perakitan varietas salak -...

13
PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA DENGAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KAB. BINTAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROPINSI RIAU 2011

Upload: trinhnhan

Post on 22-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009

SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009

SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010

KERJASAMA ANTARA

BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA

DENGAN

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KAB. BINTAN

DAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROPINSI RIAU

2011

Page 2: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

1

I. PENDAHULUAN

Ketersediaan varietas unggul bermutu baik, produktivitas tinggi, tahan terhadap

hama dan penyakit, toleran cekaman lingkungan, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen,

menjadi syarat yang harus dipenuhi pada era industrialisasi pertanian dan liberalisasi

perdagangan bebas. Mengingat bahwa tanaman buah diharapkan menjadi pertumbuhan

baru disektor pertanian, maka upaya menghasilkan komoditi buah-buahan unggul bermutu

tinggi dengan keunggulan kompetitif yang tinggi dan potensi hasil yang tinggi pula, harus

menjadi landasan kerja yang utama saat ini.

Salak (Salacca zalacca) merupakan tanaman buah asli Indonesia (Mogea, 1984).

Salah satu kekuatan yang luar biasa pada komoditas salak bagi Indonesia adalah ragam

genetik yang tinggi yang tersebar hampir di setiap propinsi. Komoditas ini asli tropika

yang pusat asal dan persebarannya terdapat di Indonesia. Plasma nutfah dari genus Salacca

yang pernah ditemukan di dunia ± 20 spesies, 13 species diantaranya tersebar di asia

Tenggara, sebagian besar ditemukan di Indonesia. (Mogea, 1990). Tiga species diantaranya

enak dimakan, yaitu S zalacca, S. Sumatrana dan S. Affinis. Di Indonesia, salak

mempunyai keunggulan spesifik dibandingkan dengan komoditas buah-buahan yang lain,

yakni buahnya dapat dipanen 2-3 kali dalam satu tahun apabila pengelolaannya baik.

Akhir-akhir ini berkembang dua isu penting yang dapat dikaitkan dengan

pengembangan komoditas salak, (1) Perdagangan bebas globalisasi, yang memungkinkan

masuknya komoditas yang sama dari negara lain ke Indonesia. Hal ini menuntut adanya

perbaikan mutu dan produktivitas agar mampu bersaing dengan produk luar negeri, dan (2)

Secara nasional, daerah didorong untuk mengelola asetnya sendiri secara otonom.

Konsekuensi logis dari hal di atas adalah penerapan teknologi, di antaranya penerapan

teknologi penggunaan varietas unggul baru, baik unggul lokal/indigoneus maupun unggul

nasional.

Pada umumnya konsumen menyukai buah salak berdaging tebal, citarasa manis

sedikit ada rasa sepet, tahan lama disimpan dan sisik pada kulit buah tidak berduri – gundul

(Sunaryono, 1988). Sampai saat ini varietas salak yang mempunyai karakter seperti di atas

jumlahnya sangat terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan perakitan varietas salak untuk

mendapatkan dan menggabungkan karakter-karakter unggul tersebut ke dalam satu

varietas. Untuk merakit varietas unggul diperlukan tetua-tetua yang mempunyai

variabilitas genetik luas dan tersedianya tetua yang mempunyai karakter yang dituju. Dari

hasil penelitian tersebut diketahui tetua-tetua yang mempunyai karakter unggul, antara lain

karakter daging tebal dimiliki oleh salak Bali, karakter rasa manis buah tanpa sepet

dimiliki oleh salak Pondoh, karakter jumlah tongkol banyak dimiliki oleh salak

Sidempuan, dan karakter sisik buah tanpa duri dimiliki oleh salak Affinis.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah menghasilkan beberapa hibrida

salak hasil persilangan antara salak Bali, Pondoh, Mawar, Sidempuan, dan beberapa

varietas salak unggul lokal. Hibrida-hibrida salak tersebut telah dievaluasi daya adaptasi

dan stabilitas karakter-karakter pertumbuhan dan penduga hasilnya di berbagai wilayah,

salah satunya di Kab. Bintan . Varietas unggul yang dihasilkan biasanya lama sampai ke

pengguna. Pola pendekatan pemuliaan partisipatif dinyatakan lebih efektif daripada

Page 3: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

2

pendekatan yang lain dalam upaya percepatan tergunakannya secara langsung varietas baru

yang dihasilkan pada pengguna. Pelaksanaan pemuliaan partisipatif langsung di

wilayah-wilayah pengembangan bekerja sama dengan mitra sehingga mempunyai nilai

sosial sebagai media pengenalan calon varietas unggul untuk mempercepat proses adopsi.

Mitra yang bekerja sama dalam perakitan varietas ini adalah Yayasan Tazagawa Bogor

(menyediakan pohon induk ), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau dan

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bintan Sejak tahun 2003, BPTP Riau telah

melakukan penelitian hibrida-hibrida salak tersebut untuk mengetahui adaptasinya di

Kabupaten Bintan, teknologi budidaya spesifik lokasi, perbanyakan bibit, dan

penyerbukan. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bintan memfasilitasi penggunaan

lahan dan melaksanakan pemeliharaan tanaman. Balitbu Tropika melaksanakan observasi,

penghimpunan data, evaluasi bersama-sama dengan BPTP Riau sebagai bahan usulan

pelepasan varietas. Dari hasil evaluasi tersebut telah terpilih calon varietas unggul dengan

karakter manis, berdaging tebal, dan aromanya harum

II. SILSILAH CALON VARIETAS

2.1. Asal usul calon varietas

Varietas salak Sari Intan 48 berasal dari populasi persilangan antara salak Bali Gula

Pasir x Pondoh. Tetua betina yaitu salak Bali Gula Pasir berasal dari Sibetan, Karangasem

dan tetua jantan yaitu salak Pondoh berasal dari Tempel, Sleman.

Varietas salak Sari Intan 295 berasal dari populasi persilangan antara salak Pondoh

dan salak Mawar. Tetua betina yaitu salak Pondoh berasal dari Tempel, Sleman.

Sedangkan tetua jantan yaitu salak Mawar berasal dari Bogor. Salak Mawar merupakan

hibrida hasil persilangan antara salak Pondoh x Sidempuan x Gula Pasir . Gambaran secara

proses perakitan varietas dapat dilihat pada Gambar 1.

Varietas salak Sari Intan 541 berasal dari populasi persilangan antara salak Bali

Gondok x Pondoh. Tetua betina yaitu salak Bali Gondok berasal dari Sibetan, Karangasem

dan tetua jantan yaitu salak Pondoh berasal dari Tempel, Sleman. Gambaran secara umum

proses perakitan varietas Sari Intan dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 4: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

3

Gambar 1. Bagan persilangan sampai evaluasi salak Sari Intan

Page 5: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

4

2.2. Deskripsi tetua calon varietas

Deskripsi tetua calon varietas Sari Intan, yaitu salak Pondoh dan salak Mawar tertera

pada Tabel 1

Tabel 1. Deskripsi tetua calon varietas SARI INTAN

Varietas Salak Pondoh ( ♀ ) Salak Mawar ( ♂ )

Asal : Desa Tempel , Sleman ,

Jawa Tengah

Bogor

DAUN :

- Warna permukaan atas Hijau tua Hijau tua

- Warna permukaan

bawah

Hijau keabu-abuan

Hijau keabu-abuan

ANAK DAUN :

- Bentuk pangkal daun Membulat Membulat

- Bentuk ujung daun Runcing Runcing

- Pelipatan tepi daun Tidak ada ada

DURI :

- Warna duri Coklat hitam

- Bentuk duri Tipis, lancip, kecil Tipis, lancip, kecil

BUNGA :

- Warna mahkota Merah jambu Merah jambu

Jumlah buah per tongkol : 10 – 27 buah 30 – 33 buah

Bentuk buah : Segitiga, bulat telur

terbalik ujung meruncing

Segitiga, bulat telur

terbalik ujung meruncing

Bobot per buah : 30 - 100 g 52 – 70 g

Tebal daging buah : 0.2 – 1.5 cm 0.7 – 1.7 cm

Warna kulit buah : Coklat kekuningan Coklat kekuningan

Warna daging buah : Putih kapur Putih kekuningan

Rasa buah : Buah muda rasanya manis,

gurih keasaman, buah tua

rasanya manis, gurih, dan

masir.

Manis, sedikit rasa asam

Kadar air : 74.84 % 78.48 %

TSS : 19 - 20° Brix 20 – 21° Brix

Jumlah biji per buah : 1 – 3 butir 3 butir

Page 6: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

5

2.3. Cara Seleksi Calon Varietas

Semua tanaman salak yang dievaluasi berasal dari perbanyakan generatif (biji),

yang mana keragaman genetik tanaman dalam satu populasi beragam. Sehubungan dengan

hal itu, maka cara seleksi yang dilakukan adalah per individu tanaman dengan

menggunakan metode ‘seleksi massa positif’, yaitu memilih tanaman yang mempunyai

karakter-karakter terbaik dari suatu populasi tanaman, dan membiarkan tanaman yang

tidak terseleksi untuk tetap tumbuh di lapang (Borojevic, 1990).

2.4. Proses dan kriteria seleksi

Seleksi dilakukan per individu tanaman pada populasi tanaman salak di kebun

Balai Benih Kab. Bintan selama dua tahun dengan cara mengevaluasi: (1) daya hasil

tanaman, meliputi produksi ( bobot buah, tebal daging, jumlah biji/buah, porsi dapat

dimakan) (2) kualitas buah (total asam, vitamin C, kadar tanin , kadar air, padatan total

terlarut (PTT), warna kulit dan daging buah dan (3) Citarasa dan kesukaan.

Kriteria seleksi berdasarkan produktivitas, ketebalan daging buah, rasa manis / TSS

tinggi, tidak ada rasa sepet, serta aroma. Nomor tanaman yang terpilih selanjutnya

didaftarkan ke BPSBTPH untuk mendapatkan nomor registrasi PIT, kemudian calon

varietas tersebut didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), dan

selanjutnya diajukan ke Tim Pelepasan Varietas agar mendapatkan legalitas sebagai

varietas baru (Gambar 2)

Populasi hibrida :

Pondoh (♀) x Mawar (♂)

( 58 tanaman )

1 tanaman (nomor 295)

Seleksi

PIT No. 295 (Slk.Lk/RU/03/A/2008)

SARI INTAN 295

Gambar 2. Bagan seleksi salak SARI INTAN 295

Regristrasi Rumpun Induk Tunggal

Pendaftaran Var. ke PVT

Pengusulan pelepasan Var. ke TP2V

Page 7: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

6

III. HASIL PENGUJIAN

3.1. Karakter kualitatif

Karakter kualitatif pada suatu tanaman biasanya kurang dipengaruhi oleh

lingkungan, karena dikendalikan oleh gen sederhana. Dari hasil evaluasi selama dua tahun

terlihat bahwa calon varietas SARI INTAN 295 mempunyai warna permukaan daun

bagian atas hijau tua, warna pelepah daun coklat kehijaun, bentuk pangkal daun membulat,

bentuk ujung daun runcing, tepi daun tidak melipat, warna duri coklat, bentuk duri ( tipis,

lancip, kecil), warna mahkota bunga merah muda, bentuk buah lonjong - agak bulat ,

warna kulit buah coklat kehitaman, warna daging buah putih krem, rasa sangat manis, tidak

sepet, dan aroma harum (Tabel 2). Penampilan karakter-karakter tersebut di atas relative

sama dari tahun ke tahun, berarti bahwa penampilan morfologi dan citarasa buah dari calon

varietas yang diusulkan relative stabil. Variasi hanya terlihat pada bentuk buah , yaitu

apabila jumlah buah dalam satu dompol sedikit maka bentuk buah cenderung agak bulat,

tetapi apabila jumlah buah dalam satu tandan banyak, maka bentuk buah cenderung

lonjong karena saling berdesakan satu sama lainnya. Bentuk biji pada buah salak

dipengaruhi oleh jumlah biji per buah. Apabila jumlah biji/buah adalah 1, maka bentuk

biji bulat; jumlah biji/buah : 2 , maka bentuk biji satu sisi datar dan satu sisi cembung;

jumlah biji/buah : 3, maka bentuk biji dua sisi datar dan satu sisi cembung.

Calon varietas SARI INTAN 295 mempunyai karakter kualitatif yang hampir mirip

dengan salak Pondoh, kecuali pada karakter kedudukan duri pada pelepah, yaitu pada

SARI INTAN 295 durinya berkelompok 3 baris dan salak Pondoh 2 baris, warna daging

buah lebih putih dibandingkan salak Pondoh. SARI INTAN 295 berbeda dengan salak

Gula Pasir pada karakter pelipatan tepi daun, duri (warna, bentuk), serta bentuk buah, dan

berbeda dengan salak Bali pada karakter warna daging buah, bentuk buah, serta citarasa

sepet buah (Tabel 2)

4.2. Karakter kuantitatif

Dari Tabel 3 terlihat bahwa terjadi peningkatan ukuran daun, duri, buah, jumlah

buah/tongkol, panjang buah, diameter buah, bobot buah, dan biji dari tahun ke tahun

sebagaimana yang diamati pada tahun 2007 dan 2008. Produksi meningkat seiring dengan

bertambahnya umur tanaman. Selain itu, kualitas buah seperti kadar gula, kadar air, total

asam, dan kadar tannin selama pengamatan dua tahun peningkatannya relative kecil ,

berarti kualitas buah dari calon varietas yang diusulkan tersebut relative stabil.

Calon varietas SARI INTAN 295 mempunyai karakter kuantitatif yang berbeda

dengan salak Pondoh pada karakter anak daun (jarak antar kelompok, panjang anak daun),

duri (jumlah duri, lebar duri), buah (panjang , bobot, tebal daging), dan bobot biji. SARI

INTAN 295 berbeda dengan salak Gula Pasir pada karakter anak daun (jumlah kelompok,

jarak antar kelompok, lebar dan panjang thothok), duri (jumlah, lebar), buah (jumlah

buah/tongkol, bobot, tebal daging), dan berbeda dengan salak Bali pada karakter panjang

dan bobot buah (Tabel 3).

Page 8: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

17

Tabel 2. Karakter kualitatif calon varietas SARI INTAN 295 pada tahun 2007 dan 2008 serta varietas pembanding

Karakter SARI INTAN 295 Varietas Pembanding

Tahun 2007 Tahun 2008 Gula Pasir Pondoh Bali

DAUN :

- Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan

- Warna permukaan atas Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua

- Warna permukaan

bawah Abu-abu Abu-abu Abu-abu Abu-abu Abu-abu

Warna pelepah daun Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat kehijauan

ANAK DAUN :

- Kekerasan Keras Keras Keras Keras Keras

- Bentuk pangkal daun Membulat Membulat Membulat Membulat Membulat

- Bentuk ujung daun Runcing Runcing Runcing Runcing Runcing

- Pelipatan tepi daun Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada

DURI :

- Warna duri Coklat Coklat Hitam Coklat Coklat kehitaman -

hitam

- Bentuk duri Tipis, lancip, kecil Tipis, lancip, kecil Tebal, lancip, besar Tipis, lancip, kecil Tebal, lancip, besar

- Kedudukan duri pada

pelepah

Berkelompok (3 baris) Berkelompok (3

baris)

Berkelompok (3 baris) Berjajar 2 baris Berkelompok (3 baris)

- Sudut duri Ke atas Ke atas Datar Datar Datar

BUNGA :

- Warna mahkota Merah muda Merah muda Merah muda pucat Merah jambu Merah muda pucat

- Warna tangkai sari Merah muda Merah muda

- Warna kelopak bunga Coklat kehijauan Coklat kehijauan Coklat Coklat Coklat

- Warna kepala putik Merah muda pucat Merah muda pucat Merah muda Merah muda Merah muda

- Tipe bunga Dioceous Dioceous Hermaprodit Dioceous Hermaprodit

Page 9: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

18

BUAH :

- Bentuk buah Lonjong- agak bulat Lonjong- agak bulat Bulat – bulat lonjong Bulat telur terbalik Bulat – bulat lonjong

- Warna kulit buah

Coklat kehitaman Coklat kehitaman

Coklat – coklat

kehitaman Coklat tua

Coklat kekuningan –

coklat kehitaman

- Warna daging buah Putih kapur Putih kapur Putih kapur Putih krem Kuning susu (krem)

- Citarasa manis Sangat manis Sangat manis Sangat manis Manis Sangat manis

- Citarasa sepet Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada

- Citarasa asam Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada

- Tekstur daging Agak renyah Agak renyah Agak renyah Keras Agak renyah - renyah

- Aroma buah Harum Harum Kurang tajam Kurang tajam Agak tajam

BIJI :

- Bentuk biji Terdapat sisi datar dan

cembung

Terdapat sisi datar

dan cembung

Terdapat sisi datar dan

cembung

Terdapat sisi datar dan

cembung

Terdapat sisi datar dan

cembung

- Warna biji Coklat tua Coklat tua Coklat kehitaman Coklat kehitaman Coklat kehitaman

Page 10: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

19

Tabel 3. Karakter kuantitatif calon varietas SARI INTAN 295 pada tahun 2007 dan 2008, serta varietas pembanding

Karakter SARI INTAN 295 Varietas Pembanding

Tahun 2007 Tahun 2008 Gula Pasir Pondoh Bali

Lebar tajuk (cm) 260.3 390.5 500 - 689 350 - 600 550 - 750

Tinggi tanaman (cm) 320 397 400 – 558 400 – 700 (umur 4 th) 500 - 700

Tinggi batang (cm) 21.7 30.2 20 22

Jml tanaman/rumpun 3 3 5 6

Panjang pelepah daun (cm) 98 - 104 102 – 106 169 120-135

ANAK DAUN :

- Jumlah kelompok : 5 - 6 5 – 6 9 - 10 6 – 7 6 – 7

- Jarak antar kelompok (cm) 6.5 – 13.2 7.3 – 15.1 6.0 – 9.5 13.60 – 20.20 6 – 10

- Hilangnya anak daun (helai 1 - 2 1 – 2 1 1-2 1 – 3

- Jumlah anak daun/kelompok 4 – 8 4 – 8 3 - 11 4 – 12 3 – 11

- Lebar anak daun (cm) 4.2 - 4.8 4.5 – 5.0 4.0 – 4.2 4.9 – 5.5 3.3 – 3.7

- Panjang anak daun (cm) 45.5 – 50.8 53.4 – 56.6 59 - 60 70 – 73 54 – 55

- Lebar thothok (cm) 11.2 – 12.7 12.0 – 13.5 8 - 9 14 – 15 7.2 – 8.7

- Panjang thothok (cm) 25.8 – 40.2 35.4 – 40.7 28.0 – 28.5 35 30 – 33

DURI :

- Jumlah duri / 10 cm pelepah 110 - 125 129-135 70 61 – 72 98 – 105

- Panjang duri (cm) 0.5 - 7.5 0.5 – 6.6 4.3 – 7.0 0.5 – 7.6 0.5 – 5.5

- Lebar duri (cm) 0.1 - 0.25 0.1 – 0.44 0.8 – 0.95 0.2 – 0.9 0.5 – 0.8

BUNGA BETINA :

- Jumlah bunga 36 - 49 41 – 46 40 - 45 30 - 35

BUAH :

- Umur panen buah (hari sejak

penyerbukan) 160-170 160-170

- Jumlah tongkol/tandan 2 - 3 3 1 - 2 1 – 2

Page 11: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

20

- Jumlah buah/tongkol 11 - 15 20 – 30 14 10 - 27 15 - 28

- Jumlah tandan/pohon 3 - 6 3 – 6 1 - 2 3-4

- Panjang tandan (cm) 13.5 26.4 – 31.6

- Lebar tandan (cm) 12 8 – 11

- Panjang buah (cm) 4.4 - 5.70 5.0 – 5.8 4.0 – 7.5 2.5 – 7.5 4.8 – 8.5

- Diameter buah (cm) 3.9 – 4.6 4.4 – 4.8 3.2 – 4.2* 4.5 – 5.0*

- Bobot buah (g) 34.89 – 49.00 46.0 – 60.7 45 - 75 30 - 100 40 - 105

- Bobot buah /pohon/tahun (kg) 8.8-12.0 10.8 - 14.2

- Bobot daging buah (g) 22.23 – 30.36 32.62 – 35.67 23.00 – 33.34* 33.32 - 40.67* 51.05 – 57.45

- Bobot kulit (g) 5.10 – 8.68 5.46 – 9.80 5.45 – 6.96* 5.42 - 7.98*

- Edible portion (%) 61.96 - 63.71 70,91 – 73,54 73.38 59.49 79.60

- Jumlah juring berbiji 1 - 2 2 – 3 1 - 2 1 - 3 1 - 2

- Jumlah juring tak berbiji 1 - 2 0 – 1 1 - 2 0 - 2 1 - 2

- Tebal daging (cm) 0.3 – 1.6 0.3 - 1.8 0.1 – 1.0 0.8 – 1.5 0.1 – 1.8

- Kadar gula (TSS) ° brix 20 - 21 19.4 – 20.8 18 – 19* 19 – 20* 18.0 – 19.5

- Kadar air (%) 79.02 77.30 74.08* 74.84* 82.81 – 83.04

- Kadar vitamin C (mg/100 g) 35.79 21.03 19.48* 10.02*

- Total asam (%) 1.03 0.51 0.30* 1.12*

- Kadar tanin (%) 0.20 0.21

4. Biji

- Bobot biji (g) 3.04 4.19 3.83 - 4.10* 5.10 – 6.56*

Sumber :

SK Mentan No. 584

/Kpts/ TP.240/7/1994

SK Mentan No. 272

/Kpts/TP.240/4/1988

SK Mentan No. 585

/Kpts / TP.240/7/1994

Keterangan : * = data hasil pengamatan

Page 12: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

21

3.4. Analisis molekuler

Analisis molekuler dilakukan melalui teknik RAPD dengan menggunakan DNA

salak SARI INTAN 295 dibandingkan dengan DNA salak Gula Pasir dan Pondoh untuk

mengetahui apakah kandidat varietas unggul ini berbeda dengan varietas salak yang telah

dilepas sebelumnya. Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa salak SARI INTAN 295 berbeda

dengan salak Gula Pasir dan salak Pondoh pada primer 1 dan 2.

Gambar 4. Profil pita RAPD dari salak SARI INTAN 295 dibandingkan dengan varietas

pembanding dengan menggunakan dua primer ( Primer 1 : AAGAGCCCGT,

Primer 2 : AATCGGGCTG ), M : 1 kb DNA ladder ; A : SARI INTAN 295;

B : Salak Gula Pasir; dan C : salak Pondoh)

Gambar 3. Penampilan buah salak SARI INTAN 295 dan varietas pembanding

Primer 2

A B C M

Primer 1

M A B C

Page 13: PERAKITAN VARIETAS SALAK - balitbu.litbang.pertanian.go.idbalitbu.litbang.pertanian.go.id/images/filepdf/sejarahintan.pdf · DAUN : - Warna utama pupus Coklat kehijauan Coklat kehijauan

22

3.5. Keunggulan calon varietas yang diusulkan

Calon varietas salak SARI INTAN 295 mempunyai keunggulan dalam hal kualitas

buah, yaitu daging buah tebal (bagian buah yang paling tipis /dasar buah 0.3 cm, dan

bagian buah yang paling tebal/ ujung buah 1.6 – 1.8 cm), tidak ada rasa sepet/kelat, daging

buah manis (TSS: 19 – 21 °brix), tidak ada rasa asam, aroma buah harum, dan tektur buah

agak renyah.

Pada Tabel 3 terlihat bahwa calon varietas SARI INTAN 295 mempunyai beberapa

karakter unggul dibandingkan dengan varietas salak yang telah dilepas (pembanding).

Calon varietas SARI INTAN 295 mempunyai tebal daging buah berkisar 0.3 – 1.8 cm dan

lebih tebal bila dibandingkan dengan salak Gula Pasir dan Pondoh, tetapi lebih tipis atau

sama dengan salak Bali. Calon varietas SARI INTAN 295 yang diusulkan mempunyai sifat

buah yang sama seperti salak Gula Pasir dan Pondoh, yaitu manis – sangat manis, tetapi

tidak ada rasa sepetnya seperti yang dimiliki oleh salak Bali. Selain itu, calon varietas yang

diusulkan juga mempunyai aroma harum. Hal ini memberikan harapan bahwa calon

varietas yang diusulkan disukai oleh konsumen karena mempunyai daging buah yang tebal,

manis, dan aromanya harum.

Selain mempunyai keunggulan, Sari Intan 295 juga mempunyai kekurangan, antara

lain ukuran buah kecil, jumlah duri banyak, dan daun lunak. Ukuran buah yang belum

maksimal ini disebabkan oleh tanaman yang baru mulai berbuah dan belum dilakukan

penjarangan buah. Dengan bertambahnya umur tanaman dan disertai dengan penerapan

teknik budidaya yang baik diharapkan ukuran buah dapat ditingkatkan.

3.6. Penyediaan Benih Sumber

Penyediaan benih sumber dilakukan secara vegetatif dengan cara pemisahan

anakan secara langsung dan cangkokan anakan sejak pertengahan tahun 2006 yaitu sejak

tanaman induk diketahui menghasilkan buah yang memiliki sifat-sifat unggul. Benih dari

perbanyakan vegetatif mempunyai beberapa kelebihan, antara lain hasil buah dan jenis

kelamin mempunyai karakter yang sama seperti induknya, cepat berbuah, dan ukuran bibit

relatif seragam. Sebaliknya kerugiannya adalah cara perbanyakan lebih sulit dibandingkan

dari biji, dan jumlah tunas yang dapat dicangkok terbatas. Perbanyakan benih salak SARI

INTAN tidak dianjurkan dengan menggunakan biji.

Produksi benih penjenis telah dilakukan oleh Dinas Pertanian Kab. Bintan dengan

cara mencangkok anakan dari salak SARI INTAN di bawah bimbingan Balitbu Tropika

dan BPTP Riau serta diawasi oleh BPSB Propinsi Riau.