peran tata kelola pemerintahan (governance...

138
i PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) Oleh: Muhammad Ghafur Wibowo NIM: 1430316009 DISERTASI Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Ekonomi Islam YOGYAKARTA 2020

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

i

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Oleh:

Muhammad Ghafur Wibowo

NIM: 1430316009

DISERTASI

Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Doktor Ilmu Ekonomi Islam

YOGYAKARTA

2020

Page 2: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

ii

PERNYATAAN KEASLIAN DAN BEBAS DARI PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

menyatakan bahwa naskah disertasi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya, dan

bebas dari plagiarism. Jika dikemudian hari terbukti bukan karya sendiri atau

melakukan plagiasi, maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Yogyakarta, 19 Mei 2020

Saya yang menyatakan,

Muhammad Ghafur Wibowo

NIM: 1430316009

Page 3: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

iii

PENGESAHAN PROMOTOR

Promotor : Prof. Dr. H. Hadri Kusuma, MBA. ( )

Promotor : Dr. Ibnu Qizam, SE., MSi., Ak., CA. ( )

Page 4: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

iv

NOTA DINAS

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah disertasi berjudul:

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Yang ditulis oleh:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Promotor

Prof. Dr. H. Hadri Kusuma, MBA.

Page 5: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

v

NOTA DINAS

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah disertasi berjudul:

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Yang ditulis oleh:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Promotor

Dr. Ibnu Qizam, SE., MSi., Ak., CA.

Page 6: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

vi

NOTA DINAS

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah disertasi berjudul:

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Yang ditulis oleh:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Penguji

Dr. Sunaryati, SE., MSi.

Page 7: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

vii

NOTA DINAS

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah disertasi berjudul:

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Yang ditulis oleh:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Penguji

Prof. Dr. Drs Nur Feriyanto, M. Si.

Page 8: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

viii

NOTA DINAS

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah disertasi berjudul:

PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE) SERTA

BAURAN KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI: STUDI DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA

ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI)

Yang ditulis oleh:

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo

NIM : 1430316009

Program Studi : Doktor (S3)/Studi Islam

Konsentrasi : Ekonomi Islam

saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Penguji

Drs. Akhsyim Afandi, M. A., Ph. D.

Page 9: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bermaksud menguji peran bauran kebijakan fiskal dan moneter

dengan model St. Louis yang dikembangkan oleh Andersen dan Jordan tahun 1968

dengan memasukkan variabel kualitas institusi (governance) sebagai variabel yang

memoderasi kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi. Model

penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa penawaran uang (money supply, M)

sebagai proksi dari kebijakan moneter dan variabel pengeluaran pemerintah

(government expenditure, G) serta utang pemerintah (public debt, D) sebagai proksi

dari kebijakan fiskal. Variabel indeks tata kelola pemerintahan (governance index,

INS) terdiri 6 indikator yaitu 1). Suara dan akuntabilitas (Voice and Accountability);

2). Stabilitas politik dan ketiadaan kekerasan/terorisme (Political Stability and

Absence of Violence/Terrorism); 3). Efektivitas pemerintah (Government

Effectiveness); 4). Kualitas regulasi (Regulatory Quality); 5). Peraturan hukum (Rule

of Law); 6). Pengawasan korupsi (Control of Corruption).

Obyek penelitian ini adalah seluruh negara anggota Organisasi Konferensi

Islam (OKI) yang berjumlah 57 negara. Dikarenakan keterbatasan data yang dapat

diakses, maka terdapat 46 negara yang terpilih sebagai sampel penelitian dengan

periode penelitian tahun 2005-2018. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi data panel moderasian yang terdiri dari 28 persamaan. Variabel kontrol

yang digunakan adalah jumlah penduduk dan investasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal (pengeluaran

pemerintah) dan kebijakan moneter (jumlah uang beredar) berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi sebagaimana temuan model St. Louis oleh Andersen

dan Jordan tahun 1968. Adapun kebijakan utang pemerintah berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara OKI. Kualitas tata kelola

pemerintahan (governance) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di negara-negara OKI. Hal ini menunjukkan peran penting kualitas tata kelola

pemerintahan dalam perekonomian sebagaimana teori pertumbuhan ekonomi terkini.

Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) tidak mampu memoderasi

pengaruh bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara OKI. Indeks tata kelola pemerintahan (governance) lebih berperan

secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, bukan sebagai moderator yang

efektif bagi kebijakan ekonomi pemerintah. Indeks governance lebih efektif dalam

memoderasi berbagai variabel ekonomi yang merupakan aktivitas ekonomi

masyarakat.

Kata kunci: governance index, kebijakan fiskal dan moneter, pertumbuhan ekonomi

Page 10: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama

Huruf Latin

Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

Alif

Bā’

Tā’

Ṡā’

Jīm

Ḥā’

Khā’

Dāl

Żāl

Rā’

zai

sīn

syīn

ṣād

ḍād

ṭā’

ẓȧ’

‘ain

gain

fā’

qāf

kāf

Tidak dilambangkan

b

t

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

g

f

q

k

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

Page 11: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xi

ل

م

ن

و

هـ

ء

ي

lām

mīm

nūn

wāw

hā’

hamzah

yā’

l

m

n

w

h

`

Y

el

em

en

w

ha

apostrof

Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

مـتعدّدة

عدّة

ditulis

ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Tā’ marbūṭah

Semua tā’ marbūtah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal

ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang

“al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki

kata aslinya.

حكمة

علّـة

كرامةالأولياء

ditulis

ditulis

ditulis

ḥikmah

‘illah

karāmah al-auliyā’

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

---- َ ---

---- َ ---

---- َ ---

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

A

i

u

فع ل

ذ كر

Fatḥah

Kasrah

ditulis

ditulis

fa‘ala

żukira

Page 12: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xii

Ḍammah ditulis yażhabu ي ذهب

E. Vokal Panjang

1. fathah + alif

جاهلـيّة

2. fathah + ya’ mati

نسى ت ـ

3. Kasrah + ya’ mati

كريـم

4. Dammah + wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

ā

tansā

ī

karīm

ū

furūḍ

F. Vokal Rangkap

1. fathah + ya’ mati

بـينكم

2. fathah + wawu mati

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

أأنـتم

عدّتا ُ

لئنشكرتـم

ditulis

ditulis

ditulis

A’antum

U‘iddat

La’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal

“al”

Page 13: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xiii

القرأن

القياس

ditulis

ditulis

Al-Qur’ān

Al-Qiyās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah

tersebut

السّماء

الشّمس

ditulis

ditulis

As-Samā’

Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

ذوىالفروض

أهل السّـنّة

ditulis

ditulis

Żawi al-furūḍ

Ahl as-sunnah

Page 14: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xiv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Segala puji bagi Allah yang dengan rahmat dan riḍa-

Nya, penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dan menyajikannya ke hadapan

pembaca yang budiman. Disertasi ini berjudul “Peran Tata Kelola Pemerintahan

(Governance) serta Bauran Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pertumbuhan

Ekonomi: Studi di Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI)”.

Seiring dengan selesainya disertasi ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan

terima kasih penulis kepada berbagai pihak:

1. Plt. Rektor (Dr. Phil. Sahiron, M.A.), Direktur Pascasarjana (Prof. Noorhaidi,

S.Ag., MA., M.Phil., Ph.D.), Wakil Direktur (Dr. Moch. Nur Ichwan, MA.)

Ketua Program Doktor (Ahmad Rafiq, MA., Ph.D.) dan segenap civitas

akademika pada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, atas bimbingan, pelayanan

dan kemudahan yang diberikan kepada penulis selama menempuh jenjang

pendidikan program doktor sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan

disertasi ini.

2. Prof. Dr. H. Hadri Kusuma, MBA. dan Dr. Ibnu Qizam, SE., MSi., Ak., CA.,

selaku Promotor yang dengan ramah, sabar, dan teliti dalam memberikan saran,

kritik dan motivasi pada penulis sehingga memberikan perubahan yang

signifikan dalam disertasi ini.

3. Prof. Dr. Drs Nur Feriyanto, M. Si. selaku penguji dalam Ujian Tertutup yang

telah banyak memberikan saran, masukan, dan perbaikan guna penyempurnaan

disertasi ini.

4. Dr. Sunaryati, SE., MSi. selaku penguji dalam Ujian Pendahuluan dan Ujian

Tertutup yang telah banyak memberikan saran, masukan, dan perbaikan guna

penyempurnaan disertasi ini.

5. Drs. Akhsyim Afandi, M. A., Ph. D. selaku penguji dalam Ujian Tertutup yang

telah banyak memberikan saran, masukan, dan perbaikan guna penyempurnaan

disertasi ini.

6. Seluruh pimpinan UIN Sunan Kalijaga dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI) yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis guna

menempuh pendidikan doktor ini.

7. Ayahanda H. Drs. Slamet Darmanto dan Ibunda Hj. Purwanti serta mertua

penulis, H. Chairul Amri Malin Muhammad (Alm.) dan Hj. Asnawiyar;

semoga Allah mengampuni kekhilafan mereka, mengasihi mereka, dan

membalas amal kebajikan mereka dengan sebaik-baik balasan, yang telah

berkorban secara moril dan materiil serta telah mendidik dan memperjuangkan

penulis hingga dapat mengenyam pendidikan tinggi.

8. Istri tercinta Khamsiyati, SE. dan anak-anak tersayang: 1) Alia Faiza Khariyah,

2) Azzam Faizul Ghifari, dan 3) Alfarizi Fauzul Ghifari, dukungan, kesabaran

Page 15: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xv

dan doa kalian adalah spirit yang terus memacu penulis untuk menyelesaikan

studi ini.

9. Saudara penulis: 1) Hanif Rohmawati, 2) Latif Amrullah, MA. 3) Azizah Nurul

Izzah, dan segenap keluarga yang nama-namanya tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

10. Sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan saran, dan kritik

konstruktifnya terhadap penulisan disertasi ini.

Al haqqu min rabbika. Oleh karena itu, kritik konstruktif dan saran dari semua

pihak sangat penulis harapkan. Semoga disertasi ini bermanfaat dan memberi

kontribusi nyata bagi problematika kehidupan di masa kontemporer.

Yogyakarta, 19 Mei 2020

Penulis,

Muhammad Ghafur Wibowo

NIM: 1430316009

Page 16: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xvi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN DAN BEBAS DARI PLAGIARISME................................ ii

PENGESAHAN PROMOTOR ........................................................................................... iii

NOTA DINAS ...................................................................................................................... iv

NOTA DINAS ....................................................................................................................... v

NOTA DINAS ...................................................................................................................... vi

NOTA DINAS ..................................................................................................................... vii

NOTA DINAS .................................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................................ ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................................. x

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ xiv

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xviii

BAB I ..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 15

E. Orisinalitas Penelitian .............................................................................................. 17

BAB II .................................................................................................................................. 18

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, ..................................................................... 18

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ............................................................................ 18

A. Kajian Pustaka .......................................................................................................... 18

B. Landasan Teori ......................................................................................................... 18

C. Pengembangan Hipotesis .......................................................................................... 18

BAB III ................................................................................................................................ 29

METODE PENELITIAN ................................................................................................... 29

A. Desain Penelitian ....................................................................................................... 29

B. Populasi dan Sampel ................................................................................................. 30

C. Pengembangan Model Penelitian ............................................................................. 30

Page 17: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xvii

D. Definisi Operasional Variabel ................................................................................... 33

1. Variabel Terikat (Dependen)................................................................................. 33

2.Variabel bebas (independen) .............................................................................. 33

3.Variabel Pemoderasi ............................................................................................. 35

4. Variabel Kontrol ................................................................................................. 37

E. Teknis Analisis Data .................................................................................................. 38

1. Analisis Regresi Moderasian (Moderated Regression Analysis, MRA) ............ 38

2. Robustness Test .................................................................................................... 47

BAB IV ................................................................................................................................. 51

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................................. 51

A. Profil Negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) .................................... 51

B. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................................... 55

C. Analisis Regresi Data Panel...................................................................................... 65

1. Analisis Regresi Data Panel ................................................................................ 65

D. Pembahasan............................................................................................................... 85

BAB V .................................................................................................................................. 86

PENUTUP ........................................................................................................................... 86

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 91

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 105

Lampiran 1: Daftar Negara-negara Anggota OKI ..................................................... 105

Lampiran 2: Data Mentah Penelitian .......................................................................... 106

Lampiran 3: Analisis Deskriptif................................................................................... 108

Lampiran 4: Output Hasil Analisis Faktor ................................................................. 109

Lampiran 5: Output Pemilihan Model dan Regresi Data Panel................................ 111

Lampiran 6: Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ 115

Page 18: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

xviii

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Page 19: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran penting pemerintah, baik pusat maupun daerah, adalah pemenuhan

berbagai kebutuhan masyarakat (kepentingan umum/publik) yang tidak dapat

dilakukan oleh pihak swasta (non pemerintah) guna mencapai kesejahteraan rakyat.1

Hal ini karena dalam sistem perekonomian yang menganut faham ekonomi liberal

(atau cenderung ke liberal), maka pihak swasta hanya berorientasi pada bidang yang

menghasilkan keuntungan bagi mereka. Pembangunan sarana umum, pelayanan

kesehatan dan lain sebagainya harus disediakan oleh negara.2

Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sesuai

amanah konstitusi. Kesejahteraan dapat dicapai ketika kestabilan perekonomian

diraih, yang dapat dilihat dari pendapatan nasional meningkat, tingkat harga (inflasi)

yang rendah, pertumbuhan pendapatan (ekonomi) yang tinggi, serta kemiskinan dan

pengangguran yang rendah pula.3 Salah satu variabel ekonomi makro yang bisa

menunjukkan tingkat pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB) yang

darinya bisa dihitung tingkat pertumbuhan ekonomi negara dari waktu ke waktu.

Tingginya PDB memang bukan sesuatu yang mutlak untuk menjelaskan bahwa

seluruh rakyat pasti merasa sejahtera, namun dengan PDB yang tinggi maka tingkat

1 Sijbren Cnossen and Hans-Werner Sinn, Public Finance and Public Policy in the New

Century (Manila: The MIT Press, 2003), III <http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf>. 2 Franz Josef Stegmann, Economic Liberalism, Marxism and Critical Judgement, ST

AUGUSTINE PAPERS, 2004, v, 9-11. 3 Sadono Sukirno, Makroekonomi: Teori Pengantar, 3rd edn (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), 22.

Page 20: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

2

kesejahteraan relatif lebih bisa dicapai. Oleh karena itu, membandingkan kinerja

ekonomi antarnegara paling sering dilakukan dengan membandingkan PDB tiap-tiap

negara tersebut. PDB yang tinggi menggambarkan kemampuan rakyat suatu negara

dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.1

Dalam rangka mempengaruhi perekonomian dan mempercepat pertumbuhan

ekonomi yang baik, negara menjalankan berbagai kebijakan ekonomi, yang utama

adalah kebijakan fiskal (domain pemerintah) dan kebijakan moneter (domain bank

sentral).2 Kebijakan fiskal terkait dengan kebijakan anggaran pemerintah, sedangkan

kebijakan moneter terkait dengan pengaturan jumlah uang beredar guna

mempengaruhi perekonomian.3 Bauran kedua kebijakan ini diharapkan bisa berjalan

efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Terjadi perdebatan yang panjang mengenai kebijakan apa yang lebih efektif

dalam mempengaruhi perekonomian di antara kedua jenis kebijakan tersebut.

Kelompok Keynesian berpendangan bahwa kebijakan fiskal lebih efektif dalam

mempengaruhi perekonomian, sedangkan golongan Monetaris berpandangan

sebaliknya. Menurut golongan Monetaris yang mendasarkan pemikirannya pada Teori

Kuantitas Uang, kebijakan moneter akan lebih efektif mempengaruhi perekonomian.

Guna membuktikannya secara empiris, Andersen dan Jordan pada tahun 1968 menguji

efektivitas bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan membentuk suatu persamaan

yang kemudian disebut dengan model St. Louis.4 Model ini menggunakan variabel

1 N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, 7th edn (New York: Worth Publisher, 2010), 42. 2 Mankiw, Macroeconomics, 263. 3 Richard Froyen, Macroeconomics: Theories and Policies, 7th edn (New York: Macmillan,

2002), 71-73. 4 Leonall C. Andersen and Jerry L. Jordan, ‘Monetary and Fiscal Actions: A Test of Their

Relative Importance in Economic Stabilization’, Review, 68.8 (1968), 11–24.

Page 21: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

3

penawaran uang (money supply, M) sebagai proksi dari kebijakan moneter dan variabel

pengeluaran pemerintah (government expenditure, G) sebagai proksi dari kebijakan

fiskal. Adapun variabel terikat dalam model ini adalah pertumbuhan ekonomi (Produk

Domestik Bruto, PDB atau Y), sehingga persamaan tersebut dapat ditulis Y = f (M,

G).

Banyak penelitian yang mengacu pada model St. Louis seperti yang dilakukan

oleh Darrat dengan obyek negara-negara Amerika Latin dan menemukan bahwa

kebijakan fiskal lebih efektif daripada kebijakan moneter dalam mendorong

pertumbuhan ekonomi.5 Temuan ini didukung oleh Halcon dan Leon untuk kasus di

negara Filipina,6 namun berbeda dengan temuan Fatima dan Iqbal untuk kasus di

beberapa negara Asia terpilih yang menunjukkan bahwa kebijakan moneter lebih

efektif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daripada kebijakan fiskal.7 Temuan

penelitian Ajayi dan Aluko juga mengkonfirmasi hasil penelitian Fatima dan Iqbal

untuk kasus di Nigeria.8

Model St. Louis yang dikembangkan oleh Andersen & Jordan yang merupakan

ekonom di Federal Reserve Bank of St. Louis, Amerika Serikat (karenanya kemudian

model ini disebut sebagai model St. Louis),9 tahun 1968 sebenarnya sudah banyak

5 Ali F. Darrat, ‘The Dominant Influence of Fiscal Actions in Developing Countries’, Eastern

Economic Journal, 10.3 (1984), 271–84. 6 Neil Angelo C. Halcon and Leah Melissa T. De Leon, ‘Efficiency of Fiscal And Monetary

Policies In The Philippines: The St. Louis Model Approach’, Bangko Sentral Review, July, 2004, 33–

44. 7 Ambreen Fatima and Azhar Iqbal, ‘The Relative Effectiveness of Monetary and Fiscal

Policies: An Econometric Study’, Pakistan Economic and Social Review, 41.1/2 (2003), 93–116. 8 Michael Adebayo Ajayi and Olufemi Adewale Aluko, ‘Evaluating the Relative Impact of

Monetary and Fiscal Policy in Nigeria Using the St. Louis Equation’, Acta Universitatis Danubius :

Oeconomica, 13.1 (2017), 40–50. 9 Manuel Vanegas, ‘Tourism, Macroeconomics, Growth, and the St. Louis Equation’, Tourism

Review International, 22.1 (2018), 3–21 <https://doi.org/10.3727/154427218X15202734130413>.

Page 22: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

4

yang mengaji dan mengembangkannya. Hal ini dilakukan mengingat model tersebut

menyederhanakan determinan pertumbuhan ekonomi hanya berupa kebijakan fiskal

dan moneter saja. Beberapa peneliti selanjutnya menambah variabel ekonomi dan

politik yang berbeda di dalam model yang mereka bangun. Variabel yang bisa

ditambahkan di antaranya adalah ekspor;10 nilai tukar;11 kurs dan inflasi;12 nilai tukar

dan suku bunga,13 pendapatan pariwisata,14 bahkan beberapa variabel politik seperti

indeks kebebasan sipil, indeks perpolitikan, dan indeks hak politik rakyat.15

Konfirmasi dengan data lain yang dihimpun oleh Kuran semakin menunjukkan

ketertinggalan negara-negara muslim (berpenduduk mayoritas muslim) dalam hal

kinerja perekonomian mereka. Bersumber pada data yang diterbitkan oleh UNDP,

Kuran membandingkan beberapa indikator kinerja perekonomian antara negara

berpenduduk mayoritas muslim dan non-muslim.16

Kuran membandingkan beberapa indikator kinerja ekonomi negara-negara

yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam/OKI (Organisation of Islamic

Cooperation, OIC) dengan data global dan negara-negara non-OKI tahun 2014. Dalam

hal kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia

10 Halcon and Leon, ‘Efficiency of Fiscal And Monetary'; Fatima and Iqbal, ‘The Relative

Effectiveness of Monetary'. 11 Tomislav Ćorić and Milan Deskar-Škrbić, ‘Monetary and Fiscal Policy Mix in a Small Open

Economy: The Case of Croatia’, Economic Research-Ekonomska Istrazivanja , 28.1 (2015), 407–21. 12 A. Ogar, S. E. Nkamare, and E. G. Emori, ‘Fiscal and Monetary Policy and Its Effect on the

Growth of Nigeria Economy’, European Journal of Business and Management, 6.29 (2014), 220–32. 13 Olanipekun Emmanuel Falade and Benjamin Ayodele Folorunso, ‘Fiscal and Monetary

Policy Instruments and Economic Growth Sustainability in Nigeria’, American Journal of Economics,

5.6 (2015), 587–94. 14 Vanegas. 15 Tariq Hussain and Muhammad Wasif Siddiqi, ‘Fiscal, Monetary Policies and Institutions’

Role (Political, Social and Economic) in Pakistan’, Theoretical and Applied Economics, 19.6 (2012),

33–50. 16 Timur Kuran, ‘Islam and Economic Performance: Historical and Contemporary Links’,

Journal of Economic Literature, 56.4 (2018), 1295.

Page 23: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

5

(IPM), nilai IPM (Human Development Index, HDI) menunjukkan ketertinggalan yang

cukup jauh antara nilai IPM negara muslim (0,61) dengan nilai IPM dunia (0,71)

apalagi dengan nilai IPM negara non-muslim (0,74).

Dari sisi kualitas kesehatan yang diukur dengan tingkat harapan hidup, capaian

negara-negara muslim juga lebih rendah (66,5 tahun) dari data dunia (71,4 tahun) dan

negara non-muslim (72,8). Kualitas pendidikan negara-negara muslim yang diukur

dari tingkat literasi (kemampuan membaca) juga jauh tertinggal (73,3%) dari total data

dunia (85,2%) apalagi negara-negara non-muslim (88,9%). Rendahnya kualitas

sumber daya manusia di negara-negara muslim akhirnya secara tidak langsung

berdampak pada rendahnya pendapatan per penduduk (PDB per kapita) mereka yang

sebesar USD 10.015 per tahun, jauh dibandingkan data dunia (USD 15.740) dan data

negara non-muslim (USD 17.500).

Ketertinggalan dalam bidang ekonomi negara-negara berpenduduk mayoritas

muslim dari negara-negara lain sudah sejak lama menjadi kajian para pemikir muslim.

Monzer Kahf, salah seorang ekonom muslim dunia, menulis artikel panjang yang

berjudul Instruments of Meeting Budget Deficit in Islamic Economy.17 Menurut Kahf,

isu ketertinggalan ekonomi negara muslim dan kaitannya dengan defisit anggaran

adalah sebuah masalah yang serius, mengingat fenomena tersebut sudah menjangkiti

sejak puluhan tahun lalu. Mayoritas negara muslim yang merupakan negara

berkembang memiliki utang publik (pemerintah) yang besar. Menurutnya, ada

beberapa faktor yang menyebabkan defisit anggaran tersebut, yaitu korupsi dan

17 Monzer Kahf, ‘Instruments of Meeting Budget Deficit in Islamic Economy’, IRTI Research

Paper, 42 (1997).

Page 24: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

6

pembelanjaan sia-sia; subsidi harga; inefisiensi pada sektor publik yang besar; serta

belanja pertahanan yang besar.18

Sejalan dengan Kahf maka Kuran kemudian menjawab pertanyaan tentang

mengapa negara-negara di Timur Tengah yang mayoritas beragama Islam tertinggal

secara ekonomi dari wilayah lain.19

Penelitian yang mengaitkan antara variabel institusi dan kinerja perekonomian

(pertumbuhan ekonomi) sudah banyak dilakukan sejak dekade 1980-an diawali salah

satunya oleh Scully;20 disusul pada dekade 1990-an oleh Knack dan Keefer;21 hingga

saat ini oleh Williams;22 Vianna dan Mollick;23 Kar, Roy, dan Sen;24 serta Boudreauxa,

Nikolaev, dan Klein.25

Dalam bentuk yang sedikit berbeda, aspek kelembagaan terkadang muncul

dengan istilah berbeda seperti kualitas birokrasi (bureaucracy) yang digunakan oleh

Evans dan Rauch.26 Aspek demokrasi (democracy) juga bisa menggambarkan peran

18 Kahf, ‘Instruments of Meeting', 21. 19 Timur Kuran, ‘Why the Middle East Is Economically Underdeveloped: Historical

Mechanisms of Institutional Stagnation’, Journal of Economic Perspectives, 18.3 (2004), 71–90

<https://doi.org/10.1257/0895330042162421>. 20 Gerald W. Scully, ‘The Institutional Framework and Economic Development’, Journal of

Political Economy, 96.3 (1988), 652–62. 21 Stephen Knack and Philip Keefer, ‘Institutions and Economic Performance: Cross-Country

Tests Using Alternative Institutional Measures’, Economics and Politics, 7.3 (1995), 207–27. 22 Kevin Williams, ‘Do Political Institutions Improve the Diminishing Effect of Financial

Deepening on Growth? Evidence from Developing Countries’, Journal of Economics and Business, 103

(2019), 13–24 <https://doi.org/10.1016/j.jeconbus.2018.11.003>. 23 Andre C. Vianna and Andre V. Mollick, ‘Institutions: Key Variable for Economic

Development in Latin America’, Journal of Economics and Business, 96 (2018), 42–58

<https://doi.org/10.1016/j.jeconbus.2017.12.002>. 24 Sabyasachi Kar, Amrita Roy, and Kunal Sen, ‘The Double Trap: Institutions and Economic

Development’, Economic Modelling, 76 (2019), 243–59

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2018.08.002>. 25 Christopher J. Boudreaux, Boris N. Nikolaev, and Peter Klein, ‘Socio-Cognitive Traits and

Entrepreneurship: The Moderating Role of Economic Institutions’, Journal of Business Venturing, 34.1

(2019), 178–96 <https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2018.08.003>. 26 Peter Evans and James E. Rauch, ‘Bureaucracy and Growth: A Cross-National Analysis of

the Effects of “Weberian” State Structures on Economic Growth’, American Sociological Review, 64.5

(1999), 748–65 <https://doi.org/10.2307/2657374>.

Page 25: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

7

kelembagaan politik terhadap pertumbuhan ekonomi seperti yang dilakukan oleh

Mathonnat dan Minea.27

Istilah lain dari kualitas institusi adalah tata kelola pemerintahan (governance)

yang dikenalkan dan dikembangkan oleh Kaufman, Kraay, dan Lobaton di Bank Dunia

sejak dekade 1990-an.28 Konsep governance telah memiliki instrumen pengukurannya

sendiri yang merupakan pengembangan dari berbagai indeks kualitas institusi yang

sudah ada sebelumnya. Terdapat 6 indikator dalam indeks governance yaitu 1). Suara

dan akuntabilitas (Voice and Accountability); 2). Stabilitas politik dan ketiadaan

kekerasan/terorisme (Political Stability and Absence of Violence/Terrorism); 3).

Efektivitas pemerintah (Government Effectiveness); 4). Kualitas regulasi (Regulatory

Quality); 5). Peraturan hukum (Rule of Law); 6). Pengawasan korupsi (Control of

Corruption).29

Secara empiris, indeks kualitas pemerintahan sudah banyak diuji oleh para

peneliti sejak awal tahun 2000-an seperti yang dilakukan oleh Olson, Sarna, dan

Swamy;30 juga Kaufman dan Kraay.31 Kedua penelitian menunjukkan hasil bahwa

negara dengan tata kelola pemerintahan (governance) yang baik memiliki tingkat

produktifitas yang lebih tinggi, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

dengan lebih baik. Governance berperan penting (positif) dalam meningkatkan

27 Clément Mathonnat and Alexandru Minea, ‘Forms of Democracy and Economic Growth

Volatility’, Economic Modelling, 2018, 1–10 <https://doi.org/10.1016/j.econmod.2018.07.013>. 28 Daniel Kaufmann, Aart Kraay, and Pablo Zoido-Lobaton, ‘Governance Matters’, Policy

Research Working Paper, 2196, 1999, 1–70. 29 Kaufmann, Kraay, and Zoido-Lobaton, ‘Governance Matters’. 30 Mancur Jr Olson, Naveen Sarna, and Anand V Swamy, ‘Governance and Growth : A Simple

Hypothesis Explaining Cross-Country Differences in Productivity Growth’, Public Choice, 102 (2000),

341–64. 31 Daniel Kaufmann and Aart Kraay, ‘Growth without Governance’, Policy Research Working

Paper Series, 2928 (2002), 1–50.

Page 26: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

8

pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Peran tersebut dirasakan lebih efektif

terjadi pada negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebh tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti menginteraksikan indeks

governance dengan variabel lain. Sebagai contoh, Fraj, Hamdaoui, dan Maktouf

menginteraksikan indeks governance dengan nilai tukar serta hubungannya dengan

pertumbuhan ekonomi.32 Adapun Bekhet dan Latif pada kesempatan yang lain

mengaitkan indeks governance dengan teknologi dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi.33 Interaksi antara nilai tukar dan teknologi dengan indeks governance pada

kedua penelitian terbukti berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas, kajian terhadap isu pertumbuhan ekonomi masih

tetap menarik untuk dilakukan hingga saat ini. Kajian yang dimaksud adalah

bagaimana kebijakan ekonomi pemerintah, khususnya bauran kebijakan fiskal dan

moneter serta efektivitasnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun

demikian, sejauh ini penelitian yang sudah dilakukan baru memasukkan berbagai

variabel ekonomi maupun sosial yang terkait. Belum ada penelitian yang mengaitkan

bauran kebijakan fiskal dan moneter tersebut dengan kualitas tata kelola pemerintah

(governance) suatu wilayah atau antarnegara. Padahal, efektivitas kebijakan ekonomi

tidak dapat dilepaskan dari situasi dan kondisi yang melingkupi negara tersebut.

32 Salma Hadj Fraj, Mekki Hamdaoui, and Samir Maktouf, ‘Governance and Economic

Growth: The Role of the Exchange Rate Regime’, International Economics, 156 (2018), 326–64

<https://doi.org/10.1016/j.inteco.2018.05.003>. 33 Hussain Ali Bekhet, Nurul Wahilah, and Abdul Latif, ‘The Impact of Technology in Society

The Impact of Technological Innovation and Governance Institution Quality on Malaysia ’ s Sustainable

Growth : Evidence from a Dynamic Relationship’, Technology in Society, 54 (2018), 27–40

<https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2018.01.014>.

Page 27: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

9

Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis pengaruh tata kelola pemerintahan

(governance) terhadap pertumbuhan ekonomi lintas negara. Selanjutnya, penelitian ini

juga bermaksud menguji efektivitas bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan

mengembangkan model St. Louis yang dikenalkan oleh Andersen & Jordan tahun

1968. Model St. Louis merupakan kelanjutan dan pengembangan dari Model

Friedman-Meiselman tahun 1963 yang fokus pada analisis konsumsi agregat.34

Andersen & Jordan pada saat mengembangkan model St. Louis sebenarnya

menyadari bahwa determinan pertumbuhan ekonomi sangatlah banyak. Dalam artikel

mereka, terdapat beberapa klasifikasi determinan pertumbuhan ekonomi di antaranya

variabel yang lambat berubah (preferensi, teknologi, sumberdaya, institusi, dan sistem

hukum). Selain itu ada pula variabel yang terkait dengan luar negeri, seperti

perdagangan internasional, nilai tukar, dan suku bunga. Ada pua variabel yang

merupakan kejadian acak (random event) seperti perang, bencana alam, dan perubahan

cuaca.35 Namun demikian, mereka berpendapat bahwa representasi dari kebijakan

negara sudah cukup tercermin dalam pengeluaran pemerintah (kebijakan fiskal) dan

pengaturan jumlah uang yang beredar (kebijakan moneter). Kedua variabel inilah yang

dianggap paling signifikan mempengaruhi perekonomian suatu negara.

Kritik atas model St. Louis langsung muncul dari berbagai peneliti yang

menganggap model tersebut terlalu menyederhanakan kompleksitas realita. Salah satu

ekonom yang paling awal mengritik model tersebut adalah Gramlich yang menginisasi

34 Peter V Bias, ‘A Chronological Survey of the Friedman – Meiselman / Andersen – Jordan

Single Equation Debate’, International Journal of Economics and Business Research, 10.January 2014

(2014), 1–21. 35 Andersen and Jordan, ‘Monetary and Fiscal Actions'.

Page 28: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

10

penambahan variabel ekspor dan pajak di dalam model tersebut.36 Setelah itu, banyak

peneliti yang menambahkan berbagai variabel sosial dan ekonomi guna melengkapi

dan menambahkan model St. Louis tersebut berdasarkan argumentasi yang kuat.

Penelitian ini juga bermaksud mengembangkan model St. Louis dengan

menambahkan variabel utang pemerintah dan kualitas institusi di dalam model

tersebut. Utang pemerintah saat ini telah menjadi variabel utama dalam perekonomian

suatu negara, karena hampir tidak ada negara yang tidak memiliki utang pemerintah.37

Variabel kedua yang ditambahkan dalam model adalah kualitas institusi, hal ini sejalan

dengan teori pertumbuhan ekonomi terkini yang menegaskan peran penting kualitas

institusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.38 Penelitian ini memasukkan

variabel kualitas institusi (governance) sebagai variabel yang memoderasi kebijakan

fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebenarnya, Andersen & Jordan

sudah sedikit menyinggung peran penting utang pemerintah dan institusi dalam

membangun model St. Louis, namun tidak terepresentasikan ke dalam model

tersebut.39

Penelitian ini memfokuskan kajian pada negara-negara muslim yang tergabung

di dalam Organisasi Kerjasama Islam, OKI (Organisation of Islamic Cooperation,

OIC). Hal ini dilakukan mengingat negara-negara OKI menghadapi permasalahan

ekonomi yang hampir sama, seperti ketertinggalan ekonomi, kemiskinan,

36 Edward M . Gramlich, ‘The Usefulness of Monetary and Fiscal Policy as Discretionary

Stabilization Tools’, Journal of Money , Credit and Banking, 3.2 (1969), 506–32. 37 Mankiw, 'Macroeconomics'. 38 Daron Acemoglu, Introduction to Modern Economic Growth (New Jersey: Princeton

University Press, 2009). 39 Andersen and Jordan, ‘Monetary and Fiscal Actions'.

Page 29: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

11

pengangguran, dan lain sebagainya.40 Selain itu, karakter kelembagaan formal

(organisasi, konstitusi, maupun peraturan) dan informal (adat budaya, keyakinan, dan

agama), juga memiliki kemiripan di antara negara anggota OKI. Hal tersebut terjadi

karena ajaran agama yang dianut akan membentuk keyakinan, pola fikir dan tindakan

yang seharusnya sama di antara pemeluknya di berbagai negara.41

Negara-negara berpenduduk muslim yang tergabung dalam OKI secara umum

dapat dikatakan sebagai negara yang religius. Berdasarkan laporan survei Pew

Research Center tahun 2018 terhadap 102 negara di dunia, mayoritas penduduk di

negara muslim menganggap agama adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan

mereka. Persentase jawaban mengenai pentingnya agama di beberapa negara OKI

adalah: Pakistan (94%), Indonesia (93%), Afghanistan (92%), Nigeria (88%), dan

Mesir (72%). Sebaliknya, di berbagai negara lain, agama tidak dianggap sebagai

sesuatu yang penting, seperti di China (3%), Jepang (10%), Inggris (10%), Jerman

(10%), Perancis (10%), Rusia (16%), dan Australia (18%). Hanya Amerika Serikat

yang lebih dari separuh (53%) penduduknya menganggap penting agama.42

Berdasarkan praktik keagamaan yang rutin dilakukan (mingguan maupun harian),

negara-negara muslim menunjukkan persentase yang relatif lebih tinggi daripada

kelompok negara yang lain.

Sebagai bentuk perkembangan pemikiran dan respon negara-negara muslim

atas perkembangan kehidupan masyarakat dunia, maka pada tahun 2008, OKI

melakukan amandemen terhadap Piagam OKI. Organisasi ini tidak hanya bekerjasama

40 Kuran, ‘Islam and Economic Performance: Historical and Contemporary Links’. 41 Douglass C North, ‘Economic Performance Through Time’, The American Economic

Review, 84.3 (1994), 359–68. 42 Research Center PEW, The Age Gap in Religion Around the World (Washington, 2018).

Page 30: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

12

di bidang ekonomi, sosial, keagamaan, dan pengetahuan sebagaimana selama ini

berjalan, namun berkembang lebih jauh lagi dalam berbagai bidang kehidupan.43 OKI

berusaha menyelaraskan aktivitasnya dengan berbagai organisasi internasional

lainnya, khususnya Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Isu-isu internasional terkini

seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, keadilan, terorisme secara eksplisit

masuk menjadi bagian dalam amandemen piagam tersebut. Termasuk pula upaya

bersama negara-negara OKI untuk menciptakan good governance di negara masing-

masing guna meraih kehidupan yang lebih baik. Isu demokrasi, penegakan hukum,

pemberantasan korupsi, serta konflik keamanan menjadi perhatian bersama seluruh

negara OKI.44

Keinginan negara-negara OKI tersebut secara khusus dan detail diturunkan

dalam dokumen The OIC-2025: Programme of Action.45 Dalam dokumen tersebut,

OKI memiliki 18 program aksi yang merupakan prioritas kebijakan guna mencapai

cita-cita bersama yang berlaku tahun 2016-2025. Bahkan secara khusus, OKI juga

menerbitkan dokumen Implementation Plan sebagai penjabaran dari berbagai program

aksi tersebut. Beberapa program kerja dan rencana implementasi yang dirancang

sangan sejalan dengan penguatan tata kelola (governance) yang dikembangkan oleh

Bank Dunia.46

Namun demikian, upaya perbaikan tata kelola (governance) di negara-negara

OKI masih jauh dari yang dicitakan. Berbagai negara OKI masih mengalami gejolak

43 Samiul Hasan and others, The Muslim World in the 21st Century, ed. by Samiul Hasan

(London: Springer, 2012) <https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004>, 306. 44 OIC, Charter of the Organisation of Islamic Cooperation, 2008, pp. 1–17. 45 OIC, ‘The OIC-2025: Programme of Action’ (Jeddah, 2016), pp. 1–27. 46 OIC, ‘OIC-2025: Programme of Action Implementation Plan’ (Jeddah, 2016), pp. 1–55.

Page 31: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

13

permasalahan sosial, politik, keamanan, hukum dan birokrasi hingga saat ini. Peristiwa

Arab Spring yang berlangsung pada akhir 2010 hingga awal 2011 telah membuat

keguncangan dalam berbagai aspek kehidupan negara-negara muslim, khususnya di

Timur Tengah dan Afrika Utara. Krisis yang awalnya berupa masalah sosial dan

politik telah meluas menjadi krisis keamanan, ekonomi, dan lain-lain.47

Dalam aspek demokrasi dan kebebasan bersuara, negara-negara muslim juga

menjadi sorotan karena kurangnya perbaikan dari sisi tersebut. Apalagi dalam hal

kesetaraan perempuan di ruang publik di negara muslim yang masih sangat lemah.48

Peristiwa Arab Spring menandai meningkatnya peran wanita di bidang politik, namun

secara umum wanita masih tertinggal dalam hal pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan

lain sebagainya.49

Dalam aspek keamanan, masih sangat banyak negara anggota OKI yang

menghadapi krisis dalam negeri yang tidak kunjung usai. Berbagai gerakan militan

dan aksi terorisme banyak terjadi di negara OKI.50 Beberapa organisasi yang dicap

sebagai pelaku aksi terorisme menyebar di berbagai negara muslim, seperti ISIS di

Irak, dan Syiria; Thaliban di Afghanistan dan Pakistan; serta Boko Haram di Nigeria.51

47 Mohsin Khan, The Economic Consequences of the Arab Spring (Washington, 2014);

Mahmoud Arayssi, Ali Fakih, and Nathir Haimoun, Did the Arab Spring Reduce MENA Countries’

Growth?, Discussion Paper Series No. 12161 (Bonn: IZA-Institute of Labor Economics, 2019)

<https://doi.org/10.1080/13504851.2019.1588938>. 48 Maysar Sarieddine, ‘Personal Freedom Beyond Politics and Human Rights: Women,

Religion and Freedom in the Arab World’, Clinical and Experimental Psychology, 04.01 (2018), 1–6

<https://doi.org/10.4172/2471-2701.1000179>. 49 Ariana Marnicio, Julia Retta, and Rebecca Satterfield, ‘A Change of Seasons for Arab

Women?’, Journal of Women and Human Rights in the Middle East, Fall.1 (2013). 50 Richard J. Estes and M. Joseph Sirgy, ‘Radical Islamic Militancy and Acts of Terrorism: A

Quality-of-Life Analysis’, Social Indicators Research, 117.2 (2014), 615–52

<https://doi.org/10.1007/s11205-013-0363-2>. 51 Ahmed Dawoody-Al, ‘ISIS and Its Brutality Under Islamic Law’, Review of Law and

Politics, March.36 (2015), 101–17.

Page 32: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

14

Walaupun sebenarnya berbagai aksi kekerasan dan terorisme tersebut tidak mendapat

dukungan mayoritas umat Islam, namun keberadaanya seringkali diidentikkan dengan

ajaran dan umat Islam.52

Permasalahan lain yang dihadapi negara-negara anggota OKI terkait dengan

tata kelola (governance) adalah parahnya korupsi yang melanda pemerintahan.

Menurut survei dari Transparansi Internasional tahun 2018, hanya ada 1 negara

muslim yang masuk ke dalam 50 negara terbersih dari 180 negara yang disurvei, yaitu

Uni Emirat Arab (peringkat 23). Mayoritas selebihnya menghuni peringkat lebih dari

100, bahkan beberapa diantaranya menempati posisi paling rendah, seperti Irak (168),

Sudan dan Afghanistan (172), Yaman (176), Syiria (178), dan Somalia (180).53 Oleh

karena itu, studi terkait tata kelola pemerintahan, kebijakan ekonomi dan pertumbuhan

ekonomi di negara-negara OKI menjadi semakin perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah bauran kebijakan fiskal dan moneter berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim?

2. Apakah kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim?

52 Kamarulnizam Abdullah and others, ‘Perception and Attitudes toward Terrorism in a Muslim

Majority Country’, Asian Social Science, 8.4 (2012), 77–89 <https://doi.org/10.5539/ass.v8n4p77>. 53 Datuk Seri Akhbar Satar, ‘Corruption a Big Issue in Muslim-Majority Nations’, New Straits

Times, 2019 <https://www.nst.com.my/opinion/columnists/2019/04/480813/corruption-big-issue-

muslim-majority-nations> [accessed 22 April 2020].

Page 33: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

15

3. Apakah kualitas tata kelola pemerintahan (governance) memoderasi pengaruh

bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-

negara muslim?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh bauran kebijakan fiskal dan moneter

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim.

b. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh kualitas tata kelola pemerintahan

(governance) terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim.

c. Menganalisis dan menjelaskan peran moderasi dari kualitas tata kelola

pemerintahan (governance) dalam meningkatkan efektivitas bauran kebijakan

fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi.

D. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi Teoritis: Penelitian ini mengembangkan model persamaan St.

Louis yang digagas oleh Andersen dan Jordan tahun 1968 sebagai alat evaluasi

efektivitas bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan

ekonomi. Model St. Louis menggunakan variabel penawaran uang (money

supply, M) sebagai proksi dari kebijakan moneter dan variabel pengeluaran

pemerintah (government expenditure, G) sebagai proksi dari kebijakan fiskal.

Model tersebut tidak memasukkan variabel utang pemerintah yang saat ini

memainkan peran penting di berbagai negara di dunia. Selain itu model

tersebut tidak mempertimbangkan kualitas dari institusi pelaksana kebijakan

Page 34: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

16

fiskal dan moneter sama sekali. Oleh karena itu, model dalam penelitian ini

dikembangkan berdasarkan kerangka berfikir ekonomi kelembagaan

(institutional economics). Dipilihnya obyek negara-negara muslim (anggota

OKI) karena mayoritas negara tersebut berada dalam situasi ekonomi yang

berkembang, bahkan ada sebagian yang tertinggal secara ekonomi. Kesamaan

nilai-nilai ajaran agama Islam yang dianut oleh mayoritas negara anggota OKI

juga membentuk ”institusi” sosial dan budaya yang relatif sama di antara

mereka.

2. Kontribusi Praktis: Penelitian ini bisa dijadikan dasar bagi otoritas kebijakan

fiskal dan moneter guna memperkuat efektivitas bauran kebijakan yang

mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim.

Selain itu, penelitian ini juga dapat mengingatkan pemerintah di berbagai

negara muslim untuk lebih memperkuat dan meningkatkan kualitas

pemerintahan mereka berdasarkan aspek-aspek dalam indikator kualitas

pemerintahan (governance) yang telah dicanangkan oleh Bank Dunia.

3. Kontribusi Kebijakan: negara-negara muslim dalam OKI bisa lebih

mendorong kebijakan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahannya

(governance). Hal ini sejalan dengan implementasi amandemen Piagam OKI

(OIC Chapter) tahun 2008 guna mencapai reformasi pemerintahan,

demokratisasi, serta tata kelola pemerintahan yang lebih baik di antara negara-

negara OKI. Secara lebih khusus, penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan

evaluasi dan penguatan rencana implementasi dalam The OIC-2025:

Programme of Action yang saat ini sedang berjalan.

Page 35: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

17

E. Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pertama yang mengembangkan model

persamaan St. Louis yang digagas oleh Andersen dan Jordan sebagai model evaluasi

efektivitas kebijakan fiskal dan moneter, dalam kerangka kerja ekonomi kelembagaan

(institutional economics). Ide dasar penelitian ini adalah bahwa efektivitas kebijakan

ekonomi tidak hanya ditentukan oleh instrumen kebijakan tersebut, namun juga oleh

kualitas pelaksana kebijakannya serta lingkungan sekitarnya. Penelitian ini

menginteraksikan kualitas tata kelola pemerintahan (governance) dengan proksi dari

kebijakan fiskal dan moneter (pengeluaran pemerintah dan jumlah uang yang beredar).

Page 36: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Studi yang mengkaji topik pertumbuhan ekonomi sudah sangat banyak

dilakukan oleh para peneliti, namun relatif masih sedikit yang mengaitkannya dengan

bauran kebijakan ekonomi (fiskal dan moneter) serta aspek kelembagaan. Pada bagian

ini akan disajikan rangkuman berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan

pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, serta kualitas pemerintahan

(kelembagaan, institusi). Guna memudahkan memahami peta hasil-hasil penelitian

terdahulu, maka akan disusun pengelompokkan yang meliputi: 1. pertumbuhan

ekonomi dan faktor-faktor penentunya; 2. dampak bauran kebijakan fiskal dan

moneter terhadap perekonomian; 3. institusi dan pertumbuhan ekonomi.

B. Landasan Teori

Penelitian ini mendasarkan kajiannya pada Teori Pertumbuhan Ekonomi; Teori

Ekonomi Kelembagaan; Teori Bauran Kebijakan (Fiskal dan Moneter); Teori Good

Governance.

C. Pengembangan Hipotesis

Didasarkan pada uraian berbagai hasil penelitian terdahulu serta landasan teori

yang relevan, maka penelitian ini mengembangkan hipotesis sebagai berikut:

Page 37: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

19

1. Pengaruh bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi

(PDB) di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pengelolaan perekonomian suatu negara selalu diarahkan guna

mencapai tujuan bangsa, yaitu penciptaan kesejahteraan rakyat. Ukuran yang

lazim digunakan untuk mengukur kesejahteraan suatu negara adalah Produk

Domestik Bruto/PDB (Gross Domectic Product, GDP). PDB adalah total

pendapatan seluruh orang di dalam suatu perekonomian/negara (metode

pendapatan), atau juga total pengeluaran terhadap produk barang dan jasa di

dalam perekonomian (metode pengeluaran).1 Apabila PDB dihitung secara

rata-rata dibagi dengan total penduduk suatu negara, maka disebut dengan PDB

per kapita.2 Adapun pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah tingkat

kenaikan PDB dari waktu ke waktu yang ditunjukkan dalam ukuran persen

(%).3Kebijakan ekonomi utama yang dilaksanakan guna mencapai tujuan

tersebut adalah kebijakan fiskal (pengelolaan anggaran pemerintah) dan

kebijakan moneter (pengelolaan jumlah uang beredar).

Kebijakan fiskal yang ekspansif, misalnya berupa peningkatan belanja

pemerintah (G), atau meningkatnya utang pemerintah (public debt), berarti

akan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga para

pengusaha harus meningkatkan kapasitas produksinya. Untuk meningkatkan

produksi, tentu mereka memerlukan tambahan investasi yang bersumber dari

lembaga keuangan. Peningkatan kebutuhan investasi yang tidak didukung

1 Mankiw, Macroeconomics, 18. 2 Dornbusch, Fischer, and Startz, Macroeconomics, 20. 3 Dornbusch, Fischer, and Startz, Macroeconomics, 11.

Page 38: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

20

dengan peningkatan penawaran uang akan menyebabkan suku bunga (interest)

menjadi naik. Pada kondisi ini terjadi kenaikan pendapatan sekaligus juga

kenaikan bunga.4

Dalam konteks kebijakan moneter, terdapat 5 jalur mekanisme

transmisi kebijakan moneter, yaitu jalur suku bunga, jalur nilai tukar, jalur

harga aset, jalur kredit, dan jalur ekspektasi, sebagaimana yang sudah diuraikan

pada bagian sebelumnya. Kelima jalur mekanisme transmisi kebijakan moneter

tersebut pada prinsipnya akan mempengaruhi perekonomian melalui

perubahan jumlah uang yang beredar. Namun demikian, secara langsung,

jumlah uang beredar akan lebih jelas terlihat pada jalur suku bunga, jalur harga

aset, dan jalur kredit. Hal ini terkait dengan mekanisme aliran dana masyarakat

ke industri perbankan yang kemudian mengalir ke bank sentral (kebijakan

kontraktif), ataupun sebaliknya dari bank sentral ke sektor perbankan lalu

masyarakat (kebijakan ekspansif).5

Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui beberapa jalur

tersebut juga berlaku pada berbagai negara berkembang, yang tentunya

termasuk berbagai negara muslim di dalamnya. Montiel menjelaskan bahwa

terdapat kemiripan mekanisme transmisi kebijakan moneter di antara negara-

negara berkembang.6 Laporan dari International Monetary Fund (IMF)

menyebutkan bahwa kelima jalur mekanisme transmisi kebijakan moneter

4 Mankiw, Macroeconomics, 312-313. 5 Warjiyo and Solikin; Ascarya, ‘Alur Transmisi Dan Efektifitas Kebijakan Moneter Ganda Di

Indonesia’, Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 14.3 (2012), 283–316. 6 Peter Montiel, ‘The Transmission Mechanism for Monetary Policy in Developing Countries’,

IMF Staff Papers, 38.1 (1990), 83–108 <https://doi.org/10.5089/9781451972801.001>.

Page 39: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

21

tersebut juga diaplikasikan di berbagai negara Timur Tengah dan Afrika Utara

(Middle East and North Africa, MENA).7 Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa karakter kebijakan moneter di negara-negara anggota OKI adalah relatif

sama.

Secara empiris, berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang

mendukung teori tersebut. Darrat mengkaji efektivitas kebijakan fiskal dan

moneter di negara-negara Amerika Latin (Brazil, Chili, Peru, Meksiko, dan

Venezuela) tahun 1950-1981 dengan model St. Louis.8 Darrat menemukan

bahwa Kebijakan fiskal dan moneter bersama-sama (simultan) terbukti

berpengaruh positif terhadap pendapatan nasional di berbagai negara

berkembang, kecuali di Venezuela yang tidak berpengaruh signifikan. Secara

parsial, kebijakan fiskal lebih efektif mendorong peningkatan pendapatan di

berbagai negara tersebut, sedangkan kebijakan moneter hanya efektif di negara

Brazil dan Peru. Model St. Louise terbukti efektif diterapkan pada konteks

negara berkembang, tidak hanya untuk negara maju, sebagaimana awal

kemunculannya.

Temuan serupa juga didapat oleh Jawaid, Arif, dan Naeemullah yang

meneliti fenomena di Pakistan tahun 1981-2009.9 Dengan pemilihan variabel

yang sama dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menemukan fenomena

yang serupa pula. Kedua kebijakan ekonomi, yaitu fiskal dan moneter sama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

7 Simon Gray and others, Monetary Issues in the Middle East and North Africa Region

(Washington: International Monetary Fund, 2013) <https://doi.org/10.5089/9781475590562.087>. 8 Darrat, ‘The Dominant Influence.’ 9 Jawaid, Arif, and Naeemullah, ‘Comparative Analysis of Monetary.’

Page 40: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

22

Artinya keduanya efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ahmad I.

Malawi membandingkan efektivitas kebijakan moneter dan fiskal terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara Jordania dan Tunisia tahun 1972-2004.10

Penelitian ini menemukan hasil bahwa kedua kebijakan, fiskal dan moneter

sama-sama berpengaruh positif dan signifikan dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi di Jordania dan Tunisa. Chowdhury dan Afzal meneliti efektivitas

kebijakan fiskal dan moneter di Bangladesh tahun 1980-2012 dengan variabel

penelitian belanja pemerintah (kebijakan fiskal) dan penawaran uang

(kebijakan moneter) serta pertumbuhan ekonomi (variabel terikat).11 Kedua

kebijakan, fiskal dan moneter sama-sama berpengaruh positif dan signifikan

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Bangladesh.

Berdasarkan uraian singkat teori dan hasil-hasil penelitian empiris di

atas, maka hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah:

Ha1.1.1: kebijakan fiskal pengeluaran pemerintah (G) berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara

anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Ha1.1.2: kebijakan fiskal utang pemerintah (D) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara anggota

Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

10 Malawi, ‘The Relative Importance.’ 11 Chowdhury, L. S. & Afzal, ‘The Effectiveness of Monetary.’

Page 41: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

23

Ha1.2: kebijakan moneter jumlah uang yang beredar (M) berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara

anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

2. Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) memoderasi pengaruh bauran

kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-

negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Menurut Yeager, peran kelembagaan terhadap pertumbuhan ekonomi

bisa dianalisis menggunakan teori biaya transaksi (transaction cost theory)

yang muncul sebagai akibat kegagalan pasar.12 Semakin rendah biaya transaksi

yang muncul dari kegiatan (transaksi) ekonomi, hal itu menunjukkan

kelembagaan yang sudah efisien, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu,

agar bisa mencapai biaya transaksi yang rendah, maka ada dua jalur yang bisa

dilakukan. Pertama, membuat aturan (formal atau informal) yang menjamin

kepastian pelaku ekonomi melakukan transaksi atau pertukaran (exchange).

Kedua, memperkuat sistem penegakan (enforcement) apabila terjadi masalah

dalam proses transaksi.13

Hanya dengan dua jalur inilah biaya transaksi bisa ditekan sehingga

memunculkan pasar yang secara efisien mempertemukan permintaan (demand)

dan penawaran (supply). Semakin besar ukuran pasar menuntut adanya

pembagian kerja (spesialisasi) yang akan memacu tingkat produktifitas dan hal

12 Yustika, Ekonomi Kelembagaan, 60. 13 Yustika, Ekonomi Kelembagaan, 182-183.

Page 42: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

24

itu bisa menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Aspek kelembagaan

informal, seperti agama, keyakinan (belief), budaya, dan code of conduct; juga

tidak bisa ditinggalkan karena turut mendorong efisiensi dan produktivitas

ekonomi. Kelembagaan informal yang kuat dan baik, seperti disiplin,

menghargai waktu, jujur, dan kerja keras; diyakini akan mempengaruhi tingkat

produktivitas perekonomian (seperti yang banyak terjadi di negara-negara

maju). Sebaliknya, karakter penduduk yang tidak disiplin, tidak menghargai

waktu, biasanya akan menurunkan produktivitas (seperti di banyak negara

tertinggal atau berkembang).

Kualitas kelembagaan (dalam hal ini governance index) yang baik akan

menyebabkan kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan utang) akan dapat

diimplementasikan seraca cepat, tepat sasaran, dan terhindar dari praktik

korupsi yang merusak. Kualitas kelembagaan juga akan mampu meningkatkan

efektifitas kebijakan moneter melalui pengaturan jumlah uang beredar.

Kebijakan moneter yang ekspansif misalnya, akan direspon pelaku bisnis

dengan meningkatkan investasi selama keamanan terjaga, birokrasi tidak

berbelit-belit, kepastian hukum terjamin, serta tidak ada biaya illegal yang

membebani.

Oleh karena itu, dalam konteks bauran kebijakan fiskal dan moneter

yang memiliki tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan rakyat, peran

kelembagaan menjadi sangat penting. Kebijakan fiskal dan moneter akan

berjalan lebih efektif jika pemerintahan (governance) mencapai kualitas yang

lebih baik. Hal ini terjadi karena transmisi kebijakan fiskal dan moneter akan

Page 43: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

25

dapat mencapai target dan berjalan sesuai yang seharusnya di dalam situasi

yang kondusif.

Secara empiris, aspek kelembagaan yang diwujudkan dalam bentuk

kualitas pemerintahan (governance) terbukti mampu mempengaruhi kinerja

perekonomian. Terdapat 6 indikator dalam indeks governance yaitu 1). Suara

dan akuntabilitas (Voice and Accountability); 2). Stabilitas politik dan

ketiadaan kekerasan/terorisme (Political Stability and Absence of

Violence/Terrorism); 3). Efektivitas pemerintah (Government Effectiveness);

4). Kualitas regulasi (Regulatory Quality); 5). Peraturan hukum (Rule of Law);

6). Pengawasan korupsi (Control of Corruption).

Olson, Sarna, dan Swamy menguji pengaruh kualitas governance

terhadap PDB di 68 negara berkembang tahun 1960-1987. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa negara dengan tata kelola pemerintahan yang baik

memiliki tingkat produktifitas yang lebih tinggi, sehingga mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi dengan lebih baik lagi.14 Kaufman dan Kraay menguji

kembali hubungan antara governance dan pertumbuhan ekonomi pada

kelompok negara berpendapatan tinggi dan rendah di 120 negara tahun

2000/2001. Penelitian ini menyimpulkan bahwa governance berperan penting

(positif) dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.15

Aidt dkk. menguji peran akuntabilitas politik sebagai penentu tingkat

korupsi dan pertumbuhan ekonomi pada negara dengan kualitas institusi

14 Olson, Sarna, and Swamy, “Governance and Growth,” 341-364. 15 Kaufmann and Kraay, Growth without Governance,” 1-50.

Page 44: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

26

rendah dan tinggi. Penelitian ini memilih obyek 84 negara di berbagai wilayah

dunia dengan periode waktu 1970-2000. Aidt dkk. menyimpulkan bahwa pada

rezim pemerintahan yang bagus kualitas institusi politiknya, korupsi

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Adapun pada rejim

pemerintahan yang rendah kualitas institusinya, korupsi tidak memiliki

dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa pemerintahan

yang baik dapat mereduksi dampak buruk korupsi bagi perekonomian.16

Kim dkk. menguji adanya hubungan nonlinier antara ukuran

pemerintah dan governance terhadap pertumbuhan output di 47 negara tahun

1984-2012. Secara umum, governance yang baik dapat membantu Ukuran

Pemerintah dalam meningkatkan produktifitas serta pertumbuhan ekonomi.

Namun ukuran pemerintah yang di atas threshold dapat menghambat

pertumbuhan ekonomi, sedangkan governance yang di atas threshold-nya lebih

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Temuan tersebut banyak terjadi di

negara dengan kekayaan alam melimpah.17

Kualitas pemerintahan juga dapat dikaitkan dengan tingkat

demokratisasi seperti yang dilakukan oleh Huang dan Ho yang menguji

pengaruh governanve dengan 6 indikator yang dikeluarkan oleh WGI terhadap

pertumbuhan ekonomi di 12 negara Asia yang terbagi ke dalam 3 tingkat

demokratisasi (free, partly free, not free). Tiga level demokratisasi negara: free

(Jepang, Kores Selatan, Taiwan); partly free (Indonesia, Malaysia, Philipina,

16 Aidt, Dutta, and Sena, “Governance Regimes,” 195-220. 17 Kim, Wu, and Lin, “Heterogeneity in the Effects,” 1-12.

Page 45: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

27

Singapura, Thailand); not free (Kamboja, China, Laos, Vietnam). Data yang

digunakan dari tahun 1996-2014, dengan variabel indeks governance dan

pertumbuhan ekonomi. Alat analisis yang digunakan adalah kausalitas

Granger. Penelitian ini menemukan bahwa untuk kasus pada negara kelompok

free, tidak terdapat kausalitas antara governance dan pertumbuhan ekonomi,

sedangkan pada kelompok partly free dan not free terdapat kausalitas di antara

kedua variabel.18

Berdasarkan uraian singkat teori dan hasil-hasil penelitian empiris di

atas, maka hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah:

Ha2: Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara anggota

Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Ha3: Kualitas tata kelola pemerintahan (governance)

memoderasi/memperkuat pengaruh bauran kebijakan fiskal dan

moneter terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara

anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

18 Huang and Ho, “Governance and Economic,” 260-272.

Tata Kelola

Pemerintahan

(governance)

Page 46: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

28

Bauran Kebijakan

Fiskal & Moneter

Pertumbuhan

Ekonomi (PDB)

H1

H3

H2

Page 47: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini menguraikan metode atau cara yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian ini. Bab ini menjelaskan hubungan logis dari

rumusan masalah dengan metode yang digunakan untuk menjawabnya. Oleh karena

itu, uraian pada bagian ini ditujukan untuk mengarahkan penelitian guna memperoleh

bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam rumusan masalah. Tahapan yang

harus dilalui adalah persiapan, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dengan

menggunakan metode tertentu yang dipilih. Oleh karena itu, seluruh rangkaian tahapan

dalam penelitian ini dapat terlihat dengan jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah dalam penyampaian hasil penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif yang mengikuti

jenis penelitian konfirmatori (confirmatory research) yang didasarkan pada teori-teori

yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penelitian ini bermaksud menguji hipotesis yang

diajukan dengan cara mengukur kekuatan hubungan antarvariabel. Selain itu penelitian

ini juga akan menunjukkan hubungan sebab akibat atau arah hubungan variabel bebas

(independen) dengan variabel terikat (dependen).1 Data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data kuantitatif yang berasal dari berbagai institusi yang memiliki

1 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan EKonomi

(Yogyakarta: AMP YKPN, 2001), 13 & 16; Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan

Ekonomi, 3rd edn (Jakarta: Erlangga, 2009), 90.

Page 48: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

30

kredibilitas di bidangnya, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Organisasi

Kerjasama Islam (OKI), dan Bank Indonesia.

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini memfokuskan kajian pada negara-negara berpenduduk muslim besar

dan atau mayoritas. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh negara

anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang merepresentasikan keberadaan negara

dengan populasi muslim yang besar.

Keseluruhan anggota OKI dianggap sudah cukup mampu merepresentasikan

negara-negara berpenduduk muslim di dunia. Pada dasarnya, seluruh negara OKI (57

negara) dipilih menjadi obyek penelitian, namun dikarenakan keterbatasan data yang dapat

diakses, maka terdapat 46 negara yang terpilih sebagai sampel penelitian dengan periode

penelitian tahun 2005-2018 (lampiran 1). Data sebelum tahun 2005 banyak yang tidak

terisi di berbagai negara, sedangkan setelah tahun 2018 belum tersedia secara lengkap.

C. Pengembangan Model Penelitian

Penelitian ini menguji efektivitas bauran kebijakan fiskal dan moneter di

negara-negara OKI dengan mengacu pada model St. Louis yang dikembangkan oleh

Andersen dan Jordan tahun 1968 (dalam artikel tersebut, notasi M menunjukkan

variabel Monetary Stock, namun tidak menyebut secara eksplisit apakah yang

dimaksud adalah M1 atau M2).1 Sebelumnya, terjadi perdebatan kuat antara kelompok

Keynesian yang memandang kebijakan fiskal lebih efektif dalam mempengaruhi

1 Andersen and Jordan.

Page 49: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

31

perekonomian dengan golongan Monetaris yang memandang pentingnya kebijakan

moneter dalam perekonomian. Andersen dan Jordan bermaksud membuktikan secara

empiris kedua hipotesis tersebut dengan membangun sebut model yang kemudian

disebut dengan model St. Louis (kedua peneliti bekerja di Federal Bank of St. Louis,

Amerika). Model ini menggunakan variabel penawaran uang (money supply, M)

sebagai proksi dari kebijakan moneter dan variabel pengeluaran pemerintah

(government expenditure, G) sebagai proksi dari kebijakan fiskal. Adapun variabel

terikat dalam model ini adalah pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto, PDB

atau Y), sehingga persamaan tersebut dapat ditulis Y = f (M, G).

Model penelitian ini dikembangkan dari Y (PDB) = f (G, D, M) menjadi PDB

= f (G, D, M [VA, PS, GE, RQ, RL, CC]). Guna memperoleh model empiris yang

lebih lengkap dan baik, maka akan ditambahkan variabel kontrol di dalam model.

Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang akan diteliti dan diuji namun lebih ke

variabel lain yang mempunyai efek pengaruh.2 Beberapa penelitian terdahulu

menggunakan variabel kontrol diantaranya seperti yang dilakukan oleh Khalfaoui3

(perdagangan dan modal manusia) serta Vianna dan Mollick (populasi, keterbukaan

ekonomi, infrastruktur, inflasi, modal manusia, dan pendalaman keuangan).4 Dalam

penelitian ini, dengan mengacu beberapa penelitian sebelumnya, variabel kontrol yang

2 Uma Sekaran and Roger Bougie, Research Methods for Business, 7th edn (West Sussex: John

Wiley & Son, 2016), 170; Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-

Pengalaman, 2nd edn (Yogyakarta: BPFE, 2007), 157. 3 Hamdi Khalfaoui, “Islam and Economic Growth,” International Journal of Social Science

Studies, vol. 3, no. 6, (November 2015): 62-69. 4 Andre C. Vianna dan Andre V. Mollick, “Institutions: Key Variable for Economic

Development in Latin America,” Journal of Economics and Business, no. 96, (2018): 42-58.

Page 50: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

32

digunakan adalah populasi (jumlah penduduk) dan investasi. Oleh karena itu, model

akhir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

PDB = f (G, D, M, POP, I, [INS, VA, PS, GE, RQ, RL, CC])

Dalam hal ini:

PDB = Produk Domestik Bruto riil (dalam logaritma, LPDB)

G = government expenditure atau pengeluaran pemerintah (dalam

Logaritma, LG)

D = public debt atau utang pemerintah (dalam logaritma, LD)

M = money supply atau jumlah uang beredar (dalam logaritma, LM)

POP = population atau jumlah penduduk (dalam logaritma, LPOP)

I = investment atau investasi asing langsung (dalam logaritma, LI)

INS = institutional quality (rata-rata nilai ke-6 indeks governance)

VA = Voice and Accountability (indeks tata kelola pemerintahan)

PS = Political Stability and Absence of Violence/Terrorism (indeks

tata kelola pemerintahan)

GE = Government Effectiveness (indeks tata kelola pemerintahan)

RQ = Regulatory Quality (indeks tata kelola pemerintahan)

RL = Rule of Law (indeks tata kelola pemerintahan)

CC = Control of Corruption (indeks tata kelola pemerintahan)

Page 51: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

33

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Terikat (Dependen)

Pertumbuhan ekonomi merupakan standar kehidupan meteriil yang

diharapkan terus meningkat setiap waktu di semua negara.5 Secara matematis,

pertumbuhan ekonomi diperoleh dengan rumus:

𝑔 = 𝑃𝐷𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝐵𝑡−1

𝑃𝐷𝐵𝑡−1𝑥 100%

Keterangan:

g : pertumbuhan ekonomi

PDB : Produk Domestik Bruto, yaitu keseluruhan produksi barang

dan jasa yang dihasilkan suatu negara pada satu tahun

tertentu.

t : tahun perhitungan

Dalam penelitian ini, variabel pertumbuhan ekonomi diukur melalui nilai

logaritma dari PDB riil yang bersumber dari database Bank Dunia sebagaimana

penelitian yang dilakukan oleh Olson, Sarna, dan Swamy.6 Notasi yang digunakan

untuk menunjukkan variabel pertumbuhan ekonomi di dalam penelitian ini adalah

PDB (Produk Domestik Bruto) riil.

2.Variabel bebas (independen)

5 N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, 7th edn (New York: Worth Publisher, 2010), 191. 6 Olson, Sarna, and Swamy, “Governance and Growth,”; Knack and Keefer, , ‘Institutions and

Economic Performance'; Ali, Irum, and Ali, ‘Whether Fiscal Stance".

Page 52: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

34

Mengacu pada model St. Louis yang dikembangkan oleh Andersen (1998),

variabel bebas yang digunakan adalah penawaran uang (money supply, M) dan

pengeluaran pemerintah (government expenditure, G).

a. Jumlah uang beredar (JUB), merupakan proksi dari kebijakan moneter

(monetary policy) yang merupakan kebijakan negara (biasanya oleh bank

sentral) untuk mengontrol atau mengatur penawaran uang dan suku bunga guna

mempengaruhi aktivitas perekonomian.7 Dalam teori ekonomi moneter, JUB

terdiri dari beberapa indikator, yaitu M0 (uang kartal), M1 (M0 + demand

deposit), dan M2 (M1 + time deposit).8 Uang M1 sering disebut dengan uang

dekat atau mudah dicairkan (near money), sedangkan M2 disebut dengan uang

jauh atau sukar dicairkan (broad money).9 Laporan perkembangan ekonomi

negara-negara OKI yang diterbitkan oleh SESRIC juga menggunakan indikator

broad money ini untuk menggambarkan perkembangan sektor keuangan di

berbagai negara.10 Dengan mempertimbangkan ketersediaan data dan juga

merujuk ke beberapa penelitian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan

nilai M2 yang bersumber dari Bank Dunia dalam satuan US$.

b. Pengeluaran pemerintah (government expenditure, G) merupakan proksi dari

kebijakan fiskal (fiscal policy) yang merupakan kebijakan pemerintah dalam

mengelola anggaran (budget) yang terdiri dari belanja (spending/expenditure)

dan penerimaan (revenue).11 Data pengeluaran pemerintah yang memadai

7 Froyen, Macroeconomics, 33; Mankiw, Macroeconomics, 83. 8 Mankiw, Macroeconomics, 58. 9 Mankiw, Macroeconomics, 563. 10 SESRIC, OIC Economic Outlook 2018 (Ankara, 2018), 60. 11 Froyen, Macroeconomics, 71.

Page 53: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

35

berasal dari Bank Dunia dalam bentuk nilai total pengeluaran pemerintah

dalam satuan US$.

c. Penelitian ini menambahkan variabel utang pemerintah (D) ke dalam model St.

Louis yang standar. Data total utang pemerintah diperoleh dari Bank Dunia

dalam bentuk nilai total utang pemerintah dalam satuan US$.

3.Variabel Pemoderasi

Variabel yang menjadi pemoderasi dalam penelitian ini adalah indeks tata

kelola pemerintahan (governance index) yang dikembangkan oleh Kaufman,

Kraay, dan Lobaton di Bank Dunia sejak dekade 1990-an.12 Dalam kondisi tata

kelola pemerintahan (governance) mencapai kualitas yang lebih baik, maka

diyakini kebijakan fiskal dan moneter akan berjalan lebih efektif. Oleh karena itu,

kualitas tata kelola pemerintahan berperan dalam memoderasi efektivitas

kebijakan fiskal dan moneter suatu negara.

Bank Dunia adalah salah satu lembaga internasional yang memiliki

reputasi yang sangat baik, oleh karena itu penggunaan data yang mereka terbitkan

adalah sebuah langkah yang tepat. Pada tahun 2007, Bank Dunia menerbitkan

dokumen berjudul “Strengthening World Bank Group Engagement on

Governance and Anticorruption”. Dokumen ini berisi kesepakatan berbagai

negara anggota Bank Dunia untuk bersama-sama berkomitmen terhadap tata

kelola pemerintahan yang baik (governance) dan pemberantasan korupsi.

Berbagai strategi dan kerjasama dijalin oleh negara-negara di dunia untuk

12 Daniel Kaufmann, Aart Kraay, dan Pablo Zoido-Lobaton, “Governance Matters,” Policy

Research Working Paper 2196, (October 1999): 1-70.

Page 54: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

36

memperkuat kedua hal tersebut. Tujuan dari kedua gerakan bersama tersebut

adalah untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan mendorong pertumbuhan

ekonomi. Governance mengacu pada tata cara pegawai pemerintah dan institusi

untuk memenuhi dan melaksanakan berbagai kebijakan publik serta menyediakan

barang dan layanan bagi masyarakat umum. Adapun korupsi adalah hasil dari

lemahnya tata kelola, termasuk penyalahgunaan fasilitas publik guna kepentingan

pribadi.

Bank Dunia melalui lembaga Development Research Group menerbitkan

“The Worldwide Governance Indicators: Methodology and Analytical Issues”.13

Mengacu pada berbagai definisi dan konsep tentang tata kelola yang telah ada

sebelumnya, maka istilah governance didefinisikan sebagai

“the traditions and institutions by which authority in a country is exercised. This

includes (a) the process by which governments are selected, monitored and

replaced; (b) the capacity of the government to effectively formulate and

implement sound policies; and (c) the respect of citizens and the state for the

institutions that govern economic and social interactions among them.”

Terdapat 6 indikator dalam indeks governance yaitu 1). Suara dan

akuntabilitas (Voice and Accountability); 2). Stabilitas politik dan ketiadaan

kekerasan/terorisme (Political Stability and Absence of Violence/Terrorism); 3).

Efektivitas pemerintah (Government Effectiveness); 4). Kualitas regulasi

(Regulatory Quality); 5). Peraturan hukum (Rule of Law); 6). Pengawasan korupsi

(Control of Corruption).

13 Daniel Kaufmann, ‘The Worldwide Governance Indicators Methodology and Analytical

Issues’, September, 2010.

Page 55: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

37

Dalam penelitian ini ditambahkan variabel INS (institutional quality) yang

merupakan nilai rata-rata gabungan (komposit) kualitas institusi dari keenam

indeks governance tersebut. Penggunaan variabel ini mengacu pada penelitian

terbaru yang dilakukan oleh Sani, Said, dan Ismail.14

4. Variabel Kontrol

Penelitian ini menggunakan dua variabel kontrol, yaitu jumlah penduduk di

tiap negara dan investasi. Variabel jumlah penduduk (populasi, Pop) merupakan

jumlah penduduk di suatu negara pada satu tahun tertentu. Satuan dari variabel ini

adalah jiwa atau orang. Jumlah penduduk merupakan salah satu variabel penting

dalam proses produksi, karena penduduk merupakan sumber dari tenaga kerja.

Namun demikian, secara empiris terdapat perbedaan temuan di antara berbagai studi

tentang pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagian

penelitian menemukan adanya pengaruh yang positif, sebagian lainnya menyebutkan

negatif, namun ada juga yang tidak menemukan adanya pengaruh jumlah penduduk

terhadap pertumbuhan ekonomi.

Adapun variabel investasi yang digunakan adalah nilai investasi asing

langsung (foreign direct investment, FDI) dalam satuan US$. Pemilihan variabel FDI

didasarkan pada beberapa fakta empiris bahwa secara umum negara-negara

berkembang (termasuk negara anggota OKI) banyak mengandalkan investasi asing

sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Akumulasi modal dalam negeri

di berbagai negara berkembang relatif rendah. Beberapa penelitian terdahulu juga

14 Sani and others.

Page 56: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

38

menegaskan pentingnya penanaman modal asing bagi peningkatan PDB di negara-

negara berkembang.15 Data variabel jumlah penduduk dan investasi diperoleh dari

database Bank Dunia.

E. Teknis Analisis Data

Mengingat data dalam penelitian ini berupa gabungan dari runtun waktu (time

series), yaitu tahun pengamatan (2005-2018) dan data kerat silang (cross section),

yaitu 46 negara OKI, maka alat analisis yang paling tepat adalah regresi data panel.16

Secara umum, terdapat tiga pendekatan dalam pemilihan model estimasi data panel,

yaitu Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect.

1. Analisis Regresi Moderasian (Moderated Regression Analysis, MRA)

Istilah Moderated Regression Analysis atau disingkat MRA diterjemahkan ke

dalam Bahasa Indonesia menjadi Analisis Regresi Moderasian.17 Model regresi ini

mengandung interaksi antara variabel bebas (VB) dengan variabel moderasi (VM)

yang mempengaruhi variabel terikat (VT). Variabel moderasi (VM) dapat diartikan

sebagai suatu variabel yang memiliki efek kontingensi (kemungkinan) dari hubungan

15 Anne Marie Zwerg and Luis Carlos Arango, ‘The Impact of Foreign Direct Investment on

Developing Economies and the Environment’, AD-MINISTER Universidad EAFIT Midellin, 13 (2008),

20–37; Nlandu Mamingi and Kareem Martin, ‘Foreign Direct Investment and Growth in Developing

Countries: Evidence from the Countries of the Organisation of Eastern Caribbean States’, CEPAL

Review, 124 (2018), 79–98; Trang Thi-huyen Dinh and others, ‘Foreign Direct Investment and

Economic Growth in the Short Run and Long Run: Empirical Evidence from Developing Countries’,

Journal of Risk Financial Management, 12.176 (2019), 1–11. 16 Agus Widarjono, Ekonometrika: Pengantar Dan Aplikasinya, 4th edn (Yogyakarta: UPP

STIM YKPN, 2013), 353. 17 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman, 2nd

edn (Yogyakarta: BPFE, 2007), 143.

Page 57: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

39

variabel bebas (VI) terhadap variabel terikat (VT).18 Efek kontingensi yang dimaksud

dapat berupa arah dan atau kekuatan hubungan antara variabel independen dan

variabel independen.19

Persamaan regresi yang dibangun adalah sebagai berikut:

VT = α + β1VB + β2VM + β3VB*VM + ε (d)

Efek Efek Efek utama utama interaksi

Keterangan:

VT = variabel terikat

VB = variabel bebas

VM = variabel moderasi

ε = kesalahan residu

Bentuk persamaan regresi di atas mewakili efek moderasi (moderating effect)

dari variabel VM terhadap hubungan antara VB dan VT (VB*VM). Adapun VB dan

VM secara parsial mewakili efek utama (main effect) dari variabel VB dan VM ke

VT.

Pengujian analisis regresi moderasian dapat dilakukan dengan menggunakan

metode analisis berjenjang (hierarchical regression analysis). Metode analisis

berjenjang membutuhkan 2 persamaan regresi, yaitu: 20

18 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis, 142; Uma Sekaran and Roger Bougie, Research

Methods for Business, 7th edn (West Sussex: John Wiley & Son, 2016), 75. 19 Reuben M Baron and David A Kenny, ‘The Moderator–Mediator Variable Distinction in

Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations’, Journal of

Personality and Social Psychology, 51.6 (1986), 1174. 20 Frank G.H. Hartmann and Frank Moers, ‘Testing Contingency Hypotheses in Budgetary

Research Using Moderated Regression Analysis: A Second Look’, Accounting, Organizations and

Society, 28.7–8 (2003), 807 <https://doi.org/10.1016/S0361-3682(03)00019-9>; Frank G.H. Hartmann

and Frank Moers, ‘Testing Contingency Hypotheses in Budgetary Research: An Evaluation of the Use

of Moderated Regression Analysis’, Accounting, Organizations and Society, 24.4 (1999), 293

<https://doi.org/10.1016/S0361-3682(99)00002-1>; Jogiyanto Metodologi Penelitian Bisnis, 146.

Page 58: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

40

1. Persamaan yang hanya berisi efek-efek utama;

2. Persamaan yang berisi efek-efek utama dan efek moderasian.

Oleh karena itu, persamaan yang dibentuk menjadi sebagai berikut ini:

VT = α + β1VB + β2VM + ε (e)

VT = α + β1VB + β2VM + β3VB*VM + ε (f)

Menurut Jogiyanto, pengujian terhadap efek moderasi bisa dilakukan dengan

cara berikut ini:21

1. Dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi efek-efek utama dan efek

moderasi (persamaan f) dari persamaan regresi yang hanya berisi dengan efek

utama saja (persamaan e);

2. Dilihat dari nilai signifikansi koefisien β3 dari interaksi variabel moderasi dengan

variabel bebas (VB*VM) di persamaan f.

3. Apabila nilai β3 > β1 maka dapat dikatakan bahwa variabel moderasi mampu

memperkuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan demikian pula

sebaliknya.22

Jenis variabel moderasi dapat diidentifikasi menjadi beberapa bentuk, yaitu:23

1. Bila persamaan (e) β2VM, β2 signifikan dan persamaan (f) β3VB*VM, β3 tidak

signifikan, maka variabel VM bukan variabel moderator, tapi ia merupakan

suatu variabel independen, intervening, exogenous, antecedent, atau prediktor;

21 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis, 146. 22 Sani and others, ‘Public Debt, Institutional Quality". 23 Subhash Sharma, Richard M. Durand, and Oded Gur-Arie, ‘Identification and Analysis of

Moderator Variables’, Journal of Marketing Research, 18.3 (1981), 291–300

<https://doi.org/10.2307/3150970>; Sugiono, ‘Konsep, Indentifikasi, Alat Analisis Dan Masalah

Penggunaan Variabel Moderator’, Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 1.2 (2004), 61–70; Sekaran

and Bougie, Research Methods, 318.

Page 59: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

41

2. Bila persamaan (e) β2VM, β2 tidak signifikan dan persamaan (f) β3VB*VM,

β3 signifikan, maka VM merupakan Pure Moderator (Z merupakan variabel

moderator murni);

3. Bila persamaan (e) β2VM, β2 tidak signifikan dan persamaan (f) β3VB*VM, β3

tidak signifikan, maka variabel VM merupakan Homologizer Moderator.

4. Bila persamaan (e) β2VM, β2 signifikan dan persamaan (f) β3VB*VM, β3

signifikan, maka variabel Z merupakan suatu Quasi Moderator.

Mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya yang membangun

model regresi moderasian (tabel III.4), maka model empiris yang dibangun

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (i= negara; t= tahun):

1. Pengaruh langsung kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan utang

pemerintah), kebijakan moneter (jumlah uang yang beredar), dan kualitas tata

kelola institusi terhadap pertumbuhan ekonomi

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β6INSit + εit ......(1)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β7VAit +εit ......(2)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β8PSit +εit .......(3)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β9GEit +εit ......(4)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β10RQit +εit .....(5)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β11RLit +εit ......(6)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β12CCit +εit .....(7)

Page 60: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

42

2. Peran kualitas tata kelola institusi dalam memoderasi pengaruh kebijakan

fiskal (pengeluaran pemerintah) terhadap pertumbuhan ekonomi

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β6INSit

+ β13LG*INSit + εit .......(8)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β14VAit

+ β15LG*VAit +εit .......(9)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β16PSit

+ β17LG*PSit + εit ......(10)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β18GEit

+ β19LG*GEit + εit .....(11)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β20RQit

+ β21LG*RQit + εit .....(12)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β22RLit

+ β23LG*RLit + εit ......(13)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β24CCit

+ β25LG*CCit + εit .....(14)

3. Peran kualitas tata kelola institusi dalam memoderasi pengaruh kebijakan

fiskal (utang pemerintah) terhadap pertumbuhan ekonomi

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β6INSit

+ β26LD*INSit + εit .....(15)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β14VAit

+ β27LD*VAit + εit .....(16)

Page 61: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

43

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β16PSit

+ β28LD*PSit + εit ......(17)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β18GEit

+ β29LD*GEit + εit .....(18)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β20RQit

+ β30LD*RQit + εit .....(19)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β22RLit

+ β31LD*RLit + εit ......(20)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β24CCit

+ β32LD*CCit + εit .....(21)

4. Peran kualitas tata kelola institusi dalam memoderasi pengaruh kebijakan

moneter (jumlah uang beredar) terhadap pertumbuhan ekonomi

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β6INSit

+ β33LM*INSit + εit ......(22)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β14VAit

+ β34LM*VAit + εit ......(23)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β16PSit

+ β35LM*PSit + εit ......(24)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β18GEit

+ β36LM*GEit + εit ......(25)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β20RQit

+ β37LM*RQit + εit ......(26)

Page 62: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

44

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β22RLit

+ β38LM*RLit + εit ......(27)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β24CCit

+ β39LM*CCit + εit ......(28)

Mengingat banyaknya persamaan regresi dalam penelitian ini, maka

tahap pengujian hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ha1: bauran kebijakan fiskal dan moneter berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim. Pengujian hipotesis pertama

ini dilakukan dengan melakukan uji parsial terhadap variabel LGit, LDit, LMit

pada persamaan (1). Hasil uji parsial tersebut bisa dikonfirmasi dengan uji

parsial terhadap variabel LGit, LDit, LMit pada persamaan (8; 15; 22).

2. Ha2: Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim. Pengujian

hipotesis kedua ini dilakukan dengan melakukan uji parsial terhadap variabel

INSit yang merupakan rata-rata nilai keenam indeks tata kelola pemerintahan

(governance index). Hasil uji parsial tersebut bisa dikonfirmasi dengan uji

parsial terhadap variabel INSit pada persamaan (8; 15; 22). Tahap selanjutnya

adalah melakukan pengujian parsial pada masing-masing indeks governance,

yaitu:

a. variabel VAit pada persamaan (2);

b. variabel PSit pada persamaan (3);

c. variabel GEit pada persamaan (4);

Page 63: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

45

d. variabel RQit pada persamaan (5);

e. variabel RLit pada persamaan (6);

f. variabel CCit pada persamaan (7);

3. Ha3: Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) memperkuat pengaruh

bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara muslim. Pengujian hipotesis ketiga ini dapat dilakukan dengan

dua metode, yaitu dengan melihat kenaikan Adj. R2 persamaan regresi yang

berisi efek-efek utama dan efek moderasi dengan persamaan regresi yang

hanya berisi dengan efek utama saja. Oleh karena itu, jika:

a. Nilai Adj. R2 pada persamaan (8); (15); (22) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (1) = variabel INS adalah pemoderasi;

b. Nilai Adj. R2 pada persamaan (9); (16); (23) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (2) = variabel VA adalah pemoderasi;

c. Nilai Adj. R2 pada persamaan (10); (17); (24) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (3) = variabel PS adalah pemoderasi;

d. Nilai Adj. R2 pada persamaan (11); (18); (25) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (4) = variabel GE adalah pemoderasi;

e. Nilai Adj. R2 pada persamaan (12); (19); .26) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (5) = variabel RQ adalah pemoderasi;

f. Nilai Adj. R2 pada persamaan (13); (20); (27) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (6) = variabel RL adalah pemoderasi;

g. Nilai Adj. R2 pada persamaan (14); (21); (28) > nilai Adj. R2 pada

persamaan (7) = variabel CC adalah pemoderasi;

Page 64: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

46

Cara kedua dilakukan dengan melakukan uji parsial terhadap:

a. Variabel LG*INSit pada persamaan (8): tata kelola institusi (governanve

index) memperkuat pengaruh kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah)

terhadap pertumbuhan ekonomi;

b. Variabel LD*INSit pada persamaan (15): tata kelola institusi (governanve

index) memperkuat pengaruh kebijakan fiskal (utang pemerintah) terhadap

pertumbuhan ekonomi;

c. Variabel LM*INSit pada persamaan (22): tata kelola institusi (governanve

index) memperkuat pengaruh kebijakan moneter (jumlah uang yang

beredar) terhadap pertumbuhan ekonomi.

Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian parsial pada masing-

masing indeks governance yang diinteraksikan dengan ketiga variabel

kebijakan ekonomi, yaitu:

1) variabel LG*VAit (9); variabel LD*VAit (16); variabel LM*VAit (23)

2) variabel LG*PSit (10); variabel LD*PSit (17); variabel LM*PSit (24)

3) variabel LG*GEit (11); variabel LD*GEit (18); variabel LM*VAit (25)

4) variabel LG*RQit (12); variabel LD*RQit (19); variabel LM*RQit (26)

5) variabel LG*RLit (13); variabel LD*RLit (20); variabel LM*RLit (27)

6) variabel LG*CCit (14); variabel LD*CCit (21); variabel LM*CCit (28)

Page 65: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

47

2. Robustness Test

Guna menghasilkan estivasi yang valid, maka perlu dilakukan uji robust

dalam penelitian ini. Uji robust atau robustness test adalah pengujian suatu model

estimasi guna mengetahui kekokohan atau keteguhan koefisien regresi ketika

model tersebut dimodifikasi sedemikian rupa. Modifikasi yang biasa dilakukan

adalah dengan menambah atau menghilangkan sebagian variabel. Jika hasil

koefisen masuk akal dan teguh (palusible and robust), maka dapat disimpulkan

bahwa model estimasi tersebut adalah valid.24

Beberapa penelitian sebelumnya yang mengaitkan variabel kualitas

institusi dengan pertumbuhan ekonomi melakukan uji robust dengan metode dan

variabel yang berbeda-beda. Aparicio melakukan uji robust dengan memodifikasi

penggunaan alat analisis (Ordinary Least Square, OLS; 2 Stage Least Square,

2SLS; dan 3 Stage Least Square, 3SLS) namun dengan variabel yang sama.25

Antonakakis26 menggunakan proksi variabel lain dalam uji robust, yaitu Polity IV

Index dan Political Right Index, demikian pula yang dilakukan oleh Flachaine.27

Uji robust dengan metode lain dilakukan oleh Vianna dan Malik, yaitu

dengan melakukan perhitungan rata-rata terhadap keenam indeks tata kelola

(governance) dari Bank Dunia kemudian dijadikan variabel bebas tambahan.28

24 Xun Lu and Halbert White, ‘Robustness Checks and Robustness Tests in Applied

Economics’, Journal of Econometrics, 178.1 (2014), 194–206

<https://doi.org/10.1016/j.jeconom.2013.08.016>. 25 Sebastian Aparicio, David Urbano, and David Audretsch, ‘Institutional Factors, Opportunity

Entrepreneurship and Economic Growth: Panel Data Evidence’, Technological Forecasting and Social

Change, 102 (2016), 45–61 <https://doi.org/10.1016/j.techfore.2015.04.006>. 26 Nikolaos Antonakakis and others, ‘Oil Dependence, Quality of Political Institutions and

Economic Growth: A Panel VAR Approach’, Resources Policy, 53.July 2016 (2017), 147–63

<https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2017.06.005>. 27 Flachaire, García-Peñalosa, and Konte, “Political Versus Economic". 28 Vianna and Mollick, “Institutions: Key Variable for Economic".

Page 66: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

48

Metode tersebut juga dilakukan oleh Sani, dkk yang menghasilkan variabel baru,

yaitu INS yang merupakan rata-rata dari keenam indeks tata kelola terebut.29

Penelitian ini menggunakan indeks gabungan (composite) yang berasal

dari keenam indeks tata kelola (governance index) dari Bank Dunia sebagaimana

yang dilakukan oleh Vianna dan Malik serta Sani, dkk. Namun demikian, berbeda

dengan kedua penelitian tersebut yang memunculkan variabel INS (variabel INS

sudah digunakan dalam persamaan 1; 8; 15; dan 22) dengan melakukan rata-rata

atas keenam nilai indeks tata kelola, penelitian ini akan melakukan penggabungan

atau reduksi indeks governance dengan metode analisis faktor (factor analysis).

Perhitungan dengan metode rata-rata mengasumsikan karakter dan dinamika

seluruh dimensi atau variabel adalah sama, padahal pada kenyataanya belum

tentu.30

Analisis faktor (factor analysis) adalah teknik penggabungan indikator

atau dimensi yang memungkinkan menangkap informasi sebanyak mungkin,

sehingga hasil reduksi tersebut menjadi valid.31 Teknik ini dilakukan dengan

menentukan struktur lewat peringkasan data (data summarization) atau

pengurangan data (data reduction).32 Beberapa penelitian sebelumnya

menggunakan metode ini untuk mereduksi dimensi33 maupun menyusun indeks

29 Sani and others, ‘Public Debt, Institutional Quality". 30 Michela Nardo and others, Tools for Composite Indicators Building (Ispra, Italy, 2005)

<http://collection.europarchive.org/dnb/20070702132253/http://farmweb.jrc.ec.europa.eu/ci/Documen

t/EUR 21682 EN.pdf>. 31 MACSS Fernando, S Samita, and R Abeynayake, ‘Modified Factor Analysis to Construct

Composite Indices: Illustration on Urbanization Index’, Tropical Agricultural Research, 23.4 (2012),

327–37 <https://doi.org/10.4038/tar.v23i4.4868>. 32 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 (Semarang:

BP-Undip, 2013), hlm. 393. 33 William Revelle, ‘Dimension Reduction Through Factor Analysis , Principal Components

Analysis and Cluster Analysis’ (Illinois: Northwestern University, 2017), p. 135; M. Usman and others,

Page 67: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

49

gabungan.34 Analisis faktor akan menghasilkan satu variabel baru yang diberi

nama AFGV (analisis faktor governance).

Uji robust dalam penelitian ini dilakukan dengan menggantikan variabel

INS dalam persamaan (1), (8), (15), dan (22) dengan variabel AFGV. Penggantian

variabel tersebut menghasilkan beberapa persamaan baru sebagai berikut ini:

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β40AFGVit

+ εit ............(29)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β40AFGVit

+ β41LG*AFGVit + εit ............(30)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β40AFGVit

+ β42LD*AFGVit + εit .............(31)

LPDBit = α + β1LGit + β2LDit + β3LMit + β4LPOPit + β5LIit + β40AFGVit

+ β43LM*AFGVit + εit ................(32)

Uji robust dilakukan dengan membandingkan koefisien variabel AFGV

serta interaksi AFGV dan variabel lain (persamaan 29; 30; 31; dan 32) dengan

koefisien variabel INS serta interaksi INS dan variabel lain (persamaan 1; 8; 15;

dan 22). Apabila koefisien variabel AFGV serta interaksi AFGV menunjukkan

arah dan signifikansi yang sama (konsisten) dengan koefisien variabel INS serta

interaksi INS, maka dapat dikatakan model yang dibangun adalah robust (teguh

‘Using PCA and Factor Analysis for Dimensionality Reduction of Bio-Informatics Data’, International

Journal of Advanced Computer Science and Applications, 8.5 (2017), 415–26

<https://doi.org/10.14569/ijacsa.2017.080551>. 34 Fernando, Samita, and Abeynayake; Nardo and others; Xin Duan, ‘Principal Factor Analysis

of Stock Market Sentiment’ (The Chinese University, 2007)

<https://core.ac.uk/download/pdf/48548768.pdf>.

Page 68: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

50

atau kokoh). Oleh karenanya, hasil estimasi yang dihasilkannya pun juga akan

menjadi valid.35

35 Sani and others, ‘Public Debt, Institutional Quality"; Vianna and Mollick, “Institutions: Key

Variable for Economic".

Page 69: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

Menurut laporan dari World Economic Forum (WEF), Islam merupakan

agama yang paling banyak kedua dianut oleh lebih dari 7,5 miliar penduduk bumi di

tahun 2019 (22,5%). Adapun agama yang paling banyak dianut adalah Kristen

(Katholik maupun Protestan) yang mencapai 32,8%. Sisanya adalah Hindu (13,8%),

Budha (7,2%), Atheis (11,8%), dan agama lainnya (11,8%). Fakta ini menunjukkan

bahwa umat Islam di dunia memiliki potensi dan peran yang besar terhadap

pembangunan umat manusia.

Gambar IV. 1 Penyebaran Penduduk Dunia Berdasarkan Agama

Sumber: Jacobs (2019)

Page 70: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

52

Penyebaran umat Islam membentang sejak dari Timur Tengah, sebagai awal

kemunculan ajaran Islam, hingga ke Afrika Utara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di Dunia. Walaupun

tidak terlalu banyak, umat Islam juga terdapat di berbagai belahan bumi yang lainya,

termasuk Amerika dan Eropa. Turki merupakan negara di Eropa yang penduduknya

mayoritas beragama Islam.1

Berbagai negara berpenduduk muslim bersepakat untuk mendirikan sebuah

organisasi lintas negara yang mewadahi kepentingan mereka, yaitu Organisasi

Konferensi Islam, OKI (The Organisation of Islamic Conference, OIC). Organisasi

tersebut didirikan di Maroko pada tahun 1969, yang kemudian berubah menjadi

menjadi Organisasi Kerjasama Islam atau The Organisation of Islamic Cooperation

(tetap disingkat dengan OKI atau OIC). Hingga saat ini, OKI beranggotakan 57 negara

dari 4 benua dan diklaim sebagai organisasi antarnegara terbesar kedua setelah

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).2 Kantor sekretariat OKI berlokasi di Kota Jeddah,

Arab Saudi hingga sekarang, hal ini karena Arab Saudi merupakan salah satu inisiator

dan penyandang dana terbesar OKI.

Negara-negara anggota OKI menjalin kerjasama di berbagai bidang, seperti

perdamaian dan keamanan, masalah Palestina dan al-Quds, perlawanan terorisme,

sains dan teknologi, hak asasi manusia, dan lain-lain. Beberapa konflik yang terjadi

antarmuslim (seperti di Irak dan Somalia) maupun dengan non muslim (seperti di

Thailand Selatan dan Filipina) turut melibatkan OKI sebagai penengahnya. Namun

1 Frank Jacobs, ‘These Are All the World’s Major Religions in One Map’, World Economic

Forum, 2019. 2 OIC, ‘History The Organisation of Islamic Cooperation’, 2019 <https://www.oic-

oci.org/page/?p_id=52&p_ref=26&lan=en>, diakses 5 Agustus 2019.

Page 71: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

53

demikian, karena berbagai keterbatasan kewenangan dan kapasitas sumberdaya di

OKI, menyebabkan peran tersebut dirasakan belum optimal. Terkadang, di antara

negara OKI sendiri juga terdapat kepentingan yang berbeda ketika dihadapkan dalam

suatu konflik.3

Negara-negara OKI juga memiliki kerjasama di bidang ekonomi dan bisnis,

seperti upaya pengentasan kemiskinan, investasi dan keuangan, serta penciptaan tata

kelola yang baik (good governance). Permasalahan kemanusiaan di negara-negara

muslim juga tidak luput dari perhatian OKI, seperti yang terjadi di Gaza (Palestina)

dan di Somalia.4

Secara kelompok, negara-negara OKI berkontribusi sebesar 15,3% terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) dunia (menurut Purchasing Power Parity, PPP).

Namun demikian, jika menggunakan harga berlaku, kontribusi negara-negara OKI

hanya sebesar 8,2% saja di tahun 2017. Nilai tersebut lebih kecil dari kontribusi

Amerika Serikat dan China yang masing-masing senilai 15,3% dan 18,2%.5 Padahal,

jumlah umat Islam mencapai 22,5% dari seluruh penduduk bumi.

Gambar IV.2 (sebelah kiri) menunjukkan perbandingan nilai PDB 55 negara

OKI yang lebih rendah dari 98 negara berkembang non-OKI, dan juga lebih rendah

dari PDB 39 negara maju. Agar lebih mudah difahami, gambar sebelah kanan

menunjukkan perbandingan nilai PDB per kapita (per penduduk) di negara-ngara OKI

yang relatif hampir sama dengan negara berkembang non-OKI. Namun demikian, jika

3 Ibrahim Sharqieh, ‘Can the Organization of Islamic Cooperation (OIC) Resolve Conflicts?’,

Peace and Conflict Studies, 19.2 (2012), 219–36. 4 Eva Svoboda and others, Islamic Humanitarianism and Beyond (London, 2015). 5 SESRIC, OIC Economic Outlook 2018 (Ankara, 2018), 2.

Page 72: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

54

dibandingkan dengan pendapatan rata-rata penduduk di negara maju, tampak adanya

gap yang cukup besar, pendapatan penduduk negara OKI jauh lebih rendah.

Kesenjangan (gap) pendapatan antarnegara juga terjadi di antara negara-negara OKI.

Sebagian negara memiliki PDB total maupun PDB per kapita yang sangat besar,

sedangkan yang lain jauh lebih rendah dari itu.

Gambar IV. 2 Total PDB (kiri) dan PDB per kapita (kanan), berdasar PPP6

Sumber: perhitungan staf SESRIC berdasarkan data dari IMF WEO April 2018 (f:

forcast). Cakupan data: 55 OKI, 98 non-OKI, dan 39 negara maju.

Gambar IV.3 menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan PDB total

terbesar, disusul Turki, Arab Saudi, dan seterusnya. Sedangkan untuk PDB per kapita,

paling tinggi diraih Qatar, disusul UEA, Brunei, dan seterusnya. Fakta yang menarik

adalah, terdapat beberapa negara yang masuk dalam 10 besar PDB total, namun tidak

ada di 10 besar PDB per kapita, yaitu Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan,

6 SESRIC, OIC Economic Outlook, 31.

Page 73: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

55

Bangladesh, dan Mesir. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa negara tersebut mampu

mencapai PDB total yang besar karena memang ukuran negaranya (jumlah penduduk)

yang besar, bukan menunjukkan tingkat kesejahteraan (pendapatan) yang tinggi.

Gambar IV. 3 Daftar 10 Negara OKI dengan PDB Total dan PDB Per Kapita

Terbesar (2017)7

Sumber: Database IMF WEO April 2018. Angka dalam tanda kurung menunjukkan rasio

negara terkait terhadap keseluruhan data di negara OKI.

B. Deskripsi Data Penelitian

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) saat ini beranggotakan 57 negara dari 4

benua (kecuali Australia). Sebagaimana telah diuraikan pada bab III, dengan

mempertimbangkan ketersediaan data, terdapat 46 negara yang terpilih sebagai sampel

penelitian dengan periode penelitian tahun 2005-2018. Total observasi dalam penelitian

ini sejumlah 644. Apabila diurutkan berdasarkan nilai rata-rata indeks governance (INS)

selama 14 tahun pengamatan, maka diperoleh sebagaimana dalam tabel berikut:

7 SESRIC, OIC Economic Outlook, 32.

Page 74: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

56

Tabel IV. 1 Negara OKI dan Nilai Rata-rata Indeks Governance 2005-2018 (INS)

No Negara Nilai No Negara Nilai No Negara Nilai

1 Brunei

Darussalam 0,568 17 Burkina Faso -0,372 33 Bangladesh -0,888

2 United Arab

Emirates 0,552 18 Indonesia -0,393 34 Comoros -0,919

3 Qatar 0,508 19 Mozambique -0,468 35 Cameroon -0,938

4 Malaysia 0,343 20 Kazakhstan -0,519 36 Cote d'Ivoire -0,963

5 Oman 0,203 21 Mali -0,581 37 Iran, Islamic

Rep. -1,026

6 Kuwait 0,025 22 Uganda -0,591 38 Pakistan -1,048

7 Bahrain -0,017 23 Gabon -0,596 39 Guinea-Bissau -1,104

8 Jordan -0,062 24 Niger -0,647 40 Nigeria -1,106

9 Turkey -0,157 25 Lebanon -0,711 41 Tajikistan -1,153

10 Albania -0,175 26 Sierra Leone -0,715 42 Guinea -1,159

11 Tunisia -0,200 27 Egypt, Arab

Rep. -0,730 43 Chad -1,376

12 Senegal -0,205 28 Mauritania -0,776 44 Iraq -1,484

13 Benin -0,283 29 Azerbaijan -0,787 45 Sudan -1,582

14 Morocco -0,320 30 Algeria -0,825 46 Afghanistan -1,611

15 Saudi

Arabia -0,335 31

Kyrgyz

Republic -0,842 Rata-rata

seluruh negara -0,580

16 Guyana -0,351 32 Togo -0,876

Sumber: data diolah, lampiran 2.

Dari total 46 negara OKI yang dipilih sebagai obyek penelitian, ternyata hanya

terdapat 6 negara yang mencapai rata-rata indeks tata kelola (INS) bernilai positif.

Selebihnya, 40 negara OKI meraih nilai indeks tata kelola negatif, dengan nilai paling

rendah diraih oleh Afghanistan sebesar -1,611. Hal ini menunjukkan bahwa secara

umum, negara-negara OKI belum mencapai tata kelola pemerintahan yang baik,

mengingat mayoritas negara masih berada di bawah nilai tengah indeks (-2,5 – 2,5).

Masih buruknya kualitas tata kelola pemerintahan di negara-negara OKI juga terlihat

dari rendahnya nilai rata-rata index governance di seluruh negara yang hanya sebesar

-0,580.

Page 75: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

57

Tabel IV. 2 Deskriptif Variabel Terikat dan Variabel Bebas Tahun 2005-2018

(dalam juta US$)

PDB G D M

Mean 125.276,058 16.313,769 40.675,800 72.904,401

Median 27.212,163 3.801,938 8.728,133 11.505,521

Maximum 1.240.474,471 177.002,638 355.421,800 665.411,012

Minimum 720,131 67,965 38,017 112,451

Std. Dev. 211.590,325 28.835,030 69.064,469 120.979,375

Sumber: data diolah, lampiran 3.

Rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) dari seluruh negara OKI mencapai

125.276,058 juta US$ dengan nilai terendah 720,131 juta US$ (Guinea-Bissau, 2005)

dan tertinggi 1.240.474,471 juta US$ (Turki, 2018). Fakta ini menunjukkan bahwa

rentang PDB tertinggi negara OKI mencapai sekitar 1700 kali lipat dari PDB

terkecilnya. Harus diakui bahwa kesenjangan PDB di negara anggota OKI masih

sangat tinggi, karena perbedaan jumlah penduduk serta tingkat kesejahteraan yang

besar. Rata-rata PDB negara-gegara OKI sebesar 125.276,058 juta US$ masih lebih

kecil dari nilai standar deviasinya, hal ini menunjukkan bahwa PDB negara OKI

menyebar jauh dari nilai rata-ratanya. Adapun Indonesia sebagai negara anggota OKI

yang berpenduduk terbesar menempati posisi kedua dalam nilai PDB yang dihasilkan.

Ketiga variabel bebas yang menggambarkan bentuk dari kebijakan pemerintah

adalah pengeluaran pemerintah dan utang pemerintah (kebijakan fiskal) serta jumlah

uang beredar (kebijakan moneter). Pengeluaran pemerintah (government expenditure),

utang pemerintah (government debt), dan jumlah uang beredar (money supply).

Keseluruhan data diperoleh dari database Bank Dunia.

Negara dengan pengeluaran pemerintah terbesar adalah Turki tahun 2018

sebesar 177.002,638 juta US$, sedangkan terendah adalah Guinea-Bissau di tahun

2008 sebesar 67,965 US$. Kondisi ini sejalan dengan besarnya PDB kedua negara

Page 76: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

58

yang menempati posisi terbesar dan terkecil di antara negara OKI. Turki adalah salah

satu negara di Eropa yang cukup besar jumlah penduduk (82 juta di tahun 2018) dan

kekuatan perekonomiannya, sedangkan Guinea-Bissau adalah salah negara kecil dan

miskin di Afrika dengan penduduk hanya sekitar 1,8 juta jiwa (2018).

Terkait dengan utang pemerintah, ternyata tidak ada negara yang tidak

memilikinya, walau dengan besaran yang sangat beragam. Turki adalah negara yang

memiliki utang terbesar, yaitu 355.421,800 juta US$ di tahun 2018. Adapun negara

dengan nilai utang pemerintah terkecil adalah Brunei Darussalam 38,017 juta US$ di

tahun 2005. Sebagian negara mampu menggunakan sumber daya dalam negeri untuk

membangun, sebagian yang lain mengandalkan utang untuk membangun. Beberapa

negara OKI bahkan memiliki rasio utang terhadap PDB lebih dari 100% adalah Guinea

(tahun 2005-06); Guinea-Bissau (2005-09); Irak (2005-07); Jordan (2005); Lebanon

(2005-18); Mesir (2017); Mozambique (2016-17); Mauritania (2005); Sudan (2016-

2018); Sierra Leon (2005-06); Togo (2007). Selebihnya, rasio utang pemerintah

terhadap PDB berada kurang dari 100%.

Variabel kebijakan moneter yang diproksikan dengan jumlah uang beredar

(broad money, M) juga menunjukkan variasi antar negara yang cukup besar. Jumlah

uang beredar terbesar adalah senilai 665.411,012 juta US$ di Turki tahun 2018,

sedangkan nilai terkecil adalah 112,451 juta US$ di Comoro tahun 2005. Comoro

adalah salah satu negara kecil dan miskin di Afrika yang berpenduduk sekitar 800 ribu

jiwa di tahun 2018.

Page 77: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

59

Tabel IV. 3 Deskriptif Variabel Moderasi (indeks governance) Tahun 2005-2018

INS AFGV VA PS GE RQ RL CC

Mean -0,580 -3,105 -0,733 -0,680 -0,494 -0,436 -0,551 -0,587

Median -0,619 -0,120 -0,759 -0,609 -0,585 -0,446 -0,646 -0,699

Maximum 0,740 2,512 0,416 1,388 1,510 1,154 0,959 1,567

Minimum -1,771 -2,037 -1,907 -2,827 -1,776 -1,720 -1,897 -1,638

Std. Dev. 0,550 1,000 0,525 0,918 0,688 0,626 0,635 0,619

Sumber: data diolah, lampiran 3.

Bank Dunia menerbitkan World Governance Indicator (WGI) yang berisi 6

indikator dalam indeks governance yaitu 1). Suara dan akuntabilitas (Voice and

Accountability, VA); 2). Stabilitas politik dan ketiadaan kekerasan/terorisme (Political

Stability and Absence of Violence/Terrorism, PS); 3). Efektivitas pemerintah

(Government Effectiveness, GE); 4). Kualitas regulasi (Regulatory Quality, RQ); 5).

Peraturan hukum (Rule of Law, RL); 6). Pengawasan korupsi (Control of Corruption,

CC). Nilai untuk masing-masing indikator berkisar antara -2,5 hingga 2,5 (tanpa satuan

khusus) dengan nilai tertinggi menunjukkan kualitas tata kelola pemerintahan yang

lebih baik.

Untuk indikator atau variabel pertama, “suara dan akuntabilitas” (Voice and

Accountability, VA), nilai rata-rata seluruh negara OKI hanya sebesar -0,734, dengan

nilai tertinggi 0,416 (Benin, 2016) dan nilai terendah -1,907 (Arab Saudi, 2011). Satu

hal yang mengejutkan adalah Arab Saudi yang merupakan salah satu negara kaya dan

menjadi sumber peradaban Islam ternyata memiliki nilai kebebasan bersuara dan

akuntabilitas publik yang rendah. Sebagai negara kerajaan, Arab Saudi dipersepsikan

sebagai negara yang pemerintahannya cenderung tertutup dan mengekang kebebasan

publik.

Variabel moderasi kedua adalah “stabilitas politik dan ketiadaan

kekerasan/terorisme” (Political Stability and Absence of Violence/Terrorism, PS).

Page 78: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

60

Data variabel PS menunjukkan adanya nilai yang ekstrim, yaitu ada negara yang

mempu mencapai nilai tinggi 1,388 (Brunei Darussalam, 2009), namun ada negara

yang hanya mampu meraih indeks -2,827 (Irak, 2006). Terjadinya konflik dalam

negeri yang menyebabkan peperangan di sebagian negara OKI mengakibatkan indeks

PS bernilai negatif. Nilai rata-rata PS sebesar -0,680 menunjukkan bahwa mayoritas

negara OKI berada di dalam situasi politik yang tidak stabil serta mengalami banyak

tindakan kekerasan dan terorisme. Deviasi standar variabel PS juga yang paling tinggi

di antara variabel moderasi yang lain, hal ini menunjukkan ada kesenjangan yang besar

di antara negara OKI dalam hal ”stabilitas politik dan ketiadaan kekerasan/terorisme”.

Hampir sama dengan variabel PS, variabel ”efektivitas pemerintah”

(Government Effectiveness, GE) juga memiliki rentang data yang ekstrim antarnegara

OKI. Nilai tertinggi variabel GE adalah 1,510 (Uni Emirat Arab, 2015) dan nilai

terendah -1,776 (Comoro, 2008). Rata-rata nilai GE sebesar -0,494 menunjukkan

bahwa mayoritas pemerintahan di negara-negara OKI masih belum efektif.

Variabel moderasi berikutnya adalah “kualitas regulasi” (Regulatory Quality,

RQ). Nilai variabel RQ tertinggi adalah 1,154 (Brunei Darussalam, 2011) dan terendah

adalah -1,720 (Iran, 2009). Fakta ini cukup mengejutkan mengingat Iran adalah salah

satu negara muslim yang berpenduduk besar dan tingkat pendapatan yang menengah,

namun ternyata kualitas regulasinya dinilai buruk oleh Bank Dunia. Nilai rata-rata

variabel RQ sebesar -0,436 adalah yang paling tinggi di antara ke-6 variabel indeks

governance. Namun demikian, kesenjangan antara nilai minimun dan nilai maksimum

masih sangat tinggi.

Page 79: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

61

Variabel moderasi berikutnya adalah ”peraturan hukum” (Rule of Law, RL).

Nilai tertinggi variabel RL adalah 0,959 (Qatar, 2013) dan terendah adalah -1,896

(Afghanistan, 2011). Nilai rata-rata variabel RL sebesar -0,551 menunjukkan bahwa

secara umum penegakan aturan dan hukum di berbagai negara OKI relatif masih

rendah, kecuali di beberapa negara yang sudah baik tata pemerintahannya.

Variabel moderasi terakhir adalah ‘pengawasan korupsi” (Control of

Corruption, CC). Nilai variabel CC tertinggi adalah 1,567 (Qatar, 2009) dan terendah

adalah -1,638 (Afghanistan, 2008). Negara yang sedang berkonflik cenderung

memiliki kualitas tata kelola pemerintahan yang buruk, berkebalikan dengan negara

yang aman dan relatif kaya. Rata-rata indeks CC adalah -0,587 yang menunjukkan

bahwa masalah korupsi masih menjangkiti hampir seluruh negara OKI, walau di

sebagian negara sudah dapat ditekan seminimal mungkin.

Mengacu pada penelitian Sani, Said, dan Ismail, maka keenam indikator indeks

governance tersebut dapat disusun nilai rata-ratanya yang disebut INS.8 Rata-rata nilai

INS negara-negara OKI mencapai -0,580, hampir sama dengan nilai tengah sebesar -

0,619. Nilai ini menunjukkan bahwa mayoritas negara OKI memiliki nilai INS yang

rendah (kurang dari 0). Nilai INS paling tinggi diraih oleh Brunei Darussalam tahun

2009 sebesar 0,740 sedangkan paling rendah diperoleh Afghanistan tahun 2009 senilai

-1,771.

Adapun perhitungan nilai komposit dengan metode analisis faktor (AFGV)

menunjukkan nilai yang berbeda dibanding nilai INS. Nilai mean (rata-rata) variabel

AFGV relatif lebih kecil dari rata-rata INS, demikian pula nilai tengahnya (-0,120).

8 Sani and others, ‘Public Debt, Institutional Quality".

Page 80: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

62

Adapaun nilai maksimum AFGV (2,512), nilai minimum AFGV (-2,037), dan nilai

deviasi standar AFGV (1,00) lebih besar dari nilai serupa pada variabel INS. Namun

demikian, perbedaan nilai antara INS dan AFGV relatif masih dalam batas wajar

variasi data variabel. Hal tersebut dapat dilihat pada saat diinteraksikan dengan

variabel independen/bebas dalam penelitian ini. Jika menunjukkan hasil yang relatif

sama, maka nilai indeks komposit antara INS dan AFGV adalah benar-benar setara.

Secara umum, rata-rata ke-6 indeks governance di negara-negara OKI masih

rendah (<0). Beberapa negara yang mampu mencapai indeks governance tertinggi,

seperti Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Qatar merupakan negara muslim yang

relatif aman secara sosial dan politik, serta sejahtera kehidupannya (pendapatan per

kapita tinggi). Sebaliknya, negara-negara dengan indeks governance rendah (Sudan,

Afghanistan, dan Irak) merupakan negara yang masih dilanda konflik perang serta

miskin penduduknya. Namun demikian terjadi beberapa keunikan, seperti Arab Saudi

yang termasuk paling rendah indeks “suara dan akuntabilitas” (Voice and

Accountability, VA), serta Iran yang terburuk indeks kualitas regulasinya (Regulatory

Quality, RQ).

Rendahnya nilai indeks governance secara umum di negara-negara anggota

OKI tentu menjadi sebuah keprihatinan. Hal ini mengingat sangat banyak ajaran Islam

yang sesuai dengan indikator dalam indeks tata kelola tersebut. Sebagaimana telah

diuraikan pada bab II, sangat banyak ayat dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi SAW

yang sejalan dengan indeks governance. Padahal, ajaran agama yang dianut suatu

Page 81: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

63

masyarakat akan membentuk nilai-nilai karakter yang khas, kemudian menghasilkan

kelembagaan yang positif bagi perekonomian.9

Salah satu penyebab utama rendahnya nilai indeks governance di antara

negara-negara OKI dimungkinkan karena demokratisasi yang relatif belum mapan di

berbagai negara tersebut. Rejim politik yang cenderung secara mutlak berkuasa

menyebabkan mereka bisa berbuat sesuai kepentingan mereka. Kondisi ini tidak dapat

dilepaskan dari kehidupan kerajaan-kerajaan Islam pada masa lalu yang memiliki

karakteristik hampir sama.10 Dalam perkembanganya, kualitas tata kelola

pemerintahan di negara-negara OKI menjadi rendah dan jauh tertinggal dari negara

lain yang lebih demokratis. Padahal, nilai-nilai Islam tentang demokrasi terdapat di

berbagai sumber hukum Islam (al-Qur’an dan hadits Nabi SAW).11

Amandemen terhadap Piagam OKI pada tahun 2008 adalah sebuah kemajuan

organisasi ini dalam merespon perkembangan kehidupan internasional. OKI merasa

penting untuk meningkatkan implementasi terhadap isu-isu global seperti hak asasi

manusia, good governance, kesetaraan gender, penegakan hukum, dan lain

sebagainya.12 OKI juga sudah memiliki berbagai action plan para periode tahun 2016-

205 guna mencapai tujuan OKI. Namun demikian, hal ini terasa cukup terlambat

direspon oleh OKI mengingat berbagai organisasi tingkat dunia lain (seperti PBB,

Bank Dunia, dan lain sebagainya) sudah sejak lebih lama lagi mengampanyekannya.

Selain itu, organisasi OKI tidak memiliki badan atau organ organisasi sejenisnya yang

9 Douglass C North, ‘Economic Performance Through Time’, The American Economic

Review, 84.3 (1994), 360. 10 Nuno Texeira, Democracy and the Muslim World (London: Routledge, 2008). 11 Sayed Khatab and Gary D. Bouma, Democracy In Islam (Routledge Studies in Political

Islam), Routledge (New York: Routledge, 2007). 12 OIC, Charter of the Organisation of Islamic Cooperation.

Page 82: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

64

memiliki mandat untuk menegakkan aturan organisasi. Seringkali, berbagai keputusan

OKI hanya bersifat himbauan atau anjuran bagi anggotanya, namun tidak memiliki

daya ikat yang signifikan.13 Oleh karena itu, masih rendahnya indeks governance di

negara-negara OKI dapat diatasi dengan cara merevitalisasi peran OKI dalam

penegakan berbagai kesepatan yang sudah diambil di antara para anggotanya.

Tabel IV. 4 Statistik Deskriptif Variabel Kontrol: Populasi dan FDI/PDB

Populasi (jiwa) FDI (juta US$)

Mean 32.626.106 2.982,315

Median 12.726.832 920,222

Maximum 267.663.435 42.725,211

Minimum 365.114 0,181

Std. Dev. 52.226.484 5.259,785

Sumber: data diolah, lampiran 3.

Terdapat dua variabel kontrol dalam penelitian ini, yaitu jumlah penduduk

(populasi) dan investasi asing (FDI/PDB). Negara OKI dengan jumlah penduduk

terbesar adalah Indonesia (265 juta jiwa), sedangkan negara Brunei Darussalam adalah

negara OKI berpenduduk paling sedikit (365 ribu jiwa). Rata-rata penduduk OKI tiap

negara adalah 32,6 juta jiwa dengan nilai simpangan baku sebesar 52,22 juta yang

menunjukkan besarnya perbedaan jumlah penduduk di antara negara-negara OKI.

Perbedaan jumlah penduduk tentu membawa konsekuensi dalam pengelolaan negara

yang tidak mungkin sama.

Variabel investasi yang diproksikan dengan investasi asing langsung (foreign

direct investment, FDI) menunjukkan nilai rata-rata 2.982,315 juta US$. Nilai FDI

terbesar adalah 42.725,211 juta US$ di Arab Saudi tahun 2009, sedangkan nilai FDI

terkecil adalah 0,181 juta US$ di Guinea tahun 2013. Investasi asing di negara-negara

13 Gokhan Bacik, ‘The Genesis, History, and Functioning of the Organization of Islamic

Cooperation (OIC): A Formal-Institutional Analysis’, Journal of Muslim Minority Affairs, 31.4 (2011),

594–614 <https://doi.org/10.1080/13602004.2011.630864>.

Page 83: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

65

OKI relatif masih rendah dan belum merata, terbukti dengan jauhnya nilai rata-rata ke

nilai maksimum, dibanding nilai rata-rata ke nilai minimum.

C. Analisis Regresi Data Panel

1. Analisis Regresi Data Panel

Guna menjawab hipotesis penelitian yang diajukan, maka dibuatlah 4

pengelompokan analisis regresi data panel sebagaimana yang telah dijelaskan

pada bab III. Oleh karena itu, analisis regresi data panel yang dilakukan dalam

penelitian ini juga mengacu pada keempat kelompok persamaan tersebut.

a. Uji signifikansi model (Uji F): dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independen secara keseluruhan signifikan secara

statistik dalam mempengaruhi variabel dependen. Mengacu pada nilai

Prob (F-Stat.) pada persamaan (1) hingga (28) tabel IV.5-IV.8, diperoleh nilai

0,0000 < α = 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keseluruhan

model persamaan regresi data panel yang dibangun telah lolos uji

signifikansi model dan dapat dipergunakan dalam analisis penelitian

ini.14

b. Koefisien Determinasi R2 (Goodness of Fit): Koefisien determinasi (R2)

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besarnya sumbangan dari

variabel X yang mempunyai pengaruh linier terhadap presentase total

variasi Y. Mengacu pada nilai Adj. R2 pada persamaan (1) hingga (28)

tabel IV.5-IV.8, diperoleh nilai rata-rata Adj. R2 sebesar 0,859. Dapat

14 Agus Widarjono, Ekonometrika: Pengantar Dan Aplikasinya, 4th edn (Yogyakarta: UPP

STIM YKPN, 2013), 65.

Page 84: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

66

diartikan bahwa variasi variabel Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel

X sebesar 85,9% sedangkan sisanya sebesar 14,1% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model. Secara umum dapat disimpulkan bahwa

keseluruhan model yang disusun sudah baik karena mampu menjelaskan

variasi variabel Y lebih dari 50%. Nilai Adj. R2 tertinggi sebesar 0,865

(persamaan 19) sedangkan terendah sebesar 0,856 (persamaan 2).

c. Guna memperoleh model empiris yang lebih lengkap dan baik, maka

akan ditambahkan variabel kontrol di dalam model. Variabel kontrol

bukanlah variabel utama yang akan diteliti dan diuji namun lebih ke

variabel lain yang mempunyai efek pengaruh.15 Beberapa penelitian

terdahulu menggunakan variabel kontrol diantaranya seperti yang

dilakukan oleh Khalfaoui16 serta Vianna dan Mollick.17 Dalam

penelitian ini, dengan mengacu beberapa penelitian sebelumnya,

variabel kontrol yang digunakan adalah populasi (jumlah penduduk) dan

investasi (FDI). Uji signifikansi parsial kedua variabel kontrol

menunjukkan adanya konsistensi hasil pada persamaan (1) hingga (28)

tabel IV.5-IV.8. Variabel jumlah penduduk (populasi) berpengaruh

positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada seluruh

persamaan. Adapun variabel investasi (FDI) tidak berpengaruh

15 Uma Sekaran and Roger Bougie, Research Methods for Business, 7th edn (West Sussex:

John Wiley & Son, 2016), 170; Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan

Pengalaman-Pengalaman, 2nd edn (Yogyakarta: BPFE, 2007), 157. 16 Hamdi Khalfaoui, “Islam and Economic Growth,” International Journal of Social Science

Studies, vol. 3, no. 6, (November 2015): 62-69. 17 Andre C. Vianna dan Andre V. Mollick, “Institutions: Key Variable for Economic

Development in Latin America,” Journal of Economics and Business, no. 96, (2018): 42-58.

Page 85: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

67

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada seluruh persamaan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keseluruhan model persamaan

regresi data panel dapat diterima karena variabel menunjukkan hasil

yang konsisten.

d. Pengujian hipotesis pertama. Terdapat dua bagian dalam hipotesis

pertama ini, yaitu

1) Ha1.1: kebijakan fiskal yang meliputi pengeluaran pemerintah

(Ha1.1.1) dan utang pemerintah (Ha1.1.2) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota

Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Hasil olah data pada persamaan

(1) pada tabel IV.5 menunjukkan bahwa variabel pengeluaran

pemerintah (G) berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi (PDB) pada α = 1% (tanda ***). Oleh karena

kedua variabel (PDB dan G) berbentuk logaritma, maka sering

disebut dengan model log-log, oleh karena itu nilai koefisien

menunjukkan nilai elastisitasnya.18 Nilai koefisien sebesar 0,11104

menunjukkan bahwa ketika pengeluaran pemerintah meningkat 1

persen akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (PDB) meningkat

sebesar 0,11104 persen. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis

Ha1.1.1 ini diterima.

Adapun variabel utang pemerintah (D) tidak berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) (tidak ada tanda

18 Gujarati, Basic Econometrics: 175-177.

Page 86: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

68

*). Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan utang pemerintah tidak

mampu meningkatkan maupun menurunkan pertumbuhan ekonomi

di negara-negara anggota OKI. Berdasarkan uraian tersebut, maka

hipotesis Ha1.1.2 ini ditolak.

2) Ha1.2: kebijakan moneter (jumlah uang yang beredar) berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota

Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Hasil olah data pada persamaan

(1) pada tabel IV.5 menunjukkan bahwa variabel jumlah uang

beredar (M) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi (PDB) pada α = 1% (tanda ***). Kedua variabel (PDB dan

M) berbentuk logaritma juga (model log-log), oleh karena itu nilai

koefisien menunjukkan nilai elastisitasnya. Nilai koefisien sebesar

0,30152 menunjukkan bahwa ketika jumlah uang beredar meningkat

1 persen maka akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (PDB)

meningkat sebesar 0,30152 persen. Berdasarkan uraian tersebut,

maka hipotesis Ha1.2 diterima.

Page 87: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

69

Tabel IV. 5 Hasil Regresi Data Panel Persamaan 1-7 (Tanpa Interaksi)

Dependen:

LPDB

Persamaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

LG 0.11104*** 0.11337*** 0.11366*** 0.11412*** 0.10556*** 0.11305*** 0.10978***

[0.01705] [0.01719] [0.01715] [0.01713] [0.01699] [0.01696] [0.01698]

LD -0.00301 -0.00315 -0.00243 -0.00403 -0.00143 -0.00447 -0.00619

[0.00703] [0.00708] [0.00712] [0.00710] [0.00698] [0.00701] [0.00704]

LM 0.30152*** 0.31130*** 0.31032*** 0.30832*** 0.30010*** 0.30058*** 0.30396***

[0.00068] [0.00069] [0.00069] [0.00070] [0.00067] [0.00068] [0.00068]

LPOP 0.40870*** 0.37877*** 0.38260*** 0.38299*** 0.41656*** 0.39443*** 0.40775***

[0.04520] [0.04488] [0.04500] [0.04447] [0.04456] [0.04405] [0.04454]

LI -0.00071 -0.00087 -0.00078 -0.00092 -0.00185 -0.00047 -0.00101

[0.00332] [0.00335] [0.00335] [0.00334] [0.00330] [0.00331] [0.00331]

INS 0.07292***

[0.02348]

VA 0.00629

[0.01586]

PS 0.00749

[0.00897]

GE 0.02951

[0.01952]

RQ 0.08782***

[0.01985]

RL 0.07979***

[0.02090]

CC 0.07545***

[0.01957]

Constant 8.18392*** 8.36112*** 8.29681*** 8.37617*** 8.19297*** 8.42460*** 8.25179***

[0.45587] [0.45666] [0.46465] [0.45448] [0.44990] [0.45004] [0.45088]

F-Statistics 660.09327 648.12447 648.80593 650.80782 672.60336 666.30159 666.66304

Prob (F-Stat.) 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

R2 0.86996 0.86788 0.86800 0.86835 0.87207 0.87102 0.87108

Adj. R2 0.85876 0.85650 0.85663 0.85701 0.86105 0.85991 0.85997

Page 88: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

70

Model CE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Model FE Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Model RE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber: data diolah, lampiran 5. Ket: * p<0.1, ** p<0.05, *** p<0.01

e. Pengujian hipotesis kedua (Ha.2): Kualitas tata kelola pemerintahan

(governance) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara muslim. Indeks governance terdiri dari 6 indikator, yaitu

VA, PS, GE, RQ, RL, dan CC. Keenam indikator tersebut digabung

menjadi satu nilai rata-rata yang membentuk variabel INS. Persamaan

1-7 pada tabel IV.5 menunjukkan hasil olah data persamaan regresi data

panel yang menggambarkan pengaruh indeks governance terhadap

PDB. Oleh karena variabel governance tidak berbentuk logaritma,

sedangkan variabel PDB dalam logartima, maka dalam konsep

ekonometrika disebut dengan model semilog. Artinya, nilai koefisien

dapat diartikan sebagai nilai elastisitas jika terlebih dahulu dikalikan

dengan nilai 100.19 Berikut ini uraian mendetailnya:

1) variabel rata-rata nilai indeks governance (INS) pada persamaan (1)

berpengaruh positif signifikan terhadap PDB pada α = 1% (tanda

***). Nilai koefisien sebesar 0,07292 menunjukkan bahwa ketika

rata-rata nilai indeks governance meningkat 1 satuan akan

menyebabkan pertumbuhan ekonomi (PDB) naik sebesar 7,292

persen.

19 Gujarati, Basic Econometrics: 178-180.

Page 89: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

71

2) variabel suara dan akuntabilitas (Voice and Accountability, VA) pada

persamaan (2) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi (PDB) pada berbagai tingkat α (tidak ada tanda *).

3) variabel stabilitas politik dan ketiadaan kekerasan/terorisme

(Political Stability and Absence of Violence/Terrorism, PS) pada

persamaan (3) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi (PDB) pada berbagai tingkat α (tidak ada tanda *).

4) variabel efektivitas pemerintah (Government Effectiveness, GE)

pada persamaan (4) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi (PDB) pada berbagai tingkat α (tidak ada

tanda *).

5) variabel kualitas regulasi (Regulatory Quality, RQ) pada persamaan

(5) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

(PDB) pada α = 1% (tanda ***). Nilai koefisien sebesar 0,08782

menunjukkan bahwa ketika rata-rata nilai indeks RQ meningkat 1

satuan akan menyebabkan PDB naik sebesar 8,782 persen.

6) variabel peraturan hukum (Rule of Law, RL) pada persamaan (6)

berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

(PDB) pada α = 1% (tanda ***). Nilai koefisien sebesar 0,07979

menunjukkan bahwa ketika rata-rata nilai indeks RL meningkat 1

satuan akan menyebabkan PDB naik sebesar 7,979 persen.

7) variabel pengawasan korupsi (Control of Corruption, CC) pada

persamaan (7) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan

Page 90: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

72

ekonomi (PDB) pada α = 1% (tanda ***). Nilai koefisien sebesar

0,07545 menunjukkan bahwa ketika rata-rata nilai indeks RQ

meningkat 1 satuan akan menyebabkan PDB naik sebesar 7,545

persen.

Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa variabel rata-rata nilai

governance (INS) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi (PDB). Demikian pula tiga indikator indeks

governance yang, yaitu Regulatory Quality (RQ), Rule of Law (RL), dan

Control of Corruption (CC) signifikan mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi (PDB) pada α = 1%. Namun demikian, terdapat tiga indikator

indeks governance, yaitu Voice and Accountability (VA), Political Stability

and Absence of Violence/Terrorism (PS) dan Government Effectiveness

(GE) yang tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, maka hipotesis kedua (Ha.2) yang menyatakan bahwa

kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim (OKI) adalah

diterima.

f. Pengujian hipotesis ketiga (Ha.3): Kualitas tata kelola pemerintahan

(governance) memperkuat pengaruh bauran kebijakan fiskal dan

moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim.

Pengujian hipotesis ketiga ini mengacu pada hasil olah data pada tabel

IV.6, IV.7, dan IV.8.

Page 91: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

73

Tabel IV. 6 Hasil Regresi Data Panel Moderasian Persamaan 8-14 (Interaksi

Pengeluaran Pemerintah & Governance)

Dependen:

LPDB

Persamaan

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

LG 0.09828*** 0.13157*** 0.10169*** 0.09683*** 0.09186*** 0.10319*** 0.09686***

[0.02112] [0.02094] [0.01855] [0.01947] [0.01939] [0.02034] [0.01963]

LD -0.00161 -0.00440 -0.00092 -0.00341 0.00151 -0.00330 -0.00557

[0.00716] [0.00712] [0.00717] [0.00709] [0.00726] [0.00713] [0.00705]

LM 0.30051*** 0.30827*** 0.30813*** 0.30839*** 0.29711*** 0.29880*** 0.30173***

[0.01839] [0.01838] [0.01832] [0.01829] [0.01820] [0.01834] [0.01816]

LPOP 0.42075*** 0.38054*** 0.39438*** 0.40512*** 0.43241*** 0.40700*** 0.42557***

[0.04671] [0.04485] [0.04548] [0.04596] [0.04582] [0.04632] [0.04654]

LI -0.00049 -0.00115 0.00018 -0.00121 -0.00189 -0.00041 -0.00111

[0.00333] [0.00335] [0.00340] [0.00334] [0.00330] [0.00331] [0.00331]

INS 0.32516

[0.24765]

LG*INS -0.01136

[0.01111]

VA -0.32214

[0.21676]

LG*VA 0.01473

[0.00970]

PS 0.20298*

[0.11674]

LG*PS -0.00896*

[0.00533]

GE 0.38530**

[0.19285]

LG*GE -0.01576*

[0.00850]

RQ 0.39499*

[0.21122]

LG*RQ -0.01352

[0.00926]

RL 0.27918

[0.22800]

Page 92: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

74

LG*RL -0.00895

[0.01019]

CC 0.36231*

[0.21960]

LG*CC -0.01271

[0.00969]

Constant 8.26023*** 8.03525*** 8.36371*** 8.40213*** 8.24964*** 8.45600*** 8.29581***

[0.46191] [0.50407] [0.46564] [0.45376] [0.45114] [0.45154] [0.45186]

F-Statistics 565.98852 557.09259 558.23279 560.62454 577.92597 571.00517 572.36624

Prob (F-Stat.) 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

R2 0.87019 0.86839 0.86863 0.86911 0.87253 0.87119 0.87145

Adj. R2 0.85877 0.85681 0.85707 0.85760 0.86132 0.85985 0.86014

Model CE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Model FE Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Model RE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber: data diolah, lampiran 5. Ket: * p<0.1, ** p<0.05, *** p<0.01

Tabel IV.6 menyajikan hasil regresi data panel yang menunjukkan

interaksi antara variabel pengeluaran pemerintah (G) dengan indeks tata

kelola pemerintahan (INS) beserta keenam indikatornya. Langkah pertama

pengujian regresi moderasian adalah dengan melihat kenaikan Adj. R2

persamaan regresi yang berisi efek-efek utama dan efek moderasi

(persamaan 8-14) dengan persamaan regresi yang hanya berisi dengan efek

utama saja (persamaan 1-7). Diperoleh hasil bahwa hampir semua

persamaan yang mengandung variabel interaksi memiliki nilai Adj. R2 yang

lebih besar dari persamaan tanpa variabel interaksi (kecuali nilai Adj. R2

pada persamaan 13 yang lebih kecil dari persamaan 6). Hal ini

mengindikasikan adanya efek moderasi dari variabel interaksi, namun

masih perlu dipastikan melalui pengujian parsial selanjutnya.

Page 93: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

75

Langkah berikutnya adalah melakukan uji parsial dengan melihat

signifikansi masing-masing variabel interaksi. Pada persamaan (8)

diperoleh hasil bahwa variabel LG*INS tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) pada berbagai nilai α (tidak ada

tanda *). Hal ini berarti bahwa indeks INS tidak mampu memoderasi

pengaruh variabel pengeluaran pemerintah (G) terhadap pertumbuhan

ekonomi.

Adapun hasil regresi interaksi antara variabel pengeluaran

pemerintah (G) dengan keenam indikator indeks tata kelola pemerintahan

menunjukkan hasil yang serupa. Keempat variabel interaksi, yaitu LG*VA

(persamaan 9); LG*RQ (persamaan 12); LG*RL (persamaan 13); dan

LG*CC (persamaan 14) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hanya ada dua variabel interaksi yang berpengaruh

signifikan negatif terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu LG*PS

(persamaan 10) dan LG*GE (persamaan 9). Interpretasi hasil olah data pada

tabel IV.6 menunjukkan bahwa variabel kualitas tata kelola pemerintahan

(governance) tidak mampu memperkuat pengaruh bauran kebijakan fiskal

(pengeluaran pemerintah) terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara

muslim.

Tabel IV. 7 Regresi Data Panel Persamaan 15-21 (Interaksi Utang & Governance)

Dependen:

LPDB

Persamaan

(15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

LG 0.10814*** 0.11486*** 0.11268*** 0.10909*** 0.10240*** 0.11054*** 0.10824***

[0.01691] [0.01715] [0.01707] [0.01690] [0.01675] [0.01681] [0.01688]

LD -0.01892** 0.01304 -0.00760 -0.0210*** -0.01041 -0.01702** -0.01909**

[0.00831] [0.01028] [0.00735] [0.00793] [0.00718] [0.00778] [0.00824]

Page 94: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

76

LM 0.29719*** 0.30961*** 0.30793*** 0.30745*** 0.29317*** 0.29682*** 0.29793***

[0.01823] [0.01825] [0.01823] [0.01803] [0.01791] [0.01808] [0.01809]

LPOP 0.44914*** 0.37590*** 0.39980*** 0.43046*** 0.45536*** 0.43434*** 0.44994***

[0.04625] [0.04476] [0.04524] [0.04502] [0.04480] [0.04504] [0.04649]

LI -0.00092 -0.00096 0.00004 -0.00213 -0.00277 -0.00154 -0.00153

[0.00329] [0.00334] [0.00335] [0.00330] [0.00326] [0.00329] [0.00329]

INS 0.73246***

[0.18988]

LD*INS -0.0282***

[0.00806]

VA -0.38166**

[0.17965]

LD*VA 0.01665**

[0.00768]

PS 0.25630***

[0.09399]

LD*PS -0.0108***

[0.00409]

GE 0.77416***

[0.16638]

LD*GE -0.0314***

[0.00699]

RQ 0.75775***

[0.15546]

LD*RQ -0.0283***

[0.00652]

RL 0.65761***

[0.16379]

LD*RL -0.0250***

[0.00704]

CC 0.56175***

[0.16539]

LD*CC -0.0208***

[0.00702]

Constant 8.06751*** 8.04151*** 8.18945*** 8.17094*** 8.03001*** 8.23355*** 8.05379***

[0.45282] [0.47852] [0.46404] [0.44956] [0.44484] [0.44890] [0.45292]

F-Statistics 578.29537 559.67847 562.83255 578.92412 596.61530 584.15946 580.17407

Prob (F-Stat.) 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

R2 0.87260 0.86892 0.86956 0.87272 0.87603 0.87372 0.87296

Adj. R2 0.86139 0.85739 0.85808 0.86153 0.86512 0.86261 0.86179

Model CE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Page 95: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

77

Model FE Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Model RE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber: data diolah, lampiran 5. Ket: * p<0.1, ** p<0.05, *** p<0.01

Tabel IV.7 menyajikan hasil regresi data panel yang menunjukkan

interaksi antara variabel utang pemerintah (D) dengan indeks tata kelola

pemerintahan (INS) beserta keenam indikatornya. Langkah pertama

pengujian regresi moderasian adalah dengan melihat kenaikan Adj. R2

persamaan regresi yang berisi efek-efek utama dan efek moderasi

(persamaan 15-21) dengan persamaan regresi yang hanya berisi dengan efek

utama saja (persamaan 1-7). Diperoleh hasil bahwa semua persamaan yang

mengandung variabel interaksi memiliki nilai Adj. R2 yang lebih besar dari

persamaan tanpa variabel interaksi. Hal ini menunjukkan adanya efek

moderasi dari variabel interaksi, namun demikian tetap masih perlu melalui

pengujian parsial selanjutnya.

Langkah berikutnya adalah melakukan uji parsial dengan melihat

signifikansi masing-masing variabel interaksi. Pada persamaan (15)

diperoleh hasil bahwa variabel LD*INS berpengaruh negatif signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) pada α = 1% (tanda ***). Hal ini

berarti bahwa indeks INS mampu memoderasi pengaruh variabel utang

pemerintah (D) terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) namun dengan arah

yang negatif (melemahkan). Hal tersebut sejalan dengan hasil variabel

interaksi indeks governance lainnya, yaitu LD*PS (persamaan 17); LD*GE

(persamaan 18); LD*RQ (persamaan 19); LD*RL (persamaan 20); dan

LD*CC (persamaan 21). Kelima interaksi tersebut menghasilkan nilai

Page 96: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

78

koefisien yang negatif dan signifikan pada α = 1% (tanda ***). Hanya

interaksi variabel LD*VA yang menunjukkan hasil berbeda, yaitu

menghasilkan nilai koefisien yang positif dan signifikan pada α = 5% (tanda

**). Interpretasi hasil olah data pada tabel IV.7 menunjukkan bahwa

variabel kualitas tata kelola pemerintahan (governance) memperlemah

pengaruh kebijakan fiskal (utang pemerintah) terhadap pertumbuhan

ekonomi (PDB) di negara-negara muslim anggota OKI.

Tabel IV. 8 Hasil Regresi Data Panel Persamaan 22-28 (Interaksi Jumlah Uang

Beredar & Governance)

Dependen:

LPDB

Persamaan

(22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)

LG 0.10916*** 0.11915*** 0.11029*** 0.11151*** 0.10366*** 0.11141*** 0.10929***

[0.01715] [0.01731] [0.01725] [0.01708] [0.01704] [0.01696] [0.01699]

LD -0.00127 -0.00455 -0.00083 -0.00161 0.00146 -0.00145 -0.00537

[0.00724] [0.00708] [0.00718] [0.00713] [0.00731] [0.00723] [0.00710]

LM 0.29247*** 0.32413*** 0.30264*** 0.29112*** 0.28994*** 0.28486*** 0.29523***

[0.02044] [0.01906] [0.01885] [0.01943] [0.01966] [0.02051] [0.02033]

LPOP 0.30208*** 0.29509*** 0.30429*** 0.26999*** 0.29783*** 0.24218*** 0.29580***

[0.04142] [0.04269] [0.04309] [0.04159] [0.04104] [0.04068] [0.04153]

LI 0.00032 -0.00026 0.00072 -0.00022 -0.00063 0.00015 -0.00006

[0.00105] [0.00109] [0.00108] [0.00106] [0.00105] [0.00102] [0.00105]

INS 0.29057

[0.21731]

LM*INS -0.00938

[0.00931]

VA -0.42878**

[0.18967]

LM*VA 0.01857**

[0.00807]

PS 0.17112*

[0.09867]

LM*PS -0.00720*

[0.00433]

Page 97: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

79

GE 0.47518***

[0.17492]

LM*GE -0.01870**

[0.00729]

RQ 0.32428*

[0.18024]

LM*RQ -0.00990

[0.00750]

RL 0.40372**

[0.19598]

LM*RL -0.01388*

[0.00835]

CC 0.26121

[0.19815]

LM*CC -0.00782

[0.00830]

Constant 8.23880*** 7.94134*** 8.33535*** 8.40531*** 8.22813*** 8.45508*** 8.26950***

[0.45910] [0.49020] [0.46453] [0.45250] [0.45041] [0.44975] [0.45132]

F-Statistics 565.95357 560.32564 558.18097 564.02571 577.48904 573.21157 571.44364

Prob (F-Stat.) 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

R2 0.87019 0.86905 0.86862 0.86980 0.87245 0.87162 0.87127

Adj. R2 0.85876 0.85753 0.85706 0.85834 0.86123 0.86032 0.85995

Model CE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Model FE Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Model RE Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber: data diolah, lampiran 5. Ket: * p<0.1, ** p<0.05, *** p<0.01

Tabel IV.8 menyajikan hasil regresi data panel yang menunjukkan

interaksi antara variabel jumlah uang yang beredar (M) dengan indeks tata

kelola pemerintahan (INS) beserta keenam indikatornya. Langkah pertama

pengujian regresi moderasian adalah dengan melihat kenaikan Adj. R2

persamaan regresi yang berisi efek-efek utama dan efek moderasi

(persamaan 22-28) dengan persamaan regresi yang hanya berisi dengan efek

utama saja (persamaan 1-7). Diperoleh hasil bahwa hampir semua

persamaan yang mengandung variabel interaksi memiliki nilai Adj. R2 yang

Page 98: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

80

lebih besar dari persamaan tanpa variabel interaksi (kecuali nilai Adj. R2

pada persamaan 28 yang lebih kecil dari persamaan 7). Hal ini

mengindikasikan adanya efek moderasi dari variabel interaksi, namun

masih perlu dipastikan melalui pengujian parsial selanjutnya.

Langkah berikutnya adalah melakukan uji parsial dengan melihat

signifikansi masing-masing variabel interaksi. Pada persamaan (22)

diperoleh hasil bahwa variabel M*INS tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) pada berbagai nilai α (tidak ada

tanda *). Hal ini berarti bahwa indeks INS tidak mampu memoderasi

pengaruh variabel jumlah uang yang beredar (M) terhadap pertumbuhan

ekonomi. Hal ini sejalan dengan hasil nilai koefisien interaksi variabel

LM*RQ (persamaan 26) dan LM*CC (persamaan 28). Adapun interaksi

variabel LM*PS (persamaan 24); LM*GE (persamaan 25); dan LM*RL

(persamaan 27) menunjukkan nilai koefisien yang negatif dan signifikan

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hanya variabel interaksi LM*VA

(persamaan 23) yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Interpretasi hasil olah data pada tabel IV.8

menunjukkan bahwa secara umum variabel kualitas tata kelola

pemerintahan (governance) tidak mampu memperkuat pengaruh kebijakan

moneter (jumlah uang yang beredar) terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara muslim.

Berdasarkan interpretasi hasil olah data pada tabel IV.6-IV.8

diketahui bahwa mayoritas interaksi antara variabel kualitas tata kelola

Page 99: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

81

pemerintahan (governance) dan variabel kebijakan ekonomi tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini

menunjukkan bahwa indeks tata kelola tidak mampu memoderasi pengaruh

kebijakan ekonomi (fiskal dan moneter) terhadap pertumbuhan ekonomi

yang diproksikan oleh variabel PDB. Oleh karena itu, hipotesis ketiga yang

menyebutkan bahwa kualitas tata kelola pemerintahan (governance)

memperkuat pengaruh bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim ditolak (tidak diterima).

Berdasarkan interpretasi hasil regresi data panel atas 28 persamaan

(tabel IV.5-IV.8) yang dibangun dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

sebagian hipotesis yang diajukan dapat diterima, sedangkan hipotesis yang

lainnya ditolak. Kebijakan fiskal yang ditunjukkan oleh variabel pengeluaran

pemerintah (G) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Ha1.1.1

diterima). Variabel utang pemerintah (D) berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi (Ha1.1.2 ditolak). Adapun kebijakan moneter yang

diproksikan dengan jumlah uang yang beredar (M) berpengaruh positif

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota OKI

(Ha1.2 diterima).

Indeks tata kelola pemerintahan (governance index) secara umum

(variabel INS) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

di negara-negara OKI secara langsung (Ha2 diterima). Terdapat 3 indikator

indeks tata kelola yang juga secara langsung berpengaruh positif terhadap

Page 100: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

82

pertumbuhan ekonomi (variabel RQ, RL, dan CC). Namun demikian, terdapat

3 indikator indeks tata kelola lainnya yang tidak berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi (variabel VA, PS, dan GE). Indeks tata kelola

pemerintahan (governance) tersebut tidak mampu memoderasi/memperkuat

pengaruh kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara anggota OKI (Ha3 ditolak).

Sebagaimana diuraikan dalam Bab III, penelitian ini melakukan uji

robust dengan menggantikan variabel INS dalam persamaan (1), (8), (15), dan

(22) dengan variabel AFGV. Analisis faktor terhadap keenam indeks tata

kelola pemerintahan (VA, PS, GE, RQ, RL, dan CC) menghasilkan satu

variabel baru yang diberi nama AFGV (analisis faktor governance).

Analisis faktor terhadap suatu set data dapat diproses lebih lanjut atau

tidak apabila nilai KMO-MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy) > 0,5 dan nilai Bartlett’s Test of Sphericity (Sig.) < 0,05.20

Tabel IV. 9 Nilai KMO, Bartlett's Test dan Eigenvalues

Keterangan Nilai

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.863

Bartlett's Test of Sphericity (Sig.) 0.000

Initial Eigenvalues Component 1: total (% of Variance) 4.242 (83.704)

Initial Eigenvalues Component 2: total (% of Variance) 0.981 (9.412)

Initial Eigenvalues Component 3: total (% of Variance) 0.454 (3.455)

Initial Eigenvalues Component 4: total (% of Variance) 0.170 (2.291)

Initial Eigenvalues Component 5: total (% of Variance) 0.094 (1.137)

Sumber: lampiran 4.

20 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 (Semarang:

BP-Undip, 2013), 395-398.

Page 101: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

83

Nilai KMO-MSA sebesar 0,863 > 0,5 dan nilai Bartlett's Test of

Sphericity (Sig.) 0,000 < 0,05, maka analisis faktor dalam penelitian ini dapat

dilanjutkan karena sudah memenuhi persyaratan. Langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis Variance Explained untuk menentukan berapa dimensi

atau variabel yang dihasilkan dari proses reduksi tersebut.

Berdasarkan tabel IV.9, Initial Eigenvalues, maka ada 1 komponen

yang dapat terbentuk dimana syarat untuk menjadi sebuah faktor yaitu harus

memiliki nilai Eigenvalue > 1. Nilai Eigenvalue Component 1 sebesar 4,242 >

1, sehingga menjadi komponen 1 dan mampu menjelaskan 70,708% variasi.

Oleh karena itu, hasil analisis faktor dari keenam indeks tata kelola

pemerintahan (governance index) menghasilkan 1 variabel baru yang diberi

nama AFGV (data tersedia di lampiran 2: Data Mentah Penelitian).

Setelah diperoleh variabel baru AFGV maka dilakukan pengolahan

data berdasarkan persamaan 3.29; 3.30; 3.31; dan 3.32 dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel IV. 10 Hasil Uji Robust dengan variabel AFGV

Dependen:

LPDB

Persamaan

(29) (30) (31) (32)

LG 0.11051*** 0.10169*** 0.10693*** 0.10799***

[0.01699] [0.01799] [0.01677] [0.01704]

LD -0.00352 -0.00153 -0.00246 -0.00066

[0.00700] [0.00712] [0.00691] [0.00722]

LM 0.29948*** 0.29713*** 0.29284*** 0.29238***

[0.01830] [0.01835] [0.01811] [0.01880]

LPOP 0.41301*** 0.43356*** 0.46659*** 0.43129***

[0.04493] [0.04698] [0.04608] [0.04627]

LI -0.00082 -0.00063 -0.00137 -0.00051

[0.00331] [0.00331] [0.00327] [0.00331]

AFGV 0.05286*** 0.26657* 0.50707*** 0.25668**

Page 102: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

84

[0.01422] [0.14495] [0.10841] [0.12714]

LG*AFGV -0.00954

[0.00644]

LD*AFGV -0.01928***

[0.00456]

LM*AFGV -0.00868

[0.00538]

Constant 8.14463*** 8.01576*** 7.49549*** 8.00319***

[0.45439] [0.46219] [0.47366] [0.46217]

F-Statistics 665.34266 571.75834 589.07957 572.20912

R-Squared 0.87086 0.87133 0.87464 0.87142

Adjusted R-

Squared 0.85973 0.86001 0.86361 0.86011

Sumber: data diolah, lampiran 5. Ket: * p<0.1, ** p<0.05, *** p<0.01

Nilai koefisien variabel AFGV serta interaksi AFGV pada persamaan

29, 30, 31, dan 32 pada tabel di atas menunjukkan arah dan signifikansi yang

sama (konsisten) dengan koefisien variabel INS serta interaksi INS di

persamaan 1, 8, 15, dan 22. Berikut ringkasan nilai koefisien tersebut:

Tabel IV.11 Ringkasan Koefisien Variabel INS dan AFGV

INS AFGV

Langsung ke Y 0.07292*** (1) 0.05286*** (29)

Interaksi dengan G -0.01136 (8) -0.00954 (30)

Interaksi dengan D -0.02822*** (15) -0.01928*** (31)

Interaksi dengan M -0.00938 (22) -0.00868 (32)

Ket.: angka dalam tanda ( ) menunjukkan no persamaan/model.

Tabel IV.11 menunjukkan arah dan signifikansi yang sama (konsisten) antara

variabel INS dan AFGV, maka dapat dikatakan model yang dibangun adalah

robust (teguh atau kokoh). Oleh karenanya, hasil estimasi yang dihasilkan pada

persamaan 1, 8, 15, dan 22 adalah valid.21

21 Sani and others, ‘Public Debt, Institutional Quality"; Vianna and Mollick, “Institutions: Key

Variable for Economic".

Page 103: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

85

D. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini mengikuti urutan rumusan masalah dan

hipotesis yang diajukan. Pembahasan dilakukan dengan mengacu pada hasil

interpretasi olah data yang dikonfirmasi dengan teori, hasil penelitian terdahulu, dan

data yang mendukung.

Page 104: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir ini disampaikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan

penelitian ini, sekaligus menjawab rumusan masalah yang diajukan. Kesimpulan

yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

1. Bauran kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah, G) dan kebijakan moneter

(jumlah uang beredar, M) berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara anggota OKI. Hal ini membuktikan bahwa

model St. Louis yang dikembangkan oleh Andersen dan Jordan tahun 1968

masih relevan hingga saat ini. Model kebijakan ekonomi dalam jangka pendek

tersebut telah menunjukkan bahwa teori pertumbuhan ekonomi yang digagas

oleh kelompok Keynesian dan Monetaris masih bisa berjalan berdampingan.

Kebijakan fiskal dan moneter yang dijalankan oleh negara-negara OKI (46

negara) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi efektif, walaupun di

sebagian negara atau wilayah terdapat gejolak sosial, politik, dan keamanan

yang mengganggu proses pembangunan.

Temuan ini sejalan dengan penelitian Darrat tahun 1984; Fatima &

Iqbal tahun 2004; Malawi tahun 2009; Jawaid, Arif, dan Naeemullah tahun

2011; serta Chowdury dan Afzal yang kesemuanya mengaplikasikan model St.

Louis tersebut. Keseluruhan penelitian tersebut menemukan bahwa kebijakan

fiskal dan moneter sama-sama efektif dalam mendorong pertumbuhan

Page 105: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

87

ekonomi. Namun demikian, hasil penelitian ini berbeda dengan studi yang

dilakukan Halcon dan De Leon tahun 2004 yang menemukan bahwa kebijakan

moneter tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Demikian pula dengan penelitian Ali, Irum, dan Ali tahun 2008 serta penelitian

Ajayi dan Aluko tahun 2017 yang menyebutkan bahwa kebijakan fiskal tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengeluaran pemerintah (G) di negara-negara OKI diduga mengalami

masalah inefisiensi dan tidak tepat sasaran. Banyak anggaran pemerintah yang

dikorupsi juga semakin memperburuk masalah ini sebagaimana disinyalir oleh

Kuran dan Kahf. Banyak anggaran ditujukan untuk kegiatan yang kurang

produktif, semisal pertahanan dan keamanan negara yang berlebihan. Belum

lagi ditambah berbagai masalah perilaku buruk penguasa seperti korupsi yang

menjangkiti sebagian besar negara berkembang. Temuan riset dari Conte dan

Darrat; Barro; dan Guseh mengungkap fakta di berbagai negara berkembang

tersebut. Namun demikian, pengeluaran pemerintah tetaplah merupakan salah

satu komponen utama dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) setiap

negara. Oleh karena itu, walaupun banyak masalah dalam pengelolaanya,

pengeluaran pemerintah masih tetap berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, tingkat efektivitasnya tidak setinggi

variabel kebijakan moneter. Hal ini terlihat dari besarnya elastisitas pengaruh

variabel pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih

kecil dari variabel kebijakan moneter.

Page 106: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

88

Variabel jumlah uang yang beredar (M) sebagai proksi dari kebijakan

moneter menunjukkan pengaruh yang positif signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Nilai koefisien variabel kebijakan moneter lebih besar dari koefisien

variabel kebijakan fiskal. Hal ini menunjukkan efektivitas kebijakan moneter

yang lebih besar dari kebijakan fiskal, termasuk juga lebih cepat dalam

mempengaruhi perekonomian. Hasil ini sejalan dengan temuan Andersen dan

Jordan ketika mengembangkan model St. louis tahun 1968 dan beberapa

penelitian sesudahnya. Guna mencapai target pembangunan yang dituju,

bauran kebijakan fiskal dan moneter di setiap negara perlu dirumuskan secara

tepat dan proporsional.

Variabel utang pemerintah (D) diketahui tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara teoritis memang sudah terdapat

perdebatan panjang antara kelompok yang memandang bahwa utang

pemerintah berdampak positif (Keynesian), negatif (Neoklasik), maupun netral

(Ricardian). Secara empiris, rata-rata utang pemerintah negara-negara OKI

mencapai 45,5% dari PDB, hal ini menunjukkan besarnya tanggungan utang

dan sekaligus pembayaran yang harus ditanggung oleh masing-masing negara.

Tata kelola pemerintahan, termasuk pula dalam tata kelola utang pemerintah

perlu ditingkatkan agar utang yang dipungut benar-benar bisa memperbaiki

perekonomian negara. Akumulasi utang yang besar jika tidak dikelola dengan

baik, apalagi dikorupsi oleh pengelolanya, maka tidak akan memberikan

dampak terhadap perbaikan perekonomian negara. Sebagai bagian dari

kebijakan fiskal yang diunggulkan oleh kelompok Keynesian, seharusnya

Page 107: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

89

utang bisa secara efektif mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun faktanya,

dalam beberapa studi yang dilakukan di berbagai negara berkembang

(Schclarek; Kumar dan Woo; Sani, Said & Ismail) menunjukkan bahwa utang

pemerintah berdampak buruk bagi perekonomian negara. Adapun penelitian

ini menemukan bahwa utang pemerintah memiliki hubungan yang netral

dengan pertumbuhan ekonomi di negara anggota OKI.

2. Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) secara umum berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara OKI. Beberapa indeks

governance dari Bank Dunia yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, dan

juga birokrasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara-

negara OKI, walau ada sebagian yang lain tidak.

Temuan penelitian ini sejalan dan mendukung teori kelembagaan

(institutional theory) yang menjadi dasar pijakan penelitian ini. Andersen dan

Jordan menyebutkan bahwa variabel institusi merupakan salah satu penentu

kinerja perekonomian yang sifatnya jangka panjang, sehingga disebut sebagai

”variabel yang lambat berubah”. Walaupun indeks governance di negara-

negara anggota OKI relatif rendah dibanding kelompok negara yang lain,

namun tata kelola pemerintahan yang baik akan mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi. Hanya saja disayangkan bahwa Islam

yang dianut oleh sebagian besar anggota OKI belum mampu menciptakan

kualitas kelembagaan yang tinggi. Padahal, ajaran agama Islam dalam al-

Qur’an dan hadits sangat sejalan dengan berbagai indikator dalam indeks

Page 108: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

90

governance. Namun demikian, internalisasi ajaran Islam tersebut tidak mampu

membentuk karakter kelembagaan yang positif sebagaimana teori yang

dikembangkan oleh North. Konflik internal OKI, khususnya persaingan antara

Arab Saudi dan Iran diduga kuat menjadi salah satu penyebab rendahnya

indeks governance, khususnya terkait dengan political stability.

3. Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) tidak mampu memoderasi

pengaruh bauran kebijakan fiskal dan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi

di negara-negara OKI. Peran kelembagaan terhadap pertumbuhan ekonomi

yang dianalisis menggunakan teori biaya transaksi (transaction cost theory)

mengindikasikan bahwa indeks governance akan lebih efektif dalam

memoderasi aktivitas ekonomi sektor swasta, bukannya kebijakan ekonomi

pemerintah. Oleh karena itu, indeks tata kelola pemerintahan (governance)

tidak mampu memperkuat peran kebijakan fiskal dan moneter. Pada sisi lain

indeks governance secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

ekonomi, namun tidak mampu meningkatkan dampak positif kebijakan fiskal

dan moneter. Oleh karena itu, dalam model penelitian ini, indeks governance

lebih tepat disebut sebagai variabel independen daripada sebagai variabel

moderasi.

Page 109: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdelbary, Islam, and James Benhin, ‘Governance, Capital and Economic Growth in

the Arab Region’, Quarterly Review of Economics and Finance, 2018, 1–24

<https://doi.org/10.1016/j.qref.2018.04.007>

Abdullah, Kamarulnizam, Rizal Sukma, Ma’ruf Jamhari, and Mazilan Musa,

‘Perception and Attitudes toward Terrorism in a Muslim Majority Country’,

Asian Social Science, 8.4 (2012), 77–89 <https://doi.org/10.5539/ass.v8n4p77>

Acemoglu, Daron, Introduction to Modern Economic Growth (New Jersey: Princeton

University Press, 2009)

Agus Widarjono, Ekonometrika: Pengantar Dan Aplikasinya, 4th edn (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2013)

Ahmad, M. Rais, ‘Penegakan Hukum Atas Keadilan Dalam Pandangan Islam’,

Mizan, Jurnal Ilmu SYariah, 1.2 (2013), 143–48

Ahmad, Mahyudin, and Stephen G. Hall, ‘Economic Growth and Convergence: Do

Institutional Proximity and Spillovers Matter?’, Journal of Policy Modeling,

39.6 (2017), 1065–85 <https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2017.07.001>

Ahmed, Zahid Shahab, and Shahram Akbarzadeh, ‘Sectarianism and the

Organisation of Islamic Cooperation (OIC)’, Territory, Politics, Governance,

2019, 1–18 <https://doi.org/10.1080/21622671.2019.1643779>

Aidt, Toke, Jayasri Dutta, and Vania Sena, ‘Governance Regimes , Corruption and

Growth : Theory and Evidence’, Journal of Comparative Economics, 36 (2008),

195–220 <https://doi.org/10.1016/j.jce.2007.11.004>

Ajayi, Michael Adebayo, and Olufemi Adewale Aluko, ‘Evaluating the Relative

Impact of Monetary and Fiscal Policy in Nigeria Using the St. Louis Equation’,

Acta Universitatis Danubius : Oeconomica, 13.1 (2017), 40–50

Akbarzadeh, Shahram, and Zahid Shahab Ahmed, ‘Impacts of Saudi Hegemony on

the Organization of Islamic Cooperation (OIC)’, International Journal of

Politics, Culture and Society, 31.3 (2018), 297–311

<https://doi.org/10.1007/s10767-017-9270-x>

Al-Ahsan, Abdullah, N. Doran Hunter, Abdul Rashid Moten, Stephen B. Young,

Muhammad Arif Zakaullah, Zaleha Kamaruddin, and others, Qur’anic

Guidance for Good Governance: A Contemporary Perspective, ed. by Abdullah

Al-Ahsan and Stephen B. Young (Delaware: Palgrave Macmillan, 2017)

Al-Jarhi, Mabid Ali, ‘The Islamic Political System: A Basic Value Approach’,

MPRA Paper No. 72706, 74924, 2017

Al-Momani, Mohammed, ‘Economic Corruption and Treatment, Perspectives of

Islam and Capitalism (Comparison Study)’, Journal of Economics and

Development Studies, 3.3 (2015), 123–34

<https://doi.org/10.15640/jeds.v3n3a11>

Page 110: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

92

Alam Choudhury, Masudul, and Mohammad Hoque, Ziaul, ‘Corporate Governance

in Islamic Perspective’, Corporate Governance International Journal of

Business in Society, 6.2 (2006), 116–28 <https://doi.org/10.1108/IMEFM-10-

2012-0101>

Alam Choudhury, Masudul, and Mohammad Nurul Alam, ‘Corporate Governance in

Islamic Perspective’, International Journal of Islamic and Middle Eastern

Finance and Management, 6.3 (2013), 180–99

<https://doi.org/10.1108/mf.2008.00934jaa.001>

Ali, Shahid, Somia Irum, and Asghar Ali, ‘Whether Fiscal Stance or Monetary

Policy Is Effective for Economic Growth in Case of South Asian Countries?’,

Pakistan Development Review, 47.4 (2008), 791–99

Alqahtani, Saif Mohammad, ‘Trade Openness, Government Spending, Institutions

and Their Effects on Economic Growth in Selected MENA Countries’ (Eastern

Illinois University, 2018)

Andersen, Leonall C., and Jerry L. Jordan, ‘Monetary and Fiscal Actions: A Test of

Their Relative Importance in Economic Stabilization’, Review, 68.8 (1968), 11–

24

Antonakakis, Nikolaos, Juncal Cunado, George Filis, and Fernando Perez de Gracia,

‘Oil Dependence, Quality of Political Institutions and Economic Growth: A

Panel VAR Approach’, Resources Policy, 53.July 2016 (2017), 147–63

<https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2017.06.005>

Aparicio, Sebastian, David Urbano, and David Audretsch, ‘Institutional Factors,

Opportunity Entrepreneurship and Economic Growth: Panel Data Evidence’,

Technological Forecasting and Social Change, 102 (2016), 45–61

<https://doi.org/10.1016/j.techfore.2015.04.006>

Arafa, Mohamed, ‘Corruption and Bribery in Islamic Law: Are Islamic Ideals Being

Met in Practice?’, Annual Survey of International & Compliance Law, 18.1

(2012), 171–242

Arayssi, Mahmoud, Ali Fakih, and Nathir Haimoun, Did the Arab Spring Reduce

MENA Countries’ Growth?, Discussion Paper Series No. 12161 (Bonn: IZA-

Institute of Labor Economics, 2019)

<https://doi.org/10.1080/13504851.2019.1588938>

Arjomand, Mansoor, Karim Emami, and Farshid Salimi, ‘Growth and Productivity;

The Role of Budget Deficit in the MENA Selected Countries’, Procedia

Economics and Finance, 36.16 (2016), 345–52 <https://doi.org/10.1016/s2212-

5671(16)30046-6>

Ascarya, ‘Alur Transmisi Dan Efektifitas Kebijakan Moneter Ganda Di Indonesia’,

Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 14.3 (2012), 283–316

Asian Development Bank, Asian Development Outlook 2013 Update: Governance

and Public Service Delivery (Manila: Asian Development Bank, 2013)

Aziz, Khadija, and Sonia Ambreen, ‘Roadmap for Ensuring Good Governance in

Page 111: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

93

Islamic Perspective’, FWU Journal of Social Sciences, 11.1 (2017), 331–39

Azzam, Muhammad, Chandra Prabhakar Emirullah, and Qayyum Khan, ‘The Role

of External Debt in Economic Growth of Indonesia – A Blessing of Burden?’,

World Apllied Sciences Journal, 25.18 (2013), 1150–57

Bacik, Gokhan, ‘The Genesis, History, and Functioning of the Organization of

Islamic Cooperation (OIC): A Formal-Institutional Analysis’, Journal of

Muslim Minority Affairs, 31.4 (2011), 594–614

<https://doi.org/10.1080/13602004.2011.630864>

Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia 2015 (Jakarta, 2016)

Bardhan, Pranab, ‘Alternative Approaches to the Theory of Institutions in Economic

Development’, The Economic Theory of Agrarian Institutions, December 1987,

2003, 3–15 <https://doi.org/10.1093/0198287623.003.0001>

Baron, Reuben M, and David A Kenny, ‘The Moderator–Mediator Variable

Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and

Statistical Considerations’, Journal of Personality and Social Psychology, 51.6

(1986), 1173–82

Barro, Robert J., ‘Determinants of Economic Growth: A Cross-Country Empirical

Study’, NBER Working Paper 5698, XX (1996), 317–31

———, ‘Economic Growth in a Cross Section of Countries’, The Quarterly Journal

of Economics, 106.2 (1991), 407–43 <https://doi.org/10.2307/2937943>

Barro, Robert J., and Jong Wha Lee, ‘Sources of Economic Growth’, Carnegie-

Rochester Confer. Series on Public Policy, 40.C (1994), 1–46

<https://doi.org/10.1016/0167-2231(94)90002-7>

Bekhet, Hussain Ali, Nurul Wahilah, and Abdul Latif, ‘The Impact of Technology in

Society The Impact of Technological Innovation and Governance Institution

Quality on Malaysia ’ s Sustainable Growth : Evidence from a Dynamic

Relationship’, Technology in Society, 54 (2018), 27–40

<https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2018.01.014>

Bhat, Alli Muhammad, ‘Freedom of Expression from Islamic Perspective’, Journal

of Media and Communication Studies, 6.5 (2014), 69–77

<https://doi.org/10.5897/jmcs2013.0378>

Bias, Peter V, ‘A Chronological Survey of the Friedman – Meiselman / Andersen –

Jordan Single Equation Debate’, International Journal of Economics and

Business Research, 10.January 2014 (2014), 1–21

Blanchard, Olivier Jean, and David R. Johnson, Macroeconomics, ed. by Donna

Battista, Macroeconomics, 6th edn (New Jersey: Prentice Hall, 2013)

Boudreaux, Christopher J., Boris N. Nikolaev, and Peter Klein, ‘Socio-Cognitive

Traits and Entrepreneurship: The Moderating Role of Economic Institutions’,

Journal of Business Venturing, 34.1 (2019), 178–96

<https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2018.08.003>

Page 112: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

94

Boukhatem, Jamel, and Fatma Ben Moussa, ‘The Effect of Islamic Banks on GDP

Growth: Some Evidence from Selected MENA Countries’, Borsa Istanbul

Review, 18.3 (2018), 231–47 <https://doi.org/10.1016/j.bir.2017.11.004>

Çamlıbel, Durmuş Alper, ‘What Are the Determinants of Economic Growth in

Muslim Countries?’, International Journal of Human Sciences / Uluslarası

İnsan Bilimleri Dergisi, 11.1 (2014), 403–26

Campante, Filipe, and David Yanagizawa-Drott, ‘Does Religion Affect Economic

Growth and Happiness? Evidence from Ramadan’, The Quarterly Journal of

Economics, 130 (2015), 615–58 <https://doi.org/10.1093/qje/qjv002.Advance>

Catrinescu, Natalia, Miguel Leon-Ledesma, Matloob Piracha, and Bryce Quillin,

‘Remittances, Institutions, and Economic Growth’, World Development, 37.1

(2009), 81–92 <https://doi.org/10.1080/10168730903119443>

Chowdhury, L. S. & Afzal, M. N. I., ‘The Effectiveness of Monetary Policy and

Fiscal Policy in Bangladesh’, Journal of Applied Business and Economics, 17.1

(2015), 78–85

Cnossen, Sijbren, and Hans-Werner Sinn, Public Finance and Public Policy in the

New Century (Manila: The MIT Press, 2003), III

<http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf>

Conte, Michael A., and Ali F. Darrat, ‘Economic Growth and the Expanding Public

Sector: A Reexamination’, The Review of Economics and Statistics, 70.2

(1988), 322–30 <https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004>

Ćorić, Tomislav, Hrvoje Šimović, and Milan Deskar-Škrbić, ‘Monetary and Fiscal

Policy Mix in a Small Open Economy: The Case of Croatia’, Economic

Research-Ekonomska Istrazivanja, 28.1 (2015), 407–21

<https://doi.org/10.1080/1331677X.2015.1059073>

Darrat, Ali F., ‘The Dominant Influence of Fiscal Actions in Developing Countries’,

Eastern Economic Journal, 10.3 (1984), 271–84

Dawoody-Al, Ahmed, ‘ISIS and Its Brutality Under Islamic Law’, Review of Law

and Politics, March.36 (2015), 101–17

Dinh, Trang Thi-huyen, Duc Hong Vo, Anh The Vo, and Thang Cong Nguyen,

‘Foreign Direct Investment and Economic Growth in the Short Run and Long

Run: Empirical Evidence from Developing Countries’, Journal of Risk

Financial Management, 12.176 (2019), 1–11

Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, and Richard Startz, Macroeconomics, 11th edn

(New York: McGraw-Hill/Irwin, 2011)

Duan, Xin, ‘Principal Factor Analysis of Stock Market Sentiment’ (The Chinese

University, 2007) <https://core.ac.uk/download/pdf/48548768.pdf>

Dzhumashev, Ratbek, ‘Corruption and Growth: The Role of Governance, Public

Spending, and Economic Development’, Economic Modelling, 37 (2014), 202–

15 <https://doi.org/10.1016/j.econmod.2013.11.007>

Page 113: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

95

Er, Mevliyar, ‘Corruption from the Islamic Perspective: Some Recommendations for

the MENA Region’, International Journal of Islamic and Middle Eastern

Finance and Management, 1.1 (2008), 31–51

<https://doi.org/10.1108/17538390810864241>

Esposito, John L., ‘Islam and Political Violence’, Religions, 6.3 (2015), 1067–81

<https://doi.org/10.3390/rel6031067>

Estes, Richard J., and M. Joseph Sirgy, ‘Radical Islamic Militancy and Acts of

Terrorism: A Quality-of-Life Analysis’, Social Indicators Research, 117.2

(2014), 615–52 <https://doi.org/10.1007/s11205-013-0363-2>

Evans, Peter, and James E. Rauch, ‘Bureaucracy and Growth: A Cross-National

Analysis of the Effects of “Weberian” State Structures on Economic Growth’,

American Sociological Review, 64.5 (1999), 748–65

<https://doi.org/10.2307/2657374>

Facchini, François, ‘Economic Freedom in Muslim Countries: An Explanation Using

the Theory of Institutional Path Dependency’, Documents de Travail Du Centre

d’Economie de La Sorbonne, 15 (2011), 1–25

Falade, Olanipekun Emmanuel, and Benjamin Ayodele Folorunso, ‘Fiscal and

Monetary Policy Instruments and Economic Growth Sustainability in Nigeria’,

American Journal of Economics, 5.6 (2015), 587–94

<https://doi.org/10.5923/j.economics.20150506.04>

Fatima, Ambreen, and Azhar Iqbal, ‘The Relative Effectiveness of Monetary and

Fiscal Policies: An Econometric Study’, Pakistan Economic and Social Review,

41.1/2 (2003), 93–116

Fernando, MACSS, S Samita, and R Abeynayake, ‘Modified Factor Analysis to

Construct Composite Indices: Illustration on Urbanization Index’, Tropical

Agricultural Research, 23.4 (2012), 327–37

<https://doi.org/10.4038/tar.v23i4.4868>

Flachaire, Emmanuel, Cecilia García-Peñalosa, and Maty Konte, ‘Political Versus

Economic Institutions in the Growth Process’, Journal of Comparative

Economics, 42.1 (2014), 212–29 <https://doi.org/10.1016/j.jce.2013.05.001>

Froyen, Richard, Macroeconomics: Theories and Policies, 7th edn (New York:

Macmillan, 2002)

Ghafran, Chaudhry, and Sofia Yasmin, ‘Ethical Governance: Insight from the

Islamic Perspective and an Empirical Enquiry’, Journal of Business Ethics,

2019 <https://doi.org/10.1007/s10551-019-04170-3>

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21

(Semarang: BP-Undip, 2013)

Glaeser, Edward L., Rafael La Porta, Florencio Lopez-de Silances, and Andrei

Shleifer, ‘Do Institutions Cause Growth?’, NBER Working Paper Series, 10568

(2004), 1–31

Page 114: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

96

Gouda, Moamen, Islamic Constitutionalism and Rule of Law: A Constitutional

Economics Perspective, Constitutional Political Economy, 2013, XXIV

<https://doi.org/10.1007/s10602-012-9132-5>

Gramlich, Edward M ., ‘The Usefulness of Monetary and Fiscal Policy as

Discretionary Stabilization Tools’, Journal of Money , Credit and Banking, 3.2

(1969), 506–32

Gray, Simon, Philippe Karam, Vilada Meeyam, and Michel Stubbe, Monetary Issues

in the Middle East and North Africa Region (Washington: International

Monetary Fund, 2013) <https://doi.org/10.5089/9781475590562.087>

Grossman, Philip J., ‘Government and Growth: Cross-Sectional Evidence’, Public

Choice, 65 (1990), 217–27

Gujarati, Damodar N., Basic Econometrics, 4th edn (New York: McGraw-Hill Book

Co., 2004)

Guseh, James S, ‘Government Size and Economic Growth in Developing Countries :

A Political-Economy Framework’, Journal of Macroeconomics, 19.1 (1997),

175–92

<http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.461.8553&rep=rep1

&type=pdf>

Gutmann, Jerg, and Stefan Voigt, The Rule of Law and Islam, ILE WP Series, No. 13

(Hamburg, 2018) <https://doi.org/10.4337/9781786432445.00030>

Hadj Fraj, Salma, Mekki Hamdaoui, and Samir Maktouf, ‘Governance and

Economic Growth: The Role of the Exchange Rate Regime’, International

Economics, 156 (2018), 326–64 <https://doi.org/10.1016/j.inteco.2018.05.003>

Hafeez, Malik M, ‘An Analysis of Corporate Governance in Islamic and Western

Perspectives’, International Journal of Business, Economics and Law, 2.3

(2013), 98–103

Halcon, Neil Angelo C., and Leah Melissa T. De Leon, ‘Efficiency of Fiscal And

Monetary Policies In The Philippines: The St. Louis Model Approach’, Bangko

Sentral Review, July, 2004, 33–44

Hartmann, Frank G.H., and Frank Moers, ‘Testing Contingency Hypotheses in

Budgetary Research: An Evaluation of the Use of Moderated Regression

Analysis’, Accounting, Organizations and Society, 24.4 (1999), 291–315

<https://doi.org/10.1016/S0361-3682(99)00002-1>

———, ‘Testing Contingency Hypotheses in Budgetary Research Using Moderated

Regression Analysis: A Second Look’, Accounting, Organizations and Society,

28.7–8 (2003), 803–9 <https://doi.org/10.1016/S0361-3682(03)00019-9>

Hasan, Samiul, George Odhiambo, Saif Al Qaydi, Abdul Quddus, Moniruzzaman,

Anis Chowdhury, and others, The Muslim World in the 21st Century, ed. by

Samiul Hasan (London: Springer, 2012)

<https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004>

Page 115: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

97

Hasan, Zulkifli, ‘Corporate Governance: Western and Islamic Perspectives’,

International Review of Business Research Papers, 5.1 (2009), 277–93

Hasnul, Al Ghifari, ‘The Effects of Government Expenditure on Economic Growth:

The Case of Malaysia’, MPRA Paper No. 71254, 2015, pp. 1–15

<https://doi.org/10.2139/ssrn.3099218>

Huang, Chiung Ju, and Yuan Hong Ho, ‘Governance and Economic Growth in Asia’,

North American Journal of Economics and Finance, 39.100 (2017), 260–72

<https://doi.org/10.1016/j.najef.2016.10.010>

Hussain, Tariq, and Muhammad Wasif Siddiqi, ‘Fiscal, Monetary Policies and

Institutions’ Role (Political, Social and Economic) in Pakistan’, Theoretical and

Applied Economics, 19.6 (2012), 33–50

Ilishev, Ildus G, The Iran-Saudi Arabia Conflict and Its Impact on the Organization

of Islamic Cooperation, 2016

IMF, International Monetary Fund Handbook, ed. by Bernhard Fritz-Krockow and

Parmeshwar Ramlogan, International Monetary Fund Handbook (Washington,

2007) <https://doi.org/10.5089/9781589066250.069>

Imran Haider Naqvi, Shazia Aziz, Syed Abbas Haider Zaidi, and Kashif-ur-Rehman,

‘The Model of Good Governance in Islam’, African Journal of Business

Management, 5.27 (2011), 10984–92 <https://doi.org/10.5897/ajbm10.1416>

Iqbal, Zafar, and Mervyn Lewis, ‘Governance and Corruption: Can Islamic Societies

and the West Learn from Each Other?’, The American Journal of Islamic Social

Sciences, 19.2 (2006), 1–33

Jacobs, Frank, ‘These Are All the World’s Major Religions in One Map’, World

Economic Forum, 2019

Jamshidi, Mohammad Hossein, and Maryam Safari, ‘Principles of Good Governance

in the “Charter of Malik Al-Ashtar” (Comparative Analysis of Good

Governance Indicators of the World Bank and the Mundane Aspects of Alavi

Governance in the Charter of Malik Al- Ashtar)’, International Journal of

Humanities and Cultural Studies, Special Issue, 2016, 639–59

Jawaid, Syed Tehseen, Imtiaz Arif, and S M Naeemullah, ‘Comparative Analysis of

Monetary and Fiscal Policy: A Case Study of Pakistan’, MPRA Paper No.

30850, 2011, 1–11 <https://doi.org/10.1037/e719882011-004>

Jhingan, M.L., Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2000)

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-

Pengalaman, 2nd edn (Yogyakarta: BPFE, 2007)

Joni Tamkin Bin Borhan, Che, ‘Economic Functions of The State: An Islamic

Perspective’, Jurnal Usuluddin, Volume 16.Issue 16 (2015)

Kahf, Monzer, ‘Instruments of Meeting Budget Deficit in Islamic Economy’, IRTI

Research Paper, 42 (1997)

Page 116: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

98

Kar, Sabyasachi, Amrita Roy, and Kunal Sen, ‘The Double Trap: Institutions and

Economic Development’, Economic Modelling, 76 (2019), 243–59

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2018.08.002>

Karlsson, Matilda, and Martin Nilsson, ‘Islamic Terrorism: A Qualitative,

Comparative Case Study between Al-Qaeda and Boko Haram’ (Linnaeus

University, 2015)

Kaufmann, Daniel, ‘The Worldwide Governance Indicators Methodology and

Analytical Issues’, September, 2010

Kaufmann, Daniel, and Aart Kraay, ‘Growth without Governance’, Policy Research

Working Paper Series, 2928 (2002), 1–50

Kaufmann, Daniel, Aart Kraay, and Pablo Zoido-Lobaton, ‘Governance Matters’,

Policy Research Working Paper, 2196, 1999, 1–70

Keefer, Philip, and Stephen Knack, ‘Why Don’t Poor Countries Catch Up? A Cross-

National Test of an Institutional Explanation’, Economic Inquiry, 35 (1997),

590–602

Khan, M. A. Muqtedar, Islam and Good Governance (Delaware: Palgrave

Macmillan, 2019) <https://doi.org/10.1057/978-1-137-54832-0>

Khan, Mohsin, The Economic Consequences of the Arab Spring (Washington, 2014)

Khatab, Sayed, and Gary D. Bouma, Democracy In Islam (Routledge Studies in

Political Islam), Routledge (New York: Routledge, 2007)

<http://www.amazon.com/Democracy-Islam-Routledge-Studies-

Political/dp/0415425743/ref=sr_1_431?s=books&ie=UTF8&qid=1350512142&

sr=1-431&keywords=qutb>

Kim, Dong-Hyeon, Yi-Chen Wu, and Shu-Chin Lin, ‘Heterogeneity in the Effects of

Government Size and Governance on Economic Growth’, Economic Modelling,

68 (2017), 205–16 <https://doi.org/10.1016/j.econmod.2017.07.014>

Knack, Stephen, and Philip Keefer, ‘Institutions and Economic Performance: Cross-

Country Tests Using Alternative Institutional Measures’, Economics and

Politics, 7.3 (1995), 207–27

KNKG, Pedoman Umum Good Public Governance Indonesia (Jakarta: Komite

Nasional Kebijakan Governance, 2008) <https://doi.org/10.1021/ic035198d>

Kuncoro, Mudrajad, Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan

EKonomi (Yogyakarta: AMP YKPN, 2001)

———, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, 3rd edn (Jakarta: Erlangga, 2009)

Kuran, Timur, ‘Islam and Economic Performance: Historical and Contemporary

Links’, Journal of Economic Literature, 56.4 (2018), 1292–1359

———, ‘Why the Middle East Is Economically Underdeveloped: Historical

Mechanisms of Institutional Stagnation’, Journal of Economic Perspectives,

18.3 (2004), 71–90 <https://doi.org/10.1257/0895330042162421>

Page 117: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

99

Lee, Chien Chiang, Chi Hung Chang, Mohamed Arouri, and Chi Chuan Lee,

‘Economic Growth and Insurance Development: The Role of Institutional

Environments’, Economic Modelling, 59 (2016), 361–69

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2016.08.010>

Lu, Xun, and Halbert White, ‘Robustness Checks and Robustness Tests in Applied

Economics’, Journal of Econometrics, 178.1 (2014), 194–206

<https://doi.org/10.1016/j.jeconom.2013.08.016>

Luciani, Giacomo, ‘On the Economic Causes of the Arab Spring and Its Possible

Developments’, in Oil States in the New Middle East: Uprisings and Stability,

ed. by Kjetil Selvik and Bjørn Olav Utvik (London: Routledge, 2015), pp. 188–

204

Mahmod, Nik Ahmad Kamal Nik, ‘Good Governance and The Rule of Law’, in The

First International Conference on Law, Business and Government (Bandar

Lampung, 2013), p. I.45-I.55

<https://doi.org/10.1093/oso/9780198841159.003.0005>

Malawi, A. I., ‘The Relative Importance of Monetary and Fiscal Policies in

Economic Activity: A Comparison between Jordan and Tunisia by Using an

Error Correction Mechanism (ECM).’, Dirasat, Administrative Sciences, 36.1

(2009), 191–98

Malik, Maszlee, Foundations of Islamic Governance (New York: Routledge, 2017)

<https://doi.org/10.4324/9781315414652>

Mamingi, Nlandu, and Kareem Martin, ‘Foreign Direct Investment and Growth in

Developing Countries: Evidence from the Countries of the Organisation of

Eastern Caribbean States’, CEPAL Review, 124 (2018), 79–98

Al Mamun, Md, Kazi Sohag, and M. Kabir Hassan, ‘Governance, Resources and

Growth’, Economic Modelling, 63.February (2017), 238–61

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2017.02.015>

Mankiw, Gregory, David Romer, and David Weil, ‘A Contribution to the Empirics

of Economic Growth’, Quarterly Journal of Economics, 107.2 (1992), 407–37

Mankiw, N. Gregory, Macroeconomics, 7th edn (New York: Worth Publisher, 2010)

Manzocchi, Stefano, ‘External Finance and Foreign Debt in Central and Eastern

European Countries’, IMF Working Paper, WP/97/134 (1997), 1–28

Marnicio, Ariana, Julia Retta, and Rebecca Satterfield, ‘A Change of Seasons for

Arab Women?’, Journal of Women and Human Rights in the Middle East, Fall.1

(2013)

Mathonnat, Clément, and Alexandru Minea, ‘Forms of Democracy and Economic

Growth Volatility’, Economic Modelling, 2018, 1–10

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2018.07.013>

Misztal, Piotr, ‘Public Debt and Economic Growth in the European Union’, Journal

of Applied Economic Sciences (JAES), 5.3(13) (2010), 292–302

Page 118: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

100

<http://www.ceeol.com/aspx/getdocument.aspx?logid=5&id=59e31213faed495

d8699222c334be83b>

Montiel, Peter, ‘The Transmission Mechanism for Monetary Policy in Developing

Countries’, IMF Staff Papers, 38.1 (1990), 83–108

<https://doi.org/10.5089/9781451972801.001>

Mubarak, Abdulkadir, ‘Democracy from Islamic Law Perspective’, KOM, V.3

(2016), 1–18 <https://doi.org/10.5937/kom1603001M>

Nadeem-ud-din, Muhammad Ali, and Aazadi Fateh Muhammad, ‘Good Governance

in Islam: A Conceptual Study’, Pakistan Journal of Islamic Research, 17

(2016), 103–12

Nardo, Michela, Michaela Saisana, Andrea Tarantola, and Saltelli Stefano, Tools for

Composite Indicators Building (Ispra, Italy, 2005)

<http://collection.europarchive.org/dnb/20070702132253/http://farmweb.jrc.ec.

europa.eu/ci/Document/EUR 21682 EN.pdf>

‘No Title’

North, Douglass C, ‘Economic Performance Through Time’, The American

Economic Review, 84.3 (1994), 359–68

Norton, Seth W., ‘Economic Institutions and Human Well-Being: A Cross-National

Analysis’, Eastern Economic Journal, 29.1 (2003), 23–40

Ogar, A., S. E. Nkamare, and E. G. Emori, ‘Fiscal and Monetary Policy and Its

Effect on the Growth of Nigeria Economy’, European Journal of Business and

Management, 6.29 (2014), 220–32

OIC-Secretary, ‘International Islamic Fiqh Academy’, OIC, 2020 <https://www.oic-

oci.org/page/?p_id=64&p_ref=33&lan=en#FIQH> [accessed 2 June 2020]

OIC, Charter of the Organisation of Islamic Cooperation, 2008, pp. 1–17

———, ‘History The Organisation of Islamic Cooperation’, 2019 <https://www.oic-

oci.org/page/?p_id=52&p_ref=26&lan=en>

———, ‘OIC-2025: Programme of Action Implementation Plan’ (Jeddah, 2016), pp.

1–55

———, ‘The OIC-2025: Programme of Action’ (Jeddah, 2016), pp. 1–27

Olson, Mancur Jr, Naveen Sarna, and Anand V Swamy, ‘Governance and Growth : A

Simple Hypothesis Explaining Cross-Country Differences in Productivity

Growth’, Public Choice, 102 (2000), 341–64

Perry, Nathan, Debt and Deficits: Economic and Political Issues (Tuft: Global

Development and Environment Institute, 2014)

PEW, Research Center, The Age Gap in Religion Around the World (Washington,

2018)

Pryor, Frederic L., ‘The Economic Impact of Islam on Developing Countries’, World

Development, 35.11 (2007), 1815–35

Page 119: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

101

<https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2006.12.004>

Qadirmushtaq, Abdul, and Muhammad Afzal, ‘Arab Spring: Its Causes and

Consequences’, JPUHS, 30.1 (2017), 1–10

Quibria, M.G., ‘Does Governance Matter? Yes, No or Maybe: Some Evidence from

Developing Asia’, KYKLOS, 59.1 (2006), 99–114

Rachdi, Houssem, Abdelaziz Hakimi, and Helmi Hamdi, ‘Liberalization, Crisis and

Growth in MENA Region: Do Institutions Matter?’, Journal of Policy

Modeling, 40.4 (2018), 810–26

<https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2018.05.001>

Rajkumar, Andrew Sunil, and Vinaya Swaroop, ‘Public Spending and Outcomes:

Does Governance Matter?’, Journal of Development Economics, 86 (2008), 96–

111 <https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2007.08.003>

Revelle, William, ‘Dimension Reduction Through Factor Analysis , Principal

Components Analysis and Cluster Analysis’ (Illinois: Northwestern University,

2017), p. 135

Saat, Norshahril, The State, Ulama and Islam in Malaysia and Indonesia, Kajian

Malaysia (Amsterdam: Amsterdam University Press, 2018), XXXVI

<https://doi.org/10.21315/km2018.36.2.9>

Sabra, Mahmoud M, ‘Government Size, Country Size, Openness and Economic

Growth in Selected MENA Countries’, International Journal of Business and

Economic Sciences Applied Research, 9.1 (2016), 39–45

Saeed, Riaz Ahmad, ‘Quranic Concept of Freedom of Expression : A Descriptive

Study in Modern Socio-Political Perspective’, Al-Qalam, 18.1 (2013), 70–88

Said, Noor Asma, and Wan Mohd Khairul Firdaus Wan Khairuldin, ‘Freedom of

Speech in Islam and Its Connection with Street Demonstrations’, International

Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7.4 (2017),

122–29 <https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-i4/2792>

Saidon, Rafeah, Universiti Teknologi Mara, Che Zuina Ismail, Universiti Teknologi

Mara, Mohamad Zaid, Mohd Zin, and others, ‘Analysing the Principles of Good

Family Governance from the Islamic Law Perspective’, Journal of Legal,

Ethical and Regulatory Issues, 22.3 (2019), 1–8

Sani, Abdullahi, Rusmawati Said, Normaz Wana Ismail, and Nur Syazwani Mazlan,

‘Public Debt, Institutional Quality and Economic Growth in Sub-Saharan

Africa’, Institutions and Economies, 11.3 (2019), 39–64

Sarieddine, Maysar, ‘Personal Freedom Beyond Politics and Human Rights: Women,

Religion and Freedom in the Arab World’, Clinical and Experimental

Psychology, 04.01 (2018), 1–6 <https://doi.org/10.4172/2471-2701.1000179>

Satar, Datuk Seri Akhbar, ‘Corruption a Big Issue in Muslim-Majority Nations’, New

Straits Times, 2019

<https://www.nst.com.my/opinion/columnists/2019/04/480813/corruption-big-

Page 120: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

102

issue-muslim-majority-nations> [accessed 22 April 2020]

Schclarek, Alfredo, ‘Debt and Economic Growth in Developing and Industrial

Countries’, Lund University Departement of Economics Working Paper, 34

(2004), 1–37

Scully, Gerald W., ‘The Institutional Framework and Economic Development’,

Journal of Political Economy, 96.3 (1988), 652–62

Sekaran, Uma, and Roger Bougie, Research Methods for Business, 7th edn (West

Sussex: John Wiley & Son, 2016)

SESRIC, OIC Economic Outlook 2018 (Ankara, 2018)

Setyono, Joko, ‘Good Governance Dalam Perspektif Islam (Pendekatan Ushul Fikih:

Teori Pertingkatan Norma)’, Muqtasid, 6.1 (2015), 25–40

Setyowati, Ro’fah, Lastuti Abubakar, and Nunung Rodliah, ‘Sharia Governance on

Islamic Banking: Spiritual Rights Perspective on Consumer Protection in

Indonesia’, Diponegoro Law Review, 2.1 (2017), 227–48

<https://doi.org/10.14710/dilrev.2.1.2017.227-244>

Sharipov, Ilkhom, ‘Contemporary Economic Growth Models and Theories: A

Literature Review’, CES Working Papers, VII.3 (2015), 759–73

Sharma, Subhash, Richard M. Durand, and Oded Gur-Arie, ‘Identification and

Analysis of Moderator Variables’, Journal of Marketing Research, 18.3 (1981),

291 <https://doi.org/10.2307/3150970>

Sharqieh, Ibrahim, ‘Can the Organization of Islamic Cooperation (OIC) Resolve

Conflicts?’, Peace and Conflict Studies, 19.2 (2012), 219–36

Siddiqui, Danish Ahmed, and Qazi Masood Ahmed, ‘The Effect of Institutions on

Economic Growth: A Global Analysis Based on GMM Dynamic Panel

Estimation’, Structural Change and Economic Dynamics, 24.1 (2013), 18–33

<https://doi.org/10.1016/j.strueco.2012.12.001>

Siddiqui, Rehana, and Afia Malik, ‘Debt and Economic Growth in South Asia’, The

Pakistan Development Review, 40.4 (2001), 677–88

Simorangkir, Iskandar, Pengantar Kebanksentralan: Teori Dan Praktik Di

Indonesia, 2014 (Jakarta: Rajawali Press, 2014)

Slesman, Ly, Ahmad Zubaidi Baharumshah, and Wahabuddin Ra’ees, ‘Institutional

Infrastructure and Economic Growth in Member Countries of the Organization

of Islamic Cooperation (OIC)’, Economic Modelling, 51 (2015), 214–26

<https://doi.org/10.1016/j.econmod.2015.08.008>

Stegmann, Franz Josef, Economic Liberalism , Marxism and Critical Judgement, ST

AUGUSTINE PAPERS, 2004, V

Sugiono, ‘Konsep, Indentifikasi, Alat Analisis Dan Masalah Penggunaan Variabel

Moderator’, Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 1.2 (2004), 61–70

Sukirno, Sadono, Makroekonomi: Teori Pengantar, 3rd edn (Jakarta: Raja Grafindo

Page 121: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

103

Persada, 2008)

Svoboda, Eva, Steven A Zyck, Daud Osman, and Abdirashid Hashi, Islamic

Humanitarianism and Beyond (London, 2015)

Tarlow, Peter E., ‘Religion, Violence, and Terrorism’, International Journal of

Safety and Security in Tourism and Hospitality, 12.1 (2015), 48–56

<https://search.proquest.com/docview/1673049374?accountid=11862%0Ahttp:/

/openurl.ac.uk/ukfed:kcl.ac.uk?url_ver=Z39.88-

2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&genre=article&sid=ProQ:Pro

Q%3Aeducation&atitle=Religion%2C+Violence%2C+and+Terrorism&title=S>

Taufiq, Imam, ‘Transparency and Accountability in The Qur’a and Its Role in

Building Good Governance’, International Journal of Business, Economics and

Law, 6.4 (2015), 73–81

———, ‘Transparency and Accountability in the Qur’an and Its Role in Building

Good Governance’, International Journal of Business, Economics and Law, 6.4

(2015), 73–81

Texeira, Nuno, Democracy and the Muslim World (London: Routledge, 2008)

The World Bank, Governance and Development (Washington: A World Bank

Publication, 1992)

Uddin, Md Akther, ‘Governance from Islamic Economic Perspective: A Shari’ah

Governance Framework’, Munich Personal RePEc Archive (MPRA), 67695,

2015 <https://doi.org/10.1016/j.bmcl.2007.05.104>

Usman, M., Shahzad Ahmed, Javed Ferzund, Atif Mehmood, and Abbas Rehman,

‘Using PCA and Factor Analysis for Dimensionality Reduction of Bio-

Informatics Data’, International Journal of Advanced Computer Science and

Applications, 8.5 (2017), 415–26

<https://doi.org/10.14569/ijacsa.2017.080551>

Vanegas, Manuel, ‘Tourism, Macroeconomics, Growth, and the St. Louis Equation’,

Tourism Review International, 22.1 (2018), 3–21

<https://doi.org/10.3727/154427218X15202734130413>

Vianna, Andre C., and Andre V. Mollick, ‘Institutions: Key Variable for Economic

Development in Latin America’, Journal of Economics and Business, 96 (2018),

42–58 <https://doi.org/10.1016/j.jeconbus.2017.12.002>

Warjiyo, Perry, and Solikin, Kebijakan Moneter Di Indonesia (Jakarta: Bank

Indonesia, 2003)

Williams, Kevin, ‘Do Political Institutions Improve the Diminishing Effect of

Financial Deepening on Growth? Evidence from Developing Countries’,

Journal of Economics and Business, 103 (2019), 13–24

<https://doi.org/10.1016/j.jeconbus.2018.11.003>

Wilson, Ross, ‘Does Governance Cause Growth? Evidence from China’, World

Development, 79 (2016), 138–51

Page 122: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

104

<https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2015.11.015>

Wiryanto, Wisber, ‘The Comparison of Unescap’s Characteristics of Good

Governance and Islamic Characteristics of Governance for Public Services

Reform in Indonesia’, Hasanuddin Economics and Business Review, 2.2 (2018),

123–41 <https://doi.org/10.26487/hebr.v2i2.1545>

Woo, Jaejoon, and Manmohan S. Kumar, ‘Public Debt and Growth’, Economica,

82.328 (2015), 705–39 <https://doi.org/10.1111/ecca.12138>

Yustika, Ahmad Erani, Ekonomi Kelembagaan: Paradigma, Teori, Dan Kebijakan

(Jakarta: Erlangga, 2013)

Zallé, Oumarou, ‘Natural Resources and Economic Growth in Africa: The Role of

Institutional Quality and Human Capital’, Resources Policy, 62.October (2019),

616–24 <https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2018.11.009>

Zsolt, Szabo, ‘The Effect of Sovereign Debt on Economic Growth and Economic

Development’, 2012, 251–70 <https://www.asz.hu/storage/files/files/public-

finance-quarterly-articles/2013/a_szabo_2013_3.pdf>

Zwerg, Anne Marie, and Luis Carlos Arango, ‘The Impact of Foreign Direct

Investment on Developing Economies and the Environment’, AD-MINISTER

Universidad EAFIT Midellin, 13 (2008), 20–37

Page 123: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

105

LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Negara-negara Anggota OKI

No Negara No Negara No Negara

1 Afghanistan (AFG) 21 Indonesia (IND) 41 Saudi Arabia (SAR)

2 Albania (ALB)

22

Iran, Islamic Rep.

(IRN) 42 Senegal (SNG)

3 Algeria (ALG) 23 Iraq (IRQ) 43 Sierra Leone (SRL)

4 Azerbaijan (AZB) 24 Jordan (JRD) 44 Somalia* (SML)

5 Bahrain (BHR) 25 Kazakhstan (KZH) 45 Sudan (SDN)

6 Bangladesh (BLD) 26 Kuwait (KWT) 46 Suriname* (SRN)

7 Benin (BEN)

27

Kyrgyz Republic

(KRG) 47

Syrian Arab Rep.*

(SYR)

8

Brunei Darussalam

(BRN) 28 Lebanon (LBN)

48 Tajikistan (TJK)

9 Burkina Faso (BKF) 29 Libya* (LBY) 49 Togo (TOG)

10 Cameroon (CAM) 30 Malaysia (MLY) 50 Tunisia (TNS)

11 Chad (CHD) 31 Maldives* (MLD) 51 Turkey (TRK)

12 Comoros (COM)

32 Mali (MLI)

52

Turkmenistan*

(TKM)

13 Côte d'Ivoire (CTI) 33 Mauritania (MRT) 53 Uganda (UGD)

14 Djibouti* (DJB)

34 Morocco (MRC)

54

United Arab Emirates

(UEA)

15

Egypt, Arab Rep.

(EGY) 35 Mozambique (MZB)

55 Uzbekistan* (UZB)

16 Gabon (GBN)

36 Niger (NGR)

56

West Bank and Gaza*

(WBG)

17 Gambia, The* (GMB) 37 Nigeria (NGI) 57 Yemen, Rep.* (YMN)

18 Guinea (GUN) 38 Oman (OMN)

19 Guinea-Bissau (GNB) 39 Pakistan (PKN)

20 Guyana (GYN) 40 Qatar (QTR)

*) negara yang tidak menjadi sampel penelitian; (...) menunjukkan kode negara

Page 124: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

106

Lampiran 2: Data Mentah Penelitian

No Neg. Thn PDB POP INS VA PS GE RQ CC RL AFGV G D M I

1 AFG 2005 9164598459 25654277 -1,52 -1,13 -2,07 -1,21 -1,64 -1,44 -1,66 -1,679 977891913,4 18911699712 2075190305 399991974

2 AFG 2006 9655582954 26433049 -1,62 -1,11 -2,22 -1,43 -1,67 -1,43 -1,86 -1,856 1119281527 2219301368 2253986204 329641977

3 AFG 2007 10990594707 27100536 -1,66 -1,06 -2,41 -1,40 -1,69 -1,59 -1,83 -1,933 1213582097 2213135501 2619461460 212745132

4 AFG 2008 11421973771 27722276 -1,75 -1,17 -2,69 -1,50 -1,62 -1,64 -1,86 -2,037 1211582862 2176694222 3370884972 45593177

5 AFG 2009 13865194315 28394813 -1,77 -1,38 -2,71 -1,48 -1,67 -1,53 -1,85 -2,032 1627486546 2252714308 4583965925 62539789

6 AFG 2010 15856574731 29185507 -1,74 -1,40 -2,58 -1,45 -1,53 -1,64 -1,85 -1,989 2284694323 1222452100 5605388236 190774432

7 AFG 2011 15924179998 30117413 -1,72 -1,34 -2,50 -1,45 -1,54 -1,58 -1,90 -1,966 2057762335 1196323705 5832107958 46664000

8 AFG 2012 17954877147 31161376 -1,55 -1,27 -2,42 -1,36 -1,19 -1,42 -1,64 -1,640 2231805082 1215432157 5909613012 51008971

9 AFG 2013 18960483970 32269589 -1,56 -1,24 -2,52 -1,38 -1,19 -1,44 -1,60 -1,656 2291559023 1311010150 6196668575 44550561

10 AFG 2014 19477070578 33370794 -1,47 -1,14 -2,41 -1,33 -1,12 -1,35 -1,45 -1,496 2475276039 1694561819 6663027311 40860991

11 AFG 2015 19759744157 34413603 -1,48 -1,12 -2,57 -1,32 -1,00 -1,34 -1,50 -1,495 2440517965 1806866020 6704096402 167894459

12 AFG 2016 20206376461 35383128 -1,55 -1,04 -2,67 -1,22 -1,33 -1,53 -1,50 -1,659 2506675515 1580784011 6998961574 97669591

13 AFG 2017 20744935406 36296400 -1,59 -0,99 -2,78 -1,33 -1,34 -1,52 -1,57 -1,735 2607934585 1545943538 7146557713 52945711

14 AFG 2018 20958745169 37172386 -1,58 -0,99 -2,75 -1,46 -1,13 -1,50 -1,67 -1,726 2666161973 1444981801 7272474986 129278205

.

.

.

631 UGD 2005 13703814498 27684585 -0,71 -0,60 -1,42 -0,56 -0,27 -0,82 -0,58 -0,190 1571349603 7567902641 2647979707 577426080

632 UGD 2006 15181735862 28571475 -0,58 -0,45 -1,14 -0,54 -0,24 -0,79 -0,33 0,000 1648271922 5467814971 3023313354 983749249

633 UGD 2007 16458888152 29486338 -0,54 -0,49 -0,92 -0,43 -0,22 -0,82 -0,36 0,060 1663237472 3625174794 3435867458 1060820789

634 UGD 2008 17892251887 30431736 -0,56 -0,51 -0,88 -0,58 -0,23 -0,83 -0,35 0,014 1641495309 3634041246 4225734191 915860555

635 UGD 2009 19109196503 31411096 -0,60 -0,51 -0,99 -0,62 -0,18 -0,90 -0,41 -0,050 1635674518 3667728599 3704519592 885124577

636 UGD 2010 20186496527 32428167 -0,59 -0,52 -1,00 -0,53 -0,17 -0,92 -0,40 -0,024 1936734264 4524850837 4626446592 543872727

637 UGD 2011 22082345211 33476919 -0,58 -0,53 -0,98 -0,52 -0,16 -0,92 -0,36 0,000 2890281822 5167199441 5000795597 978790690

Page 125: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

107

638 UGD 2012 22929745405 34559168 -0,58 -0,49 -0,87 -0,57 -0,24 -0,99 -0,35 -0,039 2107722448 5623869739 4753247541 1195764484

639 UGD 2013 23752213779 35695246 -0,60 -0,55 -0,84 -0,59 -0,24 -1,04 -0,34 -0,061 2110766780 6595114497 5021842622 1058248043

640 UGD 2014 24965074811 36912148 -0,62 -0,58 -0,94 -0,50 -0,22 -1,09 -0,39 -0,084 2269659911 7663955418 5565960208 968315232

641 UGD 2015 26260227907 38225453 -0,59 -0,57 -0,80 -0,49 -0,26 -1,05 -0,39 -0,051 2621112077 9000404515 5922758195 714723949

642 UGD 2016 27515729480 39647506 -0,58 -0,65 -0,72 -0,57 -0,21 -1,06 -0,25 -0,006 2488558281 10198944518 6351303532 713389884

643 UGD 2017 28578668646 41162465 -0,55 -0,59 -0,56 -0,58 -0,22 -1,04 -0,30 0,016 2246308862 11348758505 6734594955 882484615

644 UGD 2018 30336929771 42723139 -0,59 -0,67 -0,69 -0,61 -0,25 -1,04 -0,29 -0,036 3145029237 12549664614 7063350879 1477138953

Page 126: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

108

Lampiran 3: Analisis Deskriptif

GDP G D M

Mean 125276058266,02 16313769268,99 40675800172,77 72904400929,15

Median 27212163341,54 3801937505,70 8728132552,84 11505521351,20

Maximum 1240474470766,87 177002638239,45 355421799767,42 665411011620,15

Minimum 720130606,91 67964921,01 38016972,45 112451181,01

Std. Dev. 211590325458,43 28835030424,08 69064469378,18 120979374892,07

Observations 644 644 644 644

POP FDI AFGV INS

Mean 32971682 2982314751,80 -3,105 -0,580

Median 12780133 920222422,49 -0,120 -0,619

Maximum 267663435 42725210552,32 2,512 0,740

Minimum 365114 180748,33 -2,037 -1,771

Std. Dev. 52703009 5259784538,00 1,000 0,550

Observations 644 644 644 644

VA PS GE RQ RL CC

Mean -0,733 -0,680 -0,494 -0,436 -0,551 -0,587

Median -0,759 -0,609 -0,585 -0,446 -0,646 -0,699

Maximum 0,416 1,388 1,510 1,154 0,959 1,567

Minimum -1,907 -2,827 -1,776 -1,720 -1,897 -1,638

Std. Dev. 0,525 0,918 0,688 0,626 0,635 0,619

Observations 644 644 644 644 644 644

Page 127: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

109

Lampiran 4: Output Hasil Analisis Faktor

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .863

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 4055.686

df 15

Sig. .000

Anti-image Matrices

PS GEff RQ CC RL VOA

Anti-image Covariance PS .489 .032 -.033 -.044 -.031 -.091

GEff .032 .134 -.069 -.038 -.023 .062

RQ -.033 -.069 .151 .018 -.043 -.060

CC -.044 -.038 .018 .124 -.061 -.005

RL -.031 -.023 -.043 -.061 .085 -.006

VOA -.091 .062 -.060 -.005 -.006 .904

Anti-image Correlation PS .945a .126 -.121 -.177 -.153 -.137

GEff .126 .869a -.486 -.293 -.211 .178

RQ -.121 -.486 .862a .133 -.381 -.162

CC -.177 -.293 .133 .851a -.598 -.016

RL -.153 -.211 -.381 -.598 .839a -.022

VOA -.137 .178 -.162 -.016 -.022 .681a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Communalities

Initial Extraction

PS 1.000 .609

GEff 1.000 .871

RQ 1.000 .876

CC 1.000 .892

RL 1.000 .934

VOA 1.000 .060

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Page 128: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

110

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 4.242 70.708 70.708 4.242 70.708 70.708

2 .981 16.347 87.054

3 .454 7.562 94.616

4 .170 2.837 97.453

5 .094 1.572 99.026

6 .058 .974 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrixa

Component

1

PS .780

GEff .933

RQ .936

CC .945

RL .966

VOA .244

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

a. 1 components extracted.

Page 129: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

111

Lampiran 5: Output Pemilihan Model dan Regresi Data Panel

Hasil Regresi Data Panel Persamaan 1-7

Persamaan 1

Fixed Effect Model

Fixed-effects (within) regression Number of obs = 644

Group variable: panelid Number of groups = 46

R-sq: Obs per group:

within = 0.8700 min = 14

between = 0.9005 avg = 14.0

overall = 0.8990 max = 14

F(6,592) = 660.09

corr(u_i, Xb) = 0.5903 Prob > F = 0.0000

------------------------------------------------------------------------------

ln_gdp | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval]

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .1110375 .0170487 6.51 0.000 .0775542 .1445208

ln_debt | -.0030139 .0070261 -0.43 0.668 -.016813 .0107852

ln_m | .301518 .0183626 16.42 0.000 .2654542 .3375818

ins | .0729158 .023475 3.11 0.002 .0268113 .1190203

ln_pop | .4087049 .045205 9.04 0.000 .3199232 .4974865

ln_fdi | -.000713 .0033249 -0.21 0.830 -.0072431 .0058171

_cons | 8.183924 .4558657 17.95 0.000 7.288613 9.079235

-------------+----------------------------------------------------------------

sigma_u | .69949092

sigma_e | .07152196

rho | .9896534 (fraction of variance due to u_i)

------------------------------------------------------------------------------

F test that all u_i=0: F(45, 592) = 208.57 Prob > F = 0.0000

Random Effect Model

Random-effects GLS regression Number of obs = 644

Group variable: panelid Number of groups = 46

R-sq: Obs per group:

within = 0.8675 min = 14

between = 0.9434 avg = 14.0

overall = 0.9408 max = 14

Wald chi2(6) = 4271.21

corr(u_i, X) = 0 (assumed) Prob > chi2 = 0.0000

------------------------------------------------------------------------------

ln_gdp | Coef. Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval]

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .1542002 .0192601 8.01 0.000 .1164511 .1919493

ln_debt | .0018036 .0079263 0.23 0.820 -.0137316 .0173388

ln_m | .3370737 .0182479 18.47 0.000 .3013085 .372839

ins | .0824443 .0263883 3.12 0.002 .0307241 .1341645

Page 130: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

112

ln_pop | .3150018 .0307928 10.23 0.000 .254649 .3753546

ln_fdi | .0028255 .0037876 0.75 0.456 -.0045981 .0102491

_cons | 7.74653 .347411 22.30 0.000 7.065617 8.427443

-------------+----------------------------------------------------------------

sigma_u | .26358034

sigma_e | .07152196

rho | .93141987 (fraction of variance due to u_i)

------------------------------------------------------------------------------

Breusch and Pagan Lagrangian multiplier test for random effects

ln_gdp[panelid,t] = Xb + u[panelid] + e[panelid,t]

Estimated results:

| Var sd = sqrt(Var)

---------+-----------------------------

ln_gdp | 3.140345 1.772102

e | .0051154 .071522

u | .0694746 .2635803

Test: Var(u) = 0

chibar2(01) = 2361.22

Prob > chibar2 = 0.0000

Hausman test

---- Coefficients ----

| (b) (B) (b-B) sqrt(diag(V_b-V_B))

| ln_gdp_fe_a ln_gdp_re_a Difference S.E.

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .1110375 .1542002 -.0431627 .0044195

ln_debt | -.0030139 .0018036 -.0048175 .0018694

ln_m | .301518 .3370737 -.0355557 .0109547

ins | .0729158 .0824443 -.0095285 .0066331

ln_pop | .4087049 .3150018 .0937031 .0423925

ln_fdi | -.000713 .0028255 -.0035385 .0007114

------------------------------------------------------------------------------

b = consistent under Ho and Ha; obtained from xtreg

B = inconsistent under Ha, efficient under Ho; obtained from xtreg

Test: Ho: difference in coefficients not systematic

chi2(6) = (b-B)'[(V_b-V_B)^(-1)](b-B)

= 167.31

Prob>chi2 = 0.0000

.

.

.

.

Persamaan 33

Fixed Effect Model

Page 131: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

113

Fixed-effects (within) regression Number of obs = 644

Group variable: panelid Number of groups = 46

R-sq: Obs per group:

within = 0.8714 min = 14

between = 0.8920 avg = 14.0

overall = 0.8908 max = 14

F(7,591) = 572.21

corr(u_i, Xb) = 0.5515 Prob > F = 0.0000

------------------------------------------------------------------------------

ln_gdp | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval]

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .107988 .0170389 6.34 0.000 .0745238 .1414522

ln_debt | -.0006599 .0072151 -0.09 0.927 -.0148302 .0135104

ln_m | .292378 .0187978 15.55 0.000 .2554594 .3292966

ln_pop | .4312852 .0462743 9.32 0.000 .340403 .5221673

ln_fdi | -.0005146 .0033139 -0.16 0.877 -.007023 .0059938

afgvn | .256676 .127142 2.02 0.044 .006971 .5063811

ln_m_afgvn | -.0086775 .0053791 -1.61 0.107 -.019242 .0018869

_cons | 8.003194 .4621673 17.32 0.000 7.095504 8.910885

-------------+----------------------------------------------------------------

sigma_u | .70434873

sigma_e | .07117956

rho | .98989067 (fraction of variance due to u_i)

------------------------------------------------------------------------------

F test that all u_i=0: F(45, 591) = 195.61 Prob > F = 0.0000

Random Effect Model

Random-effects GLS regression Number of obs = 644

Group variable: panelid Number of groups = 46

R-sq: Obs per group:

within = 0.8682 min = 14

between = 0.9449 avg = 14.0

overall = 0.9423 max = 14

Wald chi2(7) = 4333.93

corr(u_i, X) = 0 (assumed) Prob > chi2 = 0.0000

------------------------------------------------------------------------------

ln_gdp | Coef. Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval]

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .1561394 .0194298 8.04 0.000 .1180577 .1942211

ln_debt | .0016641 .0083255 0.20 0.842 -.0146536 .0179817

ln_m | .3347234 .0184714 18.12 0.000 .2985201 .3709266

ln_pop | .320389 .0303474 10.56 0.000 .2609093 .3798688

ln_fdi | .0029847 .0038173 0.78 0.434 -.0044971 .0104665

afgvn | .0791196 .1406045 0.56 0.574 -.1964601 .3546993

ln_m_afgvn | -.0006366 .005947 -0.11 0.915 -.0122924 .0110193

_cons | 7.623093 .3431654 22.21 0.000 6.950502 8.295685

-------------+----------------------------------------------------------------

sigma_u | .25053483

sigma_e | .07117956

Page 132: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

114

rho | .92531013 (fraction of variance due to u_i)

------------------------------------------------------------------------------

Breusch and Pagan Lagrangian multiplier test for random effects

ln_gdp[panelid,t] = Xb + u[panelid] + e[panelid,t]

Estimated results:

| Var sd = sqrt(Var)

---------+-----------------------------

ln_gdp | 3.140345 1.772102

e | .0050665 .0711796

u | .0627677 .2505348

Test: Var(u) = 0

chibar2(01) = 2153.34

Prob > chibar2 = 0.0000

Hausman test

---- Coefficients ----

| (b) (B) (b-B) sqrt(diag(V_b-V_B))

| ln_gdp_fe_d ln_gdp_re_d Difference S.E.

-------------+----------------------------------------------------------------

ln_g | .107988 .1561394 -.0481514 .004787

ln_debt | -.0006599 .0016641 -.0023239 .0015768

ln_m | .292378 .3347234 -.0423453 .0120904

ln_pop | .4312852 .320389 .1108961 .0450827

ln_fdi | -.0005146 .0029847 -.0034993 .0007582

afgvn | .256676 .0791196 .1775564 .0502607

ln_m_afgvn | -.0086775 -.0006366 -.0080409 .0021311

------------------------------------------------------------------------------

b = consistent under Ho and Ha; obtained from xtreg

B = inconsistent under Ha, efficient under Ho; obtained from xtreg

Test: Ho: difference in coefficients not systematic

chi2(7) = (b-B)'[(V_b-V_B)^(-1)](b-B)

= 179.96

Prob>chi2 = 0.0000

Page 133: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

115

Lampiran 6: Daftar Riwayat Hidup

Nama : Muhammad Ghafur Wibowo, SE., MSc.

NIP : 19800314 200312 1 003

NIDN : 2014039001

Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 14 Maret 1980

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Golongan / Pangkat : Pembina / IVa

Jabatan Akademik : Lektor Kepala

Perguruan Tinggi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Alamat : Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta

Telp./Faks. : (0274) 512474, 589621 Faks. (0274) 586117

Alamat Rumah : Pundung, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

No HP : 0815 688 6013

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun

Lulus

Program Pendidikan(diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor) Perguruan Tinggi

Jurusan/

Program Studi

2003 Sarjana Universitas Gadjah Mada Ilmu Ekonomi

2008 Magister Universitas Gadjah Mada Ilmu Ekonomi

2020 Doktor UIN Sunan Kalijaga Ekonomi Islam

PENGALAMAN PENELITIAN*)

Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota

Tim

Sumber Dana

2005 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Industri Perbankan Corporate Social

Responsibility (CSR) (Perbandingan Bank

Syariah dan Bank Konvensional)

Penelitian

kelompok (ketua)

Fakultas Syari’ah

UIN Sunan Kalijaga.

2005 Optimalisasi Penggunaan Internet Dalam

Aktifitas Dakwah Organisasi Massa

Islam:Muhammadiyah & Nahdlatul Ulama

Penelitian Individu Puslit IAIN Sunan

Kalijaga

Yogyakarta.

2007 Pengaruh Fatwa “Bunga Bank Haram” MUI

Terhadap Perkembangan Perbankan Syariah

Di Indonesia

Penelitian Individu Lemlit UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2008 Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap

Pedagang Pasar Tradisional

(Studi Kasus Mal Ambarukmo Plaza dan Pasar

Gowok)

Penelitian Individu Fakultas Syari’ah

UIN Sunan Kalijaga.

2013 Analisis Efisiensi Program Studi dan Fakultas

Pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Penelitian Individu Lemlit UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2014 Mengembangkan Framework Tata Kelola

Shariah (Shariah Governance Framework)

Bagi Lembaga Keuangan Mikro Shariah Di

Penelitian

Kelompok

Lembaga Penelitian

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 134: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

116

Indonesia : Shariah Compliance Dan Maqosid

Shariah Approaches

2016 Aplikasi Android Forum Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI)

HAKI/Paten Lembaga Penelitian

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2019 Model Pengembangan Pariwisata Halal (Halal

Tourism) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

Penelitian

Kelompok

Lembaga Penelitian

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

*) Data penelitian di atas mengacu pada penelitian yang tidak diterbitkan dalam jurnal ilmiah namun

disimpan di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

KARYA ILMIAH*

A. Buku/Bab Buku/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2003 Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan

Bagi Hasil Terhadap Volume

Simpanan Mudharabah di Bank

Muamalat Indonesia

Jurnal MUAMALAH, Vol. 2, No. 2, Oktober 2003.

2004 Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Jumlah Simpanan

Nasabah di Bank Syariah (Studi

Kasus Bank Muamalat Indonesia)

Jurnal APLIKASIA Vol. V, No. 2, Desember 2004,

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Sunan

Kalijaga

2005 Teori Perilaku Konsumen dalam

Perspektif Islam

Jurnal SHARE, Vol. 1, No.1, BEM KUI Fakultas

Syari’ah, UIN Sunan Kalijaga

2006

Peluang dan Tantangan

Pengembangan Pasar Modal

Syari’ah di Indonesia

Jurnal EKBISI, Vol. 1, No. 1, Desember 2006, Prodi

KUI Fakultas Syari’ah, UIN Sunan Kalijaga.

2007

Dinamika Fatwa-fatwa MUI di

Bidang Ekonomi-Keuangan dan

Implikasinya terhadap Kehidupan

Umat Islam

Jurnal Asy-Syir’ah (Terakreditasi), Vol. 41, No.1, Th

2007, Fakultas Syari’ah, UIN Sunan Kalijaga

2007

Potret Perbankan Syariah Indonesia

Terkini (Kajian Kritis

Perkembangan Perbankan Syariah)

Buku (Penulis tunggal), Penerbit Biruni Press,

Yogyakarta: Desember 2007

2008

Pengaruh Fatwa MUI Tentang

Keharaman Bunga/Interest terhadap

Perkembangan Perbankan Syariah di

Indonesia

Jurnal Penelitian Agama (Terakreditasi), Vol. XVII, No.

2 Mei-Agustus 2008, Lembaga Penelitian UIN Sunan

Kalijaga

2008 Memahami Bunga dan Riba Ala

Muslim Indonesia

Buku (Penulis tunggal), Penerbit Biruni Press,

Yogyakarta: Mei 2008

2008 Khutbah Arba’in: Kumpulan

Khutbah Jum’at Tematis

Buku (Penulis kedua), Penerbit Biruni Press,

Yogyakarta: November 2008

2009

Ekspor Sektor Industri dan

Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

Jurnal EKBISI, Vol. 3, No.2, Desember 2006

2012

Faktor-Faktor Penentu Tingkat

Profitabilitas Bank Umum Syariah

Di Indonesia

Jurnal La Riba, FIAI UII 2012

2013 Accounting Treatment For

Unrestricted Investment Deposits Global Review of Islamic Economics and Business

(GRIEB) Journal Vol 1, No 2 (2013); ISSN: 2338-

Page 135: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

117

and Its Implication to Islamic

Financial Institution

2619 (Print); 2338-7920 (Online); (http://ejournal.uin-

suka.ac.id/febi/grieb/article/view/175), Tidak

Terakreditasi.

2016

Kebijakan Pembangunan Nasional:

dari Pertumbuhan (Growth) Menuju

Kebahagiaan (Happiness)

Jurnal Asy-Syir’ah Vol 50, No 1 Juni 2016; ISSN:

0854-8722; Online ISSN : 2443-0757 (2016);

(http://asy-syirah.uin-

suka.com/index.php/AS/article/view/171)

Terakreditasi Nasional.

2016 Masalah Pemerataan Pendapatan di

Indonesia dan Upaya Mengatasinya

Jurnal Iqtishaduna, Vol. VIII, No. 1, Juni 2016, ISSN:

2076-1234

(http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/iqtishadun

a) Tidak Terakreditasi.

2016

Kausalitas Upah Minimum Regional

dengan Laju Inflasi di Provinsi D.I.

Yogyakarta

Jurnal OPTIMUM Volume 6, Nomor 2 September

2016 dengan ISSN 1411-6022,

(http://jurnal.fe.uad.ac.id/wp-

content/uploads/optimum-septm-2016-revisi-7.pdf)

Tidak Terakreditasi.

2017 Public Debt and Economic Growth

In The Southeast Asian Countries

Jurnal Signifikan Vol. 6 No. 1 April 2017, ISSN: 2087-

2046; E-ISSN: 2476-9223,

(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/signifikan/article/vi

ew/4779) Terakreditasi Nasional.

2017

The Welfare of Female Worker

Family from Maqashid Syariah

Perspective (Labor Case Study in

CV. Kausar Tjaya, Gresik)

Jurnal Studi Agama MILLAH, Vol. XVII, No. 1, Agustus

2017

2017

Analisis Efektifitas Transmisi

Moneter Ganda terhadap

Pertumbuhan EKonomi Indonesia

Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI), Vol. 25, No. 2, Desember

2017

2018

Determinan Pembiayaan UMKM di

Indonesia Tahun 2011-2015:

Pendekatan GMM

Jurnal al-Amwal: Jurnal Kajian Ekonomi dan

Perbankan Syariah, Vol. 10, No. 1, Mei 2018.

2019

Human Capital Relation with

Welfare in Indonesia and Asean

Countries

Economics Development Analysis Journal, Vol 8 No 1

(2019), Terakreditasi Nasional.

(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/vie

w/28730)

2019

Quality of Human Development

Index (HDI) In Muslim Countries

(Case Study of OICMembers)

JEBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam), Vol 4, No 1

(2019): Januari - Juni 2019

(https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/jebi)

2019

Kontribusi Industri Keuangan

Non-Bank (Iknb) Konvensional

Dan Syariah Terhadap

Perekonomian Indonesia

At-Tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis Islam,

Vol. 5, No. 2, 2019 (Http://Jurnal.Iain-

Padangsidimpuan.Ac.Id/Index.Php/Attijaroh/Article/

View/1879). Terakreditasi Sinta 3.

2020 Twin Deficit Phenomena in the

Two Government Eras in Indonesia

Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi, Vol 18 No 1 (2020),

http://journal.ummgl.ac.id/index.php/bisnisekonomi/arti

cle/view/2994

*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga

Page 136: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

118

KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/

peserta/pembicara

2000 Simposium Nasional Ekonomi Syariah Universitas Indonesia Peserta

2001 Seminar Regional “Konstruksi

Pegadaian dalam Perspektif Islam”

BEM Islamic Business

School “STIS”

Yogyakarta

Peserta

2001 International Studium General “The

Futures Of Islamic Economics”

Fak. Ekonomi Univer-

sitas Gadjah Mada (25

Oktober 2001)

Peserta

2002 Temu Ilmiah Nasional Ekonomi Islam Universitas Padjadjaran,

Bandung

Peserta

2004 Simposium Nasional Sistem Ekonomi

Islam II

FE Univ. Brawijaya,

Malang

Pemakalah

2005 Seminar Regional Perbankan Syariah IAIN Imam Bonjol,

Padang

Pemateri

2005 Membangun Fondasi Ekonomi Umat Fak. Syari’ah UIN Sunan

Kalijaga

Panitia

2006 Seminar Nasional Ekonomi Islam Prodi Keuangan Islam

UIN Sunan Kalijaga

Peserta

2007 Peran BMT dalam Membangun

Perekonomian Umat

Asosiasi BMT Seluruh

Indonesia, Yogyakarta

Panitia

2008 Work Shop Dan Sosialisasi Pembuatan

Satuan Acara Perkuliahan

Fakultas Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga

Panitia

2009 Lokakarya Pengelola Jurnal Ilmiah

Ekonomi Islam

LEBI Fakultas Ekonomi

UGM

Peserta

2009 Seminar Nasional Ekonomi Kerakyatan Fakultas Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga

Panitia

2010 Seminar Nasional “Peran dan Fungsi

Bank Sentral Dalam Stabilitas Sistem

Keuangan dan Perekonomian Nasional

Bank Indonesia dan

Universitas Islam

Indonesia

Peserta

2012 Islamic Economics and Finance for

Indonesian Development: Critical

Thinking

Islamic Economic Forum

for Indonesian

Development (SEFID)

Peserta

2012 Promoting Financial Stability Through

Effective Islamic Deposit Insurance

Coverage

Lembaga Penjamin

Simpanan

Peserta

2012 Sharing Identity and Religious

Tradition: Islam and other Factors in

South East Asia

Al-Jamiah Peserta

2012 Pelatihan Kewirausahaan

(entrepreneurship) Program Studi

Ekonomi Syariah Bekerja sama dengan

HIMPI dan Bank Syariah Mandiri

Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Narasumber

2013 Grand Strategy Meeting Dalam Rangka

Persiapan World Culture For

Development Forum (WCF)-“Bali

Forum” 2013

Inna Garuda Hotel

Yogyakarta

Peserta

Page 137: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

119

2013 Pelatihan Zakat, Infaq, Sadaqah, dan

Wakaf

Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Narasumber

2013 Small Discussion tentang Potensi

Pendanaan Pembangunan Nasional

2015-2019

Hotel Santika Premier,

Yogyakarta

Narasumber

2013 The 1st ASEAN International

Conference on Islamic Finance (1st

AICIF)

IIUM Narasumber

2013 Seminar Nasional: POJK

No.1/POJK.07/2013 Tentang

Perlindungan Konsumen Jasa

Keuangan dan Upaya Memajukan

Industri Jasa Keuangan yang Sehat di

Indonesia

UIN Sunan Kalijaga Narasumber

2014 The 2nd ASEAN International

Conference on Islamic Finance (2nd

AICIF)

UIN SUKA

Narasumber

2014 Training Kebanksentralan Bank

Indonesia (di Bogor)

Bank Indonesia Peserta

Februari

2015

Training Kebanksentralan Bank

Indonesia (di Bandung)

Bank Indonesia Peserta

Agustus

2015

Training Kebanksentralan Bank

Indonesia (di Lombok)

Bank Indonesia Peserta

Mei 2016 Training Kebanksentralan Bank

Indonesia (di Lombok)

Bank Indonesia Peserta

September

2016

The 2nd International Conference on

Islamic Studies (ICIES)

IAIN Surakarta Pembicara

Agustus

2017

Seminar Kebanksentralan Isu-isu

Tematik (Jakarta)

Bank Indonesia Peserta

Agustus

2017

Workshop dan Sosialisasi SPEKTRO Bank Indonesia Peserta

Oktober

2017

Seminar Nasional & Sidang Pleno ISEI

XIX di Lampung

Ikatan Sarjana Ekonomi

Indonesia

Pembicara

Agustus

2018

Seminar Nasional & Sidang Pleno ISEI

XX di Bandung

Ikatan Sarjana Ekonomi

Indonesia

Pembicara

Agustus-

September

2018

Short Course Metode Riset Berstandar

Internasional di Leiden University,

Belanda

Direktorat Pendidikan

TInggi Islam, Kemenag

RI

Peserta

Agustus

2019

Islamic Economic Training Camp

(IETC),

International Islamic

University Malaysia

peserta

Desember

2019

Halal Tourism Index (HTI) and the

Model of Halal Tourism Management in

Bukittinggi City, West Sumatera

Province.

Gadjah Mada University Pembicara

Page 138: PERAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN (GOVERNANCE ...es.uin-suka.ac.id/media/dokumen_akademik/81_20200729...2020/07/29  · Kualitas tata kelola pemerintahan (governance) berpengaruh positif

120

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH

Tahun Jenis/ Nama Organisasi Jabatan/jenjang keanggotaan

2013-sekarang Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Yogyakarta Anggota Bidang Litbang

2013-sekarang Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Yogyakarta Anggota Bidang Litbang

2017-sekarang Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta Staf Bidang Diskusi & Seminar

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat

kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Yogyakarta, 20 Mei 2020

Muhammad Ghafur Wibowo, S.E., M.Sc.