peran pemerintah desa dalam meningkatkan …
TRANSCRIPT
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT
(Studi Desa Pulau Melako Kec. Bathin Viii Kab. Sarolangun)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (SI) dalam Ilmu Public Relation
Fakultas Dakwah
OLEH:
ZAIRI IMRON
NIM: UR.140175
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
MOTTO
وإذا حكمتم ب ي الناس أن تكموا إن الله يأمركم أن ت ؤدوا الأمانات إل أهلها
يعا بصيرا ا يعظكم به إن الله كان س ( ٨٥) بالعدل إن الله نعم
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
lagi Maha melihat. (QS. An-Nisaa‟: 58)1 1
1 Asy-Syifa, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Semaran: CV . Raja Publising, 2011). 69.
vi
vi
ABSTRAK
Penilitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengungkapkan pelayanan
humas yang terjadi dikantor Pemerintah Desa Pulau Melako, sebagai pokok
permasalahan bagaimana Peran Pemerintah Desa dalam meningkatkan pelayanan
masyarakat dikantor Desa Pulau Melako Kecamatan Bathin VIII, apa kendala yang
dihadapi Kepala Desa dalam meningkatkan pelayanan humas dikantor Desa Pulau
Melako dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di Kantor Desa Pulau
Melako Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun.
Penilitian ini menggunakan penilitian kualitatif deskriptip dan pengumpulan data
yang di lakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara sedangkan teknik
analisis data yang digunakan analisis domain dan taksonomi. Kemudian untuk
mengetahi keabsahan data, maka dilakukan dengan tehnik trianggulasi data.
Dari hasil penilitian dilapangan ini menunjukkan bahwa: Peran Pemerintah Desa
dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di Desa belum berjalan optimal,
hal ini terlihat dari pelayanan (sarana dan prasarana) yang ada di Kantor Desa Pulau
Melako Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun yaitu, tidak anggaran dana yang
jelas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, tenaga kerja yang kurang
prepesional.
Berdasarkan temuan di lapangan, upaya yang di lakukan oleh pemerintah Desa
Pulau melako dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di Kantor Desa Pulau Melako
Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun yaitu meningkatkan sumber daya alam
(SDM), kerja sama dengan tenaga kerja , dan meningkatkan sarana dan prasarana.
vii
vii
PERSEMBAHAN
Ya Allah.. atas izin dan ridhomu
Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tua Untuk ayahanda tercinta
(alm.Nasrun) dan Ibunda tercinta (Rainah) dengan penuh rasa cinta dan do’a restu yang
telah membesarkan saya dan mendidik saya hingga saya bisa sampai ke detik ini.
Buat Kakak saya tercinta Darus Sholihin, Alimin, Sakirin, ayuk saya Ramziah, Ayuk saya
harsah dan keluarga besar saya yang selalu mendukung dan memberikan motivasi
beserta do’anya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Buat kawan-kawan seperjuangan khususnya Peran Utama yang memberi motivasi saya
dalam menyelesaikan skripsi ini untuk kawan saya Lutfi, hariansyah,Ira Amelia,Ipong
beserta kawan seperjuangan Jurusan KPI angkatan 2014, yang telah berjasa untuk saya
selama masa perjuangan saya di bangku kuliah sampai saya menyelesaikan skripsi ini.
.
viii
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil‟alamin, segala puji dan syukur kehadirat
Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi saya ini
dapat diselesaikan dengan judul ”Peran Pemerintah Desa Dalam
Meningkatkan Pelayanan Masyarakat (Studi Desa Pulau Melako Kec.
Bathin Viii Kab. Sarolangun)Kemudian shalawat dan salam saya
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang
telah mendidik serta membimbing umatnya kejalan yang benar, sehingga
kita dapat merasakan indahnya Iman dan Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Komunikasi
Penyiaran Islam Konsentrasi Public Relations pada Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dengan penuh
kesadran peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan
tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik
secra moral maupun material. Seperti perjalanan yang peneliti laluidari
awal hingga akhir, rasanya rasanya tidaklah mungkin jika peneliti
melaluinya sendiri. Oleh karena itu ucpan terimakasih yang tak terhingga
penulis sampaikan kepada orang-orang yang selalu dikasihi oleh Allah
SWT. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada:
1. Pembimbing I Drs.Ishak Abd Aziz,M.Fil.I,yang selalu membimbing penulis
dengan sabar sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dan selalu memotivasi
dan mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi.
2. Pembimbing II Drs.M.Saripuddin,M.Pd.I,yang telah membantu memberikan
arahan yang positif kepada penulis, dengan sabar dan teliti mengajarkan dan
membimbing penulis untuk menghasilkan skripsi yang jauh lebih baik dari
sebelumnya.
3. Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Public Relations
Bapak Drs Sururuddin M.Pd, dan Ibu Mardalina S.Ag.,M.Ud selaku
sekretaris Jurusan, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
Konsentrasi Public Relations dan Mahasiswa Public Relations
4. Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, bapak Samsu S.Ag.,M.Pd.I.,Ph.D
ix
ix
5. Wakil Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi Bidang Akademik, Bapak
Dr. Ruslan Abdul Ghani, SH.,M.Hum.
6. Rektor UIN STS Jambi, Bapak Prof. Dr. H. Hadri Hasan, MA.
7. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Prof.
Dr. H. Su‟aidi asyaari M.A, Ph, D.
8. Wakil Rektor II Bidang Pengembangan Lembaga Bapak Dr. H. Hidayat, M.
Pd.
9. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ibu Dr. Hj.
Fadilah Jamil, M.A
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT
membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, September 2018
Penulis
ZAIRI IMRON
UR. 140175
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
NOTA DINAS ........................................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITIS SKRIPSI.......................................................iii
PENGESAHAN.....................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
PEDOMANT RANSLITERASI..........................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Permasalahan...............................................................................5
C. Batasan Masalah..........................................................................6
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................6
E. Kerangka Teori............................................................................7
F. Metode Penelitian......................................................................16
G. Pemeriksaan Keabsahan Data...................................................22
H. Studi Relevan............................................................................24
BAB II PROFIL KANTOR PEMERINTAH DESA PULAU MELAKO A. Sejarah Singkat Desa pulau melako.........................................26
B. Letak Geografis Desa Pulau Melako........................................27
C. Visi dan Misi Desa Pulau Melako Kecamatan Bathin VIII
Kabupaten Sarolangun.............................................................33
D. Sarana dan Fasilitas Umum Kantor Humas Desa Pulau
Melako......................................................................................35
E. Kebijakan pembangunan Desa Pulau Melako..........................36
F. Potensi dan masalah Desa Pulau Melako.................................37
G. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Pulau Melako...............41
BAB III PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DESA PULAU
MELAKO
A. Peran-Peran Aparatur Desa Pulau Melako...............................42
1. Kepala desa
2. Sekretaris desa
3. Kaur-kaur aparatur desa B. Fungsi Dan Tugas Aparatur Desa Pulau Melako…………………..46
BAB IV PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DESA
xi
xi
A. Upaya kepala desa pulau melako dalam meningkatkan
displin………………………………………………………..52
B. Faktor penghambat pelayanan desa pulau melako…………..50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................51
B. Saran........................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VIzTAE
xii
xii
TRANSLITERASI
A. Alfabet
Arab
Indonesia Arab Indonesia
{t ط ʼ ا
{z ظ B ب
„ ع T ت
Gh غ Th ث
F ف J ج
Q ق H ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dh ذ
N ن R ر
W و Z ز
H ه S س
, ء Sh ش
Y ي {s ص
{d ض
xiii
xiii
B.Vokal Dan Harakat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
<i إى <a ا A آ
Aw آ و ả آی U ٱ
یآ <u أو I إ Ay
ủṭah
1. ṭ yang mati atau mendapat harakat sukun,
transliterasinya diakhiri dengan /h/.
Arab Indonesia
Ṣal h صلاۃ
Mir‟ h مراۃ
2. Ta>‟ marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harakat fathah,
kasrah dan dhammah, maka transliternya diakhiri dengan /t/.
Arab Indonesia
Wi rat al-Tarbiyah وزارۃالتربيۃ
Mir‟ t al-Zaman مراۃالزمن
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era otonomi daerah setiap daerah dituntut untuk mengatur dan
menata wilayahnya masing-masing sesuai yang tertera pada undang-undang
otonomi daerah tahun 2004 . pemerintah yang tergabung dalam organisasi
yang terjalin dengan masyarakat yang makin cerdas dalam memahami dan
menyikapi setiap kebijakan pemerintah. Meningkatnya globalisasi dan
pesatnya perkembangan media dan teknologi telah berubah pola komunikasi
dan prilaku masyarakat. Situasi ini menyulitkan organisasi dalam
memprediksi yang akan terjadi, hal ini mempengaruhi kerentanan organisasi
dan dapat berdampak pada menurunnya kepercayaan.
Salah satu peran pemerintah desa yaitu bertanggung jawab terhadap
kemajuan ekonomi, infrastruktur, pembangunan, bahkan pendidikan di
suatu desa tersebut baik pemerintah pusat, daerah maupun pedesaan. Karena
dengan adanya program-program pemerintah, maka pertumbuhan ekonomi,
pendidikan, pembangunan, administrasi bisa dinilai baik atau buruk
perkembangan suatu daerah tertentu. Hal ini dapat kita ketahui dari
tanggung jawab pemerintah desa dalam menjalankan program-program
tersebut untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, Memang kalau
dilihat dari fungsi pemerintah yaitu untuk mengabdi kepada masyarakat
demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan tentram.
Pada haikakat nya pemerintah desa hanya tunduk kepada kebutuhan
masyarakat, karena pemerintah itu merupakan pelayan atau penyambung
tangan masyarakat sehingga tujuan masyarakat bisa terpenuhi dengan
adanya program-program tersebut. Pemerintah desa juga berkewajiban
melayani kebutuhan masyarakat seperti administrasi, Sosialisasi dan lain-
lain sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di
masyarakat.Maka dari itu peran pemerintah sangat penting dalam melayani
2
kebutuhan masyarakat sehingga terciptalah masyarakat yang adil, makmur
dan sejahtera.
Dalam hal ini pemerintah desa pulau melako memilik peranan untuk
meningkatkan dan meberi kepuasan serta kenyaman terhadap pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat daerah tersebut.
Pemerintahan Desa Pulau melako adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa
adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.2
Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-
juta manusia.Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian
para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Sosiologi mengakui kekuasaan
sebagai unsur yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.3
Kepuasan masyarakat merupakan perbandingan antara keyakinan
masyarakat yaitu pelanggan itu sendiri yang akan diterimanya dengan
kualitas pelayanan yang diterimanya dalam bentuk kinerja. Tingkat kualitas
pelayanan dipersepsikan memuaskan serta baik, dan jika kualitas layanan
yang diberikan melebihi harapan masyarakat dipersepsikan ideal.Proses
administrasi dan sosialisasi publik adalah proses kegiatan kerja sama antara
dua orang atau lebih dalam melaksanakan tugas pemerintahan untuk
mencapai tujuan pemerintah yang telah ditetapkan.
Pelayanan publik merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan oleh
pemerintah kepada masyarakat. Menurut Lembaga Administrasi Negara
Indonesia dalam buku strategi peningkatan kualitas pelayanan publik tahun
2006, mengatakan bahwa pengertian pelayanan publik, berdasarkan jenis
pelayanan yang disediakan dapat dibedakan menjadi dua Pertama,
pelayanan publik yang penyelenggaraanya dapat dilakukan secara bersama-
sama antara pemerintah dan swasta, akan tetapi kewajiban utama ada di
2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Halm 2
3Soerjono Soekanto,” Sosiologi suatu pengantar”, Cet 43, Jakarta: Grafindo Persada,
2010, Halm, 227
3
pemerintah, misalnya pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
pelayanan perhubungan dan lain-lain. Kedua pelayanan publik yang hanya
dikelola oleh pemerintah pada umumnya.Jenis pelayanan ini lebih bersifat
pengaturan, seperti berbagai bentuk pelayanan perijinan.4
Pelayanan public atau pelayanan masyarakat merupakan suatu
pelayanan yang begitu penting untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
damai, karena dengan adanya pelayanan public maka masyarakat dapat
mengutarakan keluh kesah masalah-masalah yang mereka hadapi seperti
masalah masyarakat desa Pulau Melako .
Pemerintah pulau melako memberikan pelayanan public kepada
masyarakat yang tergabung dalam wilayah pulau melako. Dan senantiasa
memberi dan melayani kebutuhan masyarakat tersebut. Adapun jenis
pelayanan yang diberikan pemerintah desa pulau melako seperti yang tertera
pada table di bawah ini:
Table 1.1.jenis pelayanan Kantor Desa Pulau Melako
NO JENIS PELAYANAN KET
Persyaratan pengantar nikah
Permohonan pembuatan KK
Persyaratan AKTE
Persyaratan surat kematian
Persyaratan surat keterangan catatan
kepolisian
Persyaratan surat keterangan tidak mampu
Surat keterangan domisili usaha
Persyaratan surat keterangan ahli waris
4Dhion Gamdaa Putra, Ratih Nur Pratiwi, Trisnawati,”Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Masyarakat”,Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal.
2118-2122 , 2118, halm, 3
sumber: Kantor Desa Pulau Melako Tahun 2018
4
Permohon pembuatan KTP dan KK baru
bagi warga pendatang.
Permohonan perpanjangan KTP
Di desa Pulau Melako Terkadang sering terjadi tumpang tindih,
bahkan isu-isu yang kurang sedap yang terjadi di masyarakat tentang
kebijakan-kebijakan dan aturan pemerintah desa tersebut, bahkan di desa ini
juga sangat kurang sekali dalam pencapaian pembangunan partisifasi baikitu
kehadiran dalam forum, penyaluran ide-ide atau gagasan penetapan
pembangunan, sampai pada tahap evaluasi terhadap kebijakan pemerintah,
terkait masalah-masalah atau program-program yang hendak dilaksanakan,
sehingga terjadinya pelayanan yang kurang memuaskan didalam
menjalankan pembangunan di desa Pulau Melako, karena kurangnya dalam
mensosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat.
Hal ini dikarenakan factor Ego Individu, keluarga, factor lingkungan
setempat, dan kurangnya memahami kebutuhan-kebutuhan yang di inginkan
masyarakat. Pada umumnya masyarakat mengharapkan pelayanan yang
begitu memuaskan di dalam proses sosialisasi, administrasi, pembangunan,
sehingga terjadinya hubungan yang sangat harmonis antara masyarakat
dengan pemerintah setempat, sehingga terciptanya pemerintah desa dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, dan harmonis di
desa Pulau Melako.
Sejauh ini system pelayanan didesa Pulau Melako belum efektif
sehingga terjadinya tumpang tindih antara masyarakat dengan pemerintah
desa, dikarenakan system pelayanan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan
dan harapan yang diinginkan masyarakat pada umumnya. Seperti pelayanan
administrasi rutin, sementara mengenai pungsi pembangunan khususnya
pembangunan fisik hanya mengandalkan tugas pembantuan dari pemerintah
Desa atau Kelapa desa. Hal ini disebabkan kondisi keuangan di Desa Pulau
Melako sangat terbatas, sehingga fungsi pembangunan di Desa tersebut
kurang maksimal.
5
Pelayanan pada dasarnya dilaksanakan oleh pemerintah pada tempat
yang telah di sediakan, selain itu untuk mengefektipkan waktu sistem
pelayanan yang dilaksanakan pemerintah bisa berjalan baik dan lancar agar
tidak terjadi tumpang tindih dengan sistem pelayanan di dalam masyarakat
Desa Pulau Melako, dimana setelah penulis melakukan observasi awal di
Desa Pulau Melako penulis melakukan wawancara, penulis melihat aktifitas
pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pulau Melako itu agar
masyarak desa pulau melako bisa menyaksikan kegiatan yang dilakukan
pemerintah desa pulau bisa berjalan baik dan dapat di percaya.
Berdasarkan dari diskripsi rumusan masalah di atas, maka peneliti
tertarik dan berkeinginan melakukan penelitian di desa Pulau Melako
Kec.Bathin VIII Kab. Sarolangun tentang bagaimana upaya pemerintah desa
dalam menciptakan masyarakat yang adil, tentram, harmonis, dan sejahtera,
maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul, ”Pe n
Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Masyarakat(Studi
DiDesa Pulau Melako Kecamatan : Bathin VIII Kabupaten :
S ol ngun)”
B. Permasalahan
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok
dari penelitian ini adalah tentang “Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan
Pelayanan Masyarakat Di Desa Pulau Melako” Dari pokok permasalahan
dapatlah penulis rumuskan menjadi rumusan:
1. Bagaimana peran pemerintah desa Pulau Melako Kec. Bathin VIII,
Kab. Sarolangun dalam meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat.?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah desa Pulau Melako Kec.
Bathin VIII, Kab. Sarolangun dalam melayani kebutuhan masyarakat?
3. Apa saja paktor penghambat yang di hadapi pemerintah desa Pulau
Melako Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun dalam melayani
masyarakat?
6
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada pokok permasalahan yang terjadi di masyarakat,
dan dengan keterbatasan waktu, biaya, tenaga, serta pengalaman yang
penulis miliki maka penulis membatasi penelitian ini mengenai peran
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di desa Pulau
Melako Kec.Bathin VIII, Kab.Sarolangun yaitu terhadap pelayanan
Sosialisasi terhadap pembangunan desa dan Administrasi desa. Untuk
menghindari objek bahasan yang diharapkan, maka penelitian ini
dipokuskan pada satu permasalahan.
D. Tujuan dan Kegunaan penilitian
Penilitian ini, secara umum diupayakan untuk mengenai apa saja
peran pemerintah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di desa pulau
melako. Sedangkan secara khusus, penilitian ini ditunjukan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah desa Pulau Melako
Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun dalam meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.
2. Untuk mengetahui upaya pemerintah desa Pulau Melako Kec. Bathin
VIII, Kab. Sarolangun terhadap masyarakat.
3. Untuk mengetahui faktor penghambat yang di hadapi pemerintah desa
Pulau Melako Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun dalam melayani
masyarakat.
Adapun kegunaan dari penilitian ini adalah : pertama, sebagaimana
bahan masukan bagi pemerintah desa. Kedua, menambahkan pengetahuan
dan wawasan penelitian khususunya yang berkenan dengan peran
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Ketiga, sebagai
suatu acuan yang dapat dijadikan sebagai informasi dan perubahan
7
E. Kerangka teori
1. Defenisi Peran
Menurut Dougherty & Pritchard (1985) dalam Bauer (2003: 55),
teori peran ini memberikan suatu kerangka konseptual dalam studi
perilaku di dalam organisasi. Mereka menyatakan bahwa peran itu
“melibatkan pola penciptaan produk sebagai lawan dari perilaku atau
tindakan”.
Dalam hal ini, suatu organisasi harus memastikan bahwa peran-peran
tersebut telah didefinisikan dengan jelas.“Scott et al, Kanfer menyebutkan
lima aspek penting dari peran, yaitu:
1. Peran itu bersifat impersonal: posisi peran itu sendiri akan menentukan
harapannya, bukan individunya.
2. Peran itu berkaitan dengan perilaku kerja (task behavior) – yaitu,
perilaku yang diharapkan dalam suatu pekerjaan tertentu.
3. Peran itu sulit dikendalikan – (role clarity dan role ambiguity)
4. Peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan
beberapa perubahan perilaku utama.
5. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah sama seseorang yang
melakukan satu pekerjaan bisa saja memainkan beberapa peran.
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang
sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun
secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan
peran yang menerangkan apa yang individu individu harus lakukan dalam
suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka
sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.5
2. Defenisi Pemerintah desa
5Hermansyah,” Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Kecamatan
Tana Lia Kabupaten Tana Tidung”, eJournal Pemerintahan Integratif, 3 (2), 2015: 351-
362, Halm, 3
8
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau
yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.6
“Menurut A.W. Widjaja Pemerintahan Desa menurut Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1979 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pemerintahan desa adalah “kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa dan Pemerintah
Kelurahan”7
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarakan Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2004 pengaturannya berdasarkan pemikiran
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu penyelenggraan pemerintahan
desa merupakan subsistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa
mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat.
3. Defenisi kepala desa
Kepala Desa adalah Pemimpin dari desa di Indonesia.Kepala Desa
Merupakan pimpinan dari pemerintah desa.Masa jabatan Kepala Desa
adalah 6 tahun dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada camat, namun
hanya dikoordinasikan saja oleh camat. Jabatan kepala Desa dapa disebut
dengan nama lain, misalnya wali nagari (Sumatera Barat), pambakal
(Kalimantan Selatan), hukum tua ( Sulawesi Utara),perbekal (Bali).8
6 Ibid Halm ,2
7Ita Ulumiyah, Abdul Juli Andi Gani, Lely Indah Mindarti, “ Peran Pemerintah
Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa” Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.
1, No. 5, Halm3 8Hermansyah. Op. Cit, Halm, 4
9
Wewenang Kepala Desa antara lain:
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan
kebijakan yang di tetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa
(BPD).
2. Mengajukan rancangan peraturan desa.
3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama
BPD. d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa
mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) untuk di
bahas dan di tetapkan bersama BPD.
Kepala Desa dapat diberhentikan atas usul Pimpinan BPD kepada
Bupati/ Walikota melalui Camat, berdasarkan keputusan musyawarah
BPD.Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kapala Desa, memang
dijawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah desa dikenal
dengan istilah lurah.Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia,
sebuahkelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang desa dipimpin oleh Kepala
Desa.Tentu saja keduannya berbeda, karna lurah adalah pegawai negeri sipil
yang bertanggungjawab kepada camat, sedang kepala desa bisa dijabat oleh
siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar desa) yang dipilih
langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (PILKADES).
4. Defenisi Desa
Desa merupakan suatu daerah yang memiliki suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintah tersendiri. Desa
merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan
kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah). Dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Desa mempunyai
pergaulan hidup yang saling mengenal antara ribuan jiwa.
Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”,
yang berarti tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan
sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial budayanya.Desa yang
10
berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau daerah juga
menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya.
Pengertian desa menurut para ahli kependudukan dan undang-
undang sebagai berikut.
“Menurut Bintarto Desa merupakan perwujudan atau kesatuan
geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu
daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah
lain.
“Menurut Sutardjo Kartohadikusumo Desa adalah suatu kesatuan
hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri”.9
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.10
1. Jenis-jenis desa
Jenis-desa menurut Undang-Undang No 46 yaitu sebagai berikut :
1. Desa terdiri atas Desa dan Desa Adat.
2. Penyebutan Desa atau Desa Adat sebagaimana dimaksud pada
ayatYangdisesuaikan dengan penyebutan yang berlaku di daerah
setempat.11
Di dalam Undang-undang Repoblik Indonesia menegaskan bahwa Desa
memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita
kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
9 Ibid, halm, 4
10 Undang Undang Op. Cit, Halm 2
11 Undang Undang Op. Cit , Halm 6
11
2. Ciri-ciri desa
“Menurut Soetarjo Pendesaan yaitu kesatuan hukum meliputi
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tertentu dan berhak mengatur
pemerintahnya sendiri”.12
“Menurut R. Bintaro pedesaan yaitu suatu perwujudan geografi, social
ekonomi, politik, kultural yang terdapat disitu dalam hubungan pengaruh
timbal balik dengan daerah lain”
Ciri-ciri pedesaan yaitu:
1. Mata pencaharian homogeny dalam sector agraris
2. Bersifat tradisional
3. Tingkat pendidikan rendah
4. Proses berjalan lambat
5. Sarana transportasi sedikit
6. Masyarakat sangat bergantung pada iklim
7. Mempunyai pergaulan hidup saling kenal antar ribuan jiwa
8. Ada pertalian perasaan yang sama.
3. Defenisi Pelayanan
Dalam kamus Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan
sebagai berikut :
1. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
2. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual
beli barang dan jasa.
3. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu
gangguan kesehatan tertentu.
4. Pelayanan Publik berarti orang banyak (umum)
Pelayanan publik merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan oleh
pemerintah kepada masyarakat. Menurut Lembaga Administrasi Negara
Indonesia dalam buku strategi peningkatan kualitas pelayanan publik tahun
12
Syarudin, Mariam,”Sosial Budaya Dasar “, Cet 1, Jakarta: Trans Info Media, 2010,
Halm 54
12
2006, mengatakan bahwa pengertian pelayanan publik, berdasarkan jenis
pelayanan yang disediakan dapat dibedakan menjadi dua Pertama,
pelayanan publik yang penyelenggaraanya dapat dilakukan secara bersama-
sama antara pemerintah dan swasta akan tetapi kewajiban utama ada di
pemerintah, misalnya pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
pelayanan perhubungan dan lain-lain. Kedua pelayanan publik yang hanya
dikelola oleh pemerintah pada umumnya.Jenis pelayanan ini lebih bersifat
pengaturan, seperti berbagai bentuk pelayanan perijinan.
Kepuasan merupakan respon positif dari pelanggan dimana
ditunjukkan dengan hal seperti perasaan senang, terpenuhinya harapan atas
suatu kinerja dan pelayanan.
“Menurut Kotler, kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja
atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Hal ini menunjukan bahwa
kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan.Jika kinerja
berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Sebaliknya, jika kinerja
memenuhi harapan pelanggan akan merasa puas”13
4. Defenisi Masyarakat
Masyarakat berasal dari kata bahasa arab“Syaraka” yang artinya saing
bergaul, saling berperan serta. Dalam bahasa Inggris disebut dengan Society
yang artinya sekumpulan kawan sepengetahuan.14
“Menurut Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
telah cukup lama idup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya
dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-
batas tertentu”.
“Menurut MJ. Herskovits bahwa masyarakat yaitu kelompok individu
yang dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu”.Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya interaksi antar anggota
13
Dhion Gamdaa Putra, Ratih Nur Pratiwi, Trisnawati, Op.Cit, Halm 14
Syafrudin, Maryam, Op. Cit, Halm, 47
13
2. Mempunyai adat istiadat, norma-norma, hukum serta aturan yang
mengatur pola tingkah laku anggotanya.
3. Adanya suatu rasa identitas yang kuat dan mengikat semua warganya.
4. Adanya kesinambungan dalam waktu.
Jadi tidak semua yang bergaul dan berinteraksi itu adalah
masyarakat, contohnya penonton pertandingan, penghuni asrama, adalah
bukan masyarakat.
Pada zaman kuno dahulu, filsuf Aristotees mengatakan di dalam
Negara terdapat tiga unsur, yaitu, mereka kaya sekali, melarat, dan
berada d tengah-tengahnya.Orang telah mengakui lapisan masyarakat
yang mempunyai kedudukan bertingkat-tingkat dari bawah ke atas.15
3. Unsur-Unsur Masyarakat
Unsur-unsur masyarakat sebagai berikut:
1. social adalah kesatuan manusia yang berwujud karena adanya suatu ciri-
ciri yang obyektif yang dikenakan pada manusia-manusianya, seperti
seks, usia, pendapatan dll.
2. Golongan socialadalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu
ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenakan kepada mereka dari
pihak luar kalangan mereka sendiri.Misalnya golongan pemuda,
gelandangan dan pengemis.
3. Komuniasmerupakan suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati
wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat istiadat,
terikat identitas komunitas dan memiliki patriotism dan nasionalisme.
Misalnya kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, Pengrajin, Petani
Dll.16
4. Ciri-ciri masyarakat
1. Masyarakat Desa
Masyarakat desa adalah kelompok orang yang hidup bersama dan
bekerjasama yang berhubungan secara erat, taan lama dengan sifat-sifata
15
Soejono Soekanto, Op. Cit, Halm 197 16
Syafrudin, Maryam, Op. Cit, Halm, 49
14
yang hamper sama.Di suatu daerah tertentu dengan bermatapencahariaan
dari sector agraris. Adapun ciri-ciri masyarakat desa yaitu:
1. Dalam masyarakat desa diantara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat.
2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat desa hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogeny, seperti dalam mata pencaharian, agama,
adat istiadat.
2. Masyarakat Kota
Masyarakat kota adalah suatu himpunan penduduk masyarakat tidak
agraris yang bertempat tinggal didalam dan di sekitar suatu kegiatan
ekonomi, pemerintah, kesenian, ilmu pengetahuan dsb, adapun ciri-ciri
masyarakat kota yaitu:
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan masyrakat
desa.
2. Orang kota pada umunya dapat mengurus diri sendiri.
3. Pembagian kerja warga kota tegas dan batas-batasnya nyata.
4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak.
5. Jalan pikiran rasional, dll
3. Masyarakat Pinggiran.
Masyarakat yang tinggalnya di daerah-daerah pinggiran kota yang
kehidupannya selalu di warnai dengan kegelisahan dan kemiskinan dan
mencari nafkahnya dengan cara menjadi pemulung.
Di indonesia khususnya di bagian Jabodetabek, banyak sekali terdapat
masyarakat kelas bawah atau yang biasa disebut masyarakat kelas bawah
(masyarakat pinggiran). Sekumpulan masyarakat ini, mempunyai berbagai
budaya yang tentunya bersifat fositif dan negatif dalam arti kebiasaan
masyarakat tersebut ada yang berdampak baik dan buruk bagi lingkungan
sekitar.
15
Pemerintah Desa/kepala desa Sebelum membuat Program-program
pembangunan, administrasi, sosialisasi, diawali dengan musyawarah di
tingkat dusun yang bertujuan untuk membahas seluruh usulan kegiatan dari
tingkat RT/RW dalam satu dusun, Kemudian dilanjutkan ke musyawarah
Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW,
LPMD, BPD serta Pemerintah Desa.
Kepala Desa mempunyai peran dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat salah satunya melalui pembinaan, dengan adanya pembinaan
diharapkan masyarakat desa Sumberpasir mempunyai keinginan untuk ikut
turut serta dalam setiap kegiatan program pemberdayaan masyarakat.
“Menurut United Nations tujuan utama pemberdayaan masyarakat
adalah membangun rasa percaya diri masyarakat dan rasa percaya diri
merupakan modal utama masyarakat untuk berswadaya”. Berdasarkan
pendapat tersebut maka tujuan dari pemerintah desa dalam meningkatkan
keberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dicapai
dengan pembinaan diberbagai bidang, dengan adanya pembinaan
diharapkan masyarakat bisa menjadi mandiri dan mampu menyokong
dirinya agar tidak terjatuh ke dalam posisi yang semakin lemah dan
terpinggirkan.17
Oleh karena itu pemeintah desa bertanggung jawab dalam melayani
masyarakat sehingga terjadinya masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera.Disini anggota-anggota pemerintah desa ikut aktif dalam
memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakatnya dalam
menjalankan program-program pemerintah melalui sosialisasi dan
bekerjasama dengan masyarakat agar program-program tersebut berjalan
dengan lancer dengan tujuan kemakmuran masyarakat.
Kepala desa sangat bertanggung jawab terhadap program-program
yang hendak dilaksanakan, dengan cara turun langsung ke lapangan,
memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dan kepala desa selalu membina
17
Ita Ulumiyah, Abdul Juli Andi Gani, Lely Indah Mindarti, Op. Cit, Halm, 5
16
para anggota perangkatnya supaya dalam melayani tugas selalu memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sehingga masyarakat menjadi
puas, dan bahkan masyarakat mau ikut campur dalam mensuskseskan
program-program tersebut.
F. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dari aspek metodologi penelitian, penulis menggunakan penelitian
kualitatif, melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkap gambaran
mengenai kualitas, realitas social dari sasaran penelitian kemudian hal
tersebut dipaparkan dalam bentuk deskriptif kualitatif.
Menurut Hajar penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan social dari perspektif
partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi
didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan social yang menjadi
focus penelitian.18
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis
tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (JIka ada), melainkan hasil
analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, penelitian
kualitatif cenderung berkembang dan banyak digunakan dalam ilmu-ilmu
social yang berhubungan dengan perilaku social/manusia, dengan berbagai
argumentasi tentunya.“Menurut supradly bahwa penelitian kualitatif itu juga
berbentuk siklus yang diawali dari permasalahan, dilanjutkan dengan
pembuatan pertanyaan, membuat catatan atau perekaman dan kemudian
dianalisi.”19
18
Evi Martha, Sudarti Kresno,”Metode Penelitian kualitatif”,Cet 1, Jakarta: Grafindo
Persada, 2016 halm, 3 19
M. Subana, Sudarajat,”Dasa-dasar penelitian Ilmiah”, Cet 3, Bandung: Pustaka Setia,
2009, Halm19
17
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan :
Tempat: Di Desa Pulau Melako Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi
Alamat: Desa Pulau Melako Kecamatan Bathin VIII Kabupaten
Sarolangun
Waktu : Waktu penelitian ini dilakukan pada waktu yang telah ditentukan
dengan alasan untuk menyesuaikan target penyelesaian skripsi
diperkirakan selama enam bulan lamanya.
c. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis data
Menurut sumbernya, data penelitian ddigolongkan sebagai data primer
dan data sekunder.
1. Data primer atau data pertama, adalah data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian yang berkenaan pokok permasalahan dalam penelitian
yang dikumpulkan langsung dari Informan, yaitu Kepala Desa, Pegawai
Desa, Masyarakat dengan Observasi dan Wawancara Lansung
2. Data sekunder atau data tangan ke dua adalah diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek lainnya. Seperti dari
bahan rujukan yaitu buku, artikel atau jurnal, dan yang berhubungan
dengan penelitian.20
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari mana data dapat
diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu:
1. Sumber data orang (Informan), terdiri dari kepala desa, kadus, ketua Rt
dan tokoh Masyarakat.
2. Observasi berdasarkan peristiwa, tempat, dam waktu.
3. Sumber data bersifat materi berupa arsip dan dokumen.
4.
20
Iskandar,” Metodologii Penelitian Pendidikan Dan Sosial”, Jakarta, Halm 252
18
3. Subjek Penelitian
Secara keseluruhan yang menjadi subjek penelitian ini adalah kepala
desa, Kadus, Ketua RT, dan tokoh Masyarakat adat istiadat dan pegawai
syara‟ di desa Pulau Melako Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah dengan
menggunakan teknik Purposive Random Sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, di dalam
penarikan sampel ini secara individual atau secara kolektif, di beri peluang
yang sama untuk dijadikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya
orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau
mungkin ia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi objek atau situasi social yang hendak diteliti.21
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang perlu dilakuakan disini adalah teknik
pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat
data yang valid dan reliable.Metode pengumpulan data ialah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.22
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek
penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, yang ada
di alam sekitar, proses kerja dan penggunaan responden kecil.
Observasiadalah sebagai aktivitas yang sempit,yakni memperhatikan
sesuatu dengan menggunakan mata.Di dalam pengertian psikologis,
observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan
21 Sumadi Subyarata,” Metodologi Penelitian,” Cet 23, Jakarta: Grafindo
Persada, 2012, Halm 35 22
Ridwa,” Belajar Mudah Penelitian Untuk guru karyawan dan penelitian
pemula”, Cet6, Bandung: Alfabeta, 2010, Halm 69
19
pemuatan perhatian sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera.23
Ada tiga cara melakukan observasi yaitu partisipan, sistematis, dan
eksperimen. 24
1. Observasi pasipan yaitu suatu cara pengamatan yang dilakukan oleh
observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan objek yang
diobservasi.
2. Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan dengan terlebih
dahulu menentukan secara sistematis unsur-unsur utama yang
diobservasikan.
3. Observasi eksperimen yaitu pengamatan yang dapat mengungkapkan
pengaruh kondisi atau factor tertentu terhadap suatu gejala yang relative
murni.
Penggunaan teknik pengumpulan data melalui observasi itu adalah
dalamrangka untuk memperoleh data tentang kondisi pelayanan
pemerintah desa Pulau Melako Terhadap Mayarakat.
b. Wawancara
Wawancara merupakan alat cheking atau pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.Teknik wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam adalah proses untuk memperoleh keterangan
dengan cara Tanya jawab untuk tujuan penelitian sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan infroman atau orang yang diwawancarai.25
Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data
dalam suatu penilitian.
Karena menyangkut data, maka wawancara merupakan salah satu
elemen penting dalam proses penelitian. Wawancara sering disebut juga
23
Suharsimi Arikunto,”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”Jakarta :
Rineka Cipat 2010 “Halm 188 24
Moh. Pabandu Tika,” Metode Penelitian Geografi”, Cet 1, Jakarta: Bumi
Aksara, 2005, Halm 44 25
Pupu Saiful Rahmat,” Jurnal Penelitian Kualitatif”, Equlibrium, Vol 5, No 9,
Januari-Juni 2009 halm 6
20
sebagai suatu proses komunikasi dan interaksi. Sebagai suatu proses
komunikasi karena antara pewawancara dan responden mensyaratkan
adanya penggunaan symbol-simbol tertentu misalnya bahasa yang
dimengerti.26
Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara tersebut penulis
lakukan dalam rangka untuk memperoleh data melalui keterangan-
keterangan dari orang – orang yang diwawancarai, terutama data tentang
sejarah , pelayanan, dan factor-faktor yang mempengaruhi pelayanan
pemerintah desa terhadap masyarakat.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumenn seperti
struktur organisasi, historis, geografis, dan yang berkaitan dengan
penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yiatu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan
kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Reduksi data adalah proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian
berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana
terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi, dan
pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti.27
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan
akhir dapat diambil. Reduksi data meliputi:
26
Bagong Suyamto, Sutinah,” Metode Penelitian Sosial”, Cet 7, Jakarta: Kencana
Group, 2013, Halm 69 27
Ivanovic Agusta,” Jurnal Teknik Pengumpulan data dan Analisis data kualitatif” Halm :
10
21
1. Meringkas data
2. Mengkode
3. Menelusur tema
4. Membuat gugus-gugus
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajian data kualitatif:
1. teks naratif: berbentuk catatan lapangan
2. matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Bentuk-bentuk ini menggabungkan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,
sehingga memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah
kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.
penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus-menerus
selama berada di lapangan.Dari permulaan pengumpulan data, peneliti
kualitatid mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-
pola (dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.Kesimpulan-kesimpulan
ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan
sudah disediakan.Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat
menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.
Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung, dengan cara: 28
1. memikir ulang selama penulisan.
2. tinjauan ulang catatan lapangan
3. tinjauan kembali dan tukar pikiran antar teman sejawat untuk
mengembangkan kesepakatan intersubyektif.
4. upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan
dalam seperangkat data yang lain.
5.
28
Upaya penelitian www.geocitis .ws/hot springs/4829
22
G. Pemeriksa Keabsahan Data
Menurut sugiono, dalam bukunya memahami penelitian kualitatif,
data yang sudah diperoleh selama penelitian, harus dicek keabsahannya
dengan cara:
1. Perpanjangan waktu dilapangan.
Perpanjanganwaktu dilapangan berarti penelitian kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data
yang sudah ditemui maupun yang baru.
Hasil pengumpulan data sering dirsakan kurang sempurna karena
itu ditambah waktunya dilapangan. Namun sering terjadi setelah
penambahan waktu penelitian justru semakin dirasa masih banyak
informasi yang belum diketahui untuk itu penelitian harus berani
memutuskan kapan harus berhenti mengumpulkan data, bila tidak maka
waktu yang lain akan habis dengan penelitian tersebut.
2. Triangulasi
Menurut sugiono, triangulsi diartikan pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
1. Triangulasi sumber.
Triangulasi sumber yaitu untuk menguji krabiltas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik adalah untuk menguji kredibilitas data
dilakukan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tekni
yang berbeda.
3. Triangulasi watktu.
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitasndata,
data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
23
Untuk itu dalam rangka penguji kredibilitas data dapat dilakukan
dengan cara pengecekan atau wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda.
4. Mengunakan bahan reperensi.29
Menurut sugiono, reperensi adalah adanya pendukun untuk
membuktikandata yang telah ditemukan oleh peneliti.
3. Teman sejawat.
Menurut afirullah, langkah akhir untuk menjamin keabsahan data,
peneliti akan melakukan penelitian dengan teman sejawat, guna
memastikan bahwa data diterima benar-benar real dan buku semata
persepsi sepihak dari peneliti atau informan, melalui cara tersebut
peneliti mengharapakan pendapatan sumbangan, masukan, dan saran
yang berharga dan kontruktif dalam meninjau keabsahan data.
H. Studi Relavan
Skripsi yang tulis oleh muhammad Ismail Mahasiswa Ilmu Politik
fakultas Usuluddin,filsapat dan Politik Universitas Islam Negeri alaudin
makassar yang berjudul “Kinerja politik Demerintah Desa (Study
terhadap perbaikan jalan desa di Desa baraya Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto)”. Sama-sama membahas tentang Pemerintah
Desa. Namun pokus pembahasanya terhadap perbaikan jalan Desa.30
Skripsi yang ditulis oleh Duwi Lucita Sari Mahasiswa Ilmu
administrasi negara.Fakultas hukum universitas lampung dengan judul.
“Dersepsi masyarakat terhadap kinerja aparatur desa dalam
meningkatkan Pelayanan Public didesa bumi agung marga Kecamatan
abung Timur Kabupaten Lampung Utara”. Sama-sama Membahas
tentang meningkatkan pelayanan. Namun pokus pembahasannya pada
persepsi masyarakat terhadap aparatur desa.31
29
Pradiptya S.Putri,2013. Repository.upi.edu.perpustaka.upi.edu 30
Skripsi Duwi Lucita Sari.Ariyawan Al Fayed. 30
Ilmuef.blogspot.com 2015/11
24
Skiripsi yang ditulis oleh Ariyawan Al Fayed Martmono,
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Islam Negeri
Muhammadyah Makasar yang berjudul “Peranan Pemerintah Desa dalam
program Usaha”. Sama-sama membahas tentang peran pemerintah desa.
Namun pokus pembahasannya terhadap program usaha desa.32
Dari kajian-kajian diatas berbeda dengan karya yang sedang
penulis kerjakan. Dalam penelitian ini penulis lebih terpokus kepada
“Peran Pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan masyarakat
didesa Pulau melako Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun.
Namun masih ada persamaan skripsi Muhammad Ismail, Duwi lucita
saridan Ariyawan Al Fayed Martmono, sama-sama membahas tentang
peranan pemerintah desa. Karena suksesnya suatu sosialisasi tergantung
pada aparatur desa, kinerja-kinerja anggota desa yang berada ditempat.
31
Ibid.
25
BAB II
PROFIL DESA PULAU MELAKO
A. Sejarah Desa Pulau Melako
Pada zaman dahulu pada tahun 1945 terdapat gabungan Desa
sebelum terjadinya Desa Pulau Melako yang dinamakan Melako dan Desa
Teluk Bedaro, terdapat seorang yang sedang merantau di Pulau Melako,
orang tersebut adalah orang dari Sebakul, orang tersebut mebuat rumah
ditepi Pulau dibawah batang jambu lako, orang Sebakul tersebut
berkeluarga dan membuat pondok kecil di ditepi pulau dan dibawah jambu
lako, orang pendatang tersebut (SEBAKUL) membuat nama dusun
tersebut Pulau Melako.33
Namun Desa Teluk Bedaro itu berbatasan dengan Desa Tinting
sedangkan Desa Pulau Melako berbatasan dengan Desa Teluk Mancur,
bersatunya Desa tersebut dikarnakan Desa Pulau Melako dengan Desa
Teluk Bedaro itu terjadi karena pernikahan antara Pulau Melako dan Teluk
Bedaro, mempelai perempuan Teluk Bedaro dan mempelai laki-laki Pulau
Melako. Pada akhirnya dengan penuh kesungguhan dan keyakinan,
keluarga kecil ini membangun sebuah rumah terletak nya di Desa Pulau
Melako di karnakan desa teluk bedaro berdekatan dengan desa tinting
mereka berfikir lebih baik membangun sebuah rumah di pulau melako di
karnakan di desa pulau melako itu lebih mudah mencari makanan seperti
mana di dekat rumah yang hendak dibangun desa pulau melako tersebut
adanya batang besar jambu lako yang sedang lebat dan rimbun buah.
Sebelum terjadi pemekeran dan pembentukan desa tersebut Desa
Pulau Melako dan Desa Teluk Bedaro di gabung menjadi satu.
Berjalannya waktu tahun ketahun maka berkembanglah keluarga desa
tersebut dan terbentuk lah sebuah keluarga dari keluarga kecil.
33
Data Desa Pulau Melako Kabupaten Sarolangun Tahun 2012-2017
26
Namun mereka berpikir untuk membuat dusun tersebut menjadi
satu buah dusun maka terbentuklah desa tersebut menjadi Desa pulau
melako Kec. Bathin VIII Kabupaten Sarolangun.
B. Geografis Desa Pulau Melako
Secara geograpis Desa Pulau Melako terletak dibagian Barat
Kabupaten Sarolangun dengan luas wilayah + 19,937 Ha KM2dan berada
pada posisi 1015‟ Lintang Selatan sampai dengan 2
0 20, Lintang Selatan
dan diantara 102030, Bujur Timur sampai dengan 104
0 Bujur Timur.
Dengan batasan wilayah sebagai berikut:
-Sebelah Timur dengan : Desa Panti34
-Sebelah Utara dengan : Wilayah Merangin
-Sebelah Selatan dengan : Wilayah Cermin Nan Gedang
-Sebelah Barat dengan : Desa Teluk Mancur
Luas wilayah Desa Pulau Melako adalah 5.220 KM2yang terdiri dari:
1. Kebun karet dan kebun sawit : 400 Ha
2. Lahan pekarangan : 100 Ha
3. Kebun karet TKD : 4 Ha
Keadaan topografi Pulau Melako dilihat secara umum merupakan
daerah dataran tinggi yang beriklim sebagai desa-desa lain di Kabupaten
Sarolangun dan mempunyai iklim kemarau, panca roba dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian
yang ada di Desa Pulau Melako.
34
Hariansyah , wanwancara dengan penulis , 27 maret 2018, desa pulau melako
kecamatan bathin VIII Kabupaten Sarolangun.
27
1. Orbitas/ Jarak Antar Ibu Kota
Jarak (KM) Desa Pulau
Melako
Ibu Kota
Kec.
Ibu Kota
Kab.
Ibu Kota
Prov.
Desa Pulau
Melako
0 9 14 192
Ibu kota Kec. 9 0 23 201
Ibu Kota Kab. 14 23 0 178
Ibu Kota Prov. 192 201 178 0
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
2. Prasarana Umum Yang Ada35
Jenis Prasarana Volume Kondisi
Jalan Kabupaten 15 Km Baik
Jalan Desa 500 Meter Baik
36Jalan Lingkungan/Rabat
Beton
400 Meter Agak Rusak
Jalan Produksi/Tanah 600 Meter Rusak Parah
Gedung SD 1 Unit Baik
Gedung Madrasah 1 Unit Baik
Pustu - -
Posyandu 3 Unit -
Sumur Gali Umum 20 Unit Baik
MCK - -
Kantor Desa 1 Unit Baik
Puskesdes 1 Unit Baik
Masjid 2 Unit Masa Renovasi
Gedung TK - -
35
kepala desa pulau melako , wawancara dengan penulis, 27 maret 2018. Desa Pulau
Kecamatan Bathin Viii Kabupaten Sarolangun
28
Jembatan Desa - -
Musholla/Surau 1 Unit Rusak
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
3. Aset Desa/ Kekayaan Desa
Jenis Aset Volume Kondisi
Tanah TKD Karet 4 Hectar Non aktif
Tanah Perkarangan Masjid 0,75 Hectar Dimanfaatkan
Tanah Lokasi Perkantoran 1,5 Hectar Dimanfaatkan
Tanah Lokasi TPU 1 Hectar Dimanfaatkan
Tanah Kosong 20,5 Hectar Kosong
Tanah Lapangan Bola Kaki - -
Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
318 Jiwa 354 Jiwa 672 Jiwa
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
Tabel : Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Pulau Melako
Tahun 2011-2012
No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk (Jiwa)
2010 2011 2012
1 RT 01 - 131 132
2 RT 02 - 154 157
3 RT 03 - 244 248
4 RT 04 - 135 135
Jumlah 664 672
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
Kepadatan dan persebaran penduduk di desa pulau melako relatip merata,
secara absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap rukun tetangga (RT) Terlihat
relatip berimbang, namun karena luas wilayah masing-masing RT berbeda
maka tingkat kependudukannya terlihat beda pada tahun 2010.RT 03
29
merupakan wilayah dengan tingkatan kepadatan penduduk yang tertinggi di
wilayah Desa Pulau Melako yaitu 248 jiwa per Km2.
Sementara itu RT 04 merupakan tingkat kepadatan terendah yaitu dengan
tingkat kepadatan 10 jiwa per Km2.
Tabel:Jumlah Kepadatan dan persebaran Penduduk Desa Pulau
Melako
Tahun 2012
NO RT Luas
(Km2)
Jumlah
Penduduk
(orang)
Kepadatan
(orang/km 2)
Persebaran
“%
1 RT 01 8,55 132 21,06 114,10
2 RT 8,55 157 21,22 14,84
3 RT 03 9,00 248 24,50 15,70
4 RT 04 8,55 135 24,10 15,20
JUMLAH 34,65 672 91,44 59,89
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
4. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya
keterampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya
lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi
pengangguran.
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir
atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih
maju. Di bawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan
warga Desa Pulau Melako
30
Tabel: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa
Pulau
MelakoTahun 2012
NO Keterangan Dusun I
LK PR
Dusun II
LK PR
Jumlah
1 Tamat SD 32 32 36 40 141
2 Tamat SMP 14 18 19 25 78
3 Tamat SMA 14 14 16 22 66
4 Tamat
Universitas/PT
2 3 7 5 17
5 Pelajar SD 15 15 20 24 75
6 Pelajar SMP 15 14 14 17 60
7 Pelajar SMA 14 14 15 13 56
8 Mahasiswa 2 1 3 6 12
9 Tidak Sekolah &
Putus
14 20 28 26 88
10 Belum Sekolah 15 17 20 27 79
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
Persentase dari Jumlah Penduduk
Tamat SD :11,00”%
Tamat SMP :7,18%
Tamat SMA :7,00%
Tamat Perguruan Tinggi :2,13%
Pelajar SD :15,02%
Pelajar SMP :3,99%
Pelajar SMA :2,58%
Mahasiswa :0,98%
Tidak Sekolah & putus sekolah :33,27%
Belum Sekolah :2,58%
Berdasarkan data tersebut mejunjukkan bahwa di pulau melako
kebanyakan penduduk yang tidak sekolah dan putus sekolah yaitu sebesar
31
50%, kemudian yang memiliki bekal pendidikan dasar 25% dan pelajar
SD yaitu 25%. Sementara yang pendidikan di perguruan tingggi hanya
10%. Serta yang selesai perguruan tinggi hanya 5%.
5. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa pulau melako
antara lain dapat di lihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status
kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator
kesehatan seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angko
kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk.
Tahun Baik Kurang Buruk
2011 132 4 Orang -
2012 155 5 Orang -
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
6. Kedaan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Pulau Melako secara
umum juga mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya
jumlah penduduk yang memiliki usaha ataupekerjaan walaupun jenis
pendapatan tersebut pada umunya belum dapat dipastikan bersumber dari
hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha
dari pemerintahseperti dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainya.
Berikut ini tabel mata pencarian penduduk Desa Pulau
Melako dari tahun 2012
NO Mata Pencarian Jumlah (Orang) Persentase dari
Jumlah Penduduk
1 Petani 345 %
2 Pedagang 8 %
3 Peternak 20 %
4 Serabutan - %
32
5 Perabot 1 %
6 PNS/TNI/POLRI 5 %
7 Ibu Rumah Tangga 290 %
8 Sopir 3 %
9 Bengkel - %
10 Tidak Bekerja 55 %
Jumlah 727 %
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
7. Kondisi Pemerintah Desa
1. Dusun 1, terdiri dari 2 RT Yaitu RT 01s/d RT 02
2. Dusun II Terdiri dari 2 RT Yaitu RT 03 s/d RT 04
3. Dusun III Terdiri dari 2 RT Yaitu RT 05s/d RT 06
4. Dusun 04 Terdiri dari 2 RT Yaitu RT 07 s/d RT 08
5. Dusun 05 Terdiri dari 2 RT Yaitu RT 09 s/d RT 10
C. Visi Misi Desa Pulau Melako
1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menentang tentang keadaan masa
depan yang di inginkan dengan melihat potensi dan kebututhan desa.
Penyuswunan visi desa pulau melako ini dilakukan dengan pendekatan
vartisivatip, melibatkan pihak pihak yang berkepentingan didesa pulau
melako seperti pemerintaha desa, bpd,tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh pemuda, serta lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada
umumnya.pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja
wilayah pembangunan di kecamatan bathin VIII mempunyai titik berat
sektor infrastruktur. Maka berdasarkan pertimbangan di atas visi desa
pulau melako adalah: “terwujudnya masyarakat desa pulau melako yang
mandiri, damai, cerdas, dan berbudaya menuju pembangunan manusia
seutuhnya”
2. Misi
Selain menyusun visi juga telah ditetapkan misi misi yang
membuat suatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar
33
tercapai visi desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan visi
kemudian di jabarkan kedalam misi agar dapat di operasionalkan/
dikerjakan. Sebagaimana penyususnan visi meskipun dalam penyusuanan
menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan
kebutuhan desa pulau melako, sebagimana proses yang dilakukan maka
misin desa pulau adalah :
a. Mengedepankan kebersamaan dengan cara menumbuhkan tolerannsi
dan saling hormat menghormati demi terwujudnya persatuan dan
kesatuan serta pembangunan di semua bidang.
b. Mengupayakan ekonomi masyarakat mandiri dengan cara memberikan
pemahaman pentingan berkoperasi, dan menciptakan lapangan
pekerjaan untuk menekan munculnya pengangguran.
c. Mewujudkan pemerintah desa pulau melako efektip dan epesien dalam
rangka mengoptimalkan pelayanan kepada ,masyrakat.
d. Mengembankan sektor perkebunan, peternakan dan sektor usuaha
industri kecil yang berwawasan ekonomi kerakyatan .
e. Meningkatkan pendidikan dibidang agama untuk mewujudkan
masyarakat yang takwa adalah bagian terpenting yang terus di
upayakan .
D. Sarana Dan Prasarana Kantor Humas Desa Pulau Melako
Kebijakan bidang sarana dan prasarana ini di arahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan prasarana
yang mendukung peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat Desa
Pulau Melako. Dalam menjalankan sebagai humas desa pulau melako harian
harus membutuhkan sarana dan prasarana pendukung untuk kelancaran
proses kegiatannya.
Sarana merupakan segala sesuatu yang di gunakan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan prasarana merupakan terwujud sebelum sarana. Sarana
dan prasarana dimaksud disini adalah suatu yang digunakan sebagai alat
untuk memperlancar kegiatan pelayanan di desa pulau melako tersebut.
34
Sarana dan prasarana dalam kegiatan humas bisa tidak berjalan tanpa
adanya sarana dan prasarana yang terpenting.
Sebagai mana potensi sarana dan prasarana sebagia berikut:
1. potensi srana dan prasarana yang ada adallah sebagai berikut :
a. adanya fasilitas jalan aspalyang menghubungkan Desa Pulau Melako
dengan jalan Lintas Jambi-Muara Bungo yang sangat mendukung
perkembangan ekonomi di Desa Pulau Melako.
b. adanya lahan perkebunan sawit yang cuku luas dan potensial serta
sangat mendukung di adakan program integrasi sawit sapi.
c. tersedianya tenaga kerja produktif.
2. masalah srana dan prasarana yang dihadapi sebagai berikut:
a) Sampai saat ini di desa pulau melako masih terdapat sejumlah masalah
bidang sarana dan prasarana dasar yang tidak memadai dan
kondisinya sebagian sudah rusak.
b) Akses ke lahan perkebunan yang masih jalan tanah dan belum adanya
pengerasan.
E. Kebijakan Pembangunan Desa Pulau Melako
a) Arah Kebijakan Pembangunan Desa Pulau Melako
Peran Kepala Desa Pulau Melako sebagai penyampai imformasi
pembangunan pada hakikatnya telah di lakukan Kepala Desa, dan imformasi
yang akan di sampaikan telah dilaksanakan oleh kepala desa pulau melako
kepada terhadap masyarakat. Penyamapaian tersebut merupakan kegiatan
pemerintahan pemerintahan desa.
Pembangunan desa bertujan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan. Kebijakan untuk meningkatkan dan
mengembang kemampuan pemerintah desa terus di upayakan semaksimal
kepala desa pulau melako dalam rangka melaksanakan pembangunan dan
otonomi desa.
35
37Arah dan kebijakan pembangunan desa adalah sasaran dan kebijakan
desa yang dijadikan petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati sebagai
pedoman penyusunan rancangan APBDES. Adapun maksud dari arah dan
kebijakan pembangunan Desa Pulau Melako pada dasarnya merupakan
bagian dari upaya pencapaian visi, misi tujuan , sasaran, kebijakan, program
dan strategis yang telah ditetapkan dalam rancangan strategis Desa Pulau
Melako.
Beberapa hal yang menjadi arah kebijakan pembangunan desa pulau
melako antara lain.
1. Pembangunan bidang sarana dan prasarana
Kebijakan bidang sarana dan prasarana ini di arahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan prasarana
yang mendukung peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat Desa
Pulau Melako.
2. Pembangunan bidang pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan diarahkan untuk peningkatan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) Desa sehingga mampu
melaksanakan pembangunan dan menciptakan Desa Pulau Melako yang
maju , cerdas , sejahtera dan mempunyai kemampuan berdaya saing .
3. Pembangunan bidang keshatan
Pembangunan bidang kesehatan umtuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dalam menggunakan pelayanan kesehatan dan
mampu mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat meningkat.
4. Pembangunan bidang ekonomi produktif.
Pembangunan bidang ekonomi produktif di arahkan untuk
meningkatkan kamampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat Desa Pulau Melako yang sedang meliputi sandang,
papan dan pangan. Selain itu menghidupkan dan meningkatkan
kegiatan kegiatan ekonomi masyarakat yang meliputi bidang
37
Hanafi S.H. wawancara Kepala desa pulau melako. (27 maret 2018)
36
perkebunan, petrernakan dan usaha kecil masyarakat yang berbasis
ekonomi lerakyatan.
5. Pembangunan bidang sosial budaya dan pemuda.
Pembangunan bidang sosial budaya dan pemuda di arahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan serta mengembangkan kebudayaan yang berdasarkan pada
nilai nilai luhur serta kearipan lokal, Agar sosial Pemuda Desa Pulau
Melako bisa lebih meningkat dan sejahtera.
F. Potensi dan masalah Desa Pulau Melako.
Pengkajian potensi dan masalah ini di mulai dari penjaringan
masalah dan potensi yang ada di Desa Pulau Melako dengan
menggunakan tiga alat kajian sebagai berikut :
1. Sketa desa
2. Klender musim
3. Diagram kelembagaan.
Proses penjaringan masalah ini di laksanakan dalam forum
musyawarah dusun yang telah di lakukan seperti :
No Dusun Waktu pelaksanaan Tempat
1 Dusun 1 24 juni 2012 Rumah kadus 1
2 Dusun 11 25 juni2012 Rumah kadus 1
Sumber: Kantor Desa Pulau Melako
Desa pulau melako mempunya potensi yang sangat besar, baik dari
sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat potensi
sumber daya belum benar- benar optimaldiberdayakan. Hal ini terjadi
dikarenakan belum teratasi hambatan- hambatan yang ada .
a. Bidang sarana dan prasarana
1. potensi yang ada adallah sebagai berikut :
37
a. adanya fasilitas jalan aspalyang menghubungkan Desa Pulau
Melako dengan jalan Lintas Jambi-Muara Bungo yang sangat
mendukung perkembangan ekonomi di Desa Pulau Melako.
b. adanya lahan perkebunan sawit yang cuku luas dan potensial serta
sangat mendukung di adakan program integrasi sawit sapi.
c. tersedianya tenaga kerja produktif.
2. masalah yang dihadapi sebagai berikut:
a) Sampai saat ini di desa pulau melako masih terdapat sejumlah
masalah bidang sarana dan prasarana dasar yang tidak memadai
dan kondisinya sebagian sudah rusak.
b) Akses ke lahan perkebunan yang masih jalan tanah dan belum
adanya pengerasan.
b. Potensi Dan Masalah Pendidikan
a) Potensi
- Andanya prasarana belajar mengajar.
- Adanya peserta didik dan tenaga pengajar.
- Adanya kegiatan pembelajaran dibidang agama.
b). Masalah
- Belum tersedianya fasilitas pendukung pada sarana pendidikan,
seperti , perpustakaan, toilet, laboratorium dan komputer.
- Masih kurangnya lokal madrsayah untuk menunjang proses belajar
mengajar, dan kurangnya moifasi orang tua pada anaknya agar rajin
mengaji.
- Belum tersedianya sarana pendidikan luar sekolah seperti lembaga
keterampilan yang dapat menfasilitasi angagota masyarakat untuk
memperoleh keteramfilan.
- Kurangnya fasilitas dan penunjang kesejahteraan tenaga pendidikan
agama.
38
C. Potensi Masalah Bidang Kesehatan
1. Potensi
Potensi bidang kesehatan di Desa Pulau Melako sebagai berikut :
a) Tersedianya petugas kesehatan.
b) Tersedianya kader posyandu.
c) Adanya puskesmas pembantu
d) Adanya bidan desa dan petugas medis.
2. Masalah
Masalah di desa pulau melako dalam bidang kesehatan
sebagai berikut:
a) Masih adanya penderitaan malaria.
b) Tidak adanya kantor posyandu.
c) Belum memadai sarana kesehatan.
d) Masih kurang kesadaran terhadap budaya hidup bersih dan
sehat.
e) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan
kesehatan lingkungan,
f) Masih banyak hewan ternak yang berkeliyaaran sehingga
mengotori lingkungan pendesaan.
D. Potensi Dan Masalah Masyarakat Bidang Ekonomi Produktif
a. Pontesi
Potensinya kelompok usaha masyarakat, kelompok simpan
pinjam, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN),
39
kelompok peternak ikan kerambah serta pedagang kecil dan tersedianya
balai pengembangan benih ikan.
b. Masalahnya .
1) Masih kurangnya berdayanya masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan dasar
2) kurangnya kemampuan masyarakat dalam berwirausaha.
3) kurang pembiayaan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat
dalam menciptakan dan mengembangkan usaha.
40
F. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Pulau Melako
Untuk menjalankan roda pemerintah di Desa Pulau Melako
dibentuk sebuah instansi pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan.
Instansi yang di maksud adallah instansi Kepala Desa yang dibantu oleh
seorang Sekretaris Desa, Dan bagian2 yang telah tetapkan oleh Pemerintah
Desa Pulau Melako.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sktruktur
Pemerintah Desa Pulau Melako ini dapat di lihat dalam bagan sebagai
berikut:
Struktur organisasi pemerintah Desa Pulau Melako38
1. Kepala Desa : Muhammad Hanafi
2. BPD : Ahmad mel
3. Sekretaris : Abdul aziz
4. Kaur pemerintahan : Mrdani
5. Kaur umum : Azwar Anas
6. Kaur pembangunan : M.darul
7. Kadus 1 : Abdurahman
8. Kadus II : Muhtar
9. Kadus III : M. taher
10. Kadus IV : Kadarudin
11. Kadus V : Zainal Abidin
Sebagaimana yang telah di paparkan di atas, Pemrintah Desa Pulau
Melako di atur dan di laksanakan oleh seperangkat aparatur desa yang
tugasnya untuk mengurusi segala kepentingan penduduk masyarakat Desa
Pulau Melako di wilayah kerjanya yang secara bersama-sama merupakan
pemerintah desa. Kepala Desa dibantu sekretaris desa dan bagian- bagian
perngkat desan lainnya.39
38
Dokumentasi desa pulau melako 2017. 39
Abdul Aziz. Sekretaris Desa Pulau Melako.
41
BAB III
PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DESA PULAU MELAKO
A. Peran-Peran Afaratur Desa Pulau Melako
Adapun peran kepala desa adalah sebagai berikut:
1. Kepala desa
a) Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama BPD
b) Mengajukan rancangan peraturan Desa
c) Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan
bersama BPD
d) Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai APB
Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
e) Membina kehidupan masyarakat Desa
f) Membina ekonomi desa
g) Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
h) Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan paeraturan perundang-undangan;
dan
i) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Sekretaris Desa
1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan bahan
penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa.
2. Fungsi :
Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan
untuk kelancaran tugas Kepala Desa
42
Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa
berhalangan
Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan
sementara
Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa
Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
3. kepala Urusan (KAUR) Umum
1. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan
administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris
kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
2. Fungsi :
Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan
surat keluar serta pengendalian tata kearsipan
Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa
Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum
Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat
tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor
Pengelolaan administrasi perangkat Desa
Persiapan bahan-bahan laporan; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
4. Kaur Keuangan
1. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan
pengelolaan sumber pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan
Desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.
2. Fungsi :
Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa
Persiapan bahan penyusunan APB Desa; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
43
5. kaur Pemerintahan
1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan,
pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa,
mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan
dalam Penyusunan produk hukum Desa.
2. Fungsi :
Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan
Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa
dan keputusan Kepala Desa
Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan
Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa
Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan
kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan Desa
Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan
yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan
ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil; dan
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.
Administrasi Pemerintah Desa
1. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2. Pembuatan Kartu Keluarga (KK)
3. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa
yang berkehidupan ekonomi kurang mampu agar mendapatkan
penangguhan-penangguhan. Misalkan penangguhan atau pengurangan
beban biaya di rumah sakit. Pembuatan surat ini tidak memerlukan biaya,
digratiskan bagi warga Desa yang memerlukan. Dalam perkembangannya
SKTM ini berubah menjadi Kartu Multiguna, Kartu ini dapat digunakan
44
oleh satu keluarga yang diwakili oleh kepala keluarga sebagai pemegang
kartu
4. Surat Keterangan Lalu Lintas
5. Surat Keterangan NTCR
6. Surat Pengantar Pernikahan
7. Surat Keterangan Naik Haji
8. Surat Keterangan Domisili
9. Surat Keterangan Pengantar Kepolisian
10. Surat Keterangan Pindah
11. Surat Keterangan Lahir/Mati
12. Surat Keterangan Ke Bank dll.
13. Surat Keterangan Pengiriman Wesel
14. Surat Keterangan Jual Beli Hewan
15. Surat Keterangan Izin Keramaian
16. Pengenaan Pungutan atas Transaksi Jual beli Hasil Bumi dikenakan dari
harga transaksi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual
17. Pengenaan pungutan atas transaksi jual beli tanah rumah dikenakan dari
harga transakasi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual
18. Surat Keterangan Tebang Kayu/Bambu
19. Tarip pengenaan pungutan pengusaha angkutan sewa sarana dan BUMdes;
dan
20. Perusahaan PT/CV atau pemborong dan sejenisnya dari jumlah anggaran.
6. Kaur Ekonomi Pembangunan
1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat
dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan
45
pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan kegiatan dan
pelaksanaan tugas pembantuan.
2. Fungsi :
Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi
masyarakat
Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan
Pengelolaan tugas pembantuan; dan
Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
7. Kaur KESRA (Kesejahteraan Rakyat)
1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis Penyusunan Program Keagamaan
serta melaksanakan Program pemberdayaan masyarakat dan sosial
kemasyarakatan.
2. Fungsi :
Penyiapan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan
keagamaan
Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan
beragama
Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan
masyarakat dan sosial kemasyarakatan; dan
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
46
B. Tugas dan fungsi aparatur desa pulau melako
Tugas dan fungsi aparatur desa adalah :
Tugas:
1. Membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah
kerjanya
2. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya
dan gotong royong masyarakat
3. Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah
kepada masyarakat
4. Membantu kepala desa dalam pembinaan dan
mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT
(Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.
Fungsi:
dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong
royong masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian
Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat
Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala
desa
Selain itu mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama
kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
1. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan
peraturan kepala desa
3. Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
4. Membentuk panitia pemilihan kepala desa
5. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan
aspirasi masyarakat
6. Menyusun tata tertib BPD.
47
Hak :
a. Meminta keterangan kepada pemerintah desa
b. Menyatakan pendapat Kewajiban
c. Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan mentaati
segalaperaturan perundang-undangan
2. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa
a. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional sera keutuhan
NKRI
b. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
c. Memproses pemilihan kepala desa
d. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
e. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat
setempat
f. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan.
48
BAB IV
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DESA PULAU
MELAKO
A. Upaya Kepala Desa Pulau Melako Dalam Meningkatkan Disiplin
Upaya Kepala Desa Pulau melako Dalam Meningkatkan
Disiplin Rendahnya sikap disiplin aparatur menjadi kendala tersendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut, masalah kedisiplinan harus dimulai dari
jajaran pelayanan.Dalam bidang pelayanan baik yang bersifat internal
maupun eksternal, dimulai pukul 07.30. WIT sampai pukul 16.00. WIT.
Dengan kebijakan ini, diharapkan tidak ada lagi penundaan pekerjaan,
aparat tidak membawa pekerjaan ke rumah. Jika selesai melaksanakan
tugas, aparat yang bersangkutan wajib melapor kembali.Selain
meningkatkan kedisiplinan dengan berbagai kebijakan, Desa Pulau
Melako juga mendorong produktivitas aparat dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan Rapat Pemerintah Desa Pulau Melako
Pelaksanaan rapat intern merupakan upaya penegakkan disiplin
yang dilaksanakan di dalam oragnisasi sendiri yang dalam hal ini adalah
upaya yang dilakukan oleh kepala dinas dalam menegakkan disiplin
aparat dengan menggu nakkan metode bimbingan atau rapat staf yang
diberikan oleh atasan kepada bawahan pada Desa Pulau Melako.
Adapun rapat staf yang dilak sanakan oleh kepala desa yaitu :
2. Disiplin Aparat
Desa sebagai pelayanan Kantor Desa Pulau Melako yang
bertanggung jawab terhadap disiplin kerja aparat dilingkungan kerjanya
dan selalu berusaha untuk meningkatkan disiplin aparat dengan
melakukan pembinaan-pembinaan yang bertujuan untuk mewujudkan
aparatur pemerintah desa yang profesianal, berkualitas tinggi dan
49
bertanggung jawab serta mampu melaksanakan pekerjaan yang telah
dibebankan kepadanya.
3. Kualitas Hasil Kerja
Dalam menjalankan tugasnya setiap aparat dituntut
memperhatikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dimana kualitas
pekerjaan yang dihasilkan harus sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kualitas pekerjaan dapat dilihat dari kerapian dan ketelitian seorang
aparat terhadap pekerjaannya.Dalam pelaksanaan tugas bagi aparat di
lingkungan Kantor Desa Pulau Melako tergolong lamban dalam
pemberian pelayanan administrasi.
B. Faktor penghambat pelayanan di desa pulau melako
Kendala adalah suatu yang menghambat tercapainya suatu tujuan
yang kita inginkan.Dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya
pemerintah desa pulau melako sudah tentu banyak kendala yang harus
dihadapi dalam melaksanakan kepemimpinannya baik itu dikendala berupa
sarana maupun prasarana yang kurang memadai maupun kendala yang
berasal dari masyarakat yang ia pimpin. Hal ini terjadi kepada pemerintah
desa pulau melako untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
desa pulau melako.
Adapun faktor penghambat proses pelayanan di desa pulau melako
di antaranya adalah:
1. Sebagian besar bahkan hampir seluruh pelayanan di desa Pulau melako
berupa pemberian rekomendasi (pengantar) yang proses penyelesaiannya
berada pada tingkat kecamatan dan dinas terkait. Tidak ada pelayanan
publik yang selesai di desa, sifatnya hanya sebagai pengantar. Misalnya
pengantar pembuatan KTP, KK, ijin usaha, surat keterangan kelahiran, dan
lain-lain.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap persyaratan administratif
dalam pengurusan kegiatan tertentu, misalnya dalam pembuatan KTP.
50
Padahal persyaratan tersebut sudah terinformasikan di Ketua RT masing-
masing atau bahkan terpasang di Balai Desa. Terkadang juga masyarakat
enggan untuk mengurus sendiri karena birokrasi yang panjang dan bertele-
tele, sehingga memakan waktu yang lama.
3. Masih banyaknya administrasi desa yang bersifat manual, belum di-back
up dengan teknologi informasi. Beberapa tempat masih mengandalkan
administrasi menggunakan buku atau tulisan di papan sehingga belum
terdokumentasikan dengan baik.
4. Sulitnya mengakomodir seluruh keinginan masyarakat. Program
pemberdayaan masyarakat dengan anggaran yang besar, maka
memunculkan banyaknya tarik ulur dalam penentuan program, sehingga
akan ada keinginan masyarakat yang tidak terakomodir.
5. Keterbatasan sarana dan prasarana desa. Keterbatasan ini yang
memunculkan minimnya sarana prasarana pelayanan publik yang
ditujukan untuk masyarakat desa.
6. Rendahnya kapasitas SDM kepala desa dan perangkat desa. Kompetensi
kepala desa menjadi ujung tombak maju atau mundurnya sebuah desa.
Permasalahan di sini adalah masih jarangnya kepala desa yang kompeten.
Sebagai informasi awal, gambaran mengenai kualitas SDM aparatur desa
dari sisi tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan pada gambar di bawah:
C. Upaya pemerintah Desa Pulau Melako mengatasi masalah yang
terjadi terhadap pelayanan
Setiap kendala sudah pasti ada jalan keluarnya, begitu juga
kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa pulau melako. Untuk
mengatsi kendala yang ada, pemrintah desa pulau melako mengambil
beberapa tindakan yang dianggap mampu untuk mengatasi masalah
tersebut.
51
Adapun langkah yang diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi di
desa pulau melako yaitu:
a. Mengevaluasi kinerja apratur desa terhadap tugasnya dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga tugas yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
b. Menambah fasilitas penunjang pelayanan seperti menyiapkan
genset apabila terjadi pemadaman lampu/listrik. Menambah
peralatan computer serta mempercepat proses pelayanan.
Sehingga pelayanan yang diberikan dapat berjlana dengan efektif
dan efisien tanpa adanya kendala yang dihadapai.
c. Membuat SOP (standard Operasional Prosedur) bagi pelayanan
sehingga pelayanan yang diberikan bagi pemerintah desa terhadap
masyarakat memiliki standard pelayanan serta batasan-batasan
untuk pelayanan tersebut. Dan pelayanan lebih terarah sehingga
masyarakat dapat mengetahui system dan batasan yang ada pada
pelayanan tersebut. Dan masyarakat tidak perlu khawatir akan
terjadinya hal-hal yang mempengaruhi proses pelayanan tersebut.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian yang telah diuraikan pada bab di atas,
maka penulis dapat menarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Peran pemerintah desa Pulau Melako Kec. Bathin VIII, Kab.
Sarolangun dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat: peran
utama pemerintah desa adallah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara lembaga atau instansi dengan publicnya interen
maupun eksteren, dalam menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisifasi public dengan upaya menciptakan motivasi dan
fartisipasi public dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang
menguntungkan.
2. Upaya yang di lakukan pemerintah desa Pulau melako dalam melayani
kebutubahan masyarakat sudah baik, dengan selalu memberikan
imformasi kepada masyarakat, selain itu juga mengayomi warganya di
segala usia masyarakat desa dan menjaga komunikasi yang baik dangan
masyarakat, agar masyarakat Desa Pulau Melako lebih meningkat
dalam pelayanan administrasi pemerintah Desa.
3. Kendala yang di hadapi oleh pemerintah desa Pulau Melako Kec.
Bathin VIII, Kab. Sarolangun dalam melaksanakan pelayanan yaitu:
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya pemerintah desa pulau
melako sudah tentu banyak kendala yang harus dihadapi dalam
melaksanakan kepemimpinannya baik itu dikendala berupa sarana
maupun prasarana yang kurang memadai maupun kendala yang berasal
dari masyarakat yang ia pimpin. Hal ini terjadi kepada pemerintah desa
pulau melako untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat desa
pulau melako. Yang menjadi kendala utama dalam meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat, ini yang pertama adalah kurangnya
waktu luang masyarakat sehingga membutuhkan waktu yang tidak
sedikit untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Pemerintah Desa.
53
Kedua kurang sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam
bidang pelayanan, dan yang terakhir umumnya masyarakat di Desa
Pulau Melako ini tidak terbatas hanya pada jam kerja atau jam dinas
ketika hendak mengurus sesuatu.
B. Saran
Setelah peniliti melakukan penelitian terhadap peran pemerintah
dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di desa pulau melako,
sebagai masukan serta untuk menambah represi progam kerja dalam
pelayan masyarakat maka ada beberapa saran yang mungkin berguna
antara lain :
1) Saran untuk pemerintah desa pulau melako
- Supaya kepala desa melaksanakan pelayanan masyarakat untuk
kemajuan desa, harus lah terarah dan sistematis.
- Supaya kepala desa lebih jeli didalam memilih angota humas desa
pulau melako agar pelayanan masyarakat bisa berjalan dengan baik.
- Supaya kepala desa bisa melengkapi sarana dan prasarana di kantor
desa pulau melakoagar anggota humasnya dapat melaksnakan tugas
nya dengan nyaman.
2) Saran untuk pakultas dakwah.
- Tingkatkan anggota humas agar bisa meningkatkan generasi yang
handal.
- Dalam mendapatkan hasil yang maksimal pelayanan anggota humas
supaya bisa melengkapi sarana dan dan prasarana desa pulau melako
tersebut.
- Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakatb
di desa pulau melako, pakultas dakwah kejurusan public relation
supaya melaksanakan sosialisasi dan contoh yang baik kepada
masyarakat agar bisa menarik minat public untuk bergabung dengan
public relation pakultas dakwah.
54
DAFTAR FUSTAKA
Buku :
Ardianto, Elvinaro. Handbook of Public Relation: Pengantar Komprehensif.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013
Wahyu Nilla Sari, Betty.Humas Pemerintah.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012
Ruslan, Rosady . Etika kehumasan konsep &Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo
persada, 2011
Morissan. Manejmen Public RelationJakarta: Kencana, 2010
Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relation. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007
Arifin, Anwar.Strategi Komunikasi. Bandung: Amrico,1984
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdaarya, 2005
Anggoro, Linggar.Teori dan Profesi Humas.Jakarta :BumiAksara, 2008
Hidayat, Irwan .GEMA INSANI: Media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi.
PMI DKI Jakarta, 2013
Jefkins.Hubungan MasyarakatJakarta: Prenada Media Group, 2006
Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan: konsepsi & Aplikasi,Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011
Ruslan, Rosady. Manejmen Public Relation dan Media Komunikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008
Hadi, Soetrisno Metedologi Reasert. Yogyakarta: Andi Offset,1986
Penyususn, Tim Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
UshuluddinJambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2015
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek, cet, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010
Sugiono. Metode Penilitian Kualitantif dan R&DBandung: Alfabeta, 2013
Ruslan, Rosady. Motedo Penelitian Public Relationdan Komunikasi(Jakarta: Raja
grafindo persada,2010
Bungin, Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alvabeta, 2013
Burhan , Analisis Data Penelitian Kualitatif,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003
Sugiiyoni, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alvabeta, 2013
55
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN
PELAYANAN MASYARAKAT DESA PULAU MELAKO
No Jenis Data Metode Sumber Data
1 Letak Geografis
Kantor Pemerintah
Desa Pulau Melako
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- Kepala Desa
Pulau Melako
- Dokumen
Sejarah
2 Profil Desa Pulau
Melako
- Dokumentasi
- Wawancara
- Dokumen
Pemerintah Desa
Pulau Melako
-
3 Visi,Misi
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Dokumentasi
- Observasi
- Kepala Desa
Pemrintah Pulau
Melako Papan
Merek Visi Misi
4 Struktur Organisasi
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Dokumentasi
- Dokumentasikant
or Pemerintah
Desan Pulau
Melako
5 Sarana Dan
Prasarana Yang Ada
Di Kantor Desa
Pulau Melako
- Observasi
- Dokumentasi
Wawancara
- Foto-Foto
Kantorpemerintah
Desapulau
Melako
6 Peran Dan Upaya
Yang Dilakukan
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Wawancara
- Observasi
- Petuga-Petugas
- Masyarakat
- Desa Pulau
Melako
56
7 Bentuk-
Bentukstrategi
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Observasi
- Wawancara
- Masyarakat
- Petugas –Petugas
Pulau Melako
8 Strateg Pemerintah
Desa
Dalamsosialisasi
Masyarakat
- Wawancara
- Observasi
- Petugas
Pemerintah
- Masyarakat Pulau
Melako
9 Relevan Pemerintah
Desa Pulau Melako
Dalamsosialisasi
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- Masyarakat
A. Panduan Observasi
N
o
Jenis Data Objekobservasi
1 Letakgeografiskantorpemerintahkabupatensarola
ngun
- Keadaan Dan
Letakgeorafis
2 Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa Pulau
Melako
- Sarana Dan Prasana
Yang Tersediadi
Kantor Pemerintah
Desa Pulau Melako
3 Prktikimplementasikomunikasipemerintah Desa
Pulau Melako
- Metode Yang
Diterapkandalamsosia
lisasi
4 Relevansi Implementasi Pemerintah Desa Pulau
Melako
- Dampakdanpenyebab
Yang Terlihatterhadap
Sosialisasi Yang
Diberikanpemerintah
Desa Pulau Melako
57
B.Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumentasi
1 Letakgeografiskantor
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Kepala Kantor Pemerintah Desa Pulau
Melako
2 Sejarah Kantor
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Dokumen Kantor Pemerintah Desa Pulau
Melako
3 Struktur Organisasi - Dokumen Kantor Humaspemerintahkabupaten
Sarolangun
4 Sarana Dan Prasarana
Yang Ada Di Kantor
Pemerintah Desa
Pulau Melako
- Foto-Foto
5 Data-Data Pemerintah
Desa Pulau Melako
- Kantor Pemerintah Desa Pulau Melako
6 Profil Pemerintah
Desa Pulau Melako
- Dokumentasikantorpemerintah Desa Pulau
Melako
C. Butir-Butirwawancara
No Jenis Data Sumber Data Dan Subtansiwawancara
1 Letakgeografiskantor
Pemerintah Desa Pulau
Melako
Kepala Kantor Pemerintah Desa Pulau
Melako Bisa Dijelaskan Letak Geografis
Kantor Pemerintah Desa
2 Sejarah Kantor
Pemerintah Desa Pulau
Melako
Kepala Pemerintah Desa Pulau Melako -Apa
Saja Yang Dimiliki Kantor Pemerintah Desa
Pulau Untuk Melayani Masyarakat
3 Sarana Dan Prasarana - Kepala Kantor Pemerintah Desa Pulau
Melako-Apa Saja Yang Dimiliki Kator
58
Pemerintah Desa Pulau Melako
4 Strategi
Komunikasipemerintah
Desa Pulau Melako
- Apa Saja Komunjikasi Pemerintah Desa Pulau
Melako Bagaimana Fungsi Pemerintah Desa
Pulau Melako Dalam Mensosialisasikan
Masyarakat Desa Pulau Melako
5 Langkah-Langkah
Pemerintah Desa Pulau
Melako
Pemerintah Desa Pulau Melako.Di
Kantorpemerintah Desa Pulau Melako.
Masyarakat
- Strategi Pemerintah Desa Pulau Melako
Dalam Meningkatkan Pelayanan Masyarakat.
59
CURICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
Nama : zairi imron
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : UR. 140175
Tempat /Tanggal Lahir : Desa pulau melako, 09 juli 1994
Alamat : RT.10 Desa pulau melako, Kecamatan Bathin
VIII, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi
Agama : Islam
Status : Belum Nikah / Mahasiswa
Telepon / WhatsApp : +6282293888986
B. Riwayat Pendidikan
SD : SDN. 141/V pulau melako II , Kec.Bathin VIII,
Kab.Sarolangun, Tahun 2001 - 2006
SLTP : SMPS. Nidaul Qur‟an, Tanjung, Tahun 2006 - 2009
SLTA : MAS , Tanjung, Tahun 2009 - 2013
Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi, Tahun 2014 - Sekarang
Fakultas : Dakwah
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam.