penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi

5
CUCI TANGAN Mengapa perlu cuci tangan? Karena cuci tangan merupakan cara termudah menghindari penyakit. Contohnya, Tono sedang sakit flu. Tono sedang bermain dengan mainannya. Kemudian Tono bersin sambil menutup hidungnya dengan tangan. Lalu, Tono bermain kembali. Tak lama, datang Ani dan Ani meminjam mainan Tono. Setelah Ani memegang mainan yang tadinya dimainkan oleh Tono, Ani kemudian memegang hidungnya, maka dengan segera kuman flu dari Tono berpindah ke Ani. Lalu setelah beberapa hari, Ani sakit flu juga. Itulah gambaran betapa mudahnya kuman penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit seperti diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar. Sayangnya, banyak orang yang meremahkan kebiasaan sehat ini dan mengganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan mencuci tangan dengan baik, hidup adik-adik dan keluarga dapat lebih sehat. Prosedur Cuci Tangan Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik. Gosokkan kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang- seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

Upload: christine-yana

Post on 11-Aug-2015

167 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Penyuluhan

TRANSCRIPT

Page 1: Penyuluhan Cuci Tangan Dan Gosok Gigi

CUCI TANGAN

Mengapa perlu cuci tangan? Karena cuci tangan merupakan cara termudah menghindari penyakit.

Contohnya, Tono sedang sakit flu. Tono sedang bermain dengan mainannya. Kemudian Tono bersin sambil menutup hidungnya dengan tangan. Lalu, Tono bermain kembali. Tak lama, datang Ani dan Ani meminjam mainan Tono. Setelah Ani memegang mainan yang tadinya dimainkan oleh Tono, Ani kemudian memegang hidungnya, maka dengan segera kuman flu dari Tono berpindah ke Ani. Lalu setelah beberapa hari, Ani sakit flu juga.

Itulah gambaran betapa mudahnya kuman penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit seperti diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan penyakit yang mematikan seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar. Sayangnya, banyak orang yang meremahkan kebiasaan sehat ini dan mengganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan mencuci tangan dengan baik, hidup adik-adik dan keluarga dapat lebih sehat.

Prosedur Cuci Tangan

Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun

mengandung antiseptik. Gosokkan kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-

jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.

Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal

yang sama dengan ibu jari tangan kiri. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan,

kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya. Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar.

Lakukan pula untuk tangan kiri. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunkan kran, tutup kran

dengan tissue.

- Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.- Kapan kita mencuci tangan?

o Sebelum makan o Sebelum menyiapkan makanano Setelah memegang daging mentah

Page 2: Penyuluhan Cuci Tangan Dan Gosok Gigi

o Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit o Sesudah menggunakan kamar mandi (sesudah buang air besar dan kecil)o Setelah batuk atau bersin atau membuang inguso Setelah mengganti popok atau pembaluto Sebelum dan setelah mengobati lukao Setelah membersihkan atau membuang sampaho Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan

-

SIKAT GIGI

Bagaimanakah terjadinya penyakit gigi dan mulut?

1. Rongga mulut setiap saat penuh dengan bakteri.2. Sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi menyebabkan bakteri tumbuh subur,

berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak (plak hanya dapat dilihat dengan memakai zat pewarna). Bila kita makan/minum yang mengandung gula dan lengket (permen, cokelat, sirup, dsb) aka nada sisa makanan yang menempel pada gigi dan gusi.

3. Plak akan diubah menjadi asam.4. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan

berlubang.5. Bakteri dan plak yang menempel di gusi menyebabkan peradangan gusi sehingga gusi

menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi ini akan memperparah peradangan gusi.

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:

(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);

(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih;

(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.

(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam).

Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Page 3: Penyuluhan Cuci Tangan Dan Gosok Gigi

Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya.

Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,

(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.

(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing-masing dan memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar. Tidak malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi Anda dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda.

Kapan ganti sikat gigi?

Sikat gigi harus diganti di antaranya bila bulu sikat rontok, rusak atau melebar sehingga tidak nyaman atau tidak efektif lagi digunakan sebagai sikat gigi. Jika pemakaiannya dilakukan dengan baik, tidak kasar, maka umur sikat gigi biasanya bisa panjang.

Ada beberapa sikat gigi dengan merek tertentu menggunakan helm sebagai pelindung kepala sikatnya. Hal ini jelas cukup berdampak positif, karena dengan helm tersebut, kebersihan sikat gigi bisa lebih terjamin.

Page 4: Penyuluhan Cuci Tangan Dan Gosok Gigi

"Namun kalau tak pakai helm pun tak apa. Jika kita ragu pada kebersihan sikat gigi, kita bisa mencucinya terlebih dahulu dengan menggunakan air yang bersih."Selain itu, usahakan agar setiap anak memiliki sikat gigi masing-masing. Jangan pernah memakai sikat gigi orang lain. "Karena pemakaian sikat bersama bisa menyebabkan penularan penyakit, seperti flu, hepatitis, TBC."

TEKNIS PELAKSANAAN