peradaban kuno eropa
TRANSCRIPT
Peradaban Pulau Kreta
1. Kehidupan Masyarakat dan Kebudayaannya
Kira-kira pada tahun 3000 SM sampai tahun 1500 SM Pulau Kreta
yang terletak di Laut Tengah, telah memiliki kebudayaan yang sangat tinggi.
Di bagian selatan Jazirah Yunani juga terdapat bangsa yang kebudayaannya
tidak kalah dengan kebudayaan di Pulau Kreta, yaitu Mikene. Penduduk Pulau
Kreta berasal dari Asia Kecil, sedangkan orang-orang Mikene berasal dari
Eropa Utara. Kebudayaan Kreta dan Mikene saling mempengaruhi yang
kemudian disebut Kebudayaan Minoa. Minoa berasal dan nama Minos, Raja
Kreta yang berkedudukan di ibukota Cnosus.
Letak Pulau Kreta yang strategis, yakni di tengah-tengah jalur
pelayaran antara Mesir dan Yunani, jnga antara Italia dengan Tunisia
menyebabkan sejak dahulu Pulau Kreta dikenal sebagai pusat perdagangan di
kawasan Laut Tengah. Sesuai dengan keadaan alamnya, masyarakat Pulau
Kreta hidup dari perdagangan dan pelayaran. Dari perdagangan dan pelayaran
itulah Pulau Kreta berkembang sebagai kerajaan maritim yang didukung oleh
armada laut yang kuat.
Daerah-daerah pusat perdagangan di sekitar Laut Tengah bagian timur
termasuk daerah Semenanjung Yunani, menjadi daerah koloni perdagangan
Kerajaan Pulan Kreta. Dua kota yang terkenal yaitu Cnosus dan Phaestus
menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Penduduk Pulau Kreta saat itu
telah mengadakan hubungan perdagangan dengan Mesir, Italia, Inggris, dan
Spanyol. Selain maju dalam perdagangan, masyarakat Pulau Kreta telah
memiliki keahlian dalam mengecor dan menempa besi. Keahlian ini
merupakan suatu potensi kekuatan dari angkatan lautnya, karena semua
peralatan perang seperti pedang, tombak, panah, terbuat dari besi.
2. Hasil-hasil Kebudayaan Pulau Kreta
Sebagai akibat dari majunya perdagangan, Pulau Kreta menjadi sangat
kaya. Oleh karena itu, dibangunlah rumah-rumah dan istana-istana besar. Seni
lukis yang terdapat pada barang-barang pecah belah dan dinding tembok, seni
pahat, dan seni bangunan, sampai kini tetap dikagumi. Di antara peninggalan
kebudayaan Pulau Kreta (Minoa) yang sangat terkenal adalah Istana Raja
Minos di Cnosus. Bangunan istana ini berbentuk rumah siput (Labyrint) yang
terdiri dari 60 kamar. Pada dinding-dinding istana terdapat lukisan gaya
fresco, yaitu lukisan dari cat air pada dinding-dinding yang masih basah.
Salah satu lukisan pada dinding itu adalah lukisan dua ekor Grifin, yaitu
binatang separuh elang dan singa. Istana Raja Minos dibangun dengan gaya
arsitek yang sangat tinggi, serta membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
menyelesaikannya. Selain istana, ada pula kuburan-kuburan berbentuk sarang
lebah yang disebut Thalos.
Kira-kira pada tahun 1500 SM, kebudayaan Pulau Kreta mengalami
kehancuran. Hal ini terjadi karena Pulau Kreta diserbu oleh bangsa Hellena
(Hellas), yaitu suku bangsa pengembara dari Indo-Eropa. Seluruh hasil
peradaban Pulau Kreta dihancurkan. Penduduk Pulau Kreta meninggalkan
daerah kediamannya dan mengembara ke Palestina, yang kemudian dikenal
dengan nama bangsa Pilistin.
Peradaban Yunani Kuno (Athena dan Sparta)
1. Keadaan Alam Negeri Yunani dan Kehidupan Masyarakatnya
Keadaan tanah di Yunani pada umumnya berbukit-bukit, bergunung-
gunung dan tandus, sehingga tidak subur untuk pertanian. Daerah dataran
rendahnya terdapat di dekat laut dan terbentuk dari endapan lumpur sungai.
Faktor alam inilah yang mendorong bangsa Yunani mencari tanah subur
sampai ke Mesir, Palestina, Turki, pantai Italia Selatan, Pulau Sisilia, dan
sebagian menetap di pantai selatan Prancis.
Gambar 1.1 Peta Yunani Kuno
Selain mencari daerah-daerah yang tanahnya subur, bangsa Yunani
juga giat mengadakan perdagangan. Seluruh Laut Tengah diarungi oleh
mereka dengan menggunakan kapal-kapal berukuran kecil. Berbulan-bulan
mereka berada di lautan luas, bahkan seringkali mereka harus menghentikan
pelayarannya karena terhambat oleh cuaca buruk. Itulah sebabnya kemudian
terbentuk daerah-daerah koloni sepanjang pantai Laut Tengah, antara lain
Byzantantium, Smyrna, Neapolis, Syracuse, Milette, dan Marsseilles.
Masyarakat Yunani tetap merasa bersatu walaupun mereka tersebar di daerah-
daerah koloni, terutama bila mereka menghadapi musuh dari luar negeri. Hal
ini dapat dimaklumi karena mereka memiliki asal-usul, kepercayaan, dan
budaya yang sama.
2. Sistem Pemerintahan
Yunani terbagi-bagi atas kesatuan wilayah dan kesatuan politik yang
disebut negara kota atau dikenal pula dengan sebutan polis. Polis-polis itu
wilayahnya meliputi sebuah kota berbenteng sebagai pusat kota dan daerah-
daerah pedesaan sekitarnya. Negara kota atau polis ini menjadi pusat-pusat
perdagangan yang tersebar di daerah-daerah pantai Teluk Yunani. Polis-polis
yang terkenal antara lain:
a. Polis Athena dengan persekutuannya yang disebut Dellas Atica.
b. Polis Sparta dengan persekutuannya disebut Peloponesos.
Kedua persekutuan ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Polis Athena merupakan negara demokrasi. Peletak dasar ajaran demokrasi
yang diterapkan di Athena adalah Solon (600 SM), yang kemudian
dilanjutkan oleh Pericles. Pendidikan di Athena diarahkan untuk menjadikan
manusia yang sehat jàsmani dan rohani, serta kecerdasan otak. Sebaliknya
Polis Sparta merupakan negara Oligarki. Dasar-dasar kemiliteran dan sistem
pemerintahan militeris di Sparta, diletakkan oleh seorang negarawan yang
bernama Lysurgus. Itulah sebabnya pendidikan di Sparta diarahkan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan memiliki kekuatan fisik.
Socrates pernah berkata “Bila Anda ingin menemukan orang kuat, pergilah ke
Sparta, tetapi bila Anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah
ke Athena“.
3. Seni Bangunan
Bangsa Hellena terdiri dari beberapa suku, yaitu Akhea, lonia Doria,
Aeolia, dan lain-lain. Di antara suku itu, Ionia merupakan suku yang paling
maju. Dari nama Ionia inilah muncul nama Yunani. Segi-segi yang paling
menonjol dari bangsa Yunani kuno adalah seni bangunan, seni sastra,
kesenian, dan filsafat. Sebagai bukti kemajuan mereka dalam bidang seni
bangunan adalah adanya sebuah bangunan benteng di atas bukit Acropolis
(Athena). Kompleks benteng ini dihiasi dengan patung-patung dan perunggu,
antara lain patung Dewi Palas Athena yang merupakan lambang dan
mercusuar kota Athena. Di bagian pusat bangunan berdiri dengan megàhnya
Istana Parthenon.
Gambar 1.2 Parthenon
Mereka yang berjasa dalam pembangunan Istana Parthenon dan
patung-patungnya adaiah Iktinus sebagai arsitek dan Phidias sebagai pemahat
patung-patungnya. Pemahat patung lainnya yang juga terkenal adalah Miron.
Hasil karyanya yang terkenal yaitu sebuah patung pelempar cakram yang
menyerupai manusia hidup. Patung itu menggambarkan seorang atlet. Pada
zaman Yunani kuno para pemahat patung berusaha mewujudkan para dewa
dan manusia setengah dewa dalam bentuk manusia hidup yang disebut dengan
istilah Anthropomorhisasi. Hero-hero yang terkenal antara lain Hercules,
Achilles, Odyseus, Heracles, dan Theseus.
Bangunan-bangunan Yunani kuno yang lainnya banyak didirikan di
daerah-daerah koloni. Misalnya, di Italia Selatan didirikan Kuil Heraclaes dan
Kuil Zeus. Di Epesus didirikan Kuil Themis dan di Milate dibangun Kuil
Apolo. Bangunan lain yang juga sangat terkenal adalah Kuil Dewa Zeus di
bukit Olympus. Bangunan ini disebut Altis, tempat pemujaan Dewa Zeus, dan
Dewi Hera yaitu dewa utama bangsa Yunani kuno.
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam bidang ilmu pengetahuan para sarjana Yunani kuno telah
mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat dan berputar pada porosnya. Mereka
dapat menyelami rahasia pembiakan (genetika) secara mendalam, hingga pada
abad 17 orang dapat menemukan mikroskop. Banyak sekali ahli-ahli dalam
berbagai bidang ilmu di zaman Yunani kuno, antara lain Thales sebagai
bapak ilmu alam; Pythagoras (ahli matematika); Democritus (ahli atom);
Hypocrates (bapak kedokteran); Herodotus dan Thucydides (ahii sejarah);
Euclides (ahli ilmu ukur); Archimides (ahli ilmu ukur ruang); dan
Erastophanes (ahli ilmu bumi).
Bangsa Yunani kuno menguasai teknologi yang sangat tinggi. Hal ini
terbukti dari bekas-bekas peninggalan berupa antara lain bangunan-bangunan
kuno, seperti bangunan istana, kuil, arca, dan benteng. Teknik pengecoran
beton, peleburan logam, pembuatan bata, pernbuatan marmer, alat rumah
tangga, senjata, dan sebagainya telah dikuasai oleh bangsa Yunani kuno.
5. Filsafat
Filsafat adalah pengetahuan yang bertujuan mencari kebenaran hakiki
dengan cara merenung dan berpikir. Dalam perkembangannya, filsafat Yunani
kuno menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan yang berkembang di
Eropa dan seluruh dunia. Banyak ahli filsafat yang lahir pada zaman Yunani
kuno. Di antara ahli filsafat Yunani kuno yang terkenal adalah Socrates. Ia
mengajarkan filsafat kebijakan (etika) dengan logika sebagai ilmu untuk
membahasnya. Socrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan apa
yang baik dan apa yang buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil, serta
norma-norma susila lainnya.
Ajarannya ditujukan kepada anak-anak muda yang diajaknya
berdiskusi dan berdebat. Ia juga mengajarkan agar setiap orang wajib menaati
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Gambar 1.3 Patung
dada Socrates
Dikemudian hari, Socrates memberi contoh dalam mentaati undang-
undang saat melakukan pembelaan atas dirinya dihadapan mahkamah
pengadilan. Ia tidak menghindari atau melarikan diri dari ancaman hukuman
mati pada tahun 339 SM, dengan tuduhan bahwa ia telah merombak dasar-
dasar etika kehidupan masyarakat Yunani kuno, serta tidak percaya kepada
dewa-dewa yang disembah oleh masyarakat.
Plato juga merupakan salah satu ahli filsafat yang terkenal. Ia adalah
murid Socrates. Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia mengemukakan
bahwa kenyataan yang sejati bukan yang dapat kita hayati dengan
pancaindera, tetapi hanya terdapat dalam alam idea sebagai suatu pengertian
umum dari suatu benda di alam nyata. Plato juga mengajarkan filsafat tentang
manusia dan alam. Dalam bukunya yang berjudul Republica diuraikan tentang
kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya
dan wanita diangkat derajatnya. Untuk mengembangkan ajaran-ajarannya,
Plato mendirikan pusat pendidikan yang disebut Academus. Dari kata inilah
kemudian timbul kata akademi sebagai lembaga pendidikan tertinggi,
sehingga Plato dikenal sebagai Bapak Academus (akademi).
Ahli filsafat lainnya adalah Aristoteles. Murid dari Plato ini
berpendapat bahwa yang tidak akan mengalami perubahan adalah Tuhan.
Menurutnya manusia mempunyai jiwa yang tidak merupakan benda dan tidak
pula merupakan daya. Ia berpendapat bahwa dalam akhir kehidupan jiwa
manusia akan mengalami kenikmatan. Mengenai sistem pemerintahan,
Aristoteles berpendapat bahwa sistem yang baik adalah yang mengutamakan
kebahagiaan seluruh rakyat. Bentuk pemerintahan yang baik menurutnya
adalah republik. Oleh sebab itu, Aristoteles dikenal sebagai Bapak Republik.
Mengenai pendidikan, ia mengusulkan sebaiknya diutamakan pendidikan
jasmani, budi pekerti, dan filsafat.
6. Sastra
Karya sastra tertua dari zaman Yunani kuno adalah kitab-kitab Illiad
dan Odyssey hasil karya pujangga besar Homerus. Kedua kitab ini berbentuk
cerita epos yang dapat disejajarkan dengan kitab Ramayana dan Mahabarata
dari India. Kitab Illiad mengisahkan perang antara Yunani dan Troya. Sebab-
sebab terjadinya perang adalah permaisuri Menelaus yang bernama Helena
(putri dewa Zeus) diculik oleb Paris putra mahkota Kerajaan Troya. Menelaus
adalah saudara Raja Sparta yang bernama Agamemnon, sedangkan Paris
adalah putra Raja Troya yang bernama Priamos.
Selama perang Yunani-Troya, Athena dan Sparta bersatu menyerang
Troya, walaupun sebelumnya kedua polis itu bermusuhan. Dalam perang ini
tentara Yunani dibawah pimpinan pahlawan Sparta bernama Achilles,
sedangkan tentara Troya dibawah pimpinan pahlawannya yang bernama
Hector. Perang Yunani-Troya berlangsung selama 10 tahun yang
dimenangkan oleh Yunani dengan siasat kuda Troya. Sebelumnya Paris telah
terbunuh, sehingga Helena kawin dengan Deiphobus, salah seorang saudara
Paris. Namun setelah Troya kalah, Helena kembali menjadi istri Menelaus.
Gambar 1.4 Relief penculikan
Putri Helena oleh Pangeran Paris
Menurut ceritanya, pada saat itu atas usul Odyseus, tentara Yunani
membuat kuda Troya dalam ukuran besar dari kayu. Di dalam kuda kayu itu
terdapat sejumlah tentara Yunani. Kuda kayu itu dibawa dan diletakkan di
medan laga oleh tentara lainnya. Setelah mereka meletakkan kuda kayu itu di
medan laga, mereka mengundurkan diri. Tentara Troya yang mengira bahwa
tentara Yunani telah menyerah kalah, segera menaiki kuda kayu itu ke dalam
kota. Pada malam harinya tentara Yunani yang berada di dalam kuda kayu itu
keluar dan membakar kota Troya hingga musnah. Dengan demikian,
berakhirlah perang antara kedua bangsa itu.
Dalam kitab Odysse diceritakan tentang perjalanan pulang tentara
Yunani dan Troya. Perjalanan itu memakan waktu selama 40 hari. Odyseus
menyesali usulnya membuat kuda Troya yang mengakibatkan hancurnya kota
Troya dan musnahnya bangsa itu. Ia semakin menyesal setelah mengetahui
bahwa istrinya yang bernama Penelope, telah menikah dengan pria lain karena
ditinggal terlalu lama. Oleh karena itu, Odyseus kemudian meninggalkan
kampung halamannya yang bernama Itaka dan mengembara.
Dimanakah letak kota Troya itu? Orang yang pertama kali menyebut
letak kota Troya adalah Charles Mac Laren, seorang wartawan dan arkeolog
pada tahun 1822. Ia menyatakan bahwa situs kota Troya terletak di sebelah
barat laut Turki, di sebuah bukit bernama Hissarlik.
Lima puluh tahun setelah pemyataan Mac Laren, datang di tempat itu
seorang jutawan bernama Heinrich Schielmann. Ia mengadakan penggalian
selama 20 tahun bersama istrinya Sophia. Pada tahun ketiga penggaliannya
puing-puing kota Troya ditemukan. Kota itu dikelilingi tembok tebal. Masing-
masing rumah memiliki tempayan besar yang rupanya untuk menyimpan
persediaan bahan makanan dan minuman. Setelah dihancurkan oleh tentara
Yunani sesuai dengan penuturan dalam kitab Illiad, kota itu didiami kembali,
namun tidak bertáhan lama karena rupanya datang lagi penakluk lain. Sebuah
kota baru yaitu Byzantium, rnulai berkembang dan kesanalah sisa-sisa
penduduk kota Troya. Dengan demikian kota Troya yang terkenal itu akhirnya
terbenam dalam debu dan hingga kini hanya sebagai pelengkap dongeng.
7. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Yunani kuno adalah polytheis. Dewa utama yaitu
Dewa Zeus dianggap sebagai bapak segala dewa dan manusia. Permaisurinya
adalah Dewi Hera, yang dianggap sebagai dewi asmara dan cinta. Menurut
anggapan para pemujanya, dewa-dewa itu bertahta di atas Gunung Olympus.
Dewa-dewa lainnya adalah Dewa Apollo (dewa kesenian) yang bertahta di
Bukit Hilicon. Dewi Pallas Athena (dewa ilmu pengetahuan), Aphrodite (dewi
kecantikan), Hermes (dewa perdagangan), Pan (dewa ternak), Demeter (dewa
pertanian), Hades (dewa kematian) yang mendiami neraka dan dijaga oleh
anjing neraka yang disebut Cerberus.
Untuk menghormati para dewa, terutama Dewa Zeus dan Dewi Hera,
setiap empat tahun sekali diadakan pesta olahraga secara besar-besaran di kaki
Gunung Olympus. Pesta ini disebut Olimpiade. Pesta olahraga ini untuk
pertama kalinya diadakan pada tahun 776 SM, yang mempertandingkan lima
cabang olahraga, yaitn Iari, lompat jauh, lempar cakram, lompat galah, dan
gulat. Pemenang dalam pesta olahraga ini memperoleh hadiah lambang
kemenangan berupa bunga Olyp yang dipetik dari puncak Gunung Olympus.
Penyerahan hadiah di lakukan di Prytancian. Pelaksanaan olimpiade sampai
sekarang terus diadakan setiap empat tahun sekali yang diikuti oleh atlet dari
berbagai bangsa di dunia. Sudah tentu makna oiimpiade modern saat ini
berbeda dengan makna olimpiade pada masyarakat Yunani kuno.
Gambar 1.5 Patung dada Zeus,
dewa utama bangsa Yunani
Dalam melakukan pemujaan, dewa-dewa bangsa Yunani kuno
dijelmakan sebagai manusia biasa, tetapi memiliki kelebihan-kelebihan,
seperti lebih kuat, lebih cantik. lebih tampan, lebih pandai, dan sebagainya.
Bentuk kepercayaan yang dianut ini mendorong perkembangan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan bangsa Yunani, khususnya antara lain dalam
bidang seni pahat, seni patung, seni bangunan, dan seni suara.
Selain percaya pada dewa-dewa bangsa Yunani kuno percaya juga
pada ramalan-ramalan. Ada sebuah tempat ramal terkenal di kota Delphi yang
disebut Orakel Delphi. Setiap orang yang ingin mengetahui nasibnya, datang
ke tempat itu. Seorang pendeta perempuan naik ke atas sebuah tumpuan
berkaki tiga yang ditempatkan di atas sebuah lubang yang selamanya berasap.
Asap itu akan mengakibatkan pendeta itu jatuh pingsan. Dalam keadaan
pingsan itu ia memberikan ramalannya.
8. Perang Yunani Melawan Persia
Antara tahun 492-448 SM, Yunani menghadapi lima kali serangan dari
bangsa Persia yang pada saat itu rajanya bernama Darius. Pada masa itu
Darius sedang memperluas daerah kekuasaannya ke Jazirah Anatolia yang
mencakup beberapa polis Yunani. Athena yang solider terhadap polis-polis itu
menyatakan kesediaannya untuk membantu mengusir tentara-tentara Persia.
Tindakan Athena ini menimbulkan dendam bangsa Persia. Darius segera
mempersiapkan tentaranya walaupun pada saat itu ia belum mengetahui letak
Athena. Berangkatlah tentara Persia dengan menyusuri pantai barat Asia Kecil
menuju utara, tetapi tidak berhasil mencapai satu pun daratan karena badai.
Akibat cuaca yang buruk itu, maka selama berbulan-bulan kapal-kapal itu
terombang-ambing dan akhirnya terdampar dekat Pegunungan Athes.
Walaupun demikian, Darius tidak berputus asa. Ia mempersiapkan kembali
armadanya dan kali ini pelayaran dialihkan ke arab barat. Nasib baik bagi
armada Persia mi, karena mereka berhasil mencapai sederetan kepulauan yang
didiami oleh orang-orang Yunani. Banyak orang Yunani itu yang karena
merasa takut segera berlayar ke Yunani. Tanpa disadarinya, mereka telah
menjadi penunjuk jalan bagi armada Persia itu.
Pada tahun 490 SM tentara Persia mendarat di Pantai Marathon.
Pendaratan ini berhasil digagalkan oleh Miltiades yang sudah menunggu
kedatangan mereka. Armada Persia kemudian berlayar menuju Athena.
Miltiades segera mengutus seorang prajuritnya bernama Phidipides ke Athena
untuk memberitahukan hal itu kepada Themistocles, seorang panglima dan
negarawan. Prajurit itu berhasil menyampaikan berita, tetapi kemudian ia
meninggal seketika, setelah tiba kembali di Pantai Marathon. Ia berjasa besar
terhadap polis Athena yang terhindar dari bahaya kehancuran. Sejak itulah
dikenal lari marathon dalam dunia olahraga untuk mengenang jasa-jasanya.
Peperangan terhenti sementara waktu, karena Raja Darius meninggal
dunia (489 SM). Penggantinya yaitu Xerxes berusaha melanjutkan cita-cita
ayahnya. Pada tahun 480 SM ia memimpin armadanya menuju Yunani. Ia
berhasil menyeberangi Selat Helespont dan sasaran penyerangannya adalah
Athena. Setelah mengetahui kedatangan armada Persia, Themistocles sebagai
penglima tentara Athena segera menyusun siasat. Masyarakat Athena
diperintahkan keluar menuju daerah-daerah sekitarnya, antara lain Pulau
Salamis. Sedangkan tentaranya diperintahkan memperkuat pertahanan di teluk
pulau tersebut. Tentara Persia tertipu dan memasuki daerah itu, sehingga
dengan rnudah dapat dihancurkan. Xerxes dan beberapa orang tentaranya
berhasil meloloskan diri dan kembali ke negerinya.
Sejak kemenangan Athena dalam peperangan ini, polis Athena
menjadi pemimpin untuk seluruh wilayah Yunani. Themistocles dianggap
sebagai pahlawan besar oleh rakyat Athena. Namun dipihak lain, kemenangan
Athena mi menimbulkan iri hati bagi Sparta, yang diketahui benar oleh
Themistocles. Oleh karena itu, ia menganjurkan pembangunan benteng
pertahanan yang kokoh mengelilingi kota Athena. Sparta memprotes keras
pembangunan benteng itu, tetapi tidak dihiraukan oleh Athena. Themistocles
bahkan menganjurkan agar Sparta dihancurkan untuk selama-lamanya.
Ternyata anjuran Themistocles itu ditanggapi oleh rakyat Athena dengan
marah, karena dianggap sebagai usaha memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa Yunani. Perintah segera dikeluarkan agar Themistocies ditangkap,
tetapi ia berhasil melarikan diri ke Persia dan bersekutu dengan bekas
musuhnya itu untuk menghancurkan negaranya sendiri. Namun, kemudian ia
menyadari kesalahannya, dan mati bunuh diri.
Setelah Themistocles meninggal, permusnhan antara Yunani dan
Persia tetap berlangsung. Selain itu, di dalam negeri Yunani sendiri, antara
kedua polis, yaitu Athena dan Sparta tetap saling bermusuhan. Akhirnya
untuk mengalahkan Athena, Sparta bersekutu dengan Persia. Kekalahan yang
dialami oleh Athena ini hanya berlangsung sementara karena Athena bangkit
kembali dan menjadi pemimpin bangsa Yunani dari tahun 430-400 SM.
Perebutan kekuasaan antara kedua polis ini berulang kali terjadi. Hal ini tentu
saja melemahkan Yunani secara keseluruhan, sehingga negara-negara lain
menunggu kesempatan untuk menduduki Yunani dikemudian hari. Di antara
bangsa-bangsa yang kemudian berhasil menguasai Yunani adalah Raja Philip
dan Macedonia.
9. Masa Pemerintahan Alexander Agung dan Kejayaan Yunani Kuno
Athena dan Sparta merupakan dua negara kota yang saling
bermusuhan. Perang Yunani dengan Persia mempersatukan dua negara polis
untuk sementara waktn. Akan tetapi, setelah Persia dikalahkan, keduanya
kembali saling berperang yang dikenal dengan nama Perang Peleponessia.
Perang ini berlangsung dari tahun 430-400 SM. Perang itu akhirnya
dimenangkan oleh Sparta. Perang tersebut berakibat melemahkan Yunani
secara keseluruhan.
Di tengah-tengah perpecahan dan kemundurannya pada tahun 338 SM,
Raja Philip dan Macedonia menyerbu dan menguasai seluruh Yunani. Ia
berhasil menghancurkan gabungan tentara Sparta-Athena di Selat Achaeronia.
Setelah seluruh Yunani dikuasai, Philip bermaksud merebut Asia Kecil dan
Persia yang saat itu berada di bawah pemerintahan Raja Darius III. Namun
sebelum niatnya terlaksana, Philip mati terbunuh.
Pengganti Philip adalah putranya yang bernama Alexander Agung
(336 SM). Ia adalah murid dari Aristoteles. Setelah Alexander Agung naik
tahta, ia bermaksud melanjutkan cita-cita ayahnya, yakni menaklukkan Persia.
Penyerangan ke Persia dilancarkan pada tahun 334 SM melalui Selat
Helespont. Kedatangan tentara Yunani-Macedonia disambut oleh tentara
Persia di seberang Sungai (Iranicus yang bermuara di Helespont. Peperangan
meletus, tentara Persia dengan mudah dipukul mundur oleh tentara Yunani-
Macedonia.
Gambar 1.6 Lukisan Perang Tentara Yunani Macedonia Melawan
Tentara Persia
Pada tahun 333 SM Darius III mengerahkan seluruh tentaranya untuk
menghadapi tentara Yunani-Macedonia di Issus. Namun, sebelum
pertempuran terjadi Darius melarikan diri, sedangkan keluarganya berhasil
ditawan. Untuk sementara waktu Alexander Agung membiarkan Darius dan
tentaranya yang melarikan diri. Ia bermaksud menaklukkan lebih dahulu
pantai Laut Tengah dan kota Tyrus menjadi sasaran utama. Bangsa Phunisia
memberikan perlawanan hebat, namun setelah tujuh bulan bangsa itu akhimya
menyerah. Penyerbuan dilanjutkan ke Mesir yang ternyata tidak sedikitpun
mengadakan perlawanan, karena saat itu mereka ingin membebaskan diri dari
penguasa bangsa Persia. Di daerah ini Alexander Agung mendirikan sebuah
kota yang sampai saat ini bernama Iskandariyah atau Alexandriah.
Pada tahun 332 SM Alexander Agung kembali mengerahkan
tentaranya untuk mengejar tentara Persia yang masih setia kepada Raja Darius
III. Mereka dihancurkan di Arbela dan Raja Darius terbunuh oleh seorang
ksatrianya yang bernama Bessus.
Setelah peperangan di Arbela gerak tentara Yunani Macedonia
dilanjutkan ke Babylonia.
Bangsa Babylonia pun tidak memberikan perlawanan. Sesudah kota
Babylon diduduki, kota-kota dagang seperti Susa dan Persepolis mendapat
gilirannya. Tidak terhingga banyaknya harta kekayaan yang jatuh ke tangan
tentara Yunani-Macedonia. Walaupun demikian, Alexander Agung belum
merasa puas. Ia menginginkan seluruh daerah bekas jajahan Kerajaan Persia
takluk di bawab kekuasaannya. Setelah operasi-operasinya di daerah
pegunungan Persia berakhir, ia meneruskan serangannya ke India (327 SM).
Gambar 1.7 Peta wilayah kekuasaan Alexander Agung
Perjalanan ke India merupakan perjalanan yang sangat sulit. Di India
tentaranya harus berhadapan dengan tentara Kerajaan Magadha yang saat itu
juga terkenal. Tentara Yunani-Macedonia menuntut pulang walaupun semula
Alexander berkeras untuk melanjutkan peperangan dan penaklukkan. Namun,
akhirnya ia mengalah juga. Dengan menelusuri Lembah Sungai Indus ke
selatan, Alexander Agung dan tentaranya kembali ke Babylonia. Setelah tiba
di Babylon, ia menderita sakit dan meninggal dunia dalam usia 33 tahun pada
tahun 323 SM.
10. Berakhirnya Kejayaan Zaman Yunani Kuno
Alexander Agung meninggal tanpa meninggalkan seorang anak pun.
Kerajaan besar yang dirintisnya mulai terpecah-belah dan terdiri dari tiga
bagian, yaitu Yunani-Macedonia, Syria, dan Mesir. Negara-negara itu disebut
negeri-negeri diadachos (pengganti). Masing-masing negeri itu diperintah
oleh bekas perwira tinggi di zarnan Alexander Agung.
Diadachos Yunani-Macedonia sering diliputi peperangan. Hal ini
terjadi karena Yunani masih merasa dijajah oleh Macedonia sehingga ingin
membebaskan diri. Peperangan yang sering terjadi melemahkan kedua negara.
Kondisi seperti itu dimanfaatkan oleh Roinawi yang akhirnya dapat
menduduki Yunani pada tahun 148 SM.
Diadachos Syria daerahnya meliputi Mesopotamia dan Bactria.
Ibukotanya adalah Antiochia, terletak di tepi Sungai Orantes. Raja pertamanya
adalah Seleucos Nicotar dari keluarga Seleuci. Syria mengalami kemunduran
karena beberapa daerah kekuasaannya terus mengadakan pemberontakan
untuk memisahkan diri. Di antaranya adalah Perganum di Asia Barat, India
Barat sekitar sungai Indus dan Bactnia.
Diadachos Mesir diperintah oleh seorang bangsawan dan mantan
penglima asal Yunani yang bernama Ptolomeus. Berbeda dengan cita-cita
Alexander Agung untuk mempersatukan Barat dan Timur, Ptolomeus lebih
mengutamakan kepentingan bangsa Yunani dan Macedonia, sedangkan orang-
orang Mesir diperlakukan sebagai bangsa jajahan yang dianggap rendah dan
hina.
11. Peradaban Helenisme
Alexander Agung tidak hanya bércita-cita mempersatukan Yunani-
Macedonia dan Persia, tetapi juga berhasil melebur kebudayaan dari dua
bangsa yang berbeda (Barat dan Timur) menjadi suatu budaya bentuk baru
yang kemudian disebut Kebudayaan Helenisme. Cara-cara yang ditempuh
untuk mewujudkan cita-citanya, antara lain menganjurkan perkawinan
campuran antara anggota-anggota tentaranya yang berasal dan Yunani-
Macedonia dengan wanita-wanita Persia, Mesir, dan lain-lain. Mereka
diharuskan pula mengikuti adat istiadat negeri-negeri taklukannya. Ia sendiri
memberikan contoh dengan mengawini putri Darius III yang bernama Roxana
dan lebih suka memakai pakaian kebesaran raja Persia. Ia juga mengadakan
perpindahan orang-orang Yunani ke Persia dan Mesir. Sebaliknya, wanita-
wanita yang telah dinikahi tentaranya, dianjurkan kembali ke Yunani. Dengan
sendirinya peradaban Asia diperkenalkan di Eropa (Yunani).
Alexander Agung juga mendirikan sejumlah kota di Asia yang didiami
oleh orang-orang Yunani-Macedonia. Kepada mereka diwajibkan
menggunakan adat istiadat Asia. Perdagangan di masa Alexander Agung
mengalami kemajuan pesat. Hubungan perdagangan antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain mampu memperlancar pembauran kebudayaan.
Bidang seni dan ilmu pengetahuan pada masa Alexander Agung juga
mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu pusat seni dan ilmu
pengetahuan adalah kota Alexandriah di Mesir. Di kota ini didirikan sebuah
universitas yang disebut Mouseion. Universitas mi dilengkapi dengan
perpustakaan yang dapat menampung kurang lebih 40.000 buku.
Peradaban Romawi Kuno
1. Keadaan Alam Negeri Italia
Roma merupakan salah satu pusat kebudayaan dunia yang terletak di
Italia. Negeri Italia yang menjulur ke Laut Tengah merupakan suatu jazirah
yang disebut Jazirah Apenina. Bila diatnati, Jazirah Apenina itu seperti sebuah
kaki yang sedang menendang bola dan bolanya adalah Pulau Sisilia. Sebelah
utara negeri Italia dibatasi oleh Pegunungan Alpen yang sangat terkenal
karena sepanjang tahun ditutupi oleh salju. Meskipun demikian, pegunungan
itu tidak menutup hubungan Italia dengan daerah-daerah yang berada di
sebelali utaranya. Di bagian barat daya terdapat lembah yang menghubungkan
Sungai Po. Sungai Po mi menghubungkan Italia dengan Eropa Tengah dan
daerah Balkan.
Gambar 1.1 Peta Romawi kuno
Tanah di Italia lebih subur daripada Yunani. Pegunungan Apenina
yang memanjang dan utara ke selatan merupakan rangkaian gunung berapi
yang membuat tanah dan lembah :nn lembahnya sangat subur. Daerah tepian
Jazirah Apenina berhutan Jebat, juga terdapat padangzear padang rumput
yang hijau. Oleh karena itu, daerah mi merupakan pusat peternakan. Di bagian
tengah mengalir Sungai Tiber dengan lembahnya yang dikenal dengan
sebutan Lembah Latium. Di daerah inilah berkembang kebudayaan Romawi
kuno yang juga merupakan pusat pemerintahan. Oleh karena itu, kebudayaan
Romawi kuno disebut juga kebudayaan Latium atau Latin. Daerah mi dan
sekitarnya banyak dihuni oleh bangsa Yunani. Kebudayaan Yunani kemudian
berkembang di daerah tersebut yang akhirnya menjadi inti
dan kebudayaan Romawi.
2. Romawi Kuno dan Sistem Penierintahannya
a. Berdirinya kota Roma
Sejarah Romawi kuno bersumber dan legenda yang dikisahkan
dalam sebuah kitab bentuk syair hasil karya Virgilius benjudul Aeneid.
Kitab itu mengisahkan hahwa pada saat Troya diserbu dan dimusnalikan
oleh tentara Yunani, Aeneas berhasil meloloskan din beserta ayahnya
Ankhises dan putranya yang masth kecil, sedangkan istrinya yang
bernama Kresa mati terbunuh.
Aeneas adalah seorang pahiawan Kerajaan Troya juga putra
mahkota. Selama mengembara dan menetap untuk sernentara waktu di
beberapa daerah. Aeneas dan rombongan tiba di negeri yang bemama
Latium, yang rajanya saat itu bernama Latinus.
Latinus menerima kedatangan Aeneas dengan gembira. Ta
kemudian mengawinkan putrinya yang sangat cantik bernama Lavinia
dengan Aeneas. Sebelumnya Aeneas ditugaskan untuk berperang melawan
Turnus, seorang raja tetangga musuh Latinus.
Setelah Raja Latinus meninggal, Aeneas menjadi raja. Sebagai
tanda cintanya kepada Lavinia, Aeneas membangun sebuah kota yang
diberi nama Lavinia, sesuai nama permaisurinya itu. Untuk jangka waktu
yang cukup lama, Aeneas berkuasa sebagai raja yang arif bijaksana.
Akhirnya Aeneas pun meninggal. Ta digantikan oleh putra ttmggalnya
dengan Kresa yang bernama Ascanius. Lavinia karena merasa takut akan
dipenlakukan kejam oleh anak tirinya itu, secara diam-diam ia
meninggalkan istana dan bersembunyi di hutan. Dalam persembunyiannya
itulah ia melahirkan seorang putra yang diberi nama Silvius. Ascanius
yang merasa kehilangan ibu tirinya itu, kemudian mencari dan diajaknya
pulang. Kota Lavinia kemudian dipersembahkan sebagai tempat tinggal
ibu tininya, sedangkan Ascanius membangun sebuah kota baru bemama
Alba Longa, sebagai ibu kota kerajaan. Setelah Ascanius meffinggal ia
diganti oleh adik tininya yaitu Silvius.
Hampir tiga abad Iamanya Kerajaan Latium berada di bawah
pemenintahan raja-raja keturunan Aeneas. Pada masa pemerintahan raja
kedua belas yaitu Silvius Procas, terjadi perang saudara. Perang itu
berlangsung antara dua orang putranya yang masing-masing bemama
Numitor dan Amulius. Sebelum Raja Silvius meninggal, ia membagi
warisannya kepada kedua putranya itu, berdasarkan pilihan mereka
masing-masing. Numitor (putra sulung) memllih untuk menjadi raja,
sedangkan adiknya Amulius memilih warisan berupa harta kekayaan.
Tidak larna setelah ayahnya meninggal, Amulius dengan kekayaannya
berhasil mendesak Numitor turun tahta. Untuk menjamin kelestarian tahta
bagi keturunannya, Amilius tidak segan-segan membunuh Lausius putra
sulung Numitor, sedangkan anak perempuan Numitor yang bernama Rhea
Silva yang juga disebut Illia dipaksa menjadi perawan Vesta, yalcni
menjadi pendeta wanita yang khusus melayani dewa Vesta di kuil. Selarna
menjadi pelayan vesta, Rhae Silva tidak diperkenankan menikah. Dengan
demikian, Amulius berharap tidak akan ada lagi keturunan Numitor yang
dapat rnengganggu ketentraman keluarganya dikemudian han.
Walaupun Amulius berencana, tapi dewa pula yang menentukan.
Pada suatu han tersiar berita bahwa sang perawan Rhae Silva telah
melahirkan dua orang anak kembar, hasil huhungannya dengan dewa
perang Mars. Atas perintah Amulius, Rhae Silva dibuang ke Sungai Tiber.
Begitu pula kedua pntranya dimasukkan ke dalaxn keranjang dan dibuang
juga ke Sungai Tibet yang sedang banjir. Atas pertolongan para dewa
keranjang yang berisi kedua bayl itu terdampar di dekat kaki Gunung
Palatine. Ketika kedua bayi itu sedang menangis, seekor serigala keluar
dan hutan dan menyusui mereka. Tidak berselang lama seorang peternak
di daerah itu bernama Faustulus menemukan mereka dan membawanya
pulang ke rumahnya. Ta bèrsama istrinya yang bernama Acca Larentia
memberi nama Romulus dan Remus untuk kedua anak itu.
Setelah inereka dewasa Faustulus menceritakan asal-usul mereka.
Sebagai cucu dan Niunitor mereka berhak atas tahta Kerajaan Latium.
Romulus dan Remus kemudian memutuskan untuk berangkat ke Alba
Longa. Mereka berhasil membunuh Amulius dan menetapkan kembali
Numitor ke atas tahta. Setelah itu Romulus dan Remus membangun
sebuah kota barn di tempat mereka terdampar sewaktu masih bayi dahulu.
Kota itu kemudian diberi nama Roma. Pada suatu ketika Romulus
membunuh Remus, karena Remus mengejek saudaranya itu. Dengan
demikian Romulus menjadi penguasa tunggal atas kota yang barn
dibangunnya itu. Dalam waktu singka Roma berkembang dengan
pesatnya, sedangkan Alba Longa semakin mundur dan akhirnya runtuh.
b. Sistem Pemerintahan Romawi Kuno
1) Kerajaan (Monarkhi)
Dan catatan para arkeolog dapat diketahui bahwa kota Roma
mulai terbentuk antara tahim 600-575 SM. Pada mulanya Romawi
berbentuk kerajaan (monarchi) dengan rajanya yang pertama adalab
Romulus. Setelah Romulus meninggal, ia digantikan oleh Numa
Pompilius. Raja berikutnya adalah Tullus flostilius. Pada masa
pemerintahannya Ia menyuruh rnemusnahkan kota Alba Longa.
Pengganti Tuflus Hostilius adalah Ansus Marcius. Sesudah itu ada tiga
orang raja yang memerintah secara berturut-turut, yaitu Tarquinius
Priscus, Servius Tullius, dan Tarquinius Superbus yang merupakan
raja terakhir Kerajaan Romawi. Ta dipaksa turun dan tahtanya oleh
rakyat di bawah pimpinan Lucius Junius Brutus.
2) Republik Romawi
Bentuk negara kerajaan atau monarchi Romawi kuno berubah
menjadi republik setelah Tarquimus Superbus turun tahta.
Terbentuknya Republik Romawi berlangsung pada tahun 509-3 1 SM.
Pemerintahan dipegang oleh dua orang Konsul. Mereka dipilih oleh
rakyat dengan masa jabatan dua tahun. Selain dan itu dibçntuk pula
sebuah badan yang disebut Senat. Anggota-anggota senat berasal dan
golongan Patnicius (bangsawan) dan golongan Plebeius atau Plebeya
(rakyat jelata). Dan golongan Plebeius dipilih seorang tribun yang
memiliki hak veto untuk melindungi segala kepentingan golongannya.
Ketika Romawi mulai merasa maju dan kuat, disusunlah suatu
rencanã besar untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penguasa
tunggal di kawasan Laut Tengah. Untuk mewujudkan cita-citanya itu,
satu persatu dan musuh-musuhnya harus ditaklukkan. Secara
berturut1urut bangsa-bangsa yang ditaklukkan adalah bangsa Latin,
Sabin, Samnit, Umbnia, dan Etruska. Selanjutnya Romawi segera
mengadakan ekapansi untuk menguasai seluruh kawasan Italia.
Ekspansi ke arab timur Romawi menaklukkan Yunani dan Asia
Kecil, sedangkan ke utara berhasil menaklukkan dan menguasai
daerah Prancis (Galia). Namun, Romawi belum juga puas dengan hasil
yang dipenolehnya, karena jalur pelayaran dan perdagangan masih
dikuasai oleh bangsa Phunisia yang benibukota Karthago. Republik
Phunisia tenletak di pantai utara Benua Afrika. Masyarakatnya dikenal
sebagai bangsa pelaut. Keturunan dan bangsa Phunisia kini mendiami
daerah Libanon. Sudah sejak lama penganth bangsa Phunisia sangat
besar di Laut Tengah bagian selatan. Berdininya Republik Roma
dianggap oleh Karthago sebagai ancaman terhadap peniduduknya di
Laut Tengah. Ancaman itn semakin terasa setelali diketahui bahwa
Romawi mulai membangun armada perangnya secara besarbesaran.
Baik Karthago maupun Romawi sama-sama merasa
berkepentingan atas Pulau Sisilia yang dikenal sebagai gudang
gandum di Laut Tengah. Persaingan benlarut-larut dan akhirnya
terjadilah perang yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Perang
Phunisia. Perang pertama benlangsung pada tahun 264- 241 SM.
Romawi berhasil menangkis serangan-serangan Karthago yang gencar
dan arah laut.
Gambar 1.2 Patung dada Hanibal,
panglima besar Karthago
Perang kedua terjadi antara tahun 218-201 SM. Armada
perang Karthago pada saat itu berada dibawah pimpinan Panglima
Hanibal. Ta berhasil memimpin tentaranya menduduki Spanyol. Dan
S.panyol, Hanibal bermaksud melintasi Pegunungan Pirenia dan
Pegunungan Alpina atau Alpene untuk menusuk langsung jantung kota
Roma. Hal itu dianggap sangat membahayakan Republik Roma.
Setelah terlibat pertempuran sengit dalam beberapa tahun, tentara
Karthago yang berada di Italia bagian selatan akhirnya dapat
ditaklukkan. Kekalahan tentara Karthago di Italia Selatan
menyebahkan pemerintali pusat Karthago menghentikan bantuan
kepada pasukan Hanibal. Ia dipaksa menarik pasukannya dan medan
pertempuran. Senientara itu Republik Rorna telah berhasil memperluas
daerah kekuasaannya dengan menduduki Spanyol, Prancis Selatan,
Pulau Sardinia, dan Pulau Corsica.
Pada tahun 146 SM perang ketiga meletus. Tentara Romawi
dikerahkan untuk menggempur ibukota Karthago. Bangsa Phunisia
terpaksa menyerah. Namun, tentara Romawi dengan bengisnya
menghancurkan kota dagang yang terkenal itu sampai rata dengan
tanah. Kemenangan atas Phunisia mendorong bangsa Romawi
memperluas daerah kekuasaannya ke daerah sekitar Laut Tengah
bagian timur. Sasarannya adalah Yunani dan Macedonia yang semasa
perang Phunia secara diam-diam membantu Phunisia.
Negeri-negeri takiukan bangsa Romawi dijadikan propinsi-
propinsi Republik Roma. Pahiawan-palilawan Romawi yang terkenal
dalam usalia penakiukan bangsa Phunisia adalah Panglima Scipio
Africanus dan Cornelius Scipio Asiaticus. Peperangan yang
berlangsung lama temyata tidak sia-sia. Republik Roma akhirnya
berhasil menduduki seluruh wilayah perairan Laut Tengab dan Eropa
Selatan. Sejak itu bangsa Romawi menyebut Laut Tengab dengan
sebutan Mare Nestrum, artinya laut bangsa Romawi. Peperangan yang
berlangsung lama temyata membawa perubahan-perubahan besar
dalam masyarakat Romawi. Perubahanperubahan itu antara lain
timbulnya dua golongan baru dalam masyarakat, yaitu proletar dan
optimat (golongan kaya barn).
Untuk memperbaiki nasib kaum Proletar yang umumnya
berasal dan desa-desa, muncul dna orang bersaudara yaitu Tiberius
dan Gayus. Mereka bermaksud mengeinbalikan kauni proletar ke
daerah-daerah asalnya dan berjanji akan membagi-bagikan tanah
kepada mereka. Tetapi cita-cita dua bersaudara itu ditentang oleh
kaum optimat karena tanah-tanah pertanian pada umumnya telali
menjadi hak milik mere4. Selain dan pihak optiniat, kedua bersaudara
itu pun ditentang pula oleh golongan proletar karena mereka Iebih
suka bermalas-malasan di kota daripada bekerja di ladang. Pada tahun
133 SM Tiberius mati terbunuh, kemudian disusul oleh Gayus pada
tahun 121 SM. Setelah terbunulmya kedua bersaudara itu
pemberontakan-pemberontakan makin meningkat dan menjurus pada
terjadinya peang saudara.
Pada tahun 88 SM pecahlah perang saudara di Roma. Perang
saudara yang pertam? kali terjadi adalah antara Marius dan Sulla.
Marius adalah seorang penglima yang dipujapuja oleh golongan
proletar, sedangkan Sulla adalah seorang terkemuka dan golongan
optimat yang ingin berkuasa di Roma. Pada awalnya Marius
memperoleh kemenangan. Sulla dan sebagian tentaranya melanikan
din ke Afrika Utara. Setelah menyusun tentaranya, Sulla mengadakan
penyerangan ke Roma dan berhasil. Tentara Marius dihancurkan dan
ia sendiri terbunuh. Sulla meninggal path tahun 79 SM.
Sesudah Sulla meninggal, seorang jenderal yang bernama
Pompeyus mendapat simpati rakyat dan terpilih menjadi konsul. Ia
kemudian bersekutu dengan Julius Caesar dan Crassus untuk bersama-
sama menghancurkan senat. Julius Caesar (masih anggota keluarga
Marius) adalah seorang anggota dewan rakyat. Sedangkan Crassus
adalah seorang hartawan kota Roma yang bersedia membantu
keuangan pasukan Pompeyus. Kerja sama antara ketiga orang mi
dalam sejarah Roma-disebut l7ga Serangkai I (Triumvirat I) kurang
lebih pada tahun 60 SM.
Gambar 1.3 Patung dada Julius Caesar
Di antara ketiga orang dalam Tiga Serangkai I yang paling
banyak mendapat simpati rakyat Roma adalah Julius Caesar. Mula-
mula ia terpilih menjadi konsul, kemudian terpilih lagi menjadi wali
negara di Italia Utara. Dan sana ia berhasil menduduki Galia dan
Inggris. Keberhasilan Julius Caesar mi menimbulkan in hati bagi
Pompeyus. Pompeyus herusaha dengan berbagai cara untuk
menghancurkan Julius Caesar. Cara terakhir gang ditempuhnya adalah
bersekutu dengan senat. Kemudian senat mengeluarkan penintah agar
Julius Caesar membubarkan tentaranya. Tetapi perintah senat itu
dijawabnya dengan mengatakan bahwa ia hanya bersedia
membubarkan pasukannya apabila Pompeyus lebih dahulu melakukan
hal yang sama.
Dengan adanya penolakan Julius Caesar terhadap pembubaran
tentaranya, Pompeyus segera menyusun kekuatan dengan maksud
menyerang Julius Caesar. Tetapi Julius Caesar yang telah mengetahui
rencana Pompeyus, langsung mengirirn pasukannya ke kota Roma dan
berhasil menduduki kota. Pompeyusdan senat melarikan din ke
Yunani. Pengejaran terhadap Pompeyus dan senat segera dilakukan.
Di Thessalia tentara Pompeyus dan senat dapat dihancurkan.
Pompeyus sendiri melarikan din ke Mesir untuk meminta
perlindungan dan Raja Mesir. Namun, karena Raja Mesir bermaksud
nienyenangkan hati Julius Caesar, Pompeyus dibunuhnya. Kepala
Pompeyus dipersembahkan kepada Julius Caesar ketika ia tiba di
Mesir. Tetapi Julius Caesar memalingkan mukanya. Pompeyus tetap
dihormatinya sebagai seorang sahabat dan jenderal.
Masa pemerintahan Julius Caesar berlangsung dan tahun 46
SM sampai 44 SM. Ia dibunuh oleh orang-orang yang tidak
menghendaki cara pemerintahan Julius Caesar. Pembunuhan terjadi
pada tanggal 15 Maret 44 SM di dalam gedung senat, pada saat ia akan
memimpin sidang senat. Pembunuhnya adalah dua orang anak
angkatnya sendiri, yaitu Brutus dan Casius.
Setelah Julius Caesar mati terbunuh, salah seorang sahabatnya
yang bernama Autonius ingin membalas dendam. Untuk mencapai
maksudnya, ia bersekutu dengan seorangjenderal yang bernama
Lepidus dan Octavianus, seorang anak angkat Julius Caesar. Dalam
sejarah Romawi, kerja sama antara ketiga orang mi disebut Tiga
Serangkai II (Triumvirat II). Mereka berhasil mengejar dan
menghancurkan anggota-anggota senat di Yunani, sedangkan Brutus
dan Casius bunuh din di Macedonia karena tidak bersedia ditawan.
Pembagian kekuasaan segera diadakan. Lepidus dikirim ke
Afrika Utara, bagian harat dikuasai oleh Octavianus yang
berkedudukan di Roma, sedangkan Antonius menguasai bagian
timumya dan berkedudukan di Mesir yang saat itu diperintah oleh
Ratu Cleopatra.
Antonius akhimya terpikat oleh Ratu Cleopatra. Cleopatra
memiliki sifat dan penampilan yang mampu memukau siapa saja
walaupun ia tidak cantik. Nada suaranya melodiuss dan sangat
berwibawa. Sebelum berhubungan dengan Antonius, Cleopatra
berhubungan intim dengan Julius Caesar pada saat Julius Caesar
datang ke Alexandriah (saat pengejaran Pompeyus). Akibat dan
hubungan gelap mi, lahirlah seorang putra yang bernama Caessarion
(putra Caesar). Pada waktu berlangsungnya hubungan gelap Cleopatra
adalab permaisuri dan Raja Ptolomeus, adik kandungnya sendiri. Ta
pemah pula menjadi istri dan ayah kandungnya. Kebiasaan ml dikenal
dengan istilah incest (perkawinan antaranggota keluarga). Tujuannya
untuk menjaga kelestarian tahta. Didukung oleh Julius Caesar,
Cleopatra yang berambisi untuk berkuasa menangkap dan
memasukkan Ptolomeus dalam penjara.
Hubungan Antonius dan Cleopatra melahirkan tiga orang anak,
masing-masin bemama Alexander, Cleopatra Selena, dan Ptolomeus.
Jalinan kisah Cinta asmara antaraAntonius dan Cleopatra didorong
oleh suatu tujuan besar. Keduanya terlibat dalam kisah cinta asmara
yang menarik antara ambisi dan kepentingan politik. Mereka berdua
bersepakat untuk membebaskan Mesir dan kekuasaan Republik
Romawi. Mendengar hal itu Octavianus sangat marah. Ta memanggil
Antonius agar segera kembali ke Roma. tetapi ditolaknya. Dengan
angkatan laut yang dipimpinnya sendiri, Antonius bersama Cleopatra
dan pasukan Mesir berangkat menuju Roma. Octavianus pun tidak
kalah gesitnya. Pasukan Antonius disongsongnya. Kedua armada itu
bertemu di Teluk Actium (Italia Selatan). Pertempuran hebat pun
berlangsung yang diakhiri dengan kemenangan Octavianus. Antonius
dan Cleopatra kembali ke Mesir dan bunuh din dengan minum racun.
3) Kekaisaran Romawi (30 SM)
Dengan kemenangannya itu, Republik Romawi berakhir dan
terbentuklah kekaisaran Romawi pada tahun 30 SM. Gaius Julius
Caesar Octavianus (Octavianus Augustus) sebagai kaisar pertama
kekaisaran Romawi. Ta dilahirkan pada tanggal 23 September 63 SM
dan meninggal pada tanggal 19 Agustus 14 M. Sebagai kaisar,
Octavianus memperoleh beberapa gelar antara lain :
a) Augustus artinya yang mulia,
b) Imperator artinya yang menguasai imperium,
c) Pninceps artinya warga negara utama,
d) Pontifex Maximus artinya pemimpin agama.
Gambar 1.4 Patung Kaisar Octavianus Augustus
Untuk kepentingan rakyatnya, ia memenintah sebagai diktator.
Ttulah sebabnya pertentangan-pertentangan pun berakhir. Perniagaan
dan pelayaran mengalami kemajuan pesat. Bidang seth, sastra, dan
ilmu pengetahuan Romawi mengalami masa keemasan.
Salah saw penistiwa penting yang terjadi pada masa
pemerintahan Octavianus adalah lahirnya Yesus Kristus di Betlehem.
Daerah kekuasaan Romawi pada saat itu sangat luas. Bagian banat
yang sampai di Scotlandia dibatasi oleh Sungai Rhein dan Sungai
Donau, bagian selatan dibatasi oleh Gurun Sahara, sebelah barat
dibatasi oleh Lautan Athn1ik, dan bagian timur dibatasi oleli Sungai
Eufrat dan Tigris. Bila ditinjau dan segi kebudayaan dan bahasa,
daerah yang luas itu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
timur berkebudayaan dan berbahasa Yunani, sedangkan bagian barat
berkebudayaan Romawi dan berbahasa Latin. –
Masa pemerintahan Octavianus berkhir pada tahun 14 M.
Beberapa Kaisar Romawi setelah Actavianus adalali sebagai berikut.
1) Kajsar Nero Claudius Caesar Drusus Germanicus (54—68)
Nero adalah Kaisar Romawi yang sangat kejam. Banyak di
antara umat Kristen yang
dijatuhi hukuman mati. Bahkan anggota keluarganya sendiri
tidak luput dan kekejamannya. Nero adalah anak tin dan Claudius,
sedangkan ibunya bemama Agripina Muda. Untuk menjadi kaisar,
Nero lebih dahulu membunuh Britanicus, putra Claudius. Setelah itu
berturut-turut ia membunuh ibunya, gurunya yang bernama Seneca
dan istrinya yang hennama Octavia. Sebagai pengganti istrinya ja
merebut istri Senator Qtho yang bernama Popea Sabina.
Gambar 1.5 Patung dada Kaisar Nero
Untuk memenuhi hasratnya menghancnrkan umat Kristen,
pada tahun 64 M ia memenintahkan untuk membakar kota Roma yang
kemudian dituduhkan kepada umat Kristen. Hal mi membuat beribu-
ribu umat Kristen dimusnahkan. Setelab diketahui bahwa pembakaran
itu hanya merupakan siasat Nero, lalu rakyat menyerbu istananya.
Pada pun yang memihaknya, ia menyuruh bernama Acta, untuk
rnembunuhnya (68).
2) Kaisar Titus Flavius Vespasianus (69-79)
Vespasianus dikenal sebagai salah seorang kaisar yang memaj-
ukan Romawit Para ahli sejarah mengatakan bahwa puncak kejayaan
Romawi berlangsung dan tahun 69- 180 M. Path masa
pemerintahannya ia berhasil menertibkan administrasi pemerintahan
negara dan menyusun program pembangunan negara. Salab satu bukti
keberhasilanhya yang hingga sekarang masih ada yakni Colloseum
yang sangat terkenal itu. Dua tahun sebelum ia naik tahta bangsa
Yahudi mengadakan pemberontakan. Oleh karena itu, Vespasianus
mengutus putranya yang juga bernama Titus untuk memadamkan
pemberontakan itu. Pada tahun 70 M, Titus berhasil memadamkan
pemberontakan. Sejak itu banyak bangsa Yahudi yang terpaksa
meninggalkan tanah aimya dan menetap di berbagai negara Eropa dan
Amerika.
3) Kaisar Titus Flavius Sabanius Vespasianus (79-81)
Masa pemenintahannya ditandai dengan meletusnya Gunung
Vesivius. Lahar letusan gunung itu menutup dua kota, yaitu kota
Pompeyi dan Herculanum. Ketika kedua kota itu digali kembali,
ternyata sebagian besar masih utuh, sehingga menjadi peninggalan
yang sangat penting untuk mempelajari guna mengungkapkan
berbagai ha yang berhubungan dengan sejarah dan kebudayaan
Romawi kuno.
4) Kaisar Titus Flavius Domitianus (81—96)
Kaisar mi dikenal sebagai kaisar yang sangat autokratik. Ia
bempayameningkatkan kehidupan moral bangsanya dengan
mengekang korupsi, membasmi prostitusi, dan membangun banyak
kuil untuk para dewa. Pada masa pemerintahannya terjadi
penganiayaan terhadap kaum Kristen di seluruh daerah kekuasaan
Romawi. Domitianus bahkan menuntut rakyatnya menyembah dirinya
sebagai Tuhan (dominus et deus).
5) Kaisar Publius Aelius Hardianus (117—138)
Pemerintahannya diawali dengan cara-cara yang tidak terpuji.
Banyak pihak yang dicurigai akan menghalanginya dibasmi dengan
kejam. Walaupun demikian ia seorang kaisar Romawi yang cerdas. Ia
memperbaiki administrasi pegawai pemerintahan. Ia menetapkan
bahwa setiap calon pegawai negeri hams melalui seleksi. Penetapan mi
menjadi dasar penyusunan dan penetapan pegawai untuk seluruh
daratan Eropa di kemudian han. Di masa pemerintahannya ia
menyuruh membangun sebuah tembok besar yang membatasi Britania
(Inggris) dengan Scotlandia. Tembok besar itu dikenal dengan nama
Limes Hardianus.
Gambar 1.6 Limes Hardianus
Satu peristiwa penting yang juga perlu dicatat adalah
pembangunan kuil Dewa Yupiter di atas puing-puing Bait Allah Israel
di Yerusalem atas perintah Hardianus. Peristiwa mi mengakibatkan
bangsa Yahudi mengadakan pemberbntakan besar di bawah pimpinan
Bar Kokhba. Namun, pemberontakan liEd berhasil ditumpas dengan
kejam oleb tentara Romawi. Akibatnya semakin banyak bangsa
Yahudi yang keluar dan tanah airnya.
6) Kaisar Marcus Aurelius (145-180)
Marcus Aerelius adalah kaisar Roma terakhir yang naik takhta
ketika kekaisaran Romawi sedang berada di puncak kejayaahnya.
Tidak ada keistimewaan pada masa pemerintahannya. Namun, ia
terkenal karena selain sifat dan karakternya yang terpuji, ia seorang
ahli sastra dan penganut filsafat Stoa.
Setelah masa pemerintahannya, kekaisaran Romawi memasuki
masa suram yang berlangsung hingga tahun 284. Berbagai krisis
politik terjadi yang mengakibatkan terancanmya keutuhan persatuan
dan kesatuan kekaisaran Romawi. Agama Kristen yang tadinya
dilarang perkembangannya dan para penganutnya ditindas dengan
kejam, mulai tersebar luas sejak tahun 180. Penyebaran agama Kristen
yang begitu cepat saat itu, merupakan suatu persoalan politik yang
rumit. Oleh karena itu, perintah untuk membunuh dan membantai
umat Kristen kembali diberlakukan.
Kaisar Desius (249-251) memerintahkan agar semua orang
harus memberikan persembahan bagi dewa-dewa yang diakui oleh
negara. Perintah mi telah membawa orang-orang Kristen ke posisi
yang sangat sulit. Bila mereka menolak, itu berarti bersedia untuk
mall. Tidak heran saat itu banyak pula orang Kristen yang menjadi
murtad. Pada tahun 257 yang memenintah adalah Kaisar Valerianus.
Ta mengeluarkan suatu edik (keputusan) yang isinya adalah tidak
boleh ada seorang pun penganut agama Kristen yang boleh hidup.
Tetapi ternyata edik itu tidak berhasil memusnahkan umat Kristen.
Bahkan sebaliknya pengikut agama itu semakin bertambah. Selain
masalah agama Kristen, banyak pula masalah-niasalah politik yang
makin melemahkan kekaisaran Romawi. OIeh karena itu, Kaisar
Gallienus pengganti Va1rianus, mengeluarkan suatu edik pula yang
isinya menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristen. Edik itu
berisikan pula bahwa semua milik orang Kristen dan milik gereja yang
selama itu dirampas, agar dikembalikan. Ternyata edik itu belum
merupakan akhir dad masa penderitaan umat Kristen.
Kaisar berikutniya adalah Diocletianus dan penggantinya
adalah Kaisar Galerius yang memerintah antara tahun 303-311. Pada
masa pemerintahan kedua kaisar itulah pembunuhan terbesar terjadi
terhadap umat Kristen. Mereka yang berhasil meloloskan did membuat
lubang-lubang perlindungan di gua-gua karang yang disebut
catacombe. Upaya para penguasa kekaisaran Romawi yang dimulai
dan masa pemerintahan Octavianus Augustus untuk menghabiskan
umat Kristen ternyata tidak berhasil. Menjelang kematiannya pada
tahun 311, Galerius memerintahkan agar pembunuhan terhadap umat
Kristen dihentikan. Ta bahkan meminta agar orang-orang Kristen
mendoakan keselamatannya.
7) Constantin (3 12—337)
Pada tahun 312 Constantin Agung naik takhta sebagai kaisar.
Berbeda dengan para pendahulunya, Constantin justru menghendaki
adanya dukungan pihak gereja. Pada tahun 313, Constantin
mengeluarkan suatu edik yang terkenal déngan nama edik Milano.
Dalam edik itu disebutkan bahwa umat Kristen bebas menjalankan
ibadahnya, tanpa dihalanghalangi oleh siapapun. Ta juga
memerintahkan agar semua milik gereja yang dirampas agar
dikembalikan. Tindakannya mi tentu saja suatu tindakan politik semata
dan bukan tindakan iman. Ia sendiri tidak memeluk agama Kristen.
Baru menjelang ajalnya padatahun 337, ia minta dibaptiskan sebagai
penganut agama itu. Edik Milano selain berisi hal-hal tersebut di atas,
juga berisikan mengenai pemindahan ibukota kekaisaran Romawi dan
Roma ke Byzantium yang sejak itu dikenal dengan nama
Konstantinopel.
8) Kaisar Jovianus (337—364)
Pengganti Constantin Agung adalah Kaisar Jovianus yang
memenintah hingga tahun 364. Pada masa pemenintahannya itulah
kekaisaran Romawi dibagi dua yaitu Romawi Barat di bawah
kekuasaan Valentinianus 1(364-375) dan Romawi Timur di bawah
kekuasaan adiknya yang bernama Kaisar Valens (364-378).
Pada tahun 375 Valentianus meninggal dan digantikan oleh
putranya yang bemama Gratianus. Sementara itu di bagian timur,
Valens menghadapi serbuan bangsa Goth yang terdesak oleh bangsa
Huna dan Asia Tengah. Pada tahun 377 pecah perang antara bangsa
Goth melawan Romawi yang diakhini dengan meninggalnya Kaisar
Valens. Sebagai penggantinya Gratianus dan Romawi Barat
menunjukJenderal Theodosius agar mengamankan Romawi Timur
pada tahun 379. Pada tahun 383 Gratianus meninggal dan
penggantinya adalah saudara tininya bemama Valentinianus II yang
masih berusia sangat muda, tetapi juga terbunuh pada tahun 392.
Sementara itu pemberontakan-pemberontakan semakin meningkat baik
di bagian barat. maupun di bagian timur. Theodosius yang mendapat
dukungan dan rakyat Romawi benhasil menumpas semua
pemberontakan. Oleh karena keberhasilannya maka pada tahun 394, ia
dinobatkan menjadi kaisar dengan nama Theodosins Agung. Pada
masa pemerintahannya itulah Theodosius menetapkan agama Kristen
sebagai agama negara. Mereka yang masih menyeinbah dewa-dewa
dijatuhi hukuman.
Menjelang meninggalnya pada tahun 395, kekaisaran Romawi
secara resmi dibagi atas dua bagian, yaitu Romawi Barat dengan
ibukotanya Roma dipenintah oleh putra bungsunya yang bemama
Honorius. Agama yang dianut adalah Roma Katolik dan bahasa yang
digunakan adalah bahasa Latin. Romawi Timur dengan ibukotanya
Konstantinopel diperintah oleh putra sulungnya yang bernama
Arcadius. Agama yang dianut oleh Romawi Timur adalali Katolik
Ortodoks. Pemimpin agamanya disebut Patnich. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Yunani. Dengan dibaginya Romawi menjadi
dua bagian, imperium terbesar yang telah dikelola dengan susah
payah, mendekati kenmtuhannya.
Pada tahun 476 teijadilah perpindahan bangsa-bangsa secana
besar-besaran (great migration). Pada saat itu bangsa Indo-Jerman
mendesak Goth Barat dan Goth Timur mendesak Romawi. Jenderal
Odoacer dan Goth Timur memaksa Kaisar Romulus Agustus turun
takhta dan ia sendini mengangkat dirinya sebagai raja atas daerah itu.
Setelah kekaisaran Romawi Barat benakhir, kekaisaran
Romawi Timur masih mampu mengembangkan din dan mencapai
puncak kebesaranya. Pada masa pemenintahan Yustianus I (527-565)
wilayah kekuasaannya meliputi Asia Kecil dan Timur Tengah. Karena
tenJalu sening tenlibat peperangan, kekaisaran Romawi Timur mulai
lemah. Pada tahun 1453 Sultan Muhammad II dan Turki Osmania
berhasil menaklukkan Romawi Timur. Dengan demikian berakhirlah
Romawi Timur dan sejak itu pula mulai berkembangnya agama Islam
di wilayah itu.
3. Seni Bangunan
Seni bangunan pada masa kekaisaran Romawi kuno, sudah sangat
maju. Bangunanbangunan pada umumnya dibuat sangat indah sesuai dengan
selera bangsa Romawi yang tinggi. Bangunan-bangunan itu terdiri dan
sejumlah kuil untuk pemujaan berbagai dewa. Ada juga bangunan Colloseum,
yaitu bangunan untuk tempat pertunjukan perkelahian hewan dengan hewan,
aptara manusia dengan manusia, bahkan antara manusia dengan jenis-jenis
hevan buas. Perhmjukan perkelahian antara manusia dengan manusia atau
antara manusia dengan hewan disebut gladiator.
Gambar 1.7 Colloseum tempat pertunjukan gladiator
Bangunan-bangunan lain yang sangat mengagumkan adalah Fartheon,
yaitu rumah untuk para dewa berbentuk kubah dengan keunikan atapnya yang
melengkung. Cloaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan
kelebihan air hujan yang hingga sekarang masib terpelihara dengan baik.
Kemudian ada juga bangunan akuaduk atau sarana penyaluran air hersih.
Bangunan benteng pertahanan yang disebut limes dan yang terkenal adalah
Limes Hardianus dan Limes Trayanus.
Gambar 1.8 Akuaduk
Selain bangunan-bangunan yang disebut di atas, bangunan zaman
Romawi kuno yang terkenal adalah Gereja Aya Sophia di Konstantinopel
yang dibangun dengan seni arsitek yang sangat tinggi. Gereja itu kemudian
berubah fungsi menjadi mesjid, setelah kota Konstantinopel direbut oleh
bangsa Turki Osmani yang beragama Islam pada tahun 1453. Kini bangunan
itu berubah fungsi lagi sebagai sebuah museum.
4. Kepercayaan
Seperti bangsa-bangsa kuno lainnya, kepercayaan bangsa Romawi
kuno adalah polytheisme. Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Romawi
kuno, sebenarnya diambil dan dewa-dewa Yunani kuno hanya nama-namanya
diganti dengan nama-nama planet,. sebagaimana tercantum di bawah mi.
NAMA DEWA YUNANI KUNO NAMA DEWA ROMAWI KUNO
Zeus
Hera
Aphrodite
Ares
Poseidon
Hades
Demeter
Hestia
Yupiter
Yuno
Venus
Mars
Neptunus
Pluto
Cores
Viota
Selain dan dewa-dewa yang disebutkan di atas, masih banyak dewa
lainnya seperti Apollo, Diana, Mercury, Virgin Astraca, dan lain-lain.
5. lImu Pengetahuan dan Teknologi
Bangsa Romawi kuno telah menguasai berbagai cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat tinggi. Hal mi dapat dilihat dan
peninggalan bangunan-bangunan kuno, kuil, dan arca. Bahkan kota Roma
yang dikenal pula dengan sebutan kota abadi atau sering orang menyebutnya
dengan kota berbukit tujuh, dibangun dengan seni arsitektur yang sangat
tinggi. Semuanya sebagai bukti bahwa bangsa Roma’tvi kuno telah memiliki
ilmu pengetahuan yang tinggi dalam berbagai bidang.
Beberapa ahli yang dapat disebut antara lain Vivero (ahli tata bahasa),
Cicero (ahli filsafat dan orator), Horatius dan Ovidius (penyair), dan Julius
Caesar dengan basil karyanya yang terkenal Dc Bello Gallico yang benisi
tentang pertempuran di Galia, serta Virgillius yang terkenal dengan basil
karyanya Aeneid.
Istilah-istilah ketentaraan, seperti Legiun, Kaveleri, Veteran, dan
masih banyak istilah ainnya yang hingga kini masib dikenal, berasal dan
bahasa Latin. Demikian pula dalam bidang administrasi dan kepegawaian
yang mula-mula diterapkan oleh bangsa Romawi kuno hingga sekarang
menjadi sistem administrasi kepegawaian dunia.
6. Hukum
Hukum pada zaman Romawi kuno berkembang pesat terutama pada
masa pemerintahan Octavianus Augustus. Seorang ahli hukum yang juga
sebagai kaisar yaitu Yustianus, mengkodifikasikan hukum-hukum Romawi
dan kaisar-kaisar yang pernah memerintah. Kodifikasi hukum-hukum itu
disebut Surat Perintah yang abadi. Oleh sebagian orang kodifikasi itu disebut
dengan nama Code Yustini atau Corpus Yuris.
Corpus Yuris terdiri dan empat bagian, yaitu:
a. Buku undang-undang atau code yaitu kumpulan hukum dasar atau
konstitusi sejak masa pemerintahan Theodosius.
b. Susunan atau kumpulan undang-undang atau digest dan pandect memuat
ningkasan tulisan dan 39 ahli hukum Romawi terbesan, seperti Gaius,
Ulpianus, Paulus, Modestinus, dan Papinianus.
c. Lembaga (institute) m4rupakan buku pelajaran yang memuat prinsip
hukum yang umum dan cenderung untuk para siswa.
d. Karangan barn atau novel yang berisi tentang hukum Yustianus (code).