OLEH:OLEH:

dr. Meitria Syahadatina Noordr. Meitria Syahadatina Noor

Bagian IKM FK UnlamBagian IKM FK Unlam

Penyakit akibat kerja adalah Penyakit akibat kerja adalah penyakit/gangguan kesehatan akibat penyakit/gangguan kesehatan akibat pekerjaannya atau lingkungan pekerjaannya atau lingkungan tempat bekerja. tempat bekerja.

Penyakit ini disebut Penyakit ini disebut man made diseaseman made disease sehingga dapat dicegah.sehingga dapat dicegah.

Pencegahan PAK kesehatan kerjaPencegahan PAK kesehatan kerja

Tujuan dari kesehatan kerja adalah:Tujuan dari kesehatan kerja adalah:• Pencegahan dan pemberantasan penyakit Pencegahan dan pemberantasan penyakit

dan kecelakaan akibat kerjadan kecelakaan akibat kerja• Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

dan gizi tenaga kerjadan gizi tenaga kerja• Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan

produktivitas tenaga kerjaproduktivitas tenaga kerja• Pemberantasan kelelahan kerja dan Pemberantasan kelelahan kerja dan

meningkatkan kegairahan bekerjameningkatkan kegairahan bekerja• Perlindungan terhadap masyarakat sekitarPerlindungan terhadap masyarakat sekitar

Kesehatan…Kesehatan…

Faktor-faktor yang memepengaruhi Faktor-faktor yang memepengaruhi kesehatan kerja adalah:kesehatan kerja adalah:

– Beban kerja, mencakup beban fisik, mental Beban kerja, mencakup beban fisik, mental dan sosial. dan sosial.

– Beban tambahan, yaitu lingkungan yang Beban tambahan, yaitu lingkungan yang tidak menguntungkan untuk melaksanakan tidak menguntungkan untuk melaksanakan pekerjaanpekerjaan

– Kemampuan kerja, tenaga kerja yang lebih Kemampuan kerja, tenaga kerja yang lebih terampil memiliki kemampuan kerja yang terampil memiliki kemampuan kerja yang lebih baiklebih baik

Kesehatan…Kesehatan…

Penyebab timbulnya penyakit akibat Penyebab timbulnya penyakit akibat kerja adalah:kerja adalah:

•Faktor fisikFaktor fisik

•Faktor kimiaFaktor kimia

•Faktor biologiFaktor biologi

•Faktor fisiologiFaktor fisiologi

•Faktor psikologisFaktor psikologis

Dasar hukum:Dasar hukum:– UU No. 14 tahun 1969 pasal 9 : perlindungan atas UU No. 14 tahun 1969 pasal 9 : perlindungan atas

keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral agamamoral agama

– UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja:UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja:• Mencegah menimbulkan atau menyebarluaskannya suhu, Mencegah menimbulkan atau menyebarluaskannya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, angin, cuaca, sinar atau kelembaban, debu, kotoran, asap, angin, cuaca, sinar atau radiasi, bunyi dan getaranradiasi, bunyi dan getaran

• Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularanbaik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan

• Memperoleh keserasian anatar tenaga kerja, alat kerja, Memperoleh keserasian anatar tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjalingkungan cara dan proses kerja

– SK Menteri Tenaga Kerja No : KEP-51/MEN/1999 tentang nilai SK Menteri Tenaga Kerja No : KEP-51/MEN/1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerjaambang batas faktor fisika di tempat kerja

HIGIENE PERUSAHAAN HIGIENE PERUSAHAAN FAKTOR FISIKAFAKTOR FISIKA

•KEBISINGANKEBISINGAN

•GETARANGETARAN

•IKLIM KERJAIKLIM KERJA

•PENERANGANPENERANGAN

KEBISINGANKEBISINGAN

DEFINISI : DEFINISI :

SUARA YANG TIDAK DIKEHENDAKI SUARA YANG TIDAK DIKEHENDAKI DAN MEMPUNYAI PENGARUH BURUK DAN MEMPUNYAI PENGARUH BURUK TERHADAP TELINGATERHADAP TELINGA

PERANAN SUARA DALAM KEBISINGANPERANAN SUARA DALAM KEBISINGANDITENTUKAN :DITENTUKAN :

1.1. INTENSITAS BUNYIINTENSITAS BUNYI• MRP BESARNYA ENERGI YANG DIHASILKAN ATAU DITERIMA MRP BESARNYA ENERGI YANG DIHASILKAN ATAU DITERIMA

TELINGA (KERAS ATAU LUNAK)TELINGA (KERAS ATAU LUNAK)• SATUAN INTENSITAS KEBISINGAN : DESIBEL (dB)SATUAN INTENSITAS KEBISINGAN : DESIBEL (dB)

2.2. FREKUENSI BUNYIFREKUENSI BUNYI• JLH GETARAN / GELOMBANG YANG DITERIMA JLH GETARAN / GELOMBANG YANG DITERIMA

TELINGATELINGA• SATUAN : HERZ(Hz)SATUAN : HERZ(Hz)• YG DAPAT DIDENGAR MANUSIA 16 – 20000 Hz.YG DAPAT DIDENGAR MANUSIA 16 – 20000 Hz.• GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN

PADA FREKUENSI 4000 Hz PADA FREKUENSI 4000 Hz

JENIS – JENIS KEBISINGANJENIS – JENIS KEBISINGAN

1.1. KEBISINGAN KONTINU KEBISINGAN KONTINU

2.2. KEBISINGAN TERPUTUSKEBISINGAN TERPUTUS

3.3. KEBISINGAN IMPULSIF KEBISINGAN IMPULSIF

4.4. KEBISINGAN IMPULSIF BERULANG KEBISINGAN IMPULSIF BERULANG

TUJUAN PENGUKURAN TUJUAN PENGUKURAN KEBISINGANKEBISINGAN

• MEMPEROLEH DATA KEBISINGANMEMPEROLEH DATA KEBISINGAN

• MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN GANGGUAN.GANGGUAN.

ALAT PENGUKUR KEBISINGANALAT PENGUKUR KEBISINGAN

1.1. SOUND LEVEL METER SOUND LEVEL METER

(HANYA MENGUKUR KEBISINGAN (HANYA MENGUKUR KEBISINGAN PADA SUATU WAKTU DAN SUATU PADA SUATU WAKTU DAN SUATU TEMPAT)TEMPAT)

2.2. PERSONAL NOISE DOSI METERPERSONAL NOISE DOSI METER

(MENGUKUR KEBISINGAN SELAMA (MENGUKUR KEBISINGAN SELAMA JAM KERJA)JAM KERJA)

Kebisingan…Kebisingan…

SKALA INTENSITASSKALA INTENSITAS DESIBELDESIBEL KETERANGANKETERANGAN

MenulikanMenulikan 100-120100-120 Halilintar, meriam, mesin uapHalilintar, meriam, mesin uap

Sangat hiruk pikukSangat hiruk pikuk 80-10080-100 Jalan hiruk pikuk, perusahaan gaduh, Jalan hiruk pikuk, perusahaan gaduh, pluitpluit

KuatKuat 60-8060-80 Kantor gaduh, jalan, radioKantor gaduh, jalan, radio

SedangSedang 40-6040-60 Rumah gaduh, percakapan kuat, Rumah gaduh, percakapan kuat, kantorkantor

TenangTenang 20-4020-40 Rumah tenang, percakapan biasa, Rumah tenang, percakapan biasa, kantor perorangankantor perorangan

Sangat tenangSangat tenang 0-200-20 Berbisik, suara daun jatuh, tetesan airBerbisik, suara daun jatuh, tetesan air

NILAI AMBANG BATAS (NAB)NILAI AMBANG BATAS (NAB)

• KEPMENNAKER NOMOR : KEP. 51/ KEPMENNAKER NOMOR : KEP. 51/ MEN/1999 NAB KEBIISNGAN MEN/1999 NAB KEBIISNGAN ADALAH : 85 dBA DALAM 8 JAM ADALAH : 85 dBA DALAM 8 JAM KERJA / HARIKERJA / HARI

EFEK KEBISINGANEFEK KEBISINGAN

1.1. GANGGUAN KOMUNIKASIGANGGUAN KOMUNIKASI

2.2. GANGGUAN TIDURGANGGUAN TIDUR

3.3. GANGGUAN PERILAKUGANGGUAN PERILAKU

• MUDAH MARAH / TERSINGGUNGMUDAH MARAH / TERSINGGUNG

• GELISAHGELISAH

• KETAKUTANKETAKUTAN

4.4. GANGGUAN PENDENGARAN GANGGUAN PENDENGARAN (KETULIAN)(KETULIAN)

KETULIANKETULIAN

1.1. TRAUMA AKUSTIKTRAUMA AKUSTIK• INTENSITAS TINGGI SEKALIINTENSITAS TINGGI SEKALI• GENDANG TELINGA PECAHGENDANG TELINGA PECAH• DAPAT DIPERBAIKI DENGAN OPERASI PLASTIKDAPAT DIPERBAIKI DENGAN OPERASI PLASTIK2.2. KETULIAN SEMENTARAKETULIAN SEMENTARA• BERSIFAT SEMENTARABERSIFAT SEMENTARA• TERJADI SETELAH PEMAPARANTERJADI SETELAH PEMAPARAN• RECOVERY DAPAT SEMPURNARECOVERY DAPAT SEMPURNA3.3. KETULIAN MENETAPKETULIAN MENETAP• KETULIAN BERSIFAT MENETAPKETULIAN BERSIFAT MENETAP• PEMAPARAN LAMAPEMAPARAN LAMA• RECOVERY TIDAK TERJADIRECOVERY TIDAK TERJADI• TERJADI KERUSAKAN PADA SYARAF PENDENGARANTERJADI KERUSAKAN PADA SYARAF PENDENGARAN

EFEK KLINIS KEBISINGANEFEK KLINIS KEBISINGAN

1.1. ADA GANGGUAN TELINGA DALAMADA GANGGUAN TELINGA DALAM

2.2. KEHILANGAN PENDENGARAN KEHILANGAN PENDENGARAN BIAURAL ATAU SIMETRISBIAURAL ATAU SIMETRIS

3.3. KEHILANGAN PENDENGARAN KEHILANGAN PENDENGARAN DIMULAI PADA FREKUENSI 4000 Hz. DIMULAI PADA FREKUENSI 4000 Hz. PADA STADIUM INI ADA TAKIK PADA STADIUM INI ADA TAKIK BERBENTUK VBERBENTUK V

4.4. KETULIAN PERMANEN DAN STABILKETULIAN PERMANEN DAN STABIL

Kebisingan…Kebisingan…

Tanda peringatan Tanda peringatan

• 85 dB: segitiga kuning dibatasi warna 85 dB: segitiga kuning dibatasi warna hitamhitam

• 90 dB: lingkaran biru diberi gambar kepala 90 dB: lingkaran biru diberi gambar kepala orang dengan warna putih yang memakai orang dengan warna putih yang memakai tutup telingatutup telinga

• 140 dB: lingkaran putih dibatasi warna 140 dB: lingkaran putih dibatasi warna merah dengan gambar tangan merah dengan gambar tangan menunjukkan laranganmenunjukkan larangan

3 LANGKAH MEMASTIKAN 3 LANGKAH MEMASTIKAN HILANGNYA DAYA DENGAR AKIBAT HILANGNYA DAYA DENGAR AKIBAT BISINGBISING

1.1. TINGKAT KEBISINGAN DI TEMPAT TINGKAT KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA HARUS DI ATAS 85 dBA.KERJA HARUS DI ATAS 85 dBA.

2.2. PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PENURUNAN DAYA DENGAR PADA FREKUENSI 4000 HzFREKUENSI 4000 Hz

3.3. AUDIOGRAM SEBELUM KERJA AUDIOGRAM SEBELUM KERJA DIBANDINGKAN DENGAN DIBANDINGKAN DENGAN AUDIOGRAM PEMERIKSAAN AUDIOGRAM PEMERIKSAAN BERKALA.BERKALA.

DIAGNOSA KETULIANDIAGNOSA KETULIAN

1.1. RIWAYAT KEHILANGAN PENDENGARANRIWAYAT KEHILANGAN PENDENGARAN• PERMULAAN DAN PERKEMBANGANYAPERMULAAN DAN PERKEMBANGANYA• PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITAPENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA2.2. RIWAYAT PEKERJAANRIWAYAT PEKERJAAN• JENIS PEKERJAANJENIS PEKERJAAN• MASA KERJAMASA KERJA• LINGKUNGAN KERJA BISING YANG DIALAMILINGKUNGAN KERJA BISING YANG DIALAMI3.3. PENILAIAN KEBISINGAN DI TEMPAT KERJAPENILAIAN KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA• INTENSITAS KEBISINGANINTENSITAS KEBISINGAN• JENIS KEBISINGANJENIS KEBISINGAN• WAKTU KERJAWAKTU KERJA4.4. PEMERIKSAAN AUDIMETRIPEMERIKSAAN AUDIMETRI

PENGENDALIAN KEBISINGANPENGENDALIAN KEBISINGAN

1.1. PENGENDALIAN SECARA TEKNISPENGENDALIAN SECARA TEKNIS

• MENGGUNAKAN PEMBATAS AKUSTIKMENGGUNAKAN PEMBATAS AKUSTIK

• REMOTE CONTROLREMOTE CONTROL

• MENGGUNAKAN VIBRATION DAMPING MENGGUNAKAN VIBRATION DAMPING MATERIALMATERIAL

• MENGGANTI BAGIAN LOGAM DENGAN MENGGANTI BAGIAN LOGAM DENGAN KARETKARET

• FONDASI MESIN HARUS BAIKFONDASI MESIN HARUS BAIK

• PEMELIHARAAN YANG TERATURPEMELIHARAAN YANG TERATUR

2.2. PENGENDALIAN SECARA PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRATIFADMINISTRATIF

3.3. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG TELINGA :TELINGA :

• HARUS DAPAT MELINDUNGI TELINGAHARUS DAPAT MELINDUNGI TELINGA

• HARUS RINGAN, NYAMAN DAN HARUS RINGAN, NYAMAN DAN SESUAISESUAI

• AMAN DAN MURAHAMAN DAN MURAH

4.4. PENDIDIKAN/PENYULUHAN KESEHATANPENDIDIKAN/PENYULUHAN KESEHATAN

• MANAJEMEN DALAM SPECIAL TRAININGMANAJEMEN DALAM SPECIAL TRAINING

• TUJUAN HEARING TESTING PROGRAMTUJUAN HEARING TESTING PROGRAM

• PENTINGNYA ALAT PELINDUNG TELINGAPENTINGNYA ALAT PELINDUNG TELINGA

• MELATIH PEKERJA (PEMAKAIAN, MELATIH PEKERJA (PEMAKAIAN, PERAWATAN, PENYIMPANAN ALAT PERAWATAN, PENYIMPANAN ALAT PELINDUNG DIRI)PELINDUNG DIRI)

GETARANGETARAN

DEFINISI :DEFINISI :

FAKTOR FISIKA YANG BEKERJA PADA FAKTOR FISIKA YANG BEKERJA PADA MANUSIA DENGAN JALAN MENJALAR MANUSIA DENGAN JALAN MENJALAR DARI TENAGA MEKANIK YANG DARI TENAGA MEKANIK YANG BERASAL DARI SUMBER GOYANGANBERASAL DARI SUMBER GOYANGAN

JENIS GETARANJENIS GETARAN

1.1. GETARAN SELURUH TUBUH (WHOLE GETARAN SELURUH TUBUH (WHOLE BODY VIBRATION)BODY VIBRATION)

2.2. GETARAN TANGAN DAN LENGAN GETARAN TANGAN DAN LENGAN (HAND AND ARM VIBRATION)(HAND AND ARM VIBRATION)

EFEK GETARAN PADA MANUSIAEFEK GETARAN PADA MANUSIA

• GANGGUAN KENIKMATAN KERJAGANGGUAN KENIKMATAN KERJA

• MEMPERCEPAT TERJADINYA MEMPERCEPAT TERJADINYA KELELAHANKELELAHAN

• GANGGUAN KESEHATANGANGGUAN KESEHATAN

EFEK GETARAN SELURUH EFEK GETARAN SELURUH TUBUHTUBUH

GANGGUAN SARAF SENTRAL GANGGUAN SARAF SENTRAL (PUSAT)YANG MENYEBABKAN (PUSAT)YANG MENYEBABKAN INSOMANIA, SAKIT KEPALA, INSOMANIA, SAKIT KEPALA, SHAKENESS / GEMETARSHAKENESS / GEMETAR

EFEK GETARAN TANGAN DAN EFEK GETARAN TANGAN DAN LENGANLENGAN

• INDRA PERASA PADA JARI – JARI INDRA PERASA PADA JARI – JARI TANGAN MENURUN FUNGSINYATANGAN MENURUN FUNGSINYA

• JARI – JARI TANGAN DAN TELAPAK JARI – JARI TANGAN DAN TELAPAK TERASA MENEBAL DAN BERGETARTERASA MENEBAL DAN BERGETAR

• PERBENTUK NODA PUTIH PADA PERBENTUK NODA PUTIH PADA PUNGGUNG JARI / TELAPAK TANGAN PUNGGUNG JARI / TELAPAK TANGAN (WHITE FINGER SYNDROM)(WHITE FINGER SYNDROM)

• SAKIT PADA PERSENDIAN DAN OTOT – SAKIT PADA PERSENDIAN DAN OTOT – OTOT LENGANOTOT LENGAN

PENGENDALIAN GETARANPENGENDALIAN GETARAN

1.1. MEMILIH PERALATAN KERJA YANG MEMILIH PERALATAN KERJA YANG GETARANYA RENDAHGETARANYA RENDAH

2.2. MENGISOLASI GETARANMENGISOLASI GETARAN3.3. MEMAKAI REMOTE KONTROLMEMAKAI REMOTE KONTROL4.4. MENGURANGI KEKUATAN GETARANMENGURANGI KEKUATAN GETARAN• MEMASANG DAMPING MATERIALMEMASANG DAMPING MATERIAL• MEMBALUT PEGANGAN PERALATAN MEMBALUT PEGANGAN PERALATAN

DENGAN KARETDENGAN KARET• MEMAKAI SARUNG TANGAN KARETMEMAKAI SARUNG TANGAN KARET5.5. MENGATUR WAKTU KERJAMENGATUR WAKTU KERJA

Dipengaruhi oleh:Dipengaruhi oleh:

• Faktor iklim: suhu, kelembaban, Faktor iklim: suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan kecepatan gerakan udara dan radiasiradiasi

• Bukan iklim: metabolisme, pakaian Bukan iklim: metabolisme, pakaian dan tingkat adaptasidan tingkat adaptasi

IKLIM KERJAIKLIM KERJA

DEFINISI :DEFINISI :

SUATU KOMBINASI SUHU UDARA, SUATU KOMBINASI SUHU UDARA, KELEMBABAN UDARA, KECEPATAN KELEMBABAN UDARA, KECEPATAN GERAKAN UDARA, DAN SUHU GERAKAN UDARA, DAN SUHU RADIASI.RADIASI.

FAKTOR PENYEBAB FAKTOR PENYEBAB PERTUKARAN PANAS ANTARA PERTUKARAN PANAS ANTARA TUBUH DAN LINGKUNGANTUBUH DAN LINGKUNGAN

1.1. KONDUKSI (SENTUHAN)KONDUKSI (SENTUHAN)

2.2. KONVEKSI (KONTAK UDARA)KONVEKSI (KONTAK UDARA)

3.3. RADIASI (ENERGI GELOMBANG RADIASI (ENERGI GELOMBANG PANAS)PANAS)

4.4. PENGUAPAN (KULIT DAN PARU – PENGUAPAN (KULIT DAN PARU – PARU)PARU)

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN GAMBARAN KLINIS GANGGUAN PANASPANAS

1.1. HEAT STROKEHEAT STROKE• TERJADI AKIBAT KEGAGALAN PUSAT TERMOREGULATORTERJADI AKIBAT KEGAGALAN PUSAT TERMOREGULATOR• RESIKO TINGGI PADA ORANG YANG OBESITAS, RESIKO TINGGI PADA ORANG YANG OBESITAS,

DEHIDRASI, ALKOHOLISME, PENYAKIT KARDIOVASKULERDEHIDRASI, ALKOHOLISME, PENYAKIT KARDIOVASKULER• GEJALA UTAMA : SUHU TUBUH MENINGKAT 40 – 43 C, GEJALA UTAMA : SUHU TUBUH MENINGKAT 40 – 43 C,

KULIT KERING, MERAH, GANGGUAN FUNGSI OTAK KULIT KERING, MERAH, GANGGUAN FUNGSI OTAK BERUPA KEJANG DAN KOMA.BERUPA KEJANG DAN KOMA.

• KEMATIAN BIASANYA TERJADI 24 JAM – 12 HARI SEJAK KEMATIAN BIASANYA TERJADI 24 JAM – 12 HARI SEJAK TIMBULNYA GEJALA.TIMBULNYA GEJALA.

• KOMPLIKASI : GAGAL GINJAL, KERUSAKAN JANTUNG DAN KOMPLIKASI : GAGAL GINJAL, KERUSAKAN JANTUNG DAN OTAK.OTAK.

• TERAPI : MENEMPATKAN PADA DAERAH DINGIN, TERAPI : MENEMPATKAN PADA DAERAH DINGIN, MEMBASAHI SELURUH PAKAIAN DAN MENGIPAS.MEMBASAHI SELURUH PAKAIAN DAN MENGIPAS.

2. HEAT EXHAUSTION2. HEAT EXHAUSTION• TERJADI AKIBAT KEKURANGAN AIR DAN GARAMTERJADI AKIBAT KEKURANGAN AIR DAN GARAM

• GEJALA : KELELAHAN, BERKUNANG2, MUAL, GEJALA : KELELAHAN, BERKUNANG2, MUAL, PUSING, NADI LEMAH, TEKANAN DARAH TURUN.PUSING, NADI LEMAH, TEKANAN DARAH TURUN.

• TERAPI : MENEMPATKAN PADA DAERAH DINGIN, TERAPI : MENEMPATKAN PADA DAERAH DINGIN, PENGGANTIAN CAIRAN DAN GARAM.PENGGANTIAN CAIRAN DAN GARAM.

3. HEAT CRAMPS3. HEAT CRAMPS• TERJADI AKIBAT KEKURANGAN GARAMTERJADI AKIBAT KEKURANGAN GARAM• KELUHAN BERUPA NYERI OTOT DAN KELUHAN BERUPA NYERI OTOT DAN

KEJANG PADA OTOT – OTOT LENGAN, KEJANG PADA OTOT – OTOT LENGAN, BETIS DAN ABDOMEN.BETIS DAN ABDOMEN.

• TERAPI : PEMBERIAN CAIRAN GARAM TERAPI : PEMBERIAN CAIRAN GARAM ORAL, ATAU CAIRAN GARAM ORAL, ATAU CAIRAN GARAM INTRAVENA.INTRAVENA.

4. HEAT SYNCOPE4. HEAT SYNCOPE• TERJADI AKIBAT PENUMPUKAN DARAH DI TERJADI AKIBAT PENUMPUKAN DARAH DI

PEMBULUH DARAH.PEMBULUH DARAH.

• GANGGUAN RINGAN BERUPA PINGSAN.GANGGUAN RINGAN BERUPA PINGSAN.

• SEGERA PULIH DENGAN MEMBARINGKAN SEGERA PULIH DENGAN MEMBARINGKAN PENDERITA DENGAN POSISI TERLENTANGPENDERITA DENGAN POSISI TERLENTANG

FAKTOR RESIKO TERJADINYA FAKTOR RESIKO TERJADINYA GANGGUAN PANASGANGGUAN PANAS1. UKURAN TUBUH1. UKURAN TUBUH2. KERENTANAN INDIVIDU 2. KERENTANAN INDIVIDU • PENYAKIT KARDIOVASKULER, KEGAGALAN FUNGSI PENYAKIT KARDIOVASKULER, KEGAGALAN FUNGSI

GINJAL, PENYALAH GUNA OBAT DAN ALKOHOL.GINJAL, PENYALAH GUNA OBAT DAN ALKOHOL.3. BELUM BERAKLIMATISASI3. BELUM BERAKLIMATISASI• AKLIMATISASI TERHADAP SUHU PANAS AKAN AKLIMATISASI TERHADAP SUHU PANAS AKAN

TERJADI SETELAH AHRI KE 4 SAMPAI 7.TERJADI SETELAH AHRI KE 4 SAMPAI 7.• PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG TERJADI PADA PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG TERJADI PADA

KEADAAN AKLIMATISASI (DENYUT JANTUNG KEADAAN AKLIMATISASI (DENYUT JANTUNG MENURUN, KERINGAT BERTAMBAH)MENURUN, KERINGAT BERTAMBAH)

4. PAKAIAN4. PAKAIAN

PENGENDALIAN TEKANAN PENGENDALIAN TEKANAN PANASPANAS

1.1. TERHADAP LINGKUNGANTERHADAP LINGKUNGAN

• VENTILASI UMUMVENTILASI UMUM

• VENTILASI LOKALVENTILASI LOKAL

• KIPAS ANGINKIPAS ANGIN

2. TERHADAP TENAGA KERJA2. TERHADAP TENAGA KERJA

• PENYEDIAAN AIR MINUMPENYEDIAAN AIR MINUM

• KONDISI FISIK TENAGA KERJAKONDISI FISIK TENAGA KERJA

• PAKAIAN YANG SESUAIPAKAIAN YANG SESUAI

• TEMPAT ISTIRAHAT YANG SEJUKTEMPAT ISTIRAHAT YANG SEJUK

• AKLIMITASI TENAGA KERJA BARU.AKLIMITASI TENAGA KERJA BARU.

• PENDIDIKAN / PENYULUHAN PENDIDIKAN / PENYULUHAN

Jika pencahayaan kurang akan menyebabkan Jika pencahayaan kurang akan menyebabkan kelelahan fisik dan mental, antara lain:kelelahan fisik dan mental, antara lain:

• Sakit kepalaSakit kepala

• Menurunnya kemampuan intelektualMenurunnya kemampuan intelektual

• Menurunnya konsentrasi dan kemampuan Menurunnya konsentrasi dan kemampuan berpikirberpikir

• Kerusakan penglihatanKerusakan penglihatan

• Meningkatnya kecelakaan kerjaMeningkatnya kecelakaan kerja

Pencahayaan…Pencahayaan…

Penerangan harus dijadikan bahan pertimbangan Penerangan harus dijadikan bahan pertimbangan dalam membangun suatu tempat kerja:dalam membangun suatu tempat kerja:

• Jarak tempat kerja dengan bangungan lain tidak Jarak tempat kerja dengan bangungan lain tidak mengganggu masuknya cahayamengganggu masuknya cahaya

• Jendela dan lubang angin minimal 1/6 luas Jendela dan lubang angin minimal 1/6 luas bangunanbangunan

• Jika sinar matahri tdak mencukupi harus Jika sinar matahri tdak mencukupi harus ditambah/diganti dengan penerangan lainditambah/diganti dengan penerangan lain

• Penerangan tidak menimbulkan suhu panasPenerangan tidak menimbulkan suhu panas• Sumber penerangan tidak menyilaukanSumber penerangan tidak menyilaukan• Sumber penerangan harus tetap dan menyebar Sumber penerangan harus tetap dan menyebar

(tidak berkedip-kedip)(tidak berkedip-kedip)

Pencahayaan…Pencahayaan…

Usaha untuk menyediakan penerangan yang cukup adalah:Usaha untuk menyediakan penerangan yang cukup adalah:• Perbaikan kontras, mencocokkan antara lampu dengan Perbaikan kontras, mencocokkan antara lampu dengan

warna tembokwarna tembok• Meningkatkan peneranganMeningkatkan penerangan• Pengaturan shift tenaga kerjaPengaturan shift tenaga kerja• Pemilihan jenis lampu (lampu pijar lebih silau daripada Pemilihan jenis lampu (lampu pijar lebih silau daripada

neon)neon)• Menempatkan sumber penerangan tidak langsung Menempatkan sumber penerangan tidak langsung

mengenai sumber yang mengkilapmengenai sumber yang mengkilap• Tidak menempatkan benda yang mengkilap langsung kena Tidak menempatkan benda yang mengkilap langsung kena

sinar mataharisinar matahari• Penggunaan alat pelapis bidang yang tdak mengkilapPenggunaan alat pelapis bidang yang tdak mengkilap• Tempat kerja tidak terhalang bayanganTempat kerja tidak terhalang bayangan

SIFAT – SIFAT PENERANGAN SIFAT – SIFAT PENERANGAN YANG BAIKYANG BAIK1.1. PEMBAGIAN LUMINENSI PADA LAPANGAN PENGLIHATANPEMBAGIAN LUMINENSI PADA LAPANGAN PENGLIHATAN2.2. PENCEGAHAN KESILAUANPENCEGAHAN KESILAUANa.a. SILAU LANGSUNGSILAU LANGSUNG

• DARI JENDELADARI JENDELA - - GUNAKAN GORDEN, POHON RINDANGGUNAKAN GORDEN, POHON RINDANG

- UBAH JENDELA MENJADI TEMBUS CAHAYA - UBAH JENDELA MENJADI TEMBUS CAHAYA - UBAH ORIENTASI STASIUN KERJA- UBAH ORIENTASI STASIUN KERJA

• DARI LAMPUDARI LAMPU - TIDAK MENGGUNAKAN LAMPU DI ATAS PENGLIHATAN.- TIDAK MENGGUNAKAN LAMPU DI ATAS PENGLIHATAN. - MENGGUNAKAN TUDUNG ATAU CAP ALMPU.- MENGGUNAKAN TUDUNG ATAU CAP ALMPU.b. SILAU PANTULAN TIDAK LANGSUNG (MEJA TIDAK BERKILAP)b. SILAU PANTULAN TIDAK LANGSUNG (MEJA TIDAK BERKILAP)

3. ARAH SINAR3. ARAH SINARa.a. ARAH SINAR DARI BERBAGAI ARAH ( PEKERJAAN ARAH SINAR DARI BERBAGAI ARAH ( PEKERJAAN

MENGGAMBAR)MENGGAMBAR)b.b. SATU ARAH (PENGRAJIN INTAN)SATU ARAH (PENGRAJIN INTAN)4. WARNA4. WARNA• PUTIH DIPANTULKAN 100 %PUTIH DIPANTULKAN 100 %• PUTIH KERTAS DIPANTULKAN 80 – 85 %PUTIH KERTAS DIPANTULKAN 80 – 85 %• KREM MUDAH DIPANTULKAN 74 %KREM MUDAH DIPANTULKAN 74 %• KUNING MUDAH DIPANTULKAN 65 %KUNING MUDAH DIPANTULKAN 65 %• BIRU MUDAH DIPANTULKAN 61 %BIRU MUDAH DIPANTULKAN 61 %• HIJAU MUDAH DIPANTULKAN 47 %HIJAU MUDAH DIPANTULKAN 47 %• MERAH DIPANTULKAN 13 %MERAH DIPANTULKAN 13 %5. PANAS PENERANGAN TERHADAP LINGKUNGAN5. PANAS PENERANGAN TERHADAP LINGKUNGAN (LAMPU NEON LEBIH BAIK DARI LAMPU PIJAR)(LAMPU NEON LEBIH BAIK DARI LAMPU PIJAR)

AKIBAT PENERANGAN YANG AKIBAT PENERANGAN YANG BURUKBURUK

1.1. KELELAHAN MATAKELELAHAN MATA

2.2. PEGAL DI SEKITAR MATAPEGAL DI SEKITAR MATA

3.3. KERUSAKAN ALAT PENGLIHATANKERUSAKAN ALAT PENGLIHATAN

4.4. MENINGKATNYA KECELAKAANMENINGKATNYA KECELAKAAN

KEBUTUHAN PENERANGAN KEBUTUHAN PENERANGAN TERGANTUNG DARI :TERGANTUNG DARI :

1.1. SIFAT DARI TUGAS PEKERJAANSIFAT DARI TUGAS PEKERJAAN

2.2. KETAJAMAN DAN PENGLIHATAN KETAJAMAN DAN PENGLIHATAN MATA PEKERJAMATA PEKERJA

3.3. LINGKUNGAN DIMANA PEKERJAAN LINGKUNGAN DIMANA PEKERJAAN DILAKUKANDILAKUKAN

MEMBANTU PERBAIKAN MEMBANTU PERBAIKAN PENERANGANPENERANGAN

1.1. MEMANFAATKAN PENERANGAN MEMANFAATKAN PENERANGAN ALAMIALAMI

2.2. PERMUKAAN JENDELA SETIDAKNYA PERMUKAAN JENDELA SETIDAKNYA 1/3 DARI LUAS LANTAI1/3 DARI LUAS LANTAI

3.3. CEGAH SILAUCEGAH SILAU

4.4. PEMELIHARAAN SECARA TERATURPEMELIHARAAN SECARA TERATUR

NILAI AMBANG BATAS (NAB)NILAI AMBANG BATAS (NAB)

• GUDANG : 50 LUXGUDANG : 50 LUX• TANGGA : 50 LUXTANGGA : 50 LUX• KAMAR MANDI : 100 LUXKAMAR MANDI : 100 LUX• RUANG MEETING : 300 LUXRUANG MEETING : 300 LUX• PEKERJAAN KANTOR : 300 LUXPEKERJAAN KANTOR : 300 LUX• AKUNTAN, PEMASUKAN DATA : 500 AKUNTAN, PEMASUKAN DATA : 500

LUXLUX• MESIN : 200 LUXMESIN : 200 LUX

Terdiri dari:Terdiri dari:

• gelombang elektromagnetik (laser, gelombang elektromagnetik (laser, microwaves, radiasi panas, infra microwaves, radiasi panas, infra merah, ultraviolet, sinar X/rontgen, merah, ultraviolet, sinar X/rontgen, sinar gamma) sinar gamma)

• radiasi radioaktif radiasi radioaktif

Radiasi…Radiasi…

Pemajanan gelombang Pemajanan gelombang mikro/gelombang radio/microwaves mikro/gelombang radio/microwaves menimbulkan gangguan fungsi tubuh, menimbulkan gangguan fungsi tubuh, terdiri dari:terdiri dari:

• Stadium awal: asteniaStadium awal: astenia

• Intermediate: asteniaIntermediate: astenia

• Stadium lanjut: kelainan Stadium lanjut: kelainan neurovaskulerneurovaskuler

Radiasi…Radiasi…

Sinar ultra violet dihasilkan oleh suhu Sinar ultra violet dihasilkan oleh suhu tinggi, dapat mengakibatkan tinggi, dapat mengakibatkan konjungtivitis. konjungtivitis.

dicegah dengan pemakaian kaca mata dicegah dengan pemakaian kaca mata khusus.khusus.

Bau-bauan yang dimaksud adalah yang Bau-bauan yang dimaksud adalah yang mengganggu kenyamanan kerja, sifatnya mengganggu kenyamanan kerja, sifatnya relatif tergantung individurelatif tergantung individu

Pengendalian:Pengendalian:• Diberikan zat lain yang baunya bisa Diberikan zat lain yang baunya bisa

menutupi (parafin menutupi bau karet)menutupi (parafin menutupi bau karet)• Diletakkan benda/zat untuk menyerap bau Diletakkan benda/zat untuk menyerap bau

yang tidak enakyang tidak enak• Penambahan bau-bauan yang segarPenambahan bau-bauan yang segar• Alat pendingin ruanganAlat pendingin ruangan

Faktor kimia lingkungan Faktor kimia lingkungan higienehigiene

Konsep higiene perusahaan adalah:Konsep higiene perusahaan adalah:

• Pengenalan lingkunganPengenalan lingkungan

• Penilaian lingkunganPenilaian lingkungan

• Pengendalian lingkunganPengendalian lingkungan

FAKTOR KIMIAFAKTOR KIMIA• DEFINISI :DEFINISI :

• BAHAN KIMIA : UNSUR KIMIA DAN BAHAN KIMIA : UNSUR KIMIA DAN SENYAWANYA DAN CAMPURANYA.SENYAWANYA DAN CAMPURANYA.

• BAHAYA : SUATU POTENSI YANG BAHAYA : SUATU POTENSI YANG MENIMBULKAN BAHAYA TERHADAP MENIMBULKAN BAHAYA TERHADAP KEHIDUPAN, KESEHATAN, HARTA BENDA KEHIDUPAN, KESEHATAN, HARTA BENDA DAN LINGKUNGAN.DAN LINGKUNGAN.

• RESIKO (RISK) : KEMUNGKINAN YANG RESIKO (RISK) : KEMUNGKINAN YANG DAPAT DIUKUR DARI SUATU KEJADIAN.DAPAT DIUKUR DARI SUATU KEJADIAN.

PENGERTIANPENGERTIAN• UAP AIR : BENTUK GAS DARI CAIRAN PADA UAP AIR : BENTUK GAS DARI CAIRAN PADA

SUHU DAN TEKANAN RUANGAN CAIRAN SUHU DAN TEKANAN RUANGAN CAIRAN MENGELUARKAN UAP.MENGELUARKAN UAP.

• KABUT : SEBARAN BUTIR – BUTIR CAIRAN DI KABUT : SEBARAN BUTIR – BUTIR CAIRAN DI UDARA.UDARA.

• FUME : BUTIRAN – BUTIRAN BENDA PADAT FUME : BUTIRAN – BUTIRAN BENDA PADAT HASIL KONDENSASI BAHAN – BAHAN HASIL KONDENSASI BAHAN – BAHAN BERBENTUK UAP.BERBENTUK UAP.

• GAS : BAHAN BERBENTUK GASPADA GAS : BAHAN BERBENTUK GASPADA TEKANAN DAN SUHU RUANGAN.TEKANAN DAN SUHU RUANGAN.

PENGERTIANPENGERTIAN

• LEMBAR DATA KESELAMATAN : LEMBAR DATA KESELAMATAN : DOKUMEN YANG TERDIRI DARI DOKUMEN YANG TERDIRI DARI INFORMASI PENTING UNTUK PARA INFORMASI PENTING UNTUK PARA PENGGUNA.PENGGUNA.

Faktor…Faktor…

Lembar informasiLembar informasi• Nama produk bahan kimia dan identifikasi perusahaan termasuk nama dagang dan Nama produk bahan kimia dan identifikasi perusahaan termasuk nama dagang dan

nama umumnama umum• Komposisi dari bahan pembuatKomposisi dari bahan pembuat• Nama dan alamat pemasok dan pembuatNama dan alamat pemasok dan pembuat• Identifikasi bahayaIdentifikasi bahaya• Tindakan pertolongan pertamaTindakan pertolongan pertama• Tindakan pemadaman kebakaranTindakan pemadaman kebakaran• Tindakan terhadap penyebaran tidak sengajaTindakan terhadap penyebaran tidak sengaja• Penanganan dan penyimpananPenanganan dan penyimpanan• Pengendalian paparan dan perlindungan perseoranganPengendalian paparan dan perlindungan perseorangan• Stabilitas dan daya reaksiStabilitas dan daya reaksi• Informasi keracunanInformasi keracunan• Informasi ekologiInformasi ekologi• Pertimbangan pembuanganPertimbangan pembuangan• Informasi pengangkutanInformasi pengangkutan• Informasi peraturanInformasi peraturan• Lain-lainLain-lain

Faktor…Faktor…

Kategori karsinogenikKategori karsinogenik• A1A1 Terbukti karsinogen untuk manusia berdasarkan bukti Terbukti karsinogen untuk manusia berdasarkan bukti

klinik dan studi epidemiologiklinik dan studi epidemiologi• A2A2 Diperkirakan karsinogen untuk manusia, karena Diperkirakan karsinogen untuk manusia, karena

penelitian epidemiologi belum membuktikan ada resiko pada penelitian epidemiologi belum membuktikan ada resiko pada manusia tapi beresiko pada binatang percobaan dengan manusia tapi beresiko pada binatang percobaan dengan dosis dan mekanisme yang sesuai dengan pemajanan dosis dan mekanisme yang sesuai dengan pemajanan terhadap manusiaterhadap manusia

• A3A3 Karsinogen pada binatang berdasarkan hasil Karsinogen pada binatang berdasarkan hasil pemajanan terhadap binatang percobaan dengan tapi pemajanan terhadap binatang percobaan dengan tapi dengan dosis dan mekanisme yang kurang sesuai untuk dengan dosis dan mekanisme yang kurang sesuai untuk pemajanan terhadap manusia.pemajanan terhadap manusia.

• A4A4 Tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusia Tidak diklasifikasikan karsinogen pada manusia karena tidak cukup data untuk mengklasifikasikan apakah karena tidak cukup data untuk mengklasifikasikan apakah karsinogen untuk manusia dan binatangkarsinogen untuk manusia dan binatang

• A5A5 Tidak diperkirakan karsinogen untuk manusiaTidak diperkirakan karsinogen untuk manusia

KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKLASIFIKASI BAHAN KIMIA

1.1. BAHAN KIMIA BERACUNBAHAN KIMIA BERACUN (Bahan kimia yang dapat menyebabkan (Bahan kimia yang dapat menyebabkan

bahaya terhadap kesehatan manusia bahaya terhadap kesehatan manusia apabila teerserap ke dalam tubuh)apabila teerserap ke dalam tubuh)

a.a. Senyawa logam dan metaloidSenyawa logam dan metaloidb.b. Bahan pelarutBahan pelarutc.c. Gas beracunGas beracund.d. KarsinogenikKarsinogenike.e. PestisidaPestisida

KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKLASIFIKASI BAHAN KIMIA

2. BAHAN KIMIA KOROSIF2. BAHAN KIMIA KOROSIF (bahan kimia yang karena reaksi kimia (bahan kimia yang karena reaksi kimia

dapat mengakibatkan kerusakan apabila dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan tubuh atau baahn lain)kontak dengan tubuh atau baahn lain)

a.a. Bahan korosif padat (KOH, Fenol)Bahan korosif padat (KOH, Fenol)b.b. Bahan korosif cair (asam sulfat, asam Bahan korosif cair (asam sulfat, asam

nitrat, asam klorida, dll)nitrat, asam klorida, dll)c.c. Bahan korosif gas (asam klorida, Bahan korosif gas (asam klorida,

formaldehid, asam asetat. Dll)formaldehid, asam asetat. Dll)

KLASIFIKASI BAHAN KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKIMIA3. BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR3. BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR (bahan kimia yang mudah bereaksi (bahan kimia yang mudah bereaksi

dengan oksigen dan menimbulkan dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran)kebakaran)

a.a. Zat padat mudah terbakar (belerang, Zat padat mudah terbakar (belerang, fosfor, dll)fosfor, dll)

b.b. Zat cair mudah terbakar (eter, alkohol, Zat cair mudah terbakar (eter, alkohol, aseton, benzena, dll)aseton, benzena, dll)

c.c. Gasmudah terbakar (hidrogen, asetilen, Gasmudah terbakar (hidrogen, asetilen, etilen, dll)etilen, dll)

KLASIFIKASI BAHAN KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKIMIA4. BAHAN PELEDAK4. BAHAN PELEDAK

(adalah zat padatan atau cair atau (adalah zat padatan atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia menghasilkan gas dalam reaksi kimia menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta jumlah dan tekanan yang besar serta suhuyang tinggi)suhuyang tinggi)

Contoh : trinitrotoluen (TNT), Contoh : trinitrotoluen (TNT), nitrogliserin, ammonium nitrat, debu nitrogliserin, ammonium nitrat, debu karbon.karbon.

KLASIFIKASI BAHAN KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKIMIA5. BAHAN KIMIA OKSIDATOR5. BAHAN KIMIA OKSIDATOR (adalah suatu bahan kimia, yang mungkin tidak (adalah suatu bahan kimia, yang mungkin tidak

mudah terbakar, tetapi dapat menghasilakan oksigen mudah terbakar, tetapi dapat menghasilakan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan – bahan yang dapat menyebabkan kebakaran bahan – bahan lainya)lainya)

Contoh : Permanganat, perklorat, hidrogen peroksida, Contoh : Permanganat, perklorat, hidrogen peroksida, dll.dll.

6. BAHAN KIMIA YANG REAKTIF TERHADAP AIR6. BAHAN KIMIA YANG REAKTIF TERHADAP AIR (adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan (adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan

air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar) Contoh : Alakali, alkali tanah, dllterbakar) Contoh : Alakali, alkali tanah, dll

KLASIFIKASI BAHAN KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKIMIA

7. BAHAN KIMIA REAKTIF TERHADAP 7. BAHAN KIMIA REAKTIF TERHADAP ASAMASAM

(adalah bahan kimia yang amat mudah (adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar panas dan gas yang mudah terbakar atau gas – gas beracun) Contoh : KClO3, atau gas – gas beracun) Contoh : KClO3, KMnO4, Cr2O3.KMnO4, Cr2O3.

KLASIFIKASI BAHAN KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKIMIA8. GAS BERTEKANAN8. GAS BERTEKANAN (adalah gas yang disimpan dalam (adalah gas yang disimpan dalam

tekanan) Contoh : Asetilen, Hidrogen, tekanan) Contoh : Asetilen, Hidrogen, Nitrogen, Ammonia, dll.Nitrogen, Ammonia, dll.

9. BAHAN RADIOAKTIF9. BAHAN RADIOAKTIF (adalah bahan kimia yang mempunyai (adalah bahan kimia yang mempunyai

kemampuan memancarkan sinar – kemampuan memancarkan sinar – sinar radioaktif dengan aktifitas jenis sinar radioaktif dengan aktifitas jenis lebih besar dari 0,002 microncurie / gr.lebih besar dari 0,002 microncurie / gr.

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA MENURUT PBBBERBAHAYA MENURUT PBB

Klas I : EksplosifKlas I : EksplosifKlas II : Cairan mudah terbakarKlas II : Cairan mudah terbakarKlas III : Bahan mudah terbakarKlas III : Bahan mudah terbakarKlas IV : Bahan mudah terbakar diluar klass II Klas IV : Bahan mudah terbakar diluar klass II

& III& IIIKlas V : OksidatorKlas V : OksidatorKlas VI : Zat beracunKlas VI : Zat beracunKlas VII : Zat radioaktifKlas VII : Zat radioaktifKlas VIII : Zat korosifKlas VIII : Zat korosif

FAKTOR KIMIA PENCEMAR FAKTOR KIMIA PENCEMAR UDARAUDARA

1.1. BENTUK PARTIKELBENTUK PARTIKELa.a. DebuDebub.b. FumeFumec.c. Kabut (mist)Kabut (mist)d.d. AsapAsap2. Bentuk non partikel2. Bentuk non partikela.a. GasGasb.b. UapUap

NILAI AMBANG BATAS NILAI AMBANG BATAS (THRESHOLD LIMIT VALUE(THRESHOLD LIMIT VALUE))

a.a. Threshold Limit Value – Time Weighted Average Threshold Limit Value – Time Weighted Average (TLV – TWA)(TLV – TWA)

(yaitu rata – rata untuk 8 jam kerja sehari atau 40 (yaitu rata – rata untuk 8 jam kerja sehari atau 40 jam seminggu)jam seminggu)

b. Threshold Limit Value – Short Term Exposure Limit b. Threshold Limit Value – Short Term Exposure Limit (TLV – STEL)(TLV – STEL)

(yaitu konsentrasi dimana pekerja dapat terpapar (yaitu konsentrasi dimana pekerja dapat terpapar terus menerus untuk jangka waktu pendek (15 terus menerus untuk jangka waktu pendek (15 menit)menit)

c. Threshold Limit Value – ceiling (TLV – C)c. Threshold Limit Value – ceiling (TLV – C) (yaitu konsentrasi yang tidak boleh dilampaui (yaitu konsentrasi yang tidak boleh dilampaui

setiap saat)setiap saat)

KEGUNAAN NILAI AMBANG KEGUNAAN NILAI AMBANG BATASBATAS

a.a. Sebagai kadar standar untuk Sebagai kadar standar untuk perbandinganperbandingan

b.b. Pedoman untuk perencanaan Pedoman untuk perencanaan proses produksi dan perencanaan proses produksi dan perencanaan teknologi pengendalian.teknologi pengendalian.

c.c. Subsitusi bahan dengan yang Subsitusi bahan dengan yang kurang beracunkurang beracun

PENILAIAN FAKTOR KIMIAPENILAIAN FAKTOR KIMIA

Lokasi pengambilan sampel dapat Lokasi pengambilan sampel dapat dilakukan pada :dilakukan pada : Daerah pernapasan para pekerjaDaerah pernapasan para pekerja Atmosfir ruangan kerja secara Atmosfir ruangan kerja secara umumumum Tempat di dekat sumber emisi Tempat di dekat sumber emisi polutanpolutan

PENDEKATAN CARA SAMPLINGPENDEKATAN CARA SAMPLING

1.1. DIRECT READING (REAL TIME DIRECT READING (REAL TIME SAMPLING)SAMPLING)

2.2. SAMPLING INTEGRATED (SAMPLING SAMPLING INTEGRATED (SAMPLING MEDIUM)MEDIUM)

METODA ANALISAMETODA ANALISA

1.1. METODA TUBE DETECTORMETODA TUBE DETECTOR

2.2. METODA IMPINGERMETODA IMPINGER

3.3. METODA MENGGUNAKAN SAMPLING METODA MENGGUNAKAN SAMPLING BOTTLEBOTTLE

4.4. METODA ADSORBSI DAN DESORBSIMETODA ADSORBSI DAN DESORBSI

5.5. METODE DIRECT READINGMETODE DIRECT READING

TEKNIK PENGENDALIAN FAKTOR TEKNIK PENGENDALIAN FAKTOR KIMIAKIMIA

PENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONAL

a.a. Menghilangkan bahaya (subsitusi)Menghilangkan bahaya (subsitusi)

b.b. Membuat jarak atau menggunakan Membuat jarak atau menggunakan pelindung antara pekerja dengan pelindung antara pekerja dengan bahan berbahaya ( isolasi)bahan berbahaya ( isolasi)

c.c. VentilasiVentilasi

d.d. Melindungi Pekerja (APD)Melindungi Pekerja (APD)

TEKNIK PENGENDALIAN TEKNIK PENGENDALIAN FAKTOR KIMIAFAKTOR KIMIA

2. 2. PENGENDALIAN SECARA ORGANISASIPENGENDALIAN SECARA ORGANISASIa.a. IdentifikasiIdentifikasib.b. Pemasangan LabelPemasangan Labelc.c. Lembar data keselamatan kerjaLembar data keselamatan kerja - Nama produk- Nama produk - Informasi mengenai komposisi bahan- Informasi mengenai komposisi bahan - Identifikasi bahaya- Identifikasi bahaya - Tindakan pertolongan pertaam- Tindakan pertolongan pertaam - Tindakan pemadam kebakaran- Tindakan pemadam kebakaran - Sifat – sifat fisika dan kimia- Sifat – sifat fisika dan kimia - Informasi keracunan- Informasi keracunan - Informasi pengangkutan, dll- Informasi pengangkutan, dll

TEKNIK PENGENDALIAN FAKTOR TEKNIK PENGENDALIAN FAKTOR KIMIAKIMIA

d. Sistem penyimpanan yang amand. Sistem penyimpanan yang amane. Prosedur pengangkutan yang amane. Prosedur pengangkutan yang amanf. Penanganan dan pemakaian yang amanf. Penanganan dan pemakaian yang amang. Kerapihan dan kebersihang. Kerapihan dan kebersihanh. Pembuangan rutinh. Pembuangan rutini.i. Monitoring paparanMonitoring paparanj. Pengamatan medisj. Pengamatan medisk. Pendidikan dan latihank. Pendidikan dan latihan

Yang termasuk faktor biologi adalah Yang termasuk faktor biologi adalah hewan/tumbuhan yang menyebabkan hewan/tumbuhan yang menyebabkan ketidaknyamanan, seperti nyamuk, ketidaknyamanan, seperti nyamuk, lalat, kecoa, lumut dan lain-lainlalat, kecoa, lumut dan lain-lain

Penyakit kulit akibat kerjaPenyakit kulit akibat kerja

Faktor…Faktor…

Kriteria penyakit kulit akibat kerja adalah:Kriteria penyakit kulit akibat kerja adalah:

• Didapat selama bekerjaDidapat selama bekerja

• Diderita akibat pekerjaanDiderita akibat pekerjaan

• Masyarakat umum tidak menderitaMasyarakat umum tidak menderita

• KronisKronis

• Tidak menularTidak menular

• Intensitas penyakitnya berkaitan dengan Intensitas penyakitnya berkaitan dengan waktu istirahatwaktu istirahat

Faktor…Faktor…

Faktor-faktor yang memepengaruhi timbulnya Faktor-faktor yang memepengaruhi timbulnya penyakit kulit akibat kerja adalah:penyakit kulit akibat kerja adalah:

– Faktor individuFaktor individu• UmurUmur• Kebersihan individuKebersihan individu• Penyakit kulit yang dideritaPenyakit kulit yang diderita• Pengalaman kerjaPengalaman kerja

– Faktor genetik: Jumlah pigmen, Lapisan permukaan Faktor genetik: Jumlah pigmen, Lapisan permukaan kulit, Jumlah kelenjar keringat dan pembuluh darah, kulit, Jumlah kelenjar keringat dan pembuluh darah, Tebalnya epidermisTebalnya epidermis

– Lingkungan kerja: perubahan musim dan Lingkungan kerja: perubahan musim dan kelembabankelembaban

– Pekerjaan: jenis pekerjaanPekerjaan: jenis pekerjaan

Faktor…Faktor…

Jenis-jenis penyakit kulit akibat kerja adalah:Jenis-jenis penyakit kulit akibat kerja adalah:

• Dermatosis kontak iritan dan alergikDermatosis kontak iritan dan alergik

• Dermatosis mikosisDermatosis mikosis

• AkneAkne

• Kelainan pigmenKelainan pigmen

• Dermatosis fotokontak (iritan dan alergi)Dermatosis fotokontak (iritan dan alergi)

• Neoplasma kulitNeoplasma kulit

Faktor fisiologis mencakup peralatan Faktor fisiologis mencakup peralatan kerja apakah sesuai/tidak dengan kerja apakah sesuai/tidak dengan ukuran tubuh (ergonomi).ukuran tubuh (ergonomi).

Faktor psikologis sangat bervariasi, Faktor psikologis sangat bervariasi, dapat berupa suasana kerja yang dapat berupa suasana kerja yang mendukung atau faktor intern dari mendukung atau faktor intern dari dalam diri tenaga kerja yang dalam diri tenaga kerja yang bersangkutanbersangkutan