peranan karang taruna dalam …digilib.unila.ac.id/23200/2/skripsi tanpa bab pembahasan.pdfperanan...
TRANSCRIPT
PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKANKEPEDULIAN SOSIAL PEMUDA KELURAHAN MARGODADI
KECAMATAN METRO SELATANKOTA METRO
(Skripsi)
Oleh
Dini Destina Sari
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRAK
PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKANKEPEDULIAN SOSIAL PEMUDA KELURAHAN MARGODADI
KECAMATAN METRO SELATANKOTA METRO
Oleh(Dini Destina sari)
Tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan Peranan Karang Taruna DalamMeningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda Kelurahan Margodadi KecamatanMetro Selatan Kota Metro. Penelitian ini menggunan metode ddeskriptifkuantitatif, subjek penelitian ini adalah anggota karang taruna yang ada diKelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro yang berjumlah 45orang. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket dengan analisis datamenggunakan rumus interval dan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peranan Karang Taruna DalamMeningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda, peranan karang taruna yaitu usahakesejahteraan bersama, pemberdayaan masyarakat, pengembangan semangatkebersamaan dan pemupukan kreativitas generasi muda, berada pada kategorikurang baik. Hal ini berarti pemuda yang kurang memilki sikap tanggap, danpeduli pada lingkungan sekitar sehingga mereka lupa dengan tugas nya sebagaipemuda dan anggota karang taruna. Oleh sebab itu pemuda diharapkan lebihpeduli dengan lingkungan sekitar.
Kata Kunci: karang taruna, kepedulian sosial, pemuda
PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKANKEPEDULIAN SOSIAL PEUDA KELURAHAN MARGODADI
KECAMATAN METRO SELATANKOTA METRO
Oleh
DINI DESTINA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila Dan KewarganegaraanJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro, pada tanggal 27 Desember 1994
dengan nama lengkap Dini Destina Sari. Penulis adalah anak
pertama dari dua bersaudara buah cinta kasih dari pasangan
Bapak Abdi Suryanto dengan Ibu Yuni Ekowati.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis:
1. TK DW Mekar Sari Metro diselesaikan pada tahun 2000,
2. Sekolah Dasar Negeri 6 Metro Selatan diselesaikan pada tahun 2006,
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Metro diselesaikan pada tahun 2009,
4. Sekolah Menengah Atas Kartikatama Metro diselesaikan pada tahun 2012.
Pada Tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi PPKn
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Lampung melalui jalur PMPAP. Saat di bangku kuliah, penulis pernah
aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di Badan Eksekutif Mahasiswa
sebagai anggota bidang Pengabdian Masyarakat periode 2012 – 2013.
MOTO
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan;
jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan;
tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
(James Thurber)
Menunggu bukanlah sesuatu yang membosanan
tetapi suatu pelajaran, karena dengan menunggu
mengajarkan kebersabaran dan menghargai waktu yangada
(Dini Destina Sari)
PERSEMBAHAN
Dengan puji syukur kehadirat Tuhan YME, Kupersembahkan karyatulis ini sebagai tanda bakti cinta kasihku kepada :
Kedua orang tuaku tercinta, Ayah dan Ibu yang selama inimendoakanku, selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta
dukungan yang tiada henti demi keberhasilanku.
Seluruh Dosen yang telah dengan sabar membimbing danmengarahkan aku hingga aku berhasil
Almamater tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Tuahn YME yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Peranan Karang Taruna Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda
Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa
pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan
skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Ibu Dr. Adelina Hasyim,M.Pd,
selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Ibu Yunisca
Nurmalisa, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan
Kerja Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung;
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung;
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung;
6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Unila, terima kasih atas saran dan masukannya;
7. Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S selaku Penguji Utama terima kasih atas
saran dan masukannya.
8. Bapak Rohman,S.Pd., M.Pd, selaku pembahas II terima kasih atas saran
dan masukannya;
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas
segala ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan
yang diberikan;
10. Lurah Margodadi Bapak Sunaryo, yang telah memberikan izin dan
meberkan saya dukungan.
11. Ketua Karang Taruna Kelurahan Margodadi Deni Santoso, Terimakasih
atas bantuan, saran dan dukungannya.
12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahku Abdi Suryanto,
Ibuku Yuni Ekowati, dan Adiku Yayan Andrean. Terimakasih atas doa,
senyum, air mata, bahagia, dukungan, kasih sayang atas pengorbanannya
untuk saya yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun;
13. Teristimewa juga untuk seseorang yang kelak akan mendampingiku Abdul
Rohman, terimakasih atas motivsi, nasihat, serta kasih sayang yang kau
berikan.
14. Teristimewa juga untuk kakek dan nenek ku mbah paing, mbah sumarni
dan mbah khotijah yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta
nasehat –nasehat dan do’a.
15. Keluarga besarku om gidiyon, pakde efendi, bulek veny, bulek veri, bude
dwi terimakasih untuk dukungan, motvasi dan do’a nya.
16. Keponakan dan sepupuku Gika Yefta Maharani, Given Yester Marantha,
Callista Benedicta Laurenzia, Fauz Ramadhani, Faiz Ferdiansyah, Saskia
Amelda, Jelita Widya Kusuma, Elisabet Alva Nadia, Intan Widya Kusuma
dan Saskia Noviditia.
17. Sahabat-sahabat terbaikku Tri Lestari, Ni Komang Wisesa S, Ria Safitri,
Rini Setiya Wati, Anis Masruroh, Yudista Meli Henani dan Antonius SM
Simamora yang selalu berusaha meluangkan waktu disaat saya
membutuhkan teman cerita, yang terus berusaha menasehati dan memberi
motivasi saat saya mulai mengeluh dalam segala hal;
18. Teman-teman seperjuanganku di Prodi PPKn angkatan 2012 baik ganjil
maupun genap serta kakak tingkat dan adik tingkat, dari angkatan 2010 –
2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
dukungan, dan do’a yang kalian berikan;
19. Teman-teman KKN dan PPL di Pekon Sumanda Kecamatan Pugung
Kabupaten Tanggamus, Rizky Lestari, Whisnu Setyo P, Aryan Sugara,
Rima Karunia Sari, Windryati, Finansia Ristarika, Yolanda Piolan Sari,
Felicia Gabriella Wulandari Saragih dan Keluarga Besar Teh Hani dan
Teh Upen. Terimakasih atas do’a, saran, dukungan serta motivasinya yang
selalu kalian berikan kepada saya;
20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
penyajiannya. Akhirnya penulis berharap semoga dengan kesederhanaannya
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandar Lampung, Juli 2016Penulis
Dini Destina Sari
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................ iHALAMAN JUDUL ......................................................................................... iiHALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iiiHALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ivSURAT PERNYATAAN .................................................................................. vRIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viMOTO ................................................................................................................ viPERSEMBAHAN.............................................................................................. viiSANWACANA .................................................................................................. viiiDAFTAR ISI...................................................................................................... ixDAFTAR TABEL .............................................................................................xiiiDAFTAR GAMBAR .........................................................................................xviDAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
I. PEDAHULUANA. Latar Belakang ........................................................................................ 1B. Identifikasi Maslah.................................................................................. 8C. Rumusan Masalah ................................................................................... 8D. Tujuan dan kegunaan Penelitian ............................................................. 9
1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 92. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 9
a. Kegunaan Secara Teoritis ........................................................... 9b. Kegunaan secara Praktis ............................................................. 9
E. Ruang Lingkup penelitian ....................................................................... 101. Ruang Lingkup Ilmu ......................................................................... 102. Subjek Penelitian............................................................................... 103. Objek Penelitian ................................................................................ 104. Tempat penelitian.............................................................................. 105. Waktu penelitian ............................................................................... 10
II.TINJUAN PUSTAKAA. Deskripsi teoritis .................................................................................... 11
1. Tinjauan tentang peranan .................................................................. 11
a. Pengertian peranan ...................................................................... 11b. Syarat-syarat peranan .................................................................. 13
2. Tinjauan tentang karang taruna........................................................ 13a. Pengertian karang taruna ........................................................... 13b. Visi dan misi karang taruna ....................................................... 15
1) Visi karang taruna ................................................................. 152) Misi karang taruna ............................................................... 16
c. Tujuan dan fungsi karang taruna ............................................... 171) Tujuan karang taruna ........................................................... 172) Fungsi karang taruna ........................................................... 18
d. Penataan manajemen organisasi ................................................ 19e. Menumbuhkan dan mengembangkan kader professional karang
taruna ......................................................................................... 19f. Penguasaan teknologi ................................................................ 20g. Peningkatan dan pengembangan program kegiatan .................. 21
3. Tinjauan tentang pemuda .................................................................. 22a. Pengertian pemuda ................................................................ 22b. Peran pemuda ........................................................................ 23
4. Tinjauan tentang kepedulian sosial ................................................... 26a. Pengertian kepedulian sosial ................................................. 26b. Jenis – jenis kepedulian sosal .............................................. 27c. Sumber kepedulian sosial ..................................................... 27
B. Kerangka pikir............................................................................. 28
III. METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian ........................................................................... 29B. Populasi dan Sampel penelitian ........................................................... 30
1. Populasi .......................................................................................... 302. Sampel ........................................................................................... 30
C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional............................................ 311. Variabel Penelitian ......................................................................... 312. Definisi Variabel ............................................................................ 31
a. Definisi konseptual................................................................... 31b. Definisi operasional ................................................................. 32
D. Teknik pengumpulan Data ................................................................... 331. Teknik Pokok ................................................................................. 332. Teknik penunjang........................................................................... 33
E. Validitas dan uji Reliabilitas ................................................................ 331. Uji validitas .................................................................................... 332. Uji Reliabilitas ............................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 35
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Langkah-lagkah penelitian ................................................................. 39
1. Persiapan pengajuan Judul............................................................. 392. Penelitian Pendahuluan.................................................................. 40
B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 401. Persiapan Administrasi .................................................................. 402. Penyususnan Alat Pengumpulan Data ........................................... 40
C. Pelaksanaan Uji coba Angket ............................................................. 411. Uji Coba Angket ............................................................................ 41
D. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................... 451. Sejarah Singkat Karang Taruna Kelurahan Margodadi ................. 452. Struktur Kepengurusan Karang Taruna Kelurahan Margodadi ..... 463. Lokasi Penelitian............................................................................ 46
E. Hasil Penelitian................................................................................... 471. Peranan karang Taruna .................................................................. 47
a. Indikator Usaha Kesejahteraan Bersama ................................. 47b. Indikator Pemberdayaan Masyarakat....................................... 50c. Indikator Pengembangan Semangat Keberersamaan............... 53d. Indikator Pemupukan Kreativitas Generas Muda .................... 56e. Indikator Variabel Peranan Karang Taruna ............................. 59
2. Kepedulian Sosial .......................................................................... 63a. Indikator Sikap Empati ............................................................ 63b. Indikator Kerjasama dengan Orang Lain................................. 66c. Indikator Sikap Mental Terhadap Orang Lain ......................... 69d. Indikator Variabel Kepedulian Sosial...................................... 72
F. Pengujian Hubungan...........................................................................75G. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh................................................77H. Pembahasan ........................................................................................ 79
V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ............................................................................................ 85B. Saran ................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Jumalah Anggota Karang Taruna Kelurahan Margodadi ............. .........6
Tabel 1.2 Data Kegiatan Karang Taruna Kelurahan Margodadi ...........................7
Tabel 4.1 Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar
Populasi Untuk item Ganjil (x)………………….….............................42
Tabel 4.2 Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar
Populasi Untuk item Genap (y)……….................................................43
Tabel 4.3 Distribusi Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y)….............43
Tabel 4.4 Distribusi skor angket dari indikator Usah Kesejahteraan
Bersama…...........................................…………………………..........47
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dari Indikator Usaha KesejahteraanBersama.................................................................................................50
Tabel 4.6 Distribusi skor angket dari indikator pemberdayaan
masyarakat……………….....................................................................51
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dari Indikator Pemberdayaan
Masyarakat………………………………………................................53
Tabel 4.8 Distribusi skor angket dari indikator pengembangansemangat kerbersamaan……………………………...........………......54
.Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dari Indikator Pengembangan Semangat
Kebersamaan.........................................................................................56
Tabel 4.10 Distribusi skor angket dari indikator menumbuhkan kreativitas
bersama… ..........................................................................................57
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dari Indikator Menumbuhkan Kreativitas
Generasi Muda ……………...............................................................59
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Angket Peranan Karang
Taruna…………….............................................................................60
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Peranan Karang Taruna ……............................62
Tabel 4.14 Distribusi skor angket dari indikator sikap empati …........................63
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Sikap Empati …...65
Tabel 4.16 Distribusi skor angket dari indikator kerjasama denganorang lain ............................................................................................66
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Kerajasama
dengan Orang Lain ............................................................................68
Tabel 4.18 Distribusi skor angket dari indikator sikap mental terhadap
orang lain............................................................................................69
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial Indikator Sikap MentalTerhadap Kepentingan Orang Lain................................................... .71
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Angket Kepedulian Sosial.....................................72
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Kepedulian Sosial..............................................74
Tabel 4.22 Hasil Angket Tentang Peranan Karang Taruna Dalam MeningatkanKepedulian Sosial Pemuda.................................................................75
Tabel 4.23 Daftar Kontingensi Perolehan Data Peranan Karang Taruna DalamMeningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda ........................................76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pikir…………………………………………………………… 28
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Dekan FKIP UNILA2. Surat Penelitian Pendahuluan3. Surat Balasan Penelitian Pendahuluan4. Surat Penelitian5. Surat Balasan Penelitian6. Kisi – kisi Angket7. Distribusi Skor Angket
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena
pemuda di harapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan
perjuangan generasi sebelumnya. Generasi yang harus mengisi dan
melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Seperti Pada Tanggal 28 oktober 1928 yang diperingati sebagai hari sumpah
pemuda, mengapa demikian karena perjuanagan pemuda yang tak kenal waktu
penuh semangat walaupun jiwa raganya menjadi taruhan. Indonesia merdeka
berkat perjuangan para pahlawan dan tentunya juga para pemuda yang rela
mengorbankan nyawa demi memerdekakan bangsanya, karena sesungguhnya
pemudalah yang memeiliki pengaruh besar dengan kemajuan, keberhasilan dan
perkembangan negaranya serta menentukan akan dijadikan seperti apa bangsa
dan negaranya, bagaimana negara itu bisa maju dan sejahtera kalau
pemudanya tidak memiliki kesadaran serta kepedulian sosial untuk memajukan
dan mengambangkan negaranya.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009
Tentang Kepemudaan Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
2
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun. berbagai hal yang berkaitan dengan kepemudaan
seperti potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan
cita-cita pemuda.
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara
biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda
kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia
yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi
pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita
biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah tulang punggung bangsa, harapan bangsa dan masa depan
bangsa. Sedemikian pentingnya kedudukan dan peranan pemuda, seperti yang
pernah di ucapkan oleh Bung Karno “seribu orang tua hanya dapat bermimpi,
satu orang pemuda dapat mengubah dunia”, dan didalam pidatonya Bung
Karno kerap berseru “beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan
menggerakkan Gunung Semeru.
Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan
dengan mereka aku akan mengguncang dunia”.Kedudukan dan peran pemuda
memang sangat vital dalam pembangunan sehingga masa depan bangsa berada
di tangan mereka. Di pundak merekalah harapan dan cita-cita bangsa ini
digantungkan sehingga pemuda dituntut berperan aktif dan tampil terdepan
dalam pembangunan bangsa, baik fisik maupun mental spiritual atau karakter.
3
Pemuda dan organisasi pemuda memiliki arti penting dalam sejarah kehidupan
berbangsa dan bernegara, dalam fase berdirinya Republik Indonesia. Misalnya
saja organisasi kepemudaan dan organisasi Boedi Oetomo yang berkegiatan
seperti mengurusi urusan sosial, pelestarian kebudayaan daerah dan lain-lain.
Karena sejarah terbentuknya organisasi tersebut membuat masyarakat
terinpirasi untuk membuat organisasi serupa ditiap tingkatan administrasi
pemerintah, misal tingkat RT, RW, Dusun, Desa, kecamatan hingga Nasional
seperti karang taruna.
Karang Taruna adalah organisasi sosial kepemudaan yang ada hampir di
seluruh Desa/Kelurahan di Indonesia yang fokus pada penumbuh-kembangan
usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomi produktif dan rekreasi, olahraga dan
kesenian. Pada dasarnya karangtaruna terbentuk karena adanya rasa tanggung
jawab dan peduli para anggotanya khususnya para pemuda, sedangkan yang
terjadi sekarang ini para pemuda yang seharunya dapat menjadi generasi
penerus bangsa kebanyakan kurang memiliki rasa tanggung jawab dan
kepedulian, mereka lebih memilih melakukan kegiatan atau hal-hal yang
kurang bermanfaat bahkan negative seperti kriminalitas, pergaulan bebas dan
lain – lain, yang di anggap lebih menyenangkan dibandingkan harus menggali
potensi. Padahal jika potensi yang mereka miliki di kembangkan kearah yang
positif bisa menjadi suatu modal dasar dan asset bangsa, dengan kata lain
potensi yang dimiliki para pemuda dapat menciptakan keadaan yang lebih baik
di masa mendatang melalui karya dan potensi intelektual yang dimiliki
pemuda.
4
Kepedulian sosial merupakan suatu sikap mengindahkan/memperdulikan
sesuatu yang terjadi di masyarakat. Sikap memperdulikan masyarakat
mengharuskan kita untuk mengesampingkan ego diri dan menumbuhkan
empati pada masyarakat, terutama pada kaum pemuda yang menjadi tulang
punggung utama bagi kesejahteraan bangsa. Hal inilah yang menjadi tantangan
terbesar dalam menumbuhkan sikap kepedulian sosial bagi pemuda yang kelak
akan menjadi pemimpin masa depan penerus bangsa. Sayangnya, kini banyak
pemuda Indonesia yang cenderung bersikap apatis terhadap apa yang sedang
terjadi pada masyarakat sekitar. Kecenderungan untuk lebih mementingkan
diri sendiri, kelompoknya dan sikap cari gampang dinilai lebih
menguntungkan ketimbang harus bersusah payah memperdulikan apa yang
terjadi pada lingkungan sekitar dan rakyat Indonesia. Bukannya Berakit – rakit
kehulu dan bersakit – sakit dahulu melainkan bersenang- senang menikmati
hasil tanpa mau tahu mengenai kerja kerasnya. Adanya pergeseran perilaku
pemuda Indonesia dari apa yang terjadi sebelum masa reformasi tidak terlepas
akan pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi informasi komunikasi, yang
menyebabkan tumbuh berkembang dan menyebarluasnya sifat individualisme
dan narsisme. Sifat yang menghalangi pemuda untuk mendedikasikan diri pada
masyarakat.
Keberadaan karang taruna dimaksudkan sebagai wadah untuk menampung
aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda dalam rangka mewujudkan rasa
kesadaran dan kepedulian sosial terhadap masyarakat pada umumnya.
Tujuannya tidak lain adalah terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin
meningkat bagi generasi muda. Untuk mencapai sasaran tersebut, tugas pokok
5
karang taruna adalah tercantum adalam Peraturan Mentri Sosial RI No.
83/HUK/2005 adalah organisasi sosial wadah pembinaan dan pengembangan
generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
kepedulian sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah desa/kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama bergerak di
bidang usaha kesejahteraan social. Pemuda bersama-sama dengan pemerintah
dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah
kesejahteraan dan kepedulian sosial terutama yang dihadapi generasi muda,
baik yang bersifat preventif, rehabilitative, maupun pengembangan potensi
generasi muda di lingkungannya.
Keberadaan lembaga kemasyarakatan seperti karang taruna di anggap sangat
penting karena diharapkan dapat menjadi wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan potensi
bagi pemuda selain itu juga dijadikan tempat para pemuda untuk menggali dan
menyalurkan potensi, saling bertukar informasi, menjalin kebersamaan,
membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian diri sendiri dan masyarakat.
Berikut ini adalah jumlah anggota dan data kegiataan karang taruna desa
Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dari tahun 2013 sampai
tahun 2015:
6
Tabel 1.1 Jumlah Anggota Karang Taruna Desa MargodadiKecamatan Metro Selatan Kota Metro
No Tahun Jumlah Anggota
1 2013 25
2 2014 30
3 2015 45
Sumber : sekretariat karang Taruna Desa Margodadi Tahun 2015
Berdasarkantabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015 jumlah anggota karang taruna setiap tahunnya mengalai peningkatan, pada
tahun 2013 jumlah anggotan karang taruna adalah sebanyak 25 orang, pada tahun
2014 jumlah anggota karag taruna megalami peningkata sebanyak 5 orang, jadi
jumlah anggotakarang taruna adalah 30 orang dan pada tahun 2015 jumlah
anggota arang taruna juga mengalami peningkatan yaitu sebayak 10 orang jadi
jumlah aggota karang taruna pada tahun 2015 adalah sebanyak 45 orang.
Peingkatan jumlah anggota karang taruna ini dipengaruhi oleh kuatnya ikatan
anggotanya dalam membangun rasa kebersamaan dan solidaritas sesama anggota.
Selain itu alasan mereka ikut dala keaggotaan karang taruna ini adalah agar dapat
menambah wawasan dan pengalamanya dalam bidang usaha, kesejahteraan
masyarakat dan dalam bidang sosial.
7
Tabel 1.2 Data Kegiatan Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan
Metro Selatan Kota Metro
No Jenis Kegiatan
Volume Kegiatan
Sering Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
1 Gotong Royong √
2 Taman Baca Desa √
3 Sosialisasi
Pentingnya
Pendidikan
√
4 Peduli Terhadap
KDRT
√
5 Membantu orang
miskin.
√
Sumber : sekretariat karang taruna Desa Margodadi tahun 2015
Berdarakan tabel 1.2 diatas, bahwa peningkatan Jumlah anggota karang taruna
tidak disertai dengan partisipasi pemuda secara utuh, ini dapat dilihat dari tabel
yang telah dipaparkan dimana tidak ada nya kesimbangan antara jumlah anggota
yang setiap tahunnya meningkat dengan kepedulian pemuda terhadap lingkungan
sekitar, misalnya tidak pedulinya pemuda terhadap kegiatan desa yaitu bersih desa
( ualang tahun desa), pengajian yang diadakan setiap tahun untuk memperingati
tahun baru islam, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar yang
dilakukan setiap 2 minggu sekali pada hari jum’at, pengajian rutin setiap malam
jum’at, membuat tam baca desa untuk anak – anak da umum dalam rangka
menambah wawasan, menambah ilmu dan dapat dijadikan tempat untuk bertukar
pikira serta mempererat silahturahmi, mensosialisasikan tentang pentingnya
8
pendidikan bagi anak – anak untuk masa depannya dan juga untuk pembangunan
bangsanya kelak, peduli dengan KDRT yang terjadi dilingkungan sekitar,
membantu orang miskin atau keluargayang tidak mampu dengan cara meberikan
bantuan berupa uang atau kebutuhan pokok sehari – hari. Kurangnya kepedulian
pemuda terhadap lingkungan sekita dapat kita lihat melalui tabel kegiatan karang
taruna dimana pemuda kurang mempunyai rasa kepedulian sosial terhadap
sesuatu yang terjadi pada masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba mengangkat
masalah yang ada untuk di teliti pada penelitian ini, yaitu mengenai peranan
karang taruna dalam meningkatkan kepedulian pemuda.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dimaksudkan untuk memperjelas beberapa maslaah
dalam suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang maslah, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Peran Karang Taruna dalam meningkatkan kepedulian pemuda
2. Kurangnya partisipasi pemuda dalam setiap kegiatan desa.
3. Pemuda yang belum memiliki sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.
4. Tingkat kesadaran yang kurang dimiliki pemuda.
5. Kurangya pengetahuan pemuda terhadap tugas dan fungsi karang taruna.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut , maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Peran Karang Taruna
Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda"
9
D. Tujuan dan Kegunanan Penelitian
1 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Peran Karang Taruna Dalam
Meningkatkan Kepedulian Sosial Pemuda.
2 Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini secara teoritis menerapkan konsep ilmu pendidikan
kususnya pendidikan kewarganegaraan, pada wilayah kajian
pendidikan kewarganegaraan tentang kepedulian sosial.
b. Kegunaan Praktis
Penelitian ini secara praktis berguna untuk:
a. Karang taruna agar lebih berperan untuk memotivasi pemuda
dalam meningkatkan kepedulian sosial.
b. Para Pemuda Desa Margoadadi agar mau meningkatkan kepedulian
sosial terhadap lingkungan sekitar.
c. Memberikan sumbang pemikiran bagi pemuda agar lebih
memperdulikan lingkungan sekitar.
d. Para Pemuda Kota Metro agar mau meningkatkan kepedulian sosial
pemuda Desa Margodadi
e. Karang Taruna Metro agar lebih berperan dalam meningkatkan
kepedulian sosial pemuda Desa Margodadi.
f. Pemuda agar memahami dan melaksanakan tugas dan fungsin
karang taruna.
10
E. Ruang lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan, khususnya
Pendidikan Kewarganegaraan Pada wilayah kajian kewarganegaraan.
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Organisasi Karang
Taruna Desa Margodadi Kecamatan Metro Selatan Kota Metro.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tentang peranan karang taruna dalam
meningkatkan kepedulian sosial pemuda.
4. Wilayah Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Karang Taruna Desa Margodadi Kecamatan
Metro seltan Kota Metro.
5. Waktu PenelitianWaktu penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitianpendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PengetahuanUniversitas Lampung pada tanggal 16 November 2015 dengan Nomor7677/UN26/10/PL/2015 sampai dengan selesainya penelitian ini padatanggal 29 Maret 2016 dengan Nomor 474.2/01/C.5.3/04/2016.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan Tentang Peranan
a. Pengertian Peranan
Secara umum peranan adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang
terkait oleh kedudukannya dalam struktur sosial atau kelompok di
masyarakat, artinya setiap orang memiliki peranan yang berbeda
sehingga membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula dan setiap
orang memiliki masing – masing peranan sesuai dengan kedudukan
yang ia miliki.
Menurut Margono Slamet (1995:15) Peranan adalah “ mencakup
tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang
menempati posisi di dlam ststus sosial”. Sedangkan menurut Gross
Manson an Me Eancherrn (1995:99) mengemukakan bahwa “Peranan
adalah sebagai seperangkat Harapan – harapan yang dikenakan individu
yang menempati kedudukan sosial tertentu”.
Peran Merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya
maka dia menjalankan suatu peranan. Peranan yang
12
melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam
pergaulan kemasyarakatan, posisi seseorang dalam masyarakat
merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada
organisasi masyarakat. (Soerjono Soekanto 2007:213)
peranan mencakup tiga hal, yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang diungkap dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan – peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan masyaraat.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu masyarakat sebagai individu.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
sebagai struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat didefinisikan bahwa peranan
merupakan seperangkat harapan – harapan yang mencakup tindakan atau
perilaku seseorang yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
kedudukan dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang diberikan
kedudukan dalam melaksanakan hak dan kewajiban harus dengan
peranannya dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan diharapkan
mampu melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.
13
b. Syarat – Syarat Peranan
Menurut Levinson Dalam Soerjono Soekanto (2007:87), mengatakan bahwa
syarat peranan mencakup 3 hal, yaitu:
a. Peranan meliputi norma – norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan – peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakatsebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
2. Tinjauan Tentang Karang Taruna
a. Definisi Karang Taruna
Karang taruna adalah organisasi sosial kepemudaan yang ada hampir di
seluruh Desa/Kelurahan di Indonesia yang fokus pada penumbuh-
kembangan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomi produktif dan
rekreasi, olahraga dan kesenian. Karang Taruna berdasarkan Pasal 1 angka
14Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan (“Permendagri 5/2007”), adalah
Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan
generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama
generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat
14
dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara
fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa karang taruna merupakan
suatu organisasi pemuda yang ada di desa / kelurahan sebagai wadah
pengembangan potensi diri dalam bidang usaha kesejahteraan sosial.
Sebagai organisasi kepemudaan, karang taruna berpedoman pada pedoman
dasar dan pedoman rumah tangga dimana telah diatur struktur pengurus
dan massa jabatan masing – masing wilayah dari Desa / Kelurahan sampai
dengan pada tingkal Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi
organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota karang
taruna baik dimasa jasekarang maupun dimasa yang akan datang.
Karang taruna berangggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ ART nya
diatur keanggotaanya mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11
– 40 tahun) dan batas sebagai pengurus adalah berusia 17 – 35 tahun.
Banyak hal yang dapat dilakukan para pemuda pemudi karang tarunauntuk
menyumbangkan hal besar dimulai dari hal kecil, seperti:
1) Melatih berorganisasi yang kompak dan sehat ajang silaturahmi.
Misalnya: mengadakan agenda kumpul bersama setiap seminggu
sekali untuk menjalin silahturahmi dan memper erat tali persaudaraan.
2) Mengadakan kegiatan kerja bakti dan penataan lingkungan. Misalnya:
mengadakan jumat bersih bersama warga dan pemuda lain nya,
15
mengadakan bersih masjid setiap hari minggu bersama rismawan dan
rismawati desa setempat.
3) Menggalakan penanaman apotek hidup dan warung hidup. Misalnya:
mengajak warga sekitar untuk membuat menanam apotik hidup di
halam rumahnya atau pada media tertentu.
4) Mengadakan lomba hal – hal positif. Misalnya: dalam bidang
olahraga:lomba bola voli putra dan putri atau sepak, dalam bidang
keagamaan lomba TPA: hafalan surat pendek, puisi islami, lomba
adzan, lomba ceramah dll.
5) Mengadakan sekolah tambahan. Misalnya: bersama anak – anak desa
setempat seusai pulang sekolah, membuat kerajinan tangan dari bahan
bekas yang masih bisa digunakan dll. Hal ini di harapkan untuk
menumbuhkan jiwa usaha pada anak.
6) Mendirikan perpustakaan sederhana. Misalnya: memanfaatkan lokasi
atau ruang yang tak terpakai untuk dijadikan taman baca sederhana
desa.
b. Visi dan Misi Karang Taruna
1) Visi
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan
kreativitas generasi muda yang berkelanjutan untuk menjalin
persaudaraan dan rasa kebersamaan menjadi mitra organisasi lembaga,
baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam pengembangan kreativitas.
Kemampuan dibidang kesejahteraan sosial baik untuk masyarakat
dilingkungan sekitar ataupun diwilayah lain.
16
2) Misi
a. Meningkatkan SDM demi masa depan yang lebih baik melalui bidang
masyarakat dan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
ataupun pihak lain, melalui pengembangan kelompok usaha.
b. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semkain meningkat bagi
warga desa pada umumnya dan khususnya generasi muda yang
memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia
pembangunan yang mampu mengatasi masalah sosial
dilingkungannya.
c. Melestarikan kesenian daerah serta pengembangan minat untuk
berolahraga.
d. Meningkatkan peran pemuda dan perempuan serta memberikan
kesadaran akan pentingnya perlindungan hukum terhadap hak
perempuan sebagai anak atau remaja, sebagai istri dan sebagai ibu
rumah tangga melalui sosialisasi pembangunan pemberdayaan
perempuan yang melibatkan karang taruna.
e. Terwujudnya pemuda dan pemudi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, penuh perhatian dan peka terhadap masalah dengan daya
fisik dan mental yang kuat, tegas dan teguh pendirian serta mampu
berkreasi, berkarya dan jujur sebagai acuan dimasyarakat.
f. Turut berpartisipasi dalam uapaya peningkatan derajat kesehatan
melalui prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan upaya
antisipasif dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
17
c. Tujuan Dan Fungsi Karang Taruna
Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HUK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna. Berikut kutipan isi pedoman:
1) Tujuan Karang Taruna:
a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan
tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna
dalam mencegah, menagkal, menanggulangi dan mengantisipasi
berbagai masalah sosial.
b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga
Karang Taruna yang Trampil dan berkepribadian serta
berpengetahuan.
c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk
mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna
dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi
masyarakat.
f. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang semakin meningkat bagi
generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat
yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia
pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial
dilingkungannya.
18
g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan
secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan
oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen
masyarakat lainnya.
2) Fungsi Karang Taruna
a. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda
dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan.
d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
generasi muda di lingkungannya.
e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung
jawab sosial generasi muda.
f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan
tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis
produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala
sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara
swadaya.
19
h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi social bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan
kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
d. Penataan Management Organisasi Sebagai Langkah Nyata UntukMenjawab Tantangan Persoalan Organisasi.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
1) Konsolidasi Organisasi
2) Tatanan/mekanisme organisasi yang terarah pada pengembangan Pokja-
pokja;
3) Peningkatan koordinasi dan komunikasi;
4) Penataan administrasi yang lebih tertib.
Ruang lingkup penataan management proses organisasi Karang Taruna
hendaklah berjalan searah dengan pembangunan, dimana tiap-tiap desa akan
mempunyai karakter-karakter yang berbeda. Dengan demikian warna dan
corak penataan management Karang Taruna akan berbeda satu sama lainnya.
e. Menumbuhkan Dan Mengembangkan Kader Profesional KarangTaruna
Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai fungsi
pelayanan. Oleh sebab itu Karang Taruna mampu berpartisipasi secara aktif
di dalam proses pembangunan pedesaan. Kondisi sosial yang diharapkan
Karang Taruna mampu berfungsi sebagai perencana dan sekaligus sebagai
pelaksana pembangunan pedesaan. Namun demikian didalam kenyataannya
20
memang masih di jumpai banyak kendala dan tantangan yang dihadapi
Karang Taruna yang antara lain :
1) Kegiatan Karang Taruna yang masih bersifat rekreatif dan hanya sekedar
pengisi waktu luang;
2) Kurangnya kader profesional;
3) Kurang tanggapnya sikap masyarakat terhadap pengembangan kualitas
Karang Taruna;
4) Keraguan Pemerintah Desa terrhadap potensi Karang Taruna sehingga
sedikit dibri peluang pada peran pembangunan.
Semua kendala-kendala yang disebut diatas, memang merupakan tantangan
bagi eksistensi Karang Taruna. Oleh sebab itu maka pembenahan diri Karang
Taruna, khususnya pada anggotanya dituntut untuk selalu meningkatkan
kadar kualitas diberbagai bidang didalam menghadapi kondisi sosial yang
berkembang.
f. Penguasaan Teknologi
Kemampuan & penguasaan menerapkan teknologi, yaitu teknologi sederhana
yang dapat digunakan oleh setiap atau yang dapat digunakan secara secara
langsung dalam proses pembangunan. Dengan demikian Karang Taruna tidak
memerlukan teknologi tinggi untuk berperan aktif di dalam pembangunan.
Teknologi sederhana yang harus dikuasai Karang Taruna adalah teknologi
yang mampu memadukan berbagai potensi di daerah pedesaan/kelurahan,
antara lain :
21
1) Penguasaan teknologi yang berkaitan dengan pengembangan sumber
daya manusia, seperti misalnya penerapan usaha-usaha koperasi dan
lain sebagainya;
2) Teknologi yang dapat mengembangkan potensi SDA seperti misalnya
teknologi pengolahan lahan kering, pengolahan pasca panen dll;
3) Penguasaan teknologi terapan yang manfaatnya dirasakan secara
langsung.
g. Peningkatan dan Pengembangan Program Kegiatan
Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah
Organisasi yang dimaksud peningkatan dan pengembangan program kegiatan,
adalah program yang banyak terkait dengan program pembangunan kelurahan
atau pedesaan. Sementara itu kita ketahui bahwa pembangunan dari tahun ke
tahun semakin berfariasi dan kompleks, terutama bila dikaitkan dengan
pemecahan permasalahan-permasalahan pembangunan.
Upaya yang paling tepat yang harus dilaksanakan Karang Taruna adalah
menyesuaikan program-programnya sesuai dengan bentuk dan warna
program pembangunan. Gambaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Desa atau Kelurahan dan LP3M, hendaknya tercermin juga pada program
Karang Taruna. Oleh sebab itu diharapkan Karang Taruna aktif ke dalam
proses perencanaan dan proses pelaksanaan pembangunan.
Indikasi keterlibatan Karang Taruna dalam proses pembangunan menuju
Karang Taruna akan terlihat demi kegiatan-kegiatan Pokja-pokja yang
dibentuk dan dikembangkan berdasarkan pada kepentingan-kepentingan
22
pembangunan. Semakin luas pokja yang dikembangkan semakin menunjukan
Karang Taruna berperan aktif di dalam pembangunan.
3. Tinjauan Tentang Pemuda
a. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi yang dipundaknya terbebani bermacam –
macam harapan terutama dari generasi lainnya selain itu pemuda juga
merupakan penerus perjuanagan generasi terdahulu untuk mewujudkan
cita – cita dan harapan dalam setiap kemajuan di dalam bangsa. Pemuda
menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009 adalah warga Indonesia
yang memasukin periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 tahun sampai dengan 30 tahun.
Definisi lain yang berbeda ditunjukkan dalam Al- Quran, dalam kaidah
quraisi pemuda atau yang disebut “asy- syabab” mendefinisikan dalam
ungkapan sifat dan sikap seperti:
1) Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan
sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim.
2) Memiliki standar oralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan
teguh dalam pendidrian serta konsisten dengan perkataan.
3) Seorang tidak berputus asa, pantang mundur sebelum cita – citanya
tercapai.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa pemuda adalah individu
yang berusia 15 – 30 tahun yang dipundaknya dibebani harapan untuk
23
meneruskan perjuanagan generasi sebelumnya serta mewujudkan dan
memajukan cita cita bangsanya.
Dalam usaha untuk meneruskan perjuangan generasi sebelm nya dan
mewujudkan harap serta cita – cita bangsa pemudah harus memiliki karakter
yang baik, diantaranya: memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan,
tanggung jawab dan ksatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif,
progresif, dinamis, reformasi dan futuristik.
b. Peran Pemuda
Peran pemuda dalam masyarakat merupakan satu identitas yang
potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita
perjuangan bangsa dan sumber insan bagi pembangunan bangsanya.
Peran pemuda dibedakan dalam dua hal, yaitu:
1) Peran pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutn lingkungan, yaitu pemuda
meneruskan tradisi dan mendukung tradisi dan pemuda yang
menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah
tradisi.
2) Peran pemuda yang menolak menyesuaikan lingkungan sekitarnya,
dibedakan menjadi:
a. Jenis pemuda bangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari
suatu masalah sosial.
b. Jenis pemuda nakal, yaitu yang berniat untuk tidak melakukan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetpai hanya
24
berusaha mendapatkan manfaat dengan tindakan menguntungkan
diri sendiri.
c. Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang memiliki keinginan
besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat acara –acara
radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.
Menurut undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 16 “pemuda berperan aktif
sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek
pembangunann nasional”. Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat
(1) peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan:
1) Menumbuh kembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada
setiap dimensi kehidupan kepemudaan.
2) Memperkuat iman dan taqwa serta ketahanan mental – spriritual dan / atau
3) Meningkatkan kesadaran.
Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat (2) peran aktif pemuda
sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan:
1) Memperkuat wawasan kebangsaan.
2) Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak dan
kewajibansebagai warga negara.
3) Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum.
4) Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik.
5) Menjamin trnasparansi dan akuntabilitas publik dan / atau
25
6) Memberikan kemudahan akses informasi.
Undang – undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 ayat (3) peran aktif pemuda
sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan:
1) Pendidikan politik dan demokratisasi.
2) Sumberdaya ekonomi.
3) Kepedulian terhadap masyarakat.
4) Ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Olahraga, seni dan budaya.
6) Kepedulian kewirausahaan dan / atau
7) Kepemimpinan dan pelopor pemuda.
Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pada pasal 19 pemuda bertanggung
jawab dalam pembangunan nasional, hal ini bertunjuan untuk:
1) Menjaga pancasila sebagai ideologi negara.
2) Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan republik Indonesia
(NKRI).
3) Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Melaksanakan konstitusi, demokrasi dan dan tegaknya hukum.
5) Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan sosial.
6) Meningkatkam ketahanan budaya nasionl.
7) Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa.
26
4. Tinjauan Tentang Kepedulian Sosial
a. Pengertian Kepedulian sosial
Secara umum kepedulian sosial adalah suatu sikap mengindahkan atau
memperdulikan sesuatu yang terjadi di masyarakat. Sikap memperdulikan
masyarakat mengharuskan kita untuk mengesampingkan ego diri dan
menumbuhkan empati pada masyarakat.
Menurut Adler dalam Jess Feist dan Gregory dikutii oleh Rizky Okto
Danela (2013:14) “kepedulian sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah
sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati
bagi setiap anggota komunitas manusia”. Dia memanifestasikan diri
sebagai kerja sama dengan orang lain demi kemajuan sosial, lebih daripada
perolehan pribadi semata (Jess Feist dan Gregory J. Feist, 2002:72).
Menurut Adler bahwa orang-orang yang secara psikologis sehat adalah
orang yang tindakan-tindakannya murni termotivasi oleh kepedulian sosial
dan keberhasilan seluruh umat manusia (Jess Feist dan Gregory J.
Feist,2002:68).
Menurut Muhibbin Syah bahwa kepedulian sosial adalah “suatu sikap
mental (mental atittude) yang dimiliki seseorang untuk memahami dan
memberi sesuatu kepada orang lain.
“ (Muhibbin Syah, 1996:98)”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepedulian
sosial adalah suatu sikap tanggap, empati dan menghargai kepentingan
orang lain serta lingkungan sekitar. Artinya kita harus mementingkan atau
mendahulukan kepentingan orang banyak ( umum) terlebih dahulu dari
27
pada kepentingan kita sendiri ( Pribadi). Karena kepedulian itu tidak akan
terwujud apabila kita mementingkan ego kita nmasing – masing.
b. Jenis – Jenis Kepedulian Sosial
Kepedulian Sosial dobagi mejadi 3, yaitu:
1) Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka. Kepedulia
sosial mrupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak yang lain
dalam turut merasakan apa yag sedang dirasakan atau dialami oleh
orang lain.
2) Kepedulian pribadi dan berasama
Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu
dilaukan bersama.cara ini penting apabila bantuan yang dibutuhkan
cukup besar atau berlangsung secara berlanju.
3) Kepedulian yang sering lebih mendesak
Kepedulian akan kepentngan bersama merupakanhal yangsering
mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu
demi kepentinganbersama.
c. Sumber Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial berasal dari dua sumber yaitu:
1) Berasal dari cinta
Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari -hari sering kita
dengar istilah empati, yang dapat diartika sebagai kesaggupan untuk
memahami dan merasakan perasaan- perasaan orang lain seolah- olah
itu perasaan diri sendiri.
28
2) Tidak karena macam – macam alasan
Kepedulia sosial yang kitakembangkan adalah kepedulian yang timbul
dari hati yang terbuka mau berbagi untuk sesamanya tanpa didorong
atau disertai alasan – alasan tanpa meminta imbalan apapun.
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan pada permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk
lebih jelasnya peneliti menyajikan kerangka pikir penelitian seperti di
bawah ini:
Bagan Kerangka Pikir
Gambar2.1 : Diagram Kerangka Pikir
Peran Karang Taruna (X):
1. Usaha kesejahteraan
bersama.
2. Pemberdayaan
masyarakat.
3. Pengembangan
semangat
kebersamaan.
4. Pemupukan
kreatifitas generasi
muda.
Kepedulian sosial (y):
1. Sikap Empati
terhadap
kepentingan orang
lain.
2. Kerjasama dengan
orang lain.
3. Sikap mental
terhadap
kepentingan orang
lain.
III. METODE PENELITIAN
A. RancanganPenelitian
Setiap penelitian diperlukan adanya metode atau cara untuk
mencapai suatu tujuan penelitian yang dilakukan oleh seseorang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Metode deskriptif metode yang bertujuan untuk
membuat penggambaran secara sistematis, factual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan analisa data yang objektif. Sedangkan
kuantitatif yaitu suatupenelitian yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang
ingin diketahui.Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus
memperhatikan jenis ataupun karakteristik, serta obyek yang akan
diteliti.
Menurut Nazir (1985:63) “penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat, faktual dan akurat mengenai
fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki”.
30
Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti menganggap penggunaan
metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif dalam
penelitian ini sangat tepat. Karena sasaran dan kajiannya ialah untuk
menjelaskan peran karang taruna dalam meningkatkan kepedulian sosi
emuda desa margodadi kecamatan metro selatan kota metro, dan
menggambarkan dan menganalisis masalah yang ada sesuai dengan
kenyataan didasarkan pada data – data yang diperoleh dilapangan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian, populasi juga
dapat diartikan sebagai komponen terpenting dalam sebuah
penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data
dalam sebuah penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto
(2010:173) populasi adalah “ keselururah objek penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini
adalah pengurus dan anggota Karang Taruna Desa Margodadi
Kecamatan Metro Sealatan Kota Metro yang berjumlah 45 orang.
2. Sampel
Menurut Wiratna Sujarweni (2014:65) Sampel adalah bagian dari
sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
digunakan untuk penelitian. Karena populasi dalam penelitian ini
kurang dari 100 orang, maka seluruh jumlah populasi tersebut
dijadikan sampel penelitian, yaitu 45 orang, sehingga penelitian
ini merupakan penelitian populasi.
31
C. Variabel Penelitian, Definisi Variabel dan Rencana Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel bebas(X) dan variabel terikat (Y).
a. Variabel Bebas ( X )
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran karang
taruna.
b. Variabel Terikat ( Y )
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepedulian sosial
pemuda.
2. Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
a. Peranan Karang Taruna adalah organisasi pemuda yang
mencakup kegiatan dan perilaku organisasi untuk
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
kedudukannya dimasyarakat.
b. Kepedulian sosial adalah sosial adalah suatu sikap
empati dan menghargai kepentingan orang lain serta
lingkungan sekitar.
32
b) Definisi Operasional
1. Peranan karang taruna mencakup kegiatan atau perilaku
organisasi untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukannya dalam masyarakat yang diukur
melalui indikator yaitu :
a. usaha kesejahteraan bersama.
b. pemberdayaan masyarakat.
c. pengembangan semangat kebersamaan.
d. pemupukan kreatifitas generasi muda.
dengan skala :
1. Baik
2. Cukup baik
3. Kurang baik.
2. Kepedulian sosial pemuda adalah sikap tanggap pemuda
terhadap kegiatan atau kejadian yang terjadi pada mayarakat,
diukur melalui indikator yaitu:
a. Sikap empati.
b. Kerjasama dengan orang lain.
c. Sikap mental.
dengan skala :
1. Baik .
2. Cukup baik
3. Kurang baik.
33
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pokok
a. Angket dan Kuesioner
Angaket atau kuisoner berisikan pertanyaan yang harus
dijawab secara tertulis oleh responden. Teknik ini
digunakan untuk mengumpulkan data langsung dari
responden tentang peranan karang taruna dalam
meningkatkan kepedulian sosial. Responden dalam
penelitian ini adalah anggota dan pengurus karang taruna.
2. Teknik Penunjang
a. Wawancara
Teknik yang digunakan dalam wawancara ini adalah
wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan
dengan cara membawa pedoman yang hanya garis
besarnyasaja, tentang hal – hal yang akan ditanyakan
teknik wawancara ini digunakan hanya untung
menunjang angket. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data langsung dari responden serta untuk
melengkapi data yang belum lengkap.
E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item soal
dilakukan control langsung terhadap teori-teori yang
melahirkan indikator-indikator yang akan digunakanya itu
34
menggunakan logical validy dengan cara Judgement yaitu
dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Berdasarkan konsultasi tersebut diadakan revisi sesuai
keperluan.
2) Uji Reliabilitas
Menurut suharsimi Arikunto (2009 :72) reliabiitas menunjukan
pengertian bahwa “suatu instrument dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik”. Untuk membuktikan alat pengumpulan
data maka diadakan ujicoba angket. langkah-langkah yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang di luar responden
b. Hasil uji coba dikelompokkan menjadi item ganjil dan item
genap.
c. Hasil item ganjil dan genap dikerelasikan dengan rumus Product
Moment, yaitu:
= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )Keterangan :
rxy = Koefisian korelasi product moment
X = Skor dalam distribusi variabel X
Y = Skor dalam distribusi variabel Y
N = Jumlah Sampel yang ditiliti
35
d. Untuk menentukan reabilitas angket menggunakan rumus
Sperman Brown, sebagai berikut:
= 2( )1 + ( )Keterangan :
Rxy = koefiensi reliabilitas seluruh tes
Rgg = koefisiansi korelasi item x dan y
Manase Malo (1989 : 139) selanjutnya mengkategorikan dengan
kriteria reliabilitas sebagai barikut :
0,90 – 1,00 = reliabilitas tinggi
0,50 – 0,89 = reliabilitas sedang
0,00 – 0,49 = reliabilitas rendah
F. Teknik Analisis data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu
menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat
secara sistematis.
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data
terkumpul yaitu dengan mengidentifikasikan data,
menyelesaikandan selanjutnya dilakukan klasifikasi data
kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut:
= −Keterangan :
36
I = Interval
NT = Nilai Tertinggi
NR = Nilai Terendah
K = Kategori
Penentuan tingkat presentase digunakan rumus yang
dikemukakan oleh Ali (1984 : 184) sebagai berikut :
= 100%Keterangan :
P = Besarnya Presentase
F = Jumlah Skor yang Diperoleh diseluruh Item
N = Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan responden
Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan
criteria Suharsimi Arikunto (1986:196)
76% - 100% = Baik
56% - 75% = Cukup
40% - 55% = Kurang Baik
0% - 39% = Tidak Baik.
Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan
rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :
= ( − )Keterangan :
X = Chi kuadrat
37
∑bi=1 = Jumlah Baris∑ = Jumlah Kolom
Oij = Banyaknya data yang diharapka
Eij = Banyaknya data hasil pengamatan
(Sudjana, 2012 : 280)
Dengan kriteria uji sebagai berikut :
a. Jika X2 hitung lebih besar atau sama dengan X2 tabel dengan taraf
signifikan 5% hipotesis diterima.
b. Jika X2 hitung lebih kecil atau sama dengan X2 tabel dengan taraf
signifikan 5% maka hipotesis ditolak.
Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien orelasi,
hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap pola
tingkah laku anak, yaitu :
= +Keterangan :
C = Koefisiensi kontigensi
X2 = Chi kuadrat
N = Jumlah sampel
(Sudjana, 2012: 280)
38
Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajad
asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien
kontigensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat
dihitung dengan rumus :
= − 1Keterangan :
C max = Koefisien Kontigensi maksimum
M = harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji
Hubungan “makin dekat harga C pada Cmak, makin besar derajat asosiasi
antara faktor” (Sutrisno Hadi, 2000: 317). Kemudian hasil tersebut
dijadikan patokan untuk menentukan tingkat keeratan pengaruh dengan
langkah sebagai berikut:
∈Keterangan :
C = Koefisiensi Kontigensi
Cmaks = Koefisiensi Kontigensi maksimum
Sehingga diperoleh klasifikasi atau pengkategorian menurut
sugiyono (2010:184) sebagai berikut:
0,00 – 0,27 = Kategori rendah
0,28 – 0,54 = Kategori sedang
0,55 – 0,88 = Kategori tinggi
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian khususnya analisis
data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa Peranan Karang Taruna, yaitu: usaha eseahteraan
bersama, pemberdayaan masyarakat, pengembangan semangat kebersamaan,
dan pemupukan kreativitas generasi muda. Meningkatkan Kepedulian Sosial
Pemuda, yaitu: sikap empati, kerjasama dengan orang laindan sikap mental
terhadap kepentingan orang lain, memiliki kategori kurang baik yang paling
dominan. Hal ini berarti pemuda tidak memiliki sikap tanggap, peduli dan
acuh pada lingkungan sekitar serta lebih mementingkan dunia nya sendiri
sehingga mereka melupakan tugasnya sebagai pemuda dan anggota karang
taruna.oleh sebab itu diharapakan pemuda lebih peduli dengan lingkungan
sekitar, karena pembangunan dan mas depan bangsa berada di tangan para
pemuda.
B. Saran
Setalah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil
simpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran sebagai:
86
1. Kepada karang taruna kelurahan margodadi kecamatan metro selatan agar
mengoptimalkan kinerja anggota untuk meningkatkan kepedulian sosial,
terutama dalam hal sikap empati.
2. Kepada pemuda agar lebih tanggap dan peduli terhadap lingkungan
sekitar
3. Sosialisasi atau penyuluhan dalam upaya peningkatan kesadaran sosial
dan kepedulian sosial bagi pemuda.
4. Kepada pemerintah diharapakan untuk dapat memberikan dukungan dan
fasiltas kepada organisasi – organisasi kepemudaan dalam meningkatkan
kepesulian sosial Para pemuda.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur penelitian dan Pendekatan Praktis. Rineka Cipta.Jakarta
Budi, Saputro.2012. Pengrtian dan Macam – Macam Orgnisasi.
Direktorat Bina Karang Taruna.2005.Buku pedoman Dasar Karang Taruna.
Departemen Sosial. R.I
Djarwanto. (1994) Pokok – pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan
Skripsi.Yogyakarta: Liberty.
Feist, Jess and Feist, Gregory J. 2008. Theories of Personality. Edisi Keenam.Edisi Bahasa Indonesia. Yudi Santoso (Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gerungan, W.A.2009. Psikologi Sosial. Refika Aditama: Bandung.
Http://desajatilor.grobogan.go.id/karang-taruna.html, diakses pada tanggal 18 November2015
Slamet, Margono.1995. Peran dan Status Sosial. Raja Grafindo. Jakarta
Soekanto, Soerjono.2007. Pengantar Sosiologi.Raja Grafindo. Jakarta
Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta. Bandung.
Sujarweni,Wiratna.2014.Metodologi Penelitian.Pustaka Baru Press.Yogyakarta
Triatmini.2011.Kepedulian Sosial.Online(http://pembelpai.blogspot.com/2011/01/bab-iii-kepedulian-sosial, diakses 1 Maret
2016 )
Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 pasal 16
Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 Ayat (1)
Undang – Undang Nomor 40 tahun 2009 pasal 17 Ayat (2)
Undag – Undang Noor 40 Tahun 2009 Pasal 17 Ayat (3)
Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2009 Pasal 19
Wardani,Galuh.2010.Asah kepedulian Sosial.Online.(http://galuhwardani.worpress.com/2010/05/01/asah-kepeduia-sosial/, diakses 1 Maret
2016)