peranan hormon tiroid dalam hubungannya dengan … ii... · da antara gugus yang mengandung yodium...

42
TINJAUAN PUSTAKA Hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah 3, 5, 3'-triyodotironin (T3) dan tiroksin (Tq). Triyodotironin dibentuk pula di perifer dengan cara deyodinasi T4 ( El-Zaheri, Fang, Hinerfeld Braverman dan Vagenakis,l978; Ganong, 1980). Pembetukan TQ di perifer I cukup beaar yaitu aekitar 80% dari sirkulasi Tg pada manusia (Bechers, 1983) dan 90% pada ayam (Astier, 1980 ) . Dengan kemajuan teknik radiokromatografi untuk hi- 'droliaat kelenjar tiroid ayam yang disuntik 1311, 'bebe- rapa peneliti telah dapat mengindentifikasi T3 dan T4. Walaupun dikemukakan bahwa T4 selalu ada dalam serum ayam, sedangkan Tg hanya diketemukan sewaktu-waktu, tapi keduanya mempunyai keaktivan yang sama (Ganong, 1980). Pada mamalia, T3 umumnya mempunyai keaktivan tiga sampai lima kali dibandingkan dengan T4 (Schvartz, Surks dan Oppenheimer, 1971). Bahkan suatu penelitian menyim- pulkan bahwa Tq hanya aktif bila diubah menjadi' Tg dan kernungkinan T4 hanya merupakan pro hormon (Bernal dan Refetoff, 1977). Hal ini didukung oleh penelitian lain pada manusia (Braverman, Ingbar dan Sterling, 1970; Gavin, Castle, McMahon, Martin, Hammond dan Cavalieri,

Upload: ngokhuong

Post on 07-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

TINJAUAN PUSTAKA

Hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid

adalah 3, 5, 3'-triyodotironin (T3) dan tiroksin (Tq).

Triyodotironin dibentuk pula di perifer dengan cara

deyodinasi T4 ( El-Zaheri, Fang, Hinerfeld Braverman dan

Vagenakis,l978; Ganong, 1980). Pembetukan TQ di perifer I

cukup beaar yaitu aekitar 80% dari sirkulasi Tg pada

manusia (Bechers, 1983) dan 90% pada ayam (Astier,

1980 ) . Dengan kemajuan teknik radiokromatografi untuk hi-

'droliaat kelenjar tiroid ayam yang disuntik 1311, 'bebe-

rapa peneliti telah dapat mengindentifikasi T3 dan T4.

Walaupun dikemukakan bahwa T4 selalu ada dalam serum

ayam, sedangkan Tg hanya diketemukan sewaktu-waktu, tapi

keduanya mempunyai keaktivan yang sama (Ganong, 1980).

Pada mamalia, T3 umumnya mempunyai keaktivan tiga

sampai lima kali dibandingkan dengan T4 (Schvartz, Surks

dan Oppenheimer, 1971). Bahkan suatu penelitian menyim-

pulkan bahwa Tq hanya aktif bila diubah menjadi' Tg dan

kernungkinan T4 hanya merupakan pro hormon (Bernal dan

Refetoff, 1977). Hal ini didukung oleh penelitian lain

pada manusia (Braverman, Ingbar dan Sterling, 1970;

Gavin, Castle, McMahon, Martin, Hammond dan Cavalieri,

Page 2: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

1977), pada tikue (Chiraeeveenuprapund, Buergi, Goswami

dan Rosenberg, 1978) dan pada kelinci (Cooper, Gibbens,

Thomas, Lowy dan Burke, 1982).

Proses pembentukan hormon tiroid terdiri dari tiga

tingkatan yaitu, 1) pengumpulan yodium, 2) yodinaei -

tiroein dan 3) proteolieie tiroglobulin (Turner dan

Bagnara, 1976 ) . I

Pengumpulan Yodium

Yodium adalah bahan daear utama untuk pembentukan

hormon tiroid. Dalam makanan, sebagian beaar yodium

berbentuk organik dan dikembalikan dalam bentuk anorga-

nik sebelum diabsorbei dari gastro intestinal. Yodium

dalam darah berada dalam bentuk anorganik.

Koneentrasi yodium dalam darah sangat rendah, se-

dangkan sel-sel epitelium tiroid mempunyai aviditas yang

beaar untuk mengambil yodium dibandingkan dengan jaring-

an-jaringan lain. Perbandingan yodium dalam plasma dan

yodium dalam kelenjar tiroid antara 1 : 10 sampai 1 :

100 (Harper, et al., 1979).

Kelenjar tiroid meneumpulkan yodium aecara aktif

dan mengangkutnya dari dalam darah ke koloid. Mekanisme

pengangkutan ini disebut "Iodide Trapping mechanism"

atau pompa yodium (Ganong, 1980). Sel tiroid kira-kira

50 m volt negatif terhadap daerah intereieial dan

Page 3: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

7

koloid. Diduga yodium yang dipompakan ke dalam eel me-

lawan perbedaan tekanan lietrik, kemudian berdifuei ee-

arah dengan tekanan listrik masuk ke dalam koloid. Me-

kanieme pengangkutan ini dipercepat oleh TSH (Thyroid

Stimulating Hormone) atau tirotropin, dan dihambat oleh

tiourea dan sulfonamid. Mekanieme pengangkutan aktif

terhadap yodium dilakukan pula oleh kelenjar liur, mu-

koea lambung, placenta, korpue eiliaris pada mata dan I

flexue koroid dari kelenjar mammae, namun tidak dipenga-

ruhi oleh tirotropin. Juga pada kelenjar mammae yang

mengikat yodium untuk membentuk diyodotiroein (DYT),

tidak dapat membentuk Tg dan Tq (Werner, 1962).

Menurut Harper et al. (1979), jaringan-jaringan

eelain kelenjar tiroid dapat membentuk tirokein walaupun

dalam jumlah sangat kecil, dan jumlah ini belum dapat

mengataai ge jala hipotiroidisme sebagai akibat penghi-

langan kelenjar tiroid.

Meakipun pengaruh koneentraei eangat tinggi, narnun

yodium bebae hanya 1% dari yodium total dalam tiroid.

Yodiurn yang terkumpul pada epitelium folikel dari kelen-

jar tiroid diokeidasi menjadi I2 atau 10-. Proeee ini

dikontrol oleh sistim enzim yaitu perokeidaee, selanjut-

nya elektron-elektron akan diterima oleh hidrogen perok-

sida. Hidrogen peroksida ini dihaeilkan oleh enzim yang

memerlukan NADPH mirip dengan sitokrom-C reduktaee.

Page 4: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Yodinaei Tiroein

Yodium yang bebas dalam kelsnjar tiroid beberapa

detik kemudian akan terikat pada poaiei 3 inti aromatik

dari molekul tiroein yang tergabung pada tiroglobulin

membentuk monoyodotiroein (MYT) (Ganong, 1980).

Selanjutnya MYT akan mengalami yodinaei lebih jauh

dengan pengikatan yodium pada posiei 5 membentuk DYT. I

h a molekul DYT akan mengalami kondensasi okeidatif atau

mengalami penggabungan (kopeling) membentuk tirokain

dengan melepas alanin. Tirokain maeih bersatu dengan

tiroglobulin dalam ikatan peptida. Triyodotironin (T3)

dibentuk dari penggabungan antara MYT dan DYT. Juga

dalam jumlah kecil terbentuk pula reverse triyodotironin

(rTg). Skema metaboliame yodium dapat dilihat pada

Gambar 1, sedangkan Gambar 2 menunjukkan pengikatan yo-

dium pada pembentukan MYT dan DYT serta penggabungan dua

molekul DYT maupun molekul MYT dan DYT.

Sinteea hormon tiroid ditentukan oleh bahan pem-

bangun (precursor) yanp tersedia dalam lumen folikel ke-

lenJar tiroid, juga adanya gertakan dari hormon tirotro-

pin. Di eamping itu, ada tidaknya zat antitirosd akan

menentukan cepat dan lambatnya sintesa (Bechers, 1983).

Page 5: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Proteoliais Tiroglobulin

Proses eneimatik pada tiroglobulin berlanpsung ae-

cara terua menerue pada folikel kelenjar tiroid. Di

dalam eel gelembung koloid bergabung dengan liaosom I

(Ganong, 1980; Turner dan Bagnara, 1976). Ikatan pepti-

da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu-

lin akan dipecahkan oleh protease di dalam lisosom.

Dengan demikian, MYT, DYT, Tg ban Tq dibebaekan ke delam

eitoplaema. Bentuk tirosin yaitu molekul MYT dan DYT

akan mengalami deyodinasi oleh yodotiroein dehalogenase

dari mikroaom, tetapi TQ dan Tq tidak dipengaruhi oleh

enzim ini. Sementara itu yodium yang dibebaskarb pada

proeea deyodinasi tirosin akan terkumpul lagi dalam pool

yang kemudian dipakai untuk sinteea hormon tiroid kemba-

li (Werner, 1962).

Deyodinaai dapat pula terjadi dalam jarinqan peri-

fer dan yodium ion yang dilepas diekskresikan ke dalam

urin. Di dalam hati, hormon tiroid segera dikonyugasi-

kan dengan aeam glukoronat dan dalam jumlah kecil diko-

nyugasikan dengan sulfat. Konyugat yang tidak aktif ini

dieekreeikan ke dalam empedu. Sebagian T4 yang dikonyu-

gaeikan dapat dieerap kembali dan diangkut ke ginjal

untuk diyodinaai atau dilepae eebagai konyugat utuh

(Bernal dan Refetoff, 1977 3 .

Page 6: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Yodium dalam diet

Tiroid

I I-

( Tiro- ! /c

I I

I tropic I I

I I Peroksidase I

Urin

Ruang ekstrasel

deyodinasi

Jar ingan

i

T4 - ' terikat

T4 bebar

I I

11 I 1

\I, , T3 : I T4 I I I I d

I

I Ti ro - I -globulin A I ... . L

protease i C - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -----, 1 3

Gambar 1. Metabolisme Yodium dan Hormon Tiroid (Harper, et al. , 1979)

Page 7: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tirosin Monoyodot irosin

1 - - - -..-

- k

HO -(-\$ki2 - CH - COOH + 4 O <I-- CB2 -- CH -- COOH

I I I ' 1 I

I I

NH2 1. Alanin

N H 2 L-, ,,,,,,,I

Diyodotirosin I Diyodotirosin

I I Tiroksin

I ---.-I-----.-.--

HO <->:HZ - - CH -COOH + H I 0

I I I I

I N H 2 Alanin

NHz L---- --,,,,-

Manoyodotirosin Diyodotiroein

1 I . NH2

Gambar 2. Biosintera Hormon Tiroid (Turner dan Bagnara, 1976)

Page 8: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tiroksin dan triyodotironin keduanya terdapat dalam

darah ayam dengan perbandingan 6 : 4 (Mellen dan

Wentworth 1959). Di dalam plasma, T3 dan Tq diangkut

hampir aeluruhnya berada dalam ikatan dengan protein

yang diaebut protein pengikat tiroksin (thyroxine bin-

ding protein) yang berperan sebagai zat pengemban apeai-

fik untuk hormon (Harper et al., 1979). Protein yang

berperan sebagai pengemban ipi adalah globulin, preal-

bunim dan albunim, aehingga terjadi ikatan yang dieebut

thyroxine binding globulin (TBG), thyroxine binding pre-

albunim (TBPA) dan thyroxine binding albunin (TBA)

(Ross dan Tapley, 1966).

Namun demikian, TBG yaitu auatu glukoprotein yang

bergerak aecara elektroforetik pada daerah alfa 1 dan

alfa 2 globulin, tidak didapatkan pada unggas. Disebut-

kan pula bahwa pada ayam dan burung puyuh didapatkan

ikatan maupun pada TBA, dan hanya Tg

aaja diketemukan berikatan dengan prealbumin (Farmer,

King dan Parker, 1973). Akan tetapi Astier (1980) me-

nyatakan bahwa T3 dan Tq dalam plasma ayam juga ada

dalam ikatan albumin. Tidak tetapnya pengikatan T3 dan

Tq dalam plasma ayam adalah' karena rendahnya waktu

paruh dari kedua hormon tersebut, yaitu 8.3 jam untuk Tq

dan 7.2 jam untuk Tg ( Bell dan Freeman, 1971).

Page 9: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Seberapa jauh ikatan protein terhadap hormon ti-

roid dan beberapa ha1 yang dapat mempengaruhinya telah

banyak diteliti, diantaranya oleh Davis, Spaulding dan

Gregerman, (1970); Harpen, Paul Lee, Siege1 Greenfield

(1982); Refetoff, Robin dan Fang (1970); Ross dan

Tagley, (1966).

Untuk mengetahui kecepatan metabolieme hormon tiro-

id di perifer pada unggae, dapat dilakukan dengan menge-

tahui waktu paruh tirokain dengan yodium berlabel pada

aampel plaama, atau dengan Protein Bound Iodine (PBI)

dari plasma. Beberapa peneliti memberikan data mengenai

kandungan 1 2 7 ~ tiroid dan plasma yang dikumpulkan oleh

Farmer et a1..(1973), aetelah pemberian 1 2 7 ~ dalam ma-

kanan (Tabel 1).

Wentworth dan Mellen (1961) dalam penelitiannya

menduga adanya perbedaan kandungan Tq-I apabila waktu

pengukuran setelah penyuntikan yodium berlabel berbeda

pula. Dalam pgnelitiannya digunakan 13'1 sebanyak 15

pCi per 100 gram bobot badan, dan pengukuran dilakukan

pada 24, 48, 72 dan 96 jam aetelah penyuntikan 1311

Haeil ygng diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.

Oleh May, Kubena, Deaton 'dan Reece (1973) dilapor-

kan bahwa pengukuran kadar tirokain dengan teknik TBG

diperoleh angka 1.4 dan 1.6 g per 100 ml eerum pada P

Page 10: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 1. Kandungan lZ71 dalam Tiroid dan Plasma Ayam (Farmer et a l . , 1973)

lZ71 dalam t i r o i d P e n e l i t i

Anak ayam 0.14 - 89 0.92 Rosenberg et al.,

1963

Dewasa 2.14 - 310 3.16 Rosenberg et a l . ,

- - 1963 Dosis rendah 1.74 Singh et a1.,1968 Doeia aedang 7.90 - - Singh et a1.,1968

t i r o k s i n dalam t i r o i d

Rosenberg et' al. , 1963

Roeenberg st al., 1983

Prote in binding (mg/100 m l ) plasma

Mellen dan Hardy, 1957

Rosenberg et a l . , 1963

Rosenberg et a l . , 1983

Plasma ~q - kontrol ........................ Total (pg /100 m l ) 1.4-1.6 Rofetoff et a l . ,

1970 Bebaa ( ng/100 m l 5.5 Rofettof et a l . ,

1970

Page 11: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 2. Persentase Rataan Tiroksin Radio Aktif ( % dari Total Radio Aktivitas) dalam Plasma Ayam, Kalkun dan Itik dalaml&berapa Peri- ode Setelah Penyuntikan I (Wentworth dan Mellen, 1962)

Jam eetelah AY- Kal kun Itik penyuntikan ( % I ( % ) ( % )

Rataan 52.6 66.8 63.3

ayam dewasa. Pada ayam Jantan didapatkan 3.6 eampai 5.6

p g per 100 ml serum. Pada ayam umur 13 hari eampai de-

waea kelamin, diperoleh keeimpulan bahwa kadar serum op-

timal untuk TBG adalah .1.8%, eedangkan T4 dalam T4

binding globulin sebanyak 74 ng% T4.

Pada pengukuran laju eekresi tirokein akan dipenga-

ruhi oleh kondiei dari kelenjar tiroid. Pekary, Hersh-

man dan Sawin (1980) memberikan gambaran bahwa pada ma-

nusia hormon tiroid dengan TSH mempunyai hubungan hi- b

perbolik. Seeuai dengan pendapat di atas, bahwa kadar

TSH yang meningkat akan menqakibatkan kadar TQ dan T4

, menurun (Kaneko, 1980).

Page 12: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 3. Laju Sekreei Tirokein (Farmer et al., 1973)

L S T ~ Spesies Metoda (L tirokain Puetaka

G.P. T.S. D.O. T.D. G.P. T.S.

G.P. T.S. D.O.

( I sedang )

( I rendah )

G.P.

G.P.

Burung puyuh Jepang T.D

G.P. G.P.

Kalkun

T.D.

G.P. G.P. G.P.

Singh, st al., 1968 Singh, et al., 1968 Singh, et al., 1968 Singh, at al., 1968 Mellen, 1964 Mellen dan Wentworth, 1960 Tanabe et al. , 1965 Tanabe et al., 1965

Singh dan Rienke , 1968 Singh dan Rienke , 1968 . Kleinpeter dan Mixner , 1971 O'dell , 1952

Singh et al., 1967 Hoffman, 1970 Biellier dan Turner, 1950 Aetier et al. , 1972

Mellen, 1964 Smith dan Fox, 1951 Biellier dan Turner, 1955

a~~~ = Laju sekreei tiroksin G.P. = Goter prevention methode T.S. = Thyroxine substitution methode D.O. = Direct out put methode T.D. = Thyroxine degradation methode.

Page 13: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi hormon

tiroid diantaranya adalah kontrol dari hipofiea yaitu

terhadap sekresi TSH yafig akan menurun apabila produksi

tiroksin cukup tinggi (Erickeon, Cavalieri dan Roeenberg,

1982; Farmer et al., 1973; Friedman,Lang dan Burke, 1978;

Disamping itu, menurut Bauch, Krumdieck, Hershman dan

Pittman (1970), pada mekanismb umpan balik jarak pan-

jang produksi hormon tiroid dipengaruhi oleh hipotala-

mue yang mengontrol sekresi TSH dengan TRH (thyrotro-

pin releasing hormone).

Keadaan dari fungei kelenjar tiroid akap menentukan

produksi hormon tiroid, miealnya dengan adanya variaei

mueim terhadap fungsi tiroid. Stahl dan Turner (1961)

meneliti adanya interaksi antara variaei musim dengan

fungsi kelenjar tiroid. Fungsi gonadal mempunyai hu-

bungan pula dengan fungei kelenjar tiroid, misalnya

pada kastrasi akan didapatkan peningkatan eirkulaei TSH

beraama dengan peningkatan eel tirotropik dari kelenjar

hipof iea' untuk rneningkatkan bobot kelen jar t iroid, pe-

nangkapan yodium berlabel ( 1311 ) dan pengikatan protein

dengan 1311 (Bell dan Freeman, 1971).

Pengaruh lingkungan miealnya banyaknya penyinaran

merupakan perangeang terhadap fungei kelenjar tiroid

untuk beberapa epesies. Panjangnya hari dapat menghambat

Page 14: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

katabolisme hormon tiroid di perifer (Farmer et al.,

1973). Temperatur juga besar pengaruhnya terhadap fungsi

kelenjar tiroid. Diantaranya hasil penelitian Gregerman

dan Crowder (1963) yang mendapatkan pada tikus dengan

perlakuan cekaman temperatur sangat dingin mengakibatkan

laju sekresi tiroksin menjadi lambat. Demikian pula

pada kondisi temperatur yang eangat tinggi disertai pem-

berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I

laju sekresi tiroksin (Yousef dan Johnson, 1968; Sack,

Epstein dan Udassin, 1978).

Faktor lain yang mempengaruhi metabolisme hormon

tiroid adalah beberapa substrat yang dapat menghambat

eintesa hormon tiroid serta menghasilkan pembesaran ke-

lenjar tiroid. Beberapa dari padanya dapat dipakai seba-

gai alat untuk mendiagnosa penderita kekurangan atau ke-

lebihan hormon tiroid. Kekurangan yodium akan menyebab-

kan penurunan sintesa hormon tiroid yang kemudian diser-

tai kompeneasi pembesaran.kelen3ar tiroid. Sebaliknya,

tingginya yodium dalam sirkulasi darah hanya kecil

pengaruhnya terhadap sinteea hormon tiroid. (Harper

et al., 1980).

Zat-zat yang mempunyai pengaruh menghambat pembsn-

tukan hormon tiroid disebut anti tiroid. Diantaranya

tiourasil dan perklorat, yang mempunyai monovalen anion

yang mengikat kadar yodium dalam kelenjar tiroid dan

Page 15: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

menyebabkan yodium bebae maeuk ke dalam aliran darah.

Karenanya kelenjar timid kekurangan yodium dan sintesa

hormon tiroid terhambat. Sinteea yodium dan CAMP di

dalam kelenjar tircid t i k ~ e ?.elah ditcsliti nleh

Rapoport, West dan Ingbar (1976). Senyawa lain mita1,nya

tripan blue, tiocarbamid dari kelompok tionamid yang

mempunyai pengaruh goitrogenik. Bagian yang aktif dari

senyawa ini berisi eenyawa tiourilen dimana satu nitro- I

gen diganti dengan SO (Peak, Batlle dan Payer, 1980).

Dieamping eenyawa-aenyawa di atae, beberapa bahan

makanan mempunyai pengaruh eebagai goitrogen alam misal-

nya pada kubis dan kacang tanah yang mengandung 5 vinil

2 tioxazolidin. Senyawa-senyawa lain yang mempunyai

pengaruh goitrogenik adalah eulfonamid dan derivatnya,

misalnya sulfonilurea, para amino salieilat, para amino

benzoat yang merupakan 'goitrogen apabila diberikan dalam

doeia tinggi (Bell dan Freeman, 1971).

Penelitian anti tiroid yang menghambat degradasi Tg

dan Tq dikemukakan oleh Akiba dan Mataumoto (1976),

aerta Heinen Herrmann, Moeny, Mareno, Teschke dan Krh-

kemper (1980). Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar

hormon tiroid dalam eerum telah diperlihatkan pada tikus

dan manusia oleh Davia et a l . (1970); Valenta, Eieenberg

dan Mayes (1980); Volpert, Form dan Maayan (1980).

Page 16: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Para peneliti banyak menemukan Tg merupakan hormon

"yang lebih aktif bila dibandingkan Tq, aedangkan T4

hanya aktif setelah diubah menjadi T3.

Penelitian pada ayam (May, 1980a) menunjukk-

bahwa pemberian T4 dalam makanan menghasilkan kenaikan

kadar T4 plasma, sedangkan pada T3 plasma peningkatan

hanya terjadi satu hari setelah periode pemberian. Pada

manuaia sirkulaei TQ dalam darah diduga meningkat karena

adanya deyodinasi dari T4 di perifer (Braverman et al.,

1970).

Pada tea pencegahan goiter ayam tidak ada perbedaan

T3 dan T4 plasma (Shellabarger, 1955). Hal ini diduga

karena laju perubahan Tq menjadi T3 pada ayam relatif

lebih cepat dibandingkan dengan speeies lain sehingga

pengaruh penyuntikan senyawa Tg dan T4 memberikan penga-

ruh yang sama. Contohnya pada tikue yang diteliti oleh

Chiraaeveenuprapund et al. (1978), karena konversi T4

menjadi Tg relatif lambat, maka penyuntikan Tg lebih

cepat memberikan respons dibandingkan dengan psnyuntik-

an Tq. Demikian pula pada ayam petelur, yang diteliti

oleh Varman dan Parehad (1980).

Penelitian yang dilakukan pada manusia oleh Gavin

et al. (1977) mendapatkan laju produksi rT3 dan T3

Page 17: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

maeing-maeing 34.3 i 5.9 pg/hari dan 20.3 i 6.6 pg/hari,

eetelah penyuntikan L-tiroksin pada paeien hipotiroid.

Penelitian pada ayam dilakukan oleh Newcomer (1976)

terhadap White Leghorn jantan yang mendapatkan makanan

dengan tambahan 0.02% dan 0.04% protamon. Protamon ter-

eebut mengandung 6.78% yodium total dimana 0.76% dasi

padanya merupakan yodium anorganik. Sebagai hormon aktif

di dal-ya adalah L-tirosin 1.03%. Penelitian ini

untuk mengetahui bobot kelenjar tiroid serta sirkd2.aei

Tg dan Tq dalam serum. Dari psnelitian tersebut nampak

bahwa pemberian tiroksin dalam bentuk protamon temnyata

menurunkan bobot kelenjar tiroid setara dengan jumlah

pember ian .

Tabel 4. Bobot Kelenjar Tiroid Karena Pengaruh Pem- berian Protamon (Newcomer, 1976). .

Umur Jumlah Protamon Protamon a y m Kontrol 0.02% 0.04%

(hari) (ekor)

........ (mg/lOOg BB) ............

Page 18: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

22

Kesimpulan i n i memberikan petunjuk adanya pengham-

batan sekres i t i r o t r o p i n d a r i h ipof i sa a n t e r i o r karena

adanya t i roka in d a r i pemberian protarnon. H a l i n i seeuai

dengan pene l i t i an Westerfeld, Richert dan Ruegamer

( 1964 ) , bahwa pada ayam umur 1-56 h a r i dengan pemberian

0.6 mg T4/100 gram makanan akan menurunkan bobot kelen-

jar t i r o i d d a r i 8.0 mg/100 gram bobot badan menjadi

3.5 mg/100 gram bobot badan. Demikian pula pada pembe-

r i a n Tg dan Td dalam suntikan dengan dos i s 2 5 0 p g per

h a r i , bobot kelenjar t i r o i d menjadi 4.4 mg/lOOa gram

bobot badan.

Haail yang eama diperoleh Roberson dan T r u j i l l o

(1975), yang mendapatkan penurunan bobot ke len ja r t i r o i d

aecara d r a s t i s pada pemberian 0.0125% t i r o t r o p i n . Namun

demikian, Glazene'r dan J u l l (1946) mendapatkan kenyataan

l a i n d a r i h a s i l peneli t iannya dimana hanya pada ayam be-

t i n a didapatkan penurunan bobot kelenjar t i r o i d d a r i

0.006 gram menjadi 0.0024 gram/100 gram bobot badan,

pada umur 10 minggu dan mndapat 0.1% t i r o i d yang dike-

ringkan. Pada ayam jantan penambahan hormon t i r o i d pada

doeis yang aama diperoleh pertambahan bobot kelenjar b

t i r o i d 0.001 gram/100 gram bobot badan.

Sebaliknya pemberian, hormon a n t i t i r o i d , miealnya

pemberian t i o u r a s i l , bobot kelenjar t i r o i d akan mening-

kat dengan nyata ya i tu 7 - 12 k a l i l eb ih bera t (Andrews

Page 19: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 5 . Kadar T3 dan T4 Serum Darah' Ayam Yang Mendapatkan 0.02% dan 0.04% Protamon pada Berbagai Hari Pemberian (Newcomer, 1976).

Tanggal Jumlah Ko,nt ro 1 protamona protamona aYam 0.02% 0.04% ( ekor )

T3 (ng/lOO ml) ...................................

a 0.02% Protamon diber ikan mulai tanggal 6.11.72.

0.04% Protamon diberikan mulai tangpal 8.11.72.

dan Schnetzer, 1946; Marks dan Nix, 1973). Kenyataan

bahwa pemberian hormon tiroid eksogen mempunyai penga- .

ruh terhadap kelenjar tiroid serta fungsi fisiologis la-

innya dibuktikan oleh Heinen ian Carr ( 1980), bahwa mo-

bilisasi lemak bertybah dengan pemberian hormon tiroid

mencit yang diberi perlakukan temperatur sangat rendah

sehingga tetap bertahan hidup. Dikemukakan kekurangan

Page 20: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

dalam penggunaan energi cadangan selama penelitian tidak

dapat diperbaiki dengan penahbahan tiroid yang dikering-

kan sebanyak 0.1 dan 0.2%.

Pengaruh pemberian hormon tiroid terhadap kadar T3

dan T4 eerum diteliti pula oleh Newcomer (1976). HasiP

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Dari peneli-

tian tersebut ternyata bahwa pemberian 0.04% protamon

aelalu meningkatkan kadar T4 perum. Tetapi tidak demi-

kian halnya dengan kadar T3 Serum.

Tabel 6. Pengaruh Pemberian T4 Terhadap Kadar T3, rT3 dan Tq Serum ( May, 1980 )

Waktu pemberian makanan (hari )a Hormon Makanan ..............................

1 2 5 6

T3 - Kontrol 2. 4ga 2. 35a 2.3ga ~ - 3 7 ~ - Kontrol + 10 ppm T4 3. 38b 1. 9ga 5 . 5 ~ ~ 2.53'

rT3 - Kontrol 0.16~ 0.12~ 0.02~ 0 . 1 6 ~ - Kontrol + 10 PPm 28. 43b 5.74b 2 4 . 4 ~ ~ 33.4gb

T4 - Kontrol 15. 8oa , 17. 6oa 13. 6oa 15. 3oa - Kontrol + 10 ppm Tq 593. 3ob 156. 4ob 253.00~ 224. 5ob

a Beda huruf menunjukkan beda nyata dengan masing- maaing kontrol.

Page 21: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Hasil penelitian May (1980a), untuk mengetahui pe-

ngaruh pemberian Tq dalam makanan terhadap kadar Tg dan

Tq eemun tercantum dalam Tabel 6. Selanjutnya pada pe-

nelitian tahap lain dieimptalkan bahwa pemberian T3 se-

banyak 0.10 ppm dan 1.0 ppm akan semakin meningkatkan TQ

serum tetapi menuz%nkan T4 serum secara nyata. Pemberi-

an T4 sebanyak 0.10 ppm dan 1.0 ppm tidak menunjukkan

perbedaan yang nyata terhadap T3 serum, juga terhadap T4 I

serum pada pemberiaan Tg aebanyak 0.01 ppm.' Pada pem-

berian 1.0 ppm didapatkan kenaikan T4 serum sangat

nyata yaitu 69-5 ng/ml apabila dibandingkan dengan

kontrol (21.1 ng/ml). Penelitian ini dilakukan pada

broiler umur 0 - 28 hari.

Rro iLer

a Laju pertumbuhan merupakan faktor utama yang menen-

tukan efisiensi ekonomis dalam pengelolaan broiler, ha1

ini karena adanya hubungan yang erat dengan konversi

makanan (Pesti, 1982). Apabila strain broiler yang di-

pilih merupakan etrain dengan pertumbuhan yang baik maka

faktor lin-an akan merupakan faktor lain yang sangat

menentukan perkembangannya. ~ i l a h satu faktor diantara-

nya adalah temperatur lingkungan dimana.broiler dipeli-

hara (Huston, 1978; Siegel, 1969; Weaver, Beane dan

Cherry, 1980).

Page 22: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Broiler adalah hewan homeotermia sehingga mempunyai

kemampuan untuk meregulasi temperatur tubuhnya. Namun

demikian untuk mendagatkan performans yang b&ik diperlu-

kan temperatur optimum atau daerah termonetral. .

Daerah Termonetral adalah auatu kisaran temperatur

lingkungan dimana perubahan produkai panae pada tubuh

unggas tidak terjadi atau sedikit sekali terjadi. Dae-

rah termonetral mempunyai kisaran tertentu tergantung f

pada strain unggas, daya adaptasi individu, umur, kuan-

titas dan kualitas ransum, besar atau bobot badan unggae

(Arieli, Meltzer dan Berhman, 1980; Bell dan Freeman,

1971; Deaton, Reece, Kubeea dan May, 1963).

Beberapa peneliti telah membuktikan adanya hubungan

antara temperatur lingkungan dengan pertumbuhan broiler.

Diantaranya adalah Charles, Groom dan Bray (1981);

Cowan dan Michie (1978); Diab, Huaaeini dan Salman

(1981); Henken, Schaarsberg dan van der He1 (1983);

Meltzer, Ernst, Weathere dan Smith (1982).

' Pada awal pertumbuhan, yaitu sejak menetas sampai

umur tiga atau empat minggu, broiler tidak mempunyai ke-

mampuan untuk meregulaai temperatur tubuhnya terhadap

temperatur dingin, ha1 ini karena bulu dan lemak di

bawah kulit belum berkembang. Oleh karenanya pada peri-

ode tersebut diperlukan pemanae untuk mendapatkan tempe-

ratur optimum. Dengan demikian temperatur lingkungan

Page 23: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

bukan merupakan masalah bagi pertumbuhannya. Temperatur

optimum untuk mengelolaan broiler pada period8 akhir

yaitu umur 4 -8 minggu berkisar antara 24.5 - 2 9 . 0 ~ ~ (Meltzer, 1983) atau 19 - 2 3 O ~ (Reece dan Deaton, 1971).

Daerah termonetral untuk beberapa kondisi wnur dan

bobot badan broiler dapat dilihat pada Tabel 7.

Dari penelitian Wathea, Gill, Charles dan Back

(1981), disimpulkan bahwa temperatur optimum untuk per- t

twnbuhan broiler jantan 21°c dan bet ina 22O~.

Dengan suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu

optimum untuk pertumbuhan, maka hewan yang bersangkutan

akan meningkatkan pengeluaran panas tubuhnya agar tetap

aeimbang dengan produksi panasnya (Reece, Deaton dan

Bouchillon, 1969).

Tabel 7. Daerah Terrnonetral untuk Broiler pada Ber- bagai Umur dan Bobot Badan (Meltzer, 1983)

Umur Bobot badan broiler (g) Daerah tgrmonetral (hari) Jantan Bet ina ( c )

Page 24: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Menurut Siege1 (1969), pada wnumnya panae dapat di-

keluarkan dari tubuh melalui dua jalan yaitu aecara

langsung dengan cara radiaei, konduksi dan konvekei atau

melalui cara tidak langaung yaitu dengan evaporasi mela-

lui alat reapiraai. Apabila temperatur tubuh ayam

dengan temperatur lingkungan tidak berbeda jauh, maka

pengeluaran panas melalui radiaei, konvekei dan konduksi

eangat kecil, aedangkan pengeluaran panaa dengan jalan I

evaporasi aangat penting (Bell dan Freeman, 1971; Reece

dan Lott, 1982b).

Hasil penelitian eato on, Reeca dan Bouchillon

(1969) menunjukkan bahwa pada broiler umur delapan

minggu pengeluaran panae melalui radiasi, konveksi dan

kondukai 57% eedangkan melalui evaporaei 43% dari pro-

dukei panas total, dimueim dingin. Sebaliknya pada - mueirn panae angka tereebut maeing-maeing adalah 33% dan

67% (Reece at al., 1969).

Di daerah panae di mana auhu lingkungan lebih

tinggi dari auhu optimal untuk pdrtumbuhan maka pengelu-

aran panae tubuh melalui evaporaei lebih banyak. Hal

ini ditandai dengan peningkatan frequenai pernafasan

atau dikenal sebagai "panting". Sering disertai pula

dengan merentangkan sayap dan mengubah kedudukan bulu-

bulunya untuk meningkatkan dan melancarkan aliran darah

dipermukaan tubuh (Farrel, 1979).

Page 25: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Pada periode akhir pertumbuhan broiler yang dipeli-

hara pada temperatur 2 2 O ~ menghasilkan pertambahan bobot

badan lebih tinggi bila dibandingkan broiler yang dipe-

lihara pada temperatur 32Oc. Broiler yang dipelihara

pada temperatur dingin menunjukkan retensi asam amino

sebesar 68.07% dari total asam amino dengan efisiensi

30.15%, sedangkan pengelolaan pada temperatur panas

ksingt-masing 66.76% dan 15.52% untuk nilai retensi ter-

hadap total konsumsi asam amino dan efisiensi asam m i -

no (El Husseini, 1980). Hal ini sesuai dengan peneli-

tian sebelumnya bahwa temperatur pengelolaan broiler

untuk mendapatkan konversi ransum terbaik adalah pada

24Oc (baton et al., 1963)

Pada penelitian Charles, et a l . (1981) disimpulkan

bahwa pada pengelolaan broiler dengan temperatur yang

eemakin rendah maka -diperoleh pertambahan bobot badan

yang semakin baik. Pada penelitian ini digunakan tempe-

ratur pemeliharaan laOc, 21°c, 24Oc dan 27Oc. Demikian

pula pada penelitian Cowan dan Michie (1978), bahwa pada

temperatur pemeliharaan 16 dan 21°c diperoleh performans

yang lebih baik dari pada temperatur 26 dan 31°c. Pe- e

ningkatan mutu protein ransum ternyata tidak berhasil

memperbaiki rendahnya bobot badan yang disebabkan oleh

tingginya temperatur. Hasil yang sesuai diperoleh Ernat,

Page 26: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Weathers dan Smith (1982), bahwa tidak ada interaksi

antara temperatur dan koneentraei zat-zat makanan.

Namun demikian, hasil penelitian ini tidak sesuai

dengan penelitian Diab, et al. (1981), yang memperoleh

perbaikan performans apabila broiler yang dipelihara pa-

da temperatur lingkungan tinggi dan diberi raneum dengan

energi lebih ditingkatkan. Performans broiler juga le-

bih baik pada penyinaran yang Ferbatas tetapi makanan

diberikan terus menerus dibandingkan pada pemberiaan si-

par terus menerus dengan makanan yang dibatasi.

Penelitian Dale dan Fuller (1980) menunjukkan ada-

nya laju pertumbuhan yang.nyata lebih baik pada pemeli-

haraan broiler di lingkungan dingin (14 A 1°C) bila di-

bandingkan di lingkungan panas (31 + 1°C). Juga peneli-

tian Henken, et al., (1983), bahwa pada lingkungan panas

efisiensi penggunaan protein dan energi menurun sesuai

dengan tingginya temperatur.

Pertumbuhw juga akan terhambat apabila amplitudo

harian eangat tinggi, Siege1 dan Drury (1970) melapor-

kan bahwa broiler periode akhir y h g dipelihara pada

temperatur rata-rata 21°c dengan kisaran 21.1 A 11. l0c

serta 21.1 f 16. ~ O C menun jukkan' pertumbuhan yang terham-

bat, sedangkan pada kiearan temperatur 21.1 2 5.5OC me-

nunjukk,an pertumbuhan yang baik.

Page 27: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Penyebab rendahnya pertumbuhan pada broiler yang

dipelihara di daerah panas masih belum mendapatkan ke-

sepakatan pendapat. Sebagian besar peneliti berpendapat

bahwa rendahnya pertumbuhan adalah karena rendahnya kon-

sumsi ransum dan dengan demikian zat makanan yang dikon-

sumsi juga lebih rendah (Smith, Teeter, Hinzt, Murray,

. Campbell dan Melouk, 1983). Namun demikian, Dale dan

Fuller (1980) menyimpulkan bahwa rendahnya konsumsi zat

rnakanan pada temperatur tinggi hanya merupakan bagian

kecil dari penyebab rendahnya pertumbuhan broiler. Ini

dibuktikannya bahwa broiler y k g dipelihara pada tempe-

ratur 21°c menun jukkan pertumbuhan 9% lebih baik bila

dibandingkan dengan broiler yang dipelihara pada tempe-

ratur 3 2 O ~ , meskipun kedua kelompok broiler tersebut di-

paksakan mengkonsumsi sejumlah ransum yang sama.

Hasil penelitian Adams, Andrews, Gardiner, Fontaine

dan Carrick (1962b), menunjukkan bahwa pemeliharaan bro-

iler pada temperatur tinggi (32. ~ O C ) , konsumsi mengalami

penurunan. Pada pemberian ransum dengan energi tinggi

den energi rendah massing-masing 21% dan 12% lebih rendah

bila dibandingkan dengan pengelolaan pada temperatur

rendah (21. 1°c) dengan ransum Lama.

Wathes et al. (1981) dari hasil penelitiannya men- - buat suatu rumus matematik mengenai jumlah konsumsi yang

dipengaruhi oleh umur, temperatur dan interaksi keduanya-

Page 28: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

dimana ;

F = konsumsi ransum (kg/ekor)

Kf = tetapan

af, bf, df, dan ef = koefisien

T = temperatur (OC)

A = umur (hari) il

TA = interaksi antara temperatur dan urnur

Rumus di atas dapat digunakan pada broiler yang dipeli-

hara pada temperatur antara 1 5 O ~ - 27O~. Mekanisme ter j adinya penurunan konsumsi ransum aki-

bat dari temperatur tinggi telah banyak dikemukakan oleh

beberapa peneliti. Diantaranya oleh Smith dan Baranowe-

ki-Kish (1979), bahwa rendahnya konsumsi ransum pada

temperatur tinggi kemungkinan disebabkan oleh pengaruh

langsung pada mekanisme kontrol koneumei oleh bagian

otak unggas terhadap suatu kondiei lingkungan tertentu.

Selanjutnya oleh Smith et al. (1983) dikemukakan

bahwa pada kondisi panas laju aliran darah di daerah

usus akan menurun sehingga kegiatan usus lambat dan

waktu yang diperlukan makanan 'untuk melintasi usus men-

jadi lebih lama. Akibatnya akan menunda respons termo-

genik terhadap konsumsi, sehingga kemampuan mengkonsumsi

makanan berkurang. Hal ini karena keinginan makan pada

Page 29: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

unggas disamping akibat dari mekanisme kontrol syaraf

juga didorong oleh kekoeongan saluran makanan.

Meskipun konsumsi rapsum menurun di daerah tempera-

tur panas, namun keadaan ini tidak terl~lu mempengaruhi

performans broiler, karena efisiensi zat makanan lebih

mensntukan nilai ekonomis , terutama ef ieiensi terhadap

penggunaan protein dan energi. Adams, Andrews, Rogler

dan Carrick (1962a) menunj-an hasil penelitiannya

bahwa jwnlah asam amino dengan ikatan sulfur (sulfur

amino acid = SAA) untuk setiap.gram pertambahan bobot

badan tidak dipengaruhi oleh temperatur lingkungan.

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat meskipun konsum-

si SAA agak turun tetapi tidak nyata pengaruhnya terha-

dap pertambahan bobot badan, walaupun ada kecenderungan

menurun pada pengelolaan dengan temperatur tinggi r

Tabel 8).

Hurwitz, Weiselberg, Eisner, Bartov, Rieaenfeld,

Sharvit, Niv dan Bornstein (1980), melaporkan bahwa kon-

verai ransum pada broiler membaik dengan meningkatnya

temperatur lingkungan sampai batas 27O~. Kemudian akan

menurun pada. temperatur antara 27OC - 34OC, terutama @

konversi ransum dari broiler betina, sedangkan pada bro-

iler jantan nilai konversi menunjukkan angka tetap.

Page 30: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 8. Pertambahan Bobot Badan, Konsumai SAA dan Konversi SAA pada Broiler (Umur 4 -- 8 minggu) yang Dipelihara dengan Dua Macam Temperatur Berbeda (Adams et al., 1962)

Tingkat SAA (%)a Peubah yang ................................... diukur 0.40 0.50 0.60 0.80

f

Pertambahan bobot 885 997 995 997 badan (g)

Koneumsi SAA 0.34 0.34 0.51 0.66 ( ra/hari

Konversi SAA 0.0107 0.0121 0.0142 0.0184

Pertambahan bobot 756 849 872 861 badan (g)

Konsumsi SAA 0.29 0.38 0.44 0.57 ( g/hari

Konvers i SAA 0.0108 0.0124 0.0142 0.0186

a~~ = asam amino dengan ikatan sulfur.

Reece dan Lot (1983) melaporkan apabila konversi

raneum ditin3au dari umur yang eama, maka pengelolaan

pada tsm~eratur ~ 6 . 7 ~ ~ lebih Paik dari pada temperatur

21. 1°c. Namun apabila ditinjau dari bobot badan yang

eama, maka konverei ranaum pada kedua temperatur terse-

but sama.

Page 31: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Dari laporan di atas, memberikan petunjuk bahwa

untuk mencapai bobot tertentu pada pengelolaan broiler

di daerah temperatur panas diperlukan waktu yang lebih

lama dibandingkan di daerah temperatur sedang. Oleh ka-

renanya meningkatkan kandungaan zat makanan di dalam

ransum merupakan satu cara dalam meningkatkan performans

broiler.

Charles et al, (1981) metlaporkan adanya interaksi

antara temperatur dan beberapa kandungan zat makanan.

Selanjutnya ditunjukkan pula bahwa pertambahan bobot

badan pleningkat dengan peningkatan kandungan zat-zat

makanan pada temperatur lebih tinggi. Pada penelitian

ini d i m a k a n beberapa tingkat temperatur yaitu 15, 18,

21, 24 dan 27O~.

Penelitian pada temperatur tinggi (32.z0 ) terus

rnenerus, dengan disertai peningkatan kandungan protein,

mineral dan vitamin dalam ransum ternyata dapat memper-

baiki performane (Adams, et al., 1962b).

Scott dan Austic (1978) melaporkan bahwa penggunaan

aeam amino lisin pada broiler mempunyai hubungan dengan

pertumbuhan. Menurut McNaughton, May, Reece dan Deaton a

(1978), kebutuhan lisin adalah 0.90% dari ransum untuk

ayam yang tumbuh lambat sedangkan untuk ayam yang tumbuh

cepat memerlukan lisin 1.1% dari ransum.

Page 32: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Apabila salah satu asam amino yang ada dalam makan- .

an tidak cukup untuk mendukung sintesis protein daring-

an, maka asam amino yang lain tidak aemua digunakan dan

kelebihanriya &an terbuang dan dikeluarkan dari tubuh

(Scott, Nesheim dan Young, 1982).

May, Kubena, Reece dan Deaton (1972) melaporkan

dari haeil penelitiannya bahwa plasma alanin, arginin

dan tirosin menurun tetapi sistin, ornitin dan lisin me-

ningkat pada broiler yang dipelihara di temperatur ling-

kungan 7.2Oc dibandingkan dengan broiler yang dipelihara

pada temperatur 32. 2Oc. Pada penelit ian ini dilaporkan

pula bahwa plasma asam amino esensil menurun 8% pada

ayam yang dipelihara dengan temperatur lingkungan

t inggi

Karena rendahnya konsumsi ransum di daerah ganas

maka menurut Kubena, Lott, Deaton, Reece dan May (1972),

untuk mengejar kekurangan konsumsi protein di daerah

panas, nilai aat makanan hendaknya ditingkatkan seba-

nyak 5 - 10% dari normal: March dan Biely (1972) melaporkan bahwa penambahan

asam amino lisin ke dalam ransum basal dapat meningkat- I

kan pertambahan bobot badan dan memperbaiki konversi

ransum dari broiler yang dipelihara pada temperatur

eedang ( 20°c) dan temperatur tinggi (31. 1°c). Namun

pada penambahan energi, sshingga perbandingan antara

Page 33: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

tingkat asam amino lisin dan energi turun, ternyata me-

nurunkan pertambahan bobot badan pada kedua temperatur

yemeliharaan di atas.

Hasil penelitian McNaughton et al. (1978), yang da-

pat dilihat pada Tabel 9, menunjukkan perbedaan dengan

haail yanelitian di ataa yaitu pada pengelolaan di

tempat dingin diperlukan liain lebih banyak dibandingkan

di tempat panas. Pada umur minggu diperoleh bobot

badan makaimum apabila mendapatkan tingkat penggunaan

lisin 1.05% di tempat dingin sedangkan di tempat panas

pada tingkat penggunaan lisin 0.95%. Hal ini karena

penelitian hanya dilakukan sampai umur 4 minggu, sdang-

kan kebutuhan asam amino tergantung pada laju pertumbuh-

an (Milligan dan Winn, 1964).

Menurut Kubena, et al., (1972), pengelolaan broiler

pada temperatur lebih tinggi. akan meningkatkan lemak

karkaa total. Keadaan ini tentunya juga akan mempenga-

ruhi beaarnya jumlah lemak abdominal karena adanya hu-

bungan erat antara kedua bagian lemak tersebut yaitu

dengan r = 0.94 ( McLeod, 1983 ) .

Pada produksi broiler, beaarnya persenan lemak ab-

dominal merupakan euatu kerugian karena lemak abdominal

merupakan bagian yang terbuang. Ini mengakibatkan per-

aenan karkas menjadi rendah. Meskipun lemak abdominal

dapat diproees eebagai haeil empingan, namun biaya

Page 34: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

memproduksi lemak jauh lebih besar dari hasil earnpingan

ini (Griffiths dan Nairu, 1984).

Pada penelitian Kubena, Deaton, Chen dan Reece

(1974), diperlihatkan adanya peninpkatan lemak abdomina1

pada broiler yang dipelihara pada temperatur lebih

tinggi, walaupun yenelitidn ini menggunakan temperatur

lingkungan tert inggi 21°c. Disimpulkan pula bahwa lernak

abdominal dipengaruhi oleh jenfis kelarnin, umur dan bobot

Tabel 9. Pengaruh Temperatur Lingkungan Terhadap Kebutuhan asam Amino Lisin pada Broiler umur 2 dan 4 Minggu Ditinjau dari Bobot badan (McNaughton et al., 1978)

Tingkat Umur 2 ~ i n g g u ~ Umur 4 ~ i n g g u ~ penggunan ------------------- liain ( % ) ~ 3 . 9 ~ ~ 29.4Oc 15.6Oc ~ 9 . 4 ~ ~

................ ( gram ).................. 480d 401' 1 4 2 ~ 1 4 4 ~

171d 16aq 48zd 4 ~ 4 ~

18zc 1 8 5 ~ 510Cd 46gb

1 8 8 ~ 1 9 6 ~ 54gbc 52za

200b 2 0 3 ~ 55aab 535a

210ab 21zab 588a 546a

12za 2 1 3 ~ ~ 59Eia 54za

2 1 3 ~ 2 1 4 ~ 574a 4 ~ 7 ~

ahuruf berbeda pada lajur yang sama menunjukkan beda nyata ( P <0.05)

Page 35: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Pengaruh perbedaan temperatur pemeliharaan broiler

terhadap bobot badan dan lemak abdominal dapat dilihat

pada Tabel 10.

Tabel 10. Pengaruh Temperatur Pemeliharaan Terhadap Lemak Abdominal Broiler dalam tiga Perco- baan (Kubena et a1.,1974)

Jenia Umur Tempe- P B B ~ Bobot lemak % B B ~ kelamin ratur I abdominal

(minggu ) (OC) ( g ~ (B)

Jantan 8 4-16-4 1 954 24.9 a 1. 27ab 8 10-21-10 1 972 29.4 49ab 8 21 1 894 29.5 1.56

Betina 8 4-16-4 1 603 28.2 I.?<: 8 10-21-10 1565 28.8 1. 84c 8 21 1 539 31.4 2.04

Jantan 9 4-16-4 2 313 34.5 ab 1 4gab 9 10-21-10 2 349 36.3 1. 54bc 9 21 2 213 38.7 1.79

Betina 9 4-16-4 1 856 32.8 1.77: 9 10-21-10 1 834 36.3 1. Bec 9 21 1 791 38.7 2.16

a~~~ : pertambahan bobot badan

b% BB : persenan dari bobot badan 1

Huruf yang berbeda menunjukan beda nyata (P < 0.05)

*

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa pada temperatur

lingkungan aelalu t inggi ( 21°c) maupun temperatur yang

diubah-ubah ( 10-21-loOc) , lemak abdominal broiler rata-

rata lebih tinggi dibandingkan temperatur lingkungan

Page 36: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

rendah ( 4-16-~OC) , sedangkan antara kelompok j antan dan

kelompok betina, lemak abdominal nyata lebih tinggi pada

kelompok betina.

= Temperatur tinggi ternyata mempengaruhi kebutuhan

yodium. Pada kondiai temperatur optimum, broiler melder-

lukan 75 ppb yodium untuk mendapatkan pertumbuhan yang

makaimal (Creek, Parker dan'Hange, 1957). Namun demiki-

an, untuk mendapatkan ukuran kelenjar tiroid dan histo-

pabologi yang normal masing-maaing memerlukan yodium se-

beaar 150 ppb dan 300 ppb.

Temperatur tinggi, nyata menurunkan bobot badan.

Hal ini diduga ada hubungannya dengan kebutuhan yodium

karena untuk menjaga ukuran kelenjar tiroid agar tetap

normal diperlukan penambahan yodium. Namun berapa besar

penambahan tersebut aangat eulit diketahui karena penam-

bahan dalam tingkat yang aangat kecil kadang-kadang au-

dah merubah performans (Godfrey, Carrieck dan W'acken-

buah, 1953).

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Rogler dan

Parker (1978) menyimpulkan bahwa tingkat yodium nyata

mempengaruhi pertambahan bobot badan tetapi tidak ada I

interakai antara temperatur lingkungan dengan penggunaan

yodium. Walaupun pada penelitian ini ditunjukkan adanya

penurunan aktivitas kelenjar tiroid pada temperatur

tinggi yaitu dengan melihat data bobot kelenjar tiroid

Page 37: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 11. Pengaruh Temperatur dan Tingkat Yodium Terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Ukuran Kelenjar Tiroid (Rogler dan Parker, 1978 )

Tingkat Yodium ( ppb )b ........................................ 15 75 150 250

PBB 3 - 8 minggua ( =A 2l0C 1 089 1 134 1 146 1 154 32 C 865, 898ab 906,, 924b

Rat aan 978 1 013 1 026 1 039

Bobot kelenjar tiroid 6mg)

210C 32 C

Rat aan

Konsumsi Yodium per hari (ug)

21Qc 1.04 5.42 11.42 18.80 32Oc 0.80 4.16 8.68 14.42

Rataan 0.92 4.79 10.05 16.61

"PBB : pertambahan bobot badan Huruf berbeda antara temperatur lingkungan yang sama menunjukkan beda nyata (P < 0.05)

b~uruf berbeda antara tingkat yodium yang sama me- nunjukkan beda sangat nyata (P < 0.01)

(Tabel 11). Kemungkinan lain yang mengakibatkan rendah-

nya bobot badan adalah karena cendahnya konsumsi ransum

yang berakibat konsumai yodium juga berkurang. Broiler

yang dipelihara pada temperatur 3 2 O ~ hanya mengk~nsumsi

ransum 76% dari broiler yang dipelihara pada temperatur

21°c. Apabila ditinjau dari konsumai yodium p*r unit

Page 38: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

pertambahan bobot badan maka pada pemberian yodium

15 ppb dengan temperatur lingkungan 21°c dan 3 2 O ~ ,

masing-masing 33pg/kg dan 32pg/kg. Jadi untuk menda-

-patkan bobot badan yang sama, pada temperatur tinpgi di-

perlukan yodium lebih banyak:

Hormon tiroid mempunyai geranan penting pada sekre-

si hormon pertumbuhan {Growth hormone = GH).

Rendahnya bobot badan akibat dari hipotiroid atau

karena pemberian makanan yang beraifat goitrogen kemung-

kinan diakibatkan oleh rendahnya sekresi GH (Buttery,

1983).

Peake, Birge dan Daughaday (1973); Hervas, de Eeco-

bar dan Rey (1975) melaporkan bahwa pada tikus hipoti-

roid yang mendapat makanan propil tiourasil atau penyun-

tikan yodium radioaktif akan mereduksi kelenjar hipofise

dan kadar GH plasma akan menurun.

Pemberian hormon tiroid (Hervas et al., 1975) atau

hormon pertumbuhan (Coiro, Braverman, Christiantiton, Fang

dan Goodman, 1979) kepada tikus hipotiroid akan mening-

katkan laju sintesa RNA dal& inti dan sintesa protein

dalam sitoplasma. Hal ini dapat mengembalikan keadaan

hipotiroid menjadi normal (Young, 1980). Hasil serupa

Page 39: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

diperoleh dari penelitian yada manusia oleh Dieguez,

Foord, Peters, Hall dan Scanlon (1985).

Mekanisme bagaimana hormon tiroid mempengaruhi per-

twnbuhan pada unggas berbeda dengan mamalia, terutama

peran GH dalam menurunkan laju pertumbuhan pada ayam eu-

tiroid (Cowan dan Margossian, 1966). Tiroidektomi pada

ayam (Harvey, Sterling dan Klandorf, 1983) atau pemberi-

an makanan goitrogenik pada ayam muda (Chianeon, Sharp,

Klandorf, Scanes dan Harvey, 1979) akan memperlihatkan

peningkatan kadar GH. Penambahan T3 maupun T4 akan

menurunkan kadar plasma GH pada ayam jantan eutiroid

(Harvey, 1983). Namun demikian, apabila Tg dan Tq di-

berikan kepada ayam hipotiroid maka akan meningkatkan GH

plasma, demikian pula yada pemberian TRH, plaama OH akan

meningkat aetelah 20 menit (Scanes dan Hayee, 1980).

Hal ini sesuai dengan penelitian Hervas, et a l . (1975),

bahwa Tq meningkatkan plasma GH pada tikus yang dihi-

langkan kelenjar tiroidnya.

Reepons TRH untuk merangaang GH pa& unggas mungkin

terjadi karena adanya mekanisme umpan balik, tergantung

pada tingkat T3 dan T4 plasma (Scanes dan Hayes, 1980). I

TRH berperan pada kontrol sekreai GH sehingga GH

menurun apabila ayam diberi T3 maupun Tq. Dalam keadaan

ini kemungkinan terjadinya reduksi GH adalah karena ada-

nya peningkatan laju metaboliame akibat penambahan T3

Page 40: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

dan Tq. Hormon tiroid kemungkinan meningkatkan laju

penggunaan GH sehingga bobot badan menurun (Tata dan

Shellabarger , 1959) . Pada ayam Leghorn, kadar plasma OH msningkat apa-

bila hormon tiroid terutama T3 lebih rendah dibandingkan

ayam normal (Scane, Marsh, Decuypere dan Rudaa, 1983).

Keadaan ini-menunjukkan bahwa tidak seperti halnya pada

tikus, rendahnya pertumbuhan akibat hspotiroid pada ayam

bukan merupakan akibat dari rendahnya. GH. N m n sebs-

narnya hormon tiroid merupakan hormon poteneial dalam

merangsang somatomedin yang merupakan mediator bagi ak-

tivitaa GH (Fisher, 1980). Hal ini eesuai dengan penda-

pat Hoehino, Wakita, Suzuki dan Yamamoto (1982), bahwa

rendahnya aktivitas somatomedin pada periode pertumbuhan

ayam akan mengakibatkan rendahnya pertaxribahan bobot

badan.

Pemberian hormon tiroid dalam ransum telah dicoba

untuk meningkatkan performans, diantaranya dengan tiro-

protein yang diberikan pada ayam dara White Leghorn

(Dorminey, Aracott dan Bernier, 1973). Dalam bentuk

protamon dan kaeein beryodium maupun T3 dan T4 sintetia &

yang diberikan pada broiler diteliti oleh Newcomer

(1976) dan May (1980a).

Page 41: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

Tabel 12. Pengaruh Homnon Tiroid Terhadap Pertam- bahan Bobot Badan Broiler Umur 28 Hari dan Konversi Malranan serta Kadar Tq Serum (May, 1980)

P B B ~ ~ o n v e r s i ~ Serum T~~ (g) makanan ( ng/ml)

Kontrol 7 ~ 6 ~ 1. 7za 41. lc

Kontrol + 0.10 ppm TQ 7 1 3 ~ 1. 77a 31. 3b

Kontrol + 1.00 ppm Tg 63aa ' 1. ~3~ 19. oa

Kontrol + 0.10 ppm T4 7 ~ 4 ~ 1. 71a 33. 8bC

Kontrol + 1.00 ppm Tq 7 1 4 ~ 1 - 7oa 88. 7d

a PBB, pertambahan bobot badan Huruf berbeda pada lajur yang aama menunjukkan beda nyata (P < 0.05)

Menurut Shellabarger (1955), T3 maupun T4 mempunyai

keaktivan yang sama dalam tes pencegahan goiter sedang-

kan beberapa penulis mengatakan TQ lebih aktif dari T4.

Untuk memberikan gambaran lebih jauh, May (1980a) menco-

ba memberikan Tg maupun Tq pada ayam. Percobaan ini di-

lakukan pada broiler umur 1 - 28 hari dan dilanjutkan

pada 28 - 42 hari. Hasil penelitian ini menunjukk& I

bahwa psmberian Tg sebanyak 1.0 ppm nyata menurunkan

pertambahan bobot badan. Demikian pula pada pemberian

Tq aebanyak 1.0 ppm. Hal ini karena eerum Tq pada broi-

ler yang diberi ransum kontrol sudah di ataa normal,

Page 42: Peranan Hormon Tiroid dalam Hubungannya dengan … II... · da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobu- ... berian makanan dengan protein rendah dapat menghambat I laju

sehingga pemberian T3 maupun T4 menyebabkan mekanisme

umpan balik dimana keadaan tersebut akan menghambat pro-

duksi Tq dan dengan demikian kadar Tq serum turun diser-

tai dengan penurunan bobot badan. Lebih jelas dapat di-

lihat pada Tabel 12.