peralatan pabrik new

Upload: defunnier-after

Post on 19-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BELT CONVEYORPresented by :

DEDE AFTER 0810912042 HAFIZAH 0810912071

Dosen : Dr.Eng. Meifal Rusli

LATAR BELAKANG Keterbatasan kemampuan manusia dalam memindahkan material dari suatu tempat dengan jarak yang relatif jauh. Belt conveyor dipilih/dirancang efisien,

sebagai alat transportasi material produktifitas tinggi,

TUJUAN Mempelajari jenis-jenis Belt conveyor beserta fungsi / kegunaannya. Merancang Belt Conveyor sederhana. Mengetahui komponen-komponen dan sistem yang ada pada Belt Conveyor.

BELT CONVEYOR1. PENGERTIAN BELT CONVEYOR 2. PENGERTIAN SISTEM BELT CONVEYOR 3. PRINSIP KERJA 4. KOMPONEN BELT CONVEYOR

PENGERTIANBelt Conveyor Salah satu alat transportasi (mengirim/memindahkan) material berupa bubuk, pasir, batubara, dan lain sebagainya. Sistem belt conveyor adalah sistem menggunakan satu atau dua motor penggerak yang akan menggerakkan pulley pembawa belt (sabuk) melalui sebuah transmisi atau gear box pereduksi putaran dan sabuk yang dibawa oleh pulley yang terpasang antara head pulley dan tail pulley.

PRINSIP KERJAMaterial yang berada diatas belt, berjalan karena adanya putaran dari pulley yang digerakkan oleh motor penggerak, kemudian secara tidak langsung idler (pulley-pulley kecil) dibawah dan diatas belt ikut bergerak sebagai penyangga langsung antara belt dengan material. Belt conveyor memiliki kemiringan dengan beberapa jenis material. tertentu

JENIS-JENIS BELT CONVEYOR1. Belt conveyor : digunakan untuk mengangkut beban yang ringan. Gambar Penggunaan Belt Conveyor di industri makanan. 2. Bulk handling conveyor : digunakan untuk mengangkut bahan curah, seperti : batubara dan lain-lain.

Berdasarkan perencanaan, belt conveyor dapat dibedakan : 1. Stationary conveyor 2. Portable (mobile) conveyor.

Berdasarkan lintasan gerak belt conveyor :a. Horizontal b. Inklinasi c. Kombinasi horizontal dan inklinasi

KOMPONEN BELT CONVEYOR1. Frame 2. Head pulley 3. Idler / carry roller 4. Belt 5. Motor listrik 6. Sistem transmisi 7. Hopper 8. Drive pulley 9. Screw take-up

1. FRAMEKerangka tempat tersusunya komponen - komponen dari belt conveyor. Frame juga berfungsi untuk memberikan sudut kemiringan dan ketinggian suatu belt conveyor.

2. HEAD PULLEYHead pulley tempat dipasangnya sistem penggerak untuk mengerakkan belt conveyor

3. IDLER / CARRY ROLLERBerfungsi sebagai penumpu belt dan sebagai landasan luncur yang dipasang dengan jarak tertentu agar tidak meluncur ke bawah.

4. BELTPembawa material dari satu titik ke titik lain dan meneruskan gaya putar. Belt diletakkan diatas roller sehingga dapat bergerak dengan teratur. Bahan dasar belt disesuaikan dengan penggunaannya : cotton, staple rayon, cotton nylon, rayon nylon, nylon, dan polyester nylon. Syarat syarat belt : - Tahan terhadap beban tarik dan beban kejut - perpanjangan spesifik rendah - Harus fleksibel, Tidak menyerap air, dan ringan.

5. DRIVER

Berfungi untuk menggerakkan pulley pada belt conveyor . Sistem penggerak biasanya terdiri dari motor listrik, transmisi dan rem.

7. HOPPERCorong yang terletak di ujung depan dan belakang conveyor belt untuk memuat dan mencurahkan material.

8. TAKE UP PULLEYPerangkat yang mengencangkan belt yang kendur dan memberikan tegangan pada belt pada start awal.

9. SNUB PULLEYMenjaga keseimbangan tegangan belt pada drive pulley.

KELEBIHAN BELT CONVEYOR1. 2. 3. 4. Menurunkan biaya dan waktu pemindahan material. Meningkatkan efisiensi pemindahan material. Menghemat ruang. Meningkatkan kondisi lingkungan.

KERUGIAN BELT CONVEYORSabuk bisa robek karena bebatuan tajam atau lepasnya sambungan sabuk. Apabila terjadi kerusakan satu komponen, maka pemindahan material tidak dapat berjalan.

PERANCANGAN BELT CONVEYOR

Data DesignConveyor Data Belt width Selected Belt total length Power Capacity Return side friction Total empty friction Carrying side empty friction Load friction Load slope tension Belt slope tension Slack tension Effective tension Idler Spacing Idler diameter 600 mm 400 m 246.25 kW 285.08 ton/hour 1.067 kN 3.06 kN 2 kN 5.995 kN 155.36 kN 1471.5 kN 164.375 kN 2m 127 mm Conveyer Material Material Description Iron ore, Lump & Fines Low bulk density High bulk density Surchase angle Angle of respose Material lump size 1860 kg/m3 2400 kg/m3 15 deg 34 deg 125 mm

33 33 kg/m3x 3 3 3 m/s 3 x 33 .3 x . 3 = 33 33 = 333ton/hour .33

3 3333 3 ) ( 33 3 3 ) ( 3 x 3 ) .33 ( 3 + 3 3.3 + .3 3 .3 33 333 3.3 ( 3 ) 33 3 33 3 = 333kW .33 =

= 3 x 33333.3 3 x 33 .333 x x 3 x .33 -3 = 3 kN .333

= 3 x ( 333 ) x 3 x 33 .333 + 3333.33 -3 = 3 kN .33

= 3 -3 .33.333 =3 kN

=3 ( .333333 +33 )x = 3 kN .333

33 3 3.3 x 3 x 33 .33 -3 3 x3 .3 .3

33 3 3.3 x 3 x 33 . 33 -3 3 x3 .3 .3 = 333kN .33 =

= 333 x 3 x 33 x 333.33 -3 = 3333 .3 kN

= 3 + 3 + 333 .33 .333 .33 = 333 kN .333

= 333 x 3 .33333 . = 333 .33 kN

= 333 + 333 .333 .33 = 333 kN .333

3 33 3 3 3 x 3.3 x .3 33 x 3 3 3-3 33 .3 x 3 =3 m .33 =

MAINTENANCE BELTLapisan Belt: top cover (rubber) Breaker ply (pelindung carcass) Fabrik Carcass (canvas/ply) Top cover Canvas / ply Bottom Cover Molded Edge Bottom cover

Gbr. Lapisan beltTop cover

Molded Edge

Canvas / ply

Bottom Cover

Cara penyambungan belt Mechanical Splice belt ditempatkan berhadapan dengan potongan dilakukan memasang dilakukan lurus yang tegak belt dan lurus untuk terakhir / terhadap garis tenah belt, selanjutnya pelubangan bolt splice pemasangan

aligator

Keuntungan Mechanical Splice : Cepat dalam penyambungan Investasi awal sedikit, karena hanya perlu tool portable Pergeseran take up sedikit karena panjang belt berkurang sedikit

KerugianMechanical Splice: Kekuatannya berkurang Pada ujung potongan terbuka. Sehingga carcas lembab sehingga dapat merusak carcas Permukaan sambungan biasanya tidak rata sehingga belt cleaner tidak berfungsi efektif Material halus dapat lolos ke bawah melalui celah sambungan Untuk material yang panas, splice dapat

Vulcanized Splice Untuk belt kapasitas rendah dan material digunakan sedang tidak cold panas biasanya splice, belt

vulcanized penggunaan

untuk

kapasitas besar, lebar, suhu material

Keuntungan : Kekuatannya / Tegangan tariknya lebih tinggi, sampai 150 % dari belt Tahan lebih lama Sambungan lebih rata

Kerugian : Memerlukan investasi awal yang lebih besar untuk penyediaan tools seperti elemen pemanas belt beserta controlnya (hot splice), kecuali untuk cold splice Memerlukan waktu lebih lama Pemotongan belt sekitar 1.5 kali lebar yang dapat mengakibatkan problem pada take up

Peralatan yang harus disiapkan dalam penyambungan belt : Pisau Stitcher Hand roller Pensil atau marker Sikat Kuas Sketchmat/jangka sorong/meteran Gunting Obeng Winch Gerinda Tang/tang potong

Teknis Penyambungan belt1. Pemilihan daerah penyambungan : tempat yang dekat sumber elektrik permukaan datar daerah yang lumayan luas kering dan tidak berdebu

2. Dimensi penyambungan Panjang langkah (S)Konstruksi carcass EP 250/5 EP 200/2 EP 500/4 EP 300/3 EP 400/3 EP 250/2 PNN 300/3 NH 300/3 EP 630/4 NN 630/4 EP 630/3 EP 1250/4 250 350 200 150 Panjang langkah (mm) 100

Panjang splicing (mm) L = 0.3B + S(P-1) + 2K L = panjang splicing (mm) B = lebar belt (mm) P = jumlah ply K = lebar band/pita (mm)

L K S S S S K Belt Travel B Top Cover

0.3 B

L K Belt Travel Bottom Cover B S S S S K

0.3 B

3. Metoda splicing Pertama, tandai garis tengah belt dengan mengukur titik tengah dari beberapa titik, lalu hubungkan Tandai panjang langkah (s) dan sudut (0.3B)

Gbr. Lintasan belt