peran layanan perpustakaan sekolah dalam...

101
PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 20 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: ARI HANDININGSIH 1111018200019 PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2015

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    i

    PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

    DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI

    SMK NEGERI 20 JAKARTA

    Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

    Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh:

    ARI HANDININGSIH

    1111018200019

    PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

    HIDAYATULLAHJAKARTA

    2015

  • ii

    ii

    PERAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

    DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI

    SMK NEGERI 20 JAKARTA

    JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

  • iii

    iii

    Skripsi berjudul Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang

    Proses Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakarta disusun oleh Ari

    Handiningsih, NIM 1111018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah

    Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

    berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan

    oleh fakultas.

  • iv

    iv

  • v

    v

    Skripsi berjudul Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang

    Proses Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakartadisusun oleh Ari

    Handiningsih, NIM 1111018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah

    Jakarta. Telah diuji kebenarannya olehpembimbing skripsi padaJuli 2015.

  • vi

    vi

  • i

    i

    ABSTRAK

    Ari Handiningsih. Nim 1111018200019. Peran Layanan Perpustakaan Sekolah

    Dalam Menunjang Proses Pembelajaran. Program Studi Manajemen

    Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang peran layanan

    perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan

    kualitatif untuk mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang

    secara alami dan nyata terjadi di lingkungan objek penelitian.

    Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa peran

    layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran

    dilakukan melalui kegiatan (1) layanan baca di tempat, (2) layanan sirkulasi,

    (3) layanan referensi, dan (4) layanan teknologi informasi dan komunikasi.

    Dari keempat layanan yang diberikan oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta,

    layanan perpustakaan yang sangat berperan dalam menunjang proses

    pembelajaran adalah jenis layanan referensi, dimana perpustakaan

    menyediakan berbagai macam koleksi yang disusun sesuai dengan

    klasifikasinya, sehingga dapat memudahkan guru dan siswa dalam menemukan

    informasi yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung.

    Kata Kunci : Perpustakaan Sekolah, Proses Pembelajaran

  • ii

    ii

    ABSTRACT

    Ari Handiningsih. Nim 1111018200019. The Role of Library School In

    Supporting The Learning Process. Management Studies Program Faculty of

    Tarbiyah Education and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    This research purpose for explain about the role of library school in

    supporting the learning process. The method are used in this research is analysis

    descriptive with qualitative approach for descrption te situasions or natural events

    and real happen at object environment research.

    Based on the result of the examination, than it can be concluded the role of

    library school in supporting the learning process it’s being done through activities

    (1) reading service on the spot, (2) circulation service, (3) reference service, and

    (4) technology information and communication service. Fourth service to serve by

    SMKN 20 Jakarta library, library service that very important role for support

    learning process is the type of reference service the library supplied all of

    collection saving in proper classificatons, so the collection easly teachers and

    students with in find the information needed during the learning process.

    KeyWord : Library School, Learning Process

  • iii

    iii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmanirrohim.

    Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala nikmat

    dan karunia yang telah tercurahkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

    Dengan penuh rasa syukur, pada akhirnya skripsi ini telah dapat diselesaikan.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis

    sangat terbatas, namun dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari

    berbagai pihak, sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

    karena itu, Dengan ketulusan hati, dalam kesempatan ini melalui skripsi penulis

    mengucapkan banyak terimakasih kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil, Dosen pembimbing I yang selalu

    meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat,

    motivasi, ilmu, kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga

    skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

    4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, Dosen pembimbing II yang selalu

    meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat,

    motivasi, ilmu, kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga

    skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

    5. Bapak Drs. Supranjono, M.M, Kepala sekolah SMK Negeri 20 Jakarta yang

    dengan ramah menerima dan membantu penulis dalam meneliti di SMK

    Negeri 20 Jakarta.

    6. Bapak Salapuddin, S.IP, Pustakawan SMK Negeri 20 Jakarta yang telah

    mengizinkan dan membantu penulis selama penelitian di SMK Negeri 20

    Jakarta.

  • iv

    iv

    7. Ibu Dra. Hj. Khitradefi, Guru matapelajaran PKn di SMKN 20 Jakarta yang

    telah membantu penulis selama penelitian di SMK Negeri 20 Jakarta.

    8. Seluruh siswa/i SMK Negeri 20 Jakarta yang telah bersedia memberikan

    informasi-informasi yang dibutuhkan.

    9. Ayah dan Ibu (Aman dan Darni) tercinta yang selalu memberikan dukungan

    moril maupun materil, kasih sayang serta doa yang tak pernah putus sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    10. Kakakku Yaso Prayogo dan adikku Ewu Aribadi tersayang yang selalu

    menemani mencari hiburan.

    11. Teman hatiku Dwi Anto,S.H, yang selalu setia menemani disaat suka maupun

    duka, serta selalu memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan.

    12. Seluruh teman-teman Manajemen Pendidikan Angkatan 2011 yang selalu

    memberikan support, bantuan dan hiburan dikala stress sedang melanda. dan

    untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

    atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga

    skripsi ini dapat bermanfaat.

    Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu penulis

    menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan

    penelitian mendatang.

    Jakarta, Juli 2015

    Penulis

    Ari Handiningsih

  • v

    v

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ...................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... v

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

    BAB I | PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1

    B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

    C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

    D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

    E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

    F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 6

    BAB II | KAJIAN TEORI

    A. Perpustakaan Sekolah ................................................................. 7

    1. Pengertian ............................................................................... 7

    2. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ........................... 8

    3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ............................... 9

    4. Sistem Layanan Perpustakaan ................................................ 11

    5. Jenis Layanan Perpustakaan ................................................... 13

    6. Asas Layanan Perpustakaan ................................................... 15

    B. Proses Pembelajaran ................................................................... 16

    1. Pengertian Belajar .................................................................. 16

    2. Jenis-jenis Belajar .................................................................. 16

    3. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................... 17

    4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ........................... 18

    C. Pengaruh Layanan Perpustakaan Terhadap Efektivitas

    Proses Pembelajaran ................................................................... 19

    D. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 21

  • vi

    vi

    BAB III | METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22

    B. Metode Penelitian ....................................................................... 22

    C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 22

    D. Teknik Analisis Data .................................................................. 25

    E. Uji Keabsahan Data .................................................................... 26

    BAB IV | HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum SMK Negeri 20 Jakarta ................................. 28

    B. Pembahasan ................................................................................ 35

    C. Temuan Penelitian ...................................................................... 44

    BAB V | KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ................................................................................. 45

    B. Saran ........................................................................................... 46

    Daftar Pustaka

    Lampiran-lampiran

  • vii

    vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara – 23

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Peran Perpustakaan Sekolah dalam

    Menunjang Proses Pembelajaran – 24

    Tabel 4.1 Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 30

    Tabel 4.2 Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 31

    Tabel 4.3 Daftar Inventaris Perpustakaan SMKN 20 Jakarta – 34

    Tabel 4.4 Menyediakan Ruang Untuk Membaca – 38

    Tabel 4.5 Melayani Peminjaman dan Pengembalian Buku – 39

    Tabel 4.6 Mengadakan Program Bimbingan Belajar – 41

  • viii

    viii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

    Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian

    Lampiran 3 : Hasil Wawancara

    Lampiran 4 : Instrumen Observasi perpustakaan

    Lampiran 5 : Lembar observasi aktivitas belajar di perpustakaan

    Lampiran 6 : Instrumen Kuesioner

    Lampiran 7 : Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan SMKN 20

    Jakarta

    Lampiran 8 : Visi dan Misi

    Lampiran 9 : Jumlah Koleksi Perpustakaan

    Lampiran 10 : Perpustakaan Jadwal Layanan Perpustakaan

    Lampiran 11 : Daftar Inventaris Perpustakaan

    Lampiran 12 : Tata Tertib Perpustakaan

    Lampiran 13 : Jumlah Siswa SMKN 20 Jakarta TA2014/2015

    Lampiran 14 : Lembar Uji Referensi

    Lampiran 15 : Dokumentasi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kemampuan dalam menghadapi era globalisasi menjadi permasalahan utama

    yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan,

    mengingat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki sangat rendah. Mutu

    generasi emas akan menjadi modal dasar bagi daya saing bangsa. Rendahnya

    kualitas generasi emas (SDM) yang dimiliki disebabkan karena rendahnya mutu

    pendidikan yang ada. Karena peningkatan mutu generasi emas hanya dapat

    melalui pendidikan yang bemutu.1

    Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

    potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

    kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

    dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2 Oleh karena itu proses pembelajaran

    dalam penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional agar

    tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan.

    Berdasarkan tabel dari laporan UNESCO Education For All Global Monitoring

    Report 2012, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120

    negara di seluruh dunia.3Banyak bangsa yang telah maju karena mereka

    menguasai informasi yang dibutuhkannya. Untuk itulah informasi perlu

    diperkenalkan dan mulai ditanamkan kepada peserta didik di sekolah.

    Namun sikap gemar membaca yang dimiliki bangsa Indonesia masih relatif

    rendah. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang dilakukan UNDP terhadap 41

    negara misalnya, menempatkan Indonesia pada posisi 39.4 Sekolah sebagai

    1Mungin Eddy Wibowo, “Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”, Semarang:

    Universitas Negeri Semarang, 2012, h. 10 2Sekretariat Negara RI, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

    BAB 1 Pasal 1 ayat 1. h. 2. (http://www.setneg.go.id) 3 UNESCO, Education For All Global Monitoring Report: Youth and Skill Putting Education For

    Work,France: UNESCO, 2012, h.308 4 Syaifuddin A Rasyid, “Perpustakaan Dalam Penumbuhan Sikap Gemar Membaca Siswa

    Madrasah”, dalam, SudarnotoAbdulHakim, Perpustakaan Sebagai Center for LearningSociety,

    (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2005), h. 1.

    http://www.setneg.go.id/

  • 2

    lembaga pendidikan formal seharusnya dapat membantu meningkatkan minat

    baca peserta didiknya, maka dari itu perlu adanya pengembangan sistem belajar di

    Indonesia dengan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan

    sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

    merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

    pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

    dialami oleh siswa sebagai anak didik.5

    Keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi pelajaran di sekolah (di

    dalam kelas) menyebabkan semakin berkurangnya informasi yang diterima oleh

    peserta didik dalam proses belajar mengajar yang akhirnya akan berpengaruh pada

    prestasi peserta didik dan mutu sekolah itu sendiri. Proses pembelajaran

    seharusnya tidak hanya terpaku belajar di dalam kelas dengan menggunakan

    metode ceramah, proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan

    berbagai sarana, salah satunya dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana

    penunjang dalam proses pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah.

    Misalnya seperti memanfaatkan ruang perpustakaan sebagai ruang belajar agar

    siswa dapat mencari referensi buku-buku. Dengan demikian secara tidak langsung

    guru telah memberikan stimulus kepada siswa untuk mulai membaca. Hal tersebut

    sejalan dengan pemikiran Sutarno dimana perpustakaan sekolah diselenggarakan

    oleh sekolah dan pemanfaatannya sangat bergantung kepada upaya kepala

    sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar.6

    Dengan adanya perpustakaan sekolah, siswa dan guru harus selalu sadar

    bahwa ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan tidak terbatas pada dinding ruang

    kelas saja. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan pengalaman dapat diperkaya

    karena mereka tidak membatasi diri pada materi-materi yang terkandung dalam

    buku pelajaran yang umumnya diwajibkan oleh guru atau pihak lain yang

    bersangkutan. Hal tersebut akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan

    dan siswa pun akan tertarik pada bahan-bahan yang diajarkan.

    Perpustakaan sebagai salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan

    mengajar di sekolah harus terus melakukan upaya pemberdayaan pelayanan yang

    baik guna tercapainya tujuan perpustakaan yang tertera dalam UU no 43 Tahun

    5Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 1 6 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006. h. 48.

  • 3

    2007 “Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

    cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

    memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi

    para pemustaka.” 7

    Secara umum kegiatan belajar-mengajar di sekolah menengah kejuruan (SMK)

    meliputi teori dan praktik. Kegiatan belajar teori pada prinsipnya sama dengan

    sekolah menengah atas (SMA).Salah satu hal yang perlu dipersiapkan untuk

    menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah

    menengah kejuruan (SMK) adalah keberadaan perpustakaan sekolah yang

    berfungsi secara baik. Dalam penerapan pembelajaran banyak ditemui berbagai

    permasalahan lapangan salah satunya adalah ketersediaan bahan pelajaran untuk

    menunjang proses pembelajaran masih harus perlu dispersiapkan dengan baik.

    Dengan demikian peran layanan perpustakaan sangat dibutuhkan di lingkungan

    sekolah sebagai penunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

    Perpustakaan sekolah adalah satu bentuk organisasi sumber belajar di sekolah

    yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang

    dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, dan siswa) dalam upaya mengembangkan

    kemampuan dan kecakapan.8Perpustakaan sekolah dewasa ini bukan hanya

    merupakan unit kerja yangmenyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan

    wawasan bagi murid, tapi jugamerupakan bagian yang integral pembelajaran.

    Artinya, penyelenggaraan perpustakaansekolah harus sejalan dengan visi dan misi

    sekolah dengan mengadakan bahan bacaanbermutu yang sesuai kurikulum,

    menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidangstudi, dan kegiatan

    penunjang lain, misalnya berkaitan dengan peristiwa penting yangdiperingati di

    sekolah.9Para siswa dan guru merupakan target utama dari berbagai pelayanan

    yang diberikan oleh pihak perpustakaan. Hal tersebut sejalan dengan undang-

    undang nomor 43 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa perpustakaan

    sekolah/madrasah melayani peserta didik pendidikan kesetaraan yang

    7 BPKP, Undang-undang No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, BAB I, Pasal 1, Ayat 1 . h. 2

    (http://bpkp.go.id) 8Darmono, Jurnal Perpustakaan Sekolah: Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber

    Belajar, 2007, h. 1 9IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, h. 3 (http://www.ifla

    .org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm)

    http://bpkp.go.id/

  • 4

    dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan. oleh karena itu

    pelayanan berbasis kebutuhan pengguna merupakan faktor yang sangat penting

    untuk dijadikan pertimbangan dari berbagai pelayanan perpustakaan guna

    menunjang proses pembelajaran.

    Perpustakaan sekolah tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan

    kebijakan pendidikan di Indonesia dan perkembangan teknologi informasi yang

    semakin modern seiring perkembangan zaman. Perkembangan mutakhir saat ini

    dalam dunia perpustakaan adalah munculnya perpustakaan digital (digital library).

    Istilah lain yang sering dipakai untuk maksud yang sama ialah perpustakaan maya

    (virtual library) dan perpustakaan elektronik (electronic library). Perpustakaan

    modern tidak dapat lagi dikelola secara konvensional mengingat perkembangan

    jumlah dan jenis informasi, tuntutan masyarakat, dan teknologi informasi yang

    terus berkembang.Hal tersebut menuntut kemampuan pustakawan agar lebih aktif

    dalam meningkatkan profesionalisme serta penguasaan teknologi untuk

    meningkatkan kinerja dan pelayanan perpustakaan, sebab seorang pustakawan

    tidak hanya berperan sebagai pengelola bahan pustaka saja melainkan juga

    berperan sebagai pendidik yang memberikan pelayanan kepada para pengguna

    perpustakaan.

    SMK Negeri 20 Jakarta merupakan sebuah lembaga pendidikan yang

    berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai macam upaya telah

    dilakukan lembaga ini, antara lain adalah memberikan pelatihan baik untuk tenaga

    pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada di lingkungan sekolah agar

    meningkatkan kemampuan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

    tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, SMK Negeri 20 jakarta

    tidak hanya memperhatikan sumber daya manusia yang ada, akan tetapi juga

    melalui komponen penunjang lainnya, yaitu melalui sarana dan prasarana sekolah.

    Salah satunya adalah mengoptimalkan layanan perpustakaan sekolah

    Banyak sekolah menengah kejuruan (SMK) yang belum siap dengan

    penyediaan bahan pelajaran melalui perpustakaan sekolah. Ketidaksiapan tersebut

    bukan semata-mata disebabkan kurangnya bahan pelajaran (buku pelajaran dan

    sumber informasi ilmiah lainnya), akan tetapi juga disebabkan oleh pengelolaan

    perpustakaan yang kurang baik dan terstandar, dan kurangnya tenaga

  • 5

    kependidikan yang ahli dibidang perpustakaan sehingga koleksi yang sudah

    dimiliki kurang dapat didayagunakan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum

    secara maksimal. Begitu juga dengan perpustakaan sekolah yang terdapat di SMK

    Negeri 20 Jakarta. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai

    “Peran Layanan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses

    Pembelajaran di SMK Negeri 20 Jakarta”.

    B. Identifikasi Masalah

    Merujuk pada judul skripsi diatas maka dapatlah diidentifikasi beberapa

    masalah:

    1. Belum efektifnya pelayanan perpustakaan

    2. Kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan

    3. Lemahnya minat baca siswa

    4. Kurangnya promosi perpustakaan dalam menarik minat baca siswa

    5. Kurangnya tenaga kependidikan yang ahli dibidang perpustakaan

    6. Belum optimalnya guru yang memanfaatkan perpustakaan dalam proses

    pembelajaran

    7. Kurangnya variasi metode belajaran dalam proses pembelajaran

    C. Pembatasan Masalah

    Penelitian ini dibatasi pada permasalahan belum efektifnya layanan perpustakaan

    dan belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam menunjang

    proses pembelajaran.

    D. Perumusan Masalah

    Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan permasalahan

    penelitian yaitu bagaimana peran layanan perpustakaan sekolah dalam

    menunjang efektivitas proses pembelajaran.

    E. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang sejauh mana peran

    layanan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran.

  • 6

    F. Kegunaan Penelitian

    1. Sebagai masukan dalam meningkatkan manajemen perpustakaan.

    2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan para guru dalam meningkatkan

    kegiatan belajar mengajar.

    3. Agar peserta didik memahami pentingnya sebuah perpustakaan sekolah.

    4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat sekolah

  • 7

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Perpustakaan Sekolah

    1. Pengertian

    Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau

    lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa

    buku-buku (non book material) yang diatur secara sistematis

    menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber

    informasi oleh setiap pemakainya.10

    Sedangkan menurut Darmono perpustakaan adalah salah satu unit

    kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan,

    mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sisitematis

    untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus

    sebagai sarana belajar yang menyenangkan.11

    Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar

    terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya

    pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang

    bertanggungjawab.12 Menurut Bafadal perpustakaan sekolah adalah

    kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku (non book

    material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang

    sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses

    belajar mengajar di sekolah13

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

    perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dalam dunia

    pendidikan yang mengelola koleksi karyatulis, karya cetak, dan

    karya rekamyang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu

    10 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. h. 3 11 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

    Jakarta: Grasindo, 2007. h. 3 12IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, h. 6 (http://www.

    ifla.org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm) 13 Bafadal, op. Ci., h. 5

  • 8

    sehingga dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan

    tugas-tugas dalam proses belajar mengajar di sekolah.

    2. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah

    Sebuah perpustakaan sekolah menengah atas/madrasah aliyah

    bertujuan mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi

    informasi, bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik, dan tenaga

    kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional

    melalui penyediaan sumber belajar.14

    Perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun

    informasi, menumbuhkan minat baca, serta membantu

    perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir. Sebuah

    perpustakaan sekolah tidak hanya mengumpulkan dan menyimpan

    bahan-bahan pustaka, akan tetapi juga diharapkan dapat membantu

    murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses

    belajar mengajar. Selain itu perpustakaan sekolah harus memberikan

    bekal kepada siswa berupa keterampilan belajar sepanjang hidup,

    mengembangkan imajinasi mereka sehingga memungkinkan mereka

    hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.15 Oleh karena

    itu seluruh bahan pustaka yang dikumpulkan dan disimpan oleh

    perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses pembelajaran.

    Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar

    membantu pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.

    Secara rinci manfaat perpustakaan sekolah baik yang

    diselenggarakan di sekolah dasar maupun menengah adalah sebagai

    berikut:

    a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.

    b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.

    14Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah

    Atas/Madrasah Aliyah, Jakarta: PNRI, 2011, h. 7 15 Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta:

    Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 33

  • 9

    c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

    d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

    e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.

    f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke-arah tanggungjawab.

    g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

    h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru dalam menemukan sumber-sumber pengajaran.

    i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.16

    Dari kesembilan manfaat perpustakaan sekolah yang telah

    diuraikan diatas dapat dilihat bahwa perpustakaan sekolah dapat

    membantu guru dan murid-murid dalam menyelesaikan tugasnya,

    dengan demikian perpustakaan sekolah mempunyai peran yang

    sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran.

    3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

    Tugas pokok dan fungsi perpustakaan sekolah perlu dirumuskan

    dengan baik agar dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan dan

    pengembangan perpustakaan.17 Sebuah perpustakaan sekolah

    memiliki tiga tugas/kegiatan utama yaitu:

    a. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus bahan koleksi

    atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja.

    b. Mengolah sumber informasi yang telah dihimpun dengan menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan

    tersebut datang ke perpustakaan sampai siap untik disajikan

    atau dilayankan kepada para pengguna.

    c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan

    kepentingan-nya yang berbeda satu dengan yang lainnya.18

    16 Bafadal, op. Cit., h. 5 17 Rizal, op. Cit., h. 34 18 Pawit M, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana, 2007, h.

    7

  • 10

    Dari ketiga tugas atau kegiatan utama pada perpustakaan sekolah

    yang telah diuraikan dapat disimpulkan tugas pokoknya

    perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan dengan

    menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum

    sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lain yang kemudian

    disusun berdasarkan tata cara yang telah ditentukan sehingga dapat

    memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang

    dibutuhkannya. Tujuan dari ketiga tugas pokok perpustakaan

    sekolah adalah untuk menunjang proses pembelajaran agar

    berlangsung lancar dan berhasil baik.

    Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar, hal tersebut dapat

    ditinjau secara umum sebab kegiatan yang paling terlihat pada setiap

    kunjungan murid-murid adalah belajar, baik belajar masalah-

    masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang

    disampaikan di kelas, maupun buku-buku lain yang ada kaitannya

    dengan mata pelajaran atau bahkan ada juga murid yang

    mengunjungi perpustakaan hanya sekedar untuk mengisi waktu

    senggangnya yang sifatnya rekreatif. Berikut beberapa fungsi

    perpustakaan sekolah menurut ibrahim bafadal.

    a. Fungsi Edukatif Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku yang

    sesuai dengan kurikulum sekolah baik buku-buku fiksi maupun

    non fiksi yang dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di

    sekolah, dengan adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan

    murid-murid belajar mandiri. Dengan demikian perpustakaan

    sekolah dapat dikatakan memiliki fungsi edukatif.

    b. Fungsi Informatif Selain menyediakan bahan pustaka yang berupa buku,

    perpustakaan juga menyediakan bahan-bahan yang bukan

    berupa buku (non book material) seperti majalah, buletin, surat

    kabar, pamflet, kliping, peta, dan dilengkapi dengan alat-alat

    pandang-dengar seperti televisi, radio, projektor, dan

    sebagainya yang nantinya akan memberikan informasi atau

    keterangan yang diperlukan oleh para pengguna perpustakaan.

    c. Fungsi Tanggungjawab Administratif

  • 11

    Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan

    sekolah, seperti pencatatan peminjaman dan pengembalian buku

    oleh pustakawan, adanya tata tertib perpustakaan yang nantinya

    akan mendidik para pengguna perpustakaan kearah

    tanggungjawab serta membiasakan para peng-guna dalam

    bertindak dan bersikap secara administratif.

    d. Fungsi Riset Perpustakaan menyediakan banyak bahan pustaka baik berupa

    buku maupun yang bukan berupa buku. Tersedianya bahan

    pustaka yang lengkap akan membuat murid-murid dan guru-

    guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau

    keterangan-keterangan yang diperlukan dengan memanfaatkan

    bahan-bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah.

    e. Fungsi Rekreatif Fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat

    dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada

    waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel,

    roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.19

    Dari kelima fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa

    perpustakaan tidak hanya harus memiliki koleksi yang lengkap dan

    relevan dengan kurikulum sekolah yang bersangkutan agar bisa

    berfungsi sebagaimana mestinya tetapi juga perlu adanya sarana dan

    prasarana yang memadai serta petugas yang mempunyai

    kemampuan, pengalaman, dan keterampilan agar dapat mengelola

    perpustakaan dengan baik.

    4. Sistem Layanan Perpustakaan

    Sistem layanan perpustakaan merupakan salah satu bagian dari

    rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang

    lainnya. Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam

    yaitu layanan tertutup (Closed Access System) dan sistem layanan

    terbuka (Open Access System). Pengelompokan ini didasarkan pada

    kebebasan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna

    perpustakaan dalam menemukan koleksi yang dimiliki

    19 Bafadal, op. Cit., h. 6

  • 12

    perpustakaan.20 Berikut ini adalah uraian mengenai sistem layanan

    perpustakaan.

    a. Layanan Sistem Tertutup

    Layanan sistem tertutup merupakan sistem layanan

    perpustakaan yang tidak memperbolehkan para pengguna

    perpustakaan mencari dan menelusuri sendiri bahan pustaka

    yang dibutuhkan dari perpustakaan.21 Layanan sistem tertutup

    ini dapat meminimalisir risiko kehilangan bahan pustaka,

    karena para pengguna perpustakaan tidak dapat mencari dan

    menelusuri sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan sehingga

    para pengguna tidak dapat leluasa dalam menggunakan koleksi

    (bahan pustaka) yang dimiliki oleh perpustakaan.

    b. Layanan Sistem Terbuka

    Layanan sistem terbuka merupakan sistem layanan yang

    memperbolehkan para pengguna memilih, menemukan dan

    mengambil sendiri secara langsung bahan pustaka yang

    dibutuhkann dari jajaran koleksi perpustakaan.22 Layanan

    sistem terbuka ini merupakan sistem layanan yang membuat

    para pengguna perpustakaan dapat leluasa dalam menggunakan

    koleksi (bahan pustaka) yang dimiliki oleh perpustakaan.

    Dari kedua sistem layanan tersebut masing-masing memiliki

    kekurangan dan kelebihan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu

    memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna

    perpustakaan. Seperti pada sistem layanan terbuka, resiko

    kehilangan buku besar, namun para pengguna perpustakaan lebih

    leluasa dalam menggunakan koleksi. Hal tersebut berbanding

    terbalik dengan sistem layanan tertutup, dimana para pengguna

    perpustakaan tidak dapat mencari dan menemukan koleksi yang

    20 Darmono, op. Cit., h. 167. 21 Rizal, op. Cit., h. 103 22Darmono, op. Cit., h. 170

  • 13

    dibutuhkan secara mandiri melainkan butuh bantuan pustakawan

    untuk mendapatkan koleksi yang dibutuhkan, akan tetapi hal

    tersebut dapat meminimalisir resiko kehilangan koleksi yang

    dimiliki oleh perpustakaan.

    5. Jenis Layanan Perpustakaan

    Sebagai sebuah unit kerja, perpustakaan terdiri dari beberapa

    bagian seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka,

    dan bagian layanan bahan pustaka. Bagian layanan merupakan ujung

    tombak jasa perpustakaan karena bagian layanan behubungan secara

    langsung dengan pengguna perpustakaan.

    Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu kewaktu.

    Hal tersebut sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia

    terhadap informasi yang terus meningkat. Untuk melaksanakan

    tugasnya dengan baik yaitu memenuhi kebutuhan informasi bagi

    para pengguna, maka secara garis besar perpustakaan memiliki

    empat jenis layanan, yaitu layanan baca ditempat, layanan sirkulasi,

    layanan referensi, dan layanan teknologi informasi dan

    komunikasi.23 Berikut ini adalah uraian jenis layanan perpustakaan

    yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan sekolah

    menengah atas/madrasah aliyah.

    a. Layanan ruang baca

    Layanan ruang baca, dimana layanan tersebut diberikan oleh

    perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan

    membaca di perpustakaan.24 Dalam layanan ini perpustakaan

    menyediakan tempat untuk membaca bagi para pengguna

    perpustakaan yang tidak ingin meminjam bahan pustaka,

    melainkan hanya memanfaatkannya di perpustakaan.

    b. Layanan sirkulasi 23 Perpustakaan Nasional RI, op. Cit., h. 4 24 Darmono, op. Cit., h. 172

  • 14

    Layanan sirkulasi adalah suatu kegiatan yang melayani

    peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.25 Tugas pokok

    bagian sirkulasi adalah melayani para pengguna yang akan

    meminjam dan mengembalikan bahan pustaka yang ada di

    perpustakaan.

    c. Layanan referensi

    Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan yang diberikan

    kepada para pengguna perpustakaan yang berhubungan dengan

    pelayanan pemberian informasi dan bimbingan belajar.26 Dalam

    pelayanan ini petugas perpustakaan memberikan informasi

    kepada para pengguna mengenai keberadaan koleksi referensi di

    perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori,

    buku tahunan, dan lain-lain. Selain itu petugas perpustakaan

    juga memberikan layanan bimbingan belajar kepada para

    pengguna perpustakaan.

    d. Layanan teknologi informasi dan komunikasi

    Layanan teknologi informasi dan komunikasi adalah kegiatan

    pelayanan yang diberikan kepada para pengguna dengan

    mengimplementasikan TIK (teknologi informasi dan

    komunikasi) secara terpadu guna mencapai layanan prima.27

    Dalam kegiatan layanan ini perpustakaan menggunakan layanan

    yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna

    memaksimalkan layanan yang diberikan kepada para pengguna,

    misalnya pengelolaan koleksi, pengolahan bahan pustaka,

    sistem sirkulasi dan informasi berbasis web serta penelusuran

    bahan pustaka dan sebagainya.

    25 Ibid., h. 174 26Bafadal, op. Cit., h. 133 27I Putu Suhartika, Implementasi Teknologi Informasi Sebagai Usaha Peningkatan Mutu

    Layanan Perpustakaan, Majalah Online Visi Pustaka Vol.6 No.2-Desember 2004. h.3

  • 15

    Dari uraian jenis layanan perpustakaan diatas dapat disimpulkan

    bahwa perpustakaan sekolah harus mampu menyediakan ruang baca,

    pengaturan sirkulasi yang baik, penyedian referensi yang sesuai

    dengan kurikulum, serta mampu mengimplementasikan teknologi

    informasi dan komunikasi yang baik. Dengan adanya ke-empat

    layanan tersebut akan membantu siswa-siswa dan guru-guru dalam

    mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

    tugasnya.

    6. Asas Layanan Perpustakaan

    Layanan perpustakaan bertumpu pada landasan pemikiran untuk

    apa layanan diberikan, kepada siapa layanan diberikan, dalam situasi

    lingkungan bagaimana layanan perpustakaan tersebut diberikan,

    serta strategi apakah yang digunakan dalam memberikan layanan

    tersebut.28 oleh karena itu kegiatan layanan pada perpustakaan

    sekolah perlu memperhatikan asas layanan perpustakaan sebagai

    berikut:

    a. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan.

    b. Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata, dan tidak memandang pemakai perpustakaan secara individual.

    c. Memiliki aturan yang jelas dengan tujuan mengoptimalkan fungsi layanan.

    d. Pelaksanaan layanan administrasi mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan.29

    Asas layanan perpustakaan yang dikemukaan Darmono

    sebagaimana dijelaskan diatas sejalan dengan Undang-undang

    Nomor 43 Tahun 2007 BAB V ayat 1 yang menjelaskan “layanan

    perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi

    kepentingan pemustaka.”30

    28 Darmono, op. Cit., h. 166 29Ibid., h. 166 30BPKP, Undang-undang No 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanBAB V Ayat 1, h. 10

    (http://bpkp.go.id)

    http://bpkp.go.id/

  • 16

    Asas diatas merupakan dasar bagi perpustakaan dalam

    mempersiapkan kegiatan layanan kepada para pengguna

    perpustakaan yang mem-perhatikan dan berorientasi kepada para

    pengguna perpustakaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

    layanan perpustakaan sangat memprioritaskan kebutuhan dan

    kepentingan para pengguna perpustakaan agar fungsi perpustakaan

    dapat bejalan secara maksimal.

    B. Proses Pembelajaran

    1. Pengertian Belajar

    Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

    sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

    pendidikan. Menurut Slameto belajar ialah suatu proses yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

    laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.31

    Menurut Muhibbin belajar merupakan tahapan perubahan

    seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

    pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

    proses kognitif.32Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

    individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungan. 33

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan belajar

    merupakan proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu

    menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa sebagai hasil dari

    interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif .

    31 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta,

    2010, h. 2. 32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja

    Rosda Karya, 2013, h. 90. 33 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2004,

    h.128.

  • 17

    2. Komponen-komponen Pembelajaran

    Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, proses

    perubahan tingkah laku dalam diri seseorang tidak dapat dilihat,

    akan tetapi untuk mengetahui seseorang telah belajar atau belum

    dapat membandingkan kondisi sebelum dan sesudah proses

    pembelajaran. Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik

    apabila tidak didukung dengan komponen-komponen dalam

    pembelajaran. Dengan adanya komponen pembelajaran diharapkan

    adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa ke arah yang positif.

    Sistem proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang

    satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi Adapun

    komponen-komponen pembelajaran menurut Wina Sanjaya yaitu:

    (1) Tujuan, (2) Isi atau materi pelajaran, (3) Metode atau strategi

    pembelajaran, (4) Alat dan sumber, serta (5) Evaluasi.34

    Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan dalam proses

    pembelajaran, maka perlu diperhatikan kelima komponen-

    komponen pembelajaran tersebut. karena antara proses pembelajaran

    dengan komponen pembelajaran saling berkaitan dan membutuhkan.

    3. Prinsip-prinsip Belajar

    Prinsip belajar merupakan landasan berpikir dan sumber

    motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik

    antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya mencapai hasil

    yang diinginkan. Dalam hal ini terdapat dua prinsip belajar yang

    ditinjau dari aspek hakikat belajar dan syarat keberhasilan belajar.

    a. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

    menurut perkembangannya.

    2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.

    3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian satu dengan pengertian yang lain) sehingga

    34Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

    Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h. 204.

  • 18

    mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang

    diberikanmenimbulkan respons yang diharapkan.

    b. Syarat keberhasilan belajar 1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa

    dapat belajar dengan tenang.

    2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.35

    Prinsip belajar dapat bermanfaat bagi guru untuk memberikan

    arahan pada siswa agar dapat berperan aktif dalam proses

    pembelajaran. Prinsip belajar dapat dijadikan pegangan bagi guru

    dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga akan membantu

    meningkatkan kefektifan proses pembelajaran dan dapat mencapai

    tujuan pembelajaran.

    4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

    Kemampuan belajar peserta didik sangat menentukan

    keberhasilannya dalam proses belajar. Didalam proses belajar

    tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain:

    a. Faktor intern siswa Faktor intern (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan

    jasmani dan rohani siswa meliputi gangguan atau

    kekurangmampuan psikofisik siswa, yakni; yang bersifat

    kognitif (ranah cipta), antara lain seperti kapasitas

    intelektual/intelegensi siswa; yang bersifat afektif (ranah rasa),

    antara lain seperti labilnya emosi dan sikap; yang bersikap

    psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-

    alat indera pengelihatan dan pendengar (mata dan telinga).

    b. Faktor ekstern siswa Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi

    lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar

    siswa. Yang termasuk faktor ini ialah lingkungan keluarga,

    lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.

    35 Ibid., h 27.

  • 19

    c. Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa

    yang mliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

    melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.36

    Apabila faktor-faktor yang mendukung belajar positif akan

    menyebabkan hasil belajar yang positif pula, sebaliknya jika

    faktoryang mendukung belajar negatif akan menyebabkan hasil

    belajar yang buruk pula. Untuk itu guru perlu melakukan stimulus

    sebelum memulai pelajaran agar siswa mempunyai faktor-faktor

    belajar yang positif yang nantinya akan menyebabkan hasil belajar

    yang baik.

    C. Pengaruh Layanan Perpustakaan Terhadap Efektivitas Proses

    Pembelajaran

    Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam segala bidang.

    Informasi merupakan data yang telah diberi konteks, dengan demikian

    informasi dapat dikatakan sebagai pengetahuan. Konsekuensi dari

    perkembangan zaman dalam menghadapi era globalisasi adalah

    tuntutan bagi perpustakaan untuk selalu berkembang pula

    mengikutinya dengan upaya memberikan layanan terbaik bagi

    pengguna. Perkembangan yang tampak sekarang mulai digalakkannya

    perpustakaan digital, dan aksesnya perlu media yang bernama

    komputer.37

    Tujuan akhir sebuah perpustakaan tidak hanya mengumpulkan

    buku atau koleksi lainnya. Jika koleksi yang dimiliki belum

    dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka keberadaan perpustakaan

    kurang bermanfaat. Bagian layanan merupakan ujung tombak jasa

    perpustakaan karena bagian layanan behubungan secara langsung

    dengan pengguna perpustakaan. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan

    pelayanan guna menumbuhkan minat dan gairah baca. Dengan

    36 Muhibbin, op. Cit., h. 129. 37 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. h, 38.

  • 20

    demikian apabila layanan berjalan dengan baik, maka citra

    perpustakaan dapat dijaga dengan baik oleh pengguna perpustakaan.

    Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, perpustakaan sekolah

    mempunyai sumbangan yang sangat berharga dalam menunjang proses

    pembelajaran di sekolah. Melalui berbagai layanan yang ada di

    perpustakaan sekolah, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung

    baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar.

    Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

    merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya

    pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana

    proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.38

    Minarti menyatakan bahwa “proses pembelajaran yang efektif

    semestinya menumbuhkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingin tahuan,

    dan eksperimentasi-eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-

    kemungkinan baru (meskipun hasilnya keliru), memberikan

    keterbukaan terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, menumbuhkan

    demokrasi, dan memberikan toleransi pada kekeliruan-kekeliruan

    akibat kreativitas berpikir.”39

    Dengan demikian seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif agar

    anak didik memperoleh pengalaman belajar yang luas. Hal tersebut

    sesuai dengan pernyataan Mulyasa bahwa “guru dituntut tidak hanya

    mendayagunakan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah (apalagi

    hanya membaca buku ajar) tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai

    sumber belajar, seperti majalah, surat kabar, dan internet.”40

    Kegiatan belajar mengajar seharusnya tidak terpaku di dalam kelas

    saja, guru dapat memanfaatkan seluruh sarana dan prasaana yang telah

    disediakan oleh pihak sekolah, seperti perpustakaan. Dengan mengajak

    siswa belajar di perpustakaan akan menambah pengalaman belajar

    siswa, misalnya dengan memberikan tugas kepada siswa dan siswa

    diminta mencari informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

    yang diberikan di perpustakaan sekolah. secara tidak langsung hal

    38Abu, op. Cit., h. 125. 39Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,

    Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2011. h. 170. 40 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

    Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 177

  • 21

    tersebut akan menumbuhkan minat baca pada siswa yang pada

    akhirnya akan membuat mereka mendapatkan pengetahuan lebih

    banyak dibandingkan hanya sekedar mendengarkan guru ceramah di

    dalam kelas.

    D. Penelitian Yang Relevan

    Di bawah ini dikemukakan beberapa hasil penelitian yang relevan

    dengan penelitian ini, antara lain:

    Hasil penelitian mengenai perpustakaan sekolah yang dilakukan oleh

    Siti Nuriyah dalam skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta (2007) dengan judul “Peranan Perpustakaan

    Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MTSN 1 Jakarta”

    menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara peranan

    perpustakaan sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan. Hubungan

    yang dimaksud adalah semakin tinggi efektivitas pengelolaan

    perpustakaan maka semakin tinggi pula mutu pendidikan di sekolah.

    Hasil penelitian mengenai perpustakaan sekolah yang dilakukan oleh

    M. Habib Masturi dalam skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta (2011) dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan

    Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa” menunjukan

    bahwa terdapat hubungan yang positif antara pemanfaatan

    perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang

    dimaksud adalah semakin tinggi pemanfaatanperpustakaan sekolah

    oleh siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar siswa.

  • 22

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 20 Jakarta yang berlokasi di Jl.

    Melati No. 24 Cilandak Jakarta Selatan. Waktu penelitian dimulai dari bulan

    November tahun 2014 s/d Mei tahun 2015 dengan rincian jadwal sebagai berikut:

    No Jenis Kegiatan Nov Des Jan Feb Ma Apr Mei

    1. Observasi Awal

    2. Izin Penelitian

    3. Penulisan Bab I,II, dan III

    4. Pelaksanaan Penelitian

    5. Penyusunan Laporan

    B. Metode Penelitian

    Metode penelitian merupakan merupakan pendekatan dan strategi yang

    dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan

    kualitatif untuk mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang

    secara alami dan nyata terjadi di lingkungan objek penelitian.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang signifikan dalam penelitian ini, digunakan

    teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:

    1. Observasi, teknik ini digunakan untuk mendata situasi dan kondisi proses

    layanan perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran. Melalui

    pengamatan langsung diperoleh gambaran secara umum mengenai mata

    pelajaran apa saja yang menggunakan perpustakaan sekolah dalam proses

    pembelajaran, sistem layanan yang digunakan oleh perpustakaan serta

    jenis layanan perpustakaan, seperti menyediakan ruang baca, adanya

    layanan sirkulasi, menyediakan layanan referensi, serta mengaplikasikan

  • 23

    layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna menunjang

    proses pembelajaran di sekolah.

    2. Wawancara, dalam hal ini wawancara dilakukan dengan tenaga

    kependidikan dibidang perpustakaan untuk memperoleh informasi

    mengenai kegiatan perpustakaan sekolah. Dalam metode wawancara

    digunakan pedoman wawancara untuk memudahkan pelaksanaannya agar

    sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara

    sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Pedoman Wawancara

    Interviewee Dimensi Indikator

    Pustakawan SMKN

    20 Jakarta

    Layanan

    Perpustakaan

    Sekolah

    1. Kondisi

    2. Layanan Baca

    Ditempat

    3. Layanan Sirkulasi

    4. Layanan Referensi

    5. Layanan TIK

    Guru Matapelajaran

    PKn.

    Penggunaan

    Perpustakaan

    Dalam Proses

    Pembelajaran

    1. Minat siswa

    2. Kesan terhadap proses

    3. Kesan terhadap hasil

    belajar

    4. Kesan terhadap

    layanan perpustakaan

    sekolah

    3. Kuesioner, dalam hal ini yang menjadi responden adalah seluruh siswa

    kelas XII yang telah mengalami proses pembelajaran dengan

    memanfaatkan perpustakaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh

    informasi dari responden tentang pendapat pribadinya, atau hal-hal yang

    diketahui responden tentang peran perpustakaan dalam menunjang proses

    pembelajaran dengan 5 pilihan alternatif jawaban bagi responden, yaitu:

  • 24

    sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

    kuesioner ini digunakan untuk memperkuat hasil penelitian.

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

    Variabel Dimensi Indikator Butir

    Jumlah

    Soal

    Layanan

    Perpustakaan

    Sekolah

    1. Kondisi

    2. Layanan Baca

    Ditempat

    3. Layanan

    Sirkulasi

    4. Layanan

    Referensi

    1.1. Keadaan Buku

    1.2. Suasana

    Perpustakaan

    1.3. Penerapan tata

    tertib

    perpustakaan

    2.1. Kenyamanan

    3.1. Layanan

    peminjaman

    koleksi

    3.2. Layanan

    pengembalian

    koleksi

    3.3. Sikap

    pustakawan

    dalam

    memberikan

    layanan

    4.1 Kemudahan

    menemukan

    2,3

    4,5,6,7

    8,9,10

    11,12

    13,14,15

    16.17

    18,19

    19,20,

    22

    2

    4

    3

    2

    3

    2

    2

    3

  • 25

    5. Layanan TIK

    koleksi

    4.2 Penyediaan

    berbagai macam

    koleksi

    5.1 Kemudahan

    akses

    5.2 Kememadaian

    Sarana

    1, 23

    24,25

    26,27

    2

    2

    2

    Penggunaan

    Perpustakaan

    Dalam Proses

    Pembelajaran

    1. Kesan Siswa

    1.1.Minat siswa

    1.2.Kesan terhadap

    proses

    1.3.Kesan terhadap

    guru

    1.4.Kesan terhadap

    hasil belajar

    28,29

    30,31

    32,33,34

    ,35

    36,37

    2

    2

    4

    2

    Jumlah 37

    4. Studi dokumen, studi dokumen dilakukan untuk memperoleh data

    mengenai peran layanan perpustakaan yang disusun pada lembaran-

    lembaran kegiatan administrasi perpustakaan, tata tertib perpustakaan,

    profil sekolah, dll.

    D. Teknik Analisa Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

    model Miles dan Huberman. Adapun teknik ini memiliki tiga alur kegiatan

    yaitu :

    1. Reduksi Data

    Dalam penelitian ini peneliti mereduksi data yang diperoleh pada

    waktu penelitian dengan cara memilah, menyederhanakan dan

    memfokuskan data tersebut sehingga diperoleh data penting yang

  • 26

    diperlukan saja. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang

    lebih dalam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk

    menemukan kembali data tersebut jika diperlukan.

    2. Penyajian Data

    Dalam penelitian ini penelitian ini data yang disajikan berupa

    gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian.

    Adapun data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar,

    serta teks naratif. Tujuan penyajian data ini adalah untuk mempermudah

    dalam memahami data atau informasi.

    3. Penarikan Kesimpulan

    Dalam kegiatan ini dilakukan pencocokan kembali terhadap semua

    data. Apakah semua data telah tercakup dalam kegiatan analisis dan

    intepretasi data, apakah penafsiran yang dilakukan sesuai, apakah perlu

    adanya konfirmasi ulang pada sumber data atau informasi, apakah perlu

    perbaikan format tafsiran atau perlu data pendukung untuk memperkuat.

    Adapun kesimpulan akhir berupa laporan tentang kondisi lapangan

    berkaitan dengan sejauhmana peran layanan perpustakaan dalam

    menunjang proses pembelajaran. Kemudian hasilnya akan menjadi suatu

    rekomendasi dan keputusan (judgment) dari penelitian ini.

    Data yang diperoleh menggunakan alat pengumpulan data dengan teknik

    dokumentasi akan dicocokkan dengan wawancara kepada sumber data

    yang bersangkutan. Setelah itu angket dan observasi digunakan sebagai

    keterangan untuk memperkuat analisis hasil penelitian.

    E. Uji Keabsahan Data

    Dalam melakukan analisis data juga diperlukan teknik pengecekan data.

    Adapun peneliti menggunakan teknik Triangulasi dalam mengecek keabsahan

    data. Triangulasi merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data. Tujuan teknik

    ini adalah untuk melakukan pendekatan terhadap apa yang telah ditemukan.

    Adapun beberapa langkah yang dilakukan adalah

  • 27

    1. Triangulasi Sumber

    Triangulasi sumber merupakan pengecekan dengan membandingkan

    antara data yang diperoleh dengan sumber informasi. Dalam penelitian

    ini akan dilakukan (member Check) yaitu meminta kesepakatan dari

    sumber data terhadap hasil data yang diperoleh untuk menyamakan

    informasi agar data yang diperoleh valid.

    2. Triangulasi Teknik

    Triangulasi teknik untuk menguji kredibitas data dilakukan dengan cara

    mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Pada

    Penelitian ini peneliti akan membandingkan data yang diperoleh melalui

    wawancara dengan hasil observasi dan kajian dokumentasi.

    3. Triangulasi Waktu

    Teknik ini akan dilakukan dengan menanyakan kembali beberapa data

    yang telah diperoleh namun menghasilkan kesimpulkan yang berbeda.

    Maka akan dilakukan teknik triagulasi waktu yaitu pengecekan kembali

    terhadap data pada situasi yang berbeda.

    Dengan melakukan teknik triangulasi diharapkan peneliti mampu

    membandingkan antara keadaan yang ada di lapangan dengan data dan sumber

    yang diperoleh. Dengan demikian peneliti akan mendapatkan data yang lebih

    konsisten dan tuntas dengan pemahaman secara utuh dan kredibel.

  • 28

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum SMK Negeri 20 Jakarta

    1. Profil SMK Negeri 20 Jakarta

    SMK Negeri 20 yangberlokasi di Jl. Melati No. 24 Cilandak Jakarta

    Selatan didirikan pada tahun 1969 oleh Dewan Guru SMEA Negeri 4

    Jakarta dengan nama SMEA 4 Filial, dengan kepala Sekolah pertama

    Drs.Sucahyo. Pada awal berdiri SMEA 4 Negeri Filial masih menumpang

    di gedung sekolah YAPENKA Komplek P dan K Cipete Selatan. Dalam

    perkembangan selanjutnya pada tahun 1970 SMEA 4 Filial ini diresmikan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi SMEA Negeri 12

    berdasarkan SK Mendikbud No.99/UU U3/1969 tanggal 02 Juni 1969

    dengan NSS.No.341016307011.

    Kemudian pada tahun 1973 SMEA Negeri 12 pindah ke gedung baru

    (ex SD Inpres ) yang terletak di jalan Melati 24 Cilandak Barat, Jakarta

    Selatan yang sekarang ini di tempati. Berdasarkan SK Mendikbud

    No.036/o/1997 tanggal 7 maret 1997, SMEA Negeri 12 berubah nama

    menjadi SMK Negeri 20 Jakarta.

    Pada awal pertumbuhannya SMK Negeri 20 Jakarta memiliki 2

    rombongan belajar dengan jumlah siswa 90 orang siswa dengan memiliki

    2 program studi, yakni Program Akuntansi dan Ketatausahaan. Selama

    kurun waktu 38 tahun pengabdiannya, kini berkembang menjadi 22

    rombongan belajar dengan 4 kompetensi keahlian, yaitu : Kompetensi

    Keahlian Akuntansi, Kompetensi Keahlian Perbankan Syariah,

    Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan Kompetensi Keahlian

    Pemasaran.41

    41 SMKN 20 Jakarta, Profil SMK Negeri 20 Jakarta ,( http://www.smkn20jkt.sch.id) diakses pada

    15 Juni 2015 Pada pukul 08.30

  • 29

    2. Visi dan Misi SMK Negeri 20 Jakarta

    Visi : Menghasilkan Tamatan SMK Negeri 20 Jakarta Yang Mandiri

    Dan Kompetitif Dalam Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen

    Misi : a. Membentuk peserta didik yang memiliki moralitas baik,

    kuat dalam IMTAQ dan terampil dalam IPTEK.

    b. Membentuk peserta didik yang memiliki etos belajar dan

    etos kerja yang tinggi.

    c. Membentuk peserta didik yang kreatif, mampu beradaptasi

    dengan perkembangan kebutuhan pasar.42

    3. Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta

    Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta merupakan tempat atausumber

    belajar bagi seluruh warga sekolah. Saat ini Perpustakaan SMK Negeri 20

    Jakarta memiliki berbagai jenis koleksi mulai dari bahan cetak kurang lebih

    3000 exemplar buku, yang terdiri dari buku referensi berbahasa

    Inggris/Indonesia, buku-buku pelajaran/paket/modul, buku-buku bacaan fiksi

    dan non fiksi, majalah, koran, kliping, karya tulis, dan bank soal. Sedangkan

    untuk koleksi digital seperti e-book, CD-ROM, CD, VCD dan DVD. Saat ini

    perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta juga menyediakan fasilitas

    perpustakaan digital yang dapat diakses setiap hari selama 24 jam dengan

    mengunjungi situs kami di http://library.smkn20jkt.sch.id. untuk dapat

    melakukan peminjaman koleksi perpustakaan kami, anda harus terlebih

    dahulu menjadi anggota perpustakaan.43

    4. Visi dan Misi Perpustakaan

    Visi : Menjadikan Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta sebagai

    tempat yang menyenangkan untuk menambah pengetahuan

    dan wawasan.

    Misi : a. Membantu tercapainya tujuan pembelajaran SMK

    Negeri 20 Jakarta

    42 Ibid., Visi dan Misi SMK Negeri 20 Jakarta 43 SMKN 20 Jakarta, Digital Library, (http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php) diakses pada 15

    Juni 2015 pada pukul 08.40

    http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php

  • 30

    b. Membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan

    bahan bacaan yang diperlukan.

    c. Membantu siswa dalam menumbuhkan minat baca

    dengan melengkapi buku-buku bahan bacaan.44

    5. Koleksi Perpustakaan

    Koleksi (bahan pustaka) yang dimiliki perpustakan sekolah haruslah

    menunjang kegiatan belajar mengajar, agar dapat membantu para guru dan

    siswa dalam menyelesaikan tugasnya selama proses pembelajaran. Dengan

    demikian, pihak sekolah senantiasa memperbaharui koleksi (bahan

    pustaka) sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal ini

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta memiliki 2 jenis koleksi (bahan pustaka),

    yakni koleksi (bahan pustaka) yang berupa buku dan koleksi (bahan

    pustaka) digital.

    a. Koleksi Buku

    Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Memiliki 3363 buku cetak yang terdiri

    dari berbagai macam klasifikasi yang berkaitan dengan mata pelajaran

    Sekolah Menengah Kejuruan. Berikut rincian koleksi buku yang dimiliki

    oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta.

    Tabel 4.1

    Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta45

    Dewey Decimal

    Classification (DDC)

    Perolehan Pustaka

    Jumlah Hadiah Beli

    Sumbangan

    Dinas Dikmen

    000 (Karya umum ) 39 1 153 193

    100 (Filsafat dan

    psikologi) 19 0 76 103

    200 (Agama) 78 7 507 624

    44 Dokumen Perpustakaan Sekolah, Visi dan Misi Perpustakaan 45 Dokumen Perpustakaan Sekolah, Koleksi Buku Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Tahun 2015

  • 31

    300 (Ilmu-ilmu sosial) 157 0 597 764

    400 (Bahasa) 19 3 54 76

    500 (Ilmu-ilmu alam

    dan matematika) 14 3 495 512

    600 (Teknologi dan

    ilmu-ilmu

    terapan)

    133 3 306 442

    700 (Kesenian,

    hiburan dan olah

    raga)

    61 8 87 156

    800 (Kesusastraan) 254 16 31 301

    900 (Geografi dan

    sejarah) 45 3 139 187

    JUMLAH 819 84 2445 3363

    b. Koleksi Digital

    Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Memiliki 2251koleksi bukan berupa

    buku (non book material) atau yang lebih sering disebut dengan koleksi

    digital yang terdiri dari e-book, video interaktif, dan animasi pembelajara

    dari berbagai macam klasifikasi yang berkaitan dengan matapelajaran

    Sekolah Menengah Kejuruan. Berikut rincian koleksi digital yang dimiliki

    oleh perpustakaan SMKN 20 Jakarta.

    Tabel 4.246

    Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta

    No Jenis Jumlah Keterangan

    1 Ebook 702

    51 Matapelajaran 2 Animasi 785

    3 Video 764

    Jumlah 2251

    46 dokumen Perpustakaan Sekolah, Koleksi Digital Perpustakaan SMKN 20 Jakarta Tahun 2015

  • 32

    6. Layanan Perpustakaan

    Untuk memaksimalkan fungsi sebagai perpustakaan sekolah, Perpustakaan

    SMK Negeri 20 Jakarta memiliki beberapa jenis layanan, diantaranya adalah:

    a. Layanan Baca di Tempat

    Dimana perpustakaan SMKN 20 jakarta menyediakan ruang baca bagi

    para pengunjung perpustakaan yang ingin membaca di dalam

    perpustakaan.

    b. Layanan Sirkulasi

    Dalam layanan ini perpustakaan SMKN 20 Jakarta memberikan

    pelayanan bagi para pengunjung yang ingin meminjam dan

    mengembalikan buku.

    c. Layanan referensi

    Perpustakaan SMKN 20 jakarta juga menyediakan berbagai jenis

    referensi seperti kamus, ensiklopedia, buku tahunan, dan lain-lain. Juga

    diberikan layanan informasi bagi pengunjung perpustakaan yang

    kesulitan dalam menemukan koleksi yang dibutuhkannya.

    d. Layanan TIK

    Layanan teknologi informasi dan komunikasi juga disediakan oleh

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta. Yang menyediakan koleksi bukan

    berupa buku (non book material) atau yang biasa disebut dengan koleksi

    digital, hanya dengan mengakses situs perpustakaan di alamat

    http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php melalui perangkat komputer

    yang telah disediakan maupun perangkat komputer yang dimiliki masing-

    masing pengguna perpustakaan.47

    Adapun jam layanan perpustakaan sebagai berikut :

    47 Hasil wawancara dengan pustakawan SMK Negeri 20 Jakarta Pada Tanggal 22Juni

    2015.

    http://library.smkn20jkt.sch.id/index.php

  • 33

    Senin – Jum’at : 06.30 – 14.00 WIB

    Istirahat : 11.45 – 12.45 WIB

    Sabtu – Minggu : Libur48

    7. Rumusan dan Uraian Tugas Perpustakaan

    Untuk tercapainya visi dan misi perpustakaan perlu dirumuskan uraian

    tugas. Adapun rumusan dan uraian tugas yang akan dilaksanakan oleh

    perpustakaan SMKN 20 Jakartasecara ringkas adalah sebagai berikut:

    a. Mengadakan hubungan kerjasama dengan kepala sekolah dan staf.

    b. Membantu pelaksanaan realisasi pengadaan bahan pustaka

    c. Menyusun laporan realisasi pengadaan bahan pustaka

    d. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan pemakai.

    e. Bertanggung jawab atas pelayanan layanan.49

    Untuk lebih jelasnya rumusan dan uraian tugas perpustakaandapat

    dilihat pada lampiran 7.

    8. Inventaris Perpustakaan

    Sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan pembelajaran,

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta memiliki prasarana (inventaris)

    perpustakaan untuk mendukung tercapainya fungsi dan tujuan

    perpustakaan sebagaimana mestinya. Berikut rincian prasarana (inventaris)

    yang dimiliki perpustakaan SMKN 20 Jakarta.

    Tabel 4.3

    48 Op. Cit., Dokumen Perpustakaan Sekolah, Jadwal Layanan Perpustakaan 49 Ibid. Dokumen Perpustakaan Sekolah, Rumusan dan Uraian Tugas

  • 34

    Daftar Inventaris Perpustakaan SMKN 20 Jakarta50

    No Invertaris Jumlah

    Kondisi

    Baik Rusak

    Ringan

    Rusak

    Berat

    1 Meja baca

    perpustakaan

    1 Meja panjang

    berukuran 100 X

    225 cm

    1 - -

    2 Komputer 42 Unit 31 10 1

    3 Print HP laser

    Jet 1 Unit 1 - -

    4 AC Panasonic 4 Unit 2 - 2

    5 Kipas Gantung

    National 3 Unit 2 - 1

    6 Meja Petugas 2 Unit 2 - -

    7 Lemari buku

    referensi 2 Unit 2 - -

    8 Lemari buku

    klasifikasi

    dewey

    4 Unit 4 - -

    9 Lemari besi

    tempat

    penyimpanan

    alat

    1 Unit 1 - -

    10 Rak tempat

    penitipan tas 1 Unit - - 1

    11 Tempatsampah

    plastic kecil 1 Unit 1 - -

    12 Gantungan 1 Unit 1 - -

    50 Dokumen Perpustakaan Sekolah, Daftar Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMKN 20

    Jakarta Tahun 2015

  • 35

    Koran

    13 TV SHARP 32

    Inc. 1 Unit 1 - -

    14 Lampu Starlet 10 Pasang @ 20

    Unit 1 - -

    15 Mading papan

    informasi 1 Unit 1 - -

    16 Bunga plastik 8 Buah 8 - -

    17 Globe dunia 1 Buah 1 - -

    18 DVD Player

    Polytron 1 Unit 1 - -

    19 Meja baca 4 meja berukuran

    90 cm x 140cm 4 - -

    B. Pembahasan

    Perpustakaan merupakan sarana dalam menunjang proses belajar dan

    mengajar di sekolah guna tercapainya tujuan pendidikan. Sebagaimana yang

    telah diketahui tujuan dan manfaat perpustakaan bagi SMKN 20 Jakarta

    adalah untuk menunjang kegiatan belajar siswa, memfasilitasi para tenaga

    pendidik (guru) untuk mencari bahan referensi mengenai matapelajaran yang

    diampunya, dan untuk menambah minat baca para siswa.51 Fungsi edukatif

    yang terkandung dalam perpustakaan menggambarkan bahwa seluruh sarana

    dan prasarana yang ada di perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan

    layanan yang diberikan telah banyak membantu para pengguna perpustakaan

    sekolah untuk memperoleh pengetahuan yang tidak terbatas.

    Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta merupakan salah suatu unit kerja

    yang disediakan oleh pihak sekolah yang bertugas mengelola koleksi karya

    tulis, karya cetak, dan karya rekam yang diatur secara sistematis sehingga

    dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam

    proses belajar mengajar di sekolah. Sistem layanan yang digunakan adalah

    51 Op. Cit., Hasil Wawancara dengan pustakawan

  • 36

    sistem terbuka, dimana setiap pengguna perpustakaan sekolah dapat

    mengambil informasi yang dibutuhkan tanpa bantuan petugas perpustakaan.

    Perpustakaan SMK Negeri 20 Jakarta menyediakan empat jenis layanan,

    yakni layanan baca di tempat, layanan sirkulasi, layanan referensi dan

    layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana keempat layanan

    tersebut merupakan standar nasional perpustakaan yang harus dimiliki pada

    perpustakaan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah,Hanya saja dalam

    pelaksanaan keempat layanan tersebut belum dapat berjalan dengan optimal,

    hal tersebut karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.

    Sebagaimana yang dikatakan oleh pustakawan, “perpustakaan SMKN 20

    Jakarta telah berusaha semaksimal mungkin dalam melayani para pengguna

    perpustakaan, namun karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki

    membuat tersendatnya upaya pelayanan yang dilakukan sehingga pelayanan

    yang diberikan kurang maksimal”.52

    Dengan adanya keempat layanan tersebut diharapkan dapat membantu murid-

    murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar di

    sekolah. Akan tetapi dari 47 guru yang mengajar hanya 4 guru matapelajaran

    yang memanfaatkan perpustakaan sekolah dalam proses pembelajaran, namun

    yang sangat sering memanfaatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran

    adalah guru matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Untuk itu

    penelitian ini hanya berfokus pada matapelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan (PKn).

    Layanan perpustakaan di SMK Negeri 20 Jakarta yang sangat menunjang

    dalam proses pembelajaran adalah jenis layanan referensi, Dimana dalam

    layanan ini selain menyediakan berbagai macam koleksi baik koleksi buku

    maupun koleksi yang bukan berupa buku (non book material) petugas

    perpustakaan memberikan informasi kepada guru dan siswa mengenai

    keberadaan koleksi referensi di perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia,

    almanak, direktori, buku tahunan, dan lain-lain. Sehingga dapat memudahkan

    guru dan siswa dalam menemukan informasi yang dibutuhkan selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    52 Op. Cit., Hasil Wawancara

  • 37

    1. Layanan Baca Di Tempat

    Layanan baca di tempat merupakan layanan penyediaan ruang

    baca, dalam hal ini perpustakaan menyediakan tempat untuk membaca

    bagi para pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam bahan

    pustaka, melainkan hanya memanfaatkannya di perpustakaan.

    sebagaimana dikatakan oleh Darmono:

    “...Layanan ruang baca, dimana layanan tersebut diberikan oleh

    perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di

    perpustakaan...”53

    Pada umumnya perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah menyediakan

    ruang baca untuk menunjang layanan baca di tempat, dimulai dari

    ruangan, meja, kursi, pencahayaan ruangan, sampai sirkulasi udara

    diperhatikan, akan tetapi terbatasnya ruangan yang dimiliki

    perpustakaan menjadi salah satu kendala dalam memaksimalkan

    layanan baca di tempat. Sebagaimana yang dikatakan oleh pustakawan

    SMKN 20 Jakarta:

    “...untuk layanan baca di tempat, disediakan meja baca disertai

    kursinya, ruangan perpustakaan yang dilengkapi pendingin ruangan

    yang membuat para pengunjung perpustakaan merasa nyaman. Hanya

    saja adanya keterbatasan luas ruangan, sehingga layanan ini kurang

    maksimal jika perpustakaan sedang ramai pengunjung...”54

    Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pustakawan SMKN 20

    Jakarta, guru mata pelajaran yang menggunakan layanan baca di tempat

    dalam proses pembelajaran di sekolah pun menyatakan demikian,

    dimana terbatasnya ruangan membuat mobilitas dalam kegiatan belajar

    mengajar tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil

    observasi ruangan perpustakaan yang dilakukan. Ruangan yang sejuk,

    pencahayaan yang pas sangat nyaman untuk para pengunjung serta

    kursi dan meja yang disediakan tertata rapi, tetapi jumlah kursi dan

    meja tidak terlalu banyak, sehingga jika perpustakaan ramai

    53Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta:

    Grasindo, 2007.h. 172 54 Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan

  • 38

    pengunjung sulit untuk merasakan layanan baca di tempat. Selain itu

    dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden

    menjelaskan bahwa 46 siswa (61,3%) menjawab setuju bahwa

    perpustakaan sekolah menyediakan ruang untuk membaca, dan 29

    siswa ( 38,7%) menjawab sangat setuju bahwa perpustakaan sekolah

    menyediakan ruang untuk membaca.

    Tabel 4.4

    Menyediakan Ruang Untuk Membaca

    Alternatif Jawaban Frequency

    (Responden)

    Percent

    (%)

    Sangat Tidak Setuju

    Tidak Setuju

    0

    0

    0

    0

    Setuju

    Sangat Setuju

    46

    29

    61,3

    38,7

    Total 75 100,0

    Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta memiliki layanan baca di tempat,

    dengan menyadiakan fasilitas meja dan kursi yang diatur sedemikian

    rupa dan dilengkapi dengan pencahayaan dan pendingin ruangan yang

    tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna

    perpustakaan, hanya saja layanan baca di tempat belum optimal karena

    terbatasnya ruangan yang dimiliki perpustakaan, sehingga apabila

    pengunjung perpustakaan sedang ramai kenyamanan layanan baca di

    tempat pun semakin berkurang.

    2. Layanan Sirkulasi

    Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani para pengguna yang

    akan meminjam dan mengembalikan bahan pustaka yang ada di

    perpustakaan. sebagaimana yang dijelaskan oleh Darmono:

  • 39

    “...Layanan sirkulasi merupakan kegiatan yang melayani peminjaman

    dan pengembalian bahan pustaka...”55

    Dalam hal ini, perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah melaksanakan

    layanan sirkulasi, dengan menyediakan kartu anggota, sehingga para

    pengguna perpustakaan yang telah menjadi anggota dapat merasakan

    layanan sirkulasi. Sebagaimana dengan pernyataan pustakawan:

    “...dalam layanan ini siswa maupun guru dapat meminjam koleksi

    perpustakaan yang mereka butuhkan jika tidak ingin membaca di

    tempat dengan catatan harus menjadi anggota perpustakaan terlebih

    dahulu dan patuh terhadap tata tertib yang berlaku...”56

    Selain itu dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden

    menjelaskan bahwa45 siswa (60,0%) menjawab setuju bahwa

    perpustakaan sekolah melayani peminjaman koleksi, dan 30 siswa

    (40,0%) menjawab sangat setujubahwa perpustakaan sekolah melayani

    peminjaman koleksi.

    Tabel 4.5

    Melayani Peminjaman

    Alternatif Jawaban Frequency

    (Responden)

    Percent

    (%)

    Sangat Tidak Setuju

    Tidak Setuju

    0

    0

    0

    0

    Setuju 45 60,0

    Sangat Setuju 30 40,0

    Total 75 100,0

    Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta menerapkan layanan sirkulasi yaitu

    melayani peminjaman dan pengembalian koleksi dengan catatan bahwa

    pengguna perpustakaan telah terdaftar menjadi anggota perpustakaan dan

    55Darmono, Op. Cit., h. 174 56 Op. Cit., Hasil wawancara dengan pustakawan

  • 40

    patuh terhadap tata tertib yang telah ditetapkan oleh perpustakaan. dalam

    hal ini seluruh siswa telah menggunakan layanan sirkulasi ini, sebagian

    besar koleksi yang mereka pinjam adalah koleksi yang berkaitan dengan

    buku pelajaran, mengingat para siswa menggunakan buku BOS (Bantuan

    Operasional Sekolah) dalam proses pembelajaran.

    3. Layanan Referensi

    Pada layanan ini petugas perpustakaan memberikan informasi

    kepada para pengguna mengenai keberadaan koleksi referensi di

    perpustakaan, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku

    tahunan, dan lain-lain. Sebagaimana yang dikatakan Bafadal:

    “...Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan yang diberikan

    kepada para pengguna perpustakaan yang berhubungan dengan

    pelayanan pemberian informasi dan bimbingan belajar...”57

    Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan telah disusun sesuai

    dengan klasifikasinya masing-masing sehingga memudahkan para

    pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya.

    Perpustakaan SMKN 20 Jakarta telah menyediakan berbagai macam

    koleksi, dari koleksi cetak sampai koleksi digital hal tersebut dapat

    dilihat dari dokumen perpustakaan pada bagian koleksi, dimana

    perpustakaan sekolah hanya memiliki 5.614 koleksi. Menurut IFLA

    Pedoman Perpustakaan Sekolah, sumber daya buku yang sesuai

    hendaknya menyediakan 10 buku per murid.58 Jumlah keseluruhan

    murid yang ada di SMKN 20 Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015

    adalah 737 siswa, jika dikalikan 10 maka seharusnya jumlah koleksi

    yang dimiliki adalah 7.370. Artinya, perpustakaan SMKN 20 Jakarta

    belum memiliki koleksi yang memadai.

    Selain itu dari data kuesioner siswa dengan total sebanyak 75 responden

    menjelaskan bahwaterdapat 1 siswa (1,3%) menjawab sangat tidak

    setuju bahwa perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan

    57Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. h. 133 58 IFLA /UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PNRI,2006, (http://www.ifla

    .org/VII/s11/pubs/school- guidelines.htm) diakses pada Januari 2015.h.13

  • 41

    belajar, 43 siswa (56,0%) menjawab tidak setujubahwa perpustakaan

    sekolah mengadakan program bimbingan belajar, 30 siswa (40,0%)

    menjawab setuju bahwa perpustakaan sekolah mengadakan program

    bimbingan belajar, dan 2 siswa ( 2,7%) menjawab sangat setuju bahwa

    perpustakaan sekolah mengadakan program bimbingan belajar.

    Tabel 4.6

    Mengadakan Program Bimbingan Belajar

    Alternatif Jawaban Frequency

    (Responden)

    Percent

    (%)

    Sangat Tidak Setuju

    Tidak Setuju

    1

    42

    1,3

    56,0

    Setuju 30 40,0

    Sangat Setuju 2 2,7

    Total 75 100,0

    Perpustakaan SMKN 20 Jakarta mengadakan program bimbingan

    belajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pustakawan bahwa

    “perpustakaan sekolah mempunyai program bimbingan belajar yang

    tertera pada program perpustakaan, akan tetapi hal tersebut hanya di

    sosialisasikan saat masa orientasi siswa saja”.59 Artinya, perpustakaan

    sekolah mempunyai program bimbingan belajar namun promosinya

    kepada para pengguna perpustakaan belum optimal.

    Dari hasil wawancara dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa

    perpustakaan SMKN 20 Jakarta berusaha menerapkan layanan referensi

    dengan baik, Untuk layanan koleksi, perpustakaan sekolah telah

    menyediakan berbagai macam koleksi, hanya saja jumlah koleksi yang

    dimil