peran orang tua dalam pembelajaran daringe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9839/1/skripsi siti...

123
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: SITI NUR KHALIMAH NIM. 23040160013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING

    DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

    TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    SITI NUR KHALIMAH

    NIM. 23040160013

    PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

    PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING

    DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

    TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    SITI NUR KHALIMAH

    NIM. 23040160013

    PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • iv

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Dr. Peni Susapti, M. Si.

    Dosen IAIN Salatiga

    Persetujuan Pembimbing

    Hal : Naskah Skripsi

    Lamp : 4 (empat) eksemplar

    Saudara : Siti Nur Khalimah

    Kepada

    Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

    Di Salatiga

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami

    kirimkan naskah skripsi saudari:

    Nama : Siti Nur Khalimah

    NIM : 23040160013

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

    Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Judul : “PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI

    MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN

    PELAJARAN 2020/2021”

    dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut diatas supaya segera

    dimunaqosyahkan.

    Demikian agar menjadi perhatian.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    Salatiga, 01 Oktober 2020

    Dosen Pembimbing

    Dr. Peni Susapti, M. Si.

    NIP. 19700403 200003 2 003

  • v

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JalanLingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364KodePos 50716Salatiga

    Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: [email protected]

    SKRIPSI

    PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING

    DI MI DARUL ULUM PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

    TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    Oleh:

    SITI NUR KHALIMAH

    NIM. 23040160013

    Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Oktober

    2020 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan atau S.Pd.

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd. __________________

    Sekretaris Penguji : Dr. Peni Susapti, M.Si. __________________

    Penguji I : Dra. Nur Hasanah, M.Pd. __________________

    Penguji II : Hesti Ariestina, S.Pd., M.Pd. __________________

    Salatiga, 04 November 2020

    Dekan Fakultas Tarbiyah dan

    Ilmu Keguruan

    Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

    NIP. 196806131994031004

    http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id/mailto:[email protected]

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  • vii

    MOTTO

    “HIDUP UNTUK MENCARI KEBENARAN,

    BUKAN UNTUK MENCARI PEMBENARAN”

    Dengan mencari kebenaran, maka kesalahan dalam diri bisa diperbaiki.

    Namun, jika mencari pembenaran, maka kesalahan pada diri akan semakin

    bertambah parah.

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

    skripsi ini penulis persembahkan untuk:

    1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Imron dan Ibu Suwarni yang selalu

    membimbingku, memberi semangat serta mencurahkan kasih sayang,

    nasihat, dukungan dengan tulus dan ikhlas, serta doa dalam setiap harinya.

    2. Saudara kandungku kakak Khoirul Aini Lathifah, adik Achmad Nurhadi,

    dan adik Muhammad Khoirul Anwar yang selalu memberiku semangat ,

    motivasi dan dukungan yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses

    penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

    3. Keluarga besar PGMI 2016, terkhusus PGMI A 2016 terima kasih atas

    kekeluargaan dan kerjasama yang memberikan semangat dan memberikan

    perhatian yang luar biasa.

    4. Keluarga besar kos Darma Putri, terima kasih atas kekeluargaan dan

    kerjasama yang memberikan semangat dan memberikan perhatian yang luar

    biasa.

    5. Teman-teman PPL MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun 2019

    6. Teman-teman sekaligus keluarga anggota KKN Posko 195 Desa Grogolan

    Kec. Karanggede Kab. Boyolali yang telah memberikan banyak pelajaran

    arti pentingnya tanggung jawab hidup bermasyarakat.

    7. Terkhusus untuk Tias Sulistiarini, Uma Isti Indriyani, Eka Selviana, Puji

    Aprilianti, Najibul Umami, Agus Winarko, Amin Samsuri, dan Atqiya‟ Al

    „Alawi. Terimakasih telah atas segala bantuan dan suportnya selama ini.

    Dan semua pihak telah membantu penyelesaian skripsi ini dan tidak bisa saya

    sebutkan satu persatu. Kepada mereka semua, penulis tidak bisa memberikan

    balasan apapun hanya ucapan terima kasih dan permohonan maaf, semoga

    menjadikan amal sholeh buat mereka serta mendapat balasan yang berlipat

    ganda dari Allah SWT. Aamiin..

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kehadirat

    Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia, taufik, hidayah, rahmat, serta

    inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dalam meneliti dan menyusun skripsi

    ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat selesai dengan judul Peran Orang Tua

    dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Tidak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu setia dan

    menjadikannya suri tauladan yang manan beliaulah satu-satunya umat manusia

    yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman

    terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam dan selalu kita nantikan

    syafaatnya kelak di Yaumul Akhir.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan

    yang diterima dari berbagai pihak, baik berupa material maupun spiritual. Dengan

    berakhirnya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. BapakProf. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Prof. Dr.H. Mansur. M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga.

    3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga dan

    selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa membimbing dan

    mengarahkan dari awal hingga akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik.

    4. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, yang senantiasa

    membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama

    kuliah.

  • x

    5. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh karyawan dan staf IAIN Salatiga, penulis

    mengucapkan banyak terima kasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang

    telah diberikan.

    6. Kepala Madrasah Ibtidayah Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang, Bapak

    Muhamad Mufed, S.Pd.I., yang telah berkenan memberikan izin untuk

    melakukan penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    7. Seluruh guru kelas dan seluruh staf MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang, yang berkenan membantu memberikan fasilitas dalam

    berlangsungnya penelitian.

    8. Orang tua siswa MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yang telah

    membantu dalam melaksanakan penelitian ini.

    Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain ucapan terima

    kasih dan iringan doa, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dengan

    sebaik-baiknya balasan. Kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi

    ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

    bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, Aamiin Yaa Rabbal

    „Alamiin.

    Salatiga, 20 September 2020

    Penulis

    Siti Nur Khalimah

    23040160013

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL LUAR ...................................................................... i

    LEMBAR BERLOGO IAIN ......................................................................... ii

    HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................... iii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv

    HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................. v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................ vi

    MOTTO .......................................................................................................... vii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

    ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1) Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

    2) Fokus Penelitian .............................................................................. 7

    3) Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

    4) Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

    5) Penegasan Istilah ............................................................................. 10

    6) Sistematika penulisan ...................................................................... 12

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori ................................................................................ 14

    1. Orang Tua .................................................................................. 14

    a. Peran Orang Tua .................................................................. 14

    b. Tanggung Jawab Orang Tua ................................................ 19

    c. Hak dan Kewajiban Orang Tua ........................................... 22

    d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang Tua dalam

    Membimbing Belajar Anak ................................................. 23

  • xii

    2. Pembelajaran Daring ................................................................. 26

    a. Pembelajaran Daring ............................................................ 26

    b. Karakteristik Pembelajaran Daring ...................................... 28

    c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring................ 29

    3. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring .......................... 34

    B. Kajian Pustaka ................................................................................. 35

    BAB III METODE PENELITIAN

    1) Jenis Penelitian ................................................................................ 40

    2) Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 40

    3) Sumber Data .................................................................................... 41

    4) Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 43

    5) Analisis Data ................................................................................... 45

    6) Pengecekan Keabsahan Data ........................................................... 47

    BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

    1) Paparan Data .................................................................................... 49

    2) Analisis Data ................................................................................... 69

    BAB V PENUTUP

    1) Simpulan .......................................................................................... 73

    2) Saran ................................................................................................ 74

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 78

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 111

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 :Data Primer .................................................................................. 42

    Tabel 4.1 :Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan. ................................ 52

    Tabel 4.2 :Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan ..................................... 53

    Tabel 4.3 :Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan........................54

    Tabel 4.4 :Data Orang Tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan ..... 56

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 :Komponen dalam Analisis Data (Flow Model) ....................... 46

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1: Foto Penelitian ............................................................................. 79

    Lampiran 2: Instrumen Penelitian .................................................................... 84

    Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Guru Wali Kelas V ..................... 89

    Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Orang Tua Siswa Kelas V .......... 92

    Lampiran 5: Surat Tugas Pembimbing ............................................................ 102

    Lampiran 6: Lembar Konsultasi Pembimbing ................................................. 103

    Lampiran 7: Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 108

    Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 109

    Lampiran 9: Surat Kredit Kegiatan .................................................................. 110

  • xvi

    ABSTRAK

    Khalimah, Siti Nur. 2020. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di MI

    Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga. Pembimbing: Dr. Peni Susapti, M. Si.

    Kata Kunci: peran orang tua; pembelajaran daring

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam

    pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang, serta untuk

    mengetahui kesulitan orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum

    Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

    pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu orang tua siswa dan guru

    wali kelas V. Pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi,

    dokumentasi. Penulis berperan sebagai pewawancara langsung untuk menggali

    data melalui orang tua dan guru wali kelas V.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam pembelajaran

    daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu orang tua

    melaksanakan dua peran sekaligus pertama menjadi orang tua dan kedua menjadi

    guru di rumah; menyediakan sarana dan prasarana kepada anak; memberikan

    semangat; motivasi; mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang

    dimiliki oleh masing-masing anak. Kesulitan orang tua dalam pembelajaran

    daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang yaitu latar belakang

    pendidikan orang tua mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan orang tua

    dalam mendidik anak; tingkat ekonomi orang tua mempengaruhi proses

    pembelajaran secara daring terutama dalam hal memfasilitasi pembelajaran daring

    anak; kesulitan membagi waktu antara anak dan pekerjaan; jumlah anggota

    keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada

    anak dalam belajar di rumah.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Anak adalah manusia yang diamanatkan Allah SWT kepada

    manusia, dalam hal ini adalah orang tua. Mereka bertanggung jawab

    terhadap anak-anak mereka di hadapan Allah. Anak diciptakan oleh Allah

    SWT dengan dibekali potensi-potensi alamiah yang dapat diarahkan

    menuju kebaikan, atau sebaliknya. Sudah menjadi kewajiban orang tua

    untuk memanfaatkan potensi-potensi alamiah tersebut dengan

    menyalurkannya ke jalan yang baik dengan membiasakan anak sejak dini

    untuk berbuat baik kepada sesama makhluk yang diciptakan Allah SWT

    dan adat istiadat yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang

    menjadi manusia yang berakhlakul karimah (Rahmayani, 2019: 1).

    Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

    manusia yang ada adalah melalui, pendidikan adalah usaha sadar dan

    terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

    agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

    memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

    kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, bangsa, dan negara (UU No 20, 2003:3).

    Berbicara mengenai mendidik anak, orang tua merupakan orang

    yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anak. Para orang tua yang

  • 2

    menentukan masa depan anak. Keluarga dan lingkungan adalah jalur

    pendidikan informal (UU No 20, 2003: 1). Di dalam keadaan yang normal,

    keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak.

    Karena disanalah anak mulai mengalami proses sosialisasi awal, serta

    mengenal dunia sekitarnya, juga pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-

    hari (Ni‟mah, 2016: 15).

    Menempuh jalur pendidikan formal juga menjadi salah satu upaya

    yang dilakukan orang tua untuk mengembangkan potensi-potensi alamiah

    yang dimiliki anak agar dapat diarahkan ke arah yang lebih baik lagi.

    Dalam hal ini, lembaga penyelenggara pendidikan formal adalah sekolah.

    Sejalan dengan pendidikan nasional yang bertujuan untuk

    mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan

    bertanggung jawab (UU No 20, 2003: 6).

    Namun dalam mengakui keterbatasan dan peluang yang dimiliki,

    sehingga orang tua meminta pihak luar lain membantu mendidik anak-

    anak mereka, pihak lainnya adalah guru di sekolah. Namun demikian,

    setelah anak-anak dititipkan di sekolah, orang tua tetap untuk bertanggung

    jawab untuk keberhasilan pendidikan anak-anak mereka (Sukmadinata,

    2009: 163).

    Peran orang tua sangat penting dalam menentukan keberhasilan

    pendidikan anak-anak mereka. Induk peran dan tanggung jawab antara lain

  • 3

    dapat diwujudkan dengan membimbing kelangsungan anak belajar di

    rumah sesuai dengan program yang telah dipelajari oleh anak-anak di

    sekolah belajar (Sukmadinata, 2009: 164).

    Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kini

    pendekatan pembelajaran telah berubah ke arah pembelajaran abad

    pengetahuan. Orang dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa

    saja. Itulah ciri pembelajaran abad pengetahuan yang dikenal sebagai

    berbasis komputer (Kuntarto, 2017: 99).

    Internet sudah mempengaruhi hampir dalam semua aspek

    kehidupan manusia. Rasanya belum lama media seperti surat kabar,

    majalah, radio, dan televisi merupakan sumber informasi yang paling

    efektif. Realitas kini media seperti facebook, youtube, twitter, instagram,

    whatsapp, dan sejenisnya menjadi media komunikasi dan informasi yang

    paling digemari. Tempat perbelanjaan yang menawarkan berbagai fasilitas

    mewah, kini terancam gulung tikar akibat berkembangnya penjualan

    online. Alat transportasi umum ojek yang dulu dipandang sebelah mata,

    kini menjadi transportasi online yang trend bagi semua kalangan.

    Begitupun aspek kehidupan lainnya terus berkembang dan berinovasi

    sebagai akibat tuntutan perubahan zaman terutama teknologi internet

    (Chalim, 2018: 42).

    Teknologi internet juga berdampak terhadap perilaku dan

    kehidupan generasi masa kini. Anak-anak masa kini begitu akrab dengan

    internet melalui berbagai perangkat gawai, seperti: komputer, laptop,

  • 4

    tablet, handphone, smartphone, dan perangkat sejenisnya. Kehidupan

    mereka mulai dari; bermain, berkomunikasi, bergaul, menyalurkan hobi,

    dan aspek-aspek lainnya tidak terlepas dari teknologi internet. Namun satu

    hal yang disayangkan adalah internet masih sangat kecil digunakan untuk

    keperluan pembelajaran (Chalim, 2018: 43).

    Orang tua hendaknya mengawasi dan membimbing anak dalam

    penggunaan media internet, supaya anak tidak menjadi candu dengan

    internet dan berefek negatif untuk perilaku anak. Orang tua bertugas

    mengarahkan anak untuk pemanfaatan internet yang positif, misalnya

    untuk pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan. Orang tua

    mengarahkan anak untuk membuka situs-situs yang bermanfaat, seperti

    mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan menggunakan internet. Selain

    itu, orang tua harus mampu memahami ragam aplikasi yang mendidik

    anak dan memandu anak untuk memainkannya dengan baik, serta

    mengawasi penggunaan media informasi tersebut agar tidak menyimpang

    dari nilai-nilai pendidikan Islam. Kemudian, orang tua memberikan

    batasan waktu kepada anak dalam penggunaan internet. Mengontrol

    penggunaan internet tidak harus dilakukan dengan ketat. Mengontrol atau

    mengawasi perlu dilakukan secara persuatif dengan tetap menghargai

    privacy anak (Khairani, 2019: 10).

    Melihat kasus pandemi akibat virus corona (Covid-19). Pemerintah

    telah mengalihkan kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah masing-

    masing siswa sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus

  • 5

    corona (Covid-19). Agar tidak disalahartikan sebagai hari libur, maka

    proses kegiatan pembelajaran dilakukan secara online. Penggunaan media

    pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya

    untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran yang

    pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

    Penggunaan media pembelajaran daring (online) sebagai media distance

    learning (pembelajaran jarak jauh) menciptakan paradigma baru apabila

    dibandingkan dengan pendidikan konvensional (Dewi, 2011: 4).

    Pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran

    bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk

    menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas (Sofyana, 2019:

    82).

    Terkait dengan fenomena di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang, berdasarkan hasil pra riset, orang tua yang terlalu sibuk dengan

    pekerjaannya sehingga lupa dan tidak memperhatikan perannya dalam

    pendidikan anak, atau orang tua yang benar-benar tidak memahami dan

    menyadari perannya sehingga mereka cenderung menganggap bahwa

    tugas pendidikan sepenuhnya diserahkan pada guru di sekolah (Kepala

    Madrasah, 18 Juni 2020).

    Permasalahan yang terjadi banyak orang tua siswa yang

    mengeluhkan dirinya keteteran. Selama ini orang tua memberikan

    tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru sekolah. Dikarenakan

    melihat kondisi sekarang orang tua memiliki peran ganda dalam proses

  • 6

    pembelajaran daring di rumah. Selain tanggung jawab mendidik anak,

    orang tua dituntut mendampingi anak belajar daring di rumah sebagai

    ganti pembelajaran tatap muka. Dalam kondisi seperti saat ini, disadari

    atau tidak, para orang tua menjalankan peran ganda pendidikan. Pertama,

    peran utama orang tua. Secara universal, para orang tua dituntut

    memikirkan dan merealisasikan pendidikan terbaik bagi anak-anak

    mereka. Kewajiban ini melekat pada setiap individu orang tua. Sebab

    hadirnya buah hati adalah sebagai penerus harapan dan masa depan

    keluarga dan juga peradaban sebuah bangsa. Maka jelaslah orang tua harus

    memastikan, melalui teladan, anaknya menjadi baik dari sisi kepribadian,

    keilmuan dan juga masa depan. Kedua, peran tambahan orang tua. Peran

    tambahan ini muncul seiring pembatasan sosial. Belajar dan bekerja di

    rumah menjadi solusi yang tak terelakkan. Partisipasi orang tua diperlukan

    dalam proses sekolah online. Pendek kata orang tua adalah guru, mewakili

    sekolah, di rumah. Di mana mereka berperan mengadministrasikan

    pembelajaran dari tahap anak mengerjakan tugas, melaporkan tugas,

    hingga mengerjakan ujian daring (Nana Cahana, Kompasiana, 6 Mei

    2020).

    Hasil-hasil penelitian tentang peran orang tua sudah banyak

    dilakukan. (Novrinda, 2017: Vol.2 No.1) melakukan penelitian terkait

    “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau dari Latar

    Belakang Pendidikan”. (Muthmainnah, 2012: Vol.1Edisi.1) melakukan

    penelitian terkait “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak

  • 7

    yang Androgynus Melalui Kegiatan Bermain”. (Martsiswati, 2014: Vol.1

    No.2) melakukan penelitian terkait “Peran Orang Tua dan Pendidik dalam

    Menerapkan Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini”

    Penelitian-penelitian yang menjelaskan bagaimana peran orang tua

    dalam menciptakan pemanfaatan internet untuk pendidikan masih sangat

    jarang dilakukan. Begitupun bagaimana peran orang tua dan guru dalam

    membangun kebiasaan anak untuk memanfaatkan internet untuk

    pembelajaran masih belum dilakukan. Peran orang tua dan guru ini sangat

    penting, karena mereka adalah orang yang berhadapan langsung dengan

    anak-anak dilingkungan keluarga dan sekolah. Kondisi tersebut menarik

    peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Peran Orang Tua

    dalam Pembelajaran Daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    B. Fokus Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat

    dikemukakan suatu fokus penelitian dalam penelitian sebagai berikut:

    1. Bagaimana peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul

    Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021?

    2. Apakah kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring

    di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran

    2020/2021?

  • 8

    C. Tujuan Penelitian

    Suatu penelitian pasti memiliki arah dan tujuan yang ditargetkan.

    Tanpa tujuan, maka penelitian yang dilakukan tidak memberikan manfaat

    dan penyelesaian dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan utama

    penelitian ini adalah:

    1) Untuk mengetahui peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI

    Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    2) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

    pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Tahun Pelajaran 2020/2021.

    D. Manfaat Penelitian

    Suatu penelitian tidaklah berarti jika tidak memiliki manfaat yang

    dapat diperoleh, oleh karena itu penelitian dikatakan berharga apabila

    memiliki manfaat yang dapat diperoleh baik secara teoritis maupun

    praktis. Adapun manfaat penelitian ini secara terperinci adalah:

    1) Manfaat Teoritis

    a. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan

    b. Menemukan pengetahuan/teori/model pembelajaran yang inovatif

    yang dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di masa

    yang akan datang.

    c. Lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam belajarnya dengan

    memperhatikan dukungan dari orang tua.

  • 9

    2) Manfaat Praktis

    a. Bagi Orang Tua

    Meningkatkan peran orang tua dan rasa tanggung jawab

    dalam mengawasi, mendidik, membimbing, dan memotivasi anak-

    anaknya agar tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun

    dengan pembelajaran daring dan sebagai masukan agar mereka tidak

    hanya memberikan tanggung jawab pendidikan kepada sekolah saja.

    b. Bagi Guru

    1) Membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

    2) Menanamkan kreativitas guru dalam usaha pembenahan

    pembelajaran.

    c. Bagi Siswa

    1) Melalui pembelajaran daring siswa dimungkinkan untuk tetap

    dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik didalam kelas.

    Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat

    disesuaikan dengan ketersediaan waktu siswa

    2) Meningkatkan semangat belajar siswa dengan adanya peranan

    orang tua

    d. Bagi Sekolah

    1) Membangun motivasi untuk mengembangkan model

    pembelajaran daring dalam meningkatkan hasil belajar dalam

    rangka daya saing sekolah

  • 10

    2) Meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan

    kreatif.

    e. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan

    wawasan dalam meningkatkan kompetensi penulis.

    f. Bagi Pembaca

    1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi seluruh

    masyarakat terutama pihak yang berkepentingan.

    2) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan

    memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca

    atau mahasiswa lain yang tertarik untuk mengangkat topik yang

    sama.

    E. Penegasan Istilah

    Untuk menghindari adanya salah penafsiran pada judul diatas,

    maka peneliti menjelaskan istilah-istilah pada judul sebagai berikut:

    1. Peran orang tua

    Menurut Khairani (2019: 20) peran merupakan suatu kompleks

    pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan

    berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi

    sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary diartikan

    dengan Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang berarti aktor, tugas

    seseorang atau fungsi.

  • 11

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Peran mempunyai

    arti pemain sandiwara (film), perangkat tingkah diharapkan yang

    dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat”.

    Menurut Novrinda (2017:42) “Orang tua adalah pria dan

    wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul

    tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang

    dilahirkannya”.

    Menurut Muthmainnah (2012: 108) “Orang tua adalah sosok

    yang seharusnya paling mengenal kapan dan bagaimana anak belajar

    sebaik-baiknya”.

    Menurut Martsiswati (2014: 190) “Orang tua adalah komponen

    keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan hasil dari

    sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah

    keluarga”.

    Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas

    utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada

    anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang peran

    orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan

    Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021.

    2. Pembelajaran Daring

    Menurut Tim Kemenristekdikti (2017: 1) “Daring atau dalam

    jaringan adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna

    tersambung ke dalam jaringan komputer”.

  • 12

    Menurut Dewi (2020: 56-58) “Pembelajaran daring merupakan

    pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran dengan

    pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat

    belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring dilakukan

    dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Pembelajaran

    daring (online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google

    classroom, rumah belajar, zoom, videoconverence, telepon atau live

    chat dan lainnya”.

    Menurut Sofyana (2019: 82) “Pembelajaran daring bertujuan

    memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring)

    yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih

    banyak dan lebih luas”.

    Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru

    melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian

    guru-guru bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua,

    melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak dirumah untuk

    memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

    F. Sistematika Penulisan

    Penelitian skripsi ini, peneliti akan membagi dalam beberapa bab

    agar pembahasan dalam skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan dapat

    memenuhi standar penulisan sebagai karya ilmiah. Sistematika penulisan

    dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari lima BAB, yaitu:

  • 13

    BAB I Pendahuluan: Menjelaskan secara umum tentang arah

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai peran orang tua dalam

    pembelajaran daring, sehingga pembaca dapat mengetahui latar belakang

    masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

    istilah, dan sistematika penulisan.

    BAB II Kajian Pustaka: Berisi tentang pembahasan mengenai

    landasan teori yang meliputi peran orang tua, pembelajaran daring, dan

    kajian penelitian terdahulu yang relevan.

    BAB III Profil Tempat Penelitian dan Metode Penelitian: Pada

    bab ini merupakan penjelasan tentang metode penelitian, jenis penelitian,

    lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,

    analisis data, dan pengecekan keabsahan data.

    BAB IV Analisis dan Temuan Data: Pada bab ini menyajikan

    hasil data yang diperoleh oleh peneliti terhadap subjek dan objek

    penelitian serta menyajikan tentang pemikiran peneliti mengenai teori

    yang peneliti pahami dengan hasil data yang diperoleh.

    BAB V Penutup: Berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan yang

    diperoleh dari penelitian dan saran bagi objek penelitian untuk aktivitas

    yang perlu dikembangkan.

  • 14

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1) Orang Tua

    a. Peran Orang Tua

    Menurut Khairani (2019: 20)peran merupakan suatu

    kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

    bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status

    dan fungsi sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary

    diartikan dengan Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang

    berarti aktor, tugas seseorang atau fungsi.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Peran

    mempunyai arti pemain sandiwara (film), perangkat tingkah

    diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat”.

    Menurut Novrinda (2017: 42) “Orang tua adalah pria dan

    wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk

    memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak

    yang dilahirkannya”.

    Menurut Muthmainnah (2012: 108) “Orang tua adalah

    sosok yang seharusnya paling mengenal kapan dan bagaimana

    anak belajar sebaik-baiknya”.

  • 15

    Menurut Martsiswati (2014: 190) “Orang tua adalah

    komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, merupakan hasil

    dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk

    sebuah keluarga”.

    Menurut Ni‟mah (2016: 15) “Orang tua adalah pendidik

    utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah

    anak-anak pertama kalinya mendapat pendidikan”.

    Menurut Astita (2016: 41) “Orang tua adalah Orang yang

    menjadi panutan bagi anak-anaknya, karena setiap anak mula-mula

    mengagumi orang tuanya semua tingkah orang tuanya ditiru oleh

    anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik yang utama dan yang

    pertama dalam sebuah orang tua disebut pendidik utama karena

    besar sekali pengaruhnya karena merekalah yang mendidik

    anaknya sekolah, pesantren, les, dan lain sebagainya itu hanya

    sekedar membantu orang tua saja”.

    Heriyani (2010: 16-17) Mengatakan: “Orang tua ibu dan

    ayah memegang peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas

    pendidikan anak-anaknya. Seorang ayah berperan mengelola dan

    mengatur seluruh urusan anak serta memberi arah-arahan yang

    tepat dan berguna. Seorang ayah juga berkewajiban untuk mencari

    nafkah bagi keluarganya dan juga berkewajiban untuk mencari

    tambahan ilmu bagi dirinya, karena dengan ilmu-ilmu itu dia akan

    dapat membimbing dan mendidik dirinya sendiri dan keluarga

  • 16

    menjadi lebih baik. Demikian halnya seorang ibu, disamping

    memiliki kewajiban untuk mencari ilmu karena ibulah yang selalu

    dekat dengan anak-anaknya”.

    Peran orang tua dalam pendidikan anak-anaknya tersirat

    dalam Q.S At Tahrim: 6

    يَا أَيَُّها الَِّذيَن آَمنُىا قُىا أَْنفَُسُكْم َوأَْهِليُكْم نَاًرا

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

    keluargamu dari api neraka....”(Al-Aliyy, 2007: 448)

    Dalam tafsir jalalain ayat ini mengandung makna untuk

    menjaga keluarga mereka dari api neraka. Orang tua sebagai subjek

    utama yang bertanggung jawab dalam keluarganya harus benar-

    benar memperhatikan keadaan dan perkembangannya. Terutama

    perkembangan anaknya agar mereka berkembang sesuai dengan

    syariat Islam yaitu dengan mengacu pada Al-qur‟an dan Hadits.

    Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi

    anak-anaknya, karena pendampingan yang baik menjadi salah satu

    faktor dalam proses tumbuh dan berkembangnya seorang anak.

    Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada

    putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan

    berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah pada

    kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang diberikan kepada anak

    hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk

    mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila

  • 17

    terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana

    rumah yang aman dan nyaman akan membantu anak untuk

    mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju masa depan

    (Prasetyo, 2018: 16).

    Menurut Widayati (2018: 28-29) menjelaskan bahwa peran

    orang tua dalam keluarga terdiri dari:

    1) Peran sebagai pendidik, orang tua perlu menanamkan kepada

    anak-anak arti penting pendidikan dan ilmu pengetahuan yang

    mereka dapatkan dari sekolah.

    2) Peran sebagai pendorong, sebagai anak yang sedang

    menghadapi masa peralihan, anak membutuhkan dorongan

    orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri

    dalam menghadapi masalah.

    3) Peran sebagai panutan, orang tua perlu memberikan contoh dan

    teladan bagi anak, baik dalam berkata jujur maupun dalam

    menjalankan kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

    4) Peran sebagai teman, menghadapi anak yang sedang

    menghadapi masa peralihan. Orang tua lebih sabar dan

    mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat menjadi

    informasi, teman bicara atau teman bertukar pikiran tentang

    kesulitan atau masalah anak, sehingga anak merasa nyaman dan

    terlindungi.

  • 18

    5) Peran sebagai pengawas, kewajiban orang tua adalah melihat

    dan mengawasi sikap dan perilaku anak agar tidak keluar jauh

    dari jati dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan baik dari

    lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

    6) Peran sebagai konselor, orang tua dapat memberikan gambaran

    dan pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak

    mampu mengambil keputusan yang terbaik.

    Berdasarkan uraian diatas maka maksud peran orang tua

    adalah pola tingkah laku dari ayah dan ibu berupa tanggung jawab

    untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya untuk

    mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap

    hidup dalam kehidupan bermasyarakat.

    Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua memiliki

    kedudukan dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap

    anaknya, karena mereka mempunyai tanggung jawab memberikan

    nafkah, mendidik, mengasuh, serta memelihara anaknya untuk

    mempersiapkan dan mewujudkan kebahagiaan hidup anak dimasa

    depan. Dengan kata lain bahwa orang tua umumnya bertanggung

    jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka.

    Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas

    utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua

    kepada anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian

  • 19

    tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul

    Ulum Pedurungan Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021.

    b. Tanggung Jawab Orang Tua

    Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh

    dan berkualitas, dibutuhkan adanya usaha atau upaya yang

    konsisten dan terus-menerus dari orang tua didalam melaksanakan

    tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik lahir maupun

    batin sampai anak tersebut dewasa, dimana tugas ini merupakan

    kewajiban orang tua.

    Menurut Ni‟mah (2016: 17) tanggung jawab pendidikan

    Islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus

    dilaksanakan dalam rangka:

    1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang

    paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan

    merupakan dorongan alami untuk mempertahankan

    kelangsungan hidup manusia.

    2) Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun

    rohaniah dari berbagai gangguan penyakit dan penyelewengan

    kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup

    dan agama yang dianutnya.

    3) Memberi pelajaran dalam arti yang luas sehingga anak

    memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan

    kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat di capainya.

  • 20

    4) Membahagiakan anak, baik di dunia maupun di akhirat sesuai

    dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

    Imron (2016: 97-98) mengemukakan pentingnya pendidik

    yang menurut beliau mencakup “mu‟allim” (guru), ayah dan ibu,

    tokoh masyarakat (musyarraf ijtima‟i) untuk membina anak

    dengan hal-hal yang sesuai dengan ajaran agama, terutama dalam

    hal kepribadian anak baik fisik, psikis atau intelektual yang

    nantinya dapat dikembangkan. Hal tersebut merupakan tanggung

    jawab pendidikan terbesar bagi para pendidik, yaitu:

    1) Tanggung Jawab Pendidikan Jasmani atau fisik,

    Menurut Ulwan, (1999: 209) “Pendidikan jasmani

    adalah pendidikan dalam rangka membentuk seorang anak agar

    tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat,

    bergairah, dan bersemangat”.

    Menurut Quthb, (1988: 182) Mengemukakan: Jasmani

    dalam pendidikan yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya,

    panca indranya dan kelenjar-kelenjarnya, tetapi juga potensi

    yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap

    melalui perasaan (Agama Islam sangat memperhatikan

    kesehatan jasmani manusia pada umumnya dan kesehatan anak

    pada khususnya, lantaran kesehatan jasmani sangat

    berpengaruh pada kesehatan rohaninya.

  • 21

    2) Tanggung Jawab Pendidikan Intelektual/Aqliyah,

    Pendidikan aqliyah (rasio) adalah membentuk pola pikir

    anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, baik dari ilmu-

    ilmu agama maupun ilmu hasil budaya manusia serta

    peradaban sehingga anak itu muncul sebagai orang yang

    mampu berpikir dan berbudaya. Di samping pendidikan fisik,

    untuk membentuk pola pikir anak dibutuhkan pendidikan

    intelektual, pendidikan intelektual tidak kalah pentingnya

    dengan pendidikan fisik yang merupakan persiapan dan

    pembentukan, sedangkan pendidikan intelektual ini merupakan

    penyadaran, pembudayaan dan pengajaran (Imron, 2016: 108-

    110).

    3) Tanggung Jawab Pendidikan Rohani/Kejiwaan

    Tanggung jawab pendidikan rohani/kejiwaan di sini

    adalah mendidik anak sejak berakal untuk mempunyai sikap

    berani, bertindak benar, merasa optimis akan kemampuannya,

    menyenangi kebaikan bagi orang lain, mampu menahan diri

    tatkala marah dan menghiasi diri dengan keutamaan-keutamaan

    akhlak serta sikap-sikap positif yang lain (Imron, 2016: 110).

    Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

    tanggung jawab orang tua terhadap anak khususnya dalam hal

    pendidikan berlangsung dari masa kanak-kanak. Dan dalam

    pelaksanaannya tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan

  • 22

    oleh orang tua dengan baik dan benar. Tanggung jawab orang

    tua terhadap anak bukan hanya memenuhi kebutuhan

    jasmaninya saja, tetapi kebutuhan rohani juga harus dipenuhi

    oleh orang tua.

    c. Hak dan Kewajiban orang tua

    Kewajiban orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-

    Undang Nomor 35 Tahun 2014. UU tersebut merupakan perubahan

    atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

    Anak. Pasal 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa

    kewajiban orang tua terhadap anak mencakup empat hal, yaitu:

    1) Mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak

    2) Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan,

    minat, dan bakatnya

    3) Mencegah anak menikah pada usia dini

    4) Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi

    pekerti anak.

    Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang

    Perkawinan, ketentuan-ketentuan perihal hak dan kewajiban orang

    tua terhadap anak, pada pasal 45 ayat 1 mengatakan bahwa:

    “Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak

    mereka sebaik-baiknya.”

  • 23

    Menurut Ni‟mah (2016: 19) Hak dan kewajiban orang tua

    dalam rumah tangga yaitu: “Kepala keluarga ialah orang tua

    sebagai pembentuk dan pimpinan keluarga mempunyai kewajiban

    dan rasa tanggung jawab untuk membina seluruh anggota

    keluarganya”.

    d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang tua dalam

    Membimbing Belajar Anak

    Menurut Valeza (2017:32-39) Ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi orang tua dalam melakukan bimbingan belajar pada

    anak di rumah, diantaranya yaitu:

    1) Latar Belakang Pendidikan Orang tua

    Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan tinggi

    berbeda dengan orang tua yang berpendidikan rendah atau

    dengan orang tua yangtidak berpendidikan sama sekali, dalam

    melaksanakan kewajibannya terhadap anaknya, sebab orang tua

    yang tinggi pendidikannya tentu luas pengetahuan,

    pengalaman, dan pandangannya. Sehingga dalam menyikapi

    segala persoalan, dapat lebih bijaksana.

    Orang tua yang demikian beranggapan bahwa

    pendidikan itu sangat penting arti dan pengaruhnya bagi anak-

    anaknya, dan sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan

    rendah, kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan

    kurang penting artinya bagi anak-anaknya, sehingga

  • 24

    mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap pendidikan

    anak-anak mereka. Meskipun, tidak menutup kemungkinan

    bagiorang tua yang berpendidikan rendah sangat

    memperhatikan pendidikan anak-anak. Hal ini tergantung pada

    sampai dimana kesadaran masing-masing orang tua terhadap

    pentingnya arti pendidikan bagi kelangsungan hidup seseorang.

    2) Tingkat Ekonomi Orang tua

    Keadaan ekonomi orang tua sangat mempengaruhi

    keberadaan bimbingan terhadap anak-anaknya. Sekalipun hal

    tersebut tidak dapat diberlakukan kepada semua orang tua.

    Tetapi, pada umumnya orang tuayang mempunyai ekonomi

    mapan akan lebih banyak memperhatikan dan membimbing

    anaknya dalam belajar. Hal tersebut memungkinkan orang tua

    yang bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang dibutuhkan

    oleh anak-anaknya dalam belajar. Di samping itu, ekonomi

    yang mapan memungkinkan orang tua untuk berkonsentrasi

    dalam memberikan bimbingan terhadap anak-anaknya dalam

    belajar, karena tidak perlu merasa terganggu oleh adanya

    desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi memenuhi

    kebutuhan hidup sehari-hari.

    Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang

    walaupun termasuk pada kategori ekonomi pas-pasan, namun

    pada kenyataannya lebih banyak punya kesempatan dalam

  • 25

    membimbing belajar anak-anak di rumah. Orang tua yang

    demikian, tidak perlu menunggu kondisi atau keadaan ekonomi

    harus mapan, namun mereka yang terpenting adalah bagaimana

    memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan dalam belajarnya

    di rumah, walaupun dari segi pemenuhan fasilitas belajar anak,

    mereka menemui kesulitan yang cukup berat, sebab kadang-

    kadang anak memerlukan sarana belajar yang cukup mahal dan

    tidak terjangkau oleh mereka.

    3) Jenis Pekerjaan Orang tua

    Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak-

    anaknya, biasanya mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan

    orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda,

    sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu dengan

    baik dan ada pula yang selalu merasa dikejar-kejar waktu.

    4) Waktu yang Tersedia

    Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan

    mereka, semestinya tetap meluangkan waktu untuk dapat

    berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam berbagai hal,

    terutama sekali dalam bimbingan belajar di rumah. Orang tua

    yang bersedia meluangkan waktunya untuk selalu

    mendampingi anak-anaknya. Pada waktu yang demikian

    kepada mereka diberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat

    yang bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan dan

  • 26

    cara belajarnya di sekolah, karena baik buruknya prestasi yang

    dicapai oleh anak di sekolah akan memberikan pengaruh

    kepadanya dalam perkembangan pendidikan dan kehidupannya

    buat selanjutnya.

    5) Jumlah Anggota Keluarga

    Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua

    dalam memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di

    rumah. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak dalam

    sebuah rumah akan membuat suasana rumah menjadi gaduh,

    sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi

    padapelajaran yang sedang dipelajarinya.

    2) Pembelajaran Daring

    a. Pembelajaran Daring

    Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai

    pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya

    dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah

    online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

    Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang

    dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran

    maupun jejaring sosial.

    Menurut Tim Kemenristekdikti (2017: 1) Daring atau

    dalam jaringan adalah terjemahan dari istilah online yang

    bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer.

  • 27

    Yazdi (2012: 146) Mendefinisikan e-learning sebagai

    sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan

    rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk

    menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada

    pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak

    jauh yang dilakukan melalui media internet.

    Menurut Dewi (2020: 56-58) Pembelajaran daring

    merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses

    pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki

    keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.

    Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan

    masing-masing sekolah. Pembelajaran daring (online) dapat

    menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah

    belajar, zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya.

    Menurut Sofyana (2019: 82) “Pembelajaran daring

    bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam

    jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk

    menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas”.

    Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh

    guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar.

    Kemudian guru-guru bekerja dari rumah dengan berkoordinasi

    dengan orang tua, melalui video call maupun foto kegiatan belajar

  • 28

    anak di rumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru

    dengan orang tua.

    b. Karakteristik Pembelajaran Daring

    Menurut Mahnun (2018: 31) karakteristik dari

    pembelajaran online yaitu memungkinkan peserta didik belajar

    tanpa harus pergi ke ruang kelas, dan pembelajaran dapat

    dijadwalkan sesuai kesepakatan antara instruktur dan peserta didik,

    atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajar yang

    diinginkan. Sedangkan menurut Ruth Colvin Clark dan Richard E.

    Mayer yaitu; Pertama Pembelajaran berbasis online harus memiliki

    dua unsur penting yaitu informasi dan metode pengajaran yang

    memudahkan orang untuk memahami konten pelajaran. Kedua

    Pembelajaran berbasis online dilakukan melalui komputer

    menggunakan tulisan, suara, atau gambar seperti ilustrasi, photo,

    animasi, dan video. Ketiga Pembelajaran berbasis online

    diperuntukkan untuk membantu pendidik mengajar seorang peserta

    didik secara objektif.

    Pertimbangan penggunaan e-learning juga harus

    memperhatikan beberapa karakteristik e-learning sebagaimana

    yang diungkapkan oleh (Sari, 2015:26):

    1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat

    memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan

  • 29

    mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan peserta didik

    atau antar peserta didik satu dengan yang lain.

    2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer

    (computer networks atau media digital)

    3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara

    mandiri (self learning materials)

    4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga

    dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik atau siapapun

    tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan di mana saja

    sesuai dengan keperluannya.

    5) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga

    untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi

    pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak

    dari berbagai sumber informasi.

    c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

    1) Kelebihan Pembelajaran Daring

    Kelebihan e-learning sebagaimana tertulis dalam (Sari,

    2015: 27-28) yaitu:

    a) Mengatasi persoalan jarak dan waktu

    E-learning membantu pembuatan koneksi yang

    memungkinkan peserta didik masuk dan menjelajahi

    lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak

    jauh dan waktu. Hal ini memungkinkan pembelajaran bisa

  • 30

    diakses dengan jangkauan yang lebih luas atau bisa diakses

    di mana saja dan tanpa terkendala waktu atau bisa diakses

    kapan saja.

    b) Mendorong sikap belajar aktif

    E-learning memfasilitasi pembelajaran bersama

    dengan memungkinkan peserta didik untuk bergabung atau

    menciptakan komunitas belajar yang memperpanjang

    kegiatan belajar secara lebih baik di luar kelas baik secara

    individu maupun kelompok. Situasi ini dapat membuat

    pembelajaran lebih konstruktif, kolaboratif, serta terjadi

    dialog baik antar guru dengan peserta didik maupun antar

    peserta didik satu sama lain.

    c) Membangun suasana belajar baru

    Dengan belajar secara online, peserta didik

    menemukan lingkungan yang menunjang pembelajaran

    dengan menawarkan suasana baru sehingga peserta didik

    lebih antusias dalam belajar.

    d) Meningkatkan kesempatan belajar lebih

    E-learning meningkatkan kesempatan untuk belajar

    bagi peserta didik dengan menawarkan pengalaman virtual

    dan alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga

    memungkinkan mereka belajar lebih lanjut.

  • 31

    e) Mengontrol proses belajar

    Baik guru maupun peserta didik dapat

    menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

    terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga

    keduanya bisa saling menilai bagaimana bahan ajar

    dipelajari. E-learning juga menawarkan kemudahan guru

    untuk mengecek apakah peserta didik mempelajari materi

    yang diunggah, mengerjakan soal-soal latihan dan tugasnya

    secara online.

    f) Memudahkan pemutakhiran bahan ajar bagi guru

    E-learning memberikan kemudahan bagi guru untuk

    memperbaharui, menyempurnakan bahan ajar yang

    diunggah dengan e-learning. Guru juga dapat memilih

    bahan ajar yang lebih aktual dan kontekstual.

    g) Mendorong tumbuhnya sikap kerja sama

    Hubungan komunikasi dan interaksi secara online

    antar guru, guru dengan peserta didik dan antar peserta

    didik mendorong tumbuhnya sikap kerja sama dalam

    memecahkan masalah pembelajaran.

    h) Mengakomodasi berbagai gaya belajar

    E-learning dapat menghadirkan pembelajaran

    dengan berbagai modalitas belajar (multisensory) baik

    audio, visual maupun kinestetik, sehingga dapat

  • 32

    memfasilitasi peserta didik yang memiliki gaya belajar

    berbeda-beda.

    2) Kelemahan Pembelajaran Daring

    Kelemahan e-learning sebagaimana disarikan dari

    pendapat (Munir, 2009: 176-177) antara lain:

    a) Penggunaan e-learning sebagai pembelajaran jarak jauh,

    membuat peserta didik dan pengajar/guru terpisah secara

    fisik, demikian juga antara peserta didik satu dengan

    lainnya. Keterpisahan secara fisik ini bisa mengurangi atau

    bahkan meniadakan interaksi secara langsung antara

    pengajar dan peserta didik. Kondisi itu bisa mengakibatkan

    pengajar dan peserta didik kurang dekat sehingga bisa

    mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Kurangnya

    interaksi ini juga dikhawatirkan bisa menghambat

    pembentukan sikap, nilai (value), moral, atau sosial dalam

    proses pembelajaran sehingga tidak dapat diaplikasikan

    dalam kehidupan sehari-hari.

    b) Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan,

    namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan

    bukan pada aspek pendidikannya maka ada kecenderungan

    lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek

    bisnis/komersial dan mengabaikan aspek pendidikan untuk

  • 33

    mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial

    atau keterampilan peserta didik.

    c) Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dan

    pendidikan yang lebih menekankan aspek pengetahuan atau

    psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektif.

    d) Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi,

    metode atau teknik pembelajaran berbasis TIK. Jika tidak

    mampu menguasai, maka proses transfer ilmu pengetahuan

    atau informasi jadi terhambat dan bahkan bisa

    menggagalkan proses pembelajaran.

    e) Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan

    layanan internet yang menuntut peserta didik untuk belajar

    mandiri tanpa menggantungkan diri pada pengajar. Jika

    peserta didik tidak mampu belajar mandiri dan motivasi

    belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai tujuan

    pembelajaran.

    f) Kelemahan secara teknis yaitu tidak semua peserta didik

    dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia

    atau kurangnya komputer yang terhubung dengan internet.

    Belum semua lembaga pendidikan bisa menyediakan

    fasilitas listrik dan infrastruktur yang mendukung

    pembelajaran dengan e-learning. Jika peserta didik

  • 34

    berusaha menyediakan sendiri fasilitas itu atau menyewa di

    warnet bisa terkendala masalah biaya.

    g) Jika tidak menggunakan perangkat lunak sumber terbuka,

    bisa mendapatkan masalah keterbatasan ketersediaan

    perangkat lunak yang biayanya relatif mahal.

    h) Kurangnya keterampilan mengoperasikan komputer dan

    internet secara lebih optimal

    3. Peran Orang tua dalam pembelajaran daring

    Terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak

    Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring menurut (Cahyati, 2020: 155)

    yaitu:

    a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana

    orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak

    jauh dari rumah.

    b. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan

    pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak

    jauh.

    c. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan

    semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan

    pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar,

    serta memperoleh prestasi yang baik.

    d. Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai

    peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai

  • 35

    keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua juga berperan

    untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang

    dimiliki oleh masing-masing anak. Hal ini dikarenakan anak

    mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk

    mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak

    larut dalam situasi libur sekolah yang tidak menentu seperti saat

    ini.

    B. Kajian Pustaka

    Suatu penelitian dikatakan relevan jika penelitian tersebut

    merupakan uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan

    oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti.

    Fungsinya untuk memposisikan penelitian yang sudah ada dengan

    penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian yang dianggap

    relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Skripsi oleh Heriyani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “

    Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata Pelajaran

    Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Banjarparakan

    Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran

    2009/2010” menyimpulkan bahwa dalam membimbing belajar anak

    orang tua dapat berperan sebagai pendidik, pelindung, motivator,

    fasilitator, dan pembimbing. Adapun faktor pendukung dan

    penghambat dari belajar siswa kelas IV MI Ma‟arif Bajarparakan

    Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.

  • 36

    Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan oleh

    Heriyani dan peneliti adalah penggunaan metode Triangulasi.

    Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Heriyani

    lebih menitik beratkan pada peran orang tua dalam membimbing anak

    belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sementara penelitian

    yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua

    terhadap pembelajaran anak secara daring (online). Penelitian Heriyani

    memberikan kontribusi antara lain penambahan kajian teori sebagai

    pedoman peneliti dalam membuat instrumen penelitian.

    2. Skripsi oleh Aldila Siddiq hastomo (2013) dalam penelitiannya yang

    berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran E-learning Terhadap

    Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMA Negeri 1

    Yogyakarta” menyimpulkan bahwa penerapan e-learning dalam

    pembelajaran PAI dinyatakan efektif terhadap prestasi belajar siswa

    dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan kepada siswa yang

    menunjukkan bahwa e-learning sangat bermanfaat sebagai media

    pendukung dalam pembelajaran PAI. Karena dengan adanya media e-

    learning siswa dapat mempelajari materi PAI secara intensif dan

    mandiri. Selain mudah untuk digunakan e-leraning juga memberikan

    wadah diskusi dan juga konten-konten yang sangat berpengaruh pada

    siswa dalam menyerap nila-nilai tentang materi PAI baik aspek

    kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotor.

  • 37

    Adapun terdapat persamaan peneitian Aldila dengan peneliti

    adalah meneliti pembelajaran daring. Sedangkan perbedaan penelitian

    yang dilaksanakan oleh Aldila Siddiq Hastomo lebih menitik beratkan

    pada penerapan media E-learning dalam pembelajaran PAI serta

    mengukur seberapa efektif kah media E-learning terhadap prestasi

    belajar PAI peserta didik. Sementara penelitian yang akan peneliti

    lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran

    anak secara daring (online). Penelitian Aldila memberikan kontribusi

    antara lain penambahan kajian teori terkait daring guna memperkaya

    teori dalam penelitian ini.

    3. Jurnal oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020) dalam penelitiannya yang

    berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran

    Daring di Sekolah Dasar” menyimpulkan bahwa dampak COVID-19

    terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar dapat

    terlaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3

    artikel dan 6 berita yang menunjukan bahwa dampak COVID-19

    terhadap implementasi pembelajaran daring di SD dapat terlaksana

    dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa dan

    orang tua dalam belajar di rumah.

    Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan

    Wahyu dengan peneliti adalah penggunaan metode penelitian

    triangulasi. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh

    Wahyu Aji Fatma Dewi lebih menitik beratkan pada implementasi

  • 38

    pembelajaran daring di rumah pada siswa Sekolah Dasar akibat dari

    adanya pandemi COVID-19. Sementara penelitian yang akan peneliti

    lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran

    anak secara daring (online). Penelitian Wahyu memberikan kontribusi

    antara lain pedoman sumber data dan alat analisis data dalam

    penelitian ini.

    4. Jurnal oleh Anita Wardani (2020) dalam penelitiannya yang berjudul

    “Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di

    Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19” menyimpulkan bahwa kendala-

    kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada

    masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh

    orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar

    anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena

    harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat

    belajar di rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget,

    dan kendala terkait jangkauan layanan internet.

    Adapun terdapatpersamaan penelitian Anita dengan peneliti

    yaitu meneliti tentang kendala yang dihadapi orang tua. Sedangkan

    perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Anita Wardani lebih

    menitik beratkan pada kendala-kendala orang tua dalam mendampingi

    anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19. Sementara

    penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang

    tua terhadap pembelajaran anak secara daring (online). Penelitian

  • 39

    Anita memberikan kontribusi antara lain penambahan materi terkait

    kendala orang tua guna memperkaya teori dalam penelitian ini.

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif,

    dimana penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada penyimpulan

    secara induktif dan deduktif dengan menggunakan logika ilmiah. Pada

    penelitian kualitatif ini peneliti sendirilah yang menjadi instrumen

    penelitian untuk mendapatkan data secara langsung dari sumbernya.

    Alasan menggunakan metode deskriptif karena untuk mendapatkan

    gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai peran orang tua dalam

    pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

    pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Tahun Pelajaran 2020/2021.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Lokasi yang akan dijadikan penelitian adalah MI Darul Ulum Jl.

    Fatmawati No. 68, Pedurungan Kidul, Kec. Pedurungan Kota Semarang.

    Penulis memilih penelitian di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    karena pihak sekolah ini sudah berjalan penerapan pembelajaran daring

    yang mana peran orang tua sangatlah penting dalam proses belajar anak.

    Maka dari itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang peran orang tua

    dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

  • 41

    pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada 08-12 September 2020.

    C. Sumber Data

    Data merupakan bukti ataufakta suatu peristiwa yang digunakan

    sebagai bahan pemecahan masalah. Sumber data adalah sumber dari mana

    data akan digali. Dilihat dari segi pentingnya data, maka sumber data

    dapat dibedakan menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.

    Sumber data dalam penelitian ini peneliti fokuskan terhadap peran

    orang tua dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang

    tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Semarang

    Tahun Pelajaran 2020/2021. Agar lebih mudah peneliti berikan penjelasan

    terkait sumber data yang peneliti ambil, sebagai berikut:

    1. Data Primer

    Dalam penelitian ini, data yang diperoleh peneliti dengan cara

    observasi maupun wawancara. Dalam hal ini peneliti menentukan

    informan untuk menggali sumber data. Sebelum menentukan informan

    peneliti harus menyesuaikan dengan kriteria-kriteria informan.

    Informan dalam penelitian kualitatif yakni informan penelitian yang

    memahami informasi tentang objek penelitian. Informan yang dipilih

    haruslah memiliki kriteria agar informasi yang didapatkan bermanfaat

    untuk penelitian yang dilakukan.

  • 42

    Tabel 3.1 Data Primer

    No Narasumber Data yang digali Data diperoleh

    1 Kepala Madrasah Gambaran umum

    madrasah

    -Wawancara

    -Dokumentasi

    -Observasi Guru Wali Kelas

    V

    Peran Orang tua siswa

    dalam pembelajaran

    daring di MI Darul Ulum

    Pedurungan Kota

    Semarang.

    2 4 Orang tua Siswa

    kelas V

    Peran Orang tua siswa

    dalam pembelajaran

    daring di rumah.

    -Wawancara

    -Observasi

    Kesulitan yang dihadapi

    orang tua dalam

    pembelajaran daring di

    rumah.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang dimaksudkan untuk

    melengkapi data primer. Data sekunder peneliti berupa data yang

    terkait dengan peran orang tua dalam pembelajaran daring dan

    kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring di MI

    Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

  • 43

    Dengan adanya dua data tersebut diharapkan peneliti dapat

    mendeskripsikan tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring di

    MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    D. Prosedur Pengumpulan Data

    Pada tahap penelitian ini agar diperoleh data yang valid dan bisa

    dipertanggung jawabkan, maka dalam penelitian ini metode pengumpulan

    data yang digunakan antara lain:

    1. Wawancara

    Peneliti menggunakan wawancara langsung dengan informan

    secara mendalam karena peneliti ingin mengetahui secara menyeluruh

    mengenai peran orang tua siswa dalam pembelajaran daring anaknya.

    Agar wawancara ini dapat dilakukan dengan baik, maka hubungan

    peneliti dengan subjek hendaknya merupakan suatu partnership.

    Adapun pihak yang akan peneliti wawancara adalah kepala

    madrasah untuk mengetahui keadaan umum madrasah, guru kelas V

    dan orang tua siswa kelas V untuk mengetahui peran orang tua dalam

    pembelajaran daring di rumah,dan kesulitan yang dihadapi orang tua

    dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang. Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu

    menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait dengan permasalahan

    penelitian yang terstruktur agar jawabannya nanti bisa terarah.

  • 44

    2. Dokumentasi

    Adapun dokumentasi dalam penelitian ini merupakan sebagai

    pelengkap data penelitian yakni untuk mendapatkan data tertulis

    berupa data yang didalamnya memuat gambaran umum madrasah

    seperti keadaan madrasah, visi dan misi, kondisi guru dan siswa,

    sarana dan prasarana, perangkat guru mengajar serta data-data yang

    menggambarkan peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah

    serta data mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua dalam

    pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    3. Observasi

    Metode observasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data

    tentang peran orang tua dan kesulitan dalam pembelajaran daring di

    MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang tahun pelajaran

    2020/2021.

    Adapun peneliti mengambil teknik observasi langsung. Peneliti

    menggunakan alat bantu berupa buku catatan dan kamera yang

    digunakan untuk mencatat dan memotret hal-hal yang berkaitan dalam

    peran orang tua dan kesulitan dalam pembelajaran daring di MI Darul

    Ulum Pedurungan Kota Semarang, diantaranya: Lokasi sekolah untuk

    mencari data mengenai gambaran umum madrasah; Kegiatan

    pembelajaran daring di madrasah; dan data-data yang menggambarkan

    peran orang tua dalam pembelajaran daring di rumah serta data

  • 45

    mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran

    daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    E. Analisis Data

    Setelah data terkumpul baik melalui observasi, wawancara maupun

    pengumpulan dokumen-dokumen terkait. Setelah observasi langsung di

    lokasi yang diteliti maka peneliti bisa melihat keabsahan data untuk

    mengidentifikasikan terkait peran orang tua dalam pembelajaran daring di

    sekolah tersebut. Hasil wawancara dan catatan lapangan segera dipaparkan

    melalui paparan tertulis. Tidak lupa dokumentasi berupa dokumen-

    dokumen mengenai peran orang tua dalam pembelajaran daring disana.

    Maka tahap berikutnya adalah pengolahan dan analisis data.

    Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

    pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

    dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan

    analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang

    diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti

    akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data

    yang dianggap kredibel.

    Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

    secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

    Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

    conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2015:337). Langkah-langkah

    analisis ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut.

  • 46

    Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (flow model)

    1. Data Reduction (Reduksi Data)

    Tahapan reduksi data dilakukan untuk mereduksi data-data

    yang diperoleh dilapangan. Dalam penelitian ini berarti data dari hasil

    wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah terkumpul

    kemudian dirangkum, membuang yang tidak perlu dan memfokuskan

    hal-hal yang berkaitan dengan peran orang tua dalam pembelajaran

    daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang.

    2. Data Display (Penyajian Data)

    Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

    mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

    dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

    kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka

    akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

    kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

  • 47

    Langkah kedua adalah menyajikan data. Penyajian data dalam

    penelitian ini dengan menguraikan hasil penelitian yang telah didapat

    dengan teks naratif, sehingga peneliti dapat menyajikan data dengan

    sistematis dan substantif. Maka dalam hal ini peneliti menyajikan data

    dengan memilih data yang sesuai dengan penelitian peran orang tua

    dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang.

    3. Conclusion Drawing/verification

    Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

    Peneliti menarik kesimpulan dengan didukung oleh bukti-bukti data

    yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan guna

    mengumpulkan data, sehingga kesimpulan yang dikemukakan

    merupakan kesimpulan yang kredibel.

    F. Pengecekan Keabsahan Data

    Pengecekan keabsahan data,ada empat kriteria dalam menetapkan

    keabsahan data yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan

    (transferability), ketergantungan (dependability), kepastian

    (confirmability).

    Peneliti akan menggunakan kriteria kepercayaan (credbility).

    Kriteria kepercayaan berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara

    akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti

    melakukan pengamatan secara teliti dan detail mengenai peran orang tua

    dan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran daring dengan

  • 48

    melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi sampai data yang

    diperlukan cukup.

    Berdasarkan keterangan tersebut, maka setiap tahap dalam proses

    dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh

    data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan

    dokumen-dokumen yang didapatkan dengan melalui metode wawancara

    yang didukung dengan observasi dan dokumentasi agar mendapatkan

    sumber data.

  • 49

    BAB IV

    PAPARAN DAN ANALISIS DATA

    A. Paparan Data

    1. Gambaran Umum MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    a. Letak Geografis dan Sejarah MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang

    MI Darul Ulum yang berada di bawah naungan Yayasan

    Pendidikan Islam Darul Ulum merupakan salah satu lembaga

    pendidikan yang berciri khas Islam yang ada di Kelurahan

    Pedurungan Kidul. MI Darul Ulum didirikan pada tahun 1989.

    Pada awalnya MI Darul Ulum adalah sebuah madrasah yang

    digunakan untuk Lembaga Pendidikan Diniyah, yang hanya diberi

    nama Madrasah Diniyah Darul Ulum yang waktu belajarnya adalah

    pada sore hari. Seiring dengan berjalannya waktu karena

    banyaknya pendaftar yang datang akhirnya Madrasah Diniyah

    Darul Ulum itu kemudian berkembang menjadi Madrasah

    Ibtidaiyah yang kegiatan belajarnya waktu pagi hari.

    Yayasan Pendidikan Islam Darul Ulum pada tahun 1998

    sudah diakte notariskan, maka Madrasah Ibtidaiyah itu diberi

    Nama Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum. Seiring berjalannya waktu

    dari tahun ke tahun jumlah siswa semakin banyak dan

    menunjukkan peningkatan.

  • 50

    b. Identitas Madrasah

    Nama Madrasah : MI Darul Ulum

    NISM : 111233740072

    NPSN : 60713883

    Alamat : Jalan Fatmawati No.68 Rt.05 Rw.01

    Kelurahan Pedurungan Kidul Kecamatan

    Pedurungan Kota Semarang Provinsi Jawa

    Tengah Kode Pos 50192

    No. Telp : 024-6700569

    E-mail : [email protected]

    Status : Swasta

    Tahun Berdiri : 1989

    Bangunan

    Sekolah

    : Milik sendiri

    Dokumen Perizinan & Sertifikat ISO

    No. SK Pendirian : No.SK D/Kd.11.33/MI/073/2008

    Tanggal SK : 17 Desember 2008

    No. SK Izin Operasional : No.SK

    Kd.11/33/4/PP.00.4/5725/2008

    Tanggal SK : 17 Desember 2008

    Nama Kepala Madrasah : Muhamad Mufed, S.Pd.I

    mailto:[email protected]

  • 51

    c. Visi dan Misi MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    1) Visi

    “Membentuk generasi Khoiru Ummah”

    2) Misi

    a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa

    berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

    b) Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga

    Madrasah.

    c) Meletakkan dasar keimanan dan ketakwaan pada peserta

    didik sehingga menjadi sumber kearifan.

    d) Menginternalkan nilai-nilai keIslaman dan

    mengimplementasikannya dalam kehidupan sehingga

    terwujud pola hidup berdasarkan ajaran agama Islam.

    e) Mendorong dan membagi siswa untuk mengenali potensi

    dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

    f) Menjalin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat agar

    terwujud keterpaduan dalam proses pendidikan.

    d. Fasilitas Sekolah

    Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang sangat

    penting dan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat

    menunjang bagi berlangsungnya proses belajar mengajar demi

    tercapainya tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana yang dimiliki

    MI Darul Ulum berada dalam kondisi baik. Adapun sarana dan

  • 52

    prasarana yang ada di MI Darul Ulum Pedurungan, diantaranya

    adalah:

    3) Ruang Kelas;

    4) Ruang Kepala Madrasah;

    5) Ruang Guru;

    6) Ruang Tata Usaha;

    7) Ruang UKS;

    8) Ruang Toilet Guru;

    9) Ruang Toilet Siswa.

    e. Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Data pendidik MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.1 Data Pendidik MI Darul Ulum Pedurungan

    No Pendidik Jabatan

    1. Muhamad Mufed, S.Pd.I Kepala Madrasah

    2. Erni Sugiyanti, S.Pd.I Wali Kelas I

    3. Wan Ayunda, S.Pd.I Wali Kelas II

    4. Pangesti Wigati, S.Pd. Wali Kelas III A

    5. Suniah, S.Pd.I Wali Kelas III B

    6. Iffah, S.Ag Wali Kelas IV

    7. Suwarti, S.Pd.I Wali Kelas V

    8. Sutomo, S.Pd.I Wali Kelas VI

  • 53

    9. Muhamad Rifai, S.Pd. Guru Bahasa Inggris

    10. Dewi Setia Winanti, S.Pd. Guru SKI

    11. Chasanatun Asyroh, A.Md Admin/Tata Usaha

    12. Sholeh Syambudi Keamanan/Satpam

    f. Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Berikut adalah tabel jumlah keseluruhan siswa di MI Darul

    Ulum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Tabel 4.2 Data Siswa MI Darul Ulum Pedurungan

    No Kelas

    Jenis Kelamin Jumlah

    Siswa Laki-Laki Perempuan

    1. I 11 18 29

    2. II 14 15 29

    3. III A 11 18 29

    4. III B 17 11 28

    5. IV 11 23 34

    6. V 15 13 28

    7. VI 10 9 19

    Jumlah 196

  • 54

    g. Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang

    Berikut adalah tabel data siswa kelas V MI Darul Ulum

    Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Tabel 4.3 Data Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Tahun Pelajaran

    2020/2021.

    No Nama Siswa Jenis Kelamin NIS

    1. Fauzan Raditya Rizky

    Syahputra

    L 0838

    2. Akhmad Baehaqii L 0857

    3. Aida Syasya P 0858

    4. Anisa Nurhayati P 0859

    5. Annisa Zahidatul Ula P 0860

    6. Bintang Maulana Arrahim L 0862

    7. Ello Gupon Fortuna L 0864

    8. Firdaus Chandra Syifa

    Sentana

    L 0865

    9. Friezka Hayuningtyas P 0866

    10. Harist Cahyo Laksono L 0867

    11. Inggrid Annaya Putri

    Bachtiyar

    P 0869

    12. Marwa Dwi Anggraini P 0870

    13. Maulana Yusuf Saputra L 0871

  • 55

    14. Muhamad Nur Arif L 0872

    15. Muhammad Iqbal Alghozi L 0874

    16. Muhammad Muzakky

    Ainul Yaqin

    L 0875

    17. Nadhif Arya Putra L 0876

    18. Najicha Faricha P 0877

    19. Prabu Bima Sakti L 0881

    20. Reyla Refin Paraya P 0882

    21. Sahat Putri Ningsolekhah P 0883

    22. Salsabila Nona Putri

    Kania

    P 0884

    23. Sandra Kusuma

    Damayanti

    P 0885

    24. Shiba Maulidia Syafarani P 0886

    25. Sultan Maulana Ibrahim L 0887

    26. Muhammad Rizki

    Syaefullah

    L 0896

    27. Sakhinas Hukma Sabiya P 0941

    28. Yusuf Fadhil Harlino L 0942

  • 56

    h. Data Orang tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Kota

    Semarang

    Berikut adalah data orang tua siswa kelas V MI Darul Ulum

    Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021.

    Tabel 4.4 Data Orang tua Siswa Kelas V MI Darul Ulum Pedurungan Tahun

    Pelajaran 2020/2021.

    No

    Nama

    Siswa

    Nama Orang Tua Siswa Alamat

    Rumah Ayah Ibu

    1. Fauzan

    Raditya

    Rizky

    Syahputra

    Bambang

    Murwanto

    Maryati

    (Alm)

    Jl.

    Pedurungan

    Tengah IVA

    No.9 Rt.04/01

    2. Akhmad

    Baehaqii

    Jumono Juminah Jl.

    Pedurungan

    Kidul IV

    Rt.03/01

    3. Aida

    Syasya

    Ali Imron Indarti Jl. Plamongan

    Sari Rt.03/10

    4. Anisa

    Nurhayati

    Anton

    Wijanarko

    Reni

    Oktaviani

    Jl. Amposari

    III Rt.04/03

    5. Annisa

    Zahidatul

    Izudin Nuryati Jl.

    Pedurungan

  • 57

    Ula kidul Rt.02/01

    6. Bintang

    Maulana

    Arrahim

    Iwan Priyo

    Nugroho