peran industri kecil konveksi dalam menyerap tenaga …/peran-indus...peran industri kecil konveksi...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen) SKRIPSI Oleh : TITIS TRI RAHAYU K8408102 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: truongthuy

Post on 21-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen)

SKRIPSI

Oleh :

TITIS TRI RAHAYU

K8408102

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP

TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

(Studi Kasus Di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen)

Oleh :

TITIS TRI RAHAYU

K8408102

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan(5), sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan(6), Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) (7), Dan hanya kepada

Rabb-mulah engkau berharap (8).

(QS. Al-Insyirah : 5-8)

“Tidak ada kata TIDAK,sebelum mencoba”

(Penulis)

Page 7: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Titis Tri Rahayu. PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui peran industri kecil konveksi dalam upaya menyerap tenaga kerja di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, (2) Untuk mengetahui peran industri kecil konveksi dalam meningkatkan kesejahteraan warga di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, (3) Untuk mengetahui dampak dari adanya industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi kasus terpancang tunggal. Teknik cuplikan menggunakan purposive sampling dengan cara snowball. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Trianggulasi data atau sumber digunakan dalam tehnik validitas data, untuk teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi, sajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya.

Berdasarkan hasil penelitian, data disimpulkan bahwa, (1) Industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen memiliki kemampuan dalam menyerap tenaga kerja yang ada di desa Gebang, tenaga kerja yang terserap tidak harus berpendidikan tinggi yang terpenting memiliki ketrampilan khususnya menjahit, (2) Industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa Gebang khususnya di sekitar industri kecil konveksi yaitu dengan membuka usaha di rumah mereka untuk menambah penghasilan. Terpenuhinya kebutuhan mereka sehari-hari merupakan ukuran tingkat kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat desa Gebang, (3) Dengan adanya industri kecil konveksi memiliki dampak positif yaitu terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan negatif yaitu berpotensi konflik antara penduduk asli Gebang dengan pendatang. Kata Kunci : Ketrampilan, Kesejahteraan, lapangan pekerjaan, konflik

Page 8: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAC

Titis Tri Rahayu. THE ROLE OF CONVECTION IN A SMALL INDUSTRIAL LABOR AND IMPROVE ABSORBING WELFARE SOCIETY . Thesis: Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March, in July 2012.

The purpose of this study were (1) To determine the role of small industries convection in the absorption of labor in the village of Gebang Masaran Sragen district, (2) To determine the role of convection in a small industry to improve the welfare of residents in the village of Gebang Masaran Sragen district, (3) for the effects of convection in a small industrial village Masaran Sragen Gebang district.

This study uses a descriptive qualitative methods with case studies of single spikes. Samples using a purposive sampling technique by snowball. While the collection of data using observation, interview and documentation. Triangulation of data or sources used in the technical validity of the data, for data analysis techniques using interactive analytical model that includes four components, namely data collection, reduction, presentation of data, and drawing conclusions and verification.

Based on the results of the study, data was concluded that, (1) Industrial convection in a small village Masaran Sragen Gebang district has the ability to absorb labor in the village Gebang, workers absorbed should not be educated, especially the most important sewing skills, (2) convection in a small industrial village Masaran Sragen Gebang district may provide new jobs for rural communities in particular Gebang convection around a small industry that is by opening a business in their home for income. Fulfillment of their daily needs is a measure of the level of economic prosperity for rural communities Gebang, (3) With the convection of small industries have a positive impact that the opening of new jobs for the community and the negative potential conflict between the natives and the migrants Gebang.

Keywords: Skills, welfare, employment, conflict

Page 9: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada ALLAH, karya ini saya persembahkan untuk:

1. Orang tuaku Ibu (almh) dan Bapak tercinta

Terima kasih dengan segala limpahan doa, kasih sayang, perhatian,

semangat, serta segala yang telah tercurahkan

2. Mas Agus, Mbak Betha dan Randy

Terima kasih karena senyum kalian memberikan semangat dalam

mengerjakan tugas ini

3. Bayu Seto Asmoro

Terima kasih yang tulus dan sabar dalam setiap kebersamaan dan

memberikan semangat

4. Teman-teman Sosiologi Antropologi 2008

5. Almamater

Page 10: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan,

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna menempuh dan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mengalami hambatan dan

rintangan, namun peneliti banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang

pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan dan Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta;

3. Drs. MH Sukarno, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

Antropologi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

4. Dr. Zaini Rahmad, M.Pd, selaku pembimbing I, Drs. MH Sukarno, M. Pd,

selaku pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan motivasi,

bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;

5. Atik Catur Budiati, S.Sos. MA selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program

Studi Sosiologi Antropologi FKIP UNS;

6. Kepala Desa Gebang, perangkat desa, dan masyarakat sekitar desa

Gebang, dan pemilik Industri kecil konveksi terima kasih telah membantu

dalam memperoleh data penelitian;

Page 11: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

membantu demi lancarnya penulisan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Peneliti mengharapkan kritik, saran dan petunjuk yang bersifat

membangun dari pembaca.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap semoga skripsi

ini bermanfaat.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 12: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian............................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 8

JUDUL ............................................................................................................ i

PERNYATAAN................................................................................................

PENGAJUAN...................................................................................................

ii

iii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. V

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT...................................................................................................... vii

MOTTO............................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii

BAB I . PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 6

Page 13: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Tinjauan Pustaka ............................................................... 8

1. Tinjauan tentang Industri............................................ 8

2. Tinjauan tentang Tenaga Kerja.................................... 21

3. Tinjauan tentang Kesejahteraan Masyarakat............. 25

B. Penelitian yang Relevan..................................................... 27

C. Kerangka Berfikir............................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 30

A. Tempat dann Waktu Penelitian ......................................... 30

B. Bentuk dan Strategi Penelitian....................................... ..... 31

C. Sumber Data........................................................................ 33

D. Tehnik Pengambilan Informan .......................................... 34

E. Tehnik Pengumpulan Data............................................. ....... 35

F. Validitas Data........................................................................ 36

G. Analisis Data.......................................................................... 36

H. Prosedur Penelitian................................................................ 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 40

A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................... 40

B. Sajian data.......................................................................... 44

C. Hasil Temuan Lapangan..................................................... 60

D. Pembahasan................................................... .................... 61

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................ 70

Page 14: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Kesimpulan.......................................................... 70

B. Implikasi.............................................................. 71

C. Saran.................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 74

LAMPIRAN .................................................................................... 76

Page 15: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

3.1 Waktu Penelitian .............................................................. 44

4.1 Berdasarkan Umur............................................................ 75

4.2 Jenis Pekerjaan.................................................................. 76

4.3 Tingkatan Pendidikan....................................................... 78

4.4 Sarana pendidikan............................................................. 81

4.5 Penganut Agama............................................................... 82

Page 16: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

1 Skema Kerangka Berpikir ............................................. 29

2 Tempat Industri Kecil Konveksi.. .................................. 50

3 Rumah dan mobil milik pemilik industri kecil

konveksi..........................................................................

56

4 Usaha Milik Ibu Sm (warung makan)........................... 58

5 Usaha Milik Mbak Um (Counter Pulsa)........................ 78

Page 17: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar Pertanyaan...................................................... 76

2 Fieldnote.................................................................... 79

3 Dokumentasi.............................................................. 105

Page 18: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada dasarnya adalah proses perubahan yang berlangsung

terus menerus menuju ke arah kondisi yang lebih baik. Seiring dengan

perkembanganan zaman dan teknologi, pembangunan akan semakin lancar

pelaksanaannya dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

canggih. Kondisi tersebut akan membawa dampak terhadap perekonomian negara.

Untuk itu setiap negara harus mampu menciptakan mekanisme perekonomian

yang mampu menopang kehidupan masyarakatnya secara mandiri. Masyarakat

yang mempunyai ekonomi kuat dan stabil merupakan tujuan yang diharapkan oleh

setiap negara.

Perekonomian yang kuat dan stabil harus didahului dengan perjuangan dan

pengorbanan untuk mewujudkannya. Terutama bagi negara Indonesia yang

merupakan negara berkembang dengan potensi alam dan sumber daya manusia

yang besar sedangkan modal dan ketrampilan kurang memadai, sehingga perlu

kerja keras untuk mencapai perekonomian yang kuat.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

besar dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Meski Badan Pusat

Statistik (BPS) menyebut jumlah angkatan kerja pada Februari 2011 mencapai

119,4 juta orang atau bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding angkatan kerja

Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang. Jumlah tersebut juga bertambah 3,4 juta

orang dibandingkan Februari 2010 sebesar 116 juta orang.penduduk yang bekerja

di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta orang atau bertambah

sekitar 3,1 juta orang dibanding pada Agustus 2010 sebesar 108,2 juta orang.

Jumlah tersebut bertambah 3,9 juta orang dibanding keadaan Februari 2010

sebesar 107,4 juta orang.

Page 19: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,12 juta orang atau menurun

470.000 orang dibandingkan Februari 2010 yang sebanyak 8,59 juta orang.

Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2011 mencapai 6,8 persen dari total

angkatan kerja atau menurun dibandingkan Agustus 2010 sebesar 7,14 persen dan

Februari 2010 sebesar 7,41 persen.

Setahun terakhir pada Februari 2010 hingga Februari 2011, hampir semua

sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, kecuali pada sektor pertanian dan

sektor transportasi. Masing-masing mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar

360.000 orang atau 0,84 persen dan 240.000 orang atau 4,12 persen. Sektor

Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara

berurutan menjadi penampung terbesar tenaga kerja pada Februari 2011. Pada

Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh atau karyawan

sebesar 34,5 juta orang atau 31,01 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap

sebesar 21,3 juta orang atau 19,15 persen, dan berusaha sendiri sejumlah 21,1 juta

orang atau 19,01 persen.

Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2011, sebesar 77,1 juta orang

atau 69,28 persen bekerja di atas 35 jam per minggu. Adapun pekerja dengan

jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya sebesar 1,4 juta orang atau 1,23 persen.

Selain itu, jumlah pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih

mendominasi, yaitu 55,1 juta orang atau 49,53 persen. Adapun pekerja dengan

pendidikan diploma sebesar 3,3 juta orang atau 2,98 persen, sedangkan pekerja

berpendidikan sarjana hanya sebesar 5,5 juta orang atau 4,98 persen.

(http://www.kabarsaham.com/2011/bps-pengangguran-turun-jadi-812-juta.html )

Tingginya tingkat pengangguran disebabkan oleh berbagai faktor, antara

lain karena semakin terbatasnya kesempatan kerja yang ada di masyarakat dan

terbatasnya penerimaan calon pegawai negeri, serta kasus PHK, hal lain yang

perlu dicermati adalah kadang-kadang pengangguran bukan disebabkan oleh

karena terbatasnya kesempatan kerja yang ada, tetapi juga pada kenyataannya

orientasi sebagian besar angkatan kerja terdidik kita hanya mencari pekerjaan

Page 20: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bukan berusaha membuka kesempatan kerja dengan usaha mandiri. Kenyataan ini

menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, justru semakin tergantung

pada kesempatan kerja yang ada di masyarakat sehingga semangat kewirausahaan

perlu ditumbuhkembangkan.

Peranan wirausaha dalam konteks ketenagakerjaan dan pembangunan

sangat penting, yang mampu menyediakan peluang dan lapangan pekerjaan yang

cukup luas. Untuk itu pemerintah indonesia mengeluarkan inpres No. 4/1995

tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan

Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK) sebagai salah satu upaya pemerintah

untuk merubah budaya masyarakat yang cenderung lebih senang mencari

pekerjaan, menjadi masyarakat yang mau berusaha mandiri, inovatif dan kreatif

sehingga mampu menciptakan peluang kerja.

Kewirausahaan merupakan salah satu upaya untuk menghimpun secara

lebih sistematis berbagai aspek untuk memperkaya pengetahuan dan kesadaran

sikap mental yang diharapkan berguna bagi pembangunan karakter bangsa. Holt

(1992) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses dari inovasi yang

merealisasi sumber-sumber ke peluang-peluang baru sering menciptakan peluang-

peluang baru melalui kombinasi-kombinasi yang tak lazim dan ketrampilan-

ketrampilan dari para wirausaha yang berani mengambil resiko. Sedangkan dalam

Asri Laksmi Riani, dkk (2005:10) Menurut A. Pekerti (1999) kewirausahaan

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola,

mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Kewirausahaan

merupakan tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat

tindakan yang membuahkan hasil berupa organisasi yang melembaga produktif

dan inovatif. Jadi, kewirausahaan bersangkutan dengan kemampuan sesorang

untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain dengan

berswadaya.

Pengembangan jiwa kewirausahaan diharapkan dapat menjadi pendukung

lajunya pembangunan bangsa secara fisik maupun non fisik. Ciri-ciri

Page 21: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

wirausahawan yang berhasil menurut Steinhoof dan Burgess dalam Asri Laksmi

Riani, dkk (2005:13) adalah memiliki kemampuan mengidentifikasi suatu

pencapaian sasaran (goal) dan memiliki kejelian (vision) dalam bisnis,

kemampuan mencapai resiko keuangan dan waktu, memiliki kemampuan di

bidang perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaannya, bekerja keras dan

melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk mau dan mampu mencapai

keberhasilan, mampu menjalin hubungan baik dengan pelanggan, karyawan,

pemasok, bankers dan lain-lain.

Timbulnya industri-industri kecil ditengah krisis ekonomi yang sampai

saat ini belum berakhir merupakan salah satu indikator telah tumbuhnya budaya

kewirausahaan pada masyarakat indonesia. Industri kecil adalah unit usaha yang

memperkerjakan 5 sampai 19 orang tenaga kerja. Pengertian ini hanya merupakan

pedoman teoritis saja, artinya bukan merupakan pedoman mutlak, karena dalam

prakteknya sering dijumpai industri kecil dengan karyawan lebih dari 19 orang.

Industri kecil akan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Manfaat dari industri

kecil antara lain adalah dapat menciptakan peluang usaha yang luas, dapat turut

mengambil peranan dalam pendekatan dan mobilisasi tabungan domestik, dan

industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

sedang, karena industri kecil menghadirkan produk yang relatif murah dan

sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar dan sedang. Oleh

karena itu industri kecil perlu dikembangkan dengan baik.

Penyebab yang mendukung pentingnya pengembangan industri kecil

adalah fleksibelitas yang ditopang oleh kemudahan relatif dalam memperoleh

bahan mentah dan peralatan, relevansinya dengan proses desentralisasi kegiatan

ekonomi yang lain, potensinya terhadap penciptaan dan perluasan kesempatan

kerja bagi pengangguran, serta dalam jangka panjang, peranannya sebagai basis

bagi suatu kemandirian pembangunan ekonomi, karena diusahakan oleh

pengusaha dalam negeri serta proses produksinya dengan kandungan impor yang

rendah.

Page 22: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian industri kecil diharapkan dapat bertahan dari struktur

perekonomian indonesia bahkan diharapkan dari waktu ke waktu dapat

menunjukan pertumbuhan yang semakin maju. Industri kecil perlu didorong dan

dibina menjadi usaha yang semakin berkembang dan efisien sehingga mampu

mandiri, dapat meningkatan pendapatan masyarakat, serta memperluas lapangan

pekerjaan. Peranan industri kecil terutama yang berada di pedesaan diharapkan

dapat memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya dan tercapainya

kesejahteraan ekonomi, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat.

Industri kecil konveksi di Desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen merupakan salah satu industri kecil yang ada didaerah tersebut. Industri

kecil konveksi ini merupakan industri kecil yang dapat menyerap tenaga kerja.

Usaha industri kecil konveksi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar

bahkan tenaga kerjanya berasal dari luar daerah. Apabila keberadaan industri kecil

ini dibina dengan baik, maka akan mendapat dampak yang baik pula bagi

kesejahteraan ekonomi masyarakat. Hal ini industri kecil konveksi itu sendiri yang

bisa memberikan kontribusi bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Keberadaan industri kecil konveksi tersebut menarik untuk dikaji sebagai

bahan pertimbangan dalam membangun perekonomian bangsa. Pasalnya, industri

kecil konveksi merupakan salah satu industri kecil yang menciptakan lapangan

pekerjaan, sehingga dapat menyerap tenaga kerja.sehingga dengan adanya industri

kecil konveksi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi

masyarakat di sekitar.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul “Peran Industri

Kecil Konveksi dalam Menyerap Tenaga Kerja dan Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat” (Studi Kasus Di Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten

Sragen).

Page 23: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Perumusan Masalah

Moh. Nazir (2005:111) Perumusan masalah merupakan hulu dari

penelitian dan merupakan langkah penting dan pekerjaan yang sulit dalam

penelitian ilmiah. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Peran industri kecil konveksi dalam upaya menyerap tenaga kerja

di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen?

2. Bagaimana peran industri kecil konveksi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen?

3. Apa dampak dari adanya industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan

Masaran Kabupaten Sragen?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu sehingga dalam

kegiatannya dapat diukur hasilnya. Menurut Suharsimi Arikunta (2006:58)

sesuatu yang ingin dicapai merupakan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Peran industri kecil konveksi dalam upaya menyerap

tenaga kerja di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

2. Untuk mengetahui peran industri kecil konveksi dalam meningkatkan

kesejahteraan warga di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen

3. Untuk mengetahui dampak dari adanya industri kecil konveksi di desa Gebang

Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hal penting karena memberikan gambaran

yang jelas dalam menjawab permasalahan. Dalam penelitian ini ada 2 manfaat,

Page 24: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu manfaat teoritis (untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan)

dan manfaat praktis (berhubungan dengan cara pemecahan masalah secara nyata).

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengkaji

secara ilmiah mengenai kewirausahaan, industri kecil, dan peranannya dalam

penyerapan tenaga kerja, sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu kewirausahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat meningkatkan peranannya bagi pengusaha mengenai industri kecil

supaya mampu meraih suatu kesejahteraan ekonomi.

b. Dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam melihat

perspektif industri kecil konveksi dalam pembangunan sehingga perlu

adanya pembangunan sehingga perlu adanya kebijakan yang mendukung

keberadaan industri kecil.

Page 25: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Industri

a. Pengertian Industri

Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh

atau tenaga kerja. Istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu

semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka

mencapai kesejahteraan.

Istilah industri sering kita dengar dan kita baca melalui berbagai media

yang tersedia seperti media cetak maupun media elektronik. Menurut

Nurimansjah Hasibuan (1993:12) secara mikro, pengertian industri adalah

“Kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang

homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang

sangat erat. Namun demikian, dari segi pembentukan pendapatan, yakni yang

cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan

nilai tambah”.

Sedangkan menurut Hardjantho Sumodisastro (1985:85) industri ialah

“tiap usaha yang merupakan unit produksi yang membuat barang dan/ atau yang

mengerjakan sesuatu barang atau bahan untuk masyarakat disuatu tempat

tertentu”.

Kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara perorangan/ home industri

maupun perusahaan. Oleh karena itu berbagai ragam atau jenis perusahaan dapat

dikatakan industri. Misalnya:

1) Perusahaan membuat kerupuk merupakan industri pembuatan kerupuk. 2) Perusahaan pembuat “jamu” merupakan industri obat-obatan. 3) Perusahaan pembuat genteng, batako atau batu merupakan industri

bangunan rumah.

Page 26: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Perusahaan pembuatan kecap , minuman, kue kering, roti merupakan industri makanan dan minuman.

5) Perusahaan pembuat sepatu dan sandal merupakan industri sandal dan sepatu.

6) Perusahaan pemental benang, pembuat tekstil merupakan industri bahan pakaian.

7) Perusahaan pembuat kabel telepon adalah bagian dari industri telekomunikasi.

8) Perusahaan minyak goreng adalah industri minyak goreng. 9) Perusahaan penghasil kelapa sawit, teh, coklat, merupakan industri

pertanian yang dikenal dengan istilah agroindustri. (Djoko Santoso, 2008:2)

Pada intinya, kegiatan industri itu sama yaitu pembuatan barang-barang yang

diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa industri

merupakan suatu perusahaan atau pabrik yang memproduksi bahan mentah

menjadi barang jadi dengan menggunakan mesin dan karyawan yang mempunyai

ketrampilan tertentu.

b. Macam-Macam Industri

Lincolin Arsyad (1992:306) Menjelaskan macam-macam industri dari

beberapa sudut pandang, yaitu:

1) Pengelompokan industri yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian (DP), yaitu:

a) Industri dasar yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar (IMLD) dan kelompok Industri Kimia Logam (IKD). Yang termasuk dalam IMLD antara lain: industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, pesawat terbang, kendaraan bermotor, besi baja, aluminium, tembaga, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam Industri Kimia Dasar (IKD) antara lain: Industri pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk, industri semen, industri batu bara, dan sebagainya.

b) Industri yang meliputi antara lain industri pangan ( makanan, minuman, tembakau), industri sandang dan kulit ( Tekstil, pakaian jadi, serta barang dari kulit), industri kimia dan bangunan ( industri kertas, percetakan, penerbitan, barang-barang karet, plastik, dan lain-lain), industri galian bukan logam, dan industri logam (mesin-mesin listrik, alat-alat pengetahuan, barang dari logam, dan sebagainya)

Page 27: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Industri hilir yaitu Aneka Industri (AI) yang meliputi antara lain: industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumber daya pertanian secara luas, dan lain-lain.

2) Pengelompokan industri menurut jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengelompokan industri dengan ini

dibedakan menjadi empat yaitu:

a) Perusahaan/ industri besar jika memperkerjakan 100 orang atau lebih.

b) Perusahaan/ industri sedang jika memperkerjakan 20 sampai 99 orang.

c) Perusahaan/ industri kecil jika memperkerjakan 5 sampai 19 orang.

d) Industri kerajinan rumah tangga jika memperkerjakan kurang dari 3

orang (termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar).

Menurut Hardjantho Sumodisastro (1985:8) klasifikasi industri dibagi dalam

golongan sebagai berikut:

1. Klasifikasi menurut jenis : a) Industri berat (heavy industry) b) Industri ringan (light industry)

2. Klasifikasi menurut ukuran: a) Industri berat b) Industri sedang c) Industri kecil

3. Klasifikasi menurut bahan baku yang dipergunakan: a) Industri primer b) Industri sekunder c) Industri tersier

4. Klasifikasi menurut tingkatan/ urutan: a) Industri dasar b) Industri yang disadur

Dapat dijelaskan sebagai berikut:

Industri berat pengertiannya adalah sama dengan industri dasar, karena

yang dihasilkan atau dikerjakan oleh industri tersebut pada hakekatnya merupakan

pangkalan bagi industri-industri lainnya.

Menurut ukurannya, industri berat adalah industri besar yang

mempergunakan mesin/ instalasi yang berat/ besar, yaitu antara lain:

Page 28: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Industri pertambangan, meliputi: batubara, besi, logam nonferro,uranium,

minyak bumi, emas, perak, dan platina.

b) Industri pengolahan logam-logam.

c) Industri alat-alat produksi atau industri pembangunan mesin-mesin.

d) Industri alat-alat transport dan alat-alat besar lainnya, seperti:

1. Kapal-kapal besar dan sedang

2. Lokomotif dan gerbong kereta api

3. Pesawat udara

4. Truk dan mobil

5. Mesin-mesin pembuat jalan

6. Mesin-mesin pertanian

e) Industri semen

f) Industri tenaga listrik besar: hydrolistrik atau thermolistrik.

g) Industri kimia dasar

Menurut ukurannya, maka industri ringan dapat merupakan industri besar,

sedang atau kecil. Industri ringan misalnya:

1. Industri tekstil

2. Industri bahan makanan

3. Industri kimia dan obat-obatan

4. Industri barang-barang konsumsi lainnya.

Dalam klasifikasi ukurannya, industri ringan dapat dibagi dalam tiga sub-

golongan, yaitu:

1) Perusahaan industri ringan besar, yaitu perusahaan yang mempunyai

tenaga pekerja 300 orang ke atas.

2) Perusahaan industri ringan sedang, yaitu perusahaan tenaga pekerja 100

sampai 299 orang.

3) Perusahaan industri ringan kecil, yaitu perusahaan yang mempunyai

tenaga pekerja kurang dari 100 orang.

Page 29: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut bahan baku yang digunakan, maka yang dimaksud dengan:

1) Industri primer ialah industri yang mempergunakan sumber alam sebagai

bahan baku, misalnya industri pertanian, pertambangan dan perikanan.

2) Industri sekunder ialah industri yang mempergunakan bahan baku,

misalnya industri mobil, industri tekstil dan sebagainya.

3) Industri tersier ialah industri yang mempergunakan jasa/ tenaga sebagai

bahan baku, atau dikenal sebagai bahan industri jasa (servise industry),

misalnya: bank, asuransi, pengangkutan dan sebagainya.

Menurut tingkatannya/ urutannya, maka yang dimaksud dengan :

1) Industri besar ialah industri yang menjadi dasar atau pangkal bagi

pertumbuhan industri-industri lainnya.

2) Industri yang disadur (derived industry) adalah industri yang disadur/

diusulkan sebagai akibat adanya industri dasar tersebut, jadi yang

dipergunakan hasil produksi dari industri dasar itu.

c. Manfaat Industri

Kehadiran industri di tengah-tengah kehidupan masyarakat telah

membawa perubahan-perubahan sosial yang cukup berarti. Pola mata pencaharian

penduduk pun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Berkurangnya

kegiatan penduduk dalam sektor pertanian menunjukan bahwa golongan generasi

muda cenderung meninggalkan kegiatan dalam bidang pertanian. Selain hilangnya

kesempatan untuk bekerja sebagai petani karena tanah garapan sudah berkurang

juga adanya kesempatan kerja diluar sektor pertanian. Ini berarti peluang kerja

pada ekonomi bebas meningkat sejalan dengan adanya industri. Jadi dapat

dikatakan bahwa kawasan industri telah membuka lapangan kerja baru bagi

penduduk setempat meskipun usaha tergolong kecil. Peluang-peluang ekonomi

yang terbuka bersamaan dengan perkembangan industri tentu menjadi keuntungan

tersendiri bagi masyarakat sekitar industri.

Page 30: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan pengembangan banyak industri banyak manfaat yang didapat.

Menurut Irsan Azhary (1986: 5) manfaat industri adalah sebagai berikut:

1) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik itu sandang, pangan dan papan 2) Terciptanya lapangan pekerjaan baru, semakin banyak jumlah industri

yang dibangun maka banyak pula banyak pula tenaga kerja yang diserap terutama pada industri padat karya.

3) Meningkatkan devisa Negara. 4) Dapat meningkatkan perkapita, 5) Dapat ikut serta mendukung pembangunan nasional dibidang ekonomi

terutama sektor industri.

Dari berbagai manfaat dari industri dapat dijelaskan kembali bahwa, walaupun

relatif kecil namun keberadaan industri cukup memberikan andil dalam

meningkatkan devisa Negara. Dengan berkembangnya industri, masyarakat

semakin meningkatkan pendapatan perkapitanya, hal ini juga terjadi karena

masyarakat yang tadinya tidak bekerja bisa terserap dalam sektor industri tersebut.

Ini mununjukan bahwa dengan adanya industri masyarakat mempunyai peluang

besar untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada akhirnya penciptaan

lapangan kerja merupakan jawaban dari masalah keterbatasan lapangan pekerjaan

yang ada dewasa ini yang khususnya di daerah pedesaan yang berkurangnya

kegiatan dan lahan pertanian.

d. Konsep Industri Kecil

Industri kecil merupakan semua perusahaan yang melakukan kegiatan

mengolah barang dasar atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya

menjadi barang yang tinggi nilainya.

Irzan Azhary Saleh (1986:4) menjelaskan industri kecil adalah “unit usaha

industri yang memperkerjakan antara 5 sampai dengan 19 orang tenaga kerja”.

Industri kecil yang tersebar pada gilirannya telah menyebabkan biaya transportasi

menjadi minim, sehingga akan memungkinkan barang-barang hasil produksi dapat

sampai ke tangan konsumen secara tepat, cepat, dan murah.

Industri kecil di indonesia dapat dibagi dalam kelompok kategori,

yaitu:industri lokal, industri sentra, serta industri mandiri. Industri lokal adalah

Page 31: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sekelompok jenis industri yang menggantungkan kelangsungan hidupnya pada

pasar setempat yang terbatas, serta relatif tersebar dari segi lokasinya. Industri

sentra adalah sekelompok jenis industri yang dari segi satuan usaha mempunyai

skala kecil, tetapi membentuk suatu pengelompokan atau kawasan produksi yang

terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. Industri

mandiri adalah kelompok jenis industri yang mempunyai sifat-sifat industri kecil,

namun telah berkemampuan mengadaptasi teknologi produksi yang cukup

canggih.

Karakteristik industri kecil adalah bahwa industri kecil membutuhkan

modal yang relative kecil juga, tenaga kerja yang mengerjakan cukup anggota

keluarga sendiri, dilakukan di rumah sendiri, peralatan yang digunakan masih

sederhana. Haryadi dalam Chistiana Winarsih(2001:30) mengatakan “karakteristik

dari usaha kecil yaitu usaha yang berbasis di rumah dengan kegiatan produksi

menyatu dengan rumah tempat tinggal, disamping itu usaha kecil dalam sistemnya

juga masih sederhana”.

Salah satu alasan utama yang melandasi pentingnya berbagai usaha

pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga menurut Irsan Azhary

Saleh (1986:123) adalah “potensi alamiahnya yang besar dalam andil bagi

penyelesaian masalah kesempatan kerja”. Di Indonesia tampaknya wawasan ini

tetap dapat diterima suatu dasar pemikiran yang memang menampakkan

relevansinya dengan masalah kependudukan dan ketenagakerjaan yang kurang

seimbang seperti situasi sektor industri di Indonesia pada saat ini.

Menurut Irzan Azhary Saleh (1986:5), industri kecil juga memberi

manfaat sosial yang sangat berarti bagi perekonomian, yaitu:

1) Industri kecil dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif mudah, hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa tingkat keahlian dan daya dukung permodalan dari pengusaha di negara-negara ASEAN pada umumnya masih rendah.

2) Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan domestik. Ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa industri kecil cenderung memperoleh modal dari tabungan si pengusaha sendiri, atau dari tabungan keluarga dan kerabatnya.

3) Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap terhadap industri besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang

Page 32: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar dan sedang. Lokasi industri kecil yang tersebar pada gilirannya telah menyebabkan biaya transportasi menjadi minim, sehingga dengan demikian akan memungkinkan barang-barang hasil produksi dapat sampai ke tangan konsumen secara cepat, mudah, dan murah.

Selain itu terdapat alasan-alasan pentingnya pengembangan industri kecil,

yaitu fleksibelitas yang ditopang oleh kemudahan relatif dalam memperoleh bahan

mentah dan peralatan, relevansinya dengan proses desentralisasi kegiatan ekonomi

guna menunjang terciptanya integrasi kegiatan pada sektor-sektor ekonomi yang

lain, potensinya terhadap penciptaan dan perluasan kesempatan kerja bagi

pengangguran, serta dalam jangka panjang, peranannya sebagai basis bagi suatu

kemandirian pembangunan ekonomi, karena diusahakan oleh pengusaha dalam

negeri serta proses produksinya dengan kandungan impor (import content) yang

rendah.

Dari alasan-alasan yang mendukung pentingnya pengembangan kecil

tersebut, maka didapat sasaran untuk kebijaksanaan industri sebagai berikut:

1) Untuk menyediakan pekerjaan bagi penduduk yang jumlahnya semakin meningkat ( dan dalam beberapa kasus penyediaan pekerjaan bagi kaum buruh tani yang memang sudah tidak memiliki pekerjaan),

2) Untuk meningkatkan taraf hidup dengan meningkatkan taraf hidup dengan meningkatkan perkapita pendapat nasional bersih dan,

3) Untuk memperbaiki neraca pembayaran. (Alan B. Mountjoy, 1983: 62)

Dengan demikian, industri kecil mempunyai peranan penting dalam menyerap

tenaga kerja untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.

e. Industri Kecil Sebagai Sektor Informal

Keberadaan sektor informal tidak dapat dilepaskan dari proses

pembangunan. Kehadiran sektor informal dipandang sebagai gejala transisi dalam

proses pembangunan di negara berkembang. Sektor informal dinilai harus dilalui

dalam menuju tahapan modern. Selain itu juga adanya sektor informal merupakan

gejala adanya ketidakseimbangan kebijaksanaan pembangunan. Kehadiran sektor

informal dipandang sebagai akibat kebijaksanaan pembangunan, banyak hal lebih

berat pada sektor modern (perkotaan) atau industri besar daripada sektor

Page 33: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tradisional atau pertanian. Sektor informal akan terus hadir dalam proses

pembangunan selama sektor tradisional tidak mengalami perkembangan atau

dalam hal lain justru mengalami kemunduran. Perkembangan sektor informal

tergantung pada sifat kebijaksanaan pembangunan cenderung menguntungkan

sektor modern dan sektor tradisional hanya dipandang penyedia bahan baku bagi

sektor modern maka sektor informal akan ada dan cenderung bertambah.

Sthurman dalam Manning dan Effendi (1996:90) mengemukakan istilah sektor

informal biasanya digunakan untuk mengajukan sejumlah kegiatan ekonomi yang

berskala kecil,

a. Umumnya mereka berasal dari kalangan miskin, b. Sebagai suatu manifestasi dari suatu pertumbuhan kesempatan kerja di

negara berkembang, c. Bertujuan untuk mencari kesempatan kerja dan pendapatan untuk

memperoleh keuntungan, d. Umumnya mereka berpendidikan rendah, e. Mempunyai ketrampilan rendah.

Sektor formal yang menjadi harapan masyarakat pada umumnya bisa menyerap

angkatan kerja nampaknya tidak dapat melaksanakan hal itu. Ini di sebabkan

karena bekerja di sektor formal membutuhkan keahlian khusus dan hal ini tidak

banyak dimiliki oleh tenaga kerja khususnya di pedesaan. Keterbatasan sektor

industri besar dalam menyerap tenaga kerja bisa dikarenakan pengembangan

industri tersebut lebih bersifat padat modal, tehnologi tinggi dan hemat tenaga

kerja. Berbeda dengan sektor informal yang tidak banyak membutuhkan keahlian,

sehingga peluang untuk bekerja pada sektor informal akan semakin besar. Maka

dari itu dapat memberikan dampak perubahan di masyarakat pedesaan.

Dari berbagai uraian tentang konsep sektor informal di atas maka

keberadaan industri kecil di pedesaan dapat digolongkan sebagai sektor informal.

Usaha kecil merupakan bagian integral dunia usaha nasional yang mempunyai

kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dan penting dalam

mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya. Mengingat bahwa

industri kecil khususnya di pedesaan, modal usahanya dari tabungan sendiri, tidak

membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, namun lebih pada belajar

Page 34: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari pengalaman atau ketrampilan, tehnologi yang digunakan tenaga manusia.

Maka, industri kecil dan kegiatan dalam sektor informal nampaknya mempunyai

kesamaan .

Keberadaan industri kecil khususnya di pedesaan yang merupakan bagian

sektor informal tidak bisa terlepaskan dari tindakan mayarakat pedesaan.

Masyarakat pedesaan yang pekerjaan utamanya dalam sektor pertanian

mempunyai inisiatif karena lahan pertanian semakin menyempit dengan

bertambahnya jumlah penduduk. Maka, dapat dilihat bahwa industri kecil sebagai

kegiatan diluar sektor pertanian.

f. Industri Kecil Sebagai Kegiatan Ekonomi Diluar Sektor Pertanian

Di Indonesia sektor pertanian masih mempunyai peranan yang penting

khususnya di daerah pedesaan. Tetapi proses pembangunan telah mengakibatkan

pergeseran tenaga kerja yang cukup berarti dari sektor pertanian ke sektor lain.

Pergeseran kesempatan kerja ini akibat akibat pengaruh tekanan penduduk dan

pola penyerapan tenaga kerja sektor pertanian yag begitu variasi, baik menurut

jenis komoditi maupun menurut waktu (musim). Ini menandakan bahwa

pergeseran tenaga kerja ke luar sektor pertanian terutama disebabkan faktor push

(dorongan) dari sektor tersebut. Umumnya petani mempunyai lahan yang sempit

dan kadang-kadang bukan miliknya sendiri. Ini diakibatkan karena lahan

pertanian di pedesaan semakin menyempit berubah penggunaannya menjadi

pemukiman penduduk. Hal ini sesuai pernyataan dari Soediono (1998:301):

“pertambahan luas untuk tanaman pangan tidak dapat diharapkan secara terus menerus, lebih-lebih di jawa kejenuhan/ambang batas untuk pertanian pangan sudah sangat didekati. Bahkan perkiraan bahwa luasan itu berkrang 10.000 ha pertahun, karena tanah berubah penggunaannya untuk pemukiman/ perluasan kota, aneka prasarana, rekreasi dan sebagainya”.

Nampaknya hal ini sejalan dengan pernyataan dari Jhingan (2007:407) :

“…di Negara berkembang kebanyakan rakyat tinggal diwilayah pedesaan. Pertanian merupakan mata pencaharian utama. Maka dari itu pertambahan penduduk akan mempengaruhi radio lahan manusia. Tekanan penduduk

Page 35: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lahan tidak elastis. Hal ini semakin memperlambat pembangunan pertanian. Penduduk yang meningkat akan menjerumuskan perekonomian ke pengangguran dan kekurangan lapangan pekerjaan karena penduduk meningkat proporsi pekerja menjadi naik”.

Sektor industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi diluar sektor

pertanian. Pada umumnya kegiatan ekonomi ditujukan untuk mendapatkan

penghasilan. Begitu juga dengan industri kecil yang berkembang di masyarakat

pedesaan dilakukan untuk memperoleh tambahan penghasilan karena bila

mengandalkan dari hasil pertanian kurang bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Hal ini memaksa petani untuk melakukan kegiatan ekonomi diluar sektor

pertanian untuk menambah penghasilan mereka. Salah satunya yaitu bekerja di

sektor industri.

Tindakan untuk melakukan kegitan ekonomi di luar sektor pertanian

yaitu di sektor industri merupakan tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan

sebuah paradigma sosial yang dikemukakan oleh Weber. Ritzer (2004:38)

mengungkapkan “secara definitif Weber merumuskan sosiologi sebagai ilmu yang

berusaha menafsirkan dan dipahami (interpretatif understanding) tindakan sosial

serta hubungan sosial untuk sampai kepada kausal”. Dalam definisi ini terkandung

dua konsep dasarnya pertama konsep tindakan sosial. Kedua konsep tentang

penafsiran dan pemahaman. Konsep yang terakhir itu menyangkut metode untuk

menerangkan yang pertama. Tindakan sosial yag dimaksud Weber dapat berupa

tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain, juga dapat berupa

tindakan yang bersifat membatin atau bersifat subyektif yang mungkin terjadi

karena pengaruh positif dari situasi tertentu, atau merupakan tindakan perulangan

dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa, ataupun berupa

persetujuan secara pasif dari situasi tertentu. Selanjutnya Weber dalam tindakan

ini aktor tidak hanya sekedar nilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tapi

juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan

dari Max Weber dalam Ritzer (2004:66):

”Tindakan-tindakan yang mencakup dalam sifat kelaziman rasional, ia menilai secara khas sebagai tipe yang paling bisa dipahami, dan perbuatan

Page 36: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manusia ekonomis adalah contoh utamanya, tindakan-tindakan yang kurang rasional oleh Weber digolongkan kaitannya dengan pencarian “tujuan-tujuan absolut sebagai berasal dari sentimen berpengaruh atau sebagai tradisional. Karena tujuan absolut dipandang oleh sosiologi sebagai data yang diberi (given), maka sebuah tindakan bisa menjadi rasional dengan mengacu pada sarana yang digunakan”.

Dilihat dari segi sasarannya maka yang menjadi sasaran tindakan sosial si aktor

dapat berupa individu atau sekumpulan orang. Berkaitan dengan ciri tindakan

sosial tersebut maka tindakan sosial ini digunakan untuk melakukan kegiatan

industri kecil termasuk dalam ciri tindakan sosial. Hal ini dilakukan untuk

menambah penghasilan sehingga berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat.

Dalam memahami motif dari tindakan sosial yang dilakukan oleh si aktor

terdapat dua cara yang disarankan oleh Weber 1) dengan melalui kesungguhan, 2)

dengan coba mengenangkan dan menyelami si aktor. Pemahaman ini

menempatkan Weber terpisah dari penganut paradigma lainnya. Metode

pemahaman yang diajukan Weber ini bukan hanya bersifat pemberian penjelasan

kausal belaka terhadap tindakan sosial manusia seperti penjelasan dalam ilmu

alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakannya dalam

empat tipe. Ke empat tipe tersebut yaitu:

a) Zwerk Rational. Yakni tindakan sosial murni. Dalam tindakan ini aktor tidak hanya sekedar manilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

b) Werkrational Action Dalam tipe tindakan ini aktor tidak dapat menilai apakah cara-cara yang dilakukan dipilihnya ini merupakan yang paling tepat ataukah lebih tepat untuk mencapai tujuan lain.

c) Affectual Actian Tindakan yang dibuat-buat. Dipengaruhi oleh perasaan emosi. Dan kepuara-puara si aktor.

d) Tradisional Actian Tindakan yang didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu di masa lalu saja.

Dari keempat tipe tindakan sosial di atas. Dapat diambil kesimpulan sementara

bahwa tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan pelaku kegiatan

industri kecil dipedesaan termasuk dalam tindakan sosial Zwerk Rational dimana

Page 37: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam tindakan ini tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai

tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat

pedesaan dalam melakukan kegiatan industri didasarkan pada keadaan untuk

mencari jalan keluar dalam menghadapi terbatasnya lapangan kerja disektor

pertanian, selain itu juga motivasi dari mereka untuk mendapatkan tambahan

penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga serta meningkatkan

kesejahteraan hidup.

g. Industri konveksi

Konveksi merupakan cara yang dilakukan pabrik-pabrik garment untuk

menyelesaikan pesanan-pesanan yang tidak mungkin dikerjakan atau tidak efisien

lagi untuk dikerjakan pesanan-pesanan ini ini akhirnya disubkontrakkan atau

“dikonveksikan” kepada pemanufaktur kecil.

Industri konveksi merupakan industri yang menghasilkan produk berupa

pakaian yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga peluang usaha ini

akan selalu ada. Untuk memulainya tidak menggunakan modal yang terlalu besar,

dengan menggunakan dua atau tiga unit mesin jahit, seseorang dapat membuat

industri konveksi. Dan untuk memulainya tidak membutuhkan ruangan besar

apalagi sampai membangun pabrik. Didalam rumahpun dapat digunakan sebagai

industri konveksi.

Terdapat sebuah proses pengolahan kain menjadi pakaian siap jadi yang

terdiri atas tiga bagian yaitu:

a. Cutting (memotong)

b. Making (proses menjahit)

c. Trimming (proses merapikan)

Ketiga proses inilah yang dikerjakan di dalam industri konveksi atau popular

dengan dengan istilah CTM (Cut, Make, and Trim).

Di dalam industri konveksi prosesnya produksinya dikerjakan secara

keseluruhan oleh masing-masing operator jahit. Setiap operator menjahit baju dari

Page 38: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjahit lengan hingga menjahit satu pakaian utuh. Setelah satu pakaian selesai

dibuat, setiap operator kembali menjahit potongan kain menjahit manjadi pakaian

siap pakai.

2. Tinjauan tentang tenaga kerja

a. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi selain modal, sumber

daya alam, dan kewirausahaan. Faktor produksi tenaga kerja sangat penting

karena sangat menentukan keberhasilan produksi. Ciri khusus yang dimiliki faktor

produksi ini ialah tidak dapat hilang atau berkurang apabila faktor produksi itu

dipakai, dimanfaatkan atau dijual. Semakin sering faktor produksi ini dipakai

bukan kadarnya semakin berkurang, akan tetapi justru sebaliknya dan bahkan

nilainya semakin tinggi.

Menurut Irawan M. Suparmoko (1992:67) tenaga kerja adalah “penduduk

pada usia kerja antara 15 sampai 64 tahun”. Penduduk dalam usia kerja ini dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu angkatan kerja (labour farce) dan bukan angkatan

kerja. Angkatan kerja (labour farce) adalah penduduk yang bekerja dan penduduk

yang belum bekerja, namun siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan

pada tingkat upah yang berlaku. Sedangkan penduduk yang bekerja adalah mereka

yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh

penghasilan, baik bekerja penuh maupun tidak bekerja penuh.

Tenaga kerja menurut Suroto (1992:17) adalah “kemampuan manusia

untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang atau jasa,

baik untuk dirinya sendiri ataupun orang lain”. Tenaga ini dikeluarkan oleh

manusia dengan menggunakan organ-organ otak sebagai pusat jaringan syaraf dan

panca indera sebagai sistem komunikasinya, serta tulang dan otot, terutama pada

jari, tangan, kaki, dan punggung yang menjadi alat mekanismenya. Disebabkan

oleh anggota badan yang digunakan tersebut berbeda, maka sering dibedakan

antara kerja fisik dan kerja psikis. Disebut kerja fisik atau jasmani adalah karena

dianggap lebih banyak menggunakan tenaga otot daripada tenaga otak. Sedangkan

kerja psikis atau kerja otak karena dianggap bahwa dalam melakukannya lebih

Page 39: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak digunakan tenaga psikis daripada kerja otot dan tulang. Lebih tepat lagi

kalau alasannya karena hasilnya lebih banyak ditentukan dengan pikiran dan

panca indera, imajinasi, dan emosi.

Dalam undang-undang ketenagakerjaan No. 25 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 2

disebutkan bahwa tenaga kerja adalah “setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”, dan dalam pasal 1 ayat 3

menerangkan bahwa pekerjaan / buruh adalah “setiap orang yang bekerja dengan

menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”.

Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang berumur 10 tahun ke

atas,mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari

pekerjaan dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah atau mengurus rumah

tangga. Di Indonesia batas umur 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Dengan

demikian tenaga kerja di Indonesia yang dimaksud sebagai penduduk usia 10

tahun dan penduduk di bawah 10 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja.

Pemilihan usia 10 tahun sebagai batas umur minimal berdasarkan kenyataan

bahwa dalam umur tersebut sudah banyak penduduk yang bekerja atau mencari

pekerjaan terutama di desa dan ataupun diperkotaan karena sulitnya perekonomian

Tenaga kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tenaga

kerja itu adalah seseorang yang siap untuk bekerja untuk mengoptimalkan

kemampuan yang ada pada dirinya.

Ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk

meningkatan harkat, martabat,dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan

masyarakatt sejahtera, adil, makmur, dan merta, baik materiil maupun spiritual.

Sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD1945: “…membentuk

suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Page 40: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…” .

Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (2)

menyatakan bahwa setiap warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Tugas pembangunan di Indonesia pada dasarnya adalah untuk mencapai

keadaan full employment (angkatan kerja yang bekerja secara penuh), terutama

dengan meniadakan under employment (tenaga kerja yang tidak cukup

penghasilannya, tetapi tidak bekerja dan atau bekerja musiman atau bekerja tidak

secara intensif perjam kerjanya).

Bambang Tri Cahya (1983: 4) mangatakan bahwa apabila ingin berhasil

dalam strategi pengembangan kesempatan kerja haruslah:

1. Bisa meningkatkan upah Kelompok penghasilan terendah, baik di desa-desa, maupun kota-kota.

2. Bisa meningkatkan pemakaian mesin kecil-kecil untuk meningkatkan produktivitasnya.

3. Bisa mengadakan penggeseran-penggeseran orang dari sektor marginal/ informal ke sektor lebih produktif.

Ketiga hal diatas apabila telah diatasi, maka tidak hanya dapat mengurangi

kemiskinan dan under employment , tetapi juga dapat meningkatkan penghasilan

perkapita.

b. Prosedur Pemilihan Tenaga Kerja

Memilih tenaga kerja adalah serangkaian langkah kegiatan yang

digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-

langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan

organisasi. Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi

digabungkan dan disebut Employment function.

Memilih tenaga kerja bukanlah pekerjaan mudah. Meskipun menilai

seseorang merupakan pekerjaan yang sangat sukar, tetapi keberhasilan pemilihan

karyawan akan sangat membantu memajukan usaha. Menurut Asri Laksmi Riani,

Page 41: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dkk (2005:114), prosedur yang lazim dipergunakan untuk pemilihan tenaga kerja

meliputi:

1. Wawancara pendahuluan, 2. Pengisian formulir/ blanko lamaran, 3. Memeriksa referensi, 4. Test psikologi, 5. Wawancara 6. Persetujuan atasan langsung, 7. Pemeriksaan kesehatan, 8. Induksi atau orientasi.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa untuk memilih tenaga kerja yang

baik dan benar itu harus melalui beberapa tahapan agar hasil yang diharapkan bisa

maksimal.

c. Pengangguran

Tenaga kerja yang menganggur adalah mereka yang ada dalam tingkat

upah yang berlaku. Menurut Irawan dan Suparmoko (1992:68), di negara-negara

sedang berkembang pengangguran dapat digolongkan kedalam tiga jenis, yaitu:

1) Pengangguran yang kelihatan (visible underemployment)

2) Pengguran tak-kentara (disguised unemployment / invisible unemployment)

3) Pengangguran potensial (potensian underemployment)

Pengangguran yang kelihatan akan timbul apabila jumlah waktu kerja

yang sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang

sungguh/ disediakan untuk bekerja. Pengangguran tak kentara terjadi apabila para

pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan

dapat ditarik (setelah ada perubahan-perubahan sederhana dalam organisasi atau

metode produksi tetapi tanpa suatu tambahan yang besar) ke sektor-sektor/

pekerjaan lain tanpa mengurangi output. Pengangguran potensial merupakan suatu

perluasan daripada disguised underemployment, dalam arti bahwa para pekerja

dalam suatu sektor dapat ditarik dari sektor tersebut tanpa mengurangi output,

hanya harus dibarengi dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode-

metode produksi yang memerlukan pembentukan kapital yang berarti.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengangguran adalah seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan atau yang

sedang dalam proses mencari pekerjaan.

Page 42: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Tinjauan tentang Kesejahteraan masyarakat

a. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan mengandung makna kesejahteraan lahir dan batin yang

berisi kualitas kehidupan beragama, tingkat pendidikan, kesejahteraan jasmani

dan rohani, pelayanan sosial dan pemenuhan kebutuhan material masyarakat

umumnya. Kesejahteraan hidup biasanya dilandasi oleh kesejahteran ekonomi,

walaupun tidak berarti bahwa kesejahteraan ekonomi mencerminkan

kesejahteraan hidup. Kesejahteraan dapat dikatakan sebagai perpaduan

kesejahtaraan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Kriteria kesejahteraan ekonomi

adalah jenis pekerjaan dan pendapatan.

kesejahteraan merupakan perpaduan antara kesejahteraan ekonomi dan

kesejahteraan sosial. Kesejahteraan tidak hanya mencakup masalah pemenuhan

kebutuhan ekonomis (material) saja, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan

dalam bidang non ekonomis yang di dalamnya terkait dengan keutuhan terhadap

stabilitas, keamanan, dan ketertiban serta ketentraman. Masyarakat yang sejahtera

adalah masyarakat yang adil dan makmur dalam kehidupannya. Masyarakat dapat

dikatakan adil dan makmur dalam kehidupannya apabila:

1) Dalam bidang ekonomi terdapat struktur ekonomi yang seimbang antara bidang industri yang kuat dan dukungan pertahanan yang tangguh. Sedangkan unsur kehidupan pokok masyarakatnya sudah tersedia dan terjangkau oleh rakyat banyak dimanapun mereka berada.

2) Dalam bidang politik terdapat suasana dimana setiap warga Negara mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga Negara yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Mekanisme kepemimpinan nasional telah berlangsung dengan mantap berdasarkan konstitusi secara demokratis dan berdasarkan hukum.

3) Dalam sosial budaya terdapat suasana kehidupan bermasyarakat yang penuh keseimbangan, keserasian, dan keselarasan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan masyarakat manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

4) Dalam bidang hamkam, terwujudnya wawasan pertahanan keamanan yang didasarkan pada kekutan rakyat semesta dengan inyi kekuatan pada ABRI yang mengamalkan dwi fungsinya dengan sebaik-baiknya.(Soepardjo Roestam, 1993:27)

Page 43: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan suasana yang seperti itu, maka ketahanan nasional secara mantap di

segala bidang kehidupan, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun

pertahanan keamanan dapat tercapai, sehingga kesejahteraanpun dapat tercipta.

Menurut soepardjo Roestam (1993:26) kesejahteraan masyarakat dalam arti luas

mengandung pengertian sebagai “suatu keadaan dimana seluruh rakyat secara

merata hidup berkecukupan, baik material maupun spiritual, aman, tentram, tertib

dan maju. Jauh dari penderitaan dan ketakutan serta harkat dan derajatnya dapat

dipelihara dan dijunjung tinggi”.dari pengertian disebut dapat diketahui bahwa

kegiatan kesejahteraan masyarakat meliputi usaha peningkatan seluruh aspek

kehidupan sosial masyarakat, yaitu aspek ideologi, sosial politik, sosial ekonomi,

sosial budaya dan aspek pertahanan dan keamanan.

Sedangkan dalam arti sempit, kesejahteraan masyarakat merupakan

lingkup koordinasi bidang tugas pemerintahan yang meliputi bidang pendidikan,

kebudayaan, kesehatan, agama, sosial pemuda dan olahraga, urusan peranan

wanita dan keluarga yang diatur melalui kepres RI No 12 1988. Kesejahteraan

masyarakat merupakan suatu keadaan dimana segenap warga negara hidup dalam

keadaan serba kecukupan baik material maupun spiritual. Keamanan dan

ketertibannya terjamin, hidupnya tentram dan damai, jauh dari kejahatan dan

saling curiga antara satu dengan yang lainnya. Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat memiliki cakupan yang sangat luas

karena kesejahteraan yang diinginkan bangsa Indonesia bukan semata-mata

kesejahtaraan lahiriah atau rohaniah saja, melainkan kesejahteraan yang seimbang

diantara keduanya.

Kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam cita-

cita perjuangan bangsa Indonesia memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mewujudkan kehidupan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia merupakan bagian dari amanat pembukaan UUD 1945. Kesejahteraan

sosial dalam sejarah Indonesia secara resmi dan tertulis bisa dilihat dalam

Undang-Undang Dasar 1945 yang terdiri dari pasal 33 tentang pembangunan

ekonomi secara demokratis, yaitu sebagai usaha bersama berdasarkan asas

Page 44: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kekeluargaan dan pasal 34 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak

terlantar dipelihara oleh negara. Selain kedua pasal tersebut masih ada pasal 27

ayat 2 yang berisi tentang hak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan

mengandung perwujudan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila atau

secara ringkas dapat dikemukakan bahwa masyarakat yang adil dan makmur

adalah masyarakat yang sejahtera.

Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki arti sebagai berikut:

1) Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi

manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur dalam keadaan sehat

dan damai.

2) Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.

3) Dalam kebijakan sosial , kesejahteraan menunjukan ke jangkauan pelayanan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan

dalam ide negara kesejahteraan.

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesejahteraan

ekonomi adalah rasa aman sentosa dan makmur, selamat dan berbagai macam

gangguan, ancaman, dan kesukaran, serta mampu memenuhi segala macam

kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

B. Penelitian yang Relevan

Karulina Sabrina (2007) tentang pertumbuhan sektor Industri Kecil

Pembuatan Tahu Dalam Penyerapan Tenaga Kerja. Penelitian ini dilakukan di

desa Kauman, Kelurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Bahwa di era Globalisasai ini kebutuhan masyarakat semakin banyak, terutama

pada masyarakat pedesaan, semakin besar masyarakat hanya mengandalkan hasil

dari pertanian sementara kebutuhan semakin meningkat setelah masuknya industri

kecil yaitu pembuatan tahu, masyarakat beralih jadi sektor pertanian ke sektor

industri. Pendapatan dari sektor industri tersebut pendapatan masyarakat semakin

meningkat. Maka setelah masuknya industrialitas di pedesaan kesejahteraan

Page 45: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat lebih baik. Sehingga menimbulkan perubahan sosial perubahan social

dalam masyarakat.

Yoga Rike Meysiana, tentang strategi pengembangan industri kecil tahu di

Kecamatan Kabupaten Sragen. Bahwa kekuatan utama dalam mengembangkan

industri kecil tahu yaitu bantuan permodalan dan penyuluhan tentang limbah tahu.

Sedangkan kelemahan utamanya yaitu kurangnya subsidi kedelai dan belum ada

standarisasi produk tahu, peluang dalam mengembangkan industri kecil tahu yaitu

kualitas bahan baku dan kepercayaan konsumen. Sedangkan, ancamannya yaitu

kenaikkan harga sembako dan kurangnya pasokan sekam sebagai bahan bakar,

alternatif strategi yang dapat diterapkan dalm pengembangan industri kecil tahu di

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen yaitu memanfaatkan bantuan modal,

peralatan, pengawasan kualitas kedelai untuk menambah kepercayaan konsumen

melalui tehnologi yang ada, perbaikan kebijakan serta kualitas dan kuantitas SDM

melalui kegiatan pembinaan untuk memaksimalkan potensi industri tahu, prioritas

strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri kecil tahu di

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen adalah memanfaatkan bantuan modal,

peralatan, pengawasan kualitas kedelai unuk menambah kepercayaan konsumen

melalui tehnologi yang ada.

Ika Setyowati, tentang peranan industri kecil dalam penyerapan tenaga

kerja, industri kecil genteng pres berdiri pada tahun 1987-an sebagian penduduk

desa Grogol. Industri genteng pres sampai sekarang masih eksis karena ada

faktor-faktor pendukung yaitu bahan baku , bahan pembantu, tenaga kerja, bahan

bakar, pemasaran dan kemudahan transportasi. Industri kecil genteng pres di desa

Grogol memiliki kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja yang terserap

sebanyak 474 orang. Industri kecil genteng pres mampu meningkatkan kehidupan

perekonomian desa Grogol menjadi lebih baik. Adanya industri kecil genteng pres

di desa Grogol Kecamatan Waru Kabupaten Sukoharjo berdampak positif kepada

para pengusaha industri kecil, pengawas, masyarakat dan lingkungan sekitar yaitu

tercukupinya kebutuhan hidup, meningkatkan perekonomian masyarakat dan

pembangunan desa semakin meningkat.

Page 46: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Kerangka Berfikir

Dalam kondisi tingkat pengangguran yang tinggi, wirausaha merupakan

salah satu alternatif yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Industri kecil

konveksi merupakan salah satu kegiatan wirausaha di Desa Gebang, Kecamatan

Masaran, Kabupaten Sragen yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru di luar

sektor pertanian bagi masyarakat Gebang. Karena dirasa bekerja di sektor

pertanian sudah tidak mencukupi lagi karena lahan pertanian pun sudah semakin

menyempit karena adanya pertambahan penduduk sehingga lahan pertanian

dijadikan sebagai pemukiman penduduk. Industri kecil konveksi ini mampu

menyerap tenaga kerja dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang

berada di dekat industri kecil konveksi di Desa Gebang, Kecamatan Masaran,

Kabupaten Sragen. Keberadaan industri kecil konveksi juga memberikan dampak

yang positif yaitu terbukanya lapangan pekerjaan baru dan negatif terhadap

masyarakat sekitar yaitu Lunturnya nilai kesopanan yang ada di desa Gebang.

Secara ringkas kerangka pikir tersebut dapat digambarkan dalam skema

berikut:

Skema Kerangka Berfikir

Penyerapan tenaga kerja

Dampak industri kecil

Konveksi

Industri kecil

Peningkatan kesejahteraa

n masyarakat

Positif (terbukanya lapangana pekerjaan baru) dan negatif (Lunturnya nilai Kesopanan yang ada di desa Gebang)

Page 47: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi adalah ilmu yang membahas dan mempelajari tentang metode-

metode atau cara-cara tertentu yang harus ditempuh dalam melaksanakan kegiatan

penelitian untuk tujuan tertentu. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang

mengarahkan cara-cara (metode) ilmiah yang digunakan dalam penelitian untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Dalam setiap penelitian diperlukan adanya metodologi penelitian yang

digunakan dalam rangka pengumpulan data sebagai dasar untuk menjawab

persoalan penelitian yang diajukan. Penelitian merupakan suatu aktivitas yang

seksama dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data

yang tersistematis dan tentunya bersifat obyektif yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Husain Usman

dan Purnomo Setiady Akbar (2003:42) mengartikan “metodologi penelitian

adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat

dalam penelitian”. Jadi metodologi penelitian adalah bagian dari ilmu

pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran.

Metodologi penelitian merupakan cara dan upaya yang ditempuh oleh seorang

peneliti untuk mencapai tujuan penelitiannya.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian memerlukan suatu tempat dimana tempat tersebut sebagai objek

dalam memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan.

Dalam melakukan penelitian ini, tempat yang dipilih untuk dijadikan sebagai

lokasi penelitian adalah industri konveksi di Desa Gebang, Kecamatan Masaran,

Kabupaten Sragen.

Page 48: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diawali dengan penyusunan proposal, penyusunan desain

penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan laporan, sampai penulisan

laporan akhir, yakni dari bulan januari 2012 sampai bulan Mei 2012. Namun tidak

menutupi kemungkinan adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi

dan kondisi yang diperlukan dalam penelitian

N

O Jadwal Kegiatan

Tahun 2012

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Penyusunan Disain

Penelitian

4 Pengumpulan

Data,Analisi Data

5 Penulisan Laporan

Akhir

Tabel 3.1 Waktu dan Kegiatan Penelitian

B. Bentuk Dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian maka peneliti

memilih penelitian kualitatif. Moleong (2004:4) mengutip pendapat Bogdan dan

Taylor yang mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai

kondisi yang sebenarnya terjadi menurut apa yang ada di lapangan. Menurut

Page 49: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Moleong (2007:3) mengutip pendapat Denzin dan Lincolin menyatakan bahwa

“penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

malakukan berbagai metode yang ada”. Sutopo (2002:49) mengatakan “penelitian

kualitatif menekankan pada makna, lebih menekankan pada data kualitas dengan

analisis kualitatifnya”. Dapat diambil kesimpulan, metode penelitian kualitatif

adalah penelitian yang menekankan makna dari obyek yang menjadi pengamatan

dan lebih memusatkan pada kualitas data tersebut.

Di dalam penelitian kualitatif proses untuk memperoleh makna digali lebih

luas dan mendalam, sehingga diperoleh makna yang dalam. Sesuai dengan

sifatnya, penelitian kualitatif bersifat holistic, jadi memandang masalah sebagai

kesatuan dari proses sosial.

2. Strategi Penelitian

Strategi merupakan bagian dari desain penelitian yang dapat menjelaskan

bagaimana tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana masalah yang dihadapi

di dalam penelitian akan dikaji dan dipecahkan untuk dipahami. Menurut Sutopo

(2002:123) “strategi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan

menganalisis data”.

Strategi penelitiannya menggunakan studi kasus terpancang tunggal.

Mulyana (2003:201), studi kasus adalah “uraian dan penjelasan komprehensif

mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi

(komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial”. Disebut terpancang karena

permasalahan dan fokus penelitian ini sudah ditetapkan sebelum peneliti

melakukan penelitian dilapangan atau tempat penelitian, sehingga kegiatan

pengumpulan datanya lebih terarah berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan

disebut tunggal karena permasalahnnya hanya satu unit yaitu tentang penyerapan

tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gebang

kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Jadi dalam studi kasus yang terpenting

adalah bagaimana menyajikan pandangan subyektif dari peneliti.

Page 50: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Sumber Data

Dalam penelitian sumber data memiliki peranan penting bagi peneliti

untuk menentukan ketepatan dan kebenaran tujuan penelitian dari informasi yang

diperoleh. Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip Moleong (2007:112)

mengatakan “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”, sumber

data dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Informan (narasumber)

Menurut Sutopo (2002:50) “dalam penelitian kualitatif posisi sumber data

manusia (nara sumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasinya”. Informan dalam penelitian ini adalah pengusaha, tenaga kerja dan

masyarakat sekitar serta kepala desa desa Gebang, Kecamatan Masaran,

Kabupaten Sragen.

a. Pengusaha

Orang yang mendirikan industri konveksi atau pemilik dari industri.

tersebut.

b. Tenaga kerja

Orang-orang yang bekerja di industri konveksi.

c. Kepala desa

Seseorang yang memimpin desa Gebang.

d. Masyarakat

orang-orang yang tinggal di sekitar industri konveksi di desa gebang.

2. Data peristiwa atau Aktivitas

Dalam hal penelitian bukan hanya melalui informasi yang diberikan

seseorang dari catatan yang tertulis saja, namun juga dilakukan kajian terhadap

aktivitas yang dilakukan meskipun tidak harus secara langsung diamati. Peristiwa

atau aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan dalam

kehidupan sehari-hari penduduk desa yang meliputi pekerjaan yang mereka

lakukan.

Page 51: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang tidak kalah pentingnya

dalam penelitian kualitatif. Data yang diperoleh selain dari informan, juga

diperoleh dari dokuman atau arsip. Menurut Sutopo (2002:54) menjelaskan

bahwa “dokuman dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan

suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

D. Tehnik Pengambilan Informan

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan menarik sampel sangat

selektif. Sampel yang dimaksud mempunyai fungsi yang sangat bermakna sebagai

sumber informasi. Kualitatif tidak memandang dari segi kuantitasnya melainkan

segi kualitas dari penelitian sehingga jumlah sampel tidak diperhitungkan dan

bukan mewakili populasi namun untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya

dan sedalam-dalamnya.

Penelitian ini menggunakan tehnik Purposive dengan Snowball. Menurut

Patton yang dikutip Sutopo (2002:185), “Purposive adalah peneliti akan memilih

informan yang dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam

memperoleh data “. Dalam teknik Purposive, peneliti tidak menjadikan semua

orang sebagai informan dimana teknik pengambilan informan dengan cara tidak

memberikan kesempatan kepada informan, tetapi peneliti memilih informan yang

dipandang tahu dan cukup memahami tentang keadaan industri konveksi dan

gambaran masyarakat Desa Gebang.

Dalam penelitian ini cara peneliti melakukan snowball yaitu menemukan

informan dengan cara bertanya kepada orang pertama misalnya kepala desa untuk

selanjutnya ke orang kedua misalnya pengusaha industri konveksi dan kemudian

orang ketiga dan seterusnya sehingga diperoleh data yang lengkap, akurat dan

mendalam. Snowball digunakan peneliliti untuk mencari informan kunci atau (key

Page 52: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

informan) yaitu meneliti menambil orang-orang kunci untuk dijadikan sebagai

sumber data yang dapat dipercaya sehingga menghasilkan infoman yang jelas.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah hal terpenting dari setiap penelitian. Menurut

Sutopo (2002:47) “dalam penelian kualitatif, data penelitian bukan sebagai alat

dasar pembuktian tetapi sebagai modal dasar bagi pemahaman, sehingga proses

pengumpulan data akan lebih lentur dan dinamis”.Penelitian ini menggunakan

tehnik pengumpulan data berupa wawancara langsung, Observasi langsung dan

domentasi.

1. Wawancara

wawancara yaitu cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui

kegiatan interaksi sosial antara peneliti dan yang diteliti, melalui kegiatan Tanya

jawab, menurut Slamet (2006:101). Sedangkan Mulyana (2003:180) menjelaskan

bahwa wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari sesorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.

2. Observasi

observasi adalah tehnik pengumpulan data yang bersifat non verbal,

biasanya berupa studi lapangan dimana peneliti perperan sebagai pengamat.

(Sutopo, 2002:64) “tehnik observasi digunakan untuk menggali data dari suatu

sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman

gambar”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik observasi berperan

pasif dimana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh

obyek penelitian namun peneliti hanya sebagai pengamat saja.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi yang dilakukan yaitu menelaah

dokumen, arsip yang berhubungan dengan peristiwa atau masalah. Umumnya

berupa catatan yang berharga bagi pemahaman suatu peristiwa. Mencatat

dokumen menurut Yin bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat

dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat, Sutopo

(2002: 69-70).

Page 53: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Validitas Data

Setelah dilakukan penelitian, data dan informasi yang berhasil

dikumpulkan perlu diuji kebenarannya oleh karena itu setelah data terkumpul

dilakukan pemeriksaan keabsahannya atau validitas data. Validitas data

merupakan pengujian data dalam penelitian agar dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya atau tidak. Untuk meningkatkan kesahihan data, peneliti

menggunakan tehnik trianggulasi.

Trianggulasi diartikan sebagai tehnik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai tehnik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Moleong (2007:178) menyatakan, “trianggulasi adalah tehnik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan/ sebagai pembanding terhadap data itu”.maksudnya

adalah, data yang diperoleh akan diuji keabsahannya dengan cara mengecek

kepada sumber lain sehingga dihasilkan suatu kebenaran.

Menurut Sutopo (2002:78-83) dengan mengutip Patton, tehnik trianggulasi

ada empat macam, yaitu:

1. Trianggulasi data (trianggulasi sumber) Yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama.

2. Trianggulasi metode Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tehnik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

3. Trianggulasi peneliti Yaitu hasil penelitian baik data maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

4. Trianggulasi teori Yaitu trianggulasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Dari uraian tentang trianggulasi di atas, penulis menggunakan pendekatan

trianggulasi data (sumber) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai

sumber untuk mengumpulkan data yang sama.

G. Analisis Data

Menurut Miles dan Hubermas dalam Sutopo (2000:9) menjelaskan secara

sederhana terdapat dua model pokok analisis di dalam penelitian yaitu model

Page 54: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

analisis jalinan atau mengalir dan model analisis interaktif. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan model analisis interaktif dengan uraian sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari data

fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan

prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Reduksi data ini dapat

dikatakan sebagai bagian dari proses analisis yang mempertegas, memeperpendek,

membuat fokus, membuat hal-hal yang tidak penting dan mengatur sedemikian

rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Penyajian data

Sajian data dilakukan dengan merangkai data atau informasi yang telah

direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar atau skema, maupun tabel yang

memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan

rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga dibaca akan

mudah dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian yang

memungkinkan penelitian untuk melakukan sesuatu pada analisis atau tindakan

lain berdasarkan pemahaman tersebut. Penyajian data dalam penelitian ini

diperoleh dari observasi langsung dan observasi mendalam.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan yang telah dicatat, dilihat,

ditemui serta didengar yang berdasarkan pada konfigurasi yang telah dirancang.

Kesimpulan yang dihasilkan memerlukan verifikasi agar banar-benar valid dan

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dari hasil verifikasi ini dapat

diperoleh data yang telah diuji validitasnya. Untuk itu peneliti melakukan

aktivitasnya pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali,

melihat lagi fieldnote sehingga penelitian menjadi lebih bisa dipercaya.

Page 55: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengumpulan Data

Sajian DataReduksi Data

simpulan dan Verifikasi

Model Analisis Data Model Interaktif

H. Prosedur Penelitian

Menurut Sutopo (2002:187-190) Prosedur penelitian adalah rangkaian

tahap demi tahap kegiatan dari awal sampai akhir penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah dari persiapan,

pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.

1. Persiapan

a. Mengajukan judul penelitian kepada pembimbing

b. Mengumpulkan bahan atau sumber materi penelitian.

c. Menyusun proposal penelitian

d. Mengurus perizinan penelitian.

e. Menyiapkan instrument penelitian / alat observasi.

2. Pengumpulan data

a. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observas, wawancara, dan

dokumentasi.

b. Membuat fieldnote.

c. Memilah dan mengatur data sesuai dengan kebutuhan.

3. Analisis data

a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai proposal penelitian.

b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian

direcheckkan dengan temuan lapangan.

Page 56: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. . Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

4. Penyusunan laporan penelitian

a. Penyusunan laporan awal.

b. Review laporan yaitu mendiskusikan laporan yang telah disusun dengan

orang yang cukup memahami penelitian.

c. melakukan perbaikan laporan sesuai hasil diskusi.

d. penyusunan laporan penelitian.

Page 57: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

SAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Deskripsi daerah penelitian ini meliputi: keadaan geografis, keadaan

demografis, dan keadaan sosial budaya masyarakat desa Gebang, Kecamatan

Masaran, Kabupaten Sragen. Data-data tersebut berdasarkan dari data Monografi

pada tahun 2012.

1. Keadaan Geografis

Desa Gebang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan

Masaran, Kebupaten Sragen. Kabupaten Sragen berjarak kira-kira 40 km dari kota

Surakarta. Kota Sragen diapit 3 Kabupaten sebelah barat dan selatan berbatasan

dengan Kabupaten Sragen. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Grobogan, dan yang sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ngawi jawa

timur.

Kecamatan Masaran terdiri dari beberapa desa yang ada didalamnya,

salah satunya adalah Desa Gebang. Berdasarkan data dari monografi desa Gebang

tahun 2012, desa Gebang terdiri dari 17 dukuh dan terdapat 38 RT. Dukuh

tersebut adalah:(1)Mojoasri, (2)Kedung Waduk, (3)Gebang lor, (4)Gebang Loji,

(5)Gebang Tengah, (6)Gebang Kota, (7)Gebang Kidul, (8)Sumberejo,

(9)NgasinanKulon, (10)Ngunut, (11)Ngasinan Etan, (12) Purworejo, (13)Ngasem,

(14)Katukan, (15) Cungul, (16)Wasonorejo, (17)Lebak. Dan desa Gebang

terdapat 3 Kebayanan atau kepala Dusun (KADUS), yaitu KADUS 1 Gebang,

KADUS 2 Ngasinan, KADUS 3 Cungul . Jarak desa Gebang dengan Kecamatan

Masaran adalah 4 km. Jarak desa Gebang dengan Kabupaten Sragen adalah 11

km. Adapun bata-batas Desa gebang , sebelah barat berbatasan dengan Desa

Dawungan, Sebelah utara berbatasan dengan Desa Nguwer, sebelah timur

Page 58: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbatasan dengan Desa Banaran, dan sebelah selatan berbatasan Dengan Desa

Pucuk.

Letak desa Gebang dekat dengan jalur utama kecamatan Masaran dan

Kabupaten Sragen. Untuk menemukan Desa Gebang maka harus menyusuri jalan

Solo Sragen, desa Gebang terletak tidak jauh dari jalan raya Solo Sragen. Apabila

melewati perempatan nguwer arah ke selatan sudah termasuk desa Gebang. Jalan

yang beraspal adalah jalan yang sangat diandalkan oleh masyarakat desa Gebang,

selain itu, untuk menuju desa Gebang juga bisa malalui Stasiun Masaran. Tapi,

aspal jalannnya agak sedikit rusak dan bergelombang. Transportasi yang

digunakan untuk menuju Desa Gebang bisa menggunakan motor, mobil atau

yang lainnya karena jalannya cukup luas. Tetapi, tidak ada transportasi angkutan

umum karena setiap keluarga mempunyai motor. Sarana komunikasi yang

digunakan oleh Masyarakat desa Gebang adalah telepon genggam. Sarana hiburan

didominasi oleh televisi milik pribadi.

Desa Gebang berupa dataran rendah dan mempunyai wilayah yang datar.

Luas desa Gebang yaitu 424.4005 ha, dan sebagian besar wilayahnya digunakan

sebagai pemukiman masyarakat dan fasilitas umum seperti puskesmas, gedung

pemerintahan dan lain sebagainya. Terdapat 1680 kepala keluarga yang

menghuni di desa Gebang.

Dukuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah dukuh Ngasinan Kulon

terdapat 70 kepala keluarga. Hal ini dikarenakan letak atau keberadaan industri

kecil konveksi berada di dukuh tersebut.

2. Keadaan Demografis

Penduduk desa Gebang berjumlah 5765 jiwa. Jumlah penduduk

berdasarkan umur:

Tabel 4.1 Berdasarkan Umur

Page 59: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

No Umur Jumlah

1 0-4 Tahun 517 Orang

2

5-18 Tahun (Usia Sekolah)

1572 Orang

3 19-60 Tahun (Usia kerja) 3201 Orang

4 60 Tahun ke atas 475 Orang

JUMLAH 5765 Orang

Sumber: Monografi Desa Gebang

Berdasarkan table diatas usia kerja berjumlah 3201 orang. Tapi yang sudah

bekerja sebanyak 2686 orang, dan sisanya sedang mencari pekerjaan dan

menganggur. Jadi penduduk desa Gebang yang belum bekerja atau sedang

mencari pekerjaan sebesar 515 orang. Berikut ini merupakan data tentang jenis

pekerjaan yang ada di desa Gebang.

Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani 1022 Orang

2 Guru 102 Orang

3 Polisi/ ABRI 56 Orang

4 Dokter/ Bidan 6 Orang

5 Swasta (Pedagang,

Pertukangan, Kuli Bangunan,

dll)

1500 Orang

JUMLAH 2686 Orang

Sumber: Monografi Desa Gebang

3. Keadaan Sosial Budaya

Dalam indeks pembangunan manusia, pendidikan menjadi salah satu

indikator yang menentukan taraf kesejahteraan masyarakat. Dengan pendidikan

masyarakat dapat mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Untuk masyarakat

Page 60: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pedesaan kesadaran untuk menyekolahkan anaknya terkadang relatif rendah.

Tetapi, seiring kemajuan zaman dan mudahnya sarana komunikasi transportasi

dan fasilitas pendidikan mempengaruhi kesadaran orang tua untuk meningkatkan

pendidikan anak mereka. Berikut ini adalah data mengenai tingkat pendidikan

masyarakat desa Gebang.

Tabel 4.3 Tingkatan Pendidikan

No Tingakatan Pendidikan Jumlah

1. TK 200 Orang

2. SD 421 Orang

3. SMP 386 Orang

4. SMA 449 Orang

5. Perguruan Tinggi 116 Orang

JUMLAH 1572 0rang

Sumber: Monografi Desa Gebang

Dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakt desa Gebang sudah

mengenyam pendidikan. Selain itu juga, untuk meningkatkan mutu pendidikan

masyarakat desa Gebang maka di desa Gebang dibangun sarana pendidikan

berupa sekolah formal maupun non formal. Berikut tabel sarana pendidikan yang

ada di desa Gebang:

Tabel 4.4 Sarana Pendidikan

No Sarana Pendidikan Jumlah

1. Playgroup/ PAUD 1

2. Taman Kanak-kanak 4

3. Sekolah Dasar (SD) 4

4. Taman Pendidikan Alqur’an

(TPA)

18

JUMLAH 27

Sumber: Monografi Desa Gebang

Page 61: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keyakinan beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang menumbuh kembangkan ketaatan merupakan modal yang penting bagi

pembangunan terutama pembangunan yag bersifat moral bagi masyarakat.

Sebagian desa Gebang adalah pemeluk agama islam. Berikut merupakan tabel

Penganut agama yang ada di desa Gebang:

Tabel 4.5 Penganut Agama

No Agama Penganut

1. Islam 5728 Orang

2. Kristen 25 Orang

3 Katholik 12 Orang

4 Hindu -

5 Budha -

JUMLAH 5765

Sumber: Monografi Desa Gebang

Menurut data diatas maka mayoritas penduduknya menganut agama islam, maka

di desa Gebang banyak didirikan sarana peribadatan berupa masjid. Terdapat 18

masjid yang menjadi sarana pribadatan di desa Gebang. Untuk agama lain mereka

biasanya beribadah di tempat peribadatan mereka masing-masing yang letaknya

agak jauh dari desa Gebang.

B. Sajian Data

Pembahasan dari hasil penelitian ini merupakan gambaran yang

didasarkan pada temuan data yang dikaitkan dengan pertanyaan penelitian yakni

Peran industri kecil konveksi dalam upaya menyerap tenaga kerja di desa Gebang

Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Peran industri kecil konveksi dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gebang Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen dan dampak dari adanya industri kecil konveksi di desa

Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Terdapat 10 informan yang

bersedia diwawancarai untuk memberikan gambaran yaitu pemilik yaitu ibu

Page 62: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mardiana, kepala desa yaitu bapak Purwanto, tenaga kerja yaitu bapak Suharto,

mbak Siti, mbak Listyanawati, mbak Purwanti, ibu Parti dan warga Desa Gebang

yaitu ibu Samini, mbak Umi,dan bapak Parjo.

Pada saat ini daya serap tenaga kerja dalam bidang pertanian secara relatif

di desa semakin menurun. Hal ini dipengarui dengan adanya sistem mekanisasi

pertanian dan penyempitan lahan pertanian di desa karena banyak yang beralih

fungsi menjadi lahan bangunan dan rumah penduduk. Di sisi lain, secara umum

pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja semakin meningkat. Lapangan

pekerjaan dalam bidang pertanian di desa menjadi semakin terbatas. Banyak

angkatan kerja yang tidak terserap dalam bidang pertanian. Kelebihan angkatan

kerja dan tidak dibarengi lapangan pekerjaan akan terjadi banyak pengangguran.

Mereka yang tidak bekerja dan tidak terserap dalam lapangan kerja dimngkinkan

tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk mempertahankan hidup, manusia selalu melakukan berbagai usaha

dan upaya. Terbatasnya lapangan pekerjaan di desa Gebang, penduduk berusaha

mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru di luar sektor pertanian. Salah

satu upayanya adalah mengembangkan kesempatan kerja yaitu dengan membuka

usaha pada sektor industri dalam skala kecil. Di desa Gebang terdapat banyak

industri kecil salah satunya adalah industri kecil konveksi yang berada di dusun

Ngasianan Kulon yang dikembangkan oleh salah satu warganya dan menjadi

alternatif pekerjaan di luar sektor pertanian.

1. Peran Industri Kecil Konveksi dalam Upaya Menyerap Tenaga Kerja

Keberadaan industri kecil Konveksi di Desa Gebang memberikan

pengaruh yang cukup berarti bagi masyarakat setempat, khususnya dalam bidang

sosial ketenegakerjaan yaitu terbukanya lapangan pekerjaan baru dalam sektor

industri kecil konveksi, industri kecil konveksi memberikan kesempatan kerja

bagi masyarakat untuk bekerja di luar sektor pertanian. Hal ini dikarenakan di

sektor pertanian yang tidak mampu lagi menyerap banyak tenaga kerja di

pedesaan menjadikan banyak penduduk yang mulai mencari alternatif pekerjaan

Page 63: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lain. Industri kecil konveksi ini banyak memiliki peran yang cukup penting bagi

masyarakat sekitar, peran tersebut berupa tersedianya lapangan pekerjaan dan

memberikan pendapatan,dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tersedianya Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan menurut sensus Penduduk 2000 Adalah bidang

kegiatan dari usaha atau perusahaan atau instansi dimana seseorang bekerja atau

pernah bekerja. Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang saat ini

dianggap oleh masyarakat setempat telah memberikan lapangan pekerjaan baru.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya industri kecil konveksi dapat memberikan

kesempatan kerja bagi warga desa Gebang di luar sektor pertanian. Adanya

industri kecil konveksi ini dapat menyerap tenaga kerja dari warga desa Gebang.

Industri kecil konveksi ini berdiri sekitar tahun 2010, atau 2,5 tahun yang

lalu. Industri kecil konveksi ini masih merupakan industri yang baru di desa

Gebang, seperti yang diungkapkan oleh pemilik industri kecil konveksi : “Sejak

2,5 tahun yang lalu, kira-kira tahun 2010 bulan delapan”(W/MD/18/4/2012).

Industri kecil konveksi dikatakan usaha baru juga dinyatakan oleh bapak Po

selaku kepala desa Gebang sebagai berikut:

”Menurut saya ya mbak. Industri kecil konveksi merupakan usaha yang baru berdiri tapi, Termasuk usaha yang sudah mempunyai karyawan yang cukup banyak ya mbak dibandingkan usaha-usaha lainnya. Jadi ya sudah dapat mengurangi pengangguran di desa Gebang ini mbak”(W/PO/16/4/2012).

Pemilik memilih mendirikan industri kecil konveksi di desa Gebang

karena beliau mempunyai investasi tanah di desa Gebang, dan juga upah tenaga

kerjanya relatif murah serta ingin membuka lapangan pekerjaan, seperti

pernyataan pemilik dari industri kecil konveksi, sebagai berikut: ”Satu punya

investasi tanahnya disini (heem udah punya tanah disini) yang kedua pemukiman

di daerah Sragen lebih rendah daripada di daerah lain, tadinya saya mau buka

disolo disana harga tanah mahal, upah atau UMR lebih murah serta yang terakhir

Page 64: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengen membuka lapangan usaha yang baru di desa Gebang

ini”(W/MD/18/4/2012).

Keberadaan industri kecil konveksi mempunyai pengaruh bagi warga

masyarakat, karena dapat menyerap tenaga kerja yang berasal dari warga desa

Gebang bahkan ada juga yang berasal dari luar daerah seperti Karanganyar,

Boyolali, dan Purwodadi, seperti penyataan pemilik industri kecil konveksi:” 85

Persen dari desa Gebang yang dari luar daerah juga ada misalnya Purwodadi,

Karanganyar, Boyolali, Tinggal di Rumah ini”(W/MD/18/4/2012). Serta

memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar di desa Gebang. Seperti

pernyataan dari mbak Mu salah satu warga Desa Gebang:

” kalau jualan pulsa ini baru mbak, kira-kira baru setahun yang lalu. Tapi kalau sebelumnya jualan air isi ulang ini sudah lama. Kalau jualan pulsa ini usulan saya biar saya kalau di rumah ada kegiatan. Kan jalan sini lumayan rame mbak ada dari warga sini maupun yang bekerja di industri konveksi itu mbak”(W/MU/22/4/2012).

dan pernyataan dari ibu Sm salah satu warga lain, sebagai berikut:

“o niku,,,,to mbak, niku kan nembe mawon mbak. Tapi pun tiyang mriki ngeh lumayan sek kerjo ten mriku. Trus sak entene konveksi niku ngeh alhamdulilah enten tambahan mbak soale karyawane niku enten sek jajan ten mriki mbak.(o itu,,, to mbak, itu berdirinya baru saja mbak. Tapi orang sini juga ada lumayan banyak yang bekerja di industri konveksi itu. Trus dengan adanya industri konveksi itu alhamdulilah ada tambahan mbak karena karyawannya juga ada yang jajan disini)”(W/SM/22/4/2012).

Serta serupa dengan pernyataan dari warga desa Gebang yang lain yaitu bapak Pj,

sebagai berikut:” industri kecil konveksi itu masih baru mbak dibandingkan

industri-industri yang telah ada. Tapi, dengan adanya industri konveksi ada juga

tambahan mbak soalnya dari situ juga banyak yang beli bensin di

sini”(W/PJ/22/4/2012).

Dengan adanya industri kecil konveksi tersebut sebagai alternatif

pekerjaan utama mereka yang mempunyai ketrampilan, khususnya ketrampilan

menjahit dapat memanfaatkan industri kecil konveksi tersebut sebagai lahan untuk

menumpahkan ketrampilannya sebagai lapangan pekerjaan. Ketrampilan tersebut

Page 65: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mereka dapat dari LPK yang mereka ikuti, ada juga yang ketrampilan di dapat

dari kursus menjahit yang diadakan di kelurahan seperti pernyataan dari salah satu

tenaga kerjanya:” ketrampilan menjahit dari kursus mbak di LPK yang ada di

daerah saya dulu mbak, jadi saya lulusan SMA Trus kursus

jahit.”(W/ST/19/4/2012). Pernyataan lain juga datang dari mbak Pw:” Lulus SMA

saya ikut pelatihan jahit mbak di Kelurahan Gebang selama 3 bulan, dari sana

saya bisa jahit”(W/PW/20/4/2012).Tidak itu saja yang bekerja di industri kecil

konveksi tersebut bukan hanya perempuan tetapi ada juga yang laki-laki tetapi

sebagian besar tenaga kerjanya perempuan seperti peryataan dari pemilik industri

kecil konveksi:” 90 orang. 83 perempuan dan 7 laki-laki”(W/MD/18/4/2012).

Jadi, dengan adanya industri kecil konveksi ini telah membantu masyarakat untuk

menekan antusias warga masyarakat desa Gebang untuk pergi ke luar daerah atau

merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan.

Pandangan pemilik industri tentang keberadaan industri kecil konveksi di

desa Gebang dalam perannya terhadap penyerapan tenaga kerja juga mendapat

persetujuan dari beberapa informan yang berstatus sebagai tenaga kerja di industri

kecil konveksi di desa Gebang. Dan juga dengan adanya industri kecil konveksi

tersebut membuat tenaga kerjanya membuat merasa baik. Salah satu tenaga

kerjanya, dia merasa lebih baik bekerja di industri kecil konveksi ini karena

sebelumnya dia bekerja di sebuah pabrik garment tapi dia agak kurang nyaman

karena pulangnya yang terlalu malam tetapi, dia merasa nyaman bekerja di

industri kecil konveksi yang berada di Desa Gebang. Seperti pernyataannya:

“Iya mbak,,,soalnya sebelum bekerja disini di pan brather yang sekarang sudah ditutup dan dipindah di pabrik hanin (bulu, sragen) 4 tahun yang lalu saya menikah dan gak boleh bekerja jauh, trus aku bekerja di ivan collection merasa g enak karena lemburnya terlalu over, pulangnya kadang sampai jam 11 malam, trus ada tawaran yang lebih bagus ya udah saya pindah sini, yang pasti pulang gak kaya kemarin”(W/LS/18/4/2012).

pernyataan serupa juga diungkapkan oleh bapak Sh, dia merasa nyaman karena

pemilik dari industri kecil konveksi tersebut sangat baik kepada tenaga kerjanya.

Seperti pernyataannya sebagai berikut :” nyaman gak nyaman mbak. Tapi, dibuat

Page 66: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nyaman mbak soalnya disini pemiliknya itu baik bahkan kita sering diajak jalan-

jalan dulu aja diajak jalan-jalan ke Tawangmangu trus kemarin diajak jalan-jalan

ke pasar malem”(W/SH/19/4/2012). Cerita lain juga disampaikan oleh tenaga

kerjanya yaitu mbak St, dia masuk di industri kecil konvekstri tersebut, ketika

lulus sekolah tingkat SMA, dia berasal dari Purwodadi. Dia tahu tentang industri

kecil konveksi ini dari temannya yang bekerja di industri kecil konveksi, setelah

dijalaninya hampir setahun ini dia merasa nyaman karena dia mempunyai atasan

yang baik. Seperti pernyataannya sebagai berikut:”,,, pemilik dari industry ini

sangat baik, beliau marah paling kalau saya ada kesalahan. Saya itu dibagian

pemotongan mbak”(W/ST/19/4/2012).

Di industri kecil konveksi tersebut kebanyakan tenaga kerjanya memiliki

riwayat pendidikan tingkat SMA dan harus mempunyai ketrampilan menjahit,

untuk penerimaan tenaga kerjanya pemilik dari industri konveksi bertanya kepada

calon tenaga kerja yang akan bekerja di tempatnya mau dibagian apa dan

langsung praktek menjahit, sejauh mana ketrampilan yang dia miliki karena di

dalam industri kecil konveksi penempatan pemula dengan yang sudah ahli

berbeda, seperti pernyataan dari pemilik industri kecil konveksi sebagai berikut:

“Dengan test dan dengan praktik. Misalnya gini kalau bisa jahit dan disini mau jadi sebagai apa dan bisa jahit sejauh mana.kan ada gret A, B,C. gret C itu untuk karyawan yang keluar dari LPK. Gret B untuk orang yang sudah bisa menjahit/ nyetik. Sedangkan kalau gret C itu untuk orang yang udah bisa apapun, udah bisa pasang kerah dan bisa menggabungkan keseluruhan”(W/MD/18/4/2012).

Untuk faktor umur disini tidak ditentukan selagi bisa menjahit dan masih kuat

bekerja masih bisa bekerja di industri kecil konveksi ini, sebagaimana pernyataan

pemilik industri kecil konveksi:

”Di tempat saya tidak dipatok usia. Selagi masih bisa produktivitasnya seperti usia 20 tahun. Terkadang lebih bertanggung jawab yang usia dewasa dibandingkan dengan yang masih muda. Karena dengan usia yang dewasa sudah terbiasa dengan tanggung jawab”(W/MD/18/4/2012).

Page 67: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1: Tempat industri kecil konveksi

Berbagai uraian data di atas maka dapat disimpulkan bahwa Peran industri

konveksi dalam menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa Gebang dengan

membuka lapangan pekerjaan baru diluar sektor pertanian Karena di sektor

pertanian lah yang digarap berubah menjadi lahan pemukiman penduduk. Untuk

bekerja di industri kecil konveksi tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi

yang terpenting adalah ketrampilan menjahit. Maka dari itu industri kecil

konveksi telah mengurangi tingkat pengangguran di desa Gebang semakin

menurun.

b. Memberikan Pendapatan

Kebaradaan industri kecil konveksi yang berada di desa Gebang telah

membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan membantu

masyarakat memberikan pendapatan bagi masyarakat. Pendapatan dapat diperoleh

dari hasil sebagai tenaga kerja di industri kecil konveksi. Besarnya pendapatan

yang diperoleh setiap tenaga kerja berbeda tergantung posisi yang ada di industri

kecil konveksi tersebut karena di dalamnya terdapat mandor atau staf dan

karyawan biasa. Staf atau mandor adalah orang yang mengawasi kerja tenaga

kerja, sedangkan yang karyawan biasa yang bekerja hanya menjahit bagian

tertentu saja. Maka, disinilah pendapatan mereka berbeda-beda.

Page 68: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu tenaga kerja di industri kecil konveksi, posisi dia dalam

industri kecil konveksi sebagai staf atau mandor dia memperoleh perbulannya

sebanyak Rp.1.150.000 itu pun belum termasuk gaji lemburan. Lemburan ada

karena pesanan baju tidak selesai pada waktunya, biasanya pada tanggal merah

dan hari minggu. Seperti yang diungkapkan oleh mbak Ls sebagai berikut:” Rp

1.150.000,- itu belum termasuk lemburan, lemburan perhari atau tanggal merah

Rp 47.500”(W/LS/18/4/2012). Dengan gaji tersebut dia sudah merasa cukup

untuk membantu keluarga. Menurutnya bahwa industri kecil konveksi yang ada

di desa Gebang sudah membuat masyarakat mempunyai pekerjaan dan

mempunyai tambahan pendapatan yang dapat memberikan kelangsungan hidup

mereka. Hal serupa juga disampaikan oleh tenaga kerja yang lain bahwa

pendapatannya di industri kecil konveksi dapat memberikan pendapatan keluarga

atau untuk membantu suami dalam ekonomi keluarga, seperti pernyataan dari ibu

Pt sebagai berikut:” Saya rasa cukup mbak, kan saya bantu-bantu suami kerja

mbak yang utama tetap suami saya mbak”(W/PT/20/4/2012).

Menurut mbak St dia adalah salah satu tenaga kerja yang berada di industri

kecil konveksi. Dia mempunyai gaji perbulannya 700-800 ribu karena dia masih

sendiri atau belum menikah jadi dia merasa cukup karena hanya mencukupi

kebutuhannya sendiri tetapi, kadang gajinya juga diberikan kepada ibunya untuk

membantu kebutuhan keluarganya. Seperti halnya dengan tenaga kerja yaitu ibu

Pw dia juga merasa cukup karena dia masih sendiri atau belum berkeluarga,

seperti pernyataannya:” karna saya masih single jadi cukup mbak. Mungkin kalau

udah punya keluarga gak cukup mbak”(W/PW/20/4/2012).

Data yang dikemukakan diatas memberikan suatu pengertian bahwa

dengan berdirinya industri kecil konveksi yang berada di desa Gebang dapat

memberikan pendapatan bagi tenaga kerja. Pendapatan bagi tenaga kerjanya

disesuaikan dengan UMR daerah Sragen.

Page 69: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Sistem Pengupahan

Industri kecil konveksi di desa Gebang dapat meningkatkan perekonomian

tenaga kerja. Mereka dapat mencukupi kebutuhan hidup dengan bekerja di

industri kecil konveksi. Dengan upah atau gaji yang mereka terima, mereka dapat

mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem pengupahan yang ada di industri kecil

konveksi di desa Gebang yaitu perbulan. Didalam industri kecil konveksi terdapat

mandor atau staf dan karyawan biasa, maka gaji atau upah mereka berbeda.

Di industri kecil konveksi juga ada sistem lembur . jadi, setiap harinya itu

ditarget sesuai yang ditentukan dengan pesanan. Apabila sehari target belum

selesai maka apabila jam kerja sudah habis maka lanjutannya dihitung lemburan.

Ada juga lemburan di hari minggu atau tanggal merah, seperti pernyataan dari

salah satu tenaga kerjanya yaitu bapak Sh sebagai berikut:” Kalau target belum

selesai maka pulange molor mbak soalnya tiap hari itu ditarget kadang ada jam

leburannya, lemburan kadang tanggal merah dan hari minggu”(W/SH/19/4/2012).

Upah atau gaji yang diterima tenaga kerja atau karyawan biasa dengan

Mondor/ staff berbeda. Karyawan biasa Rp 700.000 perbulan sedangkan Mondor

atau staf kurang lebih Rp 1.000.000 perbulan. disesuaikan dengan UMR daerah

Sragen, itu belum termasuk lemburan. Seperti pernyataan dari ibu Md sebagai

pemilik industri kecil konveksi, sebagai berikut: “Kalau yang karyawan Rp

700.000 sampai 800.000. tapi kalu untuk mandor atau staff Rp.

1.000.000”(W/MD/18/4/2012).

Upah yang diterima maka mereka dapat mencukupi kebutuhan hidup

sehari-hari dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yang bekerja di industri

kecil konveksi. Seperti pernyataan dari salah satu tenaga kerjanya yaitu bapak Sh,

sebagai berikut: “sudah mbak, alhamdulilah dengan gaji segitu sudah bisa

mencukupi kebutuhan keluarga saya”(W/SH/19/4/2012). Dengan upah yang di

terimanya mereka dapat mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Meskipun

demikian mereka tidak pernah protes dengan upah yang diterima mereka, mereka

Page 70: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

komplain ketika jam pulang mereka terlalu malam, akan tetapi mereka justru

berterimakasih kepada pemilik industri kecil konveksi.

Berbagai uraian di atas bahwa industri kecil konveksi sistem

pengupahannya dilakukan perbulan, upah atau gaji antara mandor atau staf

berbeda tetapi masih disesuaikan dengan UMR daerah Sragen. Di dalam industri

kecil konveksi juga terdapat sistem lembur. Gaji atau upah yang diterima oleh

tenaga kerja, tenaga kerja sudah merasa cukup dan dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari mereka.

d. Jaminan Sosial

Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat kerja

para tenaga kerja, maka industri kecil konveksi selain memberikan upah juga

memberikan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan ekonomi para tenaga

kerjanya. Kebijakan-kebijakan itu berupa:

1) Tunjangan Hari Raya (THR)

Setiap hari raya pemilik industri kecil konveksi memberikan THR kepada

tenaga kerjanya. Baik berupa uang maupun sembako. Seperti pernyataan dari

salah satu tenaga kerjanya yaitu bapak Sh sebagai berikut:” Trus kalau hari raya

dikasih THR kadang uang kadang sembako mbak”(W/SH/19/4/2012).

2) Hadiah-hadiah tertentu

Di industri kecil konveksi ini terdapat hadiah kepada karyawannya apabila

mereka dapat membawa teman untuk bekerja disini, seperti pernyataan dari

pemilik industri kecil konveksi sebagai berikut: “Jadi kalau anak-anak sini kalau

bawa temen ada bonus untuk mereka”(W/MD/18/4/2012).

Selain kebijakan tersebut, yang dapat meningkatkan semangat kerja

mereka karena pemilik industri kecil konveksi sudah menganggap tenaga

kerjanya seperti keluarganya. Jadi, kadang mereka diajak jalan-jalan yang

membuat mereka senang bekerja di industri kecil konveksi oleh pemiliknya.

Page 71: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pemilik dari industri kecil konveksi yang baik dan tidak pernah memarahi tenaga

kerjanya kecuali mereka mempunyai kesalahan. Pemilik industri kecil konveksi

juga mengakui bahwa dia harus memberikan yang terbaik bagi karyawannya agar

mereka tidak lari, seperti pernyataan pemilik dari industri kecil konveksi:”Hari ini

kita bentak, itu biasa ya itu masalah hati. Kadang kita ngemong ya, seperti

seorang ibu hari ini kita bentak anak habis itu kita bilang ke anak kalau mama

sayang kamu kok. Harus seperti itu kalau gak seperti itu, ini kan masih industri

kecil kalau gak kaya gitu bisa lari semua karyawannya”(W/MD/18/4/2012).

Berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

kebijakan-kebijakan tersebut juga perlakuan yang baik dari pemilik industri kecil

konveksi kepada tenaga kerjanya. Kesejahteraan ekonomi para karyawan semakin

terpenuhi dan meningkatkan motivasi kerjanya. Dengan begitu, tenaga kerja

merasa diperhatikan oleh pemilik industri kecil konveksi, sehingga dalam bekerja

para tenaga kerja menjadi lebih nyaman.

2. Peran Industri Kecil Konveksi dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat

Keberadan industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk

mendirikan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan khususnya

masyarakat yang berada di dekat industri kecil konveksi.

Usaha-usaha yang didirikan oleh masyarakat merupakan usaha yang

dijadikan mereka menjadi sumber penghasilan mereka baik sebagai sumber

penghasilan pokok atau bahkan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi

keluarga mereka.

Bagi masyarakat sekitar bahwa dengan adanya industri kecil konveksi ini

dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk membuka usaha

seperti warung makan, bengkel dan conter pulsa. Seperti halnya dengan ibu Sm

adalah salah satu warga desa Gebang yang membuka warung, dia mengaku

Page 72: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan dia membuka warung makan ada tenaga kerja dari industri kecil konveksi

membeli makanan atau minuman di warung makannya sehingga dapat dijadikan

sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga, seperti pernyataannya dari

ibu Sm sebagai berikut: “Trus dengan adanya industri kecil konveksi itu

alhamdulilah ada tambahan mbak karena karyawannya juga ada yang jajan

disini”(W/SM/22/4/2012).

Mbak Um salah satu warga yang warga desa Gebang yang membuka

counter pulsa, dia mengaku bahwa tenaga kerja atau karyawan dari industri kecil

konveksi, jadi dapat memberikan penghasilan kepadanya. Seperti pernyataannya

sebagai berikut:” lumayan rame mbak ada dari warga sini maupun yang bekerja di

industri konveksi itu mbak”(W/MU/22/4/2012).

Bapak Pj warga desa Gebang yang membuka bengkel disekitar dari

industri kecil konveksi, dengan membuka usaha bengkel di rumahnya dapat

memberikan penghasilan pokok bagi keluarganya karena dia merupakan kepala

kelurga. Tenaga kerja atau pemilik dari industri kecil konveksi ada juga yang

membeli bensin di bengkel tersebut karena kebanyakan dari tenaga kerja memakai

sepeda motor seperti pernyataannya:” banyak orang yang bawa sepeda motor jadi

saya juga jualan bensin.disini kan deket dengan industri konveksi dan bola kan

karyawannya kebanyakan pakai sepeda motor”(W/PJ/22/4/2012).

Berbagai data di atas bahwa keberadaan industri kecil konveksi di desa

Gebang dapat menciptakan usaha yang didirikan oleh masyarakat, sehingga dapat

memberikan sumber penghasilan pokok maupun tambahan bagi keluarga mereka.

3. Dampak dari Adanya Industri Kecil Konveksi

Adanya industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen dapat memberikan dampak yang positif, pertama bagi pemilik

dari industri kecil konveksi yang kedua bagi tenaga kerja yang bekerja di industri

kecil konveksi di desa Gebang dan yang ketiga bagi masyarakat desa Gebang

khususnya masyarakat yang dekat dengan industri kecil konveksi di desa

Page 73: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gebang.selain itu, keberadaan industri kecil konveksi juga memberikan dampak

yang negative terhadap masyarakat. Sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Bagi Pemilik Industri Konveksi

Industri kecil konveksi merupakan salah satu mata pencaharian di desa

Gebang yang banyak memerlukan tenaga manusia dalam melakukan produksinya

selain tenaga manusia juga mesin-mesin jahit juga sangat dibutuhkan dalam

memproses produksinya. Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang

menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Dengan adanya industri

kecil konveksi ini, banyak keuntungan yang didapat pemilik industri kecil

konveksi antara lain:

1) Dapat mencukupi kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari,

2) Mampu meningkatkan perekonomian,

3) Memperoleh keuntungan materi,

4) Membangun perekonomian keluarga yang semakin baik.

Hal tersebut dapat terlihat di lapangan yaitu tempat tinggal yang beliau tempati

dan kendaran pribadi yang mereka miliki. Hal tersebut disetujui oleh mbak Ls

sebagai berikut:” Saya rasa sudah ya mbak, soalnya pertama kali saya masuk

disini beliau belum ada mobil masih pake mator, trus bisa memperbaiki

rumahnya”(W/LS/19/4/2012) dan juga pernyataan dari bapak Pj sebagai berikut:”

sudahlah mbak, bisa beli mobil mewah bisa memperbaiki

rumahnya(W/PJ/22/4/2012).

Page 74: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2: mobil dan rumah yang dimiliki pemilik industri kecil konveksi

Berbagai data di atas bahwa di dalam industri kecil konveksi

menggunakan tenaga manusia dan mesin. Industri kecil konveksi memberikan

keuntungan materi maupun ekonomi bagi pemiliknya.

b. Bagi Para Tenaga Kerja

Industri kecil konveksi di desa Gebang pada dasarnya merupakan usaha

untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Di industri kecil konveksi bagi tenaga

kerja ada yang merupakan sumber penghasilan pokok dan ada juga sebagai

sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Bagi tenaga kerja yang bekerja di

industri kecil konveksi di desa Gebang keuntungan yang mereka dapat adalah

memperoleh penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang sudah memberikan

manfaat kepada masyarakat yang bekerja di industri kecil konveksi. Selain

mendapatkan pekerjaan juga mendapatkan materi sebagai imbalan mereka bekerja

di industri kecil konveksi. Mereka yang sebelumnya tidak mempunyai pekerjaan,

sekarang sudah bisa mendapatkan pekerjaan dan mempunyai penghasilan yang

dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka. Seperti pernyataan ibu Pt salah satu

tenaga kerja yang bekerja di industri kecil konveksi, sebagai berikut:” Saya rasa

cukup mbak, kan saya bantu-bantu suami kerja mbak yang utama tetap suami saya

mbak”(W/PT/20/4/2012). Dan pernyataan dari bapak Sh, sebagai berikut:” sudah

mbak, alhamdulilah dengan gaji segitu sudah bisa mencukupi kebutuhan keluarga

saya”(W/SH/19/4/2012). Serta pernyataan dari mbak Ls, sebagai berikut:”

Dicukup-cukupin mbak buat bantu-bantu suami.buat beli susu

anak”(W/LS/18/4/2012).

Berbagai dari uraian data di atas menunjukan bahwa tenaga kerja di

industri kecil konveksi dapat menambah pendapatan yang dapat mencukupi

kebutuhan hidup sehari-hari bagi keluarga mereka, sehingga dapat membuat hidup

tenaga kerja menjadi baik.

Page 75: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Bagi Masyarakat

Industri kecil konveksi di desa Gebang juga memberikan dampak yang

positif dan negative. Dampak positif bagi masyarakat yaitu mereka dapat

mendirikan warung makan, dengan adanya warung tersebut tenaga kerja bahkan

pemilik industri konveksi dapat membeli makan atau minuman saat istirahat,

seperti pernyataan ibu Sm warga desa Gebang dia pemilik warung makan, sebagai

berikut:”dengan adanya industri kecil konveksi itu alhamdulilah ada tambahan

mbak karena karyawannya juga ada yang jajan disini”(W/SM/22/4/2012).

Gambar 3: usaha milik ibu Sm (warung makan)

Ada juga warga yang mempunyai bengkel yaitu bapak Pj di dekat industri

kecil konveksi karena banyak tenaga kerja yang memakai sepeda motor jadi

dibengkel tersebut menyediakan bensin bahkan tambal ban, seperti yang

diungkapkan sebagai berikut:”Dengan adanya industri kecil konveksi ada juga

tambahan mbak soalnya dari situ juga banyak yang beli bensin di sini

(W/PJ/22/4/2012)”. Mbak Um mempunyai counter pulsa untuk menyediakan

pulsa yang dimilikinya, dia merasa bersyukur dengan adanya industri konveksi

karena ada juga tenaga kerjanya yang membeli di counter yang dia miliki, seperti

pernyataannya:” lumayan rame mbak ada dari warga sini maupun yang bekerja di

industri konveksi itu mbak”(W/MU/22/4/2012).

Page 76: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4: usaha milik mbak Um (counter pulsa)

Usaha-usaha yang dimiliki warga tersebut dapat menambah income/ pendapatan

bagi mereka, khususnya bagi masyarakat desa Gebang.

Selain itu, keberadaan industri kecil konveksi juga memberikan dampak

yang negatif yaitu para pekerja pendatang yang bekerja di industri kecil konveksi

yang kurang sopan terhadap masyarakat desa Gebang, seperti pernyataan bapak

Po sebagai berikut:” dari tenaga kerjanya yang dari luar desa Gebang yang tidak

sopan terhadap masyarakat sini seperti kalau lewat jalan sini pakai sepeda

motornya ngebut-ngebutan trus gak menyapa kan kalau orang desa kan yang

pentingkan unggah-ungguh”(W/PO/16/4/2012). Pernyataan juga datang dari

bapak Pj:” dari tenaga kerjanya yang pendatang atau dari luar desa mungkin

Karena masih muda jadi kalau berbicaranya itu kurang sopan atau tidak pake

unggah ungguh”(W/PJ/22/4/2012). Ada juga tenaga kerjanya yang kalau malam

minggu pacaran sampai larut malam serta adanya kecemburuan sosial yang

dirasakan masyarakat desa Gebang seperti pernyataan dari sebagai berikut mbak

Um:

” tenaga kerja pendatang itu Kurang sopan apalagi yang laki-laki kalau bicara itu agak kurang sopan sama orang sini. Trus kadang kalau malam minggu juga ada yang pacaran sampai larut malam kadang juga ada yang mabok2an gitu mbak.trus kdang juga ada dari orang sini yang mengira kalau industri konveksi itu kurang adil soalnya tenaga kerjanya kok gak

Page 77: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diambil dari masyarakat gebang walaupun sebagian besar dari mayarakat desa Gebang”(W/UM/22/4/2012)

Berbagai data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya industri

kecil konveksi yang berada di desa Gebang tidak hanya memberikan manfaat

bagi pemilik industri kecil konveksi, bagi tenaga kerja tapi juga memberikan

dampak yang positif bagi masyarakat sekitar yang berada di dekat industri kecil

konveksi dengan membuka usaha dirumah mereka. Hal diatas juga memberikan

dampak yang negatif yaitu lunturnya norma kesopanan yang ada di desa

masyarakat dan dapat berpotensi konflik antara pendatang dan warga asli dalam

hal memperoleh pekerjaan.

C. HASIL TEMUAN LAPANGAN

Hasil temuan lapangan setelah dilakukan penelitian di industri kecil

konveksi di desa Gebang kecamatan Masaran Kabupaten Sragen sebagai berikut;

1. Keberadaan adanya industri kecil konveksi di desa Gebang dapat

menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa Gebang dan dapat membuka

lapangan pekerjaan baru diluar sektor pertanian Karena di sektor

pertanianlah yang digarap berkurang menjadi lahan pemukiman penduduk.

Untuk bekerja di industri kecil konveksi tidak membutuhkan pendidikan

yang tinggi yang terpenting adalah ketrampilan menjahit dan umur juga

tidak di permasalahkan, maka dari itu industri kecil konveksi telah

mengurangi tingkat pengangguran di desa Gebang semakin menurun.

2. industri kecil konveksi yang berada di desa Gebang dapat memberikan

pendapatan bagi tenaga kerja. Pendapatan bagi tenaga kerjanya

disesuaikan dengan UMR daerah Sragen.

3. industri kecil konveksi sistem pengupahannya dilakukan perbulan, upah

atau gaji antara mandor atau staf berbeda tetapi masih disesuaikan dengan

UMR daerah Sragen. Di dalam industri kecil konveksi juga terdapat

system lembur. Gaji atau upah yang diterima oleh tenaga kerja, tenaga

kerja sudah merasa cukup dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

mereka.

Page 78: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Adanya kebijakan-kebijakan tersebut juga perlakuan yang baik dari

pemilik industri kecil konveksi kepada tenaga kerjanya. Kesejahteraan

ekonomi para karyawan semakin terpenuhi dan meningkatkan motivasi

kerjanya. Dengan begitu, tenaga kerja merasa diperhatikan oleh pemilik

industri kecil konveksi, sehingga dalam bekerja para tenaga kerja menjadi

lebih nyaman.

5. Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang dapat menciptakan

usaha yang didirikan oleh masyarakat, sehingga dapat memberikan sumber

penghasilan pokok maupun tambahan bagi keluarga mereka

6. Adanya industri kecil konveksi yang berada di desa Gebang tidak hanya

memberikan manfaat bagi pemilik industri kecil konveksi, bagi tenaga

kerja tapi juga memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar

yang berada di dekat industri kecil konveksi dengan membuka usaha

dirumah mereka. Hal diatas juga memberikan dampak yang negative yaitu

lunturnya norma kesopanan yang ada di desa masyaraka dan dapat

berpotensi konflik antara pendatang dan warga asli dalam hal memperoleh

pekerjaan.

D. PEMBAHASAN

Dari sajian data yang dipaparkan di atas maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Tujuan Pengembangan Industri Kecil Konveksi

Industri kecil konveksi merupakan salah satu usaha yang didirikan oleh

salah satu warga desa Gebang. Keberadaan adanya industri kecil konveksi dapat

memberikan kesempatan kerja. Keberadaan industri kecil konveksi sangat

diperhitungkan di desa Gebang, maka industri kecil konveksi perlu dipertahankan

dan dikembangkan karena industri kecil konveksi ini merupakan alternatif

pekerjaan di desa Gebang sehingga angkatan kerja diambil dari desa, seperti

pernyataan yang dikemukakan oleh Irzan Saleh (1986:11) dan (1986:43):

”terdapat beberapa alasan kuat yang mendasari eksistensi dari keberadaan industri kecil dan rumah tangga dalam perekonomian Indonesia, pertama sebagian populasi industri kecil dan dan kerajinan rumah tangga berlokasi

Page 79: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di pedesaan, sehingga jika dikaitkan dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin meningkat serta luas tanah garapan pertanian yang relatif berkurang industri kecil merupakan jalan keluar. Kedua, beberapa jenis kegiatan industri kecil dan kerajinan rumah tangga banyak menggunakan bahan baku dari sumber-sumber dari lingkungan terdekat (disamping tingkat upah yang murah) telah menyebabkan biaya produksi dapat ditekan rendah. Ketiga, harga jual relatif murah serta tingkat pendapatan kelompok “bawah” yang rendah sesungguhnya merupakan suatu “kondisi berjawab” tersendiri yang memberi peluang bagi industri kecil dan kerajinan rumah tangga untuk tetap bertahan. Keempat, terdapat adanya permintaan terhadap beberapa jenis komoditi yang tidak diproduksi secara maksimal (misalnya batik tulis, anyam-anyaman, barang-barang ukiran dan sebagainya) juga merupakan salah satu aspek pendukung yang kuat”.

“alasan-alasan yang mendukung pentingnya pengembangan industri kecil itu antara lain adalah: fleksibelitas dan adaptabilitasnya yang ditopang oleh kemudahan relative dalam memperoleh bahan mentah dan peralatan; relevansinya dengan proses desentralisasi kegiatan ekonomi guna menunjang terciptanya integrasi kegiatan pada sektor-sektor ekonomi yang lain; potensinya terhadap penciptaan dan perluasan kesempatan kerja bagi pengagguran; serta dalam jangka panjang peranannya sebagai basisnya bagi suatu kemandirian pembangunan ekonomi, karena pada galibnya diusahakan oleh pengusaha dalam negeri serta proses produksinya dengan kandungan impor ( import content) yang rendah”.

Didirikannya industri kecil konveksi di desa Gebang bukan tanpa alasan dan

tujuan. Hal tersebut merupakan kesadaran dari diri individu untuk mencari jalan

keluar terhadap keterbatasan lapangan pekerjaan di desa Gebang, ini merupakan

inisiatif dari diri individu. Pada dasarnya manusia adalah individu yang aktif dan

kreatif dari sebuah realitas dimana keputusan ditangan individu tersebut. Manusia

bebas untuk menentukan tindakan yang mereka pilih untuk mencapai tujuannya.

Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Max Weber (Max Weber, 2009:66):

”Tindakan-tindakan yang mencakup dalam sifat kelaziman rasional, ia menilai secara khas sebagai tipe yang paling bisa dipahami, dan perbuatan manusia ekonomis adalah contoh utamanya, tindakan-tindakan yang kurang rasional oleh Weber digolongkan kaitannya dengan pencarian “tujuan-tujuan absolut sebagai berasal dari sentimen berpengaruh atau sebagai tradisional. Karena tujuan absolut dipandang oleh sosiologi sebagai data yang diberi (given), maka sebuah tindakan bisa menjadi rasional dengan mengacu pada sarana yang digunakan”.

Page 80: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Maka dengan pengembangkan industri kecil konveksi mempunyai alasan-

alasan sebagai berikut karena pertama, memberikan lapangan pekerjaan baru dan

mengurangi pengangguran di desa Gebang. Berdasarkan data hasil temuan diatas

yang dikemukakan, industri kecil konveksi di desa Gebang telah memberikan

lapangan pekerjaan baru mengurangi pengangguran bagi masyarakat desa

Gebang, masyarakat dapat bekerja di industri tersebut. Walaupun industri kecil

konveksi di desa Gebang termasuk industri yang baru berdiri tetapi, sudah dapat

menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat desa Gebang. Industri kecil

konveksi di desa Gebang mampu memberikan peranannya yang cukup besar

dalam menyerap tenaga kerja, yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar yang masih menganggur. Dengan adanya industri kecil

konveksi masyarakat tidak perlu pergi ke luar daerah lain untuk mencari pekerjaan

karena keberadaan industri kecil konveksi dapat mengurangi urbanisasai dan

dapat mengurangi pengangguran, dengan demikian adanya industri kecil konveksi

di desa Gebang dapat mengurangi masalah kesempatan kerja di desa Gebang. Hal

tersebut seperti yang di kemukakan oleh Irsan Azhary Saleh (1986:123),: “

potensi alamiahnya yang paling besar dalam memberi andil bagi penyelesaian

masalah kesempatan kerja”. Pengembangan industri kecil di pedesaan

memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat desa, seperti yang

dikemukakan oleh Hadi Prayitno & M. Umar Burhan (1987:54), diantaranya

adalah;

1) Karena letaknya di daerah pedesaan maka tidak akan menambah migrasi ke kota dengan kata lain mengurangi/ menghentikan laju urbanisasai,

2) Sifatnya yang padat tenaga kerja akan memberikan kemampuan serap lebih besar perunit yang diinvestasikan,

3) Masih dimungkinkan lagi tenaga kerja yang terserap, dengan letak yang berdekatan, untuk kembali berburuh tani dalam usaha tani khususnya menjelang dan saat-saat sibuk dan,

4) Penggunaan tehnologi yang sederhana mudah dipelajari dan dilaksanakan.

Kedua, industri kecil konveksi bergerak diluar sektor pertanian. Industri kecil

konveksi yang dikembangkan di desa Gebang dahulu penduduk di desa Gebang

bekerja di sektor pertanian, seiring berjalannya waktu penduduk di desa Gebang

semakin meningkat. Lahan pertanian semakin menyempit yang dijadikan sebagai

Page 81: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemukiman penduduk. Berkurangnya lahan pertanian di desa Gebang

mengakibatkan berkurangnya kegiatan penduduk dalam sektor pertanian, disisi

lain penduduk yang merupakan angkatan kerja semakin meningkat. Penduduk

yang dulunya bekerja di bidang pertanian semakin berkurang jadi, industri kecil

konveksi dikembangkan di luar sektor pertanian, alasan tersebut dapat dikatakan

bahwa dengan adanya industri kecil konveksi memberikan pekerjaan di luar

sektor pertanian. Hal ini sesuai pernyataan dari Soediono (1998:301):

“pertambahan luas untuk tanaman pangan tidak dapat diharapkan secara terus menerus, lebih-lebih di jawa kejenuhan/ambang batas untuk pertanian pangan sudah sangat didekati. Bahkan perkiraan bahwa luasan itu berkrang 10.000 ha pertahun, karena tanah berubah penggunaannya untui pemukiman / perluasan kota, aneka prasarana, rekreasi dan sebagainya”.

Nampaknya hal ini sejalan dengan pernyataan dari Jhingan (2007:407) :

“…di Negara berkembang kebanyakan rakyat tinggal diwilayah pedesaan. Pertaanian merupakan mata pencaharian utama. Maka dari itu pertambahan penduduk akan mempengaruhi radio lahan manusia. Tekanan penduduk lahan tidak elastis. Hal ini semakin memperlambat pembangunan pertanian. Penduduk yang meningkat akan menjerumuskan perekonomian ke pengangguran dan kekurangan lapangan pekerjaan karena penduduk meningkat proporsi pekerja menjadi naik”.

Ketiga, dapat meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh

merupakan upah atau gaji. Industri kecil konveksi yang berada di desa Gebang

telah meningkatkan pendapatan bagi tenaga kerja,dengan peningkatan

pendapatan maka, dapat mencukupi kebutuhan keluarga, seperti dapat

menyekolahkan anak mereka, dapat membeli kebutuhan rumah tangga atau untuk

tambahan keluarga dalam perekonomian. Hal tersebut seperti pendapat yang

dikemukakan oleh Mubyarto (1985:216), “Industri kecil dan rumah tangga

memberi tambahan pendapatan bagi pekerja/ kepala keluarga dan juga anggota

kelurga lainnya”.

Page 82: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Strategi Pengembangan Industri Kecil konveksi

Di dalam industri kecil konveksi mempunyai strategi yang dimiliki untuk

menarik calon tenaga kerja atau untuk mempertahankan tenaga kerjanya agar

dalam proses produknya bisa maksimal.

Pertama, industri kecil konveksi lebih mementingkan ketrampilan dari

pada pendidikan formal. Industri kecil konveksi yang didirikan oleh salah satu

warga dari desa Gebang tersebut telah memberikan lapangan pekerjaan baru,

Agar bisa bekerja di industri kecil konveksi harus mempunyai ketrampilan

khususnya ketrampilan menjahit karena persyaratan untuk bekerja di industri kecil

konveksi harus bisa menjahit, dengan adanya persyaratan tersebut dapat menarik

masyarakat untuk bekerja di industri kecil konveksi. Sebab, banyak masyarakat di

pedesaan khususnya di desa Gebang masih berpendidikan rendah sehingga dengan

pendidikan rendah msih dapat bekerja di industri kecil konveksi. Maka, Di

kelurahan Gebang sendiri terdapat pelatihan yang di adakan oleh pemerintah

setempat, salah satunya adalah pelatihan menjahit, ini adalah salah satu upaya

untuk pembinaan bagi masyarakat di desa Gebang, diharapkan dengan diadakan

pelatihan menjahit warganya dapat mempraktikannya, hal ini seperti yang di

kemukakan oleh Hadi Prayitno (1987:70):

”pembinanan pengusaha kecil jelas merupakan usaha yang perlu terus menerus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan ekonomi lemah pembinaan itu semestinya dimulai dari apa yang dimiliki pengrajin itu sendiri untuk mengembangkan potensi yang ada”.

Hal ini sejalan pernyataan dari Irsan Azhari Saleh (1986:33):

“,,,pengutamaan kegiatan-kegiatan yang memperluas kesempatan kerja, peningkatan atas kualitas dan pengadaan pangan, perbaikan terhadap fasilitas dan mutu pendidikan/ pelatihan kerja, serta meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan. Hal ini sesungguhnya memberikan suatu ungkapan bahwa arah pengembangan sunber daya manusia itu pada prinsipnya bertujuan mentrasnformasi secara optimal sumber daya tersebut dari sekedar sebagai sumber potensial (resource base) menjadi sumber produktif(resource)”.

Page 83: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kedua, di industri kecil konveksi umur tidak mempermasalahkan dan ada

lemburan. Hal ini, umur tidak dipermasalahkan karena baik masih muda maupun

sudah tua dapat bekerja di industri kecil konveksi karena di dalam industri kecil

konveksi dituntut untuk bekerja lebih bertanggung jawab karena dalam proses

produksi setiap harinya di target sesuai pesanan. Jadi, apabila umur sudah tua

tetapi bisa bertanggung jawab dan bekerja sesuai yang diinginkan maka bisa

bekerja di industri kecil konveksi. Di industri kecil konveksi juga ada tambahan

pendapatan atau gaji tenaga kerja maka di industri kecil konveksi ada lemburan.

Di dalam industri kecil konveksi setiap hari dalam produksinya di target apabila

jam pulang sudah habis tetapi target belum selesai maka hari itu juga ada

lemburannya, biasanya lemburan ada pada hari minggu atau taggal merah.

Ketiga, bersifat kekeluargaan. Di dalam industri kecil konveksi hubungan

pemilik dengan tenaga kerja sudah seperti keluarga karena pemilik memberikan

kelonggaran kepada tenaga kerjanya untuk jalan-jalan bersama. Hal tersebut

dilakukan untuk mempererat hubungan diantara keduanya dan membuat tenaga

kerja merasa diperhatikan oleh pemilik industri kecil konveksi, Sehingga tenaga

kerja lebih merasa nyaman dan tidak sungkan kepada pemilik tenaga kerjanya.

Pemilik dari industri konveksi melakukan hal tersebut guna untuk mendapatkan

tenaga kerja dan agar tenaga kerjanya tidak pindah ke tempat lain.

3. Industri Kecil Konveksi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Keberadaan industri konveksi yang ada di desa Gebang Kecamatan

Masaran Kabupaten Sragen dirasa telah memberikan sumber penghasilan yang

dapat dijadikan sebagai penghasilan pokok maupun tambahan bagi keluarga dan

hal tersebut dapat mensejahterakan masyarakat khususnya masyarakat yang

berada disekitar industri tersebut. Karena masyarakat dapat membuka uasaha

untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya. Menurut Soepardjo Roestam

(1993:26) kesejahteraan masyarakat dalam arti luas mengandung pengertian

sebagai suatu keadaan dimana seluruh rakyat secara merata hidup berkecukupan,

baik material maupun spiritual, aman, tentram, tertib dan maju, jauh dari segala

Page 84: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penderitaan dan ketakutan serta harkat dan sederajatnya dapat dipelihara dan

dijunjung tinggi. Sedangkan, menurut data yang diperoleh dari internet

(http://id.wikipedia.org), kesejahteraaan atau sejahtera dapat memiliki arti sebagai

berikut:

a. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi

manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan

sehat dan damai.

b. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.

c. Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan

pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang

digunakan dalam ide Negara sejahtera.

Kesejahteraan rakyat merupakan cita-cita bagi Negara Indonesia yakni

kesejahteraan bagi masyarakat luas, bukan kesejahteraan individu atau

perseorangan.seperti dalam UUD 1945 pasal 33 dalam Irsan Azhari Saleh,

(1986:9):”Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas dasar asas

kekeluargaan; serta bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai Negara untuk dipergunakan bagi kemakmuran rakyat”.

Maka industri kecil konveksi yang ada di desa Gebang dapat memberikan

sumber penghasilan pokok maupun tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat. Tercukupinya kebutuhan hidup merupakan ukuran tingkatan

kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat desa Gebang, dikatakan dapat mencukupi

kebutuhan karena dari mereka dapat membeli kebutuhan sehari-hari yaitu

beberapa kebutuhan sekunder maupun tersier.

4. Dampak positif dan negative keberadaan industri kecil konveksi

Dengan adanya industri kecil konveksi di desa Gebang memberikan

dampak yang positif dan negative

Page 85: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Dampak positif

Dampak positif adanya industri kecil konveksi memberikan keuntungan

kepada pemilik yaitu pemilik industri kecil konveksi dapat membangun tempat

tinggal dan dapat membeli kendaraan pribadi. Selain itu juga kepada tenaga

kerjanya yaitu memberikan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

bahkan masyarakat sekitar yang berada di sekitar industri kecil konveksi pun

dapat mempunyai keuntungan dengan cara membuka usaha sendiri di rumah.

Menurut Alan B Mountjoy (1983:62) sasaran utama kebijakan industri adalah:

1) Untuk menyediakan pekerjaan bagi penduduk yang jumlahnya semakin

meningkat (dan dalam beberapa kasus penyediaan pekerjaan bagi kaum

burruh tani yang memang sudah tidak memiliki pekerjaan):

hal ini sudah sesuai dengan apa yang sedang terjadi desa Gebang karena semakin

lama jumlah penduduk semakin bertambah maka lahan pertanian pun semakin

berkurang karena beralih fungsi sebagai pemukiman penduduk, maka keberadaan

industri kecil konveksi memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat

desa Gebang diluar sektor pertanian.

2) Untuk meningkatkan taraf hidup dengan meningkatkan taraf hidup dengan

meningkatkan perkapita pendapatan nasional bersih

Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang dapat meningkatkan taraf

hidup bagi pemilik, tenaga kerja bahkan masyarakat desa Gebang.

b. Dampak Negatif

1) Lunturnya norma kesopanan

Norma kesopanan merupakan norma yang timbul dari kebiasaan pergaulan

sehari-hari untuk suatu daerah tertentu. Norma kesopanan disebut juga norma

adat, karena sesuai dengan adat yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Di

industri kecil konveksi mempunyai tenaga kerja yang berasal dari luar daerah

Gebang atau pendatang, dengan datangnya pendatang memberikan dampak yang

kurang baik terhadap masyarakat desa Gebang yaitu lunturnya nilai kesopanan

Page 86: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang ada di masyarakat desa Gebang. Seperti tidak sopan berbicara dengan

masyarakat, pacaran yang tidak kenal waktu hingga larut malam hal tersebut dapat

melunturkan norma kesopanan yang ada di desa Gebang sehingga norma yang

sudah dibangun masyarakat desa Gebang akan menjadi pudar, maka dapat terjadi

perubahan di desa Gebang dalam norma kesopanan. Masyarakat yang dulu akan

peduli dengan norma kesopanan, maka tidak menutupi kemungkinan akan terjadi

rasa acuh tak acuh terhadap warga.

2) Berpotensi Konflik

Potensi konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli

desa dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan

khususnya di sektor industri. Masalah sosial mulai muncul ketika penduduk asli

kesulitan memperoleh pekerjaan di sektor industri sehingga terjadi tuntutan-

tuntutan warga asli agar bisa mendapatkan pekerjaan. Hal ini seperti pernyataan

dari Dahrendorf dalam Ritzer (2009:285) seperti berikut:”kelompok-kelompok

konflik muncul, mereka terlibat tindakan-tindakan yang memicu perubahan dalam

stuktur sosial”.

Page 87: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan data yang terkumpul dan analisis yang telah dilakukan, maka

peneliti dapat manarik simpulan guna menjawab rumusan masalah dan tujuan

yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan yaitu peran

industri kecil konveksi dalam menyerap tenaga kerja di desa Gebang Kecamatan

Masaran Kabupaten Sragen, Peran industri kecil konveksi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen,

dan dampak adanya industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen. Adapun penjelasan simpulannya adalah:

1. Industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen didirikan oleh satu warganya yang memiliki kemampuan dalam

menyerap tenaga kerja yang ada di desa Gebang. Tujuan didirikannya industri

kecil konveksi yang berada di desa Gebang adalah memenuhi kebutuhan

hidup, menciptakan lapangan pekerjaan diluar sektor pertanian, sehingga

mengurangi pengangguran, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa

Gebang, dan yang paling penting adalah untuk memperbaiki perekonomian di

desa Gebang.

2. Industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen memiliki kemampuan dalam menyerap tenaga kerja yang ada di desa

Gebang, tenaga kerja yang terserap tidak harus berpendidikan tinggi yang

terpenting memiliki ketrampilan menjahit dan tidak dipatok usia. Di industri

kecil konveksi terdapat uang lemburan yang cukup besar dan bersifat

kekeluargaan.

3. Di industri kecil konveksi terdapat system pengupahan yaitu perbulan dan

disesuaikan dengan UMR daerah Sragen dan jaminan sosial yang membuat

para tenaga kerjanya bekerja nyaman dan betah.

Page 88: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa

Gebang khususnya di sekitar industri kecil konveksi yaitu dengan membuka

usaha di rumah mereka untuk manambah penghasilan. Terpenuhinya

kebutuhan mereka sehari-hari merupakan ukuran tingkat kesejahteraan

ekonomi bagi masyarakat desa Gebang.

5. Keberadaan industri kecil konveksi di desa Gebang Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen memberikan dampak yang positif bagi pemilik dari

industri kecil konveksi, tenaga kerja yang bekerja di industri kecil konveksi,

dan munculnya warung-warung kecil yang di buka oleh masyarakat yang

dijadikan sebagai sumber penghasilan mereka.

6. Keberadaan industri kecil konveksi juga mempunyai dampak yang negatif

terhadap masyarakat sekitar yaitu lunturnya norma kesopanan yang ada di

desa Gebang.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian beserta pembahasan dan simpulan yang

dikemukakan tersebut diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil temuan studi yang dikaitkan dengan teori yang

dikemukakan oleh Max Weber mengenai tindakan sosial, dan konsep dari

Soepardjo Roestam menyangkut tentang kesejahteraan masyarakat serta milik dari

Alan B Mountjoy dan teori konflik tentang dampak adanya suatu industri.

Beberapa teori ini berperan besar dalam menganalisis data yang telah ditemukan

dilapangan.

Teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber merupakan hal

yang melandasi perkembangkan industri kecil konveksi karena dengan

berkembangnaya industri kecil konveksi dapat membuka lapangan pekerjaan.

Tindakan masyarakat pedesaan dalam melakukan kegiatan industri didasarkan

Page 89: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada keadaan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi terbatasnya lapangan

kerja disektor pertanian, selain itu juga motivasi dari mereka untuk mendapatkan

tambahan penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga serta meningkatkan

kesejahteraan hidup.

Selanjutnya tentang kesejahteraan masyarakat, konsep dari Soepardjo

Roestam melihat bahwa masyarakat dapat dikatakan sejahtera apabila sudah

berkecukupan baik material maupun spiritual. Keberadaan industri kecil konveksi

telah memberikan sumber penghasilan pokok maupun tambahan bagi masyrakat

desa Gebang

Keberadaan industri kecil konveksi memberikan dampak negatif kepada

pemilik, tenaga kerja dan masyarakat sekitar. Konsep Alan B Montjoy telah

menjelakan adanya dampak yang positif dari adanya industri. Seperti keberadaan

industri kecil konveksi juga memberikan dampak yang positif kepada masyarakat

desa Gebang yaitu memberikan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat

mengurangi pengangguran dan dapat meningkankan taraf kehidupan. Selain itu di

dalam industri kecil konveksi juga memberikan dampak negatif yaitu lunturnya

norma kesopanan dan adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli desa

dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan

khususnya di sektor industri sehingga dapt berpotensi sebagi konflik.

2. Implikai Metodologis

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kasus tunggal

terpancang karena hanya dilakukan pada satu lokasi yaitu di industri kecil

konveksi yang ada di desa Gebang. Hal ini dikarenakan peran dari industri kecil

konveksi dalam meningkatkan pendapatan tenaga kerjanya dan sebagai sumber

penghasilan masyarakat desa Gebang. Dalam penelitian ini studi kasus mengarah

pada mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai kondisi tentang apa

yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan dan terpancang karena di

dalam penelitian ini memfokuskan pada suatu masalah yang sudah ditetapkan

Page 90: PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA …/Peran-Indus...PERAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DALAM MENYERAP TENAGA KERJA DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebelum peneliti terjun ke tempat penelitian. Oleh karena itu, metode tersebut

sudah tepat untuk digunakan peneliti dalam penelitian.

3. Implikasi Praktis

Hasil penelitian tentang industri kecil konveksi di desa Gebang

mempunyai peranan yang penting dalam terbukanya lapangan pekerjaan dan dapat

mengurangi pengangguran sehingga masyarakat desa Gebang megalami

kesejahteraan khususnya dalam bidang ekonomi. Hasil penelitian ini juga, dapat

dijadikan acuan bagi pemerintah untuk mendukung keberadaan industri kecil dan

pengembangan sumber daya manusia.

C. SARAN

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan.

Maka, peneliti mengemukakan beberapa saran yang diharapkan yang dapat

berguna bagi pemilik dari industri kecil konveksi demi kemajuan industri kecil

konveksi, tenaga kerja dan pemerintah daerah Gebang serta masyarakat. Adapun

saran yang disampaikan sebagai berikut:

1. Kepada pemilik dari industri kecil konveksi

a. Bisa mendidik tenaga kerjanya yang belum mahir menjadi mahir menjahit

sehingga dalam proses produksinya lebih bisa maksimal.

2. Kepada tenaga kerja

a. Tenaga kerja harus bisa menjaga sikap dan dapat mematuhi aturan-aturan

yang ada di desa Gebang agar norma-norma yang ada di dalamnya dapat

terjaga.

3. Kepada masyarakat

a. Masyarakat harus bisa menerima pendatang yang dari luar daerah dan bisa

menegur apabila para pendatang melanggar peraturan yang ada di desa

Gebang.