peranan guru pendidikan agama katolik terhadap … · kedua orang tua dan adikku tersayang yang...

116
PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA KELAS X DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Christina Desy Priandari NIM: 051124021 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: lamhanh

Post on 30-May-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA KELAS X

DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Christina Desy Priandari

NIM: 051124021

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

ii

Page 3: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

iii

Page 4: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal.

SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan kesempatan kepada ku

untuk mengadakan penelitian demi kelancaran penulisan skripsi ini.

Daniel Dodi yang tanpa disadari telah memberikan inspirasi kepada aku

melalui setiap kata dan tindakannya selama studi di IPPAK.

Sahabat-sahabatku.

Page 5: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

v

MOTTO

“Orang yang membawa kabar baik merupakan tentara yang besar”.

(Mzm 68:12)

Page 6: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

vi

Page 7: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

vii

Page 8: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

viii

ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA KELAS X DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG. Judul ini diangkat berdasarkan keprihatinan guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung yang berpandangan bahwa pembinaan iman di luar PAK merupakan tugas para imam, biarawan maupun biarawati. Selain itu pula jumlah Guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung tidak banyak. Hal ini menjadi tantangan dan kesulitan bagi para guru PAK di SMA tersebut dalam membina iman para siswa, khususnya bagi siswa kelas X yang masih kurang memperoleh pembinaan iman lebih matang.

Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis menguraikan tiga hal pokok. Pada bagian pertama penulis menggali dengan studi pustaka untuk mengkaji secara mendalam mengenai peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa. Bagian kedua penulis melakukan penelitian untuk memperoleh gambaran umum peranan guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Pada bagian ketiga penulis memaparkan mengenai usulan program katekese bagi para guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung dengan katekese model Shared Christian Praxis.

Untuk mencapai penulisan skripsi tentang peranan guru PAK di SMA Yos Sudarso terhadap pembinaan iman siswa seperti yang diharapkan, dalam skripsi ini penulis memanfaatkan studi pustaka yang menunjang dan relevan. Selain itu penulis mengadakan penelitian untuk memperoleh gambaran peranan guru PAK dan mengenal situasi konkret di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Dengan melakukan penelitian penulis menemukan bahwa peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa masih kurang.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengusulkan katekese model Shared Christian Praxis, karena model ini bersifat dialogis partisipatif sehingga dapat membantu para guru PAK untuk menghayati peranannya terhadap pembinaan iman para siswa. Shared Christian Praxis mempunyai lima langkah yang semakin membawa peserta berdialog dengan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengusulkan suatu program katekese model Shared Christian Praxis, untuk menghayati peranan guru PAK terhadap pembinaan iman para siswa sekaligus dengan penjabaran program.

Page 9: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

ix

ABSTRACT

The title of this thesis is THE ROLE OF THE CATHOLIC’S TEACHER ABOUT FAITH EDUCATION OF STUDENT’S GRADE X IN YOS SUDARSO SENIOR HIGH SCHOOL AT METRO LAMPUNG. This title is raised up base on the concerned for the catholic’s teacher in Yos Sudarso, Metro Lampung who is view that faith education in out of the catholic’s religion education is the task of the Priests, Monk and Nuns. Beside it also the numbers of the catholic’s teacher in Yos Sudarso, Metro Lampung is lacking. This problem become the challenge and hindrance for the catholic’s teacher in that high school in guiding the faith of the students, especially for the student grade X who is lacking to get faith education to be more mature.

Therefore, in this thesis the writer wants to explain three important points. In the first part the writer research with study on bibliography to examine deeply about the role of the catholic’s teacher in guiding and improving the faith of the students. The second part, the writer makes the observation to get general description about the role of the catholic’s teacher in Yos Sudarso senior high school at Metro Lampung. In the third part the writer explains the proposal of the catechism program for the catholic’s teachers in Yos Sudarso senior high school, Metro Lampung with the model of catechism is Shared Christian praxis model.

To accomplish this thesis about the role of the catholic’s teacher in guiding the faith of the student such as it wished, in this thesis the writer used the study on bibliography that is relevant. Beside it the writer makes the observation to get the portrait about the role of catholic teacher and knowing the real situation in Yos Sudarso senior high school, Metro Lampung. By having the observation the writer discovered that the role of catholic’s teacher in guiding the faith of students is still lacking

According to the observation, the writer proposes the catechism of the Shared Christian Praxis’s model. Because this type is participative-dialogist so it can help the catholic’s teacher to deepen their role in guiding the faith of student. Shared Christian Praxis model has five steps to bring more the members dialogue with the experiences. Therefore the writer proposes a program, which is Shared Christian Praxis catechism, to deepen the role catholic’s teacher in guiding the faith of the student and also describing the program.

Page 10: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang penuh Kasih, karena melalui kasihNya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul PERANAN GURU PENDIDIKAN

AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA KELAS X DI

SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG.

Penulis memilih judul skripsi tersebut ingin menggugah hati para guru Pendidikan

Agama Katolik (PAK) di SMA Yos Sudarso Metro, untuk menyadari bahwa peranannya

sebagai pembina iman dan berusaha untuk mengetahui berbagai bentuk kegiatan

pembinaan iman baik dalam PAK maupun di luar PAK. Penulis melihat bahwa peranan

guru PAK di SMA Yos Sudarso Metro-Lampung terhadap pembinaan iman siswa belum

sepenuhnya diperhatikan oleh para guru PAK. Padahal Guru PAK sangat berperan dalam

perkembangan dan pembinaan iman siswa di sekolah sebagai orang yang beriman, karena

Pendidikan Agama Katolik temasuk pendidikan formal di sekolah. Oleh karena itu

penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para guru PAK agar sungguh-

sungguh menjalankan peranannya sebagai pembina iman di sekolah. Selain itu skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara

langsung maupun secara tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati

mengucapakan banyak terimakasih kepada:

1. Dra. Y. Supriyati, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang penuh kerelaan

memberikan perhatian, kesabaran, dan meluangkan waktu bagi penulis walaupun

sedang sakit tetap membimbing penulis selama masa penulisan skripsi.

Page 11: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xi

2. Drs. M. Sumarno Ds., SJ., M.A., selaku dosen akademik dan selaku dosen penguji

kedua yang telah membimbing dan mendampingi penulis, memberi masukan-

masukan dan kritikan sehingga penulis dapat lebih semangat dalam menyelesaikan

skripsi.

3. Y. H. Bintang Nusantara, SFK. M.Hum, sebagai dosen penguji ketiga yang

memberikan saran dan kritikan demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Segenap staf dosen prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan memberi dukungan kepada

penulis selama belajar hingga selesai skripsi ini.

5. Segenap staf sekretariat, perpustakaan dan seluruh karyawan IPPAK yang telah

memberikan dukungan, tegur sapa dan perhatiannya.

6. Kepala Sekolah dan para guru di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah

tersebut demi memperlancar penulisan skripsi.

7. Bpk. Andreas dan ibu Theresia selaku orang tua penulis yang selalu memberi

semangat dan dukungan baik secara moral, material, dan spiritual selama penulis

menempuh studi di Yogyakarta.

8. Fransiskus Nanang dan Galuh Linggawati yang selalu memberikan semangat dan

berbagi kegembiraan disaat penulis merasa jenuh dan bingung.

9. Daniel Dodi yang selalu memberikan perhatian, nasihat, dukungan, kritik dan saran

kepada penulis. Terimakasih atas keceriaan yang telah kita nikmati bersama terlebih

saat-saat terakhir studi di IPPAK.

Page 12: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xii

10. Sahabat-sahabat mahasiswa angkatan 2005/2006: Agustina Eri Susanti, Lisnawati Br.

Pinem, Henrika Jamlea, Almatia Nuri, Hendrika Fifin, Magdalena Mada Hede, dan

Lusi yang selalu memotivasi penulis. Terimakasih atas kebersamaan dalam susah dan

senang, dukungan, perhatian, perjuangan bersama selama masa perkuliahan dan masa

penulisan skripsi ini.

11. Keluarga besar kost Bapak Yoseph Djumali selaku orang tua penulis di kost, dan

teman-teman kost yang selalu memotivasi penulis untuk tetap berjuang khususnya

kepada Okky Setyo Nugroho, Maria Veronika dan Cyriaka Putik Nandra.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebaikan

yang telah Anda berikan kepada penulis.

Penulis menyadari ketidaksempuranan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik

dalam penulisan skripsi ini, penulis terima dengan senang hati.

Yogyakarta, 9 September 2009

Penulis

Christina Desy Priandari

Page 13: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xiii

DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................... i

...................................................................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii

...................................................................................................................................

PENGESAHAN........................................................................................................ iii

PERSEMBAHAN..................................................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii

ABSTRAK................................................................................................................ viii

ABSTRACT.............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI............................................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penulisan .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 5

E. Metode Penulisan ...................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

BAB II. PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA................................................................... 8

A. Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Sekolah .......................................... 8

1. Pengertian PAK di Sekolah ................................................................. 9

2. Tujuan PAK di Sekolah ....................................................................... 9

a. Tujuan PAK secara Umum ............................................................ 10

b. Tujuan PAK secara Khusus ........................................................... 11

3. Proses Pelaksanaan PAK di Sekolah ................................................... 12

Page 14: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xiv

4. Kekhasan PAK di Sekolah................................................................... 13

a. Segi Tujuan .................................................................................... 14

b. Segi Proses ..................................................................................... 14

B. Pembinaan Iman Siswa .............................................................................. 15

1. Arti Pembinaan .................................................................................... 15

2. Arti Iman.............................................................................................. 18

3. Arti Pembinaan Iman Siswa................................................................. 18

C. Pengertian Guru ......................................................................................... 19

1. Peranan Guru Secara Umum................................................................ 20

a. Guru sebagai Pengelola Kelas ....................................................... 22

b. Guru sebagai Contoh (Suri Teladan) ............................................. 23

c. Guru sebagai Pembimbing............................................................. 23

2. Peranan Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Sekolah ............. 24

a. Guru PAK sebagai Pendidik Iman di Sekolah............................... 26

b. Guru PAK sebagai Saksi Iman di Sekolah .................................... 27

c. Guru PAK sebagai Penanggung Jawab Pembinaan Iman Siswa di Sekolah........................................................................................... 28

BAB III.GAMBARAN UMUM PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG ................. 30

...................................................................................................................................

A. Gambaran Umum SMA Yos Sudarso, Metro Lampung............................ 30

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Yos Sudarso, Metro lampung ........ 30

2. Visi SMA Yos Sudarso, Metro Lampung............................................ 31

3. Misi SMA Yos Sudarso, Metro Lampung ........................................... 31

4. Peraturan Tata Tertib SMA Yos Sudarso, Metro Lampung ................ 32

B. Metodologi Penelitian................................................................................ 33

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 34

2. Manfaat Penelitian ............................................................................... 34

3. Jenis Penelitian..................................................................................... 34

4. Tempat dan waktu Penelitian............................................................... 35

5. Responden Penelitian........................................................................... 35

6. Variabel Penelitian............................................................................... 36

Page 15: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xv

7. Instrumen Penelitian ............................................................................ 37

8. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 37

C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

D. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE UNTUK MENGHAYATI PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA KELAS X DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG................................................................................. 51

...................................................................................................................................

A. Gambaran Umum mengenai katekese ....................................................... 52

1. Pengertian Katekese............................................................................. 52

2. Tujuan Katekese................................................................................... 54

3. Kekhasan Katekese .............................................................................. 56

B. Shared Christian Praxis sebagai Model Katekese..................................... 56

1. Tiga Komponen Shared Christian Praxis............................................ 57

a. Shared ............................................................................................ 57

b. Christian ........................................................................................ 58

c. Praxis ............................................................................................. 59

2. Langkah-langkah dalam Shared Christian Praxis ............................... 60

a. Langkah I: Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta .............. 60

b. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta ..................... 61

c. Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani ...................... 62

d. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret .......................................................................................... 64

e. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret........................... 65

C. Usulan Program katekese Model SCP ....................................................... 66

1. Latar Belakang Program Katekese....................................................... 66

2. Usulan Tema dan Tujuan ..................................................................... 67

3. Rumusan Tema dan Tujuan ................................................................. 69

4. Penjabaran Program Katekese ............................................................. 70

5. Petunjuk Pelaksanaan Program katekese ............................................. 72

6. Contoh Persiapan SCP ......................................................................... 72

Page 16: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xvi

BAB V. PENUTUP ................................................................................................. 84

A. Kesimpulan ................................................................................................ 84

B. Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 87

LAMPIRAN.............................................................................................................. 89

Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian ........................................................ (1)

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian ................................................................... (2)

Lampiran 3: Lagu “Panggilan Tuhan”............................................................. (6)

Lampiran 4: Lagu “Kau dipanggil Tuhan” ...................................................... (7)

Lampiran 5: Lagu “Keheningan Hati” ............................................................. (8)

Lampiran 6: Cerita “Teriakan Gembala”......................................................... (9)

Page 17: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian

Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik

Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam

rangka PELITA III). Ende: Arnoldus, 1981, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT: Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para

uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16

Oktober 1979.

GE: Gravissimum Educationis pernyataan tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober

1965.

GS: Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di

Dunia Dewasa ini, 7 Desember 1965.

LG: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang gereja

tanggal 21 November 1964.

C. Singkatan Lain

Art: Artikel

Bdk: Bandingkan

Depdikbud: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Page 18: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

xviii

Dkk: dan kawan-kawan

Dsb: dan sebagainya

KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia

KE: Kidung Ekaristi

Komkat: Komisi Kateketik

Komlit: Komisi Liturgi

KWI: Konfrensi Wali Gereja Indonesia

No: Nomor

PBM: Proses Belajar Mengajar

PAK: Pendidikan Agama Katolik

PKKI: Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

PS: Puji Syukur

RI: Republik Indonesia

RT: Rukun Tetangga

RW: Rukun Warga

SCP: Shared Christian Praxis

S.d: Sampai dengan

SMA: Sekolah Menengah Atas

UU: Undang-Undang

X: Sepuluh

X-2: Sepuluh Dua

X-4: Sepuluh Empat

Page 19: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Guru dalam bahasa Jawa merupakan seseorang yang bisa digugu dan bisa ditiru

oleh semua muridnya. Harus digugu berarti segala sesuatu yang disampaikan oleh guru

senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Kemudian harus

ditiru berarti bahwa seorang guru menjadi suri teladan bagi semua muridnya mulai dari

cara berpikir guru, cara berbicara, hingga cara berperilaku guru sehari-hari. Sebagai

seorang yang bisa digugu dan ditiru, tentunya seorang guru memiliki peran yang sangat

penting bagi para peserta didiknya (Muhamad, 2008: 17).

Guru merupakan suatu jabatan profesional yang memerlukan keahlian khusus dan

tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Menjadi guru

yang profesional adalah guru yang mampu menyusun rencana belajar-mengajar,

mengorganisir, membimbing dan membina terlaksananya proses belajar-mengajar. Oleh

karena itu menjadi guru harus memiliki keahlian khusus untuk mendidik para peserta

didik (Supriyati, 2001: 20).

Dalam dunia pendidikan guru memiliki peranan yang sangat penting, tanpa

adanya guru pengetahuan manusia tidak akan bertambah dan tidak berkembang. Guru di

sekolah memiliki peranan yang sangat penting, yang penulis ketahui bahwa guru

memiliki berbagai julukan, guru adalah “pelita atau penerang dalam gulita”, guru adalah

“pengganti orang tua di sekolah”, guru adalah “pahlawan tanpa tanda jasa”. Tanpa guru

orang tidak pandai membaca, menulis, dan berhitung. Tanpa guru orang tidak bisa tahu

beraneka ragam ilmu dan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Page 20: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

2

Peranan guru di sekolah sudah tentu sebagai pendidik bagi para peserta didik.

Seorang guru tidak hanya mendidik dengan kata-kata saja, melainkan mendidik melalui

tindakan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Guru berperan penting dalam kaitannya

dengan kurikulum pendidikan, karena guru secara langsung berinteraksi dengan murid

sehingga guru tahu tentang perkembangan para peserta didik di sekolah. Guru dalam

proses belajar-mengajar berperan penting dalam pengelolaan kelas. Seorang guru

hendaknya bisa menjadi suri teladan atau memberi contoh teladan yang baik bagi para

siswa. Selain itu guru juga berperan penting sebagai pembimbing bagi peserta didik

(Winkel, 2005: 221).

“Guru Pendidikan Agama Katolik di Sekolah”, ini merupakan fokus utama yang

dibahas dalam karya tulis ini. Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) merupakan

seorang pendidik yang beriman dewasa untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-

sungguh, demi pertumbuhan dan perkembangan hidup para siswa sebagai orang yang

beriman. Guru Pendidikan Agama Katolik sering disebut sebagai pendidik iman, saksi

iman, maupun sebagai penanggung jawab pembinaan iman. Sebagai guru PAK tidak

hanya mengajar dengan kata yang muluk-muluk, melainkan dengan sungguh-sungguh

memberikan kesaksian pengalaman hidupnya secara konkret kepada para siswa, sehingga

para siswa pun juga bisa meneladani sikap yang baik dari guru PAK (Setyakarjana, 1997:

69).

Peranan guru PAK di sekolah adalah mengajar PAK, tetapi tugas ini tidak

dilaksanakan begitu saja seperti halnya para guru yang mengajar bidang studi lain seperti

fisika, kimia, matematika, biologi dan sebagainya. Melainkan lebih menekankan pada

segi proses tentang pemahaman dan bukan hafalan. Selain itu guru PAK sangat berperan

dalam pembinaan dan perkembangan iman siswa. Proses PAK direncanakan dan

Page 21: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

3

diorganisir serta dipertanggungjawabkan demi perubahan anak didik, sehingga dapat

memperkembangkan hidup beriman para siswa (Winkel, 1989: 20).

Kenyataan sekarang ini profesi guru masih banyak dibicarakan orang atau masih

menjadi bahan pertanyaan baik dikalangan para pakar pendidikan maupun dari luar pakar

pendidikan. Ironisnya berita-berita maupun pertanyaan yang muncul cenderung

melecehkan posisi guru, baik yang sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai pada

hal-hal yang sifatnya sangat pribadi. Profesi sebagai guru terkadang dianggap oleh

masyarakat luas tidak berkualitas, tidak berkompeten dan sebagainya. Di mata para siswa

pun khususnya di sekolah-sekolah menengah yang berada di kota besar, cenderung

menghormati gurunya karena ingin mendapat nilai yang baik atau ingin naik kelas.

Dengan berbagai macam tuduhan tersebut, tentu saja akan merendahkan wibawa guru

bahkan menurunkan martabat guru (Uzer Usman, 2008: 1-2).

Menjadi guru Pendidikan Agama Katolik lebih banyak mendapat pelecehan dari

masyarakat luas. Dalam kenyataan sekarang ini dapat kita lihat bahwa, kebanyakan guru

PAK masih ambil peranan dalam berbagai hal kehidupan bersama baik dalam masyarakat

luas maupun masyarakat gerejani. Guru PAK tidak hanya terlibat di sekolah saja,

melainkan juga di lingkungan masyarakat tempat tinggal mereka yakni sebagai ketua RT/

RW, pengurus koperasi desa, dan sebagainya. Melihat kenyataan yang demikian

menimbulkan suatu pendangan kepada masyarakat luas bahwa secara ekonomis

penghasilan guru PAK tidaklah menggembirakan (Sunarka, 1988: 131).

Mengingat pentingnya peranan guru PAK terhadap pembinaan iman bagi para

siswa, maka penulis membatasi secara khusus peranan guru PAK pada sekolah tertentu

yakni di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung tidak banyak yakni hanya tiga orang, hal ini menjadi tantangan dan kesulitan

bagi para guru PAK dalam membina iman para siswa di SMA Yos Sudarso, Metro

Page 22: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

4

Lampung. Pada saat ini para siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, khususnya

bagi para siswa kelas X masih kurang memperoleh pembinaan iman yang lebih matang.

Sebagai contoh kecil siswa SMA Yos Sudarso Metro belum bisa memahami jenis

kegiatan yang dapat membina iman.

Maka dari itu sebagai guru PAK khususnya di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung, haruslah seseorang yang sungguh-sungguh menghayati iman dan panggilannya

sebagai pembina iman para siswa. Tugas semacam ini memang tidak mudah, karena tidak

cukup hanya dilaksanakan pada saat pelajaran PAK melainkan dilaksanakan juga di luar

pelajaran PAK demi perkembangan iman siswa. Kegiatan-kegiatan yang dapat membina

dan memperkembangkan iman siswa antara lain melalui kegiatan pendalaman iman

(katekese), rekoleksi, retret, ziarah dan sebagainya. Kegiatan ini sangat penting

dilaksanakan bagi para siswa, namun terkadang kegiatan tersebut kurang mendapat

perhatian dari para guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Atas dasar

keprihatinan itulah, maka penulis memilih judul skripsi “PERANAN GURU

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA

KELAS X DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG”.

Semoga dengan semakin dihayatinya peranan sebagai guru PAK, dapat semakin

baik pula guru PAK dalam membina iman para siswa di sekolah. Khususnya bagi para

siswa kelas X (sepuluh) yang masih mengalami masa transisi dari SMP ke jenjang SMA,

siswa masih mengalami adaptasi serta masih sangat membutuhkan pembinaan iman agar

iman mereka semakin berkembang dan semakin dewasa. Melalui judul skripsi tersebut

penulis juga berharap agar para guru PAK hendaknya memahami dan menghayati bahwa

pembinaan iman bagi siswa tidak hanya diusahakan melalui berbagai kegiatan PAK saja,

tetapi juga perlu diupayakan melalui berbagai kegiatan di luar PAK seperti yang telah

disebutkan di atas.

Page 23: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

5

B. Rumusan Masalah

Setelah mengamati latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana proses pelaksanaan PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung?

2. Bagaimana cara guru PAK dalam menjalankan peranannya terhadap pembinaan iman

siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung?

3. Seberapa besar guru PAK memahami dan menghayati peranannya sebagai pembina

iman siswa di SMA Yos Sudaraso Metro-Lampung?

C. Tujuan Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan tujuan:

1. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat

terlaksananya PAK bagi siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

2. Mengetahui peranan guru PAK dalam menjalankan tugasnya sebagai pembina iman di

SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

3. Mengetahui usaha- usaha guru PAK terhadap kegiatan pembinaan iman siswa kelas X

di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat:

1. Memperoleh keterangan mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat

terlaksananya PAK bagi siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

2. Memperoleh gambaran yang jelas mengenai peranan guru PAK di SMA Yos Sudarso,

Metro Lampung.

Page 24: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

6

3. Memperoleh keterangan mengenai usaha-usaha yang dilakukan guru PAK terhadap

pembinaan iman siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis

dengan sumber-sumber bahan yang relevan dan mendukung, serta penelitian untuk

memperoleh gambaran tentang “Peranan Guru PAK terhadap Pembinaan Iman Siswa

Kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung”.

F. Sistematika Penulisan

Penulis memilih judul skripsi “Peranan Guru Pendidikan Agama Katolik Terhadap

Pembinaan Iman Siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung”. Judul ini diuraikan

dalam lima bab sebagai berikut:

Bab I dipaparkan mengenai latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II penulis menguraikan peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa di

sekolah. Pada bagian pertama mengenai Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Sekolah,

bagian kedua mengenai pembinaan iman siswa dan pada bagian ketiga mengenai

pengertian guru.

Bab III penulis akan memaparkan gambaran umum situasi di SMA Yos Sudarso,

Metro Lampung. Pada bagian pertama memaparkan gambaran umum sekolah SMA Yos

Sudarso, Metro Lampung. Bagian kedua membahas penelitian dan hasil penelitian.

Bab IV penulis menyampaikan usulan program katekese untuk menghayati

peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung. Bab ini terdiri dari gambaran umum katekese, Shared Christian Praxis sebagai

Page 25: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

7

model katekese. Kemudian latar belakang penyusunan program, usulan tema dan tujuan,

rumusan tema dan tujuan, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan dan contoh

persiapan.

Bab V dari skripsi ini menarik kesimpulan berdasarkan uraian-uraian yang telah

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu penulis memberikan beberapa catatan

penting berupa saran-saran yang ditujukan kepada para guru PAK di SMA Yos Sudarso,

Metro Lampung.

Page 26: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

8

BAB II

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA

Sebelum menguraikan peranan guru Pendidikan Agama Katolik (PAK), pada bab

ini penulis terlebih dahulu akan menguraikan pengertian Pendidikan Agama Katolik di

sekolah. Kemudian penulis akan menguraikan tentang pembinaan iman siswa, dan pada

bagian terakhir penulis akan meguraikan pengertian dan peranan guru secara umum

maupun peranan guru PAK di sekolah.

A. Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah

Supriyati (2001: 4) menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal pokok yang

melekat dalam proses kehidupan manusia sehari-hari sebagai usaha untuk memanusiakan

manusia muda. Pendidikan berfungsi bagi manusia untuk membentuk pribadi yang utuh

agar mencapai tujuan pendidikan nasional yakni meningkatkan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,

memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan sehingga tumbuhlah

manusia-manusia yang bertanggung jawab dalam segala tindakannya.

Pendidikan dapat dikatakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi

peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua jalur,

yaitu jalur pendidikan di sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah. Jalur

pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang di sekolah, melalui kegiatan belajar-

mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (Setyakarjana, 1997: 8).

Page 27: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

9

1. Pengertian PAK di Sekolah

Hutabarat dalam Lokakarya Malino (18: 1981) menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah,

agar peserta didik mampu menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan Katolik,

dan dengan demikian mudah-mudahan peserta didik berkembang terus menerus menjadi

manusia paripurna (manusia beriman).

PAK di sekolah tidak dapat disamakan begitu saja dengan mata pelajaran lain,

karena PAK memiliki pemahaman iman dan penghayatan iman sehingga PAK sebagai

upaya pembentukkan pribadi manusia beriman. Pendidikan Agama Katolik di sekolah

juga sebagai salah satu usaha untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional

berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, oleh karena itu PAK juga terikat

pada kurikulum dan waktu yang tersedia (Setyakarjana, 1997: 9).

PAK di sekolah dapat memperkuat iman dan ketakwaan siswa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan agama Katolik. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional menyatakan bahwa PAK tidak hanya berhenti pada agama,

melainkan PAK harus berusaha menghantar orang sampai pada iman dan takwa terhadap

Tuhan, serta penuh persaudaraan dengan siapa saja. Dengan demikian dapat dimengerti

bahwa PAK di sekolah bukan merupakan kepentingan Gereja saja melainkan juga

kepentingan Negara (Dapiyanta, 2008: 1).

2. Tujuan PAK di Sekolah

Setiap kegiatan tentunya mempunyai arah atau sasaran yang akan dicapai yaitu

tujuan. Begitu juga PAK di sekolah sebagai suatu kegiatan tentu saja mempunyai tujuan

tertentu. Tujuan PAK di sekolah dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas pada

usaha guru PAK agar dapat mengupayakan perkembangan iman siswa.

Page 28: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

10

Untuk memahami secara lebih jelas tujuan PAK di sekolah, penulis akan

menguraikan tujuan PAK dalam dua bagian yaitu tujuan PAK secara umum dan tujuan

PAK secara khusus.

a. Tujuan PAK Secara Umum

Malino (21: 1981) menyatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik bertujuan agar

peserta didik mampu menggumuli hidupnya dari segi pandangan Katolik agar peserta

didik mampu menggumuli hidup dari segi pandangan Kristiani dan dengan demikian

mudah-mudahan dapat berkembang menjadi manusia paripurna (manusia beriman).

Kemampuan menggumuli meliputi unsur-unsur mengetahui, memahami kemudian

mengintegrasikan dalam hidup secara konkret.

Secara umum arah PAK ialah memperluas pengetahuan, memperteguh pergulatan

iman (internalisasi), dan memperkaya penghayatan iman dalam berbagai bentuk serta

memperkembangkan dialog antar iman (jika terdapat yang beragama lain). Orang yang

memiliki pengetahuan tentang iman belum tentu beriman, maka dirumuskan tujuan PAK

memperluas pengetahuan. Tujuan PAK di sekolah adalah agar siswa memahami dan

mencintai Yesus Kristus, memahami dan mampu mempertanggung jawabkan kejadian-

kejadian mengenai Allah yang berkarya di dunia, serta bersedia mewujudkan kepedulian

Yesus Kristus, demi perkembangan diri maupun dalam bermasyarakat (Komkat KWI,

1999: 6-7).

UU-RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam penjelasan

pasal 30 menyebutkan:

1. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya atau menjadi ahli ilmu agama.

Page 29: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

11

3. Pendidikan keagamaan dapat diselengarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dimengerti bahwa PAK bertujuan untuk

memperkuat iman dan ketakwaan pada murid yang menganutnya serta membangun

kerukunan hidup beragama demi persatuan Nasional. Dengan memperhatikan ketetapan

hukum tersebut tujuan atau fungsi PAK ditekankan pada hal yang mendasar, yakni

memperkuat iman dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka membentuk manusia

dan bangsa Indonesia seutuhnya sebagai tujuan pendidikan Nasional. Ketetapan di atas

menyatakan bahwa PAK tidak hanya berhenti pada agama yang bersifat lahiriah saja,

melainkan PAK berusaha mengolah semuanya itu hingga menghantar orang sampai pada

iman dan bertakwa kepada Tuhan serta penuh persaudaraan dengan siapa saja.

b. Tujuan PAK Secara Khusus

Secara khusus arah PAK dirumuskan membantu anak menggeluti hidupnya dari

sudut pandang Katolik, dengan itu PAK memperkembangkan pengetahuan dan

penghayatan iman. Sehubungan dengan itu PAK di sekolah bertujuan untuk

memperdalam pengetahuan dan membantu pergulatan atau internalisasi pengetahuannya,

sehingga peserta didik mampu menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan

Katolik dan menjadi manusia paripurna (Setyakarjana, 1997: 9).

Dengan demikian tujuan khusus adanya PAK di sekolah agar tidak mencampur-

adukkan pengajaran dan pendidikan, karena pendidikan agama yang diutamakan bukan

hanya teori melainkan mampu bertindak baik sesuai dengan norma-norma yang ada.

Selain itu PAK di sekolah bertujuan untuk membina iman siswa agar dapat berperan dan

mau terlibat dalam hidup bermasyarakat, mampu bergaul dengan semua jemaat walaupun

berbeda agama, serta memiliki pemikiran yang maju demi perkembangan iman mereka.

Page 30: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

12

3. Proses Pelaksanaan PAK di Sekolah

Proses belajar-mengajar PAK merupakan upaya untuk membentuk manusia

berperilaku yang baik, bukan hanya membuat manusia menjadi pintar. Dalam proses

pembelajaran PAK pengetahuan yang disampaikan bukan hanya untuk diketahui dan

ditelaah begitu saja tetapi dipahami dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu dalam

PAK para peserta didik mengalami proses pembentukan atau pembinaan diri (Drost,

1998: 227).

Dari gagasan yang telah diungkapan di atas, nampak bahwa proses dan cara yang

ditempuh PAK sangat terbuka yakni proses PAK dapat menggunakan pendekatan

berbagai bentuk kegiatan, berbagai metode asalkan tidak menyimpang dari asas dasar

komunikatif dan berorientasi pada proses. Dalam proses PAK komunikatif berarti

melibatkan murid sebagai subyek bukan sebagai objek. Adapun dalam PAK berorientasi

pada proses maksudnya bahwa dalam pencapaian tujuan PAK itu mengandaikan tahap-

tahap yang berkesinambungan sehingga tidak begitu saja melampaui tahap-tahap yang

ada (Jacobs, 1992: 9-11).

Proses pelaksanaan PAK di sekolah menggunakan dialog partisipatif, yakni yang

lebih diutamakan dalam PAK ialah proses pelaksanaan komunikasi, interaksi, atau dialog

iman yang terjadi selama proses belajar-mengajar. Hal tersebut bertujuan agar siswa

mampu mengolah segi-segi yang berkaitan dengan hidup imannya, dengan demikian

siswa mampu membangun dan membentuk imannya. Dalam proses pelaksanaan PAK

suasana kegiatan belajar dan mengajar perlu dibangun bersama-sama, sehingga

terciptalah suasana yang ramah, terbuka, bebas, dialogis, dan menyenangkan (Komkat

KWI, 1999: 9-10).

Proses pelaksanan PAK di sekolah lebih dikenal sebagai proses belajar dalam tiga

tahap. Tahap pertama menampilkan pengalaman hidup manusia terutama pengalaman

Page 31: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

13

hidup peserta didik dan fakta yang dapat membuka pemikiran (pengetahuan). Tahap

kedua pengolahan fakta atau pengalaman hidup manusia, terutama fakta dan pengalaman

hidup peserta didik yang dapat mendorong proses mengetahui dan memahami secara

lebih mendalam (penerapan). Tahap ketiga adalah pengolahan sehingga para peserta didik

dapat memiliki kemampuan untuk menerapkan dalam hidup konkretnya sehari-hari. Pada

tahap ini lebih dikenal dengan tahap menggumuli sehingga siswa dapat memiliki

kemampuan untuk menerapkan dalam kehidupan konkret sehari-hari (penghayatan atau

pengintegrasian). Proses pergumulan inilah yang menjadi salah satu unsur khas PAK dari

segi pelaksanaan, karena dalam proses pergumulan ini siswa diharapkan dapat

menemukan dan menyadari berbagai pengalaman hidupnya agar dapat

memperkembangkan hidupnya sebagai orang beriman (Dapiyanta, 2008: 24-25).

Dengan demikian melalui proses tersebut dapat memampukan manusia muda

untuk berpikir, merasakan, bertindak dan sebagainya. Kemampuan ini dapat

diperkembangkan melalui proses pelaksanaan PAK di sekolah. Pada dasarnya sekolah

ingin mencerdaskan manusia muda, ingin mendidik melalui pengajaran sehingga mampu

memperkembangkan pemikirannya untuk pembentukan diri, serta mampu bergumul

dengan permasalahan hidup yang dialami.

4. Kekhasan PAK di Sekolah

PAK di sekolah mempunyai kekhasan tersendiri jika dibandingan dengan bidang

studi yang lain. Kekhasan PAK dapat dilihat dari berbagai segi namun dalam pembahasan

ini penulis memilih dua segi pokok, yakni segi tujuan dan segi proses pelaksanaan. Kedua

segi pokok ini akan diuraikan sebagai berikut:

Page 32: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

14

a. Segi Tujuan

Pada bagian di atas telah dikatakan bahwa tujuan PAK di sekolah untuk

memperkuat iman dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional. Selain itu

dikemukakan juga tujuan PAK agar peserta didik memiliki pengetahuan yang lebih luas

dan mendalam, karena PAK di sekolah ingin mengupayakan pembentukan pribadi

manusia yang utuh dan menyeluruh sebagai pribadi manusia yang beriman (Setyakarjana,

1997: 9-11).

Salah satu yang menunjukkan kekhasan PAK dari segi tujuan adalah mengenai

tahap-tahap perkembangan kegiatan belajar yang ditinjau dari perkembangan segi

perilaku. Tahap-tahap perkembangan kegiatan belajar merupakan suatu proses yang

berkesinambungan untuk memperkembangkan iman peserta didik. Tahap-tahap

perkembangan tersebut mencakup segi untuk mengetahui, memahami, menerapkan, dan

mengintegrasikan antara pengetahuan dengan perilaku peserta didik (Setyakarjana, 1997:

105).

b. Segi Proses

Proses pelaksanaan PAK di sekolah memuat segi-segi tertentu yang perlu

diupayakan demi pencapaian tujuan PAK. Proses pelaksanaan PAK di sekolah lebih

dikenal sebagai proses belajar-mengajar untuk membentuk diri. Hal ini dikarenakan

proses pelaksanaan PAK di sekolah ditujukan kepada siswa demi pembentukan diri siswa.

Melalui proses pelaksanaa PAK tersebut diharapkan dapat membantu manusia muda

untuk berpikir, merasakan, bertindak dan sebagainya.

Melalui proses pelaksanaan PAK yang dikenal sebagai proses belajar membentuk

diri, peserta didik diajak untuk menggumuli hidupnya dan dilatih untuk hidup secara

bertanggung jawab sebagai orang beriman. Dalam proses pelaksanaan PAK dapat dilihat

Page 33: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

15

perubahan perilaku siswa yang ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar yang teratur,

terarah dan terencana. Kegiatan belajar siswa perlu diorientasikan pada sikap dan perilaku

hidupnya secara konkret, karena belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks

(Winkel, 1987: 35).

B. Pembinaan Iman Siswa

Dalam penulisan skripsi ini pembinaan iman siswa juga menjadi hal yang penting

untuk diperhatikan. Setelah menguraikan secara ringkas pengertian tentang Pendidikan

Agama Katolik, tujuan PAK, proses pelaksanaan PAK dan kekhasan PAK, maka penulis

akan membahas tentang pembinaan iman, khususnya tentang pembinaan iman bagi siswa

secara ringkas.

Pembinaan iman dapat dikatakan sebagai kegiatan yang diupayakan dalam PAK

demi memperkembangkan iman siswa. Kegiatan pembinaan iman bagi para siswa dapat

dilaksanakan melalui rekoleksi, retret, pendalaman iman camping rohani dan sebagainya.

Oleh karena itu pada bagian ini penulis akan menjelaskan arti pembinaan, arti iman, dan

arti pembinaan iman siswa.

1. Arti Pembinaan

Pembinaan dalam rumusan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pembinaan

berasal dari kata “bina”. Lebih lanjut dikatakan bahwa pembinaan mengandung tiga

pengertian yaitu : “(1) Pembinaan berarti ‘proses, perbuatan, cara membina’. (2)

Pembinaan berarti ‘perubahan, penyempurnaan’. (3) Pembinaan berarti ‘usaha, tindakan

dan kegiatan yang dilaksanakan berguna untuk memperoleh hasil yang lebih baik” (Tim

Penyusun KBBI, 1988: 117).

Page 34: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

16

Dari pengertian atau istilah pembinaan di atas, dapat dilihat bahwa istilah

pembinaan tidak hanya mempunyai satu arti melainkan ada beberapa arti. Pada

kenyataannya istilah pembinaan memang mempunyai pengertian yang berbeda-beda.

Perbedaan pengertian istilah pembinaan lebih disebabkan oleh konteks penggunaannya

atau sudut pandangan yang berbeda. Untuk lebih memperjelas arti pembinaan yang

dimaksud dalam karya tulis ini serta untuk memperluas pemahaman pengertian istilah

pembinaan, maka penulis akan mengutip dari beberapa ahli sebagai berikut.

A. M. Mangunhardjana (1986: 12) mengatakan yang dimaksud dengan pembinaan

adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan

mempelajari hal-hal yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang

menjalankannya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kerja yang

sedang dijalani secara lebih efektif.

Dari uraian di atas nampak bahwa pengertian pembinaan menurut A. M.

Mangunhardjana (1986: 12) berorientasai pada hal pokok yaitu pengetahuan kecakapan,

dan sikap manusia dalam usaha mencapai tujuan hidupnya. Melalui pembinaan, manusia

dapat dibantu untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan, serta dapat memperbaiki

sikapnya untuk mencapai tujuan hidup melalui kerja secara lebih efektif. Orang yang

menjalani pembinaan dapat memperdalam kemampuan, kecakapan dan pengetahuannya

yang sudah dimiliki dan dapat memperoleh kemampuan, kecakapan dan pengetahuan

baru yang belum dimiliki.

Drs. Philip Tangdilintin (1984: 12) mengemukakan bahwa :

Ciri utama pembinaan yang dimaksud di sini adalah bimbingan pastoral. Artinya, pembinaan merupakan perwujudan nyata keprihatinan Gereja akan kaum muda, untuk mengembangkan pribadi mereka sebagai manusia Kristiani. Pemikiran itu mencakup dua dimensi yakni dimensi vertikal (hubungan dengan yang Ilahi, Tuhan) dan dimensi horizontal (hubungan dengan sesama dan alam pada umumnya). Meskipun merupakan bagian integral dari pendidikan manusia yang

Page 35: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

17

menyeluruh, pembinaan yang dimaksud di sini bukan pendidikan formal dan karena itu harus lain dari pendidikan formal. Pengertian pembinaan menurut pandangan Drs. Philip Tangdilintin di atas

mempunyai ciri utama yang sangat jelas yaitu bimbingan pastoral yang bertolak dari

adanya keprihatinan Gereja terhadap kaum muda. Perlu diketahui bahwa Philip

Tangdilintin merupakan seorang tokoh yang banyak berkecimpung dalam masalah

pembinaan terutama pembinaan kaum muda dalam Gereja. Sebagai seorang tokoh yang

banyak berkecimpung dalam hal pembinaan iman, Tangdilintin merumuskan tujuan

pembinaan untuk memperkembangkan pribadi kaum muda sebagai subyek yang perlu

didampingi dan diarahkan. Dalam hal ini tujuan dari pembinaan adalah kepenuhan

perkembangan pribadi manusia dalam hubungannya dengan sesama, alam dan terutama

dengan Tuhan.

Dari pengertian istilah pembinaan menurut A. M. Mangunhardjana dan Drs. Philip

Tangdilintin di atas nampak jelas bahwa kedua tokoh ini melihat pembinaan dari sudut

pandang yang berbeda satu sama lain. Rumusan pengertian pembinaan menurut A. M.

Mangunhardjana lebih berorientasi pada pengetahuan, kemampuan dan sikap manusia

secara umum. Sedangkan rumusan pengertian pembinaan menurut Drs. Philip

Tangdilintin lebih berorientasi pada perkembangan pribadi manusia sebagai manusia

Kristiani. Meskipun demikian pembinaan menurut keduanya merupakan suatu hal yang

penting dalam kehidupan manusia. Dalam pembinaan orang tidak sekedar dibantu untuk

belajar secara teoritis saja, tetapi orang dibantu untuk belajar mempraktekkannya. Melalui

pembinaan orang juga dibimbing untuk mengenal dan mengembangkan kemampuannya,

agar dapat memanfaatkan pembinaan secara lebih berguna dalam hidup sehari-hari.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang dimaksud dalam karya tulis

ini lebih merupakan pendampingan atau bimbingan.

Page 36: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

18

2. Arti Iman

Iman merupakan karunia Tuhan sebagai dasar atau pedoman hidup manusia yang

tercermin dalam sikap, baik dalam sikap doa maupun sikap dalam menanggapi peristiwa-

peristiwa hidup secara bertanggung jawab. Iman di sini merupakan sikap dasar manusia

atas karunia Tuhan. Iman juga merupakan sikap batin manusia dalam bertindak, sehingga

tindakan manusia terarah dan mampu mewujudkan sikapnya secara konkrit kepada Allah

dengan sadar. Melalui iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah menyapa dan

memanggilnya. Dalam iman itu pula manusia menyerahkan diri kepada Allah. Iman

berarti jawaban atas panggilan Allah (KWI, 1996: 129).

3. Arti Pembinaan Iman Siswa

Berdasarkan batasan pengertian pembinaan dan iman seperti yang diuraikan di

atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pembinaan iman merupakan

pendampingan atau bimbingan untuk bersatu dengan Kristus yakni sebagai anggota

keluarga Kristus. Pembinaan iman tidak dibatasi oleh usia, karena manusia beriman

merupakan pemberian Tuhan dan selalu berada dalam hubungan dengan Tuhan selama

manusia masih hidup. Pembinaan iman merupakan usaha untuk membantu orang semakin

tumbuh dan berkembang dalam kehidupan iman dan menjadi serupa dengan Kristus (2

Kor, 3: 18). Usaha pembinaan untuk membantu dan mempermudah perkembangan iman

sesorang dengan menciptakan suasana hidup beriman, yakni bertingkah laku yang baik

terhadap siapapun dan di mana pun kita berada.

Pembinaan iman bertujuan membantu orang beriman agar iman mereka semakin

mendalam, agar mereka terlibat dalam dinamika hidup menggereja dan bermasyarakat

baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok. Pembinaan iman tidak pernah tercapai

secara sempurna selama manusia masih hidup di dunia. Dengan demikian pembinaan

Page 37: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

19

iman tidak akan pernah selesai di dunia ini, dan selama manusia masih hidup di dunia ini

berarti ia masih tetap memerlukan pembinaan iman demi perkembangan hidup

berimannya (Adisusanto, 2000: 9).

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pembinaan iman bagi siswa,

dalam hal ini siswa diusia remaja merupakan suatu pelayanan yang berkaitan dengan

hidup beriman untuk membantu para siswa, agar semakin tumbuh dan berkembang dalam

kehidupan penghayatan iman. Pembinaan iman bagi remaja untuk membantu mereka

yang baru berproses meninggalkan masa kanak-kanak ke masa remaja. Anak usia remaja

menyukai suasana santai, suasana yang bersifat menggembirakan, ada kebebasan, ada saat

bermain dan bernyanyi bersama, serta ada waktu untuk sharing yang menjadi peluang

bagi mereka untuk saling mencurahkan isi hati. Dengan demikian pembinaan iman bagi

remaja akan lebih tepat bila dikemas dalam suasana yang santai tetapi mendalam seperti

retret, rekoleksi, ziarah, camping rohani, dan sebagainya.

C. Pengertian Guru

Mendengar lagu “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” mengingatkan penulis pada guru-

guru yang telah mendidik penulis mulai dari SD sampai dengan SMA. Guru yang penulis

kenal merupakan sosok pribadi yang sederhana tetapi penuh tanggung jawab baik di

sekolah mupun dalam bermasyarakat. Sosok guru yang penulis kenal pun selalu mencoba

dan berusaha untuk membangun perilaku yang baik di mana pun ia berada. Dalam

menjalankan tugas dan perannya guru memiliki tanggung jawab yang besar yakni sebagai

pengelola kelas, sebagai suri teladan, dan sebagai pembimbing (Winkel, 2005: 221).

Mendengar kata guru mengingatkan juga kepada penulis tentang guru Pendidikan

Agama Katolik (PAK). Pribadi guru PAK yang penulis kenang mulai dari SD sampai

SMA, merupakan sosok guru yang sungguh-sungguh bertanggung jawab dalam

Page 38: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

20

melaksanakan tugasnya yakni sebagai pendidik iman, sebagai saksi iman, maupun

sebagai penanggung jawab iman (Setyakarjana, 1997: 69).

Supriyati, 2001: 17, mengungkapkan bahwa guru merupakan salah satu komponen

bangsa yang berada di garis depan dunia pendidikan Nasional, sebab guru berhadapan

langsung dengan tugas mendasar yakni mendidik dan memanusiakan manusia muda agar

manusia menjadi dewasa, cerdas, beradab dan berbudaya serta bermanfaat. Dalam

menjalankan tugas dan perannya guru harus bertanggung jawab terhadap sikap dan

tindakan serta perbuatannya sendiri.

Istilah GU-RU pada masyarakat Jawa berarti di-Gu-gu dan yang diti-RU. Digugu

berarti bahwa seorang guru bisa dipercaya kata-katanya, dan bisa dituruti oleh peserta

didiknya. Kemudian maksud dari ditiru bahwa sosok dari pribadi guru menjadi teladan

yang baik bagi para siswa di sekolah, selain itu sosok guru menjadi teladan dalam

kehidupan bermasyarakat (Sebastian, 1988: 138). Oleh karena itu pada bagian ini penulis

akan memaparkan peranan guru secara umum dan peranan guru Pendidikan Agama

Katolik.

1. Peranan Guru Secara Umum

Menurut Kunjana Rahardi (2005: 31), mengungkapkan opininya bahwa:

Ciri pertama, sosok guru harus benar-benar akomodatif terhadap rupa-rupa perubahan dan perkembangan pendidikan serta lingkungan yang terus bergulir terjadi. Ciri kedua, sosok guru harus sungguh-sungguh mampu mengembangkan dan membentuk dirinya sendiri secara terus-menerus dan sinambung dengan tanpa henti demi tugas pokok dan kejayaan profesi yang ditekuni. Ciri ketiga, sosok guru harus mampu memerankan diri sebagai pengajar sejati dan pendidik professional. Bukan semata-mata tukang mengajar yang mampu membina dan membimbing siswa dan mahasiswa agar menjadi intelektual sejati. Berdasarkan ungkapan di atas bahwa yang menjadi kekhasan bagi sosok guru

adalah mampu berefleksi bagi perkembangan profesi guru dan persoalan dalam bidang

Page 39: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

21

pendidikan. Berkaitan dengan ciri yang pertama bahwa guru memang harus mencermati

dan senantiasa menyesuaikan perubahan serta perkembangan yang terjadi baik terhadap

para siswa maupun terhadap kurikulum yang ada. Berkaitan dengan ciri yang kedua, guru

terus menerus mengadakan pengembangan dan pembentukkan diri. Hal ini dikarenakan

guru belum sepenuhnya menyadari dan melakukan pengembangan diri dalam

menjalankan tugasnya. Bertautan dengan ciri yang ketiga, guru harus mampu

memerankan diri sebagai pengajar dan pendidik profesional yang dapat membina dan

membimbing manusia muda menjadi intelektual.

UU No. 20 tahun 2003 pasal 39 dan 40 tentang sistem pendidikan Nasional

menyatakan dasar-dasar pengembangan tenaga pendidik yang profesional. Menjadi

tenaga pendidik (guru) bertugas menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan,

kreatif, dan dialogis. Guru sebagai jabatan profesional bertugas untuk memberi teladan,

menjadi pembimbing dan menjaga nama baik lembaga atau profesi sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Dengan demikian menjadi guru yang profesional adalah guru yang mampu

menyusun rencana belajar-mengajar, mengorganisir, menata, mengendalikan,

membimbing, dan membina terlaksananya proses belajar-mengajar secara relevan, efisien

dan efektif. Sebagai guru yang profesional harus menguasai situasi peserta didik, disiplin

ilmu atau materi pelajaran, wawasan kependidikan yang mendalam, dan menguasai

teknologi pendidikan. Oleh karena itu kompetensi seorang pendidik atau guru yang

profesional menjadi penting. Kompetensi atau kemampuan guru profesional dapat diamati

melalui latar belakang pengetahuan, penampilan atau performan, kegiatan yang

menggunakan prosedur dan teknik yang jelas, serta ada hasil yang akan dicapai dalam

pendidikan (Supriyati, 2001: 20).

Page 40: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

22

Pada bagian ini penulis menguraikan peranan guru secara umum yakni guru

sebagai pengelola kelas, guru sebagai contoh (suri teladan), dan guru sebagai

pembimbing.

a. Guru sebagai Pengelola Kelas

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola

kelas sebagai lingkungan belajar yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan

diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan. Pengawasan

terhadap lingkungan belajar dapat menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi

lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik merupakan lingkungan yang dapat

menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman, senang dan

kepuasan dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa diungkapkan bahwa kulitas dan kuantitas

belajar siswa di dalam kelas bergantung pada banyak faktor diantaranya adalah pribadi

guru, hubungan pribadi antara guru dan siswa di dalam kelas, kondisi umum dan suasana

di dalam kelas (Uzer Usman, 2008: 10).

Uzer Usman (2008: 10) mengungkapkan bahwa tujuan umum pengelolaan kelas

ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan

belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan secara khususnya,

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan

kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa

untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Guru sebagai pengelola kelas bertanggung jawab menjaga kedisiplinan di dalam

kelas dengan tujuan menciptakan suasana yang mendukung siswa untuk belajar. Dalam

menciptakan suasana yang mendukung guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar

sendiri, tetapi juga mengembangkan kebiasaan untuk diskusi kelompok. Guru hendaknya

Page 41: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

23

mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga peserta didik dapat belajar

secara mandiri dan berkelompok, percaya diri, terbuka untuk saling memberi dan

menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan mencari dan mengolah informasi

sendiri. Salah satu pengelolaan kelas yang baik adalah memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya, sedikit demi sedikit mengurangi sikap tergantung pada guru,

dengan kata lain siswa dilatih untuk bersikap mandiri dalam belajar (Winkel, 2005: 22).

b. Guru sebagai Contoh (Suri Teladan)

Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik harus

dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang

guru, atau dengan kata lain guru mempunyai peranan terhadap perubahan perilaku peserta

didik. Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh atau suri teladan bagi peserta didik,

karena pada dasarnya guru merupakan orang pada suatu komunitas yang diharapkan dapat

menjadi teladan, dengan kata lain guru bisa digugu dan ditiru (Hamzah. B. Uno, 2007:

17-18).

Sebagai suri teladan guru hendaknya senantiasa memberikan teladan yang baik

bagi para siswa. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku terlebih di

lingkungan sekolah. Dalam proses belajar-mengajar guru hendaknya mampu berefleksi

atas tindakannya dalam kehidupan sehari-hari demi perkembangan dan pengetahuan para

siswa. Dengan demikian jelas kiranya bahwa kepribadian guru sebagai suri teladan

menunjang proses belajar-mengajar di sekolah.

c. Guru sebagai Pembimbing

Peranan guru sebagai pembimbing untuk mengarahkan atau membimbing proses

belajar-mengajar siswa di sekolah. Guru sebagai pembimbing mempunyai peranan untuk

Page 42: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

24

memudahkan atau melancarkan pertumbuhan siswa. Dengan kata lain guru mengantarkan

siswa ke arah hasil pendidikan yang lebih tinggi mutunya, baik bagi siswa sendiri maupun

bagi masyarakat pada umumnya.

Hamzah B. Uno (2007: 17-18), mengungkapkan bahwa Guru hendaknya berperan

sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan dengan menyediakan berbagai

fasilitas belajar, pemberi bantuan bagi peserta yang mendapat kesulitan belajar, dan

pencipta kondisi yang merangsang dan menantang peserta untuk berpikir dan bekerja

(melakukan). Melalui ungkapan tersebut bisa dipahami bahwa guru sebagai pembimbing,

dapat mengarahkan dan memudahkan peserta didik selama proses belajar-mengajar

berlangsung.

Untuk menjalankan tugasnya sebagai pembimbing bagi para peserta didik, guru

perlu memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu. Sekurang-kurangnya guru

harus mempunyai kemampuan untuk memahami potensi yang ada pada diri siswa, dan

mengetahui faktor-faktor lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam merangsang

perkembangan siswa. Dalam setiap pelajaran guru hendaknya mampu mengusahakan

sumber belajar yang berguna, sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses

belajar-mengajar yang baik. Kemudian tidak lupa guru mencantumkan sumber bahan

(berupa karangan, buku, dokumen, Kitab Suci) dari mana bahan pelajaran tersebut

diambil untuk diolah dan diperkembangkan (Setyakarjana, 1997: 69).

2. Peranan Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Sekolah

Malino (20: 1981) menyatakan bahwa guru PAK merupakan pengantar proses

belajar dan memiliki persiapan yang sungguh-sungguh. Guru PAK merupakan seorang

pembina iman yang harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman iman

yang mendalam. Oleh karena itu seorang guru PAK dalam menjalankan tugasnya tidak

Page 43: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

25

hanya sebagai pengajar di depan kelas saat jam pelajaran, melainkan guru PAK

bertanggung jawab untuk menciptakan berbagai situasi yang memungkinkan para siswa

dapat belajar dan mencapai hasil yang baik. Guru PAK yang penulis maksud dalam

skripsi ini adalah para kaum awam.

Dalam proses belajar-mengajar guru PAK menciptakan relasi yang komunikatif

dan dialog aktif antara guru dengan siswa. Menjadi guru PAK juga harus memperhatikan

penampilannya dalam mengajar, penampilan guru PAK harus memperlihatkan keteguhan

dalam penghayatan perannya sebagai guru PAK di sekolah yakni berpakaian yang sopan

dan rapi. Guru PAK sebaiknya mampu dan siap berperan secara profesional di sekolah

dan di masyarakat. Di masyarakat guru PAK dituntut melakukan kontak kemanusiaan

dengan orang tua, dan berkomunikasi dengan anggota masyarakat sekitar.

Nina Komala (9: 1992) menyatakan bahwa guru PAK yang berasal dari lembaga

pendidikan diharapkan mampu menjalankan perannya dalam proses belajar mengajar dan

bekerjasama dengan rekan kerja, staf tata usaha dan kepala sekolah guna mencapai tujuan

pendidikan. Guru PAK dituntut pula untuk mengembangkan pribadi dan profesinya

secara terus menerus. Kualifikasi atau kemampuan guru PAK dapat dipahami melalui

kemampuan untuk menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola

kelas, menggunakan media, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi

belajar-mengajar, menilai prestasi siswa, dsb.

Dengan demikian kemampuan yang harus dimiliki guru PAK agar menjadi guru

PAK yang kompeten adalah sungguh-sungguh memperhatikan kurikulum dan materi

pelajaran yang akan disampaikan. Selain itu menjadi guru PAK berusaha untuk

berkatekese kemudian memberikan beberapa hafalan kepada peserta didik agar materi

yang disampaikan bisa dipahami dan diingat. Menjadi guru PAK di sekolah senantiasa

dihadapkan pada beberapa kenyataan di luar kemampuan untuk mengatasinya, misalnya

Page 44: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

26

menghadapi peserta didik yang berbeda-beda agamanya dan jumlah siswa yang beragama

Katolik hanya sedikit. Oleh karena itu apabila guru PAK akan berkatekese tidak harus

berkatekese di sekolah.

Pada bagian ini penulis akan memaparkan peranan guru PAK sebagai pendidik

iman, guru PAK sebagai saksi iman dan guru PAK sebagai penanggung jawab pembinaan

iman siswa di sekolah.

a. Guru PAK sebagai Pendidik Iman di Sekolah

Tugas guru PAK lebih dari sekedar mengajar di dalam kelas. Guru PAK

mempunyai tugas khusus yaitu sebagai pendidik iman bagi para siswa. Tugas guru PAK

sebagai pendidik iman di sekolah mempunyai tantangan yang berat, karena disatu pihak

guru PAK menjadi seorang teman bagi siswa namun dilain pihak guru PAK harus

menuntun siswa untuk mencapai tingkat kehidupan manusiawi yang lebih sempurna. Oleh

karena itu disamping bersikap empatik (menyelami alam pikiran dan perasaan siswa),

guru PAK juga menjadi seorang inspirator yang memberikan semangat kepada siswa

untuk berkembang menjadi orang beriman yang baik (Winkel, 2005: 221).

Sebagai pendidik iman guru PAK perlu berusaha agar kabar gembira Kerajaan

Allah tetap menjadi isi pewartaan dalam proses belajar-mengajar. Hal tersebut bertujuan

supaya peserta didik semakin mengenal Kristus dan semakin erat dalam berhubungan

dengan Kristus. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik iman, guru PAK harus

berusaha agar kabar gembira tentang Kerajaan Allah sungguh-sungguh menggema dalam

kehidupan peserta didik dan mempengaruhi semua aspek kehidupannya seperti usia,

kebudayaan, mentalitas, cara berpikir peserta didik, dsb. Oleh karena itu guru PAK

sebagai pendidik iman dalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan dan mengingat

situasi konkret kehidupan peserta didik (Setyakarjana, 1997: 4).

Page 45: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

27

b. Guru PAK sebagai Saksi Iman di Sekolah

Peranan guru PAK di sekolah tidak hanya sebagai tenaga pendidik iman yang

ditugaskan untuk mengajar saja, tetapi juga sebagai saksi iman. Guru PAK mempunyai

identitas tersendiri dalam melaksanakan tugasnya. Identitas guru PAK nampak melalui

cara memberikan kesaksian iman sebagai Umat Allah di dalam Gereja melalui bidang

pekerjaannya. Tindakan-tindakan nyata sebagai kesaksian iman dari guru PAK, misalnya

dengan menunjukkan displin kerja, memperhatikan para siswa yang tertindas atau

tertekan, memperjuangkan keadilan dan sebagainya.

Sebagai saksi iman di sekolah seorang guru PAK hendaknya menyadari

kerasulannya dengan tekun, untuk mengusahakan pendidikan moral dan keagamaan bagi

para siswa. Melalui kegiatan kerasulannya tersebut guru PAK menyampaikan ajaran

keselamatan kepada para siswa dan membimbing iman mereka. Oleh karena itu dalam

menyampaikan ajaran keselamatan, guru PAK memberi kesaksian hidupnya secara

konkret. Tindakan-tindakan nyata dari seorang guru PAK jauh lebih penting dari pada

hanya teori. Semakin lengkap kesaksian konkret yang dapat diberikan oleh guru PAK,

maka guru PAK akan semakin dipercaya dan dicontoh oleh para siswa (GE, art. 7).

Dalam Dokumen Konsili Vatikan II dikatakan bahwa semua para awam baik pria

maupun wanita, yang terhimpun dalam Umat Allah dan berada dalam satu Tubuh Kristus

di bawah satu kepala, tanpa kecuali dipanggil untuk sebagai anggota yang hidup

menyumbangkan segenap tenaga yang mereka terima berkat kebaikan Sang Pencipta dan

rahmat Sang Penebus demi perkembangan Gereja serta pengudusan Allah terjadi terus

menerus. Dengan demikian semua orang khususnya para kaum awam yang mengemban

kewajiban mulia sebagai guru PAK, harus sungguh-sungguh melaksanakan karya

keselamatan Gereja yakni memberi kesaksian hidupnya sebagai orang beriman baik

Page 46: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

28

dalam hidup bersama para siswa di sekolah, maupun dalam hidup bersama orang lain di

lingkungan tempat tinggalnya (LG, art. 33).

c. Guru PAK sebagai Penanggung Jawab Pembinaan Iman Siswa di Sekolah

Sudah diuraikan pada bagian terdahulu bahwa peranan guru PAK antara lain

sebagai tenaga pendidik di sekolah dan juga sebagai saksi iman di sekolah. Uraian berikut

ini dimaksudkan oleh penulis untuk memahami secara khusus peranan guru PAK sebagai

penanggung jawab pembinaan iman siswa di sekolah. Sebagai penanggung jawab

pembinaan iman siswa di sekolah, seorang guru PAK dituntut memiliki sikap

pengorbanan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena pembinaan iman siswa di sekolah

tidak hanya dilaksanakan melalui berbagai kegiatan PAK saja, tetapi juga melalui

berbagai kegiatan pembinaan iman di luar PAK atau di luar jam-jam pelajaran di sekolah.

Peranan guru PAK sebagai penanggung jawab pembinaaan iman siswa di sekolah,

yang dimaksud dalam karya tulis ini lebih berkaitan dengan berbagai kegiatan pembinaan

iman di luar PAK seperti rekoleksi, retret, pendalaman iman, camping rohani, dsb. Untuk

menjalankan peran sebagai pembina iman guru PAK tidak hanya bekerja seorang diri

seperti halnya dalam mengajar PAK, tetapi guru PAK dapat melibatkan orang lain untuk

bekerja bersama-sama tim. Guru PAK dapat melibatkan para pendidik Katolik dan

karyawan Katolik yang ada di sekolah. Guru PAK dapat juga melibatkan orang tua para

siswa dan orang lain yang berkehendak baik untuk melaksanakan pembinaan iman bagi

siswa. Selain itu para orang tua perlu dilibatkan dalam usaha mendorong dan memberi

ijin kepada putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman yang

diselenggarakan (GE, Art. 3).

Agar dapat berperan sebagai penanggung jawab pembinaan iman siswa di sekolah,

maka guru PAK sendiri haruslah seorang yang matang dalam iman dan memiliki perasaan

Page 47: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

29

bertanggung jawab. Guru PAK di sekolah dituntut juga untuk memiliki semangat

pengabdian dalam melaksanakan tugasnya, oleh karena itu guru PAK perlu menyadari

bahwa dirinya adalah penanggung jawab pembinaan iman bagi siswa di sekolah. Guru

PAK perlu memiliki sikap untuk melayani dan menghayati perannya sebagai suatu

penggilan. Panggilan menjadi guru PAK merupakan rencana Allah yang mengarahkan

pikiran guru PAK, untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh sehingga

membantu para siswa tumbuh dan berkembang menjadi manusia paripurna atau manusia

beriman (GS, art. 11).

Page 48: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

30

BAB III

GAMBARAN UMUM PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG

A. Gambaran Umum SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis baik secara langsung, maupun

berdasarkan hasil sharing dari beberapa siswa di SMA Yos Sudarso, Metro lampung

bahwa jumlah guru PAK di SMA tersebut ada tiga orang dan para guru PAK tersebut

merupakan kaum awam semua. Dalam menjalankan tugasnya kurang menghayati

peranannya terhadap pembinaan iman siswa. Para guru PAK di SMA tersebut

berpandangan bahwa pembinaan iman merupakan tugas para imam, kaum biarawan

mapun biarawati. Proses belajar mengajar PAK di SMA tersebut memang berjalan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan, namun untuk kegiatan pembinaan iman bagi para

siswa belum sepenuhnya mendapat perhatian, walaupun kegiatan pembinaan iman di luar

PAK dilaksanakan dua kali dalam satu tahun.

Dalam buku “Yos Sudarso The Big Family” sebagai panduan uraian tentang

gambaran umum situasi SMA Yos Sudarso, Metro Lampung yang meliputi sejarah

singkat berdirinya SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, visi, misi, dan peraturan tata

tertib SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Maka pada bagian ini penulis akan

menguraikan bagian tersebut secara lebih jelas.

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

Pada tahun 1965 situasi Negara kurang menguntungkan bagi umat beragama,

keadaan masyarakat sangat menderita dan terkekang. Pada jaman tersebut bisa dikatakan

bahwa masyarakat sangat miskin dan bodoh. Maka berkumpullah tokoh-tokoh Kristiani

Page 49: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

31

kota Metro. Para tokoh tersebut berpikir sangat sederhana, yakni ingin membantu

mencerdaskan bangsa dengan karyanya dibidang pendidikan dan ikut serta dalam

memperdalam iman Katolik dengan cita-cita ingin memperluas Kerajaan Surga. Maka

dengan ijin pendirinya No. 2242/ I. 52. B/ 4/ 1991 tanggal 5 Agustus 1991 dan berlaku

sejak tanggal 1 Juni 1965 berdirilah SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

Awal pendirian SMA Yos Sudarso, Metro Lampung masih menumpang di SD

Xaverius Metro dengan jumlah siswa saat itu ada 35 orang. Tahun 1966 menjadi 85 orang

tahun ke-3 yakni tahun 1967 menjadi 125 orang dengan lulusan pertama tahun 1968 ada

99 orang. Tahun 1980 SMA Yos Sudarso Metro pindah lokasi di Jalan Gunung Lawu 21

Polos Yosodadi. Semakin tahun SMA Yos Sudarso semakin banyak diminati oleh pelajar.

Mulai tahun 1999 mengalami kejayaan serta terkenal dengan kedisiplinannya. Bahkan

sampai sekarang masih banyak diminati oleh para pelajar, jumlah kelulusan hingga saat

ini mencapai 9020 orang yang tersebar di Propinsi Lampung dan sekitarnya.

2. Visi SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

Mewujudkan SMA Yos Sudarso sebagai lembaga pendidikan yang membentuk

pribadi yang manuju tata kehidupan bersama yang unggul dalam intelektual, spiritual,

humanis dan terampil.

3. Misi SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

a. Menciptakan komunitas sekolah yang hidup berlandaskan cinta kasih.

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa berkembang

secara optimal sesuai dengan potensinya.

Page 50: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

32

c. Menyelenggarakan pembelajaran sebagai upaya membentuk manusia muda yang

memiliki kematangan emosi, berelasi, bersahabat sehingga memiliki rasa toleransi,

suka menolong dan cakap berkomunikasi.

d. Menyelenggarakan pendidikan dengan pelatihan keterampilan.

e. Menyelenggarakan pendidikan untuk semua orang.

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.

4. Peraturan Tata Tertib SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

Berikut ini beberapa peraturan tata tertib yang disusun, dimaksudkan sebagai

upaya untuk menjamin tercapainya keamanan, ketertiban, ketentraman dan kedamaian di

lingkungan sekolah sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan penyelenggaraan

sekolah.

a. Kehadiran di Sekolah

• Para siswa hadir di sekolah sepuluh menit sebelum jam belajar dimulai jam 07.15

WIB.

• Dalam hal terlambat, siswa perlu melapor kepada Kepala Sekolah atau guru piket atau

pun kepada petugas atau karyawan sekolah untuk memperoleh ijin mengikuti

pelajaran.

• Dalam hal berhalangan hadir, siswa perlu mengirim surat permohonan ijin tidak

masuk sekolah dengan sepengetahuan orang tua atau wali, serta mengirim surat

keterangan dokter jika siswa sakit.

• Dalam hal meninggalkan kompleks sekolah: untuk sementara, perlu ijin kepada guru

piket. Untuk pulang perlu ijin kepada wakil kepala sekolah.

Page 51: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

33

b. Penampilan di Sekolah

• Para siswa wajib berpakaian seragam sekolah dengan rapih dan bersih. Hari Senin s.d.

Kamis menggunakan baju putih berlengan pendek dan bawahan atau celana panjang

warna abu-abu. Hari Jumat dan Sabtu, menggunakan seragam pramuka.

• Baju seragam dilengkapi dengan badge OSIS dan tanda lokasi.

• Celana atau rok seragam dilengkapi dengan ikat pinggang hitam.

• Rambut disisir rapih dan bagi putra dipotong pendek (tidak gondrong).

• Siswa tidak perlu mengenakan perhiasan dan siswa putri cukup bertata rias sederhana.

c. Kegiatan Belajar-Mengajar

• Setiap hari kegiatan belajar-mengajar dimulai jam 07.15 WIB, diawali dengan doa

bersama dan jam terakhir ditutup juga dengan doa bersama di bawah pimpinan guru.

• Semua siswa wajib mengikuti semua mata pelajaran yang ditentukan oleh kelasnya.

Untuk kegiatan ekstra kurikuler yang ditentukan harus dilaksanakan dengan penuh

perhatian dan penuh kesungguhan.

• Kegiatan belajar-mengajar sedapat mungkin dilaksanakan dengan memberdayakan

buku (paket) yang tersedia di perpustakaan yang masih relevan.

• Dalam hal pelajaran olah raga praktik, siswa mengenakan seragam olah raga atau kaos

yang ditentukan.

B. Metodologi Penelitian

Untuk mengetahui situasi umum peranan guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung, penulis mengadakan penelitian terlebih dahulu. Adapun metodologi peneltian

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 52: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

34

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat terlaksananya PAK di SMA

Yos Sudarso, Metro Lampung.

b. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk pembinaan iman siswa di

SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

c. Mengetahui seberapa jauh guru PAK dalam menjalankan peranannya terhadap

pembinaan iman siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

2. Manfaat Penelitian

a. Memperoleh keterangan mengenai faktor yang menghambat dan faktor yang

mendukung kegiatan PAK bagi siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

b. Memperoleh keterangan mengenai peran guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung.

c. Memperoleh keterangan mengenai kegiatan pembinaan iman yang dilaksanakan untuk

para siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

menggunakan metode survey. Jenis penelitian kualitatif juga disebut sebagai metode

etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di

bidang antropologi budaya. Penelitian kualitatif dilakukan pada obyek yang alamiah,

yaitu obyek yang berkembang apa adanya tidak dimanipulasi oleh peneliti (Sugiyono,

2007: 8).

Saifudin Azwar (2009: 5) menyatakan bahwa penelitian kulitatif adalah penelitian

yang lebih menekankan analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada

Page 53: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

35

analisa terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan

logika ilmiah. Dalam penelitian kualitatif penekannya lebih pada proses. Dalam penelitian

kualitatif ada berbagai metode yang bisa digunakan antara lain dengan wawancara,

kuesioner, pengamatan, pemanfaatan dokumen.

Adapun alasan penulis memilih jenis penelitian ini karena penekanannya pada

kualitas dengan lebih mementingkan proses dari pada hasil penelitian. Melalui penelitian

kualitatif ini penulis terlibat secara langsung dalam proses penelitian, hal ini menjadi

suatu tantangan tersendiri bagi penulis untuk berproses bersama responden di mana

penelitian diadakan, dan menyesuaikan diri dengan kenyataan-kenyataan yang ada di

lapangan.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 s.d. 30 Mei 2009 di SMA Yos

Sudarso, Metro Lampung.

5. Responden Penelitian

Siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung periode tahun ajaran 2008-

2009 seluruhnya berjumlah 209 orang, yang terbagi menjadi 6 kelas yakni mulai dari

kelas X-1 s.d kelas X-6. Jumlah siswa kelas X-1 ada 36 orang, kelas X-2 ada 35 orang,

kelas X-3 ada 33 orang, kelas X-4 ada 35 orang, kelas X-5 ada 34 orang, dan kelas X-6

ada 36 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2008: 218). Berhubung pada hari penelitian kelas yang siap untuk diteliti

hanya kelas X-2 dan X-4, maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 yang

Page 54: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

36

berjumlah 35 siswa dan kelas X-4 yang berjumlah 35 siswa di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini ada 70 siswa.

6. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang hendak diteliti yakni peranan guru

PAK dan pembinaan iman siswa. Namun dalam variabel juga terdapat identitas responden

yang dicantumkan sebelum masuk pada bagian pertanyaan untuk penelitian.

Tabel I. Variabel Penelitian

No Variabel yang diungkap

Aspek yang diungkap No Item

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Peranan Guru

PAK a. Hidup keagaaman siswa b. Motivasi sekolah di SMA Yos

Sudarso-Metro c. Guru PAK dalam mengajar d. Sarana yang digunakan e. Metode yang digunakan f. Keterlibatan siswa saat PAK

berlangsung g. Materi yang disampaikan oleh

guru PAK h. Guru menggunakan buku

pegangan saat pelajaran i. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya j. Suasana yang dirasakan saat PAK

berlangsung k. Penampilan guru PAK dalam

mengajar l. Guru PAK yang baik merupakan

guru yang bisa menjadi sahabat bagi para siswa

m. Sebelum dan sesudah pelajaran PAK berdoa terlebih dahulu

n. Usulan untuk meningkatkan kualitas guru PAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Pembinaan Iman Siswa

a. Pembinaan iman yang paling disukai

b. Pelaksanaan pembinaan iman di sekolah

c. Manfaat pembinaan iman

15

16

17

1 1 1

Page 55: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

37

d. Pengaruh PAK terhadap pembinaan iman

e. Kesulitan atau hambatan dalam mengikuti PAK

f. Hal-hal yang mendukung terlaksananya PAK

18

18

19

1 1 1

Jumlah item keseluruhan 20

7. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner

merupakan bentuk instrumen pengumpulan data yang mudah digunakan. Data yang

diperoleh melalui penggunaan kuesioner adalah data yang dikategorikan sebagai data

faktual. Kuesioner dalam penelitian bersifat semi tertutup artinya setiap pertanyaan telah

disediakan jawaban yang dapat dipilih, tetapi juga memberi peluang kepada responden

untuk menyampaikan usulan-usulan (Saifudin Azwar, 2009: 101).

8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam

pengumpulan data penulis melakukan reduksi, yaitu menganalisa data secara keseluruhan

dan bagian terkecil dalam data yang memiliki makna dikaitkan dengan masalah

penelitian. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang

telah disiapkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk menemukan arti data-data dengan

cara menarik hubungan-hubungan sesuai dengan permasalahan yang ingin dijawab dalam

penelitian ini (Moleong, 2007: 288).

C. Hasil Penelitian

Dari 70 kuesioner hasil penelitian yang diseleksi dari kelas X-2 dan X-4, yang

memberikan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan penelitian ada 7 orang, dan ada 3

Page 56: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

38

jawaban kuesioner yang dikembalikan namun dalam keadaan rusak. Jadi jumlah

keseluruhan jawaban kuesioner yang diteliti ada 60 orang. Adapun hasil penelitian

termuat dalam tabel-tabel berikut:

Tabel 2. Identitas Responden (N = 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 1 Umur

- 15 tahun - 16 tahun - 17 tahun

13 40 7

21,67 66,67 11,66

2 Jenis kelamin - Laki - Perempuan

22 38

36,66 63,34

3 Kelas - X-2 - X-4

30 30

50 50

4 Agama - Katolik - Kristen - Hindu - Budha - Islam

13 6 4 3 34

21,66

10 6,67

5 56,67

5 Alamat - Raman Utara - Metro - Lampung Timur

2 46 12

3,33 76,67

20 Jumlah responden dalam penelitian ini ada 60 siswa, yang terdiri dari kelas X-2

30 siswa dan X-4 30 siswa. Berdasarkan jenis kelamin jumlah responden paling

banyak adalah perempuan, jumlah laki-laki memang lebih sedikit. Sebagian besar

responden berusia 16 tahun, dan yang paling sedikit berusia 17 tahun ada 7.

Responden yang berusia 17 tahun ada kemungkinan bahwa mereka pernah tidak naik

kelas atau karena pindah sekolah.

Jumlah terbesar responden beragama Islam ada 34 siswa (56,67%), selebihnya

beragama Katolik ada 13 siswa (21,66%), paling sedikit agama Budha yaitu ada 3

Page 57: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

39

siswa (5%). Responden sebagian besar berasal dari kota Metro yakni 46 siswa

(76,67%).

Tabel 3. Latar Belakang Keluarga Responden (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 1 Hidup keagamaan keluarga responden

a. Semua Katolik b. Sebagian Katolik c. Hanya saya yang Katolik d. Orang Tua saja yang Katolik e. Lain-lain (Islam, Hindu, Budha)

12 8 - -

40

20

13,34 - -

66,66 Sebagian besar responden berasal dari berbagai macam agama baik Islam,

Hindu, Budha ada 40 (66,66%), dan responden yang beragama Katolik ada 12 (20%).

Telah dijelaskan di atas bahwa, SMA Yos Sudarso, Metro Lampung merupakan

sekolah yayasan Katolik. Namun sebagian besar siswa yang berminat di SMA

tersebut beragama Non-Katolik.

Tabel 4. Motivasi Sekolah di SMA Yos Sudarso-Metro (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 2 Motivasi sekolah di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung a. Disuruh orang tua b. Diajak teman c. Mutu pendidikannya bagus d. Ingin memperoleh pelajaran agama Katolik lebih mendalam

18 4 34 4

30 6,67 56,66 6,67

Jumlah terbesar reponden menyatakan bahwa motivasi memilih sekolah di SMA

Yos Sudarso, Metro Lampung karena mutu pendidikannya bagus ada 34 (56,66%).

Jumlah responden paling sedikit mengatakan karena diajak teman dan ingin

memperoleh pelajaran agama Katolik ada 4 (6,67%). Dari data ini penulis dapat

Page 58: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

40

menyimpulkan bahwa kebanyakan siswa memilih untuk bersekolah di SMA ini

karena mutu pendidikannya yang bagus.

Tabel 5. Guru PAK dalam Mengajar (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 3 Guru PAK dalam mengajar

a. Sangat kreatif b. Kreatif c. Cukup kreatif d. Tidak Kreatif

18 25 17 -

30

41,67 28,33

-

Jumlah terbesar 25 (41,67%), responden mengatakan bahwa guru PAK

dalam mengajar kreatif. Tidak ada satu pun responden yang menyatakan guru

Pendidikan Agama Katolik dalam mengajar tidak kreatif.

Tabel 6. Sarana, Metode (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 4 Sarana yang digunakan

a. Sangat menarik b. Menarik c. Cukup menarik d. Tidak menarik

9 31 20 -

15

51,66 33,34

- 5 Metode yang digunakan

a. Tanya-jawab b. Diskusi kelompok c. Sharing d. Ceramah

11 1 29 19

18,33 1,67 48,34 31,66

Sarana yang digunakan guru PAK dalam mengajar menurut sebagian besar

responden menarik ada 31 (51,66%). Kemudian mengenai metode yang digunakan

dalam mengajar menurut sebagian besar responden 29 (48,34%) adalah metode

sharing dan paling sedikit responden mengatakan diskusi kelompok 1 (1,67%).

Page 59: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

41

Tabel 7. Kegiatan PBM Pelajaran Agama Katolik (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 6 Keterlibatan siswa saat PAK berlangsung

a. Sangat aktif b. Aktif c. Cukup aktif d. Tidak aktif

3 27 29 1

5 45

48,33 1,67

7 Materi yang disampaikan oleh guru PAK a. Sangat mudah dipahami b. Mudah dipahami c. Cukup dipahami d. Sulit dipahami e. Kosong

2 31 24 1 2

3,34 51,66

40 1,66 3,34

8 Guru PAK menggunakan buku pegangan saat pelajaran a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2 5 43 10

3,34 8,33 71,67 16,66

9 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk Bertanya a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25 20 14 1

41,66 33,34 23,34 1,66

10 Suasana yang dirasakan saat PAK berlangsung a. Senang b. Tidak senang c. Jenuh d. Bosan e. Kosong

40 2 13 1 4

66,66 3,34 21,67 1,66 6,67

11 Penampilan secara fisik guru PAK dalam mengajar a. Setuju b. Sangat setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju

47 6 4 3

78,33

10 6,67

5

12 Guru PAK yang baik merupakan guru yang bisa menjadi sahabat bagi para siswa a. Setuju b. Sangat setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju

38 22 - -

63,33 36,67

- -

13

Sebelum dan sesudah pelajaran PAK berdoa terlebih dahulu a. Selalu b. Sering

12 5

20 8,33

Page 60: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

42

(1) (2) (3) (4) c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah 12 31

20 51,67

Mengenai keterlibatan siswa di kelas selama PAK berlangsung, sebagian

besar responden menjawab cukup aktif ada 29 (48,33%) dan yang menjawab tidak

aktif 1 orang (1,67%). Jumlah terbesar responden mengatakan materi pelajaran

agama Katolik mudah dipahami yakni 31 (51,66%), dan jumlah paling sedikit

mengatakan sulit untuk dipahami ada 1 (1,66%). Jumlah terbesar responden

mengatakan guru dalam mengajar kadang-kadang menggunakan buku pegangan

ada 43 (71,67%) dan ada 2 (3,34) responden yang mengatakan selalu.

Sebagian besar responden mengatakan guru selalu memberi kesempatan

untuk bertanya ada 25 (41,66%), dan 1 (1,66%) responden yang mengatakan tidak

pernah. Jumlah terbesar responden 40 (66,66%) mengatakan mereka merasa

senang saat PAK berlangsung dan ada 1 (1,66%) responden yang mengatakan

bosan. Mengenai penampilan guru dalam mengajar membantu siswa untuk

memahami materi PAK, sebagian besar responden menjawab setuju ada 47

(78,33%), dan 3 (5%) yang mengatakan tidak setuju. Mengenai guru agama yang

baik merupakan guru yang bisa menjadi sahabat siswa, sebagian besar responden

menjawab setuju ada 38 (63,33%). Jumlah terbesar responden mengatakan

sebelum dan sesudah pelajaran tidak pernah berdoa ada 31 (51,67%), dan 5

(8,33%) responden yang mengatakan sering.

Tabel 8. Pembinaan Iman (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 14

Pembinaan iman yang paling disukai a. Rekoleksi b. Retret

3 6

5 10

Page 61: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

43

(1) (2) (3) (4) c. Ziarah

d. Camping Rohani e. Kosong

16 12 23

26,66 20

38,34 15 Pelaksanaan kegiatan pembinaan iman di sekolah

a. 2 tahun sekali b. 1 tahun sekali c. 1 tahun 2 kali d. lain-lain e. Kosong

- 7 21 14 18

-

11,66 35

23,34 30

16 Manfaat pembinaan iman a. Sangat membantu perkembangan hidup b. Membantu perkembangan hidup c. Cukup membantu perkembangan hidup d. Tidak membantu perkembangan hidup

29 19 11 1

48,33 31,67 18,34 1,66

17 Pengaruh PAK terhadap pembinaan iman a. Sangat bertambah b. Bertambah c. Cukup bertambah d. Tidak bertambah e. Kosong

4 34 10 8 4

6,67 56,66 16,66 13,34 6,67

Sebagian besar responden mengatakan pembinaan iman yang paling disukai

responden adalah ziarah ada 16 (26,66%), dan sebagian besar responden tidak

menjawab atau mengosongkan pilihan yang telah disediakan dalam lembar soal.

Hal ini dikarenakan jumlah responden yang paling banyak beragama non-Katolik,

sehingga mereka kurang mengenal bentuk-bentuk kegiatan rohani tersebut.

Jumlah terbesar responden mengatakan pembinaan iman dilaksanakan 1 tahun 2

kali ada 21 (35%), dan paling sedikit responden mengatakan setahun sekali 7

(11,66%). Jumlah terbesar responden mengatakan pembinaan iman di sekolah

sangat membantu perkembangan hidup ada 29 (48,33%), dan jumlah paling

sedikit mengatakan pembinaan iman tidak membantu perkembangan hidup 1

(1,66%). Jumlah terbesar responden mengatakan Pendidikan Agama Katolik

membantu memperkembangkan iman siswa 34 (56,66%), dan yang paling sedikit

mengatakan sangat bertambah 4 (6,67%).

Page 62: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

44

Tabel 9. Hambatan dan Hal-hal yang Mendukung Pelajaran Agama Katolik (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 18 Kesulitan atau hambatan dalam mengikuti PAK

a. Bosan dan jenuh b. Agama yang non Katolik sulit memahami c. Bahasa kurang dimengerti d. Sulit konsentrasi e. Lain-lain

9 6 8 4 33

15 10

13,33 6,67 55

19 Hal-hal yang mendukung terlaksananya PAK a. Status dan yayasan b. Saling mengerti dan peduli c. Minat dan kesadaran d. Guru menyampaikan materi mudah dipahami

dan disiplin e. Lain-lain

9 4 4 13

30

15

6,67 6,67 21,66

50

Jumlah responden yang menyatakan ada kesulitan atau hambatan pada saat

PAK berlangsung karena bosan dan jenuh ada 9 (15%). Paling sedikit responden

mengatakan sulit untuk konsentrasi ada 4 (6,67%). Hal ini dikarenakan mayoritas

responden beragama non-Katolik sehingga sulit untuk memahami.

Jumlah terbesar responden yang mengatakan hal-hal yang mendukung

terlaksananya PAK karena guru PAK menyampaikan materi mudah dipahami dan

disiplin ada 13 (21,66%). Jumlah responden paling sedikit mengatakan karena ada

sikap untuk saling mengerti dan peduli ada 4 (6,67%). Selain itu ada 30 (50%)

responden yang mengatakan berbagai macam jawaban yang berbeda-beda.

Tabel 10. Usulan Siswa Terhadap (N= 60)

No Jawaban Responden Jumlah % (1) (2) (3) (4) 20 Usulan untuk meningkatkan kualitas guru PAK

a. Lebih kreatif, tetap semangat, dan pengertian b. menghayati kegiatan pembinaan iman dan

lebih diperbanyak lagi kegiatan pembinaan iman di luar jam pelajaran

c. Guru berinteraksi lebih dekat dengan siswa d. Sering berdoa bersama dan ziarah e. Lain-lain

14 7 3 2 34

23,34 11,66

5

3,33 56,67

Page 63: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

45

Jumlah terbesar responden mengusulkan guru lebih kreatif, tetap semangat,

dan pengertian ada 14 (23,34%). Jumlah responden paling sedikit mengusulkan

bahwa sering berdoa bersama dan ziarah ada 2 (3,33%). Selain itu ada 34

(56,67%) responden yang memberikan berbagai macam usulan yang berbeda-beda

dan bukan merupakan jawaban yang dimaksudkan dalam penelitian.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari jawaban responden melalui kuesioner yang telah

dibagikan, telah diperoleh 60 responden yakni siswa kelas X-2 yang berjumlah 30 dan

siswa kelas X-4 yang berjumlah 30. Pada bagian ini penulis akan menuliskan hasil

penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung:

a. Motivasi Sekolah di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

Sebagian besar reponden menyatakan bahwa motivasi memilih sekolah di SMA

Yos Sudarso, Metro Lampung karena mutu pendidikannya yang bagus ada 34 siswa

(56,66%). Berdasarkan jawaban para responden, penulis dapat menyimpulkan bahwa

SMA Yos Sudarso, Metro Lampung memiliki mutu pendidikan yang bagus. Selain itu di

SMA tersebut sangat menekankan kedisiplinan. Mutu pendidikannya yang bagus dapat

dibuktikan banyaknya piala prestasi perlombaan maupun piagam penghargaan yang di

peroleh. Walaupun jumlah terbesar siswa yang berminat sekolah di SMA tersebut

beragama non-Katolik, Pendidikan Agama Katolik tetap dinomor satukan.

b. Guru PAK dalam Mengajar

Mengenai guru PAK dalam mengajar, sebagian besar responden mengatakan

kreatif ada 25 siswa (41,67%), dan tidak ada responden yang mengatakan guru tidak

Page 64: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

46

kreatif. Berdasarkan penelitian dan pengamatan penulis, guru PAK memang kreatif dalam

menyampaikan materi. Beliau bisa menyampaikan materi tidak hanya monoton dengan

dogma-dogma ajaran Katolik saja, tetapi juga memadukan realita yang ada pada jaman

sekarang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, terlebih menghadapi siswa yang

berbeda-beda agamanya. Selain itu guru PAK membuat penilaian atas berhasil atau

tidaknya pengajaran yang telah dilaksanakan dalam bentuk tugas.

c. Sarana dan Metode

Jumlah terbesar responden mengatakan sarana yang digunakan oleh guru PAK

dalam mengajar menarik ada 31 siswa (51,66%). Melihat dari jawaban responden sarana

yang digunakan memang menarik bagi mereka. Menjadi suatu tantangan bagi guru PAK

ketika menghadapi jumlah siswa yang berbeda-beda agamanya, bahkan yang paling

banyak adalah agama Non-Katolik. Menghadapi situasi yang demikian, guru PAK dalam

menyampaikan materi sungguh-sungguh mempersiapkan dengan kreatif, agar siswa tidak

mudah bosan atau jenuh sehingga materi yang disampaikan oleh guru PAK mudah

dipahami oleh siswa. Salah satu contohnya guru PAK membawakan majalah atau koran

sebagai sarana dalam mengajar, dan diperlihatkan kepada para siswa ketika jam pelajaran

agama berlangsung. Guru PAK juga menyuruh para siswa untuk menuliskan inspirasi

atau kreatifitas mereka dalam bentuk doa, nyanyian, puisi, dan sebagainya di majalah

dinding.

Metode yang sering digunakan guru PAK adalah sharing. Hal ini diungkapkan

oleh 29 siswa (48,34%) yang menjadi responden. Menurut responden metode sharing

dapat menciptakan suasana yang menarik, dan tidak terkesan monolog hanya guru saja

yang berbicara. Dengan menggunakan metode sharing antara siswa yang satu dengan

Page 65: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

47

yang lain saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat saling meneguhkan

dan memperkaya pengetahuan.

d. Kegiatan PBM Agama Katolik

Sebagian besar responden mengatakan keterlibatan siswa cukup aktif ada 29 siswa

(48,33%). Aktif yang dimaksud dalam hal ini adalah keterlibatan siswa di dalam kelas

selama PAK berlangsung seperti berani bertanya, menjawab pertanyaan secara spontan,

dan berani sharing tentang pengalaman hidupnya. Keaktifan siswa juga dapat dilihat

melalui ketertiban dalam mengumpulkan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru

PAK.

Mengenai materi PAK sebagian besar responden mengatakan mudah dipahami

ada 31 siswa (51,66%). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang mengatakan

guru kreatif dalam menyampaikan materi sehingga mudah untuk dipahami.

Guru PAK dalam mengajar menggunakan buku pegangan, terhadap pernyataan ini

sebagian besar responden mengatakan kadang-kadang ada 43 siswa (71,67%). Dalam

menyampaikan materi guru memang tidak selalu menggunakan buku pegangan, hal ini

dikarenakan guru lebih suka menghubungkan materi dengan realita yang ada sehingga

mudah untuk dipahami. Sumber atau bahan yang diperoleh guru tidak hanya dari buku

pegangan saja, melainkan dari berbagai sumber seperti majalah, tayangan televisi yang

mendukung, koran, dan sebagainya.

Jumlah responden paling banyak mengatakan guru selalu memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya ada 25 siswa (41,66%). Berdasarkan dari jawaban responden

tersebut, dapat diketahui guru selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

sehingga guru dapat mengetahui apakah siswa sudah benar-benar memahami materi yang

diberikan atau sebaliknya.

Page 66: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

48

Jawaban responden yang mengatakan senang mengikuti PAK ada 40 (66,66%).

Perasaan senang yang diungkapkan oleh responden karena guru kreatif dalam

menyampaikan materi, sarana dan metode yang digunakan dalam mengajar menarik

sehingga membuat responden tidak bosan. Metode sharing yang digunakan dapat menarik

perhatian siswa selain itu dapat melatih siswa untuk berani mengungkapkan pengalaman

maupun pengetahuannya.

Mengenai penampilan guru PAK membantu untuk memahami materi, sebagian

besar responden mengatakan setuju ada 47 siswa (78,33%). Penampilan guru memang

sangat berpengaruh pada saat pelajaran berlangsung. Penampilan guru yang menarik

dalam arti secara fisik rapi, sopan dan bersih tentu saja dapat memberikan semangat bagi

para siswa selama proses belajar-mengajar.

Mengenai pernyataan “Guru yang baik merupakan guru yang bisa menjadi sahabat

bagi siswa”, sebagian besar responden mengatakan setuju ada 38 siswa (63,33%).

Berdasarkan dari ungkapan responden, ada kemungkinan bahwa responden juga

mengharapkan sosok guru yang bisa dekat dan menjadi sahabat bagi mereka. Peran guru

di sekolah menjadi teladan, panutan dan pendorong atau penyemangat bagi para siswa

dalam belajar. Relasi yang dapat dijalin dengan baik antara guru dan siswa, dapat

memotivasi siswa dalam menimba ilmu di sekolah.

Sebelum dan sesudah pelajaran guru PAK mengajak siswa berdoa terlebih dahulu,

sebagian responden mengatakan tidak pernah ada 31 siswa (51,67%). Berdasarkan

jawaban responden guru PAK tidak pernah mengajak siswa berdoa sebelum dan sesudah

pelajaran agama. Hal ini dikarenakan siswa berbeda-beda agamanya, selain itu pula jam

pelajaran agama untuk kelas X terletak di tengah-tengah jam pelajaran yang lain.

Page 67: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

49

e. Pembinaan Iman

Mengenai pembinaan iman yang paling disukai, sebagian besar responden

mengosongkan pilihan jawaban yang telah disediakan ada 23 siswa (38,34%). Hal ini

dikarenakan jumlah responden paling banyak beragama non-Katolik, responden yang

non-Katolik kurang tahu pembinaan iman yang dimaksud walaupun sebenarnya

responden pernah mengikuti kegiatan pembinaan iman di sekolah. Jumlah terbesar kedua

responden mengatakan pembinaan iman yang paling disukai adalah ziarah ada 16 siswa

(26,66%). Bagi anak-anak usia remaja memang sangat menyukai kegiatan yang bersifat

bebas dan terbuka seperti ziarah dan camping rohani.

Mengenai pelaksanaan pembinaan iman, jumlah terbesar responden mengatakan

lain-lain ada 32 siswa (53,33%) dan jawaban tersebut bukan jawaban yang dimaksud

dalam penelitian. Sebagian besar responden mengatakan 1 tahun 2 kali diadakan

pembinaan iman ada 21 siswa (35%).

Sebagian besar responden (48,33%) mengatakan bahwa pembinaan iman sangat

membantu perkembangan hidup. Melalui pembinaan iman dapat melatih diri untuk

memperkembangkan iman. Responden yang memahami arti pembinaan iman dan pernah

mengikuti pembinaan iman, bagi mereka memang sangat membantu untuk perkembangan

hidup.

Dengan mengikuti PAK sebagian besar responden mengatakan pengetahuan

tentang iman bertambah ada 34 siswa (56,66%). Berdasarkan dari jawaban responden

apabila sungguh-sungguh memahami pelajaran agama Katolik dapat semakin bertambah

imannya. Melalui PAK bukan hanya teori saja yang diperoleh namun juga untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan.

Page 68: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

50

f. Hambatan, Hal-hal yang Mendukung PAK

Mengenai kesulitan dan hambatan proses belajar-mengajar PAK sebagian besar

responden mengatakan bosan dan jenuh ada 9 siswa (15%). Berdasarkan jawaban

responden, mereka merasa bosan dan jenuh dengan PAK karena PAK dilaksanakan

setelah jam olah raga, ada kemungkinan bahwa mereka masih merasa capek sehingga

sulit untuk konsentasi.

Hal-hal yang mendukung terlaksananya pelajaran agama Katolik, jumlah

responden yang mengatakan guru menyampaikan materi dengan mudah dan dispilin ada

13 siswa (21,66%). Dari sekian jumlah jawaban responden, ada 30 siswa (50%) yang

mengungkapkan berbagai macam alasan yang berbeda-beda sehingga terlihat paling

banyak.

g. Usulan Siswa terhadap guru PAK

Dalam kuesioner responden diberi kesempatan menyampaikan usulan untuk

meningkatkan kualitas guru PAK dalam mengajar, sebagian besar responden

mengusulkan agar guru lebih kreatif, tetap semangat, dan pengertian ada 14 siswa

(23,34%). Ada 7 (11,66%) responden yang menyampaikan usulan agar guru PAK juga

menghayati kegiatan pembinaan iman sehingga bisa sering dilaksanakan bagi siswa,

terlebih dilaksanakan di luar jam pelajaran PAK. Di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

merupakan sekolah Yayasan Katolik. Para guru dan staf karyawan yang ada sebagian

besar beragama Katolik, dan jumlah guru PAK hanya 3 orang untuk semua kelas. Hal ini

berbanding terbalik dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Meskipun

demikian, hal ini tidak membuat patah semangat para guru untuk mendidik para siswa.

Page 69: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

51

BAB IV

USULAN PROGRAM KATEKESE UNTUK MENGHAYATI PERANAN

GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP PEMBINAAN IMAN

SISWA KELAS X DI SMA YOS SUDARSO, METRO LAMPUNG

Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan utama di sekolah. Guru memiliki

peranan yang sangat penting di sekolah, begitu juga dengan peranan guru PAK di

sekolah. Sebagai guru PAK tugas yang dilaksanakan tidak hanya sebagai tenaga pendidik,

melainkan juga membina iman para siswa. Untuk membantu para guru PAK dalam

menghayati peranannya terhadap pembinaan iman siswa, maka guru PAK membutuhkan

berbagai macam pembinaan atau pembekalan dan pendampingan. Salah satu pembinaan

atau pendampingan yang efektif dan efisien adalah melalui katekese.

Katekese merupakan kegiatan atau usaha dari pihak Gereja untuk menolong umat

sehingga semakin memahami, menghayati, dan mampu mewujudkan imannya dalam

tindakan konret sehari-hari. Kegiatan katekese bertujuan menolong manusia untuk

melibatkan diri dalam karya-karya Allah (Huber, 1977: 94). Sasaran pelaksanaan program

pendampingan melalui katekese yakni guru PAK dan para guru di SMA Yos Sudarso

Metro Lampung.

Guru PAK selain sebagai tenaga pendidik juga mempunyai peranan penting dalam

membina iman para siswa. Salah satu cara pengembangan iman untuk menghayati

peranan guru PAK melalui katekese. Dalam bab ini penulis akan membahas gambaran

umum mengenai katekese, Shared Christian Praxis sebagai model katekese, dan usulan

kegiatan katekese.

Page 70: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

52

A. Gambaran Umum mengenai Katekese

Paus Yohanes Paulus II, dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae (1979)

menyatakan “… Gereja selalu memandang katekese sebagai kewajiban suci dan hak yang

tidak boleh diambil dari padanya” (art. 14). Dalam hal ini katekese menjadi salah satu

tugas yang penting bagi Gereja untuk mewartakan karya keselamatan Allah melalui

Yesus Kristus.

Keprihatinan Gereja universal mengenai katekese ditanggapi oleh Gereja

Indonesia dengan mengadakan Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

(PKKI) II pada tahun 1980. Dalam pertemuan ini yang menarik adalah mampu

menghasilkan prisip-prinsip dasar katekese yang kontekstual dengan kebutuhan Gereja

setempat, dan mampu merumuskan arti serta makna katekese. Dari pertemuan-pertemuan

selama PKKI itu, dalam rumusan telah dijelaskan bahwa salah satu kunci dari

keberhasilan katekese adalah pembina atau fasilitator katekese (Huber, 1981: 36).

Pada gambaran umum tentang katekese ini meliputi pengertian, tujuan, dan

kekhasan katekese.

1. Pengertian Katekese

Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang melayani sabda Allah demi

pengembangan iman, katekese tidak terlepas dari keseluruhan kegiatan Gereja. Dalam

Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae, Paus Yohanes Paulus II menjelaskan katekese

sebagai pembinaan anak-anak, kaum muda, dan orang dewasa dalam iman, yang

khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen yang pada umumnya diberikan secara

organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan

hidup Kristen (CT, art. 18).

Page 71: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

53

Rumusan katekese di atas menegaskan bahwa kegiatan katekese merupakan usaha

dari pihak Gereja untuk menolong umat sehingga semakin memahami, menghayati dan

mewujudkan imannya dalam tindakan konkret sehari-hari. Katekese ini mencakup unsur

pewartaan, pengajaran, pendidikan, pendalaman iman yang menuju kepenuhan hidup

Kristen. Melalui rumusan katekese tersebut, dapat dipahami bahwa katekese merupakan

pemakluman sabda Allah dalam bentuk pewartaan. Allah mewahyukan rencana

penyelamatanNya yang dilakukan oleh Kristus dalam kekuatan Roh kudus. Allah

mewahyukan diriNya melalui sabdaNya kepada manusia dengan perantaraan Roh Kudus

untuk membuka hati manusia kepada sabda yang diwartakan.

Dalam hasil Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia II (PKKI II) di

Klender, Jakarta, 26 Juni-5 Juli 1980 dikemukakan Katekese Umat diartikan sebagai

komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan iman) antara anggota jemaat

atau kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu sedemikian rupa,

sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna. Dalam

Katekese Umat tekanan terutama diletakkan pada penghayatan iman, meskipun

pengetahuan tidak dilupakan. Dalam Katekese Umat mengandaikan adanya perencanaan

(Lalu, 2005: 67, bdk. Huber, 1981: 17-18).

Katekese kapan dan di mana pun juga merupakan komunikasi iman. Dalam

katekese yang ditekankan adalah komunikasi antar peserta sendiri. Arah katekese

sekarang menuntut agar peserta semakin mampu mengungkapkan diri demi pembangunan

jemaat. Para peserta katekese diharapkan mengenal penghayatan hidupnya sendiri. Dalam

hal ini yang berkatekese adalah umat atau peserta, maka PKKI II menghimbau agar

pemimpin atau pendamping hendaknya berperan sebagai pemudah atau fasilitator. Para

peserta hendaknya menciptakan suasana yang terbuka, yang ditandai dengan sikap saling

menghargai dan saling mendengarkan, karena mereka semua adalah saudara seiman.

Page 72: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

54

Dengan demikian, katekese menjadi suatu sarana agar umat beriman Katolik dapat

berkumpul dan saling mengkomunikasikan pengalaman iman, sebagai pengalaman

perjumpaan kasih dengan Allah melalui sabdaNya. Melalui katekese pengalaman dan

penghayatan iman peserta dapat berkembang, bahkan dengan katekese dapat membantu

peserta untuk memaknai hidupnya baik disaat senang maupun disaat susah (Setyakarjana,

1997: 67).

Melalui pemahaman tentang katekese dalam Anjuran Apostolik Catechesi

Tradendae dan hasil PKKI II, katekese dapat dipahami sebagai komunikasi iman dari

para peserta yang sederajat dan saling bersaksi tentang iman peserta sehingga peserta

dapat semakin memahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam tindakan konkret

sehari-hari. Katekese sangat menekankan peran umat, artinya peserta katekese dilibatkan

secara penuh. Peserta diajak untuk berefleksi bagaimana menghayati pengalaman

hidupnya sehari-hari secara konkret. Katekese tidak sekedar memberi pengetahuan iman

yang tinggal di dalam pikiran saja, tetapi mampu membawa setiap peserta pada

penghayatan iman mereka secara konkret. Maka dalam proses katekese, peserta

diharapkan dengan rela dan penuh keterbukaan hati bersaksi tentang pengalaman iman

kepada Yesus Kristus (Huber, 1981: 20).

2. Tujuan Katekese

Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae, art. 20

menegaskan tujuan katekese sebagai pengembangan iman menuju kepenuhan serta

semakin memantapkan kehidupan beriman umat Kristiani. Hal ini mengandung makna

bahwa katekese bertujuan mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, agar semakin

hari sikap hidupnya semakin mantap dalam mengikuti Kristus sebagai umat beriman

Kristiani, baik kaum muda maupun orang tua, sebagaimana ditekankan oleh Catechesi

Page 73: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

55

Tradendae bahwa jemaat Kristen tidak dapat tetap menyelenggarakan katekese tanpa

peran serta langsung kaum dewasa yang terampil, entah sebagai penerima atau sebagai

pendukung kegiatan katekese. Iman kaum dewasa itu pun perlu terus menerus diterangi,

didorong dan diperbaharui, sehingga merasuki kenyataan-kenyataan duniawi dalam

perkembangannya (CT, art. 43).

Kutipan di atas menegaskan bahwa katekese merupakan pewartaan Injil, yang

bertujuan membantu umat menuju kematangan iman mereka. Selain itu katekese

memungkinkan umat menerima Roh Kudus dan mendalami pertobatan mereka.Untuk itu

katekese perlu dilaksanakan bukan hanya bagi anak-anak, tetapi bagi seluruh umat dari

semua golongan usia baik kaum muda maupun orang tua.

PKKI II Katekese Umat dipahami sebagai komunikasi iman yang bertujuan

(Huber, 1981: 11), sebagai berikut:

a. Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita sehari-hari;

b. dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-Nya dalam kenyatan hidup sehari-hari;

c. dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih, dan makin dikukuhkan hidup Kristiani kita;

d. pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta;

e. sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat.

Dengan demikian tujuan katekese selain bersifat personal dalam arti

mengembangkan iman secara pribadi, tetapi juga secara menyeluruh yakni bagi

kepentingan Gereja dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu melalui katekese

umat beriman Kristiani sangat diharapkan semakin mengalami dan menyadari kurnia

Allah kepada kita (Huber, 1981: 23, bdk. Setyakarjana, 1997: 72).

Tujuan pokok dari karya katekese adalah menolong manusia untuk menanggapi

sesuatu yang paling penting di dalam hidupnya, yaitu menjawab cinta kasih Allah dan

Page 74: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

56

melibatkan diri di dalam karya-karyaNya (Huber, 1977: 94). Melalui katekese orang

diundang untuk mendalami, mempertebal, dan memperluas imannya secara bertanggung

jawab. Katekese ingin menolong peserta untuk menyadari bahwa manusia menjalani

hidup ini karena ditopang oleh cinta dari Allah, dengan demikian peserta dapat membina

dan memperkembangkan imannya.

3. Kekhasan Katekese

Ciri khas katekese, sebagai momen yang terbedakan dari pemakluman awal Injil

yang menghantar pada pertobatan, mempunyai sasaran rangkap yakni mematangkan iman

awal dan membina murid Kristus yang sejati melalui pengertian yang lebih mendalam

dan lebih sistematis tentang pribadi maupun amanat Tuhan kita Yesus Kristus (CT, art.

19). Maka katekese menghantar umat pada penghayatan iman berdasarkan kenyataan-

kenyataan hidup konkret. Katekese juga membimbing dan membina iman umat beriman

agar semakin mendalam dan mantap mengikuti Yesus Kristus.

Selain itu, katekese yang dikenal dengan Katekese Umat yang menjadi kekhasan

adalah pembinaan iman. Katekese Umat sering disebut katekese dari umat, oleh umat, dan

untuk umat. Dalam Katekese Umat semua peserta aktif berpikir, aktif berbicara, dan aktif

mengambil keputusan, serta umat menjadi subjek dalam berkatekese. Katekese Umat

menumbuhkan rasa percaya diri, kepribadian dan martabat seseorang (Lalu, 2005: 79).

Dalam hal ini katekese menjadi sarana untuk menumbuhkan sikap iman umat, dan

menyadarkan umat bahwa Allah hadir dan berkarya dalam hidup nyata mereka.

B. Shared Christian Praxis sebagai Model Katekese

Shared Christian Praxis (SCP), bermula dari kebutuhan para katekis untuk

menemukan suatu pembinaan berkatekese yang handal dan efektif, maksudnya suatu

Page 75: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

57

pembinaan yang mempunyai dasar teologis yang kuat, dan memiliki keprihatinan

pelayanan pastoral yang aktual. Model Shared Christian Praxis ini menekankan proses

berkatekese yang bersifat dialogis-partisipatif supaya dapat mendorong peserta mampu

mengadakan penegasan dan pengambilan keputusan demi makin terwujudnya nilai-nilai

Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia.

Model SCP bermula dari pengalaman hidup peserta yang kemudian direfleksikan

secara kritis supaya diketemukan maknanya kemudian dikonfrontasikan dengan

pengalaman hidup. Katekese model Shared Christian Praxis sangat menggaris bawahi

peran keberadaan peserta sebagai subyek. Berdasar pada refleksi kritis terhadap

pengalaman hidupnya dalam kaitannya dengan situasi konkret masyarakat dan

komunikasinya dengan iman dan visi Gereja, kesadaran diri peserta sebagai subyek yang

secara aktif dan kreatif menghayati imannya dapat makin diwujudkan. Dialog antar

subyek yang ditekankan dalam model ini, tidak hanya terjadi antara para peserta dengan

pendamping tetapi juga antar peserta itu sendiri. Maka dari itu pembinaan ini sifatnya

adalah multi arah (Groome, 1997: 1)

1. Tiga Komponen Shared Christian Praxis

Menurut Thomas H. Groome (1997:2-4), katekese model Shared Christian Praxis

memiliki 3 (tiga) komponen pokok: Shared, Christian, dan Praxis, serta terdiri dari lima

langkah yang saling berkaitan.

a. Shared

Istilah shared diartikan sebagai komunikasi yang timbal balik, sikap partisipasi

aktif, kritis dan terbuka bagi semua peserta. Istilah shared juga menekankan proses

katekese yang menggaris bawahi aspek dialog, kebersamaan, keterlibatan dan solidaritas.

Page 76: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

58

Dalam sharing semua peserta diharapkan secara terbuka siap mendengarkan dengan hati

dan berkomunikasi dengan hati (Groome, 1997: 4).

Sharing meliputi dua unsur yakni membicarakan dan mendengarkan.

Membicarakan berarti menyampaikan apa yang menjadi kebenaran pengalaman hidup,

yang didasari oleh sikap keterbukaan, kejujuran, dan kerendahan hati. Mendengarkan

berarti mendengar dengan hati dan rasa, tentang apa yang dikomunikasikan oleh orang

lain. Dengan mendengarkan orang lain, maka peserta dapat menemukan diri sendiri dan

menemukan kehendak Tuhan. Mendengarkan melibatkan keseluruhan diri sehingga

dalam mendengarkan timbullah gerak hati, empati terhadap apa yang dikomunikasikan

oleh orang lain (Sumarno, 2009: 17).

b. Christian

Katekese dengan model Shared Christian Praxis, mengusahakan agar kekayaan

iman kristiani menjadi relevan sepanjang sejarah dan Visinya untuk kehidupan peserta

jaman sekarang. Kekayaan iman yang ditekankan dalam model ini meliputi dua unsur

pokok yaitu pengalaman hidup iman kristiani sepanjang sejarah (Tradisi) dan Visinya.

Tradisi merupakan seluruh pengalaman iman umat dalam bentuk apapun yang sudah

terungkap dan yang sudah dibakukan oleh Gereja dalam menanggapi perwahyuan Allah

di dunia ini. Tradisi Gereja meliputi seluruh corak kehidupan kristiani, Kitab Suci, ajaran

Gereja resmi, tafsir, ibadat, sakramen, simbol, ritus, dan sebagainya (Sumarno, 2009: 17).

Visi merupakan hadirnya kenyataan dari jawaban manusia terhadap janji Allah

yang terwujud dalam sejarah atau Tradisi. Visi dalam Gereja tidak bisa dilepaskan dari

Tradisi, karena Visi itu bukan sekedar suatu pengetahuan tertentu saja, tetapi suatu

kenyataan hadirnya isi Tradisi. Visi kristiani yang paling mendasar adalah terwujudnya

Page 77: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

59

nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia melalui pembinaan iman

(Sumarno, 2009: 17).

c. Praxis

Praxis dalam pengertian model katekese ini bukanlah hanya suatu praktek, tetapi

suatu tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis sebagai perbuatan atau tindakan meliputi

seluruh keterlibatan manusia dalam dunia, segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia

dengan tujuan tertentu. Istilah praxis mengacu pada tindakan manusia yang mempunyai

tujuan untuk tercapainya suatu transformasi kehidupan yang meliputi proses kesatuan

antara praktek dan teori yang menghasilkan kreativitas, antara kesadaran historis dan

refleksi kritis yaitu keterlibatan baru (Groome, 1997: 2, bdk. Sumarno, 2009: 15).

Praxis mempunyai 3 (tiga) unsur pembentukan yang saling berkaitan satu dengan

yang lain, yakni aktivitas, refleksi, dan kreativitas. Aktivitas meliputi kegiatan mental dan

fisik, kesadaran, tindakan personal dan sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik bersama

yang semuanya merupakan medan masa kini untuk perwujudan diri manusia. Karena

bersifat historis, aktivitas hidup manusia perlu ditempatkan di dalam konteks waktu dan

tempat. Refleksi, unsur ini menekankan refleksi kritis terhadap suatu tindakan historis

pribadi dan sosial, terhadap praxis pribadi dan kehidupan bersama masyarakat serta

terhadap Tradisi dan Visi iman kristiani sepanjang sejarah. Kreativitas, merupakan

perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang menekankan sifat transenden manusia dalam

dinamika menuju masa depan untuk praxis baru. Ketiga unsur itu berfungsi

membangkitkan berkembangnya imajinasi, meneguhkan kehendak, dan mendorong

praxis baru yang secara etis dan moral dapat dipertanggungjawabkan. (Groome, 1997: 2,

bdk. Sumarno, 2009: 15).

Page 78: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

60

2. Langkah-langkah dalam Shared Christian Praxis

Katekese model SCP mempunyai 5 (lima) langkah yang saling berurutan. Thomas

H. Groome (1997: 5-7, bdk. Sumarno 2009: 19) mengemukakan lima langkah pokok

sebagai berikut:

a. Langkah I: Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta

Sharing merupakan kekhasan pada langkah pertama. Setelah peserta menemukan

tema inti pertemuan, peserta diajak untuk mengungkapkan pengalaman konkret yang

telah dialaminya (sharing). Dalam sharing tidak boleh ditanggapi oleh peserta maupun

pendamping, dan diharapkan bisa dengan tenang mendengarkan salah seorang peserta

yang sedang sharing.

Pada langkah ini bertujuan membantu peserta untuk mengungkapkan pengalaman

hidup secara nyata atau berdasarkan fakta, entah berupa pengalaman pribadi atau

permasalahan hidup yang terjadi dalam masyarakat. Untuk membantu atau

mempermudah para peserta mengungkapkan pengalaman hidupnya, pendamping dapat

mempergunakan sarana dalam bentuk lambang atau simbol, lagu, cerita bergambar, kisah

atau cerita (Sumarno, 2009: 19).

Pendamping berperan sebagai fasilitator yang menciptakan suasana pertemuan

menjadi hangat dan mendukung peserta untuk mengungkapkan pengalaman faktual

berdasarkan tema. Pendamping juga berperan untuk merumuskan pertanyaan-pertanyan

dengan jelas, terarah, tidak menyinggung harga diri seseorang, latar belakang peserta dan

bersifat terbuka serta obyektif (Sumarno, 2009: 19).

Pada langkah ini, peserta sebagai subyek yakni peserta mengungkapkan

pengalaman faktualnya. Tanpa ada peserta yang sharing tentu saja kurang mendukung

proses katekese (Sumarno, 2009: 19). Dalam proses pengungkapan pengalaman faktual

Page 79: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

61

ini, peserta dapat juga mengungkapkan pengalaman orang lain atau keadaan

masyarakatnya yang sesuai dengan tema pelaksanaan katekese tersebut (Groome, 1997:

5).

Contoh pertanyaan langkah pertama, dengan mengambil tema “Menghayati tugas

perutusan Tuhan sebagai guru PAK”. Peserta diberi pertanyaan penuntun untuk

memperlancar pertemuan, misalnya:

• Kisah atau peristiwa mana yang berkesan bagi Anda berkaitan dengan panggilan dan

perutusan menjadi guru PAK?

• Ceritakanlah kesulitan bapak-ibu dalam menjalankan panggilan dan perutusan

menjadi guru PAK?

b. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

Kekhasan pada langkah ini yakni mendorong peserta untuk lebih aktif, kritis dan

kreatif dalam mengolah keterlibatan hidup mereka secara pribadi maupun masyarakatnya.

Berdasarkan dari pengalaman yang diceritakan oleh peserta, peserta berusaha untuk

merefleksikan sehingga mampu menemukan makna dan nilai dari pengalaman konkret

hidup mereka (Groome, 1997: 5).

Langkah kedua ini bertujuan untuk memperdalam saat refleksi dan mengantar

peserta pada kesadaran kritis akan pengalaman hidup dan tindakannya, yang meliputi

pemahaman kritis dan analisis sosial, kenangan analitis dan sosial, imajinasi kreatif dan

sosial. Pemahaman kritis dan sosial merupakan pemahaman pribadi terhadap tindakan dan

pertimbangannya sendiri, serta analisa sosial yang menganalisa pengalaman konkret

sosial dalam masyarakat. Kenangan analitis dan sosial, mempunyai dua tekanan yang

berbeda yakni sejarah hidup peserta dan strukutur sosial yang saling membentuk dan

mempengaruhi cara hidup peserta dalam masyarakat. Imajinasi kreatif dan sosial, bersifat

Page 80: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

62

pribadi yaitu dengan membayangkan konsekuensi atau akibat yang telah dilakukan,

kemudia membuka kesadaran baru untuk terlibat di dalamnya (Sumarno, 2009: 20).

Pada langkah ini pendamping berperan untuk mampu menciptakan suasana

pertemuan yang menghormati dan mendukung setiap gagasan serta sumbangan saran

peserta. Selain itu, pendamping juga berperan untuk mendorong peserta supaya sharing

tetapi tidak memaksa, serta mampu menggunakan pertanyaan yang menggali tetapi tidak

menyinggung perasaan peserta, serta mengajak peserta untuk merefleksikan pengalaman

hidupnya (Sumarno, 2009: 20).

Peserta berperan untuk mengadakan refleksi pengalamannya secara kritis supaya

mengarah pada kehidupan yang lebih baik, yakni dalam hidup pribadi maupun dalam

hidup bermasyarakat. Peserta secara aktif mengadakan refleksi secara kritis, dengan

refleksi kritis pada pengalaman konkret peserta diharapkan sampai pada iman Gereja

sepanjang sejarah Tradisi dan Visi Kristiani (Groome, 1997; 6).

Contoh pertanyaan langkah kedua, dengan mengambil tema “Menghayati tugas

perutusan Tuhan sebagai guru PAK”. Peserta diberi pertanyaan penuntun untuk

memperlancar pertemuan, misalnya:

• Mengapa bapak-ibu mengalami kesulitan dalam menjalankan panggilan dan perutusan

sebagai guru PAK?

• Bagaimana cara bapak-ibu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menjalankan

panggilan dan perutusan menjadi guru?

c. Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani

Kekhasan dari langkah ini adalah mengusahakan supaya Tradisi dan Visi kristiani

menjadi lebih terjangkau, lebih dekat, dan relevan bagi peserta pada jaman sekarang.

Tradisi dan Visi kristiani mengungkapkan pewahyuan diri dan kehendak Allah yang

Page 81: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

63

memuncak dalam misteri hidup dan karya Yesus Kristus, serta mengungkapkan

tanggapan manusia atas pewahyuan tersebut (Groome, 1997: 6).

Langkah ketiga ini bertujuan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai Tradisi dan

Visi kristiani agar lebih terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan peserta yang

kontekstual serta relevan. Dengan demikian dapat mendorong dan meneguhkan iman

jemaat dalam keterlibatannya untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah (Sumarno,

2009: 20).

Peran pendamping pada langkah ketiga memberikan tafsiran mengenai Tradisi dan

Visi kristiani, untuk membantu peserta agar menemukan nilai-nilai dari Tradisi dan Visi

kristiani. Dalam menafsirkan dan mengkomunikasikan nilai-nilai Tradisi dan Visi

kristiani, pendamping perlu memiliki pengetahuan yang cukup dalam penafsiran tersebut.

Tafsiran dari pendamping hendaknya mengikut sertakan kesaksian iman, harapan, dan

hidupnya sendiri secara konkret (Sumarno, 2009: 21, bdk. Groome, 1997: 6).

Pada langkah ini, setelah peserta merefleksikan pengalamannya secara kritis,

peserta berusaha menghubungkannya dengan pengalaman iman melalui tradisi Gereja

atau dari pengalaman panggilan para tokoh iman dalam Kitab Suci. Para peserta secara

aktif membaca Kitab Suci yang disediakan oleh pendamping.

Contoh pertanyaan langkah ketiga, dengan mengambil tema “Menghayati tugas

perutusan Tuhan sebagai guru PAK”. Peserta diberi pertanyaan penuntun untuk

memperlancar pertemuan, misalnya:

• Ayat-ayat mana yang menunjukkan penghayatan panggilan dan perutusan?

• Sikap manakah yang ingin ditanamkan dalam menghayati panggilan dan perutusan

Tuhan?

Page 82: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

64

d. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret

Kekhasan pada langkah ini mengajak peserta supaya dapat meneguhkan,

mempertanyakan, memperkembangkan dan menyempurnakan pokok-pokok penting yang

telah ditemukan pada langkah pertama dan kedua, dengan isi pokok langkah ketiga. Dari

proses konfrontasi tersebut, peserta diharpakan dapat menemukan kesadaran atau sikap-

sikap baru yang hendak diwujudkan. Dengan kesadaran baru itu, peserta akan lebih

bersemangat dalam mewujudkan imannya dan nilai-nilai Kerajaan Allah semakin

dirasakan di tengah-tengah kehidupan bersama (Sumarno, 2009: 21, bdk. Groome, 1997:

7).

Pendamping berperan menghormati kebebasan dan hasil penegasan peserta,

termasuk peserta yang menolak tafsiran pembimbing. Pendamping meyakinkan peserta

agar mampu mempertemukan nilai pengalaman hidup dan visi mereka dengan nilai

Tradisi dan Visi kristiani. Pendamping juga berperan mendorong peserta agar mampu

merubah sikap pendengar yang pasif menjadi pihak yang aktif (Sumarno, 2009: 22).

Pada langkah ini peserta mendialogkan hasil pengolahan mereka dari langkah

pertama sampai ketiga. Peserta memiliki kebebasan hak untuk bertanya bagaimana nilai-

nilai Tradisi dan visi Kristiani dapat meneguhkan. Selain itu peserta memadukan

pengalaman hidupnya secara konkret dengan memadukan nilai-nilai hidup mereka dalam

Tradisi dan visi Kristiani.

Contoh pertanyaan langkah keempat, dengan mengambil tema “Menghayati tugas

perutusan Tuhan sebagai guru PAK”. Peserta diberi pertanyaan penuntun untuk

memperlancar pertemuan, misalnya:

• Sikap-sikap mana yang bisa kita perjuangkan supaya kita dapat semakin menghayati

panggilan sebagai guru PAK?

Page 83: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

65

• Apakah bapak ibu guru semakin disadarkan atau diteguhkan dalam menghayati

panggilannya sebagai guru PAK?

e. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret

Kekhasan dalam langkah ini adalah mendorong peserta supaya sampai pada

keputusan konkret bagaimana menghidupi iman kristiani pada konteks hidup yang telah

dianilisa dan dipahami, direfleksi secara kritis, nilai secara kreatif dan bertanggungjawab.

Pada langkah ini mengajak peserta mendorong peserta untuk melakukan tindakan konkret

terlebih tindakan yang lebih baik atau pertobatan untuk diri sendiri maupun untuk

bersama (Groome, 1997: 7, bdk. Sumarno, 2009: 22).

Pada langkah kelima ini bertujuan mengajak peserta agar sampai pada keputusan

praktis yang dipahami sebagai tanggapan jemaat terhadap pewahyuan Allah yang terus

berlangsung di dalam sejarah kehidupan manusia dalam Tradisi Gereja sepanjang sejarah

dan Visi krsitiani. Keputusan praktis merupakan puncak dan hasil pertemuan yang akan

diwujudkan dalam tindakan nyata (Sumarno, 2009: 22).

Pendamping berperan menyadari hakikat praktis, inovatif, dan transformatif

sehingga sungguh-sungguh menyentuh keadaan hidup peserta. Untuk itu pendamping

dapat membatu peserta dengan merumuskan pertanyaan operasional (tidak muluk-muluk).

Pendamping juga merangkum hasil dari langkah pertama sampai keempat agar lebih

membantu peserta dalam melakukan tindakan konkret (Sumarno, 2009: 22).

Berdasarkan makna baru yang telah ditemukan oleh para peserta, maka pada

langkah ini peserta berusaha menentukan dan melakukan usaha tindakan nyata sebagai

ekspresi dari nilai yang sudah ditemukannya (Sumarno, 2009: 22).

Page 84: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

66

Contoh pertanyaan langkah kelima, dengan mengambil tema “Menghayati Tugas

Perutusan Tuhan sebagai guru PAK”. Peserta diberi pertanyaan penuntun untuk

memperlancar pertemuan sebagai berikut:

• Niat apa yang hendak kita lakukan supaya kita semakin mampu menanggapi tugas

perutusan sebagai guru PAK?

• Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan niat-niat itu !

C. Usulan Program Katekese Model SCP

1. Latar Belakang Program Katekese

Sesuai dengan judul skripsi “Peranan Guru Pendidikan Agama Katolik terhadap

Pembinaan Iman Siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung”, untuk mengetahui

peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa, penulis melakukan penyebaran

kuesioner yang dilakukan kepada para siswa SMA Yos Sudarso, Metro Lampung,

khususnya siswa kelas X-2 dan kelas X-4.

Dalam penulisan program katekese tentu saja bertitik tolak dari jawaban

responden melalui kuesioner, tentang peranan guru PAK terhadap pembinaan iman siswa.

Dalam kuesioner responden diberi kesempatan menyampaikan usulan untuk

meningkatkan kualitas guru PAK dalam mengajar dan sebagain besar responden

memberikan usulan agar guru PAK di SMA Yos Sudarso lebih kreatif, tetap semangat

dan pengertian. Mengenai peranan guru PAK dalam mengajar melalui jawaban responden

ditemukan suatu kesimpulan bahwa guru PAK dalam mengajar kreatif, sarana yang

digunakan cukup menarik, dan metode yang digunakan adalah sharing, sehingga hal ini

dapat membuat siswa terlibat aktif selama kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah.

Bagi penulis hal ini tidak terlalu menjadi persoalan dalam proses belajar-mengajar PAK

di SMA Yos Sudarso.

Page 85: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

67

Namun mengenai kegiatan pembinaan iman menjadi kesulitan bagi para guru

PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, untuk melaksanakan kegiatan pembinaan

iman di sekolah. Kesulitan tersebut dikarenakan jumlah guru PAK di SMA Yos Sudarso,

Metro Lampung hanya sedikit dan jumlah siswa sebagian besar beragama non-Katolik.

Selain itu pula guru PAK di SMA tersebut beranggapan bahwa kegiatan pembinaan iman

bagi para siswa merupakan tugas para biarawan maupun biarawati. Melihat situasi yang

demikian, penulis menyimpulkan bahwa para guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro

Lampung belum dengan sungguh-sungguh menghayati dan menjalankan peranannya

terhadap pembinaan para siswa.

Bertolak dari kenyataan di atas, maka katekese sebagai salah satu bentuk karya

Gereja yang bertujuan membantu orang beriman agar imannya semakin mendalam,

katekese dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membantu para guru yang ada di

SMA Yos Sudarso, Metro Lampung khususnya guru PAK, untuk semakin menghayati

tugas dan peranannya terhadap pembinaan iman para siswa, karena tugas pembinaan iman

siswa bukan semata-mata hanya menjadi tanggung jawab guru PAK saja. Tetapi semua

guru terutama kaum awam beriman yang berkarya di sekolah mempunyai tanggung jawab

untuk membina iman bagi peserta didik

2. Usulan Tema dan Tujuan

Melalui penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Guru Pendidikan Agama

Katolik terhadap Pembinaan Iman Siswa di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung”, penulis

memberikan usulan program katekese yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Usulan

tema umum program pendampingan melalui katekese yang diajukan oleh penulis adalah

“Peran Guru PAK sebagai Guru yang Diutus di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung”.

Tema umum ini diangkat berdasarkan situasi dan kebutuhan para guru PAK di SMA Yos

Page 86: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

68

Sudarso, Metro Lampung, bahwa para guru di SMA tersebut mengalami kesulitan untuk

melaksanakan kegiatan pembinaan Iman di sekolah. Kesulitan tersebut dikarenakan

jumlah guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung hanya sedikit dan ada pula guru

PAK di SMA tersebut beranggapan bahwa kegiatan pembinaan iman bagi para siswa

merupakan tugas para biarawan maupun biarawati. Melihat situasi yang demikian

menggambarkan bahwa guru di SMA tersebut khususnya guru PAK mengalami kesulitan

dalam menjalankan perannya sebagai pembina iman. Tujuan umum pendampingan

tersebut adalah untuk membantu menghayati peranan guru PAK di sekolah, sehingga

dapat meningkatkan kualitas guru PAK dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai

guru PAK dengan baik. Tema umum yang diusulkan oleh penulis dijabarkan dalam dua

tema yakni menghayati tugas perutusan Tuhan sebagai guru PAK di sekolah dan berguru

pada Yesus Gembala yang baik.

Pada tema pertama yakni menghayati tugas perutusan Tuhan sebagai Guru PAK

di sekolah, bertujuan untuk membantu guru PAK dapat semakin menyadari tugas

perutusanya sebagai guru PAK, sehingga pada akhirnya mereka mampu menjalankan

tugas panggilannya dengan sungguh-sungguh. Tema tersebut diangkat berdasarkan situasi

para guru terutama bagi guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung yang belum

sepenuhnya menghayati tugas dan perannya sebagai pembina iman..

Tema kedua yakni berguru pada Yesus Gembala yang baik, bertujuan membantu

mengolah dan mengembangkan diri para guru khususnya bagi guru PAK sehingga

memiliki sikap pelayanan yang kuat demi membina iman siswa sesuai dengan kehendak

Allah. Alasan pemilihan tema tersebut melihat situasi jaman sekarang yang penuh

permasalahan, semakin banyak pula para guru terutama bagi para guru PAK di SMA Yos

Sudarso Metro yang membutuhkan pegangan hidup. Maka dari itu alangkah baiknya bila

Page 87: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

69

para guru PAK memahami dan menghayati perannya demi pelayanan yang lebih baik

melalui gambaran Yesus Gembala yang baik.

3. Rumusan Tema dan Tujuan

Tema Umum Peran Guru PAK sebagai Guru yang di-Utus di SMA Yos Sudarso,

Metro Lampung.

Tujuan Umum Membantu menghayati peranan guru PAK di sekolah, sehingga

dapat meningkatkan kualitas guru PAK dalam menjalankan tugas

dan perannya sebagai guru PAK dengan baik.

Tema I Menghayati tugas perutusan Tuhan sebagai Guru PAK di sekolah.

Tujuan I Membantu guru PAK dapat semakin menyadari tugas perutusanya

sebagai guru PAK, sehingga pada akhirnya mereka mampu

menjalankan tugas panggilannya dengan sungguh-sungguh.

Tema II Berguru pada Yesus Gembala yang baik.

Tujuan II Membantu mengolah dan mengembangkan diri para guru terutama

bagi para guru PAK sehingga memiliki sikap pelayanan yang kuat

demi membina iman siswa sesuai dengan kehendak Allah.

Page 88: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

70

4. Penjabaran Program Katekese

Tema Umum : Peran Guru PAK sebagai Guru yang di-Utus di SMA Yos Sudarso Metro-Lampung.

Tujuan Umum : Membantu menghayati peranan guru PAK di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas guru PAK dalam

menjalankan tugas dan perannya sebagai guru PAK dengan baik.

No Tema Tujuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Menghayati

tugas perutusan Tuhan sebagai Guru PAK di sekolah.

Membantu guru PAK dapat semakin menyadari tugas perutusanya sebagai guru PAK, sehingga pada akhirnya mereka mampu menjalankan tugas panggilannya dengan sungguh-sungguh.

• Luk 24:35- 48 • Yesus

Menampakkan diri kepada semua murid

• Kau di Panggil Tuhan

• Informasi • Tanya-

jawab • Refleksi • Sharing

• Kitab Suci • Puji Syukur • Teks lagu

• Luk 24:35- 48. • Bergant, Dianne

& Karris, Robert. (ed.). (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakrta: Kanisius.

• Leks, Stefan. (2003). Tafsir Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius.

• Komlit KWI, 1992: 682

2 Berguru Pada Yesus Gembala yang

Membantu mengolah dan mengembangkan diri para guru terutama bagi para guru PAK sehingga memiliki sikap pelayanan yang

• Yoh 10:11-15 • Gembala yang

Baik

• Ceramah • Informasi • Tanya-

• Kitab Suci • Teks Lagu • Kaset/ CD

• Yoh 10:11- 15 • Bergant, Dianne

Page 89: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

71

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Baik kuat demi membina iman siswa sesuai

dengan kehendak Allah. • Kerendahan Hati • Teriakan Gembala

• jawab • Refleksi • Sharing

pengalaman Bernyanyi

• musik instrumen

Tape recorder

& Karris, Robert. (ed.). (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakrta: Kanisius. Bambang Shakuntala. (1996). 50 Cerita Bijak. Yogyakarta: Kanisisus.

Page 90: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

72

5. Petunjuk Pelaksanaan Program Katekese

Penulis mengusulkan program pendampingan katekese model Shared Christian

Praxis (SCP) di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, untuk dilaksanakan bagi para guru

yang beragama Katolik dan guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung. Usulan

program ini direncanakan dua kali untuk jangka waktu satu semester (6 bulan), yakni

dimulai pada bulan Febuari 2010 s.d Mei 2010. Pelaksanaan program katekese ini dengan

pertimbangan bulan Januari 2010 masih libur semester, dan Juni 2010 persiapan untuk

Ujian Akhir Nasional. Dari dua kali pertemuan katekese, akan diadakan satu kali dalam

dua bulan dan dilaksanakan setiap hari sabtu sore. Alokasi waktu yang disiapkan untuk

setiap kali pertemuan selama 90 menit.

Usulan program ini terdiri dari satu tema secara umum yang kemudian dijabarkan

menjadi dua tema untuk dua kali pertemuan. Tema dalam usulan program ini merupakan

urutan suatu proses, maka pelaksanaannya secara berurutan yakni dimulai dari tema yang

pertama. Kemudian setelah melaksanakan setiap kegiatan katekese tersebut diadakan

evaluasi.

Pelaksana kegiatan katekese ini sudah tentu orang yang sungguh-sungguh

mengetahui katekese model SCP. Oleh karena itu pelaksana dalam kegiatan ini adalah

salah satu guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

6. Contoh Persiapan SCP

a. Identitas

1) Tema Menghayati Tugas Perutusan Tuhan sebagai Guru PAK.

2) Tujuan Membantu peserta dapat semakin menyadari tugas perutusanya

sebagai guru PAK, sehingga pada akhirnya mereka mampu

Page 91: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

73

menjalankan tugas panggilannya dengan sungguh-sungguh.

3) Peserta Para guru PAK dan para guru yang berkarya di SMA Yos

Sudarso, Metro Lampung.

4) Tempat Aula SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

5) Waktu 90 menit

6) Metode Informasi, Tanya-jawab, Sharing, Refleksi.

7) Sarana Teks Kitab Suci, teks lagu.

8) Sumber Bahan • Luk 24: 35- 48

• Bergant, Dianne & Karris, Robert. (ed.). (2002). Tafsir

Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakrta: Kanisius.

• Leks, Stefan. (2003). Tafsir Injil Lukas. Yogyakarta:

Kanisius.

• Komlit KWI, 1992: 682.

b. Pemikiran Dasar

Pada kenyataan jaman sekarang ini, masih banyak guru terutama bagi guru PAK

yang kurang menyadari tugas dan perutusannya, terlebih terhadap pembinaan iman siswa.

Banyak guru PAK beranggapan bahwa tugasnya di sekolah hanya mengajar PAK saja,

sedangkan pembinaan iman di luar PAK adalah tugas para imam, biarawan dan biarawati.

Padahal sebagai orang beriman para guru PAK seharusnya menyadari bahwa yang

dihadapi dalam PAK di sekolah adalah para siswa sebagai orang beriman, dan yang

diupayakan dalam PAK adalah pembinaan hidup para siswa sebagai orang beriman.

Injil Luk 24:35-48, mengungkapkan bagaimana Yesus menanggapi perutusanNya.

Yesus rela mati di salib demi menanggapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Pada zaman

dahulu dalam Gereja ada anggapan bahwa Yesus adalah Anak Allah, penderitaan Yesus

Page 92: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

74

hanyalah pura-pura begitu juga dengan kebangkitan-Nya. Namun pada kenyataan jaman

sekarang dan yang kita percayai sampai saat ini adalah bahwa tubuh Yesus yang bangkit

adalah nyata. Hal ini terbukti bahwa para murid menyentuh-Nya, tanda-tanda dari

penderitaan terlihat di tangan dan kaki. Bahkan Yesus juga makan bersama para murid-

Nya. Yesus yang bangkit mengutus para murid-Nya untuk menjadi saksi kebangkitan-

Nya. Yesus telah menguatkan para murid agar mereka memenuhi tugas pertusan-Nya.

Dalam pertemuan ini diharapkan para guru terutama bagi guru PAK dapat lebih

menghayati panggilan dan perutusan sebagai Guru PAK serta mampu menjalankan

kewajibannya sebagai guru PAK dengan sungguh-sungguh dan memiliki sikap yang

penuh tanggung jawab dan rela berkorban demi panggilan dan kemuliaan Tuhan. Tugas

dan tanggung jawab untuk membina iman siswa, bukan hanya tugas guru PAK saja

melainkan tugas dan tanggung jawab bersama, selama mengabdi menjadi guru di sekolah.

c. Pengembangan Langkah-Langkah

1) Pengantar

Bapak Ibu guru yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada kesempatan sore hari ini

kita dapat berkumpul bersama di tempat ini, karena kasih dan cinta Allah yang

mempersatukan kita. Kita dapat berkumpul di tempat ini guna menghayati iman kita

dalam kehidupan kita sehari-hari, terlebih dalam melaksanakan tugas perutusan kita

sebagai guru PAK. Tema pertemuan pendalaman iman yang akan kita laksanakan adalah

“Menghayati Tugas Perutusan Tuhan sebagai Guru PAK”. Oleh Karena itu kita diajak

untuk menghayati dan menjalankan tugas perutusan sebagai guru PAK dengan sungguh-

sunguh. Melalui kebangkitan Yesus yang kemudian mengutus para murid-Nya untuk

menjadi saksi kebangkitan-Nya, Yesus telah menguatkan para murid agar mereka

memenuhi tugas pertusan-Nya. Begitu juga dengan kita sebagai guru PAK yang telah

Page 93: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

75

diutus, kita juga diberi kekuatan oleh Tuhan supaya mampu menjalankan tugas perutusan

sebagai guru PAK yakni mewartakan karya keselamatan dan kebagkitan Yesus.

Untuk mendalami lebih jauh tentang tugas perutusan Tuhan, maka kita akan

mengawali pertemuan ini dengan lagu pembukaan.

2) Lagu Pembukaan : Panggilan Tuhan (PS, no. 682)

3) Doa Pembukaan

Tuhan Yesus Kristus, pada kesempatan sore hari ini kami dapat berkumpul

bersama di tempat ini, karena kasih dan cinta Allah yang mempersatukan. Kami dapat

berkumpul di tempat ini guna menghayati iman kami dalam kehidupan sehari-hari,

terlebih dalam melaksanakan tugas perutusan kami sebagai guru PAK. Melalui pertemuan

ini kami diajak untuk menghayati dan menjalankan tugas perutusan sebagai guru PAK

dengan sungguh-sunguh. Melalui kebangkitan Yesus yang kemudian mengutus para

murid-Nya untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya, Yesus telah menguatkan para murid

agar mereka memenuhi tugas pertusan-Nya. Begitu juga dengan kami sebagai guru PAK

yang telah diutus, berilah kekuatan kepada kami supaya mampu menjalankan tugas

perutusan sebagai guru PAK yakni mewartakan karya keselamatan dan kebagkitan Yesus

dengan baik. Ya Tuhan hadirlah bersama kami dari awal, pertengahan hingga akhir

pertemuan ini. Amin.

d. Langkah I: Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta

1) Peran pendamping

Pendamping membagikan teks lagu yang berjudul “Kau dipanggil Tuhan” kepada

peserta untuk dinyanyikan kemudian didibaca dalam hati (teks cerita terlampir).

Page 94: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

76

2) Penceritaan kembali isi lagu

Pendamping meminta salah satu peserta untuk mencoba menceritakan kembali dengan

singkat isi atau syair lagu “Kau di Panggil Tuhan”.

3) Inti sari lagu

Dalam lagu yang berjudul “Kau dipanggil Tuhan” pencipta menggambarkan

situasi kenyataan bahwa kita sebagai manusia di dalam dunia ini mempunyai tugas dan

peranan masing-masing. Kita diutus untuk menjadi pewarta sejati mengenai karya

keselamatan Allah. Walau tugas tersebut berat, namun Tuhan selalu memberkati dan

memberi rahmat dalam segala kesusahan kita. Apapun yang terjadi Tuhan tidak pernah

meninggalkan kita, Tuhan selalu memberikan kekuatan agar kita tetap semangat menjadi

utusan-Nya.

4) Pengungkapan pengalaman

Peserta diajak untuk mendalami lagu tersebut dengan tutunan pertanyaan sebagai

berikut:

• Syair lagu mana yang berkesan bagi Anda berkaitan dengan panggilan dan perutusan

menjadi guru PAK?

• Ceritakanlah pengalaman bapak-ibu yang paling berkesan dalam menjalankan

panggilan dan perutusan menjadi guru PAK?

5) Arah rangkuman

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tentu memiliki kesan yang berbeda-

beda dalam menjalankan tugasnya, baik yang menyenangkan maupun yang kurang

menyenangkan. Terutama dalam kaitannya dengan tugas sebagai seorang pendidik.

Page 95: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

77

Menjalankan panggilan dan perutusan dari Tuhan merupakan tugas yang mulia.

Walaupun tidak mudah untuk melaksanakan tugas tersebut, namun Tuhan tidak akan

pernah meninggalkan kita walau hanya sedetikpun. Dalam keadaan susah Tuhan akan

tetap menyertai kita.

Dari ungkapan sharing bapak-ibu, kita dapat melihat bahwa memang tidaklah

mudah untuk menjadi pewarta karya keselamatan Allah. Begitu juga dengan tugas kita

sebagai seorang pendidik yang selalu dihadapkan dengan perkembangan jaman sekarang

ini yang lebih menomor sekiankan Allah dalam hidup kita. Hal ini memang mempersulit

kita untuk menghayati panggilan kita sebagai guru, khususnya guru PAK.

e. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

1) Peran peserta

Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau cerita di atas dengan

pertanyaan penuntun sebagai berikut:

• Mengapa bapak-ibu mengalami kesulitan dalam menjalankan panggilan dan perutusan

sebagai guru PAK?

2) Arah rangkuman

Melalui ungkapan sharing bapak-ibu, kita dapat melihat bahwa menjalankan tugas

sebagai seorang pendidik tidaklah mudah. Bukan hanya teori saja yang diberikan kepada

nara didik, melainkan juga tindakan konkret yang sungguh-sungguh dapat

memperkembangkan iman para didik. Kita dihadapakan dengan berbagai kesulitan, baik

dari pribadi kita sendiri maupun dari luar diri kita. Bahkan dalam keadaan tertentu,

terkadang kita ingin lari dari tanggung jawab perutusan kita.

Page 96: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

78

Kita semua yang ada di sini, diajak untuk percaya bahwa Tuhan tidak

sembarangan mengutus dan mempercayakan tugas kepada kita semua. Tidak lepas dari

itu semua, Tuhan juga tahu kelebihan dan kekurangan kita. Oleh karena itu Tuhan tidak

akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita.

f. Langkah III: Mengolah Pengalaman Iman Kristiani

1) Pembacaan teks Kitab Suci

Seorang peserta diminta untuk membacakan perikop Kitab Suci dari Injil Luk 24:35-

48 (Teks foto copy dibagikan)

2) Suasana hening

Peserta diberi waktu untuk hening sejenak, secara pribadi membaca kembali bacaan

tersebut.

3) Peran pendamping

Pendamping mengajak peserta untuk merenungkan dan menanggapi bacaan Kitab

Suci dengan tuntunan pertanyaan sebagai berikut:

• Ayat-ayat mana yang menunjukkan penghayatan panggilan dan perutusan?

• Sikap manakah yang ingin ditanamkan Yesus kepada para muridNya dalam

menghayati panggilan dan perutusanNya?

4) Tafsir Pendamping

Pendamping memberikan tafsir dari bacaan Kitab Suci Injil Luk 24:35-48, dan

menghubungkan dengan tema dan tujuan pertemuan. Perikop yang kita renungkan adalah

tentang kedatangan Yesus kepada para murid-Nya untuk menaggapi tugas perutusan-Nya.

Yesus Kristus telah bangkit dan menampakkan diri kepada para murid-Nya. Sebelum

Page 97: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

79

wafat di salib Yesus telah mempersiapkan dan mengajarkan kepada para murid-Nya

tentang tugas perutusan. Para murid menjadi saksi atas kebangkitan-Nya. Para murid

mengalami kebingungan dan ragu saat Yesus datang menampakkan diri-Nya. Ketegangan

pun juga dirasakan oleh para murid.

Dalam ayat 46 kata-Nya “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan

bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita

tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa,

mulai dari Yerusalem”. Melalui ayat tersebut mengungkapkan bahwa sengsara, wafat dan

kebangkitanNya bukan hanya sesuatu yang dibuktikan. Sebelum Yesus wafat, para rasul

sudah mendengar nubuat-nubuat Yesus tentang sengsara dan kebangkitanNya. Namun

pada waktu itu para rasul tidak menangkap apa-apa. Namun setelah kebangkitan Yesus,

para rasul baru mengerti tentang nubuat-nubuat yang dilakukan Yesus. Melalui

penampakan-penampakan Yesus yang sudah bangkit, dapat memperteguh keyakinan para

rasul bahwa Yesus bangkit pada hari yang ketiga setelah Ia wafat.

Pada ayat 47 dikatakan bahwa “harus disampaikan kepada segala bangsa”.

Melalui kebangkitan Yesus, semua orang diundang untuk menghormati segala karya

keselamatan yang dilakukan oleh Yesus, yakni dengan menyatukan diri kepada kaya Ilahi

yang dinyatakan dan diwujudkan dalam wafat dan kebangkitan Yesus. Dengan demikian

umat manusia dapat menemukan hidup sejati. Melalui ayat ini pula, ditegaskan bahwa

karya Allah tidak mungkin menghasilkan buah selama manusia mau bertobat dan mulai

hidup menurut kehendak Allah.

Demikian pula dengan kehidupan yang kita jalani saat ini. Menjadi seorang

pewarta memang tidak mudah, ada berbagai kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi.

Namun dibalik itu semua ada suatu kebahagiaan dan kedamaian yang layak diperoleh.

Tuhan tahu bahwa para murid pasti mampu menjalankan tugas perutusan-Nya menjadi

Page 98: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

80

pewarta dan saksi kebangkitan-Nya. Kita tidak pernah tahu apa alasan Tuhan memilih dan

mengutus murid-Nya untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya, begitu juga dengan kita

sebagai guru PAK. Kita tidak pernah tahu mengapa Tuhan memilih kita menjadi guru.

Apapun alasannya, perlu kita sadari bahwa kita dipilih untuk terlibat di dalam karya

keselamatan-Nya. Kita telah dipercaya oleh Tuhan untuk mengemban tugas tersebut.

g. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Hidup Peserta Konkret

1) Pengantar

Bapak-ibu yang terkasih, dalam sharing tadi kita sudah mendengarkan

pengalaman dan menanggapi pewartaan Yesus. Sebagai orang Kristiani, kita juga

dipanggil untuk mampu memperjuangkan karya keselamatan Allah. Salah satunya dengan

menjalankan tugas kita sebagai guru yang mampu memperkembangkan iman para siswa,

mampu membina iman para siswa, dan mampu memberi teladan yang baik kepada

mereka. Meskipun dalam kenyataan sehari-hari kita juga merasa tidak mampu untuk

selalu bertindak yang baik, namun saat ini kita disadarkan kembali oleh kasih Allah untuk

mengusahakan suatu sikap yang memampukan kita untuk menerima keadaan kita dengan

hati yang terbuka.

2) Refleksi

Sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin menghayati panggilan dan perutusan

kita sebagai guru khususnya menjadi guru PAK. Kita akan melihat situasi konkret

dalam kehidupan kita sehari-hari dengan mencoba merenungkan pertanyaan ini:

• Sikap-sikap mana yang bisa kita perjuangkan supaya kita dapat semakin menghayati

panggilan sebagai guru PAK di SMA Yos Sudarso Metro?

Page 99: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

81

• Apakah bapak ibu guru semakin disadarkan atau diteguhkan dalam menghayati

panggilannya sebagai guru PAK di SMA Yos Sudarso Metro?

3) Arah rangkuman

Bapak-ibu yang terkasih, dalam sharing tadi kita telah mendengarkan pengalaman

konkret kita dan Sabda Tuhan melalui Kitab Suci. Kita telah diajak untuk menanggapi

tugas perutusan-Nya. Kita dipanggil untuk mewartakan karya keselamatan Allah. Kita

semua diutus dan dipanggil oleh Tuhan, oleh karena itu jangan menjadi kecil hati jika kita

menghadapi suatu tantangan, melalui tantangan tersebut kita diajak untuk tetap besar hati

menghadapi segala keadaan. Selain itu, tidak lupa pula kita memohon pertolongan dari

Tuhan dalam menghadapi situasi apapun.

Dalam menghayati panggilan sebagai guru PAK, bukan hanya bisa berbicara

tentang hal-hal yang baik di depan orang banyak maupun di depan para siswa. Hal yang

paling utama dalam menghayati panggilan sebagai guru PAK adalah mampu bertindak

yang baik, yakni bersikap rendah hati, rela berkorban, tidak mudah putus asa dan tetap

semangat dalam melaksanakan tugas perutusan sebagai guru PAK. Sikap-sikap yang

demikian hendaknya diperjuangkan, agar kita tetap semangat dalam berkarya sebagai

guru PAK.

h. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkret

1) Pengantar

Bapak dan ibu yang terkasih, setelah kita bersama-sama menggali pengalaman

panggilan dan perutusan, baik melalui lagu, Kitab Suci, maupun sharing pengalaman

hidup kita secara konkret semua itu membuka pikiran kita dalam menanggapi panggilan

hidup kita sebagi guru, khususnya menjadi guru PAK. Dari ungkapan sharing bapak ibu

Page 100: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

82

memang tidak mudah untuk menjadi pewarta keselamatan Allah. Dalam menjalankan

tugas perutusan memang tidak mudah, kita sering kali menghadapi kesulitan-kesulitan

dan permasalahan. Padahal sebagai guru PAK kita dituntut untuk bisa mewartakan karya

keselamatan Allah dan mampu memperkembangkan serta membina iman dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui Injil Luk 24:35-48 kita juga diajak untuk menyadari

bahwa Tuhan memilih dan mengutus murid-Nya untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya,

begitu juga dengan kita sebagai guru PAK.

Bapak-ibu yang terkasih, meskipun merasa sulit dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawab menjadi seorang guru, percayalah bahwa Tuhan akan senantiasa

menyertai dan membimbing kita dalam menjalankan tugas pewartaan. Pada kesempatan

ini marilah kita bersama-sama membangun niat-niat agar dapat semakin menyadari,

menghayati, dan menanggapi tugas perutusan kita sebagai guru PAK.

2) Pertanyaan penuntun

• Niat apa yang hendak kita lakukan supaya kita semakin mampu menanggapi tugas

perutusan sebagai guru PAK?

• Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan niat-niat itu !

3) Pengungkapan niat-niat

Peserta diberi kesempatan dalam suasana hening untuk memikirkan niat-niat pribadi

atau bersama yang akan dilakukan. Sambil merumuskan niat-niat tersebut diiringi

musik instrumen. Kemudian niat-niat tersebut dibicarakan dan didiskusikan bersama,

agar mereka semakin menanggapi dan menghayati tugas perutusan sebagai guru PAK.

Page 101: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

83

i. Penutup

Setelah merumuskan niat-niat pribadi dan bersama, peserta diajak untuk hening

sejenak dan pertemuan dilanjutkan dengan doa umat. Kesempatan doa umat spontan yang

diawali oleh pendamping dan dilanjutkan oleh peserta, kemudian dari doa permohonan di

satukan dengan doa Bapa Kami.

1) Doa penutup

Ya Tuhan, terimakasih atas rahmat penyertaan-Mu dari awal hingga akhir

pertemuan ini. Melalui pertemuan tadi, kami telah bersama-sama menggali pengalaman

panggilan dan perutusan, baik melalui lagu, Kitab Suci, maupun sharing pengalaman

hidup kita secara konkret. Itu semua membuka pikiran kami dalam menanggapi panggilan

hidup kita sebagi guru, khususnya menjadi guru PAK. Ya Bapa, kami sadar bahwa

menjadi utusan-Mu untuk mewartakan karya keselamatan Allah tidaklah mudah, bahkan

dalam keadaan tertentu terkadang kami ingin lari dari tanggungjawab perutusan sebagai

guru PAK.

Bapa yang penuh kasih, meskipun merasa sulit dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawab menjadi seorang guru. Namun kami percaya bahwa Tuhan akan

senantiasa menyertai dan membimbing kami dalam menjalankan tugas pewartaan.

Ajarilah dan tuntunlah kami umat-Mu, agar mampu menjadi utusan-Mu yang dengan

sungguh menghayati panggilan kami. Bantulah kami, agar kami mampu melaksanakan

tugas perutusan-Mu dengan baik. Semoga dengan kasih karunia yang Engkau berikan

kepada kami, dapat menguatkan iman dan harapan kami. Sebab Engkaulah satu-satunya

sumber hidup kami, demi Kristus Tuhan kami. Amin.

2) Lagu penutup: “Keheningan Hati” (KE: 02)

Page 102: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

84

BAB V

PENUTUP

Dalam bagian akhir skrispi ini, penulis akan membuat kesimpulan dan saran yang

kiranya penting diperhatikan bagi para guru PAK dalam kaitannya dengan pembinaan

iman bagi para siswa kelas X di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung.

A. KESIMPULAN

1. Menjadi guru merupakan tugas yang sangat mulia, karena guru menjadi “pelita dalam

gulita” sehingga mampu menjadi penerang bagi anak-anak bangsa dalam mewujudkan

cita-cita mereka. Begitu juga dengan guru PAK di sekolah berusaha untuk

mewujudkan penghayatan hidupnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

dengan penuh tanggung jawab.

2. Kemampuan yang harus dimiliki guru PAK untuk dapat menjadi guru PAK yang

kompeten adalah tidak hanya melaksanakan tugasnya di sekolah saja sebagai

pendidik, melainkan mampu berkatekese baik di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan masyarakat.

3. Dalam proses belajar mengajar Guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung

dalam menyampaikan materi kreatif. Guru PAK tidak hanya monoton dengan dogma-

dogma ajaran Katolik saja, tetapi juga memadukan dengan realita yang ada sesuai

materi yang akan disampaikan. Dengan demikian dapat mempermudah para siswa

untuk memahami materi yang telah disampaikan.

4. Guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung dalam proses belajar mengajar

menggunakan sarana dan metode yang menarik, sehingga siswa tidak mudah bosan

dalam mengikuti pelajaran PAK. Metode yang sering digunakan adalah saharing,

Page 103: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

85

melalui metode sharing inilah dapat menciptakan suasana yang menarik dan tidak

terkesan monolog hanya guru PAK saja yang berbicara.

5. Kegiatan pembinaan iman bagi para siswa di SMA Yos Sudarso, Metro-Lampung

dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun 2 kali. Jenis kegiatan pembinaan iman yang

disukai oleh para siswa adalah ziarah.

B. SARAN

Demi meningkatkan peranan guru PAK terhadap pembinaan iman para siswa,

maka penulis memberikan beberapa saran:

1. Guru PAK di sekolah sebagai orang yang beriman Katolik perlu menyadari bahwa

yang dihadapi di sekolah adalah para siswa. Dalam hal ini guru PAK di sekolah

diharapkan bersedia untuk mengupayakan bebagai kegiatan pembinaan iman bagi

siswa, sehingga iman para siswa dapat semakin berkembang dan siswa pun mampu

berbuat atau melakukan tindakan berdasarkan iman yang dihayatinya.

2. Menjadi guru PAK yang dianggap masyarakat sebagai orang yang berpengetahuan,

memiliki keterampilan, dan perilakunya yang santun sehingga dianggap sebagai orang

yang dapat digugu dan ditiru sudah seharusnya dapat bertindak atau berperilaku yang

baik dan sungguh-sungguh menghayati imannya sehingga dapat mewujudkannya

dalam kehidupan sehari-hari secara konkret.

3. Sebagai pembina iman di sekolah, guru PAK tidak harus bekerja sendirian seperti

halnya mengajar PAK. Tetapi guru PAK dapat melibatkan orang lain untuk bekerja

sama yakni dengan membuat tim, seperti para pendidik yang beragama Katolik, orang

tua siswa maupun orang lain yang berkehendak baik terutama yang ahli dalam bidang

pembinaan iman. Secara khusus guru PAK perlu melibatkan orang tua para siswa,

Page 104: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

86

dalam usaha mendorong dan memberikan ijin kegiatan pembinaan iman yang

diselenggarakan bagi para putra-putrinya.

4. Untuk meningkatkan kualitas guru PAK di SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, guru

PAK harus tetap semangat dan pengertian dalam mendidik khususnya bagi siswa yang

beragama non-katolik.

5. Dalam menjalankan peranan Guru PAK sebagai pembina iman bagi siswa kelas X di

SMA Yos Sudarso, Metro Lampung, harus sungguh-sungguh menghayati kegiatan

pembinaan iman dan lebih bersemangat untuk mengadakan kegiatan pembinaan iman

bagi siswa kelas X di luar jam pelajaran seperti retret, rekoleksi, ziarah dan

sebagainya.

Page 105: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

87

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, F.X. (2000). Katekese sebagai Pandidikan Iman. Yogyakarta: Puskat. Bambang Shakuntala. (1996). 50 Cerita Bijak. Yogyakarta: Kanisius. Bambang Sudibyo. (2005). Mewujudkan Guru yang Profesional dan Sejahtera. Educare,

No. 12, 5-8. Bergant, Dianne & Karris, Robert. (ed.). (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru.

Yogyakrta: Kanisius. Dapiyanta, FX. (2008). Pendidikan Agama Katolik pada Tingkat Pendidikan Dasar.

Diktat Mata Kuliah PAK Dasar Mahasiswa Semester III. Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1992). Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Drost, J.I.G.M., S. J. (1998). Sekolah: Mengajar atau Mendidik? Yogyakarta: Kanisius. Groome, Thomas H. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese. (F. X.

Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat.

Hamzah. B. Uno. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Huber, Th., S.J. (Ed). (1977). Arah Katekese di Indonesia ??? Yogyakarta: Kanisius. ______. (1981). Katekese Umat: Hasil Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan se-

Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Jacobs, Tom, SJ. (1985). Sikap Dasar Kristini. Yogyakarta: Kanisus. ______. SJ., Dkk. 1992. Silabus Pendidikan Iman Katolik melalui Pelajaran Agama ada

Tingkat Dasar 9 Tahun. Yogyakarta: Kanisus. Karolus Jande, Pr. (2005). Hasil Studi Banding dan Latihan. Educare, No. 12, 15-17. Komisi Kateketik KWI. (1999). Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

Jakarta: Komkat KWI. ______. (2002). Katekese Umat Komunitas Basis Gerejani. Jakarta: Komkat KWI. ______. (2007). Perutusan Murid-murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMa/

SMK. Yogyakarta: Kanisius. Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, SJ,

Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan 1986). Kunjana Rahardi. (2005). Guru Masa Kini Harus jadi Ilmuwan Sejati. Educare, No. 12,

31-33. KWI. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. Lalu, Yosef. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komkat KWI. Leks, Stefan. (2003). Tafsir Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius. Lokakarya Malino. (1981). Pola Pelajaran Agama Kristen Katolik. Jakarta: PWI Malik Fadjar, A. (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003: Tentang Pendidikan

Nasional. Jakarta: Mendiknas. Mangunhardjana, A. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius. Moleong, M.A. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Remaja

Rosdakarya. Muhamad Nurdin. (2008). Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Perpustakaan

Nasional. Nina Komala. (1992). Kemampuan Mengajar Agama Katolik. Yogyakarta: Pusat Pastoral. Saifudin Azwar, MA., Dr. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sebastian, R., OCSO. (1988). Guru yang Digugu dan Ditiru. Rohani, No. 0218, 138-145.

Page 106: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

88

Setyakarjana, SJ. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kateketik. ______. (1997). Kateketik Pendidikan Dasar: catatan kuliah yang ditulis 1980-1992.

Yogyakarta: Pusat Kateketik. Sugiyono, Dr. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sumarno Ds., M. (2009). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik.

Diktat Mata Kuliah PPL PAK Paroki untuk Mahasiswa Semester VI, Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sunarka Julianus SJ. (1988). Profesiku dan Kerasulanku adalah Guru: Rohani, No. 0218, 125-131.

Supriyati, Yulia. (2001). Pengantar Pendidikan. Diktat Mata Kuliah untuk Mahasiswa Semester I, Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda: Visi dan Latihan. Jakarta: Obor. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Uzer Usman Drs., Moh. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya. Winkel, W. S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. _____. (2005). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah).

Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979). Tim Yos Sudarso. (2007). Yos Sudarso The Big Family. Lampung: Metro

Page 107: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

89

LAMPIRAN

Page 108: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(1)

Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian.

Page 109: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(2)

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian.

Kuesioner untuk Siswa Kelas X SMA Yos Sudarso Metro-Lampung

Petunjuk Pengisian:

a. Mohon kerelaan Anda untuk mengisi titik yang telah tersedia dengan jujur

b. Mohon diisi dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap

paling benar.

______________________________________________________________________

A. DATA DIRI

1. Umur : ………………………………….

2. Jenis Kelamin : ………………………………….

3. Kelas : ………………………………….

4. Agama : ………………………………….

5. Alamat Orang Tua : ………………………………….

B. PENELITIAN PERANAN GURU PAK TERHADAP PEMBINAAN IMAN SISWA

1. Bagaimana hidup keagamaan keluarga Anda?

a. Semua Katolik

b. Sebagian Katolik

c. Hanya saya yang Katolik

d. Orang tua saja yang Katolik

2. Apa motivasi Anda memilih sekolah di SMA Yos Sudarso?

a. Di suruh orang tua

b. Di ajak teman

c. Mutu pendidikannya bagus

d. Ingin memperoleh pendidikan agama Katolik lebih mendalam

3. Menurut Anda, guru Pendidikan Agama Katolik di SMA Yos dalam mengajar

pelajaran agama…

a. Sangat kreatif

b. Kreatif

c. Cukup kreatif

d. Tidak kreatif

Page 110: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(3)

4. Menurut Anda, sarana yang digunakan guru PAK dalam mengajar…

a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Cukup menarik

d. Tidak menarik

5. Metode yang sering digunakan guru PAK pada saat pelajaran agama Katolik

adalah…

a. Tanya-jawab

b. Diskusi kelompok

c. Sharing

d. Ceramah

6. Bagaimana keterlibatan Anda di kelas selama pelajaran agama Katolik berlangsung?

a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Tidak aktif

7. Menurut Anda bagaimana materi pelajaran agama Katolik yang disampaikan oleh

guru PAK?

a. Sangat mudah dipahami

b. Mudah dipahami

c. cukup dipahami

d. Sulit dipahami

8. Menurut pengalaman Anda, pada saat pelajaran agama Katolik guru menggunakan

buku pegangan pelajaran agama Katolik…

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9. Dalam proses pelajaran agama Katolik guru memberi kesempatan untuk bertanya.

a. Selalu

b. Sering

Page 111: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(4)

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Apa yang Anda rasakan saat pelajaran agama Katolik?

a. Senang

b. Tidak senang

c. Jenuh

d. Bosan

11. Penampilan guru PAK dalam mengajar membantu saya dalam memahami materi

yang diberikan…

a. Setuju

b. Sangat setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju

12. Seorang guru PAK yang baik adalah guru yang bisa menjadi sahabat bagi para

siswanya. Bagaimana tanggapan Anda atas pernyataan ini…

a. Setuju

b. Sangat setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju

13. Sebelum dan sesudah pelajaran agama Katolik, guru mengajak siswa berdoa bersama.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

14. Pembinaan iman yang paling Anda sukai adalah…

a. Rekoleksi

b. Retret

c. Ziarah

d. Camping rohani

15. Menurut pengalaman Anda, pembinaan iman (rekoleksi, retret, ziarah, pendalaman

iman, camping rohani) di sekolah diadakan…

Page 112: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(5)

a. 2 tahun sekali

b. 1 tahun sekali

c. 1 tahun 2 kali

d. …………….

16. Menurut Anda, pembinaan iman di sekolah…

a. Sangat membantu perkembangan hidup

b. Membantu perkembangan hidup

c. Cukup membantu perkembangan hidup

d. Tidak membantu perkembangan hidup

17. Melalui PAK, Anda merasa bahwa iman Anda…

a. Sangat bertambah

b. Bertambah

c. Cukup bertambah

d. Tidak bertambah

18. Apakah ada kesulitan atau hambatan yang Anda rasakan pada saat proses pelajaran

agama Katolik berlangsung? Apa saja contohnya?

Jawaban Anda: .................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

19. Menurut Anda hal-hal apa saja yang mendukung terlaksananya pelajaran agama

Katolik di sekolah?

Jawaban Anda: ................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

20. Apa yang Anda usulkan untuk meningkatkan kualitas guru PAK dalam mengajar?

Jawaban Anda: .................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 113: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(6)

Lampiran 3: Lagu “Panggilan Tuhan”.

Panggilan Tuhan bagi umat-Nya

Di atas bumi ciptaan-Nya

Api cinta-Nya, nyala kasih-Nya

Sumber semangat bagi kita.

Reff: Wartakan semangat cinta-Nya

pada orang yang dambakan kasih-Nya.

Terpujilah Tuhan Allah

yang telah mengutus Putra-Nya

Page 114: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(7)

Lampiran 4: Lagu “Kau Dipanggil Tuhan”.

Reff: Kau dipanggil Tuhan, dijadikan duta, supaya hidup-Mu menyinarkan kasih-Nya.

1) Berat memang tugasmu, tetapi kau diberi rahmat Reff

2) Sang Kristus memikat mu, tak ‘kan mampu kau menolaknya Reff

3) Dan doaku bagimu, semoga teguh semangatmu Reff

Page 115: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(8)

Lampiran 5: Lagu “Keheningan Hati”

Di sela hening hati ini

Ku dengar sabda-Mu ya Tuhan.

Menggema lembut dalam kalbu

Membuka mata hatiku

Ajarku tuk selalu setia

Menjadi saksi dan pewarta.

Hingga di seluruh dunia

Memuji-Mu Allelui

Reff: Ku ingin melangkah seturut sabda-Mu

agar ku selalu dekat dengan-Mu.

Kan ku wartakan sabda-Mu Tuhan

Ke seluruh penjuru dunia.

Page 116: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP … · Kedua orang tua dan adikku tersayang yang selalu memotivasi aku dalam segala hal. SMA Yos Sudarso Metro-Lampung yang memberikan

(9)

Lampiran 6: Cerita “Teriakan Gembala”

Pada suatu hari, seorang anak gembala menggembala ternaknya di padang tepi

sebuah hutan. Beberapa lama kemudian, ia merasa bosan karena padang itu sunyi. Dia

kemudian berpikir untuk membuat sebuah lelucon. Lalu ia berteriak, “Serigala…!

Serigala…! Seekor serigala menyergap dombaku! Tolong…!”

Dia yakin orang-orang dari desa terdekat jika mendengar teriakannya akan

mengusir kebosanannya. Benar, teriakannya menarik perhatian penduduk desa, mereka

segera dating bersenjatakan tongkat dan pentung, siap untuk menghalau serigala.

“Di mana serigala?!” Tanya mereka ketika mereka tidak melihat serigala seekor

pun. “Oh, tidak ada serigala! Saya hanya melucu saja”, jawab anak gembala sambil

tertawa. “Tidak bisa melucu seperti ini!” kata para penduduk desa itu dengan marah.

Mereka kemudian pergi sambi bersungut-sungut.

Akan tetapi si anak gembala berbuat seperti itu untuk kedua dan ketiga kalinya,

sampai akhirnya penduduk desa itu mengancam akan memukulnya jika dia berkata yang

tidak benar lagi.

Pada suatu hari seekor serigala benar-benar memangsa domba-dombanya, anak

gembala itu berteriak minta tolong, tetapi sia-sia. Para penduduk desa berpikir bahwa itu

hanya lelucon. Akibatnya, serigala berhasil membawa lari seekor domba miliknya dan

anak gembala itu pun sangat sedih.