RPJM Desa atau

Pekon yang memuat arah kebijakan keuangan pekon.

Strategi pembangunan pekon, dan program kerja pekon, dan ditetapkan dengan

peraturan pekon (Permendagri No 114 Tahun 2014 pasal 4 ayat 1). Oleh karena itu

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon (RPJM Pekon) merupakan bagian

dari peraturan pekon. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon (RPJM

Pekon) ditetapkan dengan keputusan kepala pekon dan disusun untuk menjamin

Page 29: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

4

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan.

Menurut Bambang Trisantono Soemantri (2011:75) Kepala Desa

bertanggungjawab dalam pembinaan dan pengendalian penyusunan RPJM

Desa dan RKP Desa. Penyusunan RPJM Desa dilakukan dalam forum

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (musrenbang desa). Peserta

musrenbang desa tersebut terdiri atas :

a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau LPM-Desa membantu

pemerintah desa dalam menyusun RPJM-Desa dan RKP-Desa.

b. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama sebagai nara sumber.

c. Rukun Warga atau Rukun Tetangga, Kepala Dusun, Kepala Kampung, dan

lain-lain sebagai anggota.

d. Warga masyarakat sebagai anggota.

Dalam penyusunan rencana pembangunan desa diperlukannya sinergisitas atau

kerjasama yang baik antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan

Pemerintah Pekon, dengan demikian diharapkan rancangan pembangunan yang

dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh pekon

tersebut yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya tingkat kesejahteraan

masyarakat pekon itu sendiri.

Hasil Pra Riset yang telah dilakukan dapat penulis simpulkan bahwa

permasalahan yang muncul dalam proses penyusunan RPJM Pekon Gadingrejo

Timur tersebut yaitu masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan

fungsi dari kelembagaan khususnya LPM yang ada di Pekon Gadingrejo Timur,

tingkat intensitas pertemuan atau rapat koordinasi yang masih kurang, dan

kurangnya koordinasi antar sesama anggota LPM maupun dengan Aparat Pekon.

Perencanaan pembangunan pekon yang baik dapat berjalan sesuai dengan harapan

masyarakat jika Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dapat menjalankan perannya

sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyusunan rencana pembangunan dan

pengawalan pembangunan.

Page 30: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

5

Berdasarkan uraian di atas, maka sorotan utama penelitian ini adalah bagaimana

Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam proses penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pekon. Apakah peran yang

dijalankan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon Gadingrejo Timur sudah sesuai

dengan tugas dan fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

Bagaimana peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pekon

Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu dalam

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon Tahun 2013-2019?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah :

1. Untuk menjelaskan peranan pengurus Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Pekon dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon

Tahun 2014-2019 di Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo

Kabupaten Pringsewu;

Page 31: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

6

2. Untuk menganalisa peranan pengurus Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu berdasarkan tugas dan fungsinya.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis hasil penelitian ini sebagai salah satu kajian Ilmu

Pemerintahan, yaitu untuk mengembangkan pengetahuan mengenai lembaga

kemasyarakatan desa.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan masukan ide dan

pemikiran khususnya bagi masyarakat, pengurus LPM Pekon Gadingrejo

Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu dan LPM di pekon lain

untuk meningkatkan peran dalam penyusunan rencana pembangunan jangka

menengah pekon.

Page 32: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Peranan

1. Pengertian Peranan

Peranan berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang

terutama (W.J.S. Poerwadarminta 2002:735). Menurut Levinson, menjelaskan

bahwa peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu

yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma

yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam

masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan

(Soerjono Soekamto 2006:238).

Selanjutnya, Levinson mengemukakan bahwa peranan dapat mencakup tiga hal

yaitu:

a. Norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang

dalam masyarakat. Peranan arti ini merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat sebagai organisasi.

c. Sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Page 33: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

8

Menurut Soerjono Soekanto (2006:212) bahwa:

Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

melakukan atau melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Dalam hal ini peranan

mencakup 3 hal yaitu :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur

sosial masyarakat.

Pendapat lain Alvin L.Bertran yang diterjemahkan oleh Soeleman B. Taneko

bahwa Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari orang yang

memangku status atau kedudukan tertentu. (Soeleman B. Taneko, 1986: 220)

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa peranan

merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang dalam

menempati atau memangku suatu posisi dan melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya.

B. Tinjauan Tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

1. Pengertian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Mengembangkan peranan masyarakat pada tingkat terdepan Desa/Kelurahan

harus terlembaga dalam institusi yang berbasis masyarakat atau “Community

Page 34: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

9

Based Organization” agar tercipta demokrasi dan partisipasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan secara legal

formal. Keberadaan institusi lokal ataupun lembaga masyarakat tersebut diatur

dalam Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang secara

eksplisit menyatakan bahwa Desa atau Pekon mendayagunakan lembaga

kemasyarakatan pekon yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi

penyelenggaraan pemerintahan pekon, pelaksanaan pembangunan pekon,

pembinaan kemasyarakatan pekon, dan pemberdayaan masyarakat pekon serta

merupakan wadah partisipasi masyarakat pekon sebagai mitra pemerintah

pekon.

Masyarakat merupakan mitra pemerintah desa/kelurahan dalam rangka

pembangunan nasional. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dibentuk di

setiap desa atau pekon dengan Peraturan Pekon, sedangkan susunan pengurus

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dipilih dan ditetapkan oleh masyarakat

pekon yang disahkan atau dikukuhkan dengan Keputusan Kepala Pekon yang

bersangkutan. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat bertujuan memberdayakan

seluruh potensi masyarakat melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM).

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan pasal 1 ayat 1 Lembaga

Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang

dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra

Pemerintah Desa dan Lurah dalam memberdayakan masyarakat.

Page 35: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

10

Kemudian pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa Lembaga Ketahanan

Masyarakat Desa, untuk selanjutnya disingkat LKMD atau Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah lembaga

atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah

Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan

masyarakat di bidang pembangunan.

Konsep diatas dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM) adalah lembaga masyarakat di pekon yang tumbuh dari, oleh, dan

untuk masyarakat serta merupakan wahana partisipasi masyarakat dalam

pembangunan yang memadukan pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintah

dan prakarsa swadaya gotong royong masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri, dinamis

dan maju.

2. Perkembangan LPM

Menurut Emil Salim (1984:56) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat pada

hakekatnya memiliki 2 (dua) makna pokok yaitu :

a. Meningkatkan kemampuan masyarakat desa melalui pelaksanaan

berbagai program pembangunan agar masyarakat dapat mencapai

tingkat kemapanan yang diharapkan.

b. Memberikan wewenang secara professional kepada masyarakat

dalam pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan diri.

Page 36: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

11

Kemandirian masyarakat tidak berarti pemerintah akan membiarkan

masyarakat berkembang tanpa ketetapan arah, tetapi pemerintah senantiasa

responsif dalam mencermati permasalahan yang dihadapi masyarakat serta

memberikan bantuan dan fasilitas agar masyarakat secara bertahap mampu

membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Dalam rangka hal

tersebut pemerintah antara lain memfasilitasi temu LKMD tingkat

Nasional pada tahun 2000 di Bandung dalam usaha penguatan keberadaan

Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan.

Sebagai salah satu bentuk fasilitas pemerintah dalam rangka memfasilitasi

penguatan peran dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan

Kelurahan perlu dibentuk asosiasi pembangunan masyarakat. Adapun

yang dimaksud dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yaitu :

1. Lembaga kemasyarakatan yang dibentuk atas prakarsa masyarakat desa

sesuai dengan kebutuhan desa, serta ditetapkan dengan keputusan desa

bersangkutan.

2. Pada kesehariannya LPM tersebut adalah masih sama hakekatnya

dengan apa yang dikenal dengan LKMD.

3. Pengembangan LKMD menjadi LPM

Perihal temu LKMD tingkat Nasional, maka pada tanggal 18 s.d 21 Juli

2000 di Bandung telah berlangsung temu LKMD tingkat Nasional

dengan kesepakatan sebagai berikut :

a. Mengubah nama Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM;

Page 37: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

12

b. Terbentuknya Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat secara

nasional.

Asosiasi LPM yaitu wadah/wahana berhimpun dan berkomunikasi

antara LPM yang di Desa/Kelurahan dengan tujuan kepengurusan

asosiasi LPM dibentuk setiap jenjang pemerintahan :

1) Di tingkat Pusat yaitu Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi LPM.

2) Di tingkat Provinsi yaitu Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi LPM

Provinsi

3) Di tingkat Kabupaten/Kota yaitu Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi

LPM Kabupaten/Kota

4) Di tingkat Kecamatan yaitu Forum Komunikasi Asosiasi LPM

Kecamatan.

Berdasarkan pemaparan konsep dapat disimpulkan bahwa keberadaan

Asosiasi LPM sebagai Lembaga Kemasyarakatan, harus dikelola secara

mandiri dan diarahkan untuk memfasilitasi penguatan peran dan fungsi

lembaga kemasyarakatan yang juga sebagai mitra pemerintah desa dalam

rangka memberdayakan masyarakat, agar masyarakat memiliki posisi

tawar menawar yang seimbang dalam penetapan kebijakan dan program-

program pembangunan.

Page 38: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

13

3. Tugas dan Fungsi LPM

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) berkedudukan di

Desa/Kelurahan merupakan lembaga yang bersifat lokal dan secara

organisasi berdiri sendiri serta merupakan wadah partisipasi masyarkat

dalam pembangunan. Menurut pasal 3 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga

Kemasyarakatan, Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai tugas

membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan

masyarakat desa.

Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa adalah :

1. Memberdayakan masyarakat desa dalam menyusun rencana

pembangunan yang partisipatif.

2. Menggerakkan swadaya gotong royong

3. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

Sedangkan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa

adalah :

a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam

pembangunan;

b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat;

Page 39: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

14

d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan

hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;

e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta

swadaya gotongroyong masyarakat; dan

f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya

alam serta keserasian lingkungan hidup.

4. Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Menurut pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007

tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Pengurus Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) harus memenuhi persyaratan:

a. Warga Negara Republik Indonesia

b. Penduduk setempat

c. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian

d. Dipilih secara musyawarah mufakat

Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) menurut pasal 20

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penataan Lembaga Kemasyarakatan terdiri atas :

1) Susunan pengurus terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan

Page 40: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

15

2) Pengurus LPM sebagaimana dimaksud diatas tidak boleh merangkap

jabatan pada Lembaga Kemasyarakatan lainnya dan bukan merupakan

anggota salah satu partai politik.

3) Pengurus LPM tidak boleh dirangkap Kepala Desa, dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

4) Memasukkan unsur perempuan dalam pengurus Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

5) Pemilihan Pengurus dilakukan secara musyawarah mufakat dan

dipimpin oleh Kepala Desa.

6) Masa bakti pengurus LPM di Desa selama 5 (lima) tahun terhitung

sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.

C. Tinjauan tentang Rencana Pembangunan Desa

1. Pengertian Pembangunan

Agus Hadiawan (2006:5) menyebutkan pembangunan terkandung arti adanya

suatu usaha untuk mengembangkan, memperbaharui, mengganti yang tidak

atau kurang baik dengan yang baik, membuat yang lebih baik, yang sudah

baik diusahakan agar semakin baik. Dalam pengertian pembangunan tersebut

terkandung pula arti adanya suatu usaha agar benar-benar lebih maju, lebih

modern, usaha untuk maju terus dengan modernisasi dan pembaharuan.

Badrul Munir (2002:24) memberikan pengertian pembangunan sebagai suatu

perubahan dan merupakan sesuatu yang semestinya terjadi dalam suatu

Page 41: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

16

masyarakat, baik masyarakat maju maupun masyarakat yang sedang

berkembang.

Zulkarnain Nasution (1996:27) memberikan gambaran umum tentang

pembangunan menurut para ahli sebagai berikut :

1. Inayatullah (1967)

Perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi

yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu

masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya

dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya

memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.

2. Kleijans (1975)

Pada akhirnya bukanlah soal teknologi atau GNP, tetapi pencapaian

pengetahuan dan keterampilan baru, tumbuhnya suatu kesadaran baru,

perluasan wawasan manusia, meningkatnya wawasan manusia, dan

meningkatkan semangatnya kemanusiaan, serta suntikan kepercayaan diri.

3. Rogers (1983)

Suatu proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas dalam suatu

masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material

termasuk bertambah besarnya keadilan kebebasan dan kualitas lainnya

yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang besar yang

mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.

Page 42: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

17

Menurut Zulkarnain Nasution (1996:28) terdapat tujuan-tujuan dan proyek

dalam pembangunan yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan Umum (goals) adalah proyeksi terjauh dari harapan-harapan

dan ide-ide manusia, komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau

masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan.

2. Tujuan khusus (objectives) adalah tujuan jangka pendek, biasanya

yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu proyek

tertentu.

Sondang Siagian (1994:2) memberikan enam pokok yang terdapat dalam

batasan pembangunan yang dikemukakannya :

1. Bahwa pembangunan merupakan usaha atau suatu proses, berarti suatu

kegiatan yang terus menerus dilakukan.

2. Bahwa pembangunan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar,

jika ada kegiatan yang kelihatannya nampak seperti pembangunan

akan tetapi sebenarnya tidak dilaksanakan secara sadar dan timbul

hanya secara insidentil dimasyarakat, tidaklah dapat digolongkan

kepada kategori pembangunan.

3. Bahwa pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaan itu

berorientasi kepada pertumbuhan dan perubahan.

4. Bahwa pembangunan mengarah kepada modernitas. Modernitas disini

diartikan sebagai cara hidup yang baru dan lebih baikdari pada

sebelumnya serta kemampuan untuk lebih menguasai alam lingkungan

dalam rangka usaha peningkatan kemampuan swasembada dan

mengurangi ketergantungan kepada pihak lain.

5. Bahwa modernitas yang dicapai melalui pembangunan itu bersifat

multidimensional. Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh

aspek kehidupan bangsa dan negara terutama aspek kehidupan bangsa

dan poleksosbudhankamnas dan administrasi.

6. Bahwa kesemua hal telah disebutkan dimuka ditujukan kepada

membina bangsa (national building) yang terus menerus harus

dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan negara yang

telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Albert Weterston sebagaimana yang dikutip oleh Bintoro

Tjokroamidjojo (1988:12) menyebutkan secara umum, unsur-unsur pokok

dalam perencanaan pembangunan terdiri dari enam unsur, yaitu sebagai

berikut:

Page 43: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

18

1. Adanya kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan

yang sering pula disebut tujuan, arah, dan prioritas pembangunan. Pada

unsur ini perlu ditetapkan tujuan-tujuan rencana.

2. Adanya kerangka rencana yang menunjukkan hubungan variabel-variabel

dalam pembangunan dan implikasinya

3. Adanya perkiraan sumber-sumber pembangunan terutama pembiayaan

4. Adanya kebijaksanaan yang konsisten dan serasi, seperti kebijaksanaan

fiskal, moneter, anggaran, sektoral, dan pembangunan daerah

5. Adanya program investasi yang dilakukan secara sektoral, seperti

pertanian, industri, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain

6. Adanya administrasi pembangunan yang mendukung perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan

Berdasarkan pengertian-pengertian dan definisi tentang pembangunan seperti

yang telah disampaikan diatas, maka untuk menentukan keberhasilan

pelaksanaan paradigma pembangunan ini digunakan indikator-indikator

keberhasilan menurut Ginanjar Kartasasmita (1996:161) meninjau dari segi

administrasi yang meliputi kegiatan pokoknya yaitu :

1. Perencanaan (Planning), keberhasilan pembangunan optimal berbasis

pemberdayaan masyarakat jika :

a. Dikehendaki masyarakat dan keadaan nyata yang ada di lapangan.

b. Perencanaan dari bawah yang mencerminkan apa yang direncanakan

dari atas, dengan memperhitungkan kepentingan dan kebijaksanaan

makro.

Page 44: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

19

2. Pelaksanaaan (Actuating), dalam pelaksanaan pembangunan dikatakan

optimal jika :

a. Kegiatan yang dilaksanakan harus terarah bagi atau menguntungkan

masyarakat.

b. Pelaksanaan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri, dimulai dari

pengenalan apa yang ingin dilakukan.

c. Upaya pemberdayaan masyarakat menyangkut pengembangan kegiatan

bersama, dalam kelompok dibentuk.

d. Timbul partisipasi yang luas dari masyarakat untuk turut serta dalam

kegiatan.

3. Pengawasan (Controlling), terdapat umpan balik dan pola kontrol saling

mengawasi antara pemerintah dan masyarakat.

Perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam

pembangunan, merupakan metode atau cara perencanaan yang memfungsikan

kelembagaan masyarakat secara nyata di dalam menyusun perencanaan

pembangunan. Melalui cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu

melaksanakan, memelihara, dan menindak-lanjuti hasil-hasil pembangunan.

Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat dapat dilihat dari pelaksanaan

musrenbang.

Keterlibatan masyarakat sangat diharapkan dan sangat berpengaruh terhadap

rencana pembangunan jangka menengah pekon, masyarakat dan kader

masyarakat juga sangat dibutuhkan partisipasinya dalam membangun pekon

bersama. Keterlibatan Pemerintah Pekon, BPD, LPMD, dan para Perangkat

Page 45: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

20

Pekon dari awal diadakan musrenbang hingga rencana pembangunan yang

telah disetujui akan sangat mempengaruhi pembangunan yang terjadi di suatu

pekon tersebut.

Berdasarkan wacana dan pemaparan penulis menyimpulkan bahwa

pembangunan adalah suatu bentuk proses atau kegiatan yang secara terus

menerus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik melalui suatu

perencanaan dan pelaksanaan yang baik pula sehingga hasilnya dapat

dinikmati masyarakat banyak.

2. Pengertian Desa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut pekon,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan NKRI.

Desa atau Pekon adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu

masyarakat yang berkuasa untuk melaksanakan pemerintahan sendiri.

Menurut Widjaja (2004:46) persyaratan terbentuknya desa terdiri dari lima

syarat, yaitu :

1. Jumlah Penduduk minimal 1500 atau 33 Kepala Keluarga

2. Luas Wilayah

Page 46: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

21

3. Sosial Budaya

4. Potensi Desa/Marga

5. Sarana dan Prasarana

Desa atau Pekon dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan

asal usul pekon dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan

Pekon dapat berupa penggabungan beberapa pekon, atau bagian pekon yang

bersandingan, atau pemekaran dari satu pekon menjadi dua pekon atau lebih,

atau pembentukan pekon di luar pekon yang telah ada. Pekon mempunyai ciri

budaya khas atau adat istiadat lokal. Pekon dapat diubah atau disesuaikan

statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Pekon bersama

BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat setempat.

Pekon yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah dan Perangkatnya diisi dari

Pegawai Negeri Sipil. Pekon yang berubah statusnya menjadi kelurahan,

kekayaannya menjadi kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang

bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat. Berdasarkan uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa istilah desa atau pekon dapat diartikan sebagai

tanah tumpah darah atau tanah kelahiran, pekon dapat didefinisikan sebagai

suatu organisasi wilayah hukum yang memiliki wilayah, masyarakat dan

kekuasaan atau wewenang untuk mengatur pemerintahannya sendiri dengan

ciri khas atau adat istiadat yang dimiliki tiap-tiap wilayah.

Page 47: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

22

3. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon (RPJM

Pekon)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon yang selanjutnya disingkat

RPJM-Pekon adalah satu-satunya dokumen perencanaan untuk periode 6

(enam) tahunan yang memuat arah kebijakan terkait prioritas, program,

kegiatan, dan kebutuhan Pekon. Pembangunan Pekon yang didanai oleh

anggaran pendapatan belanja pekon, swadaya masyarakat pekon,anggaran

dana desa atau pekon yang bersumber dari APBN dan APBD kabupaten/kota.

Dalam menyusun rancangan RPJM-Pekon, Pemerintahan Pekon harus

memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di

masyarakat yang diwadahi oleh LPMD/LKMD.

Proses Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon (RPJM Pekon)

merupakan proses untuk memperbaiki pembangunan di Pekon Gadingrejo

Timur dan juga diharapkan dalamjangka waktu 6 tahun, Pekon Gadingrejo

Timur mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam

penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.

D. Teori Partisipasi dan Teori Pemberdayaan Masyarakat

Pembangunan yang dilaksanakan dapat mencerminkan paradigma pembangunan

berbasis pemberdayaan masyarakat menurut Chambers dalam Ginanjar

Kartasasmita (1996:122) yaitu :

Page 48: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

23

1. People Centered, masyarakat penerima pembangunan yang berpusat pada

manusia dan sebagai sasaran inti atau pembangunan manusia, sehingga

bukan hanya sebagai obyek pembangunan, tetapi juga sebagai subyek

pembangunan.

2. Participatori, mengangkat peran dan partisipasi aktif dari masyrakat

dalam pembangunan.

3. Empowering, mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh masyarakat.

4. Suistinable, pembangunan yang dihasilkan melalui pemberdayaan dapat

berkelanjutan.

Menurut Tjokroamidjojo (1996:207) mengemukakan bahwa ada 3 tahap

partisipasi masyarakat dalam pembangunan yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan dan tahap pemeliharaan hasil pembangunan. Menurut Uphoff dalam

Endang (2003:37) mengatakan bahwa partisipasi pembangunan dapat dilakukan

melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberikan kontribusi guna menunjang

pelaksanaan pembangunan yang berwujud tenaga, uang, barang material, ataupun

informasi yang berguna bagi pelaksanaan pembangunan.. Sedangkan salah satu

bentuk partisipasi masyarakat dalam rencana pembangunan desa dapat terlihat

dari kehadiran masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan desa

(musrenbang desa).

Secara umum ada 2 (dua) jenis definisi partisipasi yang ada di dalam masyarakat

menurut Soetrisno (1995:221), yaitu:

1. Partisipasi rakyat dalam pembangunan sebagai dukungan masyarakat

terhadap rencana/proyek pembangunan yang dirancang dan ditentukan

tujuan oleh perencana. Ukuran tinggi rendahnya partisipasi masyarakat

dalam defenisi ini pun diukur dengan kemauan masyarakat ikut

menanggung biaya pembangunan, baik berupa uang maupun tenaga dalam

melaksanakan pembangunan.

2. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan kerja sama erat

antara perencana dan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,

melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai.

Ukuran tinggi dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

tidak hanya diukur dengan kemauan masyarakat untuk menanggung biaya

pembangunan, tetapi juga dengan ada tidaknya hak masyarakat untuk ikut

menentukan arah dan tujuan proyek yang akan dibangun di wilayah mereka.

Page 49: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

24

Dalam penelitian ini, partisipasi masyarakat dalam pembangunan dibagi menjadi

3 tahap yaitu dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Hal ini

didukung oleh pendapat Cohen dan uphoff bahwa partisipasi masyarakat

dibedakan dalam :

1. Perencanaan pembangunan diwujudkan dengan :

a. Keikutsertaan dalam rapat

b. Keaktifan masyarakat dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam

bentuk saran

2. Pelaksanaan pembangunan diwujudkan dengan bentuk partisipasi. Wujud

nyata partisipasi dapat berupa tenaga, uang, dan harta benda.

3. Evaluasi pembangunan diwujudkan dalam bentukkeikutsertaan

masyarakat dalam menilai serta mengawasi kegiatan pembangunanserta

hasil-hasilnya. Penilaian ini dilakukan secara langsung, misalnya

denganikut serta dalam mengawasi dan menilai atau secara tidak langsung,

misalnyamemberikan saran-saran, kritikan atau protes.

Page 50: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

25

E. Kerangka Pikir

Menurut Sedarmayanti (2004: 33) peranan merupakan sebuah landasan persepsi

yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau

organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya.

Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu jelas. Tingkat

kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan peranan. Pergaulan dalam

kehidupan dan interaksi setiap individu membentuk peranan yang berbeda-beda.

Berbedanya peranan tersebut membentuk hak dan kewajiban dalam proses

keberlangsungan interaksi dan pergaulan dalam masyarakat.

Hal ini yang di ungkapkan Soekanto (2006:212) peranan adalah aspek dinamis

kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.Setiap orang

memiliki macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidup.

Hal ini sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi

masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat

dalam menjalankan suatu peranan. Peranan mencakup tiga hal yaitu:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu

dalam masyarakat dalam organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting bagi struktur sosial

masyarakat

Page 51: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

26

Musyawarah Rencana Pembangunan Pekon adalah forum perencanaan (program)

yang dilaksanakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa, LPM Pekon,

bekerja sama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Setelah

proses musrenbang selesai, proses Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Pekon (RPJM Pekon) 2013-2019 satu per satu mulai dilaksanakan, dengan

bantuan masyarakat, BPD, LPM, dan para anggota perangkat Pekon. Rencana

pembangunan yang dimaksud pada penelitian ini dalam bentuk peranan apa yang

telah diberikan anggota LPM dalam program yang telah dibuat pada musrenbang.

Musrenbang yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman tentang

kepentingan dan kemajuan pekon. Rencana pembangunan di tingkat pekon secara

lebih partisipatif untuk menghasilkan daftar usulan permasalahan atau kegiatan

pembangunan daerah di tingkat pekon, dan menghasilkan Rencana Kerja

Pembangunan (RKP)Pekon. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah

salah satu lembaga kemasyarakatan yang ada di pekon. Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat sebagai mitra kerja Pemerintah Pekon dibentuk untuk merencanakan

dan melaksanakan pembangunan dengan semangat swadaya dan gotong royong

masyarakat, serta sebagai wadah dalam menampung aspirasi dan kebutuhan

masyarakat di bidang pembangunan pekon.

Dengan demikian, Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon merupakan salah satu aspek

yang fundamental. Berdasarkan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dibutuhkan keikutsertaan masyarakat dalam

Page 52: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

27

proses pembangunan desa yaitu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

Prof. Bintoro Tjokromikdjojo (1971) mengemukakan tahap-tahap dalam suatu

proses perencanaan sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana

Penyusunan rencana yang meliputi tinjauan keadaan, baik sebelum

memulai suatu rencana (review before take off) maupun tinjauan terhadap

pelaksanaan rencana sebelumnya (review of performance), perkiraan

keadaan masa yang akan datang (forecasting), penetapan tujuan rencana

(plan objectives) akan dilalui rencana (dan pemilihan cara-cara pencapaian

tujuan rencana, identifikasi kebijakan atau kegiatan usaha yang perlu

dilakukan dalam rencana serta pengambilan keputusan sebagai persetujuan

atas suatu rencana.

b. Penyusunan program rencana

Penyusunan program rencana yang dilakukan melalui perumusan yang

lebih terperinci mengenai tujuan atau sasaran dalam jangka waktu tertentu,

suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal pembiayaan serta

penentuan lembaga atau kerja sama antar lembaga mana yang akan

melakukan program- program pembangunan. Tahap ini seringkali perlu

dibantu dengan penyusunan suatu tahap flow-chart, operation-plan atau

network-plan.

c. Pelaksanaan rencana

Pelaksanaan rencana (implementasi) yang terdiri atas eksplorasi,

konstruksi dan operasi. Dalam tahap ini, kebijakan-kebijakan perlu diikuti

implikasi pelaksanaannya, bahkan secara terus menerus memerlukan

penyesuaian- penyesuaian.

d. Pengawasan atas pelaksanaan rencana

Tahap selanjutnya adalah pengawasan atas pelaksanaan rencana yang

bertujuan untuk mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan

sesuai dengan rencana, apabila terdapat penyimpangan maka perlu

diketahui seberapa jauh penyimpangan tersebut dan apa sebabnya serta

dilakukannya tindakan korektif terhadap adanya penyimpangan. Untuk

maksud tersebut, maka diperlukan suatu sistem monitoring dengan

mengusahakan pelaporan dan feedback yang baik daripada pelaksana

rencana.

Page 53: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

28

e. Pengevaluasian

Evaluasi untuk membantu kegiatan pengawasan, yang dilakukan melalui

suatu tinjauan yang berjalan secara terus menerus. Disamping itu, evaluasi

juga dapat dilakukan sebagai pendukung tahap penyusunan rencana yakni

evaluasi sebelum rencana dimulai dan evaluasi tentang pelaksanaan

rencana sebelumnya. Dari hasil evaluasi ini dapat dilakukan perbaikan

terhadap perencanaan selanjutnya.

Perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam

pembangunan, merupakan metode atau cara perencanaan yang memfungsikan

kelembagaan masyarakat secara nyata di dalam menyusun perencanaan

pembangunan. Melalui cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu

melaksanakan, memelihara, dan menindak-lanjuti hasil-hasil pembangunan. Salah

satu bentuk keterlibatan masyarakat dapat dilihat dari pelaksanaan musrenbang.

Tingkat peranan LPM yang memadai dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Pekon (RPJM Pekon) akan menghasilkan suatu bentuk pembangunan

yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri, ataupun sebaliknya tingkat

peranananggota LPM yang rendah akan menimbulkan hambatan dan tidak

bermanfaat dari hasil pembangunan tersebut. Oleh karena itu, peranan anggota

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu faktor dan menjadi

tolak ukur dari terselenggaranya keberhasilan sebuah rencana pembangunan

jangka menengah pekon yang baik.

Page 54: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

29

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Peran LPM

Tugas LPM Desa adalah :

1. Memberdayakan

masyarakat desa dalam

menyusun rencana

pembangunan yang

partisipatif.

2. Melaksanakan dan

mengendalikan

pembangunan.

Fungsi LPM Desa adalah :

a. Penampungan dan penyaluran

aspirasi masyarakat dalam

pembangunan;

Berperan / tidak berperan

Page 55: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengelola

dan menggambarkan data serta informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak

untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Metode ini tidak terbatas sampai pada

pengumpulan data, tetapi meliputi juga analisis. Penyampaian data dan informasi

digambarkan dalam bentuk tampilan kalimat yang lebih bermakna dan mudah

dipahami. Moh Nazir (2003:54) mengemukakan bahwa tipe penelitian deskriptif

adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang akan diselidiki.

Sedangkan menurut Nawawi (1991:63) penelitian deskriptif adalah prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

masalah keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,lembaga,masyarakat,dll)

kendala saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana

mestinya.

Page 56: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

31

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

tipe penelitian deskriptif adalah tipe penelitian untuk menggambarkan tentang

suatu keadaan secara obyektif terhadap situasi dalam hal ini yaitu karakteristik

dalam suatu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif hal yang harus diperhatikan adalah masalah dan fokus

penelitian. Fokus penelitian ini memegang peranan yang sangat penting dalam

memandu dan mengarahkan jalannya suatu penelitian. Fokus penelitian sangat

membantu peneliti agar tidak terjebak oleh melimpahnya volume data yang

masuk, termasuk juga yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian. Fokus

memberikan batas dalam studi dan batasan dalam pengumpulan data, sehingga

pembatasan peneliti akan fokus memahami masalah yang menjadi tujuan

penelitian.

Adapun indikator Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pekon

Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu dalam

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon Tahun 2013 – 2019,

yang sesuai dengan tugas dan fungsi LPM sendiri, yaitu :

1. Memberdayakan masyarakat desa dalam menyusun rencana

pembangunan yang partisipatif.

a. Keikutsertaan dalam rapat;

b. Keaktifan masyarakat dalam memberikan sumbangan pemikiran

dalam bentuk saran.

Page 57: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

32

2. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

a. Bentuk partisipasi masyarakat, antara lain : tenaga, pikiran, dan

harta benda.

3. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam

pembangunan.

a. Rutinitas kegiatan LPM dalam penyerapan aspirasi masyarakat di

bidang pembangunan;

b. Hubungan antara pengurus LPM dan aparat pekon

C. Lokasi Penelitian

Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan dan

orientasi yang diharapkan tidak mengurangi upaya memperoleh gambaran

umum yang mungkin terjadi di dalam cakupan populasi atau wilayah yang

lebih luas. Penelitian ini dilakukan di Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan

Gading Rejo Kabupaten Pringsewu . Lokasi ini dipilih menjadi lokasi

penelitian dikarenakan hasil pra riset yang dapat peneliti simpulkan ialah

masih rendah pemahaman tugas, fungsi serta koordinasi antar pengurus LPM

Pekon Gadingrejo Timur. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di desa tersebut.

Page 58: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

33

D. Jenis Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini dilihat dari karakteristik

sumbernya, terbagi ke dalam :

a. Data Primer

Data yang telah diperoleh langsung dari informan, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data berupa interview (wawancara) langsung. Dalam

penelitian ini teknik wawancara dilakukan dengan memberikan sejumlah

pertanyaan-pertanyaan terkait isu/pokok masalah dalam penelitian kepada

informan. Data diperoleh peneliti dengan mengajukan beberapa

pertanyaan secara lisan, bertatap muka, mendengarkan secara langsung

informasi yang diberikan oleh informan.

b. Data sekunder

Data yang telah diperoleh berdasarkan dokumen-dokumen, catatan-

catatan, profil, arsip-arsip resmi, serta literatur lainnya yang relevan dalam

melengkapi data primer penelitian. Data diperoleh peneliti dengan

mengumpulkan berbagai buku-buku/literatur penunjang, mempelajari dan

melakukan olah data profil dari Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan

Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Wawancara Mendalam

Secara sederhana wawancara diartikan sebagai alat pengumpulan data

dengan menggunakan tanya jawab antara pencari informasi dan sumber

informasi.

Page 59: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

34

Seperti yang diungkapkan Hadari Nawawi (2001 : 111) yaitu :

“Wawancara adalah usaha mengumpulakan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan lisan, untuk menjawab secara lisan pula. Ciri utama

dari wawancara adalah langsung dengan bertatap muka (face to face

relationship) antara si pencari informasi (interviewer/information hunter)

dengan sumber informasi (interviewer)”.

Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan struktur yang tepat tetapi

dengan melakukan pertanyaan yang memfokuskan pada permasalahan

sehingga informasi yang didapatkan cukup akurat, sehingga mampu

mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang

sebenarnya.

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara langsung kepada Kepala

Pekon, Sekretaris Pekon dan Ketua, Sekretaris LPM Pekon Gadingrejo

Timur serta Tokoh Masyarakat diluar struktur pekon, dengan pertanyaan

yang disusun peneliti dalam panduan wawancara.

b) Dokumentasi

Dokumentasi dapat diasumsikan sebagai sumber data tertulis yang terbagi

dalam dua ketegori yaitu sumber resmi dan sumber tidak resmi. Sumber

resmi merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh

lembaga/perorangan atas nama lembaga. Sumber tidak resmi adalah

dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga.

Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber referensi dapat berupa hasil

rapat, laporan pertanggungjawaban, surat, dan catatan harian.

Page 60: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

35

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dapat diartikan sebagai proses mengartikan data-data yang

diperoleh agar sesuai dengan tujuan dan sifat penelitian, atau dengan kata lain

yang berarti agar data yang telah diperoleh dapat dimaknai, sehingga dapat

ditarik suatu kesimpulan penelitian.

Setelah data diperoleh melalui teknik pengumpulan data, selanjutnya data

diolah. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

1. Tahap Editing, dalam tahap ini meneliti kembali data-data yang telah

terhimpun untuk mengetahui kelengkapan data, kejelasan data, kesesuaian

data jawaban dan keseragaman satuan data.

2. Tahap Interpretasi data adalah proses penafsiran atau penjabaran atas hasil

penelitian yang telah dilakukan untuk dicari makna yang lebih luas dengan

menghubungkan jawaban yang diperoleh dengan data lain. Pada tahap ini,

penelitian yang berupa data diinterpretasikan agar lebih mudah dipahami

yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.

G. Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk menentukan informan yang

ada, digunakan teknik purposive sampling yaitu dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan atau maksud tertentu. Berdasarkan informan yang

mengalami langsung situasi atau kejadian-kejadian kemungkinan besar

Page 61: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

36

diperoleh informasi berhubungan dengan gambaran Peranan Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo

Kabupaten Pringsewu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon

Tahun 2013-2019.

Adapun informannya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Pekon Gadingrejo Timur

2. Sekretaris Pekon Gadingrejo Timur

3. Ketua LPM Pekon Gadingrejo Timur

4. Sekretaris LPM Pekon Gadingrejo Timur

5. Tokoh Masyarakat Pekon Gadingrejo Timur non struktural

H. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif yaitu

suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Fenomena yang diteliti secara

deskriptif tersebut dicari informasi mengenai hal-hal yang di anggap

mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.

Peneliti menggunakan analisis data yang bersifat analisa deskriptif, menurut

Purwanto dan Sulistyastuti (2007 : 93) analisis data merupakan proses

manipulasi data hasil penelitian sehingga data tersebut dapat menjawab

pertanyaan penelitian/proses menyederhanakan data ke dalam bentuk yang

Page 62: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

37

lebih mudah diinterpretasikan. Menurut Matew Milles dan Huberman (1992 :

16) terdapat tiga komponen analisis data yaitu :

1. Reduksi Data

Yaitu sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan

yang tertulis di lapangan. Reduksi data yang dilakukan peneliti dalam

penelitian ini adalah analisa yang menajam, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu untuk mengorganisasi data mengenai Peranan

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pekon Gadingrejo Timur dalam

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon (RPJM Pekon)

dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan

diverifikasi.

Reduksi data terasa sesudah penelitian di lapangan, sampai laporan akhir

lengkap tersusun. Pada pengumpulan data terjadilah tahapan reduksi

selanjutnya yaitu membuat ringkasan mengenai penelitian ini. Reduksi data

sebagai proses transformasi yang berlanjut terus sesudah penelitian lapangan.

2. Penyajian Data

Kedua pakar ini membatasi suatu penyajian data sebagai sekumpulan informasi

yang tersusun untuk memberi kemungkinan adanya penariakan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu

cara yang utama bagi analisa kualitatif yang valid. Penyajian yang paling

sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk teks naratif, berbagai jenis

matrik, grafik dan bagan.

Page 63: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

38

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam

bentuk padu dan mudah diraih. Dalam penelitian ini penyajian data yang

digunakan adalah bentuk teks naratif yang disertai bagan dan table yang isinya

berkaitan dengan peneliti ini tentunya.

3. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan permulaan pengumpulan data, penganalisis kualitatif mulai

mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola kejelasan,

kenfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi.

Penelitian yang berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu

dengan longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan,

mula-mula belum jelas, kemudian lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

Kesimpulan akhir yang muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung

pada kesimpulan-kesimpulan catatan lapangan, pengodeannya, penyimpanan,

metode pencairan ulang yang digunakan dan kecakapan peneliti.

Page 64: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

IV. GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Pekon Gadingrejo Timur

Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen yang terdiri dari berbagai

suku bangsa dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping

masyarakat asli Lampung yaitu adat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat

Saibatin (Peminggir). Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2

dengan jumlah penduduk 377.857 jiwa terdiri dari 195.400 laki-laki dan 182.457

perempuan.

Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon dan 5 kelurahan yang tersebar di 9

kecamatan yaitu Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan

Pagelaran Utara, Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan

Adiliwih, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Banyumas dan Kecamatan Gading

Rejo.

Secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak antara 104045’25’’-10508’42’’

BT dan 508’10-5034’27’’LS. Dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan

dengan Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo (Kabupaten

Lampung Tengah), sebelah Selatan Kecamatan Bulok dan Kecamatan Cukuh

Balak (Kabupaten Tanggamus), sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan

Page 65: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

40

Pugung dan Kecamatan Air Naningan (Kabupaten Tanggamus), sebelah Timur

berbatasan dengan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Gedong Tataan,

Kecamatan Waylima dan Kecamatan Kedondong (Kabupaten Pesawaran).

Kecamatan Gading Rejo adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten

Pringsewu yang terdiri dari 23 pekon yaitu Pekon Gading Rejo, Pekon Gadingrejo

Timur, Pekon Gading Rejo Utara, Pekon Bulurejo, Pekon Blitarejo, Pekon

Bulukarto, Pekon Yogyakarta, Pekon Wates, Pekon Kediri, Pekon Klaten, Pekon

Mataram, Pekon Panjerejo, Pekon Parerejo, Pekon Tambahrejo Barat, Pekon

Tambak Rejo, Pekon Tegal Sari, Pekon Tulung Agung, Pekon Wates, Pekon

Wates Selatan, Pekon Wates Timur, Pekon Wonodadi, Pekon Wonodadi Utara,

Pekon Wonosari, Pekon Yogyakarta Selatan.

Jumlah Penduduk Kecamatan Gading Rejo adalah 61.698 Jiwa. Dengan batas

Wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukoharjo, sebelah Selatan

berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Pringsewu, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran.

Pekon Gadingrejo Timur pada awalnya bernama Dusun Krandegan. Nama

Krandegan sendiri diambil dari Bahasa Jawa yaitu dari kata mandeg atau ndeg-

ndegan, yang artinya adalah berhenti, dimana tempat ini dahulunya menjadi

tempat pemberhentian rombongan transmigrasi dari Pulau Jawa yang terhenti di

tempat ini karena terhalang oleh sebuah sungai.

Dusun Krandegan berdiri sejak jaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1907.

Pada awalnya penduduk dusun ini adalah para transmigran yang berasal dari

Pulau Jawa, tepatnya daerah Purworejo, Jawa Tengah yang mengikuti proyek

Page 66: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

41

transmigrasi Pemerintahan Kolonial Belanda. Pada awal kedatangannya,

rombongan trasmigrasi ini dipimpin oleh Haji Thoyib yang terdiri dari 20 kepala

keluarga.

Pada tahun 1908 s.d 1960, secara administrasi Dusun Krandegan merupakan

wilayah bagian dari Kewedanaan Gedongtataan, kemudian dari tahun 1960s.d

2012 wilayah ini masuk ke dalam wilayah administrasi Pekon Gadingrejo yang

terletak di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Pada bulan Februari

2012, warga Dusun Krandegan membentuk Panitia Persiapan Pemekaran Pekon

karena warga menginginkan Dusun Krandegan untuk menjadi pekon tersendiri.

Setelah terbitnya Perda Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pembentukan 13 Pekon di

Wilayah Kecamatan Gadingrejo,Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pringsewu,

tepatnya tanggal 27Oktober 2012 maka Dusun Krandegan resmi mekar menjadi

pekon sendiridengan nama Pekon Gadingrejo Timur.

Dalam kurun waktu 4 tahun sejak definitif, Pekon Gadingrejo Timur sudah 2

(dua) kali melaksanakan pemilihan kepalapekon. Berikut nama-nama Kepala

Pekon Gadingrejo Timur.

Tabel 1. Daftar nama Kepala Pekon Gadingrejo Timur No. Nama Jabatan Periode

1. Andoyo (Alm) Kepala Pekon 2013 s.d 2015

2. Prihantoro WD PJ. Kepala Pekon 2015

3. Mirad Sepdianto, ST Kepala Pekon 2015 s.d 2019

Sumber : Monografi Pekon Gadingrejo Timur

Page 67: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

42

B. Kondisi Umum Pekon Gadingrejo Timur

1. Letak, Batas Wilayah dan Luas Wilayah

Pekon Gadingrejo Timur merupakan pintu gerbang pertama menuju Kabupaten

Pringsewu jika ditempuh dari arah Bandar Lampung. Pekon Gadingrejo Timur

terletak di perbatasan Kabupaten Pringsewu dengan Kabupaten Pesawaran. Luas

wilayah Pekon Gadingrejo Timur adalah 115Ha, dengan rincian sebagai berikut:

Luas Pemukiman : 35 Ha

Luas Perawahan : 60 Ha

Luas Perkebunan : 20 Ha

Luas Sarana Umum Lainnya : 5 Ha

Adapun batas wilayah Pekon Gadingrejo Timur adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Barat berbatasan dengan Pekon Gadingrejo Utara dan Pekon

Gadingrejo.

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Pekon Gadingrejo.

c) Sebelah Timur berbatasan Desa Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan

Kabupaten Pesawaran.

d) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Purworejo Kecamatan Negeri

Katon Kabupaten Pesawaran.

2. Kondisi dan Jumlah Penduduk

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk adalah orang yang mendiami suatu wilayah yang tunduk pada

aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi.

Page 68: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

43

Penduduk juga merupakan sumber daya manusia yang menjadi tonggak

pembangunan di pekon. Penduduk Pekon Gadingrejo Timur terdiri 516 KK.

Adapun jumlah penduduk Pekon Gadingrejo Timur berdasarkan jenis

kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah penduduk Pekon Gadingrejo Timur berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

1. Laki-laki 1014

2. Perempuan 870

1884

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon GadingrejoTimur

2013-2019.

b. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Pekon Gadingrejo Timur cukup bervariatif,

mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Adapun rincian keadaan

penduduk Pekon Gadingrejo Timur berdasarkan tingkat pendidikannya

adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Tingkat pendidikan penduduk Pekon Gadingrejo Timur No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Belum Sekolah 216 Orang

2. SD/MI 596 Orang

3. SMP/MTs 479 Orang

4. SMA/MA/SMK 512 Orang

5. Perguruan Tinggi/Sarjana 80 Orang

6. Pasca Sarjana 1 Orang

1884 Orang

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon Gadingrejo Timur

2013-2019

c. Keadaan Penduduk Pekon Gadingrejo Timur Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Pekon Gadingrejo Timur cukup beragam,

namun mayoritas mata pencaharian penduduk adalah buruh dan petani.

Page 69: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

44

Berikut adalah rincian keadaan penduduk Pekon Gadingrejo Timur

berdasarkan mata pencaharian atau pekerjaan yaitu:

Tabel 4. Pekerjaan penduduk Pekon Gadingrejo Timur No. Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Petani 184 Orang

2. Buruh 462 Orang

3. Pedagang 21 Orang

4. Wiraswasta 175 Orang

5. PNS/TNI 43 Orang

6. Pelajar/ Mahasiswa 235 Orang

7. Ibu Rumah Tangga 381 Orang

8. Belum Bekerja 382

1884 Orang

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon Gadingrejo Timur

2013-2019

C. Struktur Organisasi Pemerintah Pekon dan LPM Gadingrejo Timur

1. Struktur Organisasi Pemerintah Pekon

Pemerintah Pekon Gadingrejo Timur dipimpin oleh seorang Kepala

Pekon,Sekretaris Pekon, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan

Pembangunan, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Kesejahteraan

Masyarakat dan Kepala Urusan Umum, 2 Dusun atau Ketua Rukun Warga (RW)

dan 9 Ketua Rukun Tetangga (RT). Adapun struktur organisasi Pemerintah Pekon

Gadingrejo Timur adalah sebagai berikut:

Page 70: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

45

Sumber: Monografi Pekon Gadingrejo Timur

Gambar 2. Struktur Organisasi Pemerintah Pekon Gadingrejo Timur

2. Struktur Organisasi LPM Pekon Gadingrejo Timur

Merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan pasal 1 ayat 1 Lembaga

Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang

dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra

Pemerintah Desa dan Lurah dalam memberdayakan masyarakat. Kemudian

pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa,

untuk selanjutnya disingkat LKMD atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat,

untuk selanjutnya disingkat LPM adalah lembaga atau wadah yang dibentuk

Kepala Pekon

Mirad Sepdianto, ST

Sekretaris Pekon

Rahmat Nursholeh

Kaur Kesra

Alip Riyanto

Kaur Pembangunan

Eko Riswanto, A.Md

Kaur Keuangan

Evi Dwi Jayanti, A.Md

Kaur Umum

Lindarsih

Kaur Pemerintahan

Aben Sugiarto

Kepala Dusun I

Sarwo Edi

Kepala Dusun II

Sugiri

RT 01 RT 02 RT 03 RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06

Page 71: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

46

atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam

menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang

pembangunan.

Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) menurut pasal 20

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penataan Lembaga Kemasyarakatan terdiri atas :

Susunan pengurus terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan

1) Pengurus LPM sebagaimana dimaksud diatas tidak boleh merangkap

jabatan pada Lembaga Kemasyarakatan lainnya dan bukan merupakan

anggota salah satu partai politik.

2) Pengurus LPM tidak boleh dirangkap Kepala Desa, dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

3) Memasukkan unsur perempuan dalam pengurus Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

4) Pemilihan Pengurus dilakukan secara musyawarah mufakat dan

dipimpin oleh Kepala Desa.

5) Masa bakti pengurus LPM di Desa selama 5 (lima) tahun terhitung

sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.

Page 72: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

47

Struktur organisasi LPM Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo

Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut :

Sumber: Monografi

Sumber : Monografi Pekon Gadingrejo Timur

Gambar 3. Struktur Organisasi LPM Pekon Gadingrejo Timur

Kepala Pekon

Mirad Sepdianto, ST

Ketua LPM

Orizal

SEKRETARIS

Ferry Windarko

BENDAHARA

Layla Yunita

Kesehatan

Doni Ramandhoko

Olahraga dan Pemuda

Saswito

Keagamaan

M. Firdaus

Pemberdayaan Perempuan

Handayani

Pembangunan

Supri

Keterampilan

Lia

Page 73: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa LPM Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu berperan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Pekon tahun 2013-2019. Hal ini dapat dilihat dari proses pencapaian

3 (tiga) indikator dalam penelitian ini yang sesuai dengan tugas dan fungsi

LPM menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, sebagai

berikut :

1. Memberdayakan masyarakat dalam menyusun rencana pembangunan

partisipatif, LPM telah melaksanakan perannya dalam hal mengajak,

menyadarkan bahkan berpartisipasi aktif dalam proses tersebut. Meskipun

ada beberapa hambatan yang dihadapi antara lain ketidakaktifan pengurus

dan belum adanya tunjangan/gaji untuk operasional pengurus LPM sendiri.

Sebagai mitra Pemerintah Pekon, LPM semaksimal mungkin

merealisasikan konsep pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan

pembangunan yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Pekon

Gadingrejo Timur.

Page 74: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

88

2. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan, LPM bersama-sama

dengan Karang Taruna Pekon telah menunaikan tugas sebagai pelaksana

dan pengendali pembangunan yang ada di Pekon Gadingrejo Timur.

Sebagai contoh, tingginya antusiasme dan partisipasi masyarakat yang

menyumbangkan ide, tenaga maupun materi dalam pembangunan balai

pekon permanen yang hari ini sedang menjadi agenda bersama, baik dari

Aparat Pekon maupun masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kolaborasi 2 (dua) lembaga kemasyarakatan di atas

mengindikasikan kerukunan dan kerjasama yang baik dalam hal

pelaksanaan pembangunan di Pekon Gadingrejo Timur .

3. Penampung dan penyalur aspirasi pembangunan, LPM dalam

melaksanakan fungsi tersebut terhambat oleh minimnya sumberdaya

pengurus yang aktif sehingga mempengaruhi tidak teragendakan dengan

baik sosialisasi terkait penyerapan aspirasi masyarakat. Dalam

merealisasikan fungsi di atas, pengurus LPM yang aktif coba

menyiasatinya dengan menyerap lewat agenda-agenda nonformal yang ada

di pekon, seperti pengajian bapak-bapak dan kemudian disampaikan dalam

forum perencanaan pembangunan kepada Pemerintah Pekon Gadingrejo

Timur.

Berdasarkan data wawancara dan dokumentasi yang antara lain Surat

Keputusan Kepala Pekon Nomor 01/001/III.02.2019/IV/2013 tentang

Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Pekon (RPJM) Tahun 2013, Berita Acara Rapat Pembentukan Tim

Page 75: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

89

Sebelas Tim Penyusun Rancangan RPJM Pekon, dan absensi kehadiran rapat

menunjukkan bahwa LPM terlibat aktif dalam penyusunan RPJM Pekon.

Penyusunan rancangan RPJM Pekon yang dalam hal ini diwakilkan oleh 2

(dua) orang perwakilan dari LPM, hingga pada proses musrenbang dan

ditetapkan oleh Kepala Pekon beserta Badan Hippun Pemekonan (BHP)

melalui peraturan pekon menjadi RPJM Pekon Gadingrejo Timur Kecamatan

Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2013-2019.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat peneliti

berikan adalah, sebagai berikut :

1. Pemerintah Pekon Gadingrejo Timur harus mulai memperhatikan tingkat

kesejahteraan pengurus LPM antara lain gaji atau anggaran operasional

lembaga, karena hal tersebut mengakibatkan tidak maksimalnya kinerja di

tubuh lembaga penampung dan penyalur aspirasi pembangunan tersebut.

2. Pemerintah Pekon Gadingrejo Timur diharapkan dapat memfasilitasi

pelatihan terkait pemahaman dan pendalaman tugas fungsi LPM kepada

pengurus LPM Pekon Gadingrejo Timur, yang mungkin dapat bekerjasama

dengan akademisi atau lembaga yang mempunyai konsentrasi dalam bidang

lembaga kemasyarakatan.

Page 76: PERANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) …digilib.unila.ac.id/25945/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · arah kebijakan terkait prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

90

3. Ketua LPM Pekon Gadingrejo Timur sebagai pemegang komando tertinggi

di LPM sudah harus mulai melakukan perombakan pada bidang-bidang

yang mati suri, sehingga dapat menunjang keaktifan dan tertibnya

organisasi dalam proses mewujudkan tugas dan fungsi.

4. Pola koordinasi ditingkatkan lagi ke depannya antara Ketua LPM dan

Kepala Pekon Gadingrejo Timur, agar dapat terkontrol dengan baik apa

yang menjadi agenda LPM oleh Pemerintah Pekon.