peran badan lingkungan hidup daerah (blhd ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/skripsi ilham...

89
PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) DALAM MENGATASI DAMPAK SOSIAL PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) DI DESA LUBUK RESAM KECAMATAN CERMIN NAN GEDANG KABUPATEN SAROLANGUN Skripsi ILHAM ARISKI SIP. 151985 PEMBIMBING : H. HERMANTO HARUN, Lc., M.HI., Ph.D MUSTIAH, S.Ag., M.Sy PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2019

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) DALAM

MENGATASI DAMPAK SOSIAL PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN

(PETI) DI DESA LUBUK RESAM KECAMATAN CERMIN NAN GEDANG

KABUPATEN SAROLANGUN

Skripsi

ILHAM ARISKI

SIP. 151985

PEMBIMBING :

H. HERMANTO HARUN, Lc., M.HI., Ph.D

MUSTIAH, S.Ag., M.Sy

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN

2019

Page 2: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

ii

Page 3: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

iii

Page 4: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

iv

Page 5: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

v

MOTTO

Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian

dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar)”.1

1QS. Ar-Ruum/30: 41.

Page 6: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

vi

PERSEMBAHAN

Ya Allah, Terima kasih atas nikmat yang engkau berikan sampai detik ini pada

hidupku, Kubersujud dihadapanmu engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

di penghujung perjuanganku ini segala puji bagimu ya Allah, lantunan Al-fatihah

beriring shalawat menadahkan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku

untuk ayahanda Yusri dan ibunda Roha. Kemudian terima kasih juga ku ucapkan

untuk adinda tercinta Teguh dan ....

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk ayah dan ibu tercinta, yang tiada

pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih

sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap

rintangan yang ada didepanku. Semoga karya kecil ini bisa mejadi langkah awal untuk

membalas kebaikanmu selama ini. Amiin

Page 7: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

vii

ABSTRAK

Ilham Ariski : SIP. 151985; Peran badan lingkungan hidup daerah(BLHD)

dalam mengatasi Dampak Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun .

Skripri ini bertujuan untuk mengungkapkan Peran badan lingkungan hidup

daerah(BLHD) Dalam Mengatasi Dampak Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin

(PETI) di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun. Sebagai tujuan

diantaranya untuk mengetahui dampak sosial penambangan emas tanpa izin, Ingin

mengetahui kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin dan Ingin

mengetahui upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

Skripsi ini dengan pendekatan metode penelitian kualitatif yuridis sosiologis

dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai

berikut: 1) Dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun yaitu diantaranya: masyarakat kehilangan sumber air

bersih dari sungai, masyarakat kehilangan fungsi sungai untuk MCK, ibu-ibu

kehilangan rutinitas untuk berkumpul di sungai dan anak-anak kehilangan tempat

bermain dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan emas di kecamatan

Cermin Nan Gedang. 2) Kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa

izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun diantaranya berkaitan

dengan kewenangan pemerintah daerah, rendahnya kesadaran hukum masyarakat,

sarana dan prasarana tidak mendukung, lemahnya aturan hukum dan kurangnya

kesadaran para pemilik lahan. 3) Upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun diantaranya yaitu

dengan pencegahan atau tindakan preventif yang dilakukan oleh Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin di kecamatan Cermin

Nan Gedang dengan cara melakukan himbauan, melakukan sosialisasi dan melakukan

razia terhadap pelaku penambang emas ilegal dan berupaya melakukan tindakan

tindakan represif (penindakan) yaitu dengan cara penangkapan dan penyitaan.

Kata Kunci :Peran BLHD, Dampak Sosial PETI, Kendala Mengatasi PETI,

Pencegahan.

Page 8: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana

dalam penyelesain skipsi ini penulis selalu dalam lindungan-Mu dan diberi kekuatan

serta kesehatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Dampak

Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun. Kemudian tidak lupa pula shalawat serta salam penulis

haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW.

Dalam penyelesain skripsi ini penulis akui, tidak sedikit hambatan dan rintangan

yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya.

Dan berkat adanya bantuan dari para pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang

diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada

semua pihak yang turut membantu penyelesain skripsi ini, terutama sekali kepada

yang terhormat:

1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Prof. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D, selaku Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan LembagaUIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr.Hj. Fadhillah, M.Pd, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama di Lingkungan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 9: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

ix

6. Bapak Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Ibu Dr.Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

8. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama di Lingkungan Fakultas Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Ibu Mustiah, S.Ag., M. S,y, selaku Ketua Jurusan dan Ibu Tri Endah Karya

Lestiani S.IP. M.IP, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan.

10. Bapak Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ph.D, selaku pembimbing I, dan Ibu Mustiah,

S.Ag., M.S,y, selaku Pembimbing II.

11. Bapak dan Ibu dosen, Asisten Dosen dan Seluruh Karyawan/Kayawati Fakultas

Syari’ah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Disamping itu penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

layaknyasebuah karya tulis ilmiah, oleh karena itu diharapkan pada semua pihak

untuk dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun

Page 10: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

x

Page 11: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .............................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 5

C. Batasan Masalah ................................................................ 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 6

E. Kerangka Teori .................................................................. 7

F. Tinjauan Pustaka ............................................................... 17

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ....................................................... 20

B. Lingkup Penelitian ............................................................ 21

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 21

D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 23

E. Teknik Analisa Data .......................................................... 25

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 26

G. Jadwal Penelitian ................................................................ 28

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang ... 29

B. Visi dan Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang ................. 31

C. Struktur Organisasi Kecamatan Cermin Nan Gedang........ 31

D. Kondisi Penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang ........ 38

E. Keadaan Keagamaan dan Pendidikan Kecamatan Cermin

Nan Gedang ...................................................................... 38

F. Keadaan Ekonomi dan Mata Pencaharian Kecamatan

Cermin Nan Gedang .......................................................... 41

Page 12: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

xii

BAB IV PEMBAHASAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun ...... 43

B. Kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun .......................................................... 56

C. Upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun .......................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 68

B. Saran ....................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Keadaan Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan ... 39

Tabel 2 Jumlah tempat Peribadatan di Kecamatan Cermin Nan Gedang .. 39

Tabel 3 Jumlah Lembaga Pendidikan ....................................................... 41

Tabel 4 Laporan Hasil Uji Air Sungai Mengandung Mercuri BLHD ....... 55

Tabel 5 Data Jumlah Kasus Pertambangan Emas Tanpa Izin ................... 66

Page 14: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

xiv

DAFTAR BAGAN

Gambar dan Bagan Halaman

Bagan 1 Struktur Organisasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang ........ 32

Page 15: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan galian (tambang). Bahan

galian itu, meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu bara, dan

lain-lain.2 Seiring dengan perkembangan pembangunan ekonomi yang

menitikberatkan pada pertumbuhan sering bertentangan dengan prinsip pelestarian

alam, sehingga sering dikatakan bahwa antara pembangunan ekonomi dan

lingkuangan terkesan kontradiktif.

Pertambangan di Indonesia mungkin merupakan salah satu sektor usaha yang

teramat sedikit dipahami, walaupun industri pertambangan ini adalah yang paling

banyak menjadi sorotan publik, bila diusahakan oleh pihak asing, usaha yang

menggerogoti kekayaan alam kita, ia banyak sekali disebut juga sebagai

pemboyong keuntungan besar, sektor ini di tuduh pula sebagai perusak lingkungan

dengan berbagai dampak fisik, biologi dan sosialnya.

Departemen pertambangan yang sebetulnya harus melindungi dan membina

sektor usaha ini dan menampilkan sebagai salah satu tonggak pembangunan

yang amat potensial dan kokoh jarang sekali berdiri tegak dihadapan umum

untuk membela sektor yang amat vital ini.3

Agama Islam sebagai ajaran hidup mengandung nilai-nilai tentang kehidupan

yang antara lain menyatakan bahwa segala diperoleh manusia sebagai hasil dari

2Salim. Hukum Pertambangan Di Indonesia. (Jakarta: Raja Grafindo persada, 2005), hlm. 01

3A.R. Soehoes,”Bunga Rampai Pembangunan”. (Jakarta: Putri Fadjar dan Fakultas Teknik UI,

2001). hlm. 49.

1

Page 16: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

2

aktifitasnya. Tuhan tidak akan menurunkan rizkinya kepada manusia itu secara

langsung dari langit. Allah telah menyiapkan fasilitas bumi yang terhampar luas

untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya dan manusia telah dibekali dengan

perlengkapan jasmani dan rohani, yang mampu berpikir guna mengolah segala

fasilitas yang di berikan Allah SWT di bumi. Firman Allah dalam Al-Quran surat

al-mulk ayat 15 yang berbunyi:

Artinya: “ialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah

disegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-nya. Dan hanya

kepada-nya-lah kamu (kembali setelah dibangkitkan).4

Kekayaan alam yang Allah Swt berikan kepada manusia sangat beraneka

ragam, baik kekayaan alam berupa fauna, flora, maupun pertambangan, dengan

adanya pertambangan ini, pendapatan masyarakat kecamatan cermin nan gedang

menjadi meningkat, bukan hanya masyarakat setempat tapi banyak juga orang-

orang dari luar daerah yang memanfaatkan adanya tambang emas tersebut, dengan

adanya pertambangan emas ini adalah merupakan salah satu berkah, dan rizki yang

di turunkan Allah Swt kepada manusia.

Pada lokasi-lokasi yang memiliki kandungan emas di Daerah Kecamatan

Cermin Nan Gedang ini sudah sejak lama dieksploitasi oleh masyarakat setempat

dengan menggunakan cara dan tekhnis yang berbeda. “Pendapatan yang di

dapatkan dengan cara ini tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

keluarga karena emas yang didapatkan dari hasil dulangan rata-rata tidak terlalu

besar bahkan hanya sedikit.”5

Jambi dikenal sebagai propinsi yang kaya akan bahan tambang dan mineral.

4 QS al-Mulk (67): 15.

Page 17: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

3

Potensi tersebut sudah dikenal sejak zaman penjajahan sampai dengan

kemerdekaan. Potensi itu antara lain minyak bumi, batu bara sampai dengan emas

yang merupakan logam mulia. Kekayaan alam berupa bahan tambang tersebut

tersebar di beberapa wilayah provinsi Jambi. Minyak bumi terdapat di wilayah

Kabupaten Muaro Jambi. Batu bara dan emas terdapat di Kabupaten Sarolangun.

Potensi kekayaan alam yang terdapat di Jambi merupakan kekayaan alam yang

terdapat dalam bumi Indonesia, proses mendapatkanya melalui usaha

pertambangan.

Saat ini fenomena kerusakan lingkungan terjadi di seluruh sektor, salah

satunya adalah sektor pertambangan. Pertambangan sebagai industri yang

mempunyai resiko lingkungan yang tinggi selalu mendapatkan perhatian khusus

oleh publik. Salah satu masalah yang sampai saat ini yang masih menjadi pekerjaan

rumah bagi Dapartemen Energi dan Sumberdaya Mineral (DESDM) adalah

maraknya kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI). Istilah PETI semula di

pergunakan untuk pertambangan emas tanpa izin, tetapi dalam perkembangan

selanjutnya permasalahan PETI tidak hanya pada komoditi bahan galian emas tetapi

juga diterapkan pada pertambangan emas tanpa izin untuk bahan galian lain baik

golongan A, B maupun C.

Munculnya kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sulit terelakan

bagaimanapun juga PETI merupakan salah satu bentuk akses masyarakat kepada

sumberdaya alam dan lingkungannya. Masyarakat dengan keterbatasan ilmu

pengetahuan dan teknologi mengelola sendiri sumber-sumber mineral (emas) yang

ada di daerahnya untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi kelompoknya saja,

5Wawancara dengan Fahmizal selaku warga Desa Lubuk Resam, tanggal 10 Juni 2019

Page 18: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

4

sehingga negatif dampaknya kepada daerah.

PETI atau Dompeng ini mengakibatkan air Sungai Batang Asai yang selama

ini dipergunakan oleh masyarakat Cermin Nan Gedang untuk mandi cuci kakus

(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

Batang Asai itu tercemar air bersih, Penambangan emas ilegal dengan kekuatan 160

set mesin merobek kedalam Sungai. Belum ada tindak lanjut dari aparat

bersangkutan.6

PETI merupakan kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin yang di lakukan

oleh sebagian masyarakat maupun oknum lainnya. PETI adalah “cap” yang

diberikan Negara pada pelaku pertambangan yang tidak mendapatkan izin dari

pemerintah sebagai pemegang hak menguasai Negara atas bahan tambang. Tak

peduli apakah penambangan adalah rakyat yang melakukan kegiatan pertambangan

berdasarkan adat istiadat, ataupun mereka mereka yang hanya “berjudi” nasib dari

bahan tambang, tetap akan menyandang label PETI jika tidak mendapat izin.

Penulis mencoba melakukan konfirmasi kepada salah seorang warga desa

Lubuk Resam yang dulu pernah menjadi Kepala Desa Lubuk Resam yaitu bapak

Ahmad Jani yang mengatakan bahwa:

Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2012 sampai sekarang dan

semenjak harga karet menurun mereka pun semakin banyak menjadi pekerja

PETI. Kalau masalah hasil orang memakai sistim bagi hasil, yaitu 60% untuk

Bos sedangkan 40% untuk Pekerjanya. Kalau masalah sistim lapisan pada

penambangan emas tidak ada karena hidup mereka hampir sama.

Penambangan emas itu dilakukan di sungai maupun di sawah dengan sistim

menggunakan mesin dompeng dan alat berat escavator, bahkan di sungai jauh

lebih banyak.7

Faktor lingkungan hidup tetap menjadi masalah krusial yang perlu mendapat

6Observasi tentang peti atau dompeng pada tanggal 15 Juni 2019

7Wawancara dengan Ahmad Jani selaku kades pada tanggal 15 Juni 2019

Page 19: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

5

pengawasan intensif, dengan kegiatan PETI yang nyaris tanpa pengawasan, dapat

dibayangkan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi. Terlebih lagi, para pelaku

PETI praktis tidak mengerti sama sekali tentang pentingnya pengelolaan

lingkungan.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah peneliti sebutkan di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut masalah ini dengan judul :“ Peran

Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Dalam Mengatasi Dampak Sosial

Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun.”

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dampak sosial yang ditimbulkan dari penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan gedang Kabupaten Sarolangun ?

2. Apa kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun?

3. Bagaimana upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun?

C. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan pada pokok pembahasan dalam penulisan

skripsi maka penulis akan membatasi penelitian yang mendalam pada hal - hal yang

berkaitaan dengan dampak sosial akibat penambangan emas tanpa izin, kendala apa

saja yang dihadapi mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin serta

bagaimana upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di desa

lubuk resam Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

Page 20: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Ingin mengetahui dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

b. Ingin mengetahui kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun?

c. Ingin mengetahui upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan khazanah pengetahuan

tambahan, serta sebagai masukan dalam penelitian dampak sosial akibat

penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun.

b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan,

sebagai bahan evaluasi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan, dan sebagai

bahan untuk para peneliti lainnya.

c. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

pemikiran, dan sebagai referensi bagi peneliti lain, yang melakukan

penelitian tentang dampak sosial akibat penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

d. Sebagai sumbangan data ilmiah dibidang sosial dan disiplin ilmu lain bagi

UIN Sulthan Thaha Saefuddin (STS) Jambi.

Page 21: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

7

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Penambangan

Dalam peraturan pemerintah yang dimaksud dengan penambangan adalah

sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan

pemurnian pengangkutan dan penjualan, serata kegiatan pasca tambang.8 Menurut

Sukandarrumidi usaha pertambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh

seseorang atau badan hukum atau badan usaha untuk mengambil bahan galian

dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia.

Sedangkan kegiatan penambangan adalah serangkaian kegiatan dari mencari dan

mempelajari kelayakan sampai dengan pemanfaatan mineral, baik untuk

kepentingan perusahaan, masyarakat sekitar, maupun pemerintah (daerah dan

pusat).9

Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dan

cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi

geografis, kebudayaan materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena

adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.10

Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan

adanya suatu kecendrungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan

sosial tidak akan berhasil baik.dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-

lingkaran perubahan sosial tersebut, akan tetapi perubahan-perubahan tetap ada

8Tim redaksi pustaka Yustisia, Kumpulan Peraturan Pemerintah 2010 Tentang Pertambangan,

(Yogyakarta: Pustaka Yustisia), hlm. 2. 9Sukandar Rumidi, Bahan-Bahan Galian Industri. (Yogyakarta: Gadjah Mada, University

Press,TT), hlm.38. 10

Ibid., hlm. 264

Page 22: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

8

dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus di

pelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat diperoleh suatu

generalisasi.

Beliau meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan

sosial tersebut.akan tetapi,perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting

adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari karena dengan

jalan tersebut barulah akan dapat diperoleh generalisasi. Kingsley Davis

mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam

struktur dan fungsi masyarakat .misalnya timbulnya pengorganisasian buruh

dalam masyarakat kapiltalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam

hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-

perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.

Menurut Soekanto untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu

diketahui sebab-sebab yang melatari perubahan itu.apabila diteliti lebih mendalam

mengenai sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin dikarenakan

adanya suatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan mungkin saja perubahan

terjadi karena ada faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai

pengganti faktor yang lama itu.11

Beliau melanjutkan pula bahwa “Mungkin ada

sumber sebab-sebab tersebut yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan

ada yang letaknya dalam dua faktor, faktor internal danm faktor eksternal. Di

dalam Undang-Undang Pokok penambangan usaha-usaha pertambangan tersebut

dirumuskan sebagai berikut:

a. Usaha pertambangan penyelidikan umum ialah penyelidikan geologi

ataupun geofisika secara umum, baik di daratan, perairan ataupun dari

11

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2002). hlm 263

Page 23: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

9

udara dengan maksud untuk memuat peta geologi umum dalam usaha

untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian.

b. Usaha pertambangan eksploirasi ialah segala usaha penyelidikan geologi

pertambangan untuk menetapkan lebih teliti atau lebih seksama adanya

sifat dan letak bahan galian.

c. Usaha penambangan eksploitasi ialah usaha pertambangan dengan maksud

untuk menghasilkan bahan galian dan pemanfaatannya.

d. Usaha pertambangan pengolahan dan pemurnian ialah pengerjaan untuk

mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkannya serta

memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam bahan galian tersebut.

e. Usaha pertambangan pengangkutan ialah segala usaha pemindahan bahan

galian dari daerah eksplorasi, ekplotasi atau dari tempat pengolahan atau

pemurnian ketempat lain.

f. Usaha pertambangan penjualan ialah segala usaha penjualan dari hasil

pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.12

Sedangkan Wilayah Pertambangan (WP) adalah wilayah yang memiliki

potensi mineral atau batubara yang tidak terikat dengan batasan administrasi

pemerintah yang merupakan bagian dari rencana tata ruang nasional. Dan

Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) adalah bagian dari WP yang telah

memiliki ketersediaan data, potensi, dan informasi geologi. Serta Wilayah Izin

Usaha Pertambangan (WIUP) adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang

izin pertambangan.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah

satunya hasil tambang (batu bara, minyak bumi, gas alam dan timah). Di era

globalisasi ini, setiap negara membangun perekonmiannya melalui kegiatan

industri dengan mengolah sumber daya alam yang ada dinegaranya. Hal ini

dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan memajukan

perekonomiannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat

maupun sektor swasta yang mengolah hasil tambang untuk produksi.

Munculnya industri-industi pertambangan di Indonesia mempunyai dampak

12

Ibid, hlm 265

Page 24: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

10

positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Dampak positif adanya

industri pertambangan antara lain menciptakan lapangan ker;ja baik masyarakat,

hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar

domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut

dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara.

Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk

menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab perusahaan memiliki lapangan yang

luas sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu Bakar bin Mas‟ud Alauddin

Kasyani.13

( wafat 587 H/1191 M ) sebagai pemikir Islam beliau mengatakan:

Suatu lapangan luas yang pernah dibicarakan para sarjana ekonomi Islam ialah

soal perusahaan, yang dimasa sekarang dinamakan industri. Namun, terdapat

masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yaitu masalah penambangan

ilegal. Penambangan ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan

aturan dari pemerintah. Seperti halnya yang kini telah terjadi didaerah

Kabupaten Sarolangun, tepatnya didaerah kecamatan Cermin Nan Gedang.

Hal ini tentu akan membuat kerugian bagi negara karena mengeksploitasi

sumber daya alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil

tambangnya secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara. Oleh karena itu,

pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap para pihak yang

melakukan penambangan ilegal.

Dalam kaitan ini pemerintah harus meyeleksi secara ketat para pemegang

kuasa penambangan sehingga betul-betul melaksanakan AMDAL(analisa

13

KH. Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam. (Bandung: Pustaka Setia, 2002),

hlm.28.

Page 25: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

11

dampak lingkungan) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan

perundangan mengenai dampak lingkungan berkembang sejak diundangkannya

Undang-Undang No. 4/1982, Undang-Undang No. 23/1997 serta Surat

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 389K/008/MPE/1995 tentang

Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL).

2. Izin Usaha Penambangan.

Berdasarkan UU No. 11 tahun 1967, Kuasa Pertambangan (KP) adalah

wewenang yang diberikan kepada badan atau perseroan untuk melaksanakan

usaha pertambangan. Setelah UU No. 4 tahun 2009 diberlakukan, maka KP

diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP). KP yang diberlakukannya

sebelum ditetapkannya UU No. 4 tahun 2009 dan PP No. 23 tahun 2010 tetap

diberlakukan sampai jangka waktu terakhir, serta wajib:

a. Disesuaikan menjadi IUP atau Izin Pertambangan Rakyat (IPR) sesuai

dengan ketentuan PP No. 23 tahun 2010 dalam jangka waktu paling lambat

tiga bulan sejak berlakunya PP tersebut.

b. Menyampaikan rencana kegiatan pada seluruh wilayah KP sampai dengan

jangka waktu berakhirnya KP.

c. Melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka

waktu paling lambat lima tahun sejak berlakunya UU No. 4 tahun 2009.14

Sebagaimana diatur dalam pasal 1 (7) UU No. 4 tahun 2009 tentang

pertambangan mineral dan batubara (UU Minerba), Izin Usaha Pertambangan

(IUP) adalah izin usaha yang diberikan untuk usaha pertambangan. Merupakan

wewenang pemerintah, dalam pengolahan pertambangan mineral dan batu bara,

untuk memberikan IUP. Pasal 6 Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2010 tentang

pelaksanakan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara (PP 23/2010)

14

Http://tambang. Findis cussion. Com/t28-pertambangan, diakses pada tanggal 22 November 2013

Page 26: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

12

mengatur bahwa IUP diberikan oleh menteri, gubernur, atau Bupati/Walikota

sesuai dengan kewenangannya. IUP diberikan kepada:

1. Badan usaha, yang dapat berupa Badan Usaha Swasta, Badan Usaha Milik

Negara. atau Badan Usaha Milik Daerah.

2. Koperasi.

3. Perseorangan, yang dapat berupa perseorangan yang merupakan warga

Negara Indonesia, perusahaan firma, atau perusahaan komanditer.

Pemberian IUP akan dilakukan setelah diperoleh WIUP (Wilayah Izin

Usaha Pertambangan).

Dalam satu WIUP dimungkinkan untuk diberikan satu IUP maupun

beberapa IUP. Dalam pasal 36 UU Minerba membagi IUP ke dalam dua tahap,

yaitu:

a) IUP Eksploirasi, yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,

dan studi kelayakan.

b) IUP Operasi produksi, yang meliputi kegiatan konstruksi, penambangan,

pengolahan dan pemurnian serta pengangkutan dan penjualan.15

Dalam pasal 39 UU Minerba mengatur bahwa IUP eksplorasi wajib

memuat ketentuan sekurang-kurangnya:

1. Nama perusahaan.

2. Lokasi dan luas wilayah.

3. Rencana umum dan tata ruang.

Banyak LSM yang ada di Kabupaten Sarolangun16

mengurai adanya

praktik penguasaan sumber daya alam yang cukup besar di wilayah Kecamatan

Cermin Nan Gedang yang dilakukan dengan menggunakan tambang yang

mengeksploitasi sumber daya alam.

3. Dampak positif dan negatif pertambangan.

Munculnya industri-industri pertambangan di Indonesia mempunyai

15

Ibid. 16

www.sultranews.com/2015/03/sejarah-perlawanan-petani-batulu.html

Page 27: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

13

dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Dampak positif

adanya industri pertambangan antara lain menciptakan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat, hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi

permintaan pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor

tambang tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi

negara.

Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk

menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, terdapat masalah yang harus

diperhatikan oleh pemerintah, yaitu masalah penambangan ilegal. Penambangan

ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan aturan dari pemerintah.

Hal ini membuat kerugian bagi negara karena mengeksploitasi sumber daya

alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara

ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara.

Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap

para pihak yang melakukan penambangan ilegal. Kemudian, di sisi lain, industri

pertambangan juga mempunyai dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan.

Wilayah yang menjadi area pertambangan akan terkikis, sehingga dapat

menyebabkan erosi. Limbah hasil pengolahan tambang juga dapat mencemari

lingkungan. Kegiatan industri tambang yang menggunakan bahan bakar fosil

menghasilkan CO2 yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan

global.17

4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pertambangan.

17

Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan,( Jakarta: Universitas Indonesia),

hlm1987.

Page 28: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

14

Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, maka setiap perusahaan harus

memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR harus diterapkan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip

pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus

mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.

CSR dapat dilakukan di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, dan

lingkungan. Di bidang sosial, perusahaan dapat memberikan dana beasiswa

pendidikan bagi pelajar, pelatihan bagi karyawan, dan mendirikan perpustakaan.

Di bidang ekonomi, perusahaan dapat membantu usaha-usaha kecil menengah

(UKM) dengan memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha

mereka. Kemudian, di bidang lingkungan perusahaan dapat melakukan

reklamasi area bekas tambang, menanam bibit pohon, dan mengolah limbah

dengan cara daur ulang. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan dengan

mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi juga harus dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan

hidup.

5. Pandangan Ekonomi Islam Dalam pengolahan Tambang.

Pengolahan tambang berarti mengolah sumber daya alam yang ada

dipermukaan bumi sebagai salah satu sumber rizki yang Allah sediakan untuk

setiap individu, dimana pengolahan sumber daya alam ini telah Allah serahkan

kepada kita sebagai khalifah dipermukaan bumi ini. Sebagaimana firman Allah

dalam al-Quran surah al-Qashas:77 yang artinya: “Dan carilah pada apa yang

Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat

Page 29: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

15

baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu,

dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.18

Meski konsep ini agak susah dipahami dalam konteks ilmu tauhid

tradisional, tetapi dalam konteks ekologi, karena dari pancaran Tuhan, maka

semesta alam memiliki posisi yang sangat tinggi. Merusak alam sama dengan

merusak Tuhan.

Islam memandang bahwa materi merupakan sarana dalam kehidupan di

dunia ini untuk mencapai kehidupan yang semakin baik dalam kehidupan di

dunia dan di akhirat. Sehingga praktik pengelolaan dan penggunaan meteri

senantiasa dalam bingkai moral dan spiritual untuk meningkatkan kualitas

kehidupan manusia baik secara fisik maupun moral. Islam sebagai sebuah

Ideologi memiliki pandangan bahwa prilaku manusia bukan dalam keadaan

dipaksa mutlak dan bukan pula memiliki kebebasan mutlak. Islam memandang

bahwa perilaku manusia harus senantiasa terikat pada aturan yang diberikan oleh

sang pencipta. Oleh karenanya, Islam mengharamkan dipergunakannya asas

manfaat sebagai tolak ukur dalam perbuatan karena manfaat menurut pandangan

manusia bukanlah sebuah kebenaran yang hakiki yang diajarkan oleh Allah

SWT.

Dalam pengelolaan sumber daya alam diserahkan oleh Allah kepada

manusia sebagai khalifah di dunia ini dalam pengelolaannya. Hal ini terungkap

dalam ayat Al-Quran al-Qashas (28): 77

18

Qs:surah al-qashass ayat 77.

Page 30: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

16

Artinya : dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.19

Namun penundukan sumber daya alam tersebut bukan untuk diserahkan

kepada manusia secara mutlak. Hanya Allahlah pemilik mutlak atas sumber daya

alam tersebut, Allah Swt senantiasa menjadikan diri sebagai pemilik atas segala

sesuatu yang kemudian dianugrahkan kepada umat manusia. Dan selanjutnya,

atas penganugrahan tersebut, Allah SWT memberikan wewenang kepada

manusia untuk mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya tersebut.

Paradigma yang dikembangkan dalam konsep kerja dan bisnis Islam

mengarah kepada pengertian kebaikan (thoyyib) yang meliputi materinya itu

sendiri, cara perolehannya dan cara pemanfaatannya. Atau dengan kata lain

bahwa bekerja untuk mendapatkan yang halal adalah kewajiban agama yang

kedua setelah kewajiban pokok dari agama, seperti sholat, zakat, puasa dan haji.

Kejujuran dan kebenaran merupakan nilai yang terpenting dalam mencari

rezeki di dunia ini. Sehubungan dengan hal tersebut, penipuan, sikap

mengeksploitasi orang lain yang tidak bersalah atau membuat pernyataan palsu

merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Dalam Islam, kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumberdaya

ekonomi juga dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dengan peraturan kembali

keadaannya, tidak seorangpun menjadi lebih baik dengan menjadikan orang lain

19

Qs:surah al-qashass ayat 77

Page 31: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

17

lebih buruk di dalam kerangka al-Quran dan Sunnah.20

F. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian yang relevan merupakan bagian yang menguraikan tentang

beberapa pendapat atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti antara lain:

1. Penelitian yang dlakukan oleh Yesi Esdiyanti (UIN STS JAMBI 2019) dengan

judul “Penegakan Hukum Terhadap keikutsertaan Aparat desa Dalam

Kerusakan Lingkungan Akibat penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Menurut

Hukum Positif Dan Hukum Islam (Studi Desa Raden Anom Kec Batang Asai

dari hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa peran pemerintah dalam

pengakan hukum bagi penambangan ilegal baik secara hukum fositip dan

hukum islam dan berjalan sesuai yang di rencanakan sehingga masyarakat yang

melakukan pelanggaran tersebut sadar akan kelestarian lingkungan bagi semua

masyarakat dan tidak terjadi lagi penambangan emas tanpa izin di wilayah

lnkungan kecamatan batang asai tersebut. Adapun persamaan dari penelitian

yang dilakukan penulis yaitu sama-sama peran pemerintah yang menangani

kasus penambangan emas tanpa izin tersebu21

2. Penelitian yang dlakukan oleh mukhti burrahman (UIN STS JAMBI 2018)

judul “ peran pemerintah dalam pengolaan terhadap pencemaran lingkungan

hidup yang bersih dan sehat (studi kantor camat pemayung).22

Dari hasil

penelitian ini terdapat peran pemerintah daerah yang antusias dalam menangani

20

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2007, hlm. 16 21

Penelitian yang dlakukan oleh Yesi Esdiyanti (UIN STS JAMBI 2019) 22

Penelitian yang dlakukan oleh mukhti burrahman (UIN STS JAMBI 2018) judul “ peran pemerintah

dalam pengolaan terhadap pencemaran lingkungan hidup yang bersih dan sehat (studi kantor camat

pemayung)

Page 32: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

18

kasus pencemaraan lingkungan yang dilakukan oleh oknum yang tidak

bertanggung jawab dikarenakan aliran sungai tercemar dan hal tersebut

berdampak bagi lingkungan sekitar oleh karena itu pemerintah dengan sigap

meninndaklanjuti kasus tersebut dan diberantas sampai keakar masalah yang

terjadi dan dikenakan sanksi atau hukuman yang setimpal bagi para oknum

pencemar lingkungan tersebut sehingga tidak terjadi di kemudian hari sehingga

masyarakat dalam menjalani hidup sehari-hari dengan bersih tanpa adanya

pencemaran lingkungan oleh pihak yang tidak betanggung jawab. Kesamaan

dari skripsi yang penulis teliti ialah terdapat peran pemerintah yang menjadi

aktor utama dalam menangani kasus pencemaran lingkungan tersebut dengan

sigap dan tegas memeberi sanksi bagi pelaku pencemaran lingkungan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh rahman asropi (UIN STS JAMBI 2017) dengan

judul “upaya pemerintah kabupaten merangin dalam memberi sanksi hukum

terhadap penambangan emas tanpa izin di wilayah lingkungan sekitar (studi

kasus kecematan siyau). Dari hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan yaitu

pemerintah menindak tegas para pelaku penambangan emas tanpa izin dengan

cara di beri sanksi hukum melalui proses pengadilan yang berujung penahan

dan denda bagi pelaku sehingga mereka jera terhadap apa yang telah mereka

perbuat. Kesamaan dari penelitian yang penulis lakukan ialah kesamaan dari

peran pemerintah dalam menegakkan keadilan bagi pelaku penambangan emas

tanpa izin di wilayah kecamatan siyau23

23

Penelitian yang dilakukan oleh rahman asropi (UIN STS JAMBI 2017) dengan judul “upaya

pemerintah kabupaten merangin dalam memberi sanksi hukum terhadap penambangan emas tanpa

izin di wilayah lingkungan sekitar (studi kasus kecematan siyau)

Page 33: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

19

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yuridis empiris

ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataannya di

Page 34: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

20

masyarakat.24

Suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau

keadaan nyata yang terjadi di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan

menemukan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan, setelah data yang dibutuhkan

terkumpul kemudian menuju kepada identifikasi masalah yang pada akhirnya

menuju pada penyelesaian masalah.25

B. Lingkup Penelitian

Berdasarkan geografis, penelitian ini hanya difokuskan berada dalam batas

wilayah Kecamatan Cermin Nan Gedang kabupaten Sarolangun dalam hal dampak

sosial akibat penambangan emas tanpa izin, kendala apa saja yang dihadapi

mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin serta bagaimana upaya

mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun..

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data Primer adalah “data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

yang memerlukannya”26

Sumber data primer dalam penulisan skripsi ini

adalah camat dan perangkatnya dan sebagian masyarakat, serta literatur buku

– buku yang mempunyai keterkaitan dan hubungan langsung dengan objek

kajian yang akan dibahas dalam skiripsi ini.

24

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.

9. 25

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),

2011, hlm. 22.

26

Iqbal Hasan. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 19

Page 35: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

21

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah "data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari biro statistik, majalah, koran,

keterangan-keterangan atau publikasi lainnya."27

Jadi data sekunder berasal

dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih

banyak pihak yang bukan peneliti sendiri. Misalnya dari biro statistik,

majalah, koran keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Data sekunder

dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum Kecamatan

Cermin Nan Gedang, seperti:

1) Sejarah dan geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang

2) Visi dan Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang

3) Struktur organisasi Kecamatan Cermin Nan Gedang

4) Kondisi penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang

5) Keadaan Keagamaan dan pendidikan Kec. Cermin Nan Gedang

6) Keadaan ekonomi dan mata pencaharian.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah "subjek dari mana data dapat

diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan

27

Mukhtar. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah (Panduan Berbasis Penelitian Kualitatif

Lapangan dan Perpustakaan. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), hlm. 90

Page 36: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

22

tertulis maupun lisan."28

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini orang

dan materi yang meliputi:

a. Camat Cermin Nan Gedang dan staf

b. Masyarakat

c. Pelaku Penambang Emas

D. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan yakni di desa

Kecamatan Cermin Nan Gedang, maka peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data. Karena penelitian ini digolongkan kedalam bentuk penelitian

lapangan maka dalam memperoleh data di lapangan dilakukan cara sebagai

berikut :

1. Observasi

Metode Observasi atau disebut juga dengan pengamatan adalah “pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan

dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa."29

Penulis menggunakan observasi non partisipan untuk

melihat data di lapangan yang bisa menjadi instrumen utama pengumpulan data

untuk mendapatkan informasi tentang tentang dampak sosial akibat penambangan

emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

2. Wawancara

Wawancara adalah "proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

28

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2006, hlm. 129

Page 37: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

23

secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan."30

Dengan wawancara

penulis dapat menggali tidak saja apa yang diketahui di dalam seseorang/subyek

yang diteliti, tetapi apa saja yang tersembunyi jauh di dalam subyek penelitian,

wawancara bisa memfokuskan hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan

dengan masa lampau, masa sekarang, dan juga masa yang akan datang.

Wawancara tidak terstuktur penulis gunakan sebagai instrumen pelengkap

observasi untuk mengumpulkan data di lapangan tentang tentang dampak sosial

akibat penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah "tehnik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-

catatan mengenai data pribadi responden."31

Berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi penulis gunakan sebagai

intrumen utama untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan

gambaran umum Kecamatan Cermin Nan Gedang, seperti:

a. Sejarah dan geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang

b. Visi dan Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang

c. Struktur organisasi Kecamatan Cermin Nan Gedang

d. Kondisi penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang

29

Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan.( Bandung: Pustaka Setia, 1998),

hlm.129 30

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 83 31

Abdurrahman Fathoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. (Jakarta : Rineka

Page 38: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

24

e. Keadaan Keagamaan dan pendidikan Kec. Cermin Nan Gedang

E Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Induktif

Yaitu “cara berfikir berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan peristiwa-

peristiwa yang konkrit kemudian dari fakta serta peristiwa yang khusus tersebut

ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.”32

Dengan metode induktif

ini peneliti menangkap berbagai pakta atau fenomena-fenomena yang terjadi

dilapangan berkenaan dengan dampak sosial akibat penambangan emas tanpa izin

di Kecamatan Cermin Nan Gedang kabupaten Sarolangun.

2. Deduktif

Yaitu “berpikir berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan

hendak menilai suatu kejadian yang sifatnya khusus.”33

Kemudian dengan metode

deduktif ini peneliti mendapatkan data yang bersifat umum tentang dampak sosial

akibat penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang

kabupaten Sarolangun dan selanjutnya peneliti jelaskan secara detail..

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi tidak keluar dari pembahasan penulis agar penulisan

skripsi ini tidak keluar dari pembanhasan maka penulis membuat sistematika

penulisan skripsi ini dan menjadi ringkasan dari pembahasan - pembahasan yang

ada disetiap babnya seperti berikut ini :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

Cipta, 2006), hlm. 112 32

Anton Beker Dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian. (Yogyakarta: Kanisius, 2005),

hlm.63. 33

Ibid. hlm.53

Page 39: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

25

kerangka teori dan tinjauan pustaka.

BAB II : Merupakan bab yang membahas mengenai metode

penelitian yang didalamnya membahas tentang pendekatan

penelitian, lingkup penelitian, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, teknik analisis data sistematika

penulisan.

BAB III : Merupakan bab yang memuat gambaran umum kecamatan

Cermin Nan Gedang yang berisikan letak dan geografis,

sosial ekonomi, agama dan pendidikan.

BAB IV : Dalam bab ini peneliti mencantumkan pembahasan

mengenai dampak sosial penambangan emas tanpa izin,

kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa

izin dan upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas

tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten

Sarolangun

BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 40: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

26

G. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2018/2019

Mei

Juni

Juli

Agustu

s

Sep

tember

Okto

ber

Novem

ber

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 2 3 4

1 Pengajuan

judul

x

2 Pembuatan

proposal

x

3 Perbaikan

proposal dan

seminar

x

4 Surat izin riset x

5 Pengumpulan

data

x

6 Pengolahan

dan analisis

data

x

7 Pembuatan

laporan

x

8 Bimbingan dan

perbaikan

x

9 Agenda dan

ujian skripsi

x

10 Perbaikan dan

penjilidan

x x

Page 41: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

27

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang

1. Sejarah Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kecamatan Cermin Nan Gedang didirikan pada tahun 2007 dan

merupakan pemekaran dari Kecamatan Limun dan merupakan salah satu dari 10

Kecamatan di Kabupaten Sarolangun dengan luas wilayah 3200 km2, kecamatan

ini berbatasan dengan Kecamatan Limun di sebelah utara, Kecamatan Batang Asai

di sebelah timur, Kecamatan Sarolangun di sebelah selatan dan di sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Bathin VIII. Kecamatan Cermin Nan Gedang

merupakan daerah bukan pantai dengan topografi ketinggian antara permukaan

laut.34

Kecamatan Cermin Nan Gedang memiliki keadaan tanah yang sebagian

besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta rawa-rawa. maka daerah

ini digolongkan sebagai daerah yang beriklim tropis basah dengan udara agak

lembap. Kecamatan Cermin Nan Gedang memiliki luas wilayah 3200 Ha yang

terdiri dari 8 desa antara lain:

a. Desa Lubuk Resam

b. Desa Lubuk Resam Hilir

c. Desa Tendah

d. Desa Teluk Rendah

e. Desa Teluk Tigo

34

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang sejarah Kecematan Cermin Nan Gedang

tahun 2019

Page 42: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

28

f. Desa Sungai Keramat

g. Desa Pemuncak

h. Desa Kampung Tujuh.35

i. Desa Tambang Tinggi

j. Desa Sekamis.

Dalam melaksanakan penelitian, mengetahui kondisi yang akan diteliti

merupakan hal yang sangat penting yang harus terlebih dahulu diketahui oleh

Peneliti. Adapun lokasi yang akan diteliti oleh peneliti adalah Kecamatan Cermin

Nan Gedang Kabupaten Sarolangun. Sehubungan dengan penelitian ini, maka

yang harus diketahui oleh peneliti adalah kondisi geografis, demografis,

pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan gambaran subyek peneliti.

2. Geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun mempunyai luas

wilayah 3200 Ha. Yang berbatasan dengan wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Asai

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Limun

c. Sebelah Barat berbasan dengan Kecamatan Sarolangun

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bathin VIII.36

Keadaan Kecamatan Cermin Nan Gedang sama dengan kecamatan yang

lainnya, yang beriklim trofis yang terletak di dataran tinggi, penduduknya hidup

dengan berbagai mata pencaharian, diantaranya petani, pedagang, buruh

bangunan, Pegawai Negeri Sipil, dan sebagainya. Dengan beragam mata

35

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang tahun 2019 36

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang tahun 2019

27

Page 43: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

29

pencaharian, maka beragam mata pendapatan yang diperoleh.

Kecamatan Cermin Nan Gedang boleh dikatakan strategis, dimana

Kecamatan Cermin Nan Gedang terletak antara kecamatan Batang Asai dan

Kecamatan Limun dengan ibu kota Lubuk Resam dan jarak dari ibu kota

Kabupaten Sarolangun ± 27 Km, sedangkan jarak dari ibu kota Propinsi Jambi ±

181 Km.37

B. Visi dan Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang

1. Visi Kecamatan Cermin Nan Gedang

“Mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat untuk mewujudkan

masyarakat yang adil, sejahtera dan mandiri serta didukung oleh SDM yang

berkualitas dan profesional dengan berbasis ekonomi kerakyatan.”

2. Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang

a. Mewujudkan pemenuhan pelayanan prima kepada masyarakat

b. Mengikutsertakan SDM yang berkualitas dan profesional dalam

pembangunan daerah

c. Meningkatkan kelompok usaha ekonomi masyarakat dalam Kecamatan

Cermin Nan Gedang.38

C. Struktur Organisasi Kecamatan Cermin Nan Gedang

Sebelum Struktur oraganisasi menurut The Leang Gie adalah sebagai

berikut “ Struktur organisasi adalah yang menunjukkan segenap tugas pekerjaan

untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi tersebut serta

wewenang dan tanggung jawab anggota organisasi yang memikul tiap-tiap tugas

37

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang visi dan misi tahun 2019

Page 44: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

30

pekerjaan itu”.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka jelaslah kiranya betapa

besar peranan organisasi secara keseluruhan di dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Ditinjau dari sudut organisasi, maka pemerintah Kecamatan Cermin

Nan Gedang merupakan salah satu wujud organiasi di dalam lembaga pemerintah

yang mempunyai tugas dan fungsi dalam proses pencapaian tujuan nasional.

Bagan 1 :

Struktur Organisasi Pemerintahan

Kecamatan Cermin Nan Gedang Tahun 201939

Berdasarkan struktur di atas dapat dipahami, bahwa sebagai penanggung

jawab dalam mengurus masyarakat Kecamatan Cermin Nan Gedang dipimpin

oleh seorang camat dan dibantu oleh beberapa staf seperti Kaur Umum, Kaur Pem

dan beberapa orang kepala desa.

38

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang struktur organisasi tahun 2019

Camat

Cermin Nan Gedang

Kelompok Jabatan

Fungsional

Sekcam

Cermin Nan Gedang

Kasubag

Keuangan

Kasubag

Kepegawaian

Kasubag

Perencanaan

Kasi

Pel. Umum

Kasi

Pemerintahan

Kasi

Kesos

Kasi

PMD

Kasi

Trantib

Page 45: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

31

Tugas Pokok Masing-masing Jabatan :40

1. Camat

a. Kedudukan

Camat adalah Kepala pemerintahan kecamatan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Sarolangun.

b. Tugas

Camat berfungsi memimpin penyelenggaraan kemasyarakatan serta

penyelenggaraan koordinasi atas kegiatan instansi vertikal dengan dinas

daerah dan instansi vertikal lainnya dalam lingkungan wilayah kecamatan.

c. Fungsi

1) Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan khusus dan umum

pembinaan pemerintahan keluarahan;

2) Membina ketentraman dan ketertiban wilayah;

3) Membina pembangunan masyarakat kelurahan yang meliputi sarana

dan prasarana perekonomian, produksi dan pembinaan pembangunan

pada umumnya;

4) Membina kesejahteraan sosial;

5) Menyusun rencana dan program, pembinaan administrasi,

ketatausahaan dan rumah tangga;

2. Sekretaris Kecamatan41

a. Kedudukan

Sekretaris Kecamatan adalah unsur staf yang dipimpin oleg seorang

39

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang Struktur Organisasi tahun 2019 40

Ibid,

Page 46: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

32

Sekretaris Kecamatan yang selanjutnya disebut Sekcam yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

b. Tugas

1) Melakukan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan

administrasi kepada seluruh satuan organisasi pemerintah kecamatan;

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka sekretaris Kecamatan

mempunyai fungsi :

a) Menyusun rencana, mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksanaannya;

b) Urusan administrasi keuangan;

c) Urusan tatausaha, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan

rumah tangga;

c. Sekretaris Kecamatan terdiri dari :

1) Urusan Perencanaan;

a) Urusan perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala urusan yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

Kecamatan.

b) Urusan Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyusunan

rencana, pengendalian dan evaluasi pelaksanaannya serta

penyusunan laporan.

2) Urusan Umum;

a) Urusan Umum dipimpin oleh seorang Kepala urusan yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kecamatan.

41

Ibid,

Page 47: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

33

b) Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,

kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah

tangga.

3. Seksi Pemerintahan42

a. Kedudukan

Seksi Pemerintahan adalah unsur pelaksana kecamatan dibidang

penyelenggaraan pemerintahan.

b. Tugas

1) Seksi pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan pemerintahan

umum, pemerintahan kelurahan, urusan pelayanan umum, pembinaan

ketentraman dan ketertiban wilayah, pembinaan ideologi dan politik

dalam negeri serta polisi pamong praja.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka seksi pemerintahan

mempunyai fungsi :

a) Menyelenggarakan pemerintahan umum;

b) Membina pemerintahan kelurahan;

c) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

kependudukan dan catatan sipil;

d) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

kebersihan, keindahan dan pertamanan;

e) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

perizinan;

42

Ibid,

Page 48: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

34

f) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

ketertiban wilayah;

g) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

ketentraman, ideologi negara dan politik dalam negeri;

h) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan

Polisi Pamong Praja;

c. Seksi Pemerintahan terdiri dari :43

1) Sub seksi pemerintahan umum dan pemerintahan kelurahan;

a) Sub seksi pemerintahan umum dan pemerintahan kelurahan

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi, yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pemerintahan.

b) Menyiapkan bahan penyelenggaraan pemerintahan umum dan

pembinaan keagrariaan;

c) Menyiapkan bahan pembinaan pemerintahan dan aparatur serta

administrasi kelurahan;

2) Sub seksi ketentraman dan ketertiban;44

a) Sub seksi ketentraman dan ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Seksi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Seksi Pemerintahan.

b) Menyiapkan bahan penyusunan program dan penyelenggaraan

pembinaan ketertiban umum;

43

Ibid. 44

Ibid.

Page 49: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

35

c) Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan Pemilu,

ideologi negara, kesatuan bangsa, organisasi sosial politik,

organisasi masyarakat lainnya, serta menyiapkan bahan pembinaan

ketentraman;

d) Menyiapkan bahan penyusunan propgram dan penyelenggaraan

pembinaan aparat ketertiban dan Polisi Pamong Praja ;

4. Seksi Pembangunan Masyarakat Pedesaan45

a. Kedudukan

Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan adalah unsur pelaksana

kecamatan dibidang pembangunan yang dipimpin oleh kepala seksi, berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

b. Tugas

1) Seksi pembangunan masyarakat kelurahan mempunyai tugas

melakukan perencanaan dan penyusunan program, pengendalian dan

pembinaan serta mengkoordinasikan penyusunan program dan

melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka seksi pembangunan

masyarakat kelurahan mempunyai fungsi :

a) Menyusun program dan menyelenggarakan pembangunan sarana dan

prasarana fisik, perekonomian dan produksi;

b) Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan

pembangunan pada umumnya serta pembinaan lingkungan hidup;

45

Ibid.

Page 50: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

36

c) Menyusun program pembinaan pelayanan dan bantuan sosial,

pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olah raga;

d) Menyusun program pembinaan kehidupan beragama, pendidikan,

kebudayaan dan kesehatan;

c. Seksi pembangunan masyarakat kelurahan terdiri dari :46

1) Sub seksi perekonomian dan produksi;

a) Sub seksi perekonomian dan produksi dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Seksi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Seksi Pemerintahan dengan tugas menyiapkan

bahan program, pelaksanaan pembinaan pembangunan sarana fisik,

perekonomian dan produksi;

2) Sub seksi kesejahteraan sosial;47

a) Sub seksi kesejahteraan sosial dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Seksi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Seksi Pemerintahan.

b) Menyiapkan bahan penyusunan program dan penyelenggaraan

pembinaan pelayanan serta bantuan sosial kepemudaan, peranan

wanita dan olah raga;

c) Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan kehidupan

keagamaan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat;

46

Ibid.

Page 51: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

37

3) Sub seksi pembangunan lingkungan hidup;

a) Sub seksi pembangunan lingkungan hidup dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Seksi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Seksi Pemerintahan dengan tugas menyiapkan

bahan penyusunan program pembangunan pada umunya dan

lingkungan hidup;

5. Staf Urusan dan Sub Seksi48

Staf urusan dan sub seksi berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada kepala sub seksi yang membawahinya, mempunyai tugas yang akan

diatur lebih lanjut oleh masing-masing kepala urusan dan kepala seksi serta sub

seksi dengan berpedoman pada keputusan menteri Dalam Negeri Nomor 46

tahun 1993.

D. Kondisi Penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang

Menurut data kependudukan pada tahun 2019, jumlah penduduk di

Kecamatan Cermin Nan Gedang adalah sekitar 12.440 jiwa dengan jumlah

penduduk laki-laki sekitar 6.254 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sekitar

6.185 jiwa.49

E. Keadaan Keagamaan dan Pendidikan

1. Keagamaan

Kondisi keagamaan penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang yang

berjumlah 12.440 jiwa jiwa tersebut yang mempunyai sama keyakinan dan

kepercayaan mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk mengetahui keadaan

47

Ibid. 48

Ibid. 49

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang tahun 2019

Page 52: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

38

penduduk menurut agama dan kepercayaan mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel : 1

Jumlah Keadaaan Penduduk menurut Agama dan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 50

No

Nama Agama Jumlah penganut Persentase

1. Islam 12.440 100%

2. Kristen - -

3. Katolik - -

4. Budha - -

5. Hindu - -

Jumlah 12.440 100 %

(Dokumentari, Sekretaris Desa Lubuk Resam, 2019)

Berdasarkan tabel di atas terlihat keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, masyarakat Kecamatan Cermin Nan Gedang mayoritas penduduknya

menganut agama Islam, oleh karena itulah penduduk 12.440 yang mayoritas

beragama Islam sudah barang tentu memerlukan sarana untuk melaksanakan

ibadah.

Untuk mengetahui keadaan peribadatan yang ada di Kecamatan Cermin Nan

Gedang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel : 2

Jumlah tempat peribadatan di Kecamatan Cermin Nan Gedang51

No

Jenis Tempat Ibadah Jumlah Keterangan

1. Masjid 10 Buah Baik

2. Langgar 24 Buah Baik

Berdasarkan tabel di atas, terlihat sarana yang ada cukup baik sebagai

50

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang tahun 2019 51

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang trmpat peribadatan tahun 2019

Page 53: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

39

tempat melaksanakan ibadah. Masjid ini juga dimanfaatkan sebagai tempat

memperoleh ajaran Islam seperti pengajian anak-anak, pengajian ibu-ibu dan

kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sarana peribadatan ini

dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Cermin Nan Gedang untuk beribadah

pada Allah SWT dan menuntut ilmu-ilmu Agama.

Di lihat dari data pemeluk agama di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang mayoritas beragama Islam.

Maka dari hal tersebut untuk menunjang kegiatan keagamaan sangatlah baik

karena dilihat dari mayoritasnya beragama Islam dengan dibantu dengan sarana

dan prasarana yang baik dengan adanya masjid di Kecamatan Cermin Nan

Gedang dan keikut sertaan para orang tua, para pemuka agama dan lain-lain dalam

kegiatan keagamaan.

2. Pendidikan.

Kondisi objektif menunjukkan bahwa perkembangan pendidikan di

Kecamatan Tembilahan masih menghadapi berbagai persoalan yang perlu

dihadapi dan diatasi. Persoalan ekonomi masih dialami oleh masyarakat, sehingga

masih cukup banyak anak-anak usia sekolah belum dapat mengenyam atau

menduduki bangku sekolah sebagaimana mestinya. Sementara itu keterbatasan

sarana dan prasarana menyebabkan penyebaran sekolah-sekolah belum

menjangkau seluruh daerah secara merata.

Selain dari pada itu, kuantitas dan kualitas serta pendistribusian tenaga

guru adalah persoalan lain yang harus diatasi. Baik secara kuantitas maupun

kualitas, keberadaan tenaga guru atau pengajar masih terasa sangat kurang di

Kecamatan Tempuling. Sementara penyebaran tenaga yang ada masih belum

Page 54: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

40

merata secara proporsional diberbagai daerah, terjadi konsentrasi atau

penumpukan di kota kecamatan dan di kota kabupaten.

Untuk Iebih jelasnya tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Cermin

Nan Gedang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel : 3

Jumlah Lembaga Pendidikan52

No

Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SD Negeri 14 Buah

T Madrasah Diniyah Takmiliyah 10 Buah

3 Madrasah Tsanawiyah 2 Buah

4 SMP Negeri 2 Buah

5 Madrasah Aliyah 1 Buah

6 SMK Negeri 1 Buah

Jumlah 30 Buah

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun, mereka mencapai

pendidikan menengah, ini menandakan bahwa masyarakat Kecamatan Cermin

Nan Gedang telah memperoleh pendidikan yang semestinya.

F. Keadaan Ekonomi dan Mata Pencaharian

1. Ekonomi.

Jika dilihat dari bidang ekonomi, masyarakat Kecamatan cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun tidak tergolong masyarakat miskin yang

perekonomiannya bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Namun setelah diamati

keadaan ekonomi masyarakat Kecamatan Cermin Nan Gedang beraneka ragam,

mulai dan pegawai negeri hingga petani, dengan beragamnya mata pencaharian

maka beragam pula kehidupan, baik itu dari segi kebutuhan keluarga maupun

52

Dokumentasi Kantor Camat Cermin Nan Gedang tentang pendidikan tahun 2019

Page 55: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

41

dalam memenuhi kebutuhan sosial masyarakat.

Di bidang ekonomi, khususnya ekonomi keluarga masyarakat Kecamatan

Cermin Nan Gedang rata-rata kecukupan. Hal ini terbukti mereka memiliki rumah

sendiri, memiliki sepeda motor, dan ini semua membutuhkan biaya yang tidak

sedikit. Tingkat pendidikan yang bervariasi dan beraneka ragamnya jenis

pekerjaan yang mereka lakukan, mereka mampu meningkatkan taraf ekonomi

mereka dengan berwiraswasta.

Secara keseluruhan tingkat ekonomi masyarakat di Kecamatan Cermin Nan

Gedang tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa di Kecamatan Cermin

Nan Gedang sudah tidak ada lagi rumah yang berlantai tanah. Disamping

masyarakatnya juga masih memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, mereka saling

membantu jika ada anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan.

2. Mata Pencaharian

Keadaan perekonomian masyarakat Kecamatan cermin Nan Gedang, sedikit

banyaknya dipengaruhi oleh mata pencaharian masyarakat Kecamatan Cermin

Nan Gedang yang beragam mulai dari Pegawai, Petani, Pertukangan, buruh,

pedagang dan lainnya.

Page 56: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

42

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Badan Lingkunhan Hidup Daerah (BLHD) Dalam Mengatasi

Dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun

Usaha di bidang pertambangan sangat bergantung dengan potensi sumber

daya alam yang ada. Seiring berjalannya waktu, aktifitas penambangan emas

menimbulkan dampak negatif di lapangan, baik berupa dampak sosial maupun

dampak lingkungan, dimana terjadinya konflik antar penambang maupun dengan

masyarakat setempat yang tidak jarang menimbulkan korban jiwa, dan

mengakibatkan kerusakan lingkungan yakni rawan longsor akibat penggalian

lubang tambang dan pencemaran lingkungan sekitarnya akibat penggunaan bahan

kimia berbahaya merkuri dan sianida dalam tahapan pengolahan emas.

Alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dapat

dipisahkan, tetapi karena tingginya tuntutan hidup membuat manusia

mengeksploitasi alam secara berlebihan. Seperti halnya PETI dimana mereka

menambang emas di sungai Batang Asai adalah guna mendapatkan keuntungan

yang mana nantinya keuntungan tersebut akan dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka beserta keluarganya. Tetapi dalam hal ini pelaku PETI

tidak memperhatikan dampak yang mereka sebabkan atas tindakan

pengeksplotasian yang dilakukan kepada alam yang mana nantinya dampak

pengrusakan alam tadi pada akhirnya yang terkena imbasnya adalah manusia itu

sendiri.

42

Page 57: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

43

Dampak merupakan akibat atau imbas yang terjadi baik itu positif atau

negatif dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang yang melakukan suatu kegiatan tertentu, dan dalam hal ini aktivitas

penambangan emas yang dilakukan oleh PETI juga memiliki dampak sosial

karena penambangan emas yang dilakukan oleh PETI adalah di sungai Kecamatan

Cermin Nan Gedang yang mana merupakan salah satu sumber air masyarakat.

Dan untuk mengetahui dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh PETI dilakukan

wawancara dengan masyarakat Kecamatan Cermin Nan Gedang. Adapun dampak

sosial yang dirasakan oleh masyarakat sehubungan dengan aktivitas penambangan

emas yang dilakukan oleh PETI akan diuraikan berikut ini:

1. Masyarakat kehilangan sumber air bersih dari sungai

Air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, tanpa

air masyarakat akan menjadi dehidrasi, dan karena itu untuk kelangsungan hidup,

air sangat dibutuhkan oleh mansyarakat untuk konsumsi. Tidak ada manusia yang

bisa hidup tanpa air, oleh karena itu sumber air untuk dikonsumsi harus selalu

bersih. Jika masyarakat mengkonsumsi air yang tercemar maka masyarakat bisa

sakit karena pada air yang tercemar terdapat bakteri-bakteri yang bisa membuat

manusia jatuh sakit. Tetapi walaupun demikian, pelaku PETI tidak

memperdulikan hal tersebut. Demi mendapatkan keuntungan mereka menambang

di sungai hingga akhirnya sungai menjadi keruh dan tercemar. Dan karena air

sungai tercemar mengakibatkan masyarakat tidak lagi memanfaatkan air sungai di

Cermin Nan Gedang untuk di konsumsi, sebagaimana yang dikatakan oleh ibu

Fatmawati yaitu: “dulu kami iya pakai air sungai Batang Asai itu untuk masak

Page 58: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

44

dan minum tetapi sekarang sejak air itu keruh kami pakai air sumur lagi”.53

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Salimah mengatakan: “sekarang ini

kami pakai air pipa sanyo yang diambil dari anak sungai yang bersih tetapi

airnya kecil, maka itu kadang kami pakai air hidran karena air sungai Batang Asai

itu sudah keruh sekali, maka itu kami pakai air lain yang bersih.”54

Lebih lanjut Ibu Mirnawati mengatakan bahwa: “kami mau air yang kami

minum air bersih, karena air sungai Batang Asai sudah keruh sekali maka itu

untuk dapat air bersi kami bikin sumur”.55

Dari hasil wawancara dengan informan penelitian dapat dikatakan bahwa

sumber air untuk komnsumsi masyarakat menjadi berubah sejak air sungai Batang

Asai keruh. Dulu waktu air sungai Batang Asai masih bersih dan jernih

masyarakat memanfaatkan air tersebut untuk di konsumsi, tetapi karena air sudah

sangat keruh dan tercemar, masyarakat tidak lagi bisa memanfaatkan air tersebut

karena takut sakit. Oleh karena itu untuk menganti sumber air bersih untuk di

konsumsi masyarakat membuat sumur di rumah mereka masing-masing, dan bagi

masyarakat yang tidak ada sumur maka mereka akan mengalirkan air bersih dari

anak-anak sungai yang memiliki air jernih, air tersebut dialiri pakai pipa-pipa

dengan menggunakan mesin sanyo, dan jika air anak sungai tersebut keruh

masyrakat akan mengambil air melalui hidran yang di buat oleh pemerintah

kecamatan Cermin Nan Gedang untuk sumber air bersih masyarakat.

Keruhnya air sungai Batang Asai tidak lain adalah akibat dari aktivitas

yang dilakukan PETI di sungai Batang Asai. Aktivitas penambangan emas yang

53

Wawancara dengan Ibu Fatmawati selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 20 Juni 2019 54

Wawancara dengan Ibu Salimah selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 20 Juni 2019 55

Wawancara dengan Ibu Mirnawati selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 20 Juni 2019

Page 59: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

45

dilakukan PETI dengan menggunakan mesin dompeng membuat air sungai

Batang Asai menjadi keruh dan akibatnya sumber air untuk konsumsi

masyarakatpun menjadi berubah karena masyarakat tidak bisa mengkonsumsi air

sungai Batang Asai yang sudah tercermar tersebut. Tercemarnya air sungai Batang

Asai akibat aktivitas yang dilakukan oleh PETI mermberikan dampak kepada

masyarakat karena dulunya air sungai Batang Asai dimanfaatkan oleh masyarakat

sebgai sumber air tetapi sekarang tidak lagi karena air sudah tercemar berat.

2. Masyarakat kehilangan fungsi sungai untuk MCK

Lingkungan alam dan manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan,

keduanya saling mempengaruhi dalam pola pemanfaatannya maupun dalam sisi

pemberdayaan lingkungannya. Masyarakat adalah subyek yang paling dominan

untuk memanfaatkan, merusak, maupun memberdayakan alam. Akan tetapi,

semua yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemanfaatan alam selalu

menimbulkan konsekuensi terhadap kehidupan sosialnya. Sebagaimana yang

dilakukan oleh PETI dimana akitivitias penambangan emas yang dilakukannya di

sungai Batang Asai memberikan konsekuensi terhadap kehidupan masyarakat

dimana masyarakat tidak lagi bisa memanfaatkan sungai untuk MCK.

Wawancara yang penulis lakukan salah seorang warga desa Lubuk Resam

Ibu Huzaimah yang mengatakan bahwa:

Dulu di sungai Batang Asai itu di pakai untuk mandi dan mencuci, buang

air besar juga kadang orang ke situ, tetapi sekarang ini tida ada orang yang

mencuci atau mandi kesitu lagi karena air nya sudah keruh sekali, waktu

dulu tidak ada kami punya kamar mandi, orang ke sungai saja kalau mau

mandi atau buang air, tetapi sekarang sudah di bikin kamar mandinya kaalu tidak salah tahun 2012 di buat kamar mandi tersebut, sebab air di

sungai sudah tidak bisa pakai untuk mandi, tetapi walaupun sudah ada

kamar mandi, airnya itu kadang tidak ada.56

56

Wawancara dengan Ibu Huzaimah selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 05 Juli 2019

Page 60: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

46

Bapak Muhammad Yusar mengungkapkan: “di rumah saya ini kamar

mandi untuk MCK di buat sekitar tahun 2015, dulu kami MCK di sungai Batang

Asai saja karena airnya ada jernih, kalau sekarang sudah kuning sekali air nya jadi

di pakai air sumur lagi untuk MCK, tetapi air sumur kami kuning juga air nya,

disaring dulu baru sedikit jernih”.57

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Maimunah yang mengatakan

bahwa yaitu:

Dulu orang sering pergi mandi ke sungai tu, kalau ibu-ibu pagi-pagi sudah

pergi mencuci kesungai batang asai itu, tetapi sekarang sudah tidak ada

lagi sebab air sungai itu sudah sama kuningnya dengan emas yang di cari

sama orang PETI tersebut.58

Lebih lanjut Bapak Piyan juga mengungkapkan hal yang sama dengan

mengatakan bahwa :

Dulu waktu airnya jernih, sungai itu untuk mandi, mencuci dan buang air

sama orang kampung sini, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi sebab

airnya sudah keruh, buat apa orang mandi di air keruh itu, kalau mencuci

tentu tambah kuning baju karenanya, maka itu di rumah-rumah penduduk

sekaran sudah ada kamar mandinya, tetapi air itu yang susah dapatnya,

sebab tidak semua rumah ada sumurnya, sudahpun di pakai mesin Sanyo

yang airnya diambil dari anak sungai kadang airnya sering keruh.59

Berdasarkan hasil wawancara dapat dikatakan bahwa dulu waktu air

sungai Batang Asai masih jernih orang-orang nagari Padang Tarok memanfaat

sungai tersebut untuk mandi, mencuci dan kakus, tetapi semenjak PETI

melaksanakan aktvitas penambangan di sungai Batang Asai dan membuat air

sungai Batang Asai menjadi keruh, rutinitas masyrakat untuk MCK di sungai

batang asai sudah tidak lagi. Hal tersebut dikarenakan air yang keruh tidak

57

Wawancara dengan Bapak Yusar selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 05 Juli 2019 58

Wawancara dengan Ibu Maimunah selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 05 Juli 2019 59

Wawancara dengan Bapak Piyan selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 10 Juli 2019

Page 61: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

47

memungkinkan lagi untuk dipakai untuk aktivitas MCK karena bisa

mendatangkan penyakit kulit, atau membuat pakaian yang dicuci menjadi kuni

dan oleh karena dampak yang ditimbul kan dari PETI akibat dari aktivitas yang

dilakukannya membuat masyarakat tidak lagi bisa memanfaatkan sungai Batang

Asai untuk MCK.

Pada umumnya masyarakat pedesaan yang tinggal didekat sungai akan

memanfaatkan sungai untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari termasuk

untuk aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK). Masyarakat melakukan aktivitas

MCK di sungai dikarenakan air sungai jernih dan oleh karena itu bisa

dimanfaatkan untuk aktivitas MCK, tetapi jika air sungai tersebut sudah tercemar

maka masyarakat tidak bisa lagi memanfaatkan sungai untuk MCK, dan hal itu

yang terjadi di kecamatan Cermin Nan Gedang dimana sungai menjadi keruh dan

tercemar akibat dari aktivitas penambangan emas yang dilakukan oleh PETI dan

dampaknya kepada masyrakat yaitu masyarakat kehilangan tempat untuk MCK

karena air yang tercemar dan keruh tidak memungkinkan untuk dimanfaatkan

dalam aktivitas MCK yang dilakukan oleh masyarakat Cermin Nan Gedang.

3. Ibu-ibu kehilangan rutinitas untuk berkumpul di sungai

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, masyarakat akan selalu

berinteraksi dengan lingkungannya, begitu juga hal dengan masyarakat yang

bermukim dekat sungai cenderung akan berinteraksi dengan lingkungan sungai itu

sendiri. Rutinitas dalam menggunakan sungai sebagai tempat beraktivitas sehari-

hari akhirnya menjadi kebiasaan, dimana ibu-ibu di Cermin Nan Gedang dulunya

ketika air sungai batang asai masih jernih, setiap pagi mereka selalu melakukan

rutinitas di sungai tersebut baik itu untuk mandi dan mencuci, dan karena banyak

Page 62: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

48

ibu-ibu yang melakukan rutinitas tersebut akhirnya sungai menjadi tempat untuk

berbagi cerita sambil mencuci. Tetapi sekarang rutinitas tersebut tidak ada lagi

karena air sungai batang asai yang keruh membuat ibu-ibu Cermin Nan gedang

tidak ada lagi melaksanakan rutinitasnya di sungai dan berkumpul dengan ibu-ibu

yang lain.

Sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan salah seorang

warga desa Lubuk Resam yaitu Ibu Silvawati yang mengatakan bahwa:

Dulu kami beramai-ramai mencuci sama mandi di sungai itu, sudah seperti

tempat berkumpul saja sungai itu, tetapi sekarang ini sudah tidak ada sama

sekali karena airnya sudah keruh sekali, kalau dibawa mandi dan mencuci

di situ yang ada baju tambah kuning dan kulit gatal-gatal karena airnya

tercemar, kini kami mancuci di rumah masing-masing lagi, sebab sekarang

hampir semua rumah ada kamar mandinya, tetapi airnya kadang susah

dapatnya sebab tidak semua rumah ada sumurnya, kalau masih jernih air

sungai batang kuanta itu tentu tidak susah betul untuk mendapatkan air dan

ibu-ibupun masih bisa berkumpul untuk mencuci, tetapi sekarang karena

ulah orang PETI itu sudah ilang kebiasaan ibu-ibu untuk berkumpul sambil

mencuci.60

Sementara ibu Khairiyah mengatakan: “dulu ibu-ibu sering pergi janjian

untuk mandi sama mencuci di sungai batang asai tu, sampai berjam-jam kami di

sungai tu, tetapi sekanrang tidak ada lagi seperti itu karena air nya keruh”.61

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Agustina mengatakan:

Dulu sungai batang asai itu, seperti tempat untuk berkumpul ibu-ibu saja di

pagi hari sambil mencuci dan mandi, tetapisekarang ini pemadangan

seperti itu tidak ada lagi karena air sungai batang asai itu sudah keruh kadi

tidak ada orang yang datang kesana lagi untuk mandi dan mencuci.62

Dari hasil wawancara dapat dikatakan bahwa dulu waktu air sungai batang

asai masih jernih, ibu-ibu nagari Padang Tarok setiap paginya melaksanakan

aktivitas mandi dan mencuci di sungai batang asai dan rutinaitas tersebut sudah

60

Wawancara dengan Ibu Silvawati selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal, 20 Juli 2019 61

Wawancara dengan Ibu Khairiyah selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal, 20 Juli 2019

Page 63: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

49

seperti tempat berkumpulnya ibu-ibu di pagi hari, tetapi karena ulah PETI

sekarang air sungai Batang Asai menjadi semakin keruh, dan sudah tidak

memungkin lagi di pakai untuk mencuci dan mandi karena air semakin parah

keruhnya, dan itu semua di karenakan pelaku PETI yang menambang emas

beramai-ramai dan berlomba-lomba untuk menambang emas di sungai Batang

Asai dan mereka sama sekali tidak memikirkan sungai yang akan keruh yang

nanti membuat masyarakat sekitar tidak dapat lagi bisa melaksanakan aktivitasnya

di sungai.

Sungai merupakan salah satu tempat manusia melaksanakan aktivitasnya,

dan bagi ibu-ibu sungai tidak saja dimanfaatkansebagi tempat untuk mencuci

tetapi juga sebagai tempat untuk bersosialisasi dengan ibu-ibu lainnya yang

melaksanakan aktivitas di sungai tersebut, dan hal tersebut dulunya rutin

dilakukan setiap pagi.

Tetapi sejak kehadiran PETI di tengah masyarakat, kebiasaan yang

dilakukan ibu-ibu tersebut sudah tidak ada lagi. Aktivitas yang dilakukan PETI

yaitu mengeksploitasi sungai secara berlebihan untuk mendapatkan emas,

membuat masyarakat yang menanggung dampaknya.

4. Anak-anak Kehilangan Tempat Bermain

Manusia sebagai makhluk individu dalam kelompok masyarakat berusaha

untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber kehidupan. Begitu halnya dengan sungai, manusia akan memanfaatkan

sungai untuk melaksanakan aktivitasnya, begitu juga halnya dengan anak-anak

yang sangat suka sekali bermain, mereka juga akan memanfaatkan sungai untuk

62

Wawancara dengan Ibu Agustina selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal, 20 Juli 2019

Page 64: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

50

melaksanakan aktivitasnya yaitu bermain. Anak-anak di Cermin Nan Gedang

dulunya memanfaatkan sungai Batang Asai sebagai tempat untuk bermain sambil

mandi, dan mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jama di sungai tersebut.

Tetapi pemandangan anak-anak bermain di sungai sudah tidak ada lagi karena

airnya yang keruh dan airnya yang deras dan berpusar-pusar karena dasar sungai

sudah berlubang-lubang.

Sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan bapak Sulaiman

yang mengatakan bahwa:

Dulu anak-anak sering main di sungai itu sampai tidak bisa di larang,

tengah hari-tengah hari mau mereka main di sungai itu sampai sore, tetapi

sekarang anak-anak tidak ada main di sugai lagi karena airnya keruh dan

dilarang oleh orang tua mereka iya pula sebab dasar sungai itu sudah

banyak berlubang membuat pusaran air, itu saja sudah banyak orang PETI

yang meninggal karena tertimbum lubang yang mereka gali di dalam

sungai.63

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang warga yaitu Bapak

Hasan mengungkapkan bahwa:

Sekarang ini sudah banyak yang berubah karena PETI yang bikin air

sungai keruh, sampai kepada anak-anak juga sudah tidak ada yang main di

sungai sebab banyak pusaran airnya gara-gara lubang yang di gali orang

PETI itu di dasar sungai, dan karena banyak orang yang meninggal gara-

gara lubang yang di dasar sungai itu maka itu anak-anak tidak bernai main

di sana lagi.64

Demikian juga apa yang disampaikan oleh Bapak Khaidir yang

mengatakan bahwa:

Dulu anak-anak sering main di sungai itu tetapi sekarang sudah tidak ada

main di sungai itu lagi karena dilarang oleh orang tua mereka sebab

banyak orang PETI yang meninggal karena lubang di dasar sungai, dan

merekapun tidak juga ingin main di sungai lagi, sebab pusaran air sudah banyak di sungai itu karena sunga itu sudah berlubang dalam karena di gali

terus oleh orang PETI, itu saja entah sudah berapa orang yang meninggal

63

Wawancara dengan Bapak Sulaiman selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 25 Juli 2019 64

Wawancara dengan Bapak Hasan selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 25 Juli 2019

Page 65: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

51

karena pusaran air bekas galian PETI di sungai.65

Dari hasil wawancara dengan informan penelitian diketahui bahwa

dulunya anak-anak di kecamatan Cermin Nan Gedang memanfaat sungai sebagai

tempat bermain dan mereka bisa menghabiskan waktu ber jam-jam di sungai

tersebut, sampai orangtua mereka susah untuk melarang mereka bermain di

sungai, tetapi semenjak hadinya PETI yang menambang emas di sungai Batang

Asai membuat sungai menjadi keruh dan dasar sungai berlubang-berlubang

sehingga akhirnya membentuk pusaran air, dan karena itu orang tua dari anak-

anak yang suka bermain di sungai melarang anak-anak mereka untuk bermain di

sungai, dan anak-anak kecamatan Cermin Nan Gedang juga tidak berani untuk

bermain di sungai mengingat banyaknya pusar air yang bisa menarik mereka ke

dalam dasar sungai, serta banyaknya pelaku PETI yang meninggal akibat

tertimbun lubang yang mereka gali di dasar sungai Batang Asai untuk

mendapatkan emas.

Hadirnya PETI di tengah masyrakat dapat dikatakan hanya mencari

untung untuk dirinya sendiri beserata kelompoknya, mereka tidak memikir apa hal

yang bisa disebabkannya akibat aktivitas yang dilakukan. Tidak saja orang tua

yang terkena dampak dari aktivitas PETI tetapi juga anak-anak, karena memiliki

alamiah yang suka bermain dan kerna air sungai batang asai keruh dan banyaknya

anggota PETI yang meninggal gara-gara terseret pusaran air dari lubang yang

mereka kali sendiri di tengah sungai. Karena hal tersebut anak-anak tidak ada lagi

main ke sungai.

65

Wawancara dengan Bapak Khaidir selaku warga desa Lubuk Resam pada tanggal 25 Juli 2019

Page 66: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

52

5. Pencemeran Lingkungan Hidup

Kegiatan pertambangan emas tidak hanya memberikan keuntungan bagi

para penambang, tetapi apabila kegiatan pertambangan yang dilakukan secara

terus menerus tentu saja akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan

hidup.

Pertambangan tanpa izin dijalankan sebagaimana adanya dengan kata lain

tidak melewati penerapan good mining practices, sedangkan dalam penguasaan

pertambangan adanya kaidah-kaidah teknik dan lingkungan yang harus ditaati,

bilamana tidak dilaksanakan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan dan

pencemaran lingkungan hidup.

Wawancara yang penulis lakukan dengan bapak Camat Cermin Nan

Gedang yang mengatakan bahwa: “Kurangnya kesadaran para penambang

terhadap bahaya merkuri mengakibatkan mereka cenderung mengabaikan

prosedur keamanan untuk mencegah kontaminasi merkuri.”66

Pencemaran diakibatkan oleh polutan yang dihasilkan para penambang dari

penggunaan merkuri atau air raksa dan bahan kimia lainnya. Selain bahan kimia

berbahaya juga terdapat kandungan ecoli dalam air sungai yang ada di kecamatan

Cermin Nan Gedang maupun sungai yang ada di Kecamatan Batang Asai.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Abraham Janjayah selaku pegawai

Puskesmas Cermin Nan Gedang yang mengatakan bahwa: “Jika logam cair ini

masuk ke tubuh manusia, maka akan menimbulkan dampak yang sangat serius

66

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal, 25 Juli 2019.

Page 67: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

53

bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan merkuri

dapat menyerang organ tubuh vital seperti ginjal, hati, jantung bahkan otak.”67

Kadar merkuri yang ditemukan pada aliran sungai di Kabupaten

Sarolangun yaitu di aliran sungai di kecamatan Cermin Nan Gedang dan

Kecamatan Batang Asai, adalah sebagai berikut :

Tabel : 4

Laporan Hasil Uji Air Sungai yang Mengandung Merkuri

Oleh Badan Lingkungan Hidup.68

No Parameter/

parameters satuan/Unit

Hasi Uji / Test Result Spesifikasi

Metode /

Method

Spesification 1 2 3 4

1 Mercury

(Hg)* mg / L 0.003 0.003 0.005 0.004

apha 311 B-

2005

Sumber Data : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun

Uraian contoh uji :

1. Sungai Batang Asai Hulu ( Desa Rantau Panjang )

2. Sungai Batang Asai Hilir ( Desa Lubuk Resam )

3. Sungai Limun Hulu ( Desa Lubuk Bedorong )

4. Sungai Limun Hilir (Desa Pulau Pandan)

Pada tabel di atas menjelaskan bahwa kadar merkuri di Sungai Batang

Asai Hulu sebanyak 0.003 mg/L, dan hasil serupa juga ditemui di Sungai Batang

Asai Hilir yang kadar merkurinya sebanyak 0.003 mg/L, selanjutnya kadar

merkuri yang ada di Sungai Limun Hulu mencapai 0.005 mg/L, dan kadar merkuri

67

Wawancara dengan Bapak Abraham selaku Janjaya pegawai Puskesmas Cermin Nan Gedang pada

tanggal, 25 Juli 2019. 68

Bambang Sujatmiko, Penambangan Emas Tanpa Izin Di Daerah Aliran Sungai (Das) Arut

Page 68: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

54

di Sungai Limun Hilir sebanyak 0.004 mg/L. Dari hasil uji merkuri pada air

sungai yang ada di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Limun dan Kecamatan

Batang Asai, bahwa kadar merkuri yang terdapat pada aliran sungai di Kecamatan

Limun mengandung lebih banyak merkuri dibandingkan dengan sungai yang ada

di Kecamatan Batang Asai, yaitu 0.005 mg/L untuk Sungai Limun Hulu dan 0.004

mg/L untuk Sungai Limun Hilir.

Penggunaan bahan merkuri dalam kegiatan pertambangan saling

menguntungkan antara kebutuhan terhadap mineral beserta pendapatan

masyarakat, namun pada segi lingkungan tentu saja penggunaan merkuri sangat

riskan yang akan mengakibatkan kesehatan terganggu, dalam jangka waktu yang

lama akan mengakibatkan kematian pada manusia beserta lingkungan hidup, tidak

hanya itu saja kerusakan lingkungan dan tanggungan sosial yang disebabkan

pertambangan tanpa izin akan menjadi tanggungan negara, sebagai contoh ,

pemulihan lahan melalui rehabilitasi dan reklamasi. Upaya reklamasi lahan sangat

membutuhkan pendanaan dari pemerintah, hal ini merupakan tanggungan

keuangan negara atau daerah yang dibebankan oleh pemerintah dan/atau

pemerintah daerah.

B. Kendala mengatasi dampak sosial akibat penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam

melaksanakan penegakan hukum terhadap perizinan pertambangan emas di

kecamatan Cermin Nan Gedang, yaitu sebagai berikut :

Kecamatan Arut Utara Ditinjaudari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, Fakultas Hukum

Page 69: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

55

1. Kewenangan Pemerintah Berantas PETI

Sejak diterapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, kewenangan penegakan hukum perizinan di bidang

pertambangan sekarang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Hal ini

merupakan salah satu faktor kendala yang dihadapi Pemerintah kecamatan Cermin

Nan Gedang dalam melakukan penegakan hukum peizinan pertambangan emas.

Hal tersebut disebabkan karena jarak antara Kabupaten Sarolangun dengan

kecamatan Cermin Nan Gedang sangat jauh dan memerlukan waktu tempuh

sekitar 1 jam, sehingga penegakan hukum di kecamatan Cermin Nan Gedang

tidak berjalan efektif.

2. Lemahnya aturan Hukum

Tidak adanya pengaturan daerah berkenaan dengan pertambangan emas

menjadi kendala yang dihadapi aparat penegak hukum dalam menindak

pertambangan emas tanpa izin yang ada di kecamatan Cermin Nan Gedang.

3. Rendahnya Kesadaran Hukum Masyarakat

Pada kegiatan penambangan emas tanpa izin yang terjadi di wilayah

kecamatan Cermin Nan Gedang, sebagian masyarakat yang melakukan

penambangan tidak menghiraukan adanya peraturan yang melarang mereka untuk

melakukan penambangan. Hal ini dikarenakan kegiatan penambangan sudah

menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sarolangun sebagai mata pencaharian

utama, pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan menambang memberikan

finansial yang layak, meskipun aktivitas yang mereka lakukan tersebut mereka

sadari akan menimbulkan dampak negatif yang sangat luas baik terhadap

Universitas Antakusuma (UNTAMA) Pangkalan Bun, hlm. 32.

Page 70: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

56

lingkungan maupun moral masyarakat di areal tambang.

Sebagaimana wawancara penulis dengan anggota polsek Limun yaitu Bapak

Rafani yang mengatakan bahwa:

Kurangnya kesadaran hukum masyarakat kecamatan Cermin Nan Gedang

menjadikan penegakan hukum yang dilakukan pemerintah menjadi tidak

efektif karena meski sering dilakukan penertiban yaitu razia oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, Kepolisian Resor Limun, TNI,

Polisi Pamong Praja para penambang tetap akan kembali lagi melakukan

penambangan dikemudian hari ketika situasi dianggap memungkinkan

untuk melakukan penambangan emas.69

4. Sarana dan Prasarana tidak mendukung

Apabila terjadi pertambangan emas tanpa izin di sekitaran sungai, polisi

mengalami kesulitan dalam melakukan penangkapan maupun mengevakuasi

barang bukti, dikarena Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, Polres

Sarolangun, dan jajaran instansi lainnya tidak memiliki armada air yang dapat

digunakan di sungai, dan karena tidak semua masyarakat pro dalam membrantas

pertambangan emas tanpa izin, jika diminta bantuan untuk menumpang perahu

mereka, mereka akan menolak disebabkan sanak kerabat mereka merupakan

penambang emas ilegal dan berusaha untuk melindunginya, selain itu apabila

terjadi pertambangan emas tanpa izin di daratan yang lokasinya terdapat jauh di

dalam hutan dengan keadaan jalan yang terjal, berbatuan, semak, dan berlubang,

tidak tersedianya armada yang sesuai dengan kondisi jalan yang akan ditempuh

misalnya motor trail. Hal inilah yang menjadi kendala yang dihadapi Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, Polres Sarolangun, TNI, dan Polisi

69

Wawancara dengan Bapak Rafani selaku Anggota Polsek Limun pada tanggal, 27 Juli 2019.

Page 71: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

57

Pamong Praja disebabkan kurang berpihaknya masyarakat untuk membantu

pemberantasan penambangan emas di Sarolangun.

Sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan bapak Jauhari selaku

Camat Cermin Nan Gedang yang mengatakan bahwa:

Pada kegiatan pertambangan emas tanpa izin yang menjadi pelaku

penambangan emas tidak hanya para pelaku tambang, tetapi pemilik alat

tambang juga disebut sebagai pelaku, dan penyewa alat berat excavator juga

dapat dijadikan pelaku apabila dalam perjanjian yang mereka buat, pemilik

excavator mengetahui bahwa alat tersebut digunakan untuk menambang

emas, biasanya para pemilik alat tambang akan melarikan diri setelah dia

mendapatkan informasi bahwa anak buahnya atau pekerja tambangnya

tertangkap saat Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun beserta

instansi lainnya melakukan razia.70

Penulis berpendapat sulitnya penangkapan yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, Polres Sarolangun, berserta instansi

lainnya terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin disebabkan kurangnya

sarana dan prasarana yang mendukung, sehingga penegakan hukum perizinan

pertambangan emas tidak berjalan maksimal seperti yang diharapkan. Bagaimana

penegak hukum dapat bekerja dengan baik apabila tidak dilengkapi dengan

kendaraan dan alat-alat komunikasi yang proporsional.

5. Kurangnya kesadaran para pemilik lahan

Kegiatan penambangan emas di Sarolangun sudah terjadi sejak lama dan

turun temurun, hal inilah yang menjadi kendala yang dihadapi Badan Lingkunga

Hidup Kabupaten Sarolangun dalam melakukan pemberantasan pertambangan

emas tanpa izin, dimana kurangnya kesadaran para pemilik lahan karena mereka

menganggap lahan yang mereka tambang adalah milik mereka sendiri, sedangkan

menurut undang-undang sumber daya alam adalah milik negara dan dikuasai oleh

70

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal 27 Juli 2019.

Page 72: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

58

negara, mempunyai hak atas lahan yang dimiliki bukan berarti memiliki hak atas

sumber daya alam yang ada didalam lahan/perut bumi, dan untuk mengusahakan

bahan galian tersebut harus memilki izin dari pemerintah, selain itu dalam hal

pembuktian kepemilikan lahan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun

juga mengalami kesulitan atau kendala, karena tanah-tanah masyarakat di daerah

kecamatan-kecamatan yang jauh dari kota, kebanyakan masih banyak lahan yang

belum memiliki sertifikat, apabila ditanya siapa pemilik lahan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun kepada masyarakat setempat mereka

menjawab berbelit-belit untuk menutupi dan melindungi warganya, sehingga

polisi menemukan jalan buntu, dan sulit untuk pembuktiannya.

C. Upaya mengatasi dampak sosial akibat penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

Hal ini dilakukan agar tidak bertambah dan meluasnya kerusakan yang

ditimbulkan akibat adanya kegiatan pertambangan di kecamatan Cermin Nan

Gedang khususnya terhadap para penambang emas tanpa izin.

Sebagaimana wawancara penulis dengan salah seorang pegawai kantor

Camat Cermin Nan Gedang Ibu Eva Susanti, SE yang mengatakan bahwa:

Mengatasi meluasnya kerusakan lingkungan terhadap kegiatan

pertambangan yang masih banyak terjadi di kecamatan Cermin Nan

Gedang, perlu adanya pengawasan dari pemerintah, dalam melakukan

pengawasan pengelolaan tambang di wilayahnya, termasuk peranan

pemerintah daerah agar pengusahaan tambang mengikuti ketentuan yang

telah ditetapkan dan menjamin keselamatan masyarakat sekitarnya.71

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

71

Wawancara dengan Ibu Eva Susanti, SE, selaku pegawai Kantor Camat Cermin Nan Gedang pada

tanggal, 03 Agustus 2019.

Page 73: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

59

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan Pemerintah untuk

melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, salah

satunya terhadap kegiatan pertambangan. Dalam kebijakan pertambangan mineral

dan batubara (Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara) yang mengatur mekanisme izin pertambangan rakyat,

selanjutnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

merubah sistem penerbitan izin pertambangan yang semula kewenangan

bupati/walikota menjadi pemerintah provinsi. Demikian apa yang disampaikan

bapak Jauhari Camat Cermin Nan Gedang sebagai berikut:

Pada tahun 2004 Kabupaten Sarolangun pernah mengeluarkan izin

pertambangan yaitu berupa Peraturan Bupati, dalam izin yang diterbitkan

tentu telah memuat syarat-syarat dalam pengelolaan pertambangan dimana

salah satunya harus menjaga kelestarian lingkungan dan tidak menyebabkan

kerusakan pada lingkungan, namun pada prakteknya kegiatan pertambangan

ini sangatlah bertentangan dengan ketentuan yang ada, dimana banyak para

penambang emas yang menggunakan air raksa atau merkuri dalam

melakukan pengolahannya, sehingga pada tahun 2005 izin pertambangan ini

dicabut, dan sampai saat ini tidak ada peraturan daerah yang mengatur

mengenai izin pertambangan di Kabupaten Sarolangun.72

Setelah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, upaya penegakan hukum dalam hal perizinan yang

sebelumnya adalah kewenangan pemerintah Kabupaten Sarolangun, sekarang

telah menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Jambi. Lembaga yang diberikan

kewenangan dalam menjalankan tugas untuk melakukan penegakan hukum

terhadap pertambangan emas yang tidak memiliki izin di kecamatan Cermin Nan

Gedang adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun. Sebagai aparat

yang diberikan kewenangan dalam menangani pertambangan tanpa izin, Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun masih terus melakukan upaya

Page 74: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

60

penegakan hukum dalam menindak para penambang emas tanpa izin yang ada di

kecamatan Cermin Nan Gedang.

Upaya yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Sarolangun (BLH Kabupaten Sarolangun) untuk menjaga kelestarian lingkungan

dari penambangan emas tanpa izin berupa tindakan preventif dan tindakan

represif.

Tindakan preventif dan tindakan represif yang dilakukan Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Sarolangun, sebagai berikut :

1. Tindakan Preventif (Pencegahan)

Upaya pencegahan atau tindakan preventif yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin di

kecamatan Cermin Nan Gedang. Adapun tindakan preventif yang dilakukan oleh

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun dan Penyidik Kepolisian Resor

Limun dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum untuk

memberantas kegiatan penambangan emas tanpa izin, adalah sebagai berikut :

a. Himbauan

Langkah preventif diperlukan untuk mencegah dan meminimalisir

meluasnya kerusakan lingkungan akibat pertambangan emas yang tidak

mengantongi izin. Seperti yang diungkapkan Bapak Jauhari Camat Cermin

Nan Gedang sebagai berikut:

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun telah melakukan

tindakan preventif berupa himbauan baik secara tertulis maupun tidak

tertulis, seperti pemberian informasi kepada masyarakat agar tidak

melakukan penambangan emas tanpa izin di sepanjang sungai batang

asai, serta sungai-sungai kecil lainnya yang ada di Kabupaten Sarolangun

dengan cara memasang iklan atau reklame dalam surat kabar, memasang

72

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal, 03 Agustus 2019.

Page 75: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

61

spanduk atau baliho-baliho di setiap kecamatan-kecamatan yang terdapat

adanya pertambangan emas seperti Limun, Bathin VIII, Cermin Nan

Gedang, Batang Asai, dan instansi-instansi terkait dengan pertambangan

emas seperti Badan Lingkungan Hidup, Polres Sarolangun, dan Polsek-

polsek diwilayah hukum Polres Sarolangun.73

b. Sosialisasi

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun juga melakukan

sosialisasi ke masyarakat, dan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh

masyarakat tentang akan dampak penambangan emas tanpa izin ini dan

penggunaan merkuri bagi masyarakat, keanekaragaman hayati, serta

lingkungan hidup, selain itu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun

juga telah melakukan sosialisasi mengenai sanksi terhadap segala bentuk

kegiatan penambangan emas tanpa izin ini, namun sebagian dari masyarakat

banyak kurang mendukung dan membantu dalam upaya pemberantasan

pertambangan emas tanpa izin yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Sarolangun, hal ini dikarenakan masyarakat yang kontra merupakan

mayoritas bekerja sebagai penambang emas dan pemilik dari pertambangan

emas tanpa izin.

c. Razia

Langkah lain yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Sarolangun yaitu dengan melakukan razia ke lokasi-lokasi tambang. Hal ini

dilakukan agar mengurangi maraknya pertambangan emas tanpa izin yang

berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Berdasarkan uraian di atas penulis melihat upaya himbauan dan

sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup belum mendapat

73

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal, 10 Agustus 2019.

Page 76: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

62

dukungan sepenuhnya dari masyarakat dan penulis juga melihat Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun belum konsisten dalam menjalankan

tugas dan kewenangannya. Hal ini menyebabkan para penambangan emas

tanpa izin tersebut tidak menghiraukan sanksi yang akan mereka terima atas

tindakan penambangan emas tanpa izin yang mereka lakukan.74

2. Tindakan Represif (Penindakan)

Setelah dilakukannya upaya preventif oleh Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Sarolangun yaitu berupa himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat,

namun hal tersebut tidak membuahkan hasil, maka Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Sarolangun melakukan tindakan represif terhadap pelaku

penambangan emas tanpa izin di Kabupaten Sarolangun.75

Adapun tindakan

represif yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun

dan Penyidik Kepolisian Polres Sarolangun dalam menjalankan tugasnya sebagai

aparat penegak hukum untuk memberantas kegiatan penambangan emas tanpa

izin, adalah sebagai berikut :

a. Operasi Terpadu

Operasi terpadu dilaksanakan oleh tim operasi terpadu antara lain Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, Kepolisian Polres Sarolangun, TNI,

dan Satuan Polisi Pamong Praja dengan melakukan razia penertiban

pertambangan emas yang tidak mengantongi izin pertambangan. Hal ini

didasarkan karena banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh

kegiatan pertambangan emas yang dilakukan secara ilegal/tanpa izin, oleh karena

74

Observasi tentang PETI pada tanggal, 13 Agustus 2019. 75

Observasi pada tanggal, 13 Agustus 2019.

Page 77: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

63

itu diperlukannya upaya represif yaitu berupa penertiban pertambangan emas

yang ada di kecamatan Cermin Nan Gedang.

Pelaksanaan operasi terpadu terhadap pertambangan emas dilakukan dalam

waktu yang tidak ditentukan yaitu inspeksi mendadak, hal ini dimaksudkan agar

operasi tersebut tidak dapat diketahui oleh para penambang emas. Adanya

penertiban yang sering dilakukan tersebut tidak memberi efek jera terhadap para

penambang emas.

Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap penambang emas bapak

Sofyan di kecamatan Cermin Nan Gedang sebagai berikut:

Saya tahu penambangan emas ini ilegal, karena keadaan kebutuhan ekonomi

yang mendesak kami tetap melakukan penambangan emas, apabila ada razia

dadakan saya dan kawan-kawan akan kabur, tapi apabila razia selesai bila kondisi memungkinkan kami kembali lagi melanjutkan aktivitas

penambangan seperti biasanya, untuk alat-alat yang telah dibawa dan

diamankan polisi kami melaporkan ke bos untuk dibelikan alat baru. 76

Terdapat 4 (empat) titik kecamatan di Kabupaten Sarolangun yang sering

dilakukan razia yaitu Kecamatan Limun, Kecamatan Bathin VIII, Kecamatan

Cermin Nan Gedang, dan Kecamatan Batang Asai.

b. Penangkapan dan Penyitaan

Sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak Camat :

Pada saat operasi razia berlangsung para penambang yang ditemukan

dilokasi penambangan akan dilakukan penangkapan sebagaimana yang

diatur dalam Pasal 94 ayat (2) huruf K UUPPLH dan dibawa ke Polres Sarolangun lalu di proses ke Pengadilan, dan alat-alat yang digunakan untuk

melakukan kegiatan penambangan emas dilokasi akan disita dan dibawa ke

Polres Sarolangun untuk dijadikan barang bukti sebagaimana yang diatur

pada Pasal 94 ayat (2) huruf F UUPPLH yakni berbentuk mesin penyedot,

pipa pralon, karpet, dan lain-lain.77

76

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal, 20 Agustus 2019. 77

Wawancara dengan Bapak Jauhari selaku Camat Cermin Nan Gedang pada tanggal, 20 Agustus 2019.

Page 78: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

64

Berikut adalah jumlah kasus pertambangan emas yang telah ditindak oleh

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun dan Kepolisian Polres

Sarolangun dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel : 5

Data Jumlah Kasus Pertambangan Emas Tanpa Izin di

Kabupaten Sarolangun pada tahun 2015-2019

No Tahun Jumlah Tindak

Pidana

Penyekesaian

Tindak Pidana

1 2015 13 13

2 2016 2 2

3 2017 2 2

4 2018 7 7

5 2019 5 5

Sumber Data : Unit Tipiter Kepolisian Resor Sarolangun Jambi

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, pada tahun 2015 terdapat

13 kasus pertambangan emas tanpa izin yang ditindak oleh Polres Sarolangun dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun, pada tahun 2015 dan 2016

aparat menindak 2 (dua) kasus pertambangan emas tanpa izin, kemudian pada

tahun 2015 terjadi peningkatan kasus yang ditindak oleh aparat sebanyak 7 (tujuh)

kasus pertambangan emas tanpa izin, dan pada tahun 2016 terjadi penurunan

kasus dimana aparat hanya menindak 5 (lima) kasus yang jumlahnya menurun

dari tahun sebelumnya. Hal ini bahwa terdapat peningkatan dan penurunan yang

fleksibel tidak dapat ditentukan, apabila dibandingkan dengan tahun 2015 dan

dengan 2019 kasus pertambangan emas tanpa izin yang ditangani oleh Polres

Sarolangun mengalami penurunan yang jauh, dimana pada tahun 2015 terdapat 13

kasus dan pada tahun 2019 hanya terdapat 5 kasus pertambangan emas tanpa izin,

oleh karena itu menurut penulis penegakan hukum yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun dan Kepolisian Resor Sarolangun

sudah berjalan sebagaimana mestinya, hanya saja belum maksimal.

Page 79: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai dampak sosial

penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Cermin Nan Gedang

Kabupaten Sarolangun, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.

1. Dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun yaitu diantaranya: masyarakat kehilangan

sumber air bersih dari sungai, masyarakat kehilangan fungsi sungai untuk

MCK, ibu-ibu kehilangan rutinitas untuk berkumpul di sungai dan anak-anak

kehilangan tempat bermain dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan

pertambangan emas di kecamatan Cermin Nan Gedang.

2. Kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun yaitu berkaitan dengan

kewenangan pemerintah daerah, rendahnya kesadaran hukum masyarakat,

sarana dan prasarana tidak mendukung, lemahnya aturan hukum dan

kurangnya kesadaran para pemilik lahan.

3. Upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun yaitu dengan pencegahan atau

tindakan preventif yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin di kecamatan Cermin Nan

Gedang dengan cara melakukan himbauan, melakukan sosialisasi dan

melakukan razia terhadap pelaku penambang emas ilegal dan berupaya

65

Page 80: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

66

melakukan tindakan tindakan represif (penindakan) yaitu dengan cara operasi

terpadu dan penangkapan dan penyitaan.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis memberiikan saran

kepadaa:

1. Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan sebuah upaya penyuluhan dan

pembinaan agar para penambang yang melakukan pendulangan emas ini dapat

sadar dan mengerti tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas

penambangan emas terhadap lingkungan.

2. Diharapkan kepada para penambang untuk lebih peduli kepada lingkungan dan

tidak mengeksplotasi lingkungan secara berlebihan

3. Diharapkan kepada masyarakat untuk membantu pemerintah dalm mengawas

aktivitas penambangan emas yang dilakukan oleh PETI..

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas lebih dalam lagi

mengenai dampak sosial aktivitas penambangan emas yang dilakukan oleh PETI

sehingga di peroleh gambaran yang lebih lengkap lagi mengenai dampak sosial

dari aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 81: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

67

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran Al-karim

Al Kaaf, KH. Abdullah Zaky. (2002) Ekonomi Dalam Perspektif Islam. Bandung:

Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahman. (2006) Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. (2009) Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Mukhtar, (2009) Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah (Panduang Berbasis

Penelitian Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan. Jakarta: Gaung Persada

Press.

Moleong, Lexy J. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. (2004) Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

Nasution, Mustafa Edwin. (2007) Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,

Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Rumidi, Sukandar (tt) Bahan-Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada,

University Press.

Said, Muhammad. (2008) Pengantar Ekonomi Islam Dasar-Dasar dan

Pengembangan, Pekanbaru: Suska Press.

Salim. (2005) Hukum Pertambangan Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Soekanto, Soerjono. (2002) Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Grafindo Persada.

Soehoes, A.R. (2001) Bunga Rampai Pembangunan. Jakarta: Putri Fadjar dan Fakultas

Teknik UI.

Sudjono, Anas. (2007) Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono. (2005) Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

(2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 82: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

68

Tim redaksi pustaka Yustisia, (tt) Kumpulan Peraturan Pemerintah 2010 tentang

pertambangan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara

Undang-Undang No.11tahun 1967 Tentang Izin Usahan Penambangan

C. Lain-lain

Http://tambang. Findis cussion. Com/t28-pertambangan, diakses pada tanggal 22

November 2013

www.sultranews.com/2015/03/sejarah-perlawanan-petani-batulu.html

Page 83: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

69

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul : Dampak Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

A. Dokumentasi

1. Sejarah dan geografis Kecamatan Cermin Nan Gedang

2. Visi dan Misi Kecamatan Cermin Nan Gedang

3. Struktur organisasi Kecamatan Cermin Nan Gedang

4. Kondisi penduduk Kecamatan Cermin Nan Gedang

5. Keadaan Keagamaan dan pendidikan Kec. Cermin Nan Gedang

6. Keadaan ekonomi dan mata pencaharian

B. Wawancara

4. Bagaimana dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin

Nan Gedang Kabupaten Sarolangun ?

5. Apa kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun?

6. Bagaimana upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di

Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun?

C. Observasi

1. Dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan Cermin Nan

Gedang Kabupaten Sarolangun

2. Kendala mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

3. Upaya mengatasi dampak sosial penambangan emas tanpa izin di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

Page 84: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

70

Lampiran 2

DAFTAR NAMA INFORMAN

Judul : Dampak Sosial Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan

Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun

NO NAMA KETERANGAN

1. Jauhari, S.IP Camat Cermin Nan Gedang

2. Eva Susanti, SE Staf Kantor Camat CNG

3. Abrahm Janjaya Pegawai Puskesmas

4. Rafani Polsek Limun/CNG

5 Ahmad Jani Masyarakat

6 Fatmawati Masyarakat

7 Salimah Masyarakat

8 Mirnawati Masyarakat

9 Huzaimah Masyarakat

10 Yusar Masyarakat

11 Maimunah Masyarakat

12 Piyan Masyarakat

13 Silvawati Masyarakat

14 Khairiyah Masyarakat

15 Agustina Masyarakat

16 Sulaiman Masyarakat

17 Hasan Masyarakat

18 Khaidir Masyarakat

Page 85: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

71

Lampiran 3

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pelaku PETI menuju rakit mesin Dompeng

Gambar 2. Mesin diesel untuk menghidupkan mesin Dompeng

Page 86: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

72

Gambar 3. Pekerja PETI yang sedang menghidupkan mesin Dompeng

Gambar 4. Pekerja PETI yang sedang membuat tempat bak penampungan untuk

pasir yang dihisap mesin Dompeng

Page 87: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

73

Gambar 5. Mesin Dompeng

Gambar 6. Rakit tempat pelaku PETI melaksanakan aktivitas penambangan emas

Page 88: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

74

Gambar 7. Bak penampungan tempat pasir dan emas di saring

Gambar 8. Tempat air dan batu mengalir setelah di saring pada bak

penampungan

Page 89: PERAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD ...repository.uinjambi.ac.id/1961/1/SKRIPSI ILHAM ARISKI...(MCK) diduga tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa). Air Sungai

75

Gambar 9. Tebing sungai yang pernah di kikis oleh pelaku PETI untuk

menambang emas dulunya

Gambar 10. Tumpukan-tumpukan bebatuan bekas penambangan emas oleh

PETI yang dibiarkan begitu saja