peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium (s …digilib.unila.ac.id/58641/3/skripsi tanpa bab...

47
PERAN MIKOR (Acaci RIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI ia mangium Willd.) PADA TAILING EMA (Skripsi) Oleh ULFA LUTHFIANA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 MANGIUM AS

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

(Skripsi)

Oleh

ULFA LUTHFIANA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

(Skripsi)

Oleh

ULFA LUTHFIANA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

(Skripsi)

Oleh

ULFA LUTHFIANA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

Ulfa Luthfiana

ABSTRAK

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (Acaciamangium Willd.) PADA TAILING EMAS

Oleh

ULFA LUTHFIANA

Tailing emas merupakan limbah pemurnian emas yang telah diambil mineralnya.

Pemurnian emas oleh masyarakat secara tradisional sebagian besar masih

menggunakan bahan beracun berbahaya yang mencemari tanah, sungai maupun

danau sehingga dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup.

Fitoremediasi merupakan salah satu cara reklamasi dalam mengurangi cemaran

limbah tersebut menggunakan tanaman. Mangium (Acacia mangium) merupakan

salah satu tanaman yang sering digunakan untuk reklamasi lahan tambang. Namun,

kondisi tailing tersebut membuat mangium sulit untuk dapat bertahan maupun

tumbuh dan berkembang sehingga dibutuhkan input tambahan berupa fungi

ektomikoriza jenis Scleroderma sp. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan

hidup mangium dan menganalisis peran mikoriza dalam pertumbuhan mangium pada

media tailing emas. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental

Page 3: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

Ulfa Luthfianamenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan masing-

masing 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu campuran topsoil dan arang sekam

(1:1) bermikoriza, campuran top soil dan arang sekam (1:1) tanpa mikoriza,

campuran top soil, tailing dan arang sekam (1:1:1) bermikoriza, campuran top soil,

tailing dan arang sekam (1:1:1) tanpa mikoriza, campuran tailing dan arang sekam

(1:1) bermikoriza, dan campuran tailing dan arang sekam (1:1) tanpa mikoriza. Total

keseluruhan percobaan yang dilakukan adalah 90 satuan percobaan. Data diolah

menggunakan analisis ragam (Anara) dan diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata

Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini adalah bahwa mangium memiliki kemampuan

hidup yang cukup tinggi pada media tailing meskipun memiliki pertumbuhan yang

kurang baik. Pertumbuhan terbaik yaitu pada perlakuan media tanah tanpa mikoriza.

Kolonisasi ektomikoriza pada akar mangium belum berperan dalam membantu

pertumbuhan mangium dan kolonisasi terbesar ada pada media tailing.

Kata Kunci: Acacia mangium, ektomikoriza, fitoremediasi, Scleroderma sp.,tailing emas.

Page 4: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

Ulfa Luthfiana

ABSTRACT

THE ROLE OF MYCORRHIZA IN GROWTH OF MANGIUM (Acaciamangium Willd.) IN GOLD MAINING TAILINGS

Oleh

ULFA LUTHFIANA

Gold tailings was the waste of the gold mining processing that the mineral has been

taken. The processing of gold mining carried out by the community mostly used

hazardous toxic materials which polluted the soil, rivers and lakes. It polluted the

environment and harmful to living things. Phytoremediation is one way of

reclamation in reduced contamination of hazardous waste using plants. Mangium

(Acacia mangium) is one of the plants that is often used for mining land reclamation.

However, the land conditions such as tailings make it difficult for mangium to

survive and grow and develop so that additional input is needed in the form of

ectomycorrhiza fungi (Scleroderma sp.). This study aimed to examine the ability of

life of mangium in gold tailings media and analyze the role of mycorrhiza in the

growth of mangium in gold tailings media. The method used the experimental

method using a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and each of

Page 5: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

Ulfa Luthfiana5 replications. The treatments given were a mixture of topsoil and husk charcoal (1:

1) with mycorrhiza, a mixture of top soil and husk charcoal (1: 1) without

mycorrhizae, top soil mixtures, tailings and husk charcoal (1: 1: 1) with mycorrhiza,

mixtures top soil, tailings and husk charcoal (1: 1: 1) without mycorrhiza, mixtures of

tailings and husk charcoal (1: 1) with mycorrhiza, and mixtures of tailings and husk

charcoal (1: 1) without mycorrhiza. The total number of trials conducted was 90

experimental units. Data was processed using variance analysis and tested further

using the Least Significant Difference (LSD) test. The results obtained in this study

were mangium had a fairly high life ability in tailings media even though it has poor

growth. The best growth is owned by the treatment of soil media without mycorrhiza.

Colonization of ectomycoriza in mangium root has not yet played a role in helping

the growth of mangium and the largest colonization in the tailings medium.

Keywords: Acacia mangium, ectomycorrhiza, gold tailings, phytoremediation,Scleroderma sp.

Page 6: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

Oleh

ULFA LUTHFIANA

Skripsi

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

Oleh

ULFA LUTHFIANA

Skripsi

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM(Acacia mangium Willd.) PADA TAILING EMAS

Oleh

ULFA LUTHFIANA

Skripsi

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 7: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium
Page 8: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium
Page 9: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, Kabupaten Lampung

Utara pada 11 November 1996, sebagai anak pertama dari

dua bersaudara dengan adik bernama Luthfi Isnaini Afifah,

dari Bapak Purwanto dan Ibu Nurhayati. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDS Citra Insani tahun

2009, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Rawajitu Timur pada

tahun 2012, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 4 Kotabumi pada

tahun 2015.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur SMPTN tertulis

(SBMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten

dosen Silvikultur, Statistika Dasar, Silvika dan Bioteknologi Hutan serta

aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan (Himasylva).

Pada tahun 2018, penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Marga Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang

Barat, Lampung. Pada tahun 2018 juga, penulis melakukan kegiatan Praktik

Umum (PU) di BKPH Magelang, BKPH Ambarawa, BKPH Temanggung,

Page 10: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

BKPH Candiroto dan BKPH Wonosobo KPH Kedu Utara Perum Perhutani

Unit 1 Divisi Regional Jawa Tengah.

Page 11: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

BismillahirrahmanirrahimKupersembahkan untuk Ayahanda dan Ibunda Ku Tersayang

Page 12: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Mikoriza terhadap

Pertumbuhan Semai Mangium (Acacia mangium Willd.) pada Tailing Emas”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Jurusan

Kehutanan Fakultas PertanianUniversitas Lampung. Tidak lupa shalawat beserta

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya

hingga ke akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan sekaligus

dosen pembimbing utama atas kesediaannya dalam memberikan bimbingan,

kritik, saran serta motivasi dengan penuh kesabaran dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

Page 13: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

iii

3. Bapak Drs. Afif Bintoro, M.P. selaku dosen pembimbing kedua atas

kesediaannya dalam memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi

dengan penuh kesabaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Duryat, S.Hut., M.Si. selaku dosen penguji atas kesediaannya dalam

memberikan kritik, saran serta motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S. selaku dosen pembimbing akademik

atas semua kritik dan saran, nasihat serta motivasi yang telah diberikan kepada

penulis.

6. Bapak Dr. Indra Gumay Febryano, S.Hut., M.Si., selaku ketua tim percepatan

skripsi dan seluruh tim percepatan skripsi yang telah mencurahkan waktu,

pikiran dan motivasi kepada penulis untuk mewujudkan skripsi berjalan

dengan lancar dan lulus tepat waktu

7. Segenap dosen Jurusan Kehutanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan

wawasan serta nasihat selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

8. Kedua orangtua tercinta Ayah Purwanto dan Ibu Nurhayati serta adik

tersayang Luthfi Isnaini Afifah yang tidak pernah berhenti memberikan kasih

sayang, do’a, dukungan, arahan dengan penuh kesabaran yang tiada henti

hingga penulis bisa melangkah sejauh ini

9. Teman seperjuangan Kehutanan 2015 “TW15TER”, Budidaya squad, KPH

Kedu Utara khususnya Elsa Indriyani, S.Hut., Khusnul Khotimah, S.Hut.,

Destia Novasari, S.Hut., Selin Handayani, Debi Pratiwi Putri, Endah

Susilowati, S.Hut., Beny Kurniawan, S.Hut., Devi Aprillia, S.Hut., atas segala

bantuan, dukungan dan kebersamaan yang telah kalian berikan.

Page 14: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

iv

10. Semua sahabat penulis atas semua dukungan yang diberikan selama ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu penulis dalam proses perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini

selesai.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas setiap amal kebaikan kalian. Penulis

menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi

sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2019Penulis,

Ulfa Luthfiana

Page 15: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

v

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang ................................................................................ 11.2 Tujuan Penelitian ............................................................................ 41.3 Manfaat Penelitian ........................................................................... 41.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 41.5 Hipotesis ......................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 62.1 Pertambangan Emas ........................................................................ 62.2 Fitoremediasi .................................................................................. 72.3 Mangium (Acacia mangium Willd.) ............................................... 82.4 Ektomikoriza ................................................................................... 10

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 123.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 123.2 Bahan dan Alat Penelitian .............................................................. 123.3 Rancangan Penelitian ...................................................................... 133.4 Prosedur Penelitian ......................................................................... 133.5 Parameter yang Diamati ................................................................. 163.6 Pengumpulan Data .......................................................................... 183.7 Analisis Data ................................................................................... 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 204.1 Persentase Hidup Semai Mangium .................................................. 204.2 Hasil Analisis Ragam terhadap Parameter

Pengamatan ...................................................................................... 224.2.1. Persentase kolonisasi ektomikoriza ....................................... 244.2.2. Pertambahan tinggi dan diameter batang .............................. 284.2.3. Pertambahan jumlah daun dan luas daun .............................. 31

Page 16: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

vi

Halaman4.2.4. Pertambahan panjang akar semai .......................................... 324.2.5. Berat kering tajuk, akar dan total .......................................... 34

V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 375.1 Simpulan ......................................................................................... 375.2 Saran ............................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 38

LAMPIRAN ................................................................................................... 44Tabel 2-24 ....................................................................................................... 44-51

Page 17: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Rekapitulasi hasil analisis ragam perlakuan terhadap pertumbuhan

semai mangium untuk seluruh variabel penelitian ................................... 23

2. Rekapitulasi uji homogenitas perlakuan terhadap pertumbuhan semai mangiumuntuk seluruh variabel pengamatan .......................................................... 44

3. Data persen hidup semai mangium selama 3 bulan ................................. 44

4. Analisis ragam untuk persen hidup semai mangium selama3 bulan....................................................................................................... 44

5. Data persentase kolonisasi ektomikoriza pada akar mangiumselama 3 bulan........................................................................................... 45

6. Analisis ragam persentase kolonisasi ektomikoriza pada akarmangium selama 3 bulan .......................................................................... 45

7. Data jumlah bintil pada akar semai mangium selama 3 bulan.................. 45

8. Analisis ragam jumlah bintil pada akar mangium selama 3 bulan ........... 46

9. Data pertambahan panjang akar semai mangium selama 3 bulan ............ 46

10. Analisis ragam pertambahan panjang akar pada semaimangium selama 3 bulan .......................................................................... 46

11. Data pertambahan tinggi pada semai mangium selama 3 bulan ............... 46

12. Analisis ragam pertambahan tinggi pada semai mangiumselama 3 bulan .......................................................................................... 47

13. Data pertambahan diameter batang pada semai mangiumselama 3 bulan .......................................................................................... 47

Page 18: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

viii

Tabel Halaman14. Analisis ragam pertambahan diameter batang pada semai

mangium selama 3 bulan ......................................................................... 48

15. Data pertambahan jumlah daun pada semai mangium selama3 bulan ...................................................................................................... 48

16. Analisis ragam pertambahan jumlah daun pada semai mangiumselama 3 bulan .......................................................................................... 48

17. Data pertambahan luas daun pada semai mangium selama3 bulan ...................................................................................................... 49

18. Analisis ragam pertambahan luas daun pada semai mangiumselama 3 bulan .......................................................................................... 49

19. Data berat kering tajuk pada semai mangium selama 3 bulan ................. 49

20. Analisis ragam berat kering tajuk pada semai mangium selama3 bulan ...................................................................................................... 50

21. Data berat kering akar pada semai mangium selama 3 bulan .................. 50

22. Analisis ragam berat kering akar pada semai mangium selama3 bulan ...................................................................................................... 50

23. Data berat kering total pada semai mangium selama 3 bulan .................. 50

24. Analisis ragam berat kering total pada semai mangium selama3 bulan ...................................................................................................... 51

Page 19: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Persentase hidup mangium pada perlakuan media tailing dan

pemberian Scleroderma sp........................................................................ 20

2. Perbandingan pertumbuhan mangium masing-masing perlakuanterhadap parameter pertumbuhan ............................................................. 24

3. Persentase kolonisasi mikoriza pada akar mangium pada perlakuanmedia tailing dan pemberian Scleroderma sp ........................................... 25

4. Bagian akar semai mangium yang terinfeksi oleh ektomikoriza .............. 26

5. Jumlah bintil pada akar mangium pada perlakuan media tailing danpemberian Scleroderma sp........................................................................ 27

6. Bintil yang tumbuh pada akar mangium pada media tanah tanpaPemberian mikoriza ................................................................................. 28

7. Pertambahan tinggi pada semai mangium pada perlakuan media tailingdan pemberian Scleroderma sp ................................................................ 29

8. Pertambahan diameter pada semai mangium pada perlakuan mediatailing dan pemberian Scleroderma sp. .................................................... 29

9. Jumlah daun mangium pada perlakuan media tailing dan pemberianScleroderma sp ......................................................................................... 31

10. Luas daun mangium pada perlakuan media tailing dan pemberianScleroderma sp.......................................................................................... 31

11. Panjang akar mangium pada perlakuan media tailing dan pemberianScleroderma sp. ........................................................................................ 32

Page 20: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

x

Gambar Halaman12. Berat kering tajuk dan akar mangium pada perlakuan media tailing

dan pemberian Scleroderma sp. ............................................................... 34

13. Berat kering total mangium pada perlakuan media tailing dan pemberianScleroderma sp. ........................................................................................ 34

Page 21: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri pertambangan dan lingkungan merupakan dua hal yang selalu terkait satu

sama lain (Herman, 2006). Kegiatan penambangan umumnya menimbulkan

kerusakan lingkungan sekitarnya (Mirdat dkk., 2013). Usaha pertambangan

termasuk ke dalam industri mineral yang diharapkan berwawasan lingkungan,

sehingga limbah yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3) tidak

mencemari dan merusak lingkungan. Sebagian besar penambangan oleh pabrik

sudah menerapkan konsep tersebut (Mukhtar dan Heriyanto, 2012). Akan tetapi,

penambangan lokal yang dilakukan oleh masyarakat setempat belum menerapkan

konsep lingkungan tersebut, sehingga lingkungan menjadi terkontaminasi oleh

limbah penambangan yang mencemari tanah, sungai, maupun danau. Proses

penambangan dan ekstraksi mineral terutama emas yang menggunakan B3 dapat

merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan penambang dan juga makhluk

hidup lainnya (makhluk mikro dan makro) (Ainun dkk., 2013).

Tailing merupakan bahan sisa (residu) tambang yang telah digerus dan telah

diambil mineral emas, perak dan logam lainnya. Limbah tailing emas

mengandung unsur merkuri (Hg) dan senyawa sianida (CN) yang tergolong logam

berat yang dapat meracuni baik terhadap tanaman, hewan, maupun manusia

Page 22: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

2(Lesmanawati, 2012; Prasetyo dkk., 2010; Susintowati dan Hadisusanto, 2014).

Tanah dengan karakter seperti tailing tersebut tidak dapat digunakan secara

langsung untuk ditanami suatu jenis tumbuhan atau sejenisnya karena rendahnya

kandungan unsur hara pada tanah (Prasetyo dkk., 2010; Suharno dan

Sancayaningsih, 2013).

Reklamasi merupakan salah satu upaya mengatasi masalah kerusakan atau

perubahan lahan akibat pertambangan. Hasil yang diharapkan dari reklamasi

tersebut yaitu mampu memperbaiki iklim mikro, memperbaiki kondisi lahan dan

meningkatkan kondisi lahan ke arah yang lebih produktif. Salah satu metode

reklamasi pada lahan bekas tambang adalah teknik fitoremediasi (Riswan dkk.,

2015). Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan

polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi (Rondunuwu, 2014). Teknik

reklamasi menggunakan fitoremediasi berkembang sangat pesat karena

metodenya yang tergolong lebih murah dibandingkan metode lainnya. Logam

berat termasuk salah satu bahan yang keberadaanya dapat menjadikannya sebagai

polutan sehingga perlu dilakukan upaya untuk menghilangkannya. Keberhasilan

teknik fitoremediasi salah satunya ditentukan dari pemilihan jenis tanaman

sebaiknya yang mempunyai sifat-sifat cepat tumbuh, mempunyai kemampuan

yang tinggi dalam menyerap logam dan menghasilkan biomassa yang besar

(Widyati, 2011).

Lahan yang mengalami proses kerusakan fisik, kimia dan biologi termasuk

kategori lahan kritis yang dapat membahayakan fungsi hidrologis, orologis,

produksi pertanian, pemukiman dan kehidupan sosial ekonomi serta lingkungan.

Page 23: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

3Salah satu tanaman yang potensial dalam merehabilitasi lahan-lahan kritis yaitu

Acacia mangium Willd. yang selanjutnya disebut mangium. Mangium mampu

tumbuh dan berkembang dalam kondisi lahan yang kritis (Hidayati dkk., 2015).

Jenis tumbuhan ini memiliki sifat invasif yang rendah, sehingga dapat direkomen-

dasikan untuk reklamasi pada lahan kritis (Sutedjo dan Warsudi, 2017).

Ulfa dkk. (2011) menyatakan bahwa tanah merupakan tempat hidup bagi

tumbuhan tingkat tinggi yang sebagian besar bersimbiosis dengan fungi dalam

tanah untuk meningkatkan penyerapan unsur hara dan menjaga kelembaban

perakaran. Hubungan seperti ini biasa disebut mikoriza. Mangium merupakan

salah satu tumbuhan yang dapat berkolonisasi dengan banyak jenis mikoriza

(Pujawati, 2009).

Salah satu fungi ektomikoriza yaitu Scleroderma sp. Jenis fungi ini berpotensi

dalam meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman kehutanan (Alamsjah dkk.,

2015). Pemanfaatan simbiosis tanaman dengan mikoriza merupakan fenomena

yang banyak dijumpai dalam kolonisasi di lahan-lahan kritis atau miskin hara

seperti tailing. Herdina dkk., (2013) mengungkapkan bahwa inokulasi

ektomikoriza mampu meningkatkan kandungan C-organik tanah. Husna dkk.,

(2007) juga menambahkan bahwa pemberian ektomikoriza dapat meningkatkan P

pada tanah karena mikoriza mampu menyediakan fosfor dari tanah. Akibat lahan

pasca tambang yang minim unsur hara, hal tersebut dapat membantu pertumbuhan

tanaman dengan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. Oleh

karena itu, penelitian ini penting untuk dilakukan dalam upaya rehabilitasi lahan

rusak akibat tambang emas.

Page 24: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

41.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Menguji kemampuan hidup mangium pada media tailing emas.

2. Menganalisis peran mikoriza dalam pertumbuhan mangium pada tailing emas.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Menyediakan data mengenai jenis tumbuhan yang mampu tumbuh pada tailing

emas.

2. Menyediakan data tentang manfaat dari mikoriza pada lahan kritis.

1.4 Kerangka Pemikiran

Mikoriza terdiri dari endomikoriza, ektomikoriza dan ektendomikoriza, dari

ketiga tipe tersebut ektomikoriza memiliki jumlah jenis jamur terbanyak dengan

miselium jamur menyelubungi permukaan akar di antara dinding sel korteks

(interselluler) akar tumbuhan dan membentuk jaringan hartignet (Diagne et al.,

2012). Riniarti (2005) mengemukakan bahwa ektomikoriza mampu membantu

menyerap unsur hara, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan,

menghasilkan zat yang dapat dimanfaatkan tanaman, bahkan dapat melindungi

perakaran dari serangan patogen. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang telah

terpapar suhu tinggi, ektomikoriza masih mampu membantu pertumbuhan

dimensi tanaman (Riniarti dkk., 2017).

Perkembangan daun pada tumbuhan bermikoriza akan lebih baik yang

mengakibatkan tanaman dapat melakukan fotosintesis lebih optimal, sehingga

pertumbuhan tanamannya juga akan lebih baik (Jannah, 2011). Mikoriza mampu

Page 25: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

5meningkatkan pertumbuhan tanaman pada tingkat kesuburan tanah yang rendah,

dan lahan terdegradasi. Hifa pada mikoriza dapat membantu memperluas fungsi

sistem perakaran dalam upaya memperoleh nutrisi bagi tanaman (Suharno dkk.,

2014).

Akasia merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ditemukan di lahan reklamasi

pascatambang batubara (Riswan dkk., 2015; Nugroho, 2015). Hal ini

menunjukkan bahwa akasia dapat tumbuh pada suatu lahan kritis yang

mengandung logam. Menurut penelitian Widyati (2011) bahwa bibit akasia yang

diinokulasi dengan mikoriza cenderung untuk meningkatkan akumulasi logam di

dalam jaringan (Widyati, 2011). Namun hingga saat ini belum ada yang

menyatakan akasia mampu tumbuh pada lahan pascatambang emas.

1.5 Hipotesis

Mangium mampu tumbuh pada media tailing emas dan ektomikoriza Scleroderma

sp. berperan dalam meningkatkan pertumbuhan mangium pada tailing emas.

Page 26: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertambangan Emas

Definisi pertambangan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yaitu sebagian atau

seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan

mineral atau batubara yang meliputi eksplorasi, penyelidikan umum, studi

kelayakan, penambangan, konstruksi, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan

dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Sektor pertambangan termasuk salah

satu penggerak roda perekonomian dan pembangunan nasional yang terbesar bagi

Indonesia, namun juga dapat memberikan dampak negatif bagi kerusakan hutan.

Kontribusi sektor pertambangan terhadap kerusakan hutan di Indonesia mencapai

10% dan kini melaju mencapai dua juta hektar per tahun (Setyowati dkk, 2017).

Daerah Bangka Belitung, luas lahan bekas pertambangan timah sudah mencapai

400.000 ha yang terdiri dari 65% lahan tandus dan 35% berbentuk telaga (Sitorus

et al, 2008).

Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan

alam yang besar. Sumberdaya tambang merupakan jenis kekayaan alam yang

tidak dapat diperbaharui, contohnya adalah emas (Sujatmiko, 2012). Inswiasri

dan Martono (2007) menyatakan bahwa banyak perusahaan emas menyerbu

Page 27: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

7pelosok bumi dituntun oleh Bank Dunia. Potensi endapan emas terdapat di

hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau,

Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan

Papua.

Penelitian Abidjulu (2008) menyatakan bahwa daerah pertambangan khususnya

tambang emas menghasilkan limbah yang mengandung banyak senyawa toksik

(logam berat) seperti merkuri (Hg) dan sianida (CN). Sebagian besar sungai

tersebut sudah menjadi tempat pembuangan limbah yang berasal dari berbagai

kegiatan manusia seperti limbah rumah tangga. Limbah pembuangan yang

dibuang jenisnya dapat berupa limbah organik maupun anorganik, namun

sebagian besar limbah anorganik yang bersifat toksik (Gania dkk, 2017).

2.2 Fitoremediasi

Dampak positif pertambangan di antaranya meningkatkan pendapatan negara,

menciptakan lapangan pekerjaan, mempercepat pembangunan nasional. Selain

itu, pertambangan juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan hidup,

diantaranya kerusakan bentang alam, erosi, sedimentasi, hilangnya kesuburan

tanah,pencemaan air dan kontaminasi lahan (Ricardo, 2016). Juhaeti dkk (2009)

menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya kontaminasi lahan oleh logam

adalah kegiatan PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin). Hal ini terjadi karena

para penambang menggunakan logam berat untuk mendapatkan emas.

Saat ini telah dikembangkan teknologi alternatif reklamasi lahan yang dikenal

dengan istilah fitoremediasi. Fitoremediasi yaitu pencucian polutan yang

dimediasi oleh tumbuhan berfotosintesis, termasuk pohon, rumput-rumputan dan

Page 28: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

8tumbuhan air. Teknologi ini telah terbukti lebih mudah diaplikasikan karena

menawarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode lain seperti pencucian

secara kimiawi ataupun pengerukan (Juhaeti dkk, 2009; Moreno et.al, 2005).

Akar tanaman mampu menstabilkan substrat, mengurangi pencucian hara, serta

berkontribusi besar dalam pembentukan karbon organik pada tanah, sehingga

mampu merehabilitasi lahan terdegradasi. Tanaman mampu mengekstrak nutrisi,

mengumpulkan logam berat dan radionuklida, serta mengubah atau menurunkan

beberapa kontaminan (Moreno et.al, 2005). Berdasarkan pernyataan tersebut,

diketahui bahwasannya untuk mengusulkan sistem berbasis tanaman untuk

remediasi tanah yang tercemar Hg ataupun CN, telah disarankan bahwa tanaman

terestrial dapat berfungsi baik sebagai remediasi logam berat.

2.3 Mangium (Acacia mangium)

Acacia mangium yang juga dikenal dengan nama mangium merupakan salah satu

spesies pohon yang tergolong ke dalam tumbuhan fast growing yang paling

banyak digunakan dalam program ilmu kehutanan dan perkebunan di seluruh Asia

dan Pasifik. Selain pertumbuhannya yang cepat, kualitas kayunya baik dan

kemampuan toleransinya tinggi terhadap berbagai jenis tanah dan lingkungan

(Wahyuningtiyas dkk, 2014).

Tjitrosoepomo (1993) menuliskan dalam bukunya, taksonomi mangium sebagai

berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Page 29: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

9Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Dialypetalae

Ordo : Rosales

Familia : Mimosaceae

Genus : Acacia

Spesies : Acacia mangium Willd.

Pohon mangium pada umumnya besar dan bisa mencapai ketinggian 30 m,

dengan tinggi batang bebas cabang lurus yang dapat mencapai lebih dari setengah

total tinggi pohon. Semai mangium memiliki daun majemuk yang terdiri dari

banyak anak daun mirip dengan Albizia, Leucaena, dan jenis lain dari sub-famili

Mimosoideae. Setelah beberapa minggu, daun majemuk ini tidak lagi terbentuk,

melainkan tangkai daun dan sumbu utama setiap daun majemuk tumbuh melebar

dan berubah menjadi phyllode. Phyllode ini berbentuk sederhana dengan tulang

daun paralel, dan bisa mencapai panjang 25 cm dan lebar 10 cm. Bunga mangium

tersusun dari banyak bunga kecil berwarna putih atau krem seperti paku. Pada

saat mekar, bunga menyerupai sikat botol dengan aroma yang agak harum.

Setelah pembuahan, bunga berkembang menjadi polong-polong hijau yang

kemudian berubah menjadi buah masak berwarna coklat gelap. Bijinya berwarna

hitam mengilap dengan bentuk bervariasi dari longitudinal, elips, dan oval sampai

lonjong berukuran 3–5 mm × 2–3 mm. Biji melekat pada polong dengan tangkai

yang berwarna oranye-merah (Krisnawati dkk, 2011).

Kemampuannya untuk tumbuh di lahan kritis membuat tumbuhan ini pada awal

tahun 1990-an dijadikan tanaman reboisasi sekaligus pengendali alang-alang di

Page 30: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

10wilayah kritis hutan penelitian dan pendidikan Universitas Mulawarman di Bukit

Soeharto. Jika dilihat di dunia kehutanan dan perkebunan, sejumlah species

polong/kekacangan (legumes species) terindikasi memmpunyai sifat invasif

sekaligus punya sifat allelopatic seperti Acacia nilotica, Leucaena leucocephala,

Lathyrus sativus L., Brassica nigra., juga Acacia mearnsii dan Mimosa spp.

Terakhir adalah termasuk juga potensi invasif yang dipunyai Acacia mangium

Willd. (Sutedjo dan Warsudi, 2017).

Hasil evaluasi membuktikan bahwa jumlah tanaman per ha (kerapatan) pohon

mangium menurun (kurang dari jumlah saat ditanam atau sekitar 800 individu/ha).

Jumlah yang menurun itupun cenderung mengelompok. Sebagian pohon bahkan

ditemukan dalam kondisi mati generasi (standing dead trees). Sementara itu

jumlah spesies pohon setempat (local trees species) juga mulai muncul di antara

tegakan mangium. Hal ini membuktikan bahwa mangium bukanlah tipe invasif

yang sesungguhnya dan tidak ada alasan utuk menolak penggunaannya sebagai

tanaman pengendali lahan kritis selama potensi ancaman terjadinya kebakaran

lahan hutan dapat dicegah (Sutedjo dan Warsudi, 2017).

2.4 Ektomikoriza

Mikoriza merupakan salah satu kelompok organisme biologis yang heterogen di

dalam tanah yang berinteraksi dengan berbagai tanaman (~ 80–90%) seperti hutan

tropis, padang rumput, alpine dan lahan tanaman (Bonfante dan Genre, 2010).

Salah satu ciri fungi ektomikoriza adalah bersifat spesifik untuk setiap jenis

tumbuhan inang dan kondisi tapak tertentu. Satu jenis tumbuhan inang

memungkinkan adanya beberapa jenis fungi ektomikoriza yang menjadi

Page 31: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

11simbionnya dan dari satu jenis fungi ektomikoriza dapat bersimbiosis dengan

beberapa jenis tumbuhan inang (Darwo dan Sugiarti, 2008).

Asidifikasi tanah karena pengendapan kering dan/atau basah dapat menghambat

penyerapan unsur mineral dan air dari tanah yang penting untuk pertumbuhan

tanaman dan meningkatkan penyerapan logam beracun karena diferensiasi yang

buruk dari meristem akar (Izuta et al., 2004). Namun, kolonisasi dengan jamur

ektomikoriza dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting dan air dan

mengurangi toksisitas logam berat (Choi et al., 2005). Ini harus mengarah pada

peningkatan aktivitas fisiologis, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup spesies

larch ektomikoriza pada tanah yang diasamkan (Ahonen-Jonnarth et al., 2003).

Penularan mikoriza dengan pemberian inokulum alami pada bibit di persemaian

dapat meningkatkan kemampuan bersaing dan bertahan terhadap stres yang dapat

terjadi setelah penanaman, utamanya jika penanaman dilakukan pada kondisi

lingkungan yang kritis. Disamping itu, inokulan alami mampu mengurangi

keperluan akan pupuk di persemaian sehingga mengurangi biaya pemeliharaan di

persemaian dan efek negatif terhadap serangan hama dan penyakit akibat

penggunaan pupuk (Karmilasanti dan Andrian, 2012).

Page 32: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

12

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca untuk pengamatan pertumbuhan dan

perkembangan bibit mangium. Pengukuran parameter pertumbuhan tanaman

dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Silvikultur

dan Perlindungan Hutan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan

penghitungan kolonisasi dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit

Tanaman. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dimulai dari pertengahan Februari

sampai dengan pertengahan Mei 2019.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu semai mangium berumur 1 bulan,

inokulum spora Scleroderma sp., larutan tween 80, aquades, pasir, media tanah

top soil, media tailing emas, dan polybag berwarna putih dan hitam dengan

ukuran 15 cm x 15 cm. Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu bak

kecambah, timbangan digital, mikroskop stereo, tabung erlenmeyer, shaker,

caliper digital, leaf area meter, gelas ukur, petridis, pitameter, oven, nampan, dan

hand sprayer.

Page 33: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

133.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 6 perlakuan, masing-masing perlakuan memiliki 5 ulangan dengan

masing-masing ulangan terdiri dari 3 tanaman. Perlakuan yang diberikan yaitu

campuran topsoil dan arang sekam (1:1) dengan mikoriza, campuran top soil dan

arang sekam (1:1) tanpa mikoriza, campuran top soil, tailing dan arang sekam

(1:1:1) dengan mikoriza, campuran top soil, tailing dan arang sekam (1:1:1) tanpa

mikoriza, campuran tailing dan arang sekam (1:1) dengan mikoriza, dan campuran

tailing dan arang sekam (1:1) tanpa mikoriza. Total keseluruhan percobaan yang

dilakukan adalah 90 satuan percobaan.

3.4 Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian sebagai berikut.

3.4.1. Persiapan Media Tumbuh

Media yang digunakan pada penelitian ini yaitu tanah top soil dan tailing.

Tailing yang digunakan, diambil dari Desa Bunut Kecamatan Padang

Cermin Kabupaten Pesawaran. Daerah ini merupakan salah satu tempat

adanya kegiatan penambangan emas rakyat yang masih menggunakan

limbah merkuri sebagai zat pengekstrak. Tanah top soil diambil dari

Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang

kemudian disterilisasi dengan cara dikukus. Kedua jenis media tumbuh

tersebut kemudian dimasukkan ke dalam polybag berwarna putih yang

dilapisi dengan warna hitam dengan ukuran 15 cm x 15 cm. Hal tersebut

dimaksudkan untuk memudahkan melihat kolonisasi akar dengan

ektomikoriza tanpa harus membongkarnya. Tanah dan tailing dimasukkan

Page 34: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

14dalam polybag berbeda dengan masing-masing jenis perlakuan yang

diberikan.

3.4.2. Persiapan Penyemaian

Benih yang digunakan yaitu mangium yang sudah dilakukan skarifikasi

terlebih dahulu. Cara skarifikasi yang dilakukan yaitu dengan merendam

benih pada air mendidih suhu awal 100oC selama 24 jam. Kemudian

proses seleksi dengan memisahkan benih yang mengambang. Selanjutnya

merendam benih pada air dingin selama 2–3 jam. Kemudian menyeleksi

benih kembali. Selanjutnya membungkus benih menggunakan koran basah

selama semalaman. Kemudian menyemai benih pada media pasir yang

sudah disterilisasi terlebih dahulu menggunakan wadah nampan. Proses

sterilisasinya yaitu menjemur pasir pada sinar matahari hingga pasir kering

sempurna.

Semai yang digunakan untuk penelitian adalah semai dengan kondisi sehat

(bebas hama dan penyakit) dan memiliki pertumbuhan yang seragam. Hal

ini dimaksudkan agar data yang didapat lebih valid. Pemeliharaan semai

dilakukan dengan menyiram semai rutin sehari sekali dengan menggunakan

hand sprayer dan pengendalian gulma.

3.4.3. Persiapan Inokulum Spora Scleroderma sp.

Inokulum yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spora yang

berasal dari tubuh buah Scleroderma sp. Sumber inokulum spora diperoleh

dari tubuh buah yang diambil di bawah tegakan mangium. Langkah

selanjutnya yaitu tubuh buah yang telah dipilih dibersihkan dan

Page 35: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

15dikeringanginkan lalu dibelah dan dikerok bagian dalamnya untuk

mendapatkan spora. Selanjutnya spora yang diperoleh dikeringanginkan

untuk mengurangi kelembabannya.

3.4.4. Persiapan Suspensi Inokulum Spora Scleroderma sp.

Inokulum spora Scleroderma sp. yang digunakan berupa suspensi yang

diperoleh dengan mencampurkan 5 gram spora ke dalam 1000 ml aquades

dan ditambahkan 8 tetes larutan tween dalam tabung erlenmeyer.

Kemudian tabung erlenmeyer campuran spora, aquades, dan larutan tween

80 diaduk menggunakan shaker. Hasil akhir yang didapatkan yaitu

suspensi spora Scleroderma sp.

3.4.5. Penyapihan

Pada proses ini, dilakukan pemilihan semai mangium dengan keadaan yang

sehat (bebas dari hama dan penyakit) dan pertumbuhannya normal. Semai

yang dipilih yaitu semai yang memiliki tinggi yang seragam agar data yang

diperoleh homogen. Semai kemudian disapih dan dipindahkan ke polybag.

3.4.6. Aplikasi Scleroderma sp. pada Akar Mangium

Suspensi Scleroderma sp. dituang menggunakan gelas ukur ukuran 15 ml

pada perakaran mangium. Dosis ektomikoriza yang digunakan pada bibit

mangium adalah 10 ml/polybag.

3.4.7. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman 1x sehari dan pengendalian

gulma. Hal ini agar bibit mangium dapat tumbuh dalam kondisi yang baik.

Page 36: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

163.5 Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati pada penelitian ini sebagai berikut.

3.5.1. Pertambahan diameter batang (mm)

Pengukuran diameter batang dilakukan pada jarak 1 cm di atas kolet.

Pengukuran diameter batang dilakukan menggunakan caliper digital yang

dilakukan setiap sebulan sekali.

3.5.2. Pertambahan tinggi (cm)

Pengukuran tinggi semai yang dilakukan menggunakan penggaris. Tinggi

semai diukur dari kolet hingga buku-buku batang teratas semai.

Pengukuran dilakukan setiap sebulan sekali.

3.5.3. Jumlah daun

Jumlah daun dihitung tiap sebulan sekali. Daun yang dihitung adalah daun

yang telah terbuka. Daun yang telah membuka sempurna melakukan

fotosintesis lebih optimal. Daun muda yang masih menggulung yang

berada di pucuk semai tidak dihitung.

3.5.4. Luas daun (cm2)

Pengukuran luas daun dilakukan di Laboratorium Lapangan Terpadu

Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan menggunakan leaf area

meter. Pengukuran dilakukan pada akhir penelitian. Daun dipotong

terlebih dahulu dari tangkainya kemudian dimasukkan ke alat leaf area

meter satu per satu dengan satu tanaman satu kali pengukuran.

Page 37: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

173.5.5. Panjang akar (cm)

Pengukuran panjang akar dilakukan pada akhir penelitian. Panjang akar

diukur dari akar teratas sampai dengan bagian akar paling ujung

menggunakan pitameter.

3.5.6. Berat kering akar dan berat kering tajuk

Berat kering akar dan berat kering tajuk diketahui pada akhir penelitian.

Bagian tajuk dan akar dipisahkan dengan cara memotong semai pada

bagian kolet. Selanjutnya kedua bagian tersebut dioven dengan suhu 80oC

kemudian ditimbang kembali dengan menggunakan timbangan digital.

Bobot kering tajuk menggambarkan pertumbuhan semai mangium.

3.5.7. Berat kering total

Berat kering total didapatkan dari penjumlahan berat kering akar dan berat

kering tajuk. Berat kering total dihitung untuk mengetahui biomassa

tanaman. Rumus yang digunakan untuk berat kering total di bawah ini.

Berat kering total = Berat kering akar + Berat kering tajuk

3.5.8. Kolonisasi ektomikoriza

Pengamatan kolonisasi dilakukan secara langsung terhadap akar yang

terkolonisasi Scleroderma sp. dengan metode Gridline Intersection Method.

Sebelum dilakukan penghitungan akar dicuci bersih dengan air secara

perlahan, setelah itu akar dipotong sepanjang 1 cm yang kemudian disebar

di atas petridis yang telah dibuat gridline 1 cm x 1 cm secara acak tanpa

menghitung jumlah akar yang disebar. Jumlah akar yang terkolonisasi

dihitung secara langsung di bawah mikroskop stereo pada garis vertikal dan

Page 38: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

18horizontal gridline petridis. Pengamatan kolonisasi ektomikoriza dilakukan

pada akhir penelitian. Perhitungan persen kolonisasi menggunakan rumus:

% akar terkolonisasi =∑ ∑ 100%

3.6 Pengumpulan Data

Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer.

Data primer didapatkan dari pengamatan langsung yang meliputi tinggi bibit,

diameter bibit, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat kering akar, berat

kering total dan kolonisasi ektomikoriza. Pengambilan data tinggi bibit, diameter

bibit, dan jumlah daun dilakukan setiap sebulan sekali. Sedangkan luas daun,

panjang akar, berat kering akar dan tajuk, berat kering total, dan kolonisasi

ektomikoriza dilakukan pada akhir penelitian.

3.7 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan setelah didapatkan data sebagai berikut.

3.7.1. Analisis Ragam (Anara)

Analisis yang dilakukan yaitu analisis ragam (Anara) uji-F sesuai dengan

rancangan yang digunakan pada taraf 1% dan 5%. Pengujian ini dilakukan

untuk menguji hipotesis tentang faktor perlakuan terhadap keragaman data

hasil percobaan atau untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh perlakuan.

Selanjutnya jika uji F menunjukkan perbedaan yang signifikan (Fhitung >

Ftabel) maka dilakukan uji lanjut dengan pemisahan nilai tengah

menggunakan BNT (Beda Nilai Terkecil). Namun jika Fhitung < Ftabel maka

Page 39: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

19tidak ada pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan, sehingga tidak

perlu dilakukan uji lanjut.

3.7.2. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan mangium terbaik

antara mangium dengan mikoriza dan tanpa mikoriza. Penghitungan

dilakukan pada taraf nyata 5%. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

BNT : tα(v). Sd

Sd : √2r

Keterangan: tα(v) = nilai baku student pada taraf α dan derajat bebas galat v

Page 40: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

37

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang didapat dari penelitian yang dilakukan adalah.

1. Mangium mampu hidup pada lahan kritis seperti tailing emas. Semai mangium

memiliki potensi untuk dapat hidup serta tumbuh dan berkembang pada lahan

kritis meskipun pertumbuhannya kurang baik.

2. Ektomikoriza belum mampu berperan dalam membantu pertumbuhan

mangium pada lahan kritis seperti tailing emas. Kolonisasi ektomikoriza pada

akar mangium masih dalam perkembangan sehingga belum aktif bekerja dalam

membantu pertumbuhan mangium.

5.2 Saran

Perkembangan ektomikoriza pada akar tanaman membutuhkan waktu sekitar 5-8

bulan sehingga nantinya akan didapatkan hasil yang lebih maksimal pada

penggunaan mikoriza pada tanaman. Saran kepada peneliti selanjutnya adalah

diharapkan menggunakan kurun waktu tersebut untuk mendapat hasil yang lebih

nyata. Pada penggunaan tanaman mangium dengan media tailing akan lebih baik

jika tanaman sudah memiliki daun semu, sehingga proses fotosintesis berjalan

lebih baik dan tanaman lebih tahan terhadap limbah B3 pada tailing emas.

Page 41: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

38

DAFTAR PUSTAKA

Page 42: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

38

DAFTAR PUSTAKA

Abidjulu, J. 2008. Analisis kualitas air sungai tanoyan di kota kotamobaguprovinsi sulawesi utara. Chemistry Progress. 1 (2): 105–110.

Ahonen-Jonnarth, U., Göransson, A., dan Finlay, R.D. 2003. Growth and nutrientuptake of ectomycorrhizal pinus sylvestris seedlings in a natural substratetreated with elevated al concentrations. Tree Physiology. 23: 157–167.

Ainun, N., Aiyen, dan Samudin, S. 2013. Pengaruh bahan organik pada tailingemas terhadap pertumbuhan dan translokasi merkuri (Hg) pada sawi (brassicaparachinensis l.) dan tomat (lycopersicum esculentum Mill.). J. Agrotekbis. 1(5): 435–442.

Alamsjah, F., Husin, E.F., Santoso, E., Putra, D.P., dan Syamsuardi. 2015. Effectsof indigenous fagaceae-inhabiting ectomycorrhizal fungi scleroderma spp., ongrowth of lithocarpus urceolaris seedling in greenhouse studies. J. ofBiological Sciences. 18 (3): 135–140.

Aprilia, D.D. dan Purwani, K.I. 2013. Pengaruh pemberian mikoriza glomusfasciculatum terhadap akumulasi logam timbal (pb) pada tanaman euphorbiamilii. J. Sains dan Seni Pomits. 2 (1): 79–83.

Asmarahman, C. 2008. Pemanfaatan Mikoriza dan Rhizobium untukMeningkatkan Pertumbuhan Semai Kayu Energi pada Media Tanah BekasTambang Semen. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 101 hlm.

Bonfante, P. dan Genre, A. 2010. Mechanisms underlying beneficial plant-fungusinteractions in mycorrhizal symbiosis. Nature Communication. 1 (48): 1–11.

Choi, D.S., Quoreshi, A.M. Maruyama, Y., Jin, H.O., dan Koike, T. 2005. Effectof ectomycorrhizal infection on growth and photosynthetic characteristics ofpinus densiflora seedlings grown under elevated CO2 concentrations.Photosynthetica. 43 (2): 223–229.

Darwo dan Sugiarti. 2008. Beberapa jenis cendawan ektomikoriza di kawasanhutan sipirok, tongkoh, dan aek nauli, sumatera utara. J. Penelitian Hutan danKonservasi Alam. 5 (2): 157–173.

Page 43: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

39Diagne, N., Thioulouse, J., Sanguin, H., Prin, Y., Krasova-Wade, T., Sylla, S.,

Galiana, A., Baudoin, E., Neyra, M., Svistoonoff, S., Lebrun, M., danDuponnois, R. 2012. Ectomycorrhizal diversity enhances growth and nitrogenfixation of Acacia mangium seedlings. Soil Biology and Biochemistry. 57:468–476.

Febrianingrum, H.W. 2014. Pruning Akar untuk Meningkatkan KeberhasilanInfeksi Fungi Ektomikoriza pada Bibit Melinjo (Gnetum gnemon) Umur 7Bulan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 15 hlm.

Gania, P.R., Abidjulua, J., dan Wuntu, A.D. 2017. Analisis air limbahpertambangan emas tanpa izin desa bakan kecamatan lolayan kabupatenbolaang mongondow. J. Mipa Unsrat Online. 6 (2): 6–11.

Gusmiaty, Restu, M. dan Lestari, A. 2012. Pengaruh dosis inokulan alami(ektomikoriza) terhadap pertumbuhan semai tengkawang (shorea pinanga).Jurnal Perennial. 8 (02): 69–74.

Hadi, S. 2000. Status ektomikoriza pada tanaman hutan di Indonesia. ProsidingSeminar Nasional Mikoriza I. Bogor. 25–55.

Hajek, P., Hertel, D., dan Leuschner, C. 2013. Intraspecific variation in root andleaf traits and leaf-root trait linkages in eight aspen demes (populus tremulaand p. tremuloides). Frontiers in Plant Sciences. 4 (415). 1–11.

Hendrati, R.L. dan Nurrohmah, S.H. 2016. Penggunaan rhizobium dan mikorizauntuk pertumbuhan calliandra calothyrsus unggul. J. Pemuliaan TanamanHutan. 10 (2): 71–81.

Herdina, J., Noli, Z.A., dan Chairul. 2013. Pertumbuhan beberapa tanaman untukrevegetasi yang diinokulasi ektomikoriza pada lahan bekas tambang batubaraombilin. J. Biologika. 2 (1): 47–58.

Herman, D.Z. 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar arsen(as), merkuri (hg), timbal (pb), dan kadmium (cd) dari sisa pengolahan bijihlogam. J. Geologi Indonesia. 1 (1): 31–36.

Hidayati, N, Faridah, E dan Sumardi. 2015. Peran mikoriza pada semai beberapasumber benih mangium (acacia mangium willd.) yang tumbuh pada tanahkering. J. Pemuliaan Tanaman Hutan. 9 (1): 13–29.

Husna, Tuheteru, F.D., dan Mahfudz. 2007. Aplikasi mikoriza untuk memacupertumbuhan jati di muna. Info Teknis. 5 (1): 1-4.

Inswiasri dan Martono, H. 2007. Pencemaran di wilayah tambang emas rakyat.Media Litbang Kesehatan. 17 (3): 42–50.

Page 44: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

40Izuta, T., Yamaoka, T., Nakaji, T., Yonekura, T., Yokoyama, M., Funada, R.,

Koike, T., dan Totsuka, T. 2004. Growth, net photosynthesis and leaf nutrientstatus of fagus crenata seedlings grown in brown forest soil acidified withH2SO4 or HNO3 solution. Trees. 18: 677–685.

Jannah, H. 2011. Respon tanaman kedelai terhadap asosiasi fungi mikorizaarbuskular di lahan kering. GaneÇ Swara. 5 (2): 28–31.

Juhaeti, T., Hidayati, N., Syarif, F., dan Hidayat, S. 2009. Uji potensi tumbuhanakumulator merkuri untuk fitoremediasi lingkungan tercemar akibat kegiatanpenambangan emas tanpa izin (peti) di kampung leuwi bolang, desa bantarkaret, kecamatan nanggung, bogor. J. Biologi Indonesia. 6 (1): 1–11.

Karmilasanti dan Fernandes, A. 2012. Pengaruh dosis inokulan alami terhadappertumbuhan cabutan shorea macrophylla asal pt. gunung gajah abadikalimantan timur di persemaian. J. Penelitian Dipterokarpa. 6 ( 2): 111–119.

Keltjen, WG. 1997. Plant adaptation and tolerance to acid soils; its possible Alavoidance. A review. Dalam: Plant-Soil interactions at low pH. Sustainableagriculture and forestry production. Eds. Moniz AC, Furlani AMC, SchaffertRE, Fageria NK, Rosolem dan Cantarella H. Brazilian Soil Sci. Soc.,Campinas, Brazil. 159–164.

Krisnawati, H., Kallio, M., dan Kanninen, M. 2011. Acacia mangium Willd.:Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Buku. Cifor. Bogor. 16 hlm.

Lesmanawati, I.R. 2012. Respon pertumbuhan tanaman gmelina arborea roxb danparaserianthes falcataria l. Nielsen dengan penggunaan thiobacillus thioparusdan kompos dalam upaya biodegradasi sianida yang terkandung dalam tailingemas. J. Scientiae Educatia. 1 (1): 26–39.

Mardji, D. 2010. Identifikasi jenis jamur mikoriza di hutan alam dan lahan pascatambang batu bara pt trubaindo coal mining muara lawa. J. KehutananTropika Humida. 3 (1): 42–53.

Mirdat, Patadungan, Y.S., dan Isrun. 2013. Status logam berat merkuri (hg) dalamtanah pada kawasan pengolahan tambang emas di kelurahan poboya, kotapalu. J. Agrotekbis. 1 (2): 127–134.

Moreno, F.N., Anderson, C.W.N., Stewart, R.B., Robinson, B.H., Nomura, R.,Ghomshei, M., dan Meech, J.A. 2005. Effect of thioligands on plant-hgaccumulation and volatilisation from mercury-contaminated mine tailings.Plant and Soil. 275: 233–246.

Mukhtar, A.S., dan Heriyanto, N.M., 2012. Keadaan suksesi tumbuhan padakawasan bekas tambang batubara kalimantan timur. J. Penelitian hutan danKonservasi Alam. 9 (4): 341–350.

Page 45: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

41Nugroho, Y. 2015. Aplikasi silvikultur intensif untuk pertumbuhan tanaman

pengayaan pada lahan reklamasi tambang batubara. J. Hutan Tropis. 3 (3):241–246.

Permatasari, M. 2011. Uji Inokulum Rhizobia dan Pengaruhnya terhadapPertumbuhan Acacia mangium pada Tanah Masam Bekas Tambang. Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Bogor. 59 hlm.

Pijut, P. M., Woeste, K. E., dan Michler, C. H. 2011. Promotion of AdventitiousRoot Formation of Difficult-to-Root Hardwood Tree Species. Buku.Horticultural Reviews. Willey-Blackwell. 38 hlm.

Prasetyo, B., Krisnayanti, B.D., Utomo, W.H., dan Anderson, C.W.N. 2010.Rehabilitation of artisanal mining gold land in west lombok, indonesia. 2.arbuscular mycorrhiza status of tailings and surrounding soils. J. AgriculturalScience. 2 (2): 202–209.

Pujawati, E.D. 2009. Jenis-jenis fungi tanah pada areal revegetasi acacia mangiumwilld. di kecamatan cempaka banjarbaru. J. Hutan Tropis Borneo. 10 (28):305–312.

Ricardo, A. 2016. Pelaksanaan Pengendalian Kerusakan Lingkungan sebagaiAkibat Pertambangan Emas Ilegal di Sungai Menyuke Kabupaten Landak,Kalimantan Barat. Tesis. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. 10hlm.

Riniarti, M. 2005. Pemberian asam organik dan inokulasi ektomikoriza untukmeningkatkan pertumbuhan semai shorea mecistopteryx. Prosiding SeminarNasional dan Workshop Mikoriza. Universitas Jambi. Jambi. 111–119.

Riniarti, M., Wahyuni, A.E., dan Surnayanti. 2017. Dampak perlakuan pemanasaninokulum tanah terhadap kemampuan ektomikoriza untuk mengkolonisasiakar shorea javanica. EnviroScienteae. 13 (1): 54–61.

Riswan, Harun, U., dan Irsan, C. 2015. Keragaman flora di lahan reklamasi pascatambang batubara pt. ba sumatera selatan. J. Manusia dan Lingkungan. 22(2): 160–168.

Rondonuwu, S.B. 2014. Fitoremediasi limbah merkuri tanaman dan sistemreaktor. J. Ilmiah Sains. 14 (1): 52–59.

Siran, A.S., Bismark, M., Samsoedin, I., Suhaendi, H., Pratiwi, Haryono, danMardiah 2006. Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam. ProsidingEkspose Hasil-Hasil Penelitian. Bogor. 71–80.

Setiadi, Y. 2004. Arbuscular mycorrhizal inoculum production. Prosiding:Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo-Ektomikoriza untuk

Page 46: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

42Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Asosiasi Mikoriza Indonesia-JawaBarat. ISBN 979-98255-0-4.

Setyowati, R.D.N., Amala, N.A., dan Aini, N.N.U. 2017. Studi pemilihantanaman revegetasi untuk keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang. J.Teknik Lingkungan. 3 (1): 14–20.

Siahaan, B. C., Utami, S. R. dan Handayanto, E. 2014. Fitoremediasi tanahtercemar merkuri menggunakanlindernia crustacea, digitaria radicosaa, dancyperus rotundus serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksitanaman jagung. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 1 (2): 35–51.

Sitorus, S.R.P., Kusumastuti, E., dan Badri, L.N. 2008. Karakteristik dan teknikrehabilitasi lahan pasca penambangan timah di pulau bangka dan singkep. J.Tanah dan Iklim. 27: 57–74

Smith, S.E, dan Read, D.J. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. Buku. Elsevier.Amsterdam. 803 Hlm.

Suharno dan Sancayaningsih, R.P. 2013. Fungi mikoriza arbuskula: potensiteknologi mikorizoremediasi logam berat dalam rehabilitasi lahan tambang. J.Bioteknologi. 10 (1): 31–42.

Suharno, Sancayaningsih R.P., Soetarto, E.S., dan Kasiamdari, R.S. 2014.Keberadaan fungi mikoriza arbuskula di kawasan tailing tambang emastimika sebagai upaya rehabilitasi lahan ramah lingkungan. J. Manusia danLingkungan. 21 (3): 295–303.

Sujatmiko, B. 2012. Penambangan emas tanpa izin di daerah aliran sungai (das)arut kecamatan arut utara ditinjau dari undang-undang nomor 4 tahun 2009.J. Socioscientia Kopertis Wilayah Xi Kalimantan. 4 (1): 1–17.

Suryaningrum, R., Purwanto, E. dan Sumiyati. 2016. Analisis pertumbuhanbeberapa varietas kedelai pada perbedaan intensitas cekaman kekeringan.Agrosains. 18 (2): 33–37.

Susintowati dan Hadisusanto, S. 2014. Bioakumulasi merkuri dan strukturhepatopankreas pada terebralia sulcata dan nerita argus (moluska: gastropoda)di kawasan bekas penggelondongan emas, muara sungai lampon,banyuwangi, jawa timur. J. Manusia dan Lingkungan. 21 (1): 34–40.

Sutedjo dan Warsudi. 2017. Menakar sifat invasif spesies akasia mangium (acaciamangium willd.) di hutan penelitian dan pendidikan bukit soeharto. J. HutanTropika. 1(1): 82–89.

Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Buku. GadjahMada University Press. Yogyakarta. 477 hlm.

Page 47: PERAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN SEMAI MANGIUM (S …digilib.unila.ac.id/58641/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 8. 20. · peran mikoriza dalam pertumbuhan semai mangium

43Triadriani, L. N., Handayant, E. dan Utami, S. R. 2014. Penggunaancaladium

bicolor, paspalum conjugatum, dan comelina nudiflora untuk remediasi tanahtercemar merkuri limbah tambang emas serta pengaruhnya terhadappertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Jurnal Tanah dan SumberdayaLahan. 1 (1): 69–78.

Ulfa, M., Kurniawan, A., Sumardi, dan Sitepu, I. 2011. Populasi fungi mikorizaarbuskula (fma) lokal pada lahan pasca tambang batubara (population ofindigenous arbuscular mycorrhizal fungi (amf) in post coal-mining land). J.Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 8 (3): 301–309.

Wahyuningtiyas, L., Resmisari, R.S., dan Nashichuddin, A. 2014. Induksi kalusakasia (acacia mangium) dengan penambahan kombinasi 2,4-d dan bap padamedia ms. Artikel. http://etheses.uin-malang.ac.id/376/12/10620033%20-Rangkuman.pdf//. Diakses pada 17 April 2018.

Widyati,E. 2007. Formulasi inokulum mikroba: ma, bpf dan rhizobium asal lahanbekas tambang batubara untuk bibit acacia crassicarpa cunn. ex-benth.Biodiversitas. 8 (3): 238–241.

Widyati, E. 2011. Optimasi pertumbuhana acacia crassicarpa cunn. ex benth.pada tanah bekas tambang batubara dengan ameliorasi tanah. J. PenelitianHutan Tanaman. 8 (1): 19–30.