peran geologi untuk dki jakarta (5 nov 2008)

25
OLEH: KELOMPOK KEILMUAN GEOLOGI TERAPAN FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SUMBANG SARAN UNTUK PENATAAN RUANG KAWASAN JABODETABEK-PUNJUR Disampaikan pada acara Workshop Peran Geologi Dalam Penataan Ruang Kawasan Bodebek-Punjur Balai Agung Jakarta, 5 November 2008 Tim Penyusun KK Geologi Terapan: 1.Deny Juanda Puradimaja 2.Lambok M. Hutasoit 3.Bandono 4.Kristian N. Tabri 5.Prihadi Sumintadiredja 6.Johan Arif 7.Budi Brahmantyo 8.Imam Sadisun 9.Andri S.S. Mubandi 10.N. Rina Herdianita 11.R. Fajar Lubis 12.Suryantini 13.Agus M. Ramdhan 14.D. Erwin Irawan

Upload: dasapta-erwin-irawan

Post on 17-Jul-2015

414 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

OLEH:KELOMPOK KEILMUAN GEOLOGI TERAPANFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIANINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SUMBANG SARAN UNTUK PENATAAN RUANG KAWASAN

JABODETABEK-PUNJUR

Disampaikan pada acara Workshop Peran Geologi Dalam Penataan Ruang Kawasan Bodebek-Punjur Balai Agung Jakarta, 5 November 2008

Tim Penyusun KK Geologi Terapan:

1.Deny Juanda Puradimaja2.Lambok M. Hutasoit3.Bandono4.Kristian N. Tabri5.Prihadi Sumintadiredja6.Johan Arif7.Budi Brahmantyo8.Imam Sadisun9.Andri S.S. Mubandi10.N. Rina Herdianita11.R. Fajar Lubis12.Suryantini13.Agus M. Ramdhan14.D. Erwin Irawan

Page 2: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Daftar isi

1. Geologi regional:1. Batuan

2. Struktur geologi

2. Hidrogeologi1. Sistem akifer

2. Muka air tanah

3. Permasalahan & sumbang saran:1. Penurunan muka air tanah

2. Penurunan muka tanah

3. Banjir

Page 3: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Geologi regional

Page 4: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Peta Geologi DKI Jakarta dan Sekitarnya

Sumber: Fachri dkk (2002).

Page 5: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Peta struktur geologi daerah Jakarta dan sekitarnya dari hasil interpretasi citra Landsat dan lintasan seismik (Harsolumakso 2001)

Kontur Elevasi MAT

Kontur amblesan tanah

Kelurusan Landsat

Sesar Interpretasi

Kontur Top Tersier

Page 6: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Penampang skematik Jawa Barat bagian utara (Ibrahim dan Suyitno 1975 dalam Harsolumakso 2001)

Memperlihatkan kombinasi material yang berumur muda dengan yang relatif lebih tua, serta telah terpatahkan.

Page 7: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

DATARAN PANTAI

JAKARTA

PEG.LIPATAN “ZONA

BOGOR”

PEG. GUNUNGAPI “DEPRESI SENTRAL”

PEG. “PLATAU” – INTRUSI DAN KARST. “PEG.SELATAN”.

• Kaw. Perkotaan• Kaw. Industri• Kaw. Sarana

dan prasarana transportasi

• Kaw. Pertanian• Kaw. Lindung

dan Rawan Bencana abrasi, banjir.

• Kaw. Perkebunan

• Kaw. Pertambangan

• Kaw. Lindung dan rawan benc. Longsor

• Kaw. Tambang.

• Wisata alam, peristirahatan• Kaw. Perkebunan dan pertanian• Kaw. Permukiman • Kaw. Lindung • Kaw. Rawan bencana gunungapi• Kaw. Tambang batu/mineral.

• Kaw. Perkebunan• Kaw. Pertambangan• Kaw. Permukiman• Kaw. Lindung (erosi dan longsor)• Kaw. Rawan bencana gempa bumi

dan tsunami.

Sketsa lintasan fisiografi Jawa Barat – DKI Jakarta dari selatan ke utara (Sampurno 2001)

Page 8: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Hidrogeologi

Page 9: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Penampang sistem akifer di wilayah DKI Jakarta

Akifer 1

Akifer 2

Akitar 1

Akitar 2

leaky

SUMUR RESAPAN

Page 10: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Permasalahan

1. Penurunan muka air tanah

2. Penurunan muka tanah

3. Banjir

Page 11: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Kondisi MAT 1995 & 2005

Page 12: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Kondisi penurunan muka tanah 1997 & 1999

1997 1999

Sumber: Distam DKI dan Sucofindo (2000)

Kontur penurunan mukatanah (cm)

Kontur penurunan mukatanah (cm)

Page 13: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Peta potensi genangan air DKI Jakarta 1991/1992 (Sampurno 2001)

Page 14: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Beberapa sumbang saran:Hanya dapat dilaksanakan bila ilmu geologi telah dikembangkan ke arah GEOLOGI INVESTIGASI

• Tahap Eksplorasi

• Tahap Investigasi

• Sudah banyak dilakukan• Skala kerja makro• Biaya relatif rendah• Teknologi instrumen pada

tingkat dasar & menengah

• Belum banyak dilakukan• Skala kerja rinci• Biaya lebih tinggi• Teknologi instrumen pada

tingkat lanjut (tracer technology)

Page 15: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Sumbang saran ke-1:Aplikasi Zero Artificial Run Off di

daerah Punjur

Page 16: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Tantangan saat ini: Pengelolaan Airtanah dalam Skala KawasanZERO ARTIFICIAL RUN OFF

DRO

LAPISAN IMPERMEABEL (k ≤ 10-5 cm/detik)

BF1

P Etp1 Etp2 Etp Etp

DRO1

I1

Ev

Ev1

P P

Ev

DRO

IAt

LAPISAN AKIFER (k ≥ 10-5 cm/detik)

Zona jenuh

DRO2

BF2I2

Perubahan: Ev1 < Ev2, Etp1 < Etp2, DRO1 < DRO2, BF1 < BF2, I1 < I2

UPAYA MEMPERTAHANKAN KONDISI SIKLUS HIDROLOGI MEMERLUKAN TEKNOLOGI BANGUNAN RESAPAN AIR

LAPISAN IMPERMEABEL (k ≤ 10-5 cm/detik)

Etp2 Etp Etp

Ev

P P

Ev

DRO DRO

IAt

LAPISAN AKIFER (k ≥ 10-5 cm/detik)

Zona jenuh

BF2I2

ILUSTRASI: DEI ‘02

P Etp1

DRO2

KONDISI ALAMI

KONDISI TERUBAH

Page 17: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Sumbang saran ke-2:Proteksi kualitas air sungai dan air tanah

Page 18: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 26 Juni 2007 18

Unit Morfologi: Kipas Gunungapi• Litologi: Breksi vulkanik• Gradien hidrolik: dinding barat

timur 3,5% • Pola aliran airtanah: Konvergen• Potensi pencemaran airtanah:

rendah

• Relasi hidrodinamik: Airtanah mengisi sungai pada dinding timur dan air sungai meresap ke dalam akifer pada dinding barat

• Unit Morfologi: Kipas Gunungapi• Litologi: Transisi Endapan kipas

gunungapi dan aluvial sungai• Gradien hidrolik: dinding barat

dan timur 0,5% • Pola aliran airtanah: Divergen• Potensi pencemaran airtanah:

menengah

• Relasi hidrodinamik: Air sungai meresap ke dalam akifer

• Unit Morfologi: Kipas Gunungapi• Litologi: Aluvial sungai• Gradien hidrolik: dinding barat

dan timur < 0,1% • Pola aliran airtanah: Divergen• Potensi pencemaran airtanah:

tinggi

Segmen I Kota Bogor-Katulampa

<Effluent Stream>

Segmen II Katulampa –

Pasar Minggu <Transitory Stream>

(IIA: Katulampa – Depok, IIB: Depok – Pasar Minggu)

Segmen III Pasar Minggu – Mangga Besar

<Influent Stream> (IIIA: Pasar Minggu – Matraman –

Salemba, \IIIB: Salemba – Mangga Besar)

RELASI AIRTANAH DAN AIR SUNGAI DI KASUS S. CILIWUNG

Puradimaja D.J. dan tim (2006)

Page 19: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Sumbang saran ke-3:Kemandirian pemenuhan kebutuhan air untuk

kawasan binaan dengan kombinasi sumber air: air permukan, air hujan, air tanah

Page 20: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Komparasi kondisi sebelum dan sesudah terbangun

ApartemenSenayan

Blok Plasa Senayan

Blok Plasa Senayan

Blok Plasa Senayan

Ilustrasi sistem akifer

2

Water Demand < Potensi Water Supply

Ilustrasi sistem akifer

Water Demand < / >/ = Potensi Water Supply

Water Demand < / >/ = Potensi Water Supply

Water Demand < Potensi Water Supply

Ilustrasi Tabel perhitungan Water Balance (Wbal1)

Ilustrasi perhitungan Water Budget (Wbud1)

Ilustrasi Tabel perhitungan Water Balance (Wbal0)

Ilustrasi Tabel perhitungan Water Budget (Wbud0)

Bentuk teknologi:1. Artificial recharge2. Artificial storage and recovery

Zero A

rtific ial Ru n

-Off

Page 21: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Penampungan/Pemanenan air hujan (rain water havesting) sebagai salah satu teknik yang

dapat dialikasikan: contoh perhitungan

Page 22: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Sumbang saran ke-4:Aplikasi Aquifer Storage and Recovery

Menyimpan kelebihan air ke dalam akifer pada musim hujan dan mengambilnya di musim

kemarau

Page 23: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

23

KARYA INOVATIF DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DENGAN TEKNOLOGI ASR (AQUIFER STORAGE AND RECOVERY TECHNOLOGY).

ASR:Teknik penyimpanan air hujan dan air permukaan ke dalam akifer tertentu (selected aquifer) dengan cara injeksi melalui sumur produksi ketika air berlebih biasanya musim penghujan / banjir, dan diambil kembali (re-eksploitasi) dalam bentuk airtanah dari sumur yang sama ketika diperlukan biasanya musim pada kemarau.

A k i f e r B e b a s

Akifer Tertekan

Lapisan kedap air

Air yang tersimpan

Tahap injeksi permukaan Tahap pengambilan airtanah

PompaPompa

Lapisan Kedap AirLapisan Kedap Air

Buffer

Airtanahyg tersimpan

Airtanahalami

Lapisan Kedap Air

Buffer

Airtanahalami

Sumber: Artificial Recharge Forum, 2006

Page 24: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

Manfaat Teknologi ASR

• Lebih murah: jika dibandingkan dengan penampungan permukaan dan atau tanki karena menggunakan sumur yang ada, minim perubahan lingkungan.

• Lebih mudah: menggunakan sumur yang sama untuk diperankan sebagai sumur injeksi dan sebagai sumur eksploitasi

• menjanjikan pemenuhan kebutuhan airtanah dalam jangka panjang.

Page 25: Peran Geologi untuk DKI Jakarta (5 Nov 2008)

5 Tahapan aplikasi ASR

• Asesmen kondisi hidrogeologi: perlu teknologi yang tepat untuk melakukan rekonstruksi geometri akifer 2D dan 3D sebagai dasar untuk:– Menentukan konstruksi sumur bor.– Meningkatkan jumlah air yang dapat diinjeksikan ke

dalam akifer baik secara gravitasi maupun bertekanan tertentu.

• Perencanaan jejaring sumur ASR, • Tata cara peletakan sumur ASR, • Pemutakhiran dan pengumpulan data posisi dan

analisis kimia airtanah, • Kinerja pelaksanaan kerja dan pelaporan

(Schlumberger,2006).