peran geofisika dalam membantu krisis energi masa kini (ok)

35
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Oleh: Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Yogyakarta, Juni 2013

Upload: faris-muhamad-noor

Post on 27-Dec-2015

117 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

peran geofisika dalam membantu ditengah krisis energi yang mengghinggapi bangsa indonesia. Metode geofisika yang terdiri dari 5 metode yaitu seismik, geoistrik, elektromagnetik, magnetik, dan graviti. semua metode mempunyai fungsi-fungsina masing masing dengan menggunakan hukum hukum fisika yang berkaitan. Geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari tentang sifat resistivitas batuan yang ada di dalam bumi. Metode resistivitas konfigurasi wenner-alpha merupakan konfigurasi yang menggunakan empat buah elektroda yaitu sepasang elektroda arus dan elektroda potensial. Pada konfigurasi wenner-alpha ini penempatan elektroda potensial berada diantara elektroda arus.Dalam konfigurasi wenner-alpha, jika akan menambah penetrasi ke dalam permukaan bumi cukup dengan cara menambahkan jarak antara elektroda arus dengan elektroda potensial, sedangkan jarak antar elektroda arus dan jarak antar elektroda potensial dibuat tetap. Metode ini menitik beratkan pada pencarian resistivitas batuan bawah permukaan dengan membuat nilai tetap antara interval eletroda potensial dan elektroda arus , dan hasil akhirnya berupa profil penampang subsurface baik secara vertical dan horizontal yang menyerupai perahu.Pola struktur geologi yang terdapat di daerah penyelidikan sebagian besar berkaitan dengan gejala-gejala tektonik yang pernah berlangsung pada “Java Trench” dan pembentukan sistem pegunungan di selatan jawa. Bentuk struktur yang terdapat didaerah penyelidikan dan sekitarnya selain diperkuat oleh kenampakan permukaan juga di dukung oleh karakteristik anomali geofisika (geomagnet, gayaberat dan head-on). Struktur yang ada didaerah penyelidikan adalah berupa Sesar, normal ( Bantul, Bambang Lipuro dan Mudal), sesar medatar ( Parangkusumo, Soka Nambangngan dan Siluk); ketidak selarasan, kekar dan Kelarasan (fracturing).Pada umumnya orientasi sesar SE-NW berkisar antara N 275°W hingga N 310° W dan NE-SW berkisar antara N20°E hingga 50°E. Diantara sesar-sesar tsb diatas Sesar Parangkusumo dengan arah N 300°W, menunjam 80° ke baratdaya, merupakan sesar yang penting karena mengontrol pemunculan mata air panas Parangtritis. Sudut penunjam sesar menyebabkan pembukaan zona kekaran (“fracturing zones”).Zona Pegunungan Selatan dibatasi oleh Dataran Yogyakarta-Surakarta di sebelah barat dan utara, sedangkan di sebelah timur oleh Waduk Gajahmungkur, Wonogiri dan di sebelah selatan oleh Lautan India. Di sebelah barat, antara Pegunungan Selatan dan Dataran Yogyakarta dibatasi oleh aliran K. Opak, sedangkan di bagian utara berupa gawir Baturagung. Bentuk Pegunungan Selatan ini hampir membujur barat-timur sepanjang lk. 50 km dan ke arah utara-selatan mempunyai lebar lk. 40 km (Bronto dan Hartono, 2001).

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

Oleh:

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

Yogyakarta, Juni 2013

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

I. PENDAHULUAN

II. PERAN UTAMA GEOFISIKA DALAM PENGEMBANGAN EBT

III. PEMANFAATAN METODE GEOFISIKA DALAM EKPLORASI

PANASBUMI

IV. KESIMPULAN

2

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

3

1. Isu krisis energi dunia dan konsistensi Indonesia dalam ikut mengurangi emisi karbon.

2. Indonesia memiliki 40% sumber daya panas bumi dunia;

3. Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang (clean)/ramah lingkungan, tidak dipengaruhi iklim.

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi panas bumi dalam membantu menanggulangi masalah

krisis energi saat ini.

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

4

Berdasarkan UU Panas Bumi No. 27 tahun 2003 :

Pasal 11 ayat 2,“Pengusahaan sumber daya Panas Bumi meliputi : a. Eksplorasi; B. Studi Kelayakan; c. Eksplotasi.”

Berdasarkan Permen No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi :

Pasal 14 ayat 2,”Badan Usaha wajib melakukan eksplorasi sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik dan benar serta standar eksplorasi Panas Bumi, sampai diketahui potensi cadangan terbukti Panas Bumi sebagai dasar dikeluarkan komitmen pengembangan”.

GEOFISIKA

Memperkuat dugaan potensi sumber daya energi panas bumi

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

5

III. PEMANFAATAN METODE GEOFISIKA DALAM EKPLORASI PANAS BUMI

SISTEM PANAS BUMI

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

6

ILUSTRASI SISTEM PANAS BUMI

8

UAP

TUTUP CERET

RESERVOIR

AIR

UAP

BATUAN PANAS

UAP AIR

AIR

Fumarola

BATUAN PENUDUNG

CERET

KOMPORBATUAN PANAS

BATUAN PENUDUNG

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

7

Kegiatan/Tahapan Eksplorasi Klasifikasi Potensi

Penyelidikan Pendahuluan /rekonaisan

Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan

Penyelidikan Rinci (Geologi, Geokimia dan Geofisika)

Pengeboran eksplorasi (wildcat)

Pra Studi Kelayakan

Pengeboran Delineasi

Studi Kelayakan

Pengeboran Pengembangan

Pemanfaatan Panas Bumi

Sumber Daya Spekulatif

Sumber Daya Hipotesis

Cadangan Terduga

Cadangan Mungkin

Cadangan Terbukti(siap dikembangkan)

KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI DI INDONESIA (SNI 13-5019-1998)

Geofisika

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

8

Klasifikasi Tingkat Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran

Sumber Daya Spekulatif

I. Penyelidikan Pendahuluan Studi Literatur dan Tinjauan Lapangan

1. Peta geologi tinjau dan sebaran manifestasi

2. Suhu fluida di permukaan 3. Suhu bawah permukaan (estimasi)4. Potensi sumber saya spekulatif

Sumber Daya Hipotesis

II. Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan

1. Geologi 2. Geokimia

3. Geofisika (pemetaan)4. Geohidrologi & hidrologi

1. Peta geologi pendahuluan2. a) peta anomali unsur kimia b) Tipe fluida dan c) Sistem panas bumi 3. Peta geofisika4. Peta hidrogeologi5. Potensi sumber daya hipotesis

Cadangan Terduga III. Penyelidikan Rinci 1. Geologi 1. a) Peta Geologi Rinci

a. permukaan b) Peta Zona Ubahan b. bawah permukaan c) Peta Struktur Geologi

d) Peta Identifikasi Bahaya Geologi2. Geokimia 2. a) peta anomali unsur kimia a. permukaan b) Model Hidrologi b. bawah permukaan 3. Geofisika (Pemetaan) 3. a) Peta Anomali dan Penampang a. pemetaan tegak pendugaan sifat fisis batuan b. pendugaan b) Sifat Fisis Batuan dan Fluida Sumur c. logging ( landaian suhu ) Landaian Suhu4. Pengeboran landaian suhu 4. Sumur Landaian Suhu

5. Model Panas Bumi Tentatif

6. Saran Lokasi Titik Bor Eksplorasi

7. Potensi Cadangan Terduga

MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI PANAS BUMI

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

9

Klasifikasi Tingkat Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran

Cadangan Mungkin

IV. Pengeboran Eksplorasi

1. Pengeboran Eksplorasi 1. Sumur Eksplorasi2. Geologi 2. a) Model Geologi bawah permukaan

b) Zona Ubahan3. Pengujian Sumur 3. Sifat Fisis dan Kimia Sumur (Geokimia, geofisika) 4. Model Panas Bumi Tentatif

5. Potensi Sumur Eksplorasi

V. Prastudi Kelayakan Evaluasi Potensi

1. a) Potensi Cadangan Mungkin b) Pemanfaatan langsung atau tidak langsung2. Rencana Pengembangan

Cadangan Terbukti

VI. Pengeboran Eksplorasi Tambahan

1. Pengeboran Eksplorasi Tambahan

1. Sumur Delineasi

2. Pengujian Sumur 2. Model Panas Bumi

3. Potensi Sumur4. Karakteristik Reservoir

VII. Studi Kelayakan

1. Evaluasi Cadangan ( simulasi)

1. Potensi Cadangan terbukti

2. Perancangan Teknis 2. a) Rancangan sumur produksi dan injeksi b) Rancangan pemipaan sumur produksi c) Rancangan sistem pembangkit listrik3. Layak atau tidak layak untuk dikembangkan

VIII. Pengeboran Pengembangan

1. Pengeboran Sumur Pengembangan

1. Sumur Pengembangan

2. Pengujian Sumur2. Kapasitas Produksi Lapangan Panas Bumi (ton/jam)

MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI PANAS BUMI

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PLTP SIBAYAK: 12 MW

PLTP GUNUNG SALAK: 377 MWPLTP WAYANG WINDU: 227 MW

PLTP KAMOJANG: 200 MW

PLTP DARAJAT: 270 MW PLTP DIENG: 60 MW

PLTP LAHENDONG: 80 MW

Note:

Terpasang

Siap Dikembangkan

Survey Detail

Survey Pendahuluan

Sumber: Badan Geologi KESDM (2011)

1 Sumatera 86 13.4702 Jawa 71 9.7173 Bali 5 2964 Nusa Tenggara 22 1.4715 Kalimantan 12 1456 Sulawesi 56 2.9397 Maluku 30 1.0518 Papua 3 75

285

No. PulauJumlah Lokasi

29.215

Potensi (MW)

Total

PLTP ULUBELU: 110MW

PLTP ULUMBU: 5 MW

10

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

11

-Sebaran Manifestasi-Struktur (Graben, Caldera, Dome)

-Caprock (clay content)-Reservoar (, , )

T, P, Sw, PH, Entalpi, Gas Content, Dryness

1. MODEL

Geometri (PxL)

Karakteristik Reservoar

Hidrogeologi

- Luas Area - Kedalaman

Geofisika

Geologi - Luas Area

-Resistivity (Sounding, Mapping)

-MT/CSAMT-Gravitasi-Magnetik

- Batuan

-Fluida

- Discharge

- Recharge

Upflow Outflow

2. POTENSI

3. PENETAPAN LOKASI TITIK PEMBORAN EKSPLORASI

TARGET DALAM EKSPLORASI PANASBUMI

P = C*A* (Tres-Tcut off) MWe-C : Konstanta; 0,1 (tanpa recharge); 0,22 (dgn recharge)-A : Luas area potensi (km)

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Outflow

Low T System or Outflow

Moderate T System

Travertine

High T System

Manifestasi Panas Bumi

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

NamoraI Langit :15-20 MW/Well Wayang-WinduField : 10-12.5 MW/well

Bali Field : 5 MW/Well

(M. Budihardi et al, IPA 1989)

X

X

X

X = PemboranEks.

X X

Mixing Model(M Budiardi et al. IPA,

1991)

Graben Dome

Caldera

Struktur Geologi Panas Bumi

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Darajat Kamojang

14

DC-Schlumberger Resistivity

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

15

MT structure

Geochemistry

Geology

N

S

MODEL KONSEPTUAL PANAS BUMI

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

16

Menentukan penggunaan metode geofisika yang tetap sesuai target parameter geofisika yang ingin diketahui, kondisi alam/lapangan.

Kemampuan dalam menentukan setting pengambilan data geofisika di lapangan, perangkat pengolahan data yang menunjang, dan kemampuan interpretasi data yang baik sehingga didapat model konseltual suatu sistem panas bumi.

Menentukan geometri suatu daerah prospek panasbumi dan potensi sumber daya energi yang dimilikinya dengan membuat suatu model konseptual sistem panas bumi pada lapangan tertentu.

Menentukan penempatan posisi titik sumur pengeboran eksplorasi berdasarkan model konseptual panas bumi yang diyakini keakuratannya.

PERAN GEOFISIKAWAN DALAM EKSPLORASI PANAS BUMI

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

1. Dalam tahapan eksplorasi panas bumi, metode geofisika memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan keberadaan suatu sistem panas bumi (caprock, reservoar, dan source rock), luas daerah prospek, dan besar potensi cadangan terduga sumber daya panas bumi.

2. Dalam membantu penanggulangan masalah krisis energi dengan semangat ikut menjaga ketahanan energi nasional, pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya panas bumi merupakan suatu langkah yang tepat.

17

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Go Green Indonesia !Energi Hijau, Energi Masa Depan

www.ebtke.esdm.go.id www.energiterbarukan.net www.konservasienergi.net

Jalan Pegangsaan Timur No.1 Jakarta 103020 Tel. (021) 31893077 Fax. (021) 31901087

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Terima Kasih

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR, PLN 2013 (1) 2012 2013

MWh MWhWilayah NAD PLTA Sepakat 2 13.221 6.132 WS2JB PLTA Kepala Curup 1,6 4.800 2.803 KITSU PLTA Sipansihaporas 50 169.666 237.100

PLTA Renun 82 211.874 281.412 PLTA Kotopanjang 115 550.000 588.500 PLTM Tersebar 7,5 5.000 29.710

KITSEL PLTA Maninjau 68 265.588 228.704 PLTA Batang Agam 11 54.912 56.792 PLTA Singkarak 175 719.800 710.850 PLTA Besai 90 204.652 266.520 PLTA Batutegi 28 74.862 164.904 PLTA Tes 19 119.206 139.206 PLTA Musi 210 639.255 581.880

Wil Sumbar PLTA Lempur 0,1 275 175 PLTA Kota Anau 0,2 275 - PLTA Pinang Awan 0,4 575 -

Wil Kalbar PLTMH Sajingan 0,1 - - PLTMH Batumenang 0,1 - - PLTA Batu Merasap 0,8 167 5.256

Wil Kaltim PLTM Jantur BerasWil Kalselteng PLTA Barito 30 180.000 154.988 Wil Suluttenggo PLTA Tonsea 14 38.472 56.686

PLTA Tanggari 37 108.710 226.884 PLTM tersebar 15 57.494 53.226 PLTM Tomini 2 (APBN) 2 7.008 7.008 PLTM Kalukku (APBN) 1 3.504 3.504 PLTM Rongi (APBN) 0,8 2.803 2.803 PLTM Sabilambo (APBN) 2 7.008 7.008

Wil Sulselrabar PLTA Winning 2 7.957 10.512 PLTA Bakaru 126 652.251 572.632 PLTA Bili-bili 20 121.000 88.038 PLTA Sawito 2 1.000 2.200 PLTM Bone Hau (APBN) 4 - 5.256 PLTM Balla/Rongi (APBN) 1 1.000 1.489 PLTM Budong-budong (APBN) 2 2.000 4.030 PLTM Mikuasi (APBN) 1 - 657

Wil Papua PLTA Werba 2,0 8.000 6.482 PLTM Sinagma 0,4 450 450 PLTM Walesi 1,6 10.500 9.051 PLTA Genyem (Loan) 20 - 13.140 PLTA Prafi (Loan) 2,5 4.561 9.198 PLTA Walesi 5,6,7 1,7 5.957

Unit PLTA MW

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR, PLN 2013 (2) 2012 2013

MWh MWhWil NTB PLTM Tersebar 0,40 2.700 2.000

PLTMH Santong (Loan ADB) 1 200 2.365 Wil NTT PLTM Tersebar 0,94 4.950 6.588

PLTMH Ndungga 2 850 10.162 Dist Jatim PLTM 1 3.013 3.013 Dist Jateng PLTM 0,2 290 290 Indonesia Power - PLTA Saguling 701 2.069.056 2.384.001

- PLTA Bengkok 4 17.413 17.413 - PLTA Plengan 7 28.018 28.018 - PLTA Lamajan 20 48.596 77.106 - PLTA Cikalong 19 32.191 42.048 - PLTA Ubrug 18 45.908 56.292 - PLTA Kracak 19 54.731 54.731 - PLTA Parakankondang 10 16.647 25.150 - PLTA Sudirman 181 465.862 365.862 - PLTA Jelok 20 89.106 87.643 - PLTA Timo 12 63.072 48.328 - PLTA Wonogiri 12 41.250 39.743 - PLTA Garung 26 38.743 38.743 - PLTA Sempor 1 4.536 5.256 - PLTA Ketenger 8 46.592 42.258 - PLTA Wadas Lintang 18 62.368 38.342 - PLTA Kedung Ombo 23 25.123 33.217 - PLTA Kelambu 1 775 10.000 - PLTA Pejengkolan 1 7.956 500 - PLTA Sidorejo 1 1.062 7.358 - PLTA Tapen 1 3.494 5.256 - PLTA Tulis 5 8.905 7.446 - PLTM Plumbungan 2 8.318 8.318 - PLTM Siteki 1 4.364 4.364

PJB - PLTA Cirata 1.008 1.231.508 1.059.610 - PLTA Sutami 105 459.678 505.890 - PLTA Wlingi 54 100.471 165.564 - PLTA Lodoyo 5 23.000 35.478 - PLTA Sengguruh 29 56.583 88.914 - PLTA Selorejo 4 21.292 31.003 - PLTA Mendalan 23 69.130 69.130 - PLTA Siman 11 46.741 61.495 - PLTA Tulungagung 36 102.498 141.912 - PLTA Giringan 3 17.247 12.614 - PLTA Golang 3 16.141 14.191 - PLTA Ngebel 2 6.258 14.454 - PLTA Wonorejo 7 22.716 2.847

3.554 9.617.200 10.196.057 T O T A L

Unit PLTA MW

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PEMBANGUNAN DME BERBASIS PLTMH TAHUN 2012

No Kegiatan Kapasitas

(kW) 1 Pembangunan PLTMH di Prov. Aceh 49

2 Pembangunan PLT Piko Hidro di Prov. Sumut 33 Pembangunan PLTMH di Prov. Sumbar 164 Pembangunan PLTMH di Prov. Riau 12

5 Pembangunan PLTMH di Prov. Gorontalo 186 Pembangunan PLTMH di Prov. Jambi 707 Pembangunan PLTMH di Prov. Sumsel 23

8 Pembangunan PLTMH di Prov. Bengkulu 1009 Pembangunan PLTMH di Prov. Lampung 80

10 Pembangunan PLTMH di Prov. Jatim 27

11 Pembangunan PLTMH di Prov. NTB 3512 Pembangunan PLTMH di Prov. NTT 3513 Pembangunan PLTMH di Prov. Jateng I 4014 Pembangunan PLTMH di Prov. Jateng II 5

15 Pembangunan PLTMH di Prov. Sulut 1016 Pembangunan PLTMH di Prov. Kalteng 4217 Pembangunan PLTMH di Prov. Sulsel 65

18 Pembangunan PLTMH di Prov. Sultra 1619 Pembangunan PLTMH di Prov. Sulbar 15520 Pembangunan PLTMH di Prov. Maluku 30

21 Pembangunan PLTMH di Prov. Papua Barat 1522 Pembangunan PLTMH di Prov. Papua 23

Total 869

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan PLTS Terpusat Tahun 2012 Kapasitas 15 kW (1)

No KegiatanKapasitas

(kW)Unit

Total Kapasitas(kW)

1 2 3 4 3 x 4

1 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Aceh 15 5 75

2 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Sumut 15 6 90

3 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Sumbar 15 5 75

4 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Riau 15 6 90

5 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Kepulauan Riau 15 6 90

6 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Jambi 15 4 60

7 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Sumatera Selatan 15 7 105

8 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Bangka Belitung 15 5 75

9 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Bengkulu 15 5 75

10 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Lampung 15 8 120

11 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Banten 15 2 30

12 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Jakarta 15 1 15

13 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Jawa Barat 15 3 45

14 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Jawa Tengah 15 3 45

15 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi DI Yogyakarta 15 2 30

16 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Jawa Timur 15 3 45

17 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Bali 15 6 90

18 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Nusa Tenggara Barat 15 5 75

19 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Nusa Tenggara Timur 15 5 75

20 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Kalimantan Barat 15 4 60

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan PLTS Terpusat Tahun 2012 Kapasitas 15 kW (2)

No KegiatanKapasitas

(kW)Unit

Total Kapasitas (kW)

1 2 3 4 3 x 4

21 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Kalimantan Tengah 15 6 90

22 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Kalimantan Selatan 15 7 105

23 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Kalimantan Timur 15 5 75

24 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Sulawesi Utara 15 4 60

25 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Sulawesi Tengah 15 4 60

26 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Sulawesi Tenggara 15 7 105

27 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Sulawesi Selatan 15 4 60

28 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Sulawesi Barat 15 5 75

29 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Gorontalo 15 4 60

30 Pembangunan PLTS Terpusat Kapasitas di Provinsi Maluku 15 6 90

31 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Maluku Utara 15 4 60

32 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Papua Barat 15 8 120

33 Pembangunan PLTS Terpusat di Provinsi Papua 15 7 105

Back

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

24

1. UU No. 27/2003 tentang Panas Bumi

2. PP No. 59/2007 jo. PP No. 70/2010 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi

3. Peraturan Menteri ESDM No. 11/2008 tentang Tata Cara Penetapan WKP Panas Bumi

4. Peraturan Menteri ESDM No. 02/2009 tentang Pedoman Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi (sebagai perubahan atas Permen ESDM No. 05/2007)

5. Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2012 jo. No. 15/2010 tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Baru Terbarukan, Barubara, dan Gas Serta Transmisi Terkait

6. Peraturan Menteri ESDM No. 22/2012 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Untuk Melakukan Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dan Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi;

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

25

7. Peraturan Menteri Keuangan No.177/PMK.011/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Panas Bumi;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 021/PMK.011/2010 tentang Pemberian Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan Untuk Kegiatan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan;

9. Peraturan Menteri Keuangan No. 139/PMK.011/2011 tentang Tata Cara Pemberian Jaminan Kelayakan Usaha PT. PLN (Persero) Untuk Pembangunan Pembangkit Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, dan Gas yang Dilakukan Melalui Kerjasama dengan Pengembang Listrik Swasta;

10.Peraturan Menteri Keuangan No. 03/PMK.011/2012 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Fasilitas Dana Geothermal;

11.Nota Kesepahaman antara Menteri ESDM dengan Menteri Kehutanan untuk mempercepat perijinan di kawasan hutan

Back

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

WKP58

Proses Lelang

3

2

7

2

4

4

6

52

BER

PR

OD

UK

SI

BELU

M

BER

PR

OD

UK

SI

193104

Telah Terbit

IUP 19

Persiapan Lelang 13

Gagal Lelang

4

Diterbitkan

Setelah Tahun 2003

39

Diterbitkan

Sebelum Tahun 2003

19

Non Pertamin

a

4

Pertamina

15

Own Operatio

n

9

JOC

6

Dari 58 WKP yang sudah ditetapkan:8 Berproduksi, 50 Belum Berproduksi

Back

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

No WKP Jumlah Lokasi

1 Berproduksi 6 Sumut: 1, Jabar: 3, Jateng: 1,Sulut: 1

2 Belum Berproduksi

WKP telah ditetapkan

32 NAD: 1, Sumut: 2, Sumbar: 1, Bengkulu: 1, Jambi: 1, Sumsel: 2, Lampung: 3, Banten: 1, Jabar: 6, Jateng: 3, Jatim: 3, Bali: 1, Sulut: 1, Maluku: 1, Malut: 1, NTB: 1, NTT: 3

Proses Lelang 3 NAD: 1, Sumbar: 1, Jabar: 1

Persiapan Lelang

13 Sumut: 1, Sumbar: 1, Lampung: 1, Lampung-Sumsel: 1, Jateng: 1, Banten: 1, Sulteng: 1, Malut: 1, Jateng-Jatim : 1NTT: 2, Bengkulu : 1, NTB : 1

Gagal Lelang 4 Sumut: 1, Sumbar: 1,Sulteng: 1, Gorontalo: 1

TOTAL 58

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ROAD MAP PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAMPAI 2025

No WKP Panas Bumi Pengembang Status Saat IniKapasitas Terpasang

(MW)

Pengembangan (MW)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

1 Sibayak Sinabung PGE   12                            

2Cibeureum Parabakti

PGE-CGS   377                            

3 Ulubelu PGEPengembangan Unit 1 & 2 (110 MW)

  110   55 55                    

4 Ulumbu PLNCommisioning Unit 1 & 2 (2 x 2,5 MW)

  5                          

5 Mataloko

 Dalam tahap penyelesaian, commissioning 1,7 MW

    2,5                        

6Pangalengan

Geo Dipa Dalam pengembangan         60 60 60                

7 PGE-StarEnergyBeroperasi 2 Unit (227 MW), tambahan 187 MW

227                 60 127        

8 Cibuni KJK Teknosa Eksploitasi           10                  

9 Sarulla PGE-SOLPembahasan kepemilikan aset

      110    110 110                 

10 JaboiPT Sabang Geo Energy

Negosiasi PPA               10              

11 Cisolok-Cisukarame PT Jabar Rekind Negosiasi PPA               40              

12 TampomasPT Wijaya Karya Jabar

Negosiasi PPA               45              

13 Jailolo PT Star Energy Hal Negosiasi PPA           10                  

14 Hu'u DahaPT Pacific Geo Energy

Negosiasi PPA               20              

15 Sokoria PT Sokoria Geo Ind Negosiasi PPA               10              

16 Atadei PT Westindo Utama Eksplorasi               5              

17 Lahendong PGEBeroperasi 4 Unit (80 MW), tambahan 40 MW

80       40                    

18 Kamojang-Darajat

PGE-CGI   270                            

PGEBeroperasi 3 Unit (200 MW) dari Kamojang, tambahan 30 MW

200     30 60                    

19 Lumut Balai PGE Eksplorasi         110                    

20 Karaha PGE Eksploitasi       30                      

21 Hululais PGE Eksplorasi         55 55                  

22 Sungai Penuh PGE Eksplorasi         110                  

23 Tulehu PLN Eksplorasi             20                

24Liki Pinawangan Muaralaboh

PT Supreme E M Eksplorasi           220                  

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

ROAD MAP PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAMPAI 2025Lanjutan ...

No WKP Panas Bumi Pengembang Status Saat IniKapasitas Terpasang

(MW)

Pengembangan (MW)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

25 Rantau Dadap PT Supreme E R DNegosiasi PPA & Govt. Guarantee

          220                  

26 Gn. Rajabasa PT Supreme E R Eksplorasi           220                  

27 Tangkuban Perahu PT Tangkuban Perahu Eksplorasi                   110          

28 Dieng Geo Dipa Beroperasi 60 MW (Unit 1) 60       55   55                

29 T. Perahu Ciater PT WSS Eksplorasi           30                

30 Marana  Persiapan lelang ulang WKP

              20            

31 Songa Wayaua   Proses lelang WKP             5                

32 Sembalun   Usulan penetapan WKP             20                

33 Buyan Bratan (Bedugul) PGE-Bali EnergyMenunggu rekomendasi Gubernur

              30              

34 Kotamobagu PGE                   40            

35 Iyang Argopuro PGE                   55            

36 Sorik Merapi-Roburan PT Sorik Merapi Geo Negosiasi PPA               80              

37 Guci PT Spring Energi Sentosa Negosiasi PPA                 55            

38 Baturaden PT Sejahtera Alam Energi Negosiasi PPA                 110            

39 Belawan Ijen PT.Medco Cahaya Geothermal Negosiasi PPA                 110            

40 Telaga Ngebel PT. Bakrie Darmakarya Energi Negosiasi PPA                 55 110          

41 Ungaran PT.Giri Indah Sejahtera Negosiasi PPA               55              

42 Suoh SekincauPT.Chevron Geothermal Suoh Sekincau

Negosiasi PPA               110 110            

43 Bukit Kili                         55        

44 Gunung Talang                         5        

45 Danau Ranau                       110          

46 Seulawah Agam                       55          

47 Sipoholon Ria-Ria                       55          

48 Gunung Endut                       55          

49 Gunung Ciremai                       110          

50 Bonjol                       165          

51 Candi Umbul Telomoyo                       55          

52 Simbolon Samosir                       110          

53 Way Ratai                       55          

54 Bora Pulu                       5          

55 Gunung Lawu                       55          

56 Kepahiang                         55        

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

ROAD MAP PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAMPAI 2025Lanjutan ...

No WKP Panas Bumi Pengembang Status Saat IniKapasitas Terpasang

(MW)

Pengembangan (MW)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

57 Oka Ile Ange                         5        

58 Arjuno Welirang                           110      

59 Gn. Gede Pangrango)                           20      

60 Pentadio                           5    

61 Gn.Hamiding                             60    

62 Graho Nyabu                             55    

63 G. Geureudong                             55    

64 Laenia                               20  

65 Bittuang                               10  

66 Way Selabung                               10  

67 Limbong                                 5

68 Wapsalit                                 5

69 Cubadak - Talu                                 20

70 Dolok Marawa                                 10

71 Tehoru                                 5

72 Sumani                                 55

73 Simisioh                                 20

74 Wai Umpu                                 20

75 Talu -Tombang                                 10

76 Tanjung Sakti                                 10

TAMBAHAN KAPASITAS (MW) 1.226 115 3 225 435 1.015 300 425 535 1.110 247 130 175 40 160

TOTAL KAPASITAS PENGEMBANGAN (MW) 1.226 1.341 1.344 1.569 2.004 3.019 3.319 3.744 4.279 5.389 5.636 5.766 5.941 5.981 6.141

Back

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

KENDALA DALAM PENGEMBANGAN PANAS BUMI

X

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Menteri ESDM dengan Menteri Kehutanan No. 7662/05/MEM.S/2011 dan NK.11/Menhut-II/2011 tanggal 19 Desember 2011 tentang percepatan perizinan pengusahaan Panas Bumi di kawasan hutan lindung, produksi dan konservasi untuk 28 lokasi proyek Panas Bumi.

Perkembangan perizinan 28 lokasi proyek panas bumi dalam MoU MESDM – MENHUT:

9 proyek terkendala kawasan Hutan Konservasi; 19 proyek terkendala Hutan Lindung/Hutan Produksi: 4 proyek telah mencapai target penyelesaian; 5 proyek telah mengajukan izin pinjam pakai lahan; 10 proyek belum mengajukan izin pinjam pakai lahan; 5 Proyek yang telah memperoleh izin pinjam pakai lahan kehutanan antara

lain : Proyek PLTP Lumut Balai pada tanggal 13 Desember 2011, Proyek PLTP Karaha Bodas pada tanggal 9 Agustus 2012 Proyek PLTP Baturaden pada tanggal 13 Agustus 2012, Proyek PLTP Sorik Marapi pada tanggal 5 Oktober 2012, Proyek PLTP Rantau Dedap pada tanggal 20 November 2012.

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

No. PLTP/WKPKategori

HutanJenis Perizinan/Rekomendasi

Target Penyelesaian*)

Keterangan(Status 19/12/2011)

Perkembangan(Status 02/2013)

1. Lumut Balai (Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan )

Kawasan Hutan Lindung

• Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan eksploitasi (89,4 ha)

2 (dua) bulan Target COD Unit I tahun 2014

• Ijin Pinjam Pakai Lahan Tahap-II seluas 89,4 Ha dari Kementerian Kehutanan untuk lokasi pemboran sumur eksplorasi dan pengembangan telah terbit tanggal 13 Desember 2011.

• Target tercapai

2. Sarulla(Kabupaten Tapanuli Utara , Provinsi Sumatera Utara)

Kawasan Hutan Produksi

• SK Persetujuan Prinsip (1.400 ha)

• Izin Pinjam Pakai Kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi

• 5 (lima) bulan

• 7 (tujuh) bulan

Target COD Tahun 2014 - 2016

• Telah ditandatangani peraturan bersama antara KESDM, Kemen BUMN, Kemen Keuangan terkait kepemilikan aset.

• Menunggu Prinsip sebelum meminta rekomendasi dari gubernur untuk mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi

3. Karaha (Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat)

Kawasan Hutan Lindung

• Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan eksplorasi (38 ha), Nomor S.413/Menhut-VII/2010

• Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan eksploitasi

-

• 4 (empat) bulan

• Target COD tahun 2014

• Izin dispensasi No. S.510/Menhut-VII/2011 sudah diterbitkan pada tanggal 28 September 2011 berlaku selama 1 tahun

• Telah diterbitkan Izin pinjam pakai kawasan hutan untuk pengembangan melalui SK Menhut Nomor SK.436/Menhut-II/2012 pada tanggal 9 Agustus 2012 yang berlaku selama 20 Tahun.

• Untuk tapak tower dan jalur transmisi Karaha Bodas (8 Ha) dalam proses permohonan rekomendasi Bupati Tasikmalaya dan Gubernur Jawa Barat serta AMDAL

Back

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

34

SUMBER DAYA(MW)

%CADANGAN

(MW)%

Spekulatif(Speculative

)

Hipotesis(Hypothetical

)45.17%

Terduga(Possible)

Mungkin(Probable

)

Terbukti(Proven)

54.83%8.231 4.964 12.909 823 2.288

13.195 16.020

29.215

Sumber : Badan Geologi Kementerian ESDMStatus : Desember 2011

Direktorat Jenderal EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

NAD 2 WKPJaboi: 70 MWSeulawah Agam: 130 MW

SUMUT 5 WKPSibayak – Sinabung: 130 MWSibual – Buali: 750 MWSipaholon Ria-ria: 75 MWSorik Marapi: 200 MWSimbolon Samosir: 155 MW

JAMBI 1 WKPSungai Penuh: 70 MW

SUMSEL 3 WKPLumut Balai: 250 MWRantau Dedap: 106 MWDanau Ranau: 210 MW

BANTEN 2 WKPKaldera Danau Banten: 115 MWG. Endut: 80 MW

SUMBAR 4 WKPBukit Kili: 83 MWGn Talang: 35 MWLiki Pinangawan: 400 MWBonjol: 200 MW

BENGKULU 1 WKP Tmbg Sawah-Hululais: 873 MWKepahiang: 180 MW

LAMPUNG 5 WKP Gn.Rajabasa: 91 MWSuoh Sekincau: 230 MWWaypanas – Ulubelu: 556 MW Danau Ranau: 210 MWWay Ratai: 105 MW

JABAR 10 WKPCiater - Tgkban Perahu: 60 MW Cibeureum–Parabakti: 485 MWCibuni: 140 MWCisolok Cisukarame: 45 MWGn. Tampomas: 50 MWGn. Tgkuban Perahu: 100 MWKamojang-Darajat: 1465 MWKaraha Cakrabuana: 725 MWPangalengan: 1106 MWG. Ciremai: 150 MW

JATENG 6 WKPBaturaden: 175 MWDataran Tinggi Dieng: 780 MWGuci: 79 MWGn. Ungaran: 100 MW Candi Umbul Telomoyo: 72 MWGunung Lawu : 195 MW

BALI 1 WKP Tabanan: 276 MW

NTB 1 WKP Hu'u Daha: 65 MWSembalun: 100 MW

NTT 4 WKPAtadei: 40 MWSokoria: 30 MWUlumbu: 199 MWMataloko: 63 MWOka Ile Ange: 40 MW

MALUKU 1 WKPTulehu: 100 MW

MALUT 2 WKP Jailolo: 75 MWSonga Wayaua: 140 MW

SULUT 2 WKP Kotamobagu: 410 MWLahendong-Tompaso: 358 MW

GORONTALO 1 WKP Suwawa: 110 MW

SULTENG 2 WKP Marana: 35 MWBora Pulu: 123 MW

*) : WKP yang sudah ditetapkan sampai dengan Agustus 2012

JATIM 3 WKPBlawan – Ijen: 270 MWGn. Iyang Argopuro: 295 MWTelaga Ngebel: 120 MW

35