peranan dan kemampuan guru dalam memanage kelas
DESCRIPTION
peranan kemampuan guru dalam mengelola kelas sangat dibutuhkan, karena peran guru tidak terlepas sebagai seorang manager di dalam kelas.TRANSCRIPT
MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Tentang:
PERANAN DAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMANAGE KELAS
Oleh:
DESRAWINDA : 11 104 041
Dosen:
Dra. Eliwatis, M.Ag
Fitri Wahyuningsih, M.A
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut
berperan dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang
kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai
tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang makin berkembang. Dalam
arti khusus dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk
membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu.
Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” tetapi juga sebagai
“pendidik” dan sekaligus sebagai “pembimbing”. Berkaitan dengan ini, sebenarnya guru
memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar,
dalam usahanya mengantarkan siswa/anak didik ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena
itu, setiap rencana kegiatan guru harus dapat didudukkan dan dibenarkan semata-mata
demi kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas tentang:
1. Tugas dan peranan guru dalam manajemen kelas
2. Sikap/perilaku guru (gaya kepemimpinan guru)
3. Kemampuan guru dalam pengelolaan kelas
4. Instrument untuk mengukur kemampuan guru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas Guru Dalam Manajemen Kelas
Adapun tugas guru dalam menajemen kelas adalah1:
a. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di kelas, dapat menjadikan dirinya sebagai orang
tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswa.
Pelajaran apapun yang diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya
dalam belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka
kegagalan yang pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya
itu kepada para siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik
c. Guru dalam kemasyarakatan yaitu bisa memberikan ilmu pengetahuan, sehingga guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia seutuhnya dan
bagaimana seorang guru itu tidak hanya menjalin hubungan baik antar sesame guru dan
murid si sekolah tetapi juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Sehingga
masyarakat tahu akan tugas dan peran guru dalam masyarakat sekalipun.
B. Peranan Guru Dalam Manajemen kelas
Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru
mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik
baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang
dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa
Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai
Pancasila.
Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik dalam manajemen kelas,
yaitu sebagai berikut:
a. Korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan nilai yang buruk.
1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik, (Jakarta: PT Rineka Cipta) hal 36-37
b. Inspiratorr, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak
didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik.
c. Informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum.
d. Organistor, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru, dalam bidang ini,
guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,
menyusun kelender akademik, dan sebaginya.
e. Motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar
f. Inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan
pengajaran
g. Fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan kegiatan belajar anak didik
h. Pembimbing, kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi
manusia yang dewasa
i. Demonstrator, Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak didik, guru harus
berusaha dengan membantunya
j. Mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya
k. Supervisor, guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis
terhadap proses pengajaran
l. Evaluator, guru dituntut menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan
memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan instrinsik2.
Wright sebagaimana dikutip oleh Robiah Sidin, dalam bukunya bertajuk “Classroom
Management “, menyatakan bahwa guru memiliki dua peran utama, yaitu :
1. The Management role atau peran manajemen, yaitu mengetahui latar belakang siswa,
sosial, ekonomi dan intelektual, memiliki pengetauan, terampilan, dan profesional;
bertanggung jawab; disiplin, dan produktif; menghargai dan kasih sayang terhadap
siswa; memiliki nilai-nilai moral, prinsip kemanusiaan dalam semua langkahnya;
2 Ibid, hal 43-48
Memiliki sikap inovatif, kreatif, dan memahami perbedaan dan individualitas di
kalangan siswa; menjadi contoh model bagi siswa, apa yang dikatakan itulah yang
dilakukan; menghargai dan peduli terhadap lingkungan serta memahami perkembangan
dan penerapan iptek dalam kehidupan modern; Mengetahui perbedaan individu siswa,
potensi dan kelemahan siswa, termasuk gaya pebelajaran mereka.
2. The Instructional Role atau peran instruksional. Di samping itu guru juga berfungsi
sebagai:
1) pembimbing siswa dalam memecahkan kesulitan dalam pembelajaran,
2) sebagai sumber yang dapat membantu memecahkan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan siswa atau untuk menemukan jawaban atau memperoleh informasi lanjutan,
3) penilai hasil belajar, untuk menentukan perkembangan hasil belajara siswa, serta
untuk menentukan nilai siswa.
Dari uraian diatas, kami berpendapat bahwa salah satu dari sekian banyak dampak
ketika tidak terlaksananya tugas dan peran guru secara maksimal misalnya, tidak terbinanya
akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa seperti tidak berlaku disiplin dari
berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas, kurang berlaku sopan dan
sebagainya, hal itu berarti tugas guru sebagai pendidik belum maksimal. Tugas mengajar
mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas mendidik? Karena itu, beberapa peran dan
tugas guru di atas merupakan sebuah keharusan untuk diimplementasikan walaupun
memerlukan pemikiran dan pengorbanan yang lebih banyak. Dengan cara ini barangkali
barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, dimana guru mampu memberikan
solusi terbaik dari berbagai masalah yang dialami kliennya.
C. Sikap /prilaku Guru (Gaya Kepemimpinan Guru)
Menurut Muhibbin Syah dengan menambahkan satu lagi gaya kepemimpinan guru
menurut Barlow yaitu otoriatif maka gaya kepemimpinan guru dalam proses belajar
mengajar ada empat macam yaitu3:
1. otoriter (authoritarian)
Secara harfiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang-wenang.
3http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/pengelolaan-kelas-dalam-meningkatkan.html
Dalam PBM, guru yang otoriter selalu mengarahkan dengan keras segala aktivitas
para siswa tanpa dapat ditawar-tawar. Hanya sedikit sekali kesempatan yang diberikan
kepada siswa untuk berperan serta memutuskan cara terbaik untuk kepentingan belajar
mereka. Memang diakui kebanyakan guru yang otoriter dapat menyelesaikan tugas
keguruannya secara baik, dalam arti sesuai dengan rencana,. Namun guru semacam ini
sangat sering menimbulkan kemarahan dan kekesalan para siswa khususnya siswa pria,
bukan saja karena wataknya yang agresif tetapi juga kreativitasnya terhambat.
2. individualisme (faham yang menghendaki kebebasan pribadi).
Guru yang berwatak ini biasanya gemar mengubah arah dan cara pengelolaan PBM
secara seenaknya, ia tidak menyenangi profesinya sebagai tenaga pendidik meskipun
mungkin memiliki kemampuan yang memadai.
3. Demkratis (Democratic)
Artinya demokratis adalah bersifat demokrasi, yang pada intinya mengandung
makna memperhatikan persamaan hak dan kewajiban semua orang.
Guru yang memiliki sifat ini pada umumnya dipandang sebagai guru yang paling
baik dan ideal. Alasannya, dibanding dengan guru-guru lainnya guru yang demokratis
lebih suka kerja sama dengan rekan-rekan seprofesinya. Namun tetap menyelesaikan
tugasnya secara mandiri. Ditinjau dari sudut hasil pengajaran, guru yang demokratis
dengan otoriter tidak jauh berbeda. Akan , dari sudut moral, guru yang demokratis
ternyata lebih dan karenanya ia lebih disenangi baik oleh rekan-rekan sejawatnya
maupun oleh siswanya sendiri.
4. Otoritatif (authoritative)
Otoritatif berarti berwibawa karenan adanya kewenangan baik berdasarkan
kemampuan maupun kekuasaan yang diberikan.
Guru yang otoritatif adalah guru yang memiliki dasar-dasar pengetahuan baik
pengetahuan bidang studi vaknya (jurusan) maupun pengetahuan umum. Guru seperti ini
biasanya ditandai oleh kemampuan memerintah secara baik efektif kepada para siswa dan
kesenangan mengajak kerjasama bila diperlukan dalam mengiktiarkan cara terbaik untuk
menyelenggarakan PBM. Dalam hal ini, ia hampir sama dengan guru yang demokratis.
Namun, dalam hal memerintah atau memberi anjuran, guru yang otoritatif pada
umumnya lebih efektif, karena lebih disenangi oleh para siswa, dan di pandang sebagai
pemegang otoritas ilmu pengetahuan vaknya (jurusan) seperti yang telah diuraikan di
muka.
D. Kemampuan Guru Dalam Pengelolaan Kelas
Kemampuan merupakan salah satu hal yang sangat penting dikuasai oleh guru. Oleh
karena itu, seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan seperti4:
1. Menguasai materi pembelajaran.dan ke
2. Mampu untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan
kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler yang mudah dicerna oleh siswa.
3. Memiliki penguasaan tentang teori dan keterampilan mengajar
Memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta
memiliki memahami tentang bagaimana siswa belajar.
E. Membuat Instrument untuk Mengukur Kemampuan Guru
Untuk mengetahui kemampuanseorang guru, dapat digunakan instrument berupa
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai kompetensi yang dimiliki oleh guru
yang bersangkutan.
Angket diberikan langsung kepada siswa yang memang secara langsung berinteraksi
dengan guru tersebut dalam kurun waktu yang sudah lama, misal angket yang digunakan
untuk sertifikasi guru.
Contoh angket:
a. Apakah guru dalam mengajar pernah menggunakan media?
b. Bagaimana penampilan guru ketika masuk sekolah?
c. Metode apa yangdigunakan guru dalam mengajar?5
ANALISIS PEMAKALAH
4 Hadari Nawawi, . Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta: PT Inti Idayu Press) hal 124
5 www.blogspot.com/2011/01/guru-dalam-pengelolaan-kelas.html
Dalam PBM, seorang guru harus tahu tugas dan perannya. Seeorang guru itu harus bisa
mengetahui bagaimana siswa yang sedang mengalami masalah. Tugas kita sebagai seorang
guru harus bisa membantu siswa teersebut untuk memecahkan masalah yang dihadapinya
dengan memakai ilmu psikolaogi, prinsip, metode dan asas konseling. Jadi seorang guru itu
harus bisa menjadi konselor bagi siswanya. Bagaimana siswa itu lepas atau terbantu dari
masalah yang dihadapinya dan mengembalikan gairahnya untuk belajar dan lebih di
motivasi lagi agar semangat belajarnya kembali seperti semula bahkan lebih.
Sedangkan peran guru tersebut adalah sebagai contoh teladan bagi siswanya, maka guru
haruslah hati-hati dalam berbagai hal seperti: harus berpenampilan rapi, bertutur kata dengan
baik, bisa memotivasi, bisa membantu siswanya apabila siswa tersebaut mempunyai masalah
dalam belajar, mampu mengelola kelas dengan baik, dll. Maka dengan milihat hal itu siswa
tersebut bisa termotifasi untuk bertingkah laku seperti itu dan mungkin mereka bisa
mencobanya kepada siswanya kelak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa guru mempunyai tugas
dan peranan dalam memanage kelas,dimana diantara tugas dalam mengelola kelas adalah
guru tersebut adalah mendidik, mengajar, melatih dan Guru dalam kemasyarakatan yaitu
bisa memberikan ilmu pengetahuan. Dan di antara peranan guru yaitu sebagai Korektor,
Inspiratorr, Informator, Organistor, Motivator, Inisiator, Fasilitator, Pembimbing,
Demonstrator, Mediator, Supervisor dan Evaluator.
Disamping itu guru juga harus mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas
tersebut seperti memilih cara mengajar yang tepat,menguasai materi,tidak monoton. Juga
terdapat cara bagaimana cara mengukur kemampuan guru tersebut.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu
penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca untuk membangun pembuatan
makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syairul Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta
Nawawi, Hadari. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: PT Inti Idayu Press
http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/pengelolaan-kelas-dalam-meningkatkan.html
www.blogspot.com/2011/01/guru-dalam-pengelolaan-kelas.html