peranan kegiatan binter

10
PERANAN PEMBINAAN TERITORIAL DI SATUAN TNI AD GUNA TERCIPTANYA KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan sekarang ini mengarah pada perubahan disegala bidang menuju tatanan yang lebih baik. Mengingat bahwa setiap perubahan selalu mengandung konsekuensi baik ataupun buruk, maka apabila tidak dilaksanakan pembinaan secara cepat dan tepat memungkinkan tumbuh menjadi potensi ancaman terhadap pembangunan itu sendiri. Sebagai contoh, konsekuensi dari penggusuran, penerapan kebijakan Pemerintah Daerah dan lain sebagainya. Untuk dapat mengatasi permasalahan seperti tersebut di atas, tidak hanya dapat dilaksanakan melalui tindakan penegakan hukum saja, namun juga diperlukan kepedulian dari segenap komponen bangsa untuk melakukan pembinaan sebagai langkah pencegahan (preventive) melalui pembinaan teritorial yang diistilahkan dengan ”binter”. Adanya kesepakatan bersama segenap komponen bangsa sangat diperlukan dalam menciptakan keharmonisan hubungan kerjasama antara instansi vertikal dan horizontal, baik pusat maupun daerah demi mendukung terselenggaranya pembinaan teritorial (Binter) dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan bagi kepentingan pertahanan negara, guna meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mendukung pembangunan nasional. Kesamaan pemahaman yang dimaksud ialah bahwa pemberdayaan wilayah pertahanan, pembinaan teritorial 1

Upload: prawito

Post on 02-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peranan kegiatan binter

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan kegiatan binter

PERANAN PEMBINAAN TERITORIAL DI SATUAN TNI AD GUNA

TERCIPTANYA KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT

Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan sekarang ini mengarah

pada perubahan disegala bidang menuju tatanan yang lebih baik. Mengingat bahwa

setiap perubahan selalu mengandung konsekuensi baik ataupun buruk, maka

apabila tidak dilaksanakan pembinaan secara cepat dan tepat memungkinkan

tumbuh menjadi potensi ancaman terhadap pembangunan itu sendiri. Sebagai

contoh, konsekuensi dari penggusuran, penerapan kebijakan Pemerintah Daerah

dan lain sebagainya. Untuk dapat mengatasi permasalahan seperti tersebut di atas,

tidak hanya dapat dilaksanakan melalui tindakan penegakan hukum saja, namun

juga diperlukan kepedulian dari segenap komponen bangsa untuk melakukan

pembinaan sebagai langkah pencegahan (preventive) melalui pembinaan teritorial

yang diistilahkan dengan ”binter”.

Adanya kesepakatan bersama segenap komponen bangsa sangat diperlukan

dalam menciptakan keharmonisan hubungan kerjasama antara instansi vertikal dan

horizontal, baik pusat maupun daerah demi mendukung terselenggaranya

pembinaan teritorial (Binter) dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan bagi

kepentingan pertahanan negara, guna meningkatkan ketahanan nasional sekaligus

mendukung pembangunan nasional. Kesamaan pemahaman yang dimaksud ialah

bahwa pemberdayaan wilayah pertahanan, pembinaan teritorial (Binter), pertahanan

negara, pembangunan nasional dan ketahanan nasional adalah merupakan tugas

bersama segenap komponen bangsa, karena kesemuanya itu senantiasa

bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, dan kepentingan nasional.

Dasar pemahaman pembinaan teritorial (Binter) bagi komponen bangsa

lainnya dapat diartikan sama dengan pemahaman Binter TNI, hanya bidang dan

bentuk perwujudannya yang berbeda. Bila ditinjau dari hakekat pembinaan teritorial

(Binter), sebenarnya setiap institusi dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun

1

Page 2: Peranan kegiatan binter

komponen-komponen bangsa lainnya dalam menjalankan peran dan tugasnya

memiliki kesamaan dengan Binter, yaitu selalu berhubungan dengan Ruang, Alat

dan Kondisi Juang yang menguntungkan bagi kesejahteraan bangsa. Sedangkan

Binter adalah kegiatan untuk mewujudkan Ruang , Alat dan Kondisi Juang yang

tangguh dalam rangka pertahanan negara. Suatu pemahaman yang saling

melengkapi apabila setiap institusi dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun

komponen-komponen bangsa lainnya memiliki pemahaman yang sama dan

seragam untuk mendukung pertahanan negara.

Dinamika perkembangan situasi daerah-daerah yang menjadi binaan

Komando Wilayah melalui pembinaan teritorial saat ini, terlihat masih belum

maksimal berbagai kegiatan yang menyangkut pemberdayaan wilayah pertahanan di

darat. Salah satunya kualitas kerjasama dan koordinasi di lapangan, baik secara

vertikal maupun horisontal oleh aparat Komando Wilayah dengan semua pihak yang

terkait dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan wilayah

pertahanan. Beberapa kendala yang dapat diidentifikasi adalah Pembinaan Teritorial

(Binter) masih belum sepenuhnya terlaksana sesuai sistem dan manajemen serta

kegiatan operasional di lapangan, meskipun setiap kegiatan Binter selalu

berinteraksi dengan pemerintah, masyarakat, dan unsur-unsur kekuatan pendukung

lainnya.

Pembinaan Teritorial TNI AD berdasarkan Buku Petunjuk Induk TNI AD

tentang Binter mempunyai definisi yaitu segala usaha, tindakan dan kegiatan dalam

membina hubungan dengan segenap lapisan masyarakat sehingga tercipta

kemanunggalan TNI-Rakyat untuk didayagunakan bagi kepentingan pertahanan

negara matra darat. Dalam pengertian di lingkungan TNI AD, yang dibina disini

adalah aspek demografi, geografi dan kondisi sosial agar menjadi suatu Ruang

Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang (RAK Juang) yang tangguh untuk mendukung

kepentingan pertahanan negara matra darat.

Peran Satuan TNI AD dalam Pembinaan Teritorial adalah melakukan

penyiapan aspek Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial agar terwujud suatu

Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang tangguh sehingga dapat diberdayakan untuk

mendukung tugas-tugas TNI AD melaksanakan OMP dan OMSP. Selanjutnya TNI

2

Page 3: Peranan kegiatan binter

AD memberikan tugas pokok Pembinaan Teritorial kepada Komando Kewilayahan

TNI AD yaitu Kodam, Korem, Kodim sampai dengan Koramil. Adapun metode yang

digunakan oleh Komando Kewilayahan TNI AD dalam melaksanakan Pembinaan

Teritorial yaitu Bintahwil, Komsos dan Bhakti TNI.

Pembinaan Teritorial (Binter) TNI tersebut dilakukan baik secara satuan

maupun perorangan. Adapun sasaran pembinaan kemampuannya sebagai berikut:

Pertama di Tingkat Satuan. Terwujudnya kemampuan Binter Satkowil secara

terukur dalam menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian Binter (Sisrendal

Binter) dan penerapan “Lima Kemampuan Teritorial tingkat Satuan“ untuk Kowil,

yang meliputi : Kemampuan temu cepat dan lapor cepat, Kemampuan manajemen

Teritorial, Kemampuan penguasaan wilayah, Kemampuan pembinaan perlawanan

rakyat dan Kemampuan komunikasi sosial. Terwujudnya kemampuan Satuan non

Kowil dalam melaksanakan Binter Terbatas serta Terwujudnya keterpaduan

kegiatan Binter yang dilaksanakan oleh Satkowil dan non Kowil dalam

melaksanakan Binter Terbatas. Kedua di Tingkat perorangan. Adalah terwujudnya

profesionalisme prajurit Teritorial sesuai bidang tugas dan jabatannya. Kemampuan

“Lima Kemampuan Teritorial tingkat perorangan” bagi prajurit Satkowil, yang meliputi

:Kemampuan mendapatkan informasi dan melaporkan dengan cepat, Kemampuan

berkomunikasi dengan masyarakat disekitarnya. Kemampuan mendata

geografi, demografi dan Kondisi sosial yang terkait dengan pertahanan negara.

Kemampuan meningkatkan kesadaran bela negara masyarakat disekitarnya.

Kemampuan penguasaan medan disekitarnya. Serta Terwujudnya sikap Teritorial

setiap prajurit dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Pembinaan Teritorial (Binter) sebagai Upaya Menangkal Ancaman

Berbagai ancaman yang terus mengintai wilayah pertahanan, baik ancaman

militer maupun nirmiliter, harus segera ditangkal oleh TNI melalui Binter beserta

komponen-komponen bangsa lainnya seperti komponen cadangan maupun

komponen pendukung. Ancaman militer muncul dalam bentuk agresi, pelanggaran

batas wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan bersenjata,

perang saudara. Dan ancaman yang tak kalah berbahayanya adalah ancama nir

militer berupa penyelundupan, pencarian kekayaan alam, konflik kepentingan,

3

Page 4: Peranan kegiatan binter

persoalan politik, narkotika, imigran gelap, persoalan batas wilayah perbatasan.

Dan menjadi tugas bagi TNI khususnya TNI AD melalui Binternya sebagai

komponen utama berserta komponen cadangan dan komponen pendukung

membantu pemerintah menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan

aspek darat secara dini sebagai implimentasi sistem pertahanan semesta. Sehingga

dapat mewujudkan pemberdayaan dan pertahanan daerah sekitar menjadi daerah

yang potensial dan aman baik sumber daya alamnya maupun SDMnya.

Bentuk-bentuk ancaman yang mungkin dihadapi, antara lain: a. Ancaman

Militer, yakni ancaman berupa agresi militer, pelanggaran wilayah, gerakan

separatisme (ingin memisahkan diri dari NKRI), pemberontakan bersenjata,

pengamanan objek vital nasional yang bersifat strategis, kegiatan spionase,

ancaman terorisme dan radikalisme, gangguan keamanan, dan konflik komunal. b.

Ancaman Nirmiliter. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, politik,

ekonomi, sosial, informasi, dan teknologi serta berdimensi keselamatan umum.

Ancaman nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer,

tidak bersifat fisik, serta bentuknya tidak kelihatan seperti ancaman militer, namun

dapat berkembang atau berakumulasi menjadi ancaman terhadap kedaulatan

negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa. Ancaman nirmiliter dapat

pula terjadi secara bersamaan dengan ancaman militer, sehingga memerlukan

kecermatan baik dalam meng-identifikasi maupun dalam penanganannya.

Pembinaan Teritorial sebagai wujud Kemanunggalan TNI-Rakyat

TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) merupakan program terpadu

lintas sektoral antara TNI, Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen dan

Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya dalam rangka membantu

Pemda bagi ekselerasi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan

ketahanan wilayah serta memantapkan. Kegiatan TMMD sebagai salah satu bentuk

Operasi Bhakti TNI merupakan kegiatan yang sudah tidak asing lagi bagi prajurit

TNI. Karena, memang sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah menempatkan

TNI untuk selalu bersama-sama dan "Manunggal dengan Rakyat", baik di kala susah

maupun senang, di pedesaan ataupun di perkotaan. Hal ini terbukti bahwa secara

operasional, kegiatan TMMD senantiasa sejalan dengan perkembangan dinamika,

4

Page 5: Peranan kegiatan binter

tuntutan kebutuhan dan permasalahan sosial kemasyarakatan. Selain itu Bentuk-

bentuk kegiatan Operasi Bhakti yang pernah, telah dan sedang dilaksanakan TNI

diantaranya adalah TNI Manunggal Reboisasi, TNI Manunggal Transmigrasi.

Operasi Bhakti Manunggal Aksara, TNI Manunggal Pertanian. Krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada medio 1997 sangat memprihatinkanTNI Manunggal KB dan

Kesehatan maupun Operasi Bhakti Penanggulangan Akibat Bencana Alam.

Adanya kegiatan ini menuntut prajurit harus benar-benar memahami

permasalahan aktual yang tengah berkembang di masyarakat, sehingga akan

diperoleh kesamaan sikap dan tindakan yang selaras dengan karakteristik daerah

tugasnya. Pengetahuan dan wawasan seperti itu wajib dimiliki oleh pejabat

Komando Wilayah, terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu

cepat dan dinamis, yang secara langsung maupun tidak langsung akan bersentuhan

dengan kepentingan pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai aparat teritorial. Secara

signifikan, TMMD telah berhasil membangun sarana dan prasarana dibidang

ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan yang memberikan manfaat

secara langsung bagi kehidupan masyarakat.

Pembinaan Teritorial (Binter) Dengan Pemahaman Ruang, Alat Dan Kondisi

Juang

Adanya pemahaman tentang Ruang Juang bagi komponen bangsa lainnya

dapat diartikan suatu tempat/wilayah yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk

mendukung pertahanan negara bila negara menghadapi ancaman atau peperangan.

Penataan tempat/wilayah sebagai ruang juang dapat dilaksanakan sejak dini,

misalnya: PU merancang pembangunan jalan, seyogyanya rancangan tersebut

disentuh dengan aspek Binter sehingga bila terwujud maka pada kondisi

darurat/perang dapat difungsikan sebagai landasan pesawat udara. Atau contoh lain

misalnya: pembangunan gedung bertingkat, seyogyanya mengandung aspek Binter

dengan membangun tempat parkir basement secara bertingkat ke bawah sehingga

memberikan keuntungan disamping penghematan tempat juga dapat juga dapat

5

Page 6: Peranan kegiatan binter

difungsikan sebagai bunker tempat perlindungan pengungsi bila pada kondisi

darurat.

Pemahaman tentang Alat Juang bagi komponen bangsa lainnya dapat

diartikan terwujudnya suatu potensi kekuatan yang terorganisir dan dibina dengan

baik serta mempunyai kemampuan pertahanan negara, misalnya: organisasi beladiri

yang aktif melaksanakan latihan, bila pada kondisi darurat perang, maka potensi

kekuatan tersebut dapat didayagunakan untuk membantu mempertahankan wilayah

NKRI.

Pemahaman tentang Kondisi Juang dapat diartikan suatu kondisi masyarakat

yang memiliki rasa kesadaran bela negara, cinta tanah air dan wawasan

kebangsaan yang tinggi, sehingga masyarakat memiliki ketahanan nasional yang

mampu menghadapi berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan baik

dari dalam negeri maupun luar negeri. Contoh wujud kondisi juang antara lain: rasa

nasionalisme yang tinggi yang diimplementasikan pada sikap etos kinerja yang

tinggi, memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta patuh terhadap

hukum yang berlaku.

Melalui pembinaan teritorial, TNI AD berperan dalam pemberdayaan wilayah

pertahanan di darat dengan cara melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada

masyarakat daerah setempat baik melalui Tentara Manunggal Membangun Desa

(TMMD) bersama rakyat membangun jalan dan jembatan atau aktif turut dalam

program reboisasi, bakti sosial berupa bantuan kesehatan, turut mengamankan

obyek vital yang strategis, bantuan pada saat bencana alam, mengamankan wilayah

perbatasan, sosialisasi tentang netralitas TNI dalam pemilu dan lain-lain.

Oleh sebab itu Binter sebagai bagian dari Fungsi TNI AD memegang peranan

penting dalam upaya pemberdayaan wilayah pertahanan darat. Binter juga sebagai

menajemen dalam rangka penyelenggaraan pendataan territorial, pengembangan

pembangunan serta pengendalian wilayah pertahanan untuk kepentingan

pertahanan negara di darat sesuai Sistem Pertahanan Semesta. Kegiatan Binter

dilaksanakan secara koordinatif, terpadu, saling terkait dan lintas sektoral serta

dilakukan oleh Komando Kewilayahan, satuan non-kewilayahan juta para prajurit

6

Page 7: Peranan kegiatan binter

TNI AD bersama rakyat bahu membahu untuk wewujudkan TNI AD manunggal

bersama rakyat.

Akhirnya dapat disimpulkan jika TNI AD mempunyai kemampuan untuk melakukan

pembinaan teritorial, yakni menjalankan tugas di tengah masyarakat seraya

memelihara kedekatan dan kemanunggalan prajurit TNI dengan rakyat. Konsep

pembinaan teritorial (Binter) ini merupakan tugas TNI yang masih relevan untuk

dilanjutkan. Seluruh prajurit harus bersungguh-sungguh meningkatkan dan

menerapkan pembinaan teritorial (Binter) secara benar. Menjalin kerjasama antar

sesama aparat, pemuka agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen

masyarakat adalah hal yang sangat penting dalam mewujudkan stabilitas keamanan

di wilayah, dalam rangka membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan

nasional.

Referensi:

http://www.divif2kostrad.com/brigif-l18/news-1/aplikasi-nyata-dari-semboyan-

bersama-rakyatnbsp.html

Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI

Departemen Pertahanan-Keamanan, Aspek Kependudukan Ditinjau Dari Pembinaan

Teritorial

7