penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
DESCRIPTION
Rencana Strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tingkat prov/kab/kota adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan pesisrTRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU - PULAU KECIL
Disampaikan pada Workshop Petunjuk Teknis Penilaian Laporan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Bandung, 31 Januari 2012
Oleh: DIDI SADILIKASUBDIT RENCANA TATA RUANG DAN ZONASI
WILAYAH I
Adalah: proses perubahan ke arah kondisi
yang lebih baik, melalui upaya yang dilakukan secara terencana
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN WILAYAH
Mengurangi disparitas/ketimpangan (antar daerah, antar sektor, dan antar warga)
Pemanfaatan sumber daya alam yang optimal dan lestari
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat/pengentasan kemiskinan
Menjaga keutuhan NKRI
Tiga Pilar Pembangunan
Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat
Penguatan Otonomi Daerah
Pengelolaan Sumber Daya
Good Governance
PEMBANGUNAN WILAYAH
Dilaksanakan melalui
Menjalankan dan menciptakan
lingkungan politik dan hukum yang kondusif
bagi unsur-unsur lainnya
Menciptakan lapangan kerja dan pendapatan
Penciptaan interaksi harmonis sosial,
ekonomi, dan politik
SINERGITAS STAKEHOLDERS
SINERGITAS STAKEHOLDERS
FUNGSI/MANFAAT PERENCANAAN
• Sebagai penuntun arah mencapai target yang telah ditetapkan• Minimalisasi ketidakpastian• Penetapan standar monev dan pengendalian
FAILURESUCCESS
PERENCANAAN YANG IDEAL
•Masyarakat terlibat dalam prosesnya dan masyarakat merasakan manfaat dari perencanaan itu
Prinsip
Partisipatif
•Perencanaan tidak boleh berhenti di suatu tahapan
Prinsip Berkesinambungan
•Konsep menyeluruh tidak hanya dari satu sudut pandang saja
Prinsip
Holistik
•Mengandung sistem yang dapat berkembang
A learning and adaptive system
•Terbuka dan demokratis
A pluralistic social setting
PROSES PENYUSUNAN RSWP3K
RENCANA STRATEGIS PENG. WILAYAH PESISIR
RENCANA ZONASI
RENCANAPENGELOLAAN
RENCANAAKSI
Perencanaan
Pemanfaatan
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengelolaan WPP
Berkelanjutan,
Mensejahterakan Masy
dan menjaga
NKRI
Pengertian:“ Rencana yang memuat arah
kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan melalui penetapan tujuan, sasaran dan strategi yang luas, serta target pelaksanaan dengan indikator yang tepat untuk memantau rencana tingkat nasional.” (UU 27/ 2007, pasal 1) “
Pengelolaan PesisirPengelolaan Pesisir
Ket
erp
adu
an
Sektor A Sektor B Sektor C Sektor D
Fungsi:Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunanwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
PENGERTIAN & FUNGSI RENCANA STRATEGIS
Pasal 7
(1) Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terdiri atas :a. RSWP-3-K;b. RZWP-3-K;c. RPWP-3-K; dand. RAWP-3-K.
(2) Norma, standar, dan pedoman penyusunan perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil diatur dengan Peraturan Menteri. → PERMEN KP NO 16/2008
(3) Pemerintah Daerah wajib menyusun semua rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kewenangan masing-masing.
PERENCANAAN DALAM UU 27/2007
RAPWP3K
RPWP3K
RZWP3K
RSWP3K
ISU, VISI & ARAH PEMBANGUNAN• Isu, VISI, MISI• Target kinerja• Strategi• Rencana kerja• Koordinasi
KESESUAIAN & POTENSI SDP-3-K• Alokasi ruang • Pola ruang • Struktur ruang • Kawasan • Zona/Sub-zona
ORGANISASI SDM & ADMINISTRASI• Rencana kerja• Pengaturan
koordinasi• Paket terpadu
kegiatan• Penerangan Publik
PELAKSANAAN• Tujuan • Cakupan kegiatan • Tatanan
pelaksanaan • Manfaat
HIRARKI PERENCANAAN
Kedudukan Renstra WP3K dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
RESNTRA WP3K DALAM PERMEN 16/2008
RSWP3K DAN DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
RSWP3K
Pusat
Daerah
20 tahun
Sumber : UU No 25/2004 dan UU No 27/2007
Tahapan Penyusunan Dokumen Renstra WP3KPasal 6, Permen KP No. 16/2008
LA
NG
KA
H P
EN
YU
SU
NA
N R
SW
P3K
(1)Dalam penyusunan dokumen RSWP-3K gubernur, Bupati/walikota sesuai kewenangannya membentuk kelompok kerja.
(2)Susunan dan keanggotaan kelompok kerja terdiri dari kepala Bappeda sebagai ketua, Kepala Dinas yang membidangi kelautan dan perikanan sebagai sekretaris, dan anggota terdiri dari SKPD/instansi terkait sesuai dengan kewenangan dominan dan karakteristik daerah yang bersangkutan.
Permen no 16 tahun 2008, pasal 7
POKJA RESNTRA WP3K
TUGAS DAN PERAN POKJA
Permen no 16 tahun 2008, pasal 7
KONSULTASI PUBLIK
TUJUAN KONSULTASI PUBLIK
UNSUR-UNSUR YANG PERLU DILIBATKAN DALAM KONSULTASI PUBLIK
SISTEMATIKA DAN MUATAN RSWP3K
SISTEMATIKA DAN MUATAN RSWP3K
I. PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN
1. Deskripsi umum: wilayah perencanaan, kondisi biogeofisik, sosekbud dan interaksi dengan wilayah lainnya.
2. Sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil: keadaan sumber daya (Hayati, Non Hayati), Energi Kelautan dan jasa lingkungan
3. Pola penggunan lahan dan perairan: informasi pemanfaatan lahan dan perairan per sektor.
4. Kondisi sosial budaya dan ekonomi: keadaan demografi dan kecenderungan penduduk dalam memanfaatkan sumber daya di WP3K
II. GAMBARAN UMUM
1. Visi dan Misi:
• Visi: pandangan umum keinginan atau harapan semua pemangku kepentingan tentang masa depan pemanfaatan sumber daya WP3K
• Misi; upaya untuk mencapai visi yang ditampilkan dalam bentuk pernyataan tentang tujuan operasional dari pemda, dunia usaha dan masyarakat.
Kriteria: Gambaran kondisi masa depan WP3K
yang ingin diwujudkan oleh Pemda Arah pandangan kedepan terkait dengan
kinerja & peranan pemangku kepentingan
Rasional, realistis & mudah dipahami Singkat, padat & mudah diingat
Kriteria: Sejalan dengan upaya pencapaian visi
20 tahun ke depan Selaras dengan RPJPD
III. KERANGKA STRATEGISPENGELOLAAN & PEMBANGUNAN
2. Isu Pengelolaan:
Isu atau potensi/permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan wilayah pesisir disampaikan berdasarkan prioritas.
Isu pengelolaan 7 kelompok:
1. Degradasi sumberdaya
2. Marjinalisasi & kemiskinan masyarakat
3. Konflik pemanfaatan/kewenangan
4. Bencana alam
5. Kekosongan & ketidakpastian hukum;
6. Potensi sumberdaya pesisir
7. isu terkait lainnya
USG Method
III. KERANGKA STRATEGISPENGELOLAAN & PEMBANGUNAN
30
CONTOHMODEL URGENSI, SERIOUS, GROWTH
( U S G )
CARA INI ADALAH MENENTUKAN SKALA NILAI TINGKAT URGENSI, KESERIUSAN, & PERKEMBANGAN MASALAH DENGAN SKALA NILAI 1 S/D 5
NO MASALAH U S G TOTAL
1 MASALAH I 5 3 3 11
2 MASALAH II 4 4 4 12
3 MASALAH III 4 5 5 14
PRIORITAS MASALAH YANG AKAN DISELESAIKAN ADALAH DIAMBIL TOTAL TERBESAR YAITU MASALAH III
3. Tujuan dan Sasaran
• Tujuan : pernyataan umum yang menerangkan mengenai kondisi atau keluaran yang diinginkan
• Sasaran: menerangkan mengenai kondisi yang diharapkan, tetapi lebih spesifik daripada pernyataan tujuan
Kriteria: Sejalan dengan visi & misi Kondisi yang ingin dicapai Disesuaikan kemampuan Mengarahkan perumusan:
sasaran strategis, strategi & kebijakan, serta program & kegiatan
Kriteria: Ukuran pencapaian dari Tujuan Jelas & terukur Dilengkapi dengan target kinerja
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Pesisir
Meningkatnya produktivitas perikanan (tangkap, budidaya dan pengolahan) dan non perikanan (pertanian pesisir, wisata pantai dan bahari)
4. Strategi & Arah Kebijakan
• Strategi: aktivitas akan dilakukan untuk mencapai suatu sasaran, menyatakan setiap kondisi yang dapat diterapkan untuk masa depan, dan diterapkan pada kawasan perencanaan
• Arah kebijakan: dirumuskan oleh para eksekutif dari Pemda dalam bentuk penentuan strategi, prioritas kegiatan dan dinamika masyarakat yang berkembang
Analisis SWOT
POTENSI KEGIATAN EKONOMI KELAUTAN
POTENSI KELEMBAGAAN MASY PEDULI LINGKUNGAN
TERBATASNYA INFRASTRUKTURLINGKUNGAN PESISIR
TERBATASNYA INFRASTRUK-TUR PEREKONOMIAN PESISIR
ADANYA PELUANG KERJASAMA PENGELOLAAN
ADANYA PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
SIFAT FLUIDA YG MUDAH MENGHANTAR ZAT PENCEMAR
ANCAMAN GENANGAN AKIBAT PEMANASAN GLOBAL
KEMBANGKAN KEGIATAN EKONOMI KELAUTAN DAN LINDUNGI DARI PENGARUH PENCEMARAN
ARAHKAN POTENSI KELEMBAGAAN MASY PEDULI LINGKUNGAN UNTUK ADAPTASI THD DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
5. Target & Indikator
• Penetapan indikator kinerja tersebut dengan mempertimbangkan masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak lanjutan.
Pomeroy and Rivera-Guieb (2006), kriteria indikator yang baik:• Dapat diukur : mampu dicatat dan dianalisis
secara kuantitatif atau kualitatif;• Tepat : didefinisikan sama oleh seluruh
stakeholders• Konsisten : tidak berubah dari waktu ke
waktu• Sensitif : secara proporsional berubah
sebagai respon dari perubahan aktual
IV. KAIDAH PELAKSANAAN & PEMANTAUAN
Penjelasan langkah-langkah yang harus dilalui untuk
melaksanakan RSWP3K secara efektif dan memantau
kemajuan kerja berdasarkan target dan indikator kinerja
Langkah Kegiatan
Langkah Kegiatan
Langkah Kegiatan
Langkah Kegiatan
target dan indikator kinerja
Pemantauan & Evaluasi
• Ketua Pokja menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan RSWP3K:
▫ Kemajuan umum dalam mencapai Visi & Tujuan Daerah
▫ Hasil pemantauan dari setiap kebijakan dalam RSWP3K
▫ Segala masalah khusus & pelaksanaannya untuk mengatasi masalah tersebut
• RSWP3K ditinjau kembali 5 tahun sekali secara teratur & direvisi mengikuti dinamika perkembangan zaman
PROSEDUR PENETAPAN RSWP3K
RINCIAN WAKTU PENYUSUNAN RSWP3K
TahapPersiapan
PenyusunanDokumen
Awal
KonsultasiPublik I
PenyusunanDokumen
Antara
pembentukan KelompokKerja RSWP3K
penetapanKelompok
KerjaRSWP3K
PenetapanTim Teknis
daftar SKPD yang terkaitdaftar prioritas
masalah WP3Kkebijakan SKPDidentifikasistakeholdersdata daninformasipesisir danpulau-pulau kecil
Masukanstakeholders
dokumen awalpenjaringanvisi dan misiidentifikasiisu strategisdan prioritas
Tujuan danmaksud RSWP3KDeskripsi WP3KIsu StrategisVisi dan MisiKerangkaStrategi
PenyusunanDokumen
FInal
PenetapanRSWP3K
Masukanstakeholdersuntuk dokumenantara
KonsultasiPublik
1 bulan 1 bulan 1 bulan 2 minggu 2 minggu 4-12 bulan1 bulan
Dokumen Utuhsesuai denganmuatan RSWP3K
Proses adopsilegal RSWP3K
Indikator Kinerja Dit. TRLP3K 2010-2014
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJAKELUARAN (TARGET)
2010 2011 2012 2013 20141 Tersedianya lokasi yang
memiliki rencana pengelolaan laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.
Jumlah lokasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah Provinsi/Kab/Kota yg memiliki dokumen Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
10 lokasi
8 lokasi
10 lokas
i
10 lokasi
10Loka
si
Jumlah lokasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah nasional, lintas wilayah, Provinsi/Kab/Kota yang memiliki dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
15 lokasi
29 lokasi
20 lokas
i
20 lokasi
20 lokas
i
Jumlah lokasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki dokumen Rencana Zonasi Rinci Kawasan.
10 lokasi
16 lokasi
10 lokas
i
5 lokasi
10 lokas
i
Jumlah lokasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah nasional, lintas wilayah, Provinsi/Kab/Kota yang sudah memiliki dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang diinisiasi legalitasnya.
10 lokasi
19 lokasi
10 lokas
i
10 lokasi
10 lokas
i
PERDA / PER-GUB / PERBUP/ WALIKOTADOKUMEN PERENCANAAN PENGELOLAAN WP3K TA. 2011 *)
PERDA / PER-GUB / PERBUP/ WALIKOTADOKUMEN PERENCANAAN PENGELOLAAN WP3K TA. 2011 *)
1. Peraturan Gubernur / Bupati /Walikota (RS-WP3K)• Prov. DIY, Prov. Jateng, Kab. Kubu Raya dan Kab.
Serang. 2. Peraturan Daerah (RZ-WP3K)• Prov. DIY, Kota Kendari, Kab. Gresik , Kab. Banjar dan
Kota Ternate (Komplemen dalam Perda RTRW)3. SK Bupati / Walikota (RZR-Kawasan)• Tabuhan, Gili Sunut, Muncar, dll
*) Seluruh dokumen RS / RZ-WP3K Prov/Kab/Kota yang difasilitasi penyusunannya, sudah diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Daerah untuk diproses legalisasi-nya.
EVALUASI KUALITAS RSWP3K PROVINSI/KAB/KOTA
1. Adanya review yang menyeluruh mulai perencanaan sampai tingkat pemanfaatan dan kondisi eksisting dari wilayah PP yang dimaksud
2. Adanya kejelasan status dan pemanfaatan WPP3. Adanya kajian perspektif masa depan WPP tersebut4. Adanya rumusan isu dan permasalahan strategis menyangkut
penjelasan WPP tersebut5. Adanya kesesuaian dan konsistensi antara visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, capaian, dan indikator program6. Adanya perumusan yang benar dari visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, capaian, dan indikator program ke dalam tahapan perencanaan berikutnya
7. Adanya kesesuaian antara indikator program dengan keuangan daerah atas perencanaan finansialnya
8. Adanya kesesuaian renstra WPP dengan pembangunan daerah9. Adanya proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam
proses pengambilan keputusan penyusunan renstra WPP10. Adanya kesesuaian renstra WPP dengan pembangunan sektor, antar
wilayah, dan nasional